i
LAPORAN PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG COVID 19 DI WILAYAH BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
2020
TIM PENGABDIAN MASYARAKT
Nurul Husnul Lail, SST., M.Kes
dr. Cholisoh Suralaga, M.Kes
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2020
BANTUAN DANA
UNIVERSITAS NASIONAL
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1.Judul Penelitian :
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Nurul Husnul Lail, SST, M.Kes
b. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 5 Juli 1976
c. NIP/NID : 0305077609
d. Pangkat/Golongan : Lektor /IIIC
f. Fakultas/Prodi : Ilmu Kesehatan/Kebidanan
g. Alamat : Jl. Rajawali No 8 Griya Aster Caringin Legok
Tangerang h. No. Telepon : 081310674962
i. Email : [email protected]
3. Anggota : dr. Cholisah Suralaga, M.kes
4. Jangka Waktu Penelitian : 6 bulan
5. Biaya Penelitian : Rp. 8.300.000,- (Delapan Juta Tiga Ratus Rupiah)
Jakarta, Agustus 2020
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Peneliti
DR. Retno Widowati, M.Si Dr.Nurul Husnul Lail, SST, M.Kes
NIDN.0327096502 NIDN. 0305077609
Menyetujui,
Wakil Rektor Bidang PPMK
Prof. Dr. Ernawati Sinaga, MS., Apt
NIP. 195507311981032001
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL DI MASA COVID 19 DI
WILAYAH BOGOR PROVINSI JAWA BARAT 2020
iii
RINGKASAN
Tingginya Angka kematian akibat covid 19 di dunia mengakibatkan menjadi
Pandemi yang berkepanjangan diseluruh dunia. Wabah COVID-19 telah dengan
cepat ditransmisikan pada akhir Januari 2020 dan membangkitkan perhatian besar
secara global. Novel coronavirus disease (COVID-19) sebelumnya dikenal sebagai
2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) Pneumonia, yang berasal dari pasar basah di
Wuhan, provinsi Hubei, Cina pada awal Desember 2019. Pada tanggal 7 Januari
2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengidentifikasi dan
mengisolasi coronavirus baru ini bernama coronavirus sindrom pernapasan akut
(SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 dapat ditransmisikan antara orang-orang melalui
kontak dekat yang mengarah ke COVID-19. Pasien yang terinfeksi dapat
mengembangkan penyakit pernapasan parah dan bahkan fatal seperti sindrom
gangguan pernapasan akut (ARDS) dan gagal pernapasan akut berakhir di
perawatan intensif. Karena hasil kesehatan yang berpotensi serius dibawa oleh
COVID-19, dari 23 Januari, 2020, Wuhan dan daerah lain di Cina telah mengadopsi
tindakan karantina yang ketat untuk mencegah dan mengendalikan epidemi
penyakit. Sejak 27 Januari 2020 dan seterusnya, semua provinsi, daerah otonom dan
kota di Cina telah memulai respons darurat terhadap keadaan darurat kesehatan
masyarakat yang utama. Pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan wabah COVID-19 sebagai darurat kesehatan global. Pada 18 Februari
2020, COVID-19 telah menyebabkan 2.004 kematian dari 74.185 kasus yang
dikonfirmasi. Mengkhawatirkan, pada 17 Februari 2020, China CDC Weekly
melaporkan bahwa total 3.019 pekerja kesehatan Cina telah terinfeksi dengan
SARS-CoV-2, di mana, enam dari mereka meninggal dunia, termasuk Dr. Wen-
Liang Li, seorang pelapor yang pertama kali menyatakan kemungkinan munculnya
pneumonia sindrom pernafasan akut yang parah di Cina, dan Dr. Zhi-Ming Liu,
Presiden Rumah Sakit Wuhan Wuchang di provinsi Hubei. (Wen Li et all, 2020)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas kehendakNya Laporan
Penelitian dengan judul “ faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil
tentang Covid 19 di Kabupaten Bogor Tahun 2020” dapat disususn dengan baik dan
semoga dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Laporan penelitian ini dilaksanakan
dalam rangka memenuhi salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh dosen yaitu
dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Penelitian.
Berkaitan dengan tersusunnya laporan ini, penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya disampaikan kepada :
1. Universitas Nasional, atas bantuan dana yang diberikan.
2. Prof. Dr. Ernwati Sinaga, MS. Apt., Warek III Universitas Nasional Bidang
Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, yang telah memotivasi,
mendorong, dan memberikan semangat kepada dosen-dosen Universitas Nasional
untuk menyusun proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus
mengusahakan dana dari Universitas Nasional.
3. Dr. Retno Widowati, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional
atas ijin dan kesempatan sehingga dapat memberikan dukungan agar laporan ini
tersusun dengan baik.
4. Semua pihak yang namanya tidak bisa dicantumkan satu persatu, disampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya, akhir kata didalam kegiatan
ini tentu masih banyak kekurangan yang ditemukan, namun demikian laporan
penelitian ini dapat tersusun dan semoga bermanfaat bagi keilmuan.
5.
v
Jakarta, Februari 2021
Ketua Peneliti
(Nurul Husnul Lail, SST, M.Kes)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………..……. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………....……. ii
RINGKASAN .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR…………………………………………..………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………..……. vi
I. PENDAHULUAN …………………………………………....….….... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Kerangka Teori.................................................................................. 2
C. Permasalahan....................................................................................... 2
D. Urgensi Penelitian............................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………....………….……... 3
III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………...............……. 9
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 9
B. Alat dan Bahan ................................................................................... 9
C. Cara Kerja .......................................................................................... 9
D. Jadwal ................................................................................................ 10
IV. HASIL .................................................................................................... 11
V. SIMPULAN SARAN ............................................................................ 13
PERTANGGUJAWAN ANGGARAN......................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….………..... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah hingga
Indonesia menjadi negara terjangkit dari wabah penyakit tersebut. Tercatat pada tanggal
27 April 2020 pukul 07.00 jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di dunia mencapai
angka 2.878.196 di 213 negara dengan angka kematian mencapai 198.668. Sedangkan di
Indonesia pada tanggal 27 April 2020 tercatar pasien denga positif Covid-19 mencapai
9.096 dengan angka kematian 765 jiwa (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,
2020). Pandemi Covid-19 yang melanda hampir di berbagai penjuru dunia dan angka
kematian yang meningkat setiap harinya berimbas pada kesehatan mental hingga
memunculkan kecemasan. Muncul beberapa perilaku masyarakat untuk melindungi diri
dan keluarganya. (WHO, 2020)
Sebuah penelitian telah dilakukan di India untuk mengetahui tingkat
pengetahuan masayrakat india tentang pengetahuan Covid-19, sikap, kecemasan dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan mental sebagai dampak dari pandemi berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan disebutkan lebih dari 80% responden disibukkan dengan
pandemi covid-19 selama seminggu terakhir. Sekitar 40% dari responden paranoid
dengan kekhawatiran tertular infeksi Novel Coronavirus selama seminggu terakhir.
Sekitar 72% dari responden melaporkan khawatir untuk diri mereka sendiri dan orang-
orang terdekat mereka selama pandemi yang sedang berlangsung. Sekitar 12% responden
mengalami kesulitan tidur karena karena khawatir tentang pandemi dalam seminggu
terakhir. Diantara responden, 82% telah mengurangi kontak sosial dan sekitar 90%
menghindari pertemuan berpesta dan pertemuan. Hampir setengah dari responden merasa
panik dengan laporan pandemi covid-19 di media elektronik dan cetak selama seminggu
terakhir. (Deblina, 2020)
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Singapur
menunjukkan dari 500 tenaga kesehatan yang berpartisipasi sebanyak 470 (94%) dalam
penenlitian tersebut terdapat 68 (14.5%) peserta mengalami kecemasan, 42(8.9%)
mengalami depresi, 31(6.6%) mengalami stresss, dan 36(7.7%) mengalami Post
2
Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stress pascatrauma dimana gejalanya
seperti serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu (Benjamin, 2020)
Dalam European Journal of Obstetrics and Gynecology (EJOG) sebuah
penilitian yang dilakukan pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga yang sedang
mnejalani rawat jalan di wawancara tentang persepsi COVID 19, sumber informasi dan
kecemasan ibu. Setelah kuisioner pasien diberikan dengan sumber informasi resmi yaitu
dari Health Service Executive, Health Protection Surveillance Centre. Dimulai tanggal 16
hingga 27 maret 2020, dari 71 ibu hamil yang mengisi kuisioner ditemukan sebanyak
83,1% atau 59/71 ibu hamil tidak sering mnegkhawatirkan kesehatan mereka sebelum
pandemi. Lebih dari 50,7% atau 36/71 ibu hamil sering mengkhawatirkan kesehatan
mereka atau sepanjang waktu saat pandemi. Ibu hamil memiliki kecemasan yang tinggi
mengenai kesehatan kerabat mereka yang lebih tua (83.3%) diikuti olehu kekhawatiran
tentang anak-anak mereka (66,7%) kemudian sebanyak 63,4% atau 45/71 ibu hamil
mengkhawatirkan bayi yang dikandungnya. (Corbet, 2020)
Pakar Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan
Keperawatan (FKKMK) UGM dalam liputan berita UGM mengatakan yang terjadi saat
ini adalah banyak informasi berlebihan sehingga menyulitkan identifikasi solusi atau yang
disebut infodemik.. Kekhawatiran dan kecemasan masyarakat ditambah dengan berita
update jumlah terkonfirmasi Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah disertai
jumlah mortalitas yang jumlahnya ikut meningkat. Mengingat penularan penyakit ini
sangat cepat dan minimnya ketersediaan alat pelindung diri yang dibutuhkan masyarakat
dan tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 membuat kecemasan masyarakat
semakin bertambah. (Fatwa, 2020)
Salah satu kelompok masyarakat yang terkena efek dari pandemi Covid-19
ini adalah kelompok ibu hamil. Selain mencemaskan kondisi kesehatan dirinya mereka
juga mencemaskan kondisi janin yang dikandungnya. Di masa pandemi ini seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan dihimbau untuk tidak memberikan pelayanan kesehatan
kecuali yang bersifat gawat darurat, termasuk pelayanan obstetri pada ibu hamil. Maka
ibu hamil diminta menangguhkan waktu kunjungan kehamilannya kecuali ada tanda-
tanda bahaya pada kehamilannya. Hal ini membuat kecemasan yang bertambah di
kalangan ibu hamil. Data World Health Organization tahun 2010, menunjukkan sekitar 8-
10% mengalami kecemasan selama kehamilan dan meningkat menjadi 13% ketika
3
menjelang persalinan. Persentase ini bisa bertambah dengan kondisi pandemi sperti ini.
Terutama ibu hamil yang terpaksa harus menjalani perawatan selama Rumah Sakit.
Padahal kecemasan pada ibu hamil sangat berpotensi menimbulkan depresi pada ibu
hamil. Kondisi ini tentu juga tidak baik untuk janin yang dikandungnya. (WHO,
2010)Setiap kehamilan adalah proses alami yang selalu dapat terjadi pada setiap wanita di
bumi dengan cara yang sehat dan bangga. Beberapa fakta tentang kehamilan selalu dilihat
sebagai proses yang membutuhkan penanganan cepat dan berisiko. Faktanya, kehamilan
yang dianggap ilmiah dan penuh normal sering diakhiri dengan upaya terminasi yang
membutuhkan penanganan cepat dan responsif. Kejadian Masalah kesehatan mental yang
dianggap sakit mental berdampak tidak hanya pada ibu tetapi juga dapat mempengaruhi
janin yang dikandung.
B. Kerangka Teori
C. Permasalahan
Salah satu jenis tes diagnostik cepat yang saat ini digunakan adalah Rapid Diagnostic
Test (RDT) adalah dengan mendeteksi adanya protein virus (antigen) COVID-19. Jika
konsentrasi antigen sasaran pada sampel cukup, antigen tersebut akan mengikuti antibodi
tertentu yang terdapat pada strip kertas terbungkus plastik dan akan menghasilkan tanda
visual, biasanya dalam waktu 30 menit. Antigen yang terdeteksi hanya bisa diekspresikan
saat virus aktif bereplikasi. Oleh karena itu, tes ini paling baik digunakan untuk
mengidentifikasi infeksi pada fase akut atau tahap awal infeksi (WHO, 2020).
Sebuah jurnal tentang Understanding Antibody Testing for COVID-19
menyebutkan jenis test untuk COVID-19 yang menilai perkembangan respons imun terhadap
virus pada pasien dengan mendeteksi keberadaan 3 jenis antibody (misalnya, IgG, IgM, dan
IgA) yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi. Tes tanggapan kekebalan tidak
mencapai tingkat deteksi yang sama dengan genom virus pada infeksi dini, karena tubuh
Pengetahuan
tentang Covid 19
pada ibu hamil
Pendidikan
4
memerlukan waktu untuk menanggapi invasi virus antigenik. Meskipun antibodi ini kurang
berguna untuk memantau tanggapan segera dan tidak diindikasikan dalam diagnosis skrining
untuk infeksi dini aktif, antibody akan sangat penting jika terjadi kambuhan sekunder virus di
masyarakat. Karena genom virus tidak lagi terdeteksi setelah pemulihan pasien, status
kekebalan dan status populasi tertentu yang terkait dengan kemampuan mereka untuk
terteluar atau melawan infeksi akan didasarkan pada status antibodi mereka. Jenis tes ini
adalah tes serologis (darah) dan mendokumentasikan keberadaan antibody yang diproduksi
oleh sistem kekebalan terhadap SARS-CoV-2. (David, 2020)
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status
pekerjaan, pendidikan dengan pengetahuan pada Ibu Hamil Di Kabupaten Bogor Jawa Barat
Tahun 2020.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Covid-19
1. Pengertian
Menurut WHO, Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan
oleh virus corona. Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus
Disease-2019. Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona
yang menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi,
batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona
diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga
penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS),
dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS). Virus ini mampu
mengakibatkan orang kehilangan nyawa sehingga WHO telah menjadikan
status virus corona ini menjadi pandemi dan meminta Presiden Joko Widodo
menetapkan status darurat nasional corona.
2. Gejala Covid-19
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk
kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami
beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala,
konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau
penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki.
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara
6
bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala
ringan.
Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa
perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi COVID-19
menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia)
dan orang-orang dengan kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan
lebih besar mengalami sakit lebih serius. Namun, siapa pun dapat terinfeksi
COVID-19 dan mengalami sakit yang serius. Orang dari segala usia yang
mengalami demam dan/atau batuk disertai dengan kesulitan bernapas/sesak
napas, nyeri/tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara atau
bergerak harus segera mencari pertolongan medis. Jika memungkinkan,
disarankan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas
kesehatan terlebih dahulu, sehingga pasien dapat diarahkan ke fasilitas
kesehatan yang tepat.
3. Proses Penularan Covid
Menularnya Covid-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di
Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak
yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut.
Pemerintah dituntut untuk sesegera mungkin menangani ancaman nyata
Covid-19. Jawaban sementara terkait dengan persoalan tersebut ternyata telah
ada dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan. Dimana dalam undang-undang tersebut telah memuat banyak hal
terkait dengan kekarantinaan kesehatan, pihak yang berwenang menetapkan
kedaruratan kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.
7
Dalam undang-undang tersebut juga menentukan apa saja peraturan
pelaksanaan sebagai tindak lanjut ketentuan dalam kekarantinaan kesehatan.
Namun peraturan pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan dari UU
Kekarantinaan Kesehatan belum ada padahal peraturan pelaksanaan tersebut
sangat perlu untuk segera dibentuk.
Menurut WHO, Covid-19 menular dari orang ke orang. Caranya dari
orang yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat. Penyakit menyebar
melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang
terinfeksi virus bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda
atau permukaan yang disentuh dan orang sehat. Lalu orang sehat ini
menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar
ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang
terinfeksi corona
4. Cara Menanggulangi dan Mencegah Covid-19 Yang Benar
Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke berbagai negara,
Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol
tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan
dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan
kriteria demam lebih dari 38o C, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka
beristirahatlah yang cukup di rumah dan minumlah air yang cukup. Gunakan
masker, apabila tidak memiliki masker, hendaknya mengikuti etika ketika
batuk dan bersin yang benar dengan cara menutup hidung dan mulut dengan
tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak nyaman dan masih
berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka segerakan diri untuk
8
memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan usahakan untuk
tidak menaiki kendaraan massal.
Sebagaimana protokol diatas maka dapat diambil kesimpulan mengenai
penanggulangan dan pencegahan Covid-19 secara umum yang benar adalah
sebagai berikut :
1. Rajin mencuci tangan
2. Kurangi berinteraksi dengan orang lain
3. Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh
4. Jaga jarak aman (1 meter) dengan orang yang batuk/bersin
5. Hindari kerumunan
6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
7. Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila sedang sakit
8. Etika batuk dan bersin, hindari meludah di tempat umum
9. Olah daging mentah dengan hati-hati
10. Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit
11. Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang sakit
12. Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Melindungi
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian direncanakan akan dilaksanakan di Bidan Praktek Mandiri Bogor Tahun
2020
B. Alat, Bahan dan Responden
Alat dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui Hubungan pekerjaan ,
pendidikan dengan Pengetahuan Covid 19 pada ibu hamil di Wilayah Bogor
Tahun 2020
C. Cara Kerja
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan sebelumnya memberikan penjelasan kepada
responden tentang tujuan penelitian, manfaat partisipasi responden didalam
penelitian ini, cara pengisian kuesionerdengan alternative jawaban tertutup dan
terjaminnya kerahasiaan responden.
2. Pengolahan Data
Pemberian kode terhadap data yang diperoleh di lapangan dan memasukan data
dari formulir penelitian kedalam program pengolahan data yaitu Cross Sesctional
dan disajikan dalam bentuk tabel.
10
3. Analisis Data
a. Analisa univariat
untuk melihat distribusi frekuensi darivariabel dependent dan variabel
independent. Dibuat table distribusi frekuensi dari semua sebaran variabel
yang terdapat dalam penelitian ini.
b. AnalisisBivariat
Analisis bivariat penelitian ini yakni hubungan antaraa pekerjaan dan
pendidikan dengan pengetahuan ibu Hamil tentang Covid 19. Dianalisis
dengan menghubungkan antara variabel independent dengan variabel
dependent Chi-Squere yang berarti apabila P value ≤0,05 berarti ada hubungan
yang bermakna antara pre dan post perlakuan, dan apabila P value ≥0.05.
D. Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan
Agustus Sept Okt Nov Des Januari
1. Persiapan proposal
dan kuesioner
2. Pengurusan Izin
penelitian
3. Pengumpulan Data
4. Tabulasi dan analisis
Data
5 Pembuatan Laporan
11
BAB IV
HASIL
Penelitian ini jumlah subjek penelitian yang digunakan yaitu 168 responden, data
kemudian diolah dengan menggunakan SPSS, serta hasil penelitian dapat disajikan dalam
bentuk deskripsi, sebagai berikut:
Hasil Uji Univariat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu hamil tetang Covid-19 Di Wilayah Bogor
Pengetahuan ibu hamil Frekuensi
(f)
Persentase
(%)
Kurang 90 53,6
Baik 78 46,4
Jumlah 168 100
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi Pegetahuan ibu hamil tentang Covid-19 pada
tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 168 responden mayoritas responden di Wilayah Bogor
adalah baik yaitu terdapat 78 responden (46,4%). Ada juga yang kurang sebanyak 90
responden (53,6%)
Tabel.2 Distribusi Frekuensi pendidikan pada Ibu hamil di Wilayah Bogor
Dukungan sesame ibu hamil Frekuensi
(f)
Persentase
(%)
Tinggi 64 38
Rendah 104 62
Jumlah 168 100
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi Dukungan sesame ib hamil Pada Ibu hamil
pada tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa dari 168 responden mayoritas responden Dukungan
sesame ibu hamil pada Ibu Hamil di Wilayah Bogor adalah rendah yaitu terdapat 104
responden ( 62%).
12
Analisis Bivariat
Hubungan Pendidikan ibu hamil dengan Pengetahuan Tentang Covid-19
Tabel 3 Hubungan Pendidikan ibu hamil dengan Pengetahuan Tentang Covid-19 di Wilayah
Bogor
Pendidikan
ibu hamil
Pengetahuan
Total P-value OR Baik Kurang
f % F % N %
Tinggi 29 45,3 35 54,7 64 100
0,003 8,03 Rendah 49 54,7 55 45,3 104 100
Jumlah 78 46,4 90 53,6 168 100
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 168 ibu hamil yang berpendidikan
tinggi dengan berpengetahuan ibu hamil baik sebanyak 29 orang (45,3%), sedangkan yang
berpengetahuan kurang dengan pendidikan yang rendah sebanyak 90 orang (53,6%).
Dari uji statistik menggunakan uji Chi-square dengan nilai p-value (0,000) <α (0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Pendidikan dengan
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Covid-19 di wilayah Bogor Tahun 2021.
13
BAB VI
Simpulan dan saran
Pada penelitian didapatkan hasil yang significan antara Pendidkan dengan
Pengetahuan Ibu Hamil, dimana dengan pendidikan yang tinggi dapat memiliki
pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya dengan pendidikan yang rendah,
pengetahuan tentang Covid-19 kurang. Dengan demikian memberikan informasi dan
saling bertukar pengalaman, memberikan memberikan pengalaman, yang baik maka
kesehatan mental akan baik. Saran bagi Ibu hamil harus belajar dan mau diberikan
nasehat oleh keluarga serta penyuluhan oleh bidan. Saran untuk ibu hamil selalu
mengenal kapan dia merasa ada yang tidak nyaman dalam mencegah dan mengetahui
beberapa gejala yang menunjukan gejala Covid-19.
14
BAB V
Laporan Pertanggungajawan Biaya Penelitian
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Harga
Peralatan
Penunjang
(Rp)
Pembuatan Laporan penelitian Print Out
Soft cover
3 buah 30.000,- 90.000,-
Perbanyakan kuesioner untuk responden Print Out 50 orang 5500 300.000
Pembuatan surat perizinan penelitian Print Out 2 buah 15.000,- 30.000,-
Uang penelitian dan pengambilan data Diklat 4.830.000 4.830.000,-
Penjilidan hasil penelitian 3 Pcs 150.000 450.000,-
Cendramata di Desa Parungpanjang 1 Plakat 400.000
700.000,-
Cendramata untuk ibu hamil 50 Pcs 20.000 1.000.000
Total yang diperlukan (Rp) 8.300.000,-
15
Daftar Pustaka
Ali, A. Naureen. 20020. Maternal mental health amidst the COVID-19 Pandemic. PMC,
54:10-16.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia. 2020. Keputusan Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 A Tahun 2020 Tentang
Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona Di Indonesia. www. bnpb.go.id/berita/keputusan-kepala-badan-nasional-
penanggulangan-bencana-nomor-13-a-tahun-2020-tentang-perpanjangan-status-keadaan-
tertentu-darurat-bencana-wabah-penyakit-akibat-virus-corona-di-indonesia. (diakses
tanggal 28 April 2020).
Benjamin Y.Q. 2020. Psychological Impact of The COVID-19 Pandemic on Health Care
Workers in Singapore. PMC. 10(73): 80-83
Corbett, A. Gillian, Sarah J. Milne, et.al. 2020. Health Anxiety And Behavioural Changes Of
Pregnant Women During The Covid-19 Pandemic. European Journal Of Obstetrics And
Gynecology and Reproductive Biology (EJOG). Vol 249: 96-97.
David. Jacofsky, Emilia. 2020. Understanding Antibody Testing For COVID-19. PMC.
35(7):S74-S81.
Dashraath, Pradip, Jing Lin Jeslyn Wong, et.al. 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) Pandemic And Pregnancy. American Journal Of Obstetrics And Gynecology.
10(16):521-529.
Deblina, Roy. 2020. Study of Knowledge, Attitude, Anxiety And Perceived Mental
Healthcare Need In Indian Population During COVID-19 Pandemic. PMC, 51(20):80-83.
Durankus, Ferit. 2020. Effect of the COVID-19 pandemic on anxiety and depressive
symptoms in pregnant women: a preliminary study. Journal of Maternal-Fetal and
Neonatal Medicine. 10(18):39-46.
Farzaneh and Masoumeh Simbar. 2020. Coronavirus Pandemic And Worries During
Pregnancy. PMC, 8(1): 21-22.
16
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2016. Psychoneuroimmunology In Dermatology.
National Symposium And Workshop. www.simdos.unud.ac.id, diakses tanggal 25 Mei
2020.
Fatwa, Sari T. 2020. Cara Atasi Stress Selama Pandemi COVID-19,
https://ugm.ac.id/id/berita/19150-cara-atasi-stres-selama-pandemi-covid-19, diakses 20 April
2020.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. 2020. Data Sebaran. www. covid19.go.id.
(diakses tanggal 10 Mei 2020).
Heng, Li. 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Current Status and Future
Perspectives. PMC. 55(5):51-59.
Top Related