LAPORAN PERKEMBANGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI (BNNP)
SULAWESI SELATAN
Makassar, November 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. SEJARAH
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan ditetapkan
dengan keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional seiring dengan pelantikan
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 20 April
2011. Bersamaan dengan pelantikan tersebut, secara resmi Badan Narkotika
Provinsi (BNP) di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi berubah menjadi
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) yang bertanggung jawab langsung ke
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Proses tersebut diawali dengan perjanjian kerjasama antara Kepala Badan
Narkotika Nasional RI dengan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor
111/III/Pemrov/2011. Perjanjian tersebut memuat kesepakatan, antara lain :
(1)BNN memfasilitasi pembangunan kantor dan (2)Pemerintah Daerah
memfasilitasi penyiapan lahan, tenaga dan biaya berdasarkan kemampuan
daerah.
B. KONDISI PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN NARKOBA
Untuk menggambarkan situasi penyalagunaan narkoba di Provinsi Sulawesi
Selatan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba
Angka prevalensi penyalahguna narkoba nasional berdasarkan umur 10-59
tahun sebesar 1,99% dari penduduk Indonesia (3,6 juta orang) dan pada tahun
2015 akan mengalami kenaikan menjadi 2,8% (5,1 juta orang). Sedangkan
angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Selatan pada tahun 2008
sebesar 1,80% (103.849 orang) dan meningkat menjadi 2,04% (121.773 orang)
pada tahun 2010, bahkan diperkirakan meningkat menjadi 2,08% (125.730
orang) pada akhir tahun 2011.
Tabel. 1 Prevalensi Penyalahguna Narkoba Berdasarkan Umur 10-59 Tahun
di Sulawesi Selatan Tahun 2008-2010
NO URAIANSULSEL NAS % SULSEL NAS % SULSEL NAS %
1 Jumlah penduduk usia 10‐59 Th 5,756,501 169,251,600 3.40 5,968,421 173,452,500 3.44 6,055,602 175,468,200 3.452 Prevalensi 1.80 1.99 2.04 2.21 2.08 3 Penyalahguna 103,849 3,362,527 3.09 121,773 3,826,974 3.18 125,730 4,071,015 3.09
2008 20112010
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah) Penyalahguna narkoba di Indonesia pada tahun 2008 sebanyak 3.362.527 orang
dan meningkat menjadi 3.826.974 penyalahguna pada tahun 2010, bahkan
diperkirakan menjadi 175.468.200 penyalahguna ada akhir tahun 2011.
Sedangkan penyalahguna narkoba di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 terdiri
dari 3,09% dari angka nasional, meningkat menjadi sebesar 3,18% pada tahun
2010, serta diperkirakan 3,9% pada tahun 2011.
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah)
Jika dilihat dari trend perkembangannya, maka setiap tahunnya di Sulawesi
Selatan mengalami peningkatan penyalahguna narkoba sebesar 6%, sehingga
pada tahun 2015 dapat diperkirakan menjadi 168.255 penyalahguna jika tidak
mendapat penanganan yang tepat.
2. Penyalahgunaan Narkoba yang Dirawat Ditempat Terapi dan Rehabilitasi
Penyalahguna narkoba yang mendapatkan pelayanan terapi dan rehabilitasi di
seluruh Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 3.477 orang yang teriri dari 3.127
laki-laki (89,9%) dan 350 perempuan (10,10%).
Tabel. 2 Penyalahguna Narkoba Yang Dirawat Di Tempat Terapi dan Rehabilitasi
Berdasarkan Jenis Kelamin di Sulawesi Selatan Tahun 2010
SULSEL NAS1 LAKI 55 3,127 1.762 PEREMPUAN 3 350 0.86JUMLAH 58 3,477 1.67
%JENIS KELAMINNoPENYALAHGUNA
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah) Sedangkan di Sulawesi Selatan, penyalahguna narkoba yang dilayani di
tempat terapi dan rehabilitasi 58 orang yang terdiri dari 55 laki-laki (94,82%) dan
3 perempuan (5,17%).
3. Tersangka Pengedar dan Penyalahguna Narkotika dan Psikotropika
Tersangka pengedar dan penyalahguna narkotika dan psikotropika di Indonesia
cukup memprihatinkan. Sebanyak 26.201 tersangka, 43,01% diantaranya
sebagai pengedar, dan pada tahun 2010 sebanyak 25.414 tersangka, 49,91%
diantaranya sebagai pengedar.
Tabel. 3 Tersangka Pengedar dan Penyalahguna Narkotika dan Psikotropika
di Sulawesi Selatan Tahun 2008-2010
No URAIANSULSEL NAS % SULSEL NAS % SULSEL NAS %
1 Pengedar 90 11,283 0.80 91 13,050 0.70 78 12,685 0.612 Penyalahguna 344 14,918 2.31 247 13,739 1.80 541 12,729 4.25JUMLAH 434 26,201 1.66 338 26,789 1.26 619 25,414 2.44
2008 2009 2010
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah)
Sedangkan di Sulawesi Selatan, tersangka pengedar dan penyalahguna
narkotika pada tahun 2008 sebanyak 434 tersangka, 20,74% diantaranya
sebagai pengedar, dan pada tahun 2010 sebanyak 619 tersangka, 12,60%
diantaranya sebagai pengedar. Perbandingannya dapat dilihat pada gambar 2.
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah)
4. Kasus dan Tersangka Narkotika yang Ditangkap POLRI
Kasus dan tersangka narkotika yang ditangkap POLRI dan BNN di
Indonesia tidak terlalu mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2008 (18.621
kasus dan 25.049 tersangka), tahun 2009 (18.579 kasus dan 25.032 tersangka),
dan tahun 2010 (17.877 kasus dan 23.958 tersangka).
Gambar.3
Data Kasus Narkotika yang Ditangkap POLDA di Sulawesi Selatan Tahun 2007-2011
Sumber : Data POLDA Sulselbar
Sedangkan kasus narkotika di Sulawesi Selatan, mengalami peningkatan
yang berarti dari tahun 2007-2010, kemudian menurun sebesar 9,5% pada tahun
2011. Secara rinci dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar.4 Data Tersangka Penyalahguna Narkoba yang Ditangkap POLDA
di Sulawesi Selatan Tahun 2007-2011
Sumber : Dit Narkoba POLDA Sulselbar
Berdasarkan gambar 3, tersangka penyalahguna narkoba yang ditangani
POLDA Sulselbar dari tahun 2007-2011menunjukkan angka rata-rata 90%
tersangka penyalahguna tersebut berjenis kelamin laki-laki, dan 10% lainnya dari
jenis kelamin perempuan.
Gambar.5 Data Tersangka Penyalahguna Narkoba yang Ditangkap POLDA
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Sulawesi Selatan Tahun 2007-2011
Sumber : Dit Narkoba Polda Sulselbar
Sedangkan tersangka penyalahguna narkoba di Sulawesi Selatan berdasarkan
latar belakang pendidikan, dapat dilihat pada gambar 5 yaitu dari tahun 2007-
2009 dijadikan tersangka paling banyak berlatar belakang pendidikan SD,
kemudian SLTA, SLTP dan PT. Sedangkan pada tahun 2010-2011, terjadi
perubahan yaitu paling banyak tersangka ditemukan berlatar belakang
pendidikan SLTA, kemudian SD, SLTP dan perguruan tinggi.
Gambar.6 Data Tersangka Penyalahguna Narkoba yang Ditangkap POLDA Berdasarkan Pekerjaan di Sulawesi Selatan Tahun 2007-2011
Sumber : Dit Narkoba Polda Sulselbar
Tersangka penyalahgunaan narkoba yang ditangani oleh POLDA di Sulawesi
Selatan paling banyak dari kalangan pekerja swasta, kemudian pengangguran,
buruh, pelajar dan seterusnya dari kalangan POLRI, PNS, serta mahasiswa.
5. Barang Bukti Narkotika yang Disita POLRI dan BNN
Pola penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan melihat
barang bukti yang disita. Jenis barang bukti yang dominan disita pleh POLRI dan
BNN dari tahun 2008-2010 di Indonesia yaitu daun ganja di atas 96,8%,
menyusul ekstasi 1,56%, shabu 1,54% dan heroin/putaw 0,06%.
Secara angka, sitaan daun ganja pada tahun 2008 (40.496.253,20 gr),
2009 (110.764.253,90 gr), dan tahun 2010 (22.692.283,73 gr).
Tabel. 4 Jumlah dan Rangking Barang Bukti Narkotika yang Disita POLRI dan BNN
di Sulawesi Selatan Tahun 2008-2010
Sulsel (gr) Nas (gr) Sulsel (gr) Nas (gr) Sulsel (gr) Nas (gr)1 Barang bukti daun ganja 9,337.80 40,496,253.20 0.02 21 280.50 110,764,253.90 0.0003 24 474.85 22,692,283.73 0.0021 252 Barang bukti heroin/ putaw 14.72 20,553.30 0.07 8 10.88 15,473.73 0.0703 8 ‐ 33,111.34 03 Barang bukti ekstasi 1,050 1,091,204 0.10 15 4,683 318,934.50 1.4683 9 1,191 434,660.25 0.274 84 Barang bukti shabu 1,189 709,854 0.17 6 2,465 239,449.60 1.0294 7 1,616 649,119.30 0.249 17JUMLAH 11,592 42,317,865 0.03 7,439 111,338,112 0.0067 3,282 23,809,175 0.0138
No URAIAN BARANG BUKTI2008 2009 2010
% %Peringk
atPeringk
atPeringkat
%
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah)
Sedangkan barang bukti sitaan narkotika di Sulawesi Selatan sangat bervariasi
setiap tahunnya, pada tahun 2008 barang sitaan terbanyak yaitu daun ganja (
80,56%), disusul sabhu (10,26%),ekstasi (9,06%) dan Heroin/putaw (0,12%).
Tahun 2009 justru ekstasi yang terbanyak (62,96%), kemudian menyusul shabu
(33,14%), daun ganja (3,76%) dan heroin/putaw (0,13%). Sedangkan pada tahun
2010 barang sitaan yang terbanyak yaitu shabu (49,25%), menyusul ekstasi
(36,30%), dan daun ganja (14,45%).
Sumber : Jurnal Data P4GN (diolah)
6. Kerawanan Daerah Tempat Penyebaran dan Penyalahgunaan Narkoba
Berdasarkan pengungkapan kasus penyalahguna narkoba di Sulawesi Selatan
oleh POLDA Sulselbar sudah hampir semua kabupaten/ kota dapat ditemukan.
Berkaitan dengan data pengungkapan kasus tersebut, dapat ditentukan
kerawanan daerah penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Kabupaten/kota
yang paling rawan yaitu Kota Makassar, kemudian Kota Pare-pare, Kab. Maros,
Kab. Sidrap, Kab. Bone, Kab. Pinrang dan selengkapnya dapat dilihat pada
gambar 8.
Gambar.8 Data Kerawanan Daerah Berdasarkan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
di Sulawesi Selatan Tahun 2007-2011
Sumber : Dit Narkoba POLDA Sulselbar
C. ONDISI KELEMBAGAAN BADAN NARKOTIKA DI KAB./ KOTA
Sampai dengan November 2011, baru satu kabupaten/ kota di Sulawesi
Selata
Daerah
D.
umlah pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi
a BNNP Sulawesi Selatan memiliki S2
Tabel. 7
Jumlah Tenaga yang Dimili arkotika Nasional Provinsi
No Jenis Pendidika Satuan
K
n yang resmi menjadi lembaga vartikal yaitu Badan Narkotika Nasioanl Kota
(BNNK) Palopo. Sedangkan 23 kabupaten/ kota yang lainnya masih berstatus
Badan Narkotika Kab./Kota (BNK) yang bertanggung jawab ke Pemerintah Daerah.
Kabupaten/ Kota yang telah mendapat persetujuan antara Pemerintah
dan Badan Narkotika Nasional RI untuk melembaga menjadi instansi
vartikal yaitu Badan Narkotika Kota Pare-Pare dan Badan Narkotika Kab. Tana
Toraja. Sedangkan lima kabupaten lagi sementara dalam proses untuk
penyesuaian menjadi BNNK, yaitu Badan Narkotika Kab. Bone, Badan Narkotika
Kab. Luwu Utara, Badan Narkotika Kab. Jeneponto, Badan Narkotika Kab.
Bulukumba, Badan Narkotika Kab. Pangkep, dan Badan Narkotika Kab. Maros.
KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA
J
Selatan sampai November 2011 sebanyak 35 orang, satu orang eselon II, dua
orang eselon III (masih kosong 2 eselon III), dan 6 orang eselon IV (masih
kosong 4 eselon IV), serta 26 orang staf.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, tenag
(4 orang), S1(19 orang), D3(1 orang), dan SLTA (9 orang), secara rinci dapat
dilihat pada tabel 7.
ki Badan n
Sulawesi Selatan Tahun 2011
n Jamlah
1 Starata Dua 4 Orang
2 Strata Satu 19 Orang
3 Diploma III 1 Orang
4 SLTA 9 Orang
E. ISI SARANA DAN PRASARANA
wesi Selatan sampai dengan November
011 m
Daftar Kebutuhan dan Sarana iliki Badan Narkotika Nasional
ulan ebutuhan
1 Komputer PC 15 10 52 Laptop 15 3 123 Printer 15 5 104 Modem 15 0 155 Televisi 15 0 156 Kamera 15 0 157 LCD proyektor 15 2 138 Dispenser 15 0 159 Kalkulator 4 0 4
10 Brankas 2 0 211 Mesin Tik 4 0 412 CCTV 1 0 113 Pingerprint 1 0 114 Mesin foto copy 4 0 415 Kulkas 15 0 1516 Mobil pejabat 5 1 417 Mobil operasional 12 1 1118 Mobil laboratorium 2 1 119 Motor roda 2 15 0 1520 Fax 3 1 221 Pesawat telepon 5 3 222 Alat deteksi narkoba 10 4 6
KOND
Sarana perkantoran BNNP Sula
2 asih sampai pada tahap pembangunan. Sarana dan Prasarana menjadi
fasilitas kerja bagi para karyawan dalam menunjang aktifitasnya sehari-hari
dalam melakukan pekerjaan. Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Badan Narkotika
Nasional Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel. 8
yang Dim
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No Pengolah Data KebutuhanYang ada s/d 2011
UsK
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. BIDANG PENCEGAHAN
Bidang Pencegahan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis
P4GN tentang pencegahan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam
pelaksanaan tugasnya dibantu oleh dua seksi, yaitu Seksi Diseminasi Informasi
dan Seksi Advokasi. Sejak bulan Mei sampai dengan Oktober 2011, Bidang
Pencegahan BNNP Sulawesi Selatan telah melaksanakan/ mengikuti berbagai
kegiatan, secara rinci dapat dilihat pada tabel 9, 10 dan 11.
Tabel. 9 Uraian Kegiatan Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
Sulawesi Selatan Bulan Mei-Agustus 2011 WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
5 Mei 2011, di Hotel Singgasana Makassar
Memberikan ceramah tentang Strategi BNNP Sulsel dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba pada acara Pelatihan Team Penyuluh Departemen Agama RI
Tersosialisasinya strategi BNNP Sulsel dalam menangani
penyalahgunaan narkoba pada team penyuluh Departemen
Agama
100 orangKerjasama dengan Dep.
Agama
27 Mei 2011, di Hotel Grand Palace Makassar
Pembicara pada rapat koordinasi pemutakhiran data Napza dan HIV‐AIDS
Telaksananya pemutakhiran data penyalahguna narkoba
50 orangKerjasama dengan Biro Bina Napza dan HIV‐AIDS
Jumat, 24 Juni 2011, (Start dan Finish kantor Gubernur)
Sepeda santai dalam rangka sosialisasi anti narkoba, (Start dan Finish kantor Gubernur)
Terlaksananya sosialisasi anti narkoba bagi peseta sepeda santai
500 orangKerjasama dengan sponsor
19 Juli 2011,di Hotel Mercure Makassar
Sosialisasi bahaya narkoba bagi mahasiswa kesehatan
Terlaksananya sosialisasi bahaya narkoba pada mahasiswa
100 orangKerjasama dengan Biro Bina Napza dan HIV‐AIDS
23 Juli 2011,di SMK 1 Galesong Takalar
Sosialisasi bahaya narkoba bagi siswa SLTA dan pemuda
Terlaksananya sosialisasi bahaya narkoba pada siswa SLTA dan pemuda
100 orangKerjasama dengan Biro Bina Napza dan HIV‐AIDS
Rabu, 27 Juli 2011Kantor Bupati Kabupaten
Luwu Utara
Sabtu, 30 Juli 2011Ball Room CCC
Jl. Metro Tanjung Bunga
Terlaksananya sosialisasi anti narkoba bagi karyawan dan pengunjung Mall Ratu Indah
Kerjasama dengan Biro Bina Napza dan HIV‐AIDS
Mensoalisasikan Undang‐Undang tentang Narkotika, Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Narkoba kepada PNS Lingkup Kab. Luwu Utara
Kerjasama dengan PEMDA Luwu Utara
Terlaksananya sosialisasi bahaya narkoba pada orang tua siswa
100 orang
Terlaksananya sosialisasi bahaya narkoba pada remaja
50 orang
Sabtu, 25 Juni 2011 FoodCourt Mall Ratu Indah Lantai III, Jl. Dr.
Sam Ratulangi Makassar
Kamis, 19 Mei 2011, di Hotel Yasmin Jl. Jampea No.5 Makassar
Kamis, 23 Juni 2011 di Hotel Losari MetroJl. Chairil Anwar
No.19 Makassar
Pembagian Sticker dalam Rangka Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)
Kerjasama dengan Biro Bina Napza dan HIV‐AIDS
Kerjasama dengan sponsor
Terlaksananya sosialisasi Undang‐Undang No. 35 tentang Narkotika bagi PNS Kab. Luwu Utara
500 orang
Parenting Skill Bagi Orang Tua Siswa SD, SMP, SMA yang ada di Sulsel
Sosialisasi tentang pentingnya Generasi Muda dan Kewaspadaan terhadap Bahaya Narkoba
Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba di Lingkup Kalangan Remaja Mesjid
Terlaksananya sosialisasi bahaya narkoba lingkup remaja masjid
100 orang
500 orang
Tabel. 10 Uraian Kegiatan Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
Sula r 2011
Pemasangan stiker pada kendaraan angkutan Terlaksananya pemasangan stiker Seksi Diseminasi
wesi Selatan Bulan SeptembeWAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
15 September 2011 di Terminal Mallengkeri Makassar umum antar kabupaten dalam provinsi dan
angkutan kota (pete‐pete) Makassar.anti narkoba pada angkutan kota
100 lembarInformasi BNNP Sulsel
28 s/d 30 September 2011 di Hotel Golden Boutique Jakarta
Pusat
Penyusunan darft awal diseminasi bidang pencegahan
Mengikuti penyusunan daft awal juknis diseminasi
1 draft Deputi Bidang Pencegahan BNN
27 September 2011 di SMA Tamalate Kec. Tamalate
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
Terlaksananya penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba pada SLTA
100 orang Seksi Advokasi BNNP Sulsel
Tabel. 11 Uraian Kegiatan Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi
A
7 Oktober 2011 di Terminal Regional Daya, Makassar
Pembagian stiker pada kendaraan angkutan umum antar daerah dan antar kota Makassar yang bertuliskan “ Narkoba !! Bukan untuk Hidup…Cacat atau mati, ya !”
Tersosialisasi/terpasangnya stiker yang bertuliskan Narkoba !! Bukan untuk Hidup…Cacat atau mati, ya !"
100 lembar BNNP Sulsel
Sulawesi Sela Oktober 2011 LAH PENYELENGGAR
tan BulanWAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUM
B. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan teknis P4GN tentang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi di
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh
dua seksi, yaitu Seksi Peran Serta Masyarakat dan Seksi Pemberdayaan
Alternatif. Pelaksanaan kegiatannya dapat dilihat pada tabel 12, 13 dan 14.
Tabel. 12 Uraian Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan Bulan Mei-Agustus 2011 WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
19 Mei 2011, di Hotel Clarion Makassar
Membuka dan mengikuti acara rapat konsolidasi dalam rangka pelaksanaan pemetaan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat di Sulsel
Terlaksananya rapat konsolidasi BNN
21 Mei 2011, di Mall Futsal Dg. Tata Makassar
Membuka pertandingan Futsal antar komunitas pecandu se SulSelBar
Terjalinnya hubungan antara BNNP dengan komunitas pecandu
Komunitas pecandu
26 s/d 27 Juli 2011, di Aula Pemda Enrekang
Narasumber pada seminar Free sex dan penyalahguna Napza di kalangan remaja
500 orang Kerjasama dengan HIPMI Massenrengpulu
Rabu, 27 Juli 2011 Kantor Bupati Kabupaten Luwu Utara
Kerjasama dengan PEMDA Luwu Utara
Ditemukannya dua sampel yang positif (+)
Meninjau Langsung Pengambilan Sample TES URINE kepada Pejabat Eselon II, III, IV beserta Asisten Lingkup Pemerintah Kab. Luwu Utara
165 orang
Tabel. 13 Ura
Prov 11 ian Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional
insi Sulawesi Selatan Bulan September 20WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
5 September 2011 di Hotel Adyaksa Makassar
Monitoring dan evaluasi kegiatan YKP2NTerlaksananya monitoring dan evauasi
4 orang BNNP Sulsel
Badan KPAP Sulsel23 September 2011 di Hotel
Mercure Makassar
Pertemuan koordinasi pengurus KPAP Sulsel dengan lintas sektor/ SKPD
Mengikuti Pertemuan koordinasi pengurus KPAP Sulsel dengan lintas sektor/ SKPD
3 orang
Tabel. 14 Uraian Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan Bulan Oktober 2011
4 s/d 7 Oktober 2011 Hotel Banua
RehabilNarkoba
Korban Penyalahgunaan Napza
1 orang KEMENSOSIAL
6 s/d 7 Oktober 2011 Hotel Clarion
Mengikuti Forum Silaturahmi Media MassaDipahaminya peran Media Massa dalam P4GN
20 Peserta BNN RI
6 Oktober 2011Kunjungan ke LSM YKP2N (Yayasan Kelompok Peduli Penyalahgunaan Narkoba) bersama rombongan media massa BNN‐RI
Terlaksananya Kunjunagan Ke YPK2N
20 Peserta BNN RI
7 Oktober 2011Kunjungan ke LSM DOULUS mendampingi reporter BNN RI
Terlaksananya Kunjungan ke DAULOS
6 Orang BNN RI dan BNNP
12 Oktober 2011 Pengiriman Residen ke Pusat T&R Lido, BogorResiden menjalani terapi dan rehabilitasi
1 orang BNNP
dan calon Konselor di kantor BNNP Sulsel
erta kunjugan ami kedudukan, tugas,
pokok dan fungsi BNNP Sulsel30 Orang BNNP
WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
Mengikuti Penguatan Jejaring antar Lembaga itasi Sosial Korban Penyalahgunaan
Dipahaminya Jejaring yang kuat antar Lembaga Rehabiltasi Sosial
21 Oktober 2011Menerima kunjungan calon perawat, Psikolog
Para pesmemah
BIDANG PEMBERANTASAN
Bidang Pemberantasan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis P4GN
tentang pemberantasan di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. D
C.
alam
pelaksanaan tugasnya dibantu o eksi, yaitu Seksi Intelijen, Seksi
P
Barang Bukti dan As
Bidang Pemberantasan BNNP Sulawesi Selatan telah melaksanakan/ mengikuti
berbagai kegiatan, secara rinci dapat dilihat pada tabel 15 dan 16.
leh tiga s
enyidikan, Penindakan dan Pengejaran, serta Seksi Pengawasan Tahanan,
et. Sejak bulan September sampai dengan Oktober 2011,
Tabel. 15 Uraian Kegiatan Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi
Sulawesi Selatan Bulan September 2011 WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
5 September 2011 di PT. Pelindo Makassar
Melaksanakan koordinasi tentang pass pelabuhan
Terlaksananya koordinasi tentan pass pelabuhan antara PT. Pelindo untuk kebutuhan BNNP
6 orang Seksi Intelijen
5 September 2011 di PT. Pelindo Makassar
Melaksanakan koordinasi tentang pass bandara
Terlaksananya koordinasi tentan pass bandara antara Bandara Slt. Hasanuddin untuk kebutuhan BNNP
6 orang Seksi Intelijen
13 s/d 14 September 2011 Hotel Quality Makassar
Semiloka Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Prov. Sulsel
Mengikuti Semiloka Forum Kewaspad(FKDM) P
aan Dini Masyarakat 1 orangBadan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Sulsel
20 September 2011 di Lapas Narkoba, Bolangi Kab. Gowa
Narkoba Bolangi Khusus Narkotika
Seksi Pengawasan dan Lapas Bolangi
24 September 2011 di Pelabuhan Soekarno Hatta
Koordinasi tentang rute kapal laut yang sandar di Pelabuhan Soekarno Hatta
Terlaksananya koordinasi tentang rute kapal laut yang sandar di Pelabuhan Soekarno Hatta
2 orangSeksi Intelijen, PT. Pelindo dan PT. Darma Lautan Utama
rov. Sulsel
Koordinasi tentang Pengumpulan data tahanan tindak pidana narkotika di Lapas
Terkumpulnya laporan bulanan Pelaksanaan Program diretorat 1 orangBina
Tabel. 16 Uraian Kegiatan Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi
Sulawesi Selatan Bulan Oktober 2011
m Bea Cukai ylance
Dipahaminya tekhnik surveylanve dan Control delivery
2 orangKanwil Bea Cukai Regional Sulawesi
Koordinasi dengan instansi terkait : Kanwil Mengikuti Semiloka Forum BNNP Sulsel, BPOM,
WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
4 Oktober 2011 BNNP SulselPenyusunan Penjabaran Rencana Aksi Bidang Pemberantasan Priode 2012‐2015
Draf Penjabaran Rencana Aksi Bidang Pemberantasan Untuk Priode 2012‐2015
5 orang Bidang Pemberantasan BNNP Sulsel
13 Oktober 2011 BNNP Sulsel Lapangan Upacara Polda Sulsel
Menghadiri Undangan Pemusnahan Barang Bukti / Sitaan Narkoba Jenis Shabu milik tersangka HO KA CHE (DPO)
Penyaksian pemusanahan barang bukti/ sitaan narkoba
1 Orang Kepala BNNP Sulsel
24 Oktober 2011 Hotel Imperial Arya Duta Makassar
Mengikuti Workshop custoControl delivery and surve
25 Oktober 2011 BNNP Sulsel KUMHAM, Imigrasi, BPOM RI dan RES. Narkoba
Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Prov. Sulsel
5 orang POLDA, Kanwil KUMHAM dan Imigrasi
BAGIAN TATA USAHA
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
program dan anggaran, evaluasi dan penyusunan laporan, serta pelayanan
administrasi dan logistik. Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh tiga
Subbagian, yaitu Subag Perencanaan, Subag Administrasi dan S
D.
ubag Logistik.
Sejak bulan Mei sampai dengan Oktober 2011, Bagian Tata Usaha BNNP
Sulawesi Selatan telah melaksanakan/ mengikuti berbagai kegiatan, secara rinci
dapat dilihat pada tabel 17, 18 dan 19.
Tabel. 17 Ur si
aian Kegiatan Bagian Tata Usaha Badan Narkotika Nasional Provinsi SulaweSelatan Bulan Mei-Agustus 2011
WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA5 Juni 2011 Pembentukan panitia HANI Sulsel Terbentuknya panitia HANI 15 orang
14 Juli 2011 di CCC Makassar Rapat koordinasi penyusunan RKA 2012Terlaksananya rapat koordinasi penyusunan RKA
30 orang BNNP Sulsel
5 Agustus 2011, di CCC Makassar Rapat koordinasi penyempurnaan RKA 2012Terlaksananya rapat koordinasi penyempurnaan RKA
12 orang BNNP Sulsel
Tabel. 18 Uraian Kegiatan Bagian Tata Usaha Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi
Selatan Bulan September 2011
GH MakassarPenyelarasan/ Sinkronisasi RKA‐KL
Mengikuti Penyelarasan/ Sinkronisasi RKA‐KL
2 orang BNN
September 2011 di BNNP Penyempurnaan TOR usulan kegiatan TA 2012Tersusunnya TOR usulan kegiatan TA 2012 6 orang
Subag Perencanaan BNNP Sulsel
12 September 2011 di Ruang Pola
Pelantikan Pejabat Struktural Eselonya pelantikan Pejabat
al BNNP Sulsel oleh 8 orang Pemerintah Provinsi
14 September 2011, di BNNP PelantikIV-a B
8 orang BNNP Sulsel
23 September 2011, di BNNP Sulsel Pengiriman berkas pelantikan Pejabat Struktural dan Data Base PNS BNNP Sulsel
Terkirimnya Loaporan pelantikan ke BNN
8 orang BNNP Sulsel
WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA21 s/d 22 September 2011, di M
23
Kantor Guberur Prov. Sulsel IV-a BNNP Sulsel Gubernur Sulsel Sulawesi SePlatanLaporan Pengambilan Sumpah dan
an Pejabat Struktural Eselon III-a & NNP Sulsel ke BNN
Terkirimnya Laporan pelantiakn ke BNN
n III-a dan TerlaksanaStruktur
Tabel. 19 Uraian Kegiatan Bagian Tata Usaha Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi
Selatan Bulan Oktober 2011
Laporan AKSITersusunnya laporan Aksi BNNP Sulsel
7 orang BNNP Sulsel
5 Oktober s/d 4 Noveber 2011 Penjabaran Rencana AKSI per Tersusunnya penjabaran rencana
7 orang BNNP Sulsel
keluar di lingkup BNNP Sulsel 2 orang BNNP Sulsel
WAKTU/LOKASI KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN JUMLAH PENYELENGGARA
4 Oktober 2011, di ruang rapat BNNP Sulsel
Rakor Perencanaan BNNP Sulsel Terlaksananya rapat koordinasi perencanaan BNNP Sulsel
35 orang BNNP Sulsel
5 s/d 7 Oktober 2010 Penyusunan Format Laporan AKSITersusunnya format laporan Aksi per Bidang/ Seksi di lingkup BNNP Sulsel
3 orang BNNP Sulsel
31 Oktober s/d 4 November 2011
Rekapitulasi
RekapitulasiBidang/ Seksi lingkup BNNP Sulsel Aksi BNNPSulsel
5 s/d 7 Oktober 2010 Penyusunan Format Data SINTersusunnya format excel data SIN
3 orang BNNP Sulsel
1 s/d 4 November 2011 Entri Data SIN Ter up date nya informasi penyalahgunaan narkoba di Sulsel
3 orang BNNP Sulsel
31 Oktober 2011Penyusunan Proposal Bantuan Anggaran ke PEMDA Prov. Sulsel
Tersusunnya proposal bantuan anggaran
3 orang BNNP Sulsel
24 Oktober s/d 4 November 2011
Penyusunan rancangan Draft Restra BNNPTersusunnya rancangan draft Renstra BNNP Sulsel
3 orang BNNP Sulsel
5 s/d 31 Oktober 2011 Penyusunan Tupoksi Pejabat Struktural BNNP Sulsel
Tersusunnya Keputusan Kepala BNNP tentang Tupoksi Pejabat Struktural BNNP Sulsel
7 orang BNNP Sulsel
1 s/d 31 Oktober 2011 Mengagendakan surat masuk dan keluar di lingkup BNNP Sulsel
Teragendanya surat masuk dan
BAB III
RENCANA KOMPONEN KEGIATAN TAHUN 2012-2014
Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulaw si Selatan dalam mengatasi berbagai
permaslahan yang dihadapi dengan menyusun rencana komponen kegiatan untuk
tahun 2012-2014 seperti berikut :
ayanan Penggajian Pegawai2 Wahana diseminasi informasi P4GN yang dipublikasik
682) Pementasan pagelaran seni b 64.975 71.473 84.468
3)Pembekalan informasi bahaya penyalahgunaan narkob agi pelaksanan kesenian tradisional 71.000 92.300
b. Diseminasi melalui media cetak1) Media cetak lokal 25.160 27.676 32.708 2) Penyusunan bulletin anti narkoba 43.360 47.696 56.368 3) Cetak bahan P4GN 21.300 23.430 27.690
c. Diseminasi melalui media luar ruang1) Iklan media spanduk 38.440 42.284 49.972 2) Iklan media poster 34.440 37.884 44.772
d. Diseminasi melalui media elektronik1) Talkshow 9.760 10.736 12.688 2) Penayangan Iklan TV 47.160 51.876 61.308 3) Pemutaran film 13.440 14.784 17.472 4) Penayangan iklan radio 16.560 18.216 21.528
e. Kampanye hidup sehat tanpa narkoba 65.000 84.500 Pameran anti narkoba 112.000 145.600
3a. Advokasi P4GN di Lingkungan perka 47.510 52.261 61.763 b. Advokasi P4GN Lingkungan pendidik
1) Advokasi P4GN di Lingkungan kampus 142.530 156.783 185.289 2) Advokasi di Lingkungan SLTA 47.510 52.261 61.763
4 Organisasi Swasta yang diadvokasi P4GNAdvokasi P4GN di lingkungan swasta 47.510 52.261 61.763
5 Organisasi/ kelompok masyarakat yang diadvokasi bidang P4GNAdvokasi P4GN di lingkungan keluarga 53.000 68.900 Advokasi P4GN di lingkungan anak jalanan 53.000 68.900 Advokasi P4GN di lingkungan organisasi pemuda 53.000 68.900 Advokasi P4GN pada tokoh agama 53.000 68.900
6 Kader penyuluh anti narkoba yang terbentuk
a.1) Pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan SLTA 62.560 68.816 81.328 2) Pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan kampus 187.680 206.448 243.984 3) Pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan pemerintah 62.560 68.816 81.328 4) Pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan swasta 62.560 68.816 81.328
b. Temu kader penyuluh P4GN 412.000 535.600
Pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan SLTA, Kampus, Instansi pemerintah dan swsta
TAHUN/ BIAYA (DALAM RIBUAN)KOMPONEN/ SUB KOMPONEN KEGIATANOUT PUT
e
2012 2013 2014
1 Lan
a. Pagelaran Seni Budaya1) Pementasan pagelaran seni budaya P4GN bagi masyarakat 64.975 71.473 84.4
udaya P4GN di kampus a b
f.Organisasi pemerintah yang diadvokasi bidang P4GN
ntoran pemerintahan
7 Lembaga Pendidikan yang diberdayakan bidang P4GNa. Peran serta kampus dalam menciptakan lingkungan kampus bebas narkoba
1) Workshop penguatan skill kader anti narkoba di lingkungan kampus 162.480 178.728 211.224 2) Pemberdayaan kader anti narkoba di lingkungan kam us 28.500 31.350 37.050
029.115 32.027 37.850
a. Peran serta pekerja dalam menciptakan lingkungan kerja bebas narkoba1) Workshop penguatan skill kader anti narkoba di lingkungan kerja 91.520 100.672 118.976 2) Pemberdayaan kader anti narkoba di lingkungan kerja 11.000 12.100 14.300 3) Deteksi narkoba di lingkungan kerja 52.690 57.959 68.497
b. Gerakan bebas narkoba di lingkungan kerja formal/ informal 125.000 162.500 9 Lingkungan masyarakat yang diberdayakan P4GN
a. Pengembangan kemitraan swasta dan organisasi masyarakat 125.000 162.500 b. Pembentukan dan pemberdayaan desa/ lurah bebas narkoba 125.000 162.500 c. Pembinaan dan pengembangan pemberdayaan LSM dalam rangka upaya P4GN 125.000 162.500 d. Lokakarya pemberdayaan tokoh masyarakat, agama dan pemuda 112.000 145.600 e. Fasilitasi LSM dalam rangka P4GN 95.000 123.500 f. Gerakan bebas narkoba di lingkungan keluarga 125.000 162.500 g. Gerakan orang tua siswa anti narkoba 125.000 162.500 h. Penguatan skill wadah Peran Serta Masyarakat (PSM) 95.000 123.500 i. Pemberdayaan UKS/UKM dalam upaya P4GN 125.000 162.500 j. Gerakan desa siaga narkoba 250.000 325.000 k. Membuat komunitas RT/RW bebas narkoba 125.000 162.500
10 Lokasi (lingkungan masyarakat) perkotaan yang diberdayakan alternati
p3) Deteksi narkoba di lingkungan kampus 86.820 95.502 112.866
b. Peran serta siswa dalam menciptakan lingkungan SLTA bebas narkoba1) Workshop penguatan skill kader anti narkoba di lingkungan SLTA 54.160 59.576 70.408 2) Pemberdayaan kader anti narkoba di lingkungan SLTA 9.500 10.450 12.35 3) Deteksi narkoba di lingkunganSLTA
8 Lingkungan kerja yang diberdayakan P4GN
fa. Pemberdayaan alternatif melalui Pendekatan dengan tokog agama dan masyarakat 75.000 97.500 b. Pemetaan dalam rangka persiapan pemberdayaan alternatif perkotaan 89.000 115.700 c. Sosialisasi masyarakat bebas PPGN 125.000 162.500 d. Pelatihan kerja di lingkungan community development 95.000 123.500
11 Lokasi (lingkungan masyarakat) pedesaan yang diberdayakan alternatifa. Pemberdayaan alternatif melalui Pendekatan dengan tokog agama dan masyarakat 75.000 97.500 b. Pemetaan dalam rangka persiapan pemberdayaan alternatif perkotaan 89.000 115.700 c. Sosialisasi masyarakat bebas PPGN 125.000 162.500 d. Pelatihan kerja di lingkungan community development 95.000 123.500
12 Penyalahguna/ pecandu narkoba yang menjadi wajib lapora. Penjangkauan dalam rangka assesment 75.000 97.500 b. Assesment & pendataan terhadap pengguna wajib lapor 79.300 87.230 103.090 c. Pembentukan/ Rakoor komunitas wajib lapor 65.000 84.500
13 Penyalahguna/ pecandu narkoba yang dijangkau layanan terapi dan rehabilitasia. Fasilitasi korban penyalahguna narkoba ke tempat rehabilitasi 19.200 21.120 24.960 b. Pelaksanaan/ pendampingan pasca rehabilitasi 44.200 48.620 57.460 c. Penjangkauan dan pendampingan pecandu narkoba 45.000 58.500 d. Lokakarya pembinaan lanjutan bagi korban penyalahguna narkoba 125.000 162.500 e. Penguatan lembaga rehabilitasi 135.000 175.500
14 Produk (informasi) intelijen yang dihasilkan a. Fasilitasi peralatan intelijen, penyidikan dan penangkapan 260.000 350.000 100.000 b. Pemetaan jaringan 112.000 123.200 145.600 c. Operasi airport interdiction 180.000 198.000 234.000 d. Operasi seaport interdiction 180.000 198.000 234.000 e. Operasi lingkungan masyarakat rentan 200.000 260.000
15 Berkas perkara kasus narkobaPenuntutan dan upaya peradilan jaringan sindikat narkoba 250.000 325.000
16
Penyidikan aset tersangka kejahatan narkoba 215.000 279.500
150.000 195.000
150.000 195.000
250.000 325.000 17 Dokumen perencanaan, penganggaran, evaluasi dan pelaporan yang disusun
a. Laporan Capaian Program P4GN1) Penyusunan laporan capaian program P4GN 105.060 115.566 136.578 2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur 75.000 97.500 3) Pemantauan dan evaluasi program P4GN
b. Dokumen Perencanaan BNNP1) Penyusunan dan review Renstra 65.750 72.325 85.475 2) Penyusunan pagu anggaran 11.720 12.892 15.236 3) Penyusunan RKA KL pagu alokasi anggaran 24.040 26.444 31.252 4) Pembinaan RKA KL 11.720 12.892 15.236 5) Penyelarasan RKA KL 8.620 9.482 11.206 6) Penetapan Kinerja 5.860 6.446 7.618 7) Sosialisasi dan Penyusunan Laporan (PP39) 58.630 64.493 76.219 8) Penyusunan LAKIP 41.280 45.408 53.664 9) Pelaksanaan Musrembang 10.820 11.902 14.066 10) Penyusunan Kebijakan Strategis Nasional 7.240 7.964 9.412 11) Penyusunan Laporan BNN 63.280 69.608 82.264
c. Dokumen Rencana Aksi dan KerjasamaRapat koordinasi dalam rangka penyusunan rencana aksi serta kerja sama LS 97.860 107.646 127.218
18 Layanan dukungan manajemen operasional perkantorana. Pemeliharaan Peralatan perkantoran
1) Pemeliharaan gedung 71.250 78.375 92.625 2) Pemeliharaan peralatan dan mesin 147.390 162.129 191.607
b. Layanan operasional perkantoran1) Honor pengelola anggaran 65.400 71.940 85.020 2) Honor tenaga kontrak karya 149.400 164.340 194.220
c. Laporan keuangan BNNP 11.750 12.925 15.275 d. Layanan urusan tata usaha dan rumah tangga
1) Layanan rumah tangga 234.080 257.488 304.304 2) Pengadaan barang dan jasa 50.260 55.286 65.338 3) Urusan tata persuratan 18.000 19.800 23.400
19 Kendaraan bermotor 310.000 341.000 403.000 20 Perangkat pengolah data dan komunikasi 26.500 29.150 34.450 21 Peralatan dan fasilitas perkantoran 90.895 99.985 118.164 22 Pelaksanaan penelitian, data dan informasi P4GN
a. Pengkajian capaian kegiatan 145.000 188.500
b. 250.000 325.000 c. Rapat teknis SIN Kab/Kota 125.000 162.500 d. Sosialisasi dan pelatihan SIN Kab/Kota 225.000 292.500 e. Rapat koordinasi pengumpulan data P4GN 125.000 162.500 f. Penyusunan jurnal data P4GN 75.000 97.500
23
Sosialisasi UU yang berkaitan dengan narkoba 200.000 260.000 24 Kerjasama dengan instansi pemerintah/ swasta dan komponen masyarakat
a. Pembahasan dan penyusunan MoU 250.000 325.000 b. Diskusi sinergitas BNNP dengan LS terkait dalam mendukung upaya P4GN
Berkas penyidikan aset tersangka tindak kejahatan narkoba yg diselesaikan dan diajukan ke tahap penuntutan
Layanan bantuan/ pembekalan hukum dan pembinaan/ konsultasi hukum yang diselenggarakan
Studi penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa, mahasiswa, pekerja dan masyarakat
Pengungkapan pabrikan gelap narkoba, laboratorium rumahan dan jaringan yang terlibatPengungkapan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan tindak pidana narkobaPengawasan terhadap inport, produksi, distributor, penggunaan, eksport bahan kimia prekursor.
BAB IV PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan ini
disusun untuk menjadi bahan evaluasi pada akhir tahun. Laporan ini tidak terlepas
kaitannya dengan pengelolaan Sistem Informasi Narkoba serta pengukuran kinerja
bagian dan bidang lingkup Badan Narkotika Nasioanal Provinsi Sulawesi Selatan
yang menunjukkan sampai seberapa jauh pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah dirumuskan, serta hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan tertulis dengan
memperhatikan prinsip-prinsip Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada akhir
tahun.
KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN,
Drs. RICHARD M. NAINGGOLAN, MM, MBA
Top Related