118
BAB IV
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
EXECUTIVE GAME CENTER
4.1. Gagasan Perencanaan
4.1.1. Fungsi dan Peranan Executive Game Center
1. Fungsi
Executive Game Center memiliki fungsi antara lain:
a. Sebagai pusat tempat olahraga kalangan atas atau eksekutif yang
dimana biasanya harus menggunakan lahan yang luas dan lebar kini
dibuat lebih simpel dan sederhana menjadi permainan olahraga yang
dapat dilakukan dalam sebuah gedung.
b. Sebagai tempat berlatih dan berkumpul.
2. Peranan
Keberadaan Executive Game Center mempunyai peranan sebagai berikut:
a. Sebagai tempat bermain olahraga dan merelaksasikan tubuh dan
pikiran dari kepenatan pekerjaan.
b. Memberikan kemajuan Kota baik dari segi olahraga, pariwisata dan
ekonomi.
4.1.2. Sasaran dan Lingkup Pelayanan Executive Game Center
Sasaran Executive Game Center adalah Masyarakat kalangan atas atau
golongan eksekutif di Surakarta secara khususnya dan masyarakat kalangan atas
yang berkunjung di Surakarta serta tidak menutup kemungkinan semua golongan
yang ingin menikmatinya.
4.1.3. Pelaku Kegiatan Executive Game Center
Secara garis besar pelaku kegiatan di Executive Game Center dapat
dikelompokkan sebagi berikut :
a. Pengelola
1. Direktur
2. Manager
3. Divisi administrasi
119
4. Divisi Golf Virtual
5. Divisi Softball Virtual
6. Divisi Bowling Virtual
7. Divisi Billiard
8. Divisi Futsal
9. Divisi Fitness
10. Divisi Tennis Virtual
11. Divisi Tennis Squash
12. Divisi Shooting Virtual
13. Divisi Boxing Virtual
14. Divisi Balap Virtual
15. Divisi Fishing Virtual
16. Divisi Dancing Virtual
17. Divisi Downhill Virtual
18. Divisi Percussion Virtual
19. Divisi Nascar Racing Virtual
20. Divisi Motocycle Virtual
21. Divisi Star Wars Trilogy
22. Divisi Blazzing Angel Squadrons
23. Divisi Harley Davidson
24. Divisi Top Skaters Virtual
25. Divisi Rockband Virtual
26. Divisi Guitar Hero
27. Divisi Foosball
28. Divisi SPA
29. Divisi Sport Station
30. Divisi Cafetaria
31. Divisi Food Court
32. Divisi Gramedia
33. Divisi Family Karaoke
c. Masyarakat kalangan atas / eksekutif
120
d. Maintenance gedung
4.2. Lokasi Gedung
4.2.1. Analisa Lokasi
Executive Game Center adalah bangunan yang difungsikan sebagai tempat
sarana olahraga dan kebugaran yang menjadi sasaran utama adalah masyarakat
kalangan atas, maka pemilihan site harus berada dikawasan pusat bisnis kota atau
wilayah yang dapat terjangkau dan relatif dekat dengan pusat kota.
Pemilihan site juga harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain:
terdapat sarana dan prasarana yang baik disekitar lokasi site, kemudahan akses
menuju site sehingga aktivitas Executive Game Center dapat erwadahi secara
optimal.
Lokasi yang dipilih untuk dibangun sarana Executive Game Center adalah:
a. Alternatif 1
Area yang terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo, sebelah
barat Luwes, dengan kondisi eksisting site :
1. Termasuk area pusat pelayanan kota I dan II yang mengacu pada
fungsi pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga dan
industri kreatif.
2. Luas lahan ± 1,08 Ha.
3. Berada di pusat kota.
4. Tanah milik perusahaaan.
5. Tanah tidak berkontur.
121
Gambar 4.1. Batas Lokasi Alternatif 1 Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-
7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb05ffcadccb6115, 2014
Batas-batas lokasi
Utara : Jl. Slamet Riyadi dan Hotel Novotel
Timur : LUWES
Selatan : Graha Farma
Barat : Solo Mio Galleria
b. Alternatif 2
Area yang terletak di Jl. Ronggo Warsito no. 123, Banjarsari, Solo, dengan
kondisi eksisting site :
1. Termasuk area pusat pelayanan kota II dan III yang mengacu pada
fungsi pariwisata, olahraga, industri kreatif, permukiman,
perdagangan dan jasa.
2. Luas lahan ± 0,6 Ha.
3. Berada di pusat kota.
4. Tanah milik perusahaaan.
5. Tanah tidak berkontur.
122
Gambar 4.2. Batas Lokasi Alternatif 2
Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-
7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0
5ffcadccb6115, 2014
c. Alternatif 3
Area yang terletak di Jl. Dr. Radjiman no. 312, Laweyan, Solo, dengan
kondisi eksisting site :
1. Termasuk area pusat pelayanan kota I dan II yang mengacu pada
fungsi pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga dan
industri kreatif.
2. Luas lahan ± 2,5 Ha.
3. Berada di dekat pusat kota
4. Tanah milik pemerintah.
5. Tanah tidak berkontur.
123
Gambar 4.3. Batas Lokasi Alternatif 3
Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-
7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815
:0xdb05ffcadccb6115, 2014
4.3. Analisa Pemilihan Site
4.3.1. Kriteria Pemilihan Site
Kriteria-kriteria yang dijadikan pedoman menganalisa pemilihan site
untuk Executive Game Center sebagai berikut :
a. Fungsi lahan (Land use)
Kesesuaian fungsi kawasan menurut ketentuan RURTK Kota Surakarta
2011-2031.
b. Ketersediaan lahan
Ketersediaan lahan yang cukup luas dan cukup menampung berbagai
ruang dan aktifitas yang menunjang fungsi-fungsi di dalamnya.
c. Ketersediaan infrastruktur
124
Site terletak pada daerah yang sudah mempunyai fasilitas sarana
prasarana penunjang serta fasilitas kebutuhan pokok bangunan umum
seperti saluran air bersih, listrik, telepon, dan saluran pembuangan air
kotor.
d. Pencapaian
Site terletak pada daerah yang strategis sehingga memungkinkan dapat di
akses dari berbagai arah serta memiliki jalur transportasi umum dalam
dan luar kota.
e. Kondisi tanah
Kondisi tanah yang tidak berkontur dan kualitas yang baik sehingga
langsung dibangun.
f. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan yang mendukung aktifitas di dalam bangunan
Tabel 4.1 Skala prioritas kriteria pemilihan site
No. Kriteria Bobot
1. Fungsi kawasan 4
2. Kondisi lingkungan 3
3. Pencapaian 4
4. Ketersediaan Infrastruktur 3
5. Ketersediaan lahan 3
6. Kondisi tanah 2
Sumber : Analisa penulis, 2014
Keterangan bobot kriteria :
Sangat mendukung = 4
Mendukung = 3
Cukup mendukung = 2
Kurang mendukung = 1
125
4.3.2. Penentuan Lokasi
Bebrapa alternaif site yang sudah di pilih yaitu alternatif 1 terletak di Jl.
Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo (sebelah selatan Luwes), alternatif 2
terletak di Jl. Ronggo Warsito no. 123, Banjarsari, Solo, dan alternatif 3 terletak di
Jl. Dr. Radjiman no. 312, Laweyan, Solo.
Penentuan lokasi site dilakukan dengan penilaian berdasarkan potensi
lokasi dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Hasil yang dipilih merupakan
potensi site yang lebih memadahi dan potensial untuk perencanaan Executive
Game Center di Kota Surakarta.
Berikut ni adalah tabel penilaian untuk menentukan lokasi site. Tabel 4.2. Skala prioritas kriteria pemilihan site
Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Skala Prioritas
Range Hasil
Hasil Skala Prioritas
Range Hasil
Hasil Skala Prioritas
Range Hasil
Hasil
Fungsi Kawasan 4 4 16 4 4 16 3 4 12
Kondisi Lingkungan 4 4 16 3 3 9 3 3 9
Pencapaian 4 4 16 4 4 16 3 3 9 Ketrsediaan Infrastruktur 4 4 16 3 3 9 3 3 9
Ketresediaan Lahan 3 3 9 2 2 4 4 4 16
Kondisi Tanah 3 4 12 3 3 9 3 4 12
Jumlah 85 63 67 Sumber : analisa penulis, 2014
Keterangan bobot kriteria
4 = Sangat baik
3 =Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Berdasarkan hasil analisa penilaian di atas, maka site yang paling tepat
untuk dibangun sebagai Executive Game Center terletak di Jl. Slamet Riyadi no.
254, Laweyan, Solo (sebelah selatan Luwes).
126
4.4. Analisa Pengolahan Site
4.4.1. Kondisi Eksisting Site
Site berada di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo, merupakan lahan
kosong milik Perusahaan, batas-batas site yaitu :
Utara : Jl. Slamet Riyadi dan Hotel Novotel
Timur : Luwes
Selatan : Graha Farma
Barat : Solo Mio Galleria
Gambar 4.4. Kondisi Eksisting Site
Sumber: Analisa Penulis, 2014
127
Gambar 4.5. Luas Site Area
Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-
7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0
5ffcadccb6115, 2014
Berikut ini adalah penjelasan secara rinci mengenai kondisi site,
a. Site ada di sebelah Jl. Slamet Riyadi merupakan sekunder
b. Topografi relatif data
c. Koefisien Dasar Bangunan = 60%
d. Koefisien garis Sempadan bangunan = 15-20m
Tabel 4.3. Ketinggian dan koefisien bangunan
Nama
Jalan
Luas kapling
(m²)
Tinngi bangunan
(lapis)
KDB KLB KDH
Jl. Slamet
Riyadi
<500 4 lps (20m) 90 360 >5
500-<1000 5-9l ps (20-40m) 85 425-750 >10
1000-<2000 10-16 lps (44-70m) 70 700-1120 15
200-<3000 17-25 lps (72-104m) 65 1100-1625 15
3000-<5000 26-30 lps (108-124) 60 1560-1800 20
>5000 Max 30 lps (124m) 60 Max 1800 20
Sumber : Dinas Tata Ruang Kota Surakarta 2012
128
4.4.2. Analisa dan Konsep Pencapaian
Tujuan dari analisa pencapaian ini adalah untuk menentukan letak pintu
masuk utama (Main Entrance) dan untuk pintu kegiatan service (Side Entrance),
dasar pertimbanganya adalah :
Kriteria :
a. Main Entrance (ME)
1. Mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi
dan mudah di kenali dari jalur utama.
2. Menyesuaikan dengan arah pergerakan lalu lintas, potensi jalan dan
kegiatan disekitar lingkungan.
3. Jauh dari titik kemacetan dan menghadap langsung ke jalur utama
b. Side Entrance (SE)
1. Tidak menggangu main entrance (ME).
2. Letak side entrance tidak diharuskan melalui jalur utama karena
berfungsi sebagai sirkulasi servis dan karyawan.
Analisa :
a. Jl. Slamet Riyadi merupakan jalan utama dengan dua jalur sebagai
penghubung jalur ke dalam dan keluar kota.
b. Kedua sisi Jl. Slamet Riyadi terdapat jalur Pedestrian.
U
Gambar 4.6. Analisa Jalan Sumber: Analisa Penulis, 2014
Jalan Utama
kota
Jalan ke arah
Solo Baru
Jalur Lambat
Pedestrian ME
SE
129
Konsep :
a. Merespon dari Site Lokasi,ME di sebelah barat dan SE berada disebelah
timur.
Gambar 4.7. Analisa Letak SE dan ME
Sumber: Analisa Penulis, 2014
4.4.3. Analisa dan Konsep Orientasi Bangunan
Tujuan dari analisa ini adalah untuk menentukan orientasi bangunan agar
didapatkan nilai view yang optimal, sehingga dapat menjadikan bangunan sebagai
daya tarik bagi para pengunjung dan pengguna jalan.
Kriteria :
a. Orientasi dimaksudkan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap
kegiatan yang ada pada bangunan.
b. Letak ME dan SE.
c. Memanfaatkan kondisi iklim.
Analisa :
Berdasarkan letak site terhadap lingkungan sekitar, orientasi bangunan di
arahkan ke Jl. Slamet Riyadi.
ME SE
130
Gambar 4.8. Analisa Orientasi Bangunan
Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep :
a. Secara garis besar, orientasi bangunan di arahkan ke Jl. Slamet Riyadi
sebagai jalan utama kota.
b. Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yaitu dengan
menghadapkan bangunan ke arah utara dan selatan untuk menghindari
intensitas sinar matahari yang berlebihan dari arah barat dan timur.
4.4.4. Analisa dan Konsep View
Tujuan dari analisa view adalah untuk mendapatkan arah pandang yang
terbaik, baik dari dalam ke luar site atau pun sebaliknya sehingga menjadikan
point of interest.
Kriteria :
a. View dari dalam site.
b. View dari luar site.
c. Situasi lingkungan sekitar.
Analisa :
a. View dari luar site berasal dari Jl. Slamet Riyadi.
b. View dari dalam site berpotensi ke arah Jl. Slamet Riyadi.
Orientasi ke arah
Jl. Slamet Riyadi
131
Gambar 4.9. Analisa View To dan From Site
Sumber: Analisa Penulis, 2014 Konsep :
a. View di arahkan keluar bangunan untuk merespon tuntutan dari analisa
konsep yaitu ke arah jalan arteri sehingga diharapkan nilai ekspos
bangunan dapat menarik perhatian.
4.4.5. Analisa dan Konsep Kebisingan (Noise)
Tujuan dari analisa kebisingan ini adalah untuk mereduksi tingkat
kebisingan yang berasal dari luar site dengan tujuan mendapatkan kenyamanan di
dalam bangunan, dasar pertimbnganya adalah :
Kriteria:
a. Sumber bunyi berasal dari luar site.
b. Intergritas terhadap konsep view.
c. Kenyamanan pengunjung.
Analisa :
a. Sumber kebisingan berasal dari Jl. Slamet Riyadi
View to & from
Site
132
Gambar 4.10. Analisa Kebisingan
Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep : a. Penggunaan pagar pembatas dan vegetasi yang berdaun lebat, berfungsi
mereduksi bangunan.
b. Masalah kebisingan juga dapat diatasi dengan sistem zoning, fasilitas
yang tidak membutuhkan keterangan yang serta fasilitas penunjang
diletakkan berdekatan dengan zona bising sehingga dapat befungsi
sebagai barier terhadap fasilitas yang membutuhkan privasi tinggi.
Gambar 4.11. Analisa Kebisingan
Sumber: Analisa Penulis, 2014
Bising
Sedang
Tenang
Sumber
kebisingan
Vegetasi
133
4.4.6. Analisa dan Konsep Iklim
Tujuan dari analisa klimatologi adalah bagaimana memanfaatkan potensi
alam (iklim) guna menunjang aktifitas di dalam banguan, dasar pertimbanganya
adalah :
Kriteria :
a. Arah datang sinar matahari.
b. Arah angin.
c. Memanfaatkan kondisi iklim.
Gambar 4.12. Analisa Iklim
Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep :
a. Penggunaan sun shading sebagai pereduksi sinar matahari yang masuk
ke dalam bangunan
b. Penggunaan over hang pada bangunan tengan tujuan mengurangi
tampias air hujan, selokan berfungsi mengalirkan air hujan ke riol kota.
Matahari pagi : panas, tidak menyilaukan, menyehatkan
Matahari siang : panas, tidak menyilaukan,
tidak menyehatkan
Matahari siang : panas, tidak
menyilaukan, tidak menyehatkan
134
c. Penggunaan vegetasi sebagai upaya membelokkan arah angin dengan
tujuan mengurangi beban angin pada bangunan dan juga sebagai upaya
memberikan kenyamanan.
d. Menggunakan cross ventilation untuk mendistribusikan udara yang
bersih ke dalam ruangan.
Gambar 4.13. Respon Matahari Sumber: Analisa Penulis, 2014
Gambar 4.14. Respon Hujan
Sumber: Analisa Penulis, 2014
135
Gambar 4.15. Respon Angin
Sumber: Analisa Penulis, 2014
4.4.7. Analisa dan Konsep Zonifikasi
Tujuan dari analisa zonifikasi adalah untuk menata urutan tata ruang yang
sesuai tingkat privasinya, dasar pertimbanganya adalah :
Kriteria :
a. Karakter kegiatan yang beraneka ragam.
b. Kebutuhan kenyamanan dalam kegiatan.
c. Tingkat kebisingan pada lingkungan sekitar tapak.
Analisa :
a. Site terletak di jalan raya merupakan jalan penghubung antar kota.
b. Aktifitas sekitar site sedang karena merupakan daerah permukiman,
perdaganagn dan pelayanan jasa.
Konsep :
a. Pemisahan atara zona publik, semi publik, privat kedalam bentuk
penzoningan vertikal dan horizontal.
b. Zona publik diletakkan di site bagian luar dekat jalan raya dan pintu
masuk karena zona publik merupakan zona yang berhubungan dengan
orang banyak (publik) sehingga harus mudah di capai.
c. Zona semi publik diletakkan di site bagaian dalam karena zona ini tidak
berhubungan langsung dengan publik.
d. Zona privat merupakan zona yang digunakan untuk fungsi kegiatan
penunjang.
136
Gambar 4.16. Analisa Zoning
Sumber: Analisa Penulis, 2014
4.4.8. Analisa dan Konsep Sirkulasi
Tujuan dari analisa sirkulasi ini adalah untuk memperoleh pola sirkulasi
internal yang nyaman dan tidak membingngkan bagi pengguna serta tidak terjadi
crossing antar jalur sirkulasi pengunjung, dasar pertimbanganya adalah :
Kriteria :
a. Kelancaran, kenyamanan, dan keamanan.
b. Pemisahan jalur sirkulasi.
c. Zonifikasi.
Analisa :
a. Sirkulasi pengunjung berupa pedestrian, jalur kendaraan.
b. Area parkir berada di basement.
c. Pemisahan sirkulasi antara penjalan kaki dan kendaraan bermotor.
Publik
Semi
Publik
Privat
137
Gambar 4.17. Analisa Sirkulasi Sumber: Analisa Penulis, 2014
IN OUT
138
Gambar 4.18. Analisa Keseluruhan
Sumber: Analisa Penulis, 2014
ME MOTOR
ME MOBIL
SE MOBIL
SE MOTOR
ME PEJALAN KAKI
TANGGA
ESKALATOR
139
4.4.9. Analisa Kebutuhan Ruang
Pengguna
Aktifitas Kebutuhan Ruang Kelompok
Ruang
Peng
unju
ng
Peng
elol
a
Kar
yaw
an
v v v Datang & parkir
Area Parkir
Loading Dock
v Kerja Direktur R. Direktur
Kelompok
Pengelola
v Kerja Manager R. Manager
v Mendampingi pimpinan R. Sekretaris
v Membantu keuangan R. Bendahara
v Mengurus bidang R. Seksi bidang
v Menerima tamu R. Tamu
v
Mengadakan rapat R. rapat
v v v Solat Musolla
v v v MCK KM/WC
v Menertibkan keamanan R. Scurity
Kelompok
Servis
v v Mendaftar R. Informasi
v v v Bersantai R. Lobby
v Membersihkan, Masak, Cuci R. Pantry /OB
v Memperbaiki kerusakan R. Maintenance
v Menampung air bersih Groundtank
v Mendeteksi kelistrikan
R. Panel
R. Travo
R. Genset
v Menaruh barang Gudang
v v v Merokok R. Smooking Area
v v v Bermain Golf R. Golf Kelompok
140
v v v Bermain Softball R. Softball Pengunjung
v v v Bermain Bowling R. Bowling
v v v Bermain Billiard R. Billiard
v v v Bermain Futsal Lapangan Futsal
v v v Bermain Fitness R. Fitness
v v v Merelaksasikan tubuh R. SPA
v v v Berbelanja Sport Station
v v v Makan, nongkrong Cafetaria
v Mengarahkan permainan R. Operator
v v v Bermain Tennis R. Tennis
v v v Bermain Tennis Squash R. Tennis Squash
v v v Bermain Tembak R. Shooting
v v v Bermain Balap R. Balap
v v v Bermain memancing R. Fishing
v v v Bermain Dansa R. Dancing
Kelompok
Pengunjung
v v v Bermain Sepeda R. Downhill
v v v Bermain Perkusi R. Percussion
v v v Bermain Nascar R. Nascar Racing
v v v Bermain Balap motor R. Motocycle
v v v Bermain Perang R. Star Wars
v v v Bermain Pesawat R. Squadron
v v v Bermain Motor Gedhe R. Harley Davidson
v v v Bermain Skateboard R. Skaters
v v v Bermain Alat musik R. Rock Band
v v v Bermain Musik R. Guitar Hero
v v v Bermain Fossball R. Foosball
v v v Makan R. Food Court
v v v Membaca R. Gramedia
141
4.4.10. Analisa Hubungan Ruang
142
4.4.11. Analisa Besaran Ruang
Besaran ruang ditebtukan berdasarkan persyaratan kuantitatif suatu ruang
yang meliputi volume aktifitas, besaran, serta flow dalam ruang. Luasan standart
diperoleh dari :
NAD : Neufert Ernest, Architect Data
A : Asumsi
S : Studi Banding
Kelompok Pengelola Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2
R. Direktur 30 m2 1 NAD 30 m2 R. Manager 30 m2 1 NAD 30 m2 R. Sekretaris 10 m2/orang 2 NAD 20 m2 R. Bendahara 10 m2/orang 1 NAD 20 m2 R. Seksi Bidang 10 m2/orang 30 A 300 m2 R. Tamu 15 m2/ 5
orang 1 A 15 m2
R. Rapat 50m2/15orang
1 A 50 m2
KM/WC 1.65 x 1.35 m2
6 NAD 13,36 m2
Jumlah m2 478,36 m2 Flow 20% 95,67 m2
Total 574,03 m2 Kelompok Servis
Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2 R. Scurity 30 m2 1 A 30 m2 R. Lobby 150 m2 1 A 150 m2 R. Informasi 25 m2 1 A 25 m2 R. Musolla 0,85
m2/orang 100 orang NAD 85 m2
R. Wudhu 0,85 m2/orang
25 A 21,25 m2
R. Pantri 25 m2 1 A 25 m2 R. Dapur 20 m2 1 A 20 m2 R. Maintenance 50 m2 1 A 50 m2 R. Grountank 25 m2 1 A 25 m2 R. Panel 20 m2 1 A 20 m2
R. Travo 15 m2 1 A 15 m2 R. Genset 25 m2 1 A 25 m2 R. Gudang 200 m2 2 A 400 m2 R. Pompa 20 m2 1 A 20 m2 R. Smooking Area 25 m2 2 A 50 m2
Jumlah m2 961,25 m2 Flow 20% 192,25 m2
143
Total 1153,5 m2 Kelompok Pengunjung
Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2 1. Golf
R. Golf 16x26x10 m2
15 S 6240 m2
R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 50 m2 1 A 50 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 25 NAD 21,85 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 6240
A 1248 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
20 NAD 44,54 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
20 NAD 17 m2
Jumlah m2 7681,39 m2 Flow 20% 998,4 m2
Total 8679,79 m2 2. Softball
R. Softball 15x5x10 m2 15 S 1125 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 50 m2 1 A 30 m2 R. Peralatan 25 m2 1 A 25 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 15 NAD 12,75 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 1125
A 225 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
15 NAD 12,75 m2
Jumlah m2 1462,77 m2 Flow 20% 292,55 m2
Total 1755,32 m2 3. Bowling
R. Bowling 9,75 m2 25 NAD 243,75 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 50 m2 1 A 50 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 20 NAD 17 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 243,75
A 48,75 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
20 NAD 44,55 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
15 NAD 12,75 m2
144
Jumlah m2 476,8 m2 Flow 20% 95,36 m2
Total 572,16 m2 4. Billiard
R. Billiard 2,7x1,35 m2 50 NAD 182,24 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 15 NAD 12,75 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 182,24
A 36,44 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
20 NAD 44,55 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
15 NAD 12,75 m2
Jumlah m2 373,73 m2 Flow 20% 74,74 m2
Total 448,47 m2 5. Futsal
Lapangan Futsal 25x15 m2 4 NAD 1500 m2 R. Loket 10 m2 2 A 20 m2 R. Peralatan 25 m2 2 A 50 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 20 NAD 17 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 2250
A 450 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
15 NAD 33,41 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
15 NAD 12,75 m2
Jumlah m2 2083,16 m2 Flow 20% 416,63 m2
Total 2499,79 m2 6. Fitness
R. Fitness 200 m2 2 NAD 400 m2 R. Loket 10 m2 2 A 20 m2 R. Operator 25 m2 2 A 50 m2 R. Peralatan 50 m2 2 A 100 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 15 NAD 12,75 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 400 A 80 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
15 NAD 33,41 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 704,66 m2 Flow 20% 140,93 m2
145
Total 845,59 m2 7. SPA
R. SPA kolam 80 m2 1 A 80 m2 R. SPA scrub tubuh 50 m2 2 A 100 m2 R. SPA luluran 50 m2 2 A 100 m2 R. SPA pijat 50 m2 2 A 100 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 Karyawan 25 m2 2 A 50 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 2 dari 10
orang NAD 8,5 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 380 A 76 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 555,27 m2 Flow 20% 111,05 m2
Total 666,32 m2 8. Sport Station
Sport Station 500 m2 1 A 500 m2 R. Karyawan 25 m2 1 A 25 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 10 NAD 12,75 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
6 NAD 13,36 m2
Gudang 25 m2 1 A 25 m2 Jumlah m2 576,11 m2 Flow 20% 115,22 m2
Total 691,33 m2 9. Cafetaria
R. Masak 25 m2 1 A 25 m2 R. Cuci 10 m2 1 A 10 m2 T. Menu 20 m2 1 A 20 m2 T. Makan dan nobar 500 m2 1 A 500 m2 KM 1.65 x 1.35
m2 10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 585,77 m2 Flow 20% 117,15 m2
Total 702,92 m2 10. Tennis
R. Tennis 15 m2 25 A 375 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 25 m2 1 A 25 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 15 NAD 12,75 m2
146
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 375 A 75 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 553,52 m2 Flow 20% 110,70 m2
Total 664,22 m2 11. Tennis Squash
R. Tennis Squash 6,4x9,8 m2 20 S 1254, 4 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 20 m2 1 A 20 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 10 NAD 8,5 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 1254,4
A 250,88 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8, 5 m2
Jumlah m2 1599,55 m2 Flow 20% 319,91 m2
Total 1919,46 m2 12. Shooting
R. Shooting 15 m2 25 A 375 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 25 m2 1 A 25 m2 R. Ganti 0,85
m2/orang 10 NAD 8,5 m2
R. Tunggu/santai 0,85 m2/orang
20% dari 375 A 75 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 549,27 m2 Flow 20% 109,85 m2
Total 659,12 m2 13. Boxing
R. Boxing 1x2 m2 50 S 100 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 100 A 20 m2
KM 1.65 x 1.35 10 NAD 22,27 m2
147
m2 Urinoir 0.85
m2/orang 10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 235,77 m2 Flow 20% 47,15 m2
Total 282,92 m2 14. Gokart
R. Gokart 3x1 m2 25 S 75 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 75 A 15 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 205,77 m2 Flow 20% 41,15 m2
Total 246,92 m2 15. Fishing
R. Fishing 20 m2 25 A 500 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 500 A 100 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 715,77 m2 Flow 20% 143,15 m2
Total 858,92 m2 16. Danching
R. Danching 15 m2 25 A 375 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 375 A 75 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 565,77 m2 Flow 20% 113,15 m2
Total 678,92 m2 17. Downhill
148
R. Downhill 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 18. Percussion
R. Percussion 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 19. Nascar Racing
R. Nascar Racing 15 m2 20 A 300 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 300 A 60 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 475,77 m2 Flow 20% 95,15 m2
Total 570,92 m2 20. Motocycle
R. Motocycle 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 10 NAD 22,27 m2
149
m2 Urinoir 0.85
m2/orang 10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 21. Star Wars
R. Star Wars 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 22. Squadrons
R. Squadons 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 23. Harley Davidson
R. Fishing 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 24. Top Skaters
150
R. Fishing 10 m2 25 A 250 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 250 A 50 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 415,77 m2 Flow 20% 83,15 m2
Total 498,92 m2 25. Rockband
R. Rockband 10x10 m2 8 S 800 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 800 A 160 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 1075,77 m2 Flow 20% 215,15 m2
Total 1290,92 m2 26. Guitar Hero
R. Guitar Hero 10 m2 20 A 200 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari 200 A 40 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
6 NAD 13,36 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
5 NAD 4,25 m2
Jumlah m2 342,61 m2 Flow 20% 68, 52 m2
Total 411,13 m2 27. Foosball
R. Foosball 1,2 x 0,61 m2
25 S 18,3 m2
R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 R. Operator 25 m2 1 A 25 m2 R. Peralatan 15 m2 1 A 15 m2 R. Tunggu/santai 0,85
m2/orang 20% dari
18,3 A 3,66 m2
151
KM 1.65 x 1.35 m2
4 NAD 8,91 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
4 NAD 3,4 m2
Jumlah m2 84,27 m2 Flow 20% 16,85 m2
Total 101,12 m2 28. Gramedia
R. Gramedia 500 m2 1 A 500 m2 R. Loket 10 m2 1 A 10 m2 Gudang 50 m2 1 A 50 m2 R. Baca 0,85
m2/orang 20% dari 500 A 100 m2
KM 1.65 x 1.35 m2
6 NAD 13,36 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
4 NAD 3,4 m2
Jumlah m2 676,76 m2 Flow 20% 135,35 m2
Total 812,12 m2 29. Food Court
R. penjual 15 m2 25 A 375 m2 R. makan 1000 m2 1 A 1000 m2 KM 1.65 x 1.35
m2 10 NAD 22,27 m2
Urinoir 0.85 m2/orang
10 NAD 8,5 m2
Jumlah m2 1405,77 m2 Flow 20% 281,15 m2
Total 1686,92 m2
Total Keseluruhan Pengunjung 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17+18+19+20+21+2
2+23+24+25+26+27+28+29
30.538,38 m2
Kelompok Servis Parkir
Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2 Parkir motor 2,25x0,75
m2 500 NAD 845 m2
Parkir mobil 2,5x5 m2 100 NAD 1250 m2 Loading dock 60 m2 1 A 60 m2
Jumlah m2 2155 m2 Flow 75% 1616,25 m2
Total 3771,25 m2 Rekapan semua keutuhan ruang
Kelompok ruang Besaran total Kelompok Pengelola 574,03 m2 Kelompok Servis 1153,5m2 Kelompok pengunjung 30.538,38 m2
152
Total 32.265,91 m2
Berdasarkan RUTRK Kota Surakarta tentang peraturan pembangunan,
maka jumlah lantai dapat diketahui sebagai berikut :
Building Coverage : 60 %
Luas Site : 10.806 m2
Luas total ruang : 41.098,91 m2
Site yang bisa dibangun ( KLB) : 0,6 x 10.806 m2
: 6.483,6 m2
Jumlah lantai : 41.098,91 / 6.483,6 m2
: 6,3 lantai
Sisa Site untuk RTH : 10.806 – 6.483,6
: 4.322,4 m2
4.4.12. Analisa dan Konsep Tampilan Arsitektur
Bentuk dasar bangunan ini adalah Minimalis Kontemporer.
Gambar 4.19. Bangunan Minimalis Kontemporer
Sumber: http://architecturalmoleskine.blogspot.com/2012/11/tadao-ando-suntory-museum.html, 2014
Konsep 1 :
153
1. Tampak depan bangunan terkesan terbuka namun masih terlihat
elegan dengan tampilan yang sederhana simpel tidak banyak ornamen
sesuai dengan konsepnya minimalis kontemporer yang lebih
mementingkan keterbukaan, kesederhanaan dan memanfaatkan ruang.
Gambar 4.20. Bangunan Minimalis Kontemporer
Sumber: http://architecturalmoleskine.blogspot.com/2012/11/tadao-ando-suntory-museum.html, 2014
Konsep 2 :
1. Bentuk bangunan yang hanya persegi panjang dengan bukaan
didepan menggunakan material kaca dan bangunan seperti melayang
karena tumpuan dibawahnya lebih menjorok ke dalam, dengan demikian
bangunan tersebut walaupun sederhana dengan bentuk persegi mampu
membuat kesan yang enak dilihat dan elegan.
154
Gambar 4.21. Bangunan Minimalis Kontemporer
Sumber: http://desaininterior.me/2012/02/arsitektur-rumah-tinggal-terbuka-gaya-kontemporer-dari-bentuk-l/ , 2014
Konsep 3:
1. Sisi sebelah bangunan ditempatkan sebuah tempat fift atau tangga dengan
konsep seluruhnya dinding dari kaca agar transparan dan terlihat dari luar
bangunan guna memperlihatkan struktur bangunan yang sederhana simpel
namun terlihat bersih terawat dan nyaman dinikmati dari dalam keluar
maupun dari dalam keluar bangunan.
4.4.13. Analisa dan Konsep Interior
a. Lobby
Gambar 4.21. Interior lobby
Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014
155
Untuk area lobby akan terlihat hangat dan nyaman akan dipadukan unsur
lantai parquet dan unsur kayu di dalam balutan dinding nya, dengan interior
berkonsep minimalis yang tanpa ornamen tambahan maka ruangan akan semakin
terlihat luas.
b. Sport Station
Gambar 4.22. Interior toko olahraga
Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014
Dengan memadukan arena lapangan olahraga sebagai estetika interior
didalamnya maka akan dapat lebih terlihat selaras dengan tampilannya
sebagaimana toko olahraga.
c. Futsal
Gambar 4.23. Interior Futsal
156
Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014
Meskipun bentang lebar atap plafond lapangan futsal dapat terlihat rapi
dan elegan jika dipadukan dengan atap plafond minimalis.
d. Spa
Gambar 4.25. Interior SPA
Sumber: http://www.zomdai.com/luxurious-day-spa-interior-with-clean-and-wood-accent/spa-room-with-waves-sofa-chairs/, 2014
Dengan interior minimalais ruangan pijat SPA dapat terlihat lebih luas
karena tanpa aksen-aksen tambahan didalamnya.
4.4.14. Analisa dan Konsep Struktur
1. Rangka Bangunan
Gambar 4.26. Rangka bangunan Sumber: Dokumen Penulis, 2014
157
a. Pondasi
Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, namun
karena keberadaannya di sekeliling bangunan lainnya maka untuk pemancangan
menggunakan alat berat Jack In Pile 120 Ton, yang dimana alat berat ini sangat
cocok digunakan karena rendah polusi udara, kebisingan yang rendah dan tanpa
adanya getaran karena menggunakansistem hydroulic.
Gambar 4.27. Alat berat Jack In Pile 120 Ton
Sumber: http://www.pt_karuniapondasi.com, 2014
b. Atap
Gambar 4.28. Rangka Atap bangunan
Sumber: Dokumen Penulis, 2014
Rangka baja
Rangka Dak beton
158
Untuk rangka atap yang akan digunakan adalah menggunakan 2 jenis,
yang pertama adalah rangka atap dak cor beton dan yang kedua adalah rangka
atap baja untuk area atap gedung futsal.
4.4.15. Analisa Utilitas
g. Instalasi air bersih
Gambar 4.29. Instalasi air bersih Sumber: Dokumen Penulis, 2014
Kebutuhan air bersih yang utama pada bangunan bersumber
pada PDAM dan sumur artesis digunakan sebagai sumber cadangan
air bersih. Pendistribusian air bersih menggunakan sistem down feed
yaitu air bersih dari sumber air yang ditampung.
Gambar 4.30. Down Feed System
Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
159
h. Instalasi air kotor
Air kotor atau air buangan pada bangunan inti pada dasarny ada
tiga macam yaitu:
1. Black water, yaitu dari kloset
2. Grey water, yaitu dari bak mandi, dapur, dan cucui
3. Air hujan, yaitu air dari atap atau halaman
Gambar 4.31. Sistem drainase
Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
Pembuangan air kotor menggunakan pipa ganda, yaitu
pembuangan air kotor dibagi menjadi dua buah pipa sehingga terjadi
pemisahan air buangan. Pembuangan air kotor yang berasal dari air
hujan dan grey water disalurkan melalui saluran tertutup ke saluran
pembuangan kota, sedangkan black water disalurkan ke dalam septitank
lalu ke sumur resapan.
i. Sistem proteksikebakaran Jenis Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
1. Detektor: ionisasi, fotoelektrik, detektor api dan panas
Gambar 4.32. Sistem Proteksi Kebakaran
Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
160
2. Sistem air: hidran bangunan, hidran halaman/siamese dan hidran
kota dan sprinkler
Gambar 4.33. Springkler
Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
3. Portable/alat pemadam api ringan
Gambar 4.34. Pemadam api
Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
j. Sistem transportasi vertikal
Transportasi vertikal adalah sarana pergerakan manusia dan
barang dari lantai bawah ke lantai atasnya. Dalam desainnya harus
aman dan dapat menampung beban dengan kuat. Sistem transportasi
vertikal yang diterapkan pada bangunan antara lain :
1. Tangga, adalah sistem transportasi vertikal pada bangunan yang
mempunyai pijakan dan ketinggian yang digunakan untuk mencapai
ketinggian tertentu.
2. Ramp, adalah jenis jalan melintas miring (6º - 7º) untuk gerak
manusia pada bangunnan kurang dari 5 lantai, yang memudahkan
jarak horisontal dan vertikal. Digunakan untuk mempermudah
161
gerakan melintas pada bangunan umum agar mudah dalam
aksesibilitas.
3. Eskalator, adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor
untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang
dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa
rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Top Related