28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Jumlah subyek yang diteliti di sekolah TK Sinar Nyata Salatiga
berjumlah 15 anak, berdasarkan jenis kelamin terdiri 8 anak perempuan dan
7 anak laki-laki dan memiliki usia yang berbeda-beda.
Tabel 4.1
Tabel subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase
Laki-laki (L) 7 47%
Perempuan (P) 8 53%
Jumlah 15 100
Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 15 siswa, jumlah subjek
berdasarkan jenis kelamin pada kelompok A TK Sinar Nyata Salatiga 7 laki-
laki dan 8 siswa perempuan.
Tabel 4.2
Tabel subyek penelitian berdasarkan usia
Usia Frekuensi persentase
≥4 tahun 9 60%
5 tahun≥ 6 40%
Jumlah 15 100
29
Siswa kelompok A TK Sinar Nyata Salatiga mempunyai 2 kelompok
usia 4 dan 5 tahun. Kelompok usia 4 tahun lebih banyak dibandingkan usia 5
tahun. Kelompok usia 4 tahun sebanyak 9 anak siswa 5 tahun 6 siswa
4.2 Kondisi Awal Subjek Penelitian
Kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas
di lakukan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru, guru menyatakan
sebagian besar anak ketika diajak untuk melakukan kegitan pembelajaran
hampir rata-rata anak tidak bisa mengetahui huruf. Di sekolah Sinar Nyata
Salatiga kemampuan anak untuk mengenal huruf masih kurang. Melihat
kondisi seperti itu peneliti tertarik melakukan observasi (prasiklus) selama 1
minggu, yang bertujuan untuk memperoleh data tentang kemampuan anak
mengenal huruf. Adapun aspek yang akan diamati terfokus pada aspek bahasa
dengan indikator sebagai :
1) Anak dapat mengenal huruf sesuai simbol
2) Anak dapat menyebutkan huruf vokal
3) Anak menyebutkan huruf konsonan
30
Tabel 4.3
Tingkat kemampuan mengenal huruf pada kondisi awal (prasiklus)
Kriteria frekuensi Persentase
Baik ( 8-9 ) 3 20%
Cukup ( 6-7 ) 2 13%
Kurang( 3-5 ) 10 67%
Jumlah 15 100
Berdasarkan peresentase keberhasilan belajar prasiklus dapat dilihat dari
diagram batang diatas. Bahwa dalam kemampuan mengenal huruf pada anak
kelompok A TK Sinar Nyata Salatiga belum berkembang dengan baik, Hal
ini dapat dilihat hasilnya sebesar 67% dimana anak belum bisa meningkatkan
kemampuan mengenal huruf, Data yang diperoleh ini akan dijadikan peneliti
sebagai bahan pertimbangan membuat perencanaan penelitian agar dapat
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Pra Siklus
Baik
Cukup
Kurang
31
meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok A TK Sinar
Nyata Salatiga melalui kegiatan permainan kartu huruf bergambar.
4.3 Deskripsi siklus I
Data yang diperoleh dari hasil observasi pada kondisi awal (prasiklus)
maka disusun perencanaan dengan dilakukan tindakan yang dilakukan
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak TK A
Sinar Nyata salatiga. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan mulai pada minggu
pertama bulan Juni 2015. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan
sebagai berikut:
pertemuan Jadwal Tema /Sub tema Kegiatan
pembelajaran
I Rabu 3 Juni
2015
Rekreasi /kendaraan -menulis huruf pada
gambar kendaraan
yang sesuai.
-Menulis angka
sesuai dengan
jumlah gambar roda/
kendaraan.
-bermain tebak aku
mengunakan kartu.
II Kamis 5 Juni
2015
-menghubungkan
gambar dengan kata
-membaca gambar
32
“kendaraan” dan
menempel huruf
pada gambar.
-menyebut nama-
nama hari dalam
satu minggu dan satu
bulan
Pada siklus I ini terdiri setiap pertemuan I dan II memiliki kegiatan
pembelajaran yeng berbeda tetapi tertuju pada indikator yang ingin di capai
dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak yang terlihat
dari setiap pembelajaran ,maka pembelajaran pada siklus I di mulai pada
tahap perencanaan, pelaksanaa,pengamatan dari refleksi.
4.3.1 Perencanaan siklus
Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH)
b) Menentukan materi dan tema kegiatan
c) Menyiapakan bahan berupa kartu huruf bergambar
d) Menyiapkan lembar observasi tentang kemampuan mengenal huruf
e) Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan anak dalam
kegitan pembelajaran.
33
4.3.2 PelaksanaanSiklus I
Tahap pelaksanakan merupakan implementasi kegitan pembelajaran
sesuai dengan Rencana Kegitan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap
perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas, Kelompok TK A Sinar
Nyata Salatiga. Tahap pelaksananan pada Siklus I ini terdiri 2 pertemuan.
Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Juni 2015 sesuai
dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, dengan
tema Rekreasi dan sub tema kendaraan. yang peneliti dan dibantu oleh guru
kelas ,karena mengingat jumlah anak yang banyak ,maka di bagi menjadi dua
kelompok kegiatan inti. Jumlah anak yang masuk pada pertemuan I
berjumlah 14 anak I anak yang tidak masuk sekolah. Penelitian ini lakukan
dari kegiatan awal , inti hingga kegiatan akhir sesuai dengan RKH yang telah
dibuat.
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal di mulai dengan berdoa bersama anak –anak , setelah itu
salah satu anak peneliti tunjuk untuk menyiapkan barisan. Dalam kegitan
awal ini peneliti mengajak anak-anak menyanyikan lagu “ABCD dan naik
kerta api” dengan gerakkan, sebelum menjelaskan kegiatan pembelajaran
,peneliti bercakap- cakap terlebih dahulu dengan anak , menanyakan siapa
yang tidak masuk sekolah pada hari ini, menanyakan tentang hari ,tanggal
,bulan dan tahun, serta mengajak anak untuk menyebutkan nama hari dan
34
bulan. Setelah itu peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran yaitu tentang
nama -nama kendaraan, Anak-anak begitu antusis ketika disuruh
menyebutkan nama kendaraan kemudian Peneliti menjelaskan kegiatan
pembelajran yang akan diajarkan pada anak ialah tentang kegunaan
kendaraan. Peneliti menjelaskan cara bermain bermain kartu huruf. Peneliti
juga memberi kesempatan pada anak untuk bermain kartu huruf.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti anak diminta untuk melaksanakan tugas sesuai aturan
yang disepakati bersama. Karena masih tahap awal, anak masih
membutuhkan banyak bimbingan dalam menggunakan kartu huruf bergambar
yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dan teman
sejawat mendampingi dan membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan
yang disediakan. Jika anak telah selesai mengerjakan I kegiatan maka anak
akan melanjutkannya dengan mengerjakan kegiatan yang dipilih selanjutnya.
Setelah semua anak sudah selesai melaksanakan 3 kegitan yang akan
disediakan kemudian anak guru suruh anak duduk melingkar, kemudian guru
minta anak satu persatu secara bergantian untuk menyebutkan simbol
huruf/kata, menunjukan simbol huruf/kata, dan menghubungkan simbol
huruf/kata yang di perlihatkan oleh guru. Dengan dimikian guru akan
mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir anak diajak untuk bercakap-cakap tentang
kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru menanyakan bagaimana perasaan
35
anak belajar mengunakan kartu huruf dan apakah anak mau mengulangnya
pada hari berikutnya. Setelah selesai anak diajak untuk beryanyi kemudian
diakhiri dengan doa setelah kegiatan dan salam.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan hari Jumat, 5 Juni 2015 sesuai dengan
RKH yang telah di buat pada tahap perencanaan penelitian masih dengan tema
Rekreasi sub tema kendaraan. Pada pertemuan kedua ini anak mengikutkalimat.
Seperti pada pertemuan pertama jumlah anak di bagi dua kelompok. Kegiatan
pembelajaran di mulai dari kegiatan awal, inti dan akhir.
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan aktifitas motorik kasar yaitu dengan
kegiatan merayab dan bergerakdengan berbagai variasi. Kemudian berbaris dan
masuk kelas, anak diposisikan duduk dibangkunya masing-masing untuk
membuka kegiatan pembukaan yaitu salam, berdoa dan apersepsi tentang
kegiatan mengenal huruf mengunakan kartu huruf bergambar. Guru
menanyakan apakah anak masih ingat tentang kegiatan yang telah dilakukan
kemarin. Kemudian guru menjelaskan kegiatan mengenal huruf seperti yang
pernah di lakukan pada anak hari sebelumnya. Kegiatan mengenal huruf melalui
kartu huruf bergambar meliputi 3 kegiatan yang sama seperti sebelumnya yaitu
menyebutkan simbol huruf, Menunjukan simbol huruf, dan menghubungkan
simbol huruf. Kemudian guru dan anak membuat kesepakatan aturan main
secara bersama-sama.
36
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini anak diminta melaksanakan tugas sesuai dengan aturan
yang sudah sepakati bersama. Agar kegiatan lebih menarik, guru memberikan
pembelajaran dengan membaca gamabar dan menempel huruf pada gambar
kendaraan. Pada pertemuan kedua siklus I ini, anak juga masih membutuhkan
banyak bimbingan dalam mengunakan kartu huruf yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Peneliti dan teman sejawat mendampingi dan
membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan. Jika anak
telah selesai mengerjakan I kegiatan maka anak akan melanjukan dengan
mengerjakan kegiatan yang dipilih selanjutnya. Setelah semua anak selesai
melaksanakan 3 kegiatan yang sediakan, Kemudian guru mengkondisikan anak
untuk duduk kembali di kursinya masing-masing. Kemudian guru minta anak
satu persatu secara bergantian untuk menyebut simbol huruf, menunjukkan
simbol huruf, dan menghubungkan simbol huruf yang telah perlihatkan oleh
guru. Dengan demikian guru akan mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
c. kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir anak diajak untuk bercerita tentang pengalamannya
belajar menggunakan kartu huruf. Guru menanyakan apakah anak mulai bisa
mengunakan kartu huruf. Selain itu guru memberikan motivasi kepada anak
bahwa dengan belajar dengan kartu huruf bergambar anak lebih mudah belajar
mengenal huruf sehingga anak dapat lebih mudah pula belajar membaca.
Setelah selesai anak diajak untuk beryanyi dengan lagu pilihan anak ,
kemudian diakhiri dengan doa setelah kegiatan dan salam.
37
Tabel 4.4
Hasil Penilaian kemampuan mengenal huruf pada Siklus I
Kriteria
Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
Jumlah
Anak
Persentase
%
Jumlah
Anak
Persentase
%
Baik (8-9) 5 33% 8 53%
Cukup (6-7) 3 20% 2 13%
Kurang (3-5) 7 47% 5 34%
Dari data hasil siklus I pada tabel 4.5 dan diagram batang dibandingkan
dengan hasil kondisi awal (Pra siklus) setelah tindak atau siklus I, dapat
diketahui tingkat kemampuan mengenal huruf melalui permaianan kartu
huruf bergambar. Sebelum tindakan kondisi awal ( pra siklus ) pada kriteria
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Pertemuan I Pertemuan II
Baik
Cukup
Kurang
38
Baik sebesar 13%, kriteria Cukup sebesar 20% , dan kriteria Kurang sebesar
47% sedangkan pada siklus I terjadi perubahan yakni pada kriteria Baik
sebesar 53%, kriteria Cukup sebesar 13% dan untuk kriteria Kurang sebesar
34%.
4.3.3 Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada siklus I anak-anak dalam mengikuti aktivitas
belajar yang diberikan oleh peneliti ,dari hasil yang telah dilaksanakan selama
2 pertemuan , terdapat berapa anak melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Pada siklus I pertemuan kedua terdapat banyak anak yang belum mampu
mencapai target indikator keberhasilan yang ingin dicapai yaitu sebesar 80%.
yang di capai pada siklus I pada pertemuan kedua sebesar 53% untuk kriteria
Baik, 13% untuk kriteria Cukup dan sebesar 34% untuk kriteria Kurang.
Untuk diperlukan perbaikan pada siklus pada siklus II agar dapat mencapai
indikator keberhasilan 80%.
Dalam siklus I terdapat beberapa kendala yang muncul pada saat
melaksanakan kegitan pembelajaran siklus I, yaitu:
1) Kurangnya interaksi anak dengan peneliti, masih ada beberaapa anak yang
masih malu pada saat pembelajaran berlansung.
2) Pada siklus I pertemuan pertama 2 orang anak tidak mengikuti aktivitas yang
diberi oleh peneliti ,karena tidak masuk.
3) Media pembelajaran yang digunakan peneliti kurang menarik minat anak
sehingga anak kurang aktif dalam mengikuti pembelajran yang diberikan
peneliti.
39
Melihat adanya kendala yang dialami dalam siklus I peneliti dan guru
mengdiskusikan pemecahan masalah dalam pembelajaran siklus I . beberapa
hal yang harus diperbaiki pada siklus II selanjut nya adalah sebagai berikut:
1) Memberi dorongan dan semangat pada anak serta pujian pada anak yang
kurang aktif
2) Pada pertemuan kedua, ke 2 anak yang tidak masuk pada pertemuan
pertama , peneliti memberi perilaku khusus pada ke 2 anak ini dengan
memberikan aktivitas pembelajaran.
3) Membuat media pembelajaran yang lebih menarik lagi buat anak-anak ,serta
cara mengajar peneliti harus lebih kreatif lagi dan menyenangkan supaya
anak tidak merasa bosan dalam pembelajaran yang diberikan peneliti.
4.4 Deskripsikan siklus II
Melihat hasil data dan refleksi pada siklus I masih banyak ditemukan
kekurangan dan kelemahannya maka peneliti menyusun perencanaan untuk
perbaikan pada siklus II.
Pelaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan pertemuan sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tabel jadwal pertemuan siklus II
Pertemuan Jadwal
Tema/ sub tema Kegiatan
pembelajaran
I Sabtu 6 Juni 2015
Perkerjaan/ jenis
perkerjaan
1) Menulis huruf
2) Menyebut suku
kata yang sama
40
3) Bermain kartu
huruf
II Senin 8 Juni 2015
Perkerjaan / jenis
perkerjaan
1) Menyebutkan
kata benda yang
ada dilingkungan
2) Membaca
gambar jenis
perkerjaan dan
menempel huruf
pada gambar
Pada siklus II ini dari setiap pertemuan I dan II memiliki kegiatan
pembelajaran yang berbeda tetapi tertuju pada indikator yang ingin dicapai
dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak yang terlihat
dari setiap anak pembelajaran, maka pembelajaran pada siklus II dimulai
pada tahap perencanaan ,pelaksanakan , pengamatan dan refleksi.
4.4.1 Tahap perencanaan siklus II
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam peneliti adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan Rencana Kegiata Harian (RKH)
b) Menentukan materi dan tema kegiatan
c) Menyiapkan bahan berupa kartu huruf gambar
d) Menyiapkan lembar penilian observasi tentang kemampuan mengenal
huruf.
41
4.4.2. Tahap pelaksanaan Siklus II
Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang terlibat dibuat ditahap
perencanaan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas . Ada pun deskripsi
proses pelaksanaan tindakan siklus II:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertema dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Juni 2015. Sesuai
dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. Adapun
kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan berdoa bersama, kemudian anak berbaris
dan masuk ruang kelas secara teratur,setelah masuk di dalam kelas, anak
diposisikan duduk di kursinya masing-masing. Memberi salam kepada anak-
anak, mengawali kegiatan awal peneliti mengajak anak bernyanyi lagu “naik
delman” banyak anak yang begitu senang diajak beryanyi. Setelah itu
peneliti bercakap-cakap dengan anak tentang aktivitas anak sehari-sehari,
banyak anak yang antusias dan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
peneliti. Setelah itu peneliti menjelaskan tentang kegiatan mengenal huruf
menggunakan kartu bergambar seperti yang telah dilakukan pada siklus
sebelumnya. Namun pada siklus II memberikan penjelasan bahwa kartu
huruf bergambar. Peneliti juga menjelaskan kegiatan mengenal huruf melalui
kartu huruf bergambar meliputi 3 kegiatan seperti pada siklus sebelumnya
yaitu menyebutkan simbol huruf, menunjukan simbol huruf, dan menulis
42
huruf. Kemudian guru dan anak membuat kesepakatan aturan main secara
bersama-sama dan memberi motivasi secara verbal dan non verbal bahwa
anak yang mampu menyelesaikan tugas dengan benar maka akan mendapat
hadih berupa stiker berbentuk bintang.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti anak diminta untuk melaksanakan tugas sesuai aturan
sudah sepakati bersama. Peneliti dan teman sejawat mendampingi dan
membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan.
Pendampingan dan pembimbingan terutama dilakukan terhadap anak yang
masih lambat perkembangan. Jika anak telah selesai mengerjakan 1 kegiatan
maka anak akan melanjutkanya dengan mengerjakan kegiatan yang dipilih
selanjutnya. Setelah semua anak selesai melaksanakan 3 kegiatan yang
disediakan kemudian guru mengkondisikan anak duduk kembali dikursinya
masing-masing. Kemudian guru minta anak satu persatu secara bergantian
untuk menyebut huruf dan menunjuk simbol huruf dan menyebutkan suku
kata yang sama dan bermain kartu huruf bergambar. Dengan demikian guru
akan mengetahui kemampuan anak.
c. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir anak diajak untuk bercerita tentang pengalamannya
belajar mengunakan kartu huruf bergambar. Guru memberikan pujian kepada
anak sudah menggunakan kartu huruf bergambar dengan baik dan sudah
dapat mengenal huruf . Guru memberikan pengertian bahwa kartu huruf
dapat digunakan untuk belajar kapan saja tanpa harus disuruh oleh guru.
43
Setelah selesai anak diajak untuk beryanyi kemudian diakhiri dengan doa
setelah kegiatan dan salam.
2) Pertemuan kedua
a. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal dimulai dengan membaca doa dan mengabsen
anak, menyanyikan lagu menanam jagung. Untuk mengawali kegiatan
pembelajaran peneliti memberi salam dan menjelaskan kegiatan tentang
kegiatan mengenal huruf menggunakan kartu huruf bergambar. Peneliti
menanyakan apakah anak ingat tentang kegiatan yang telah dilakukan
kemarin. Kemudian peneliti menjelaskan kegiatan mengenal huruf seperti
yang pernah dilakukan pada saat hari sebelumnya. Kegiatan mengenal
huruf melalui kartu huruf bergambar meliputi 3 kegiatan yang sama seperti
sebelumnya yaitu mengenal huruf t simbol huruf, menunjukkan simbol
huruf . Kemudian peneliti dan anak membuat sepakatan aturan main
secara bersama dan memberi motivasi kepada anak , bahwa anak yang
mampu menyelesaikan dengan benar makan anak mendapatkan hadiah
berupa gambar bintang.
b. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti anak di minta untuk melaksanakan tugas sesuai yang
sudah disepakati bersama. Agar kegiatan bervariasi dan menyenangkan,
peneliti menyediakan kartu huruf dengan gambar berbeda dari pertemuan
siklus sebelumnya. Pada pertemuan kedua siklus II ini, tinggal beberapa
anak yang membutuhkan bimbingan dalam menggunakan kartu huruf
44
bergambar yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti
dan teman sejawat mendampingi dan membimbing anak dalam
melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan. jika anak telah selesai
mengerjakan 1 maka anak akan melanjutkannya dengan mengerjakan
kegiatan yang di pilih selanjutnya. Setelah semua anak selesai
melaksanakan 3 kegiatan yang sediakan kemudian peneliti mengkondiskan
anak duduk kembali. Kemudian meminta anak satu persatu secara
bergantian untuk menyebut simbol huruf dan menunjuk huruf. Dengan
demikaian peneliti akan mengetahui kemampuan anak.
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir anak diajak untuk bercerita tentang pengalaman
belajar mengunakan kartu huruf bergambar. Setelah selesai bercerita anak
di suruh menempel huruf pada gambar ,kemudian anak diajak untuk
beryanyi. Doa pulang dan salam.
Tabel 4.6
Hasil penilaianTingkat kemampuan mengenal huruf pada Siklus II
Kriteria Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Jumlah
Anak
Peresentase
%
Jumlah
Anak
Peresentase
%
Baik (8-9) 11 73% 13 87%
Cukup (6-7) 3 20% 2 13%
Kurang (3-5) 1 7% 0% 0%
45
Dari hasil data siklus II pada tabel 4.6 dan grafik dibandingkan
dengan siklus I, terdapat diketahui tingkat kemampuan mengenal huruf
melalui permainan media kartu huruf bergambar sudah mengalami
peningkatan baik. Pada siklus I pada kriteria Baik 73% ,kriteria Cukup 3%
dan untuk kriteria Kurang 7%. Sedangkan pada siklus II kriteria Baik
sudah mencapai sebesar 87% ,kriteria Cukup 13% , dan untuk kriteria
Kurang sebesar 0%.
4.4.3 Refleksi
Pada Pelaksanaan tindakan siklus II, anak sudah mengalami
perubahan peningkatan kemampuan mengenal huruf . Tingkat
kemampuan mengenal huruf hal ini dapat dilihat dari hasil siklus II
Pertemuan pertama sebesar 73% untuk kriteria Baik, sebesar 20%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pertemuan I Pertemuan II
Baik
Cukup
Kurang
46
untuk kriteria Cukup, dan sebesar 7% untuk kriteria kurang. Sedangkan
pada siklus II pertemuan kedua hasil meningkat 87% untuk kriteria Baik,
sebesar 13% untuk kriteria Cukup 0% untuk kriteria Kurang. Melihat hasil
peningkatan kemampuan mengenal huruf pada anak pada siklus II ,peneliti
memutuskan untuk menghentikan tindakan karena sudah mencapai
indikator keberhasilan yang sudah ditentuakan.
4.5 Pembahasan
Kemampuan mengenal huruf anak dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan bermain kartu huruf bergambar. Kartu huruf
dalam peneliti ini adalah media kartu huruf terbuat dari kertas yang masing-
masing kartu berisi huruf yang ditulis dengan huruf yang mencolok dengan
warna yang menarik.selain berisi huruf, agar media kartu ini memiliki makna,
maka dalam kartu huruf tersebut diberi gambar yang sesuai dengan huruf
yang ditulis. Bermain kartu huruf diawali dengan mengenal huruf terlebih
dahulu kepada anak dan cara menggunakannya. Melalui permaianan kartu
huruf anak dapat mengenal bentuk dan bunyi huruf atau bahkan dapat
menyebut huruf yang tercantum di dalam kartu tersebut.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus yang
terdiri 4 kali pertemuan. Aspek kemampauan mengenal huruf mengalamai
peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian diadakan tindakan kelas
hingga penelitian tindakan kelas siklus II tahap akhir. Peningkatan
perkembangan kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok A di TK
47
Sinar Nyata Salatiga jika dipersentase dari kondisi awal 20%, siklus I
mencapai 53% dan siklus II mencapai 87% setelah dilakukan tindakan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan mengenal huruf dapat di
tingkatkan menggunakan media kartu huruf bergambar. Kartu huruf dalam
penelitian sebagai alat peraga yang sangat membantu guru. Hal ini sejalan
pendapat Andang Ismail,( 2006) bahwa dengan membantu alat peraga, guru
bukan saja dapat menjelaskan lebih banyak dalam hal waktu yang lebih
singkat, juga dapat mencapai hasil lebih cepat. Dengan bantuan kartu huruf
bergambar, maka anak diharapkan dapat mengenal huruf dengan cepat
dengan cara menyenangkan. Menurut Anggraini (dalam Artini ,dkk,2011)
bahwa kartu huruf adalah media yang berfungsi untuk mengenal huruf.
Kartu huruf adalah media yang digunakan untuk mempmengenalkan huruf
kepada anak agar anak lebih mudah untuk memahami konsep huruf, kartu
huruf bergambar digunakan dengan mamfaatkan kardus atau kertas yang
dibuat membentuk huruf yang ditulis a-z . Kertas tebal yang diberikan tulisan
abjad dan gambar sebagai tanda untuk mengenal huruf dalam bentuk
permaianan.
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan
bahwa kemampuan mengenal huruf dapat ditingkatkan melalui media kartu
huruf bergambar. Melalui permainan media kartu huruf bergambar, anak
dapat mengenal berbagai bentuk huruf dan bunyi huruf. Selain itu, kartu
huruf-huruf akan lebih efektif jika dibandingkan pengenalan huruf yang
dilakukan guru dengan menulis huruf di papan tulis.
Top Related