8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
1/22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Data yang dikumpulkan dan diolah pada penelitian ini merupakan data
primer yang terdiri dari pola pemberian MP ASI dan status gizi subjek
penelitian. Pola pemberian MP ASI diperoleh melalui wawancara dengan
bantuan kuesioner kepada responden, dalam hal ini yaitu ibu subjek.
awancara dilakukan kepada semua ibu yang memiliki balita yang sesuai
dengan kriteria penelitian baik yang datang berkunjung ke Puskesmas
untuk maupun ke posyandu balita. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari
identitas responden dan subjek serta pola pemberian MP ASI meliputi usia
pemberian MP ASI pertama kali, jenis MP ASI yang diberikan dan
!rekuensi pemberian MP ASI.
"sia pemberian MP ASI pertama kali dikatakan baik jika sama dengan
# bulan dan tidak baik jika kurang atau lebih dari # bulan. $enis dan
!rekuensi pemberian MP ASI juga dikelompokkan menjadi dua kategori,
yaitu baik jika total skor %&'( dan tidak baik jika total skor )&'( pada
kuesioner. Pengumpulan data dilakukan selama * minggu, yaitu pada
tanggal ++*+ $uni *'+*. -otal sampel sebesar ' orang. Pengukuran berat
badan balita dilakukan pada waktu yang sama dengan wawancara. Status
gizi dinilai berdasarkan indeks //0" menurut z-score dari 12 yang
hasilnya akan dikelompokkan menjadi dua kategori dengan yaitu status
gizi kurang dan status gizi baik.**,*#
4.1.1 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu
Ibuibu yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki latar
belakang pendidikan yang ber3ariasi, mulai dari SD, SMP, SMA hingga
perguruan tinggi. Sebagian besar responden yaitu sebanyak +& orang
45(6 merupakan ibu dengan pendidikan terakhir SMA dan hanya 5 orang
4+*,5(6 ibu dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi.
34
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
2/22
35
SD SMP SMA Perguruan -inggi
'
*
.
#
&
+'
+*
+.+#
+&
7
+'
+&
5
Pendidikan Terakhir Ibu
u!lah
Sumber8 Data Primer, *'+*
9ambar 5. Distribusi -ingkat Pendidikan Ibu
4.1." Distribusi Status Peker#aan Ibu
:esponden dalam penelitian ini lebih banyak yang tidak bekerja, yaitu
sebanyak ;+ orang 477,5(6, sementara sisanya berjumlah < orang 4**,5(6
merupakan ibu yang bekerja.
/ekerja -idak /ekerja
'
5
+'
+5
*'
*5
;'
;5
<
;+
Status Peker#aan Ibu
u!lah
Sumber8 Data Primer, *'+*
9ambar #. Distribusi Status Pekerjaan Ibu
4.1.$ Distribusi enis %ela!in Sub#ek Penelitian
Subjek penelitian lebih banyak berjenis kelamin lakilaki yaitu *;
orang 457,5(6, sedangkan +7 orang 4*,5(6 ialah perempuan.
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
3/22
36
=akilaki Perempuan
'
5
+'
+5
*'
*5*;
+7
u!lah
Sumber8 Data Primer, *'+*
9ambar 7. Distribusi $enis >elamin Subjek Penelitian
4.1.4 Distribusi &sia Sub#ek Penelitian
:entang usia subjek penelitian ialah +** bulan. ?ilai tengah untuk
data usia subjek penelitian penelitian adalah +& bulan. "sia terbanyak ialah
* bulan yang berjumlah delapan orang 4*','(6. Subjek dengan usia +<
dan *; bulan masingmasing hanya berjumlah satu orang. -idak
didapatkan subjek penelitian yang berumur *' bulan. Distribusi usia
subjek penelitian seperti pada gambar &.
+* +; +. +5 +# +7 +& +< *' *+ ** *; *.'
+
*
;
.
5
#
7
&
;
5
*
; ; ;
7
+
'
* *
+
&
&sia 'Bulan(
u!lah
Sumber 8 Data Primer, *'+*
9ambar &. Distribusi "sia Subjek Penelitian
4.1.) Distribusi Status *i+i Sub#ek Penelitian
Pada penelitian ini status gizi dinilai berdasarkan indeks //0", dan
diinterpretasikan sebagai status gizi kurang apabila )* SD dan status gizi
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
4/22
37
baik apabila %* SD pada table Z-score. 1asil penelitian menunjukkan
bahwa sebanyak ++ balita 4*7,5(6 termasuk kelompok dengan status gizi
kurang dan sebanyak *< balita 47*,5(6 memiliki status gizi baik.
>urang /aik
'
5
+'
+5
*'
*5
;'
++
*<
Status *i+i Indeks BB,&
u!lah
Sumber8 Data Primer, *'+*
9ambar
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
5/22
38
b. Distribusi Status 9izi berdasarkan Status Pekerjaan Ibu
Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yang tidak
bekerja. Subjek dengan status gizi kurang yang memiliki ibu bekerja
berjumlah ; orang 4*7,;(6 dan yang memiliki ibu tidak bekerja berjumlah
& orang 47*,7(6. Subjek dengan status gizi baik yang memiliki ibu bekerja
berjumlah # orang 4*',7(6 dan yang memiliki ibu tidak bekerja berjumlah
*; orang 47elamin
$umlah subjek dengan status gizi baik adalah *< orang, terdiri atas +<
orang lakilaki dan +' orang perempuan. Distribusi status gizi berdasarkan
jenis kelamin dari hasil pengamatan ditunjukkan pada tabel &.
-abel &. Distribusi Status 9izi berdasarkan $enis >elamin
enis
%ela!in
Status *i+i %urang Status *i+i Baik
N - N -
=akilaki ;#, +< #5,5
Perempuan 7 #;,# +' ;,5
-otal ++ +'' *< +''Sumber8 Data Primer, *'+*
4.1. Distribusi P/la Pe!berian MP ASI Sub#ek Penelitian
a. Distribusi "sia Pemberian MP ASI Pertama >ali
"sia pemberian MP ASI pertama kali pada penelitian ini
diklasi!ikasikan menjadi baik 4usia @ # bulan6 dan tidak baik 4usia #
bulan6. Sebagian besar subjek penelitian tergolong ke dalam kategori tidak
baik dalam usia pemberian MP ASI pertama kali, yaitu sebanyak *; orang
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
6/22
39
457,5(6, sedangkan yang tergolong ke dalam kategori baik sebanyak +7
orang 4*,5(6.
/aik -idak /aik
'
5
+'
+5
*'
*5+7
*;
%ateg/ri &sia Pe!berian MP ASI Perta!a %ali
u!lah
Sumber8 Data Primer, *'+*
9ambar +'. Distribusi "sia Pemberian MP ASI Pertama >ali
Subjek penelitian yang mendapatkan MP ASI pertama kali pada usia #
bulan berjumlah +7 orang 4*,5(6, sedangkan *; orang subjek 457,5(6
mendapatkan MP ASI tidak pada usia # bulan. ?ilai tengah untuk data usia
pemberian MP ASI pertama kali adalah # bulan, dengan usia pemberian
MP ASI pertama kali paling awal adalah + bulan dan paling lama & bulan.Distribusi usia pemberian MP ASI pertama kali pada subjek penelitian
seperti pada gambar ++.
+ * ; 5 # 7 &
'
5
+'
+5
*'
+*
#
+7
*
&sia 'bulan(
u!lah
Sumber 8 Data primer, *'+*
9ambar ++. Distribusi "sia Pemberian MP ASI Pertama >ali
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
7/22
40
b. Distribusi $enis MP ASI
$enis MP ASI pada penelitian ini diklasi!ikasikan menjadi baik 4skor
pada kuesioner ≥&'(6 dan tidak baik 4skor pada kuesioner )&'(6. Subjek
dengan kategori jenis MP ASI yang baik pada penelitian ini berjumlah **
orang 455,'(6 dan yang tidak baik sebanyak +& orang 45,'(6.
/aik -idak /aik
'
5
+'+5
*'
*5**
+&
%ateg/ri enis MP ASI
u!lah
Sumber 8 Data primer, *'+*
9ambar +*. Distribusi $enis MP ASI
"rutan pengenalan jenis MP ASI pada anak sebaiknya dilakukan
secara bertahap mulai dari golongan beras dan serealia, sayuran, buah dan
terakhir diberikan sumber protein.+' Pada penelitian ini, jumlah responden
yang memberikan MP ASI sesuai dengan urutan tersebut berjumlah +#
orang 4'(6 dan yang tidak sesuai berjumlah * orang 4#'(6.
Sesuai -idak Sesuai
'
5
+'
+5*'
*5+#
*
&rutan Pengenalan enis MP ASI
u!lah
Sumber 8 Data primer, *'+*
9ambar +;. "rutan Pengenalan $enis MP ASI
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
8/22
41
Sebagian besar responden penelitian sudah memberikan bentuk atau
tekstur MP ASI sesuai dengan usia. Pada usia anak #< bulan sebanyak ;*
orang 4&'(6 responden sudah sesuai dan & orang 4*'(6 tidak sesuai. Pada
usia
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
9/22
42
/aik -idak /aik
'
+'
*'
;'
;'
+'
0rekuensi MP ASI
u!lah
Sumber 8 Data primer, *'+*
9ambar +5. Distribusi Brekuensi Pemberian MP ASI
Brekuensi pemberian MP ASI yang sesuai usia paling banyak saat
subjek berusia #< bulan, yaitu sebanyak ;+ orang 477,5(6. $umlah subjek
dengan !rekuensi pemberian MP ASI yang sesuai pada usia esesuaian Brekuensi Pemberian MP ASI
menurut "sia
$umlah subjek dengan !rekuensi pemberian makanan selingan atau
camilan dengan !rekuensi sesuai usia yang melebihi jumlah subjek dengan
!rekuensi pemberian camilan tidak sesuai usia hanya dicapai pada saat
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
10/22
43
subjek berusia #< bulan. $umlah subjek dengan !rekuensi pemberian
camilan yang sesuai pada usia
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
11/22
44
Sumber8 Data Primer, *'+*
b. /erdasarkan $enis MP ASI
$umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI dengan kategori
baik yang memiliki gizi kurang sebanyak ; orang dan yang memiliki gizi
baik sebanyak +< orang. $umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI
dengan kategori tidak baik yang memilki status gizi kurang sebanyak &
orang dan yang memiliki status gizi baik sebanyak +' orang.
-abel +'. Distribusi Status 9izi berdasarkan $enis MP ASI
$enis
MP ASI
Status 9izi
>urang /aik
? ( ? (
/aik ; *7,; +< #5,5
-idak /aik & 7*,7 +' ;,5
-otal ++ +'' *< +''Sumber8 Data Primer, *'+*
c. /erdasarkan Brekuensi Pemberian MP ASI
$umlah subjek dengan !rekuensi pemberian MP ASI yang baik yang
memiliki status gizi kurang berjumlah 5 orang dan yang memiliki status
gizi baik berjumlah *5 orang. $umlah subjek dengan !rekuensi pemberian
MP ASI yang tidak baik yang memiliki status gizi kurang sebanyak #
orang dan yang memiliki status gizi baik sebanyak orang.
-abel ++. Distribusi Status 9izi berdasarkan Brekuensi Pemberian MP ASI
Brekuensi
Pemberian MP ASI
Status 9izi
>urang /aik
? ( ? (
/aik 5 5,5 *5 ,*
-idak /aik # 5,5 +;,&
-otal ++ +'' *< +''
Sumber8 Data Primer, *'+*
4.1.2 Hubungan &sia Pe!berian MP ASI Perta!a %ali dengan Status *i+i
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
12/22
45
1asil tabulasi silang antara pemberian MP ASI pertama kali dan status
gizi balita usia +** bulan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square,
sehingga dilakukan uji alternati! yaitu uji Bisher. 1asil uji statistik dengan
uji Bisher mendapatkan nilai p@',*7# 4','56 sehingga disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan antara usia pemberian MP ASI pertama kali
dengan status gizi balita.
4.1.3 Hubungan enis MP ASI dengan Status *i+i
Analisis hubungan antara jenis MP ASI yang diberikan dengan statusgizi tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, sehingga dilakukan uji Bisher
sebagai alternati! dan didapatkan nilai p@','; 4','56. 1al ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis MP ASI yang
diberikan pada balita usia +** bulan dengan status gizinya.
4.1.1 Hubungan 0rekuensi Pe!berian MP ASI dengan Status *i+i
Brekuensi pemberian MP ASI terhadap subjek pada penelitian ini ialahsebanyak ;' orang 475,'(6 dikategorikan baik dan +' orang 4*5(6 tidak
baik. "ji hipotesis untuk mencari hubungannya dengan status gizi adalah
uji Bisher karena syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi. 1asil uji statistik
tersebut menunjukkan nilai p@','+ 4)','56 yang mengindikasikan bahwa
terdapat hubungan bermakna antara !rekuensi pemberian MP ASI dengan
status gizi balita usia +** bulan.
4." Pe!bahasan
>onsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.
>ondisi status gizi baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat
gizi yang akan digunakan secara e!isien sehingga memungkinkan
terjadinya pertumbuhan !isik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk
mencapai tingkat kesehatan optimal.;
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
13/22
46
Ibu merupakan pelaku utama pengasuhan makan bagi batita dan
penentu menu makan anak sekaligus sebagai pemberi makan anak.
Pengetahuan ibu tentang makanan yang bergizi akan sangat berperan
terhadap baiknya tumbuh kembang anak balita. Pengetahuan ini sangat
terkait dengan pendidikan yang diterima ibu. Pola pemberian MP ASI juga
dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga dan masyarakat setempat.*#
Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang jenis dan cara mengolah
makanan bayi akan mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi pada bayi
karena asupan gizi yang masuk ke tubuh bayi tidak seimbang dengan
kebutuhan bayi, maka menyebabkan pertumbuhannya semakin tidak
normal. Ibuibu yang berpendidikan rendah mempunyai pengetahuan
kurang baik tentang pola pemberian makanan pendamping ASI. "ntuk
meningkatkan pengetahuan ibu, maka ibu diharapkan menggali sumber
pengetahuan dari berbagai sumber in!ormasi melalui mediamedia dan
sarana kesehatan serta akti! mengikuti program posyandu untuk
memahami tentang jenis atau bahan makanan yang bergizi tinggi, murah
dan mudah diperoleh di sekitar wilayah tempat tinggal serta pengolahan
makanan yang baik sehingga nilai gizi makanan tidak hilang.&,+;
Pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan
SD, SMP dan SMA lebih banyak memiliki balita usia +** bulan
dengan status gizi baik dan sebanyak 5 orang ibu yang berpendidikan
perguruan tinggi semuanya memiliki status gizi baik. Status gizi kurang
terbanyak memiliki ibu dengan latar belakang pendidikan SMA.
Status pekerjaan ibu baik yang bekerja maupun tidak bekerja lebih
banyak memiliki balita berstatus gizi baik dibandingkan status gizi kurang.
Status gizi kurang lebih banyak didapatkan pada ibu yang tidak bekerja.
4.".1 Hubungan antara &sia Pe!berian MP ASI Perta!a %ali dengan
Status *i+i Indeks BB,& 5ada Balita &sia 1"6"4 Bulan
"sia pemberian MP ASI pertama kali pada penelitian ini
diklasi!ikasikan menjadi baik 4usia @ # bulan6 dan tidak baik 4usia #
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
14/22
47
bulan6. $umlah subjek yang diberikan MP ASI pada usia # bulan 4baik6
yang memiliki status gizi kurang berjumlah # orang dan yang memiliki
status gizi baik berjumlah ++ orang. $umlah subjek yang diberikan MP ASI
tidak pada usia # bulan 4tidak baik6 yang memiliki status gizi kurang
berjumlah 5 orang dan yang memiliki status gizi baik berjumlah +& orang.
1asil uji statistik dengan uji Bisher mendapatkan nilai p@',*7# 4','56
sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia
pemberian MP ASI pertama kali dengan status gizi balita.
-idak ditemukannya hubungan antara usia pertama kali pemberian MP
ASI kemungkinan dikarenakan responden yang memberikan MP ASI
kurang atau lebih dari usia # bulan 4tidak baik6 ternyata lebih banyak yang
memiliki anak dengan status gizi baik dibandingkan dengan responden
yang memberikan MP ASI pertama kali pada usia # bulan. Pemberian MP
ASI usia dini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang terlalu cepat
hingga menjurus ke obesitas.
Penelitian lain mendapatkan hasil yang serupa diantaranya oleh De!ni
pada tahun *''+ di Sulawesi Selatan pada bayi usia ' bulan yang tidak
dapat membuktikan adanya pengaruh pola pemberian MP ASI dini
terhadap status gizi. 1al ini dikarenakan bayi yang berumur bulan sudah
diberikan makanan kombinasi ASI dan MP ASI. Dampaknya ialah
kenaikan berat badan bayi yang terlalu cepat karena masukan energi yang
tinggi yang diperoleh dari MP ASI.*5 Penelitian Suyatno pada tahun *'';
di Semarang mendapatkan hasil bahwa pemberian MP ASI dini baik padat
maupun cair tidak berpengaruh secara signi!ikan terhadap kejadian /9M
4bawah garis merah0 under weight 6 pada balita.;' Penelitian A!iana
:ohmani di Semarang pada tahun *'+' mendapatkan hasil tidak ada
hubungan antara usia pertama pemberian MP ASI dengan status gizi pada
indek //0" 4p@',&&+6 dan -/0" 4p@',*5
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
15/22
48
anak semakin buruk.+* 1asil penelitian Sumartini tahun *'++ di Medan
mendapatkan bahwa usia pertama kali pemberian MP ASI tidak
berpengaruh terhadap status gizi bayi #+* bulan 4p','56.+;
Penelitian yang mendapatkan hubungan antara usia pemberian MP
ASI pertama kali dengan status gizi diantaranya penelitian Purhartati tahun
*'+' pada bayi usia #+* bulan di Desa $atimulyo >ecamatan Pedan
>abupaten >laten.+ Penelitian =arasati pada tahun *'++ di Semarang
mendapatkan adanya hubungan yang signi!ikan antara waktu pemberian
MP ASI 4p@','
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
16/22
49
diantaranya adanya anggapan bahwa bayi yang masih menangis karena
masih lapar, bayi tidak menolak0 memuntahkan MP ASI yang diberikan,
sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga dan masyarakat sekitar juga
melakukan hal yang sama.*5 Menurut mereka, dengan diberikan makanan
sejak dini, bayi menjadi lebih cepat kenyang dan menjadi lebih kuat.*#
Penelitian Birdhani pada tahun *''# di Surabaya mendapatkan
sebanyak 5'( responden penelitian memberikan MP ASI sebelum bayi
berumur bulan yang terdiri dari pisang halus, madu, nasi halus, sayur dan
bubur. Mereka beranggapan bahwa bayi belum merasa kenyang jika belum
diberi pisang halus dan pemberian makanan pada bayi akan mempercepat
pertumbuhan.;& 1asil Penelitian Purhartati tahun *'+' di Surakarta
menunjukkan ratarata umur pertama pemberian MP ASI ialah ,5 bulan.
Paling awal pemberian MP ASI ialah pada umur * bulan dan yang
memberikan tepat # bulan sebanyak +; orang 4 ;,;( 6.+ Penelitian
A!iana :ohmani di Semarang pada tahun *'+' mendapatkan pemberian
MP ASI pertama kali ratarata diberikan pada bayi usia ;, bulan.
:esponden yang memberikan MP ASI pada usia # bulan sebanyak 7 orang
4++,#7(6 dan yang memberikan MP ASI pada usia kurang dari # bulan
sebanyak 5; orang 4&&,;(6.+*
Penelitian Sumartini tahun *'++ di Medan mendapatkan MP ASI
pertama kali lebih banyak diberikan di bawah usia # bulan yaitu sebanyak
# orang 4#(6, hanya ;# orang 4;#(6 yang memberikan MP ASI pertama
kali pada usia # bulan. $enis MPASI yang diberikan pada bayi usia ) #
bulan berupa MPASI yang dibuat sendiri oleh ibu di rumah dan MPASI
buatan pabrik.+;
Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan pada umur yang tepat
yakni pada saat usia anak # bulan dimana ASI tidak lagi memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Setelah usia # bulan ASI hanya memenuhi sekitar #'
7'( kebutuhan gizi bayi, sehingga bayi mulai membutuhkan MP ASI. +;,+7
Pemberian MP ASI pada bayi perlu dilakukan secara bertahap maksudnya
disesuaikan dengan kemampuan usus bayi. Pemberian MP ASI sebelum
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
17/22
50
bayi berusia # bulan memiliki beberapa resiko karena usus bayi belum
berkembang dan belum mampu mencerna dengan baik. Pemberian
makanan pada usia dini akan mengganggu !ungsi usus dan proses absorpsi
di usus sehingga bayi akan mudah terserang diare dan pengisapan ASI juga
akan berkurang karena bayi sudah kenyang.;& :esiko in!eksi juga
meningkat karena MP ASI tidak sebersih ASI dan kenaikan berat badan
terlalu cepat pada usia dini hingga menjurus ke obesitas.;,+;,+#,*5
MP ASI yang terlambat diberikan juga tidak baik. >eterlambatan
mengenalkan MP ASI pada bayi akan mengakibatkan bayi mengalami
kesulitan belajar mengunyah, bayi tidak menyukai makanan padat dan
kemungkinan besar bayi akan mengalami malnutrisi atau kekurangan
gizi.+*,+7
4."." Hubungan antara enis MP ASI dengan Status *i+i Indeks BB,& 5ada
Balita &sia 1"6"4 Bulan
$umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI dengan kategori baik
yang memiliki gizi kurang sebanyak ; orang dan yang memiliki gizi baik
sebanyak +< orang. $umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI
dengan kategori tidak baik yang memilki status gizi kurang sebanyak &
orang dan yang memiliki status gizi baik sebanyak +' orang.
1asil tabulasi silang antara jenis pemberian MP ASI dan status gizi
balita usia +** bulan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, sehingga
dilakukan uji alternati! yaitu uji Bisher. 1asil uji statistik dengan uji Bisher
mendapatkan nilai p)','5 sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara jenis pemberian MP ASI dengan status gizi balita.
Penelitian lain yang mendapatkan hasil serupa diantaranya oleh A!iana
tahun *'+' di Semarang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
kesuaian jenis MP ASI terhadap umur dengan status gizi pada indeks
//0" dan -/0".+* 1asil penelitian Sumartini tahun *'++ di Medan
mendapatkan bahwa pola pemberian MP ASI meliputi jenis makanan
tambahan berpengaruh terhadap status gizi bayi #+* bulan 4p)','56.+;
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
18/22
51
Penelitian lain dengan hasil berbeda ialah penelitian Diana pada tahun
*'' yang tidak mendapatkan adanya hubungan antara pola asuh
pemberian makan dengan status gizi anak batita di kelurahan Pasar
Ambacang >ecamatan >uranji 4p '.'56.;#
Pertumbuhan anak yang sehat dan normal dipengaruhi oleh
pemberian gizi yang cukup dan seimbang dengan kebutuhan tubuhnya,
sehingga daya tahan tubuhnya baik serta terhindar dari penyakit. >eadaan
gizi tidak seimbang menyebabkan pertumbuhan anak akan terganggu,
dalam waktu singkat dapat terjadi perubahan berat badan sebagai akibat
menurunnya na!su makan, sakit diare dan in!eksi saluran perna!asan atau
karena kurangnya makanan yang dikonsumsi.
$enis nutrisi yang diberikan memegang peranan penting pada tumbuh
kembang anak, sehingga semakin baik jenis nutrisi yang diberikan bearti
kebutuhan gizi tubuh terpenuhi dan tumbuh kembang dapat tercapai
optimal. Anak dapat mengalami hambatan dalam tumbuh kembang hanya
karena kurang adekuatnya asupan zat gizi, sebab kebutuhan gizi tidak bisa
dipenuhi hanya dengan satu jenis bahan makanan saja.;+ $enis MP ASI
yang diberikan pada anak harus bertahap kepadatannya disesuaikan
dengan perkembangan usia yang juga berkaitan dengan keadaan !isiologis
anak tersebut.5,+*
Pemberian MP ASI merupakan suatu cara untuk mengenal makanan
baru selain ASI kepada bayi, cara pemberian makanan tersebut perlu
diperhatikan agar makanan itu tidak menimbulkan gangguan kesehatan
pada bayi. "sia #+* bulan merupakan tahap pelatihan bagi bayi untuk
menerima MP ASI, sehingga tidak semua jenis makanan boleh diberikan
pada bayi. Ada makanan yang dapat menimbulkan bahaya tersedak, ada
juga yang tidak baik bagi sistem pencernaan anak yang masih
berkembang, dan yang lainnya berpotensi sebagai pencetus alergi. Ibu
harus pandai memilih makanan apa saja yang sebaiknya diberikan pada
bayi sesuai dengan perkembangan dan kemampuan sistem
pencernaanya.
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
19/22
52
MP ASI pertama sebaiknya adalah golongan beras dan serealia karena
berdaya alergi rendah. Secara berangsurangsur diperkenalkan sayuran
yang dikukus dan dihaluskan, lalu buah yang dihaluskan. $ika bayi dapat
menerima dengan baik maka dapat diberikan sumber protein 4tahu, tempe,
daging ayam, hati ayam atau daging sapi6 yang dikukus dan dihaluskan.
Sumber protein, terutama protein hewani, dikenalkan terakhir karena
mudah menimbulkan alergi. Setelah bayi mampu mengkoordinasikan
lidahnya dengan baik secara bertahap bubur dibuat lebih kental 4dikurangi
campuran airnya6, kemudian menjadi lebih kasar 4disaring6 dengan
tambahan bahan lain yang dicincang halus kemudian dicincang kasar dan
akhirnya bayi siap menerima makanan yang dikonsumsi keluarga.+'
Makanan selingan atau camilan, yang jumlahnya lebih sedikit dari
makanan utama dan bentuknya bisa berupa makanan atau minuman,
sangat penting karena membantu mencukupi kebutuhan energi bagi balita.
Camilan juga berkontribusi memberikan 3itamin dan nutrisi esensial
dalam menu makanan anak. Anak, khususnya balita, perlu mendapatkan
cukup energi dan nutrisi setiap harinya untuk mendukung tumbuh
kembangnya yang pesat. =ambung anak terlalu kecil untuk menampung
jumlah makanan yang terlalu banyak dalam sekali makan, akibatnya
asupan nutrisi dan energi dari karbohidrat, protein, dan lemak setiap
harinya tidak mencukupi hanya dalam makanan utamanya saja, sehingga
diperlukan pemberian camilan di antara waktu makan utama. Makanan
selingan atau camilan juga dapat menghindarkan anak untuk makan
berlebihan pada saat makan utama, sehingga anak bisa terhindar dari
bahaya obesitas.'
Sebanyak ** orang 455,'(6 subjek dalam penelitian ini mendapatkan
jenis MP ASI yang secara umum baik, namun pemberian MP ASI pada *
orang 4#','(6 subjek dalam hal urutan pengenalan bahan dasar makanan
tidak sesuai ketentuan. Penyebab hal ini tidak lepas dari kurangnya
pengetahuan ibu sebagai pihak yang secara umum dianggap paling
berperan dalam pola pemberian makan anak, khususnya balita usia +**
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
20/22
53
bulan. Ibuibu yang memberikan MP ASI tidak sesuai dengan jenis
makanan menurut usia bayi disebabkan karena MP ASI yang diberikan
disamakan dengan konsumsi keluarga seharihari. 1al ini dapat
mengakibatkan bayi mudah terkena penyakit diare atau in!eksi yang lain.;<
Penelitian ini memiliki keterbatasan di mana untuk jenis pemberian
MP ASI hanya diketahui berdasarkan urutan pemberiannya saja kepada
balita. Penelitian ini tidak mencari tahu lebih lanjut mengenai jenis
pemberian MP ASI yang diberikan setiap harinya agar kebutuhan gizi
balita terpenuhi.
4.".$ Hubungan antara 0rekuensi MP ASI dengan Status *i+i Indeks BB,&
5ada Balita &sia 1"6"4 Bulan
1asil pengamatan menunjukkan bahwa subjek pada penelitian ini
sebanyak ;' orang 475,'(6 dikategorikan baik dan +' orang 4*5(6 tidak
baik dalam hal !rekuensi pemberian MP ASI secara umum. "ji statistik
yang digunakan untuk mencari hubungannya dengan status gizi
menggunakan uji Bisher karena syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, dan
didapatkan nilai p)','5 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara !rekuensi pemberian MP ASI dengan status gizi
balita usia +** bulan.
1asil ini sejalan dengan beberapa penelitian lain yang telah dilakukan
sebelumnya, di antaranya penelitian A!iana :ohmani pada tahun *'+' di
Semarang yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara !rekuensi
pemberian MPASI dengan status gizi pada indek //0" dan -/0".+*
Sumartini pada tahun *'++ juga membuktikan bahwa melalui uji Chi-
Square terdapat hubungan antara !rekuensi konsumsi makan dengan status
gizi pada bayi #+* bulan di >ecamatan Medan Amplas.+;
Dalam pemberian MP ASI, salah satu hal yang perlu diperhatikan
adalah !rekuensi makan. Brekuensi MP ASI yang kurang dalam sehari
akan berakibat kebutuhan anak tidak terpenuhi dan apabila berlangsung
lama akan mengakibatkan penurunan berat badan, dan jika terus berlanjut
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
21/22
54
maka dapat terjadi kekurangan gizi.; Pemberian MP ASI yang cukup
dalam kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan !isik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.
Brekuensi makanan merupakan salah satu metode dalam penilaian
konsumsi makanan, untuk memperoleh data tentang !rekuensi konsumsi
sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu,
meliputi hari, minggu, bulan, atau tahun. Penilaian konsumsi makanan
sendiri dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran
tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok,
rumah tangga dan perorangan, serta !aktor!aktor yang berpengaruh
terhadap konsumsi makanan tersebut.5
Salah satu tahap dalam pemberian MP ASI adalah dalam hal jadwal
waktu makan, yang berhubungan dengan !rekuensi pemberian MP ASI.
$adwal makan yang di perlukan bayi sangat ber3ariasi tergantung tingkat
lapar pada bayi. $adwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau haus sangat
berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk
menerima makanan. 1al ini berhubungan dengan syarat MP ASI, yaitu
harus sesuai dengan kebutuhan bayi dan dapat diterima dengan baik oleh
organ pencernaannya.+&
Depkes dalam buku >esehatan Ibu dan Anak tahun *''<
menganjurkan pemberian MP ASI pada bayi usia #< bulan *; kali sehari
dan selanjutnya ; kali sehari dengan jumlah pemberian sesuai umur. Selain
itu dianjurkan pula pemberian makanan selingan * kali sehari.*;,+
Data mengenai distribusi kesesuaian !rekuensi pemberian MP ASI
menurut usia menunjukkan terdapat 3ariasi pada saat subjek berusia #<
bulan,
8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]
22/22
55
ketentuan dalam tiap tahap sesuai usianya, dan hal ini mengindikasikan
bahwa walaupun secara umum !rekuensi pemberian MP ASI dinilai baik,
namun pengetahuan ibu mengenai hal tersebut anak masih dapat dikatakan
kurang.
1asil wawancara dengan bantuan kuesioner menunjukkan bahwa
pada usia lebih dari sembilan bulan sebagian besar subjek tidak
mendapatkan makanan selingan atau camilan secara rutin setiap harinya.
1al ini disebabkan antara lain karena ibu belum mengetahui bahwa
pemberian camilan merupakan hal yang penting dalam memenuhi
kebutuhan gizi anak, dan anggapan bahwa pemberian makanan utama saja
telah cukup. >ondisi sosial ekonomi meliputi kebiasaan turuntemurun,
keuangan keluarga dan ibu bekerja dalam hal ini juga mungkin
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Pemberian camilan
ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan energi anak, mengingat pada
usia balita pemenuhan kalori sangat penting untuk menunjang
pertumbuhan balita.
Top Related