Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri atas dua tahap yaitu menjelaskan hasil studi
pendahuluan dan gambaran umum dari penelitian
4.1.1 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian dengan
maksud untuk mengetahui bagaimana kondisi awal dari objek yang akan diteliti.
Studi pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara
langsung kepada guru dan siswa terhadap proses pembelajaran pada mata
pelajaran produktif khusunya pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi
Periferal dan Instalasi PC di SMKN 4 Bogor.
Berdasarkan hasil pengamatan menemukan beberapa kondisi temuan
terhadap proses pembelajaran tersebut diantaranya adalah:
Pertama, terbatasnya jumlah guru mata pelajaran produktif khususnya pada
Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMKN 4 Bogor.
Keterbatasan jumlah guru pada program keahlian TKJ di sekolah ini
memaksa guru untuk mengajar dua atau bahkan tiga mata pelajaran
produktif dalam setiap semesternya. Hal ini menuntut peran guru dalam
mengembangkan metode pembelajaran yang dinamis agar proses
pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
Kedua, proses pembelajaran yang dilakukan sebagian besar menggunakan
metode konvensional dan metode ceramah sebagai metode yang paling
umum dilakukan. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, sebagian
besar dari mereka merasa jenuh pada saat proses pembelajaran dan
mempengaruhi terhadap semangat belajar.
Ketiga, kurangnya kegiatan pembelajaran praktikum karena keterbatasan
fasilitas dan media praktikum di sekolah. Keterbatasan ini sangat
kontradiktif dengan kebutuhan siswa SMK yang seharusnya memiliki
39
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
jadwal praktikum yang cukup banyak. Permasalahan ini sebenarnya salah
satu permasalahan yang umum dihadapi oleh sekolah terutama sekolah yang
baru berdiri. SMKN 4 Bogor yang notabenenya merupakan SMK yang baru
berdiri 4 tahun, masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan
infrastruktur sekolah. Peran media pembelajaran yang terintegritas sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Keempat, metode dan media yang digunakan pada pembelajaran
Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC sebelumnya masih
konvensional didominasi oleh metode ceramah dengan menggunakan media
konvensional ditemukan bahwa hanya sekitar 48% dari 33 siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM.
4.1.2 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi
Periferal dan Instalasi PC dengan menggunakaan metode eksperimen. Penelitian
dilakukan terhadap kelas X TKJ 2 yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini
dilakukan selama 3 kali pertemuan yang terdiri dari pretest, treatment dan posttest
kemudian dilakukan praktikum pada setiap pertemuan. Adapun gambaran
pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
a. Pretest
Pretest dilakukan sebelum diberikan treatment dengan tujuan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa. Pretest ini berisi tentang instrumen
yang valid hasil uji validitas yang dibagi menjadi tiga bagian dan diberikan
pada setiap pertemuan. Pembagian instrumen didasarkan pada materi ajar
yang akan diujikan setiap pertemuannya. Pada ranah afektif dan psikomotor,
nilai awal atau pretest diasumsikan nol.
b. Treatment
Setelah dilakukan pretest, selanjutnya adalah melakukan treatment. Dalam
penilitian ini, treatment yang diberikan adalah proses pembelajaran dengan
menggunakan media video pada pembelajaran Menerapkan Fungsi Periferal
Dan Instalasi PC. Materi diberikan dengan menggunakan media video
40
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang berisi tentang materi sesuai dengan materi ajar yang
telah ditentukan oleh sekolah. Setelah materi diberikan, dilanjutkan dengan
diskusi tentang isi materi yang telah disampaikan dengan media video
tersebut. Sedangkan untuk menambah pemahaman materi dilakukan
percobaan dengan memberikan jobsheet dan file video pembelajaran kepada
masing-masing siswa. Pengukuran hasil belajar afektif dan psikomotorik
dilakukan dengan cara observasi. Pengukuran hasil belajar ranah afektif
dilakukan pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media video
dan saat percobaan, sedangkan ranah psikomotorik dilakukan pada saat
praktikum atau percobaan.
c. Posttest
Setelah dilakukan treatment, kemudian siswa diberikan posttest dengan soal
tes yang sama pada saat pretest. Nilai posttest ini akan menjadi ukuran
terhadap peningkatan penguasaan materi Menerapkan Fungsi Peripheral dan
Instalasi PC dengan digunakannya media video sebagai media pembelajaran
pada ranah kognitif.
d. Praktikum
Praktikum dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah
psikomotorik. Praktikum dilakukan dengan memberikan jobsheet yang
berisi tentang materi pelajaran sesuai dengan Silabus Standar Kompetensi
Menerakan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Praktikum didukung dengan
media video pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah
psikomotor. Selanjutnya hasil proses praktikum akan dievaluasi dengan
lembar observasi yang telah disusun sebelumnya.
Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, maka peneliti menentukan
jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian. Adapun waktu pelaksanaan dari kegiatan
penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
41
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Pertemuan
Ke Tanggal
Kegiatan
Penelitian Materi Ajar
1 4 Maret 2013
Pretest
Treatment
Posttest
Mengidentifikasi
macam-macam periferal
dan fungsinya
2 11 Maret 2013
Pretest
Treatment
Posttest
Cara memasang
periferal pada PC
3 18 Maret 2013
Pretest
Treatment
Posttest
Cara setting periferal
pada PC
4 25 Maret 2013 Praktikum
Menngidentifikasi fungsi
dan jenis, pemasangan,
dan setup periferal
komputer
4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Kualitas sebuah instrumen akan berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Penggunaan instrumen yang baik dan teruji diharapkan dapat memperoleh hasil
penelitian yang baik pula. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu
melakukan uji coba instrumen tes penelitian. Uji coba instrumen dilakukan
terhadap siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan 1 yang berjumlah 36 siswa.
Uji coba instrumen tes dilakukan di kelas yang bersangkutan karena dianggap
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang akan diteliti, serta dianggap
telah memahami materi yang akan diujikan.
42
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.2.1 Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Jumlah soal yang diuji sebanyak 40
soal. Uji validitas dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat kebebasan
(dk) = n – 2 dengan jumlah peserta tes sebanyak 36 siswa maka (dk) = n – 2 = 34
– 2 = 34 dan diperoleh nilai ttabel = 1,692. Apabila thitung > ttabel, maka soal tersebut
dinyatakan valid.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program
Microsoft Office Excel 2007 diperoleh 23 soal yang dinyatakan valid dan 17 soal
tidak valid dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.2 Validitas Item Soal
Validitas Nomor Soal Jumlah
Valid 1,2,3,4,7,10,12,13,20,21,22,23,28,
29,30,31,32,33,35,37,38,39,40, 23 Soal
Tidak Valid 5,6,8,9,11,14,15,16,17,18,19,24,25,26,27,34,36 17 Soal
TOTAL 40
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen
tes terhadap 23 butir soal yang valid. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) pada taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasan (dk) = n – 2. Hasil uji realibilitas terhadap instrumen tes
penelitian pada sampel sebanyak 56 siswa maka derajat kebebasan (dk) = n – 2 =
36 – 2 = 34, diperoleh rtabel sebesar (0,339) dengan hasil perhitungan menunjukkan
rhitung sebesar (0,774) . Instrumen dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel. Dengan
demikian maka rhitung (0,774) > rtabel (0,339) instrumen dinyatakan reliabel
berdasarkan Tabel 3.6, rhitung sebesar (0,774) memiliki kriteria reliabilitas sangat
tinggi
43
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran dilakukan pada 23 butir soal instrumen tes yang valid.
Adapun kriteria dari tingkat kesukaran mengacu pada Tabel 3.7 klasifikasi indeks
kesukaran. Hasil dari uji tingkat kesukaran yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Item Soal
Sukar 2, 23 2
Sedang 4,7,13,22,28.29,30,31,32,35,37,38 12
Mudah 1,10,12,20,21,33,34,39,40 9
TOTAL 23
4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda dilakukan terhadap 23 butir soal instrumen tes yang
valid. Kriteria dari daya pembeda mengacu pada Tabel 3.8 klasifikasi indeks daya
pembeda. Hasil dari perhitungan uji daya pembeda adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Jelek 2,12,40 3
Cukup 1,4,7,10,13,20,21,22,23,28,34,35,37,39 14
Baik 29,30,31,32,33,38 6
Baik Sekali - 0
Tidak Baik - 0
TOTAL 23
4.3 Analisis dan Pembahasan Data Hasil Belajar Ranah Kognitif
Analisis data hasil belajar terdiri dari analisis uji gain, uji normalitas, dan uji
hipotesis.
44
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.3.1 Hasil Uji Gain
Uji gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa antara
sebelum dan sesudah digunakannya media video sebagai media pembelajaran.
Perolehan nilai rata-rata pretest, posttest dan gain setiap pertemuannya diperoleh
sebagai berikut:
a. Pada pertemuan pertama, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah
47,47 sedangkan perolehan nilai posttest adalah 78,11. Dari hasil tersebut
diperoleh gain sebesar 59,90%
b. Pada pertemuan kedua, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 46,13
sedangkan perolehan nilai posttest adalah 78,79. Dari hasil tersebut
diperoleh gain sebesar 61,06%
c. Pada pertemuan ketiga, perolehan nilai pretest siswa rata-rata adalah 19,39
sedangkan perolehan nilai posttest adalah 53,33. Dari hasil tersebut
diperoleh gain sebesar 41,31%%.
Untuk lebih jelasnya mengenai nilai rata-rata pretest, posttest dan gain pada
setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Gain Tiap Pertemuan
Pertemuan Nilai Rata-Rata
Gain (%) Pretest Posttest
1 47,47 78,11 59,90%
2 46,13 78,79 61,06%
3 19,39 53,33 41,31%
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Setiap Pertemuan
Pretest; 1; 47,47 Pretest; 2; 46,13
Pretest; 3; 19,39
Pretest; ; 0
Posttest; 1; 78,11 Posttest; 2; 78,79
Posttest; 3; 53,33
Posttest; ; 0
Gain; 1; 59,90 Gain; 2; 61,06
Gain; 3; 41,31
Gain; ; 0
Pretest
Posttest
Gain
GAIN HASIL BELAJAR SISWA PER PERTEMUAN
PERTEMUAN
NILAI
45
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Tabel dan grafik diatas menunjukan tentang rata-rata nilai pretest, posttest,
dan nilai gain atau peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.
Peningkatan rata-rata gain terjadi pada setiap pertemuan.
Berdasarkan perhitungan uji gain dari keseluruhan pertemuan diperoleh
rata-rata nilai pretest sebelum penggunaan media video sebagai media
pembelajaran sebesar 42,95 dan nilai rata-rata posttest yaitu setelah penggunaan
media video sebagai media pembelajaran sebesar 76,02. Rata-rata peningkatan
gain mencapai 57,97% dengan nilai rata-rata gain 57,97. Hal ini seperti yang
terlihat pada Tabel 4.10 dan diagram rata-rata hasil belajar siswa pada Gambar 4.4
dibawah ini.
Tabel 4.6 Rata – Rata Gain Hasil Belajar Siswa
RATA-RATA
Pretest Posttest Gain
42,95 76,02 0,58
42,95 75,02 57,97%
Gambar 4.2 Diagram Rata – Rata Hasil Belajar Siswa Keseluruhan
Pretest; Nilai Rata-Rata;
42,95
Posttest; Nilai Rata-Rata;
76,02 Gain; Nilai Rata-Rata;
57,97
Pretest
Posttest
Gain
RATA-RATA HASIL BELAJAR SISWA
PERSENTASE
46
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Dari penjelasan hasil uji gain diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
pretest siswa (42,95) pada seluruh pertemuan merupakan gambaran hasil belajar
ranah kognitif siswa sebelum digunakannya media video sebagai media
pembelajaran. Nilai rata-rata posttest siswa yang diperoleh pada seluruh
pertemuan (76,02) merupakan gambaran hasil belajar ranah kognitif siswa setelah
digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Sehingga diperoleh gain
hasil belajar ranah kognitif siswa sebesar 59,97%.
4.3.2 Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang
diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas data dilakukan pada data hasil
penelitian berupa pretest dan posttest dengan menggunakan persamaan chi-
kuadrat (χ2). Data dikatakan normal apabila χ
2hitung < χ
2tabel. Uji normalitas data
dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf
signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat pada Tabel 4.8
berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kognitif
Data yang diuji χ2 Hitung χ
2 Tabel Kriteria
Pretest 10,55 11,07
Normal
Posttest 9,16 Normal
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil uji normalitas data pretest menunjukkan bahwa data pretest rata-rata
untuk seluruh pertemuan terdistribusi normal karena χ2
hitung (10,55) < χ2
tabel
(11,07). Artinya nilai rata-rata pretest pada seluruh pertemuan terdistribusi
normal dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak
dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal).
2. Hasil uji normalitas data posttest menunjukkan bahwa data posttest rata-rata
untuk seluruh pertemuan terdistribusi normal karena χ2
hitung (9,16) < χ2
tabel
(11,07). Artinya nilai rata-rata posttest pada seluruh pertemuan terdistribusi
47
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
normal dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak
dan perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal)
4.3.3 Hasil Uji Hipotesis Ranah Kognitif
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar dengan
menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Pengujian hipotesis pada
penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika
perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif lebih besar atau sama
dengan 30%.
Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif
jika jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif lebih besar atau
sama dengan 30%.
H0 : ≥ 30%
Ha : < 30%
H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan
pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05
sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak
kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3,162. Karena thitung (3,162)
≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan
media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif. Untuk lebih jelasnya
mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :
Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri
ttabel (-1,701)
α
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan
H0
thitung (3,162)
(1,701) (-1,701)
48
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.4 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Afektif
Analisi data afektif terdiri dari uji normalitas, uji hipotesis, uji F dan uji t
data afektif.
4.4.1 Hasil Pengukuran Ranah Afektif
Pengukuran pada ranah afektif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
sikap siswa selama kegiatan pembelajaran. Pengukuran dilakukan dengan cara
melakukan observasi dan mengisi lembar pengukuran ranah afektif. Pengukuran
ranah afektif dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media
video sebagai media pembelajaran Hasil pengukuran respon siswa dapat dilihat
pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Ranah Afektif
No Aspek Yang Diamati Nilai Rata-Rata Kriterium
1 Disiplin 79,70 Baik
2 Komunikatif 76,18 Baik
3 Rasa ingin tahu 76,36 Baik
4 Toleransi 79,39 Baik
5 Kerja keras 81,76 Sangat baik
6 Kreatif 81,76 Sangat baik
7 Tanggung jawab 83,06 Sangat baik
8 Jujur 79,85 Baik
Rata-Rata Nilai Afektif 80,17 Sangat baik
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 1 : Disiplin ; 79,70 Data Hasil
BelajarAfektif; Aspek 2 :
Komunikatif ; …
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 3 : Rasa Ingin Tahu; …
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 4 : Tolerasni; 79,39
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 5 : Kerja Keras; 81,76
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 6 : Kreatif; 81,76
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 7 : Tanggung …
Data Hasil BelajarAfektif;
Aspek 8 : Jujur; 79,85
Data Hasil BelajarAfektif
Aspek 1 : DisiplinAspek 2 : KomunikatifAspek 3 : Rasa Ingin TahuAspek 4 : TolerasniAspek 5 : Kerja KerasAspek 6 : KreatifAspek 7 : Tanggung JawabAspek 8 : Jujur
49
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai rata-rata untuk disiplin siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 79,70. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,70 adalah
baik.
2. Nilai rata-rata untuk komunikatif siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 76,18. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 76,18 adalah
baik.
3. Nilai rata-rata untuk rasa ingin tahu siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 76,36. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 76,36 adalah
baik.
4. Nilai rata-rata untuk toleransi siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 79,39. Dengan mengacu pada Tabel 3.6,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,39 adalah
baik.
5. Nilai rata-rata untuk kerja keras siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 81,76. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 81,76 adalah
baik.
6. Nilai rata-rata untuk kreatif siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 81,76. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 81,76 adalah
sangat baik.
7. Nilai rata-rata untuk tanggung jawab siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 83,06. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 83,06 adalah
sangat baik.
8. Nilai rata-rata untuk jujur siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 79,85. Dengan mengacu pada Tabel 3.2,
50
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
maka diperoleh kriteria untuk kerjasama siswa dengan nilai 79,85 adalah
baik.
9. Total nilai rata-rata untuk ranah afektif pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 80,17. Dengan mengacu kepada Table
3.2, maka diperoleh kriteria untuk total nilai rata-rata dengan nilai 80,17
adalah sangat baik
4.4.2 Uji Normalitas Data Afektif
Uji normalitas data dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 =
5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat
pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Afektif
Data yang diuji χ2 Hitung χ
2 Tabel Kriteria
Hasil Belajar Afektif 4,59 11,07 Normal
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas data hasil
belajar afektif menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena χ2
hitung (4,59)
< χ2
tabel (11,07). Artinya nilai hasil belajar afektif terdistribusi normal dengan
perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan perolehan nilai
tinggi sedikit (mendekati kurva normal).
4.4.3 Uji Hipotesis Ranah Afektif
Uji hipotesis ranah afektif dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil
belajar afektif dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji proporsi
pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika
rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.
Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif
jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa kurang 80,0.
51
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
H0 : π ≥ 80
Ha : π < 80
H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan
pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05
sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak
kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung
(0,180) ≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,
penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif. Untuk
lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :
Gambar 4.5 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Ranah Afektif
4.5 Analisis Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Analisi data afektif terdiri dari uji normalitas, uji hipotesis, uji F dan uji t
data afektif.
4.5.1 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor
Pengukuran pada ranah psikomotor dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran. Pengukuran dilakukan
dengan cara melakukan observasi dan mengisi lembar pengukuran ranah
psikomotor. Pengukuran ranah psikomotor dilakukan pada saat melakukan
percobaan atau praktikum. Hasil pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada
Tabel 4.9 berikut.
ttabel (-1,701)
α
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan
H0
thitung (0,180)
(1,701)
52
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor
No Aspek yang Diamati Nilai Rata-
Rata Kriteria
1 Mengenal fungsi dan jenis
periferal 81,42 Baik sekali
2 Pemasangan periferal (secara
fisik) 79,97 Baik
3 Setup periferal (menggunakan
software) 80,85 Baik sekali
Rata-Rata Nilai Psikomotorik 80,75 Baik sekali
Gambar 4.6 Diagram Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor
Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa mengenal fungsi dan jenis periferal
menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 81,42. Dengan
DATA HASIL BELAJAR
PSIKOMOTORIK; Aspek 1 :
Mengenal fungsi dan
jenis periferal; 81,42
DATA HASIL BELAJAR
PSIKOMOTORIK; Aspek 2 : Pemasangan
Periferal ; 79,97
DATA HASIL BELAJAR
PSIKOMOTORIK; Aspek 3 :
Setup Periferal;
80,85
Data Hasil Belajar Psikomotor
Aspek 1 : Mengenalfungsi dan jenis periferal
Aspek 2 : PemasanganPeriferal
Aspek 3 : Setup Periferal
53
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa
dengan nilai 81,42 adalah baik sekali.
2. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa memasang periferal secara fisik
menggunakan media video pada saat pembelajaran sebesar 79,97. Dengan
mengacu pada Tabel 3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa
dengan nilai 79,97 adalah baik.
3. Nilai rata-rata untuk keterampilan siswa setup periferal menggunakan media
video pada saat pembelajaran sebesar 80,85. Dengan mengacu pada Tabel
3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 80,85
adalah baik sekali .
4. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media
video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan mengacu pada Tabel
3.4, maka diperoleh kriteria untuk keterampilan siswa dengan nilai 80,57
adalah baik sekali
4.5.2 Uji Normalitas Data Psikomotor
Uji normalitas data dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 =
5 dan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian normalitas data dapat dilhat
pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Psikomotor
Data yang diuji χ2 Hitung χ
2 Tabel Kriteria
Hasil Belajar Afektif 9,16 11,07 Normal
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas data hasil
belajar psikomotor menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena χ2
hitung
(9,16) < χ2
tabel (11,07). Artinya nilai hasil belajar psikomotor terdistribusi normal
dengan perolehan nilai rendah sedikit, perolehan nilai sedang banyak dan
perolehan nilai tinggi sedikit (mendekati kurva normal).
54
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.5.3 Uji Hipotesis Ranah Psikomotor
Uji hipotesis ranah psikomotor dilakukan untuk mengetahui bagaimana
hasil belajar afektif dengan menggunakan media video sebagai media
pembelajaran. Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
uji proporsi pihak kiri, karena hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat
meningkatkan hasil belajar jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor
siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.
Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat
meningkatkan hasil belajar jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor
siswa kurang 80,0.
H0 : π ≥ 80
Ha : π < 80
H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≥ ttabel. Pengujian hipotesis dilakukan
pada derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05
sehingga diperoleh ttabel = 1,694. Karena uji hipotesis yang digunakan uji pihak
kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694).
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung (0,570)
≥ ttabel (-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan
media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil
belajar. Untuk lebih jelasnya mengenai uji hipotesis dapat dilihat pada Gambar 4.3
berikut :
Gambar 4.7 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Data Psikomotor
thitung (0,570)
)
(1,701) (-1,701)
Daerah penolakan H0
α
Daerah
penerimaan
H0
ttabel (-1,701)
55
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.6 Temuan Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran tentang
bagaimana hasil pembelajaran menggunakan media video sebagai media
pembelajaran. Berdasarkan hasil temuan penelitian dari pembelajaran
Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC menggunakan media video sebagai
media pembelajaran dan hasil perhitungan yang dibuktikan dengan analisis
statistika menunjukkan bahwa:
1. Implementasi media video pada pada pembelajaran Menerapkan Fungsi
Periferal dan Instalasi PC pada ranah kognitif pada pertemuan pertama
memiliki nilai rata-rata pretest 47,47, posttest 78,11, gain sebesar 59,90%.
Pada pertemuan kedua nilai rata-rata pretest 46,13, posttest 78,79, gain
sebesar 61,06%. Pada pertemuan ketiga nilai rata-rata pretest 19,39, posttest
53,33 dan gain sebesar 41,31%.
2. Secara keseluruhan hasil pembelajaran menggunakan media video
pembelajaran memiliki nilai rata-rata pretest 42,95, posttest 76,02, dan gain
sebesar 57,97%.
3. Uji normalitas yang dilakukan pada data pretest pada pembelajaran
menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2)
terdistribusi normal karena χ2
hitung (4,59) < χ2
tabel (11,07).
4. Uji normalitas yang dilakukan pada data posttest pada pembelajaran
menggunakan media video dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat (χ2)
terdistribusi normal karena χ2
hitung (9,16) < χ2
tabel (11,07).
5. Pengujian hipotesis ranah kognitif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n
– 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694.
Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari
hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 1,694. Karena thitung (1,694) ≥ ttabel
(-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan
media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil
belajar pada ranah afektif.
6. Total nilai rata-rata untuk ranah afektif pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media video sebesar 80,17 dengan kategori sangat baik
56
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
7. Uji normalitas data afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 –
1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5%. terdistribusi normal karena χ2
hitung
(4,59) < χ2
tabel (11,07).
8. Pengujian hipotesis ranah afektif dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = n –
1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 1,694.
Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-1,694). Dari
hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,180. Karena thitung (0,180) ≥ ttabel
(-1,694), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, penggunaan
media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil
belajar pada ranah afektif.z
9. Total nilai rata-rata untuk ranah psikomotorik dengan menggunakan media
video pada saat pembelajaran sebesar 80,57. Dengan kategori baik sekali
10. Uji normalitas data pasikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) = k –
1 = 6 – 1 = 5 dan dengan taraf signifikansi 5% terdistribusi normal karena
χ2
hitung (9,16) < χ2
tabel (11,07).
11. Pengujian hipotesis ranah psikomotor dilakukan pada derajat kebebasan (dk) =
n – 1 = 33 – 1 = 32 dan tingkat kesalahan 0,05 sehingga diperoleh ttabel =
1,694. Dengan menggunakan uji pihak kiri, maka ttabel bernilai negatif (-
1,694). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 0,570. Karena thitung
(0,570) ≥ ttabel (-1,701), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,
penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat
meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor.
12. Berdasarkan hasil observasi selama penelitian, penelitian menemukan bahwa
peranan media inovatif dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang
cukup besar terhadap antusiasme dan semangat belajar siswa. Penggunaan
media memiliki hubungan yang erat dengan ketersediaan fasilitas. Penggunaan
media video dalam pembelajaran lebih optimal dilaksanakan pada ruang
multimedia sekolah.
Top Related