C. Kebijakan mengenai pendekatan Holistic Kontekstual dalam
pembelajaran PAI di UPI
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan hasil wawancara dengan
beberapa dosen dan koordinator PAI selaku pemegang kebijakan pelaksanaan PAI
di UPI. Ditemukan bahwa pendekatan yang diterapkan di UPI dalam sistem
pembelajaran PAI dibahas dalam forum untuk memutuskan kebijakan dan sistem
pembelajaran PAI. Forum ini diadakan setiap setahun sekali dalam kegiatan
Seminar lokakarya yang diselenggarakan oleh Koordinator PAI di bawah Jurusan
MKDU. Termasuk yang dibahas forum tersebut adalah pendekatan dalam sistem
pembelajaran PAI/SPAI.
Ditemukan fakta bahwa pendekatan holistic kontekstual diterapkan oleh
hampir semua dosen PAI di UPI, dan sebagian lagi menggunakan pendekatan
selain holistic kontekstual. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh beberapa hal,
yaitu;
a. PAI di PTU mempunyai posisi penting dalam menanamkan kepribadian
kepada para peserta didiknya;
b. UPI sebagai Perguruan Tinggi Umum, mempunyai misi tidak hanya untuk
pengembangan ilmu pengetahuan secara bebas, namun juga mempunyai
cita-cita sebagai universitas yang menjadikan agama sebagai dasar dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya kependidikan;
c. Mahasiswa yang beragam dan berasal dari latar belakang berbeda;
d. Mahasiswa yang masuk ke UPI didominasi oleh lulusan sekolah umum,
yang notabene pendidikan agama Islam di sekolahnya sangat minim;
e. Jumlah waktu yang diberikan sangat minim, sementara ekspektasi begitu
besar.
Tujuan digunakannya pendekatan holistic kontekstual, pada dasarnya adalah
membantu ketercapaian tujuan PAI yang ditetapkan serta menjawab permasalahan
mengenai PAI yang selama ini dipandang terkesan eksklusif. Pendekatann holistic
kontekstual dipakai dengan tujuan menanamkan pemahaman kepada mahasiswa
mengenai metodologi dalam memahami Islam, serta memberikan pemahaman
kepada mahasiswa nilai dan letak universalitas ajaran Islam. Selain itu,
pendekatan ini juga dipakai karena memadukan 3 aspek esensi ajaran islam, yaitu
Normatif, Ideologis dan Empiris.
D. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Holistik Kontekstual dalam
Pembelajaran PAI di UPI
Berangkat dari latar belakang kebijakan dan tujuan digunakannya pendekatan
holistic kontekstual di UPI, strategi penerapan pendekatan holistic kontekstual
yang diterapkan di UPI dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
1. Memotret kondisi objektif PAI di UPI.
Untuk mengetahui berbagai permasalahan dan mencari solusinya dalam
meningkatkan kualitas pelaksanaan PAI, terlebih dahulu para pengelola mencoba
merekam kondisi objektif pelaksanaan kuliah PAI secara utuh, karena upaya
pengembangan nampaknya sulit untuk dilakukan manakala para pengelola
sendiri tidak mempunyai gambaran yang utuh tentang pelaksanaan kuliah PAI di
lapangan.
Pada tahapan ini, dilakukan berbagai macam tindakan, yaitu:
a. Mengidentifikasi berbagai permasalahan PAI yang berkembangan di UPI.
Informasinya dapat diperoleh dari laporan-laporan dosen PAI tentang
pelaksanaan kuliah PAI di lapangan.
b. Melakukan observasi lapangan guna memperoleh data akurat
c. Studi banding ke PTU-PTU lain untuk memperoleh masukan-masukan
d. Menganalisis data-data yang telah dikumpulkan secara bersama-sama
dalam rapat kerja dosen PAI
Setelah semua data-data terkumpul, maka dilakukanlah perumusan tujuan
pembelajaran PAI. Secara umum, tujuan pembelajaran PAI di UPI bukanlah
mengarahkan mahasiswa untuk menjadi ahli agama, melainkan mengantarkan
mahasiswa untuk menjadi insane yang bisa mengamalkan ajaran agama islam.
Sehingga dalam proses pembelajarannya, pemahaman dalam metodologi
memahami islam mendominasi materi perkuliahan.
2. Menyusun materi perkuliahan.
Sejak tahun 1986 sampai 2010 (saat berlangsungnya penelitian ini), mata
kuliah PAI di UPI diberikan sebanyak 4 sks, wajib diikuti oleh semua mahasiswa
yang beragama Islam diberbagai jenjang, program dan Jurusan, kecuali di
Program Pascasarjana. Pelaksanaannya dibagi ke dalam dua mata kuliah yaitu
Pendidikan Agama Islam (PAI) disampaikan pada mahasiswa tingkat pertama
dan mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam (SPAI) disampaikan pada
mahasiswa tingkat tiga masing-masing dua sks.
Materi perkuliahan PAI di UPI dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian
yaitu materi dasar-dasar keislaman dengan menekankan pendekatan holistic yang
bersifat tektual normatif disampaikan melalui mata kuliah PAI dan materi
pengembangan wawasan keislaman dengan menekankan pendekatan kontektual
disampaikan melalui mata kuliah SPAI.
Pengklasifikasian materi PAI di UPI didasarkan pada kriteria tertentu. Bagi
mahasiswa tingkat satu materi PAI lebih menekankan pada aspek tektual yang
bersifat normatif, logis dan psikologis sesuai dengan perkembangan intelektual
dan psikologis mahasiswa sebagai komunitas remaja. Sedangkan untuk
mahasiswa tingkat tiga materi PAI di UPI dikemas dalam mata kuliah Seminar
Pendidikan Agama Islam (SPAI), isinya lebih menekankan pada pengembangan
wawasan keislaman dalam rangka integrasi PAI dengan bidang studi yang mereka
tekuni, yang disebut Islam Untuk Disiplin Ilmu (IDI) dengan metode discovery
inquiri.
Materi PAI di UPI dirancang secara terpadu untuk memperoleh pemahaman,
penghayatan dan pengamalan dasar-dasar ajaran Islam dalam kehidupan
mahasiswa. Materi kuliah SPAI lebih menekankan pada pengembangan wawasan
pemikiran keislaman dan aktualisasi nilai-nilai ajaran Islam ke dalam kontek
kehidupan moderen sesuai dengan perkembangan bidang studi yang ditekuni
mahasiswa. Oleh sebab itu materi SPAI diberikan pada mahasiswa minimal
semester lima.
Dengan merujuk pada silabus PAI dan SPAI yang dipakai di UPI dapat
disimak bahwa uraian materi menekankan pada tiga unsur pokok yaitu;
a. need atau kebutuhan mahasiswa, setidak-tidaknya memenuhi harapan
mereka bagi pertumbuhan dan pengembangan keseluruhan aspek
kepribadian
b. standar mutu akademik sebagai suatu pengajaran sesuai dengan tingkat
pendidikan dan pemikiran mahasiswa
c. kesinambungan isi dan proses pembelajarannya.
Ketiga unsur pokok tersebut telah tercermin dalam materi PAI dan SPAI
yang diberikan di UPI.
Pada mata kuliah PAI, ada empat nilai pokok yang ditanamkan kepada
mahasiswa UPI yaitu :
a. nilai material, yaitu sejumlah pengetahuan tentang agama Islam yang
diajarkan. Semakin lama siswa belajar semakin bertambah pengetahuan
agamanya. Penambahan pengetahuan mahasiswa itu secara formal
berlangsung di dalam dan di luar kelas
b. nilai formal, yaitu nilai pembentukan pribadi yang bersangkutan dengan
daya serap mahasiswa atas segala bahan yang telah diterimanya. Hal itu
berarti sejauh manakah daya serap mahasiswa sehingga ia mampu
dengan tenaganya sendiri membentuk kepribadian yang utuh, kokoh dan
tahan uji. Semuanya itu merupakan kerja mental sebagai reaksi atas
pengaruh yang diterimanya dan melalui pengalaman kejiwaan terjadi
pembentukan berbagai daya rohani yang menjadi ciri kepribadian
seseorang
c. nilai fungsional, yaitu bahan ajar yang relevan dengan harapan dan
kebutuhan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Jika bahan ajar itu
mengandung kegunaan dan dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa,
artinya sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka dalam kehidupan
sehari-hari, maka bahan tersebut mengandung nilai fungsional
d. nilai esensial, yaitu nilai hakiki dan abadi. Agama mengajarkan bahwa
kehidupan yang abadi atau hidup yang sebenarnya itu berlangsung di
akhirat kelak. Jadi kehidupan itu tidak berhenti sampai kematian di dunia
saja melainkan kehidupan itu terus berlanjut hingga di alam baqa.
Berdasarkan pertimbangan berbagai unsur di atas maka penyusunan materi
PAI di UPI diarahkan pada aspek-aspek berikut : Pertama; pemahaman akan
metodologi dalam memahamai ajaran Islam secara utuh. Kedua; pemahaman
tentang nilai-nilai dasar Islam yang menjadi landasan pembentukan dan
pengembangan seluruh aspek kepribadian mahasiswa. Ketiga; pemahaman
tentang hakikat hidup dan kehidupan manusia dalam kaitannya dengan fungsi
manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah Allah di muka bumi. Hal ini sangat
penting disampaikan untuk membina tanggung jawab mahasiswa UPI sebagai
calon intelektual muslim dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai calon
pendidik dan tenaga kependidikan. Keempat; pemahaman tentang prinsip-prinsip
dasar Islam (rukun Iman dan Rukun Islam), dan mengaktualisasikannya dalam
kehidupan modern. Salah satu bentuk aktualisasi adalah menjelaskan manfaat di
balik penetapan hukum-hukum Islam yang Allah turunkan yakni menekankan
pada penjelasan tentang "hikmatu al-tasyri'-nya". Artinya apa hikmah yang
terkandung dibalik ketetapan hukum-hukum Allah itu.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan Tujuan PembelajaranPengantar dan Orientasi Perkuliahan PAIa. Visi dan Misi PAI b. Tujuan Perkuliahan PAIc. Tugas-tugas PAId. Kriteria penilain PAI e. Persyaratan perkuliahan PAI.
Pertemuan 1Mahasiswa mampu memahami visi dan misi , Tugas-tugas, dan tata tertib perkuliahan PAI.
Metode Memahami Islama. Pentingnya sebuah metodologib. Macam-macam metodologi
Pertemuan 2Mahasiswa dpt memahami metodologi yang benar dalam menghayati dan mengamalkan agama Islam
Manusia, Agama dan Islama. Beragama sebagai Kebutuhan
Fitri b. Pengertian dan asal-usul agama c. Agama-Agama Besard. Islam sebagai agama Fitrahe. Pengertian dan Misi Islamf. Tugas dan Fungsi manusia di
Dunia
Pertemuan 3Mahasiswa dpt memahami fitrah manusia beragama, asal-usulnya, ajaran hakiki Islam yang dibawa para Nabi, serta alas an Islam sebagai agama penutup
Al-Qur'an Memahami dan Menghampirinyaa. Pesenona kemu'jizatan Alquranb. Fungsi dan Tujuan Alquranc. Pokok Kandungan Alqurand. Dimensi keilmuan Alqurane. Mengakrabi Alquran
Pertemuan 4Mahasiswa dpt memahami pengertian, karakteristik, dan pokok-pokok kandungan Al-Qur’an
Hadits Sumber Kedua Ajaran Islama. Pengertian dan Kedudukan Haditsb. Istilah-Istilah adalam haditsc. Sejarah penulisan dan kodifikasi
haditsd. Tingkatan hadits
Pertemuan 5Mahasiswa dapat memahami pengertian hadis serta kedudukannya dalam hukum Islam, karakteristik hadits shahih dan dho’if, dan pentingnya mengikuti sunnah
Ijtihad Sumber dan Metodologi Hukum Islama. Apa itu Ijtihad
Pertemuan 6Mahasiswa dapat memahami pengertian dan konsep Ijtihad sebagai sumber dan
b. Metodologi Ijtihadc. Hasil Ijtihad Berbeda-bedad. Ijtihad dan Taqlid
metodologi Hukum Islam
Pertemuan 7UJIAN TENGAH SEMESTER
Tauhidullah: Menghayati Kehadiran Allaha. Pengertian tauhidullahb. Macam-macam tauhidullahc. Tauhidullah dalam berbagai
kehidupan
Pertemuan 8Mahasiswa dapat memahami arti Tauhidullah, macam dan fungsi serta buah dari Tauhidullah dalam berbagai aspek
Zikir, Shalat dan Do'aa. Zikir
Pengertian Zikir Dampak zikir Macamn-macam Zikir Lapadz-lapadz zikir
b. Shalat Urgensi/makna shalat Tanda-tanda orang yang shalat
c. Do'a Pengertian Terkabulnya doa Urgendi do'a Pendo'a Isi do'a Waktu berdo'a Tempat berdo'a Etika berdo'a
Pertemuan 9Mahasiswa dapat memahami konsep Zikr, Shalat dan Do'a serta keterpaduan dan refleksinya dalam Islam
Cinta, Akhlak dan Amal Shaleha. Cinta sebagai wujud iman dan
akhlakb. Apa dan bagaimnana Akhlak dan
9 Amal shaleh
Pertemuan 10Mahasiswa dapat memahami hubungan antara Cinta, Akhlak dan Amal Shaleh
Amar Makruf Nahyi Munkara. Pengertian dan huium mar ma'ruf
nahyil munkarb. Urgensi amar ma'ruf nahyil
munkarc. Pengaruh kemunkaran dan
Pencegahan kemunkaran
Pertemuan 11Mahasiswa dapat memahami konsep amar makruf nahyi munkar dalam pandangan Islam dan urgensinya
Jihad Pertemuan 12
a. Konsep Jihadb. Sabar dalam berjihadc. Macam-macam Jihadd. Jihad sebagai upaya mencapai
syahadah
Mahasiswa dapat memahami konsep Jihad yang sebenarnya dalam Islam serta urgensinya dalam kehidupan
Keindahan Hidup Setelah Matia. Makna Hidup dan Matib. Kehidupan manusia setelah matic. Surga dan neraka dalam konsep
Islam
Pertemuan 13Mahasiswa dapat memahami periodisasi kehidupan manusia dan keindahan hidup dunia dan akhirat
Tasawuf dan Tarekata. PengertianTasawuf dan sejarah
perkembangnanya b. Konsep-konsep dalam tasawufc. Tarekat
Pertemuan 14Mahasiswa dapat memahami tasawuf , pengertian dan sejarahnya serta kaitannya dengan tarekat dalam Islam
Konsep Keluarga dalam Islama. Pernikahan dan keluargab. Tujuan berkelaurga/nikahc. Membangun keluarga secara
islami
Pertemuan 15Mahasiswa dapat memahami konsep pernikahan dan keluarga dalam Islam
Pertemuan 16UJIAN AKHIR SEMESTER
Table 1. Materi perkuliahan PAI di dalam kelas
Materi di atas, diberikan kepada mahasiswa lewat pembelajaran yang di
lakukan didalam kelas. Selain itu, mahasiswa yang mengontrak PAI diwajibkan
untuk mengikuti kegiatan tutorial yang dilakukan di luar kelas (dalam hal ini
dilakukan di Masjid al Furqon setiap hari sabtu dan ahad. Program tutorial ini
wajib diikuti mahasiswa sebanyak 10 kali pertemuan. Materi yang diberikan
dalam kegiatan tutorial ini bisa dilihat pada table berikut:
Pokok Bahasan Tujuan Pembahasan
Pertemuan PertamaUrgensi Mentoring
Pertemuan pertamaa. Peserta bisa memahami kedudukan
Program Tutorial (PT) sebagai bagian integral dalam perkuliahan PAI
b. Memahami Kedudukan PT sebagai wahana untuk menambah wawasan keislaman
Pertemuan KeduaIslam dan Keseharian Ummat
a. Peserta mampu mengidentifikasi beberapa problematika remaja saat ini.
b. Peserta bisa memberi solusi dari problematika yang dihadapi remaja saat ini.
c. Peserta bisa menumbuhkan sikap muslim yang baik dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi.
Pertemuan KetigaSyahadatain
a. Mendeskripsikan pengertian dan kedudukan syahadatain dalam rukun islam.
b. Memahami urgensi syahadatain dalam kehidupan.
c. Menerapkan konsep syahadatain dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan Keempat,Amal Shaleh
a. Peserta mampu memahami urgensi amal sholeh dalam kehidupan manusia
b. Peserta mampu memahami karakteristik amal shaleh berdasarkan nilai ajaran Islam
c. Peserta termotivasi untuk melaksanakan amal shaleh dalam kehidupannya
Pertemuan Kelima,Mengenal Pribadi Rasulullah
a. Peserta mengenal prikehidupan Rasulullah saw
b. Peserta bisa memahami Rosulullah sebagai satu-satunya teladan bagi umat Islam.
c. Peserta termotivasi untuk mencontoh kehidupan Rasulullah
Pertemuan Keenam,Mengenal Potensi Diri menjadi Generasi Rabbani
a. Peserta mampu memahami cara mensyukuri potensi diri dengan berusaha menjadi muslim Rabbani.
b. Peserta mengenal karakter generasi Rabbani
c. Peserta mempunyai motivasi untuk menjadi generasi Rabbani
Pertemuan Ketujuh,Kepribadian seorang muslim
a. Peserta mampu memahami karakter yang harus dimiliki seorang Muslim
b. Peserta mampu memahami cara menjadi seorang muslim sejati
Pertemuan Kedelapan,Budaya dan Pola Pikir yang merusak
a. Peserta mampu memahami budaya dan pola pikir yang menyimpang dari Islam
b. Peserta mampu memahami budaya dan pola pikir yang sesuai dengan Islam
c. Peserta termotivasi untuk mempunyai pola pikir yang baik sesuai ajaran islam
Pertemuan Kesembilan,Pendidikan Islam
a. Peserta mampu memahami makna dan hakikat pendidikan Islam
b. Peserta mampu memahami kedudukan pendidikan dalam Islam
c. Peserta termotivasi untuk melakukan proses pendidikan sesuai nilai-nilai Islam
Pertemuan Kesepuluh,Ukhuwah Islamiah
a. Peserta mampu memahami urgensi Ukhuwah dalam islam
b. Peserta mampu memahami tahapan-tahapan mengikat ukhuwah
c. Peserta termotivasi untuk senantiasa mengikat ukhuwah islamiah dengan lingkungan dimana dia tinggal
Table 2. Materi Program Tutorial
Sementara pada mata kuliah Seminar PAI, penyusunan materi diarahkan
pada beberapa aspek berikut, yaitu: Pertama; keterkaitan ajaran agama dengan
berbagai bidang ilmu pengetahuan yang digali dan dikaji oleh mahasiswa.
Kedua; keterkaitan pemahaman mahasiswa dengan norma-norma serta nilai-nilai
islam dengan berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat.
Ketiga; keterkaitan antara pemahaman ajaran Islam dengan dengan berbagai
permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Keempat; pemahaman
tentang prinsip-prinsip dasar pengembangan ilmu pengetahuan dalam ajaran
Islam.
Materi SPAI di UPI berupaya mengkaitkan dengan disiplin ilmu yang ada
dan dikembangkan oleh UPI sendiri . Hal ini amat mungkin sebab baik dilihat
dari sudut keyakinan maupun kenyataan, bahwa petunjuk al-Qur’an amat
mendominasi disiplin ilmu kependidikan, karena al-Qur’an sangat lugas dan
tuntas berbicara masalah subjek dan objek pendidikan yang ditekuni oleh
mahasiswa UPI.
Keterpaduan dan kesinambungan materi PAI yang bersifat normatif -
qur’aniah dengan disiplin ilmu yang bersifat fungsional - kauniyah merupakan
kombinasi dalam penyajian materi perkuliahan Seminar PAI di UPI.
Materi yang disusun berdasarkan Silabus SPAI, dapat dilihat pada table
berikut:
PERTEMUAN MATERI POKOKTUJUAN
(KOMPETENSI)
1
Pengantar Perkuliahan SPAI, meliputi :a. Orientasi SPAIb. Tujuan SPAIc. Rencana pembelajaran
SPAId. Kriteria penilaian SPAI
Mahasiswa mampu mengetahui orientasi,tujuan,rencana proses pembelajaran, dan kriteria penilaian mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam
2
Dunia Islam : Sejarah dan Perkembangannyaa. Dunia Islam : Peta dan
studi Wilayahb. Sejarah perkembangan
Islam dari masa-ke masa
Mahasiswa mampu mengetahui Dunia Islam, Sejarah dan Perkembangannya
3 Pendidikan Islam Manusia mampu memahami bahawa Pendidikan Islami
merupakan solusi praktis atas Problematika Pendidikan Kontemporer
4Ilmu dan Teknologi dalam Persfektif Islam
Mahasiswa mampu memahami bahawa Ilmu dan teknologi harus tumbuh dan merefleksi dari pemahaman mendalam kepada Islam itu sendiri
5 Kebudayaan Islam
Mahasiswa dapat memahami pengertian kebudayaan dengan berbagai aspek yang ikut mempengaruhinya
6Ekonomi Islam : Sebuah Penjabaran Visi dan Misi Kehidupan
Mahasiswa dapat memahami konsep ekonomi dalam Islam dan visi dan misinya
7 Ujian Tengah Semester
8Keadilan Hukum Dalam Islam
Mahasiswa dapat memahami keadilan sebagai suatu muatan dasar dari sebuah hukum dan semua itu hanya ada dalam hukum Islam
9 Dakwah Para Nabi dan Risalah Muhammad
Mahasiswa dapat memahami alasan para nabi dan Rasul yang eksplisit diturunkan di Timur Tengah, dan alasan mengapa Islam turun di Jazirah Arab serta mengapa para nabi itu selalu diutus dengan membawa mukjizat
10Leadership dalam Islam
Mahasiswa dapat memahami konsep kepemimpinan dalam Islam
11 Dunia Pariwisata dalam Islam
Mahasiswa dpt memahami persfektif Dunia pariwisata dalam Islam
12 Ilmu Pariwisata dalam Islam
Mahasiswa dapat memahami Body of Knowledge dalam persfektif Islam
13 Kaidah-Kaidah kepariwisataan dalam Islam
Mahasiswa dapat memahami kaidah-kaidah kepariwisataan dalam Islam
14Objek Pariwisata sebagai bukti Kebesaran Allah
Mahasiswa dapat memahami urgensi Pariwisata dalam meningkatkan Keimanan
15 Manajemen PariwisataMahasiswa dapat memahami Manajemen Pariwisata menurut Perspektif Islam
16 Ujian Akhir SemesterTable 3. materi Seminar PAI pada Jurusan Manajemen Resort dan Leisure
Secara konseptual pengintegrasian materi PAI dengan disiplin ilmu yang ada
di UPI sudah cukup baik namun dalam implementasinya masih belum sesuai
dengan konsep yang dikembangkannya terutama dalam hal-hal teknis pelaksanaan
seperti dalam penjadwalan kuliah PAI dan SPAI.
Sehingga, untuk menanggulangi hal tersebut. Maka jadwal pekuliahan pun
disusun dan jam mengajar dikonsentrasikan dua hari dalam satu minggu, sehingga
membuka peluang bagi dosen PAI untuk bertemu dengan dosen-dosen Jurusan
dan membuka kesempatan dosen PAI untuk berdiskusi dengan dosen lainnya.
Dalam aplikasi di lapangan, maka materi SPAI diarahkan untuk
pengembangan wawasan pemikiran keislaman mahasiswa sebagai bekal mereka
dalam mengembangkan disiplin ilmu mereka. Sehingga, materi dalam perkuliahan
SPAI disesuaikan dengan jurusan mahasiswa.
3. Menyusun langkah-langkah operasional penerapan pendekatan holistic
kontekstual dalam pembelajaran PAI
Langkah-langkah operasional ini perlu disusun untuk memudahkan para
dosen dalam melaksanakan tugasnya. Langkah-langkah tersebut tidak
dimaksudkan untuk membatasi ruang gerak dan kreatifitas dosen dalam
melakukan berbagai inovasi pembelajaran, namun sebagai pedoman dan rambu-
rambu dalam melaksanakan proses pembelajaran PAI.
Pembelajaran PAI di UPI berdasarkan SK Rektor, diberikan dalam 4 sks
yang dibagi dalam 2 mata kuliah. Pada tingkat pertama, mahasiswa mengontrak
mata kuliah PAI yang dikembangkan dengan pendekatan holistic. Sedangkan
pada tingkat tiga, mahasiswa mengontrak mata kuliah SPAI yang dikembangkan
dengan pendekatan Kontekstual. Karena SPAI dikembangkan dengan pendekatan
kontekstual, dimana pembelajaran PAI diintegrasikan dengan pengembangan
disiplin ilmu, maka Seminar PAI diberikan pada tingkat tiga. Pada tingkat tiga
ini, diasumsikan, mahasiswa mempunyai dasar filosofi yang kuat mengenai
disiplin ilmu yang mereka kaji selama 4-5 semester di jurusannya.
Pembelajaran PAI/SPAI dengan pendekatan Holistik-Kontekstual di UPI
dalam prosesnya dilakukan pola pembelajaran di dalam kelas maupun di luar
kelas. Pembelajaran di luar kelas yang dimaksud adalah Program Tutorial yang
diadakan setiap hari ahad dan sabtu.
Pelaksanaan perkuliahan PAI di UPI menerapkan Sistem Kredit Semester
(SKS) secara murni, sesuai dengan ketentuan pemerintah tentang penyelenggaraan
pendidikan pada Perguruan Tinggi. Suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan beban mahasiswa, beban studi tenaga pengajar dan beban
penyelenggaraan program pendidikan, dinyatakan dengan satuan kredit semester
(sks) atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan 16 - 18 minggu kerja.
Materi perkuliahan PAI disampaikan dengan menggunakan metode ceramah,
tanya Jawab, diskusi, penugasan dengan menyusun makalah atau laporan buku
dan program tutorial (bimbingan keislaman secara individual).
Pemanfaatan waktu 2 sks (100 menit) pada mata kuliah PAI dalam prosem
pembelajarn di dalam kelas dibagi ke dalam beberapa langkah melalui table
berikut:
Pertemuan pertama
Langkah Pelaksanaan WaktuPembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu; b. Mahasiswa membaca al Quran dipimpin
seorang rekan yang mahir membaca Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan al Quran tersebut membacakan arti dari ayat yang dibaca;
d. Dosen menjelaskan secara singkat tafsir dari ayat yang dibaca;
e. Mahasiswa yang terlambat hadir, diharuskan menunggu di luar kelas sampai selesai tahapan ini.
10 menit
Apersepsi a. Dosen mempersilahkan mahasiswa yang terlambat untuk masuk kelas;
b. Dosen mendata kehadiran mahasiswa;c. Dosen membagi mahasiswa dibagi ke
dalam kelompok kecil yang beranggotakan tiap kelompoknya maksimal 4
d. Dosen menyampaikan pertanyaan pancingan untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
10 menit
PelaksanaanTahap 1
a. Dosen menjelaskan identitas mata Seminar PAI meliputi : Hakikat, Tujuan, Urgensi, Landasan, dan Peraturan
10 menit
b. Dosen menyampaikan tekhnis Perkuliahan
c. Dosen menjelaskan metode penilaian dan tugas-tugas
d. Dosen menyampaikan materi melalui ceramah, dan mahasiswa mendengarkan materi pembahasan.
Tahap 2 Dosen dibantu asisten dosen melakukan tes kemampuan membaca al Quran. Mahasiswa yang kemampuan membaca al Qurannya lemah, diharuskan mengikuti program Belajar AlQuran Intensif (BAQI)
30 menit
Tahap 3 Dosen melakukan pre test, untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap ajaran islam. Pertanyaan yang disampaikan meliputi ketauhidan, ibadah, dan kemampuan menuliskan ayat-ayat al Quran
30 menit
Penutup a. Dosen menutup kegiatan perkuliahan, dan menyampaikan kesimpulan perkuliahan;
b. Dosen menyampaikan penugasan yang harus dipenuhi mahasiswa sebagai tindak lanjut dari materi yang telah dibahas;
c. Dosen menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya;
d. Seorang memimpin do’a penutup perkuliahan.
10 menit
Pertemuan kedua dan selanjutnya:
Langkah Pelaksanaan WaktuPembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu; b. Mahasiswa membaca al Quran dipimpin
seorang rekan yang mahir membaca Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan al Quran tersebut membacakan arti dari ayat yang dibaca;
d. Dosen menjelaskan secara singkat tafsir dari ayat yang dibaca;
e. Mahasiswa yang terlambat hadir, diharuskan menunggu di luar kelas
10 menit
sampai selesai tahapan ini.Apersepsi a. Dosen mempersilahkan mahasiswa
yang terlambat untuk masuk kelas;b. Dosen mendata kehadiran mahasiswa;c. Dosen mempersilahkan mahaasiswa
untuk mengumpulkan tugas yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya;
d. Dosen mengulas secara singkat inti materi pertemuan sebelumnya, dan mengaitkan dengan materi yang akan dibahas;
e. Dosen menyampaikan pertanyaan pancingan untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
5 menit
PelaksanaanTahap 1
Dosen menyampaikan materi melalui ceramah, dan mahasiswa mendengarkan materi pembahasan.
40 menit
Tahap 2 Dosen mengajak mahasiswa untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi masyarakat terkait dengan materi yang dibahas, melalui pertanyaan yang diajukan
10 menit
Tahap 3 Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendiskusikan permasalahan yang muncul berdasarkan kelompoknya;
15 menit
Tahap 4 Mahasiswa mempresentasikan hasil diskusinya;
10 menit
Penutup a. Dosen menutup kegiatan perkuliahan, dan menyampaikan kesimpulan perkuliahan;
b. Dosen menyampaikan penugasan yang harus dipenuhi mahasiswa sebagai tindak lanjut dari materi yang telah dibahas;
c. Dosen menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya;
d. Seorang memimpin do’a penutup perkuliahan.
10 menit
Adapun untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas melalui Belajar Al Quran
Intensif dan kegiatan tutorial.
Untuk BAQI dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
Tahapan Deskripsi KetPersiapan, Pada tahap persiapan ini, dilakukan beberapa langkah,
yaitu :a. BAQI berkoordinasi dengan Dosen untuk
menginformasikan kepada mahasiswa yang lemah dalam membaca alQuran untuk mengikuti program BAQI,
b. BAQI melakukan test ulang kepada mahasiswa UPI yang mengambil mata kuliah PAI,
c. Hasil test akan mengelompokan mahasiswa berdasarkan tingkat,
d. Ada lima tingkat hasil test mahasiswa, yaitu :a) Tingkat Pra Dasar 1
Belum kenal benar atau baru mengenal huruf hijaiyah mandiri bersyakal
b) Tingkat pra Dasar 2Bisa membaca huruf sambung bersyakal dengan terbata-taba serta makhraj dan tajwidnya banyak salah
c) Tingkat DasarBisa membaca huruf sambung bersyakal, makhraj dan tajwidnya masih kurang
d) Tingkat TerampilBisa membaca al-Qur'an tetapi masih ada kekurangan dalam makhrajnya.
e) Tingkat Mahir Mahir membaca al-Qur'an, tajwidnya benar, disertai tahsin.
e. Mahasiswa yang mendapatkan tingkat TPD 1, TPD 2, dan TD diharuskan mengikuti kegiatan BAQI,
f. Setiap kelompok dan tingkat dibimbing oleh seorang yang diambil dari peserta yang mendapat presikat TM dan atau mahasiswa yang mendaftarkan diri sebagai pembimbing,
g. Satu kelompok beranggotakan maksimal 5 orang.
Pelaksanaan, a. Pelaksanaan bimbingan, disesuaikan dengan kegiatan Tutorial, yaitu pada hari sabtu atau minggu sesuai jadwal jurusan mahasiswa,
b. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 07.00 s.d 08.00
c. Metode bimbingan belajar al Quran
menggunakan metode Bil Hikmahd. Pembimbing mencontohkan beberapa ayat, dan
peserta mengikutinyae. Peserta mencoba membaca ayat, hingga lancar
Evaluasi, Pada tahap evaluasi, dilakukan beberapa langkah:a. BAQI melakukan Post Test terhadap
kemampuan membaca al Quran Mahasiswa,b. Hasil test tersebut dianalisi dan disesuaikan
dengan hasil pres testc. BAQI melaporkan hasil Post Test kepada dosen
mahasiswa yang bersangkutanFollow Up Mahasiswa yang masih belum lancar membaca al
Quran, dipersilahkan mengikuti kegiatan BAQI.
Adapun utnuk kegiatan Tutorial, dilakukan beberapa tahapan yaitu:
Tahapan Deskripsi KetPersiapan, Pada tahap persiapan ini, dilakukan beberapa
langkah, yaitu:a. Dosen berkoordinasi dengan UKM Program
Tutorial (PT) untuk pelaksanaan Tutorial pada semester yang bersangkutan,
b. PT meng-entry data mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PAI. Data di peroleh dari BAAK,
c. PT membagi mahasiswa yang mengontrak PAI tersebut ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota perkelompok maksimal 8 orang,
d. PT membuka pendaftaran Tutor/Mentor dari mahasiswa yang mengontrak Seminar PAI,
e. PT melakukan seleksi ketat terhadap Calon Tutor yang mendaftar,
f. Seleksi meliputi Nilai PAI, kemampuan membaca al Quran, dan pemahaman terhadap ajaran Islam,
g. PT mengadakan DIKLAT Tutor selama 2 hari seminggu sebelum kegiatan Tutorial dimulai bagi Tutor yang lulus seleksi,
h. Pada kegiatan DIKLAT TUTOR, PT menginformasikan kepada Tutor tentang kelompok yang akan dipegang oleh Tutor selama kegiatan Tutorial.
Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan dibagi lagi ke dalam dua tahapan, yaitu:
1. Tahap awal, meliputi: a. Mahasiswa peserta kegiatan Tutorial berkumpul
di Ruang Utama Masjid al Furqon,b. Kegiatan Tutorial dibuka secara resmi oleh
Rektorat,c. PT memperkenalkan Tutor yang akan
mendampingi peserta Tutorial selama kegiatan Tutorial berlangsung,
d. PT mempersilahkan tutor untuk duduk mendampingi kelompoknya sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan oleh PT,
e. Satu kelompok dipegang oleh satu tutorf. PT melakukan Pre Test, untuk mengukur
pemahaman mahasiswa tentang ajaran Islam.
2. Tahap proses Tutorial, meliputi: a. Mahasiswa berkumpul di Ruang Utama ITC
(Masjid alFurqon), pada pukul 8.00 wibb. PT melakukan presensi kehadiranc. PT menertibkan peserta Tutoriald. PT melakukan Apersepsi terhadap materi pecan
sebelumnyae. Dilakukan Kuliah Dhuha, pematerinya dari
Dosen PAI UPI,f. Dilakukan program mentoring, PT
mempersilahkan mahasiswa duduk berkelompok dibimbing oleh tutor kelompoknya.
Program Mentoring terbagi dalam beberapa proses, yaitu:
a) Membaca al Quran secara bergiliran dibimbing Mentor
b) Ceramah - Mentor memberikan materi- Mentee mendengarkan dengan seksama
c) Critical Insiden- Mentee mengingat dan mendeskripsikan
pengalaman masa lalu yang menarik dan berkaitan dengan pokok bahasan
- Mentee lain mengulas dan memberikan solusi- Mengambil pelajaran dari pengalaman
tersebutd) Tanya Jawab
- Mentor melontarkan pertanyaan untuk seluruh mentee
- Kadang-kadang dalam kesempatan ini
15 menit10 menit20 menit
45 menit
120 menit
30 menit
30 menit
30 menit
20 menit
pertanyaan ditujukan pada mentee yang tidak memperhatikan
- Mentee dituntut aktif dalam kesempatan inie) Pemberian tugas
- Pemberian tugas oleh mentor yang harus dikerjakan di rumah
- Tujuannya adalah memberikan acuan bagi mentor sampai dimana mentee bisa memahami materi
- Pemberian tugas ini dijadikan nilai dalam proses pembelajaran
g. PT melakukan absensi tahap 2h. Mahasiswa peserta kegiatan tutorial melakukan
Shalat Dzuhur Berjama’ah
10 menit
Evaluasi, Evaluasi pada kegiatan tutorial, diukur dengan menggunakan beberapa instrument, yaitu:
a. Post test, untuk mengukur pemahaman mahasiswa setelah mengiktui kegiatan Tutorial
b. Hafalan surat-surat pendek, meliputi suat an Nass sampai surat adh Dhuha
c. Hafalan doa sehari-hari, sebanyak 10 do’ad. Aktivitas ibadah harian,e. Aktivitas ibadah sunnah,f. Sosiometri, penilaian teman sebaya
Follow Up a. Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan Tutorial dipersilahkan mengikuti kajian-kajian yang dislenggarakan oleh PT,
b. Mahasiswa peserta tutorial melanjutkan kegiatan mentoring bersama kakak pembimbingnya di luar kegiatan Tutorial.
Adapun langkah-langkah dalam perkuliahan SPAI, dapat dilihat pada table
berikut:
a. Pertemuan Pertama
Langkah Pelaksanaan WaktuPembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu; b. Mahasiswa membaca al Quran
dipimpin seorang rekan yang mahir membaca Quran;
10 menit
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan al Quran tersebut membacakan arti dari ayat yang dibaca;
d. Dosen menjelaskan secara singkat tafsir dari ayat yang dibaca;
e. Mahasiswa yang terlambat hadir, diharuskan menunggu di luar kelas sampai selesai tahapan ini.
Apersepsi a. Dosen mempersilahkan mahasiswa yang terlambat untuk masuk kelas;
b. Dosen mendata kehadiran mahasiswa;c. Dosen membagi mahasiswa dibagi ke
dalam kelompok yang beranggotakan tiap kelompoknya maksimal 4
10 menit
PelaksanaanTahap 1
a. Dosen mengingatkan dan menghangatkan memori mahasiswa pada perkuliahan PAI waktu mahasiswa tingkat satu
b. Dosen menjelaskan identitas mata Seminar PAI meliputi : Hakikat, Tujuan, Urgensi, Landasan, dan Peraturan
c. Dosen menyampaikan tekhnis Perkuliahan (termasuk disini Kontrak belajar)
d. Dosen menjelaskan metode penilaian dan tugas-tugas
e. Dosen menyampaikan tema-tema perkuliahan
f. Dosen mempersilahkan ketua kelompok untuk memilih tema yang telah diberikan
g. Dosen menginstruksikan mahasiswa untuk menarik judul dari tema yang telah dipilih dikaitkan dengan disiplin yang dikaji oleh mahasiswa
50 menit
Tahap 2 Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya dan mendiskusikan tema yang telah dipilih
15 menit
Tahap 3 Masing-masing ketua kelompok menyampaikan hasil diskusinya
10 menit
Penutup a. Dosen menutup kegiatan perkuliahan, dan menyampaikan kesimpulan perkuliahan;
b. Dosen menyampaikan penugasan yang harus dipenuhi mahasiswa sebagai
15 menit
tindak lanjut dari materi yang telah dibahas;
c. Dosen menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya;
d. Seorang mahasiswa memimpin do’a penutup perkuliahan.
b. Pertemuan kedua dan selanjutnya
Langkah Pelaksanaan WaktuPembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu; b. Mahasiswa membaca al Quran dipimpin
seorang rekan yang mahir membaca Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan al Quran tersebut membacakan arti dari ayat yang dibaca;
5 menit
PelaksanaanTahap 1
a. Tiga kelompok maju ke depan;b. Kelompok pertama sebagai penyaji;c. Kelompok kedua sebagai pelaksana;d. Kelompok ketiga sebagai pembanding;e. Kelompok yang lainnya sebagai peserta.
3 menit
Tahap 2 Kelompok yang mendapat tugas sebagai pelaksana berkewajiban:
a. Menertibkan pesertab. Mencek kehadiranc. Membuka kegiatan perkuliahan Seminar
PAId. Memperkenalkan penyajie. Menjadi moderator dan notulen
5 menit
Tahap 3 Kelompok yang menjadi penyaji menyampaikan materi berdasarkan judul yang telah diambil setelah dipersilahkan oleh moderator.
30 menit
Tahap 4 Moderator mempersilahkan kelompok yang mendapat tugas sebagai pembanding memberikan ulasannya. Ulasan tersebut berisi:
a. Materi tambahan, apabila penyaji tidak lengkap memberikan materi;
b. Mumunculkan wacana dan permasalahan yang tidak dibahas oleh penyaji;
c. Melengkapi, menambah atau membantah materi yang disajikan oleh
10 menit
penyaji.Tahap 5 Moderator mempersilahkan peserta untuk
mengajukan permasalahan dan pertanyaan untuk didiskusikan bersama. Pada tahap ini, penyaji menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan, apabila penyaji belum mampu dalam menjawab pertanyaan, maka moderator mempersilahkan pembanding atau peserta yang mampu untuk menjawabnya. Apabila belum ditemukan jawaban, maka disimpan dulu untuk diulas pada tahap selanjutnya oleh dosen.
30
Tahap 6 Selesai diskusi, moderator mempersilahkan dosen untuk menyampaikan tanggapan. Disini dosen berkewajiban:
a. Menilai jalannya seminar;b. Menyampaikan analisis kelebihan dan
kekurangan;c. Membahas beberapa permasalahan
yang belum tuntas dibahas mahasiswa;d. Meluruskan pemahaman yang keliru.
10 menit
Penutup a. Moderator menutup perkuliahan, dan menyampaikan kesimpulan dari materi yang didiskusikan;
b. Dosen mengingatkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya;
c. Salahsatu anggota tim pelaksana memimpin do’a penutup perkuliahan.
7 menit
4. Mengevaluasi hasil yang telah dicapai
Evaluasi PAI di UPI diselenggarakan sesuai dengan dalam dua bentuk;
pertama evaluasi terhadap pelaksanaan program perkuliahan yang dilakukan
langsung oleh dosen masing-masing dan evaluasi secara berkala pada setiap akhir
semester. Evaluasi yang ke dua ini dilakuan dalam rapat dosen PAI yang
dipimpin langsung oleh koordinator PAI sekaligus sebagai rapat persiapan
menjelang semester baru.
Berangkat dari pengertian bahwa PAI di sini merupakan suatu mata
kuliah/mata pelajaran, bukan pendidikan Islam secara umum, maka sudah barang
tentu hasil proses belajar mengajar PAI harus dapat dievaluasi. Untuk
menghindari klaim bahwa suatu pengetahuan, wawasan atau sikap mahasiswa
merupakan hasil proses belajar mengajar mata kuliah PAI, sebelum melakukan
interaksi belajar mengajar para dosen PAI di UPI pada umumnya melakukan pree
test dengan caranya masing-masing.
Materi pree test meliputi pengetahuan dasar keislaman dalam berbagai
aspeknya, seperti membaca al-Qur’an dan ibadah praktis dan mengungkap latar
belakang kehidupan keagamaan mahasiswa. Pree test dimaksudkan untuk
mengetahui kemampuan awal mahasiswa sebelum mengikuti proses belajar
mengajar PAI. Dari hasil pree test kemampuan dan pengalaman keagamaan
mahasiswa dikatagorisasikan ke dalam beberapa katagori, untuk diberikan beban
belajar yang berbeda. Seperti bagi mahasiswa yang belum bisa membaca al-
Qur’an atau melaksanakan ibadah shalat dengan benar, mereka diberi tugas
tambahan yaitu mengikuti kegiatan Bimbingan Baca al-Qur’an Intensif (BAQI)
dan kegiatan praktikum ibadah. Penugasan seperti ini dilakukan untuk mencapai
kemampuan rata-rata dan pengalaman tertentu sesuai dengan pesan kurikulum.
Hasil pengamatan di lapangan terhadap sistem evaluasi mata kuliah PAI di
UPI, dilakukan dengan berbagai cara. Secara formal, untuk mengukur
keberhasilan proses belajar mengajar PAI dilakukan melaluitujuh bentuk yaitu:
a. Ujian Tengah Semester (UTS) dilakukan oleh dosen masing-masing, baik
dalam penyusunan soalnya maupun dalam teknis pelaksanaannya
b. Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan secara serempak dan soalnya
disusun oleh suatu tim yang ditugaskan oleh ketua Jurusan dan
Koordinator PAI
c. Tes baca al-Qur’an
d. Kegiatan Tutorial
e. Sosio metrik, yaitu pada pertemuan akhir mahasiswa diminta menuliskan
3 orang teman sekelasnya yang paling tinggi dalam kualitas perilaku
keagamaannya
f. Aktvitas di kelas
g. Melaporkan aktifitas keagamaan mahasiswa di tempat tinggal masing-
masing.
Untuk mata kuliah Seminar PAI, evaluasi dilakukan pada 6 aspek sebagai
berikut :
a. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
b. Ujian Akhir Semester (UAS) pelaksanaannya diserahkan kepada dosen
yang bersangkutan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, bentuk UAS
yang dilakukan biasanya melalui test lisan dimana mahasiswa menyusun
makalah secara individu, dan dosen secara individual mempertanyakan
pemahaman mahasiswa terhadap makalah yang ditulisnya.
c. Keterampilan dalam menuangkan konsep ke dalam tulisan. Mereka
ditugaskan menyusun makalah, baik secara kelompok maupun secara
individu
d. Keterampilan menyajikan konsep, mengorganisir pendapat-pendapat, dan
mempertahankan pendapatnya yang disajikan dalam bentuk lisan,
mereka ditugaskan untuk menyajikan makalah kelompok dihadapan
teman sekelasnya.
e. Sosio metrik, yaitu pada pertemuan akhir mahasiswa diminta menuliskan
3 orang teman sekelasnya yang paling tinggi dalam kualitas perilaku
keagamaannya
f. Kemampuan menjadi tutor dalam kegiatan tutorial PAI yaitu membimbing
diskusi kelompok bagi para peserta tutorial PAI.
Perolehan nilai akhir mahasiswa untuk mata kuliah PAI dan SPAI, sejak
tahun 1990, menerapkan kebijakan intern yaitu dengan 4 alternatif nilai dengan
perinciannya sebagai berikut :
a. Nilai A dengan bobot 4 point
b. Nilai B dengan bobot 3 point
c. Nilai BL (Belum Lengkap) artinya mahasiswa belum memperoleh nilai
tetapi tidak perlu mengikuti kuliah lagi cukup dengan bimbingan
individual kepada dosen yang bersangkutan.
d. Nilai E artinya tidak lulus, dan mahasiswa harus mengikuti kuliah dan
mengontrak kembali mata kuliah PAI atau SPAI. Nilai E hanya diberikan
kepada mahasiswa yang termasuk katagori BL ditambah kehadiran
kuliahnya sangat minim dan dia tidak menunjukkan perilaku yang baik.
e. Mahasiswa yang tidak lulus Kegiatan tutorial dan juga membaca al Quran
dinyatakan BL (Belum lulus) dan diharuskan mengontrak ulang PAI pada
semester selanjutnya.
f. kemampuan al Quran minimal untuk lulus mata kuliah PAI adalah
Tingkat Terampil (TT), yang mempunyai kemampuan membaca al-Qur'an
tetapi masih ada kekurangan dalam makhrajnya.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa dosen dan
koordinator PAI di UPI, bentuk wawancara ini sebenarnya belum baku. Hal ini
dilatarbelakangi oleh posisi dan ekspektasi terhadap mata kuliah PAI yang khas
dan tinggi, dimana PAI tidak hanya mengukur aspek kognitif saja, namun juga
termasuk aspek afektif dan psikomorik. Evaluasi ini menjadi sebuah wacana yang
selalu hangat dibicarakan dalam seminar dan lokakarya setiap tahunnya.
Top Related