64
BAB IV
BUSINESS PLAN
Setelah dijelaskan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, landasan
teori, dan business model canvas pada bab-bab sebelumnya, maka selanjutnya pada
bab ini akan dibahas business plan untuk menjalani usaha bisnis Cassava ini.
Bab ini akan menjelaskan secara lebih mendalam tentang deskripsi bisnis dari
Cassava, kemudian membahas bagaimana strategi yang akan dijalankan pemasaran,
kegiatan operasional, tim manajemen, rencana baik jangka pendek maupun jangka
panjang, dan keuangan.
4.1 Ringkasan Eksekutif
Cassava merupakan salah satu usaha bisnis di industri makanan yang
menyediakan menu sarapan bagi para pekerja kantoran. Tidak hanya itu saja, usaha
bisnis ini juga menyediakan minuman sebagai pendamping menu sarapan. Yang
membedakan Cassava dengan kompetitornya adalah konsep yang digunakan, yakni
konsep food truck dan open kitchen. Dimana mobil makanan menjadi distribusi
channel yang digunakan agar produk dapat sampai ke pelanggan, dan open kitchen
membuat pelanggan dapat melihat sendiri bahwa pesanan mereka dibuat dengan cara
65
yang bersih. Cassava juga memberikan pengalaman baru kepada para pelanggannya
ketika mereka akan menyantap pesananan di tempat dengan menyediakan standing
table dan TV LED sebesar 42 inci sebagai media informasi atau berita. Selain itu,
bahan dasar untuk menu yang digunakan oleh Cassava adalah berbahan dasar
singkong yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi dan cocok untuk dikonsumsi
pada pagi hari karena mengandung kadar serat dan protein yang tinggi serta tidak
mengandung kolestrol.
Target market utama yang dituju oleh Cassava adalah para pekerja kantoran
mulai dari usia 20 tahun sampai dengan usia 35 tahun. Pada awal pengembangan
bisnis ini, Cassava akan berlokasi di belakang Setiabudi Building di daerah Kuningan
pada pukul 06.00-10.00 WIB. Sedangkan untuk kegiatan sehari-harinya, Cassava
memiliki head office di daerah Jatibening, Bekasi.
Harga yang ditawarkan oleh Cassava untuk makanan dan minuman relatif
rendah, yakni berkisar antara Rp 6.000 hingga Rp 18.000,-. Hal ini dikarenakan untuk
menyesuaikan target pasar yang akan dibidik oleh Cassava. Selain itu usaha bisnis
Cassava ini diharapkan dapat menciptakan lifestyle dan tren baru memakan singkong
di kalangan masyarakat.
66
4.2 Deskripsi Bisnis
4.2.1 Profil Perusahaan
PT Cassava didirikan pada tahun 2014 dan memilki head office di
Jalan Ratna no: 54B, Jatiwaringi – Bekasi. PT Cassava didirikan oleh 3 (tiga)
orang mahasiswa yang sama-sama sedang menyelesaikan studi S2 di Binus
Business School jurusan Business Management. Mereka adalah Biena
Hairlambang, Citra Ni’mahani, dan Dicky Wirawan.
PT Cassava merupakan usaha yang menyediakan sarapan pagi bagi
pekerja di wilayah perkantoran dengan menu yang berbeda dengan sarapan
lainnya yakni berbahan dasar singkong dan umbi-umbian lainnya. Cassava
memiliki konsep mobil makanan (food truck) sebagai tempat berjualan
sarapan pagi. Hal ini dikarenakan food truck menjadi tren baru pada industri
makanan di Indonesia saat ini. Food truck juga dipilih sebagai saluran
distribusi produk hingga sampai ke konsumen di wilayah perkantoran. Konsep
penggunaan food truck menjadi suatu keunikan usaha Cassava yang menjadi
daya tarik konsumen serta menjadi pembeda dengan usaha sarapan yang
sudah ada. Selain itu, Cassava juga menggunakan konsep open kitchen,
dimana para pelanggan dapat melihat secara langsung dan memastikan sendiri
bahwa pesanan mereka dibuat oleh pelayan Cassava secara bersih dan sehat.
Tidak hanya itu saja, untuk menikmati hidangan yang telah dipesan,
Cassava menggunakan konsep standing table yang juga dilengkapi dengan
67
LED TV sebesar 42 inci sebagai media informasi. Konsep ini akan
memberikan pengalaman baru bagi konsumen, dimana sarapan bagi para
pekerja cenderung disantap dalam waktu yang singkat sambil menyaksikan
berita ataupun informasi lewat TV LED yang telah disediakan.
Cassava menawarkan produk makanan dengan bahan baku singkong
dan bahan baku lainnya yang berkualitas. Oleh karena itu Cassava bekerja
sama dengan suplier terpercaya untuk memasok bahan baku berkualitas yang
diperlukan dengan harga yang terjangkau.
Nama Cassava merupakan nama asing dari bahasa Inggris yang
memiliki arti kata “singkong”. Pengambilan nama Cassava dari bahasa asing
ini diharapkan dapat membuat image positif dan tren baru di industri kuliner
dengan berbahan dasar singkong. Dengan begitu, diharapkan konsumen
menyukai produk yang ditawarkan oleh Cassava. Selain itu, pertimbangan
pemilihan singkong sebagai bahan dasar karena singkong memiliki cita rasa
yang cukup lezat dan dapat diolah menjadi berbagai aneka ragam menu
dengan harga yang cukup terjangkau.
68
4.2.2 Visi, Misi, dan Tagline
a. Visi
Menjadi usaha bisnis makanan yang selalu berinovasi dalam
menciptakan produk makanan yang sehat dan bergizi dengan berbahan
dasar singkong dan umbi-umbian.
b. Misi
1. Menyediakan menu baru sarapan bagi para pekerja kantoran.
2. Menjamin kepuasan pelanggan melalui pelayanan terbaik dan
produk yang berkualitas.
3. Menjaga ketertarikan pelanggan dengan melakukan inovasi menu.
c. Tagline
Cassava memiliki tagline “Singkong Cita Rasa Dunia”. Yang berarti
singkong dapat diolah sedemikian rupa menjadi berbagai macam cita
rasa, bahkan cita rasa dunia sekalipun. Selain itu singkong juga
memiliki rasa yang lezat untuk diolah menjadi berbagai macam
makanan dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu Cassava
memiliki tagline “Singkong Cita Rasa Dunia”.
69
4.2.3 Peluang Bisnis
Usaha bisnis sarapan pagi merupakan peluang usaha yang cukup
menjanjikan. Hal ini dikarenakan sarapan pagi merupakan salah satu
kebutuhan setiap individu sebelum memulai aktivitas. Akan tetapi kebutuhan
sarapan ini berubah seiring kepadatan lalu lintas yang semakin padat pada saat
para pekerja berangkat ke kantor. Hal inilah yang akhirnya merubah kebiasaan
para pekerja kantoran untuk tidak sarapan di rumah dan membeli sarapan
ketika sampai di kantor.
Hal ini diperkuat dengan kuesioner yang telah dibuat dan disebar
kepada 233 koresponden yang merupakan para pekerja kantoran. Hasilnya
54% menyatakan bahwa mereka membeli sarapan ketika sampai di kantor.
Hal inilah yang menjadi landasan dan peluang bagi Cassava untuk membuka
usaha bisnis sarapan bagi para pekerja kantoran dengan konsep yang berbeda
dengan pesaingnya.
4.2.4 Keunikan Produk
Keunikan dari produk Cassava adalah bahan dasar singkong yang
digunakan pada setiap menu yang disajikan. Singkong merupakan cita rasa
lokal yang tidak asing lagi di industri kuliner. Dan saat ini pada umumnya
70
pengolahan singkong hanya diolah secara sederhana, yakni sebatas dikukus
atau digoreng saja.
Dengan menggunakan bahan dasar singkong, usaha bisnis Cassava secara
tidak langsung membantu kelangsungan hidup para petani singkong. Hal ini
dikarenakan singkong yang digunakan sebagai bahan dasar sangat mudah
ditemukan dan harga yang ditawarkan dari petani pun cukup murah, sehingga
di satu sisi Cassava juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan para
petani singkong. Di sisi lain,Cassava dapat membuat aneka macam variasi
olahan singkong dengan harga yang cukup terjangkau.
Usaha bisnis Cassava juga berusaha untuk menciptakan keunikan dan
ciri khas sendiri dibanding para pesaingnya, yaitu dengan menggunakan
konsep food truck dan open kitchen. Konsep food truck ini dapat terlihat dari
mobil food truck yang digunakan Cassava sebagai tempat berjualan. Konsep
ini diambil sebagai tren baru di industri makanan. Selain itu, Cassava juga
menggunakan konsep open kitchen, dimana para pelanggan dapat melihat
langsung danmemastikan sendiri bahwa pesanan mereka diolah dan dibuat
secara bersih dan higenis. Dan para pelanggan juga tidak perlu menunggu
lama, sebab Cassava berkomitmen menyajikan pesanan pelanggan dengan
cepat saji.
Konsep lain yang juga diberikan sebagai keunikan produk dari
Cassava adalah konsep standing table, dimana para pelanggan dapat
71
menikmati pesanan mereka pada meja berdiri yang telah disediakan. Konsep
standing table ini diciptakan dengan alasan bahwa para pekerja kantoran
biasanya tidak menghabiskan banyak waktu untuk menikmati sarapan. Tidak
hanya itu saja, pelanggan juga dapat menikmati pesanan mereka sambil
menyaksikan informasi atau berita yang telah disediakan oleh Cassava berupa
TV LED sebesar 42 inci.
Konsep-konsep yang telah diciptakan oleh Cassava bagi para
pelanggannya, mulai dari konsep food truck, open kitchen, standing table, dan
menu yang ditawarkan, diharapkan para pelanggan mendapatkan pengalaman
baru yang berbeda pada waktu sarapan.
4.2.5 Manfaat Produk
Cassava menawarkan produk untuk menu sarapan dengan bahan dasar
yang tidak pada umumnya, yakni berbahan dasar singkong. Hal ini untuk
memberikan variasi menu sarapan baru sehingga para pelanggan dapat
menikmati berbagai macam olahan singkong yang berbeda. Selain itu,
Cassava juga menciptakan konsep yang berbeda dengan memberikan
pengalaman baru dan harga yang juga terjangkau bagi para pekerja kantoran.
Dan yang paling penting, Cassava juga menjamin produk yang dijual aman
untuk dikonsumi karena memiliki sertifikat dari LPOM dan sertifikat halal
yang dikeluarkan oleh MUI.
72
4.3 Analisa Industri, Kompetitor, dan Strategi
4.3.1 Analisa Industri
Industri makanan merupakan industri yang memiliki peluang cukup
menjanjikan dan banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik kalangan
rendah, menengah, sampai kalangan tinggi.Hal ini dikarenakan makanan
merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup sehari-hari. Akan tetapi
disamping peluang yang cukup menjanjikan, industri makanan juga memiliki
kompetisi yang cukup tinggi.
Untuk menganalisa industri makanan yang ada, maka Cassava
menggunakan strategi Porter Five Forces sebagai berikut:
- Industri Rivalry: Med – High
Persaingan di industri makanan terutama sarapan pagi adalah dari level
medium ke high. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis usaha penyedia sarapan
mulai dari pedagang kaki lima, kantin di perkantoran hingga convenience
store. Nama-nama pemain besar di industri restoran juga mulai membidik
pasar sarapan pagi, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya restoran yang
memberikan diskon pada jam sarapan. Hal ini dilakukan untuk menekan fixed
cost dan juga untuk mencapai economic of scale dan economic of scope.
Banyak pedagang kaki lima yang bermodal kecil dapat langsung
berjualan dan harga jual yang murah. Artinya mereka membidik kelas bawah.
73
Selain itu, ada pula pemain besar industri makanan yang bermain dalam sajian
sarapan. Biasanya sudah berbentuk perusahaan. Dan target mereka sudah jelas
adalah konsumen menengah ke atas. Perusahaan ini menyajikan santapan
yang lezat, pelayanan yang baik serta kenyamanan yang ditawarkan.
- Threats Of Subtitutes: Low
Dari analisa pada bagian threats of substitutes, untuk saat ini
pengganti makanan dan minuman dalam sarapan pagi belum ada. Sebab
sarapan merupakan kebiasaan atau bahkan kebutuhan dari setiap individu
sebelum melakukan aktifitasnya. Jadi untuk ancaman barang pengganti dalam
sarapan ada di level rendah.
- Bargaining Power Of Buyer: High
Kekuatan penawaran dari pembeli adalah kemampuan dari pembeli
untuk memaksa menurunkan harga, penawaran untuk kualitas yang lebih atau
pelayanan yang lebih dan memainkan persaingan satu sama lain . Ukuran dan
konsentrasi dari pembeli adalah dideterminasi oleh kekuatan pembeli. Hal ini
termasuk volume membeli dari konsumen.
Dalam industri sarapan pagi, konsumen dapat memilih berbagai
macam menu sarapan yang ada di perkantoran. Banyak restoran, tempat
makan bahkan pedagang kaki lima yang menjual makanan sarapan pagi.
Konsumen juga dapat melakukan delivery order kepada penyedia sarapan
74
yang membuka layanan tersebut. Oleh karena itu, kekuatan daya tawar
pembeli pada industri makanan di sarapan pagi ada di level tinggi.
- Bargaining Power Of Supplier : Low
Pada umumnya, perusahaan tidak mempunyai sumber daya yang
mereka produksi sendiri.Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suplier
untuk memenuhi sumber daya yang dibutuhkan. Begitu pula halnya dalam
perusahaan pada industri makanan. Perusahaan dalam industri makanan
menjalin hubungan setidaknya dengan suplier bahan baku makanan, serta
peralatan masak dan saji. Perusahaan dapat bebas memilih suplier yang
mereka hendaki karena banyaknya pilihan suplier yang mensuplai segala hal
yang berhubungan dengan industri makanan. Banyak hal yang menjadi
pertimbangan suatu perusahaan untuk memilih suplier, salah satunya adalah
harga. Dengan banyaknya pilhan suplier bahan makanan, maka nilai tawar
dari suplier tersebut cenderung rendah.
- Threats Of New Entrance: Med – High
Ancaman dari pemain baru adalah segala kemungkinan perusahaan
lain akan masuk ke dalam industri yang sama. Pemain baru akan memberi
gairah untuk meningkatkan potensi pasar baru atau justru dapat mengambil
pasar yang sudah ada. Kehadiran pemain baru dapat membuat penurunan
harga pasar dan menekan keuntungan. Kedatangan pemain baru ini
75
disebabkan karena melihat adanya peluang dan potensi pasar yang cukup
menjanjikan.
Pemain baru untuk bisnis sarapan pagi mempunyai level medium
sampai high. Hal ini disebabkan karena tidak menutup kemungkinan pemain
besar dalam industry makanan seperti McDonald, KFC, Burger King, dan
lainnya akan menjadi pemain baru dan lebih menggalakkan lagi untuk
bermain pada jam sarapan apabila melihat peluang yang besar. Tidak hanya
itu saja, untuk masuk ke bisnis sarapan pagi tidak harus mempunyai modal
yang besar. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya penyedia sarapan pagi
yang hanya menggunakan sepeda atau gerobak.
4.3.2 Analisa Kompetitor
Untuk memasuki suatu pasar dalam berbinis perlu dilakukan analisa
kompetitor. Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi pesaing
dan berbisnis dalam industri yang sama. Analisa kompetitor diperlukan untuk
mengetahui siapa saja yang bermain dalam industri tersebut. Dengan begitu,
dapat dipersiapkan dan dilakukan berbagai macam strategi untuk tetap
bertahan dan menjalankan bisnis secara optimal.
Dalam analisa kompetitor ini, ada 2 (dua) kompetitor yang akan
dibahas, yakni kompetitor langsung; dan kompetitor tidan langsung.
Kompetitor langsung adalah kompetitor yang berada di sekitar wilayah bisnis
76
ini; sedangkan kompetitor tidak langsung adalah kompetitor yang berada di
luar wilayah bisnis ini.
4.3.2.1 Kompetitor Langsung
Kompetitor langsung yaitu semua pesaing yang berada di
sekitar wilayah perkantoran. Untuk kompetitor langsung, Cassava
berhadapan dengan kantin kantor. Kantin kantor menjual sarapan di
area kantin (tempat makan) di gedung perkantoran. Kantin kantor
menjual sarapan yang jumlahnya tidak sebanyak dengan kantin yang
menjual makan siang. Biasanya, kantin kantorini terdiri dari beberapa
pedagang yang menyewa blok untuk jualan. Dan untuk menu sarapan
yang ditawarkan di kantin kantor juga beraneka ragam seperti pada
umumnya, yaitu: nasi uduk, lontong sayur, bubur ayam, mie instan,
roti bakar, nasi kuning, dan lain-lain berikut minumannya antara lain:
olahan teh dan kopi.
Selain kantin kantor, kompetitor langsung yang ada adalah
pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima biasanya menjajakan sarapan
di luar area perkantoran dengan menggunakan gerobak sebagai tempat
berjualan. Untuk menu sarapan yang disajikan oleh pedagang kaki
lima kurang lebih sama dengan yang ada pada kantin kantor.
77
4.3.2.2 Kompetitor Tidak Langsung
Kompetitor tidak langsung adalah pesaing yang tidak berada
di wilayah perkantoran tetapi ada kemungkinan target pasar untuk
membeli produk tersebut. Kompetitor tidak langsung dibagi menjadi 3
(tiga) bagian yaitu:
a. Pada saat konsumen belum berangkat ke kantor
Sebelum berangkat ke kantor, ada kemungkinan konsumen
untuk membeli sarapan di sekitar rumah. Dengan kata lain,
konsumen tidak membeli sarapan di kantor karena aktivitas
sarapan telah dilakukan sebelum berangkat ke kantor. Pesaing
yang ada pada fase ini adalah pedagang rumahan; pedagang yang
menjadikan rumahnya sebagai tempat jualan sarapan pagi.
Selanjutnya adalah pedagang kaki lima, yakni pedagang yang
berjualan sarapan pagi dengan cara berkeliling di sekitar area
pemukiman dengan menggunakan gerobak. Untuk menu yang
ditawarkan oleh pegadang rumahan maupun pedagang kaki lima
ini kurang lebih sama dengan menu yang ada pada kantin kantor.
b. Pada saat konsumen berada dalam perjalanan ke kantor
Konsumen yang dimaksud dalam hal ini adalah para pekerja
kantor yang melakukan perjalanan dari rumah ke kantor dengan
menempuh jarak yang cukup memakan waktu. Tidak menutup
kemungkinan bahwa konsumen tersebut membeli sarapan di
78
tempat yang dilewati saat menuju ke kantor. Sehingga mereka
telah melakukan sarapan pada saat perjalanan menuju ke kantor.
Convenience store seperti Seven Eleven, Circle K, Lawson,
Indomaret dan Alfamart saat ini berlomba-lomba membuat tempat
yang nyaman untuk nongkrong (duduk santai sambil makan atau
minum) dan juga menyajikan menu makanan tidak terkecuali
untuk sarapan. Sifat convenience store yang nyaman membuat
konsumen berlama-lama untuk sekedar menunggu kemacetan
terurai saat menuju ke kantor sambil menyantap sarapan atau
konsumen sekedar take away dan menyantap makananan di dalam
kendaraan pribadi (mobil).
c. Pada saat konsumen di kantor
Kekuatan brand fast food saat ini menjadikan konsumen
memilih sebagai penyedia makanan untuk sarapan. Fast food
dipilih pekerja kantoran untuk sarapan dengan cara delivery order.
Saat ini fast food seperti Mc Donald, KFC, Burger King ramai-
ramai membuat menu sarapan guna mengatasi idle (kekosongan
pengunjung) pada waktu pagi (jam 07.00 – 10.00). Untuk menarik
perhatian konsumen, tidak sedikit dari beberapa brand fast food
memberlakukan diskon khusus pada saat sarapan pagi.
79
Tabel 4.1 Perbandingan Kompetitor Langsung dan Kompetitor Tidak Langsung
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Di dalam Area
Perkantoran Di luar Area Perkantoran
Sebelum Berangkat ke
Kantor
Dalam Perjalanan Menuju ke
Kantor Saat di Kantor
FAST FOOD
(McDonald, KFC)
LOKASI
Area Perkantoran
yang Strategis Kantin Pinggir Jalan Perkantoran Jalanan Pemukiman Store di jalan utama
Store di jalan utama / di
mall
SARANA JUALAN Mobil Makanan Etalase / Space Kantin Gerobak Gerobak Store Store
MENU Olahan Singkong
Menu Konvensional
Sarapan Menu Konvensional Sarapan
Menu Konvensional
Sarapan Junk Food Junk Food
KONSEP
Food truck dengan
standing table Meja Kantin Tradisional Tradisional Kenyamanan
Kenyamanan dan
Delivery Service
HARGA Rp 6.000 - Rp 18.000 Rp 8.000 - Rp 20.000 Rp 5.000 - Rp 15.000 Rp 5.000 - Rp 15.000 > Rp 16.000 Rp 15.000 - Rp 33.000
KOMPETITOR TIDAK LANGSUNGKOMPETITOR LANGSUNG
PERBANDINGAN CASSAVA KANTIN KANTOR PEDAGANG KAKI LIMAPEDAGANG KAKI LIMA
(Keliling area pemukiman)
CONVENIENCE STORE
(Seven Eleven, Circle K,
Lawson)
80
4.3.3 Analisa Internal dan Eksternal
Strategi dalam menjalankan sebuah bisnis sangat diperlukan untuk
menghadapi persaingan yang ada. Oleh karena itu untuk menentukan strategi
yang tepat untuk digunakan, perlu dilakukan analisa baik dari segi internal
maupun segi eksternal industri bisnis yang dijalankan. Analisa yang
digunakan ini dengan melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
ancaman dari sumber daya yang dimiliki dari usaha bisnis ini.
Sebagai usaha bisnis yang baru dijalankan, analisa seperti ini dikenal
dengan istilah analisa TOWS, dimana analisa ini akan menggambarkan
bagaimana situasi internal dan eksternal yang ada dalam usaha bisnis ini,
sehingga usaha bisnis ini dapat menentukan strategi yang akan
diimplementasikan berdasarkan faktor-faktor yang ada. Setelah tergambar
kondisi eksternal dan internal dari usaha bisnis ini, selanjutnya Cassava
melakukan mapping antara faktor eksternal dan faktor internal untuk
menentukan strategi apa yang akan digunakan untuk menghadapi peluang
ataupun ancaman.
Faktor internal ditentukan berdasarkan sumber daya dari usaha bisnis
ini. Sumber daya ini dilihat dari dua sudut pandang yaitu Strengths (kekuatan)
dan Weaknesses (kelemahan). Adapun analisa internal dari Cassava adalah
sebagai berikut:
81
- Stengths (Kekuatan)
Terletak di area perkantoran
Konsep tempat yang menarik
Makanan bersih dan cepat saji
Bahan baku tradisional dengan taste modern
Kemasan yang menarik
- Weaknesses (Kelemahan)
Mudah untuk diikuti
Tidak ada tempat yang tetap (permanen)
Bahan baku yang tidak biasa pada sarapan pagi
Faktor yang kedua adalah faktor eksternal. Faktor eksternal yang
berpengaruh dalam performa industri makanan cepat saji ada 4 (empat) faktor
yaitu politik, ekonomi, sosial dan teknologi atau disingkat dengan PEST
(Aazir Hammad Mashhadi & Qazi Ijaz-Ur-Rehman: 2012). Empat faktor
tersebut (P, E, S, T) berkontribusi sebanyak 49.5 % dari performa industri.
Untuk Cassava, faktor eksternal ditentukan sebagai berikut:
- Opportunity (Peluang)
Keadaan politik di Indonsia yang kondusif
Jumlah Angkatan Kerja samakin meningkat
Kepadatan lalu-lintas yang tinggi di Jakarta
Teknologi di bidang restaurant semakin meningkat
82
- Threats (Ancaman)
Demonstrasi yang kadang terjadi pada momen tertentu
Kenaikan harga bahan makanan
Perubahan gaya hidup
Mahalnya biaya teknologi di industri restaurant
Strategi dari Cassava ditentukan dengan memasang-masangkan
(mapping) dari analisa internal dan eksternal yang dibuat di atas. Strategi ini
digunakan Cassava sebagai respon dari keadaan yang terjadi dalam
lingkungan internal dan eksternal. Pengambilan strategi ini tentunya berguna
untuk kelangsungan usaha bisnis ini untuk bertahan dan berkembang.
83
Tabel 4.2 Analisa Internal dan Eksternal (Matrix TOWS)
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Srengths Weaknesses
1.Terletak di area perkantoran. 1.Mudah untuk diikuti.
2.Konsep tempat yang menarik. 2.Tidak ada tempat yang tetap (permanen).
3.Makanan bersih dan cepat saji. 3.Bahan baku yang tidak biasa pada sarapan
pagi.
4.Bahan baku tradisional dengan taste
modern .
5.Kemasan yang menarik.
Opportunity SO WO
1. Keadaan politik di Indonesia yang
kondusif.
1.Ekspansi bisnis dengan menambahkan
mobil makanan (O1,O2,O3,S1,S2,S3).
1.Memberikan edukasi kepada konsumen (O3,
W3).
2.Jumlah angkatan kerja samakin
meningkat.
2.Membuat penyajian makanan yang
atraktif bagi konsumen dengan
memberikan pelayanan yang terbaik (O4,
S3,S4, S5).
2.Meningkankan brand image atau
mempertajam positioning terhadap produk
(O3, W1).
3.Kepadatan lalu lintas yang tinggi di
Jakarta.
3.Pencarian spot yang strategis dan
memperdayakan katering sarapan (O1, W2).
4.Teknologi di bidang restoran semakin
meningkat..
Threats ST WT
1.Demonstrasi yang kadang terjadi pada
momen tertentu.
1.Meningkatkan peranan delivery ke
dalam kantor (T1, S1).
1. Repositioning terhadap produk / ganti
segmen pasar (T1, W1, W2)
2.Kenaikan harga bahan makanan. 2.Mencari sumber bahan baku yang murah
(T2, S4).
2. Memberikan informasi tentang produk (T3,
W3).
3. Perubahan gaya hidup 3. Inovasi menu dan konsep (T3, S1, S4, S5). 3. Pindah lokasi berjualan (T1, W2).
4. Mahalnya biaya teknologi industri
restoran.
4.Meningkatkan penetrasi pasar agar
dapat berjualan dengan jumlah yang
banyak (T2,T4, S1).
4. Shutdown (T1, T2, T4, W2, W3).
5.Meningkankan loyalitas konsumen (T3,
S2, S4, S5).
84
4.3.4 The Five Generic Competitive Strategy
Cassava menggunakan strategi broad differentiaion strategy karena
menawarkan produk dan servis yang berbeda dengan kompetitor penyedia
sarapan yang sudah ada. Selain itu Cassava juga mengambil target pasar yang
luas. Oleh dasar itulah Cassava menggunakan strategi broad differentiaion
strategy untuk memenangi persaingan dengan kompetitor.
Dalam broad differentiation strategy, Cassava memberikan kepuasan
terhadap pelanggan dengan standar produk yang diberikan. Selain itu Cassava
memberikan value proposition yang untuk kepada konsumen. Target dari
strategi ini tercapai ketika konsumen menemukan value proposition dari
produk Cassava dan menjadi kekuatan dari Cassava sebagai pembeda dengan
lainnya.Untuk tercapai target tersebut Cassava menggunakan tahap demi
tahap sebagai berikut:
1. Cassava memberikan harga yang seimbang bahkan sedikit mahal
dibanding kompetitor yang ada. Cassava dapat meningkatkan harga jual
ketika sudah timbul loyalitas dari konsumen terhadap brand Cassava.
2. Cassava berusaha untuk meningkatan jumlah unit penjualan dengan target
memaksimalkan waktu jual dengan waktu pelayanan terhadap konsumen.
Dalam rencana jangka panjangnya, Cassava juga akan ekspansi pada
target market peserta olahraga atau aktivitas pada HBKB (Hari Bebas
Kendaraan Bermotor) di sekitar Jalan Jenderal Sudirman agar menambah
jam operasional.
85
3. Cassava meningatkan loyalitas terhadap brand dengan melalui komunitas
sosial media dengan memberikan informasi tentang produk yang
bermanfaat bagi konsumen. Selain itu juga dapat dengan menggunakan
membership.
Gambar 4.1 The Five Generic Competitive Strategy (Thompson, Peteraf,
Gamble & Strickland, 2014, p.122)
4.4 Pemasaran
Pemasaran merupakan bagian penting yang harus dijalankan oleh suatu
perusahaan. Cassava sebagai pemain baru di industri bisnis sarapan pagi akan
menjalankan 2 (dua) tahap strategi pemasaran. Tahap pertama yaitu mengenalkan
produk yang ditawarkan oleh Cassava terhadap konsumen dan tahap kedua yaitu
86
meningkatkan loyalitas terhadap brand serta meningkatkan pangsa pasar yang telah
dicapai.
4.4.1 Analisa Pasar
Analisa pasar merupakan bagian yang cukup penting dari strategi
pemasaran yang akan dijalankan. Sebab hasil analisa pasar ini akan menjawab
kebutuhan dan keinginan dari konsumen yang akan dituju. Analisa pasar
dapat dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Berikut ini adalah beberapa
hasil kuesioner yang telah disebar dengan jumlah korespondensi sebanyak
223 orang, antara lain sebagai berikut:
Apakah anda sarapan sebelum memulai aktivitas di kantor ?
Gambar 4.2 Hasil Kuesioner
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
29%
71%
Apakah Anda sarapan sebelum memulai aktivitas di kantor?
Tidak
Ya
87
Dimana biasanya anda membeli makanan untuk sarapan ?
Gambar 4.3 Hasil Kuesioner
Sumber: Dokumentasi Penulis 2014
Apakah Anda menyukai makanan olahan singkong?
Gambar 4.4 Hasil Kuesioner
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
54%
7%
39%
Dimana biasanya Anda sarapan?
Kantor
Perjalanan
Rumah
84%
16%
Apakah Anda menyukai makanan olahan singkong?
Ya
Tidak
88
Dari beberapa hasil kuesioner diatas, terlihat bahwa kebanyakan dari
korespondensi memiliki kebiasaan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum
memulai aktivitas mereka. Selain itu, membeli makanan sarapan di kantor
juga menjadi pilihan bagi para pekerja kantoran. Sedangkan pilihan berbahan
baku singkong menjadi alasan utama bisnis ini karena para korespondensi
paling banyak menyukai makanan dari olahan singkong. Atas dasar inilah
yang meyakinkan kami untuk memulai usaha bisnis ini. Untuk hasil kuesioner
secara keseluruhan dapat dilihat pada bagian lampiran.
4.4.2 Analisa Populasi Pasar
Analisa pasar merupakan bagian dari kegiatan pemsaran yang harus
dilakkan. Mengetahui populasi pasar sebagai target suatu usaha bisnis sangat
penting dilakukan. Hal ini bertujuan agar produk yang dikeluarkan dapat
mengenai tepat sasaran dan sebagai informasi untuk penghitungan kapasitas
produksi. Dan populasi dari tempat berjualan Cassava sangat potensial tercatat
dalam radius 500 meter dari tempat berjualan.
Tabel 4.3 Target Potensial Market Cassava
No Nama Gedung
Perkantoran
Jumlah
Pekerja
1. Wisma Bakrie 976
2. Femina Group 237
3. Rumah Sakit Mata Aini 276
4. Setia Budi Building 1239
89
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Dari data diatas, total pekerja yang berada radius 500 meter berjumlah
mencapai 6.192 pekerja. Dari keseluruhan populasi tersebut sebanyak 70%
merupakan populasi potensial bagi Cassava sekitar 4.334 pekerja yang
menjabat supervisor hingga staf. Untuk langkah awal diukur dengan
kemampuan produksi Cassava menargetkan sekitar 6% dari total potensial
market menjadi konsumen Cassava dengan jumlah 260 pekerja.
Penentuan populasi pasar dan populasi potensial ini didapat dengan
cara interview melalui telepon dengan pengelola gedung. Sedangakan untuk
kontak para pengelola gedung tersebut didapat melalui akses situs
http://id.yellowpages.co.id/browse/category/pengelola-gedung-perkantoran.
5. Graha Codefin 750
6. Wisma Kodel 570
7. Puri Vads 375
8. Ebenezer Building 415
9. Graha Surya 377
10. Graha Ekonomi 365
11. Graha Milk 245
12. Mensa 198
13. Kuningan Village 169
Total 6192
90
Gambar 4.5 Populasi Target Potensial (Dokumentasi Penulis, 2014)
4.4.3 Analisa Konsumen
Analisa konsumen merupakan salah satu hal terpenting dalam sebuah
pemasaran, hal ini berguna agar produk yang ditawarkan dapat sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pasar yang, dan pada akhirnya produk yang
diciptakan dapat diserap oleh pasar. Sadar akan hal ini, Cassava memetakan
konsumen melalui konsep segmentation, targeting dan positioning. Hal ini
bertujuan agar konsep produk dan layanan yang diciptakan dapat menjawab
selera dan kebutuhan pasar.
4.4.3.1 Segmenting
Segmentasi dari usaha bisnis Cassava ini dibagi berdasarkan
variabel- variabel sebagai berikut:
Target Market Cassava:
6 % dari populasi
Supervisor - staf
4074
Cassava Target Market 260
1858
4334
Golongan dari Populasi
Supervisor Up
Supervisor - Staff
70% 30%
91
1. Segmentasi Demografis
Secara demografis, segmentasi pasar dari Cassava meliputi
beberapa kategori, yakni para pegawai kantoran dengan usia muda
sampai dewasa yang berada di sekitar wilayah Setiabudi-Kuningan,
Jakarta Selatan.
a. Jenis Kelamin
Produk makanan dan minuman yang ditawarkan oleh
Cassava dapat dinikmati oleh semua gender, baik wanita
maupun pria yang berada di wilayah perkantoran Setiabudi-
Kuningan dan menyukai olahan singkong.
b. Usia
Usia dari segmentasi pasar primer yang dituju Cassava
berkisar antara usia 20-35 tahun, yakni dari usia remaja
sampai dengan usia dewasa.
c. Strata Ekonomi Sosial
Strata ekonomi sosial yang menjadi target pasar Cassava
adalah menengah ke bawah. Hal ini disebabkan karena
banyaknya jumlah popoulasi para pekerja kantoran
menengah ke bawah yang berada dalam lingkup strata
ekonomi sosial (SES) golongan menengah ke bawah di
daerah tersebut. Besaran pengeluaran per-bulannya berkisar
antara Rp 1.500.000,- sampai dengan Rp 3.500.000,-.
92
2. Segmentasi Geografis
Daerah Setiabudi yang terletak di wilayah Kuningan, Jakarta
Selatan dipilih menjadi lokasi pertama pengembangan bisnis model
ini. Hal ini dikarenakan bahwa Kuningan merupakan salah satu
wilayah segitiga emas yang berada di Jakarta. Selain itu, tingkat
konsumsi populasi para pekerja kantoran menengah ke bawah juga
menjadi salah satu potensi utama Cassava. Sebab pola konsumsi
pada tingkat menengah ke bawah ini sedikit memaksa untuk
kepentingan lainnya dan mengorbankan makanan, terutama sarapan.
Kuningan yang merupakan wilayah bagian Jakarta memiliki
tingkat konsumtif yang tinggi dan berdampak pada gaya hidup
masyarakatnya yang berada di wilayah ini. Hal ini diperkuat dengan
kehidupan masyarakat perkotaan yang merupakan para pekerja
kantoran yang memiliki cukup banyak kesibukan dan padatnya arus
lalu lintas di wilayah ini. Dengan begitu, konsumtif merupakan
kebiasaan sehari-hari para pekerja kantoran dan masyarakat lainnya
yang berada di wilayah Jakarta. Sehingga tanpa disadari bahwa
masyarakat Jakarta selalu dijadikan sasaran target konsumen
potensial.
Setelah perkembangan di daerah wilayah Kuningan dinilai
cukup optimal, diharapkan bisnis ini dapat berkembang di wilayah-
93
wilayah bagian Jakarta lainnya dan berkembang di kota-kota besar
lainnya seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, dan lain-lain.
3. Segmentasi Psikografis
Seiring padatnya arus lalu lintas yang ada di Jakarta, salah
satunya wilayah Kuningan membuat gaya hidup masyarakatnya
menjadi bergeser. Awalnya sarapan pagi disantap di rumah sebelum
memulai aktifitas, kini dipilih untuk membeli di kantor bahkan
melewatkannya begitu saja.
Segmentasi konsumen pada tahap psikografis adalah mereka
yang memiliki keterbatasan penghasilan namun tidak dapat
mengontrol pengeluaranya sehingga biaya untuk bertahan hidup
selama satu bulan dapat dikatakan rendah. Hal inilah yang menjadi
alasan para pekerja kantoran untuk melewatkan sarapan. Dan
Cassava hadir bagi konsumen yang merupakan para pekerja kantoran
yang memiliki penghasilan rendah.
4.4.3.2 Targeting
Targeting dilakukan setelah mengetahui segmentasi pasar
potensial. Target dari usaha bisnis Cassava ini adalah para pekerja
kantoran yang berada di wilayah Setiabudi Building dalam radius 500
meter dan berada pada tingkat SES B- hingga ke C.
94
Cassava menargetkan pasar sejauh radius 500 meter dari lokasi
berjualan. Dari luas wilayah ini dapat terlihat terlihat potensial
market, antara lain:
1. Wisma Bakrie
2. Femina Group
3. Rumah Sakit Mata Aini
4. Setiabudi Building
5. Graha Codefin
6. Wisma Kodel
7. Puri Vads
8. Ebenezer Building
9. Graha Surya
10. Graha Ekonomi
11. Graha Milk
12. Mensa
13. Kuningan Village
95
Gambar 4. 6 Targeting Market Cassava (www.streetdirectory.co.id)
4.4.3.3 Positioning
Berdasarkan teori yang ada, Cassava memiliki positioning
dari sisi penetapan posisi berdasakan manfaat tertentu yang ditawarkan
bagi konsumen dan penetapan posisi berdasarkan mutu atau harga
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “Sarapan lezat dan
Terjangkau”.
96
4.4.4 Marketing Mix
Ada beberapa elemen dalam marketing mix. Elemen utama dari
marketing mix dikenal sebagai 4P yang terdiri dari product, price, place, dan
promotion. Penentuan 4P sangatlah penting dalam sebuah perusahaan untuk
memperkenalkan produk mereka, menempatkan posisi produk mereka,
menetapkan harga, dan menentukan tempat yang akan digunakan untuk
launching dan menawarkan produk tersebut.
4.4.4.1 Product (Produk)
Cassava menjual makanan berbahan dasar singkong yang
diolah dengan mengikuti perkembangan tren makanan yang ada.
Macam-macam jenis olahan berasal dari olahan tradisional Indonseia
hingga mancanegara yang disajikan ke dalam tampilan yang menarik
serta unik. Di Indonesia khususnya di Jakarta belum terdapat jenis
usaha yang sama yaitu penjual makanan yang menyajikan menu
berbahan dasar singkong sehingga daya saing usaha ini terbilang baik.
Selain dari sisi olahan masakan yang menarik, Cassava juga
memperhatikan rasa masakan, dan kemasan serta cara penyajian yang
keseluruhanya dibalut dengan tampilan menarik dan rasa yang unik
serta penyajian dan pengolahan yang mengutamakan kebersihan.
Pada awal berjalannya usaha bisnis Cassava ini, ada 6 (enam)
menu makanan yang akan ditawarkan yaitu:
97
Thai Cassava
Thai Cassava merupakan hasil olahan singkong yang direbus
dan disajikan bersama saus kental manis yang terbuat dari air
santan kelapa yang ditambah dengan gula pasir dan susu kental
manis.
Gambar 4.7 Thai Cassava (www.google.co.id)
Cassava Sauce Steak
Cassava Sauce Steak merupakan olahan singkong yang
disajikan bersama sayuran dan disiram dengan saus khas Cassava.
Gambar 4.8 Cassava Sauce Steak (www.google.co.id)
98
Cassava Cake
Cassava cake merupakan cake yang dimiliki oleh Cassava
dengan teksturnya yang lembut dan memiliki rasa khas singkong.
Gambar 4.9 Cassava Cake (www.google.co.id)
Roasted Cassava (Yuca Asado)
Roasted Cassava merupakan olahan singkong Cassava yang
memiliki cita rasa yang gurih dan segar.
Gambar 4.10 Roasted Cassava (www.google.co.id)
99
Cassava Cheese Croissant
Croissant bukanlah makanan yang baru dan tidak asing lagi di
dunia kuliner. Biasanya croissant berbahan dasar tepung terigu
dengan isi topping yang beraneka ragam. Tapi kali ini Cassava
menyajikan croissant baru dengan bahan dasar singkong dan isi
topping keju.
Gambar 4. 11 Cassava Cheese Croissant (www.google.co.id)
Prime Cassava
Prime Cassava merupakan satu-satunya menu premium yang
ada pada awal pengembangan usaha bisnis Cassava. Menu ini
terdiri dari 3 macam olahan singkong yang berbeda di dalam satu
paket.
100
Gambar 4.12 Prime Cassava (www.google.co.id)
Sedangkan untuk minuman yang akan ditawarkan ada 5 produk, yaitu
Yuca Coffee
Yuca Tea
Yuca Juice
Yuca Choco
4.4.4.2 Price (Harga)
Persaingan dalam industri makanan ini sangatlah tinggi, oleh
karena itu Cassava harus menggunakan strategi untuk menetapkan
harga agar dapat bersaing dengan kompetitor yang ada. Strategi yang
digunakan oleh Cassava adalah relative pricing, dimana harga yang
ditawarkan oleh Cassava relatif rendah dan dapat bersaing dengan
kompetitor yang ada. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena
Cassava menyesuaikan dengan target market yang dibidik. Akan tetapi
101
dengan harga yang relatif lebih rendah ini tidak mengurangi kualitas
dari produk Cassava. Harga untuk paket makanan dan minuman yang
ditawarkan mulai dari harga Rp 10.000,-sampai Rp 20.000,-. Berikut
ini daftar harga makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Cassava:
Tabel 4.4 Daftar Harga Menu Makanan Cassava
Nama Menu Daftar Harga
Thai Cassava Rp 10.000,-
Cassava Sauce Steak Rp 10.000,-
Cassava Cake Rp 8.000,-
Roasted Cassava Rp 12.000,-
Cassava Cheese Croisant Rp 10.000,-
Prime Cassava Rp 16.000,-
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Tabel 4.5 Daftar Harga Minuman Cassava
Nama Minuman Harga
Yuca Coffee Rp 6.000,-
Yuca Tea Rp 6.000,-
Yuca Juice Rp 6.000,-
Yuca Choco Rp 7.000,-
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
102
Selain menjual makanan dan minuman, Cassava juga
menyediakan paket makan dan minuman dengan harga yang lebih
hemat. Hal ini dibuat sebagai salah satu strategi pemasaran yang
digunakan Casssava untuk membuat pelanggan lebih tertarik untuk
membeli produk Cassava dengan harga yang lebih murah. Berikut ini
adalah daftar harga paket makanan dan minuman yang ditawarkan
oleh Cassava:
Tabel 4.6 Daftar Harga Paket Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Nama Paket Harga
Paket A
(Thai Cassava + Yuca Coffee atau Yuca
Tea)
Rp 15.000,-
Paket B
(Cassava Sauce Steak + Yuca Coffee
atau Yuca Tea
Rp 15.000,-
Paket C
(Roasted Cassava + Yuca Choco)
Rp 18.000,-
103
4.4.4.3 Place (Tempat)
Pemilihan lokasi bisnis merupakan hal yang sangat penting
dan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu bisnis.
Dengan memilih lokasi bisnis yang tepat, tentunya juga akan membuat
usaha bisnis Casava dapat berkembang dengan cepat.
Untuk lokasi berjualan, food truck Cassava akan ada di Jalan
Anggrek XII Setiabudi-Kuningan, Jakarta Selatan tepatnya di
belakang Setiabudi Building pada pukul 06.00 sampai pukul 10.00
pagi. Lokasi ini dipilih karena daerah Kuningan merupakan salah satu
daerah segitiga emas yang ada di Jakarta. Selain itu, di sekitar lokasi
ini juga ada beberapa gedung perkantoran, sebuah perguruan tinggi,
dan sebuah rumah sakit. Sehingga daerah ini banyak dilalui oleh
banyak orang untuk menuju tempat tujuan mereka dan menjadi lokasi
yang strategis dan potensial bagi bisnis Cassava. Hal inilah yang
menjadi alasan pemilihan lokasi awal untuk awal pengembanagan
usaha bisnis Cassava. Dengan begitu, Cassava dapat berkembang
dengan cepat dan berjalan dengan optimal.
104
Gambar 4.13 Lokasi Food Truck Cassava (www.googlemaps.com)
Sedangkan untuk head office, Cassava menyewa sebuah
rumah di daerah Jatibening, Bekasi dengan harga sewa untuk tahun
pertama sebesar Rp 10.000.000,- dan untuk harga sewa selanjutnya
naik sebesar 10% dari harga sewa tahun pertama. Alasan Cassava
memilih untuk menyewa rumah di daerah Jatibening-Bekasi ini adalah
karena pemilik rumah ini merupakan salah satu owner usaha bisnis
Cassava. Selain itu, lokasi rumah ini juga dekat dengan pintu tol
sehingga akses yang digunakan menjadi cukup mudah menuju tempat
lokasi berjualan.
105
Gambar 4.14 Lokasi Head Office Cassava (www.googlemaps.com)
4.4.4.4 Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang cukup penting
dalam pengembangan suatu usaha bisnis. Hal ini dikarenakan lewat
kegiatan promosi ini, para pelanggan dapat aware terhadap produk
yang ditawarkan oleh suatu brand. Oleh karena itu Cassava perlu
melakukan kegiatan promosi sebagai salah satu strategi untuk
mempromosikan produknya.
Cassava melakukan strategi aktivitas promosi melalui Below
The Line dan True The Line. Aktifitas Below The Line (BTL) ini
106
meliputi pemasangan banner, dan flyer poster promo; sedangkan
untuk True The Line (TTL), Cassava memanfaatkan jejaring sosial
melaui Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan Website.
Dalam pelaksanaannya nanti, Cassava akan membagi
kegiatan promosi ini menjadi tiga bagian, yakni konsep launching,
hard campaign, dan soft campaign dengan penjabaran sebagai berikut:
Launching
Cassava akan mulai mengenalkan produknya melalui
selebaran flyer yang berisikan manfaat singkong dan macam-
macam olahan singkong yang akan disajikan. Konsep
launching ini akan dikemas ke dalam tema “Did you know?”,
dimana dalam konsep ini akan lebih menekankan mengenai
manfaat singkong dan peranan singkong sebagai alternatif
pengganti asupan sarapan.
Kampanye launching ini akan dimulai pada awal
minggu bulan Januari hingga awal minggu ketiga. Dalam
kurun waktu tiga minggu tersebut, Cassava akan
menggencarkan penyebaran flyer di daerah Kuningan
khususnya di daerah Setiabudi dimana tempat Cassava
nantinya akan berjualan. Minggu ketiga hingga minggu
keempat, Cassava akan membagikan free sample kepada calon
khalayak di wilayah Setiabudi.
107
Free sample ini akan dibagikan secara langsung kepada
karyawan-karyawan yang akan memulai aktifitasnya dan yang
akan mencari sarapan. Selain itu sample ini akan disebar
sepanjang titik TransJakarta Setiabudi dan parkiran motor di
belakang gedung Setiabudi Building. Tujuan dari kampanye ini
adalah menimbulkan awareness kepada khalayak mengenai
olahan singkong yang akan ditawarkan oleh Cassava.
Hard Campaign
Cassava akan mulai mengenalkan produk dengan
segala kelebihanya pada bulan Februari hingga April 2015.
Fokus kampanye ditekankan pada spesifikasi produk dan
kelebihan produk melalui banner, media sosial, dan website,
serta TV Plasma. Tujuan yang akan dicapai pada tahap ini
adalah database pelanggan guna keperluan marketing dan
mendorong orang untuk membeli dan mencoba produk yang
ditawarkan oleh Cassava.
Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah yang
dilakukan Cassava adalah melalui jejaring sosial seperti
Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan melalui Chat Room
Line, BBM, dan WhatsApp, dimana setiap orang yang mau
menjadi member dari Cassava pada media-media tersebut
diatas akan mendapatkan discount pembelian produk melalui
108
pesan yang dikirimkan. Bagi mereka yang membawa dan
menunjukan pesan promo Cassava akan langsung mendapat
discount. Pesan akan dikirimkan secara berkala pada akhir
bulan. Untuk mensukseskan kegiatan promo ini, perlu
ditunjang oleh promo melalui banner, TV Plasma, dan
website.
Soft Campaign
Cassava akan merubah pola promonya pada tahap ini. Pada
tahap ketiga ini, Cassava akan lebih mengutamakan pada
emosional benefit dari produk. Hal ini ditunjukkan sebagai salah
satu cara meningkatkan loyalitas pelanggan dan menaikkan citra
produk agar tetap mendapatkan tempat di benak pelanggan. Selain
itu, pada fase ini Cassava juga akan mengenalkan tambahan variasi
produk yang akan dijual dan direncanakan dimulai pada bulan Juli.
Hal ini dilakukan agar variasi dan minat pelanggan terhadap
produk Cassava tetap terjaga.
109
Tabel 4.7 Kegiatan Promosi Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Launching (Did You Know?)
Flayer
Free sample
Promo Step 1 (discount on sosmed)
Banner
Social Media Discount
Flayer
Web
Promo Step 2 (kebersihan & Kualitas Makanan)
Banner
Social Media
Web
Promo Step TACKTIKAL
Banner
Social Media
Web
MENU
BARU
PROMO PROMO
HUT
RI
MAKAN
SINGKONG
PROMO
BULAN
PUASA
Desember
BULAN
Agenda Promosi Cassava Oktober NovemberJuni Juli Agustus SeptemberJanuari Februari Maret April Mei
110
Strategi Bulan Ramadhan
Untuk mensiasati penjualan di dalam bulan Ramadhan,
Cassava mengubah waktu berjualan yang dimulai pada sore hari
hingga waktu berbuka tiba. Hal ini dilakukan agar tetap
menghormati bulan puasa dan Cassava tetap dapat beroperasional
sesuai dengan target pemasaran yang telah ditetapkan.
Incentives OB (Office Boy)
Cassava melibatkan para OB dengan memberikan insentif pada
setiap porsi makanan yang dipesannya. Hal ini bertujuan agar
Cassava mendapat prioritas dari para OB ketika mereka
mendapatkan request pembelian makanan. Mekanisme pemberian
insentif ini adalah dengan cara memberikan sebagian keuntungan
dari setiap transaksi yang dilakukan oleh OB. Setiap pembelian
akan tercatat dan kemudian di akhir setiap bulan akan dibagikan
insentif para OB tersebut.
111
4.5 Operasional
4.5.1 Jam Operasional
Kegiatan operasional yang dilakukan oleh food truck Cassava yaitu
pada hari Senin – Jum’at pukul 06.00 – 10.00. Hal ini dikarenakan pada jam
operasional tersebut adalah waktu dimana para pekerja kantoran mulai
bersiap-siap dan berangkat ke kantor. Sehingga diharapkan pada waktu ini
adalah waktu aktifitas para pekerja kantoran dan memberikan peluang bagi
Cassava. Sedangkan kegiatan operasional di head office untuk persiapan food
truck yang akan dibawa dimulai pada jam 03.00 dini hari. Dan untuk
karyawan managerial, jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.00. Pada hari
Sabtu dan Minggu Cassava tidak mempunyai jadwal kegiatan apapun.
Untuk pemesanan bahan baku, Cassava menjadwalkan dengan suplier
untuk melakukan pemesanan setiap hari Kamis sore dan pesanan akan diantar
ke head office pada hari Jum’at siang pukul 14.00.
4.5.2 Lokasi
Cassava memiliki kantor pusat di Jl. Ratna no.54B, Jati Bening, Jati
Asih-Bekasi yang merupakan tempat tinggal dari salah satu pemilik. Selain
itu, dipilih di daerah Jatibening karena sangat dekat dengan pintu masuk tol
sehingga akses untuk menuju daerah berjualan dapat ditempuh dengan cepat.
112
Selajutnya untuk operasional lokasi berjualan adalah yang sudah ditentukan
sebelumnya yaitu di wilayah perkantoran Setiabudi daerah Kuningan, Jakarta.
4.5.3 Fasilitas dan Peralatan
4.5.3.1 Fasilitas
Untuk menunjang kegiatan usaha dari Cassava, perlu adanya
fasilitas yang memadai dan fungsional. Adapun fasilitas yang ada pada
Cassava dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
- Head office
Head office yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan kantor
pusat dimana kegiatan manajerial dilakukan. Di dalam head office
terbagi menjadi dua fasilitas, yakni fasilitas ruang kantor (office room)
dan fasilitas dapur (kitchen room). Kedua ruangan itu dibutuhkan
untuk menunjang bisnis dari Cassava.
Ruang kantor adalah tempat dari manajemen tim bekerja. Di
dalamnya terdapat meja sentral yang terdiri dari 4 (empat) meja.
Ketiga meja digunakan untuk tiga manager yaitu: manager
operasional, manager pemasaran dan penjualan serta manager
keuangan. Sedangkan satu meja lainnya digunakan untuk karyawan
ketika akan diadakan meeting. Sebagai fasilitas penunjang untuk
meeting di ruang kantor juga disediakan papan tulis.
113
Selain itu terdapat fasilitas printer yang terhubung dengan jaringan
dari setiap komputer yang ada. Printer dibuat terpusat untuk
menghemat penggunaannya. Printer digunakan untuk setiap kebutuhan
material yang tercetak. Hal lain yang terdapat dalam ruang kantor
adalah papan informasi. Papan informasi ini digunakan sebegai media
informasi untuk ketiga manager yang berhubungan dengan usaha
Cassava. Papan informasi ini berisi data penjualan, jadwal operasional
dan stock control.
Dapur merupakan aktivitas kunci operasional yang berada di head
office yang di dalamnya terdapat fasilitas penunjang operasional.
Adapun fasilitas yang berada di dalam dapur adalah: kompor, meja
kerja, tempat cuci (wastafel), lemari pendingin, tempat penyimpanan
bahan baku, dan tempat penyimpanan kemasan.
Di dalam dapur juga disediakan papan informasi yang berguna
sebagai media informasi antar karyawan. Papan informasi ini
dibutuhkan untuk informasi operasional dalam dapur. Data yang
ditampilkan dalam papan informasi ini adalah menu, stock control dan
jadwal operasional lainnya yang lebih rinci.
Fasilitas terakhir yang ada pada head office adalah toilet.Toilet
berada di paling ujung kantor.
114
Gambar 4. 15 Layout Head Office Cassava (Dokumentasi Penulis, 2014)
INFORMATION BOARD GARAGE
KITCHEN ROOM
Water
Dispenser
Stove Kitchen Sink
Material Storage
Packing Storage
Stove
Water
Dispenser
OFFICE ROOM
Desk Desk
Desk Desk
Kitchen Desk
Refrigerator
PrinterTOILET
Stove
CH
AIR
WHITE BOARD
CH
AIR
CH
AIR
CH
AIR
INF
OR
MA
TIO
NB
OA
RD
INFORMATION BOARD
115
- Food truck
Fasilitas lain yang digunakan untuk operasional Cassava adalah food
truck. Di dalam food truck yang digunakan tentunya akan dilengkapi
dengan sub-fasilitas yang menunjang kegiatan operasional. Ada dua
bagian utama sub-fasilitas yang berada pada food truck, sub-fasilitas
pertama adalah untuk penyimpanan dan pengolahan bahan baku. Sub-
fasilitas ini berada pada sisi food truck yang tertutup. Pada sub-fasilitas
ini terdapat tempat penyimpanan material dan kemasan, kompor, oven
dan lemari pendingin.
Dan untuk sub-fasilitas kedua berada pada bagian sisi yang terbuka
dari food truck yang berfungsi sebagai tempat untuk pelayanan
penjualan kepada konsumen. Pada bagian ini ditampilkan menu
makanan dan minuman dalam etalase (lemari kaca untuk tampilan
sajian) dan juga pada ujungnya terdapat tempat kasir untuk melakukan
transaksi pembayaran. Selain itu, pada bagian luar food truck terdapat
rak untuk nampan (tray rack) yang bisa difungsikan sebagai tumpuan
pelanggan membawa makanan atau minuman.
116
Gambar 4.16 Layout Food Truck Cassava (Dokumentasi Penulis, 2014)
Door
QUEUING
IN OUT
Food
Oven Refrigerator
Tray Rack
CashierBeverageFoodFood
Electrical
generatorStove
HEA
D O
F TR
UC
K
Packaging
Storage Material Storage
Kitchen
Sink Stove
117
4.5.3.2 Peralatan
Selain fasilitas, diperlukan peralatan yang dapat menunjang dan
membantu kegiatan operasional Cassava. Perlatan yang dipergunakan
dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu: peralatan operasional yang
berhubungan langsung dengan penjualan; dan peralatan administrasi
untuk menunjuang penjualan Cassava. Adapun peralatan yang akan
digunakan untuk kegiatan operasional adalah sebagai berikut:
Peralatan Operasional Head Office Cassava
Peralatan operasional yang berada pada Head Office Cassava
dipergunakan untuk menunjang semua kegiatan produksi mulai dari
penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan
baku menjadi bahan setengah jadi sampai pengemasan untuk dibawa
ke lokasi berjualan.
Tabel 4.8 Peralatan Operasional Head Office Cassava
Nama Barang Qty
Dispenser 2
Galon 4
Kompor 2
Tabung Gas 12KG 3
Kulkas 1
Kitchen Set 1
Alat Masak 1
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
118
Peralatan Administrasi Head Office Cassava
Peralatan administrasi berada di head office Cassava. Peralatan ini
bertujuan sebagai penunjang usaha bisnis Cassava. Peralatan tersebut
merupakan fasilitas untuk level manajerial agar dapat menunjang
tugas-tugasnya.
Tabel 4.9 Peralatan Administrasi Head Office Cassava
Nama Barang Qty
Meja 4
Kursi 4
Laptop 1
Printer 1
ATK 1
LAN Jaringan 1
Papan Tulis 3
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Peralatan Operasional Food Truck Cassava
Peralatan operasional yang berada dalam food truck digunakan
sebagai penunjang kegiatan operasional, penjualan dan pelayanan
terhadap pelanggan. Peralatan ini berada di bawah tanggung jawab
bagian umum. Ada bagian yang menempel pada food truck
(terinstalasi langsung dengan food truck) serta ada juga peralatan yang
bongkar-pasang yaitu standing table dan line separator untuk
pelayanan makan di tempat kepada konsumen. Sebagai sumber energi
119
yang berada dalam food truck digunakan genset sebagai sumber
elektrik dan gas sebegai sumber bahan bakar untuk memasak.
Tabel 4.10 Peralatan Operasional Food Truck Cassava
Nama Barang Qty
Kompor 1
Tabung Gas 12 Kg 2
Kulkas 1
Oven 1
TV LED 42 inci 1
Genset 1
Kalkulator 1
Alat Masak 1set
Dispenser 1
Standing Table 4
Line Separator 1
Galon 2
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
4.5.4 Kegiatan Operasional
Kegiatan operasional dari usaha bisnis Cassava ini dibagi menjadi 2
(dua), yakni kegiatan utama dan kegiatan penunjang. Hal ini didasari pada
teori Porter Value Chain, yang mana masing-masing kegiatan ini memiliki
rangkaian aktivitas yang berbeda.
120
4.5.4.1 Kegiatan Utama Operasional
Kegiatan utama yang dilakukan oleh Cassava terdiri dari
beberapa rangkaian aktivitas, yakni Inbound Logistic, Operations,
Outbond Logistic, Marketing and Sales, dan Service dengan masing-
masing penjelasan sebagai berikut:
- Inbound Logistic
Inbound logistic merupakan rangkaian aktivitas kegiatan
operasional yang berhubungan dengan penanganan material sebelum
digunakan.
Penerimaan bahan baku
Penerimaan bahan baku adalah proses yang juga ada di
head office. Proses penerimaan ini dilakukan secara baik oleh
manajer operasional. Proses ini merupakan kroscek dari proses
sebelumnya yaitu pemesanan bahan baku. Ketiga aspek yang
disebutkan sebelumnya dicek ulang untuk memastikan
keberlangsungan rantai suplai yang baik. Dan untuk semua
pengadaan barang diserahkan kepada suplier.
- Operations
Operations merupakan aktivitas yang berhubungan dengan
pengolahan input (bahan baku) menjadi output. Berikut ini merupakan
penjelasan rangkaian aktivitas operations, yaitu:
121
Penyimpanan bahan baku
Penyimpanan bahan baku dilakukan dengan
mempertimbangkan kesegaran dan tahan lama atau
tidaknya bahan baku. Proses penyimpanan ini sangat
berhubungan dengan proses pemesanan bahan baku,
Produksi
Proses produksi merupakan proses pengolahan bahan
baku menjadi bahan setengah jadi. Setiap hari sebelum
berangkat menuju lokasi berjualan, koki dibantu dengan
pembantu umum melakukan pengolahan bahan baku
menjadi bahan setengah jadi. Pengolahan ini tentunya
berdasarkan menu yang akan dijual. Kegiatan masak ini
dilakukan mulai dari pukul 03.00 dini hari sampai pukul
05.00 pagi.
Pengemasan Untuk Dibawa Ke Lokasi Penjualan
Bahan makanan setengah jadi yang telah diolah
kemudian dikemas ke dalam wadah besar untuk dibawa
menggunakan food truck ke lokasi penjualan. Pengemasan
ini dilakukan secara baik untuk menjaga kualitas saat
makanan disajikan. Setelah makanan dikemas, food truck
siap berangkat menuju lokasi penjualan.
122
- Outbound Logistic
Sedangkan outbound logistic adalah rangkaian aktivitas yang
dilakukan untuk menyampaikan produk ke konsumen. Berikut ini
merupakan penjelasan rangkaian aktivitas kegiatan outbound logistic:
Delivery ke Lokasi Penjualan
Delivery ke lokasi penjualan ini adalah proses
mengantarkan makanan dan minuman yang akan dijual dari
head office ke lokasi dimana food truck akan berjualan.
Kegiatan ini juga menggunakan food truck sebagai media
transportasi yang membawa komoditi yang akan dijual.
Pengolahan Bahan Setengah Jadi Menjadi Bahan Jadi
Setelah food truck diparkirkan di lokasi penjualan,
selanjutnya dilakukan proses pengolahan makanan
setengah jadi menjadi makanan siap santap. Proses ini
dilakukan berdasarkan pesanan menu yang dikehendaki
oleh konsumen. Sehingga, tidak ada proses masak yang
kompleks yang dilakukan di dalam food truck, dan yang
ada hanyalah proses penyajian makanan untuk konsumen.
Pengemasan
Proses pengemasan makanan adalah proses dimana
setelah menu makanan yang dipesan oleh konsumen siap
disajikan. Makanan ini dikemas dengan packaging yang
123
sudah didesain dan memiliki tampilan menarik dengan
brand Cassava.
- Marketing and Sales
Marketing and sales merupakan aktivitas yang berhubungan
dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk
yang ditawarkan. Sedangkan kegiatan sales dari Cassava adalah
transaksi dimana konsumen memesan makanan, dan pelayan Cassava
menyajikan makanan dalam wadah yang telah disediakan dan
menerima pembayaran dari konsumen.
- Service
Service merupakan aktivitas yang mempertahankan atau
meningkatkan nilai dari sebuah produk. Oleh karena itu service
memainkan peran penting dalam banyak organisasi pelayanan
(misalnya restoran) dalam memberikan kesan pertama sebelum
pelanggan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan pelayanan
karyawan. Service ini merupakan elemen penting karena pelanggan
akan menggunakannya untuk memandu keyakinan mereka, sikap, dan
harapan dari penyedia service tersebut. Pelanggan berinteraksi dengan
fasilitas fisik yang terus-menerus, pengalaman yang melebihi interaksi
mereka dengan pelayanan karyawan (Inggrid Y. Lin, 2004).
Dalam usaha ini pelanggan Cassava dapat menikmati suasana baru
menyantap santapan dengan suasana standing table dan media
124
informasi. Pelanggan dapat memilih untuk take away (bawa pulang)
atau makan pada standing table. Suasana yang dibuat kepada
konsumen dengan nilai tambah yaitu dengan menampilkan informasi
atau berita melalui TV LED yang terletak pada salah satu sisi food
truck. Konsumen dapat menikmati makanan sambil menyaksikan
berita yang ditayangkan. Konsep tempat makan yang dibuat dengan
standing table bertujuan untuk membantu menyantap makanan dengan
cepat. Hal ini dikarenakan waktu untuk menyantap sarapan terbatas
dan biasanya dilakukan tidak dalam waktu yang lama. Selain itu
standing table dibuat untuk membuat crowd (keramaian) yang ada
pada food truck sehingga dapat menarik orang untuk mencoba menu
Cassava.
4.5.4.2 Kegiatan Penunjang Operasional
Kegiatan penunjang operasional dari Cassava ini meliputi
beberapa rangkaian aktivitas, yakni firm insfrastructure, human
resource management, technology development, dan procurement
dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut:
125
- Firm Infrastructure
Firm infrastructure terdiri dari departemen-departemen atau
fungsi-fungsi seperti akuntansi, keuangan, perencanaan, general
manager, dan lain-lain yang melayani kebuthan perusahaan dan
mengikat bagian-bagiannya menjadi satu kesatuan.
Untuk awal pengembangan usaha bisnis Cassava ini, firm
infrastructure yang dibuat adalah sebagai berikut:
1 orang operational manager, dan dibantu oleh 1 orang
general affair, dan 1 orang koki
1 orang marketing and sales manager, dan dibantu oleh 1
orang administrasi penjualan
1 orang manager keuangan.
- Technology Development
Technology development merupakan pengembangan peralatan,
software, hardware, dan prosedur di dalam transformasi produk dari
input menjadi output. Pengembangan teknologi yang digunakan oleh
Cassava dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
Peralatan produksi
Peralatan masak yang baik akan menunjang proses
produksi. Banyak kelebihan yang dimiliki peralatan masak
yang modern diantaranya yaitu menghemat waktu pengolahan,
proses kerja yang lebih mudah serta pengolahan yang optimal.
126
Penggunaan alat produksi yang modern ini antara lain: oven,
kompor dengan teknologi terbaru dan mesin dispenser.
Teknologi Informasi
Teknologi informasi dipergunakan untuk menunjang
kegiatan administrasi seperti keuangan, kontrol persediaan
yang semuanya menggunakan komputer. Selain itu, teknologi
informasi juga digunakan untuk menunjang kegiatan marketing
dan sales, antara lain: penggunaan website sebagai media
promosi, dan social media.
- Human Resource Management (HRM)
Human Resource Management merupakan pengaturan sumber
daya manusia mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai
pemberhentian. Pengaturan sumber daya manusia ini harus dikelola
secara baik dan continue, yakni dengan cara memberikan budaya kerja
inovatif yang ditunjang dengan pelatihan-pelatihan internal. Pemilihan
sumber daya ini disesuikan dengan kebutuhan perusahaan dan skill
yang dimiliki oleh karyawan.
- Procurement
Procurement merupakan rangkaian aktivitas yang berkaitan
dengan proses pengolahan input atau sumber daya. Dan untuk kegiatan
procurement yang dilakukan oleh usaha bisnis Cassava ini meliputi:
127
Pemesanan Bahan Baku
Pemesanan bahan baku dilakukan oleh satu staf
administrasi back office. Cassava bekerja sama dengan suplier
bahan baku untuk mensuplai segala kebutuhan kegiatan
operasional Cassava. Pemilihan suplier bahan baku dilakukan
secara ketat. Aspek yang dinilai untuk memilih suplier antara
lain: kualitas, harga dan waktu pengiriman. Ketiga aspek itu
sangat penting untuk menjaga rantai suplai dari Cassava.
Bahan baku untuk sajian makanan dipesan melalui suplier
penyedia bahan baku. Dalam hal ini Cassava memesan pada
suplier sekaligus jasa antar ke head office. Selain bahan baku
untuk sajian, Cassava juga memesan kemasan untuk penyajian
melalui suplier kemasan. Teknisnya sama dengan pemesanan
bahan baku, suplier juga mengantarkan pemesanan ke head
office dalam bentuk kemasan yang siap pakai.
128
Gambar 4. 17 Porter Value Chain (Dokumentasi Penulis, 2014)
4.5.5 Suplier
Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, Cassava bekerja sama
dengan beberapa suplier sesusai dengan kebutuhannya. Berikut ini adalah
suplier-suplier yang terlibat dalam usaha bisnis Cassava, yaitu:
- Mobil (food truck)
Perusahaan manufacturing truck beserta karoserinta menjadi rekanan
Cassava yang cukup penting. Bagaimana tidak, food truck adalah
channel utama yang digunakan Cassava untuk mendistribusikan produk
hingga sampai ke konsumen. Dari suplier ini hal yang pertama
dilakukan dalah sebagai pembelian unit, selanjutnya adalah after sales
service yaitu service dan spare part. Dealer dari distributor menjadi
Firm Infrastructure : Struktur Organisasi
Human Resource Management : Rekruitmen dan Pelatihan Karyawan
Technology Development : Peralatan Produksi dan TI
Procurement
Inbound
LogisticsOperation
Outbound
Logistics
Marketing and
SalesService
-Penerimaan
Bahan Baku
-Penyimpanan
Bahan Baku
-Delivery Ke
Lokasi Penjualan
-Pemasaran -Standing Table
-Produksi -Pengolahan
Bahan Setengah
Jadi
-Penjualan ke
Konsumen
-TV LED
-Pengemasan -Pengemasan
: Pemesanan Bahan Baku (kualitas, harga dan waktu
pengiriman)
129
rekanan untuk perawatan secara berkala untuk unit truck yang dijadikan
food truck.
- Bahan Baku
Suplier bahan baku baik makanan dan minuman adalah suplier yang
mensuplai kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh Cassava. Semua
bahan baku yang terkait dengan bahan makanan dan minuman disuplai
langsung dari suplier sesuai pesanan dan kebutuhan.
- Kemasan
Merek, kualitas layanan, lingkungan fisik dan promosi adalah
penentu utama kepuasan pelanggan dalam pembelian industri makanan
cepat saji. Salah satu dari faktor tersebut adalah lingkungan fisik yang
dimaksud dalam hal ini adalah kemasan. Agar produk dapat atraktif,
maka diperlukan kemasan yang menarik. Oleh karena itu, Cassava
memilih suplier kemasan untuk mensuplai kebutuhan packaging.
Cassava sangat konsen terhadap kemasan, karena pada era modern
ini kemasan bukan lagi sekedar alat pelindung melainkan punya fungsi
yang lebih luas lagi. Perusahaan telah menyadari pentingnya kemasan
dalam menjamin daya tahan, fungsionalitas, portabilitas, visibilitas dan
mengkomunikasikan produk di pasar. Tidak hanya itu, kemasan juga
memiliki kepentingan besar dalam membangun citra merek serta
pengenalan merek. Pasar yang terus berubah dan mengundang
pelanggan inovasi tidak pernah berakhir dalam kemasan. Mengingat
130
begitu banyak dimensi baru dari kemasan akan berlangsung di masa
yang akan datang.
4.6 Izin dan Legalitas
Untuk membuat suatu usaha bisnis, diperlukan izin dan legalitas agar usaha
tersebut dapat berjalan dengan lancar, begitu juga dengan usaha bisnis Cassava ini.
Usaha bisnis Cassava ini membuat beberapa surat izin dan legalitas, diantaranya
yaitu:
a. Perseroan Terbatas (PT)
Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin untuk setiap bentuk
usaha yang menjalankan kegiatan usaha di sektor perdagangan yang
berada di wilayah Republik Indonesia dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan atau laba. Surat izin ini dikeluarkan oleh Kepala Dinas
yang bertanggung jawab di bidang perdagangan.
b. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Makanan (LPOM)
BPOM adalah lembaga pemerintah yang berperan penting untuk
melindungi masyarakat dari produk pangan olahan yang membahayakan
kesehatan konsumen. Untuk usaha kecil menengah, perusahaan cukup
mendaftarkan produk makanannya kepada LPOM (Lembaga Pengawasan
Obat dan Makanan) di tingkat kotamadya.
Setiap produk Cassava memiliki nomor SP. Nomor SP adalah
Sertifikat Penyuluhan yang merupakan nomor pendaftaran yang diberikan
131
kepada pengusaha kecil dengan modal terbatas dan pengawasan diberikan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya, sebatas penyuluhan.
c. Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk
muslim terbanyak yakni mencapai 200 juta jiwa. Oleh karena itu Cassava
mengajukan untuk membuat sertifikat halal kepada Majelis Ulama
Indonesia (MUI) bagi produk-produk Cassava. Hal ini sebagai salah satu
strategi Cassava untuk mengoptimalkan brand dengan produk-produk
halal. Sehingga para pelanggan tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi
produk-produk yang ditawarkan oleh Cassava.
4.7 Tim Manajemen
4.7.1 Struktur Organisasi
Untuk menjalankan suatu usaha bisnis, dibutuhkan tim manajemen
untuk mengelola dan mengatur seluruh proses kerja bisnis tersebut. Oleh
karena itu fungsi dari tim manajemen ini sangatlah penting. Tim manajemen
ini dibuat dalam bentuk struktur organisasi dengan rincian pekerjaan masing-
masing bagian. Untuk tahap awal bisnis ini, maka Cassava membuat struktur
organisasi sebagai berikut:
132
Gambar 4.18 Susunan Tim Manajemen Cassava (Dokumentasi Penulisan, 2014)
Owner pada tahap awal bisnis Cassava ini terdiri dari Biena Hairlambang,
Citra Ni’mahani, dan Dicky Wirawan. Dan setiap owner membawahi masing-masing
divisi.
4.7.1.1 Divisi Operasional
Bagian divisi operasional memiliki tanggung jawab untuk
mengontrol berbagai proses kegiatan operasional dari Cassava. Proses
kegiatan operasional ini dimulai dari pembelian bahan baku yang
dipesan melalui suplier sayuran, menjaga kualitas produk, proses
pengolahan bahan baku menjadi makanan setengah jadi, pengemasan
makanan setengah jadi, distribusi, sampai ke penjualan produk kepada
customer.
OWNER
OPERASIONAL
GENERAL AFFAIR
KOKI
MARKETING & SALES
SALES ADMIN
FINANCE
133
Pada tahap awal bisnis Cassava ini, bagian Operasional
Manager dijabat oleh Dicky Wirawan. Agar dapat menjalankan
tugasnya secara efektif dan efisien, divisi operasional ini dibantu
dengan 2orang karyawan operasional lapangan yang terdiri dari, 1
orang koki, 1 orang bagian umum; dan 1 orang karyawan administrasi
pemasaran dan penjualan
Koki bertanggung jawab untuk memilih bahan baku yang
diperlukan dan mengolahnya sampai menjadi makanan siap saji.
Sedangkan bagian umum bertanggung jawab untuk mengendarai food
truck dari head office sampai ke lokasi tempat berjualan, dan
membantu koki untuk menyiapkan pesanan pelanggan. Dan untuk
bagian administrasi pemasaran dan penjualan ini merupakan karyawan
dari divisi pemasaran dan penjualan yang turun ke lapangan dan
bertanggung jawab untuk merekapitulasi penjualan setiap harinya dan
melayani transaksi penjualan.
4.7.1.2 Divisi Pemasaran dan Penjualan
Divisi pemasaran dan penjualan bertanggung jawab untuk
membuat rencana pemasaran baik jangka panjang maupun jangka
pendek, membuat berbagai macam promo, dan kegiatan pemasaran
lainnya untuk meningkatkan penjualan dan ekspansi usaha bisnis
Cassava. Selain itu divisi pemasaran dan penjualan juga bertanggung
jawab untuk membuat laporan bulanan kepada divisi keuangan.
134
Pada tahap awal bisnis Cassava, divisi pemasaran dan
penjualan dijabat oleh Biena Hairlambang. Dan divisi pemasaran ini
dibantu oleh 1 orang karyawan sebagai administrasi pemasaran dan
penjualan yang akan turun ke lapangan bersama bagian operasional
untuk membantu kegiatan penjualan sehari-hari Cassava.
4.7.1.3 Divisi Keuangan
Divisi keuangan bertanggung jawab untuk membuat laporan
keuangan bulanan dan tahunan, serta mengatur arus kas keuangan
usaha bisnis Cassava. Dan pada tahap awal usaha bisnis Cassava,
divisi keuangan ini dijabat oleh Citra Ni’mahani.
4.7.2 Job Description
Uraian penjelasan tentang pekerjaan masing-masing divisi
menekankan akan tugas dan tanggung jawab para karyawan untuk
menjalankan pekerjaannya dalam usaha bisnis ini. Uraian pekerjaan ini
merupakan acuan pedoman, arahan, ataupun petunjuk bagi masing-masing
karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Dengan adanya uraian
penjelasan tentang tanggung jawab dan tugas masing-masing karyawan,
diharapkan para karyawan tersebut dapat menjalankan tugas pekerjaan secara
efektif dan efisien.
135
Uraian job description yang jelas dan terarah akan membuat usaha
bisnis ini dapat berjalan secara optimal, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dari masing-masing karyawan. Dan uraian job description ini
berlaku untuk semua karyawan mulai dari level tertinggi sampai ke level
terendah.
a. Job Description Operational Manager
1. Mengkoordinir kegiatan operasional sehari-hari agar dapat berjalan
dengan baik.
2. Melakukan kegiatan pengadaan bahan baku.
3. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana untuk menunjang
usaha.
4. Memonitor persediaan bahan baku.
5. Memonitor biaya operasional.
6. Menyerahkan laporan keuangan setiap bulan kepada divisi
keuangan.
7. Bekerja sama dengan divisi lain.
b. Job Description Marketing and Sales Manager
1. Membuat marketing plan jangka pendek maupun jangka jauh.
2. Menentukan harga jual produk dan melakukan kegiatan promosi.
136
3. Melakukan evaluasi terhadap pelanggan dari hasil survey untuk
mengukur tercapainya target dari kegiatan pemasaran dan
penjualan.
4. Menganalisa dan mengembangkan kegiatan pemasaran untuk
dapat membantu penjualan dan meningkatkan jumlah pelanggan.
5. Membuat laporan bulanan penjualan dan budgeting kegiatan
pemasaran tahunan.
6. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran dan
penjualan.
7. Bekerja sama dengan divisi lain.
c. Job Description Finance Manager
1. Memonitor, mengumpulkan data, dan menganalisis laporan
keuangan usaha bisnis perusahaan dari semua divisi agar dapat
mengetahui keseimbangan arus kas usaha bisnis.
2. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan perusahaan.
3. Melakukan perhitungan serta pembagian gaji karyawan.
4. Melakukan pencatatan terhadap semua transaksi keluar masuk
keuangan perusahaan.
5. Bekerja sama dengan divisi lain.
137
d. Job Description Operational Staff
Koki
1. Membuat daftar permintaan bahan baku yang dibutuhkan.
2. Memonitor stok bahan baku.
3. Mengolah bahan baku sampai menjadi makanan siap saji.
4. Menyajikan makanan pesanan pelanggan.
General Affair
1. Mengendarai food truck dari head office sampai ke spot penjualan
dan sebaliknya.
2. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk penjualan.
3. Membantu koki mengolah makanan pesanan pelanggan.
4. Melakukan kontrol berkala mobil.
e. Job Description Marketing and Sales Staff (Administration)
1. Melayani penjualan kepada pelanggan.
2. Bertanggung jawab terhadap keuangan di lokasi penjualan.
3. Mencatat dan membuat laporan transaksi harian penjualan.
138
4.8 Timeline
Berikut ini adalah timeline mulai dari persiapan launching usaha bisnis
Cassava sampai dengan rencana pengembangan 3 (tiga) tahun ke depan:
4.8.1 Rencana Persiapan
Suatu usaha bisnis harus mempunyai perencanaan yang disusun
dengan baik, mulai dari perencanaan persiapan usaha sampai dengan usaha
tersebut dijalankan. Proses perencanaan sangat penting untuk memastikan
target dari usaha dapat tercapai. Semua aktivitas dapat diperhitungkan dengan
baik hal ini berkaitan dengan berapa waktu yang diperlukan untuk menjalani
suatu aktivitas.
- Perizinan
Untuk membuat suatu usaha yang legal perlu adanya perizinan dari
pihak-pihak yang berwenang. Perizinan dilakukan selama 3 (tiga) bulan.
Adapun izin yang akan diurus adalah, membentuk badan usaha perseroan
terbatas, surat izin dari LPOM (Lembaga Pengawasan Obat dan
Makanan), sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) serta izin
lokasi tempat berjualan.
- Persiapan Sarana dan Prasaranan
Persiapan sarana dan prasarana yang dimaksud adalah persiapan
dimulai dari head office, food truck, peralatan masak, peralatan kantor,
139
peralatan operasional yang menunjang jalanannya usaha. Tidak lupa untuk
membuat prototype untuk design logo dan kemasan yang akan digunakan.
- Recruitment
Perekrutan karyawan baru dilakukan selama 1 (satu) bulan. Untuk
menjadi karyawan harus dipilih yang terbaik dari setiap kandidat yang
ada. Kebutuhan posisi disesuaikan dengan keahlian dari kandidat,
sehingga beban kerja yang dikerjakan secara profesional.
- Pelatihan
Setelah dilakukan perekrutan, karyawan harus dipersiapkan dengan
matang dengan cara memberikan pelatihan. Tahap pertama dibekali
dengan orientasi usaha, tahap ini akan dijelaskan tentang perusahaan
secara umum. Tahap kedua yaitu product knowledge, yaitu tahap
pengenalan produk yang akan dijual di pasar. Tahap ketiga dilakukan
pelatihan sesuai dengan posisi masing-masing agar dapat menciptakan
pelayanan yang optimal terhadap pelanggan.
- Soft Launcing
Soft launching dilakukan pada awal Januari 2015. Pada bulan ini
Cassava mulai melaukukan promo-promo untuk meningkatkan brand
awareness terhadap produk yang dijual.
140
- Launching
Launching dilakukan di awal tahun 2015, tepatnya bulan Januari.
Tabel 4. 11 Rencana Persiapan Bisnis Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
4.8.2 Rencana Pengembangan Produk
Untuk menjaga agar tetap sustain dan growth, Cassava menggunakan
strategi dengan mengembangkan produk-produk yang ada. Selain variasi
menu, agar menarik konsumen Cassava juga mengembangkan produk dengan
variasi bahan dasar yang digunakan. Cassava berkomitmen menggunakan
bahan dasar dari umbi-umbian sebagai sarapan.
Pada awalnya Cassava menggunakan singkong sebagai bahan
dasarnya, dengan cara ini diharapkan dapat menyajikan menu sarapan baru
dibanding menu yang sudah ada. Singkong dipilih karena makanan ini sudah
banyak dikenal masyarakat di Indonesia. Setelah singkong, bahan dasar yang
2015
AKTIVITAS Oktober November Desember Januari
Perizinan
Persiapan Sarana dan Prasarana
Recruitment
Pelatihan
Soft Launching
Launching
2014
141
dipilih adalah kentang. Sajian kentang juga tidak asing pada cita rasa kuliner
Indonesia.
Rencana pengembangan produk selanjutnya adalah dengan
menggunakan bahan dasar ubi. Banyak olahan ubi dengan menu tradisional
maupun menu-menu modern. Gandum adalah bahan dasar ynag dipilih
selanjutnya, gandum adalah bahan baku yang cukup mahal dibanding dengan
bahan baku yang akan dikembangkan sebelumnya. Dengan penggunaan bahan
baku ini diharapkan dapat mengambil pasar menengah ke atas.
Setiap adanya produk baru, strategi dari tim marketing sangat
diperlukan. Perlu adanya pengenalan produk baru kepada konsumen dengan
product launching atau product campaign melalui kegiatan promosi.
Gambar 4.19 Rencana Pengembangan Bahan Baku Produk Cassava
(Dokumentasi Penulis, 2014)
Singkong
Kentang
Ubi
Gandum
142
Sesuai dengan product timeline di atas Cassva memperkenalkan
produk makanan selain singkong tetapi masih berbahan baku umbi-umbian.
Pengembangan produk dilakukan tidak secara keseluruhan, tetapi munculnya
1 (satu) menu baru akan menggantikan 1 (satu) menu yang lama.
Pengembangan produk ini dilakukan setiap tahunnya. Diharapkan dengan
adanya pengembangan produk, konsumen dapat penyegaran baru dengan
variasi menu yang menarik.
Ditahun kedua, Cassava memperkenalkan Potato Kroket, yaitu kroket
yang berbahan dasar kentang. Potato Kroket ini terdiri dari berbagai rasa di
dalamnya yang nantinya menambah variasi menu dari Cassava. Di tahun
kedua ini, Potato Kroket menggantikan posisi Cassava Cake yang harus
discountinued.
Pada tahun selanjutnya, yaitu tahun ketiga dari pengembangan produk,
Cassava mengeluarkan produk baru yaitu Fried Sweet Potato. Kehadiran Fried
Sweet Potato beriringan dengan launching 1 (satu) unit food truck yang baru.
Fried Sweet Potato merupakan stik ubi manis yang digoreng dengan tepung
terigu. Selanjutnya sebagai finishing dari produk diberikan taburan berbagai
pilihan bumbu seperti barbeque, keju dan ayam panggang. Konsumen dapat
memilih taburan sebagai tambahan untuk menikmati Fried Sweet Potato.
Produk ini menggantikan Cassava Sauce Steak yang dianggap produk sejenis.
143
Untuk menguatkan kembali cita rasa singkongnya, Cassava
memperkenalkan Cassava Waffle di tahun ketiga. Cassava Waffle dijual
untuk mengobati kerinduan konsumen terhadap produk singkong yang
menjadi ciri khas dari Cassava. Cassava Waffle adalah kue yang terbuat dari
adonan atau kue yang terbuat dari adonan yang dimasak dalam cetakan waffle
yang bermotif untuk memberikan ukuran, bentuk, karakteristik dan kesan
dipermukaannya. Yang membedakan waffle ini dengan waffle lainnya yaitu
pada penggunaan tepung singkong (tapioka). Penyajian waffle ini ditambah
dengan topping yang dapat dipilih konsumen. Topping yang tersedia yaitu
coklat, stroberi, anggur dan vanilla. Cassava Cheese Croisant adalah produk
yang digantikan Cassava Waffle ditahun keempat.
Inovasi tiada henti dari Cassava yaitu mengolah sarapan dengan
berbahan baku umbi-umbian. Bahan baku yang dipilih untuk pengembangan
produk ditahun kelima adalah gandum. Cassava memperkenalkan Oatmeal
Bread yang berbahan dasar gandum, yaitu sajian sarapan yang berbentuk roti.
Oatmeal Bread hadir dengan menggantikan posisi Cassava Waffle.
4.8.3 Rencana Jangka Panjang
Dalam usaha bisnis, perlu dibuat perencanaan jangka panjang. Hal ini
dimaksudkan agar usaha bisnis tersebut dapat terus berekspansi dan
berkembang secara optimal. Rencana jangka panjang dari usaha bisnis
144
Cassava ini mencakup pengembangan produk, penambahan food truck, dan
perluasan target market.
- Penambahan Jumlah Unit Food Truck
Pada tahap kedua rencana pengembangan Cassava adalah
dengan menambah 1 (satu) unit food truck. Lokasi berjualan unit ini
tentunya dianalisa terlebih dahulu setidaknya pada area yang sama
dengan area perkantoran kuningan. Dengan penambahan 1 (satu) unit
food truck dapat meningkatkan pendapatan 2 (dua) kali lipat dari
sebelumya. Hal ini diharapkan akan membuat usaha bisnis ini terus
tumbuh dan berkembang secara optimal.
- Penambahan Target Market
Rencana pengembangan pada tahap peratama yaitu dengan
ekspansi dengan menjual sarapan untuk perserta pada event Hari
Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang berada di jalan Sudirman –
Thamrin yang ada setiap akhir pekan. HBKB dilaksanakan pada pukul
05.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB, hal ini sesuai dengan jam
operasional harian Cassava. Dengan ekspansi pasar seperti ini
diharapkan Cassava dapat menambah pendapatan dari masyarakat
yang melakukan kegiatan pada event tersebut.
Rencana perkembangan dari Cassava yaitu dengan
menambahkan jumlah mobil untuk ekspansi bisnis agar menjangkau
area pemasaran yang lebih luas dari saat ini. Cassava juga tidak
145
menutup kemungkinan untuk membuka kedai-kedai di kantin-kantin
kantor yang tidak memungkinkan dengan menggunakan channel food
truck. Selain itu rencana pengembangan ke depan, Cassava dapat
menarik konsumen dengan tidak hanya melayani menu sarapan pagi
tetapi juga sebagai makanan siang dan malam serta yang
kemungkinannya lebih besar adalah untuk cemilan konsumen.
4.9 Perencanaan Keuangan
Keuangan adalah bagian yang penting dari suatu usaha. Kegiatan keseluruhan
dari suatu usaha dapat tercermin dari laporan keuangan. Begitu pula dengan
keberhasilan suatu usaha, usaha dapat dikatakan baik atau tidaknya dapat dilihat dari
keuangan. Untuk itu perencanaan keuangan yang baik dapat membantu mencapai
tujuan usaha.
Perencanaan keuangan dimulai dari perencanaan keuangan pada tahun
pertama. Untuk tahun-tahun selanjutnya dapat mendasar perencanaan keuangan tahun
pertama. Perencanaan itu meliputi perencanaan penjualan dan perencanaan biaya
yang keluar dalam usaha tersebut.
4.9.1 Struktur Keuangan
Struktur keuangan dari Cassava dibagi menjadi 2 (dua) fixed cost dan
variable cost.
146
4.9.1.1 Fixed Cost
Fixed cost adalah biaya yang dibutuhkan pertama kali sebagai
investasi untuk menjalankan sebuah bisinis.
- Perencanaan Anggaran untuk Memulai Usaha
Perencanaan anggaran untuk memulai suatu usaha adalah
menggambarkan total biaya yang dibutuhkan untuk memulai suatu
usaha. Rinciannya termasuk biaya sewa tempat, renovasi,
perizinan usaha serta rekruitmen dan pelatihan pegawai. Selain itu
anggaran awal juga disusun untuk pembelian food truck, peralatan
yang diperlukan pada head office dan food truck yang semuanya
itu akan menjadi aset dari bisnis ini. Bagian lain yang menjadi
beban awal untuk memulai usaha dalah persediaan barang selama
3 (tiga) bulan.
147
Tabel 4.12 Perencanaan Anggaran Awal Usaha Bisnis “Cassava”
Start Up Expenses QTY Unit Price Amount
Sewa Tempat (1 tahun) 1 11,000,000Rp 11,000,000Rp
Renovasi 1 5,000,000Rp 5,000,000Rp
Perijinan
-Pendirian PT 1 8,500,000Rp 8,500,000Rp
-Sertifikasi BPOM 1 5,000,000Rp 5,000,000Rp
-Sertifikasi MUI 1 3,000,000Rp 3,000,000Rp
Total Perijinan 16,500,000Rp
Biaya Rekruitmen 1,000,000Rp
TOTAL 33,500,000Rp
Start Up Asset
Food Truck 1 147,000,000Rp 147,000,000Rp
Peralatan di Food Truck
-Kompor 1 500,000Rp 500,000Rp
-Tabung Gas 12KG 2 600,000Rp 1,200,000Rp
-Kulkas 1 2,000,000Rp 2,000,000Rp
-Oven 1 1,000,000Rp 1,000,000Rp
-TV LED 1 6,500,000Rp 6,500,000Rp
-Genset 1 5,000,000Rp 5,000,000Rp
-Calculator Machine 1 700,000Rp 700,000Rp
-Alat Masak 1 2,000,000Rp 2,000,000Rp
-Dispenser 1 350,000Rp 350,000Rp
-Standing Table 4 400,000Rp 1,600,000Rp
-Line Separator 1 150,000Rp 150,000Rp
-Galon 2 100,000Rp 200,000Rp
Total 21,200,000Rp
Peralatan di Head Office
-Dispenser 2 350,000Rp 700,000Rp
-Galon 4 100,000Rp 400,000Rp
-Kompor 2 500,000Rp 1,000,000Rp
-Tabung Gas 12KG 3 600,000Rp 1,800,000Rp
-Kulkas 1 1,700,000Rp 1,700,000Rp
-Kitchen Set 1 5,000,000Rp 5,000,000Rp
-Alat Masak 1 4,000,000Rp 4,000,000Rp
Total 14,600,000Rp
Peralatan Administrasi
-Meja 4 600,000Rp 2,400,000Rp
-Kursi 4 400,000Rp 1,600,000Rp
-Laptop 1 3,500,000Rp 3,500,000Rp
-Printer 1 500,000Rp 500,000Rp
-ATK 1 500,000Rp 500,000Rp
-Jaringan LAN 1 100,000Rp 100,000Rp
-Papan Tulis 3 420,000Rp 1,260,000Rp
Total 9,860,000Rp
TOTAL 192,660,000Rp
Persediaan 40,716,202Rp
GRAND TOTAL 266,876,202Rp
Perencanaan Anggaran untuk Memulai Usaha
148
Dari rincian di atas total start up cost yang dibutuhkan untuk memulai usaha
Cassava sebesar Rp 267.130.370,- Untuk memenuhi biaya tersebut Cassava
memutuskan untuk memulai bisnis dengan modal awal sebesar Rp 300.000.000,-
Modal tersebut berasal dari dana ketiga owner yaitu Biena Hairlambang, Citra
Ni’mahani dan Dicky Wirawan. Porsi dana yang dihimpun dari masing-masing
owner adalah sama yaitu sebesar 33,33 %.
Gambar 4.20 Pembagaian Pemberian Modal (Dokumentasi Penulis, 2014)
4.9.1.2 Variable Cost
Biaya operasional yang dibutuhkan untuk menjalankan
kegiatan operasional Cassava dibagi sebagai berikut:
33.33%
33.33%
33.33%
Pembagian Pemberian Modal
Biena Hairlambang
Citra Ni'mahani
Dicky Wirawan
149
1. Beban Gaji
Cassava memberikan gaji setiap bulannya kepada
karyawan maksimal 3 hari sebelum akhir bulan. Berikut
daftar gaji setiap karyawan Cassava:
Tabel 4.13 Gaji Karyawan Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
2. Tunjangan Hari Raya (THR) per-tahun
THR diberikan sebesar satu kali gaji untuk semua
karyawan pada seminggu sebelum hari raya Idul Fitri setiap
tahunnya.
Tabel 4.14 THR Karyawan Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Posisi Jumlah Karyawan Gaji Perbulan
Operational Manager 1 3,500,000.00Rp
Marketing Manager 1 3,500,000.00Rp
Finance Manager 1 3,500,000.00Rp
Sales Admin 1 2,445,000.00Rp
General Affair 1 2,445,000.00Rp
Koki 1 2,500,000.00Rp
Total 17,890,000.00Rp
Posisi Jumlah Karyawan THR Pertahun
Operational Manager 1 3,500,000.00Rp
Marketing Manager 1 3,500,000.00Rp
Finance Manager 1 3,500,000.00Rp
Sales Admin 1 2,445,000.00Rp
General Affair 1 2,445,000.00Rp
Koki 1 2,500,000.00Rp
Total 17,890,000.00Rp
150
3. Bonus Tahunan
Bonus tahunan hanya diberikan kepada staf operasional
yang terdiri dari Sales Admin, General Affair dan Koki.
Besaran bonusnya dihitung berdasarkan jumlah porsi menu
makanan dan minuman yang dijual. Setiap porsi yang
dijual staf operasional berhak mendapatkan Rp 50,-.
Pemberian bonus ini diberikan setiap bulan Desember.
Tabel 4.15 Bonus Karyawan Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
4. Operasional Food Truck
Biaya operasional food truck adalah biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan penjualan.
Tabel 4.16 Biaya Operasional Food Truck Bulanan
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Posisi Jumlah Karyawan Bonus Pertahun
Sales Admin 1 4,133,000.00Rp
General Affair 1 4,133,000.00Rp
Koki 1 4,133,000.00Rp
Total 12,399,000.00Rp
Operasional Food truck / bulan Qty Unit Cost Total
Satpol PP 1 700,000.00Rp 700,000.00Rp
Kebersihan 22 5,000.00Rp 110,000.00Rp
Bensin (22 hari x @10L) 220 5,500.00Rp 1,210,000.00Rp
Tol (Pulang Pergi) 20 10,000.00Rp 200,000.00Rp
Total 2,220,000.00Rp
151
5. Utilitas Head Office
Biaya operasional head office adalah biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan administrasi di kantor.
Tabel 4.17 Utilitas Head Office Cassava
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
6. Insentif OB
Insentif OB diberikan untuk meningkatkan penjualan
dengan channel melalui jasa OB. Dalam perencanaan
keuangan ini OB diharapkan akan mendongkrak penjualan
pada pagi hari sebelum jam-jam sibuk. Insentif yang
diberikan kepada OB sebesar Rp 1.000,-/ menu makanan
yang dijual melalui perantara OB.
7. Biaya Perawatan Food Truck
Biaya perawatan food truck pada tahun pertama
dianggarkan sebesar Rp 500.000,- per-tiga bulan. Nilai
tersebut dengan asumsi untuk biaya penggantian oli dan
service umum.
Utilitas / Bulan Qty Unit Cost Total
Listrik 1 400,000.00Rp 400,000.00Rp
Internet 1 100,000.00Rp 100,000.00Rp
ATK (set) 1 50,000.00Rp 50,000.00Rp
Kebersihan 1 50,000.00Rp 50,000.00Rp
Total 600,000.00Rp
152
8. Harga Bahan Baku
Harga bahan baku merupakan hal yang kritikal dari
usaha pada industri makanan. Cassava melakukan
pemesanan bahan baku melalui suplier bahan baku yang
sudah dipilih dengan baik. Harga bahan baku nantinya akan
diproyeksikan menjadi harga bahan baku per-porsi.
Kenaikan harga bahan baku setiap tahun diasumsikan
sebesar 10%.
9. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran dianggarkan setiap tahunnya untuk
keperluan kegiatan pemasaran Cassava. Biaya pemasaran
pada tahun pertama terdiri dari pembuatan website dan
hosting, launching produk dan aktivitas promosi perempat
bulan (term).
10. Pajak
Pajak yang dikeluarkan Cassava adalah PPh Wajib
Pajak Badan yaitu sebesar 25%.
153
4.9.2 Laporan Keuangan
4.9.2.1 Proyeksi Laporan Laba Rugi
Berdasarkan proyeksi tahun pertama, laporan laba rugi bulanan
Cassava pada bulan Januari 2015 mengalami kerugian. Setelah itu
pada bulan berikutnya di tahun pertama (Februari – Desember 2015)
cukup fluktuatif. Dan pada periode 4 (empat) bulanan di tahun pertama
terdapat pengeluaran untuk kegiatan marketing. Oleh karena itu jika
dilihat pada grafik di bawah, pada bulan Mei dan September laba
bersih dari Cassava ini mengalami penurunan.
Sedangkan pada bulan Juli terlihat grafik laba bersih Cassava
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya biaya pengeluaran
untuk pembayaran THR kepada semua karyawan Cassava. Dan pada
bulan Desember, laba bersih Cassava mengalami penurunan lagi
karena mengeluarkan biaya untuk pembayaran bonus akhir tahun bagi
seluruh karyawan Cassava.
154
Gambar 4.21 Grafik Laba Bersih Bulanan Tahun Pertama
(Dokumentasi Penulis, 2014)
Jika dilihat dari laporan laba rugi secara tahunan, pertumbuhan
laba bersih rata-rata sebesar 105% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan
paling signifikan terjadi pada tahun ketiga yang dikarenakan adanya
penambahan 1 (satu) unit food truck, sehingga dapat meningkatkan
penjualan dua kali lipat dibandingkan pada tahun sebelumnya.
-Rp40.00
-Rp30.00
-Rp20.00
-Rp10.00
Rp0.00
Rp10.00
Rp20.00
Rp30.00
Rp40.00
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Juta
Laba Bersih
155
Gambar 4.22 Grafik Laba Bersih Tahunan Tahun Pertama
(Dokumentasi Penulis, 2014)
4.9.2.2 Proyeksi Laporan Arus Kas
Pada laporan arus kas, Cassava membagi laporan tersebut
menjadi 3 (tiga) aktivitas. Pertama aktivitas operasional, dimana dalam
arus kas dari aktivitas operasional ini berisi tentang semua pencatatan
kas masuk dan kas yang keluar dari aktivitas operasional. Kas masuk
yang dari aktivitas operasional ini berasal dari penjualan produk dan
penjualan paket. Sedangkan untuk arus keluar adalah biaya-biaya yang
keluar untuk menunjang aktivitas operasional dari Cassava.
Rp0
Rp200
Rp400
Rp600
Rp800
Rp1,000
Rp1,200
Rp1,400
Rp1,600
Rp1,800
2015 2016 2017 2018 2019
Juta
Laba Bersih
156
Aktivitas kedua adalah aktivitas investasi. Untuk arus kas
masuk dalam aktivitas ini, Cassava sama sekali tidak mempunyai kas
masuk. Sedangkan untuk arus kas keluar adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk aktivtas investasi seperti pembelian food truck,
pembelian peralatan yang terdapat pada food truck, pembelian
peralatan yang terdapat pada head office serta pembelian peralatan
administrasi di kantor.
Aktivitas terakhir yang dicatat pada laporan arus kas adalah
aktivitas pendanaan. Laporan arus kas Cassava mencatat pemasukan
kas dari modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini yaitu sebesar
Rp 300.000.000,- Modal tersebut diinvestasikan hanya sekali pada
tahun pertama dan tidak ada penambahan modal pada tahun kedua
sampai tahun kelima.
Gambar 4.23 Arus Kas Akhir Periode (Dokumentasi Penulis, 2014)
Rp0.00
Rp500.00
Rp1,000.00
Rp1,500.00
Rp2,000.00
Rp2,500.00
Rp3,000.00
Rp3,500.00
Rp4,000.00
Rp4,500.00
Rp5,000.00
2015 2016 2017 2018 2019
Juta
Arus Kas Akhir Periode
157
Dari laporan arus kas tersebut, arus kas yang dihasilkan pada
akhir periode setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukkan hasil yang baik untuk arus kas dari Cassava.
4.9.3 Uji Kelayakan Usaha
Uji kelayakan usaha dilakukan untuk mengukur tingkat pengembalian
investasi yang ditanamkan dalam usaha Cassava. Sebelum memulai suatu
investasi perlu adanya pengukuran nilai investasi apakah baik atau tidak untuk
dijalankan. Untuk itu usaha bisnis ini perlu juga dilakukan uji kelayakan
usaha. Uji kelayakan usaha yang dilakukan oleh Cassava adalah sebagai
berikut:
1. NPV
NPV dapat dihitung dengan membandingkan nilai investasi
sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi arus kas
(cash flow) yang diharapkan di masa yang akan datang. Hasil
perhitungan NPV usaha Cassava adalah sebesar Rp 2.898.651.178,-.
Gambar 4.24 Hasil Perhitungan NPV (Dokumentasi Penulis, 2014)
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Free Cash Flow (300,000,000)Rp 143,769,195Rp 413,140,758Rp 1,122,610,556Rp 1,302,179,068Rp 1,600,321,136Rp
Discount rate 10%
NPV 2,898,651,178Rp
158
2. IRR
Perhitungan IRR dilakukan untuk menentukan besarnya suku
bunga yang sama dengan nilai sekarang dari investasi dengan jumlah
arus kas yang diharapkan selama pinjaman. Berdasarkan perhitungan
IRR, besarnya suku bunga Cassava dari investasi dengan jumlah arus
kas yang diharapkan selama pinjaman adalah sebesar 131%. Hal ini
menunjukkan nilai suku bunga yang sama dengan nilai sekarang dari
investasi bisnis Cassava adalah 131%
Gambar 4.25 Hasil Perhitungan IRR (Dokumentasi Penulis, 2014)
3. Payback Period
Kalkulasi Payback Period dari Cassava berguna untuk mengetahui
kapan modal dari Cassava dapat kembali. Berikut ini adalah kalkulasi
Payback Period secara annual:
Gambar 4.26 Hasil Perhitungan PP Tahunan
(Dokumentasi Penulis, 2014)
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa modal kembali pada tahun kedua.
Untuk mengetahui lebih tepatnya lagi kapan Cassava mengalami Payback
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Free Cash Flow (300,000,000)Rp 143,769,195Rp 413,140,758Rp 1,122,610,556Rp 1,302,179,068Rp 1,600,321,136Rp
IRR 131%
Annual Cummulative
Initial Investment (300,000,000)Rp (300,000,000)Rp
Tahun 1 131,237,195Rp (168,762,806)Rp
Tahun 2 400,608,758Rp 231,845,952Rp
Tahun 3 1,095,374,156Rp
Tahun 4 1,274,942,668Rp
Tahun 5 1,573,084,736Rp
159
Period, berikut ini adalah kalkulasi secara bulanan yang digambarkan pada
grafik di bawah ini:
Gambar 4.27 Hasil Perhitungan PP Bulanan
(Dokumentasi Penulis, 2014)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Payback Period Cassava pada
Bulan May 2016 atau sekitar 1 tahun 5 bulan dari mulai berjalannya usaha ini.
4.10 Resiko Bisnis
Tidak selamanya dalam menjalankan suatu usaha bisnis sesuai dengan
keinginan. Suatu saat tentunya usaha bisnis akan menghadapi resiko bisnis yang
tidak sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu perlu diasumsikan resiko apa saja
yang kemungkinan akan terjadi dalam usaha bisnis Cassava ini, antara lain:
Rp(400)
Rp(300)
Rp(200)
Rp(100)
Rp-
Rp100
Rp200
Rp300
Juta
Payback Period
160
- Pencurian ide
Peluang yang besar dan serta pangsa pasar yang cukup
menjanjikan tidak menutup kemungkinan akanada kompetitor baru
yang masuk ke dalam industri yang sama dengan Cassava dan
menawarkan konsep yang berbeda. Hal ini sangat mungkin terjadi di
dalam suatu usaha bisnis. Oleh karena itu Cassava akan selalu
membuat inovasi terhadap produk ataupun konsep yang akan
diberikan terhadap konsumen. Selain itu meningkatkan kualitas dan
pelayanan juga menjadi komitmen dari Cassava untuk tetap
memberikan kepuasan dan menjaga loyalitas konsumen Cassava agar
tidak pindah kepada kompetitor.
- Kompetitor
Banyaknya pilihan makanan bagi para pekerja kantoran
sebagai menu sarapan pagi membuat Cassava memiliki banyak
pesaing. Oleh karena itu untuk meminimalisir resiko tersebut, Cassava
hadir dengan memberikan menu sarapan yang berbeda dan
pengalaman baru untuk menyantap sarapan. Cassava juga akan tetap
berkomitmen untuk terus berinovasi baik terhadap produk, konsep,
maupun pelayanan agar konsumen tetap merasa aware terhadap brand
Cassava.
- Kenaikan harga bahan baku
Kontribusi terbesar pada usahaa bisnis Cassava terletak pada
persediaan dan harga bahan baku, yakni sekitar 60%. Oleh karena itu
161
Cassava membuat perjanjian atau kontrak harga dengan suplier bahan
baku untuk menghindari kenaikan harga pada waktu tertentu. Selain
itu apabila kenaikan harga bahan baku tersebut tidak dapat dihindari,
maka Cassava melakukan pengurangan porsi (cost composied) agar
harga produk yang ditawarkan tidak mengalamai kenaikan.
- Kejenuhan Pasar
Untuk mengatasi kejenuhan pasar ini, Cassava berkomitmen
untuk terus berinovasi dalam produk-produk yang ditawarkan, baik
dengan mengganti menu yang kurang diminati pelanggan ataupun
dengan menambah menu baru. Selain itu, Cassava juga akan
melakukan kegiatan promo secara rutin ataupun promo pada waktu-
waktu tertentu, seperti Hari Kemerdekaan, Valentine’s Day, dan lain-
lain.
Setelah pembahasan business plan pada bab ini, maka pada bab selanjutnya
akan dibahas mengenai protype design yang akan digunakan pada usaha bisnis
Cassava ini seperti brand, logo, kemasan, menu, food truck, seragam, kartu nama,
dan kegiatan promosi.
Top Related