29
BAB III
PROSES PERANCANGAN
A. Konsep Dasar Perancangan
Pada Perancangan Wisata Pantai Pasir Putih Maelang ini menggunakan
pendekatan terhadap Arsitektur Tropis. Namun, pada konstruksi dan bahan
bangunannya sebagian menggunakan bahan material modern dan alami namun
tidak meninggalkan ciri khas dari bangunan Tropis itu sendiri. Dengan
pertimbangan selain berkesan alamiah/menyatu dengan alam karena materialnya
sebagian berbahan dasar dari kayu. Hal ini untuk lebih memperkenalkan seni
budaya dari masyarakat Bolaang Mongondow kepada wisatawan lokal maupun
wisatawan dari luar daerah dan mancanegara.
B. Gambaran Umum Obyek
1. Deskripsi Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Gambar 3.1 Peta Provinsi Sulawesi Utara
(Sumber : internet)
Gambar 3.2 Peta Kabupaten Bol-Mut
(Sumber : internet)
30
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan wilayah administrasi
hasil pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara
berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2007.
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara terletak memanjang arah timur-barat
di bagian barat Provinsi Sulawesi Utara, sepanjang jalur jalan trans sulawesi
bagian utara, yang menghubungkan antara Kota Manado sebagian ibukota
Provinsi Sulawesi Utara di bagian utara dan Makassar sebagai ibukota Provinsi
Sulawesi Selatan di bagian selatan pulau sulawesi. Secara Geografis daratan
kabupaten Bolaang Mongondow Utara terletak pada 386.732 mT – 530.446 mT
dan 74.367 mU – 115.085 mU (zone UTM 51 North).
Wilayah perencanaan yang menjadi ruang lingkup penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mencakup
keseluruhan luas wilayah dari Kabupaten Bolaang Mongondow, yang terbentuk
berdasarkan Undang-undang nomor 11 Tahun 2007, dan diresmikan oleh Menteri
Dalam Negeri tanggal 26 April 2007. Luas wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara adalah sebesar 178.729 ha.
Gambar 3.3 Luas Wilayah Kabupaten Bol-Mut
(Sumber : Hasil Survey)
Bintauna
Bolaang itang
barat
Bolaang itang
timur
Kaidipang
Pinogaluman
Sangtumbolang
31
No Nama Kecamatan Luas (Ha)
1. BINTAUNA 26.455
2. BOLAANG ITANG BARAT 30.126
3. BOLAANG ITANG TIMUR 28.071
4. KAIDIPANG 50.458
5. PINOGALUMAN 33.585
6 SANGTUMBOLANG 10.034
Total 178.729
Tabel 3.1 Luas Wilayah Bolaang Mongondow Utara
(Sumber: Hasil Survey / Data dikantor Bappeda Bolaang Mongondow Utara)
2. Batas wilayah
Secara umum geografis letak Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
memiliki batas-batas secara fisik, sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Sulawesi.
Sebelah Barat : Kabupaten Gorontalo Utara dan Provinsi Gorontalo.
Sebelah Selatan : Kabupaten Gorontalo & Kabupaten Boalemo
Provinsi Gorontalo.
Sebelah Timur : Provinsi Sulawesi Utara.
3. Potensi Obyek Wisata dan Rekreasi
Di wilayah Kabupaten BOL-MUT terdapat beberapa tempat yang menjadi
tujuan wisata masyarakat setempat bahkan dari luar. Tempat-tempat yang menjadi
obyek wisata di wilayah Kabupaten BOL-MUT adalah berupa obyek wisata alam
dan rekreasi.Obyek wisata alam yang terdapat di wilayah Kabupaten BOL-MUT
ini adalah obyek wisata Pantai babo yang berada di Kecamatan Pinogaluman,
pada obyek wisata ini kegiatan yang ditawarkan adalah berupa keindahan pantai
32
tersebut yang dapat dinikmati sebagai tempat pemandian pantai dan keindahan
lautnya. Wisata pantai lainnya yang juga terdapat di wilayah Kabupaten BOL-
MUT adalah pantai molosing yang berada di Kecamatan Sangtumbolang.
Beberapa obyek wisata alam lainnya yang ada di sub koridor ini adalah berupa
keindahan pantainya seperti pantai lolan di Kecamatan Kaidipang. Di wilayah
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tepatnya di Kecamatan sangtumbolang
terdapat sebuah pulau molosing, tempat ini menjadi sebuah obyek wisata yang
menarik karena adanya pelabuhan dan keindahan pantainya.
1. Infrastruktur
Infrastruktur disekitar site mempunyai jaringan-jaringan infrastruktur seperti:
Mempunyai akses jalan yang cukup memadai dan jarak tempuh ke lokasi tidak
terlalu jauh
Memiliki jaringan listrik.
Memperoleh jaringan air bersih dari mata air pegunungan, yaitu dengan
menggunakan pemipaan, menggunakan sumur dan menggunakan air sungai.
2. Pengaruh Perancangan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar
a. Pendaerahan/zoning
Pembagian zoning didalam tapak dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
area public (playground, gazebo), semi public (fasilitas restorandan coffee
shop,minimarket,kios-kios, souvenir shop), privat ( Ruang pengelola) serta area
servis.
Sumbu utama ditempatkan pada bagian barat tapak dimana merupakan area
publik, dan untuk area semi publik dan privat di bagian selatan dan utara. Dari
33
pintu masuk ke lokasi pantai pengunjung dapat menyusuri jalan sepanjang pantai
untuk menikmati indahnya pemandangan alam.
b. Pencapaian Tapak
Satu-satunya pencapaian kedalam tapak yaitu melalui jalan perkampungan
maelang yang jarak dari jalan utama ke lokasi berjarak 300 M. Pada bagian
selatan merupakan jalan utama yang dilalui oleh kendaraan dan menjadi jalan
transulawesi, karena jarak antara site perencanaan dan jalan utaman tidak terlaluh
jauh dan sudah ada jalan akses bagi kendaraan. Untuk mencapai lokasi tersebut
dan bisa ditempuh dengan jalan kaki maupun kendaraan.
Gambar 3.4 Akses menuju Lokasi
(Sumber : survey)
Perjalanan yang ditempuh tidak terlalu sulit karena akses menuju lokasi
sangat bagus.Selama perjalanan menuju lokasi dapat menikmati indahnya pantai
dan luasnya lautan karena perjalannya mengikuti bukit.
Gambar 3.5 Pemandangan Laut
(Sumber : survey)
34
C. Penentuan Lokasi Perencanaan
1. Analisa Lokasi
Lokasi yang direncanakan sebagai obyek wisata adalah kawasan Pantai pasir
putih Maelang yang mana kawasan ini merupakan dataran yang mempunyai garis
pantai cukup panjang sehingga sangat bagus untuk dijadikan sebagi wisata
bahari.
Secara administrasi, kawasan ini berada di tenga-tenga ibu kota Kabupaten
didalam wilayah kecamatan Sangtumbolang dangan jarak tempuh ±30km dari
Pusat ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Gambar 3.6 Pantai Pasir Putih Maelang Kecamatan Sangtumbolang Kab. Bolaang Mongondow Utara
(Sumber: Hasil Survey)
Kawasan ini memiliki batas wilayah yang secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut:
Utara : Berbatasan dengan lautan dan beberapa pulau kecil
Selatan : Berbatasan dengan hutan dan pegunungan
Timur : Berbatasan dengan pemukiman
Barat : Berbatasan dengan hutan
35
Gambar 3.7 Analisa Site
(sumber : Internet)
Gambar 3.8 Pencapaian Tapak
(sumber : Internet)
LOKASI SITE FASILITAS
WISATA
JALAN MENUJU
LOKASI
JALAN TRANS SULAWESI ARAH
MENUJU PROVINSI GORONTALO
JALAN TRANS SULAWESI ARAH
MENUJU MANADO DAN KOTA
MOBAGU
36
Arah Barat
Arah Selatan Arah Utara
Arah Timur
Gambar 3.9 Batasan site dipandang dari 4 arah
(Sumber: Hasil Survey)
Dengan memperhatikan kondisi lokasi dan potensi alam yang dimiliki
dapat dijelaskan bahwa Obyek wisata pantai pasir putih maelang adalah salah satu
obyek wisata yang diprioritaskan bagi umumnya Masyrakat kabupaten bolaang
mongondow dan pada khusnya Masyarakat sekitar Kecamatan sangtumbolang
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Dikarenakan pada obyek wisata Pantai
pasir putih maelang ini letaknya sangat didukung aksebilitas pencapaian yang
sangat mudah yakni Jalan Trans Sulawesi.
Dapat digambarkan bahwa pengunjung yang datang berkunjung ke
kawasan ini, akan dapat menikmati panorama alam yang ada, antara lain:
37
a. Pemandangan laut yang terhampar luas.
b. Garis Pantai berpasir Putih
c. Tepi Pantai yang yang berelevasi rendah
d. Panorama matahari terbenam.
2. Analisa Orientasi angin dan sinar matahari
Orientasi matahari dari arah timur ke barat memberi manfaat bagi pengunjung
terhadap sinar matahari pagi hari antara lain berjemur tubuh di pantai, berenang,
bersampan, memancing, berolah raga dan lain-lain. Orientasi angin dari arah utara
ke selatan yang berlangsung pada siang hari memberikan kesegaran dan kesejukan
pada kawasan obyek wisata Pantai pasir putih maelang, serta panorama alam dan
pemandangan kawasan pemukiman sepanjang garis pantai Desa maelang, pada
malam hari.
Satuan
Pengukuran
Jan Fe
b
Ma
r
Ap
r
Me
i
Jun Jul Ag
s
Se
p
Ok
t
No
v
Des
Penyinaran
Maksimum
10
0
10
0
100 10
0
100 10
0
10
0
100 10
0
10
0
100 91
Penyinaran
Minimum
0 0 1 3 0 0 13 34 36 14 30 0
Penyinaran
Rata-rata
57 41 56 57 65 72 70 31 75 69 71 44
Tabel 3.2 Penyinaran Matahari
(Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika provinsi Sulawesi utara)
38
Matahari
Gambar 3.10 Analisa orientasi sinar matahari
Gambar 3.11 Analisa orientasi sinar matahari
Matahari terbenam ke
barat
05.30 pm
Matahari terbit dari
timur
06.30 am
Penggunaan vegetasi untuk menyaring
sinar matahari
Penerapan Elemen Interior Berupa
Tirai untuk menghalangi sinar
matahari berlebihan
Penggunanaan Overstek Bangunan
39
Dilihat dari tabel penyinaran matahari diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa:
Cahaya matahari yang baik diterima tubuh manusia, pada pagi hari pukul
06.00-10.00.
Cahaya matahari yang paling besar dan tidak baik untuk kesehatan manusia
pada siang hari, terutama pukul 13.00-16.00.
Titik kulminasi sinar matahari yaitu pada siang hari.
Penyinaran terbesar rata-rata pada bulan September dan terendah pada bulan
Agustus.
Melihat dan mempelajari Aspek-aspek yang ditimbulkan diatas, maka
alternatif pemecahan yang dapat diambil yaitu:
Diperlukan tanaman peneduh dan penyaring datangnya sinar.
Penggunaan oversteck pada bukaan bangunan.
Pemilihan material dan warna bangunan untuk memperkecil sinar yang
diperoleh.
40
Satuan
Pengukuran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Kecepatan
Maksimum
10 15 14 12 22 17 17 18 18 16 10 10
Kecepatan
Minimum
3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 3
Kecepatan
Rata-rata
10 15 14 12 22 17 17 18 18 16 10 5
Tabel 3.3 Arah dan Kecepatan Angin (Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika provinsi Sulawesi utara)
Dilihat dari tabel arah dan kecepatan angin diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa:
Untuk iklim tropis lembab, kecepatan rata-rata angin adalah: Angin laut 1,5
m/s terjadi pada siang hari. Angin darat 2,2 m/s terjadi pada malam hari.
Angin dari arah tenggara bertiup pada musim kemarau dari bulan April hingga
bulan September.
Angin barat daya pada musim penghujan dari bulan Oktober hingga bulan
Mei.
Melihat dan mempelajari Aspek-aspek yang ditimbulkan diatas, maka
alternatif pemecahan yang dapat diambil yaitu:
Pemanfaatan angin sebagai penghawaan alami dapat diterapkan pada ruang-
ruang tertentu misalnya: Restorant, Kamar resort, gazebo, dll. Sehingga
bagian tersebut dapat diletakkan ditempat datangnya angin.
Untuk memperkecil kecepatan angin, dapat diatur dengan penataan taman
pada ruang luar
41
Angin
Gambar 3.12 Arah Angin (Sumber : Analisis)
Angin merupakan potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
penghawaan alami pada bangunan, khususnya untuk bangunan-bangunan dengan
bentangan luas. Penerapan ventilasi dengan luas lubang masuk sama dengan luas
lubang keluar sangat baik untuk kenyamanan tubuh manusia. Penggunaan
vegetasi pada luar bangunan berfungsi untuk menyaring angin kencang atau angin
berlebihan yang masuk kedalam bangunan. Bukaan dibatasi untuk mereduksi
aliran udara yang besar karena lokasi juga berada di daerah pantai yang
anginnya cukup kuat. Angin cukup kencang berasal dari arah laut pada siang hari
dan pada pagi hari angin bertiup dari arah pegunungan menuju laut, sehingga
untuk mengantisipasinya yaitu pada penataan massa bangunan dan open space
dari kawasan
42
Gambar 3.13 Arah angin (Sumber : Analisis)
Berikut beberapa konsep pengendalian angin yang mendukung
Revitalisasi Objek Wisata Pantai Pasir Putih Maelang, diantaranya:
Mengoptimalkan penataan open space, karena menjadi poros tatanan
massa bangunan yang dapat menyebarkan angin ke segala arah. Sehingga
semua massa bangunan dapat menerima kualitas angin yang sama.
Pada area yang berpotensi mendapatkan angin yang cukup yakni pada sisi
bangunan bagian Utara dan Selatan, maka fungsi bukaan dioptimalkan
sebagai penghawaan alami pada ruangan.
Penggunaan bukaan dengan kisi-kisi (pada booven light) pada sisi
bangunan bagian Utara dan Selatan dengan sistem cross ventilation,
dengan dengan tujuan untuk mengurangi kelembaban udara pada ruangan,
selain itu juga sebagai penghawaan alami pada ruangan. Penempatan
vegetasi pada daerah datangnya angin untuk mengurangi hembusan yang
Ventilasi dengan lubang masuk sama
luas dengan lubang keluar. Arus
ventilasi yang terjadi baik untuk
daerah kedudukan tubuh manusia
Angin bertiup
kencang dari arah
laut
43
terlalu kencang. Yakni penempatan vegetasi jenis pohon palem dan pohon
cemara serta pohon rindang pada sisi kiri dan kanan kawasan.
D. Analisa Site dan Lingkungan
1. Pola tata massa
Pengaturan tata massa pada obyek wisata pantai pasir putih maelang di
kabupaten Bolaang Mongondow Utara, terdiri dari beberapa massa bangunan.
Pengaturan tata massa dalam suatu site bangunan dipengaruhi oleh beberapa
faktor pendukung, yaitu:
a. Faktor-fakror dari luar
Orientasi angin dan matahari.
Sirkulasi dalam site.
b. Faktor-faktor dari dalam
Zoning yang terjadi akibat faktor lingkungan.
Zoning akibat hubungan ruang.
Karena fungsinya sebagai wadah pelayanan rekreasi maka penataan massa
harus mencerminkan kesan yang tidak membosankan sehingga diperlukan suasana
yang rekreatif. Kesan demikian dapat dicapai melalui penyelarasan unsur-unsur
fisik yang ada seperti penataan bangunan dan penataan landscape.
Adapun beberapa kriteria penentuan pola tata massa:
Pemisahan massa berdasarkan karakteristik aktifitas.
Suasana yang diciptakan.
Didasarkan fungsi dan tujuan.
Karakter dan falsafah yang mempengaruhi bentuk dan tata massa.
44
Penyelarasan unsur-unsur fisik dan tatanan massa hendaknya
mencerminkan reaktif agar kesannya terbuka, karena merupakan fasilitas rekreasi,
kesan tersebut dapat terungkap melalui:
Pengolahan pantai.
Penataan landscape.
Penataan pola bangunan.
Pengaturan tata massa pada penataan wisata bahari ini, terdiri dari beberapa
massa bangunan. Maka pola yang cocok untuk di gunakan dalam wisata bahari
yaitu pola tata masa tersebar karena perkembangannya menyebar dan mengarah
pada unsur alam terbuka atau bebas sesuai dengan acuan pada konsep dasar.
Pola tersebar
Gambar 3.14 sketsa pola tersebar (Sumber : Analisis)
Pola perletakkan massa secara menyebar keseluruh kawasan site, tata letak
massa yang tercipta dari pola ini adalah:
Kesan rekreatif dengan suasana alami dapat mudah tercipta dengan
pengaturan landscape yang baik.
Pemisahan massa dengan aktifitas yang berbeda lebih jelas.
Masing-masing kegiatan tidak mengganggu.
45
Adanya penyebaran pengunjung.
Gambar 3.15 pertimbangan kondisi site (Sumber : Analisis)
Adapun unsur-unsur pendukung sehingga ditempatkannya fasilitas-
fasilitas dengan pola tata massa tersebar, adalah sebagai berikut:
Pada bagian utara, penempatan angin sebagai penghawaan alami sangat cocok
pada area ini jika ditinjau dari arah datangnya angin. Sehingga area service
diletakkan pada bagian ini.
Pada bagian Timur, terdapat terumbu karang dan tingkat kedalaman laut yang
cukup dalam jika dibandingkan bagian pulau yang lain.
Pada bagian Selatan, Jarak terdekat dengan daratan terdapat pada bagian pulau
sebelah selatan sehingga area penerimaan diletakkan pada bagian sehingga
akses pencapaian efisien.
Area servis Area pengelolah
Fasilitas
rekreasi
Area penerima
Fasilitas
penginapan
Area service Fasilitas
penginapan
46
Pada bagian Barat, terdapat pemandangan yang indah terutama pada sore hari
dapat langsung menikmati keindaha sunset, sehingga fasilitas yang cocok
ditempatkan disini adalah fasilitas kamar resort.
2. Analisa Pola penzoningan
Penzoningan dimaksud untuk dapat mengelompokkan beberapa bagian
kegiatan didalam suatu zone tertentu didasarkan atas sifat dan karakter masing-
masing kegiatan sehingga tidak saling mengganggu. Lingkungan disekitar site
antara lain penempatan pola sirkulasi, area kegiatan publik, semi publik, kegiatan
private, dan lain-lain.
Pola penzoningan pada penetapan obyek wisata bahari adalah sebagai berikut:
Gambar 3.16 pola penzoningan (Sumber : Analisis)
Arena fasilitas umum
( publik)
Area penginapan
(privat)
Area penerimaan
(publik)
Area fas umum ( semi
publik) Area pengelolah
(semi publik)
Area penginapan
(privat)
Area fas umum ( semi
publik)
47
E. Studi Pelaku dan Aktifitas
1. Pelaku dan Aktifitas
Untuk mengetahui kebutuhan ruang maka perlu diketahui jenis kegiatan atau
aktifitas yang dilakukan oleh pelaku kegiatan diobjek wisata pantai pasir putih
Maelang. Pelaku kegiatan khususnya bagi pengunjung yang datang ke obyek
wisata pasir putih Maelang ini belum dikenakan distribusi/sewa berupa karcis .
Adapun unsur-unsur pelaku kegiatan adalah:
a. Pengunjung
Didasarkan pada jenis kegiatan yang berlangsung, unsur pengunjung dapat
dibedakan atas:
1) Jenis aktifitas yang dilakukan.
2) Tingkat/golongan usia.
Sebagai pengunjung kegiatan/aktifitas yang dilakukan dapat berupa:
Bersantai sambil menikmati pemandangan alam sekitar kawasan pantai pasir
putih maelang.
Bersampan, berenang/mandi dengan air laut di sekitar kawasan obyek wisata
dan volly pantai.
Makan dan minum di restoran, caffe, bar, dan lain-lain.
Istirahat ditempat yang disediakan.
Untuk dapat mewadahi aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung di obyek
wisata pantai pasir putih Maelang tentunya dibutuhkan berbagai fasilitas
penunjang seperti penyediaan sarana-sarana untuk dapat menampung kebutuhan
dari aktifitas yang ada, antara lain:
48
1) Fasilitas umum.
Taman bermain.
Gazebo.
Dermaga.
Toko shofenir.
Kamar Resort.
Caffetaria.
Restoran.
Kios-kios.
Tempat penyewaan alat renang, menyelam, dan lain-lain.
Ruang promosi wisata
Ruang resepsionis.
Ruang serba guna.
Bangku taman.
2) Fasilitas pelengkap.
Ruang karyawan.
Ruang mesin genset.
Ruang mesin air bersih.
Pos jaga keamanan.
Poliklinik/P3K.
Tempat-tempat sampah.
49
b. Pengelolah
Dalam pengolahan pelayanan dan memadai guna memperlancar mekanisme
kerja dalam pengembangan dan Resort obyek wisata pantai pasir putih Maelang
ini perlu adanya jumlah personil pengelolah sesuai dengan kebutuhan yang ada:
Secara garis besar aktifitas pengelolah, antara lain:
Kegiatan administrasi dan keuangan.
Kegiatan promosi dan humas.
Kegiatan oprasional pemeliharaan/pengawasan.
Kegiatan service/pelayanan umum.
Didasarkan aktifitas yang ada bagiannya dengan pengelolah dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Staf pengelola.
Pimpinan.
Wakil pimpinan.
Bagian administrasi dan keuangan.
Bagian promosi dan humas.
Bagian operasional.
Bagian pelayanan umum/service.
2) Karyawan.
Petugas keamanan.
Petugas informasi.
Petugas resepsionis.
Petugas kebersihan.
50
Petugas operasional.
Petugas pemesanan tempat (boking).
Petugas poliklinik (P3K).
Petugas toko.
Waitres (pelayan makan dan minum).
3 .Kebutuhan Ruang
Kebutuhan akan ruang pada objek wisata pantai pasir putih Maelang di
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara didasarkan pada pola jenis dan kapasitas
kegiatan/aktifitas yang berlangsung di dalam suatu ruang.
Ditinjau dari analisa pelaku kegiatan (pengelolah dan pengunjung) dalam
obyek wisata pantai pasir putih Maelang dapat diuraikan jenis-jenis ruang yang
dibutuhkan yaitu sebagai berikut:
a. Kebutuhan ruang pengelola:
Ruang pimpinan.
Ruang wakil pimpinan.
Ruang administrasi dan keuangan.
Ruang bagian promosi dan humas.
Ruang bagian oprasional dan pengolahan umum.
Ruang rapat.
Ruang recepsionis dan boking tempat.
Ruang penukaran uang.
Gudang.
Pantry.
51
KM/WC.
Ruang tunggu tamu/hall.
b. Kebutuhan ruang fasilitas rekreasi, kebutuhan ruang yang dibutuhkan adalah:
Taman terbuka.
Taman bermain anak (Play ground).
Panggung terbuka.
Parkir.
Gazebo.
Selain fasilitas di darat, terdapat pula fasilitas rekreasi di laut seperti,
penyediaan perahu sampan dan perahu motor bagi para pengunjung.
c. Kebutuhan ruang fasilitas akomodasi
Restorant.
Cafetaria.
Kios-kios.
Kamar Resort.
d. Kebutuhan ruang fasilitas penunjang/pelengkap
Ruang penyewaan peralatan laut.
Ruang poliklinik/P3K.
Ruang serba guna.
Mushollah.
Lapangan olah raga.
Pos jaga.
52
Shovenir shoop.
Pintu gerbang.
Ruang mesin genset.
Ruang mesin pompa air.
Ruang promosi wisata.
Ruang penginapan karyawan.
4. Hubungan Ruang
Dalam menentukan pola hubungan ruang perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Hubungan masing-masing aktifitas ruang yang barlangsung pada tiap-tiap
uang dalam suatu massa bangunan.
b. Sifat aktifitas dengan melihat fungsi dan massa bangunan. Adapun simbol
yang digunakan untuk menjelaskan pola hubungan ruang adalah:
= Hubungan erat
= Hubungan sedang
= Hubungan jauh
Didasarkan akan pertimbangan akan hal di atas dapat dijelaskan pola
hubungan ruang dari masing-masing kelompok ruang.
53
a. Hubungan ruang berdasarkan kelompok ruang pengelolah.
b. Hubungan ruang berdasarkan ruang-ruang dari setiap kelompok ruang.
1) Ruang pengelolah
54
Ruang fasilitas rekreasi
2) Ruang fasilitas akomodasi, makan dan minum
2. Ruang fasilitas penunjang/pelengkap
55
5. Orientasi Ruang
Orientasi ruang yang tercipta pada Resort obyek wisata pantai pasir putih
Maelang didasarkan:
Fungsi ruang dan pola aktifitas yang terjadi.
Kedudukan dan hubungan ruang pada massa bangunan.
Pencapaian antara ruang mengacu pada konsep hubungan ruang.
Jenis dan fisik bangunan
6. Besaran Ruang
Penentuan besaran ruang dalam obyek wisata pantai pasir putih Maelang,
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Sebagai patokan dasar besaran ruang ditentukan oleh:
Jumlah pelaku aktifitas.
Dimensi peralatan/perabot.
Jumlah perabot yang digunakan.
Ruang gerak atau flow sirkulasi.
b. Standar ruang yang digunakan:
Standar-standar literatur seperti data arsitektur dan lain-lain.
Standarisasi ruang dan peralatan/perabot.
Studi pendekatan besaran ruang.
Untuk mengetahui kapasitas jumlah pengunjung yang akan berkunjung ke
wisata bahari di kabupaten BOL-MUT, didasarkan atas perbandingan jumlah
pengunjung pada salah satu obyek wisata yang ada di Provinsi Sulawesi Utara
56
yaitu obyek wisata pantai lolan dan pantai babo. Hal ini dikarenakan wisata
Bahari di kabupaten BOL-MUT belum dikelolah sebagai obyek wisata dan
rekreasi bagi masyarakat dan obyek wisata tersebut sudah dimanfaatkan
sebelumnya oleh masyarakat khususnya masyarakat kabupaten BOL-MUT,
sebagai obyek untuk bersantai. Adapun waktu pengunjung yang berkunjung pada
obyek wisata pantai lolan adalah setiap akhir pekan (hari minggu) dan hari libur
lainnya, jumlah pengunjung pada kunjungan hari teramai dapat mencapai 500
orang (hasil survey lapangan November-Desember 2011).
Berdasarkan perbandingan diatas, diasumsikan bahwa kapasitas pengunjung
yang akan berkunjung pada obyek wisata bahari di kabupaten BOL-MUT akan
mengalami peningkatan 40% dari perbandingan pengunjung yang ada, jumlah
pengunjung dapat mencapai 800 orang.
F. Perhitungan Luas Kebutuhan Ruang
1. Kelompok Ruang Fasilitas Pengelolah (Kantor pengelolah)
a. Ruang Pimpinan
Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2
Area Meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 3 orang = 1,07 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,5 x 2 buah = 3,25 m2
Area meja komputer = 0,85 x 1,50 = 1,28 m2
Area sofa tamu = 2.85 x 2,50 = 7,13 m2
15,99 m2
57
Luas ruangan = 15,99 x 30 % = 4,80 + 15,99 = 20,79 m2
b. Ruang Wakil Pimpinan
Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 2,60 m2
Area Meja komputer = 0,85 x 1,50 = 1,28 m2
= 7,86 m2
Luas ruangan = 7,86 x 30% = 2,36 + 7,86 = 10,21 m2
c. Ruang Bagian Administrasi dan Keuangan
1) Ruang Kepala Bagian
Standar ruangan perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 4,63 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2
= 9,55 m2
Luas ruangan = 9,55 x 30% = 2,87 + 9,55 = 12,42 m2
2) Ruang Staf (7 orang)
Standar ruang perorang = 0,95 m x 7 orang = 6,65 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 7 orang = 16,19 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 7 orang = 2,50 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2
= 28,59 m2
58
Luas ruang = 28,59 x 30% = 8,58 + 28,59 = 37,17 m2
d. Ruang Bagian Promosi dan Humas
1) Ruang Kepala Bagian
Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 = 1,63 m2
= 5,61 m2
Luas ruangan = 5,61 x 30% = 1,68 + 5,61 = 7,29 m2
2) Ruang Staf (7 orang)
Standar ruang perorang = 0,95 m x 7 orang = 6,65 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 7 orang = 16,19 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 7 orang = 2,50 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2
= 28,59 m2
Luas ruang = 28,59 x 30% = 8,58 + 28,59 = 37,17 m2
e. Ruang Oprasional (Pemeliharaan dan Perawatan)
1. ) Ruang Kepala Bagian
Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2
Area file cabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2
59
Area rak buku/arsip =0,65 x 2,50 = 1,63 m2
= 5,61 m2
Luas ruang = 5,61 x 30% = 1,68 + 5, 61 = 7,29 m2
2) Ruang Staf (6 orang)
Standar ruang perorang = 0,95 m x 6 orang = 5,70 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 6 orang = 13,88 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 6 orang = 2,15 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2
= 24,98 m2
Luas ruang = 24,98 x 30% = 7,49 + 24,98 = 32,47 m2
f. Ruang Pengelolah Umum
1. ) Ruang Kepala Bagian
Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 = 1,63 m2
= 5,61 m2
Luas ruang = 5,61 x 30% = 1,68 + 5,61 = 7,29 m2
2) Ruang Staf (8 orang)
Standar ruang perorang = 0,95 m x 8 orang = 7,60 m2
Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 8 orang = 18,50 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 8 orang = 2,86 m2
Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 3 buah = 4,88 m2
60
= 33,84 m2
Luas ruang = 33,84 x 30% = 10,15 + 33,84 = 43,99 m2
g. Ruang Rapat Interent
Standar ruang perorang= 1,50 – 2,00 m (standar neufer)
Luas ruang = 1,75 m x25 org = 43,75x 30% = 13,13 +43,75
= 56,88 m2
h. Ruang resepsionis dan boking tempat
Standar ruang perorang = 0,95 m x 3 orang = 2,85 m2
Area meja kerja = 1,85 x 1,25 x 3 orang = 6,94 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 3 = 1,07 m2
Luas ruang = 10,86 x 30 % = 3,26+10,86 = 14,12 m2
i. Ruang penukaran uang
Standar ruang perorang = 0,95 m x 3 orang = 2,85 m2
Area meja kerja = 1,85 x 1,25 x 3 orang = 6,94 m2
Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 3 = 1,07 m2
Luas ruang = 10,86 x 30 % = 3,26 +10,86 = 14,12 m2
j. Hall/Ruang Tunggu Tamu
Sandar ruang perorang = 1,95 m2
Kapasitas ruang 30 orang = 1.95 m x 30 orang = 58,50 m2
Area kursi tamu kap. 25 orang = 1,25 m x 25 orang =31,25m2
=89,75m2
61
Luas ruang = 89,75 x 30 % = 26,92 + 89,75 = 116,67 m2
k. Gudang
Diasumsikan luas ruang = 9,00 x 30 % = 2,7 + 9,00 = 11,7 m2
l. Pantry
Diasumsikan luas ruang = 9,00 x 30 % = 2,7 + 9,00 = 11,7 m2
m. Km/Wc, Toilet
Pria 2 unit = 2,5 x 2 = 5,00 m2
Wanita 2 unit = 2,5 x 2 = 5,00 m2
Toilet (pria + wanita) = 1,50 x 3 x 2 = 9,00 m2
= 19,00 m2
Luas ruang = 19,00 x 30 % = 5,7 + 19,00 = 24,70 m2
1. Total kebutuhan ruang pengelola
1. Ruang pimpinan = 20,79 m2
2. Ruang wakil pimpinan = 10,21m2
3. Ruang bagian administasi dan keuangan = 49,59 m2
4. Ruang bagian promosi dan humas = 44,46 m2
5. Ruang bagian oprasional = 39,76 m2
6. Ruang pengelolah umum = 51,28 m2
7. Ruang rapat interen = 56,88 m2
8. Ruang resepcionis dan boking tempat = 14,12 m2
9. Ruang penukaran uang = 14,12 m2
10. Hall/ruang tunggu umum = 116,67 m2
62
11. Gudang = 11,70 m2
12. Pantry = 11,70 m2
13. Km/wc toilet = 24,70 m2
Sub Total luas ruang = 465,98 m2
2. Kelompok Ruang Fasilitas Rekreasi
a. Taman terbuka
Fasilitas di dalam area ini antara lain adalah bangku-bangku taman, tenda-
tenda dan payung wisata, dan lain-lain yang dapat difungsikan bagi pengunjung
yang hanya untuk duduk bersantai, bersenag-senang dan bergembira
menenangkan pikiran.
Asumsi kapasitas pengunjung dalam setiap periode waktu kunjung = 200
orang.
Standar ruang perorang = 9 m2/orang (studi ruang).
Luas ruang = 9 m x 200 orang =1800 x 30 % = 540 + 1800 = 2.340 m2.
b. Taman bermain anak (Play ground)
Sebagai taman tempat bermain anak-anak dengan berbagai fasilitas penunjang
didalamnya yang diperuntukan untuk golongan usia anak-anak.
Diasumsikan pada kunjungan hari teramai yaitu 200 orang dalam dua periode
waktu kunjungan (pagi dan sore) adalah 100 orang.
Standar ruang perorang = 6,5 m.
Luas ruang = 6,5 x 100 orang = 650 x 30 % = 195 + 650 = 845 m2.
c. Panggung terbuka
Area panggung
63
1) Stage/panggung
Diasumsikan kapasitas 30 orang
Standar ruang perorang = 2 m2/orang
Luas ruang 2 m x 30 orang = 60 m2
Luas area panggung = 60,00 m2
Area penonton
Diasumsikan kapasitas 350 orang
Standar ruang perorang dengan berdiri (studi ruang) = 1,5 m2/orang
Luas ruang = 1,5 m x 350 orang = 525 x 30 % = 57,5+525
= 682,5 m
Luas panggung terbuka = 60 + 682,5 = 742,5 m
= 742,5 x 30 %
= 222,75 + 742,50m2
= 965,25 m2
d. Area Parkir
Diasumsikan kapasitas pengunjung 200 orang ( perkiraan jumlah pennjung
pada hari – hari tertentu) maka :
45 % dari pengunjung mengunakan motor dengan Asumsi :
1 motor 1 Orang = 200 x 45% : 1 = 90 motor.
Standar 1 motor = 2 m2 x 90 = 180 m2
20 % dari pengunjung mengunakan mobil dengan Asumsi :
1 mobil 2 Orang = 200 x 20% : 2 = 20 motor.
64
Standar 1 motor = 12,5 m2 x 20 = 250 m2
Luas area Parkir = 180 m2 + 250 m2 = 430 m2
e. Gazebo
Diasumsikan luas ruang perunit = 4,00 m dengan kapasitas 4 orang/unit.
Standar ruang perorang = 1,05 m/orang.
Kapasitas pengunjung yang menggunakan fasilitas ini diasumsikan dalam
setiap periode waktu kunjungan mencapai 150 orang jumlah fasilitas yang
dibutuhkan adalah 150/5 = 30 unit.
Luas ruang 4,00m2 x 30 unit = 120 x 30 % = 36 + 120 = 156 m2.
f. Kolam renang rekreasi
Diasumsikan luas ruang perorang 1x 5m2/orang
Untuk 20 orang = 20 x 5 = 100 x 30 % = 30 + 100 = 130 m2.
Total kebutuhan ruang fasilitas rekreasi:
a) Play ground = 845 m2
b) Area Parkir = 430 m2
c) Taman terbuka = 2.340 m
d) Panggung terbuka = 965,25 m
e) Gazebo = 156 m2
f) Kolam renang rekreasi = 130 m2
Sub Total luas ruang = 4.866,25 m2
3. Kelompok Ruang Fasilitas Akomodasi, makanan dan minuman
a. Restorant.
1) Restoran (termasuk kasir)
65
Asumsi kapasitas 200 orang
Standar ruang perorang =1,2m/orang(studiruang)
Luas ruang = 1,2 m x 200 orang = 240 m2
2) Asumsi Ruang karyawan = 15 m2
3) Hall diasumsi = 30 m2
4) Gudang = 20 m2
5) Toilet (pria + wanita) = 20 m2
Total luas restorant = 325 x 30 % = 97,5+ 325 = 422,50 m2
b. Cafetaria
1) Café (termasuk area kasir)
Asumsi pemakai kapasitas 100 orang
Standar ruang perorang = 1,2 m2/orang (studi ruang)
Luas ruang = 1,2 m x 100 orang = 120 m2
2) Ruang karyawan (asumsi) = 15 m2
3) Toilet pria + wanita = 25 m2
4) Gudang = 15 m2
Total luas ruang cafetaria = 175 x 30 % = 52,5 + 175 = 227,5 m2
c. Kios
Penyediaan fasilitas ini diasumsikan 4 unit dengan luas ruang perunit 2,5 x 2,5
(termasuk teras) = 7,5 m2/unit.
Luas ruang = 7,5 m x 5 unit = 37,50 x 30 % = 11,25 + 37,50 = 48,75 m2.
d. Kamar Resort
Fasilitas yang disediakan
66
Teras = 3 x 2 = 6 m2
Ruang santai/duduk = 4 x 3 = 12 m2
Ruang istirahat/tidur = 4 x 3 x 2 = 24 m2
Km/wc = 2 x 1,5 x 2 = 6 m2
Luas ruang = 48,00 m2
Diasumsikan pemakai fasilitas ini 2 – 4 orang.
Luas ruang perunit = 48 m jumlah pemakai dalam setiap periode pemakaian
maksimal 1- 2 hari adalah 24 orang, jadi jumlah fasilitas yang disediakan
adalah 10 unit.
Luas area kamar resort = 48 m x 10 unit = 480 x 30 % = 144 + 480 = 624 m2.
Total kebutuhan ruang fasilitas akomodasi, makan dan minum.
1. Restorant = 422,50 m2
2. Cafetaria = 227,5 m2
3. Kios = 48,75 m2
4. Kamar Resort = 624 m2
Sub Total luas ruang = 1.322,75 m2
4. Kelompok Ruang Fasilitas Penunjang/Pelengkap
a. Lapangan olah raga
1) Lapangan Tenis
Area lapangan = 11,20 x 24 = 268,80 m2
67
Area penonton = 50 % x 268,80 = 134,40 m2
Luas lapangan = 403,2 x 30 %
=120,96+403,2=524,16
Total luas lapangan (Volly ball + tenis) = 315,9 + 524,16 m2
= 840,06 x 30 %
= 252,18 + 840,06
= 1092,78 m2
b. Tempat penyewaan peralatan rekreasi laut
Ruang staf/karyawan (asumsi) = 30 m2
Ruang penyewaan (asumsi) = 8 m2
Ruang penyimpanan peralatan (asumsi) = 30 m2
Km/wc (asumsi) = 15 m2
Teras (asumsi) = 6 m2
Luas ruang = 89 x 30 % = 26,70 + 89 m2 = 115,70 m2
c. Ruang souvenir shop
1) Asumsi 2 unit
2) Area meja kerja = 2 x 2 = 4 m2
3) Area penjualan = 5,00 x 5,00 = 20 m2
4) Gudang = 4,00 x 4,00 = 12 m2
5) Teras = 2,00 x 3,00 = 6 m2
6) Km / wc = 2,00 x 2,00 = 4 m2
Luas ruang = 50 x 30% = 15 + 50 = 65,00 m
d. Ruang promosi wisata
68
1) Ruang promosi
Area meja karyawan (asumsi) = 5 m2
Area promosi (asumsi) = 42 m2
2) Gudang = 2,50 x 2,00 = 5 m2
3) Teras = 2,00 x 3,00 = 6 m2
4) Km/wc = 1,50 x 2,00 = 6 m2
Luas ruang = 64 x 30 % = 19,20 + 64 = 83,20 m2
e. Ruang serbaguna
1) Ruang penonton
Kapasitas diasumsikan = 100 orang
Standar ruang perorang = 1,2 m2/orang
Luas ruang = 1,2 x 100 orang = 120 m2
2) Stage/panggung = 50 m2
3) Ruang persiapan = 20 m2
4) Teras = 30 m2
5) Gudang = 20 m2
6) Toilet = 18 m2
Total luas ruang serbaguna = 258 x 30% = 77,40 + 258 = 335,40 m2
f. Ruang penginapan karyawan
Jumlah kapasitas penginapan karyawan 40 orang, dibagi dua untuk pria dan
wanita. Adapun rinciannya sebagai berikut :
1) Teras = 3m2
2) Kamar tidur/istirahat 4 unit = 48 m2
69
3) Ruang makan = 9 m2
4) Ruang duduk = 10 m2
5) Dapur = 8 m2
6) Gudang = 3 m2
7) Km/wc (pria + wanita) = 5 m2
Luas ruang = 86 x 2 = 172 x 30% = 51,6 + 172 = 223,60 m2
g. Ruang genset (diasumsikan)
6 x 6 m = 36 x 30% = 10,8 + 36 = 46,8 x 3 = 140,40 m2.
h. Ruang mesin air bersih (diasumsikan)
6 x 6 = 36 x 30% = 10,8 + 36 = 46,80 m2
i. Pos jaga 3 unit,
luas 6 m x 3 m /unit = 18 x 30% = 5,4 + 18 = 23,40 m2
j. Poliklinik/P3K
1) Ruang periksa pasien = 4,00 x 5,00 = 20 m2
2) Ruang tunggu = 4,00 x 5,00 = 20 m2
3) Gudang = 3,00 x 2,00 = 6 m2
4) Km / wc (pria + wanita) = 1,50 x 4,00 = 6 m2
Luas ruang = 52 x 30% = 15,6 + 52 = 67,60 m2
k. Pintu gerbang (asumsi) = 18 x 30 % = 5,4 + 18 = 23,40 m2
l. Mushollah
1) Kapasitas diasumsikan = 30 orang
2) Standar ruang sholat perorang (standar Dep.PU) = 1,2 m2
70
3) Luas ruang sholat perorang = 1,2 m x 30 orang = 36 m2
4) Mihrab = 6 m2
5) Tempat wudhu (pria + wanita) = 4 x 4 = 16 x 2 = 32 m2
6) Km/wc (pria + wanita) = 3 x 4 = 12 x 2 = 4 m2
Luas ruang = 98 x 30% = 29,40 + 98 = 127,40 m2
Total kebutuhan luas ruang fasilitas penunjang/pelengkap:
a) Lapangan olah raga = 1092,78 m2
b) Ruang souvenir shop = 65 m2
c) Ruang promosi wisata = 83,20 m2
d) Ruang serba guna = 335,40 m2
e) Ruang Penginapan Karyawan = 223,60 m2
f) Genset = 140,40 m2
g) Ruang Mesin Air bersih = 46,80 m2
h) Pos jaga = 23,40 m2
j) Pintu gerbang = 23,4 m2
k).Mushollah = 127,40 m2
l). Tempat penyewaan peralatan = 115,70 m2
Sub Total luas ruang = 2.344,68 m2
Rekapitulasi kebutuhan luas ruang :
A. Fasilitas pengelolah = 4.65,98 m2
B. Fasilitas rekreasi = 4.866,25 m2
C. Kelompok ruang akomodasi makan dan minum = 1.322,75 m2
D. Fasilitas penunjang/pelengkap = 2.344,68 m2
71
Jumlah Total luas ruang = 8.999,66 m2
TOTAL AREA YANG DI BUTUHKAN
Perbandingan Luasan 40% : 60%, maka :
Luas Total Ruang terbangun ( 40 % ) = 8.999,66 m2
(telahdiketahui )
Open space ( 60 % ) = (60/40) x 8.999,66 m2
= 13.499,49 m2
Jadi Luas site keseluruhan = 8.999,66 m2 + 13.499,49m2
= 22.499,15 ~ 22.500 m2.
Top Related