39
BAB III
PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT
SURAKARTA TAHUN 1999-2011
A. Perkembangan Kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun 1999-2005
1. Kepemimpinan Abdul Basit Budiman
Masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman berperan besar dalam
pendirian YSPU Surakarta. Sebelumnya ia menjabat sebagai direktur BMT Al
Ikhlas sekaligus sebagai direktur pusat koperasi syariah se- DIY yang membawahi
26 BMT Al Ikhlas yang merupakan mitra dari Dompet Dhuafa. Setelah turun
Akta Notaris tertanggal 11 Oktober 1999 No. 3 yang berisi tentang pendirian
Yayasan Solo Peduli. Kemudian Abdul Basit Budiman diserahi tugas untuk
memimpin yayasan oleh para pendiri yayasan diantaranya Danie H. Soe'oed
(Harian Umum Solopos), Erie Sudewo (Dompet Dhuafa) dan Drs. Mulyanto
Utomo (Harian Umum Solopos).1
Pada masa awal kepemimpinannya, YSPU Surakarta dibantu oleh
Dompet Dhuafa dengan diberikan dana stimulan sebesar Rp 25.000.000 untuk
biaya operasionalnya. Hubungan Dompet Dhuafa dengan YSPU Surakarta seperti
hubungan antara pusat dan daerah.2 Para pengelola YSPU Surakarta merupakan
orang dari Dompet Dhuafa. Jadi YSPU Surakarta hanya fokus pada
1Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret 20152Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
40
penghimpunan dana, sementara program-program yang ada di YSPU Surakarta
masih menginduk pada program-program yang ada di Dompet Dhuafa.
Filosofi dari program tersebut adalah YSPU Surakarta ingin
mengentaskan masyarakat dari mustahik3 ke muzakki4. Ada delapan golongan
mustahik diantaranya fakir, miskin, amil, mu’alaf, riqab, ghorim, sabilillah, dan
ibnu sabil.5 Sementara syarat menjadi muzakki menurut seluruh ahli fiqih sepakat
bahwa setiap Muslim, merdeka, baligh dan berakal wajib menunaikan zakat.
Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, YSPU Surakarta
mempunyai visi menjadi lembaga terdepan dalam pemberdayaan masyarakat
melalui dana ZIS (zakat, infak, dan sedekah). Misinya adalah mewujudkan
lembaga profesional dalam mengarahkan pencapaian masyarakat sejahtera baik
phisik maupun psykhis melalui pemulihan peningkatan mutu kualitas SDM dan
pengembangan ekonomi masyarakat di Sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.6
3Mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat, lihat UUNo. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat.
4Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang Muslim yangberkewajiban menunaikan zakat. Ibid.
5Slamet Abidin, Moh Suyono., Fiqih Ibadah, (Bandung: CV Pustaka Setia,1991), hlm. 211.
6Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 6 April 2015
41
2. Struktur Organisasi
Gambar 1
Sturuktur Organisasi Yayasan Solo Peduli Tahun 1999-2005
Sumber : Yayasan Solo Peduli bagian Administrasi Tahun 1999-2005
Keterangan :
Ketua : Danie Hendrawan Soe’oed
Sekretaris : Drs. Mulyanto Utomo
Bendahara : Erie Sudewo
Koordinator Pelaksana : 1. Abdul Basit Budiman
2. Defri7
Karyawan : 1. Supomo
2. Dewi
3. Santo
7Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret 2015
Yayasan Solo Peduli
Ketua Sekretaris Bendahara Koordinator
Pelaksana
Karyawan
42
3. Logo Yayasan
Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, Yayasan Solo Peduli
mempunyai lambang bergambar bumi, dunia dan kail pancing.
Gambar 2
Logo Yayasan Solo Peduli
Sumber: Litbang YSPU Surakarta tahun 1999
Lambang tersebut mempunyai arti:8
a. Dunia berarti sebagai alam kehidupan manusia
b. Kail pancingan berati sebagai penolong manusia yang sedang mengalami
kesusahan di bumi.
c. Bumi berarti sebagai tempat berkumpulnya manusia yang memiliki nasib
yang berbeda-beda.
4. Hubungan Solopos dengan YSPU Surakarta
Sejak awal berdirinya Yayasan Solo Peduli tahun 1999, Solopos
dijadikan Yayasan Solo Peduli sebagai mitra publikasinya. Kebetulan pada saat
itu pelanggan koran Solopos sudah lumayan banyak. Solopos mempunyai peran
8Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 6 April 2015
a. Dunia
b. Kail Pancing
c. Bumi
43
penting dalam ikut membesarkan nama Yayasan Solo Peduli. Pada masa
kepemimpinan Abdul Basit Budiman, Solopos digunakan sebagai media dalam
menggalang dana kemanusiaan. Hampir setiap hari dari tahun 1999 hingga tahun
2005 laporan keuangan Yayasan Solo Peduli dimuat di koran Solopos.9
Solopos juga memberikan kontribusi dengan memberlakukan iklan
gratis kepada Yayasan Solo Peduli. Pada saat itu ketua yayasan dipegang oleh
Danie H So’oed sekaligus sebagai pimpinan redaksi Solopos, sehingga ada
kebijakan khusus dari beliau memberlakukan layanan iklan gratis untuk Yayasan
Solo Peduli. Selain itu, sejak Solopos pindah kantor di Griya Solopos tahun 2002,
Yayasan Solo Peduli diberikan kantor untuk melaksanakan kegiatan
operasionalnya dengan mendapatkan subusidi biaya sewa kantor dari Solopos.
B. Perkembangan kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun 2005-2011
1. Kepemimpinan Supomo
Pada masa kepemimpinan Supomo, Yayasan Solo Peduli berganti
nama menjadi Yayasan Solo Peduli Ummat. Penambahan kata ummat ini dalam
Yayasan Solo Peduli bertujuan untuk menolong masyarakat (ummat)
dhuafa.10Pergantian nama ini disebabkan dengan dikeluarkan PP RI No. 63
Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Tentang Yayasan yang
menyebutkan bahwa yayasan adalah badan hukum. Dalam pendirian yayasan
9Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201510Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
44
tidak hanya tercatat di akta notaris, tapi juga harus mendapatan pengesahan dari
Kementrian Hukum dan HAM.11
Untuk memperoleh pengesahan hukum, pendiri atau kuasanya
mengajukan permohonan kepada menteri melalui notaris yang dibuat akta
pendirian tersebut. Notaris tersebut wajib menyampaikan permohonan pengesahan
kepada menteri dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari terhitung sejak tanggal akta
pendirian yayasan ditandangani. Atas dasar tersebut Yayasan Solo Peduli
melakukan pembaharuan akta notaris No 147 Notaris Ny Rahayu Utami Sari,S.H
pada tanggal 25 Februari 2009. Dan mendapatkan pengesahan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU.924.AH.01.04,
sekaligus merubah nama yayasan menjadi Yayasan Solo Peduli Ummat.12
Di bawah kepemimpinan Supomo dapat dikatakan perkembangan
YSPU Surakarta telah mengalami kemajuan yang signifikan.13 Dibanding
kepemimpinan sebelumnya struktur organisasi dan tata kerja di yayasan sudah
mengalami kemajuan. Program serta layanan lebih fokus kepada kesejahteraan
masyarakat yatim dan dhuafa di Solo Raya. Filosofi dari program tersebut adalah
menghadirkan layanan gratis dan paripurna untuk masyarakat dhuafa, sejak
mereka belum lahir hingga mereka meninggal dunia.
Pada masa kepemimpinan Supomo, YSPU Surakarta mempunyai visi
yakni menjadi lembaga percontohan dalam memberdayakan dan memandirikan
ummat. Misinya mengembangkan diri menjadi lembaga yang profesional dalam
11Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201512Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 201513Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
45
mengelola dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh dan Menumbuhkembangkan jaringan
lembaga pemberdayaan ummat.
2. Struktur Organisasi
Setelah yayasan memperoleh akta pembaharuan No 147 Notaris Ny
Rahayu Utami Sari,S.H pada tanggal 25 Februari 2009, masa struktur
pengurusannya mengalami perubahan sebagai berikut :
Gambar 3
Sturuktur Organisasi YSPU Surakarta Tahun 2005-2011
Sumber: YSPU Surakarta Bagian Administrasi Tahun 2005-2011
YASASAN SOLO PEDULI
UMMAT SURAKARTA
Dewan
Pediri
Dewan
Pengawas
Dewan
Pengurus
Ketua Sekretaris Bendahara
Dewan
Pelaksana
Ketua Manager
Adminkeu
Manager
Fundrising
Manager
Fundrising
46
Keterangan :
a. Dewan Pediri
1) Danie H. Soe’oed
2) Drs. Mulyanto Utomo
3) Erie Sudewo
b. Dewan Syariah
1) Drs. H. M. Mu’innuddinillah Basri, MA.
2) Irfandi Supandi, M.Ag.
c. Dewan Pengurus
Ketua : Danie H. Soe’oed
Sekretaris : Drs. Mulyanto Utomo
Bendahara : Fafan Rochmedy Farid, SE.
d. Dewan Pelaksanan
Ketua : Supomo, S.S.
Manager Adminkeu : Sri Dewi L, S.E.
Manager Fundraising : Sunardi
Manager Pendayagunaan : Kristianto Cahyo Kuncoro
47
3. Logo Yayasan
Pada masa kepemimpinan Supomo, Yayasan Solo Peduli Ummat
Surakarta mempunyai lambang bergambar mata dan tangan.
Gambar 4
Logo Yayasan Solo Peduli Ummat
Sumber: Litbang YSPU Surakarta tahun 2006
Lambang tersebut mempunyai arti :
a. Mata berarti untuk melihat
b. Tangan berarti untuk Peduli
Jadi dalam lambang tersebut mempunyai arti bahwa dengan melihat
muncul rasa kepedulian.14
4. Hubungan Solopos dengan YSPU Surakarta
Pada dasarnya hubungan Solopos dengan Yayasan Solo Peduli tetap
sebagai mitra publikasi Yayasan Solo Peduli. Namun ada hubungan yang berbeda
antara Solopos pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman dengan Solopos
pada masa kepemimpinan Supomo dalam hal periklanan maupun sewa tempat
kantor. Pada masa kepemimpinan Supomo dalam hal periklanan ke Solopos
14Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
48
sudah tidak gratis lagi. Selain itu, biaya sewa kantor yayasan di Solopos tidak
mendapatkan subsidi lagi, melainkan YSPU Surakarta membayar penuh sewa
kantor tersebut.15
Solopos tidak menggratiskan iklan lagi dan tidak memberikan subsidi
sewa kantor yayasan dikarenakan pada tahun 2005, Danie H. Soe’oed yang pada
saat itu sebagai ketua yayasan sekigus pimpinan redaksi Solopos memutuskan
untuk keluar dari Solopos. Setelah itu, ketua yayasan dipegang oleh Supomo yang
bukan merupakan orang Solopos, melainkan orang dari luar Solopos. Secara tidak
langsung Yayasan Solo Peduli ini sudah berdiri sendiri, bukan berada di dalam
tanggung jawab Solopos. Atas dasar itulah maka Solopos tidak lagi
memberlakukan layanan iklan gratis maupun subsidi biaya untuk sewa kantor
Yayasan Solo Peduli.16
C. Upaya Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta dalam Mencari Penyantun
Dana bagi Keberlangsungan Kegiatannya
Masalah dana merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan
Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta. Dari mulai bediri sampai tahun 2011,
pendanaan YSPU Surakarta masih tergantung pada donatur yang dengan suka rela
memberikan bantuan dalam rangka mendukung usaha untuk meningkatkan
program-program YSPU Surakarta yang sering terjadi kekurangan dana seperti
15Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201516Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015
49
dalam pembangunan, penyediaan sarana dan prasarana dalam YSPU
Surakarta.17Adapun upaya YSPU Surakarta dalam memperoleh dana antara lain :
1. Menjalin kerja sama dengan media massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio, televisi dan internet.
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media
massa menimbulkan kerempakan, artinya suatu pesan yang dapat diterima oleh
komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi, untuk menyebarkan
informasi media massa sangat efektif dalam mengubah sikap, perilaku, pendapat
komunikan dalam jumlah yang banyak.18
YSPU Surakarta menjalin kerjasama dengan media massa khususnya
media pers yaitu Solopos. Alasan YSPU Surakarta menjalin kerjasama dengan
Solopos karena Solopos sudah mempunyai pelanggan yang cukup banyak. Kerja
sama tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kehadiran YSPU Surakarta
terhadap masyarakat sekaligus mencari bantuan dana dalam menjalankan
tugasnya sebagai lembaga sosial. Upaya YSPU Surakarta dalam mencari bantuan
dana tersebut dengan cara menulis berbagai permasalahan sosial kemanusian di
dalam koran Solopos seperti kemiskinan, orang sakit, bencana alam dan lain-lain
yang bertujuan untuk menimbulkan rasa kepedulian masyarakat ketika mereka
17 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 201518 Wahyu Ilaihi., Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hlm.105.
50
membaca tulisan tersebut sehingga mereka mau mendonasikan sebagian hartanya
melalui YSPU Surakarta.19
2. Menjalin kerja sama dengan instansi swasta maupun pemerintah
Dalam upaya pencarian bantuan dana, YSPU Surakarta juga menjalin
kerja sama dengan instansi swasta maupun pemerintah. Alasannya, banyak
instansi swasta maupun pemerintah yang sebenarnya sudah mempunyai alokasi
untuk dana sosial, tetapi mereka mengalami kesulitan dalam hal mendistribusikan
dana sosial tersebut. Maka YSPU Surakarta berupaya membantu instansi-instansi
tersebut dalam menyalurkan dana sosialnya sesuai dengan program-program yang
ada di YSPU Surakarta sehingga dana sosial tersebut benar-benar tepat sasaran
dan membawa manfaat bagi orang yang menerimanya.20
3. Menerbitkan Majalah Hadila
YSPU Surakarta juga menerbitkan majalah Hadila sebagai upaya dalam
mencari bantuan dana. Majalah tersebut mempunyai fungsi sebagai laporan
keuangan maupun program-program yang dimiliki oleh YSPU Surakarta kepada
para donatur. Sehingga di antara pihak yayasan dan para donatur timbul rasa
saling percaya bahwa dana yang didonasikan oleh para donatur benar-benar
digunakan YSPU Surakarta untuk kegiatan sosial. Selain itu, majalah Hadila juga
didistribusikan di hotel-hotel daerah Surakarta dan Solo Raya.21 Hal ini bertujuan
untuk mengenalkan keberadaan dan program-program YSPU Surakarta kepada
19 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April 201520 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April 201521 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
51
para penghuni hotel yang pada umumnya merupakan orang kaya dengan harapan
mereka bisa menjadi donatur YSPU Surakarta.
4. Membuat program yang menarik untuk dibiayai oleh masyarakat
YSPU Surakarta dalam hal mencari dana berupaya membuat program
yang tidak sekedar baik atau bagus tetapi juga menarik untuk dibiayai oleh orang
lain. Kalau diibaratkan ketika mencari kupu-kupu (donatur) maka buatlah taman
(program) yang indah. Ketika sudah mempunyai program yang menarik kemudian
disosialisaikan, maka donatur akan datang dengan sendirinya bahkah mengajak
temannya untuk bergabung dengan YSPU Surakarta. Kemudian YSPU Surakarta
membuat sebuah filosofi program yaitu ingin menghadirkan layanan gratis bagi
anak yatim dan kaum dhuafa dari lahir hingga meninggal. Jika dijabarkan lagi
maka sebenarnya YSPU Surakarta ingin menghadirkan layanan gratis untuk anak
yatim dan kaum dhuafa yang meliputi; proses persalinan gratis, sekolah TK –
Perguruan Tinggi gratis, dan ambulan gratis.22
Di samping itu, dalam upaya mencari donatur, YSPU Surakarta juga
menghadirkan program paket donasi hanya dengan mendonasikan Rp 100.000
tetapi para donatur sudah menjadi donatur terhadap 7 program yang ada di YSPU
Surakarta. 7 program tersebut meliputi; Solo Cinta Yatim, Peduli Guru Ngaji,
Sedekah Al-Qur’an, Benah Rumah Ibadah, Sedekah Membangun Sekolah SMK
Gratis,,Sedekah Pesantren Gratis, dan Dakwah.
22Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
52
Ide paket donasi tersebut mucul ketika Supomo bertemu dengan orang
Medan yang mengatakan bahwa di Surakarta untuk mendapatkan makanan yang
murah dan banyak itu mudah tapi untuk mendapatkan makanan yang enak itu
susah. Hal berbeda ketika di Medan untuk mendapatkan makanan murah dan
banyak itu susah tetapi untuk mendapatkan makanan yang enak itu mudah. Dari
perkataan orang Medan tersebut maka Supomo mengambil sebuah kesimpulan
bahwa orang Solo itu suka dengan harga murah tapi dapatnya banyak. Maka hal
tersebut diaplikasikan ke dalam paket donasi yaitu dengan membayar donasi
murah tapi mereka sudah ikut dalam 7 program sehingga mereka mendapatkan
banyak pahala, Berikut ini akan dijabarkan jumlah penghimpunan dana YSPU
Surakarta tahun 1999-2011.
.Tabel 3
Jumlah Penghimpunan Dana YSPU Surakarta Tahun 1999-2011
Sumber: YSPU Surakarta, Bagian Administrasi Tahun 1999-2011
Rp0
Rp1.000.000.000
Rp2.000.000.000
Rp3.000.000.000
Rp4.000.000.000
Rp5.000.000.000
Rp6.000.000.000
TAH
UN
199
9
TAH
UN
200
0
TAH
UN
200
1
TAH
UN
200
2
TAH
UN
200
3
TAH
UN
200
4
TAH
UN
200
5
TAH
UN
200
6
TAH
UN
200
7
TAH
UN
200
8
TAH
UN
200
9
TAH
UN
201
0
TAH
UN
201
1
Rp7.185.000Rp181.062.862Rp487.100.428Rp774.068.948
Rp1.214.384.515
Rp2.222.390.242Rp2.879.074.767
Rp4.346.338.332
Rp5.794.030.091GRAFIK TOTAL PENGHIMPUNAN NGO SOLO PEDULI
53
Berdasarkan tabel tersebut jumlah perolehan dana YSPU Surakarta dari
tahun 1999 sampai tahun 2011 mayoritas mengalami peningkatan. Pada tahun
2004 dan 2007 perolehan dana YSPU Surakarta sempat mengalami penurunan.
Namun pada tahun 2006 sampai tahun 2011, perolehan dana YSPU mengalami
peningkatan yang cukup besar yaitu jumlahnya sudah sampai milyaran. Hal ini
disebabkan pada tahun 2006 YSPU Surakarta sudah melakukan upaya yang tepat
dalam memperoleh dana seperti menerbitkan Majalah Hadila dan membuat
program paket donasi.
Sementara itu, jumlah donatur tetap YSPU Surakarta dari tahun ke
tahun terus mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan penjabaran
perkembangan jumlah donatur tetap YSPU Surakarta tahun 2007-2011.
Tabel 4
Perkembangan Jumlah Donatur Tetap YSPU Surakarta Tahun 2007-2011
Sumber: YSPU Surakarta, Bagian Administrasi Tahun 2007-2011
0
5000
10000
15000
20000
Tahun2007
Tahun2008
Tahun2009
Tahun2010
Tahun2011
7732.542
6.589
13.329
18.078
Perkembangan Jumlah Donatur Tetap YSPU SurakartaTahun 2007-2011
54
Berdasarkan tabel tersebut jumlah donatur tetap YSPU Surakarta dari
tahun 2007 sampai tahun 2011 terus mengalami peningkatan. Peningkatan drastis
terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 yakni jumlah donatur hampir dua kali lipat
yaitu tahun 2009 berjumlah 6.589 orang dan kemudian pada tahun 2010 menjadi
13.329 orang. Peningkatan tersebut disebabkan oleh bebagai upaya yang
dilakukan oleh YSPU Surakarta dalam mencari donatur. Salah satu upaya yang
dilakukan YSPU Surakarta adalah membuat program yang tidak sekedar baik
tetapi juga bisa menarik masyarakat untuk membiayai program tersebut.
D. Kendala-kendala yang Dihadapi YSPU Surakarta dalam Menjalankan
Tugasnya sebagai Lembaga Sosial
YSPU Surakarta yang didirikan sejak tahun 1999 dalam melaksanakan
tugasnya sebagai lembaga sosial, tidak bisa lepas dari adanya beberapa kendala-
kendala. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor dari YSPU
Surakarta itu sendiri maupun faktor dari luar. Adapun berbagai macam kendala
yang dihadapi YSPU Surakarta sebagai berikut :
1. Faktor dari YSPU Surakarta antara lain :
a. YSPU Surakarta sempat ingin dibubarkan 2 kali
Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta yang didirikan pada 11
Oktober 1999 sempat ingin dibubarkan dua kali oleh Dani H So’oed selaku
ketua yayasan pada masa itu. YSPU Surakarta pertama kali ingin
dibubarkan yaitu pada tahun 2005.23 Hal ini disebabkan pada tahun 2005
23Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015
55
Direktur pelaksana yayasan saat itu, Abdullah Basit Budiman
mengundurkan diri dengan alasan menghadapi persoalan yang dilematis.
Pada waktu itu, istrinya yang bekerja di bagian litbang di Assalam
mendapatkan rumah dinas yang dipakai sebagai rumah Abdullah Basit
Budiman bersama istrinya. Kemudian Assalam meminta tolong kepada
Abdullah Basit Budiman membuat semacam lembaga sosial seperti Solo
Peduli tetapi miliknya Assalam. Awalnya Abdullah Basit Budiman hanya
sekedar membantu untuk mendirikan lembaga sosial tersebut, mengingat
kontrak kerja Abdullah Basit Budiman dengan Yayasan Solo Peduli tidak
boleh mempunyai kerja sampingan selain di Yayasan Solo Peduli. Namun,
ketika lembaga sosial milik Assalam sudah berdiri, Abdullah Basit Budiman
diminta untuk memimpin lembaga sosial tersebut. Kondisi tersebut
menyebabkan persoalan yang dilematis bagi Abdullah Basit Budiman.
Abdullah Basit Budiman bersama istrinya makan, tidur, dan tinggal di
rumah dinas di Assalam, sementara itu Abdullah Basit Budiman bekerja di
Yayasan Solo Peduli. Pada akhirnya Abdullah Basit Budiman memutuskan
untuk mengundurkan diri dari Yayasan Solo Peduli.24
Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta juga sempat ingin
dibubarkan untuk kedua kalinya pada tahun 2005 oleh Dani H Soe’eod
selaku ketua yayasan, karena pada saat itu yang berhak membubarkan
yayasan adalah ketua yayasan. Hal ini terjadi ketika Dani H Soe’od
meminta kepada Mulyanto Utomo selaku sekretaris yayasan untuk
24Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April 2015
56
menghubungi yayasan Dompet Dhuafa meminta sumber daya manusianya
untuk dijadikan sebagai koordinator pelaksana. Kemudian Dompet Dhuafa
mengirimkan orang kepercayaannya bernama Heru yang sudah
berpengalaman di yayasan infak sedekah seperti YSPU Surakarta, namun
yayasan dipimpin oleh tersebut tidak berkembang. Heru digaji oleh Dompet
Dhuafa, karena pada saat itu YSPU Surakarta belum berani menggaji
koordinator pelaksana yayasan mengingat dana YSPU Surakarta belum
begitu banyak. Setelah Heru resmi menjadi koordinator pelaksana YSPU
Surakarta, muncul konflik antara karyawan lama yang ditinggalkan Abdul
Basit Budiman dengan pemimpin baru yaitu Heru. Hal tersebut disebabkan
karena Yayasan Dompet Dhuafa ingin menyingkirkan para karyawan lama
YSPU Surakarta dengan berencana melakukan tes ulang terhadap karyawan
lama YSPU Surakarta, sehingga dari tes ulang tersebut hanya akan diambil
2 atau 3 orang saja. Semetara itu jumlah karyawan lama YSPU Surakarta
pada saat itu berjumlah 7 orang, termasuk Supomo. Kemudian Supomo
mewakili teman-temannya merasa keberatan dengan tes ulang tersebut,
kemudian Supomo melapor kepada Mulyanto Utomo selaku sekretaris
yayasan. Setelah itu Mulyanto Utomo melaporkan kondisi tersebut kepada
ketua yayasan. Akhirnya setelah melihat kondisi tersebut, ketua yayasan
memutuskan untuk membubarkan Yayasan Solo Peduli untuk kedua
kalinya25
25Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015
57
b. Pada periode awal YSPU Surakarta belum mempunyai arah atau program
yang jelas, karena selama periode tersebut sebagian besar program
menginduk kepada Dompet Dhuafa. Kebanyakan program yang dijalankan
oleh YSPU Surakarta pada saat itu hanya bersifat insidental.
c. Jumlah penghimpunan dana yang dilakukan YSPU Surakarta pada periode
awal belum begitu besar.
d. Jadwal hari kerja YSPU Surakarta pada masa periode awal belum jelas.
Artinya ketika ada karyawan yang merasa dia masuk ataupun tidak masuk
kerja, tidak ada yang memperingatkan. Selain itu, karyawan yang ingin
bekerja dengan tekun juga tidak ada apresiasi dari yayasan.26
2. Faktor dari Luar YSPU Surakarta
a. Kendala dari Pemerintah Kota Surakarta
Sejak awal berdirinya YSPU Surakarta, pihak yayasan sudah
berusaha mengurus pengajuan perizinan kepada pemerintah kota Surakarta
untuk mengukuhkan YSPU Surakarta sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Namun di bawah kepemimpinan Slamet Riyanto sebagai Walikota Solo,
YSPU Surakarta ditolak dan tidak terdaftar menjadi LAZ.
Selain itu dalam menyelenggarakan SMKIT Smart Informatika,
YSPU Surakarta berkeinginan untuk menyewa Sekolah Dasar (SD) yang
ditutup oleh pemerintah kota Surakarta dikarenakan kekurangan murid.
26Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
58
Namun dalam hal perizinan menyelenggarakan SMKIT Smart Informatika
ini juga melalui proses peizinan yang sulit dan cukup lama.27
b. Kendala dari Departemen Agama (Depag)
YSPU Surakarta secara resmi menjadi LAZ (Lembaga Amil
Zakat) pada tahun 2002. Dalam perkembanganya LAZ merupakan lembaga
swasta yang didirikan oleh masyarakat dan mengalami petumbuhan sangat
cepat. Di samping itu, Departemen Agama juga mempunyai badan resmi
sendiri dalam mengelola zakat yaitu BAZ (Badan Amil Zakat). Kemudian
Departemen Agama (Depag) mengeluarkan undang-undang yang ditujukan
kepada LAZ di seluruh Indonesia yang mengatur bahwa LAZ hanya
bertugas menghimpun dana zakat, tetapi tidak boleh mendistribusikan dana
tersebut. Tugas mendistribusikan dana zakat tersebut harus melalui BAZ.
Hal ini tentu menjadi kendala keberadaan LAZ di seluruh Indonesia
mengingat LAZ ini tumbuh berkembang sementara BAZ tidak
berkembang.28
3. Solusi
Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh Yayasan Solo
Peduli Ummat Surakarta dalam keberlangsungan penyelenggaran yayasan
mempunyai solusi antara lain :
a. Dalam mengatasi masalah YSPU Surakarta yang sempat ingin dibubarkan
dua kali oleh Danie H Soe’od selaku ketua yayasan, pada akhirnya ketua
yayasan memutuskan untuk mengangkat Supomo yang sebelumnya
27Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201528Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
59
menjadi karyawan lama YSPU Surakarta menjadi koordiantor pelaksana
yayasan. Sejak saat itu pula YSPU Surakarta menjadi lembaga yang berdiri
sendiri, bukan lagi cabang dari Yayasan Dompet Dhuafa.29
b. Dalam hal mengatasi program-program Solo Peduli yang belum begitu jelas
dan sifatnya masih insedental pada periode awal maka pada periode
berikutnya YSPU Surakarta membuat sebuah filosofi program yaitu dengan
menghadirkan pelayan gratis dari lahir sampai meninggal dunia untuk
masyarakat dhuafa.
c. Dalam menghimpun dana, YSPU Surakarta berupaya untuk tetap
melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang mempunyai ekonomi tinggi
dengan mengahadirkan program-program yang bagus dan menarik dibiayai
oleh masyarakat. Upaya yang dilakukan diantaranya dengan menerbitkan
majalah Hadila yang dimasukkan ke hotel-hotel.
d. Membuat jadwal hari kerja yang jelas yaitu setiap hari senin sampai Sabtu
para karyawan diwajibkan masuk kerja. Hari Senin sampai Jum’at para
karyawan masuk jam 08.00-16.00 WIB dan hari Sabtu mereka masuk jam
08.00-14.00 WIB, sedangkan pada hari Minggu para karyawan libur.
Sementara itu, bagi karyawan yang berprestasi dalam bekerja, YSPU
Surakarta akan memberikan apresiasi terhadap karyawan tersebut dengan
memperoleh jabatan tertentu.
e. YSPU Surakarta melakukan upaya semaksimal mungkin dalam memperoleh
perizinan baik pengokohan YSPU Surakarta sebagai LAZ yang
29Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015
60
mendapatkan izin dari walikota pada tahun 2002 maupun upaya perizinan
untuk menyelenggarakan SMKIT Smart Informatika di Surakarta.
f. Dalam mengatasi kendala dari Departemen Agama, YSPU Surakarta
merubah statusnya bukan sebagai LAZ tetapi sebagai Organisasi
Masyarakat (Ormas) tingkat kota. Kalau Ormas tingkat kota berdiri atas
dasar surat dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Jadi setelah
YSPU Surakarta merubah statusnya sebagai ormas, maka YSPU bisa
mendirikan banyak lembaga atau unit, salah satunya termasuk unit LAZ.30
30Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
Top Related