28
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti melakukan
penelitian yang bertempat di SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari
Kabupaten Pandeglang.
Peneliti melakukan penelitian di SD tersebut dengan berbagai
pertimbangan (alasan) sebagai berikut :
a. Peneliti memilih SDN Cikentrung 1 sebagai tempat penelitian
karena lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti
b. Antara peneliti dan rekan – rekan seprofesi di SDN Cikentrung 1
sudah terjalin hubungan yang erat, sehingga diharapkan dapat
membantu dan mempermudah dalam melakukan proses penelitian
berlangsung.
2. Subyek penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas
V SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang yang
berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan
12 orang siswa perempuan.
29
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Metode Penelitian (Penelitian Tindakan Kelas)
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar
permasalahannya muncul di dalam kelas, dan dirasakan langsung oleh
guru yang bersangkutan.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 41) mengatakan PTK adalah
“penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga peroses pebelajaran dapat berjalan dengan baik
dan hasil belajar siswa meningkat”.
Selanjutnya E.Yusnandar (2012:7) mengatakan bahwa “dengan
penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek
pembelajaran yang di lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari
segi interaksinya dalam peroses pembelajaran, penelitian terhadap
proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas”.
Dalam penelitian tindakan kelas guru dapat melihat, merasakan,
menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran selama ini dilakukan
memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat
merumuskan tidakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Dari pengertian-pengertian di atas secara singkat PTK dapat
diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional.
2. Kelebihan-kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kelebian PTK Menurut Shumsky (1982) antara lain:
a. Kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki.
Kerjasama dalam proyek penelitian tindakan mungkin memenuhi
30
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebutuhan dalam kehidupan modern. Kerjasama memberikan
kesempatan untuk menciptakan kelompok baru yang mendorong
lahirnya rasa keterkaitan.
b. Kerjasama dalam PTK mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis.
Dalam interaksi dengan orang lain, seseorang akan menemukan
bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
c. Kerjasama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Mencoba
sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, dan ketika kelompok
menanggung resiko.
d. Kerjasama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Peneliti tidak
merasa memiliki semua fakta dan mengetahui semua jawaban.
Secara singkat bahwa PTK mempunyai banyak kelebihan, antara lain:
menciptakan rasa kerjasama yang menimbulkan rasa memiliki,
mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis, meningkatkan kemungkinan
untuk berubah, serta meningkatkan kesepakatan.
3. Model-model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Hamzah B.Uno (2011:85) sebagi salah satu penelitian yang
dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di
dalam kelas, sehingga menyebabkan terjadinya beberapa model
penelitian tindakan kelas (PTK), diantaranya:
31
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya
berbagai model penelitian yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action
research atau penelitian tindakan. Kurt lewin menyatakan bahwa
PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat
langkah, yaitu: yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan
(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
b. Model Kemmis dan Mc Taggart
Model Kemmis dan Mc Tanggart merupakan pengembangan dari
konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja,
komponen tindakan dengan observasi dijadikan sebagi satu kesatuan.
Disatukanya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya
kenyataan bahwa antara tindakan dan observasi merupakan dua
kegiatan yang tidak terpisahkan.
c. Model Gabungan Sanford dan Kemmis
Model ini rupanya dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen
Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan
adalah sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan
bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan terhadap sistem,cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau
situasi.
32
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Dipilih
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PTK model Kemmis dan
Mc Taggart. Menurut Kemmis & McTaggart (1990:4) model inipada
hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu
perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi yang sebelumnya diawali dengan pra siklus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar. 3.1 Siklus PTK menurut model Kemmis & Taggart.
Dalam penelitian model Kemmis dan Mc Taggart secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:
a. Plan (prencanaan) yaitu tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi.
Act and Observe
Act and Observe
Revised Plan
Plan
Reflect
Reflect
33
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Act (tindakan) yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang diinginkan.
c. Observe (observasi) yaitu mengamati hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan pada siswa. Peneliti mengamati
langsung kegiatan pembelajaran yang diterapkan, serta mengamati
tindakan yang dilakukan oleh guru.
d. Reflect (refleksi) dengan refleksi peneliti mengkaji hasil atau
dampak dari tindakan berbagai kriteria dan kemudian peneliti
bersama guru kelas melakukan revisi atau perbaikan terhadap
rencana awal untuk rencana selanjutnya.
34
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini seperti tampak pada gambar
berikut ini:
Bagan 3.2
PRA SIKLUS
Observasi
Mengamati kegiatan siswa
dalam menulis karangan
deskripsi
Mengamati sikap siswa dan
guru dalam proses KBM.
Refleksi
Peneliti dan guru mengadakan diskusi
dan evaluasi tentang permasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan KBM
pembelajaran B. Indonesia pada aspek
menulis karangan deskripsi dan
membuat rancangan kegiatan untuk
mengatasi masalah tersebut.
Perencanaan
Guru membuat RPP tentang
menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan metode karyawisata.
Membuat lembar observasi
Menentukan lokasi karyawisata
yang akan dilaksanakan
SIKLUS 1
Tindakan
Melaksanakan kegiatan menulis
karangan deskripsi dengan
menggunakan metode
karyawisata yang sesuai dengan
rencana.
Mengadakan evalusi belajar
Refleksi
Peneliti dan guru mendiskusikan dan
menganalisis hasil kemajuan tindakan
pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan metode karyawisata
Jika hasil belum maksimal maka
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Observasi
Guru sebagai mitra
mengamati
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.
35
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan metode karyawisata dimulai dari:
1. Pra Siklus
Dalam tindakan pra siklus belum mempunyai rencana tindakan.
Peneliti hanya mengobservasi proses pembelajaran tentang menulis
karangan deskripsi dari situasi dan kondisi kelas serta informasi langsung
dari guru kelas yang bersangkutan.
a. Observasi
Dalam kegiatan observasi mengamati kegiatan siswa dalam menulis
karangan deskripsi dan mengamati sikap siswa dan guru dalam proses
KBM.
b. Refleksi
Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang
permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B.
Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat
rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Tindakan Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Merumuskan tujuan pembelajaran
36
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menyiapkan materi pelajaran yang sesuai silabus atau kurikulum
yang ada
3) Melakukan studi awal ke lokasi sasaran karya wisata
4) Menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata
5) Menyiapkan tata tertib pelaksanaan karya wisata
b. Tindakan
Pada tahap tindakan, pembahasan materi pada siklus I yaitu
menulis karangan deskripsi. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut :
1) Kegiatan Awal
Kegiatan pembukaan ini dilaksanakan di sekolah sebelum
berangkat ke lokasi karya wisata, atau dapat pula dilaksanakan di
lokasi karyawisata sebelum turun ke lapangan. Kegiatan
pembukaan ini meliputi :
a) Mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diberikan
melalui pertanyaan apersepsi, memotivasi siswa dengan
membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasyarakat atau
melalui pertanyaan-pertanyaan
b) Mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dank
egiatan-
kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
37
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran tersebut selama karya wisata, mengemukakan tata
tertib selama karya wisata.
c) Sebelum kegiatan karyawisata dilakukan guru memberikan
penjelasan atau petunjuk tentang bagaimana cara mengamati
obyek.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pelajaran ini dilakukan selama karya wisata :
a) Melakukan observasi terhadap obyek sasaran belajar, lalu
mendiskripsikannya dalam bentuk kalimat, mengambil
gambarnya, dan sebagainya.
b) Mewawancarai nara sumber dan mencatat informasi yang
disampaikan secara lisan oleh nara sumber.
c) Setelah siwa melakukan pengamatan terhadap obyek pada saat
karyawiasata, guru lalau menjelaskan bagaimana cara
membuat karangan deskripsi.
3) Kegiatan Penutup
a)
Menyuruh siswa melaporkan hasil karya wisata dan memb
uat rangkuman.
b) Melakukan evaluasi proses dan hasil karya wisata.
c) Melakukan tindak lanjut berupa tugas yang sifatnya
memperkaya hasil karya wisata.
38
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman
yang telah disiapkan peneliti.
d. Refleksi
Menentukan revisi rencana tindakan untuk siklus berikutnya.
Demikian untuk seterusnya, satu siklus diikuti dengan siklus
berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa kali
siklus hingga mencapai hasil yang maksimal atau pembelajaran
menjadi lebih baik.
D. Instrumen Penelitian
1. Observasi
Hamzah B. Uno (2012:90) mengatakan bahwa observasi adalah “proses
pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat
situasi penelitian”.
Komponen yang diobservasikan adalah langkah-langkah yang dilakukan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode
karyawisata. Adapun format penerapan metode karyawisata dapat dilihat
sebagai berikut:
39
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisata Dalam
Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada siswa Kelas V SDN
Cikentrung 1.
No
Aspek yang
Diamati
Deskriptor
Skor Penilaian
0 1 2 3
1 Persiapan guru
memulai kegiatan
1. Guru menyiapkan rencana
pembelajaran
2. Guru mengemukakan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dan kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut
selama kegiatan karyawisata
3. Guru mengemukakan tata
tertib selama kegiatan
karyawisata
2 Kemampuan guru
mengelola kegiatan
1. Guru mengkondiasikan siswa
2. Guru mengecek kehadiran
40
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa
3. Guru membimbing siswa
sebelum sampai sesudah
kegiatan
3 Kemampuan guru
mengelola waktu
1. Guru memulai kegiatan tepat
waktu
2. Guru memberikan batas waktu
dalam kegitan karyawisata
3. Guru mengguanakan waktu
secara efesien
4 Kemampuan guru
memberikan
apersepsi
1. Guru mendorong siswa untuk
mengemukakan
penegetahuan awalnya
tentang konsep yang akan
dibahas
2. Guru memberikan pertanyaan-
pertanyan yang berhubungan
dengan karangan deskripsi
3. Guru mendorong siswa agar
mampu berkomunikasi
5 Kemampuan guru 1.Guru membimbing siswa
41
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membimbing siswa
dalam kegitan
mengenai tugas yang harus
dikerjakan siswa dalam
kegiatan karyawisata
2. Guru berkeliling mengamati
dan membantu kesulitan dalam
kegiatan.
3. Guru membimbing
keberangkatan kegiatan
karyawiasata.
7 Perhatian guru
terhadap siswa
1.Guru memberikan perhatianya
pada saat siswa mengalami
kesulitan.
2. Guru menumbuhkan motifasi
siswa.
3. Guru memusatkan seluruh
perhatianya kepada siswa.
8 Kemampuan
menutup kegiatan
1. Guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan yang
sudah berlangsung.
2. Guru mengadakan refleksi
tentang proses hasil belajar.
3. Guru bersama siswa membuat
rangkuman
42
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JUMLAH
Rata-rata
Skor Maksimal = Jumlah deskriptor x nilai tertinggi
Nilai Rata-rata = Skor yang diperoleh
Jumlah deskriptor
Diisi dengan tanda ceklis (√)
Nilai 0 = Jika tidak ada deskriptor yang nampak
Nilai 1 = Jika muncul satu deskriptor yang nampak
Nilai 2 = Jika muncul dua deskriptor yang nampak
Nilai 3 = Jika muncul tiga deskriptor yang nampak
2. Tes
Hamzah B. Uno (2011:104) mengatakan bahwa tes adalah “seperangkat
rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan jawaban-jwaban yang dijadikan penetapan skor angka”.
Tes jug dapat disefinisikan instrumen atau alat yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang individu atau objek.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes tulis (essay)
karena berhubungan dengan menulis.
Aspek-aspek yang dinilai pada karangan terdiri dari :
a. Kesesuaian isi dengan judul.
43
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Koherensi antar kalimat.
c. Koherensi antar paragraf.
d. Ejaan
e. Kerapihan.
Pemberian skor untuk masing-masing komponen dianggap cocok
dilakukan dengan memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolum penilaian dan
diberi nilai 20 pada tiap-tiap aspek.
Tes kebahasaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran bahasa. Melalui penilaian tersebut akan dapat diketahui hasil
belajar siswa secara objektif. Penilaian akan mendapatkan hasil yang baik jika
aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan disajikan secara lebih rinci. Adapun
format penilaian tes menulis karangan deskripsi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Rata-
rata A B C D E
1 Ai Niatun Nujum
2 Aditia
3 Alip Paoz
4 Ani Sumarni
5 Bahrul Alam
6 Iin Amaliah
44
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Istizah Garizah
8 Lia Rahmalia
9 M. Ade F
10 Mahesa
11 M. Alam
12 M. Alfian
13 M. Mujidi
14 M. Kojali
15 Muslim
16 Nelisa Andani
17 Neng Nur Alisa
18 Neng Rina
19 Nur Asiah
20 Nurlaelah
21 Pira Sapirah
22 Rosa
23 Siti Aminah
24 Siti Melinsa
25 Siti Mutmainah
26 Siti Rohmah
27 Tatu Hanifah
28 Wahyu Aji
45
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29 Wilyanah M
30 Wursin
Jumlah
Rata-rata
Menurut Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah No.
120/C/Kep/LK/2013 25 Maret 2013 dalam Erti Ernawati (2010:33)
mengatakan bahwa klasifikasi dan predikat prestasi nilai ujian sekolah
sebagai berikut:
Keterangan
≥ 9,50 = Istimewa
8,00 – 9,49 = Amat baik
6,50 – 7,99 = Baik
5,50 – 6,49 = Cukup
3,10 – 5,49 = Kurang
≤ 3,00 = Amat kurang
Nilai Akhir : Jumlah yang diperoleh x 100
Jumlah maksimum
E. Analisis Data
46
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data dikumpulkan melalui observasi dan tes hasil belajar siswa kelas V
SD Negeri Cikentrung 1. Sehingga dapat menyimpulkan tentang proses
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V tentang menulis karangan
deskripsi.
Menganalisis data berdasarkan hasil analisis data keseluruhan, maka
menjadi referensi tentang situasi pembelajaran sesungguhnya. Secara garis
besar, prosedur pengolahan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK)
meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan dalam persiapan ini antara lain:
a) Mengecek kelengkapan data, maksudnya memeriksa isi instrumen
pengumpul data.
b) Mengecek macam-macam isian data
2. Tabulasi Data
Dalam tahap ini peneliti mengklarifikasikan data melalui tabulasi
data. Kegiatan tabulasi data ini antara lain:
a) Penilaian skor pada hasil observasi
b) Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat prosentasi
c) Pemberian skor terhadap soal tes dan menjumlahkan skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian skor siswa tersebut dikumpulkam
untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus.
3. Tahap Penerapan Data
47
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya:
a) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan peneliti
b) Mendeskripsikan hasil temuan untuk pembahasan selanjutnya
c) Menafsirkan data yang terkumpul berdasarkan intrumen yang telah
dilaksanaan kemudian dibuat kesimpulan secra menyeluruh.
4. Kesimpulan
Data hasil deskripsian dan hasil interprestasi disimpulkan untuk
menjawab tujuan penelitian dan hipotesis tindakan.
Top Related