32
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sekolah
tersebut terletak diperbatasan antara Kabupaten Semarang dengan Kabupaten
Boyolali. Sekolah ini dikategorikan sebagai sekolah yang berprestasi terbukti
diberbagai perlombaan baik tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten sekolah ini
termasuk dalam juara 1, 2, ataupun 3. Tahun pelajaran 2012/2013 tenaga pengajar
SD Negeri Sukorejo terdiri dari: 1 Kepala Sekolah dan 6 guru kelas, 1 guru agama
Islam, 1 guru olahraga, 2 guru Wiyata Bakti yang bertugas menjadi guru kelas,
dan 1 penjaga sekolah. SD Negeri Sukorejo dipimpin oleh Ibu Anik Kristiyati,
S.Pd. Bangunan SD Negeri Sukorejo terdiri dari 6 ruang kelas I-VI, 1 ruang guru,
1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang gudang, 1 ruang kantin, 1
mushola, 1 ruang aula terbuka, 1 ruang kamar mandi guru, dan 4 ruang kamar
mandi siswa. Sekolah ini terletak di desa yang mayoritas penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas 5 SD Negeri
Sukorejo, Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa Kelas 5 berjumlah
19 orang, 12 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Ada satu siswa di kelas ini
yang berkebutuhan khusus, dua siswa yang merupakan siswa tinggal kelas dari
tahun pelajaran 2011/2012. Siswa bertempat tinggal sebagian besar dekat dari
sekolah.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan teori Gagne melalui metode
kerja kelompok. Metode kerja kelompok merupakan kegiatan belajar yang
dilakukan secara berkelompok untuk menyelesaikan suatu tugas secara bersama-
sama. Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan penerapan teori Gagne
melalui metode kerja kelompok yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi
33
siswa, mengarahkan perhatian (directing attention), merangsang ingatan
(stimulating recall ) dan/atau menyajikan informasi, menyediakan bimbingan
belajar (mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar),
meningkatkan retensi (enhancing retention) atau membimbing kelompok bekerja
dan belajar, melancarkan transfer belajar (evaluasi), mengeluarkan penampilan
dan/atau memberikan umpan balik (memberikan penghargaan). Sedangkan
variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar
diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan
dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.
Pada penelitian ini akan difokuskan mengenai hasil belajar yang termasuk
pada ranah kognitif. Hasil belajar tersebut diperoleh dari tes formatif pilihan
ganda dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
3.3 Prosedur Penelitian
Model penelitian yang akan digunakan adalah model PTK dari Kemmis
(Rochiati 2009: 62-63). Model Kemmis menggambarkan sebuah spiral dari
beberapa kegiatan. Berikut adalah gambar PTK model spiral dari Kemmis.
Gambar 2 Model PTK Spiral Kemmis
Adapun penjabaran prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1) membuat skenario pembelajaran
2) mempersiapkan instrumen penelitian
34
3) mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar
4) mengajukan solusi alternatif
b. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran
tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan.
c. Tiap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan
menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap
interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti dan kolaborator.
Interprestasi ini berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat mengatasi permasalahan yang ada.
d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan
dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu
diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil
penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai
keberhasilan atau tidak.
Tahap-tahap dalam kegiatan tersebut dilakukan terurut dari perencanaan
sampai refleksi. Dari siklus 1 apabila ditemukan kesalahan atau kekurangan dapat
memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkannya dalam spiral
perencanaan siklus 2. Siklus dihentikan apabila data yang dikumpulkan untuk
penelitian sudah jenuh atau kondisi kelas sudah stabil.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian yang reflektif. Kegiatan
penelitian dimulai dari permasalahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam
proses pembelajaran, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalah
tersebut. Setelah itu, masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan
terencana dan terukur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan
kerjasama antara peneliti, guru, peserta didik dan staf sekolah lainnya untuk
menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Jadi penelitian ini merupakan
penelitian kolaboratif antara guru kelas dengan peneliti.
35
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan
model siklus dengan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: perencanaan
(planning), pelaksanaan (action), pengumpulan data (observing), menganalisis
data atau informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan
tindakan tersebut (reflecting).
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber data yang
dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini antara lain: 1) Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan menggunakan dokumen resmi dan dokumen pribadi.
Dokumen resmi untuk menjaring data awal berupa silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebelum tindakan, daftar nilai Matematika siswa Kelas 5 SD
Negeri Sukorejo. Dokumen pribadi digunakan untuk mengetahui perkembangan
anak dalam pembelajaran berupa RPP pembelajaran, foto pembelajaran, produk
hasil kerja kelompok dan evaluasi siswa dalam pembelajaran sifat-sifat bangun
ruang dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok; 2)
Observasi. Observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi yang akan dilakukan adalah
observasi langsung. Observasi terhadap guru yang difokuskan pada kinerja guru
dalam melaksanakan pembelajaran sifat-sifat bangun ruang Matematika.
Sementara itu, observasi langsung terhadap siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo
difokuskan pada pengamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran.
Observasi dilakukan dengan format check list. Alat ini berisikan serangkaian
daftar kejadian penting yang akan diamati. Ketika pengamatan berlangsung,
secara objektif peneliti memilih dengan cepat dan memberi tanda cek pada daftar
kejadian. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan siklus 1 dan siklus 2; 3)
Tes. Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar individu pada
akhir kegiatan pembelajaran serta produk kerja kelompok. Dengan diketahui hasil
tes ini maka peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan agar dapat
36
memperbaiki proses pembelajaran. Selain itu tes digunakan untuk mengetahui
perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa soal evaluasi
dan lembar observasi.
3.4.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi meliputi lembar keterlaksanaan sintak yang dilakukan
guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Berikut akan disajikan tabel lembar
observasi kegiatan guru.
Tabel 6Lembar Observasi Kegiatan Guru
SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013
Fase Pembelajaran DenganPenerapan Teori Gagne Melalui
Metode Kerja Kelompok
Aspek yang Diamati
Menyampaikan tujuan danmemotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa untuk mengikutiproses pembelajaran dengan baik
Mengarahkan perhatian (directingattention)
Guru menyampaikan kegiatan dan materiyang akan dilakukan
Merangsang ingatan (stimulatingrecall ) dan/atau menyajikaninformasi
Guru meminta siswa untuk menyebutkanbangun ruang lainnya setelah gurumendemonstrasikan salah satu bangunruang
Menyediakan bimbingan belajar(Mengorganisasikan siswa dalamkelompok-kelompok belajar)
Guru memandu siswa untuk membentukkelompokGuru menjelaskan alur kerja kelompok
Meningkatkan retensi (enhancingretention) (Membimbing kelompokbekerja dan belajar
Guru melakukan pemantauan danpemfasilitasan bagi kelompok yangmengalami kesulitan
Melancarkan transfer belajar(Evaluasi)
Guru memandu siswa dalam presentasihasil kerja kelompokGuru memberikan penguatan terhadaphasil kerja kelompok
Mengeluarkan penampilan dan/ataumemberikan umpan balik.(Memberikan penghargaan)
Guru memberikan penghargaan terhadaphasil kerja kelompok yang paling baik
Guru melakukan kegiatan evaluasiGuru memandu siswa dalam merangkummateri
37
Aspek yang diamati dalam Tabel 6 merupakan penjabaran dari sintak
pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok.
Lembar Observasi kegiatan siswa mempunyai 10 item. Setiap item memiliki 3
indikator penilaian. Berikut akan dijabarkan setiap item dan indikatornya.
1) perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan guru
a. menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh.
b. menunjukkan antusias dalam pembelajaran.
c. menunjukkan rasa senang
2) kemauan untuk menerima pelajaran
a. mendengarkan penjelasan guru.
b. mengerjakan tugas kelompok.
c. mengerjakan tugas individu.
3) keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
a. berani menyatakan pendapat.
b. memanfaatkan media pembelajaran.
c. berani mengajukan pendapat.
4) keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan
a. paham cara penggunaan media.
b. menggunakan media dengan benar.
c. dapat menyelesaikan soal dengan benar.
5) keinginan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat
a. mengacungkan jari.
b. mengajukan pertanyaan dengan sopan.
c. bertanya tentang materi yang kurang jelas.
6) kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran
a. memberi bantuan pada teman.
b. menghargai pendapat teman.
c. menunjukkan kekompakan.
7) kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok
a. siswa tenang dalam mengerjakan tugas.
38
b. tidak menganggu teman/kelompok lain.
c. kerjasama teman satu kelompok.
8) kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran
a. aktif dalam kerja kelompok.
b. mampu mengerjakan soal evaluasi.
c. mampu membuat kesimpulan pembelajaran.
9) keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran
a. menjawab pertanyaan guru dengan tepat.
b. membuat catatan tentang pelajaran yang dilaksanakan.
c. secara bersama-sama siswa mampu menyimpulkan pembelajaran.
10) kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi
a. tenang dalam mengerjakan soal evaluasi.
b. tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi.
c. mengerjakan soal dengan cepat dan tepat.
Pedoman penskorannya adalah skor 4 kategori sangat baik sekali apabila
semua indikator dilaksanakan, skor 3 kategori baik apabila hanya dua indikator
dilaksanakan, skor 2 kategori cukup apabila hanya satu indikator yang
dilaksanakan, skor 1 kategori kurang apabila tidak satupun indikator dilaksanakan.
Lembar penilaian hasil observasi akan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
39
Tabel 7Lembar observasi kegiatan
Siswa kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
3.4.2.2 Butir Soal Tes Hasil Belajar
Dalam membuat soal tes hasil belajar, berpedoman pada kisi-kisi sesuai
indikator yang ingin dicapai. Soal tes hasil belajar secara keseluruhan akan
disajikan dalam lampiran. Berikut adalah kisi-kisi soal tes hasil belajar siklus 1
dan siklus 2.
No Uraian Tindakan Skor1 2 3 4
1 Perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikanguru.
2 Kemauan untuk menerima pelajaran.3 Keterlibat siswa dalam kegiatan pembelajaran.4 Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang
digunakan.5 Keinginan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat.6 Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran.7 Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun
kelompok.8 Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran.9 Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran.10 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi.
40
Tabel 8Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Siklus 1
KompetensiDasar
Indikator JumlahSoal
No. Soal
Mengidentifikasisifat-sifatbangun ruang
Kognitif
Menyebutkan bangun-bangun ruang
5 1, 2, 4, 10, 17
Menyebutkan namabangun ruangberdasarkan ciri-cirinya
2 9, 3
Membandingkan sifatantar bangun ruang
2 27, 16
Menemukan sifat-sifatbangun ruang.
4 12, 14, 19, 39
Menyebutkan sifat-sifatbangun ruang.
5 26, 29, 20, 21, 30
Membedakan sifat-sifatbangun ruang.
2 22, 40
AfektifMelaporkan kesimpulanhasil diskusi sifat-sifatbangun ruang.
Proses
41
Tabel 9Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Siklus 2
KompetensiDasar
Indikator JumlahSoal
No. Soal
Mengidentifikasisifat-sifatbangun ruang
KognitifMenyebutkan bangun-bangun ruang.
4 1, 2, 4, 23
Menyebutkan namabangun ruang berda-sarkan ciri-cirinya
1 3
Membandingkan sifatantar bangun ruang
2 16, 31
Menemukan sifat-sifatbangun ruang.
5 12, 19, 32, 38, 39
Menyebutkan sifat-sifatbangun ruang.
6 8, 13, 15, 18, 21, 29
Membedakan sifat-sifatbangun ruang
2 22, 40
AfektifMelaporkan kesimpulanhasil diskusi sifat-sifatbangun ruang.
Proses
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum soal tes hasil belajar dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri
Sukorejo sebagai subjek penelitian, terlebih dahulu soal tersebut diujicobakan
untuk mendapatkan data sebagai bahan untuk uji validitas dan reabilitas
instrument. Uji coba soal tes hasil belajar dilakukan di kelas 6 SD Negeri
Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013. Pelaksanaan uji coba pada hari Kamis tanggal 20 Februari 2013 jam
11.00-12.00 WIB. Uji coba soal tes hasil belajar ini dilakukan di kelas 6 SD
Negeri Bergaskidul 01 dengan jumlah 41 siswa.
3.5.1 Validitas Instrumen
Semua data yang dikumpulkan dalam penelitian hendaklah mencerminkan
apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Karena itu diperlukan validitas data.
42
Untuk menguji kesahihan data dalam penelitian ini, digunakan validitas isi.
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi
yang seharusnya. Prinsip kerja dari validitas isi adalah mengukur derajat
keabsahan dengan berdasar pada kemampuan tes dalam menggambarkan topik-
topik dan ruang lingkup cakupan materi yang akan diukur. Jika alat ukur telah
representatif (mewakili cakupan materi), maka alat ukur tersebut telah memenuhi
syarat validitas isi.
Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18,0. Kriteria validitas
instrumen menurut Azwar dalam Wardani (2012:35) menyatakan bahwa suatu
item instrument dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total
correlation ≥ 0,20 dengan responden ≥ 30. Kategori yang digunakan untuk
menentukan apakah item instrumen valid atau tidak adalah jika rentang indeks
validitas 0,81-1.00 sangat tinggi, 0.61-0.80 tinggi, 0.41-0.60 cukup, 0.21-0.40
rendah, 0.00-0.20 sangat rendah. Data mengenai Validitas Instrumen akan
disajikan dalam lampiran. Berikut adalah rekap mengenai data Validitas
Instrumen.
Tabel 10Rekapitulasi Validitas Instrumen
Indikator No. Soal Valid Tidak
Valid
Menyebutkan bangun-bangunruang.
1, 2, 4, 10, 17, 23 1, 2, 4, 10, 17,
23
-
Menyebutkan nama bangunruang berdasarkan ciri-cirinya
3, 9, 11, 35 3, 9 11, 35
Membandingkan sifat antarbangun ruang
16, 27, 31, 40 16, 27, 31 40
Menemukan sifat-sifat bangunruang.
5, 7, 12, 14, 19,
32, 33, 38, 39
5, 7, 12, 14,
19, 32, 38, 39
33
Menyebutkan sifat-sifatbangun ruang.
6, 8, 13, 15, 18,
37, 20, 21, 36, 25,
26, 28, 29, 30
6, 8, 13, 15,
18, 20, 21, 26,
29, 30
37, 36,
25, 28
Membedakan sifat-sifat bangunruang.
22, 24, 34 22, 24, 34 -
43
Berdasarkan Tabel 10, indikator menyebutkan bangun-bangun ruang
jumlah soalnya adalah 6, semuanya valid. Indikator menyebutkan nama bangun
ruang berdasarkan ciri-cirinya ada 4 soal, 2 soal valid dan 2 soal tidak valid.
Indikator membandingkan sifat antar bangun ruang jumlah soalnya ada 4, valid 3
soal dan tidak valid 1 soal. Indikator menemukan sifat-sifat bangun ruang ada 9
soal, 8 soal valid dan 1 soal tidak valid. Indikator menyebutkan sifat-sifat bangun
ruang ada 14 soal, 10 soal valid dan 4 soal tidak valid. Indikator membedakan
sifat-sifat bangun ruang ada 3 soal, semuanya valid. Jadi total soal yang valid ada
32 soal.
3.5.2 Reliabilitas Instrumen
Selain data atau instrumen valid, data atau instrumen juga harus reliabel.
Instrumen yang dibuat belum tentu semuanya reliabel. Oleh karena itu instrumen
harus diuji reliabilitasnya melalui uji data hasil. Dalam menentukan tingkat
reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan
Mallery dalam Wardani (2010:35) yaitu α ≤ 0,7 tidak dapat diterima, 0,7< α ≤0,80
dapat diterima, 0,8< α ≤0,9 reliabilitas bagus, α >0,9 reliabilitas memuaskan. Data
mengenai reliabilitas instrumen akan disajikan dalam lampiran. Berikut adalah
hasil uji SPSS mengenai reliabilitas instrumen:
Cronbach's Alpha N of Items
,889 32
Berdasarkan hasil uji SPSS didapatkan hasil perhitungan reliabilitas
dengan cronbach alpha sebesar 0,889. Sehingga reliabilitasnya masuk dalam
kategori bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka instrumen dapat
digunakan untuk penelitian.
3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Slameto (2011) menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah angka
yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal.
Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah begitu pula
sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran serarti soal itu semakin sukar.
Dalam menguji tingkat kesukaran soal menggunakan SPSS dan pedoman
klasifikasi menurut Wardani (2009:87). Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah
44
sebagai berikut: a) rentang skor 0.00-0.25 kategori sukar; b) rentang skor 0.26-
0.75 kategori sedang; c) rentang skor 0.76-1.00 kategori mudah. Hasil perhitungan
mengenai tingkat kesukaran akan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 11Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kategori Frekuensi No. soal
Sukar 3 4, 21, 23
Sedang 10 2, 3, 6, 10,13, 17, 19, 20, 24, 30
Mudah 19 1, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 18, 22, 26, 27, 29,31, 32, 34, 38, 39
Dari Tabel 11 didapat bahwa ada 3 soal yang masuk dalam kategori sukar,
10 soal yang masuk kategori sedang, 19 soal yang masuk kategori mudah.
3.6 Indikator kinerja
Indikator kinerja memuat acuan atau tolak ukur dalam menentukan
keberhasilan tindakan. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah
jumlah siswa yang nilainya di atas KKM dapat mencapai >80% dari 19 siswa. Hal
ini disesuaikan dengan KKM mata pelajaran Matematika SD Negeri Sukorejo
yang telah ditentukan untuk penelitian ini yaitu 70.
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena
penelitian ini berupa suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan terkait
kegiatan belajar mengajar pada suatu kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif
dan deskriptif komparatif. Deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil
kondisi awal, setelah siklus 1, dan setelah siklus 2 untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar kognitif siswa. Sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian
diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian menggunakan
kualitas tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok
ukur keberhasilannya. Deskriptif kualitatif diperoleh dari lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran dengan metode kerja kelompok.
Top Related