18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada hari – hari efektif dalam
kegiatan belajar mengajar semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini
akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April di SD Negeri Banyubiru 01
pada siswa Kelas III, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sekolah dasar ini terletak
di kawasan Kecamatan Banyubiru dan berdekatan dengan kawasan kemiliteran
SIPUR, POLRES dan Sekolah Kepolisian.
3.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian siswa kelas III yang berjumlah 36 siswa dan terdiri dari 14
siswa putra dan 22 siswa putri. Pekerjaan orang tua siswa 60% nya kemiliteran,
TNI dan Polisi. 30% dari golongan PNS dan 10% buruh dan swasta.
3.3 Sumber Data
Sumber data berasal dari ujian kenaikan kelas siswa dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada awal penelitian sebelum diadakan penerapan model VAK.
Setelah itu diambil nilai ulangan harian setelah diadakan penerapan model VAK,
pada kegiatan Siklus I, dan Siklus II. Data lain yang dikumpulkan adalah hasil
dari observasi serta dokumentasi yang dilakukan.
3.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindak kelas. Penelitian ini
dilaksanakan dengan membandingkan hasil belajar siswa dan sikap belajar siswa
sebelum menggunakan model VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic) dengan
setelah mengguanakan model VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic).
19
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian tindakan kelas ini terdapat tiga variabel yaitu sebagai
berikut:
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic).
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dan
sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar dan sikap siswa kelas III dalam kegiatan menulis SD
Negeri Banyubiru 01
20
3.6 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Kemmis & Mc
Taggart dalam Arikunto (2010:137) yang menggambarkan adanya empat langkah,
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Rincian prosedur
tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan rencana tindakan
3.6.1 Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dan
supervisor untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang
dihadapi dan mencari pemecahan masalahnya dan merancang
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VAK
(Visualization, Auditory, Kinesthetic). Kemudian menyiapkan media
pembelajaran, menyusun lembar observasi dan menyusun tes formatif.
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II
Pengamatan
?
21
b. Pelaksanaan
i. Kegiatan Awal
Memberikan motivasi.
Melakukan appersepsi.
Merusmuskan masalah.
Menarik jawaban sementara.
ii. Kegiatan Inti
Menyampaikan materi secara umum.
Melakukan bimbingan kepada siswa individu atau
kelompok dalam penyusunan dan pemilihan topik.
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi
masalah yang mereka dapat.
Memfasilitasi siswa dalam presentasi laporan hasil kerja
kelompok.
Melakukan pengamatan dan penilaian efektif .
Membahas hasil kerja siswa.
iii. Kegiatan Akhir
Merangkum hasil kegiatan pembelajaran.
Menyimpulkan .
Memantapkan dan menguatkan konsep yang diperoleh.
Memberi tugas pengayaan atau tindak lanjut.
c. Pengamatan
Pengamat mencatat temuan-temuan saat proses pembelajaran.
Termasuk didalamnya mencatat kondisi siswa seperti: perhatian
terhadap materi yang dapat disampaiakan, semangat dalam mengikuti
pembelajaran, kemampuan mengerjakan tugas, kedisiplinan,
kemandirian dan bagaimana siswa bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas. Dan mencatat respon siswa atas perlakuan guru
dalam kegiatan pembelajaran seperti respon siswa dalam kegiatan
persiapan, membuka pelajaran, pemberian motivasi, penyajian materi,
22
penggunaan model, pembimbingan siswa, evaluasi, penggunaan alat
peraga dan mengakhiri pembelajaran..
d. Refleksi
Guna mengetahui adanya peningkatan hasil belajar menggunakan
model VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic) dilakukan
perbandingan antara hasil nilai tes formatif pada kondisi awal dengan
nilai tes formatif sesudah diadakan penerapan model VAK
(Visualization, Auditory, Kinesthetic) dalam kegiatan Siklus I.
3.6.2 Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi
masalah berdasarkan siklus 1. Dilanjutkan dengan merancang
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VAK
(Visualization, Auditory, Kinesthetic), menyiapkan media pembelajaran
maupun alat peraaga, Menyusun lembar observasi dan menyusun tes
formatif.
b. Pelaksanaan
i. Kegiatan Awal
Memberikan motivasi.
Melakukan appersepsi.
Merusmuskan masalah.
Menarik jawaban sementara.
ii. Kegiatan Inti
Menyampaikan materi secara umum.
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi
masalah yang mereka dapat.
Memfasilitasi siswa dalam presentasi laporan hasil kerja
kelompok.
Melakukan pengamatan dan penilaian efektif.
Membahas hasil kerja siswa.
23
iii. Kegiatan Akhir
Merangkum hasil kegiatan pembelajaran.
Menyimpulkan.
Memantapkan dan menguatkan konsep yang diperoleh.
Memberi tugas pengayaan atau tindak lanjut.
c. Pengamatan
Pengamat mencatat temuan-temuan saat proses pembelajaran.
Pengamat juga mencatat kondisi siswa seperti: perhatian terhadap
materi yang disampaikan, semangat dalam mengikuti pembelajaran,
kemampuan mengerjakan tugas, kedisiplinan, kemandirian dan
bagaimana siswa bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas serta
mencatat respon siswa atas perlakuan guru dalam kegiatan
pembelajaran seperti respon siswa dalam kegiatan persiapan, membuka
pelajaran, pemberian motivasi, penyajian materi, penggunaan model,
pembimbingan siswa, evaluasi, penggunaan alat peraga dan mengakhiri
pembelajaran.
d. Refleksi
Guna mengetahui adanya peningkatan hasil belajar menggunakan
model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic),
dilakukan perbandingan antara hasil nilai tes formatif pada Siklus II
dengan Siklus I dan kondisi awal siswa.
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data PTK
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui menggunakan model VAK
(Visualization, Auditory, Kinesthetic) dalam proses pembelajaran dan
seberapa jauh siswa memahami materi terhadap pembelajaran Bahasa
24
Indonesia dengan menggunakan VAK serta untuk mengukur sikap
siswa dalam kegiatan menulis.
b. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang
atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya. Dalam penelitianan ini, peneliti mengumpulkan data hasil
belajar siswa dengan menggunakan tes sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory,
Kinesthetic).
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan agar peneliti mempunyai alat pencatatan
untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu
pembelajaran dalam rangka PTK. Hal ini dilakukan agar peneliti
mampu menangkap suasana kelas secara detail.
3.7.2 Alat Pengumpulan Data PTK
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk
mengukur sikap siswa dalam kegiatan menulis. Kisi-kisi lembar
observasi dan kriteria penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan 3.2
berikut ini:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Observasi Sikap Siswa
No Aspek yang diamati Nomor Item
1 KEDISIPLINAN 1, 2,3
2 BERTANGGUNG JAWAB 4,5,6,7,8
3 MANDIRI 9,10,11,12,13
25
Skor:
4 = melakukan dengan sangat baik
3 = melakukan dengan baik
2 = melakukan dengan cukup baik
1 = melakukan dengan kurang baik
Nilai akhir = jumlah skor
Kriteria Penilaian :
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Sikap Siswa
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
c. Tes
Tes menggunakan butir soal/ instrumen soal untuk mengukur hasil
belajar siswa serta untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa.
Alat pengumpulan data yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan
materi yang diajarkan. Kisi-kisi soal tiap siklus dapat dilihat pada Tabel
3.3.
26
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I dan Siklus II
Siklus SK KD Indikator
Nomor Item Soal
Pilihan
Ganda
Uraian
I
5.
Memaha
mi cerita
dan teks
drama
anak
yang
dilisanka
n
5.1Memberikan
tanggapan
sederhana
tentang cerita
pengalaman
teman yang
didengarnya
5.1.1 Siswa dapat
mengidentifikasi
masalah yang terjadi
dari peristiwa yang
dialami
5.1.2 Siswa dapat
menjelaskan
petunjuk membuat
mainan
5.1.3 Siswa dapat
menjelaskan cara
memainkan mainan
1,2,3,4,5,
6
19,20,21
6,7,8, 9,
10,11
17,18, 23
12,13,14,
15,16,
22 ,24,25
1,
3,4,5,6
7,8
9,10
II
8.
Mengung
kapkan
pikiran,
perasaan,
dan
informasi
dalam
karangan
sederhana
dan puisi
8.1Menulis
karangan
sederhana
berdasarkan
gambar seri
menggunakan
pilihan kata
dan kalimat
yang tepat
dengan
memperhatikan
penggunaan
ejaan, huruf
kapital, dan
tanda titik
8.1.1 Siswa dapat
membuat paragraf
berdasarkan
gambar seri
8.1.2 Siswa dapat
membuat paragraf
atau kalimat
menggunakan
huruf kapital dan
tanda baca yang
tepat
8.1.3 Siswa dapat
mengidentifikasi
permasalahan
dalam sebuah cerita
atau dongeng
1,2,3,4,5,
6,19,20,
21
12,13,14,
15,16,
22 ,24,25
6,7,8, 9,
10,11
17,18, 23
1,3,6
3,4,5,6,
7
8,9,10
27
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus
sebagai berikut:
P =
x 100%
Keterangan:
P = Persentase pencapaian KKM
F = Frekuensi siswa yang mencapai KKM
N = Jumlah total siswa
d. Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto-foto selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini akan dilakukan oleh yang menyajikan
pembelajaran melainkan oleh pengamat bukan karena dianggap siswa
akan tertarik pada kamera dan mengganggu proses pembelajaran.
3.7 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif serta kuantitatif. Semua data yang berupa angka di analisis
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan membandingkan hasil tes
setelah menggunakan dan sebelum menggunakan model VAK (Visualization,
Auditory, Kinesthetic) dengan hasil Siklus I dan Siklus II. Untuk hasil perbaikan
sikap di analisis menggunakan ananalisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.
Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah
memaknai data dengan cara membandingkan hasil dari sebelum dilakukan
tindakan dan sesudah tindakan. Analisis data ini dilakukan pada saat tahapan
refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi guna melakukan
perencanaan lanjut.
28
3.8 Validasi Data
Dalam penelitian ini alat pengumpulan data adalah berbentuk tes, maka untuk
mengukur validasi data yang akan diperoleh diperlukan soal tes yang dibuat
didasarkan kisi-kisi soal yang disusun sesuai materi mata pelajaran. Untuk
mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba
yaitu kelas 4 SD Negeri Banyubiru 01 . Tingkat validitas ditentukan dengan
melihat angka pada Corrected Item to Total Correlation. Validitas item
menggunakan kriteria dari Arikunto (2002).
Tabel 3.4 Kriteria Validitas
Interval Kriteria Validitas
Validitas Sangat Tinggi
Validitas Tinggi
Validitas Cukup
Validitas Rendah
Validitas Sangat Rendah
Penentuan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto (2002:75)
yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila
batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrumen adalah
valid jika disusun dari item yang valid juga.
a. Uji Validitas Siklus I
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan peneliti terhadap instrumen
soal Siklus I yang berjumlah 35 butir dan terdiri dari 25 soal pilihan ganda
dan 10 soal uraian. Telah didapat bahwa dari 25 soal pilihan ganda terdapat
19 butir soal yang valid. Sedangkan untuk soal uraian dari 10 butir soal yang
diuji terdapat 8 butir soal yang valid.
Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas dengan menghapus item
soal yang tidak valid dan mendapatakn 15 soal valid untuk soal pilihan ganda
sedangkan soal uraian tetap. Dan dari jumlah item yang valid tersebut peneliti
hanya akan menggunakan 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
29
b. Uji Validitas Siklus II
Berdasarkan uji validitas yang telah ddilakukan peneliti terhadap
instrument soal Siklus II yang berjumlah 35 butir dan terdiri dari 25 soal
pilihan ganda dan 10 soal uraian. Telah didapat bahwa dari 25 soal pilihan
ganda yang diuji terdapat 17 butir soal yang valid dan semua item soal uraian
(10 item) yang di uji valid karena kevaliditasannya melebihi standar validitas
yaitu 0,2.
Kemudian peneliti melakukan uji validitas dengan menghapus item yang
tidak valid pada instrument pilihan ganda, dan mendapaatkan 16 soal valid.
Sesuai dengan hasil diskusi dengan guru kelas, telah disepakati untuk jumlah
instrument soal yang digunakan untuk Siklus II adalah 20 butir yang terdiri
dari 15 pilihan ganda dan 5 uraian.
3.9 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sering disebut kepercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi,
kestabilan, dan sebagainya.Uji Pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu
seperti 0,6. Dalam menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan
kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran (dalam Priyanto, 2010:98).
Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Instrumen
Indeks Kriteria
α > 0.8
α > 0.7
α < 0.6
Reliabilitas baik
Reliabilitas dapat diterima
Reliabilitas kurang baik
Berdasarkan uji kereliabelitasan menggunakan SPSS 16, untuk 25 instrument
soal pilihan ganda Siklus I nilai kereliabelitasannya adalah 0,76 dan untuk 10
instrumen soal uraian kereliabelitasannya adalah 0,706 yang masuk dalam
kategori dapat diterima.
30
Setelah dikurangi item yang tidak valid, kereliabelitasan soal pilihan ganda
dan uraian Siklus I adalah 0,774 dan 0,733 yang masuk dalam kategori dapat
diterima.
Untuk butir soal Siklus II pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal, tingkat
reliabelitasannya adalah 0,744dan untuk butir soal uraian yang terdiri dari 10 soal,
tingkat reliabelitasannya adalah 0,747 dan masuk dalam kategori dapat diterima.
Kemudian untuk soal pilihan ganda, setelah diuji kembali kereliabelitasannya
menjadi 0,788 dan masuk dalam kategori dapat diterima.
3.10 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran digunakan untuk menyatakan tiap butir soal sukar atau
mudah. Taraf kesukaran butir soal dihitung berdasarkan persamaan
(Purwanto, Sudjana: 2011).
Keterangan:
I : Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B : banyaknya siswa menjawab benar setiap butir soal
N : banyaknya siswa yang menjawab soal
Kriteria penilaian
0 – 0,30 : Sukar
0,31 – 0,70 : Sedang
0,71 – 1 : Mudah
Dikarenakan pengujian instrumen dilakukan pada Kelas IV, maka diambil
butir soal yang telah dinyatakan valid, dengan taraf kesukaran sedang dan mudah
untuk diterapkan di Kelas III. Data dapat dilihat di Lampiran 8 dan Lampiran 9.
I=
31
3.11 Indikator Keberhasilan
Siswa yang telah mencapai nilai KKM 75 maka dikatakan tuntas. Penelitian
ini dikatakan berhasil jika pada akhir siklus terdapat peningkatan hasil belajar dan
peningkatan persentase perbaikan sikap siswa dalam kegiatan menulis dengan
indikator:
1. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh >80%
2. Persentase perbaikan sikap siswa dalam kegiatan menulis diperoleh
> 80%.
Top Related