34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Kristen Lentera. Terletak pada
sebidang tanah yang cukup luas sehingga sangat menunjang untuk kegiatan
belajar mengajar. SD Kristen Lentera memiliki 6 ruang kelas, 1 lapangan yang
cukup luas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kantor guru, 1 ruang
gudang, 1 ruang untuk laboratorium komputer. Sekolah ini dipilih berdasarkan
pertimbangan kemudahan akses bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di SD
Kristen Lentera dan peneliti juga telah mengenal kondisi sekolah sehingga hal ini
memudahkan dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester II tahun pelajaran 2013/2014 selama bulan april-mei 2014.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 di SD Kristen
Lentera Ambarawa. Seluruh siswa berasal dari penduduk disekitar Kecamatan
Ambarawa dengan gambaran umum distribusi subjek penelitiannya disajikan pada
Tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Distribusi Jumlah Subjek Penelitian Siswa
SD Kristen Lentera Ambarawa
Jenis Kelamin SD Kristen Lentera
Frekuensi Persentase
Laki – Laki 13 50%
Perempuan 13 50%
Jumlah 26 100%
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas 4 SD
Kristen Lentera berjumlah 26 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 13 dan
siswa perempuan berjumlah 13. Karakteristik siswa memang dikategorikan baik,
35
karena didukung juga dengan lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa
merasa nyaman dan dapat berkonsentrasi dalam menerima pembelajaran.
Subjek penelitian jika dilihat dari segi tenaga pengajar dapat dilihat dari
profil guru/wali kelas 4. Guru kelas 4 pada SD Kristen Lentera bernama Bapak
Immanuel Sutrisno, S.Pd.SD. Profilnya adalah beliau berusia 52 tahun dengan
golongan III B masa kerja yang telah dijalani selama mengajar adalah 32 tahun.
Guru kelas 4 ini memiliki kemampuan atau kompetensi mengajar dapat
dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan bahwa guru tersebut telah bersertifikasi dan
cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga sudah berpengalaman
dilihat dari observasi dari peneliti yang sudah dilaksanakan sebelum dilakukannya
penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi”
antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan
Farhady (dalam Sugiyono, 1981: 3). Berdasarkan landasan teori yang ada serta
rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah :
3.3.1 Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation.
Model Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan model
pembelajaran yang memiliki sintaks pada mata pelajaran matematika dimulai dari
guru mempresentasikan serangkaian masalah kepada siswa, siswa memilih topik,
kemudian kelompok menformalasi masalah, menentukan sumber data,
melaksanakan investigasi, kemudian menyiapkan laporan untuk
mempresentasikan hasil investigasi dan diakhiri dengan evaluasi.
36
3.3.2 Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan dan
hasil belajar.
a. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dalam keikutsertaan siswa dalam
melaksanakan tugas belajarnya. Selain itu siswa akan terlibat dalam
kegiatan investigasi yang dilakukan dalam kelompok. Siswa akan
bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapinya. Dalam pembelajaran matematika sangat penting
untuk melibatkan keaktifan siswa karena siswa akan menganggap
pembelajaran matematika itu menyenangkan. Siswa sebagai subyek
didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan
belajar dalam kelompok sebagai bentuk keaktifan dalam dirinya.
b. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam usaha belajar yang dapat
dinyatakan dalam suatu evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotoris.
3.4 Prosedur Penelitian
Suharsimi Arikunto (2010: 2) mengungkapkan bahwa Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam
dua siklus yang dipergunakan adalah model Kemmis & Taggart terdapat empat
tahap rencana tindakan, meliputi: Perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
pengamatan/ observasi, dan refleksi, (Arikunto 2010:132).
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus tiap siklus
terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam penelitian ini model yang dipergunakan
37
adalah model Kemmis & Taggart terdapat empat tahap rencana tindakan,
meliputi: Perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/ observasi, dan
refleksi (Arikunto,2010: 132). Alur dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat
Kemmis dan Mc Taggart yang disajikan dalam bagan berikut ini.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanan melalui siklus I dan siklus II, sebelum
dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan
dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah
perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai
jalanya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi
berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan
kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan
dan diperbaiki pada siklus II yang pelaksanaannya sama pada siklus I.
3.5 Tahap Penelitian
3.5.1 Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap penelitian ini, peneliti merencanakan suatu kegiatan belajar
mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation dalam
pembelajaran matematika di kelas 4 SD Kristen Lentera Ambarawa. Berdasarkan
rencana tersebut peneliti merencanakan mempelajari karakterstik metode
Perencanaan
SIKLUS I
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan dan
pengamatan
Refleksi Pelaksanaan dan
pengamatan
38
pembelajaran Group Investigation sebagai metode pembelajaran yang akan
diteliti. Rencananya kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan pada pertengahan
bulan april. Oleh sebab itu peneliti mempelajari isi promes dan silabus pada
pertengahan bulan april yang telah dibuat oleh SD Kristen Lentera. Sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran, peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang menunjang proses pembelajaran diantaranya menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (dapat dilhat pada lampiran). Penyusunan RPP
berdasarkan promes dan silabus yang telah ditetapkan oleh SD Kristen Lentera
Ambarawa serta disesuaikan dengan metode pembelajaran Group Investigation.
Perencanaan selanjutnya membuat lembar kerja siswa dan lembar kerja kelompok
pada setiap pertemuan, membuat lembar observasi tentang aktivitas guru dan
siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, menyusun soal tes hasil
belajar, mempersiapkan alat peraga tentang jenis-jenis bangun datar, serta
mempersiapkan ruangan yang digunakan saat pembelajaran berlangsung dan tidak
kalah pentingnya adalah persiapan kondisi fisik dan mental.
2. Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam tiga kali
pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan metode
pembelajaran Group Investigation. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada
pertengahan bulan april sesuai dengan promes dan silabus mata pelajaran
matematika kelas 4 SD Kristen Lentera. Pada penelitian siklus 1, standar
kompetensi yang tercantum dalam promes dan silabus pada pertengahan bulan
april adalah memahami sifat-sifat bangun ruang sehingga materi pelajaran yang
akan dipelajari adalah mengenai sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus.
Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus 1 yaitu:
Pertemuan 1
a. Kegiatan Pendahuluan
- Salam, doa, mempersiapkan kondisi siswa secara fisik dan psikis untuk
mengikuti proses pembelajaran.
39
- Apersepsi dan Motivasi: Siswa diminta membedakan benda-benda
berbentuk balok dan kubus yang ada disekitar siswa.
- Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menunjukkan alat peraga berbentuk balok, siswa memperhatikan alat
peraga yang diperlihatkan oleh guru.
- Siswa memilih sebuah topik (balok) yang ditawarkan oleh guru yang akan
dipelajari hari ini, dengan kategori permasalahan sifat-sifat balok.
- Siswa membentuk kelompok belajar berdasarkan topik-topik yang mereka
pilih atau menarik untuk diselidiki, dimana setiap kelompok terdiri dari 4
siswa heterogen.
- Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman
kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya.
- Siswa merencanakan tentang : apa yang mereka pelajari, bagaimana
mereka belajar, siapa dan melakukan apa, untuk tujuan apa mereka
menyelidiki topik tersebut.
- Siswa memahami sifat-sifat bangun ruang balok melalui alat peraga yang
telah dibuat.
- Siswa secara mandiri bersama kelompoknya bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Elaborasi
- Siswa melakukan investigasi untuk menemukan cara – cara baru
penyelesaian masalah yang sedang dibahas.
- Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung dan
memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami
kendala dalam pengkajian topik.
- Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan kelas.
- Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya atau
memberikan tambahan jawaban pada kelompok penyaji, atau
40
memberikan tanggapan pada topik yang disajikan berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelompok.
Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
- Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan yang sudah dilakukan
siswa, mulai dari pemahaman masalah, penyelidikan dan penemuan
pemecahan masalah.
- Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan pengalamannya
dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing – masing,
sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi.
c. Kegiatan Penutup
- Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran
dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa.
- Siswa mengerjakan tugas – tugas yang diberikan guru sebagai proses
penilaian pembelajaran.
- Melakukan kegiatan tindak lanjut.
Pertemuan 2
a. Kegiatan Pendahuluan
- Salam, doa, mempersiapkan kondisi siswa secara fisik dan psikis untuk
mengikuti proses pembelajaran.
- Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
- Membahas PR pada pertemuan sebelumnya.
- Apersepsi dan Motivasi: “Siapa yang suka bermain dadu dalam ular
tangga?”
- Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa membentuk kelompok sesuai pada pertemuan sebelumnya.
41
- Masing-masing kelompok mengecek alat dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan hari ini.
- Siswa memilih sebuah topik (kubus) yang ditawarkan oleh guru yang akan
dipelajari hari ini, dengan kategori permasalahan sifat-sifat kubus
- Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman
kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya.
- Siswa merencanakan tentang : apa yang mereka pelajari, bagaimana
mereka belajar, siapa dan melakukan apa, untuk tujuan apa mereka
menyelidiki topik tersebut.
- Siswa belajar memahami konsep dari tugas yang didapat dalam
kelompoknya mengenai bangun ruang kubus secara berkelompok, bisa
mencari atau menggali dari berbagai sumber dan alat peraga yang
disediakan oleh guru.
Elaborasi
- Siswa melakukan investigasi untuk menemukan cara – cara baru
penyelesaian masalah yang sedang dibahas.
- Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung dan
memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami
kendala dalam pengkajian topik.
- Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan kelas.
- Siswa dari kelompok lain memperhatikan kelompok penyaji dan bersiap
untuk memberikan pertanyaan atau tambahan jawaban terhadap materi
yang disajikan atau memberikan tanggapan pada topik yang disajikan,
berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh
kelompok.
Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
- Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan yang sudah dilakukan
siswa, mulai dari pemahaman masalah, penyelidikan dan penemuan
pemecahan masalah.
42
- Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan pengalamannya
dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing – masing,
sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi.
c. Kegiatan Penutup
- Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran
dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa.
- Siswa mengerjakan tugas – tugas yang diberikan guru sebagai proses
penilaian pembelajaran.
- Melakukan kegiatan tindak lanjut.
Pertemuan 3
a. Kegiatan Pendahuluan
- Salam , doa , mempersiapkan kondisi siswa secara fisik dan psikis untuk
mengikuti proses pembelajaran.
- Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
- Membahas PR pada pertemuan sebelumnya.
- Apersepsi dan Motivasi: Siswa diajak mengingat kembali sifat-sifat
bangun ruang balok dan kubus dengan menunjukkan model bangun balok
dan kubus.
- Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.
b. Kegiatan Inti
- Guru membagikan soal tes kepada siswa.
- Siswa mengerjakan tes secara individu.
- Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes dapat mengumpulkan lembar
jawabnya kepada guru.
- Siswa menyimak pembahasan tes yang disampaikan oleh guru.
c. Kegiatan Penutup
- Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran
dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa.
43
- Siswa mengerjakan tugas – tugas yang diberikan guru sebagai proses
penilaian pembelajaran.
- Melakukan kegiatan tindak lanjut.
Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi
keaktifan siswa dan aktivitas guru dilakukan selama proses pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran tipe Group Investigation berlangsung dan
dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan observasi
bertujuan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung serta mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dan seberapa jauh proses
yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Peneliti
menggunakan 2 lembar observasi yaitu untuk tindakan siswa dan tindakan guru,
lembar tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.7 pada lampiran
3. Refleksi
Refleksi dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran maupun pada
setiap akhir siklus. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah atau yang belum dilakukan. Data yang diperoleh pada tahap
observasu dianalisis, kemudian dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian
proses yang terjadi, masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan
tindakan yang dilakukan. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada siklus I,
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan pada siklus II.
Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses
maupun hasil. Hasil refleksi kemudian didiskusikan dengan guru sehingga
menghasilkan masukan-masukan yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
3.5.2 Siklus II
44
Rencana tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dan
perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Tahapan pelaksanaan
tindakan pada siklus II mengikuti tahapan tindakan siklus I.
Aktivitas siklus II dalam PTK meliputi :
1. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II merupakan perencanaan seperti yang dilakukan
pada siklus I dan telah disesuaikan dengaan hasil refleksi sebagai usaha perbaikan
tindakan pada siklus II ini. Pelaksanaan pada siklus II yaitu: (1) menganalisis
kompetensi matematika yang meliputi:
Tabel 3.2
Pemetaan SK / KD
SK KD INDIKATOR
8. Memahami sifat
bangun ruang
sederhana dan
hubungan antar
bangun datar.
8.2 Menentukan
jaring - jaring
balok dan
kubus.
8.2.2 Menyebutkan dan
menentukan jaring -
jaring bangun ruang
balok dan kubus.
8.2.3 Membuat jaring - jaring
bangun ruang balok dan
kubus.
(2) merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD dan indikator, (3) menyusun
materi pembelajaran sesuai rumusan tujuan pembelajaran, (4) menentukan model
pembelajaran yaitu model pembelajaran tipe Group Investigation, (5) menyusun
rencana pelaksanan pembelajaran, (6) mempersiapakan sumberm alat dan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi, (7) menyusun lembar kerja kelompok
untuk siswa, (8) menyusun lembar observasi model pembelajaran Group
Investigation, (9) menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Tindakan dan Observasi
45
Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua juga dilakukan dalam tiga kali
pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan metode
pembelajaran Group Investigation. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada
pertengahan bulan april setelah siklus I selesai sesuai dengan promes dan silabus
mata pelajaran matematika kelas 4 SD Kristen Lentera. Pada penelitian siklus II,
standar kompetensi yang tercantum dalam promes dan silabus pada pertengahan
bulan april adalah memahami sifat-sifat bangun ruang sehingga materi pelajaran
yang akan dipelajari adalah mengenai jaring-jaring balok dan kubus. Adapun
tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan dari kelemahan dan
kekurangan pada siklus I.
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, pada
tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh, hasil analisis data yang
telah ada digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil belajar yang ingin
dicapai.
3. Refleksi
a. Peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengungkapkan peristiwa yang
terjadi selama pembelajaran
b. Peneliti merangkum dan mencatat apa yang sudah tercapai hasil
pembelajaran.
Setelah semua di data dan di dokumentasikan oleh peneliti , selanjutnya
peneliti membuat laporan hasil penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data
kualitatif) dan hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah :
1. Tes
Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa guna mengukur
tingkat keberhasilan hasil belajar siswa. Tes hasil belajar diselenggarakan setelah
pembelajaran matematika selesai. Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis
di bagi menjadi dua, yaitu butir soal tes untuk siklus 1 dan butir soal tes untuk
siklus 2 berbentuk tes pilihan ganda.
46
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument evaluasi siklus I Matematika
SK KD Indikator Butir Soal
8. Memahami sifat
bangun ruang
sederhana dan
hubungan antar
bangun datar.
8.1
Menentukan
sifat-sifat
bangun ruang
sederhana
Menyebutkan
sifat-sifat
bangun ruang
balok dan
kubus
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrument evaluasi siklus II Matematika
SK KD Indikator Butir Soal
8. Memahami sifat
bangun ruang
sederhana dan
hubungan antar
bangun datar.
8.2
Menentukan
jaring-jaring
balok dan
kubus
Menentukan
jaring - jaring
bangun ruang
balok dan
kubus.
Membuat
jaring – jaring
bangun ruang
balok dan
kubus.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15
2. Observasi
Pengumpulan data berupa observasi ini berjalan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan tindakan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan
lembar instrument observasi/ evaluasi yang telah disusun. Observasi dilakukan
untuk memperoleh data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Keaktifan Siswa
Aspek Indikator Tindakan siswa
Keaktifan Afektif
(kebiasaan dan
apresiasi)
Turut serta dalam
melaksanakan tugas
belajarnya.
1. Siswa mempersiapkan diri dan sarana
belajar(buku pelajaran, buku pelajaran,
alat tulis) dengan baik.
2. Siswa memperhatikan dengan seksama
ketika guru memberikan penjelasan
materi.
3. Siswa mencatat hal-hal penting yang
47
disampaikan oleh guru.
Keaktifan
Kognitif
(Pengetahuan)
Terlibat dalam
investigasi masalah.
4. Siswa terlibat dalam usaha mencari
berbagai informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah dengan
bertanya kepada siswa dalam
kelompoknya. 5. Siswa berani mengemukakan
pendapatnya ketika guru memberikan
pertanyaan dan bertanya apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya.
Keaktifan
Psikomotor
(kegiatan dan
keterampilan)
Melaksanakan
kegiatan sesuai
dengan petunjuk
guru.
6. Siswa saling berinteraksi dalam
kegiatan investigasi, serta saling
bertukar pikiran dengan teman diskusi.
Menerapkan apa
yang diperoleh siswa
dalam
menyelesaikan tugas
yang diberikan guru
di kelas.
7. Siswa bertanggungjawab dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan
guru selama proses pembelajaran.
8. Siswa menerapkan apa yang telah
diperolehnya selama pembelajaran
(dalam menarik kesimpulan dan
mengerjakan soal evaluasi).
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Observasi Tindakan Pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
Aspek Indikator Nomor
Item
Kegiatan Awal
Pembelajaran
Mengkondisikan siswa dalam pembelajaran. 1, 2, 3, 4
Kegiatan Inti
Pembelajaran
1. Guru menunjukkan alat peraga dan siswa
memperhatikan.
2. Guru menawarkan siswa untuk memilih
topik.
3. Guru membanttu siswa membentuk
kelompok.
4. Guru membagikan LKS sebagai pedoman
5, 6, 7, 8,
9, 10, 11,
12, 13,
14, 16,
17, 18,
19, 20
48
kerja siswa.
5. Guru membantu siswa merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan.
6. Guru memantau siswa menyelesaikan tugas
dalam kelompok.
7. Guru memamtau siswa dalam mengkaji dan
menginvestigasi dan mengumpulkan
informasi secara kooperatif.
8. Guru mengarahkan siswa dalam kelompok
untuk saling berdiskusi.
9. Guru meminta siswa untuk merencanakan
dan membuat laporan hasil diskusi.
10. Guru mengawasi kegiatan kerja
kelompok yang mengalami kendala.
11. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk melaporkan hasil investigasi dideapan
kelas.
12. Guru meminta kelompok lain untuk
menanggapi hasil kelompok yang maju
kedepan kelas.
13. Guru mengarahkan siswa untuk
memberikan umpan balik mengenai topik.
14. Guru memberikan umpan balik berupa
pujian positif.
15. Guru mengarahkan siswa untuk
mengkomunikasikan pengalamnnya dalam
kegiatan evaluasi.
16. Guru memotivasi siswa agar lebih
berpartisipasi aktif lagi.
Kegiatan
Akhir
Melaksanakan kegiatan penutup. 21, 22,
23, 24
49
Jumlah Item 24
3.7 Analisis Butir Soal
3.7.1 Uji Validitas Instrumen Soal
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen berbentuk tes
dan non tes. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sebelum dibagikan kepada peserta didik,
terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang
valid. Uji coba ini dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama.
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin
diukur.
Adapun validitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relative
konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid artinya
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan
setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya
sendiri (corrected item to total correlation).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60≤ r
50
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 15.8462 23.655 .324 .868
soal4 16.0000 23.360 .250 .871
soal5 16.3077 22.142 .457 .864
soal6 16.1154 22.426 .419 .866
soal7 16.2308 21.545 .589 .859
soal8 16.2692 22.205 .441 .865
soal9 16.0000 22.560 .451 .864
soal10 15.9615 22.678 .456 .864
soal11 15.8846 23.546 .295 .868
soal13 15.9231 22.794 .471 .864
soal14 16.0769 22.234 .480 .863
soal15 16.2692 22.285 .424 .866
soal16 16.0000 21.920 .616 .859
soal18 16.2308 22.585 .360 .868
soal19 16.0000 21.360 .765 .854
soal20 15.8077 23.922 .326 .868
soal23 16.0769 22.554 .405 .866
soal24 15.8077 23.762 .410 .867
soal25 16.1923 22.722 .335 .869
soal26 16.0769 21.434 .672 .856
soal28 15.8846 23.466 .321 .868
soal29 16.1538 21.495 .618 .858
soal30 15.8077 23.762 .410 .867
Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal terdapat 7 soal yang tidak valid
yaitu soal nomor 2, 3, 12, 17, 21, 22, dan 27. Sedangkan 23 soal yang lainnya
terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang
valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II
51
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 10.5385 15.858 .271 .826
soal2 10.8462 14.935 .555 .810
soal3 10.6538 15.915 .246 .828
soal5 10.6538 15.515 .349 .822
soal6 10.2692 15.885 .456 .817
soal7 10.6923 15.022 .481 .814
soal8 10.2308 16.425 .307 .823
soal9 10.3462 15.995 .317 .823
soal10 10.6154 14.566 .606 .806
soal11 10.7692 15.065 .484 .814
soal12 10.3462 15.515 .473 .815
soal13 10.6538 14.075 .742 .798
soal14 10.5769 15.534 .349 .822
soal15 10.1923 16.722 .259 .825
soal16 10.6538 15.435 .369 .821
soal17 10.4615 15.138 .496 .814
soal18 10.6538 15.195 .433 .817
soal20 10.4615 15.778 .314 .824
Berdasarkan hasil uji validitas 20 item soal terdapat 2 soal yang tidak valid
yaitu soal nomor 4 dan 19. Sedangkan 18 soal yang lainnya terbukti valid setelah
di uji menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang valid tersebut
kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Soal
Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa apabila data memang benar-
benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama.
Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Suatu tes dikatakan
reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Untuk
52
menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu
faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha
dari Cronbach. Menurut Sekaran (priyatno, 2010: 98) kriteria untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrument sebagai berikut:
≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
> 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.870 23
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.826 18
Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 16.0 for
Windows diatas dapat diketahui bahwa koefisisen reliabilitas pada siklus I
mencapai 0,870 yang berarti bahwa tingkat reliabilitasnya mencapai kategori
bagus. Sementara koefisien reliabilitas pada siklus II mencapai 0,86 yang berarti
bahwa tingkat reliabilitasnya mencapai kategori bagus. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah sangat reliabel karena nilai
koefisien alpha lebih dari 0,8.
3.8 Indikator Kerja
53
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan
indikator sebagai berikut:
1. Meningkatnya keaktifan siswa pada proses pembelajaran matematika pada
siswa kelas IV SD Kristen Lentera, Kecamatan Amabarawa tahun ajaran
2013/2014 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu Alat Peraga
yang mencapai 75% dari jumlah keseluruhan siswa
2. Meningkatnya hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Kristen
Lentera, Kecamatan Ambarawa tahun ajaran 2013/2014 setelah dilakukan
tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation berbantu Alat Peraga yang ditandai dengan KKM yaitu 75
dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 75%.