35
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
III.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan
PT ADIS Didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo
Sugeng Haryono, SH, No. 106 tanggal 17 Juli 1996. Akta pendirian tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. C2-10988.HT.01.TH’96 tanggal 12 Desember 1996 serta diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara No.1631 Lembaran Berita Negara No.26, tanggal 31
Maret 2000. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, SH No.66, tanggal 10 Desember
2003 sehubungan dengan perubahan susunan anggota direksi perusahaan. Perubahan ini
diterima dan dicatat oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat
No.C.UMO2.01.848.
PT ADIS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi
kerugian dan kegiatan lain yang sehubungan dengan perasuransian seperti asuransi
kendaraan bemotor dan hal-hal yang berkaitan dengan asuransi umum lainnya.
Perusahaan berdomisili di Jalan Menteng Raya No.21, Jakarta dan sudah memiliki 3
kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah pegawai tetap per 31
Desember 2004 sebanyak 254 orang. Perusahaan telah memperoleh izin operasi dari
Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.462/KMK.017/1997 tanggal 8
September 1997, dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun tersebut.
36
Susunan dewan komisaris dan direksi PT ADIS pada tanggal 31 Desember 2004 adalah
sebagai berikut :
Komisaris Utama : Stanley Setia Atmadja
Komisaris : Djoko Sudyatmiko
Direktur Utama : Willy Suwandi Dharma
Direktur : Indra Baruna
Direktur : Pratomo
Dari berbagai produk yang dimiliki oleh PT ADIS, saat ini baru terdapat satu
brand autocillin, yaitu untuk produk asuransi mobil. Sebagai pendatang baru di industri
jasa asuransi umum, peluang PT ADIS untuk semakin berkembang ditunjang oleh
kondisi pasar Indonesia saat ini, dimana kebutuhan masyarakat Indonesia akan asuransi
terutama asuransi kendaraan bermotor semakin bertambah mengingat penjualan mobil
terus meningkat tiap tahunnya.
PT ADIS mempunyai visi menjadi perusahaan asuransi umum di Indonesia
yang paling dikagumi. Sedangkan misinya adalah memberikan rasa nyaman di hati
nasabah secara efisien, memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang bagi
karyawan dengan memberikan laba terbaik melalui pengelolaan resiko bagi para
nasabah serta memberikan kontribusinya untuk mencapai kemakmuran negara.
Selain memiliki visi dan misi, PT ADIS juga memiliki strategi dan filosofi
layanan yang dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan yang dalam
rutinitasnya dituntut memberikan layanan yang prima kepada masyarakat luas yang
sudah memilih produk asuransi PT ADIS. Berkembangnya PT ADIS terlihat dari
meningkatnya jumlah pelanggan yang bergabung bersama tiap bulannya. Oleh karena
itu, dituntut pula perkembangan dan perbaikan yang harus dilakukan oleh PT ADIS
37
yaitu dengan melakukan strategi pemasaran dan perubahan kegiatan operasional
perusahaan, dimana semua ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan, karena tanpa pelanggan perusahaan tidak dapat hidup dan
berjalan dengan baik.
III.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Untuk memelihara kelancaran kerja dalam mencapai tujuan perusahaan,
diperlukan adanya pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian ini digambarkan
dengan suatu bagan struktur organisasi.
Melalui struktur organisasi dapat ditentukan tugas-tugas, tanggung jawab dan
wewenang setiap anggota organisasi sehingga dapat terlihat dengan jelas kedudukan
masing-masing anggota dalam struktur organisasi perusahaan serta hubungan dari setiap
anggota dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi yang digunakan PT ADIS adalah fungsional, yaitu suatu
struktur yang membagi dan mengelompokkan bagian-bagian dalam perusahaan sesuai
dengan fungsi kerja masing-masing. Struktur organisasi ini berfungsi menjelaskan tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian sehingga tujuan dan sasaran
perusahaan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui lebih jelas, struktur organisasi PT ADIS dapat dilihat di
halaman selanjutnya.
BOARD OF DIRECTORS
TECH. OPERATIONMARKETING FIN. & OPERATION SUPPORT
PERSONAL LINE & DISTRIBUTION
CORPORATE LINE
BUSINESS DEVT. & AGENCY TECHNICAL MV TECHNICAL
NON MVHUMAN &
PHYSICAL RES. MIS
DEALER &LEASING
BANK & BROKER CORP. COMM.
PRODUCT & SERVICES
DEVT.
AGENCY
U/W MV & HE
CLAIM MV & HE
U/W NON MV
CLAIM & RISK MGMT.
FINANCE
ACCOUNTING
HR SERVICES IT OPERATION
CORPORATE LEGAL
INTERNAL AUDIT
CORP. PLANNING &
SOP
TRAINING &RECRUITMENT
REINSURANCE
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
PT ADIS
Sumber : Profil Perusahaan 2004
Gambar 3.1
CO & CALL CENTER
SYARIAH
LOSSADJUSTMENT
HR DEVELOPMENT
GENERAL AFFAIR
IT DEVELOPMENT
BOD SECRETARY
38
RUPS
COMMISSIONERS
38
Sebagai badan pengawas tertinggi adalah Dewan Komisaris yang terbentuk dari
hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan ini berfungsi mengawasi
pekerjaan Komisaris dan memberikan nasehat-nasehat sehubungan dengan
pelaksanaan tugasnya dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan usahanya
PT ADIS dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan 2 orang Direktur. Direktur
utama membawahi Sekretaris Direksi, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Mengorganisir jadwal direksi untuk menghadiri event-event (meeting, undangan,
kunjungan cabang) agar dapat menghadiri event tersebut dengan teratur sesuai
waktu yang tersedia.
2. Menangani korespondensi baik internal maupun eksternal secara benar dan tepat
waktu dalam menyelesaikan surat-surat yang dikirimkan.
3. Menyiapkan keperluan perjalanan untuk direksi agar tidak terjadi masalah dalam
perjalanannya.
4. Menangani kegiatan administrasi dan dokumentasi yang berhubungan dengan
kegiatan direksi agar memperlancar aktivitas yang dilakukan.
Direktur juga langsung membawahi 3 departemen independen, artinya hanya
berada di luar sistem dan hanya berfungsi sebagai pengamat dan tidak ikut dalam
kegiatan operasional, antara lain :
• Internal Audit (Departemen Internal Audit)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Menyusun perencanaan dan penjadwalan audit.
2. Membuat persiapan dan melaksanakan pemeriksaan kerja lapangan audit.
39
3. Pembuatan laporan audit
• Corporate Legal (Departemen Bagian Hukum)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab dalam pengurusan segala hal yang berhubungan dengan
legalitas perusahaan.
2. Mengawasi tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh para distributor serta
mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut.
• Corporate Planning & Standard Operation Procedure (SOP) - (Departemen
Standarisasi Operasional Perusahaan)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Membantu Direktur Utama dalam pembuatan kebijakan manajemen.
2. Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.
3. Mengimplementasikan Rencana Kerja disetiap departemen dan cabang.
4. Menyusun dan implementasi COE (Calendar Of Event) setiap tahunnya.
5. Memastikan setiap company meeting berjalan dengan lancar
Selain itu masing – masing direktur juga membawahi satu Direktorat atau Bagian
yang dipimpin oleh seorang direktur itu sendiri, khusus untuk bagian Keuangan
dan Pendukung Operasioanal dipimpin oleh Direktur Utama, untuk 2 orang
Direktur lainnya masing-masing memimpin satu bagian. Beberapa bagian terdiri
dari beberapa divisi, yaitu :
40
1. Bagian Marketing, terdiri dari 3 divisi yaitu, Personal Line Distribution,
Corporate Line dan Business Agency.
2. Bagian Teknik Operasional, yang terdiri dari 3 divisi yaitu, Technical MV,
Technical Non MV, dan Reinsurance.
3. Bagian Keuangan dan Pendukung Operasional, yang terdiri dari 4 divisi yaitu
Accounting, Finance, HRD dan MIS.
Dari tiap divisi diatas membawahi beberapa departemen yang dipimpin oleh
seorang manajer. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
departemen adalah sebagai berikut :
• Personal Line Distribution (Divisi Hubungan Distribusi) membawahi 2
Departemen yaitu :
a. Dealer & Leasing Department
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan analisa pasar dalam melakukan penetrasi agar dapat menembus
pasar dealer secara optimal.
2. Melakukan pendekatan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dari
segmen dealer agar mencapai kerjasama yang menguntungkan.
3. Melakukan supervisi produksi dealer secara nasional untuk memperoleh
gambaran lengkap untuk segmen dealer.
4. Mengembangkan program untuk dapat mengoptimalkan produksi dan
pelayanan segmen dealer.
41
b. Department Central Operation (CO) / Pusat Operasional dan Call Center.
Departemen ini dijalankan oleh inspector, yang jadwal kerjanya diatur oleh
Call Center.
Inspector mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan kegiatan survey resiko dan survey klaim terhadap objek yang
diasuransikan dan kelengkapan dokumen pendukung yang diajukan.
2. Memberikan rekomendasi kelayakan objek pertanggungan yang akan
diasuransikan berdasarkan hasil survey yang telah diperoleh.
3. Melakukan proses penginputan hasil survey pada sistem.
4. Menyerahkan hasil survey ke data entry setelah di survey.
5. Menerbitkan SPK (Surat Perintah Kerja) berdasarkan hasil survey.
• Corporate Line (Divisi Perhubungan Perusahaan) membawahi Department Bank
& Broker yang mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Membuat analisa tentang kebutuhan pasar pihak intermediers (tertanggung)
akan pelayanan penjaminan asuransi.
2. Untuk mencari pasar-pasar perusahaan intermediers yang potensial untuk
dijadikan partner hubungan bisnis.
3. Menjaga hubungan baik dengan partner bisnis sebagai upaya mencari pasar
konsumen asuransi yang lebih luas.
42
• Business Development & Agency (Divisi Bisnis & Agency) membawahi 4
departemen yaitu :
a. Corporate Communication (Departemen Bagian Komunikasi)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Mengkordinir arus komunikasi dari luar perusahaan ke dalam perusahaan
agar tidak terjadi perbedaan persepsi.
2. Menyampaikan kepada pihak di luar perusahaan tentang informasi yang
berkaitan dengan image dan pelayanan perusahaan secara keseluruhan.
3. Bekerjasama dengan departemen lain dalam mensosialisasikan hasil
kebijakannya.
4. Membangun citra perusahaan sedemikian rupa sehingga visi dan misi
perusahaan dapat tersampaikan secara baik dan jelas.
b. Product & Services Development (Departemen Pengembangan Produk dan
Jasa)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Menganalisa perbandingan produk asuransi antara berbagai kompetitor
perusahaan asuransi yang ada.
2. Membuat rancangan produk asuransi sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik yang dituju.
3. Memberikan pelatihan tentang produk kepada semua cabang dalam upaya
mendukung produk dan kelancaran bisnis perusahaan.
43
4. Memastikan kesiapan pelayanan yang diberikan agar benar-benar
terlaksana dan dirasakan oleh nasabah.
c. Agency Department (Departemen Agen)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Mengkoordinir penugasan agen-agen, melalui kerjasama dengan pihak
agen di cabang-cabang yanga ada.
2. Mengawasi perkembangan dan produktivitas agen-agen yang ada dengan
melihat pencapaian target agen tersebut dari waktu ke waktu.
3. Memberikan penilaian performance dari tiap agen sehingga dapat
diberikan reward berupa komisi sesuai dengan tingkat produktifitasnya.
4. Melakukan kebijaksanaan peningkatan kemampuan agen melalui
program training agen, sistem penerimaaan dan penyeleksian agen, serta
sistem paket pendapatan penghasilan agen.
d. Syariah Department (Departemen Syariah)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Mengembangkan bisnis syariah untuk menambah saluran distribusi baru
yang potensial.
2. Melakukan persiapan implementasi konsep pengembangan bisnis yang
dilakukan agar implementasinya berjalan lancar.
3. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait dalam menangani complain
(keluhan) untuk meningkatkan pelayan customer.
44
4. Melakukan evaluasi terhadap data yang berhubungan dengan
pengembangan bisnis.
• Technical MV (Divisi Teknik Kendaraan Bermotor) membawahi 3 departemen
yaitu :
a. Underwriter Motor Vehicle (MV) & Heavy Equipment (HE) / Departemen
Pertanggungan Kendaraan Bermotor dan Alat Berat).
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan penilaian terhadap tingkat risiko objek pertanggungan
dengan didasari oleh pertimbangan-pertimbangan terhadap faktor moral
dan faktor fisik dalam penggunaan objek pertanggungan.
2. Sebagai pihak pertama dalam perusahaan yang menentukan apakah suatu
bisnis akan dapat diterima atau tidak.
3. Melakukan perhitungan premi dan penambahannya berdasarkan faktor
risiko yang dimiliki objek.
4. Menetapkan peraturan-peraturan underwriting dari suatu objek
pertanggungan tertentu sesuai dengan kemampuan perusahaan.
b. Claim MV & HE (Departemen Klaim Kendaraan Bermotor dan Alat Berat)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Memproses terjadinya klaim dari nasabah dan memeriksa kelengkapan
dokumen.
45
2. Memastikan pelayanan klaim berlangsung sesuai dengan waktu dan
pelayanan yang dijanjikan.
3. Menyesuaikan antara polis dengan kondisi klaim yang terjadi.
4. Menetapkan nilai risiko yang diretensi sendiri dan yang direasuransikan.
c. Loss Adjusment Department (Departemen Bagian Estimasi Kerugian)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan survey klaim yang menjadi limit loss adjustment untuk
memperoleh gambaran lengkap atas kondisi kendaraan.
2. Membuat survey report secara lengkap sesuai kondisi kendaraan yang
disurvey.
3. Melakukan pengecekan estimasi bengkel untuk memastikan ketepatan
estimasi bengkel.
4. Mendampingi surveyor dalam melakukan estimasi yang kompleks untuk
memperoleh keakuratan yang lebih baik.
• Technical Non MV (Divisi Non Teknik Kendaraan Bermotor) membawahi 2
Departemen yaitu :
a. UW Non MV (Departemen Non Kendaraan Bermotor)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Menilai dan menganalisa resiko.
2. Menentukan untuk menerima atau menolak calon klien berdasarkan
informasi dan data.
3. Menentukan kecukupan tarif / rate.
46
4. Menerbitkan Polis Asuransi yang telah disetujui.
b. Claim & Risk Management (Departemen Klaim dan Risiko Manajemen)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Sebagai departemen yang menentukan teknis perhitungan premi
berdasarkan resiko yang diterima dari objek pertanggungan.
2. Mengelola aspek teknis asuransi perusahaan untuk menghasilkan bisnis
asuransi yang baik dan menguntungkan.
3. Mengkoordinir dua departemen lainnya dibawah direktorat teknik, yaitu
underwriting dan klaim.
• Reinsurance (Departemen Reasuransi )
Mempunyai tugas dan tanggung jawab:
1. Menangani proses negosiasi dengan pihak reasuransi untuk memperoleh
kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
2. Mengurus proses akseptasi dan klaim yang berkaitan dengan reasuransi agar
kewajiban masing-masing pihak dapat dipenuhi secara proporsional.
3. Menjalin hubungan baik dengan pihak reasuransi untuk memperlancar
hubungan kerja dengan pihak reasuransi.
4. Melakukan korespondensi dengan pihak reasuransi untuk memberikan
informasi tertulis secara jelas
47
• Accounting (Departemen Akuntansi)
Mempunyai tugas dan tanngung jawab :
1. Membuiat laporan keuangan secara periodik, catatan serta penjurnalan
tentang semua transaksi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha.
2. Bekerja sama dengan bagian keuangan (finance) dalam membuat update data
terbaru transaksi yang terjadi.
3. Melakukan pencatatan fix asset dan melakukan perhitungan penurunan nilai
atau depresiasi terhadap fix asset.
4. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan teknis perpajakan, dari mulai
perhitungan perpajakan sampai dengan menyiapkan laporan keuangan versi
perpajakan.
• Finance (Departemen Keuangan)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan eksekusi pelaksanaan pembayaran tagihan dari bagian klaim dan
menerima penagihan dari bagian produksi polis.
2. Mencari peluang lain dalam memperoleh keuntungan perusahaan baik
melalui investasi atau bisnis lainnya.
3. Melakukan pengelolaan dan update data yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan .
4. Melakukan pembayaran dana baik kepada pihak internal maupun eksternal.
48
• Human & Phisical Resources (Divisi Sumber Daya Manusia) membawahi 4
departemen yaitu :
a. Human Resources Services (Departemen Administrasi Personalia)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Menangani administrasi kepersonaliaan untuk dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada karyawan.
2 Membuat laporan kehadiran dan tunjangan karyawan setiap bulan untuk
keperluan proses penggajian karyawan.
3. Melakukan pengisian data karyawan untuk menjamin kelengkapan dan
keakuratan data karyawan.
4. Menyediakan data karyawan secara akurat setiap kali diperlukan sebagai
bahan masukan dalam menghambil keputusan.
b. Training & Recruitment Department (Departemen Pelatihan dan Rekruitmen)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Membuat Training Plan di awal tahun untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan training bagi seluruh karyawan selama setahun.
2. Membuat perencanaan keuangan yang dibutuhkan oleh recruitment dan
training selama setahun.
3. Melakukan proses seleksi (psikotes & wawancara) untuk posisi strategis.
49
4. Memantau keefektifan proses recruitment dan training sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
c. Human Resources Development (Departemen Pengembangan Sumber Daya)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan proses penyeleksian karyawan yang akan masuk PT ADIS.
2. Internal konsultan bagi para manajer dan karyawan yang membutuhkan.
3. Memberikan pelatihan tambahan bagi karyawan, agar memajukan
kemampuan dan kemauannya dalam berkarya.
4. Mengelola dan mengontrol infrastruktur perusahaan.
5. Sebagai partner manajemen dalam membangun budaya kerja berdasarkan
corporate value dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan
nyaman.
d. General Affair (Departemen Bagian Umum )
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan pembelian dan pengelolaan infrastruktur perusahaan, baik untuk
kantor pusat maupun cabang.
2. Melakukan pendataan aset perusahaan yang ada, baik pusat maupun cabang.
3. Memberikan support service bagi kelancaran operasional sehari-hari
perusahaan.
4. Memberikan proses pelayanan kepada pegawai seperti kartu parkir dan
perpanjangan STNK.
50
• MIS (Management Information System) / Sistem Informasi Management
membawahi 2 Departemen yaitu :
a. IT Operation Department (Departemen Operasional Informasi Teknologi)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Membuat database data yang berkaitan dengan bisnis perusahaan.
2. Membuat sistem pengolahan data untuk mendukung operasional
perusahaan
3. Memberikan support secara sistem untuk semua kantor cabang agar
dapat mengakses master data.
4. Terus melakukan perbaikan dan upgrade pada sistem sesuai dengan
kebutuhan pemrosesan data yang semakin banyak dan semakin rumit.
b. IT Development Department (Departemen Pengembangan Informasi
Teknologi )
Mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Memastikan tujuan dan penggunaan sistem agar sistem yang dibuat
tepat sesuai dengan kebutuhan.
2. Membuat requirement dan spesifikasi dari sistem yang akan digunakan
secara tepat waktu.
3. Mencari programmer yang memiliki kualifikasi memadai untuk
membuat program yang akan dikembangkan.
51
4. Memastikan program dan memonitor implementasi sistem agar dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
III.3. Kebijakan Akuntansi Pajak Perusahaan
1. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah dan disusun sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 (revisi 1996),
”Akuntansi Asuransi Kerugian ” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep
biaya historis, kecuali untuk investasi tertentu dalam efek yang dinyatakan
sebesar nilai realisasi bersih (pasar).
2. Metode Pembukuan
Metode pembukuan yang digunakan oleh perusahaan dalam mencatat
transaksi yang terjadi yaitu berdasarkan basis akrual ( accrual basis). Dalam
metode ini perusahaan mencatat atau mengakui pendapatan maupun beban
pada saat terjadinya. Pendapatan dicatat pada saat jasa diberikan pada
pelanggan dan beban dicatat pada saat jasa diterima oleh perusahaan, bukan
pada saat penerimaan atau pengeluaran uang.
52
3. Dasar Penilaian Aktiva Tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dikurangi akumulasi
penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight
line method) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai
berikut :
Aktiva Tetap Tahun
Peralatan Kantor 4 - 5
Komputer 5
Kendaraan Bermotor 5
Partisi dan Interior 5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
disajikan sebagai bagian dari akun ” Aktiva Tetap ” pada neraca. Sedangkan
aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan
serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang
bersangkutan dan dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
4. Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan
kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak
tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer antara jumlah aktiva dan
kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan
di setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang
53
telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk menentukan
pajak tangguhan.
Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah
laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan
saldo aktiva pajak tangguhan yang belum digunakan. Koreksi terhadap
kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
5. Sistem Perpajakan
Sistem perpajakan perusahaan dikelola oleh kepala departemen bagian
akuntansi yang dibantu oleh 2 orang stafnya yaitu Staff Technical Accounting
dan Staff General Accounting secara komputerisasi mulai dari sistem
perhitungan pajak, verifikasi pungutan serta potongan pajak, monitoring
pengelolaan pajak baik untuk kantor pusat maupun cabang, sampai dengan
menyiapkan laporan keuangan versi perpajakan. Hasil laporan keuangan dan
informasi keuangan tambahan lainnya diaudit dengan menggunakan jasa
akuntan pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja sesuai
dengan keputusan manajemen perusahaan.
54
III.4. Laporan Keuangan Perusahaan
Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh
berbagai macam pihak yang berkepentingan, seperti pihak-pihak diluar perusahaan yaitu
kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain-lain yang memerlukan informasi ini
dalam kaitannnya dengan kepentingan mereka. Disamping itu, pihak intern seperti
manajemen yang memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi dan
mengambil keputusan dalam rangka kepentingan bisnis perusahaan.
PT ADIS Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan
Rugi Laba yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung besarnya Penghsilan Kena
Pajak untuk memberikan kepastian akan kepatuhan perusahaan dalam menyusun laporan
keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK) dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku. Berikut ini Laporan Keuangan
PT ADIS yang terdiri dari Neraca dan Laporan Rugi Laba pada tahun 2004 :
(Rupiah)AKTIVA
Investasi 266,544,708,718Non Investasi : Kas dan setara kas 1,459,581,498 Piutang Premi 33,396,603,814 Piutang Reasuransi 25,567,460 Piutang Klaim 137,836,744 Beban Dibayar dimuka dan Uang Muka 1,592,278,179
Pendapatan Bunga Diterima dimuka 681,217,012
Aktiva Tetap 19,408,111,592Akumulasi Penyusutan (5,958,333,058)
Aktiva Lain-lain 851,421,767
TOTAL AKTIVA 318,138,993,726
KEWAJIBAN & EKUITAS
Hutang Reasuransi 67,912,628,442 Hutang Klaim 1,985,642,128 Premi yang masih belum merupakan pendapatan 59,128,655,663 Pendapatan Premi Ditangguhkan 108,492,410,826 Hutang Komisi 2,774,742,701 Estimasi Klaim Tanggungan Sendiri 17,683,273,941 Hutang Pajak 6,691,982,854 Beban yang masih harus dibayar 5,482,399,389 Hutang lain-lain 100,000 Deferred Tax Liabilities 240,459,134
Total Kewajiban 270,392,295,078
EKUITAS Modal Saham 15,000,000,000 Kenaikan harga pasar investasi dalam efek yang belum Direalisasi 4,182,500,000
Laba tahun lalu 5,545,436,121 Laba tahun ini 23,018,762,527
Total Ekuitas 47,746,698,648
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 318,138,993,726
Sumber : Laporan Keuangan PT ADIS Tahun 2004
Tabel 3.1
PT ADIS
NERACA
Per Tanggal 31 Desember 2004
(Rupiah)Pendapatan UnderwritingPendapatan Premi :Pendapatan Bruto 211,244,670,640Premi Reasuransi -63,423,031,472Penurunan (Kenaikan) Premi yang -34,431,610,397 Belum Merupakan PendapatanJumlah Pendapatan Underwriting 113,390,028,771
Beban UnderwritingKlaim Neto 53,382,663,500Klaim Reasuransi -12,895,539,716Provisi EKRS 11,006,037,049Jumlah Beban Klaim 51,493,160,833Beban Komisi 9,156,585,131Jumlah Beban Underwriting 60,649,745,964
Hasil Underwriting 52,740,282,807Hasil Investasi/Jaminan 10,594,467,955
Beban UsahaBeban Pemasaran 3,576,047,083Entertainment 1,051,879,429Gaji dan Upah 11,609,386,921Lembur 115,375,048THR dan Bonus 554,404,865PPh Pasal 21 1,370,373,086Fasilitas Transportasi Pegawai 207,011,202Tunjangan Transportasi 514,526,746Tunjangan Makan 298,003,924Tunjangan Makan 314,213,609Jamsostek 275,369,974Pengobatan / Rumah Sakit 201,205,717Pakaian Seragam 21,808,000Sumbangan Pegawai 2,200,000
Tabel 3.2
PT ADIS
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Penerimaan Seleksi Pegawai 182,785,435Beban Pesangon 287,373,000Pendidikan dan Pelatihan 1,299,150,713Biaya Perjalanan Dinas 555,502,953BBM dan Oli 73,318,885Premi Asuransi Kendaraan 61,988,348Pemeliharaan dan Suku Cadang 74,277,745Pajak Kendaraan 28,484,300Parkir Tol 68,598,025Jasa Konsultan 327,549,332Biaya Rapat 295,446,379Riset dan Pembangunan 195,965,000Denda Pajak 19,924,383Sumbangan Sosial 112,210,000Retribusi Kebersihan dan Keamanan 41,105,209Koran dan Majalah 12,014,900Premi Asuransi Gedung Kantor 6,973,264Pemeliharaan dan Perawatan Aktiva 189,253,236Alat Tulis Kantor 301,816,071Barang Cetakan 863,106,146Materai 158,118,619Photocopy 89,615,290Dokumentasi 9,300,750Keperluan Dapur 45,260,905Perizinan 27,513,750Pos 3,482,900Internet 441,463,486Sewa 1,450,476,965Penyusutan Aktiva Tetap 3,159,072,703Penyusutan Aktiva Sewa Guna Usaha 90,303,542Telepon dan Listrik 2,557,947,709Beban Administrasi 310,410,671 Jumlah Beban Usaha 33,451,616,218Laba/Rugi Usaha 29,883,134,544
Pendapatan(Beban) lain-lainPendapatan Jasa Giro 35,671,990Lain-lain 14,710,381Laba/Rugi Penjualan Aktiva (96,817,286)Beban Lain-lain (257,485,008) Total Pendapatan (Beban) Lain-lain (303,919,923)
Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 29,579,214,621
Sumber : Laporan Keuangan PT ADIS Tahun 2004
Top Related