BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab...

24
35 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT ADIS Didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 106 tanggal 17 Juli 1996. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10988.HT.01.TH’96 tanggal 12 Desember 1996 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No.1631 Lembaran Berita Negara No.26, tanggal 31 Maret 2000. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, SH No.66, tanggal 10 Desember 2003 sehubungan dengan perubahan susunan anggota direksi perusahaan. Perubahan ini diterima dan dicatat oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat No.C.UMO2.01.848. PT ADIS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian dan kegiatan lain yang sehubungan dengan perasuransian seperti asuransi kendaraan bemotor dan hal-hal yang berkaitan dengan asuransi umum lainnya. Perusahaan berdomisili di Jalan Menteng Raya No.21, Jakarta dan sudah memiliki 3 kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah pegawai tetap per 31 Desember 2004 sebanyak 254 orang. Perusahaan telah memperoleh izin operasi dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.462/KMK.017/1997 tanggal 8 September 1997, dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun tersebut.

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab...

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

35

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT ADIS Didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo

Sugeng Haryono, SH, No. 106 tanggal 17 Juli 1996. Akta pendirian tersebut telah

mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat

Keputusan No. C2-10988.HT.01.TH’96 tanggal 12 Desember 1996 serta diumumkan

dalam Tambahan Berita Negara No.1631 Lembaran Berita Negara No.26, tanggal 31

Maret 2000. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, SH No.66, tanggal 10 Desember

2003 sehubungan dengan perubahan susunan anggota direksi perusahaan. Perubahan ini

diterima dan dicatat oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat

No.C.UMO2.01.848.

PT ADIS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi

kerugian dan kegiatan lain yang sehubungan dengan perasuransian seperti asuransi

kendaraan bemotor dan hal-hal yang berkaitan dengan asuransi umum lainnya.

Perusahaan berdomisili di Jalan Menteng Raya No.21, Jakarta dan sudah memiliki 3

kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah pegawai tetap per 31

Desember 2004 sebanyak 254 orang. Perusahaan telah memperoleh izin operasi dari

Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.462/KMK.017/1997 tanggal 8

September 1997, dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun tersebut.

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

36

Susunan dewan komisaris dan direksi PT ADIS pada tanggal 31 Desember 2004 adalah

sebagai berikut :

Komisaris Utama : Stanley Setia Atmadja

Komisaris : Djoko Sudyatmiko

Direktur Utama : Willy Suwandi Dharma

Direktur : Indra Baruna

Direktur : Pratomo

Dari berbagai produk yang dimiliki oleh PT ADIS, saat ini baru terdapat satu

brand autocillin, yaitu untuk produk asuransi mobil. Sebagai pendatang baru di industri

jasa asuransi umum, peluang PT ADIS untuk semakin berkembang ditunjang oleh

kondisi pasar Indonesia saat ini, dimana kebutuhan masyarakat Indonesia akan asuransi

terutama asuransi kendaraan bermotor semakin bertambah mengingat penjualan mobil

terus meningkat tiap tahunnya.

PT ADIS mempunyai visi menjadi perusahaan asuransi umum di Indonesia

yang paling dikagumi. Sedangkan misinya adalah memberikan rasa nyaman di hati

nasabah secara efisien, memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang bagi

karyawan dengan memberikan laba terbaik melalui pengelolaan resiko bagi para

nasabah serta memberikan kontribusinya untuk mencapai kemakmuran negara.

Selain memiliki visi dan misi, PT ADIS juga memiliki strategi dan filosofi

layanan yang dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan yang dalam

rutinitasnya dituntut memberikan layanan yang prima kepada masyarakat luas yang

sudah memilih produk asuransi PT ADIS. Berkembangnya PT ADIS terlihat dari

meningkatnya jumlah pelanggan yang bergabung bersama tiap bulannya. Oleh karena

itu, dituntut pula perkembangan dan perbaikan yang harus dilakukan oleh PT ADIS

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

37

yaitu dengan melakukan strategi pemasaran dan perubahan kegiatan operasional

perusahaan, dimana semua ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang

diberikan kepada pelanggan, karena tanpa pelanggan perusahaan tidak dapat hidup dan

berjalan dengan baik.

III.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Untuk memelihara kelancaran kerja dalam mencapai tujuan perusahaan,

diperlukan adanya pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian ini digambarkan

dengan suatu bagan struktur organisasi.

Melalui struktur organisasi dapat ditentukan tugas-tugas, tanggung jawab dan

wewenang setiap anggota organisasi sehingga dapat terlihat dengan jelas kedudukan

masing-masing anggota dalam struktur organisasi perusahaan serta hubungan dari setiap

anggota dalam struktur organisasi.

Struktur organisasi yang digunakan PT ADIS adalah fungsional, yaitu suatu

struktur yang membagi dan mengelompokkan bagian-bagian dalam perusahaan sesuai

dengan fungsi kerja masing-masing. Struktur organisasi ini berfungsi menjelaskan tugas,

wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian sehingga tujuan dan sasaran

perusahaan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Untuk mengetahui lebih jelas, struktur organisasi PT ADIS dapat dilihat di

halaman selanjutnya.

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

BOARD OF DIRECTORS

TECH. OPERATIONMARKETING FIN. & OPERATION SUPPORT

PERSONAL LINE & DISTRIBUTION

CORPORATE LINE

BUSINESS DEVT. & AGENCY TECHNICAL MV TECHNICAL

NON MVHUMAN &

PHYSICAL RES. MIS

DEALER &LEASING

BANK & BROKER CORP. COMM.

PRODUCT & SERVICES

DEVT.

AGENCY

U/W MV & HE

CLAIM MV & HE

U/W NON MV

CLAIM & RISK MGMT.

FINANCE

ACCOUNTING

HR SERVICES IT OPERATION

CORPORATE LEGAL

INTERNAL AUDIT

CORP. PLANNING &

SOP

TRAINING &RECRUITMENT

REINSURANCE

ORGANIZATIONAL STRUCTURE

PT ADIS

Sumber : Profil Perusahaan 2004

Gambar 3.1

CO & CALL CENTER

SYARIAH

LOSSADJUSTMENT

HR DEVELOPMENT

GENERAL AFFAIR

IT DEVELOPMENT

BOD SECRETARY

38

RUPS

COMMISSIONERS

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

38

Sebagai badan pengawas tertinggi adalah Dewan Komisaris yang terbentuk dari

hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan ini berfungsi mengawasi

pekerjaan Komisaris dan memberikan nasehat-nasehat sehubungan dengan

pelaksanaan tugasnya dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan usahanya

PT ADIS dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan 2 orang Direktur. Direktur

utama membawahi Sekretaris Direksi, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mengorganisir jadwal direksi untuk menghadiri event-event (meeting, undangan,

kunjungan cabang) agar dapat menghadiri event tersebut dengan teratur sesuai

waktu yang tersedia.

2. Menangani korespondensi baik internal maupun eksternal secara benar dan tepat

waktu dalam menyelesaikan surat-surat yang dikirimkan.

3. Menyiapkan keperluan perjalanan untuk direksi agar tidak terjadi masalah dalam

perjalanannya.

4. Menangani kegiatan administrasi dan dokumentasi yang berhubungan dengan

kegiatan direksi agar memperlancar aktivitas yang dilakukan.

Direktur juga langsung membawahi 3 departemen independen, artinya hanya

berada di luar sistem dan hanya berfungsi sebagai pengamat dan tidak ikut dalam

kegiatan operasional, antara lain :

• Internal Audit (Departemen Internal Audit)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menyusun perencanaan dan penjadwalan audit.

2. Membuat persiapan dan melaksanakan pemeriksaan kerja lapangan audit.

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

39

3. Pembuatan laporan audit

• Corporate Legal (Departemen Bagian Hukum)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab dalam pengurusan segala hal yang berhubungan dengan

legalitas perusahaan.

2. Mengawasi tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh para distributor serta

mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut.

• Corporate Planning & Standard Operation Procedure (SOP) - (Departemen

Standarisasi Operasional Perusahaan)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Membantu Direktur Utama dalam pembuatan kebijakan manajemen.

2. Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

3. Mengimplementasikan Rencana Kerja disetiap departemen dan cabang.

4. Menyusun dan implementasi COE (Calendar Of Event) setiap tahunnya.

5. Memastikan setiap company meeting berjalan dengan lancar

Selain itu masing – masing direktur juga membawahi satu Direktorat atau Bagian

yang dipimpin oleh seorang direktur itu sendiri, khusus untuk bagian Keuangan

dan Pendukung Operasioanal dipimpin oleh Direktur Utama, untuk 2 orang

Direktur lainnya masing-masing memimpin satu bagian. Beberapa bagian terdiri

dari beberapa divisi, yaitu :

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

40

1. Bagian Marketing, terdiri dari 3 divisi yaitu, Personal Line Distribution,

Corporate Line dan Business Agency.

2. Bagian Teknik Operasional, yang terdiri dari 3 divisi yaitu, Technical MV,

Technical Non MV, dan Reinsurance.

3. Bagian Keuangan dan Pendukung Operasional, yang terdiri dari 4 divisi yaitu

Accounting, Finance, HRD dan MIS.

Dari tiap divisi diatas membawahi beberapa departemen yang dipimpin oleh

seorang manajer. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing

departemen adalah sebagai berikut :

• Personal Line Distribution (Divisi Hubungan Distribusi) membawahi 2

Departemen yaitu :

a. Dealer & Leasing Department

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan analisa pasar dalam melakukan penetrasi agar dapat menembus

pasar dealer secara optimal.

2. Melakukan pendekatan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dari

segmen dealer agar mencapai kerjasama yang menguntungkan.

3. Melakukan supervisi produksi dealer secara nasional untuk memperoleh

gambaran lengkap untuk segmen dealer.

4. Mengembangkan program untuk dapat mengoptimalkan produksi dan

pelayanan segmen dealer.

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

41

b. Department Central Operation (CO) / Pusat Operasional dan Call Center.

Departemen ini dijalankan oleh inspector, yang jadwal kerjanya diatur oleh

Call Center.

Inspector mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan kegiatan survey resiko dan survey klaim terhadap objek yang

diasuransikan dan kelengkapan dokumen pendukung yang diajukan.

2. Memberikan rekomendasi kelayakan objek pertanggungan yang akan

diasuransikan berdasarkan hasil survey yang telah diperoleh.

3. Melakukan proses penginputan hasil survey pada sistem.

4. Menyerahkan hasil survey ke data entry setelah di survey.

5. Menerbitkan SPK (Surat Perintah Kerja) berdasarkan hasil survey.

• Corporate Line (Divisi Perhubungan Perusahaan) membawahi Department Bank

& Broker yang mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat analisa tentang kebutuhan pasar pihak intermediers (tertanggung)

akan pelayanan penjaminan asuransi.

2. Untuk mencari pasar-pasar perusahaan intermediers yang potensial untuk

dijadikan partner hubungan bisnis.

3. Menjaga hubungan baik dengan partner bisnis sebagai upaya mencari pasar

konsumen asuransi yang lebih luas.

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

42

• Business Development & Agency (Divisi Bisnis & Agency) membawahi 4

departemen yaitu :

a. Corporate Communication (Departemen Bagian Komunikasi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mengkordinir arus komunikasi dari luar perusahaan ke dalam perusahaan

agar tidak terjadi perbedaan persepsi.

2. Menyampaikan kepada pihak di luar perusahaan tentang informasi yang

berkaitan dengan image dan pelayanan perusahaan secara keseluruhan.

3. Bekerjasama dengan departemen lain dalam mensosialisasikan hasil

kebijakannya.

4. Membangun citra perusahaan sedemikian rupa sehingga visi dan misi

perusahaan dapat tersampaikan secara baik dan jelas.

b. Product & Services Development (Departemen Pengembangan Produk dan

Jasa)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menganalisa perbandingan produk asuransi antara berbagai kompetitor

perusahaan asuransi yang ada.

2. Membuat rancangan produk asuransi sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik yang dituju.

3. Memberikan pelatihan tentang produk kepada semua cabang dalam upaya

mendukung produk dan kelancaran bisnis perusahaan.

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

43

4. Memastikan kesiapan pelayanan yang diberikan agar benar-benar

terlaksana dan dirasakan oleh nasabah.

c. Agency Department (Departemen Agen)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mengkoordinir penugasan agen-agen, melalui kerjasama dengan pihak

agen di cabang-cabang yanga ada.

2. Mengawasi perkembangan dan produktivitas agen-agen yang ada dengan

melihat pencapaian target agen tersebut dari waktu ke waktu.

3. Memberikan penilaian performance dari tiap agen sehingga dapat

diberikan reward berupa komisi sesuai dengan tingkat produktifitasnya.

4. Melakukan kebijaksanaan peningkatan kemampuan agen melalui

program training agen, sistem penerimaaan dan penyeleksian agen, serta

sistem paket pendapatan penghasilan agen.

d. Syariah Department (Departemen Syariah)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mengembangkan bisnis syariah untuk menambah saluran distribusi baru

yang potensial.

2. Melakukan persiapan implementasi konsep pengembangan bisnis yang

dilakukan agar implementasinya berjalan lancar.

3. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait dalam menangani complain

(keluhan) untuk meningkatkan pelayan customer.

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

44

4. Melakukan evaluasi terhadap data yang berhubungan dengan

pengembangan bisnis.

• Technical MV (Divisi Teknik Kendaraan Bermotor) membawahi 3 departemen

yaitu :

a. Underwriter Motor Vehicle (MV) & Heavy Equipment (HE) / Departemen

Pertanggungan Kendaraan Bermotor dan Alat Berat).

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan penilaian terhadap tingkat risiko objek pertanggungan

dengan didasari oleh pertimbangan-pertimbangan terhadap faktor moral

dan faktor fisik dalam penggunaan objek pertanggungan.

2. Sebagai pihak pertama dalam perusahaan yang menentukan apakah suatu

bisnis akan dapat diterima atau tidak.

3. Melakukan perhitungan premi dan penambahannya berdasarkan faktor

risiko yang dimiliki objek.

4. Menetapkan peraturan-peraturan underwriting dari suatu objek

pertanggungan tertentu sesuai dengan kemampuan perusahaan.

b. Claim MV & HE (Departemen Klaim Kendaraan Bermotor dan Alat Berat)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Memproses terjadinya klaim dari nasabah dan memeriksa kelengkapan

dokumen.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

45

2. Memastikan pelayanan klaim berlangsung sesuai dengan waktu dan

pelayanan yang dijanjikan.

3. Menyesuaikan antara polis dengan kondisi klaim yang terjadi.

4. Menetapkan nilai risiko yang diretensi sendiri dan yang direasuransikan.

c. Loss Adjusment Department (Departemen Bagian Estimasi Kerugian)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan survey klaim yang menjadi limit loss adjustment untuk

memperoleh gambaran lengkap atas kondisi kendaraan.

2. Membuat survey report secara lengkap sesuai kondisi kendaraan yang

disurvey.

3. Melakukan pengecekan estimasi bengkel untuk memastikan ketepatan

estimasi bengkel.

4. Mendampingi surveyor dalam melakukan estimasi yang kompleks untuk

memperoleh keakuratan yang lebih baik.

• Technical Non MV (Divisi Non Teknik Kendaraan Bermotor) membawahi 2

Departemen yaitu :

a. UW Non MV (Departemen Non Kendaraan Bermotor)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menilai dan menganalisa resiko.

2. Menentukan untuk menerima atau menolak calon klien berdasarkan

informasi dan data.

3. Menentukan kecukupan tarif / rate.

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

46

4. Menerbitkan Polis Asuransi yang telah disetujui.

b. Claim & Risk Management (Departemen Klaim dan Risiko Manajemen)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Sebagai departemen yang menentukan teknis perhitungan premi

berdasarkan resiko yang diterima dari objek pertanggungan.

2. Mengelola aspek teknis asuransi perusahaan untuk menghasilkan bisnis

asuransi yang baik dan menguntungkan.

3. Mengkoordinir dua departemen lainnya dibawah direktorat teknik, yaitu

underwriting dan klaim.

• Reinsurance (Departemen Reasuransi )

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:

1. Menangani proses negosiasi dengan pihak reasuransi untuk memperoleh

kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

2. Mengurus proses akseptasi dan klaim yang berkaitan dengan reasuransi agar

kewajiban masing-masing pihak dapat dipenuhi secara proporsional.

3. Menjalin hubungan baik dengan pihak reasuransi untuk memperlancar

hubungan kerja dengan pihak reasuransi.

4. Melakukan korespondensi dengan pihak reasuransi untuk memberikan

informasi tertulis secara jelas

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

47

• Accounting (Departemen Akuntansi)

Mempunyai tugas dan tanngung jawab :

1. Membuiat laporan keuangan secara periodik, catatan serta penjurnalan

tentang semua transaksi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan

kegiatan usaha.

2. Bekerja sama dengan bagian keuangan (finance) dalam membuat update data

terbaru transaksi yang terjadi.

3. Melakukan pencatatan fix asset dan melakukan perhitungan penurunan nilai

atau depresiasi terhadap fix asset.

4. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan teknis perpajakan, dari mulai

perhitungan perpajakan sampai dengan menyiapkan laporan keuangan versi

perpajakan.

• Finance (Departemen Keuangan)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan eksekusi pelaksanaan pembayaran tagihan dari bagian klaim dan

menerima penagihan dari bagian produksi polis.

2. Mencari peluang lain dalam memperoleh keuntungan perusahaan baik

melalui investasi atau bisnis lainnya.

3. Melakukan pengelolaan dan update data yang berhubungan dengan

keuangan perusahaan .

4. Melakukan pembayaran dana baik kepada pihak internal maupun eksternal.

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

48

• Human & Phisical Resources (Divisi Sumber Daya Manusia) membawahi 4

departemen yaitu :

a. Human Resources Services (Departemen Administrasi Personalia)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menangani administrasi kepersonaliaan untuk dapat memberikan pelayanan

yang baik kepada karyawan.

2 Membuat laporan kehadiran dan tunjangan karyawan setiap bulan untuk

keperluan proses penggajian karyawan.

3. Melakukan pengisian data karyawan untuk menjamin kelengkapan dan

keakuratan data karyawan.

4. Menyediakan data karyawan secara akurat setiap kali diperlukan sebagai

bahan masukan dalam menghambil keputusan.

b. Training & Recruitment Department (Departemen Pelatihan dan Rekruitmen)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat Training Plan di awal tahun untuk digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan training bagi seluruh karyawan selama setahun.

2. Membuat perencanaan keuangan yang dibutuhkan oleh recruitment dan

training selama setahun.

3. Melakukan proses seleksi (psikotes & wawancara) untuk posisi strategis.

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

49

4. Memantau keefektifan proses recruitment dan training sesuai dengan prosedur

yang berlaku.

c. Human Resources Development (Departemen Pengembangan Sumber Daya)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan proses penyeleksian karyawan yang akan masuk PT ADIS.

2. Internal konsultan bagi para manajer dan karyawan yang membutuhkan.

3. Memberikan pelatihan tambahan bagi karyawan, agar memajukan

kemampuan dan kemauannya dalam berkarya.

4. Mengelola dan mengontrol infrastruktur perusahaan.

5. Sebagai partner manajemen dalam membangun budaya kerja berdasarkan

corporate value dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan

nyaman.

d. General Affair (Departemen Bagian Umum )

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan pembelian dan pengelolaan infrastruktur perusahaan, baik untuk

kantor pusat maupun cabang.

2. Melakukan pendataan aset perusahaan yang ada, baik pusat maupun cabang.

3. Memberikan support service bagi kelancaran operasional sehari-hari

perusahaan.

4. Memberikan proses pelayanan kepada pegawai seperti kartu parkir dan

perpanjangan STNK.

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

50

• MIS (Management Information System) / Sistem Informasi Management

membawahi 2 Departemen yaitu :

a. IT Operation Department (Departemen Operasional Informasi Teknologi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat database data yang berkaitan dengan bisnis perusahaan.

2. Membuat sistem pengolahan data untuk mendukung operasional

perusahaan

3. Memberikan support secara sistem untuk semua kantor cabang agar

dapat mengakses master data.

4. Terus melakukan perbaikan dan upgrade pada sistem sesuai dengan

kebutuhan pemrosesan data yang semakin banyak dan semakin rumit.

b. IT Development Department (Departemen Pengembangan Informasi

Teknologi )

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Memastikan tujuan dan penggunaan sistem agar sistem yang dibuat

tepat sesuai dengan kebutuhan.

2. Membuat requirement dan spesifikasi dari sistem yang akan digunakan

secara tepat waktu.

3. Mencari programmer yang memiliki kualifikasi memadai untuk

membuat program yang akan dikembangkan.

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

51

4. Memastikan program dan memonitor implementasi sistem agar dapat

berjalan dengan baik dan lancar.

III.3. Kebijakan Akuntansi Pajak Perusahaan

1. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah dan disusun sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 (revisi 1996),

”Akuntansi Asuransi Kerugian ” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) dan berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep

biaya historis, kecuali untuk investasi tertentu dalam efek yang dinyatakan

sebesar nilai realisasi bersih (pasar).

2. Metode Pembukuan

Metode pembukuan yang digunakan oleh perusahaan dalam mencatat

transaksi yang terjadi yaitu berdasarkan basis akrual ( accrual basis). Dalam

metode ini perusahaan mencatat atau mengakui pendapatan maupun beban

pada saat terjadinya. Pendapatan dicatat pada saat jasa diberikan pada

pelanggan dan beban dicatat pada saat jasa diterima oleh perusahaan, bukan

pada saat penerimaan atau pengeluaran uang.

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

52

3. Dasar Penilaian Aktiva Tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dikurangi akumulasi

penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight

line method) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai

berikut :

Aktiva Tetap Tahun

Peralatan Kantor 4 - 5

Komputer 5

Kendaraan Bermotor 5

Partisi dan Interior 5

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan

disajikan sebagai bagian dari akun ” Aktiva Tetap ” pada neraca. Sedangkan

aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan

serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang

bersangkutan dan dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang

bersangkutan.

4. Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan

kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak

tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer antara jumlah aktiva dan

kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan

di setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

53

telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk menentukan

pajak tangguhan.

Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah

laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan

saldo aktiva pajak tangguhan yang belum digunakan. Koreksi terhadap

kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika

mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah

ditetapkan.

5. Sistem Perpajakan

Sistem perpajakan perusahaan dikelola oleh kepala departemen bagian

akuntansi yang dibantu oleh 2 orang stafnya yaitu Staff Technical Accounting

dan Staff General Accounting secara komputerisasi mulai dari sistem

perhitungan pajak, verifikasi pungutan serta potongan pajak, monitoring

pengelolaan pajak baik untuk kantor pusat maupun cabang, sampai dengan

menyiapkan laporan keuangan versi perpajakan. Hasil laporan keuangan dan

informasi keuangan tambahan lainnya diaudit dengan menggunakan jasa

akuntan pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja sesuai

dengan keputusan manajemen perusahaan.

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

54

III.4. Laporan Keuangan Perusahaan

Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh

berbagai macam pihak yang berkepentingan, seperti pihak-pihak diluar perusahaan yaitu

kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain-lain yang memerlukan informasi ini

dalam kaitannnya dengan kepentingan mereka. Disamping itu, pihak intern seperti

manajemen yang memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi dan

mengambil keputusan dalam rangka kepentingan bisnis perusahaan.

PT ADIS Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan

Rugi Laba yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung besarnya Penghsilan Kena

Pajak untuk memberikan kepastian akan kepatuhan perusahaan dalam menyusun laporan

keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK) dan sesuai

dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku. Berikut ini Laporan Keuangan

PT ADIS yang terdiri dari Neraca dan Laporan Rugi Laba pada tahun 2004 :

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

(Rupiah)AKTIVA

Investasi 266,544,708,718Non Investasi : Kas dan setara kas 1,459,581,498 Piutang Premi 33,396,603,814 Piutang Reasuransi 25,567,460 Piutang Klaim 137,836,744 Beban Dibayar dimuka dan Uang Muka 1,592,278,179

Pendapatan Bunga Diterima dimuka 681,217,012

Aktiva Tetap 19,408,111,592Akumulasi Penyusutan (5,958,333,058)

Aktiva Lain-lain 851,421,767

TOTAL AKTIVA 318,138,993,726

KEWAJIBAN & EKUITAS

Hutang Reasuransi 67,912,628,442 Hutang Klaim 1,985,642,128 Premi yang masih belum merupakan pendapatan 59,128,655,663 Pendapatan Premi Ditangguhkan 108,492,410,826 Hutang Komisi 2,774,742,701 Estimasi Klaim Tanggungan Sendiri 17,683,273,941 Hutang Pajak 6,691,982,854 Beban yang masih harus dibayar 5,482,399,389 Hutang lain-lain 100,000 Deferred Tax Liabilities 240,459,134

Total Kewajiban 270,392,295,078

EKUITAS Modal Saham 15,000,000,000 Kenaikan harga pasar investasi dalam efek yang belum Direalisasi 4,182,500,000

Laba tahun lalu 5,545,436,121 Laba tahun ini 23,018,762,527

Total Ekuitas 47,746,698,648

TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 318,138,993,726

Sumber : Laporan Keuangan PT ADIS Tahun 2004

Tabel 3.1

PT ADIS

NERACA

Per Tanggal 31 Desember 2004

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

(Rupiah)Pendapatan UnderwritingPendapatan Premi :Pendapatan Bruto 211,244,670,640Premi Reasuransi -63,423,031,472Penurunan (Kenaikan) Premi yang -34,431,610,397 Belum Merupakan PendapatanJumlah Pendapatan Underwriting 113,390,028,771

Beban UnderwritingKlaim Neto 53,382,663,500Klaim Reasuransi -12,895,539,716Provisi EKRS 11,006,037,049Jumlah Beban Klaim 51,493,160,833Beban Komisi 9,156,585,131Jumlah Beban Underwriting 60,649,745,964

Hasil Underwriting 52,740,282,807Hasil Investasi/Jaminan 10,594,467,955

Beban UsahaBeban Pemasaran 3,576,047,083Entertainment 1,051,879,429Gaji dan Upah 11,609,386,921Lembur 115,375,048THR dan Bonus 554,404,865PPh Pasal 21 1,370,373,086Fasilitas Transportasi Pegawai 207,011,202Tunjangan Transportasi 514,526,746Tunjangan Makan 298,003,924Tunjangan Makan 314,213,609Jamsostek 275,369,974Pengobatan / Rumah Sakit 201,205,717Pakaian Seragam 21,808,000Sumbangan Pegawai 2,200,000

Tabel 3.2

PT ADIS

LAPORAN LABA RUGI

Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00002-AK-Bab 3.pdf · Mengontrol pelaksanaan SOP sebagai acuan dalam proses atau pekerjaan.

Penerimaan Seleksi Pegawai 182,785,435Beban Pesangon 287,373,000Pendidikan dan Pelatihan 1,299,150,713Biaya Perjalanan Dinas 555,502,953BBM dan Oli 73,318,885Premi Asuransi Kendaraan 61,988,348Pemeliharaan dan Suku Cadang 74,277,745Pajak Kendaraan 28,484,300Parkir Tol 68,598,025Jasa Konsultan 327,549,332Biaya Rapat 295,446,379Riset dan Pembangunan 195,965,000Denda Pajak 19,924,383Sumbangan Sosial 112,210,000Retribusi Kebersihan dan Keamanan 41,105,209Koran dan Majalah 12,014,900Premi Asuransi Gedung Kantor 6,973,264Pemeliharaan dan Perawatan Aktiva 189,253,236Alat Tulis Kantor 301,816,071Barang Cetakan 863,106,146Materai 158,118,619Photocopy 89,615,290Dokumentasi 9,300,750Keperluan Dapur 45,260,905Perizinan 27,513,750Pos 3,482,900Internet 441,463,486Sewa 1,450,476,965Penyusutan Aktiva Tetap 3,159,072,703Penyusutan Aktiva Sewa Guna Usaha 90,303,542Telepon dan Listrik 2,557,947,709Beban Administrasi 310,410,671 Jumlah Beban Usaha 33,451,616,218Laba/Rugi Usaha 29,883,134,544

Pendapatan(Beban) lain-lainPendapatan Jasa Giro 35,671,990Lain-lain 14,710,381Laba/Rugi Penjualan Aktiva (96,817,286)Beban Lain-lain (257,485,008) Total Pendapatan (Beban) Lain-lain (303,919,923)

Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 29,579,214,621

Sumber : Laporan Keuangan PT ADIS Tahun 2004