PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dari tahapan kegiatan yang rencana akan dilakukan oleh PT SKIP mulai dari tahapa pra
konstruksi, konstruksi, operasi hingga pasca operasi dampak lingkungan yang ditimbulkan
diuraikan sebagai berikut :
3.1. Tahap Konstruksi3.1.1. Komponen Fisik-Kimia1. Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Mobilisasi peralatan dan Material
Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah penurunan
kualitas udara
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pemilihan sistim, metode dan teknologi pembersihan lahan dan pengurugan
tanah yang diperkirakan dapat mengurangi kadar debu,
Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas
yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.
Mengatur kecepatan kendaraan di lokasi kegiatan
Mengadakan penyuluhan kepada para pekerja untuk menggunakan alat
keselamatan kerja.
Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa yang bertanggungjawab
terhadap kegiatan mobilisasi peralatan dan material untuk keperluan pemadatan
jalan.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1
3
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup akan dilakukan diareal pembersihan lahan dan
pengurugan tanah dan diareal pembangunan sarana dan prasarana pabrik dan
fasilitas pendukung serta dilakukan didesa yang terkena dampak (jalur mobilisasi
peralatan dan material).
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan yang dilakukan yaitu melalui pengambilan sampel dan
analisis laboratorium, sehingga paramater lingkungan yang berkaitan dengan
kualitas udara seperti SO2, NOx, CO, dan debu dapat diketahui dan dapat
diperbandingkan dengan baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan dalam
peraturan dan perundangan yang berlaku.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi
Pelaksana
: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
2. Peningkatan Kebisngana. Sumber Dampak
Mobilisasi peralatan dan Material
Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumberdampak tersebut adalah peningkatan
kebisingan
c. Besaran Dampak
Derajat kebisingan (dalam satuan dB) tidak diperbolehkan melebihi baku mutu
lingkungan tentang kebisingan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan
perundangan yang berlaku.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memperlengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja, khususnya pelindung pendengaran (ear plug).
Tidak melakukan pekerjaan malam hari, dimana masyarakat di sekitarnya
sedang tidur/beristirahat terutama untuk kegiatan mobilisasi perlatan dan
material.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilakukan di areal tapak proyek.
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan yang
menghasilkan kebisingan selama tahap konstruksi.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengukuran tingkat kebisingan di lokasi tapak proyek.
Memasang alat pengukur kebisingan di dekat kegiatan yang menjadi sumber
bising.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3. Penurunan Kualitas Air Permukaana. Sumber Dampak
Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah penurunan
kualitas air permukaan
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 3
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
c. Besaran Dampak
Tidak terjadinya penurunan kualitas air permukaan di Sungai berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air atau tidak melebihi baku mutu lingkungan
yang diperasyaratkan dalam peraturan tersebut atau peraturan dan perundangan
lainnya yang berlaku.
Tidak adanya keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan
sumberdaya sungai tersebut terhadap perubahan kualitas air permukaan
(sungai).
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang sempadan
sungai yang ada
Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang
sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan
larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan
sempadan sungai /sabuk hijau.
Pencegahan dampak lingkungan akibat limpasan dari partikel tanah tererosi
dengan cara membangun saluran pengendalian air dan perangkap sedimen.
Tujuan pembuatan saluran pengendalian air adalah mengendalikan limpasan air
yang berlebihan di musim penghujan. tujuannya untuk memperlambat laju aliran
permukaan di saluran pembuangan atau saluran alami, mencegah erosi dan
memberikan kesempatan lebih besar infiltrasi air ke dalam tanah. Perangkap
sedimen dibuat di sepanjang saluran pembuangan, saluran pengendali air atau
saluran alami.
Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan maksimal berdasarkan
standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Drainase untuk bengkel perawatan alat berat harus dilengkapi oil trap dan wadah
penampungan minyak.
Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan
sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan di areal rencana pembangunan pabrik dan areal
pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang berdekatan dengan sungai.
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan berkaitan dengan penurunan kualitas air permukaan
dilakukan selama berlangsungnya tahap konstruksi
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 4
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengendalikan dan mempertahankan integritas perairan sungai yang
bersangkutan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan akan sumberdaya air yang
layak, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
Mengevaluasi keberhasilan program pengelolaan lingkungan PT. SKIP terhadap
kualitas air sungai
Pengambilam sampel air sungan dan analisis laboratorium sehingga dapat
mengetahui perubahan kualitas air permukaan akibat dari rencana kegiatan yang
dilakukan
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan
kelapa sawit (PKS) terutama terutama pada sumber dampaknya dan pengambilan
sampel dilakukan disungai terdekat dengan tapak proyek
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3.1.2. Komponen Sosekbud1. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha
adalah saat dilakukan kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah peningkatan
kesempatan kerja dan peluang berusaha
c. Besaran Dampak
Rencana kegiatan pembangunan PKS ini pada tahap konstruksi yaitu akan merekrut
sekitar 30 orang tenaga kerja lokal.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan kesempatan pertama atau prioritas bagi masyarakat sekitar yang
terkena dampak langsung rencana kegiatan konstruksi untuk dapat bekerja
sebagai pekerja konstruksi dari kontraktor pembangunan sesuai dengan
kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 5
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan
sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada
masyarakat dan aparat desa di sekitar proyek;
Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan
dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan
perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat
setempat sekitar wilayah studi.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal rencana
pembangunan PKS PT SKIP (Pemrakarsa) dan di Bagian SDM (bagian penerimaan
tenaga kerja) kantor PT SKIP (Permaraksa).
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yang berkaitan dengan penerimaan
tenaga kerja konstruksi. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pada saat kegiatan
konstruksi berlangsung.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik
mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan
survei terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek PKS tersebut
mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT.
SKIP).
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS dan
di Bagian SDM Kantor Permaraksa (PT SKIP).
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan minimal sekali selama tahap konstruksi PKS atau
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang berlaku pada saat
kegiatan konstruksi berlangsung.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 6
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
2. Peningkatan Pendapatan Masyarakata. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat adalah penerimaan
tenaga kerja konstruksi
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan dengan adanya rencana kegiatan penerimaan
tenaga kerja konstruksi adalah peningkatan pendapatan masyarakat
c. Besaran Dampak
Meningkatnya tingkat upah kerja di sektor pertanian, pendapatan perkapita,
tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat;
Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui
dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung
kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung
kegiatan pembangunan pabrik kelapa sawit untuk dapat bekerja sebagai
karyawan/pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja
yang diperlukan selama tahap konstruksi;
Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan peran pengusaha lokal;
Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada tokoh
masyarakat dan penduduk di sekitar proyek;
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan
perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat
setempat sekitar wilayah studi
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilakukan di kantor desa yang tercakup di dalam wilayah
PKS PT. SKIP misalnya dilakukan kegiatan sosialisasi pembangunan pabrik dan
sistem penerimaan tenaga kerja, kemudian untuk penerimaan tenaga kerja/pegawai
dilakukan di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Dilakukan selama tahap konstruksi
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik
pengolahannya mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga
melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek tersebut
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 7
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT.
SKIP). Hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah kesempatan kerja yang ada selama tahap konstruksi
rencana kegiatan pembangunan PKS benar-benar dapat dimanfaatkan atau diisi
oleh tenaga kerja setempat, khususnya desa-desa yang tercakup dalam wilayah
perkebunan sawit dan pabrik pengolahannya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Untuk mengetahui jumlah atau proporsi tenaga kerja dan pengusaha lokal yang
aktif memanfaatkan peluang kerja dan usaha yang berkembang akibat dari
operasi perkebunan sawit dan pabrik pengolahannya.
Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar
wilayah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal
pembangunan PKS Pemrakarsa dan di Bagian SDM Kantor Permaraksa
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan minimal satu kali selama tahap konstruksi berlangsung
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3. Persepsi Masyarakata. Sumber Dampak
Komponen yang menjadi sumber dampak untuk dilakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan adalah :
Penerimaan tenaga kerja konstruksi
Mobilisasi Peralatan dan Material
Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukung
Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan
kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha
dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat
b. Jenis Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari rangkaian rencana kegiatan yang menjadi sumber
dampak tersebut adalah munculnya persepsi masyarakat
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 8
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
c. Besaran Dampak
Besaran dampak akan dilihat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
Meningkatnya angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal
khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari
penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat,
biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.
Ragam persepsi masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang
dilakukan selama tahap konstruksi
Tidak terjadinya dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap
peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air
permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari
rencana kegiatan pada tahap konstruksi pembangunan pabrik kelapa sawit,
untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan
tenaga kerja yang diperlukan;
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan
sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada
masyarakat di sekitar proyek;
Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal
kesempatan kerja yang tersedia.
Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif
Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer
yang muncul
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak
primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi
dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat,pemuda
setempat
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap konstruksi berlangsung
sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan
dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 9
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengamatan langsung di lapangan
Mendata angkatan kerja dan lapangan kerja
Melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan
pengelolaan lingkungan yang dilakukan
Dalam melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk
mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan
dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung
Melakukan pemantauan terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert
telah diuraikan sebelumnya
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik
kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan konstruksi berlangsung
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap konstruksi berlangsung
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3.2. Tahap Operasi3.2.1. Komponen Fisik-Kimia1. Penurunan kualitas udara
a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara pada tahap operasi adalah saat
Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah penurunan
kualitas udara baik itu udara ambien maupun udara emisi
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional atau peraturan dan
perundangan lainnya yang berkaitan dengan baku mutu kualitas udara untuk industri
kelapa sawit yang relevan dan berlaku
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mengurangi emisi gas buang dari mesin-mesin: merawat mesin secara rutin,
melakukan uji emisi secara rutin.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 10
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas
yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.
Mengendalikan kualitas udara di sekitar wilayah kegiatan dan daerah sebaran
dampaknya, khususnya debu partikulat agar tidak melampaui baku mutu yang
berlaku.
Mengendalikan dan mencegah dampak turunan yang muncul, akibat
menurunnya kualitas udara dari kegiatan Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi
CPO (Crude Palm Oil).
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi
CPO (Crude Palm Oil).
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dampak terhadap penurunan kualitas udara dilakukan sepanjang waktu
selama tahap operasi berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak yang terjadi
(penurunan kualitas udara) adalah melalui pengambilan sampel (udara ambeien dan
emisi) di lapangan, lalu di analisis di laboratorium yang terkreditasi sehingga
parameter lingkungan yang berkaitan dengan kualitas udara seperti SO2, CO, NOX,
dan partikel debu dapat diketahui lalu diperbandingkan dengan baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan dilakukan di areal pabrik kelapa sawit dan desa terdekat dari
pabrik kelapa sawit PT SKIP
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat emisi
cerobong asap dan udara ambien di sekitar pabrik pengolahan.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
2. Peningkatan Kebisngana. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap peningkatan kebisingan pada tahap operasi adalah saat
Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 11
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah
peningkatan kebisingan
c. Besaran Dampak
Besaran dampak kebisingan mengacu pada ambang batas kebisingan yang
berlaku berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penggunaan penutup telinga (ear plug), secara kontinyu bagi pekerja, atau pada
aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dampak terhadap peningkatan kebisingan dilakukan sepanjang waktu
selama tahap operasi berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan sound level meter di lokasi PKS
PT SKIP dan melakukan pemantauan terhadap ketaatan tenaga kerja dalam
menjalankan SOP tentang pengelolaan lingkungan terhadap kebisingan
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat
kebisingan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3. Peningkatan kebauana. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap peningkatan kebauan pada tahap operasi adalah saat
Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah
peningkatan kebauan.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 12
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
c. Besaran Dampak
Besaran dampak kualitas kebauan mengacu pada ambang batas kualitas udara
tentang kebauan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penggunaan masker secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang
berdekatan dengan sumber pencemar.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dampak kualitas udara dilakukan sepanjang waktu selama beroperasi
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak tersebut adalah
melakukan uji tingkat kebauan pada dilokasi sumber dampak yang terjadi.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan dilakukan dilokasi sumber dampak yang terjadi baik itu dilokasi
pabrik maupun di lokasi IPAL
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat
kebauan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit dan lokasi IPAL.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
4. Penurunan Kualitas Air Permukaana. Sumber Dampak
Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
b. Jenis Dampak
Penurunan kualitas air permukaan
c. Besaran Dampak
Tidak terjadinya penurunan kualitas air permukaan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air.
Tidak adanya keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan
sumbedaya perairan tersebut, terhadap perubahan kualitas air sungai.
Tidak adanya gejala-gejala penyakit, yang disebabkan oleh adanya penurunan
kualitas air permukaan (waterborne diseases).
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 13
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang sempadan
sungai yang ada, dan melakukan tindakan konservasi tanah dan air seperti pada
teknik pengelolaan dampak peningkatan laju erosi dan longsor.
Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang
sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan
larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan
sempadan sungai /sabuk hijau.
Pengelolaan limbah cair domestik dari perumahan karyawan ataupun aktivitas
domestik dilakukan sesuai jenis limbah. Limbah tinja atau WC diolah dengan
cara menyalurkan dalam septic tank yang dibangun khusus untuk limbah tinja
atau WC sehingga tidak mencemari sungai. Limbah cair yang berasal dari dapur
dan kamar mandi dialirkan ke IPAL dan diolah bersama-sama dengan limbah cair
dari pabrik. Sebelum dialirkan ke IPAL, limbah cair harus melalui penyaring
kasar untuk memisahkan sampah dan kotoran yang terbawa limbah cair
domestik.
Perlu juga dilakukan pencegahan pencemaran air sungai oleh limbah padat
domestik. Upaya pengelolaan limbah padat domestik dari pemukiman dan pabrik
dilakukan bersamaan dengan cara menampung limbah padat di tempat
pembuangan sampah sementara. Untuk limbah organik akan dibawa ke area
pengkomposan unit pengolahan limbah padat, sementara untuk limbah
anorganik akan dikumpulkan dan diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.
Limbah cair dari pabrik akan dikelola dengan cara membuat Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) berdasarkan sistem tangki anaerobik dan aerasi lanjut.
Upaya penangkapan biogas yang dihasilkan dari proses anaerobik merupakan
salah satu cara mengurangi penggunaan solar untuk pembangkit tenaga listrik,
mengurangi bau (odor) di udara, mengurangi lepasnya gas metan di udara yang
berdampak terhadap peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan sumber
bahan bakar di boiler, bahkan bila memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk
sumber tenaga listrik bagi fasilitas pendukung di sekitar areal pabrik.
Pengelolaan limbah padat kegiatan pabrik kelapa sawit dilakukan di unit
pengolahan limbah padat dengan cara:
Limbah TKKS yang dihasilkan dari proses pengolahan dipotong-potong
menjadi ukuran yang lebih kecil dan dicampur dengan sludge dari decanter,
padatan tersuspensi serta debu boiler untuk diproses menjadi pupuk
menggunakan metode pengkomposan aerobik
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 14
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Memanfaatkan TKKS dan cangkang kelapa sawit sebagai sumber bahan
bakar di boiler
Tempat penumpukan cangkang dan TKKS dibangun khusus dengan lantai dasar
terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan kuat dengan spesifikasi dapat
menghindari terjadinya amblesan dan mencegah terjadinya rembesan air
resapan pada timbunan ke dalam tanah dan air tanah. Saluran air yang
dilengkapi dengan ”sedimen trap” memiliki kapasitas pengaliran yang memadai
untuk mengalirkan tirisan air hujan dan atau air resapan keluar menuju drainase
di sekitar pabrik
Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan berdasarkan konsep zero
emission serta standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dengan
menerapkan prinsip minimalisasi limbah, pemanfaatan kembali (recycle) nutrisi
dan penggunaan energi terbarukan (biomassa)
Memberikan pelatihan kepada warga masyarakat terkena dampak, dalam
kompetensi pemanfaatan berbagai bentuk limbah kelapa sawit, untuk
meningkatkan taraf hidup;
Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan
sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;
Memfasilitasi pengadaan tanaman budidaya bagi masyarakat dan melakukan
penanaman di sekitar sempadan sungai, sehingga kawasan tersebut dapat
memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat, disamping nilai ekologinya.
Mengalokasikan dana/pembiayaan untuk melaksanakan pendekatan teknologi
tersebut.
Pembekalan kepada karyawan mengenai teknik pengelolaan dan pelestarian
lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh instansi teknis terkait
Melakukan koordinasi dengan lembaga desa setempat dalam upaya
mengoptimalkan pelestarian, pengelolaan lingkungan, meningkatkan pendapatan
warga masyarakat terkena dampak, melalui berbagai pembekalan ketrampilan
pemanfaatan limbah kelapa sawit.
Melakukan pendekatan kepada masyarakat peternak yang berada di sekitar
lokasi pabrik untuk dapat memanfaatkan limbah padat PKS yang telah diolah
sebagai sumber pakan.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan di sungai (DAS) yang dekat dengan lokasi pabrik
yang berpotensi terkena dampak oleh kegiatan pada tahap operasi
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 15
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Pemantauan kualitas air terutama dilakukan di sekitar outlet dari Pabrik Kelapa
Sawit.
Masyarakat desa di wilayah studi atau yang langsung terkena dampak dari
kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit.
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan terhadap badan perairan sungai di sekitar lokasi perkebunan dan pabrik
kelapa sawit, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dilakukan dengan
frekuensi 1 bulan sekali atau apabila terjadi pelaporan atau keluhan dari warga yang
turut menggunakan sumberdaya sungai tersebut.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Memantau kualitas limbah cair kelapa sawit yang telah diolah, dan yang telah
dilepas ke badan perairan penerima, agan tetap berada di bawah baku mutu
yang telah ditetapkan.
Melakukan pemantauan pada sungai yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan
dengan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap parameter kualitas
air sungai yang mengalami perubahan mendasar dan harus dipantau adalah
kadar padatan tersuspensi (TSS) padatan terlarut (TDS), pH air, BOD5, COD,
total nitrogen (kadar amoniak, nitrat, nitrit) serta minyak dan lemak
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan
kelapa sawit terutama IPAL;
Sungai yang terdekat dengan lokasi rencana kegiatan
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan terhadap kualitas air limbah, berdasarkan
KEP-51/MENLH/10/1995, Lampiran B dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan,
Periode pemantauan badan perairan penerima, yaitu sungai Air Tetap dan
Sungai Air Sambat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82, Tahun 2001,
dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 16
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
3.2.2. Komponen Sosekbud1. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
a. Sumber Dampak
Sumber dampak yang ditimbulkan akibat peningkatan kesempatan kerja dan peluang
berusaha adalah pada saat penerimaan tenaga kerja operasi
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul dari sumber dampak tersebut adalah akibat peningkatan
kesempatan kerja dan peluang berusaha
c. Besaran Dampak
Meningkatnya kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang
terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala,
pendapatan perkapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat..
Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui
dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios/warung
kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya petani/pekebun yang
terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja
sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan,
Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak,
mengenai peluang usaha yang baru, di luar sektor pertanian;
Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana
perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang
berlangsung.
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan
sebagai angkatan kerja yang diperlukan pada tahap operasi;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga
dan tokok masyarakat di sekitar proyek;
Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan
lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan
perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan
perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat
setempat sekitar wilayah studi.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 17
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT
SKIP (Pemrakarsa) yaitu di Bagian SDM Kantor PT SKIP.
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dilakukan minimal sekali dalam setiap tahun selama tahap operasi
perkebunan dan PKS atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan
peraturan dan perundangan yang berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja operasi mengenai asal daerah dan
tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di
desa-desa lingkup wilayah proyek perkebunan tersebut mengenai proses perekrutan
tenaga kerja operasi oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).Hal ini dilakukan karena :
Untuk mengetahui apakah kesempatan kerja yang ada selama tahap operasi
benar-benar dapat dimanfaatkan atau diisi oleh tenaga kerja setempat,
khususnya desa-desa yang tercakup dalam wilayah perkebunan sawit dan pabrik
pengolahannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Untuk mengetahui jumlah atau proporsi tenaga kerja dan pengusaha lokal yang
aktif memanfaatkan peluang kerja dan usaha yang berkembang akibat dari
operasi perkebunan sawit dan pabrik pengolahannya.
Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar
wilayah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT
SKIP dan di Bagian SDM Kantor PT SKIP.
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan minimal sekali dalam setiap tahun selama tahap operasi PKS
PT SKIP atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang
berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 18
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
2. Peningkatan Pendapatan Masyarakata. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pada tahap opersi
dari rencana kegiatan ini adalah pada saat dilakukan penerimaan tenaga kerja
operasi.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah peningkatan
pendapatan masyarakat
c. Besaran Dampak
Meningkatnya pendapatan per kapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup
masyarakat.;
Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui
dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung
kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan kesempatan bagi masyarakat/petani/pekebun yang terkena dampak
langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai pekerja,
yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak,
mengenai peluang usaha yang baru,
Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan keterlibatan pengusaha lokal
dalam memanfaatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha yang baru akibat
operasional perkebunan dan PKS PT. SKIP;
Memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen tentang kewirausahaan
(interpreneurship) kepada masyarakat;
Melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar rencana
kegiatan
Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana
perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang
berlangsung;
Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada warga dan tokoh
masyarakat setempat di sekitar proyek;
Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan
lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan
perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 19
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, dalam
melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan
masyarakat setempat
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa yang dekat dengan lokasi rencana
kegiatan
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi,
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan survai lapangan dan wawancara dengan penduduk di desa-desa
sekitar lokasi PKS PT SKIP mengenai cara penerimaan tenaga kerja
operasional, wawancara dengan para pekerja tahap operasi terkait dengan
tingkat upah dan jaminan sosial lainnya, tugas pokok dan kualifikasi tenaga kerja.
Melakukan observasi lapangan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana
perekonomian di tingkat desa sekitar lokasi rencana kegiatan
Kedua bentuk pengelolaan tersebut diatas dilakukan yaitu untuk mengetahui :
o Tingkat dan perkembangan pendapatan masyarakat, khususnya
petani/pekebun, tingkat upah kerja dan biaya hidup masyarakat setempat.
o Untuk mengetahui distribusi atau pemerataan pendapatan masyarakat
setempat.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup di dalam wilayah
PKS PT. SKIP atau pada desa-desa yang menjadi binaan PT SKIP, serta di bagian
SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dilakukan secara kontinyu melalui fasilitator desa yang
menjadi lokasi binaan PT SKIP dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada
pemerintah setempat
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 20
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
3. Persepsi Masyarakata. Sumber Dampak
Komponen yang menjadi sumber dampak untuk dilakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan adalah :
Penerimaan tenaga kerja operasi
Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
Pendistribusian Produk CPO
Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan
kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha
dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat
b. Jenis Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari rangkaian rencana kegiatan yang menjadi sumber
dampak tersebut adalah munculnya persepsi masyarakat
c. Besaran Dampak
Besaran dampak akan dilihat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
Meningkatnya angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal
khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari
penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat,
biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.
Ragam persepsi masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang
dilakukan selama tahap konstruksi
Tidak terjadinya dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap
peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air
permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari
rencana kegiatan pada tahap operasi, untuk dapat bekerja sebagai karyawan
sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan
sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada
masyarakat di sekitar proyek;
Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal
kesempatan kerja yang tersedia.
Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 21
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer
yang muncul
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak
primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi
dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat,pemuda
setempat
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap operasi berlangsung
sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan
dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengamatan langsung di lapangan
Mendata angkatan kerja dan lapangan kerja
Melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan
pengelolaan lingkungan yang dilakukan
Dalam melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk
mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan
dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung
Melakukan pemantauan terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert
telah diuraikan sebelumnya
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik
kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan opeasi berlangsung
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap operasi berlangsung dan
dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 22
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
3.3. Tahap Pasca operasi3.3.1. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1. Penurunan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap penurunan kesempatan kerja dan peluang berusaha pada
tahap pasca operasi kegiatan PKS PT. SKIP adalah pelepasan tenaga kerja atau
pemutusan hubungan kerja.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul akibat sumber dampat tersebut adalah penurunan
kesempatan kerja dan peluang berusaha
c. Besaran Dampak
Meningkatnya pengangguran di tingkat desa sekitar lokasi PKS PT. SKIP.
Menurunnya tingkat pendapatan masyarakat, khususnya petani/pekebun di
sekitar lokasi PKS PT.SKIP.
Urbanisasi penduduk perdesaan di sekitar lokasi proyek ke ibu kota kabupaten,
provinsi, bahkan ke ibu kota negara
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada pegawai yang
yang akan terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) agar mandiri atau
bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru;
Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan
hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari
Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur
Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.;
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan
perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan di Bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP) atau
pihak ketiga yang diberi wewenang untuk melakukan hal-hal yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan tahap pasca operasi terhadap para pegawai/karyawan PKS
PT. SKIP.
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan
saat pasca operasi berjalan
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk warga desa
sekitar lokasi PKS PT.SKIP mengenai ketersediaan kesempatan kerja dan
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 23
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
peluang berusaha setelah berakhirnya operasi kegiatan PT. SKIP di lokasi
tersebut, termasuk juga melakukan wawancara dengan eks pekerja PT.SKIP
mengenai proses pemutusan hubungan kerja oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).
Melakukan wawancara atau FGD dengan tokoh masyarakat dan aparat desa
setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan angkatan kerja,
tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan dilakukan di desa-desa bekas lokasi PKS PT. SKIP.
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode Pemantauan dilakukan minimal dua kali dalam setahun selama lima tahun
setelah berakhirnya kegiatan PT. SKIP atau sesuai dengan kebutuhan di lapangan
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
2. Persepsi Masyarakata. Sumber Dampak
Sumber dampak yang terjadi akibat munculnya persepsi masyarakat pada tahap
pasca operasi adalah :
Demobilisasi peralatan dan material
Pelepasan tenaga kerja
Timbulnya dampak terhadap penurunan kesempatan kerja dan peluang
berusaha yang kemudian memunculkan menurunnya pendapatan masyarakat
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi akibat dari sumber dampak tersebut adalah munculnya
persepsi masyarakat
c. Besaran Dampak
Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif
maupun negatif
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk pengelolaan lingkungan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak yang
terjadi yaitu melalui :
Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada masyarakat
terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 24
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan
perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat
setempat sekitar wilayah studi yang telah dilakukan selama tahap operasi.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.
f. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan dilakukan 2 (dua) kali pada saat tahap pasca operasi.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan data sekunder.
h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.
i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dilakukan pada akhir kegiatan operasional dan berakhirnya masa kegiatan
operasional.
j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 25
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Tabel 3.1. Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL)
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
HidupTAHAP KONSTRUKSIKomponen Fisika-Kimia1
peralatan dan Material
lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng
Penurunan kualitas udara
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional
Pemilihan sistim, metode dan teknologi pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang diperkirakan dapat mengurangi kadar debu,
Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.
Mengatur kecepatan kendaraan di lokasi kegiatan
Mengadakan penyuluhan kepada para pekerja untuk menggunakan alat keselamatan kerja.
Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa yang bertanggungjawab terhadap kegiatan mobilisasi peralatan dan material untuk keperluan pemadatan jalan.
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup akan dilakukan diareal pembersihan lahan dan pengurugan tanah dan diareal pembangunan sarana dan prasarana pabrik dan fasilitas pendukung serta dilakukan didesa yang terkena dampak (jalur mobilisasi peralatan dan material).
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
Pemantauan lingkungan yang dilakukan yaitu melalui pengambilan sampel dan analisis laboratorium, sehingga paramater lingkungan yang berkaitan dengan kualitas udara seperti SO2, NOx, CO, dan debu dapat diketahui dan dapat diperbandingkan dengan baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.
Pemantauan lingkungan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.
Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
2 peralatan dan Material
lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
peningkatan kebisingan
Derajat kebisingan (dalam satuan dB) tidak diperbolehkan melebihi baku mutu lingkungan tentang kebisingan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.
Memperlengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya pelindung pendengaran (ear plug).
Tidak melakukan pekerjaan malam hari, dimana masyarakat di sekitarnya sedang
Pengelolaan dilakukan di areal tapak proyek.
Pengelolaan lingkungan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan kebisingan selama tahap konstruksi
pengukuran tingkat kebisingan di lokasi tapak proyek.
pengukur kebisingan di dekat kegiatan
Pemantauan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.
Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 26
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidup
Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng
tidur/beristirahat terutama untuk kegiatan mobilisasi perlatan dan material.
yang menjadi sumber bising. Instansi
Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3 lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng
penurunan kualitas air permukaan
penurunan kualitas air permukaan di Sungai berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air atau tidak melebihi baku mutu lingkungan yang diperasyaratkan dalam peraturan tersebut atau peraturan dan perundangan lainnya yang berlaku.
keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan sumberdaya sungai tersebut terhadap perubahan
Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang sempadan sungai yang ada
Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan sempadan sungai /sabuk hijau.
Pencegahan dampak lingkungan akibat limpasan dari partikel tanah tererosi dengan cara membangun saluran pengendalian air dan perangkap sedimen. Tujuan pembuatan saluran pengendalian air adalah mengendalikan limpasan air yang berlebihan di musim penghujan. tujuannya untuk memperlambat laju aliran permukaan di saluran pembuangan atau saluran alami, mencegah erosi dan memberikan kesempatan lebih besar infiltrasi air ke dalam tanah. Perangkap sedimen dibuat di sepanjang saluran pembuangan, saluran
Lokasi pengelolaan dilakukan di areal rencana pembangunan pabrik dan areal pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang berdekatan dengan sungai
Pengelolaan lingkungan berkaitan dengan penurunan kualitas air permukaan dilakukan selama berlangsungnya tahap konstruksi
dan mempertahankan integritas perairan sungai yang bersangkutan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan akan sumberdaya air yang layak, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
keberhasilan program pengelolaan lingkungan PT. SKIP terhadap kualitas air sungai
sampel air sungan dan analisis laboratorium sehingga dapat
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) terutama terutama pada sumber dampaknya dan pengambilan sampel dilakukan disungai terdekat dengan tapak proyek
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) terutama terutama pada sumber dampaknya dan pengambilan sampel dilakukan disungai terdekat dengan tapak proyek
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 27
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupkualitas air permukaan (sungai).
pengendali air atau saluran alami.
Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan maksimal berdasarkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Drainase untuk bengkel perawatan alat berat harus dilengkapi oil trap dan wadah penampungan minyak.
Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;
mengetahui perubahan kualitas air permukaan akibat dari rencana kegiatan yang dilakukan
Komponen Sosekbud1 penerimaan tenaga
kerja konstruksipeningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha
Rencana kegiatan pembangunan PKS ini pada tahap konstruksi yaitu akan merekrut sekitar 30 orang tenaga kerja lokal.
Memberikan kesempatan pertama atau prioritas bagi masyarakat sekitar yang terkena dampak langsung rencana kegiatan konstruksi untuk dapat bekerja sebagai pekerja konstruksi dari kontraktor pembangunan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat dan aparat desa di sekitar proyek;
Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal rencana pembangunan PKS PT SKIP (Pemrakarsa) dan di Bagian SDM (bagian penerimaan tenaga kerja) kantor PT SKIP (Permaraksa).
Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yang berkaitan dengan penerimaan tenaga kerja konstruksi. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survei terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek PKS tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS dan di Bagian SDM Kantor Permaraksa (PT SKIP).
Pemantauan dilakukan minimal sekali selama tahap konstruksi PKS atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang berlaku pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 28
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidup Menyedi
akan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi.
2 Penerimaan tenaga kerja konstruksi
peningkatan pendapatan masyarakat
tingkat upah kerja di sektor pertanian, pendapatan perkapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat;
sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan
Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung kegiatan pembangunan pabrik kelapa sawit untuk dapat bekerja sebagai karyawan/pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan selama tahap konstruksi;
Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan peran pengusaha lokal;
Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada tokoh masyarakat dan penduduk di sekitar proyek;
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat
Pengelolaan lingkungan dilakukan di kantor desa yang tercakup di dalam wilayah PKS PT. SKIP misalnya dilakukan kegiatan sosialisasi pembangunan pabrik dan sistem penerimaan tenaga kerja, kemudian untuk penerimaan tenaga kerja/pegawai dilakukan di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).
Dilakukan selama tahap konstruksi
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik pengolahannya mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT SKIP)
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal pembangunan PKS Pemrakarsa dan di Bagian SDM Kantor Permaraksa
Pemantauan dilakukan minimal satu kali selama tahap konstruksi berlangsung
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 29
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupproduktif lainnya;
setempat sekitar wilayah studi
3 tenaga kerja konstruksi
Peralatan dan Material
lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukung
terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat
persepsi masyarakat
angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat, biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.
masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan
Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari rencana kegiatan pada tahap konstruksi pembangunan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat di sekitar proyek;
Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal kesempatan kerja yang tersedia.
Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif
Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer yang muncul
Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat,pemuda setempat
Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap konstruksi berlangsung sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)
pengamatan langsung di lapangan
angkatan kerja dan lapangan kerja
wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan lingkungan yang dilakukan
melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung
pemantauan
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan konstruksi berlangsung
Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap konstruksi berlangsung
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 30
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupkebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)
terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert telah diuraikan sebelumnya
Tahap OperasiKomponen Fisik-Kimia1 Pengolahan TBS
Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah penurunan kualitas udara baik itu udara ambien maupun udara emisi
Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional atau peraturan dan perundangan lainnya yang berkaitan dengan baku mutu kualitas udara untuk industri kelapa sawit yang relevan dan berlaku
Mengurangi emisi gas buang dari mesin-mesin: merawat mesin secara rutin, melakukan uji emisi secara rutin.
Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.
Mengendalikan kualitas udara di sekitar wilayah kegiatan dan daerah sebaran dampaknya, khususnya debu partikulat agar tidak melampaui baku mutu yang berlaku.
Mengendalikan dan mencegah dampak turunan yang muncul, akibat menurunnya kualitas udara dari kegiatan Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil).
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil).
Pengelolaan dampak terhadap penurunan kualitas udara dilakukan sepanjang waktu selama tahap operasi berlangsung
Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak yang terjadi (penurunan kualitas udara) adalah melalui pengambilan sampel (udara ambeien dan emisi) di lapangan, lalu di analisis di laboratorium yang terkreditasi sehingga parameter lingkungan yang berkaitan dengan kualitas udara seperti SO2, CO, NOX, dan partikel debu dapat diketahui lalu diperbandingkan dengan baku mutu lingkungan yang
Lokasi pemantauan dilakukan di areal pabrik kelapa sawit dan desa terdekat dari pabrik kelapa sawit PT SKIP
Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat emisi cerobong asap dan udara ambien di sekitar pabrik pengolahan.
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 31
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupdipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.
2 Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
Peningkatan Kebisingan
Besaran dampak kebisingan mengacu pada ambang batas kebisingan yang berlaku berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Penggunaan penutup telinga (ear plug), secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS
Pengelolaan dampak terhadap peningkatan kebisingan dilakukan sepanjang waktu selama tahap operasi berlangsung
Melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan sound level meter di lokasi PKS PT SKIP dan melakukan pemantauan terhadap ketaatan tenaga kerja dalam menjalankan SOP tentang pengelolaan lingkungan terhadap kebisingan
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS
Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat kebisingan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit.
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
3 Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
peningkatan kebauan.
Besaran dampak kualitas kebauan mengacu pada ambang batas kualitas udara tentang kebauan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Penggunaan masker secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.
Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah
Pengelolaan dampak kualitas udara dilakukan sepanjang waktu selama beroperasi
Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak tersebut adalah melakukan uji tingkat kebauan pada dilokasi sumber dampak yang terjadi.
Lokasi pemantauan dilakukan dilokasi sumber dampak yang terjadi baik itu dilokasi pabrik maupun di lokasi IPAL
Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat kebauan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit dan lokasi IPAL.
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
4 Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO
Penurunan kualitas air permukaa
penurunan kualitas air
Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang
pengelolaan dilakukan di
Pengelolaan terhadap badan perairan sungai
kualitas limbah cair
pemantauan
pemantauan
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 32
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidup(Crude Palm Oil) n permukaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air.
keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan sumbedaya perairan tersebut, terhadap perubahan kualitas air sungai.
gejala-gejala penyakit, yang disebabkan oleh adanya penurunan kualitas air permukaan (waterborne diseases).
sempadan sungai yang ada, dan melakukan tindakan konservasi tanah dan air seperti pada teknik pengelolaan dampak peningkatan laju erosi dan longsor.
Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan sempadan sungai /sabuk hijau.
Pengelolaan limbah cair domestik dari perumahan karyawan ataupun aktivitas domestik dilakukan sesuai jenis limbah. Limbah tinja atau WC diolah dengan cara menyalurkan dalam septic tank yang dibangun khusus untuk limbah tinja atau WC sehingga tidak mencemari sungai. Limbah cair yang berasal dari dapur dan kamar mandi dialirkan ke IPAL dan diolah bersama-sama dengan limbah cair dari pabrik. Sebelum dialirkan ke IPAL, limbah cair harus melalui penyaring kasar untuk memisahkan sampah dan kotoran yang terbawa limbah cair domestik.
Perlu juga dilakukan pencegahan pencemaran air sungai oleh limbah padat domestik.
sungai (DAS) yang dekat dengan lokasi pabrik yang berpotensi terkena dampak oleh kegiatan pada tahap operasi
kualitas air terutama dilakukan di sekitar outlet dari Pabrik Kelapa Sawit.
desa di wilayah studi atau yang langsung terkena dampak dari kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit.
di sekitar lokasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dilakukan dengan frekuensi 1 bulan sekali atau apabila terjadi pelaporan atau keluhan dari warga yang turut menggunakan sumberdaya sungai tersebut.
kelapa sawit yang telah diolah, dan yang telah dilepas ke badan perairan penerima, agan tetap berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan.
pemantauan pada sungai yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap parameter kualitas air sungai yang mengalami perubahan mendasar dan harus dipantau adalah kadar padatan tersuspensi (TSS) padatan terlarut (TDS), pH air, BOD5, COD, total
lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan kelapa sawit terutama IPAL;
terdekat dengan lokasi rencana kegiatan
terhadap kualitas air limbah, berdasarkan KEP-51/MENLH/10/1995, Lampiran B dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan,
pemantauan badan perairan penerima, yaitu sungai Air Tetap dan Sungai Air Sambat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82, Tahun 2001, dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.
Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 33
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
HidupUpaya pengelolaan limbah padat domestik dari pemukiman dan pabrik dilakukan bersamaan dengan cara menampung limbah padat di tempat pembuangan sampah sementara. Untuk limbah organik akan dibawa ke area pengkomposan unit pengolahan limbah padat, sementara untuk limbah anorganik akan dikumpulkan dan diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.
Limbah cair dari pabrik akan dikelola dengan cara membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berdasarkan sistem tangki anaerobik dan aerasi lanjut.
Upaya penangkapan biogas yang dihasilkan dari proses anaerobik merupakan salah satu cara mengurangi penggunaan solar untuk pembangkit tenaga listrik, mengurangi bau (odor) di udara, mengurangi lepasnya gas metan di udara yang berdampak terhadap peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan sumber bahan bakar di boiler, bahkan bila memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk sumber tenaga listrik bagi fasilitas pendukung di sekitar areal pabrik.
Tempat penumpukan cangkang dan TKKS dibangun khusus
nitrogen (kadar amoniak, nitrat, nitrit) serta minyak dan lemak
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 34
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupdengan lantai dasar terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan kuat dengan spesifikasi dapat menghindari terjadinya amblesan dan mencegah terjadinya rembesan air resapan pada timbunan ke dalam tanah dan air tanah. Saluran air yang dilengkapi dengan ”sedimen trap” memiliki kapasitas pengaliran yang memadai untuk mengalirkan tirisan air hujan dan atau air resapan keluar menuju drainase di sekitar pabrik
Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan berdasarkan konsep zero emission serta standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dengan menerapkan prinsip minimalisasi limbah, pemanfaatan kembali (recycle) nutrisi dan penggunaan energi terbarukan (biomassa)
Memberikan pelatihan kepada warga masyarakat terkena dampak, dalam kompetensi pemanfaatan berbagai bentuk limbah kelapa sawit, untuk meningkatkan taraf hidup;
Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;
Memfasili
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 35
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hiduptasi pengadaan tanaman budidaya bagi masyarakat dan melakukan penanaman di sekitar sempadan sungai, sehingga kawasan tersebut dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat, disamping nilai ekologinya.
Mengalokasikan dana/pembiayaan untuk melaksanakan pendekatan teknologi tersebut.
Pembekalan kepada karyawan mengenai teknik pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh instansi teknis terkait
Melakukan koordinasi dengan lembaga desa setempat dalam upaya mengoptimalkan pelestarian, pengelolaan lingkungan, meningkatkan pendapatan warga masyarakat terkena dampak, melalui berbagai pembekalan ketrampilan pemanfaatan limbah kelapa sawit.
Melakukan pendekatan kepada masyarakat peternak yang berada di sekitar lokasi pabrik untuk dapat memanfaatkan limbah padat PKS yang telah diolah sebagai sumber pakan.
Komponen Sosekbud1 Penerimaan tenaga
kerja operasipeningkatan kesempata
kesempatan berusaha bagi
Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya
Pengelolaan lingkungan dilakukan di
Pengelolaan dilakukan minimal sekali
Melakukan wawancara dengan tenaga
Pemantauan lingkungan dilakukan di
Pemantauan dilakukan minimal sekali
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 36
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupn kerja dan peluang berusaha
masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat..
sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios/warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya
petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan,
Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru, di luar sektor pertanian;
Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan pada tahap operasi;
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga dan tokok masyarakat di sekitar proyek;
Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.
Melakukan koordinasi dengan
desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT SKIP (Pemrakarsa) yaitu di Bagian SDM Kantor PT SKIP.
dalam setiap tahun selama tahap operasi perkebunan dan PKS atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan dan perundangan yang berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung
kerja operasi mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek perkebunan tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja operasi oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).
desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT SKIP dan di Bagian SDM Kantor PT SKIP
dalam setiap tahun selama tahap operasi PKS PT SKIP atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung
Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 37
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupperangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi.
2 Penerimaan tenaga kerja operasi
peningkatan pendapatan masyarakat
pendapatan per kapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat.;
sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;
Memberikan kesempatan bagi masyarakat/petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,
Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan keterlibatan pengusaha lokal dalam memanfaatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha yang baru akibat operasional perkebunan dan PKS PT. SKIP;
Memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen tentang kewirausahaan (interpreneurship) kepada masyarakat;
Melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar rencana kegiatan
Berpartisipasi dalam menyediakan dan
Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi,
survai lapangan dan wawancara dengan penduduk di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP mengenai cara penerimaan tenaga kerja operasional, wawancara dengan para pekerja tahap operasi terkait dengan tingkat upah dan jaminan sosial lainnya, tugas pokok dan kualifikasi tenaga kerja.
observasi lapangan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian di tingkat desa sekitar lokasi rencana
Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup di dalam wilayah PKS PT. SKIP atau pada desa-desa yang menjadi binaan PT SKIP, serta di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).
Pemantauan lingkungan dilakukan secara kontinyu melalui fasilitator desa yang menjadi lokasi binaan PT SKIP dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 38
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupmelengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung;
Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada warga dan tokoh masyarakat setempat di sekitar proyek;
Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat
kegiatan
3 tenaga kerja operasi
TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)
Produk CPO
terhadap peningkatan kualitas udara,pening
persepsi masyarakat
angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat
Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari rencana kegiatan pada tahap operasi, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;
Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;
Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa
Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap operasi berlangsung sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan
pengamatan langsung di lapangan
angkatan kerja dan lapangan kerja
wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan opeasi berlangsung
Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap operasi berlangsung dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 39
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupkatan kebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat
konsumerisme masyarakat, biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.
masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)
Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat di sekitar proyek;
Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal kesempatan kerja yang tersedia.
Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif
Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer yang muncul
dan tokoh masyarakat,pemuda setempat
dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)
lingkungan yang dilakukan
melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung
pemantauan terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert telah diuraikan sebelumnya
Kotabaru
TAHAP PASCAOPERASIKomponen Sosial Ekonomi Budaya1 pelepasan tenaga
kerja atau pemutusan hubungan kerja.
penurunan kesempatan kerja dan peluang
pengangguran di tingkat desa sekitar lokasi
Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada pegawai yang yang akan
Lokasi pengelolaan dilakukan di Bagian SDM
Periode pengelolaan dilakukan sesuai dengan
observasi lapangan dan wawancara
Lokasi Pemantauan dilakukan di desa-desa
Periode Pemantauan dilakukan minimal dua kali
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 40
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupberusaha PKS PT. SKIP.
tingkat pendapatan masyarakat, khususnya petani/pekebun di sekitar lokasi PKS PT.SKIP.
penduduk perdesaan di sekitar lokasi proyek ke ibu kota kabupaten, provinsi, bahkan ke ibu kota negara
terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) agar mandiri atau bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru;
Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari
Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur
Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.;
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja.
Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP) atau pihak ketiga yang diberi wewenang untuk melakukan hal-hal yang terkait dengan pengelolaan lingkungan tahap pasca operasi terhadap para pegawai/karyawan PKS PT. SKIP.
kebutuhan pada saat sebelum dan saat pasca operasi berjalan
dengan penduduk warga desa sekitar lokasi PKS PT.SKIP mengenai ketersediaan kesempatan kerja dan peluang berusaha setelah berakhirnya operasi kegiatan PT. SKIP di lokasi tersebut, termasuk juga melakukan wawancara dengan eks pekerja PT.SKIP mengenai proses pemutusan hubungan kerja oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).
wawancara atau FGD dengan tokoh masyarakat dan aparat desa setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan
bekas lokasi PKS PT. SKIP.
dalam setahun selama lima tahun setelah berakhirnya kegiatan PT. SKIP atau sesuai dengan kebutuhan di lapangan
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 41
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
No Sumber Dampak Jenis
Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bentuk Upaya PemantauanLingkungan
Hidup
Lokasi Pemantauan Lingkungan
Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan
Hidupangkatan kerja, tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya.
2 peralatan dan material
tenaga kerja
dampak terhadap penurunan kesempatan kerja dan peluang berusaha
Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif maupun negatif
Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,
Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi yang telah dilakukan selama tahap operasi
Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.
Periode pengelolaan dilakukan 2 (dua) kali pada saat tahap pasca operasi.
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan data sekunder.
Lokasi pemantauan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.
Dilakukan pada akhir kegiatan operasional dan berakhirnya masa kegiatan operasional.
Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.
Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.
Instansi Penerima Pelaporan :
Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 42
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 3.2. Peta Lokasi Pengelolaan Lingkungan PKS PT SKIP
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 43
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 3.3. Peta Lokasi Pemantauan Lingkungan PKS PT SKIP
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 44
Top Related