43
BAB III
ANALISIS DAN RANCANGAN
3.1 Analisis Masalah
Sistem pakar memiliki kategori-kategori berdasarkan pada tujuan
pembuatannya yang salah satu kategori tersebut adalah mendiagnosa. Selain dari
pada itu sistem pakar memiliki beberapa keunggulan dari seorang pakar Archami
(2005:6) yaitu:
1. Sistem pakar dapat digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin sedangkan
seorang pakar tidak mungkin bekerja terus-menerus setiap hari tanpa istirahat
2. Sistem pakar merupakan suatu software yang dapat diperbanyak dan kemudian
dibagikan ke berbagai lokasi maupun tempat yang berbeda-beda untuk
digunakan, sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada satu tempat dan pada
satu waktu.
3. Sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa yang
mempunyai hak akses untuk menggunakannya dan jawaban yang diberikan
oleh sistem terbebas dari proses intimidasi/ancaman, sedangkan seorang pakar
data saja mendapat ancaman/tekanan pada saat menyelesaikan permasalahan.
4. Pengetahuan (knowledge) yang tersimpan pada sistem pakar tidak akan dapat
hilang/lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh maintenance yang
baik, sedangkan pengetahuan seorang pakar manusia lambat laun akan hilang
karena meninggal, usia, atau menderita suatu penyakit.
44
5. Kemampun memecahkan masalah pada suatu system pakar tidak dipengaruhi
oleh faktor dari luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan, factor ekonomi atau
perasaan tidak suka. Akan tetapi, sebaliknya dengan seorang pakar yang dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor luar.
6. Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan asumsi
program system pakar itu sudah ada.
3.2 Pemecahan Masalah
Dari analisis masalah tersebut diatas penuis menggunakan system pakar
untuk membuat suatu aplikasi ini. Sedangkan pengertian system pakar itu sendiri
menurut Arhami (2005:2) menyatakan bahwa system pakar adalah suatu system
computer yang menyamai (emulator) kemampuan pengambilan keputusan dari
seorang pakar. Istilah emulator berarti bahwa system pakar diharapkan dapat
bekerja dalam semua hal seperti seorang pakar. Tujuan dari system pakar
sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk
mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk system sehingga dapat
digunakan oleh orang banyak. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai
keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau
kemampuan khusus yang oran lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang
dimilikinya Arhamy, 2005:3).
45
3.3 Analisis Sistem Pakar
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi serta
perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan
sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan
sangat penting. Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam analisis sistem. Adapun masalah yang terjadi kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang penyakit kulit tanpa mengetahui tindakan perawatan yang tepat yang harus
dilakukan. Masyarakat awam akan sulit mendapatkan informasi tentang kulit atau
penyakit kulit yang diderita jika dokter tidak ada ditempat atau sibuk mengurus pasien-
pasiennya, sehingga user dalam hal ini perawat dokter mampu menangani pasien.
3.4 Rancangan Sistem Pakar
Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit pada manusia sebenarnya
hanya merupakan alat bantu untuk mendiagnosis penyakit kulit apa yang sedang
diderita oleh pasien. Seorang pakar (dalam hal ini dokter) dapat menentukan
dengan pasti penyakit yang diderita oleh pasien hanya dengan melihat berbagai
gejala atau keluhan yang dialami oleh pasien. Kelebihan dari suatu sistem pakar
terletak pada kemampuannya untuk bekerja terus menerus dan berada dalam
kondisi yang maksimal, sistem pakar diciptakan bukan untuk menggantikan
kedudukan seorang pakar, tetapi sebagai alat bantu dalam kepastian pengambilan
keputusan, karena mungkin terdapat banyak alternatif yang dapat dipilih secara
tepat.
46
Rancangan sistem pakar untuk untuk mendiagnosis penyakit kulit
memerlukan dua tahapan. Tahapan pertama, mentransformasikan berbagai
informasi mengenai gejala – gejala apa saja yang dialami oleh orang yang
menderita penyakit kulit melalui seorang pakar (dalam hal ini dokter) ke dalam
sistem pakar.
Disamping mengumpulkan informasi dari seorang pakar, perlu juga
ditambahkan informasi dari beberapa buku yang membahas mengenai penyakit –
penyakit kulit. Setelah diperoleh informasi yang dibutuhkan, maka pada tahap
kedua yakni menerapkan informasi yang diperoleh ke dalam komponen sistem
pakar.
3.2.1 Perancangan Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dimana basis
pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (knowledge representation).
Basis pengetahuan didapat setelah informasi diorganisasikan secara terstruktur.
Dalam permasalahan ini, ditentukan gejala – gejala atau keluhan apa saja
yang dialami oleh pasien yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk setelah
semua gejala – gejala atau keluhan yang dialami oleh pasien terakumulasi maka
sistem akan mendiagnosis penyakit yang sedang diderita pasien. Pakar yang
digunakan dalam aplikasi ini adalah seorang dokter serta literatur pustaka yang
diperoleh dari buku-buku dan internet.
47
Dalam perancangan basis pengetahuan akan dibagi dalam dua tahap.
Tahap pertama adalah menentukan metode inferensi dan tahap kedua adalah
menentukan basis aturan sebagai representasi basis pengetahuan.
a). Metode Penalaran (Metode Inferensi)
Metode penalaran yang digunakan dalam sistem adalah penalaran
pelacakan maju (Forward Chaining) yaitu dimulai dari sekumpulan fakta-fakta
tentang suatu gejala yang diberikan oleh pengguna sebagai masukan sistem, untuk
kemudian dilakukan pelacakan sampai tujuan akhir berupa diagnosis
kemungkinan jenis Penyakit Kulit yang diderita dan penjelasan tentang jenis
Penyakit Kulit yang diderita serta cara pengobatannya.
b). Representasi Basis Pengetahuan
Representasi basis pengetahuan yang dilakukan untuk membangun
aplikasi ini menggunakan kaidah produksi berbasis aturan (rule). Struktur rule
mempunyai dua bagian yaitu antesendent dan consequents. Konklusi yang
dinyatakan pada bagian THEN dinyatakan benar, jika bagian IF pada sistem
tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan tertentu.
Tabek 3.1. Tabel Pembentukan Rule Penyakit Kulit
KodeRule
Rule
R01 IF Gejala=Peradangan pada kulit AND Kulit memerah dan kering AND Bersisik dan gatal THEN Penyakit=Kelainan kulit
R02 IF Gejala=Gatal-gatal AND Nyeri AND Peradangan folikuler kecil dan merah yang cepat membesarTHEN Penyakit=Bisul
R03 IF Gejala=Gatal-gatal AND Nyer AND Deman AND MalaiseTHEN Penyakit=Campak/ Cacar Air
R04 IF Gejala=Gatal-gatal AND Infeksi bekas garukan pada kulitAND Gatal-gatal pada kulit kepala THEN Penyakit=Pedikulosis Kapitis
48
R05 IF Gejala=Gatal-gatal AND Infeksi bekas garukan pada kulitTHEN Penyakit=Pedikulosis Korporis
R06 IF Gejala=Gatal-gatal AND Lesi kulit berupa bercak putih sampai coklat, merah, dan menghitamTHEN Penyakit=Panu
R07 IF Gejala=Gatal-gatal AND Alergi THEN Penyakit=Urtkaria
R08 IF Gejala=Demam AND Malaise AND Lesi kulit berupa bercak putih sampai coklat, merah, dan hitam AND Menigil AND EritemaTHEN Penyakit=Selulitis
R09 IF Gejala=Demam AND Malaise AND Erupsi pada kulit AND Sakit Kepala AND Sakit PinggangTHEN Penyakit=Cacar Air atau Varisela
R10 IF Gejala=Pembengkakan AND Papula AND Pustula AND EritemaTHEN Penyakit=Rosace
R11 IF Gejala= Papula AND Pustula AND KomedoTHEN Penyakit=Jerawat
R12 IF Gejala=Tonjolan berbentuk bulat and Berwarna Abu-abuTHEN Penyakit=Kutil
R13 IF Gejala= AlergiTHEN Penyakit=Rinofirma
R14 IF Gejala=Lesi kulit berukuran sebesar miliar sampai plakatTHEN Penyakit=Eritrasma
R15 IF Gejala=Erupsi pada kulit AND Tonjolan berbentuk bulat and Berwarna Abu-abuTHEN Penyakit=Kutil
3.2.2 Tabel Keputusan
Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan
kaidah yang digunakan.
Tabel 3.2. Tabel Penyakit
KodePenyakit
Nama Penyakit Keterangan
P01 Eksim Kelainan kulitP02 Furenkel BisulP03 Herpes Zoster Cacar UlarP04 Pedikulosis Kapitis Tuma Kepala/BorokP05 Pedikulosis Korporis Tuma Badan/KudisP06 Pitriasis Versikolor PanuP07 Urtikaria Biduran/KaligataP08 Selulitis Peradangan jaringan kulitP09 Varisela Cacar air
49
P10 Rosacea KutilP11 Akne Vulgaris Jerawat RosaceP12 Veruka KutilP13 Rinofina Penebalan hidungP14 Eritrasma Peradangan pada ketiak/SelangkanganP15 Variola
3.2.3 Tabel Gejala
Tabel 3.3. Tabel Gejala
KodeGejala
Nama Gejala
G01 Peradangan pada kulitG02 Kulit memerah dan keringG03 Bersisik dan gatalG04 Gatal-gatalG05 NyeriG06 DemamG07 MalaiseG08 Infeksi bekas garukan pada kulitG09 Gatal-gatal pada kulitG10 Lesi kulit berupa bercak putih sampai coklat, merah, dan hitamG11 MengigilG12 Erupsi pada kulit G13 Sakit kepalaG14 Sakit pinggangG15 PembengkakanG16 PapulaG17 PustulaG18 EritemaG19 KomedoG20 Tonjolan berbentuk bulat dan berwarna abu-abuG21 Lesi kulit berukuran sebesar miliar sampai plakat G22 AlergiG23 Peradangan folikuler kecil dan merah yang cepat membesarG24 Permukaan kasar
50
3.2.4 Tabel Keputusan
Tabel 3.4. Tabel Keputusan
Kode Gejala
Kode PenyakitP01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 P11 P12 P13 P14 P15
G01 xG02 xG03 xG04 x x x x x x x x x x x xG05 x x x x x x x xG06 x x xG07 x x xG08 x x x xG09 xG10 x xG11 xG12 xG13 xG14 xG15 x x xG16 x x xG17 x x xG18 x xG19 xG20 x xG21 xG22 xG23 x xG24 x
Tabel keputusan menjelaskan setiap penyakit dengan gejala dengan tanda “x”,
penjelasan ini menggunakan pencocokan Kode Gejala dengan Kode Penyakit.
3.2.5 Tabel Solusi
Tabel 3.5. Tabel Solusi
KodePenyakit
Nama Penyakit Solusi
P01 Eksim Pemberian lotion dan krim pelembab
51
sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab, antihistamin diberikan untuk mengurangi rasa gatal
P02 Furenkel Pemberian antibiotik yang tepat adalah penisilin yang resisten terhadap penisilinase seperti kloksasilin, dikloksasilin atau floksasilin. Eritromisin dapat dipakai pada penderita yang alergik terhadap antibiotik
P03 Herpes Zoster Pengobatan dapat memberikan analgetika, dapat pula ditambahkan neurotropik: vitamin B1, B2, dan B12, bedak dapat diberikan bila penderita merasakan gatal, asiklovir 5x200mg sehari selama 5 hari kemungkinan dapat meringankan penyakit ini.
P04 Pedikulosis Kapitis Pemberian obat gama benzen heksa klorida 1%. Obat yang lain benzil benzoat 25%. Dalam keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur, diobati dengan antibiotika sistemik dan topikal, lalu disusul dengan obat di atas dalam bentuk shampo.
P05 Pedikulosis Korporis Pengobatan yang diperlukan dengan krim gameksan 1% dioleskan tipis ke seluruh tubuh dan didiamkan. Obat lain adalah benzoat 25% dan bubuk malathion 2%.
P06 Pitriasis Versikolor Pengobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun, dan konsisten. Obat yang bisa dipakai adalah larutan tiosulfas natrikus 25%, propilen glikol 50%, salasil spiratus 10%, derivat-derivat azol
P07 Urtikaria Pengobatan dapat diberikan asetosal atau antipiretika untuk demam, antihistamin oral diberikan bila ada gatal, bila terjadi infeksi baru diberikan antibiotika
P08 Selulitis Pengobatan dengan topikal, sistemik, bedah kulit, diet kopi, alkohol, pedas, dan sunblock dengan SPF 15 lebih dianjurkan dipakai penderita untuk
52
menahan sinar UVA dan UVBP09 Varisela Pengobatan dapat dilakukan dengan
cara memberikan obat-obat topikal, obat sistematik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.
P10 Rosacea Dapat dilakukan bermacam-macam pengobatan dengan terapi topikal yaitu: bahan kausik, misalnya larutan perak nitrat (Ag NO3) 25%, asam tlikosetat 50%, dan fenollkuifaktum, bedah beku, bedah sekapel, bedah listrik, dan bedah laser
P11 Akne Vulgaris Pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obat topikal, obat sistematik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.
P12 Veruka Dapat dilakukan bermacam-macam pengobatan dengan terapi topikal yaitu: bahan kausik, misalnya larutan perak nitrat (Ag NO3) 25%, asam tlikosetat 50%, dan fenollkuifaktum, bedah beku, bedah sekapel, bedah listrik, dan bedah laser
P13 Rinofina Pilihan pengobatannya adalah bedah kulit, baik bedah skapel, bedah listrik, atau dermabrasi.
P14 Eritrasma Obat topikal misalnya salap tersiklin 3% juga dapat diberikan bagi penderita, demikian pula obat antijamur yang berspektrum luas, pengobatan topikal memerlukan lebih ketekunan dan kepatuhan penderita.
P15 Variola Pengobatan bagi penderita yaitu dengan dikarantinakan dan dapat pula diberikan obat nativiral (asiklovir atau valasiklovir).
3.2.6 Pohon Keputusan
Setelah dilakukan perancangan tabel keputusan, selanjutnya dilakukan
perancangan pohon keputusan yang dapat membantu dalam mengklasifikasikan
penyakit berdasar kan ciri-cirinya dan juga dapat membantu dalam pembuatan
1
2
3 4
5
6
23
7
11
Ya
Ya
Ya Ya
Ya
Tidak
TidakYa
Ya
P1
P2
P3
Ya
18
Ya
Ya
Ya
P8
Ya
P10
15
16
Tidak
Ya
17Ya
Ya
Ya
19
20
17
P11
P12
Tidak
Ya
Ya
8
10
Ya
Ya
YaYa P6Ya
9
14
13
12
Ya
P4
Ya
P15
Ya
P9
Ya
Ya
Ya
P9
22
P7
P13
Ya
Ya
22Ya
Ya
Tidak
APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MASUNSIA
PAKARUSER
Data User
Info PertanyaanData LoginData PenyakitData GejalaData AturanData Pertanyaan
Info Penyakit
Info Penyakit
Info UserInfo GejalaInfo Penyakit
53
aturan (rule). Berikut ini adalah pohon keputusan yang dirancang berdasarkan
tabel keputusan yang telah dibuat.
Gambar 3.2 Pohon Keputusan Penyakit Kulit Pada Manusia
3.2.7 Rancangan Diagram Konteks
Gambar 3.3. Diagram Konteks
Data Login Data LoginAturan
USER
PAKAR
GejalaD4
RuleD5
PertauyaanD6
KonsultasiD7
Data Penyakit
Data Pertanyaan
Data User
Data Rule
Data Jawaban
UserD1Data User
1.0Daftar
2.0Login
3.0Pengelolaan
Data Penyakit
PakarD2
4.0PengelolaanData Gejala
Data Gejala
PenyakitD3Data Penyakit
Data Gejala
5.0PengelolaanData Rule
Data Rule
6.0Pengelolaan
Data Pertanyaan
7.0Konsultasi
Data PenyakitData Gejala
Data Rule
Data Pertanyaan
Data Pertanyaan
8.0Hasil
Konsultasi
Data Jawaban
Info penyakit
Info Pertanyaan
54
3.2.8 Rancangan DFD Level 1
Gambar 3.4. DFD Level 1
Kd_Penyakit
Kd_Gejala
ID_Rulu
ATURAN
memiliki
memiliki
PAKAR
ID_Pakar
Nama
Umur
Nm_User
JK
Tekp
Alamat
Password
KPassword
mengelola
Kd_Penyakit
Nm_Penyakit
Keterangan
Solui
PENYAKIT
Kd_Gejala
Nm_Gejala
GEJALA
Nomor
Fakta_Ya
Fakta_Tdk
Mulai
Pertanyaan
Selesai
PERTAYAAN
ID_Pasien
Nm_Pasien
Umur
Alamat
No_tekp
USER
J_Kelamin
KD_Penykit
konsultasiHASIL KONSULTASI
ID_Pasien
Kd_Gejala
Kd_Penyakit
Kd_Penyakit
1
1
M M
MM
1
1
1
1
M
55
3.2.9 Rancangan Entety Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.8. Entity Relationhip Diagtam (ER-D)
56
3.2.10 Rancangan Database
Dalam perancangan database sistem pakar ini menggunakan Database
Manajemen System (DBMS) Microsoft Access 2007 dengan nama
Penyakit.accdb. Pada database tersebut dibuat beberapa tabel untuk memasukan
data. Adapun tabel-tabel yang dibuat sebagai berikut:
1. Tabel Pakar
Tabel 3.5. Struktur Tabel Pakar
No. Field Nama Field Type Size
1 ID_Pakar Text 5
2 Nama Text 20
3 Umur Number Byte
4 JK Text 1
5 Alamat Text 100
6 Telp Text 15
7 Nm_User Text 20
8 Pssword Text 20
9 KPssword Text 20
2. Tabel Penyakit
Tabel 3.6. Struktur Tabel Penyakit
No. Field Nama Field Type Size
1 KD_Penyakit Text 3
2 Nama Text 30
3 Deskripi Text 255
57
4 Solusi Text 255
3. Tabel Gejala
Tabel 3.7. Struktur Tabel Gejala
No. Field Nama Field Type Size
1 KD_Gejala Text 3
2 Nama_Gejala Text 30
4. Tabel Aturan
Tabel 3. Struktur Tabel Penyakit
No. Field Nama Field Type Size
1 KD_Aturan Text 3
2 KD_Penyakit Text 3
3 KD_Gejala Text 3
5. Tabel Pertanyaan
Tabel 3. Struktur Tabel Pertanyaan
No. Field Nama Field Type Size
1 Nomor Number 3
2 Pertanyaan Text 255
3 Fakta_ya Number Byte
4 Fakta_Tidak Number Byte
5 Mulai Text 1
58
6 Selesai Text 1
6. Tabel User
Tabel 3. Struktur Tabel User
No. Field Nama Field Type Size
1 No_Pasien Number 3
2 Nama Text 255
3 Umur Number Byte
4 J_Kelamin Text 12
5 Alamat Text 100
6 No_Telp Text 15
7 KD_Penyakit Text 3
7. Tabel Konsltas
Tabel 3. Struktur Tabel Konsultasi
No. Field Nama Field Type Size
1 No_Pasien Number 3
2 Kd_gejala Text 3
3 Jawab Text 1
4 Kd_Penyakit Text 3
3.2.11 Rancangan Input
1 Form Login
Form Login X
Data User
Login PakarNama
Password
Masuk Keluar
Gambar
Pasien Pakar
Form Pasien X
Data Pasien
Nama Lengkap
Tanggal Lahir 99 xxxxxxxxx 9999
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
59
Gambar 3.9. Form Login
2 Form Menu Utama
Gambar 3.10. Form Menu Utama
3 Form Pasien
Aplikasi Sistem Pakar Mendiagnisa Penyakit Kulit Pada Manusia X
File | Pengetahuan | Konsultai | Laporan | Tool
Gambar Bacground
Pasien Pakar Konsultasi Penyakit Gejala Aturani Pertanyaan
Laporani
Form Data Penyakit X
Data Penyakit
Kode Penyakit
Nama Penyakit
Deskripsi
Solusi
Tambah Edit Hapus Batal Cari Keluar
DATA PENYAKIT
Form Data Gejala X
Data Gejala
Kode Gejala
Nama Gejala
Tambah Edit Hapus Batal Cari Keluar
DATA GEJALA
60
Gambar 3.11. Form Pasien
4 Form Penyakit
Gambar 3.12. Form Penyakit
5 Form Gejala
FormInput Data Aturan X
Penyakit
ID Rule
Kode | Nama Penyakit
Gejala
PenyakitIF xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Then xxxxxxxxxxxxxx
Kode | Nama Gejala Masuk
Tambah Edit Hapus Batal Cari Keluar
INPUT DATA ATURAN
Form Input Data Pertanyaan X
GejalaNo Pertanyaan
Pertanyaan
Kode | Nama Gejala
Pertanyaan
INPUT DATA PERTAYAAN
61
Gambar 3.13. Form Gejala
6 Form Aturan
Gambar 3.14. Form Data Aturan
7 Form Pertanyaan
Form Konsultasi X
Pertanyaan
Ya Tidak
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jawaban
62
Gambar 3.15. Form Input Data Pertanyaan
8 Form Konsultasi
Gambar 3.16. Form Konsultasi
9 Form Kesimpulan
Form Kesimpulan X
Tambah Edit Hapus Batal Cari Keluar
Form About X
Gambar
Aplikasi Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia
Sistem Pakar ini di buat guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana di STMIK YPP Prabumulih Juruan Sistem Informasi S1.
Copyright by Anita @2013
63
Gambar 3.17. Form Kesimpulan
10 Form Input Data Pakar
Gambar 3.19. Form Input Data Pakar
11 Form About
Form Data Pakar X
Data
ID Pakar
Nama
INUT DATA PAKAR
Password
Konfirmasi
UserName
Telpon
Alamat
Jenis Kelamin
Umur Laki- Perempuan
Data Pasien
Nama Lengkap
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
No. Telp/HP
Print Keluar
Diagno
Nama Penyakit
Gejala
Solus
Solusi
64
Gambar 3.20. Form About
3.2.12 Rancangan Output
1. Laporan Data Pasien
Gambar 3.21. Rancangan Laporan Data Pasien
2. Laporan Data Pemyakit
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA PENYAKIT
KODE PENYAKIT
NAMA PENYAKIT
DISKRIPI SOLUSI
X99 XXXXXXXXX Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
X99 XXXXXXXXX Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA PASIEN
ID PASIEN
NAMA PASIEN
TGL LAHIR
JK ALAMAT TELP
9999 Xxxxxxxxxxxxxxx 99-99-9999 X Xxxxxxxxxxxxxxx 999999999999 Xxxxxxxxxxxxxxx 99-99-9999 X Xxxxxxxxxxxxxxx 999999999999 Xxxxxxxxxxxxxxx 99-99-9999 X Xxxxxxxxxxxxxxx 999999999999 Xxxxxxxxxxxxxxx 99-99-9999 X Xxxxxxxxxxxxxxx 999999999999 Xxxxxxxxxxxxxxx 99-99-9999 X Xxxxxxxxxxxxxxx 99999999
65
Gambar 3.22. Rancangan Laporan Data Penyakit
3. Laporan Data Gejala
Gambar 3.23. Rancangan Laporan Data Gejala
4. Laporan Data Rule
Gambar 3.24. Rancangan Laporan Data Rule
5. Laporan Data Pertanyaan dan Solusi
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA PENYAKIT
KODE PENYAKIT
NAMA PENYAKIT
DISKRIPI SOLUSI
X99 XXXXXXXXX Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
X99 XXXXXXXXX Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA GEJALA
KODE GEJALA NAMA GEJALAX99 XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX99 XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX99 XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX99 XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA RULE
KODE RULE KODE GEJALA KODE PENYAKITX99 X99 X99X99 X99 X99X99 X99 X99X99 X99 X99X99 X99 X99
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA PERTAYAAN DAN SOLUSI
NO. Pertanyaan dan Solusi Fakta Ya Fakta Tidak Mulai Selesai99 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 99 99 X X99 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 99 99 X X
66
Gambar 3.25. Rancangan Laporan Data Pertanyaan dan Solusi
6. Laporan Hasil Konsultasi
Gambar 3.26. Rancangan Laporan Hasil Konsultasi
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN DATA PERTAYAAN DAN SOLUSI
NO. Pertanyaan dan Solusi Fakta Ya Fakta Tidak Mulai Selesai99 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 99 99 X X99 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 99 99 X X
SISTEM PAKARMENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT
LAPORAN HASIL KONSULTASITanggal : 99-99-9999
Nama Pasien XxxxxxxxxxxxxxxxTanggal lahir 99-99-9999Jenis Kelamin XxxxxxxxxxxxxAlamat XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxNo.Telepon 999999999999Penyakit XxxxxxxxxxxxxGejala Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxXxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Deskripsi Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Solusi Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Top Related