48
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR
3.1.1 Studi Aktivitas
3.1.1.1 Pengelompokan aktivitas
3.1.1.1.1 Kelompok Aktivitas Utama
- Kegiatan keseharian pondok pesantren, meliputi:
kegiatan belajar mengajar, Ibadah, kegiatan
ekstrakurikuler.
- Kegiatan diasrama, meliputi kegiatan keseharian
didalam kamar/asrama seperti: istirahat, bersih-
bersih, mandi, belajar, bercengkrama dengan
teman.
3.1.1.1.2 Kelompok Aktivitas Penunjang
Kegiatan pendukung fasilitas
pondok sebagai sarana pendidikan agar kegiatan
belajar berjalan efektif.
- Kantor pengelola, meliputi: pelayanan
pengunjung pendaftaran atau tamu,
kepengurusan administrasi, perijinan, rapat.
- Kegiatan transaksi, transaksi uang di atm/bank,
koperasi.
49
- Kegiatan olahraga maupun ekstrakurikuler,
sepak bola, basket, bulu tangkis, dan lain-lain.
3.1.1.1.3 Kelompok Aktivitas Pelengkap
Kegiatan yang menunjang kegiatan
pondok, seperti aktivitas istirahat kelas.
- Kegiatan memanfaatkan fasilitas koperasi,
kantin, fotocopy.
- Kegiatan poliklinik, aktivitas pengobatan yang
dilakukan terhadap seluruh penghuni pondok
yang sedang sakit.
- Kegiatan memasak di dapur pondok
3.1.1.1.4 Kelompok Aktivitas Service
- Kegiatan perawatan bangunan
- Kebersihan bangunan dan lingkungan
- Keamanan bangunan selama 24 jam
3.1.1.1.5 Kategorisasi Pelaku
Analisa pelaku dari tinjauan projek
sejenis,
- Pengelola adalah orang-orang yang mengurusi
semua kegiatan yang berkaitan dengan pondok
pesantren, dari beberapa bidang kepengurusan
dan bagian servis yang mempunyai tugas
masing-masing.
50
- Santri adalah orang yang mengikuti kegiatan
belajar baik putri maupun putra dan tinggal
didalam pondok pesantren modern.
- Pengunjung/tamu adalah orang yang
mengunjungi pondok, bukan termasuk penghuni
ataupun pengelola. Biasanya seperti orangtua
santri, pendaftar baru, tamu pengelola.
3.1.1.1.6 Analisa Pendekatan Jumlah
Pelaku
Santri
Melihat dari banyaknya pondok
pesantren yang ada di Semarang dari Badan
Pusat Statistik Jawa Tengah Tahun 2015,
menurut Kota Semarang berjumlah 185 Pondok
Pesantren. Maka diperkirakan bahwa minat
pelajar menimba ilmu di pondok pesantren
sangat tinggi. "Jumlah peserta didik dalam setiap
rombongan belajar SMP/MTs tidak melebihi 36
orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia
1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik
dan guru, serta papan tulis". (Permendikbud
No.23 Tahun 2013 pasal 2 poin 2). dan
51
"Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Jumlah maksimal peserta didik SMA/MA setiap
rombongan belajar adalah 32 peserta didik".
(Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah )
Pengajar(guru/ustadz)
Jumlah guru disesuaikan dengan jumlah mata
pelajaran yang ada di pondok pesantren.
Pengelola
Pengelola kantor diasumsikan pengurus harian 7
orang, Staff harian yang menunjang kegiatan 12
orang, Bagian servis bagian kebersihan 20
orang, petugas keamanan 6 orang, Pekerja
dapur 15 orang.
3.1.2 Studi Perhitungan Jumlah Pelaku
Berdasar studi kegiatan diatas makan ruang-ruang
dikelompokkan menjadi : utama, penunjang, pendukung, dan
servis. Perhitungan penentuan jumlah ruang kelas
menggunakan data jumlah penerimaan santri setiap tahun.
52
Tabel 3.1 Tabel Penerimaan Santri AssalaamSumber : Data Survey Pribadi
Diagram 3.1 Penerimaan Santri Assalaam 2015/2016Sumber : Data Survey Pribadi
Diagram 3.2 Penerimaan Santri Assalaam 2014/2015Sumber : Data Survey Pribadi
MTs76%
309
MA12%
100
SMK12%
100
SANTRI BARU 2015/2016
MTs53%
265
MA29%
144
SMK18%
91
SANTRI BARU 2014/2015
No Tahun Ajaran Penerimaan SantriJumlah
1 2015/2016 MTs, SMA, SMK 509
2 2014/2015 MTs, SMA, SMK 500
53
- Rata-rata jumlah santri 2 tahun terakhir :
509+500=1009 : 2 = 504,5 / tahun, dibulatkan 505
Persentase kenaikan 505 x 100%= 5,05% / tahun
- Prediksi santri baru tahun ajaran 2016/2017 :
5,05% x 1009 = 50,95 atau 60 santri baru
Jadi 509 + 60 = 569 santri
Diasumsikan pada 10 tahun kedepan, jumlah kenaikan
santri baru pada ponpes mengalami kenaikan hingga 10%
pertahun.
- Jumlah santri baru pada tahun 2026 :
(569+10%dari 569)+(629+10%dari629)sampai tahun ke 10
= 1169, dibulatkan menjadi 1200 santri baru
Tabel 3.2 Tabel Pendekatan Jumlah Pengelola Pondok PesantrenModern
Sumber : Analisa Pribadi
No Pengelola Jumlah Pelaku
1 Ketua 1
2 Wakil Ketua 2
3 Sekretaris 1
4 Wakil Sekretaris 1
5 Bendahara 1
6 Wakil Bendahara 1
7Bidang Informasi dan
humas2
54
Tabel 3.3 Tabel Pendekatan Jumlah Tenaga PengajarPondok Pesantren ModernSumber : Analisa Pribadi
Jumlah guru diasumsikan sesuai dengan jumlah mata
pelajaran yang ada di pondok pesantren. Jumlah ustadz pada
pondok pesantren, dari data Kementrian Pendidikan Agama
Islam, pada tahun 2012 diperoleh jumlah santri 3,759,198
8Bidang Pendidikan dan
kesantrian2
9 Staff Perpustakaan 4
10 Staff koperasi 2
11 Staff Poliklinik 2
12 Pembantu dapur 15
13 Petugas kebersihan 20
14 Petugas keamanan 6
15 Bagian Teknisi 2
16 Karyawan Loundry 5
No Tenaga Pengajar Jumlah Pelaku
1 MTs 18 ustadz/ustadzah dan 15 guru
2 MA 18 ustadz/ustadzah dan 15 guru
3 SMK
(TKJ)
8 ustadz/ustadzah dan 12 guru
(Tata Busana)
8 ustadz/ustadzah dan 14 guru
Jumlah 118
55
terdapat 153,276 ustadz, sehingga dapat disimpulkan pada
setiap pondok pesantren di Indonesia terdapat 1 orang ustadz
membina 25 orang santri.
Jika perbandingan 1:25, diasumsikan jumlah peserta
didik dalam setiap rombongan belajar MTs, MA tidak melebihi
36 orang(Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007).
Maka diasumsikan jika 1 ustadz untuk 30 santri,
sehingga dibutuhkan 18 ustadz untuk 18 kelas.
Tabel 3.4 Tabel Pendekatan Jumlah PengunjungPondok Pesantren ModernSumber : Analisa Pribadi
Untuk pengunjung/kunjungan umum keperluan survey
atau studi banding pada waktu tertentu disesuaikan dengan
kapasitas ruang serbaguna yang ada.
No Pengunjung/tamu Jumlah Pelaku
1 Pengunjung umum <100 orang
2 Tamu pengelola ± 6 orang
3 Tamu Orangtua santri ± 4 orang
4 Instansi <5 orang
5 Kunjungan studi banding ± 10 orang
56
3.1.2.1 Pola Aktivitas-Pelaku
a. Aktivitas Pelaku
Tabel 3.5 Tabel Aktivitas Santri Pondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
No Aktivitas Santri Kebutuhan ruang
1 Tidur, Istirahat, Duduk Kamar asrama
2
Kegiatan belajar
mengajar, kegiatan
ekstrakurikuler
Ruang kelas,
aula,laboratorium,
lapangan olahraga
3Ibadah sholat dan
hafalan juz al-quranMasjid
4 Makan dan minumRuang makan
bersama
5 Makan dan minum Kantin
6Membaca buku referensi
dan belajarPerpustakaan
7 Olahraga dan bermainLapangan olahraga,
aula
8 Mandi, wudhu, buang air Kamar mandi/toilet
9Praktikum dan karya
ilmiah
Laboratorium
komputer
,laboratorium kimia,
laboratorium bahasa
10 Mencuci pakaianKamar mandi,
Tempat laundry
11 Transaksi keuangan ATM
12Berdiskusi, belajar,
bermainTaman, area gazebo
13 Bimbingan konselingRuang ustadz, Ruang
staff
57
Tabel 3.6 Tabel Aktivitas Pengelola Pondok
Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
b. K
e
l
o
m
p
o
k
c.
d.
No Aktivitas Pengelola Kebutuhan ruang
1 Transaksi keuangan ATM
2Mengajar pelajaran dan
ekstrakurikuler
Ruang kelas dan
aula, laboratorium,
lapangan olahraga
3 Makan dan minumRuang makan
bersama
4 Makan dan minumKantin, ruang rapat,
kantor
5
Ibadah sholat ,tadarus
dan membimbing
hafalan juz al-quran
Masjid
6Mandi, wudhu, buang
airKamar mandi/toilet
7Acara rapat atau
pertemuanAula
8Olahraga dan
membimbing
Lapangan olahraga,
aula
9Penerimaan tamu,
konseling
Kantor humas, Ruang
staff
10 Tidur, Istirahat, Duduk,Rumah istirahat
guru/ustadz/ustadzah
58
b. Aktivitas
- Aktivitas Utama
Tabel 3.7 Tabel Kelompok Aktivitas UtamaSumber : Analisa Pribadi
SEKOLAH ASRAMA
Ruang Kelas
Masjid
Ruang Tidur Santri
Ruang Tidur Pengelola
- Aktivitas Penunjang KBM
Tabel 3.8 Tabel Kelompok Aktivitas PenunjangBelajar Mengajar
Sumber : Analisa Pribadi
SEKOLAH ASRAMA
Perpustakaan
Aula
Laboratorium(Bahasa,
IPA)
Ruang Komputer
Ruang Hafidz Qur’an
Taman Baca
Gazebo
Lapangan Olahraga
- Aktivitas Penunjang Kantor Pengelola
Tabel 3.9 Tabel Kelompok Aktivitas PenunjangKantor Pengelola
Sumber : Analisa Pribadi
SEKOLAH ASRAMA
59
Ruang Pimpinan
Ruang Administrasi
Ruang Sekertaris
Ruang Bendahara
Ruang Humas
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Wakasek
Ruang Ustadz/Guru
Ruang Rapat
Kantor Wali Asrama
- Aktivitas Pendukung
Tabel 3.10 Tabel Kelompok Aktivitas PendukungSumber : Analisa Pribadi
SEKOLAH ASRAMA
Kantin
Koperasi
Warnet
Wartel
Poliklinik
Tempat Laundry
ATM center
Parkir
Dapur Pondok
Ruang Makan Bersama
Taman dan Lapangan
- Aktivitas Servis
Tabel 3.11 Tabel Kelompok Aktivitas ServisSumber : Analisa Pribadi
SEKOLAH ASRAMA
Pos Keamanan
Ruang MEE,
Genset,Gudang
Lavatory
Kamar Mandi
60
c. Pola Kegiatan
Bagan 3.1 Pola Kegiatan Dan Sifat Kegiatan PengelolaYang Menetap Di Pondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Bagan 3.2 Pola Kegiatan Dan Sifat Kegiatan PengelolaYang Tidak Menetap Di Pondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Asrama
Istirahat
Toilet
PulangAktivitas kesehariankantor/bekerja
Makan,minum
Sholat di Masjid
Parkir
Istirahat Pulang
Aktivitas kesehariankantor/bekerja
Makan,minum
Sholat di Masjid
ToiletDatang
TempatParkir
61
Bagan 3.3 Pola Kegiatan Dan Sifat Kegiatan SantriDi Pondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Aktivitas asrama,persiapan kelas
Istirahat
Ke asrama
Aktivitas belajardikelas
Makan,minum
Sholat subuhdi Masjid
Toilet
Bangun
sholat ashar dimasjidSholat dhuhurdi Masjid
Sholat Magrib di Masjid
Kegiatan agamadimasjid,berlanjut
sholat isya’
Ke asrama,dankegiatan sore
IstirahatMakan,minum
Kegiatan belajarmalam dikelas Pulang ke asrama
Aktivitas asrama,istrahat, tidur
62
Bagan 3.4 Pola Kegiatan Dan Sifat Kegiatan ServisDi Pondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Bagan 3.5 Pola Kegiatan Dan Sifat Kegiatan PengunjungUmum/Instansi Di Pondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Parkir
IstirahatPulang
Aktivitas sesuai bidang pekerjaan(pelayanan dapur, pelayanan
kesehatan, keamanan,kebersihan, tenaga teknisi)
Makan,minum
Sholat di Masjid
ToiletDatang
TempatParkir
Parkir
Pulang
Aktivitas keperluan kunjungan
Makan,minum
Sholat di Masjid
Toilet
Datang
TempatParkir
Menanyakaninformasi
63
Keterangan :
3.1.3 Studi Fasilitas
3.1.3.1 Kebutuhan Ruang
Tabel 3.12 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Pengelola PondokPesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Tinggal diPondok
Istirahat tidur Asrama PRIVAT
Mandi, buang air KM Asrama PRIVAT
Makan,minum Asrama SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Pengelola Persiapan kerja Ruang pengelola PRIVAT
Kantor Bekerja sesuai
bidang,
Mengawasi
Ruang kerja,
bekerja di
lingkungan
PRIVAT
SEMI
PUBLIK
Aktivitas Utama
Aktivitas Penunjang
Aktivitas servis
64
jalanan KBM pondok
Acara rapat R.rapat PRIVAT
Menemui tamu R.humas dan
informasi,
asrama
SEMI
PRIVAT
Istirahat ,makan Kantin SEMI
PRIVAT
Transaksi
keuangan
Kantor, ATM
center
PRIVAT
Buang air Toilet/WC SERVIS
Tidak Menetap Di Pondok
Datang,pulang Gerbang, pintu
masuk dan pintu
keluar
PUBLIK
Parkir Tempat parkir PUBLIK
Istirahat Kantin SEMI
PRIVAT
Buang air Toilet/WC SERVIS
Makan,minumAsrama
SEMI
PRIVAT
IbadahMasjid
SEMI
PUBLIK
Persiapan kerja Tempat Parkir, PUBLIK
65
Kantor PRIVAT
Bekerja sesuai
bidang
Ruang kerja,
bekerja di
lingkungan
pondok
PRIVAT
SEMI
PUBLIK
Acara rapat R.rapat PRIVAT
Menemui tamu R.humas dan
informasi,
asrama
SEMI
PRIVAT
Istirahat ,makan Ruang makan
bersama
Kantin, ruang
rapat, kantor
SEMI
PRIVAT
PRIVAT
Transaksi
keuangan
Kantor, ATM
center
PRIVAT
Tabel 3.13 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Pengajar PondokPesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Tinggal diPondok
Istirahat tidur Asrama PRIVAT
Mandi Asrama PRIVAT
66
Makan,minum Asrama SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Persiapan kerja Ruang
Guru/Ustadz
PRIVAT
Pengajar
Guru/
Ustadz
Mengajar
Pelajaran
Bimbingan santri
Ruang kelas,
Ruang
Bimbingan,
laboratorium
PRIVAT
SEMI
PRIVAT
Kegiatan mengaji
dan ilmu agama
Masjid
Ruang kelas
PRIVAT
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Kelas, Lapangan
olahraga,aula,
laboratorium
PRIVAT
SEMI
PRIVAT
Acara rapat R.rapat PRIVAT
Menemui tamu R.humas dan
informasi,
asrama
SEMI
PRIVAT
Istirahat ,makan Kantin,
Koperasi SEMI
67
Ruang makan
bersama
PRIVAT
Membaca buku,
mencari referensi
perpustakaan SEMI
PRIVAT
Transaksi
keuangan
Kantor, ATM
center
PRIVAT
Buang air Toilet/WC SERVIS
Tabel 3.14 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Santri Pondok PesantrenModern
Sumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Tinggal diPondok
Istirahat tidur Asrama PRIVAT
Mandi Asrama PRIVAT
Makan
Pagi,Siang,Malam
Ruang makan
bersama
SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Mencuci pakaian Jasa loundry SEMI
PUBLIK
68
Santri Kegiatan Pelajaran
Bimbingan Ustadz
Ruang kelas,
Ruang
Bimbingan,
laboratorium
PRIVAT
SEMI
PRIVAT
Kegiatan mengaji
dan ilmu agama
Masjid
Ruang kelas
Ruang tafsir
Qur’an
SEMI
PRIVAT
PRIVAT
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Kelas, Lapangan
olahraga,aula,
laboratorium
PRIVAT
SEMI
PRIVAT
Menemui tamu R.humas dan
informasi
SEMI
PRIVAT
Istirahat ,makan
Kantin,
Koperasi
SEMI
PRIVAT
Membaca buku,
mencari referensi
Perpustakaan
warnet
SEMI
PRIVAT
Transaksi
keuangan
Kantor, ATM
center
PRIVAT
Pemeriksaan
kesehatan,
berobat
Poliklinik SEMI
PRIVAT
Buang air Toilet/WC SERVIS
69
Tabel 3.15 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Petugas KeamananPondok Pesantren ModernSumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Dateng, parkir Main entrance,
Tempat parkir
PUBLIK
Persiapan kerja Pos jaga
keamanan
PRIVAT
Petugas
Keamanan
Pengawasan
keamanan pondok
Lingkungan
Asrama, dan
pondok
SEMI
PUBLIK
Penjagaan pintu
gerbang
Dan informasi
Pos informasi,
main entrance
SEMI
PUBLIK
Istirahat,Makan,
Minum
Kantin,pos jaga SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Buang air Toilet SERVIS
70
Tabel 3.16 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Petugas KebersihanPondok Pesantren ModernSumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Datang,parkir Main entrance,
Tempat parkir
PUBLIK
Petugas
Kebersihan
Persiapan kerja R.petugas
kebersihan
R.alat kerja
SEMI
PRIVAT
Membersihkan
lingkungan pondok
dan bangunan
pondok
Seluruh
lingkungan asrama
dan pondok
SEMI
PUBLIK
Istirahat,Makan,
Minum
Kantin,ruang
petugas
kebersihan,taman
SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Buang air Toilet SERVIS
71
Tabel 3.17 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Pekerja DapurPondok Pesantren ModernSumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Datang,parkir Main entrance,
Tempat parkir
PUBLIK
Persiapan kerja R.petugas
kebersihan
R.alat kerja
SEMI
PRIVAT
Pekerja
Bagian
Dapur
umum
Menyiapkan
peralatan
memasak,
Memasak,
menyajikan
masakan
Dapur
Ruang makan
bersama
PRIVAT
SEMI
PRIVAT
Istirahat,Makan,
Minum
Kantin
Ruang makan
bersama
SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Buang air Toilet SERVIS
72
Tabel 3.18 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Bidang KesehatanPondok Pesantren Modern
Sumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Datang,parkir Main entrance,
Tempat parkir
PUBLIK
Persiapan kerja Ruang klinik SEMI
PRIVAT
Bidang
kesehatan
Menyiapkan
peralatan kerja,
obat, menata
ruang
Poliklinik SEMI
PRIVAT
Istirahat,Makan,
Minum
Kantin, koperasi
Ruang makan
bersama
SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Buang air Toilet SERVIS
73
Tabel 3.19 Tabel Studi Kebutuhan Ruang Tenaga TeknisiPondok Pesantren ModernSumber : Analisa Pribadi
Kegiatan Kebutuhan
Ruang
Sifat
Dateng, parkir Main entrance,
Tempat parkir
PUBLIK
Persiapan kerja Tempat parkir
ruang peralatan
PUBLIK
PRIVAT
Bagian
Teknisi
Perawatan,
perbaikan segala
bidang teknis
Ruang kelas,
Asrama, dan
semua di pondok
Ruang MEE
Ruang genset
SEMI
PUBLIK
Istirahat,Makan,
Minum Kantin
SEMI
PRIVAT
Ibadah Masjid SEMI
PUBLIK
Buang air Toilet SERVIS
74
3.1.3.2 Pola Aktivitas dan Sirkulasi
- Pola Hubungan Ruang Makro Komplek Pondok
Pesantren Modern
Bagan 3.6 Pola Hubungan Ruang MakroSumber : Analisa Pribadi
SERVIS
ENTRANCE
AREA PARKIR (MOBIL DAN MOTOR)
PENGELOLA DAN PENGUNJUNG
GEDUNG SEKOLAH
FASILITAS INDOOR
MASJID
KANTOR
PENGELOLA
PLAZA
TAMAN
LABORATORIUM
FASILITAS
PENUNJANG
ASRAMA
PUTRA PUTRI
75
- Pola Hubungan Ruang Mikro Komplek Pondok
Pesantren Modern
Bagan 3.7 Pola Hubungan Ruang MikroSumber : Analisa Pribadi
- Pola Sirkulasi
Sebagai bangunan dengan fungsi pendidikan
harus memiliki kejelasan akses agar tidak
membingungkan baik user maupun pengunjung.
Walaupun pencapaian dari satu bangunan ke
AULA
PUTRA
PUTRI
AREA PARKIR
PLAZA
TAMAN
GEDUNGSEKOLAH
LABORATORIUM
ASRAMAPUTRI
MASJID
MAINENTRANCE
POSSATPAM
RUANG KEPALA SEKOLAH
KANTOR HUMAS
RUANG KEPALA YAYASAN
RUANG ADMINISTRASI/TU
RUANG RAPATRUANGUSTADZ
ASRAMAPUTRA
DAPUR UMUM
RUANGMAKANBERSAMA
LAPANGAN OLAHRAGAdan
TAMAN
KOPERASKANTIN
PERPUSTAKAAN
KLINIK
SERVIS
ATMCENTER
76
bangunan lain membutuhkan suatu proses atau
urutan. (Ching, Franchis D.K. 2000. Hal 249)
Organisasi ruang ditentukan oleh program
ruang, meliputi :
- Pengelompokan fungsi
- Hirarki ruang
- Kebutuhan pencapaian
- Pencahayaan
- Arah pandangan
(Sumber : Pengantar Merencana Interior Untuk
Mahasiswa Disain dan Arsitektur, oleh J.Pamudji
Suptandar)
1. Terpusat
- Pusat ruang dominan
- Ruang sekitar sama/berbeda
2. Linier
- Deret ruang dihubungkan oleh ruang lain yang
memanjang
- Ruang berhubungan langsung
- Ukuran/bentuk dapat berbeda
77
3. Grid
- Grid teratur
- Dapat berbeda bentuk dan ukuran
- Dapat mengalami perubahan
4. Radial
- Kombinasi terpusat dan linier
- Orientasi keluar dari pusat
5. Cluster
- Dihubungkan oleh sel-sel ruang yang memiliki
fungsi dan sifat visual serupa
- Dapat berupa ruang-ruang yang berbeda
- Simetris/Aksial menunjukkan keutamaan suatu
ruang atau kelompok ruang
78
3.1.3.3 Studi Ruang Khusus
Pondok Pesantren Modern memiliki beberapa ruang khusus,
antara lain :
Masjid
Yang merupakan pusat semua aktivitas sehari-hari
pada Pondok pesantren karena merupakan salah satu
pendidikan agama yang diajarkan. Masjid sebagai
tempat ibadah umat muslim juga tempat kegiatan
seperti mengaji, ceramah agama dan belajar membaca
Al-Qur’an. Masjid tempat dilaksanakannya ibadah
sholat berjamaah bagi semua santri maka di butuhkan
masjid dengan kapasitas yang besar dan menjadi icon
khusus penanda bangunan berarsitektur islam didalam
Pondok Pesantren Modern.
- Standar ukuran orang sholat
120 x 60cm/orang dengan saf barisan rapat
Gambar 3.1 Ukuran Orang SholatSumber : Data Pribadi
79
Gambar 3.2 Arah Kiblat SholatSumber : Data Pribadi
- Tempat Wudhu
Gambar 3.3 Standar Ukuran Orang BerwudhuSumber : researchgate.net/rancangan tempat wudhu
Gambar 3.4 Tempat WudhuSumber : Data Pribadi
U
80
- Hal yang penting adalah tempat wudhu dibuat
terpisah perletakannya, dimana untuk wanita
berada disebelah kiri dan pria disebelah kanan
bangunan masjid.
Asrama
Tempat tinggal para santri dalam menempuh
pendidikan selama masa belajar. Dimaksudkan agar
santri fokus terhadap ajaran-ajaran yang sudah
diajarkan dan dapat dengan mudah menerapkan dalam
kehidupan. Didalam Pondok Pesantren Modern
terdapat pemisahan asrama yang harus dilakukan
antara kaum wanita dan kaum pria dimaksudkan untuk
menjaga hal yang tidak diinginkan juga mengamalkan
ajaran islam tentang pria dan wanita yang bukan
muhrim agar tidak zina.
Gambar 3.5 Tempat Tidur Satu OrangSumber : Data Arsitek jilid 1
81
Gambar 3.6 Gambar Ruang Tidur Santri PerkamarSumber : Data Pribadi
Pada kamar mandi sebagai alternatif ventilasi
digunakan exhaust fan yang terpasang pada dinding
berfungsi untuk pergantian sirkulasi udara kotor dalam
kamar mandi yang ditarik keluar oleh exhaust fan.
Perpustakaan
Berdasarkan Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah(Permendiknas No.25 Tahun 2008), Setiap
sekolah/madrasah untuk semua jenis dan jenjang yang
mempunyai jumlah tenaga perpustakaan
sekolah/madrasah lebih dari satu orang, mempunyai
lebih dari enam rombongan belajar (rombel), serta
memiliki koleksi minimal 1000 (seribu) judul materi
perpustakaan dapat mengangkat kepala perpustakaan
sekolah/madrasah.
82
Gambar 3.7 Ruang Perpustakaan LesehanSumber : Data Pribadi
Laboratorium
Pada Pondok Pesantren Modern fasilitas
pendukung seperti laboratorium sangat diperlukan
untuk mendukung kegiatan pendidikan formal selain
pendidikan keagamaan pondok. Laboratorium bahasa
arab dan bahasa inggris dengan fasilitas komputer dan
perangkat audio visual pelengkapnya dan laboratorium
IPA untuk keperluan praktek santri.
- Laboratorium IPA
Gambar 3.8 Standar LaboratoriumSumber : Data Arsitek Jilid 1
83
- Peralatan sederhana yang terdapat pada
laboratorium sekolah antara lain:
1. Rak penyimpanan barang atau peralatan
praktek
2. Dengan model meja permanen dan warna lantai
putih
3. Terdapat dapur kecil untuk tempat mencuci
alat(seperti wastafel)
4. Dengan ventilasi udara yang cukup/dengan
bantuan kipas pergantian udara(exhaust fan)
5. Penerangan yang cukup
Gambar 3.9 Ruang Laboratorium IPASumber : Data Pribadi
- Laboratorium Komputer
Digunakan untuk praktek komputer dan pelajaran
komputer. Jumlah meja komputer disesuaikan jumlah
santri perkelas yaitu 30 orang. Disusun memanjang
84
berhadap-hadapan dengan fokus ke papan tulis dengan
penjelasan dari guru melalui proyektor.
Gambar 3.10 Ruang Laboratorium KomputerSumber : Data Pribadi
- Laboratorium Bahasa
Digunakan untuk pelajaran bahasa arab, dengan
penataan bangku dan meja komputer menghadap guru
agar guru dapat mengawasi jalannya KBM.
Gambar 3.11 Ruang Laboratorium BahasaSumber : Data Pribadi
85
Ruang KTQ
Kulliyatu Tahfidz Qur’an adalah kegiatan menghafal
Qur’an dan terjemahannya bagi santri yang ingin
mendalami inti dari ayat-ayat AlQur’an sebagai
pedoman hidup. Direncanakan suatu ruang khusus
untuk memfasilitasi bagi santri yang ingin belajar
dengan pendampingan ustadz ustadzah. Bersifat bersih
karena akan membaca AlQuran, maka disediakan
tempat penyimpanan alas kaki diluar ruangan dan
penataan ruang dengan model lesehan serta terdapat
meja buku.
3.1.3.4 Studi Besaran Ruang
- Sekolah
Rencana Sekolah dari jenjang MTs, MA, dan SMK
• MTs (kelas 1,2,3)
Dengan asumsi sebagai berikut :
- Perangkatan terdapat 6 kelas, santri putra terdapat 3
kelas dan 3 kelas untuk santri putri
Kelas santri putra =
1 kelas = 30 orang x 3 kelas = 90 orang
Jadi jumlah santri putra kelas 1,2,3 total ada 9 kelas
= 3 angkatan x 90 santri = 270 santriawan MTs
86
Dan Kelas santri putri =
kelas 1,2,3 total 9 kelas =270 santriwati MTs
• MA (kelas 1,2,3)
Dengan asumsi sebagai berikut :
- Perangkatan terdapat 6 kelas, santri putra terdapat 3
kelas dan 3 kelas untuk santri putri
Kelas santri putra =
1 kelas = 30 santri x 3 kelas = 90 santri
Jadi jumlah santri putra kelas 1,2,3 total 9 kelas
= 3 angkatan x 90 santri=270 santriawan MA
Dan Kelas santri putri =
kelas 1,2,3 total 9 kelas =270 santriwati MA
• SMK (kelas 1,2,3)jurusan TKJ dan Tata Busana
Dengan asumsi sebagai berikut :
- Jurusan TKJ perangkatan terdapat 3 kelas, 2 kelas
untuk putra dan 1 kelas untuk putri
1 kelas=30 santri x 2 kelas = 60 santri
Jadi jumlah santri putra kelas 1,2,3 total 6 kelas
= 3 angkatan x 60 santri=180 santriawan
Dan Santri putri kelas 1,2,3 total 3 kelas =90 santriwati
- Jurusan Tata Busana perangkatan terdapat 3 kelas, 2
kelas untuk putri dan 1 kelas untuk putra
87
1 kelas=30 santri x 2 kelas = 60 santri
Jadi jumlah santri putri kelas 1,2,3 total 6 kelas
= 3 angkatan x 60 santri=180 santriawati
Dan Santri putra kelas 1,2,3 total 3 kelas = 90
santriawan
Tabel 3.20 Tabel Studi Besaran Ruang Ponpes ModernSumber : Analisa Pribadi
Nama Ruang KebutuhanRuang
Besaran Ruang danSirkulasi
Ruang Kelas Meja KursiSiswa (30)
Meja Guru(1)
Almari (1)
1.2 X 0.6 = 0.7Jumlah 30 X 0.72 = 21.6Sirkulasi 70% = 15.12=36.72 m²
1.2 X 1 = 1.2 m²Sirkulasi 30% = 0.36 = 1.56m²
0.6 X 1 = 0.6m²Sirkulasi 30% = 0.18 = 0.78
Jumlah Total 36.72 m² +1.56 m² + 0.78 m² = 39.06m²Sirkulasi 50% = 19.53 m² =59 m²(60 m²)=60 m²x6 kelas=360 m²(3 lantai perlantai 6 kelasperangkatan)=360x3(MTs,MA,SMK) =1080 m²Jumlah Kelas keseluruhan=3 X 6 = 18 X 3 = 54 Ruang(MTs, MA, SMK)
LaboratoriumKomputer
Computer 1.5 X 1.2 = 1.8 m²Jumlah 30 = 54 m²Sirkulasi 70% = 37.8 = 91.8= 92 m²
88
Jumlah Lab keseluruhan92 m² X 6 lab = 552 m²
LaboratoriumIPA
Meja Kursi(30)
1.5 X 1.2 = 1.8 m²Jumlah 30 = 54 m²Sirkulasi 70% = 37.8 = 91.8= 92 m²Jumlah Lab keseluruhan92 m² X 3 lab = 276 m²
LaboratoriumBahasa
Meja Kursi(30)
1.5 X 1.2 = 1.8 m²Jumlah 30 = 54 m²Sirkulasi 70% = 37.8 = 91.8= 92 m²Jumlah Lab keseluruhan92 m² X 3 lab = 276 m²
RuangPraktekMenjahit
Meja dan alatjahit(30)
Meja Guru (1)
1.2X0.5=0.6 m²0.6X30=18 m²Sirkulasi 70% = 12.6= 30.6m²1.2 X 1 = 1.2 m²Sirkulasi 30% = 0.36 = 1.56m²Total = 30.6+1.56 = 32m²
Perpustakaan Almari (15)
Meja (20)
0.6 X 1 = 0.6 m²0.6 X 15 almari = 9 m²1.6 X 1.6 = 2.56 m²2.56 X 20meja = 51.2 m²1.2 X 1 = 1.2 m²Total = 9+51.2+1.2 = 61.4Sirkulasi 70% = 42.98=104,38= 100 m²
Ruang Guru Meja Kursi(150)
1.2 X 1 = 1.2 m²1.2 X 150 buah = 180 m²Sirkulasi 50% = 90 = 270 m²
Ruang Rapat Meja Kursi 6.5 X 1.2 = 8.6 m²Sirkulasi 70% =6.02=14.62=15 m²
RuangKepsek
Meja (2)
Almari (2)
1 X 2 = 2 m²2 X 2meja = 4 m²0.6 X 1 = 0.6 m²0.6 X 2 almari = 1.2 m²Total = 4 + 1.2 = 5.2 m²5.2 X 3 Kepsek = 15.6 m2Sirkulasi 100% = 15.6 =31.2= 31 m²
RuangWakasek
Meja (2) 1 X 2 = 2 m²2 X 2meja = 4 m²
89
Almari (2) 0.6 X 1 = 0.6 m²0.6 X 2 almari = 1.2 m²Total = 4 + 1.2 = 5.2 m²5.2 X 3 Kepsek = 15.6 m2Sirkulasi 100% = 15.6 =31.2= 31 m²
Ruang Admin Meja (10)
Almari (10)
1 X 2 = 2 m²2 X 10meja = 20 m²0.6 X 1 = 0.6 m²0.6 X 10 almari = 6 m²Total = 20 + 6 = 26 m²Sirkulasi 100% = 26 = 52 m²
Ruang KetuaYayasan
Meja (2)
Almari (2)
1 X 2 = 2 m²2 X 2meja = 4 m²0.6 X 1 = 0.6 m²0.6 X 2 almari = 1.2 m²Total = 4 + 1.2 = 5.2 m²Sirkulasi 100% = 5.2 = 10.4= 10 m²
Ruang WakilYayasan
Meja (2)
Almari (2)
1 X 2 = 2 m²2 X 2meja = 4 m²0.6 X 1 = 0.6 m²0.6 X 2 almari = 1.2 m²Total = 4 + 1.2 = 5.2 m²Sirkulasi 100% = 5.2 = 10.4= 10 m²
Gor/ Aula Kursi (1500) 0.4 X 0.4 = 0.16 m²0.16 X 1500 kursi = 240 m²Sirkulas 50% = 120 m² = 360m²
Koperasi Lemari (12)
Meja (1)
2.5 X 0.7 = 1.75 m²1.75 X 12 lemari = 21 m²Total = 21 + 1.2 = 22.2 m²Sirkulasi100% = 22.2 = 44.4= 44 m²
Kantin Lemari Es (2)
Meja Kursi (4)
0.6 X 0.6 = 0.36 m²0.36 X 2 lemari es = 0.72 m²1.6 X 1.4 = 2.242.24 X 4 buah = 8.96 m²Total 0.72 + 8.96 = 9.68 m²Sirkulasi 70% = 6.76 = 16.45= 16 m²
Poliklinik Meja Kursi (2)
Tempat Tidur
1 X 2 = 2 m²2 X 2meja = 4 m²2 X 1.2 = 2.4 m²2.4 X 2 buah = 4.8 m²Total 4 + 4.8 = 8.8 m²
90
Sirkulasi 100% = 8.8 = 17.6= 18 m²
Warnet Computer (30) 1.5 X 1.2 = 1.8 m²1.8 X 30 buah = 54 m²Sirkulasi 70% = 37.8 = 91.8= 92 m²
Atm Center Mesin Atm (5) 2 X 1 = 2 m²2 X 5 buah = 10 m²Sirkulasi 50% = 5 = 15 m²
Laundry 3 X 4 = 12 m²
Toilet Umum Kamar Mandi(54)
2 X 1.5 = 3 m²3 X 54 buah = 162 m²
Ruang PanelMEE
9 m²
RuangGenset
20 m²
PosKeamanan
Meja Kursi (1) 2X 3 = 6 m²Sirkulasi 100% = 6 m²
Asrama TidurSantri
Tempat Tidurasumsiperhitunganjumlahsantri(1620)
Almari
Kamar Mandi(perkamar 2KM)
2 X 1 =2 m²2 X 4 buah/ kamar = 8 m²
2 X 0.5 = 11 X 2buah/kamar = 2 m²
2X 1.5 = 3 m²3X 2/kamar = 6 m²
Total 8+2+6=16 m²Sirkulasi 50% = 8 = 24 m²
Asumsi perkamar diisi 4orang santri, perlantai sesuaitingkatan kelas-MTs putra=270:3=9090:4=23kamarx3lantai=69kamarMA putra =69 kamarSMK putra =69 kamarTotal kamar putra 207
- MTs putri=270:3=90
91
90:4=23kamarx3lantai=69kamarMA putri =69 kamarSMK putri =69 kamarTotal =207 kamar santri putriPa+Pi=414 kamar yangdibutuhkan
Jadi 24 m²x414=9936 m²(3 lantai perlantai 23 kamarperangkatan)=23x24 m² = 552m²x3(MTs,MA,SMK)=1656m²
K Tidur Ustad Tempat Tidur(42)Almari (42)
Kamar Mandi
2 X 1 =2 m²2 X 42buah = 84 m²2 X 0.5 = 11 X 42 buah = 42 m²Total 84+42=126 m²Sirkulasi 70% = 88.2 =214.2= 210 m²
2 X 1.5 = 3 m²3 X 24 buah = 72 m²
Ruang Tamu Meja Kursi (1) 1.5 X 2.7 = 4.05Sirkulasi 100% = 4.05 = 4.12= 4 m²
Dapur umumRuangMakanBersama
Meja Kursi(450)
1.2 X 2 = 2.4 m²2.4 X 450 buah = 1080 m²Sirkulasi 50% = 540m =1620m²
Pantry Rak (1) 1.5 X 1 = 1.5 m²Sirkulasi 100% = 1.5 = 3 m²
Masjid Jama’ah(1800)
TempatWudhu (100)Wanita = 50,Laki 50
0.6 X 1.2 = 0.720.72 X 1800 = 1296 m²Sirkulasi 30% = 388.8 =1684 m²
0.8 X 0.6 = 0.540.54 X 100 buah = 54 m²Sirkulasi 70% = 37.8 = 91.8m²=90 m²
Lapangan 85 X 57 = 4,845 m²Taman Gazebo (25) 2.25 X 2.75 = 6.18 m²
6.18 X 25 buah = 155 m²
92
Total 13.797 m²
Analisa perhitungan luas lahan parkir dilakukan dengan
cara perbandingan jumlah pelaku pada pondok pesantren
modern dengan kendaraan sehari-hari yang digunakan aktivitas
kerja.
Pengelola Pondok pesantren modern antara jumlah
pelaku dengan penggunaan mobil adalah sekitar 30% dari
100% pengelola yang menggunakan. Lebih banyak
menggunakan sepeda motor. Maka diasumsikan mobil dengan
sepeda motor perbandingannya 30%-70%.
Sedang untuk penghuni asrama seperti santri tidak
membutuhkan karena tidak diperbolehkan membawa
kendaraan. Untuk pengunjung menurut analisa jumlah pelaku
diasumsikan terdapat lebih dari 500 orang pengunjung umum.
Terdiri dari tamu, kunjungan, maupun orangtua pendaftar santri
baru. Dengan perbandingan jumlah pengguna mobil dan motor
adalah 40%-60%.
93
- Parkir Pengelola
Area Parkir Mobil
Luas Area 1 Mobil = 2.5 m x 5 m = 12.5 m² / mobil
Luas Total = 12.5 m² / mobil x 25 mobil = 312.5 m²
Area Parkir Motor
Luas Area 1 Motor = 1 m x 2 m = 2 m² / motor
Luas Total = 2 m² / motor x 55 motor = 110 m²
Luas Parkir Pengelola = 422.5m² + 422.5m² (sirkulasi 100%)
= 845m²
- Parkir Umum / Pengunjung Pondok Pesantren Modern
Area Parkir Mobil
Luas Area 1 Mobil = 2.5 m x 5 m = 12.5 m² / mobil
Luas Total = 12.5 m² / mobil x 300 mobil = 3750 m²
Area Parkir Motor
Luas Area 1 Motor = 1 m x 2 m = 2 m² / motor
Luas Total = 2 m² / motor x 700 motor = 1400 m²
Area Parkir Bus
Luas Area 1 Bus = 11.92 m x 2.5 m = 29.8 m² / bus
Luas Total = 29.8 m² / bus x 5 bus = 149 m²
Luas Parkir Umum 5299 m² + 5299 m² (sirkulasi 100%) = 10598
m²
94
Analisa penggunaan lahan :
- Luas Total Kebutuhan Tapak :
Luas Lantai Dasar + Luas Ruang Luar
= 13797 m² + 10598 m²
= 24.395 m²
KDB = 40% ,KLB = 1.6
Luas Bangunan = 24.395 m²
Luas lahan = Luas Bangunan
KLB
Luas lahan = 24.395
1.6
Luas Lahan = 15.246,87
Luas Lantai Dasar = Luas Lahan x KDB
Luas Lantai Dasar = 15.246,87x 0.4
= 6.098,75
Luas Ruang Terbuka = luas lahan - luas lantai dasar
=15.246,87– 6.098,75
= 9.148,12
Jumlah Lantai Bangunan = Luas Bangunan
Luas Lantai Dasar
Jumlah Lantai Bangunan = Luas Bangunan = 24.395
Luas Lantai Dasar 6.098
= 4.000
95
(mengikuti KLB maka ketinggian banguna 2-3 lantai)
Peraturan Ketinggian Bangunan dan KLB Kategori Jalan Arteri
Sekunder fasilitas pendidikan adalah maksimal 4 lantai
Total luas lahan terbangun yang dibutuhkan adalah
6.098,75+ 9.148,12= 15.246,87 m²
Berdasar analisa melihat pertumbuhan penduduk dan
perkembangan wilayah Kecamatan Mijen 10 Tahun kedepan,
maka tinggi bangunan direncanakan 3 lantai.
3.1.3.5 Studi Citra Arsitektural
Citra Arsitektural yang ingin ditampilkan pada
bangunan Pondok Pesantren Modern ini adalah kesan visual
dari ciri bangunan arsitektur Islam yang modern.
Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu
dipertimbangkan beberapa hal antara lain :
1. Menampilkan ornamen-ornamen dan gaya lengkung
pada fasad bangunan.
2. Desain ruang luar seperti taman, lapangan di tengah
lingkungan Pondok Pesantren dan kolam bersifat
terbuka dan ketenangan yang merupakan ciri arsitektur
Islam
3. Menggunakan bahan bangunan yang menampilkan
kesan megah dan berwarna khas arsitektur Islam.
96
3.2 ANALISA PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN
Studi sistem struktur bangunan Pondok Pesantren Modern
dan utilitas serta teknologi yang digunakan.
3.2.1 Studi Sistem Struktur
Struktur bangunan harus dapat memikul beban
bangunan itu sendiri, beban penghuni, dan beban perabotan
dalam bangunan tersebut. Kestabilan struktur dan daya
dukung tanah juga harus memadahi untuk menopang
bangunan agar tidak menjadikan kerusakan sistem struktur.
Dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu struktur bawah,
tengah, dan struktur atas.
3.2.1.1 Struktur Bawah
Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban
yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar
pondasi yang cukup kuat.
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan
mekanis masing-masing memberikan nilai kuat
dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan
demikian pemilihan tipe pondasi yang akan
digunakan harus disesuaikan dengan berbagai
97
aspek dari tanah di lokasi tempat akan
dibangunnya bangunan tersebut. Suatu pondasi
harus direncanakan dengan baik, karena jika
pondasi tidak direncanakan dengan benar akan
ada bagian yang mengalami penurunan yang
lebih besar dari bagian sekitarnya.
Alternatif pondasi yang digunakan pada
Pondok Pesantren Modern, antara lain :
- Pondasi Batu Kali
Gambar 3.12 Gambar Pondasi Batu KaliSumber : website www.belajarsipil.com
Pada umumnya dapat dipakai pada tanah
yang baik, bentuk pondasi batu kali dibuat
trapesium dengan lebar bagian atas paling
sedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila
disamakan dengan lebar dinding dikhawatirkan
dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak
tepat dan akan sangat mempengaruhi
98
kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat
dikatakan pondasi tidak sesuai lagi dengan
fungsinya. Sedangkan untuk lebar bagian bawah
trapezium tergantung perhitungan dari beban di
atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat
sekitar ±70- 80cm.
Kelebihannya mudah dan cepat pengerjaan
oleh tukang, bahan mudah seperti batu kali,
pasir, dan semen.
Kekurangannya untuk bangunan bertingkat
membutuhkan bahan batu kali yang cukup
banyak sehingga biaya bahan lebih mahal.
- Pondasi Footplat
Gambar 3.13 Gambar Pondasi FootplatSumber : website www.nawarsyarif.blogspot.com
Pondasi foot plat ini biasanyadipakai untuk
bangunan gedung ± 2- 4 lantai, dengan kondisi
tanah yangbaik dan stabil. Bahan dari pondasi ini
99
dari beton bertulang. Untuk menentukan dimensi
dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi
beton bertulang. Beton adalah campuran antara
bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan
bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari
pasir dan kerikil dengan perbandingan
tertentu ditambah air secukupnya.
Kelebihan pondasi lebih murah dari segi
biaya, lebih kuat daripada batu kali, dapat
digunakan untuk bangunan bertingkat.
Kekurangannya untuk pembuatan bekisting
pondasi membutuhkan waktu yang relatif lama.
- Pondasi Tiang Pancang
Gambar 3.14 Gambar Pondasi Tiang PancangSumber: http://id.scribd.com/doc/50629817/
PONDASI oleh aswaruddin
99
dari beton bertulang. Untuk menentukan dimensi
dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi
beton bertulang. Beton adalah campuran antara
bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan
bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari
pasir dan kerikil dengan perbandingan
tertentu ditambah air secukupnya.
Kelebihan pondasi lebih murah dari segi
biaya, lebih kuat daripada batu kali, dapat
digunakan untuk bangunan bertingkat.
Kekurangannya untuk pembuatan bekisting
pondasi membutuhkan waktu yang relatif lama.
- Pondasi Tiang Pancang
Gambar 3.14 Gambar Pondasi Tiang PancangSumber: http://id.scribd.com/doc/50629817/
PONDASI oleh aswaruddin
99
dari beton bertulang. Untuk menentukan dimensi
dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi
beton bertulang. Beton adalah campuran antara
bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan
bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari
pasir dan kerikil dengan perbandingan
tertentu ditambah air secukupnya.
Kelebihan pondasi lebih murah dari segi
biaya, lebih kuat daripada batu kali, dapat
digunakan untuk bangunan bertingkat.
Kekurangannya untuk pembuatan bekisting
pondasi membutuhkan waktu yang relatif lama.
- Pondasi Tiang Pancang
Gambar 3.14 Gambar Pondasi Tiang PancangSumber: http://id.scribd.com/doc/50629817/
PONDASI oleh aswaruddin
100
Pondasi tiang pancang dipergunakan
pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan
kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil,
kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada
posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang
pancang adalah : bambu, kayu besi/kayu ulin,
baja, dan beton bertulang. Proses pemancangan
dihentikan jika sampai mencapai tanah keras.
Kelebihan Pondasi ini mempunyai tegangan
tekan yang cukup besar namun juga tergantung
dari mutu beton yang digunakan. Kelemahan dari
segi pengerjaannya harus menyediakan alat
pemancang, pengerjaannya menimbulkan
kebisingan yang cukup tinggi.
Plat lantai
Alternatif yang akan digunakan antara lain :
- Sistem Plat dan balok
Terdiri dari lantai(slab) menerus yang
ditumpu oleh balok-balok monolit, yang
umumnya ditempatkan pada jarak 3-6 meter.
Sistem ini banyak digunakan, kokoh, untuk
menunjang sistem plat lantai yang tidak
beraturan.
101
Gambar 3.15 Gambar Plat lantai dan balokSumber : slideshare.net/struktur plat dua arah
oleh munsy afandi
- Plat Lantai Waffle Slab
Mempunyai kekakuan geser karena adanya
drop panel dan kepala kolom, dengan balok-
balok yang saling bersilangan dengan jarak
yang relatif rapat, dengan plat atas yang
tipis.
Gambar 3.16 Gambar WaffleslabSumber : slideshare.net/struktur plat dua arah
oleh munsy afandi
102
- Plat Lantai Datar
Plat lantai datar merupakan plat dua arah
yang menstransfer beban secara langsung
ke kolom pendukung tanpa bantuan balok
dimana terdapat kapital atau drop panel
ataupun keduanya.
Kelebihan memerlukan beton dan tulangan
yang sedikit dibanding dengan flat plat untuk
beban dan bentang yang sama,
Mempermudah pemasangan instalasi listrik,
menghemat ketinggian bangunan.
Kekurangan hanya dapat diaplikasikan pada
wilayah gempa rendah, bekisting yang
digunakan lebih
Gambar 3.17 Gambar FlatslabSumber : googlepictures.com/oneeightytwocivil
.blogspot.com
103
Penutup lantai
Alternatif penutup lantai yang akan digunakan,
antara lain :
- Penutup lantai batu alam(marmer)
Marmer adalah batuan kristalin kasar yang
berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer
yang murni berwarna putih dan terutama
disusun oleh mineral marmer kalsit. Marmer
atau batu pualam merupakan batuan hasil
proses metamorfosa atau malihan dari batu
gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang
dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan
terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut
membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan
membentuk tekstur baru dan keteraturan butir.
Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar
30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga
Tersier. Campuran warna yang berbeda dapat
mempunyai pita-pita warna. Kristal-kristalnya
sedang sampai kasar, jika ditetesi asam akan
mengeluarkan bunyi mendesis. Contoh Merk :
104
Marmer Lampung, Tulungagung, Bandung,
Padalarang, Citatah dll.
Gambar 3.18 Lantai MarmerSumber : architecchi.com/jenis-penutup-lantai
- Penutup Lantai Keramik
Keramik merupakan bahan yang banyak
digunakan karena sifatnya yang cocok dengan
iklim di Indonesia. Perawatannya pun mudah.
Kita hanya perlu menyapu dan mengepelnya
secara teratur. Sikat nilon dapat digunakan untuk
membersihkan lantai keramik. Sebaiknya jangan
menggunakan sikat yang terlalu kasar karena
bisa menggores lantai. Untuk ruang yang terkena
air secara langsung, sebaiknya menggunakan
keramik yang bertekstur kasar agar tidak licin.
Sedangkan untuk ruangan yang lain seperti
ruang tamu, ruang tidur, dan ruang keluarga
sebaiknya digunakan lantai bertekstur halus.
Namun keramik termasuk material keras saat
105
dipijak dan cenderung menciptakan kesan dingin
pada ruang.
Gambar 3.19 Lantai KeramikSumber : googlepictures.com/daftar harga lantai
keramik
- Penutup Lantai Keramik mozaik
Keramik mosaic adalah jenis keramik tile yang
dibentuk dari potongan keramik-mozaik
potongan keramik berukuran kecil (mosaic), yang
selanjutnya akan dirangkai membentuk pola
tertentu sesuai dengan desain yang diinginkan.
Mosaic sangat fleksibel untuk diolah menjadi
aneka desain, sesuai dengan berbagai gaya
interior, baik minimalis, klasik ataupun etnik.
106
Gambar 3.20 Lantai MozaikSumber : architectaria.com/ubin mozaik
3.2.1.2 Struktur Tengah
- Dinding sejajar merupakan konsep ruang
dengan beberapa pelat dinding yang
sejajar(atau memusat), yang menerima beban.
Struktur bangunan plat dinding sejajar biasanya
dibuat dari batu bata, batako, atau conblock.
Struktur plat dinding sejajar merupakan sistem
yang sangat efisien, akan tetapi mengandung
kelemahan terhadap gaya horizontal yang
melawan arah plat dinding.
Gambar 3.21 Gambar Dinding Sejajar KonstruksiPortal
Sumber : Frick,2003
106
Gambar 3.20 Lantai MozaikSumber : architectaria.com/ubin mozaik
3.2.1.2 Struktur Tengah
- Dinding sejajar merupakan konsep ruang
dengan beberapa pelat dinding yang
sejajar(atau memusat), yang menerima beban.
Struktur bangunan plat dinding sejajar biasanya
dibuat dari batu bata, batako, atau conblock.
Struktur plat dinding sejajar merupakan sistem
yang sangat efisien, akan tetapi mengandung
kelemahan terhadap gaya horizontal yang
melawan arah plat dinding.
Gambar 3.21 Gambar Dinding Sejajar KonstruksiPortal
Sumber : Frick,2003
106
Gambar 3.20 Lantai MozaikSumber : architectaria.com/ubin mozaik
3.2.1.2 Struktur Tengah
- Dinding sejajar merupakan konsep ruang
dengan beberapa pelat dinding yang
sejajar(atau memusat), yang menerima beban.
Struktur bangunan plat dinding sejajar biasanya
dibuat dari batu bata, batako, atau conblock.
Struktur plat dinding sejajar merupakan sistem
yang sangat efisien, akan tetapi mengandung
kelemahan terhadap gaya horizontal yang
melawan arah plat dinding.
Gambar 3.21 Gambar Dinding Sejajar KonstruksiPortal
Sumber : Frick,2003
107
- Sistem rangka merupakan konsep ruang
terbuka dimana hanya kolom dalam aturan
tertentu (grid) yang menerima beban. Struktur
bangunan rangka biasanya dibuat dari beton
bertulang, kayu, atau baja. Kestabilan vertikal
dapat dicapai dengan menggunakan pelat
dinding yang menerima beban horisontal dan
menyalurkannya ke bagian pondasi.
Plat dinding tersebut harus diatur pada
setiap sumbu struktural (modul) di kedua arah
denah dengan menggunakan:
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi
kayu, beton, atau baja
- Papan multipleks, lapisan papan diagonal,
atau kuda penopang pada konstruksi kayu
- Rangka portal beton bertulang dengan titik
simpul yang terjepit pada konstruksi beton
bertulang.
Gambar 3.22 Gambar Sistem RangkaSumber : Frick,2003
107
- Sistem rangka merupakan konsep ruang
terbuka dimana hanya kolom dalam aturan
tertentu (grid) yang menerima beban. Struktur
bangunan rangka biasanya dibuat dari beton
bertulang, kayu, atau baja. Kestabilan vertikal
dapat dicapai dengan menggunakan pelat
dinding yang menerima beban horisontal dan
menyalurkannya ke bagian pondasi.
Plat dinding tersebut harus diatur pada
setiap sumbu struktural (modul) di kedua arah
denah dengan menggunakan:
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi
kayu, beton, atau baja
- Papan multipleks, lapisan papan diagonal,
atau kuda penopang pada konstruksi kayu
- Rangka portal beton bertulang dengan titik
simpul yang terjepit pada konstruksi beton
bertulang.
Gambar 3.22 Gambar Sistem RangkaSumber : Frick,2003
107
- Sistem rangka merupakan konsep ruang
terbuka dimana hanya kolom dalam aturan
tertentu (grid) yang menerima beban. Struktur
bangunan rangka biasanya dibuat dari beton
bertulang, kayu, atau baja. Kestabilan vertikal
dapat dicapai dengan menggunakan pelat
dinding yang menerima beban horisontal dan
menyalurkannya ke bagian pondasi.
Plat dinding tersebut harus diatur pada
setiap sumbu struktural (modul) di kedua arah
denah dengan menggunakan:
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi
kayu, beton, atau baja
- Papan multipleks, lapisan papan diagonal,
atau kuda penopang pada konstruksi kayu
- Rangka portal beton bertulang dengan titik
simpul yang terjepit pada konstruksi beton
bertulang.
Gambar 3.22 Gambar Sistem RangkaSumber : Frick,2003
108
Gambar 3.23 Gambar Struktur RangkaSumber : Ishar,HK,1992:45
Struktur berbentuk garis, atau berbentuk
tiang dan balok. Struktur ini disusun sehingga
menentukan kekokohan bangunan. Diantara
tiang/kolom dan balok tersebut terdapat
elemen pengisi, yang berfungsi sebagai
penutup.
Penutup Dinding
- Batu Bata Merah
Gambar 3.24 Gambar Material Batu BataSumber : rumahidolaku.com/Bahan dinding
Bahan dasar untuk membuat batu bata
adalah tanah liat. Proses pembuatannya
adalah dengan mencetak tanah liat basah
108
Gambar 3.23 Gambar Struktur RangkaSumber : Ishar,HK,1992:45
Struktur berbentuk garis, atau berbentuk
tiang dan balok. Struktur ini disusun sehingga
menentukan kekokohan bangunan. Diantara
tiang/kolom dan balok tersebut terdapat
elemen pengisi, yang berfungsi sebagai
penutup.
Penutup Dinding
- Batu Bata Merah
Gambar 3.24 Gambar Material Batu BataSumber : rumahidolaku.com/Bahan dinding
Bahan dasar untuk membuat batu bata
adalah tanah liat. Proses pembuatannya
adalah dengan mencetak tanah liat basah
108
Gambar 3.23 Gambar Struktur RangkaSumber : Ishar,HK,1992:45
Struktur berbentuk garis, atau berbentuk
tiang dan balok. Struktur ini disusun sehingga
menentukan kekokohan bangunan. Diantara
tiang/kolom dan balok tersebut terdapat
elemen pengisi, yang berfungsi sebagai
penutup.
Penutup Dinding
- Batu Bata Merah
Gambar 3.24 Gambar Material Batu BataSumber : rumahidolaku.com/Bahan dinding
Bahan dasar untuk membuat batu bata
adalah tanah liat. Proses pembuatannya
adalah dengan mencetak tanah liat basah
109
yang terlebih dulu sudah dipilih, kemudian
dijemur sampai kering dan pada tahap akhir
dibakar dengan suhu tertentu.
Kelebihannya tergolong material dinding
yang awet dan tahan lama,cocok uintuk
dinding permanen, mampu menjaga suhu
udara dalam ruang.
Kekurangannya Memerlukan waktu lama
dalam pemasangan, tidak cocok untuk
dinding temporer.
- GRC
Gambar 3.25 Gambar Material Dinding GRCSumber : rumahidolaku.com/Bahan dinding
Material dinding untuk partisi terbuat dari
serat fiberglass yang dicampur dengan
semen dan pasir
Kelebihan:
-Ringan dan praktis dalam pemasangannya
-Permukaan halus proses finishing mudah
-cocok untuk dinding temporer
110
-tahan cuaca lembab dan jamur
Kekurangan GRC :
-Tidak dapat menerima beban, tidak tahan
benturan
- Kaca
Gambar 3.26 Gambar Material Dinding KacaSumber : rumahidolaku.com/Bahan dinding
Jenis kaca material dinding antara lain:
Kaca bening, kaca berwarna, glass block,
tempered dan laminasi.
Kelebihan :
-Memberi kesan modern pada bangunan
-Kesan tidak ada sekat antar ruang
-Karakteristik yang transparan
memungkinkan untuk menyalurkan cahaya
Kekurangan :
-Harga mahal
-Rawan pecah
-Tidak tahan terhadap getaran
111
3.2.1.3 Struktur Atas
Struktur atap yang mungkin diterapkan
pada Pondok Pesantren anatara lain:
- Atap Dak Beton
Atap datar dengan konstruksi besi beton
bertulang. Struktur ini memiliki kelebihan praktis
karena bentuknya datar sehingga dapat
dimanfaatkan ruang diatasnya. Kekurangannya
atap kurang menyerap panas sehingga ruang
dibawah menjadi panas.
- Rangka Atap Baja Ringan
Rangka atap yang biasa digunakan untuk
bangunan yang membutuhkan bentang lebar.
Bahan baja yang lebih ringan dengan teknik
pemasangan dengan baut dan skrup. Lebih
praktis memudahkan dalam membuat kuda-
kuda. Kekurangannya tidak tahan terhadap
korosi.
- Rangka Atap Baja Konvensional
Dapat digunakan untuk bangunan
bentang lebar. Memiliki kelenturan lebih baik
daripada beton.
Kelebihannya tidak dimakan rayap, kuat tarik
tinggi
112
Kelemahannya mudah berkarat dan tidak tahan
api.
3.2.2 Studi Sistem Utilitas
• Jaringan Elektrikal
Penting dalam suatu perencanaaan bangunan fasilitas
pendidikan, memerlukan utilitas yang baik dari sistem
penyaluran energi listrik dari PLN. Karena membutuhkan
daya besar. Sistemnya dari jaringan PLN lalu menuju ruang
panel kontrol yang kemudian didistribusikan ke setiap
lantai.
Dan penggunaan genset sebagai energi tambahan
jika terjadi pemadaman listrik sehingga tidak mengganggu
jalannya aktivitas kegiatan belajar mengajar.
• Pencahayaan
- Alami
Gambar 3.27 Gambar Penerapan Pencahayaan AlamiSumber : White, Edward T, Concept Sourcebook, hal 80
113
Pencahayaan alami dengan memanfaatkan lubang
jendela dan penerangan pemantulan cahaya oleh bidang
tritisan jendela. Dapat digunakan saat pagi menjelang sore
hari tergantung keadaan cuaca. Pemanfaataan cahaya
alami tergantung perencanaan besarnya lubang cahaya,
arah cahaya, dan jumlah lubang cahaya.
- Buatan
Pencahayaan buatan penting dibutuhkan sebagai
pencahayaan pada saat malam hari atau untuk ruang yang
membutuhkan penerangan lebih. Dengan bantuan lampu
yang dipilih sesuai kebutuhan.
Gambar 3.28 Jenis LampuSumber : .googlepictures.com/Jenis Lampu Led
Gambar 3.29 Jenis Lampu TLSumber :google.com/Lampu TL
114
• Penghawaan Buatan
Pengahawaan buatan digunakan untuk
mencapai kenyamanan penghuni bangunan disaat
udara panas.
- AC Central
Penggunaan AC central biasanya untuk
bangunan bentang lebar dan mempunyai plafon yang
lega untuk penempatan saluran ducting ac dan
membutuhkan chiller serta ruang AHU.
Gambar 3.30 Sistem AC CentralSumber :google.com/diagram ac central
115
- AC Split
Terdiri dari unit Indoor berupa unit AC biasanya
berkapasitas 0,5 pk-3 pk. Dan unit outdoor terdiri dari
kompresor yang berada di dinding sisi luar bangunan.
Gambar 3.31 Sistem AC SplitSumber :google.com/AC Split
• Penghawaan Alami
Dengan menciptakan sistem ventilasi silang yang
baik, pengaturan sirkulasi udara panas didalam
bangunan dapat keluar secara efektif dengan prinsip
pergerakan udara bertekanan panas tinggi mengalir
keatas . Bukaan jendela untuk mengantikan udara
masuk kedalam ruang.
Gambar 3.32 Sistem Penghawaan AlamiSumber : Frick, Heinz dan Bambang Suskiyatno.2006
116
• Air Bersih
- Sistem Penyaluran Downfeed
Sistem penyaliran dengan cara memompa air dari
ground tank reservoir menuju tangki, lalu disalurkan
ke unit-unit dengan sistem gravitasi.
Bagan 3.8 Sistem DownfeedSumber : Analisa Pribadi
- Sistem Penyaluran Upfeed
Sistem memompa air secara langsung dengan
bantuan waterpump dari groundtank menuju ke unit
yang akan dialiri sumber air bersih.
Bagan 3.9 Sistem UpfeedSumber : Analisa Pribadi
• Air Kotor
Berupa limbah pembuangan air kamar mandi,
aktivitas mencuci, dan dapur
Sumber airPAM
GroundReservoir
Water
pump
Tangki
Sumber airPAM
GroundReservoir
Water
pump
117
- Limbah cair dari kamar mandi dan dapur yang
mengandung sabun, lemak dialirkan menuju
saluran air terbuka didalam site, lalu di teruskan
menuju saluran kota terbuka.
Bagan 3.10 Pembuangan Limbah CairSumber : Analisa Pribadi
- Limbah wc dibuang melalui pipa menuju
saptictank
Bagan 3.11 Pembuangan Limbah PadatSumber : Analisa Pribadi
• Jaringan Sampah
Tempat sampah berada di lokasi-lokasi yang
ditentukan pada lingkungan Ponpes Modern, setiap
tempat sampah terdapat 2 tempat yaitu sampah
organik dan anorganik dengan warna yang berbeda.
Bagan 3.12 Jaringan Pembuangan SampahSumber : Analisa Pribadi
LIMBAHCAIR Bak
kontrol
Selokandidalam site
SaluranKota
LIMBAHPADAT Bak
kontrol
SEPTIKTANK
PERESAPAN
Tempatsampah
organik dananorganik
Bakpenampu
ngansampah
TPA KotaDi olah menjadikompos untuk
sampahdedaunan,organik
lainnya
118
• Sistem Keamanan Lingkungan
Dengan penjagaan oleh satpam dan keamanan
lainnya selama 24 jam dengan sistem paruh waktu
per satpam, kemudian dibantu dengan pengawasan
secara modern dengan alat CCTV melalui ruang
kontrol. CCTV adalah perangkat kamera video yang
merekam situasi ruang atau tempat tertentu dengan
sistem kerja mengirimkan sinyal ke monitor pantau
CCTV. Macam CCTV diantaranya :
1. Dome Camera
Gambar 3.33 CCTV domeSumber : www.googlepictures/dome camera
Tujuannya agar arah dari kamera cctv tidak
terlihat atau tersembunyi tapi terlihat oleh kasat
mata. Dome Kamera yang biasa dijual adalah tipe
fix camera yaitu kamera yang hanya mengarah ke
1 arah, namun jenis dome kamera juga ada yang
dapat berputar dengan cepat.
119
2. Bullet Camera
Gambar 3.34 CCTV Tipe BulletSumber : www.googlepictures/Bullet camera
Digunakan pada ruangan (indoor cam) dan
diluar ruangan (outdoor cam) tentunya salah satu
standard yang harus dipenuhi adalah tahan air.
Bullet kamera dipasang pada dinding ataupun
langit. Kamera jenis ini tidak dirancang untuk
memiliki pan / tilt / zoom control merupakan
kamera tipe fix dengan tujuan menangkap gambar
dari area yang tetap.
• Sistem Pemadam Kebakaran
Syarat bangunan fasilitas umum meliputi alarm
kebakaran, sprinkle, dan hydrant. Perlindungan dalam
kebakaran bangunan ini mempunyai 2 sistem, yaitu
proteksi aktif dan proteksi pasif.
Sistem proteksi aktif berupa peralatan yang bekerja
secara otomatis maupun manual, terdiri dari :
- Alarm kebakaran berfungsi sebagai sirine yang
memberitahukan terjadinya kebakaran.
120
- Sprinkle merupakan alat untuk menyemprotkan
air yang letaknya berada di langit-langit ruang.
- Sprinkle dilengkapi dengan smoke detector.
Jarak untuk smoke detector maksimal 12 meter
untuk ruang aktif dan 18 meter untuk ruang
sirkulasi.
- APAR(Alat Pemadam Api Ringan) serta
hydrant.
Sistem proteksi pasif adalah perlindungan dengan
cara perencanaan komponen bangunan, dari struktur
dan dapat melindungi penghuni dan kerusakan fisik
saat terjadi kebakaran. Berupa ketersediaan tangga
darurat untuk bangunan bertingkat serta
tersediannya jalur penyelamat menuju zona aman
atau zona berkumpul saat terjadi kebakaran.
• Sistem Penangkal Petir
1. Sistem Penangkal Petir Konvensional Faraday
adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas
bangunan menuju sisi bawah/ grounding dengan
banyak jalur penurunan kabel. Sehingga
menghasilkan selubung jalur konduktor menyerupai
sebuah sangkar yang melindungi bangunan dari
sambaran petir.
121
Kelebihan :
- Dengan adanya sangkar faraday, maka
kemungkinan daerah tersambar dapat
diminimalisir.
- Cocok untuk bangunan yang luas
Kekurangan :
- Kabel penghantar menuju tanah yang banyak
- Mengurangi estetika karena banyak kawat kabel
2. Sistem Penangkal Petir Konvensional Frankelin
adalah rangkaian jalue elektris dari atas bangunan
kesisi bawah dengan kabel tunggal. Sistem
perlindungan sudut±45°.
Kelebihan :
- Penangkal petir konvensional lebih cocok
diterapkan pada daerah yang bangunannya padat
dan tidak dari bahan logam semua. Misal untuk
daerah pemukiman penduduk yang padat dan
jarak antar bangunan rapat.
- Cocok untuk bangunan beratap kerucut/kubah
atau selisih tinggi bumbungsn dan lisplang lebih
dari meter.
- Biaya murah
Kekurangan :
- Jangkauan terbatas
122
- Untuk gedung yang dipenuhi peralatan elektronik
sistem frankelin tidak dianjurkan karena medan
yang ditimbulkan ketika terjadi sambaran dapat
memperpendek waktu kerja perangkat elektronik
terutama yang memakai sinyal.
3. Sistem Penangkal Petir Radioaktif
Penggunan unsur radioaktif dalam sistem penangkal
petir baru dikenal orang pada tahun 1914, pertama
dikemukakan oleh seseorang dari Hungaria Szillard
J.B. pada academy of science diParis 9 Maret 1914
dalam papernya berjudul Sur un paratonnerre au
Radium. Tahun 1972 Baatz mengembangkan.
- Komponen :
Elektrode = udara disekeliling elektrode akan
diionisasi akibat pancaran partikel alpa dari
isotop.Elektode akan terus menerus menciptakan
arus ion.(min 10,8 ion/dtk)
Coaxial Cable = Untuk menghindari kerusakan
benda-benda akibat muatan listrik yang menuju
tanah maka coaxial cable dibungkus pipa isolasi.
Sehingga benda-benda yang berada disekitar
system akan aman.
Kelebihan :
123
- Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi, jarang
ada permukiman penduduk dan jarak antar
bangunan cukup jauh
- Satu bangunan cukup menggunakan sebuah
penangkal petir
Kekurangan :
- Alat proteksi disebut preventor, yang bekerja
berdasarkan reaksi netralisasi ion dengan
menggunakan bahan radio aktif. Kebocoran
mengakibatkan radiasi maka alat ini dilarang.
3.2.3 Studi Pemanfaatan Teknologi
• Pengolahan Air
Gambar 3.35 Sistem RainHarvestingSumber : www.googlepictures/rain harvesting
Karena kebutuhan akan air bersih pada pondok
pesantren modern membutuhkan banyak air bersih untuk
kerpeluan sehari-hari dengan jumlah penghuni santri yang
124
mencapai ±1620 santri. Maka dimanfaatkan air bekas air
hujan yang diolah didalam bak penampungan yang
ditampung melalui talang air hujan maupun tetesan dari
genteng atau atap dak di bangunan saat terjadinya hujan.
Menurut buku Rainwater harvesting for Domestic
Use(2006 :13), setiap sistem rainwater harvesting
mencangkup 3 komponen dasar, antara lain :
- Penangkap atau permukaan atap yang berfungsi sebagai
pengangkap air hujan
- Sistem pengiriman untuk memindahkan air hujan yang
sudah ditangkap dari penangkap atau permukaan atap
menuju tandon penyimpanan
- Tandon air penyimpanan untuk menyimpan air hingga air
dipergunakan
Gambar 3.36 Sistem RainHarvestingSumber : White, Kathlen Hartnett dan Chairman,2007
125
• Vertikal Garden
Gambar 3.37 Vertikal GardenSumber : www.googlepictures.com/geotextile vertikal garden
Pemanfaatan dinding sebagai lahan tanam secara
vertikal di aplikasikan pada sisi bangunan Ponpes yang
terlalu banyak terpapar matahari secara langsung untuk
mereduksi panas matahari terhadap dinding bangunan.
Selain untuk mereduksi panas susunan dari tatanan
tumbuhan atau pot yang disusun di dinding luar tembok
bangunan juga berfungsi sebagai estetika yang
menampilkan unsur bangunan yang ramah lingkungan.
Penerapan sistem vertikal garden biasanya dengan media
alas dan sebelumnya diberikan lapisan anti air agar dinding
dalam tidak lembab.
Vertikal garden yang terbuat dari material Geotextile
Non Woven sebagai bahan material utama karena
sifat geotextile yang menyerap air dan menahan tanah dan
mempunyai bukaan pori-pori yang baik. Dan lebih baik dari
126
pot tanaman konvensional. Oleh karena itu digunakanlah
geotextile non woven sebagai bahan material untuk
membuat kantung vertical garden. Sistem ini paling mudah di
aplikasikan dan efisien, tidak memakan ruang horizontal.
Dengan rata-rata gramasi 150-200gram yang di jahit seperti
kantung dan di dalam kantung tersebut di letakan media
tanam, seperti :Tanah, Sekam, Arang dan lainnya.
Gambar 3.38 Media Tanam Vertikal GardenSumber : www.tabloidnova.com/Mudahnya Membuat Taman Vertikal
3.2.4 Studi Pemanfaatan Vegetasi
Untuk penghijauan lingkungan pondok agar tercipta
suasana yang asri, akan direncanakan penanaman
beberapa vegetasi yang akan ditempatkan dihalaman dan
disisi jalan lingkungan sekolah maupun asrama sebagai
peneduh. Beberapa contoh vegetasi yang akan digunakan
sebagai lansekap.
127
1. Pohon Glodokan Tiang(Olyalthea Longifolia Pendula)
Pohon Glodokan Tiang untuk penghijauan berfungsi
untuk peredam suara dan penyerap polusi udara, dapat
tumbuh dengan baik meski terpapar matahari sepanjang
hari. Tumbuh tinggi dan lurus keatas mencapai 5-8 meter,
seperti pertumbuhan pohon cemara.
Gambar 3.39 Pohon Glodokan TiangSumber : googlepictures.com/glodokan tiang
2. Pohon Palem Ekor Tupai(Wodyetia bifurcate)
Pohon palem jenis ini sering digunakan untuk tanaman
hias taman, panjang tangkai daunnya seperti ekor tupai
dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 meter. Dapat
tumbuh didaerah dengan curah hujan cukup.
128
Gambar 3.40 Pohon Palem Ekor TupaiSumber : googlepictures.com/Palem Ekor Tupai
3. Pohon Kiara Payung(Filicium Decipiens)
Berfungsi sebagai pohon peneduh dengan tajuk yang
lebat, tinggi mencapai 7-10 meter. Daun mirip sisir dan
beruas banyak. Pada saat musim kemarau daun akan
rontok dan saat musim penghujan daun akan tumbuh
lebat.
Gambar 3.41 Pohon Kiara PayungSumber : pohonpengetahuan.com/Pohon Kiara Payung
4. Rumput Gajah Mini (sebagai penutup tanah)
Memiliki pertumbuhan yang tidak meninggi melainkan
kesamping, sehingga tidak memerlukan perawatan untuk
129
memotong. Dapat tumbuh dengan mudah berwarna hijau
sedikit kekuningan.
Gambar 3.42 Rumput Gajah MiniSumber : googlepictures.com/Rumput Gajah Mini
130
3.3 ANALISA PENDEKATAN KONTEKS LINGKUNGAN
a. Analisa Pemilihan Lokasi
Alternatif tapak 1
Gambar 3.43 Lokasi Site Alternatif 1Sumber : Data Pribadi
Kondisi Tapak :
Potensi :
- Tapak berada di jalan Pesantren Raya, Kelurahan Pesantren,
Kecamatan Mijen
- Tapak Relatif datar, dengan kemiringan jalan sedang 3-5%
- Terdapat utilitas tiang listrik, telepon, dan saluran air
- Jalan dengan lebar 6 m. Dapat dilalui mobil bersimpangan.
SMK Bagimu NegerikuSumber : Data pribadi
Jalan Sisi Utara SiteSumber : Data pribadi
Jalan Sisi Barat SiteSumber : Data pribadi
Lahan Kosong Timur SiteSumber : Data pribadi
. SD Pesantren di Selatan SiteSumber : Data pribadiLahan Kosong Barat Site
Sumber : Data pribadi
130
3.3 ANALISA PENDEKATAN KONTEKS LINGKUNGAN
a. Analisa Pemilihan Lokasi
Alternatif tapak 1
Gambar 3.43 Lokasi Site Alternatif 1Sumber : Data Pribadi
Kondisi Tapak :
Potensi :
- Tapak berada di jalan Pesantren Raya, Kelurahan Pesantren,
Kecamatan Mijen
- Tapak Relatif datar, dengan kemiringan jalan sedang 3-5%
- Terdapat utilitas tiang listrik, telepon, dan saluran air
- Jalan dengan lebar 6 m. Dapat dilalui mobil bersimpangan.
SMK Bagimu NegerikuSumber : Data pribadi
Jalan Sisi Utara SiteSumber : Data pribadi
Jalan Sisi Barat SiteSumber : Data pribadi
Lahan Kosong Timur SiteSumber : Data pribadi
. SD Pesantren di Selatan SiteSumber : Data pribadiLahan Kosong Barat Site
Sumber : Data pribadi
130
3.3 ANALISA PENDEKATAN KONTEKS LINGKUNGAN
a. Analisa Pemilihan Lokasi
Alternatif tapak 1
Gambar 3.43 Lokasi Site Alternatif 1Sumber : Data Pribadi
Kondisi Tapak :
Potensi :
- Tapak berada di jalan Pesantren Raya, Kelurahan Pesantren,
Kecamatan Mijen
- Tapak Relatif datar, dengan kemiringan jalan sedang 3-5%
- Terdapat utilitas tiang listrik, telepon, dan saluran air
- Jalan dengan lebar 6 m. Dapat dilalui mobil bersimpangan.
SMK Bagimu NegerikuSumber : Data pribadi
Jalan Sisi Utara SiteSumber : Data pribadi
Jalan Sisi Barat SiteSumber : Data pribadi
Lahan Kosong Timur SiteSumber : Data pribadi
. SD Pesantren di Selatan SiteSumber : Data pribadiLahan Kosong Barat Site
Sumber : Data pribadi
131
- Keadaan lingkungan masih suasana pedesaan yang sejuk, jauh
dari kebisingan yang tinggi yang meupakan bagian dari persyaratan
pondok pesantren modern ini.
- Dekat dengan permukiman penduduk kampung dan sekolah-
sekolah disekitarnya seperti SD, SMA, SMK, dan beberapa ponpes.
Kendala :
- Lokasi sedikit jauh dari jalan utama Mijen-Boja sekitar 2Km
- Masih kurang penerangan jalan pada malam hari
132
Alternatif tapak 2
Gambar 3.44 Lokasi Site Alternatif 2Sumber : Data Pribadi
Kondisi Tapak :
Potensi :
- Tapak berada di jalan Raya Mijen-Semarang, Kelurahan Jatisari,
Kecamatan Mijen
- Tapak Relatif datar dan dengan kemiringan ke sisi barat 3-5%
- Terdapat utilitas tiang listrik, tiang telepon, dan saluran air.
Masjid diTimur SiteSumber : Data pribadi
Site lahan kosong kebunSumber : Data pribadi
Jalan Raya di Timur SiteSumber : Data pribadi
Lahan Kosong SiteSumber : Data pribadi
Permukiman di Selatan SiteSumber : Data pribadi
Toko Bangunan di Selatan SiteSumber : Data pribadi
133
- Jalan dengan lebar 8 m. Dilalui moda transportasi bus BRT, taksi.
- Keadaan lingkungan sejuk, karena di Semarang atas jauh dari
kebisingan yang tinggi yang merupakan bagian dari persyaratan
pondok pesantren modern ini.
- Dekat dengan permukiman penduduk kampung dan sekolah-
sekolah disekitarnya seperti TK, SD, SMP, SMA.
- Berada dipinggir jalan raya yang besar.
Kendala :
- Lokasi berada di pinggir jalan utama Mijen-Semarang
menyebabkan sedikit kebisingan dari aktivitas lalulintas jalan.
- Saluran utilitas selokan di site belum terdapat adanya selokan
karena merupakan lahan kosong.
b. Kriteria Tapak Pondok Pesantren Modern adalah :
- Lokasi, memiliki ketenangan tidak terlalu bising
- Jauh dari kemacetan dan keramaian tempat hiburan
- Pencapaian, dapat dicapai dengan transportasi umum, jalan baik
- Lingkungan, dekat permukiman warga untuk mencapai keadaan
sosial bermasyarakat yang baik sesuai adanya pondok
pesantren
- Tidak berdekatan dengan proyek/bangunan yang sama
- Memiliki lahan yang luas
134
c. Analisa Penilaian Kriteria Tapak
Tabel 3.21 Tabel Penilaian Lokasi Tapak Pondok PesantrenModern
Sumber : Analisa Pribadi
Kriteria Alternatif tapak 1 Alternatif tapak 2
AksesbilitasLokasi
KebisinganLingkunganInfrastruktur
22322
33223
Total 11 13
Keterangan:
3 = Sangat Memenuhi, 2 = Memenuhi, 1 = Kurang Memenuhi
Dari penilaian kriteria lokasi tapak menurut tabel diatas maka
disimpulkan tapak 2 lebih memenuhi persyaratan daripada tapak 1
karena dari sisi lokasi dan infrastruktur yang baik.
Tapak Terpilih
Gambar 3.45 Lokasi TerpilihSumber : Data Pribadi
135
d. Analisa Kondisi Sarana Prasarana
- Lokasi berada di pinggir jalan raya Semarang-Boja, berada
Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
- Aksesbilitas dapat dicapai dengan sarana transportasi umum
bus BRT, taksi, dan lain-lain karena mudah dijangkau
dengan keadaan jalan yang sudah lebar dan baik.
- Topografi didalam site relatif datar dan ada kemiringan
tanah, tidak menjadi masalah karena dapat dimaksimalkan
dengan pengolahan lahan.
- Utilitas di lingkungan cukup baik, perlu adanya pengolahan
sistem drainase.
- Kebisingan tidak terlalu tinggi oleh keramaian sekitar, hanya
oleh aktivitas lalulintas yang juga tidak terlalu padat. Dapat di
antisipasi dengan perencanaan tapak.
- Potensi alam, keadaan tapak yang masih lahan kosong dan
terdapat vegetasi bisa dimanfaatkan untuk penghijauan
Pondok Pesantren dan tanah yang subur sehingga nanti
kondisi tidak panas dan gersang.
136
e. Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threatess
S = -Potensi wilayah desa, jauh dari keramaian sehingga tenang
dan lokasi sejuk di Semarang atas
- Belum ada proyek sejenis
- Pencapaian mudah dijangkau baik kendaraan pribadi
maupun umum
- Jaringan utilitas kota dengan kondisi baik mendukung
W = - Saluran utilitas selokan di site dan batas site belum terdapat
adanya selokan karena merupakan lahan kosong
- Jarak tempuh dari pusat Kota Semarang ke lokasi cukup
jauh sekitar 30-45 menit untuk sampai
O = - Lokasi tapak sesuai dengan kriteria dari bangunan Ponpes
Modern
- Lahan yang subur dengan vegetasi bermanfaat untuk
direncanakan lahan hijau, taman.
T = - Lahan berada dipinggir jalan raya, sehingga ancamannya
akan menimbulkan kemacetan diluar Pondok Pesantren
Modern saat ada acara.
Top Related