5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2013:3) Jaringan komputer adalah “ sekumpulan beberapa
komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling
terhubung satu sama lain melalui media perantara “. Media perantara bisa berupa
media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data yang akan
mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu
komputer ke perangkat lain, sehingga komputer tersebut bisa saling terhubung bisa
saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
Menurut Irawan (2013:2) Jaringan komputer bisa dikatakan sebagai “ Sebuah
kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berbagi pakai
(sharing) melalui perangkat lunak ataupun keras, serta menggunakan protocol yang
sama.
2.1.1. Jenis - Jenis Jaringan Komputer
1. Local Area Network (LAN)
Menurut Sofana (2013:4) LAN adalah “ jaringa kabel yang dibuat pada area
terbatas pada daerah relative kecil. LAN bisa digunakan pada sebuah jaringan kecil
yang menggunakan resource secara bersama. Meskipun demikian, perancangan LAN
tidak cukup mudah, karena sebetulnya LAN dapat berisi sampai ratusan komputer
yang harus dapat digunakan oleh ribuan pengguna “.
6
Sumber: http://www.catatanteknisi.com
Gambar II.1
Jaringan Local Area Network
2. Metropolitan Area Nework (MAN)
Menurut Sofana (2013:5) MAN adalah “ jaringan yang menggunakan metode
yang sama dengan LAN namun daerah cangkupannya kebih luas. Daerah cangkupan
MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama,
satu/bebrapa desa, satu/beberapa kota dapat dikatakan MAN merupakan
pengembangan LAN “.
7
Sumber: http://www.catatanteknisi.com
Gambar II.2
Jaringan Metropolitan Area Network
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Sofana (2013:5) WAN adalah “ jaringan pencakupannya lebih luas
dari pada MAN. Cakupan WAN meliputi suatu kawasan, suatu negara, suatu pulau,
bahkan satu dunia. WAN digunakan untuk menghubungkan banyak LAN yang secara
geografi terpisah “. Sehingga WAN dibuat dengan cara menghubungkan LAN
menggunakan layanan seperti leaser lines, dial up, satelit atau layanan packet carrier.
WAN mungkin merupakan jaringan sederhana dengan hanya menyediakan modem
dan server, sehingg user dapat melakukan dial-up, atau merupakan jaringan yang
sangat kompleks yang menghubungkan ratusan kantor cabang dengan WAN, sekolah
yang ada di Yogyakarta dapat berkomunikasi dengan sekolah yang ada di Munchen
Jerman dalam beberapa menit saja tanpa mengeluarkan biaya yang banyak.
8
Sumber: http://www.catatanteknisi.com
Gambar II.3
Jaringan Wide Area Network
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Sofana (2013:7) Topologi Jaringan Komputer adalah “ Merupakan
suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) secara fisisk (dan
perangkat lain seperti (server, workstation, router, switch dan sebaginya) yang saling
berkomunikasi melalui media transmisi data “.
Menurut Irwan (2013:23) “ Topologi adalah cara bagaimana menghubungkan
komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringan “.
2.2.1. Topologi Fisik
Menurut Wahana (2006:18) “ Topologi fisik jaringan adalah cara yang
digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation didalam LAN”. Topologi
fisik yang sering digunakan saat ini, dalam membangun sebuah jaringan adalah
sebagai berikut:
9
2.2.2. Jenis – Jenis Topologi Jaringan
1. Topologi Bus
Menurut Kurniawan (2007:26) Topologi Bus adalah “ Pada tipe
jaringan topologi bus, masing-masing server dan workstation dihubungkan
pada sebuah kabel yang disebut bus “. Kabel untuk menghubungkan jaringan
ini biasanya menggunakan kabel coaxial. Pada setiap dan workstation yang
disambungkan pada bus menggunakan konektor.
Kelebihan jaringan topologi bus adalah:
a. Penggunaan kabel yang sedikit sehingga terlihat sederhana.
b. Pengembangan jaringannya mudah
Kekurangan jaringan topologi bus adalah:
a. Membutuhkan repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh.
b. Jaringan akan terganggu apabila salah satu komputer mengalami
kerusakan.
c. Apabila terjadi gangguan yang serius maka jaringan tidak dapat digunakan
dan pengaruhnya adalah proses pengiriman data akan menjadi lambat
dikarenakan lalu-lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak adanya
pengontrolan user.
d. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga apabila terjadi gangguan maka sulit
sekali kesalahan tersebut.
10
Sumber: http://eridesktop.com
Gambar II. 4
Topologi Bus
2. Topologi Ring (Cincin)
Menurut Kurniawan (2007:28) Topologi Ring adalah “ Pada tipe jaringan
topologi ring semua jaringan yang terhubung dari satu komputer ke komputer lain
berkeliling membentuk suatu lingkaran (loop) “. Pada topologi ini komputer server
dapat di letakan di mana saja sesuai dengan keinginan kita.
Kelebihan jaringan topologi ring adalah:
a. Hemat kabel.
b. Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstation.
Kekurangan jaringan topologi ring adalah:
Sangat pekat terhadap kesalahan jaringan walaupun sekecil apapun.
a. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut tampak
menjadi kaku.
b. Biaya pemasangan lebih besar.
11
Sumber: http://gaptex.com
Gambar II. 5
Topologi Ring
3. Topologi Star (Bintang)
Menurut Kurniawan (2007:29) Topologi Star adalah “ Pada tipe ini
setiap workstation dihubungkan ke server menggunakan suatu konsentrator.
Masing-masing workstation tidak saling berhubung. Jadi setiap user sebelum
komputer server di hidupkan. Apabila komputer server akan matikan, maka
semua koneksi jaringan akan terputus. Jaringan ini cocok di gunakan untuk
pengembanagan.
Kelebihan jaringan topologi star adalah:
a. Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena kontrol jaringan terpusat.
b. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan
yang lain.
12
c. Apabila salah satu kabel koneksi user terputus, maka hanya user yang
bersangkutan saja yang tidak akan berfungsi dan tidak mempengaruhi user
yang lain. Keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja.
Kerugian jaringan topologi star adalah:
a. Boros dalam pemakaian kabel jika di hubungkan dengan jaringan yang lebih
besar dan luas.
b. Kontrol hanya terpusat pada hub/switch sehingga operasionalnya perlu
ditangani secara khusus.
Sumber: http://gaptex.com
Gambar II. 6
Topologi star
4. Topologi Mesh
Menurut Kurniawan (2007:30) Topologi mesh adalah “ topologi yang didesain
untuk memiliki tingkat restorasi, dengan berbagai alternative rute yang umumnya
disiapkan melalui dukungan perangkat lunak “. Setiap peripheral yang berada di
jaringan ini dihubungkan secara langsung (poin to point) ke setiap peripheral lain
13
dalam jaringan. Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan
perlindungan semaksimal mungkin pada pengiriman data. Jaringan mesh
menerapkan hubungan sentral secara penuh pada setiap peripheral yang
terhubung dengannya.
Ciri-ciri jaringan mesh:
a. Topologi mesh digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk
memastikan apabila terjadi suatu kerusakan pada salah satu sistem komputer
maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain
dalam jaringan.
b. Jumlah saluran yang harus menyediakan untuk membentuk jaringan mesh
adalah jumlah sentral dikurangi 1 atau (n-1), dimana n adalah jumlah dari
sentral.
c. Tingkat kesulitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral
yang terpasang pada jaringan tersebut.
Sumber:http://teknodaily.com
14
Gambar II. 7
Topologi Mesh
5. Topologi Tree (pohon)
Mneurut Kurniawan (2007:31) Topologi Tree adalah “ Jaringan topologi tree
disebut juga dengan topologi hybrid karena beberapa sistem rangkaian yang
berbentuk star disambungkan pada topologi bus yang berperan sebagai tulang
punggung jaringan “. Topologi tree digunakan untuk menghubungkan antara sentral
dengan beberapa hirarki jaringan yang berbeda. Oleh karena itu, jaringan yang
menggunakan topologi ini disebut juga dengan topologi jaringan bertingkat.
Ciri-ciri topologi tree adalah:
a. Merupakan pengembangan dari topologo jaringan star.
b. Jaringan topologi tree digunakan untuk mendukung algoritma searching dan
sorting.
c. Setiap tangkai (node) dalam tree akan dihubungkan pada pusat hub yang
berada pada awal trafik rangkaian.
15
Sumber: http://gaptex.com
Gambar II. 8
Topologi Tree
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Sudarma S (2010:13) “ Perangkat Keras adalah “ semua
bagian fisik komputer”, adapun bagian non fisik disebut perangkat lunak.
2.3.1. Server
Menurut Wagito (2007:23-24) Server adalah “ merupakan hati dari jaringan “.
Server biasanya merupakan komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas memori
(RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan dengan kartu jaringan yang cepat
(fast network interface). Untuk mendukung kinerja yang tinggi, pada server
dimungkinkan untuk dipasang beberapa prosesor secara simetrik. Demikian juga
peralatan yang lain seperti main board, sumber daya dan RAM dipilih kualitas yang
tinggi, sehingga server mampu beroperasi terus-menerus tanpa berhenti untuk
melayani permintaan. Sistem operasi jaringan juga dipilih untuk bekerja pada
komputer tersebut, bersama perangkat lunak aplikasi dan file data yang diperlukan.
16
Sumber: http://www.dimensidata.com
Gambar II.9
Server
2.3.2. Workstation
Menurut Wagito (2007:24) Workstation adalah “ Semua komputer yang
terhubung ke server pada jaringan disebut dengan workstation “. Workstation
merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu jaringan,
perangkat lunak jaringan dan kabel-kabel yang diperlukan. Beberapa workstation
tidak membutuhkan simpanan local seperti floppy disk atau harddisk. Hal ini
disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.
Sumber: http://www.zinitech.com
Gambar II.10
Personal Komputer
2.3.3. NIC (Network Interface Card)
Menurut Wagito (2007:24) NIC adalah “ Nic atau kartu antarmuka jaringan
atau kartu jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan
antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server “.
17
Kebanyakan NIC merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi
dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI. Bahkan pada
beberapa mainboard komputer, NIC sudah dipasang secara onboard artinya menyatu
dengan mainboard.
Sumber:http:/www.ztenterprise.com
Gambar II.11
LAN Card
2.3.4. Switch
Menurut Wagito (2007:29) Switch adalah “ alat yang digunakan untuk
menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar
LAN “. Switch adalah peralatan multi port, masing-masing dapat mendukung satu
workstation, jaringan ethernet atau jaringan token ring. Meskipun terhubung dengan
jaringan yang berbeda pada masing-masing port, switch dapat memindahkan paket
data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini switch berlaku seperti bridge
multi port yang sangat cepat (paket data difilter oleh switch sesuai dengan alamat
yang dituju).
18
Sumber: http://komputercenter.com
Gambar II.12
Switch
2.3.5. Hub
Menurut Sofana (2013:68) Hub adalah “ Hub atau konsentrator merupakan
peralatan yang dapat menggadankan frame data yang berasal dari salah satu komputer
ke semua port yang ada pada hub tersebut “. Sehingga semua komputer yang
terhubung dengan port hub akan menerima data juga.
Sumber: http://www.omnisecu.com
Gambar II.13
Hub
2.3.6. Router
Menurut Wagito (2007:23) Router adalah “ digunakan untuk mengubah
informasi dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Router mirip dengan bridge super
19
cerdas (super intelligent bridge). Router akan memilih jalur terbaik untuk
melewatkan suatu pesan., berdasarkan pada alamat tujuan dan alamat asal. Router
dapat mengarahkan lalu-lintas data untuk mencegah tumbukan dan cukup pintar
untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu-lintas sepanjang jalur utama dan
jalur alternative.
Sumber: http://www.mikrotik.co.id
Gambar II.14
Router
2.3.7. Kabel Jaringan
Menurut Madcoms (2010:10) “Kabel merupakan perangkat yang digunakan
sebagai jalur yang menghubungkan antara perangkat satu dengan perangkat yang
lain”. Komputer membutuhkan sebuah media transmisi untuk dapat terhubung dan
melakukan segala bentuk kegiatan di jaringan.
Berikut macam-macam bentuk kabel yang biasa digunakan dalam jaringan
komputer, yaitu :
1. Twisted Pair
20
Yaitu dua kawat yang terisolasi yang dililitkan untuk mengurangi interferensi
listrik dari pasangan yang berdekatan. Kabel twisted pair ini memiliki 2 jenis, yaitu
UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Namun pada saat
ini umumnya menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) sebagai media
transmisi datanya.
Sumber : webpage.pace.edu
Gambar II.15
Kabel STP dan Kabel UTP
Tabel II.1
Kategori Kabel Twisted Pair yang digunakan Untuk Komunikasi
Jenis Kategori Keterangan
Tipe CAT 1 UTP
Analog.
Biasanya digunakan diperangkat telephone pada jalur
ISDN (Integrated Service Digital Network), juga untuk
menghubungkan modem dengan line telephone.
21
Tipe CAT 2 UTP
Bisa mencapai 4 Mbits (sering digunakan pada
topologi token ring)
Tipe CAT 3 UTP/STP
10 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi
token ring atau 10BaseT)
Tipe CAT 4 UTP/STP
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi
token ring)
Tipe CAT 5 UTP/STP sampai
100 Mhz
Bisa mencapai 100 Mbits data transfer /22db (sering
digunakan pada topologi star atau tree) ethernet
10Mbps, Fast ethernet 100Mbps, token ring 16Mbps
Tipe CAT 5e
UTP/STP sampai
100 Mhz
1 Gigabit Ethernet (1000Mbps), jarak 100m
Tipe CAT 6
sampai 155 Mhz
atau 250 Mhz
2,5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak hingga 100m,
atau 10Gbps (Gigabit Ehernet) 25 meters. 20,2 db Up
to 155 Mhz atau 250 Mhz
Tipe CAT 7 sampai 200 Mhz
atau 700 Mhz
Gigabit Ethernet/20,8 db (Gigabit Ehernet). Up to 200
Mhz atau 700 Mhz
Sumber : Buku Jaringan Komputer Edy Victor Haryanto
Untuk pemakaian di luar gedung digunakan kabel STP (Shielded Twisted
Pair). Secara fisik kabel UTP hampir sama dengan kabel telepon, perbedaannya
adalah kabel UTP memiliki empat pasang kabel medium sedangkan kabel telepon
hanya memiliki dua pasang kabel. Maksimal panjangnya mencapai 100 meter,
dengan kecepatan 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan juga berbeda, jika pada
kabel UTP menggunakan RJ-45 sedangkan pada kabel telepon menggunakan RJ-11.
Keuntungan dari penggunaan media ini adalah kemudahan dalam membangun
22
instalasi dan relatif murah harganya. Namun, jarak jangkau dan kecepatan transmisi
data relatif terbatas. Disamping itu media ini mudah terpengaruh oleh noise.
Pada saat ini penggunaan kabel UTP merupakan pilihan yang paling efesiensi
dan banyak dipakai dalam pengembangan jaringan berkecepatan tinggi 10 Mbps s.d
100 Mbps. Untuk penggunaan kabel ini ada dua jenis cara penyusunannya tergantung
pada ada tidaknya penggunaan hub atau switch pada jaringan yang digunakan,
diantaranya :
a. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel ini digunakan untuk jaringan yang mempunyai 3 atau lebih komputer
yang terhubung ke jaringan dengan menggunakan hub/switch.
Tabel II.2
Penyusunan Kabel UTP metode Straight Cable
Warna Pin Pin Warna
Putih Orange 1 1 Putih Orange
Orange 2 2 Orange
Putih Hijau 3 3 Putih Hijau
Biru 4 4 Biru
Putih Biru 5 5 Putih Biru
Hijau 6 6 Hijau
Putih Coklat 7 7 Putih Coklat
Coklat 8 8 Coklat
Sumber : Edy Victor Haryanto (2012:38)
b. Kabel Silang (Cross Cable)
23
Kabel ini menghubungkan PC dengan PC tanpa memakai hub sebagai
penghubung dan hub dengan hub.
Tabel II.3
Penyusunan Kabel UTP metode Cross Cable
Warna Pin Pin Warna
Putih Orange 1 3 Putih Hijau
Orange 2 6 Hijau
Putih Hijau 3 1 Putih Orange
Biru 4 4 Biru
Putih Biru 5 5 Putih Biru
Hijau 6 2 Orange
Putih Coklat 7 7 Putih Coklat
Coklat 8 8 Coklat
Sumber : Edy Victor Haryanto (2012:38)
2. Kabel Coaxial
Menurut Arief Ramadhan (2006:15) menyatakan bahwa “ Kabel coaxial
terdiri atas dua buah konduktor yang terpisah oleh insulator ”. Konduktor pada bagian
dalam berupa sebuah kabel tunggal, sedangkan konduktor pada bagian luar berupa
serabut kabel. Bagian luar kemudian dibungkus oleh sebuah bahan plastik.
Dikenal dua jenis tipe coaxial cable untuk jaringan komputer, yaitu thick
coaxcable (berdiameter lumayan besar) dan thin coax cable (berdiameter lebih kecil).
24
Sumber : tech.dbagus.com
Gambar II.16
Kabel Coaxial
3. Fiber Optic
Menurut Madcoms (2010:11) “ Kabel fiber optic merupakan kabel jaringan
yang dapat mentransmisi cahaya ”. Kabel serat optik (fiber optic) mempunyai
kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang lebih jauh dibandingkan
dengan kabel yang lainnya. Dibandingkan dengan kabel yang lainnya, kabel ini lebih
mahal. Fiber optic ini memiliki keuntungan-keuntungan, yaitu :
a. Jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi.
b. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
c. Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan
“refresh” ataupun “diperkuat”.
d. Jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer.
e. Tahan terhadap interferensi elektromagnetik.
f. Perawatannya hanya memakan biaya yang relatif murah.
Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang
menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut
diubah kebentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal dengan
25
single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih
jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multi mode mengirim
sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi
yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat menjangkau
ratusan kilometer sedangkan kabel multi mode biasanya hanya mencapai 550 meter
atau kurang. Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang
berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel ini
harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan.
Contoh kabel fiber optic ditunjukkan seperti pada gambar
Sumber : www.fiberazzi.com
Gambar II.17
Kabel Fiber Optic
4. Konektor
Menurut Madcoms (2010:12) “Konektor merupakan perangkat yang
digunakan sebagai penghubung kabel”. Konektor merupakan alat yang di pasang
pada masing masing ujung kabel jaringan untuk menghubungkan adapter network
26
dengan kabel. Berbagai jenis konektor jaringan ini harus disesuaikan dengan tipe dan
jenis kabel jaringan yang dipakai :
a. Konektor RJ-45 digunakan untuk Kabel UTP
b. Konektor BNC/T digunakan untuk Kabel Coaxial
c. Konektor ST digunakan untuk Kabel Fiber Optic
Contoh konektor kabel fiber optic ditunjukkan seperti pada gambar
Sumber : huihongfiber.com
Gambar II.18
Konektor Kabel Fiber Optic
Contoh konektor kabel UTP ditunjukkan seperti pada gambar
Sumber : www.sisilain.net
Gambar II.19
Konektor Kabel UTP & BNC/T
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
27
Menurut Ukar (2006:84) “ Perangkat lunak adalah Program yang
berisi perintah-perintah atau instruksi untuk melaksanakan suatu proses pada
perangkat keras (hardware).
Berikut beberapa perangkat lunak jaringan ataupun aplikasi unutk membuat jaringan:
1. Mikrotik Router OS
Mikrotik Router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk menjadikan router network, mencakup beberapa
berbagai fitur yang dibaut untuk ip network dan jaringan wireless. Mikrotik
RouterOS dapat digunakan menggunakan peralatan embedded (minimum
sistem maupun menggunakan PC (personal Computer) serta kompatibel
dengan IBM PC X86. Mikrotik RouterOS dapat berfungsi sebagai access
Konsentrator dengan berbagai pilihan protokol Mikrotik RouterOS itu sendiri
memiliki banyak fitur, ini juga yang membuat Mikrotik RouterOS dapat
mengambil peranan yang lebih banyak dalam jaringan. Mikrotik RouterOS
mampu menggunakan protokol tunneling seperti IP security (Ipsec), Point-To-
Point Tunneling Protokol (PPTP), Layer 2 Forwanding Protokol (L2TP) dan
Point-To-Point over Ethernet (PPPoE).
28
Sumber:http://belajar-komputer-mu.com
Gambar II.20
Mikrotik Router OS
2. Packet Tracer
Sebelum masuk ke tahap pembuatan jaringan baik itu yang LAN, VLAN,
MAN maupun WAN, merancang jaringan terlebih dahulu dalam dalam sebuah
aplikasi simulator merupakan langkah awal yang sangat baik. Banyaknya aplikasi
simulator dalam pembuatan jaringan membuat kita banyak pilihan untuk merancang
suatu jaringan dalam aplikasi seperti GNS3, Bosson Simulator, Packet Tracer dan
Aplikasi Simulator lainya. Packet Tracer merupakan salah satu simulator yang di
keluarkan oleh Cisco System, Packet Tracer ini dapat merancang satu jaringan baik
dalam konfigurasi router, switch dan devaice-devaice yang dikeluarkan vendor Cisco.
User juga dapat melihat apakah konfigurasi yang dilakukan pada switch, router,
wireless ataupun PC benar adanya atau tidak, Simulator ini terdiri dari beberapa versi
dimana tiap versi mempunyai keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada
router, switch devaice-devaice LAN atau WAN. Dengan memanfaatkan aplikasi
simulator ini lebih mendekati kondisi Riil dalam perancangan pembuatan jaringan.
3. Aplikasi Winbox
29
Aplikasi winbox merupakan sebauh aplikasi yang sangat erat hubungannya
dengan mikrotik. Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik dalam mode GUI jika untuk konfigurasi mikrotik dalam
Text Mode melalui PC itu sendiri, maka untuk dalam bentuk mode GUI kita
menggunakan Winbox ini. Dengan aplikasi ini kita bisa konfigurasi mikrotik dengan
melalui komputer Client, mengkonfigurasi mikrotik melalui Winbox jauh lebih
banyak digunakan karena selain penggunaanya yang mudah kita tidak harus
menghafal perintah-perintah Consile. Fungsi utama Winbox adalah untuk menyetting
yang ada pada mikrotik dengan kemudahannya melaui tampilan GUI atau Dekstop.
Sumber:http://nurmanto.com
Gambar II.21
Winbox
4. Packet Tracer 5.3
Merupakan suatu simulator yang dikelurkan oleh Cisco System, Packet Tracer
ini dapat merancang suatu jaringan baik dalam pengkonfigurasi router, switch dan
30
device-devaice yang dikeluarkan vendor Cisco. User juga dapat melihat apakah
konfigurasi yang dilakukan pada switch. Router, wireless ataupun PC benar adanya
atau tidak. Simulator ini terdiri dari beberapa versi dimana tiap versi mempunyai
keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada router, switch device-device
LAN dan WAN.
Sumber:http://www.packettracernetwork.com
Gambar II.22
Packet Tracer
2.5. TCP/IP dan Subnetting
Dalam sebuah jaringan komputer TCP/IP dan subnetting merupakan dua hal
yang sangat penting. Keduanya memiliki fungsi dan tugas tersendiri agar aliran data
di dalam sebuah jaringan tidak mengalami masalah.
2.5.1. TCP/IP
31
Menurut Sofana (2013:89) model referensi DARPA atau DARPA Reference
Model adalah “ sebuah referensi protocol jaringan yang diusulkan oleh departemen
pertahanan Amerika Serikat atau DoD (Departement of Defense). Model ini dinamai
begitu karena lembaga yang mengembangkan TCP/IP adalah DARPA (United States
Defense Advanced Research Project Agency) pada dekade 1970 - an hingga 1980 –
an Model itu disebut juga TCP/IP Model atau Internet Model. Pada Mulanya TCP//IP
digunakan pada jaringan bernama ARPANET. Namun saat ini telah menjadi protokol
standar bagi jaringan yang lebih umum yang disebut Internet.
Seperti halnya model OSI, pengiriman data yang dilakukan pada model TCP/IP pun
menggunakan prinsip encapsulation. Mula-mula data ditangani oleh layer Aplication
menggunakan aplikasi khas TCP/IP seperti e-mail, FTP,telnet dan sejenisnya.
Sesampainya di layer host, protokol menambahkan heder pada setiap paket.
Selanjutnya data dikirim ke layer network dan diberi header yang berisi informasi
alamat tujuan, alamat pengirim, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan
routing. Lalu data siap dikirim ke layer interface.
Di layer Network Interface ini data diubah menjadi besaran – besaran listrik/fisik
seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang
digunakan. Di sini dihasilkan bit – bit data yang siap untuk dikirim. Setelah bit – bit
data sampai ke komputer penerima, proses kebalikannya dilakukan. Data secara
bertahap “dicopot” header-nya satu persatu, mulai dari layer terbawah hingga layer
paling atas. Setelah sampai pada layer Aplication barulah data yang sebelumnya bisa
“dibaca” oleh aplikasi TCP/IP.
1. Internet Protocol
32
Menurut Sofana (2013:94) Internet Protocol adalah “ (IP) berada pada Layer
Internetwork atau Internet IP merupakan kunci dari jaringan TCP/IP, agar dapat
berjalan dengan baik maka semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu pada
Internet Protocol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari
satu komputer lain. IP bersifat recovery. IP tidak dapat melakukan handshake
(pertukaran kontrol informasi) saat membangun sebuah koneksi, sebelum data
dikirim. Padahal handshake merupakan salah satu syarat agar sebuah koneksi baru
terjadi. Dengan demikian, IP pada layer lainnya untuk melakukan handshake protocol
IP memiliki 5 fungsi utama, yaitu:
a. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di
Internet.
b. Memindahkan data antara Transport Layer dan Network Interface Layer.
c. Mendefinisikan skema pengalamatan Internet atau IP address.
d. Menentukan routting paket.
e. Melakukan fregmentasi dan penyusunan ulang paket.
2. TCP dan UDP
Menurut Sofana (2013:98) Transmission Central Protocol (TCP) dan User
Data Protocol (UDP) adalah “ Merupakan dua protocol terpenting dalam layer
Transport. TCP merupakan protocol yang bersifat connection oriented. TCP
menyediakan layanan pengiriman data connection oriented, reliable, byte stream
service. Sedangkan UDP menyediakan layanan pengiriman datagram yang bersifat
33
connectionless oriented, tanpa dilengkapi deteksi dan koneksi kesalahan Kedua
protocol ini mengirim data antara layer Aplication dan layer Interne.
3. IPv4 Address
Menurut Sofana (2013:105) adalah “ saat ini banyak digunakan IP versi 4
Sehingga IP address – nya pun sering disebut sebagai IP address versi 4 atau Ipv4 “.
IP address wajib diketahui dan dipahami oleh siapa saja yang sedang mempelajari
jaringan Internet. Setiap komputer yang hendak bergabung dengan Internet harus
memiliki suatu alamat yang unit. alamat ini berbeda dengan MAC address yang
terdapat pada ethernet card atau NIC lainnya. IP address adalah sekumpulan bilangan
biner sepanjang 32 bit, yang di bagi atas 4 segmen terdiri atas 8 bit. IP address
merupakan identifikasi setiap host pada jaringan Internet.
4. IPv6 Address
Menurut Sofana (2013:131) IPv6 adalah “ IP Address atau address versi 6
atau Next Generation IP address (Ipng), adalah IP address yang digunakan pada
protokol IPv6 atau Internet Protokol vesi 6, merupakan protokol IP terbaru yang
dicadangkan untuk keperluan masa mendatang. Sudah sekitar dua puluh tahun lebih,
Internet berkembang menggunakan Internet Protokol Version 4 (IPv4). IPv4
menyediakan IP address sepanjang 32 bit atau sejumlah 232 buah IP address. Alokasi
IP address sebanyak itu pada mulanya dianggap cukup. Hingga pada tahun 1991,
timbul kekhawatiran bawha suatu saat jumlah host yang terhubung ke Internet akan
melebihi kapasitas IPv4. Kekhawatiran tersebut mendorong para ahli untuk
34
merumuskan versi protokol Internet yang lebih baru. Proposal diajukan pada tahun
1992 dan selama beberapa tahun mendapat masukan dari beberapa pihak. Setelah
mengalami perjalanan panjang, akhirnya terbentuklah sebuah protokol baru yang
disebut Internet Protokol Version 6 (IPv6) atau Next Generation Internet Protocol
2.5.2. Subnetting
Menurut Sofana (2013:117) Subnetting adalah “ sebuah proses pembagi atau
memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil (subnet-subnet)
“. Esensi dari subnetting adalah “ memindahkan “ garis pemisah bagian network,
sehingga beberapa bit host digunakan untuk bit tambahan bagian network. Subnetting
akan mengakibatkan beberapa perubahan sebagi berikut:
1. Panjang bit network bertambah dan bit host berkurang.
2. Network address berubah.
3. Netmask address berubah.
4. Broadcast address berubah.
5. Jumlah network (subnet) bertambah.
6. Jumlah host maksimal setiap subnet berkurang.
Subnetting dilakukan dengan beberapa alasan, di antaranya:
1. Untuk efisiensi IP address, alokasi IP address berdasarkan pembagian kelas
kurang efesien.
35
2. Untuk menjembatani perbedaan topologi fisik seringkali digunakan router.
Router bekerja dengan cara meneruskan paket antar – network yang berbeda.
Perbedaan network pada “kacamata” TCP/IP di tentukan dari network
address-nya. Sehingga untuk mengatasinya kita harus membagi sebuah
network menjadi beberapa subnet yang kemudian berhubungan oleh router.
3. Untuk memudahkan proses manajemen atau pengaturan security network.
4. Untuk mengisolasi traffic. Manakala suatu host berkomunikasi dengan host
lain pada subnet yang sama, pesan broadcast cukup disebarkan di antara
angota subnet dan tidak akan diteruskan ke subnet lain.
Contoh untuk perhitungan subnetting itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Dimisalkan ada sebuah network address, 192.168.1.0/30.
2. Maka di dapati jumlah subnet mask –nya adalah 255.255.255.252 dari
perhitungan bineri yang amsing-masing bitnya berjumlah 8 bit.
11111111.11111111.11111111.11111100
255 255 255 252
3. Net ID = 2x (banyak bit yang aktif)
Net ID = 26 = 64
4. Host ID = 2y – 2 (bit yang bernilai 0 atau tidak aktif0
Host ID = 22-2=2
5. Blok Net = 256 – Nilai Subnet Baru
Blok Net = 256 -252 = 4
6. Jumlah Host yang dapat digunkan = Jumlah Net ID Jumlah Host ID Jumlah
Host yang dapat digunakan = 64x4 = 256
36
7. Alamat Subnet = 192.168.1.0, 192.168.1.4, 192.168.1.8, 192.168.1.12 dst.
8. Alamat Broadcast = 192.168.1.3, 192.168.1.7, 192.168.1.11 dst.
9. Alamat Subnet ke-3 = 192.168.1.8
Tabel II.4
Subnetting
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.128 /26
255.255.255.192 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
37
Menurut Sukamaaji (2012:60) mengemukakan bahwa “ keamanan jaringan
yaitu proses pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung kedalam
jaringan komputer melalui akses yang tidak sah, atau pengguna secara ilegal dari
komputer dan jaringan “.
1. Aspek Keamanan Jaringan
Secara umum aspek keamanan jaringan meliputi 4 aspek menurut setiawan
(2005:47) yaitu:
a. Privacy/Confidentiality
Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses
Privacy lebih mengarah ke data-data yang sifatnya privat, sedangkan confidentiality
biasanya berhubungan dengan data yang di berikan ke hak lain untuk keperluan
tertentu.
b. Integrity
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin
pemilik informasi. Informasi yang diterima harus sesuai dan sama persis seperti saat
informasi di kirimkan. Jika terdapat perbedaan antara informasi atau data yang
dikirimkan dengan yang diterima maka aspek integrity tidak tercapai.
c. Authentication
Aspek ini berhubungan denagn metode atau cara untuk menyatakan bahwa
informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah
betul-betul orang yang di maksud atau server yang kita hubungi adalah benar-benar
server asli.
d. Availability
38
Aspek ini berhubungan dengan ketersediaan data dan informasi yang berbeda
dalam suatu sistem komputer tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang
berhak.
2. Firewall
Menurut Athaillah (2013:5) mendefinisikan bahwa “ Firewall adalah sebuah
sistem atau perangkat yang bertugas untuk mengatur lalu lintas jaringan komputer
yang dianggap aman untuk melewatinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang
dianggap tidak aman untuk melewatinya”. Umumnya firewall diletakan didalam
sebuah gateway atau router yang menjembatani sebuah jaringan dengan jaringan
lainnya.
Top Related