BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Denpasar merupakan kota yang terpadat di Pulau Bali. Selain sebagai
pusat bisnis dan pendidikan, kota ini juga memiliki tempat wisata yang cukup
banyak. Salah satu wisata pantai yang cukup terkenal di wilayah Denpasar adalah
Pantai Sanur. Pantai Sanur yang termasuk dalam wilayah Denpasar Selatan
merupakan salah satu tujuan wisata dunia yang sangat terkenal dengan keindahan
pantainya yang sangat mempesona dan menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan domestik maupun manca negara untuk berlibur atau menjadi tempat
pertemuan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menyebabkan daerah
Sanur berkembang dengan pesat. Perkembangannya dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu aspek objek wisata, industri dan perdagangan, pendidikan dan
budaya, dan lain sebagainya. Aspek – aspek tersebut perlu didukung dengan
infrastruktur dan akomodasi yang baik seperti hotel, restoran, cafe dan lain – lain.
Desa Sanur merupakan salah satu wilayah di Denpasar Selatan yang
memiliki dukungan infrastruktur yang baik. Pada daerah Sanur memiliki banyak
sekali bangunan hotel yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan
sementara ketika melakukan kegiatan liburan, perjalanan jauh maupun perjalanan
dinas dan juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat rapat dan pertemuan. Terdapat
19 hotel berbintang di daerah ini, 6 diantaranya dalah hotel berbintang empat dan
lima. Contoh dari hotel-hotel tersebut adalah Bali Hyatt, Sanur Beach Hotel, Inna
Grand Bali Beach, Sanur Paradise Plaza Hotel and Suites, Puri Santrian, dan lain-
lain.
Setiap hotelpun memiliki fasilitas yang berbeda–beda. Oleh karena itu,
managemen hotel membuat fasilitas–fasilitas yang menarik, service atau
pelayanan yang baik ke pengunjung dengan tujuan untuk menarik pengunjung.
Letak hotel yang strategis dapat pula menjadi salah satu faktor tarikan pengunjung
hotel untuk menetap sementara di hotel tersebut.
Banyaknya fasilitas yang ada di hotel berpengaruh pada besarnya
produksi dan tarikan perjalanan yang menuju ke hotel tersebut. Hal ini berpotensi
1
menimbulkan permasalahan lalu lintas (tundaan dan antrian) pada ruas jalan
menuju hotel tersebut. Untuk menganalisis dampak produksi dan tarikan
perjalanan terhadap permasalahan lalu lintas tersebut, perlu dilakukan suatu
penelitian tentang bangkitan perjalanan kendaraan dengan menghitung jumlah
kendaraan yang masuk dan keluar hotel. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hadus (2006), penelitian mengenai bangkitan perjalanan pada
hotel ini pernah dilakukan pada daerah Kuta selatan dengan studi kasus pada hotel
bintang lima. Dari penelitian tersebut diperoleh model tarikan perjalanan untuk 10
jam dan model produksi perjalanan untuk 10 jam. Adapun model tarikan
perjalanan tersebut adalah Y14 = 34,992 + 0,510X4 dimana X4 adalah variabel
jumlah kamar, sedangkan model produksi perjalanan yang diperoleh adalah Y24 =
45,550 + 0,001607X2 + 0,005456X3 dimana X2 adalah variabel luas areal total
hotel dan X3 adalah luas areal parkir. Namun perbedaan lokasi dan wisatawan
yang berada di daerah Sanur diperkirakan menimbulkan bangkitan yang berbeda.
Penelitian bangkitan perjalanan pada hotel berbintang untuk daerah Sanur belum
pernah dilakukan sebelumnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian bangkitan
perjalanan pada hotel berbintang di daerah Sanur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah model bangkitan perjalanan yang terjadi pada hotel
berbintang di daerah Sanur?
2. Berapakah besar bangkitan perjalanan pada hotel berbintang di daerah
Sanur sepuluh tahun mendatang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menyusun model bangkitan perjalanan yang terjadi pada hotel berbintang
di daerah Sanur.
2. Menganalisis besarnya bangkitan perjalanan pada hotel berbintang di
daerah Sanur sepuluh tahun mendatang.
2
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari studi ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai studi Bangkitan
Perjalanan atau Trip Generation dan juga untuk mengaplikasikan materi
perkuliahan yang selama ini sudah dipelajari.
2. Bagi Pemerintah
Dapat membantu memberi masukan dan bahan pertimbangan bagi
pemerintah daerah setempat maupun instansi yang terkait seperti Dinas
Perhubungan dalam menetapkan kebijakan di bidang transportasi dan
pengaturan lalu lintas yang berhubungan dengan bangkitan perjalanan
tersebut, sehingga permasalahan transportasi di daerah Sanur dapat
dikurangi.
3. Bagi Masyarakat
Dapat memberi informasi bagi masyarakat tentang besarnya arus
Bangkitan Perjalanan atau Trip Generation pada hotel berbintang,
khususnya hotel berbintang di daerah Sanur terutama pada hari libur agar
masyarakat mengetahui dampak dari bangkitan perjalanan yang tinggi
pada hotel berbintang seperti tundaan dan kemacetan. Informasi ini dapat
membantu masyarakat dalam memilih rute perjalanan terbaik menuju
tempat tujuan mereka.
1.5 Batasan Masalah
Pembatasan masalah ini dilakukan agar tidak terlalu jauh dan diperoleh
langkah-langkah yang sistematis, sehingga pembahasan penulisan skripsi ini
difokuskan pada masalah yang dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian dilakukan pada lima hotel berbintang di daerah Sanur
dan dibatasi hanya pada hotel bintang empat dan lima yang hampir
memiliki kesamaan karakter hotel, dengan pembagian sebagai berikut:
a. Dua hotel berbintang empat yaitu:
Sanur Paradise Plaza Hotel and Suites
Alamat: Jalan Hang Tuah 46, Sanur.
3
Puri Santrian
Alamat: Jalan Cemara No.35.
b. Tiga hotel berbintang lima yaitu:
Bali Hyatt
Alamat: Jalan Danau Tamblingan 89, Sanur.
Sanur Beach Hotel
Alamat: Jalan Danur Tamblingan, Sanur.
Inna Grand Bali Beach
Alamat: Jalan Hang Tuah, Sanur.
2. Survai bangkitan perjalanan pada penelitian ini dilakukan dengan
menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar hotel yang
merupakan lokasi survai dalam penelitian ini. Dalam hal ini pengunjung
yang datang dan keluar dengan berjalan kaki tidak diperhitungkan.
3. Data perjalanan yang akan digunakan adalah data perjalanan
individu/orang yang menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor dan
mobil) maupun kendaraan umum (bus pariwisata, taxi) yang masuk dan
keluar hotel.
4. Survai hanya dilaksanakan satu (1) hari untuk satu (1) lokasi survai, dipilih
hari yang memiliki bangkitan paling besar berdasarkan survai pendahuluan
dengan waktu survai selama empat belas (14) jam dari pukul 07.00 WITA
sampai dengan 21.00 WITA.
5. Penelitian ini membahas mengenai Bangkitan Perjalanan (Trip
Generation) yang terdiri dari Produksi Perjalanan (Trip Production) dan
Tarikkan Perjalanan (Trip Attraction) pada kondisi jam sibuk pagi, siang
dan malam serta kondisi selama 14 jam survai dengan Metode Analisis
Regresi Linier Berganda.
6. Analisis data penelitian menggunakan bantuan program Statistical Product
and Service Solution (SPSS 20).
4
Top Related