Bab i Pendahuluan (Sanur)

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Denpasar merupakan kota yang terpadat di Pulau Bali. Selain sebagai pusat bisnis dan pendidikan, kota ini juga memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Salah satu wisata pantai yang cukup terkenal di wilayah Denpasar adalah Pantai Sanur. Pantai Sanur yang termasuk dalam wilayah Denpasar Selatan merupakan salah satu tujuan wisata dunia yang sangat terkenal dengan keindahan pantainya yang sangat mempesona dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun manca negara untuk berlibur atau menjadi tempat pertemuan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menyebabkan daerah Sanur berkembang dengan pesat. Perkembangannya dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek objek wisata, industri dan perdagangan, pendidikan dan budaya, dan lain sebagainya. Aspek – aspek tersebut perlu didukung dengan infrastruktur dan akomodasi yang baik seperti hotel, restoran, cafe dan lain – lain. Desa Sanur merupakan salah satu wilayah di Denpasar Selatan yang memiliki dukungan infrastruktur yang baik. Pada daerah Sanur memiliki banyak sekali bangunan hotel yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan sementara ketika melakukan kegiatan 1

description

pendahuluan

Transcript of Bab i Pendahuluan (Sanur)

Page 1: Bab i Pendahuluan (Sanur)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Denpasar merupakan kota yang terpadat di Pulau Bali. Selain sebagai

pusat bisnis dan pendidikan, kota ini juga memiliki tempat wisata yang cukup

banyak. Salah satu wisata pantai yang cukup terkenal di wilayah Denpasar adalah

Pantai Sanur. Pantai Sanur yang termasuk dalam wilayah Denpasar Selatan

merupakan salah satu tujuan wisata dunia yang sangat terkenal dengan keindahan

pantainya yang sangat mempesona dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

wisatawan domestik maupun manca negara untuk berlibur atau menjadi tempat

pertemuan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menyebabkan daerah

Sanur berkembang dengan pesat. Perkembangannya dapat dilihat dari beberapa

aspek, yaitu aspek objek wisata, industri dan perdagangan, pendidikan dan

budaya, dan lain sebagainya. Aspek – aspek tersebut perlu didukung dengan

infrastruktur dan akomodasi yang baik seperti hotel, restoran, cafe dan lain – lain.

Desa Sanur merupakan salah satu wilayah di Denpasar Selatan yang

memiliki dukungan infrastruktur yang baik. Pada daerah Sanur memiliki banyak

sekali bangunan hotel yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan

sementara ketika melakukan kegiatan liburan, perjalanan jauh maupun perjalanan

dinas dan juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat rapat dan pertemuan. Terdapat

19 hotel berbintang di daerah ini, 6 diantaranya dalah hotel berbintang empat dan

lima. Contoh dari hotel-hotel tersebut adalah Bali Hyatt, Sanur Beach Hotel, Inna

Grand Bali Beach, Sanur Paradise Plaza Hotel and Suites, Puri Santrian, dan lain-

lain.

Setiap hotelpun memiliki fasilitas yang berbeda–beda. Oleh karena itu,

managemen hotel membuat fasilitas–fasilitas yang menarik, service atau

pelayanan yang baik ke pengunjung dengan tujuan untuk menarik pengunjung.

Letak hotel yang strategis dapat pula menjadi salah satu faktor tarikan pengunjung

hotel untuk menetap sementara di hotel tersebut.

Banyaknya fasilitas yang ada di hotel berpengaruh pada besarnya

produksi dan tarikan perjalanan yang menuju ke hotel tersebut. Hal ini berpotensi

1

Page 2: Bab i Pendahuluan (Sanur)

menimbulkan permasalahan lalu lintas (tundaan dan antrian) pada ruas jalan

menuju hotel tersebut. Untuk menganalisis dampak produksi dan tarikan

perjalanan terhadap permasalahan lalu lintas tersebut, perlu dilakukan suatu

penelitian tentang bangkitan perjalanan kendaraan dengan menghitung jumlah

kendaraan yang masuk dan keluar hotel. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hadus (2006), penelitian mengenai bangkitan perjalanan pada

hotel ini pernah dilakukan pada daerah Kuta selatan dengan studi kasus pada hotel

bintang lima. Dari penelitian tersebut diperoleh model tarikan perjalanan untuk 10

jam dan model produksi perjalanan untuk 10 jam. Adapun model tarikan

perjalanan tersebut adalah Y14 = 34,992 + 0,510X4 dimana X4 adalah variabel

jumlah kamar, sedangkan model produksi perjalanan yang diperoleh adalah Y24 =

45,550 + 0,001607X2 + 0,005456X3 dimana X2 adalah variabel luas areal total

hotel dan X3 adalah luas areal parkir. Namun perbedaan lokasi dan wisatawan

yang berada di daerah Sanur diperkirakan menimbulkan bangkitan yang berbeda.

Penelitian bangkitan perjalanan pada hotel berbintang untuk daerah Sanur belum

pernah dilakukan sebelumnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian bangkitan

perjalanan pada hotel berbintang di daerah Sanur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah model bangkitan perjalanan yang terjadi pada hotel

berbintang di daerah Sanur?

2. Berapakah besar bangkitan perjalanan pada hotel berbintang di daerah

Sanur sepuluh tahun mendatang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menyusun model bangkitan perjalanan yang terjadi pada hotel berbintang

di daerah Sanur.

2. Menganalisis besarnya bangkitan perjalanan pada hotel berbintang di

daerah Sanur sepuluh tahun mendatang.

2

Page 3: Bab i Pendahuluan (Sanur)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari studi ini antara lain :

1. Bagi Mahasiswa

Dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai studi Bangkitan

Perjalanan atau Trip Generation dan juga untuk mengaplikasikan materi

perkuliahan yang selama ini sudah dipelajari.

2. Bagi Pemerintah

Dapat membantu memberi masukan dan bahan pertimbangan bagi

pemerintah daerah setempat maupun instansi yang terkait seperti Dinas

Perhubungan dalam menetapkan kebijakan di bidang transportasi dan

pengaturan lalu lintas yang berhubungan dengan bangkitan perjalanan

tersebut, sehingga permasalahan transportasi di daerah Sanur dapat

dikurangi.

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberi informasi bagi masyarakat tentang besarnya arus

Bangkitan Perjalanan atau Trip Generation pada hotel berbintang,

khususnya hotel berbintang di daerah Sanur terutama pada hari libur agar

masyarakat mengetahui dampak dari bangkitan perjalanan yang tinggi

pada hotel berbintang seperti tundaan dan kemacetan. Informasi ini dapat

membantu masyarakat dalam memilih rute perjalanan terbaik menuju

tempat tujuan mereka.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar tidak terlalu jauh dan diperoleh

langkah-langkah yang sistematis, sehingga pembahasan penulisan skripsi ini

difokuskan pada masalah yang dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian dilakukan pada lima hotel berbintang di daerah Sanur

dan dibatasi hanya pada hotel bintang empat dan lima yang hampir

memiliki kesamaan karakter hotel, dengan pembagian sebagai berikut:

a. Dua hotel berbintang empat yaitu:

Sanur Paradise Plaza Hotel and Suites

Alamat: Jalan Hang Tuah 46, Sanur.

3

Page 4: Bab i Pendahuluan (Sanur)

Puri Santrian

Alamat: Jalan Cemara No.35.

b. Tiga hotel berbintang lima yaitu:

Bali Hyatt

Alamat: Jalan Danau Tamblingan 89, Sanur.

Sanur Beach Hotel

Alamat: Jalan Danur Tamblingan, Sanur.

Inna Grand Bali Beach

Alamat: Jalan Hang Tuah, Sanur.

2. Survai bangkitan perjalanan pada penelitian ini dilakukan dengan

menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar hotel yang

merupakan lokasi survai dalam penelitian ini. Dalam hal ini pengunjung

yang datang dan keluar dengan berjalan kaki tidak diperhitungkan.

3. Data perjalanan yang akan digunakan adalah data perjalanan

individu/orang yang menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor dan

mobil) maupun kendaraan umum (bus pariwisata, taxi) yang masuk dan

keluar hotel.

4. Survai hanya dilaksanakan satu (1) hari untuk satu (1) lokasi survai, dipilih

hari yang memiliki bangkitan paling besar berdasarkan survai pendahuluan

dengan waktu survai selama empat belas (14) jam dari pukul 07.00 WITA

sampai dengan 21.00 WITA.

5. Penelitian ini membahas mengenai Bangkitan Perjalanan (Trip

Generation) yang terdiri dari Produksi Perjalanan (Trip Production) dan

Tarikkan Perjalanan (Trip Attraction) pada kondisi jam sibuk pagi, siang

dan malam serta kondisi selama 14 jam survai dengan Metode Analisis

Regresi Linier Berganda.

6. Analisis data penelitian menggunakan bantuan program Statistical Product

and Service Solution (SPSS 20).

4