BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi tantangan semakin besar dengan persaingan ketat
karena banyak pendatang baru yang masuk dengan menggunakan teknologi yang
mutakhir dan existing competitor meningkatkan kapabilitasnya untuk memperoleh
market share yang lebih besar. Menurut Besanko, dkk (2013) bahwa pendatang
menjadi ancaman bagi perusahaan jika mengambil market share perusahaan yang
berkuasa dan melakukan persaingan dengan harga terendah. Sehingga setiap
perusahaan dalam industri sejenis dituntut untuk mengembangkan sumber daya
dan kapabilitasnya supaya memiliki kompetensi inti yang dapat memenangkan
persaingan yang berkelanjutan.
Menurut David dan David (2015) bahwa globalisasi merupakan proses
bisnis seluruh dunia, sehingga keputusan statejik dibuat berdasarkan profitabilitas
global dan bukan hanya domestik. Strategi global yang dilakukan mulai dari
desain, produksi, dan pemasaran produk yang disesuaikan dengan kebutuhan
global dan mempertimbangkan kebutuhan negara sendiri. Dalam menghadapi era
globalisai, persaingan di Asia, khususnya China dan India maka negara-negara
Asia Tenggara membuat strategi yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN atau
disingkat dengan MEA yang bertujuan untuk membentuk pasar tunggal Asia
Tenggara. Dengan MEA setiap perusahaan mendapatkan pesaing yang tidak
2
hanya perusahaan lokal tetapi juga investor asing yang menanamkan modalnya di
Indonesia.
Dampak era globalisasi di Indonesia dapat dilihat dari salah satu industri
komponen kendaraan bermotor, persaingan yang cukup ketat baik dari dalam
negeri yang memaksimalkan kapasitas produksi, diferensiasi produk, dan
pengembangan produk menggunakan teknologi baru sedangkan dari luar negeri
beberapa perusahaan komponen kendaraan bermotor masuk ke Indonesia dengan
membuat strategi joint venture, aliansi dan lain sebagainya.
Menurut Baye dan Prince (2013), sebagai sifat dari perubahan industri maka
perusahaan harus membuat keputusan optimal untuk dapat bersaing dalam
industri. Setiap perusahaan dalam industri dapat meninjau struktur (structure),
perilaku (conduct) dan kinerja (performance) diantara industri. Struktur pada
suatu industri dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tekonologi, konsentrasi dan
kondisi pasar. Perilaku menyatakan bagaimana memiliki pasar termasuk
keputusan harga, iklan, serta investasi untuk penelitian dan pengembangan.
Kinerja menyatakan bahwa hasil dari profit dan kesejahteraan masyarakat dapat
meningkatkan pasar.
Perekonomian global memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi
Indonesia sehingga banyak industri yang bergerak dinamik, seperti industri
otomotif berkembang sangat cepat. Pertumbuhan industri otomotif di indonesia
selain dipengaruhi ekonomi global juga dipengaruhi teknologi, pemerintahan dan
politik, struktur demografi dan sosial. Industri otomotif masih dalam kategori
menarik karena masih banyak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang
3
melakukan lokalisasi di Indonesia sehingga memiliki peluang walaupun
pertumbuhan industri otomotif mengalami penurunan mulai tahun 2014 sampai
Januari-Juni 2016. Pertumbuhan industri otomotif dapat dilihat dari penjualan
kendaraan bermotor dibawah ini, yaitu :
Gambar 1.1 Grafik Penjualan Kendaraan Bermotor Domestik dan Exim Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia/The Association of Indonesia
Automotive
Berdasarkan Gambar 1.1 bahwa penjualan kendaraan bermotor domestik
mengalami kenaikan tetapi mulai tahun 2014 mengalami penurunan tidak sesuai
dengan target disebabkan stagnasi pertumbuhan ekonomi global yang melemah
dan berdampak pada ekonomi dalam negeri sehingga daya beli masyarakat
mengalami penurunan. Tetapi pada semester 2 tahun 2016 diperkirakan
permintaan kendaraan bermotor mengalami kenaikan. Gambar 1.2 dan 1.3
menunjukkan peluang bagi perusahaan komponen kendaraan bermotor untuk
mendapatkan market share yang lebih besar baik domestik maupun ekspor.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dilihat dari tenaga kerja, investasi, belanja
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
20
10
20
11
20
12
20
13
20
14
20
15
20
16
(Jan
-Ju
n)
YEAR
DOMESTIC AUTO MARKETBY CATEGORY 2016
SEDAN TYPE
4X2 TYPE
4X4 TYPE
BUS
4
pemerintah daerah, dan pendapatan rumah tangga yang berdampak postif terhadap
industri otomotif.
Gambar 1.2 Grafik Penjualan Kendaraan Bermotor Ekspor
Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia/The Association of Indonesia
Automotive
Gambar 1.3 Grafik Penjualan Kendaraan Bermotor Impor
Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia/The Association of Indonesia
Automotive
2010 2011 2012 2013 2014 20152016(Jan-Jun)
YEAR
CBU (UNIT) 85.796 107.932 173.371 170.907 202.273 207.691 93.998
CKD (SET) 55.624 83.709 100.074 105.380 108.580 108.770 91.194
COMPONENTS (PIECES) 353.950 74.170. 55.504. 12.339. 4.208.3 4.683.5 3.110.1
- 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000 80.000.000
QTY
EXPORTS
2010 2011 2012 2013 2014 20152016(Jan-Jun)
YEAR
CBU (UNIT) 7.929 76.173 124.835 154.014 104.503 82.306 40.197
CKD (SET) 16.720 17.852 18.253 17.230 187.469
COMPONENTS (PIECES) 14.940 10.668 16.860 5.280 169.377
- 20.000 40.000 60.000 80.000
100.000 120.000 140.000 160.000 180.000 200.000
QTY
IMPORTS
5
Menurut Besanko, dkk (2013), untuk menganalisis industri menggunakan
Five Forces Michael Porter dapat dilakukan dengan batasan, yaitu:
a. Perhatian terbatas pada faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu
ketersediaan dan harga dari produk penggganti atau pelengkap.
b. Fokus pada seluruh industri daripada perusahaan perseorangan yang
menenpatkan posisi unik yang memisahkannya dari kekuatan persaingan.
c. Kerangka kerja tidak secara eksplisit untuk peran pemerintah, kecuali ketika
pemerintah adalah pemasok atau pembeli karena pemerintah sebagai
regulator yang berpengaruh terhadap profitabilitas industri dan dapat
dianggap sebagai kekuatan keenam.
d. Analisis Five-Forces adalah kualitatif .
Perusahaan dibangun dengan misi, visi dan tujuan yang hendak dicapai
untuk mendapatkan profit jangka panjang. Oleh karena itu, untuk mencapai hal
tersebut perusahaan membuat formulasi strategi dan menjabarkannya dalam
bentuk program-program. Perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang dapat
dilihat dari perencanaan strategi yang dilakukan. Menurut Anthony dan
Govindarajam (2007) bahwa strategi dapat berjalan dengan sukses berdasarkan
hasil dari pengukuran kinerja perusahaan menggunakan Balanced Scorecard yaitu
dengan pengukuran kinerja keuangan berupa arus kas, tingkat pengembalian atas
modal, tingkat penjualan, dan laba yang diperoleh dan pengukuran kinerja non-
keuangan yaitu fokus pada pelangan, proses internal dan inovasi serta
pembelajaran.
6
PT Menara Terus Makmur (MTM) adalah perusahaan yang bergerak
dibidang industri otomotif dengan pemegang saham Astra Otoparts 99% dan PT
Senantiasa Makmur 1%. Kegiatan bisnis MTM memproduksi komponen
kendaraan bermotor untuk roda dua dan empat yaitu Mechanical Jack, Hands
Tool, dan Forging Parts. PT MTM memiliki visi yaitu Perusahaan manufaktur
Metal Forming dan Jack kelas dunia yang menjadi mitra pilihan di Indonesia
dengan kompetensi engineering yang unggul. Persaingan yang semakin ketat
dimana untuk bertahan dan memenangkan persaingan perusahaan harus bergerak
secara dinamik.
Strategi bersaing MTM saat ini adalah penetrasi pasar dengan meningkatkan
market share dan diferensisasi produk karena memiliki produk unik yang
disesuaikan dengan kebutuhan customer. Pemasaran dilakukan pada pasar OEM,
REM, Genuine Parts dan After Market. Saat ini produk-produk MTM memiliki
pesaing-pesaing baru seperti Jepang, Thailand, China, dan India. MTM berdiri
sudah 30 tahun, memiliki banyak pembelajaran dan pengalaman dalam
memproduksi produk-produknya tetapi dalam proses produksi masih mengalami
permasalahan yang berulang-ulang, misalnya produk cacat dan hold. Kalau dilihat
dari pengalaman tersebut perusahaan seharusnya sudah memiliki karyawan yang
ahli dalam bidang pekerjaan masing-masing.
Dalam era globalisasi ini begitu banyak pesaing sejenis yang
mengembangkan usahanya di Indonesia dengan menggunakan teknologi baru, ini
menjadi tantangan MTM untuk memenangkan persaingan. Saat ini proses
produksi menggunakan teknologi baru hanya untuk beberapa line produksi karena
7
untuk beralih ke teknologi baru membutuhkan investasi yang besar. Sehingga
untuk mengatasi hal tersebut MTM harus melakukan perbaikan yang
berkesinambungan secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh karyawan
melalui program Sugestion System dan Quality Control Circle.
Misi dan visi perusahaan seharusnya terintegrasi mulai dari manager, staff
dan operator dengan mempersiapkan teknologi dan karyawan agar memiliki
kompetensi. Karyawan adalah aset perusahaan yang memiliki keahlian dan
pengalaman yang diperlukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki cara kerja yang cerdas, dapat
dipercaya, berkomunikasi secara terbuka, dapat mengakui kesalahan sendiri,
menyenangkan dan beretika.
PT Menara Terus Makmur menggunakan Balanced Sorecard dengan
menerjemahkan misi, visi, tujuan dan strategi untuk mengukur kinerja. Menurut
Anthony dan Govindarajam (2007) Balanced Scorecard tersusun dalam empat
prespektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta inovasi dan
pembelajaran sehingga memiliki target yang jelas. Untuk dapat bersaing
perusahaan menentukan arah strategi, memelihara kompetensi inti yang unik,
mengembangkan sumber daya, melaksanakan budaya organisasi dan etika
perusahaan, serta membuat kontrol perusahaan yang seimbang. Menurut David
dan David (2015) bahwa Balance Sorecard merupakan alat evaluasi strategi yang
penting dengan mengevaluasi empat prespektif yaitu kinerja keuangan,
pengetahuan pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan
pertumbuhan.
8
Tabel 1.1 menunjukkan peluang MTM untuk memperbesar pangsa pasar.
Untuk mendapatkan pangsa pasar dan dapat masuk pada pasar baru tersebut MTM
harus dapat bergerak secara dinamik dengan mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat
menentukan strategi yang akan dipilih untuk meningkatkan penjualan.
Tabel 1.1 Pasar Mobil Berdasarkan Brand
Brand 2012 2013 2014 2015 Ytd July
2016
Daihatsu 162.742 185.942 185.226 167.808 100.199
Isuzu 33.165 31.527 28.278 19.350 8.784
UD Trucks 2.925 1.965 854 560 915
Toyota 406.026 434.257 399.746 322.466 200.649
Peugeot 333 270 65 40 22
Honda 69.320 91.493 159.147 159.253 118.970
Mitsubishi 148.918 157.352 141.962 112.527 56.674
Suzuki 126.577 164.004 154.923 121.805 54.723
Nissan 67.143 61.119 33.789 25.108 8.796
Others 99.081 101.987 104.029 84.374 44.782
Total
Domestik 1.116.230 1.229.916 1.208.019 1.013.291 594.514
Astra Market
Share 54,22% 53,17% 50,84% 50,35% 52,24%
Sumber: Market & Regulation Brief August 2016 Edition-AOP
Permasalahan yang dihadapi PT Menara Terus Makmur dalam menghadapi
era globalisasi adalah pesaing semakin banyak dengan menawarkan harga yang
lebih murah dengan kualitas yang lebih baik sehingga mengurangi market share
MTM, sementara harga Produk MTM kurang kompetitif karena biaya produksi
yang semakin besar, efisiensi produksi yang tidak tercapai, rantai pasok yang
bermasalah, jika ingin menggunakan teknologi baru memerlukan modal yang
9
besar, serta ekonomi nasional dan situasi politik yang tidak menentu. Pengaruh
kondisi ini berdampak pada penurunan sales MTM, seperti gambar di bawah ini :
Gambar 1.4 Grafik Penjualan PT MTM 2012-2016
Sumber: Company Profile PT Menara Terus Makmur
Globalisasi merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan untuk masuk
pada pasar baru yang bersaing secara global sehingga perlu meningkatkan standar
kinerja mulai dari kualitas, biaya, proses produksi yang efektif dan efisien dan
pengiriman barang tepat waktu untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan. Perubahan lingkungan yang sangat cepat dalam berbagai
sektor dipengaruhi oleh kebutuhan barang dan jasa yang semakin meningkat. PT
MTM adalah perusahaan pada tingkat unit bisnis dimana mendayagunakan
kompetensi inti untuk mendapatkan keunggulan bersaing sehingga memberikan
nilai yang memuaskan bagi pelanggan. Gambar 1.5 merupakan penjualan mobil
dalam wilayah ASEAN, dimana penjualan mengalami penurunan mulai tahun
2014 karena perekonomian global yang belum stabil. Berdasarkan gambar
2012 2013 2014 2015 2016
TOOLS 75.937 82.851 78.748 64.485 63.626
JACKS 85.218 94.867 100.151 79.663 57.078
FORGING 479.182 542.775 636.026 528.623 514.364
TOTAL 640.336,57 720.493,49 814.925,28 672.771,19 635.068,04
640.337720.493
814.925672.771
635.068
- 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000
in x
1.0
00
.00
0
Penjualan PT Menara Terus Makmur
10
tersebut PT Menara Terus Makmur memiliki peluang untuk dapat merebut pasar
ASEAN.
Gambar 1.5 Grafik Penjualan Mobil Negara-negara ASEAN
Sumber: ASEAN Automotive Federation (dalam Market & Regulation Brief, August 2016
Edition)
MTM perlu mengevaluasi strategi yang telah dilakukan, apakah strategi
tersebut masih perlu dikembangkan atau mencari strategi baru agar dapat
memenangkan persaingan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan
memerlukan strategi yang dapat memperbesar kapasitas produksi dengan berbagai
aktivitas yang efektif dan efisien dan menganalisis persaingan yang terjadi sebagai
pembelajaraan untuk terus melakukan inovasi sehingga dapat bertahan dalam
situasi apapun.Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai evaluasi strategi bersaing yang telah dilakukan
PT Menara Terus Makmur dengan judul :
Evaluasi Strategi Bersaing PT Menara Terus Makmur dalam Industri
Komponen untuk Menghadapi Era Globalisasi
11
1.2. Rumusan Masalah
Sebagian besar produk PT Menara Terus Makmur didesain langsung oleh
Car Maker, Motorcycle Maker dan Component Maker sehingga perusahaan
hanya sebagai Process Base yang memproduksi produk-produk tersebut. Untuk
dapat mengembangkan usaha tersebut PT Menara Terus Makmur menggunakan
strategi bersaing yaitu diferensiasi produk dan penetrasi pasar dimana dalam
pengembangannya dipengaruhi lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Dalam mengatasi pengaruh tersebut perusahaan selalu melakukan perbaikan tetapi
belum mendapatkan hasil yang tebaik bagi perusahaan.
Dampak ekonomi global mulai 2014 sangat mempengaruhi industri
otomotif sehingga ATPM mengalami penurunan penjualan mobil yang juga
berdampak pada PT Menara Terus Makmur sebagai supplier karena mendapatkan
order yang terus menurun. Jika perusahaan hanya bergantung pada order ATPM
saat ini maka pendapatan perusahaan akan terus menurun. Pertengahan tahun
2016 permintaan untuk industri komponen kendaraan mulai mengalami
peningkatan karena perekonomian mulai membaik dan beberapa ATPM
melakukan lokalisasi untuk menekan biaya, hal ini menjadi peluang untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengevaluasi dan menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan
serta mengevaluasi strategi bersaing apakah strategi saat ini perlu dipertahankan
atau memilih strategi bersaing yang layak bagi PT Menara Terus Makmur
sehingga dapat memenangkan persaingan dalam industri komponen kendaraaan
bermotor pada era globalisasi.
12
1.3. Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk dapat menjawab permasalahan dari
pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana menganalisis lingkungan eksternal dan internal sehingga
diperoleh faktor kunci keberhasilan PT Menara Terus Makmur dalam
mencapai targetnya untuk mampu menghadapi ketatnya persaingan?
2. Bagaimana mengevaluasi strategi bersaing sehingga dapat
merekomendasikan alternatif strategi yang layak bagi PT Menara Terus
Makmur untuk menghadapi persaingan pada era globalisasi?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi
strategi bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Mengevaluasi strategi bersaing apakah sudah tepat dengan strategi saat ini
atau perlu memilih strategi bersaing yang layak bagi perusahaan dalam
industri komponen kendaraan bermotor.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi sumber referensi bagi
penelitian selanjutnya.
13
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi PT Menara Terus Makmur untuk mengevaluasi program-program
dalam perencanaan strategis.
b. Jajaran manajemen dapat mengambil keputusan untuk memilih strategi
bersaing yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat bertahan dalam
industri komponen kendaraan bermotor dan memotivasi karyawan untuk
memiliki kinerja lebih baik.
c. Bagi penulis penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dalam
melakukan penelitian ilmiah, daya analisis dan pemecahan masalah serta
pengambilan keputusan manajemen.
1.6. Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan menggambarkan kondisi perusahaan
yang diteliti dan mengetahui permasalahan yang akan dijadikan inti penelitian.
Data yang diperoleh dari interview guide dengan Board of Director dan Division
Head dan jawaban kuesioner yang dilakukan pada responden yaitu para manajer
PT Menara Terus Makmur mengenai kondisi eksternal dan internal.
Fokus teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
faktor Eksternal, faktor internal serta persaingan dengan kompetitor perusahaan
dengan memformulasikan SWOT Matrix dan IE Matrix, serta pengambilan
keputusan dengan QSPM.
14
1.7. Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya mengenai evaluasi strategi
bersaing yang dilakukan perusahaan dalam persaingan industri komponen
kendaraan bermotor dan keterbatasan data internal baik produksi maupun pada
kondisi finansial perusahaan.
1.8. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan penelitian pada tesis ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Bab I akan membahas mengenai latar belakang mengapa penulis memilih topik
evaluasi strategi bersaing di PT Menara Terus Makmur, perumusan masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,
batasan masalah, kerangka analisis dan sistematika penulisan.
Bab II akan membahas mengenai teori yang mendasari pembahasan dan penelitian
serta kerangka analisis dari penelitian ini.
Bab III akan membahas mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian ini seperti metode pengumpulan data, responden penelitian, metode
pengolahan data dan kerangka analisis.
Bab IV akan membahas mengenai deskripsi mengenai PT Menara Terus Makmur,
menganalisis data dan pembahasan masalah yang sedang diteliti.
Bab V merupakan bagian penutup yang berisi mengenai kesimpulan dari
penelitian dan saran dari penulis pada perusahaan berdasarkan hasil penelitian
serta saran untuk proses penelitian selanjutnya yang bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis.
Top Related