BAB 4
RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1. Rencana Implementasi
4.1.1. Spesifikasi Hardware dan Software
Spesifikasi Hardware dan software yang disarankan untuk digunakan
dalam menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
Processor : Intel Pentium IV 2,6 Ghz
RAM : 1 GB
Harddisk : 100 GB
NIC : 2 buah FastEthernet Card
Sistem Operasi : Linux dengan kernel versi 2.6.25
Sistem Basis Data : MySQL Server 5.1
Web Server : Apache 2.2
PHP engine : PHP versi 5.2.5 dan phpMyAdmin
4.1.2. Instalasi dan Konfigurasi Software yang digunakan
4.1.2.1.Instalasi dan Konfigurasi Apache
Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi Apache adalah sebagai
berikut:
1. masukkan source apache
#cd /usr/src/httpd-2.2.8
2. konfigurasi dan kompilasi source apache
122
#./configure –prefix=/webserver/apache \
>–with-apxs2=/webserver/apache/bin/apxs \
>–with-mysql=/webserver/mysql \
>–enable-mods-shared=all \
>–enable-so \
>–enable-rewrite \
>–enable-headers \
>–enable-mime \
>–enable-auth-digest
#make
#make install
3. menjalankan apache pada start-up
#vi /etc/rc.local
4. tambahkan perintah
/webserver/apache/bin/apachectl start
4.1.2.2.Instalasi dan Konfigurasi PHP
Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi PHP adalah sebagai
berikut:
1. masukkan source PHP
#cd /usr/src/php-5.2.5
2. konfigurasi source PHP
[root@ceres php-5.2.5]#./configure –prefix=/webserver/php \
>–with-apxs2=/webserver/apache/bin/apxs \
123
>–with-mysql=/webserver/mysql \
>–with-mysqli=/webserver/mysql/bin/mysql_config \
>–with-sqlite \
>–enable-sqlite-utf8 \
>–with-zlib \
>–with-zlib-dir \
>–with-bz2 \
>–with-gd \
>–enable-gd \
>–enable-gd-native-ttf \
>–with-ttf \
>–enable-track-vars \
>–with-config-file-path=/webserver/apache/conf \
>–enable-mbstring
#make
#make install
3. edit httpd.conf
#vi /webserver/conf/httpd.conf
4. tambahkan perintah
DirectoryIndex index.html index.htm index.php
AddType application/x-httpd-php .php
AddType application/x-httpd-php-source .phps
5. menjalankan apache
#/webserver/apache/bin/apachectl start
124
6. mengecek apache apakah sudah berjalan
#telnet localhost 80
Trying 127.0.0.1…
Connected to localhost.localdomain (127.0.0.1).
Escape character is ‘^]’.
HEAD | GET [Enter 2x] dan mucul keterangannya
7. Tahap berikutnya testing , dengan membuat file index.php di
/webserver/htdocs/
<? phpinfo ?>
8. Hapus file index.html di /webserver/htdocs dan buka browser kamu ketik
di URL http://localhost
4.1.2.3.Instalasi dan Konfigurasi MySQL
Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi PHP adalah sebagai
berikut:
1. menginstall MySQL command line tool and server
yum -y install mysql mysql-server
2. meng-enable MySQL service
/sbin/chkconfig mysqld on
3. Menjalankan SQL server
/sbin/service mysqld start
4. Mengeset MySQL root password
mysqladmin -u root password 'new-password'
125
4.1.2.4.Instalasi dan Konfigurasi HTB
Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi HTB adalah sebagai
berikut:
1. Memindahkan htb.init ke dalam ke direktori /sbin/
# cp htb.init-v0.8.5 /sbin/
# mv /sbin/htb.init-v0.8.5 /sbin/htb.init
2. Buat directory htb di /etc/sysconfig
# mkdir /etc/sysconfig/htb
4.1.2.5.Instalasi dan Konfigurasi Bridge
Sebelum melakukan instalasi dan konfigurasi bridge, terlebih dahulu
linux harus sudah terinstall bridge-utils.
Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi Bridge adalah sebagai
berikut:
1. Membuat bridge interface
# brctl addbr mybridge
2. Menambahkan interface ke bridge
# brctl addif mybridge eth0
# brctl addif mybridge eth1
3. IP Interface di-nol-kan
# ifconfig eth0 0.0.0.0
# ifconfig eth1 0.0.0.0
4. Meng-up-kan bridge
# ifconfig mybridge up
126
5. Untuk men-set bridge agar memiliki IP (opsional) dapat digunakan
perintah berikut
# ifconfig mybridge 192.168.100.5 netmask 255.255.255.0 up
4.2. Simulasi
Untuk membuktikan berjalan atau tidaknya aplikasi manajemen bandwidth
yang telah dirancang, maka dilakukanlah simulasi untuk mendapatkan data yang
nantinya digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja aplikasi
manajemen bandwidth tersebut. Adapun beberapa simulasi yang telah dilakukan
diantaranya:
a) simulasi pembagian bandwidth berdasarkan host (ip address)
b) simulasi pembagian bandwidth berdasarkan subnet (network address)
c) simulasi pembagian bandwidth berdasarkan aplikasi (nomor port)
Simulasi dilakukan dengan menggunakan 2 jenis perangkat lunak yaitu
TfGen yang berfungsi untuk men-generate data ke port tertentu dan NetPerSec
yang berfungsi untuk mencatat kecepatan data yang dikirim maupun yang
diterima.
4.2.1. Simulasi pembagian bandwidth berdasarkan host
Dalam simulasi yang pertama ini digunakan 3 buah laptop dimana 1 buah
laptop mewakili internet dan 2 buah laptop lainnya mewakili 2 host, 1 buah
komputer PC mewakili sebuah bridge, serta 1 buah switch. Komputer PC dalam
simulasi ini telah ter-install sistem operasi linux yang mana akan digunakan
untuk menjalankan HTB. Telah diketahui sebelumnya bahwa HTB merupakan
127
salah satu algoritma yang digunakan untuk mengatur bandwidth. Gambaran
simulasi pertama ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1 Topologi simulasi pembagian bandwidth berdasarkan host
Tampak pada gambar di atas, laptop yang mewakili internet memiliki IP
address 192.168.1.5 dengan subnet mask 255.255.255.0 terhubung ke bridge
pada interface eth0, sedangkan laptop yang mewakili host 1 dan host 2 masing-
masing memiliki IP address 192.168.1.7 dan 192.168.1.8 dengan subnet mask
255.255.255.0 terhubung ke sebuah switch dan switch tersebut terhubung ke
bridge pada interface eth1.
Sebelum simulasi dimulai, komputer PC diatur sedemikian rupa sehingga
akan berperan sebagai bridge. Selain itu, dilakukan pula pengaturan HTB dengan
mendefiniskan kelas untuk host 1 dan host 2. Setelah semua pengaturan HTB
selesai maka HTB dijalankan dan simulasi dimulai.
128
Simulasi dilakukan dengan mengirimkan data dari internet ke host 1 dan
host 2 dengan urutan sebagai berikut:
1. data dikirimkan hanya ke host 1 dengan kecepatan tertentu
2. data dikirimkan ke host 1 dan host 2 secara bersamaan dengan kecepatan
tertentu
3. data dikirimkan hanya ke host 2
Dengan urutan simulasi di atas, dilakukanlah 5 kali percobaan dengan
pengaturan HTB yang berbeda dan pengiriman data dengan kecepatan yang
berbeda pula. Adapun ke-5 percobaan yang dilakukan pada simulasi secara rinci
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Rincian percobaan untuk simulasi berdasarkan host
Pengaturan HTB Host 1 Host 2 No.
Kecepatan Pengiriman Data
(internet ke host 1&2) rate ceil rate ceil 1 680 kbps 320 Kbit 384 Kbit 360 Kbit 420 Kbit
2 1340 kbps 640 Kbit 720 Kbit 700 Kbit 800 Kbit
3 2048 kbps 1280 Kbit 1400 Kbit 768 Kbit 1280 Kbit
4 4000 kbps 2200 Kbit 2800 Kbit 1800 Kbit 2200 Kbit
5 8192 kbps 4096 Kbit 5120 Kbit 4096 Kbit 6000 Kbit
Tujuan dari simulasi pertama ini adalah untuk menguji kemampuan HTB
dalam membagi bandwidth berdasarkan host. Selain itu simulasi ini juga untuk
menguji kemampuan HTB dalam melakukan sharing bandwidth.
129
4.2.2. Simulasi pembagian bandwidth berdasarkan subnet
Pada simulasi ini digunakan 2 buah laptop masing-masing mewakili
internet dan host pada subnet tertentu (subnet 1 dalam simulasi ini), dan 1 buah
komputer PC yang mewakili bridge. Sama hal-nya dengan simulasi pertama,
komputer PC telah ter-install sistem operasi linux dan diatur sedemikian rupa
sehingga akan berperan sebagai bridge serta akan menjalankan HTB. Berikut ini
adalah gambaran simulasi kedua.
Gambar 4.2 Simulasi pembagian bandwidth berdasarkan subnet
Seperti yang tampak pada gambar 4.2 di atas, laptop yang mewakili
internet terhubung ke bridge pada interface eth0 dan laptop yang mewakili host
pada subnet 1 terhubung pada interface eth1. Agar laptop yang mewakili internet
dapat berhubungan dengan laptop yang mewakili host pada subnet 1 maka harus
diberikan IP address yang berada dalam lingkup satu jaringan atau dalam satu
kelas. Pada saat simulasi, laptop yang mewakili internet diberi IP address
192.168.1.5 dan laptop yang mewakili host pada subnet 1 diberi IP address
192.168.1.7. Masing-masing laptop memiliki subnet mask 255.255.255.0.
Sebelum simulasi dimulai, terlebih dahulu akan dilakukan pengaturan
pada HTB dengan mendefinisikan kelas untuk subnet 1 dan kelas default. Setelah
itu HTB dijalankan dan selanjutnya simulasi dilakukan dengan mengirimkan data
130
dari internet ke host pada subnet 1. Perangkat lunak TfGen pada laptop yang
mewakili internet akan men-generate data yang dikirimkan ke IP address dari
host pada sebuat subnet. Laptop (host pada sebuah subnet) menjalankan
perangkat lunak NetPerSec yang akan mencatat seberapa besar kecepatan yang
diterima dari pengiriman data yang dilakukan.
Selain itu dilakukan pula perubahaan IP address guna melihat kinerja
HTB yang mendefinisikan kelas default. IP address yang digunakan dalam
simulasi kali ini adalah 192.168.5.5 untuk laptop yang mewakili internet dan
192.168.5.7 untuk laptop yang mewakili host pada sebuah subnet.
Ada 6 kali percobaan pada simulasi kedua ini dengan pengaturan HTB
yang berbeda dengan rincian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 rincian percobaan untuk simulasi berdasarkan subnet
Pengaturan HTB Subnet 1 Default No.
Kecepatan Pengiriman Data (internet ke host) rate ceil rate ceil
1 8000 kbps 3 Mbit 5 Mbit 30 Kbit 40 Kbit
2 8000 kbps 3.5 Mbit 3.5 Mbit 30 Kbit 40 Kbit
3 8000 kbps 4 Mbit - 30 Kbit 40 Kbit
4* 8000 kbps 4 Mbit - 30 Kbit 40 Kbit
5* 8000 kbps 4 Mbit - 128 Kbit 128 Kbit
6* 8000 kbps 4 Mbit - 512 Kbit -
Pada tabel di atas, percobaan 4 sampai 6 menggunakan IP address yang
tidak didefinisikan pada pengaturan HTB.
131
Tujuan melakukan simulasi kedua ini adalah untuk menguji kemampuan
HTB dalam membagi bandwidth berdasarkan subnet dan juga untuk menguji
kemampuan pendefinisian kelas default pada HTB.
4.2.3. Simulasi pembagian bandwidth berdasarkan aplikasi
Simulasi ketiga sekaligus terakhir yang dilakukan menggunakan 2 buah
laptop yang masing-masing mewakili internet dan host, dan 1 buah komputer PC
yang mewakili bridge. Seperti halnya kedua simulasi sebelumnya, komputer PC
ini telah ter-install sistem operasi linux yang nantinya akan menjalankan HTB.
Komputer PC diatur sedemikian rupa sehingga akan memiliki peran sebagai
bridge. Simulasi ketiga ini dapat digambarkan pada topologi simulasi di bawah
ini.
Gambar 4.3 Simulasi pembagian bandwidth berdasarkan aplikasi
Tampak pada gambar di atas, sebuah laptop mewakili internet dengan IP
address 192.168.1.5 dan subnet mask 255.255.255.0 dan laptop lainnya mewakili
host dengan IP address 192.168.1.7. Host ini terhubung ke bridge pada interface
eth1 sedangkan internet terhubung ke bridge pada interface eth0.
Sebelum simulasi dimulai dilakukan pengaturan pada HTB dengan
mendefinisikan kelas untuk host, port 21, port 80, dan port 100. Setelah
132
pengaturan selesai dilakukan maka HTB dijalankan kemudian simulasi dapat
dimulai.
Simulasi dilakukan dengan mengirimkan data dari internet ke host pada
port tertentu dengan urutan sebagai berikut:
1. data dikirimkan ke host hanya pada port 21 dengan kecepatan tertentu
2. data dikirimkan ke host pada port 21 dan port 80 secara bersamaan dengan
kecepatan tertentu
3. data dikirimkan ke host pada port 21, port 80, dan port 100 secara bersamaan
dengan kecepatan tertentu
Dengan urutan simulasi seperti di atas, dilakukanlah percobaan sebanyak
5 kali dengan pengaturan HTB yang berbeda dan kecepatan yang berbeda dengan
rincian yang tampak pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 rincian percobaan untuk simulasi berdasarkan aplikasi
Pengaturan HTB Host Port 21 Port 80 Port 100 No.
Kecepatan Pengiriman Data (internet ke port) rate ceil rate ceil rate ceil rate ceil
1 680 kbps 320 Kbit
384 Kbit
80 Kbit
96 Kbit
160 Kbit
192 Kbit
80 Kbit
96 Kbit
2 1340 kbps 640 Kbit
720 Kbit
160 Kbit
180 Kbit
320 Kbit
360 Kbit
160 Kbit
180 Kbit
3 2048 kbps 1280 Kbit
1400 Kbit
320 Kbit
350 Kbit
640 Kbit
700 Kbit
320 Kbit
350 Kbit
4 4000 kbps 2200 Kbit
2800 Kbit
550 Kbit
700 Kbit
1100 Kbit
1400 Kbit
550 Kbit
700 Kbit
5 8192 kbps 4096 Kbit
5120 Kbit
1024 Kbit
1280 Kbit
2048 Kbit
2560 Kbit
1024 Kbit
1280 Kbit
133
Tujuan melakukan simulasi ketiga atau terakhir ini adalah untuk menguji
kemampuan HTB dalam membagi bandwidth berdasarkan aplikasi (nomor port).
4.3. Evaluasi
Setelah semua simulasi selesai dilakukan maka dihasilkanlah data yang berguna
untuk mengukur tingkat keberhasilan, kestabilan, dan keakuratan penggunaan aplikasi
manajemen bandwidth menggunakan algoritma HTB ini. Berikut adalah data hasil
ketiga simulasi yang telah dilakukan sebelumnya.
4.3.1. Data simulasi pembagian bandwidth berdasarkan host (ip address)
Gambar 4.4 Printscreen aplikasi untuk general setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host
134
• Percobaan 1 dengan konfigurasi HTB rate = 320 Kbit, ceil = 384 Kbit untuk
host 1 dan rate = 360 Kbit, ceil = 420 Kbit untuk host 2
Gambar 4.5 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 1 (untuk host 1)
135
Gambar 4.6 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 1 (untuk host 2)
o Pengiriman data ke host 1 dengan kecepatan 680 kbps
Gambar 4.7 Pengiriman data dengan kecepatan 680 kbps dari internet
ke host 1
136
Gambar 4.8 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 680 kbps
o Pengiriman data ke host 1 dan ke host 2 secara bersamaan dengan
kecepatan 680 kbps
Gambar 4.9 Pengiriman data dengan kecepatan 680 kbps dari internet
ke host 1
137
Gambar 4.10 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 680 kbps
Gambar 4.11 Pengiriman data dengan kecepatan 680 kbps dari
internet ke host 2
138
Gambar 4.12 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 680 kbps
o Pengiriman data ke host 2 dengan kecepatan 680 kbps
Gambar 4.13 Pengiriman data dengan kecepatan 680 kbps dari
internet ke host 2
139
Gambar 4.14 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 680 kbps
• Percobaan 2 dengan konfigurasi HTB rate = 640 Kbit, ceil = 720 Kbit untuk
host 1 dan rate = 700 Kbit, ceil = 800 Kbit untuk host 2
140
Gambar 4.15 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 2 (untuk host 1)
141
Gambar 4.16 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 2 (untuk host 2)
142
o Pengiriman data ke host 1 dengan kecepatan 1340 kbps
Gambar 4.17 Pengiriman data dengan kecepatan 1340 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.18 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 1340 kbps
143
o Pengiriman data ke host 1 dan host 2 secara bersamaan dengan
kecepatan 1340 kbps
Gambar 4.19 Pengiriman data dengan kecepatan 1340 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.20 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 1340 kbps
144
Gambar 4.21 Pengiriman data dengan kecepatan 1340 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.22 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 1340 kbps
145
o Pengiriman data ke host 2 dengan kecepatan 1340 kbps
Gambar 4.23 Pengiriman data dengan kecepatan 1340 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.24 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 1340 kbps
146
• Percobaan 3 dengan konfigurasi HTB rate = 1280 Kbit, ceil = 1400 Kbit
untuk host 1 dan rate = 768 Kbit, ceil = 1280 Kbit untuk host 2
Gambar 4.25 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 3 (untuk host 1)
147
Gambar 4.26 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 3 (untuk host 2)
148
o Pengiriman data ke host 1 dengan kecepatan 2048 kbps
Gambar 4.27 Pengiriman data dengan kecepatan 2048 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.28 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 2048 kbps
149
o Pengiriman data ke host 1 dan host 2 secara bersamaan dengan
kecepatan 2048 kbps
Gambar 4.29 Pengiriman data dengan kecepatan 2048 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.30 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 2048 kbps
150
Gambar 4.31 Pengiriman data dengan kecepatan 2048 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.32 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 2048 kbps
151
o Pengiriman data ke host 2 dengan kecepatan 2048 kbps
Gambar 4.33 Pengiriman data dengan kecepatan 2048 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.34 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 2048 kbps
152
• Percobaan 4 dengan konfigurasi HTB rate = 2200 Kbit, ceil = 2800 Kbit
untuk host 1 dan rate = 1800 Kbit, ceil = 2200 Kbit untuk host 2
Gambar 4.35 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 4 (untuk host 1)
153
Gambar 4.36 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 4 (untuk host 2)
154
o Pengiriman data ke host 1 dengan kecepatan 4000 kbps
Gambar 4.37 Pengiriman data dengan kecepatan 4000 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.38 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 4000 kbps
155
o Pengiriman data ke host 1 dan host 2 secara bersamaan dengan
kecepatan 4000 kbps
Gambar 4.39 Pengiriman data dengan kecepatan 4000 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.40 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 4000 kbps
156
Gambar 4.41 Pengiriman data dengan kecepatan 4000 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.42 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 4000 kbps
157
o Pengiriman data ke host 2 dengan kecepatan 4000 kbps
Gambar 4.43 Pengiriman data dengan kecepatan 4000 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.44 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 4000 kbps
158
• Percobaan 5 dengan konfigurasi HTB rate = 4096 Kbit, ceil = 5120 Kbit
untuk host 1 dan rate = 4096 Kbit, ceil = 6000 Kbit untuk host 2
Gambar 4.45 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 5 (untuk host 1)
159
Gambar 4.46 Printscreen aplikasi untuk class setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan host pada percobaan 5 (untuk host 2)
160
o Pengiriman data ke host 1 dengan kecepatan 8192 kbps
Gambar 4.47 Pengiriman data dengan kecepatan 8192 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.48 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 8192 kbps
161
o Pengiriman data ke host 1 dan host 2 secara bersamaan dengan
kecepatan 8192 kbps
Gambar 4.49 Pengiriman data dengan kecepatan 8192 kbps dari
internet ke host 1
Gambar 4.50 Kecepatan yang diterima host 1 dari internet dengan
kecepatan 8192 kbps
162
Gambar 4.51 Pengiriman data dengan kecepatan 8192 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.52 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 8192 kbps
163
o Pengiriman data ke host 2 dengan kecepatan 8192 kbps
Gambar 4.53 Pengiriman data dengan kecepatan 8192 kbps dari
internet ke host 2
Gambar 4.54 Kecepatan yang diterima host 2 dari internet dengan
kecepatan 8192 kbps
164
Tabel 4.4 Hasil simulasi pembagian bandwidth berdasarkan host (ip address)
Data Simulasi Kecepatan Pengiriman Data Host 1 Host 2 No.
internet ke host 1
internet ke host 2
OD OS % OD OS %
680 kbps - 384 kbps 385.8 kbps 100.5 % - - -
680 kbps 680 kbps 320 kbps 321.1 kbps 100.3 % 360 kbps 361.6 kbps 100.4 % 1
- 680 kbps - - - 420 kbps 421.6 kbps 100.4 %
1340 kbps - 720 kbps 722.7 kbps 100.4 % - - -
1340 kbps 1340 kbps 640 kbps 642.5 kbps 100.4 % 700 kbps 703 kbps 100.4 % 2
- 1340 kbps - - - 800 kbps 803.4 kbps 100.4 %
2048 kbps - 1400 kbps 1.4 Mbps 100 % - - -
2048 kbps 2048 kbps 1280 kbps 1.3 Mbps 101.6 % 768 kbps 769.1 kbps 100.1 % 3
- 2048 kbps - - - 1280 kbps 1.3 Mbps 101.6 %
4000 kbps - 2800 kbps 2.8 Mbps 100 % - - -
4000 kbps 4000 kbps 2200 kbps 2.2 Mbps 100 % 1800 kbps 1.8 Mbps 100 % 4
- 4000 kbps - - - 2200 kbps 2.2 Mbps 100 %
8192 kbps - 5120 kbps 5.1 Mbps 99.6 % - - -
8192 kbps 8192 kbps 4096 kbps 4.1 Mbps 100.1 % 4096 kbps 4.1 Mbps 100.1 % 5
- 8192 kbps - - - 6000 kbps 6 Mbps 100 % Keterangan :
OD = Output yang diharapkan (berdasarkan nilai rate atau ceil kelas host yang bersangkutan)
OS = Output yang dihasilkan dari proses simulasi (berdasarkan nilai average yang diterima)
% = persentase keakuratan (didapatkan dari hasil (OS / OD) * 100)
Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata hasil simulasi tidak berbeda jauh dari
hasil yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa HTB mampu
membagi bandwidth berdasarkan host (ip address) secara stabil dengan
throughput yang sesuai dengan konfigurasi.
165
4.3.2. Data simulasi pembagian bandwidth berdasarkan subnet (network
address)
Gambar 4.55 Printscreen aplikasi untuk general setting pada simulasi pembagian
bandwidth berdasarkan subnet pada percobaan 1-4
Top Related