67
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Perancangan Jaringan
Untuk perancangan topologi jaringan, baik LAN dan WAN, pada
kantor Sudin P2B Walikotamadya Jakarta Timur dan kantor Sudin
kecamatan wilayah Jakarta Timur kami menggunakan software Microsoft
Office Visio 2007. Software ini kami gunakan karena memuat berbagai
macam tools network yang lengkap.
4.1.1 Jaringan LAN SUDIN P2B Walikotamadya Jakarta Timur
Gambar 4.1 Topologi Jaringan LAN Sudin P2B Walikota Jakarta Timur
67
68
Gambar di atas (Gambar 4.1) adalah gambar struktur topologi
jaringan LAN yang kami rancang untuk kantor Sudin P2B
Walikotamadya Jakarta Timur. Topologi yang kami pakai untuk jaringan
ini adalah topologi star. Tologi ini kami pilih karena memiliki banyak
keuntungan salah satunya adalah central controller (semua unit terkontrol
dalam satu perangkat pusat pengendali.
Jalur komunikasi dimulai dari ISP (Internet Service Provider).
ISP disini berfungsi sebagai jalur internet dan jalur komunikasi data yang
menghubungkan kantor Sudin P2B yang berada di Walikotamadya
Jakarta Timur dengan kantor Sudin P2B yang berada di tiap – tiap
kecamatan wilayah Jakarta Timur. Proses komunikasi data tersebut
berlangsung melalui jalur komunikasi buatan (Tunneling) yang disebut
VPN (Virtual Private Network). Pembahasan VPN tersebut akan di bahas
pada sub bab berikutnya.
Modem dIPakai untuk mengkonversi sinyal jaringan yang berasal
dari ISP. ISP yang dIPakai masih menggunakan sinyal analog yang
melalui kabel coaxial. Modem mengkonversi sinyal analog tersebut
menjadi sinyal digital yang medium penghantarnya melalui UTP cable.
Selanjutnya sinyal yang sudah dikonversi akan melaju ke sebuah router.
Setelah melewati router arus jaringan data akan tertahan dulu oleh sebuah
perangkat yang bernama IPS TIPping Point. IPS TIPping Point berfungsi
sebagai firewall untuk lalu lintas jaringan ISP yang masuk dari luar
menuju ke dalam kantor.
69
Setelah itu arus jaringan akan menuju ke sebuah switch. Switch ini
berperan sebagai Core Switch yang menghubungkan tiap – tiap server
(Database Server , Application Server , dan VPN Server) dan tiap – tiap
komputer. Server yang dIPakai mempunyai fungsi antara lain :
1. Menyimpan data – data berkas pengurusan IMB (Database
Server).
2. Share aplikasi pengurusan IMB (Application Server).
3. VPN Server.
4.1.2 Jaringan LAN SUDIN P2B Kecamatan
Secara garis besar , topologi yang kita pakai untuk kantor Sudin
P2B di tiap – tiap kecamatan wilayah Jakarta Timur tidak berbeda jauh
dengan yang di Walikotamadya Jakarta Timur. Hanya ada sedikit
perbedaan pada pemakaian server dan jumlah komputer. Topologi
tersebut dapa dilihat pada gambar dibawah ini.
70
Gambar 4.2 Topologi Jaringan LAN Sudin P2B Kecamatan
4.1.3 Perancangan Jaringan WAN
Dalam perancangan jaringan WAN kami menggunakan VPN
(Virtual Private Network) sebagai jalur penghubung antara kantor Sudin
P2B Walikota Jakarta Timur dengan kantor Sudin P2B Kecamatan.
Jaringan pada masing – masing kantor akan terhubung melalui tunnel
yang dibuat melalui jaringan ISP. Gambaran topologi sederhananya dapat
dilihat di gambar dibawah ini.
71
Gambar 4.3 Topologi VPN Tunnel
4.2 Software dan Hardware Yang Digunakan
Spesifikasi software dan hardware yang digunakan adalah
Software :
1. Operating System Microsoft Windows 7
2. Microsoft Office Visio 2007
3. Cisco Packet Tracer 5.2
Hardware :
1. Wireless Router Cisco Linksys WRT54G2
72
4.3 Implementasi Sistem Baru Kedalam Prosedur IMB
Semua data yang dikirimkan antar PC akan masuk ke database server.
Setelah data itu dikirim maka setiap PC dapat mengakses server tersebut untuk
mengakses data yang mereka butuhkan.
Tahap 1 : Pemohon
Gambar 4.4 Alur Pemohon
Mengajukan konsultasi berkas PIMB (Permohonan Izin Mendirikan
Bangunan) melalui loket kecamatan. Kemudian pemohon menerima tanda terima
berkas konsultasi PIMB yang memenuhi persyaratan dari Loket Kecamatan.
Tahap 2 : Loket Kecamatan I
Gambar 4.5 Alur Loket Kecamatan I
73
Menerima berkas konsultasi PIMB dari pemohon. Memeriksa kelengkapan
berkas konsultasi PIMB. Membuat dan memberikan tanda terima berkas
konsultasi PIMB kepada Pemohon. Mencatat berkas konsultasi PIMB pada buku
penerimaan berkas. Memilah dokumen administrasi dan teknis. Membuat lembar
monitoring perizinan dan pengawasan. Memberi nomor berkas konsultasi PIMB
dan membukukan. Menilai dokumen administrasi berkas konsultasi PIMB.
Mengirimkan dokumen teknis berkas konsultasi PIMB ke Seksi Dinas P2B
Kecamatan. Mengembalikan berkas ke Pemohon disertai surat penolakan apabila
hasil penilaian administrasi tidak memenuhi persyaratan.
Berkas - berkas pada bagian ini dikirim secara manual kepada bagian seksi
dinas perizinan bangunan kecamatan.
Tahap 3 : Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan
Menerima dokumen teknis berkas konsultasi PIMB dari Seksi Dinas P2B
Kecamatan melalui loket. Memeriksa kelengkapan berkas dokumen teknis.
Melakukan penilaian dokumen teknis. Melakukan pemeriksaan lapangan atas
dokumen teknis. Membuat dan menandatangani Nota Penjelasan Pemeriksaan
Lapangan (NPPL). Membuat dan menandatangani Nota Penjelasan Teknis (NPT)
serta gambar lampiran. Memberikan stempel penilaian teknis dan
menandatangani dokumen teknis. Membuat dan memaraf konsep Persetujuan
Teknis (PT). Mencatat dalam buku monitoring berkas konsultasi PIMB. Memilah
berkas/dokumen untuk Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan dan Sudin
74
P2B kecamatan. Mengirimkan NPPL, tembusan NPT dan gambar lampiran
dokumen teknis berkas konsultasi PIMB ke Seksi Dinas Perizinan Bangunan
Kecamatan melalui loket. Mengirimkan NPT, tembusan NPPL, konsep PT dan
dokumen teknis berkas konsultasi PIMB ke Kepala Sudin P2B. Menyimpan
arsIP dokumen teknis berkas konsultasi PIMB sebagai bahan pengawasan.
Gambar 4.6 Komputerisasi Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan
Pada tahap ini Seksi dinas mengirimkan data yang telah mereka proses ke
server database. Kepala Sudin P2B dapat mngambil data yang dibutuhkan di
server database.
Tahap 4 : Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan
Gambar 4.7 Alur Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan
75
Menerima NPPL, tembusan NPT dan gambar lampiran dokumen teknis
dari Seksi P2B Kecamatan melalui loket. Mengembalikan berkas ke pemohon
disertai surat penolakan apabila hasil penilaian teknis dan/atau laporan tidak
memenuhi persyaratan. Menghitung, membuat dan menandatangani nota
perhitungan. Membuat dan menandatangani SKRD (Surat Keterangan Retribusi
Daerah). Mencatat dalam buku monitoring berkas konsultasi PIMB.
Menyerahkan SKRD kepada pemohon melalui Loket.
Tahap 5 : Loket Kecamatan II
Loket kecamatan Seksi dinas perizinan kecamatan
Sudin perizinan pembangunan
Gambar 4.8 Alur Loket Kecamatan II
Menerima SKRD yang telah divalidasi Unit Pelayanan dan
Perbendaharaan Kas (UPPK) BPKD (Badan Pengelolaan Kas Daerah) sebagai
bukti pembayaran dari pemohon. Menyatukan SKRD ke dalam berkas konsultasi
PIMB. Memberi nomor PIMB dan mencatat ke dalam buku monitoring.
Membuat dan menandatangani Nota Penjelasan Administrasi (NPA). Membuat
dan memaraf perbal SK IMB. Memberi cap stempel pada dokumen teknis.
Mengirimkan berkas PIMB ke Sudin Perizinan Bangunan melalui Seksi
Perizinan Pembangunan.
76
Berkas dikirimkan ke Sudin Perizinan Bangunan melalui jaringan VPN
yang nantinya akan diterima oleh Seksi perizinan pembangunan. Data tersebut
masuk pada server database melalui komputer di seksi P2B kecamatan. Sudin
perizinan bangunan pada kantor walikota dapat mengakses server database
untuk mengambil data yang dikirimkan tadi.
Tahap 6 : Kepala Suku Dinas P2B
Gambar 4.9 Alur Kepala Suku Dinas P2B
Menerima NPT, tembusan NPPL, konsep PT dan dokumen teknis berkas
konsultasi PIMB dari Seksi Dinas P2B. Menandatangani Persetujuan Teknis dan
gambar lampiran dokumen teknis berkas konsultasi PIMB. Menginput data
teknis ke komputer monitoring dan memberi nomor PT melalui sekretariat Ka.
Sudin. Mengirimkan PT dan dokumen teknis berkas konsultasi PIMB ke Subbag
TU Sudin P2B.
77
KA Sudin P2B
Gambar 4.10 Komputerisasi KA Sudin P2B
Pada tahapan ini Kepala Sudin P2B mengirimkan dokumen dan
persetujuan teknis ke database server. Subbbag TU P2B mengambil data yang
dIPerlukan pada database server.
Tahap 7 : Subbag Tu Sudin P2B
Gambar 4.11 Alur Subbag Tu Sudin P2B
Menerima PT dan dokumen teknis berkas konsultasi PIMB. Memberikan
stempel dinas pada PT yang telah ditandatangani Kepala Suku Dinas P2B.
Mengirimkan PT dan dokumen teknis berkas konsultasi PIMB ke Suku Dinas
Perizinan Bangunan melalui Seksi Perizinan Pembangunan. MengarsIPkan PT.
78
Subbag TU Sudin P2B
Gambar 4.12 Komputerisasi Subbag TU Sudin P2B
Tahap 8 : Seksi Perizinan Pembangunan Sudin Perizinan Bangunan I
Gambar 4.13 Alur Seksi Perizinan Pembangunan Sudin Perizinan Bangunan I
Menerima NPT, PT dan gambar lampiran dokumen teknis berkas
konsultasi PIMB dari Suku Dinas P2B. Menerima berkas PIMB dari Loket
Kecamatan. Memeriksa dan menggabungkan berkas PIMB. Melengkapi nomor
79
PT pada NPA dan Perbal. Memaraf, mengirimkan perbal dan berkas PIMB ke
Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan.
Gambar 4.14 Komputerisasi Seksi Perizinan Sudin Pembangunan
Tahap 9 : Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan 1
Gambar 4.15 Alur Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan I
Menerima berkas PIMB dan perbal SK IMB dari Seksi Perizinan Pembangunan.
Memeriksa berkas PIMB dan perbal SK IMB. Menandatangani perbal SK IMB.
80
Mengirim perbal dan berkas PIMB ke Seksi Perizinan Pembangunan melalui
jaringan komputer.
Gambar 4.16 Komputerisasi Kepala Sudin Perizinan Bangunan
Tahap 10 : Seksi Perizinan Pembangunan Sudin Perizinan Bangunan II
Gambar 4.17 Alur Seksi Perizinan Pemabangunan Sudin Perizinan Bangunan II
Menerima berkas PIMB dan perbal SK IMB dari Kepala Suku Dinas Perizinan
Bangunan. Mencetak dan memaraf SK IMB dan lampirannya. Menempelkan dan
81
memaraf stiker hologram pada SK IMB. Mengirimkan SK IMB dan lampirannya
ke Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan. Menginput data ke komputer
monitoring online.
Proses pada tahap ini sama seperti sebelumnya, data dari KA sudin P2B diakses
pada database server.
Tahap 11 : Kepala suku dinas perizinan bangunan II
Gambar 4.18 Alur Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan II
Menerima, memeriksa dan menandatangani berkas, SK IMB dan lampirannya
dari Seksi Perizinan Pembangunan. Mengirimkan berkas IMB dan SK IMB ke
Seksi Perizinan Pembangunan Sudin Perizinan Bangunan. Mengirimkan berkas
IMB ke Subbag TU Sudin Perizinan Bangunan.
82
Tahap 12 : Subbag TU Sudin Perizinan Bangunan
Loket kecamatan
Tembusan
Subbag TU perizinan pembangunan
KA Sudin Perizinan
PembangunanSudin P2B
Seksi dinas P2B kecamatan
Tembusan
Gambar 4.19 Alur Suibbag TU Sudin Perizinan Bangunan
Menerima berkas IMB dan SK IMB dari Kepala Suku Dinas Perizinan
Bangunan. Memberi stempel dinas pada SK IMB. Membukukan SK IMB yang
telah selesai. Memilah SK IMB dan lampirannya untuk Pemohon, arsIP Sudin
Perizinan Bangunan dan tembusan. Mengirimkan SK IMB dan lampirannya
untuk pemohon ke Loket Kecamatan. Mengirimkan tembusan SK IMB dan
lampirannya ke Sudin P2B dan Seksi P2B Kecamatan. MengarsIPkan SK IMB
dan lampirannya. Menginput data ke komputer monitoring online.
Gambar 4.20 Komputerisasi Subbag TU Sudin Perizinan Bangunan
Subbag Tu Sudin Perizinan Pembangunan mengirimkan SK IMB kepada loket
kecamatan melalui jaringan VPN yang nantinya akan diterima oleh Seksi P2B
Kecamatan . Data tersebut disimpan di dalam server database. Seksi P2B
83
Kecamatan dapat mengakses server database untuk mengambil data yang
dikirimkan tadi.
Tahap 13 : Loket kecamatan
Menerima SK IMB dan lampirannya dari Sudin Perizinan Bangunan yang
dikirim dari Subbag TU. Memeriksa, mencatat SK IMB dan lampirannya pada
buku monitoring PIMB. Membuat berita acara dan menyerahkan SK IMB
beserta lampirannya kepada pemohon. Memberikan SK IMB dan lampirannya ke
pemohon.
Tahap 14 : Pemohon
Mengambil SK IMB dan lampirannya dari Loket Kecamatan. Menandatangani
berita acara pengambilan SK IMB dan lampirannya.
4.4 Simulasi Jaringan LAN dan WAN
4.4.1 Instalasi Packet Tracer
Packet tracer merupakan software simulator yang disediakan oleh
perusahaan CISCO. Simulator ini dapat digunakan untuk membuat
rancangan jaringan komputer sebelum diaplikasikan dengan sebenarnya.
Simulator ini mempunyai beberapa keunggulan dibanding simulator lain
84
seperti penempatan dan pengkonfigurasian yang relatif lebih mudah.
Berikut merupakan langkah demi langkah cara penginstallan simulator
pada komputer :
Gambar 4.21 Step 1
85
Gambar 4.22 Step 2
Gambar 4.23 Step 3
86
Gambar 4.24 Step 4
Gambar 4.25 Step 5
87
Gambar 4.26 Step 6
Langkah - langkah diatas merupakan langkah instalasi packet tracer pada
komputer kita. Pada langkah terakhir, dengan menekan tombol install.
4.4.2 Konfigurasi Switch Pada Packet Tracer
Gambar 4.27 PC – Switch via console cable
88
Gambar 4.27 merupakan proses awal dari pengkonfigurasian switch.
PC terhubung dengan switch melalui kabel console. PC akan terhubung
dengan switch melalui aplikasi terminal .
Gambar 4.28 Terminal configuration
89
Gambar 4.29 Setting Name and Password Switch
Gambar 4.28 dan 4.29 merupakan tampilan terminal configuration
dari packet tracer yang digunakan untuk mengkonfigurasi switch. Dalam
penerapan sebenarnya pada windows XP menggunakan hyperterminal
untuk mengkonfigurasi switch. Tampilan terminal pada packet tracer
dapat dilihat pada gambar 4.29.
Langkah pertama yang kita lakukan ialah memasukkan command
“enable” untuk masuk ke mode previleged kemudian masukkan
“configure terminal ” untuk masuk ke global configuration mode. Setelah
itu kita memberi nama untuk swtich tersebut. Pada contoh diatas kita
memberi nama “switch_1” setelah itu kita dapat memberi banner dengan
command “banner motd”. Tahap selanjutnya memberikan password untuk
90
membatasi hak akses pada saat akan masuk tahap previleged konfigurasi
switch ini. Kita juga memberikan password untuk akses ke switch ini
yang melalui line console maupun yang melalui command prompt via
telnet.
Gambar 4.30 Tes password
Untuk mencoba password yang sudah kita set tadi maka kita keluar dan
mencoba login ke switch melalui terminal . Dari tampilan diatas, sebelum
masuk ke tahap exec maka kita diharuskan memasukkan password yang
telah di-set sebelumnya oleh admin yaitu “console”.
91
Gambar 4.31 Tes Password 2
Setelah verifikasi dan berhasil masuk ke tahap exec maka selanjutnya
akan tampil tampilan seperti pada gambar 4.31, switch meminta password
untuk melakukan verifikasi sebelum masuk ke tahap previleged. Disini
kita diminta untuk memasukkan password yang telah diset oleh admin
yaitu “cisco” .
92
Gambar 4.32 VLAN Configuration
Gambar diatas berada pada tahapan previleged. Gambar diatas
menunjukkan proses pembuatan VLAN pada simulator yang kita buat
untuk instansi ini. Hasil dari VLAN yang kita buat dapat kita lihat seperti
pada gambar 4.33 .
93
Gambar 4.33 Show VLAN
Gambar 4.34 VLAN Activation
94
Untuk menghubungkan setiap VLAN ke port switch tentu kita harus
mengaktifkan VLAN tersebut yang ada pada switch. Gambar 4.34
menunjukkan proses aktivasi setiap VLAN yang ada pada switch.
Gambar 4.35 VLAN IP Address
Setelah kita mengaktifkan VLAN pada switch kemudian kita memberikan
IP address kepada VLAN 60 (IT Support). Pemberian IP address pada
VLAN tersebut bertujuan untuk manajemen switch. Cara pengaksesannya
nanti akan melalui fasilitas telnet pada command prompt windows. Jadi
tidak melalui hyperterminal lagi, seperti proses awal konfigurasi. VLAN
95
yang lain tidak diberikan IP address, karena hanya VLAN 60 saja yang
berwenang untuk mengatur proses konfigurasi switch.
Gambar 4.36 Interface Switch port Configuration
Gambar 4.36 merupakan proses pengkonfigurasian switchport interface.
Disini kita menyeting jenis mode jalur VLAN yang akan melalui
interface. Jenisnya ada dua yaitu access dan trunk. Mode access hanya
memungkinkan 1 jenis VLAN saja yang melalui port pada switch.
Sementara mode trunk memungkinkan banyak VLAN untuk melalui port
pada switch.
96
Gambar 4.37 Trunk Configuration
Gambar 4.37 merupakan pemberian mode trunk pada interface 0/23.
Interface ini disetting dengan mode trunk karena akan dihubungkan dengan
router.
97
Gambar 4.38 VLAN 70 Configuration
Gambar diatas merupakan penambahan VLAN untuk server yaitu VLAN
70.
4.4.3 Konfigurasi Router Pada Packet Tracer
Gambar 4.39 PC – Router Via Console Cable
98
Gambar 4.40 Terminal Configuration
Pada gambar 4.39 dan 4.40 dijelaskan tentang pengkonfigurasian
router melalui PC. Proses pengkonfigurasian router sama dengan proses
pengkonfigurasian switch yaitu melalui terminal pada simulator atau pada
hyperterminal pada microsoft windows xp. Pada gambar diatas merupakan
interface terminal pada packet tracer.
99
Gambar 4.41 Setting name and password router
Pada gambar 4.41 dijelaskan bahwa pada tahapan ini kita memberi
nama router yang akan kita konfigurasi. Selain memberi nama kita juga
dapat memberi password untuk admin yang akan masuk ke tahapan exec
maupun tahapan selanjutnya yaitu previleged . Proses ini sama dengan
proses awal pada konfigurasi switch.
100
Gambar 4.42 Inter VLAN Configuration
Gambar 4.42 merupakan tahapan inter VLAN routing configuration.
Tahapan ini diperlukan agar setiap VLAN dapat saling berkomunikasi. Jika
tahapan ini tidak dilakukan maka setiap VLAN hanya dapat berkomunikasi
dengan VLAN itu sendiri.
101
Gambar 4.43 Port Activation
Pada gambar 4.43 merupakan tahapan untuk mengaktifkan port
router (interface fa 0/0). Setelah port router state menjadi up maka router
dapat terhubung dengan switch sehingga dapat berkomunikasi.
102
Gambar 4.44 Topologi LAN
Setelah kita melakukan pengkonfigurasian router, kita
menghubungkan router yang telah kita setting ke port dua puluh tiga pada
switch yang sudah kita setting dalam mode trunk. Lalu kita menghubungkan
tiap – tiap PC ke masing – masing port pada switch sesuai dengan VLAN
yang telah kita konfigurasi.
103
4.4.4 Konfigurasi PC pada packet tracer
Gambar 4.45 IP Configuration PC
Setelah PC, switch dan router tersambung selanjutnya kita melakukan
setting IP address pada PC. Default gateway harus diisi sama dengan default
gateway yang sudah di setting pada router agar PC dapat berkomunikasi
dengan PC pada VLAN lain.
104
Nama Bagian IP
PC A PC B Subnet Mask Gateway KA SUDIN P2B 192.168.10.2 255.255.255.0 192.168.10.1 SUBBAG TU P2B 192.168.20.2 192.168.20.3 255.255.255.0 192.168.20.1 SEKSI PERIZINAN PEMBAGUNAN SUDIN PERIZINAN BANGUNAN 192.168.30.2 192.168.30.3 255.255.255.0 192.168.30.1 KEPALA SUKU DINAS PERIZINAN BANGUNAN 192.168.40.2 192.168.40.3 255.255.255.0 192.168.40.1 SUBBAG TU PEIZINAN BANGUNAN 192.168.50.2 192.168.50.3 255.255.255.0 192.168.50.1 IT SUPPORT 192.168.60.2 192.168.60.3 255.255.255.0 192.168.60.1 SERVER DATABASE 192.168.70.2 192.168.70.3 255.255.255.0 192.168.70.1
Tabel 4.1 Tabel IP Address
Tabel 4.1 adalah tabel yang berisi pembagian IP untuk masing-masing
komputer pada setiap bagian.
4.4.5 Konfigurasi VPN
Untuk perancangan jaringan VPN , baik untuk server maupun
client , kami menggunakan fasilitas VPN dari Windows 7. Windows 7
menyediakan f asilitas VPN yang mudah untuk diimplementasikan.
4.4.5.1 Konfigurasi Server
Proses – proses konfigurasi VPN Server sebagai berikut :
1. Buka Control Panel dari menu Start pilih Control Panel,
kemudian pilih Network and Internet. Lihat gambar 4.46.
105
Gambar 4.46 Step 1
2. Pada halaman Nework and Internet pilih Network and Sharing
Center.
Gambar 4.47 Step 2
106
3. Pada halaman Network and Sharing Center, pilih Change
adapter settings.
Gambar 4.48 Step 3
4. Pada halaman Network Connection, klik menu File kemudian
pilih New Incomming Connection. Pada komputer Windows 7
yang kami jadikan VPN server terdapat 2 NIC, yang satu
terhubung ke jaringan Intenal dan yang satunya lagi ke jaringan
Eksternal (internet) dan menggunakan IP Public, karena IP public
inilah yang akan kita gunakan sebagai pintu masuk, sebagai contoh
118.136.91.64.
107
Gambar 4.49 Step 4
5. Pada halaman Who may connect to this computer ?, di sini kita
bisa memilih user siapa saja yang boleh melakukan koneksi VPN,
jika ingin menambahkan user yang lain dapat mengklik tombol
Add someone, selanjutnya jika sudah selesai klik Next.
Gambar 4.50 Step 5
108
6. Pada halaman How will people connect? Jangan lupa mencentang
Through the internet karena kita memanfaatkan koneksi internet
untuk terkoneksi ke Server VPN.
Gambar 4.51 Step 6
7. Selanjutnya pada halaman Networking software allow, klik pada
Internet proctocol Version 4 (TCP/IPv4) kemudian klik
Properties untuk mengalokasikan IP untuk Client VPN. Bisa juga
pengalokasian IP secara otomatis menggunakan DHCP.
Gambar 4.52 Step 7a
109
Gambar 4.53 Step 7b
8. Pada halaman The people you chose can now, akan menampilkan
nama komputer dari Server VPN kemudian klik tombol Close.
Gambar 4.54 Step 8
110
9. Selanjutnya pada halaman Network Connection akan muncul
Incomming Connection seperti terlihat pada gambar di bawah.
Gambar 4.55 Step 9
Setelah melakukan konfigurasi koneksi VPN selanjutnya
kita melakukan konfigurasi port forwarding. Hal ini dikarenakan
server VPN yang kita gunakan berada di belakang router.
Prosesnya dapat dilihat pada gambar 4.56
Gambar 4.56 Port Forwarding
111
4.4.5.2 Konfigurasi Client
Proses – proses konfigurasi VPN Client sebagai berikut :
1. Buka Control Panel, dari menu Start – Control Panel – Nework
and Internet - Network and Sharing Center kemudian pilih
Setup a new connection or network.
Gambar 4.57 Step 1
2. Pada halaman Choose a connection option pilih pilihan Connect
to a workspace dimana memang kita ingin melakukan koneksi
VPN kemudian klik tombol Next.
Gambar 4.58 Step 2
112
3. Pada halaman Do you want tu use a connection that you already
have? Pilih pilihan No, create a new connection kemudian klik
tombol Next.
Gambar 4.59 Step 3
4. Pada halaman How do you want to connect? Pilih pilihan Use
my Internet connection (VPN).
Gambar 4.60 Step 4
113
5. Pada halaman Type The Internet Address to Connect to masukan
IP public dari VPN server (118.136.91.64).
Gambar 4.61 Step 5
6. Pada halaman Type your username and password, masukan
salah satu Username dan Password dari akun yang telah dibuat
pada saat pengaturan VPN Server kemudian klik tombol Connect.
Sebagai contoh masukkan User name “Gatra” , Password “1234”.
Gambar 4.62 Step 6
114
7. Selanjutnya VPN client akan melakukan koneksi ke VPN server
dan VPN server akan melakukan verifiying terhadap username dan
password yang telah di masukkan, tunggu proses sampai selesai.
Gambar 4.63 Step 7
8. Jika berhasil akan terlihat seperti dibawah ini.
Gambar 4.64 Step 8
115
4.5 Evaluasi Sistem
4.5.1 LAN
Untuk mengevaluasi dari sistem jaringan LAN yang telah kami
rancang di packet tracer, kami menggunakan fasilitas command ping dari
command prompt untuk memeriksa apakah jaringan tersebut sudah
tersambung dengan baik. Tes ping dilakukan pada PC KA SUDIN P2B ke
PC SUBBAG TU SUDIN P2B dan ke application server. Lihat gambar
4.65 dan gambar 4.66
Gambar 4.65 Ping ke Subbag TU Sudin P2B
116
Gambar 4.66 Ping ke Application Server
Setelah itu dilakukan juga tes terhadap Application Server. Tes
yang dilakukan yaitu dengan mengakses file html yang disimpan di server
tersebut. Sebelumnya kita set dulu DNS Server pada PC yang akan kita tes.
Alamat DNS servernya disesuaikan dengan alamat IP dari server tempat
menyimpan DNS. Lihat gambar 4.67 dan gambar 4.68.
Gambar 4.67 Setting DNS Pada PC KA SUDIN P2B
117
Gambar 4.68 Web Tes
118
Tes Komputer Asal Komputer Target IP Data
Asal Target sent Received loss1 Ka Sudin P2B Subbag TU P2B 192.168.10.2 192.168.20.2 4 3 1 2 192.168.10.2 192.168.20.2 4 4 0 3 192.168.10.2 192.168.20.2 4 4 0 1 Ka Sudin P2B Seksi Perizinan Sudin 192.168.10.2 192.168.30.2 4 4 0 2 Perizinan Pembangunan 192.168.10.2 192.168.30.2 4 4 0 3 192.168.10.2 192.168.30.2 4 4 0 1 Ka Sudin P2B Kepala Sudin Perizinan 192.168.10.2 192.168.40.2 4 4 0 2 Bangunan 192.168.10.2 192.168.40.2 4 3 1 3 192.168.10.2 192.168.40.2 4 4 0 1 Ka Sudin P2B Subbag TU Perizinan 192.168.10.2 192.168.50.2 4 4 0 2 Pembangunan 192.168.10.2 192.168.50.2 4 4 0 3 192.168.10.2 192.168.50.2 4 4 0 1 Ka Sudin P2B IT support 192.168.10.2 192.168.60.2 4 3 0 2 192.168.10.2 192.168.60.2 4 4 0 3 192.168.10.2 192.168.60.2 4 3 0 1 Ka Sudin P2B Server Database 192.168.10.2 192.168.70.2 4 4 0 2 192.168.10.2 192.168.70.2 4 4 0 3 192.168.10.2 192.168.70.2 4 3 0 1 Subbag TU P2B Seksi Perizinan Sudin 192.168.20.2 192.168.30.2 4 4 0 2 Perizinan Pembangunan 192.168.20.2 192.168.30.2 4 4 0 3 192.168.20.2 192.168.30.2 4 4 0 1 Subbag TU P2B Kepala Sudin Perizinan 192.168.20.2 192.168.40.2 4 4 0 2 Bangunan 192.168.20.2 192.168.40.2 4 4 0 3 192.168.20.2 192.168.40.2 4 4 0 1 Subbag TU P2B Subbag TU Perizinan 192.168.20.2 192.168.50.2 4 4 0 2 Pembangunan 192.168.20.2 192.168.50.2 4 3 1 3 192.168.20.2 192.168.50.2 4 3 1 1 Subbag TU P2B IT support 192.168.20.2 192.168.60.2 4 4 0 2 192.168.20.2 192.168.60.2 4 4 0 3 192.168.20.2 192.168.60.2 4 3 1
Tabel 4.2 Test Ping
119
Tes Komputer Asal Komputer Target IP Data
Asal Target sent Received loss1 Subbag TU P2B Server Database 192.168.20.2 192.168.70.2 4 4 02 192.168.20.2 192.168.70.2 4 3 13 192.168.20.2 192.168.70.2 4 4 0
1 Seksi Perizinan Sudin Kepala Sudin Perizinan 192.168.30.2 192.168.40.2 4 4 0
2 Perizinan Pembangunan Bangunan 192.168.30.2 192.168.40.2 4 4 03 192.168.30.2 192.168.40.2 4 4 01 Seksi Perizinan Sudin Subbag TU Perizinan 192.168.30.2 192.168.50.2 4 4 02 Perizinan Pembangunan Pembangunan 192.168.30.2 192.168.50.2 4 4 03 192.168.30.2 192.168.50.2 4 3 11 Seksi Perizinan Sudin IT support 192.168.30.2 192.168.60.2 4 4 02 Perizinan Pembangunan 192.168.30.2 192.168.60.2 4 4 03 192.168.30.2 192.168.60.2 4 4 01 Seksi Perizinan Sudin Server Database 192.168.30.2 192.168.70.2 4 4 02 Perizinan Pembangunan 192.168.30.2 192.168.70.2 4 3 13 192.168.30.2 192.168.70.2 4 4 01 Kepala Sudin Perizinan Subbag TU Perizinan 192.168.40.2 192.168.50.2 4 3 12 Banguna Pembangunan 192.168.40.2 192.168.50.2 4 4 03 192.168.40.2 192.168.50.2 4 4 01 Kepala Sudin Perizinan IT support 192.168.40.2 192.168.60.2 4 4 02 Banguna 192.168.40.2 192.168.60.2 4 4 03 192.168.40.2 192.168.60.2 4 4 01 Kepala Sudin Perizinan Server Database 192.168.40.2 192.168.70.2 4 3 12 Banguna 192.168.40.2 192.168.70.2 4 4 03 192.168.40.2 192.168.70.2 4 4 01 Subbag TU Perizinan IT support 192.168.50.2 192.168.60.2 4 4 02 Pembangunan 192.168.50.2 192.168.60.2 4 4 03 192.168.50.2 192.168.60.2 4 4 01 Subbag TU Perizinan Server Database 192.168.50.2 192.168.70.2 4 4 02 Pembangunan 192.168.50.2 192.168.70.2 4 4 03 192.168.50.2 192.168.70.2 4 3 11 IT support Server Database 192.168.60.2 192.168.70.2 4 4 02 192.168.60.2 192.168.70.2 4 3 13 192.168.60.2 192.168.70.2 4 4 0
Tabel 4.3 Test Ping 2
120
4.5.2 VPN
4.5.2.1 Server
Untuk tes VPN pada server sama seperti dengan LAN
yaitu menggunakan fasilitas ping. Server mencoba ping ke
komputer client dengan VPN IP 192.168.1.111 dan juga melihat
berapa jumlah incoming connection pada server.
Gambar 4.69 Incoming Connection
Gambar 4.70 Ping Ke Client
121
4.5.2.2 Client
Untuk client kami melakukan tes ping ke server dengan
VPN IP 192.168.1.112 dan juga mengecek akses ke share folder
server.
Gambar 4.71 Ping ke Server
Gambar 4.72 Akses Share Folder Server
122
Gambar 4.73 Share Folder Server
Dari proses ping dan shared folder menunjukkan efisiensi
waktu dan biaya karena proses pengiriman data dari kecamatan ke
walikota atau sebaliknya dapat berlangsung dengan cepat.
Dari proses diatas juga menunjukkan kemudahan dalam
hal pengarsipan dibanding dengan menggunakan sistem pengarsipan
manual.
123
Gambar 4.74 Konfigurasi keamanan
Dari gambar diatas menunjukkan keamanan data pada
jaringan WAN karena hanya client yang dipilih yang bisa membuat
akses VPN.
Top Related