Download - BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

Transcript
Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

46

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process

PT Patent Process yang didirikan tanggal 05 Maret 1995 oleh Bp. Julius Hansen

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. PT Patent Process beralamat di

Jl. Pondok Randu No. 68 Rt. 004 Rw. 02 Duri Kosambi – Jakarta Barat. Bidang utama dari PT

Patent Process adalah pencetakan kalender & agenda (setiap bulan Juli - bulan Januari),

brosur, flyer, company profile, paperbag, barang promosi (tas, pulpen, jam), nota, memo,

kartu nama, stempel warna serta kebutuhan barang cetakan lainnya.

Pada periode 1995-1997, perusahaan masih berusaha untuk mendapatkan pelanggan

dari jenis barang cetakan yang terbatas pada teknis cetak sablon (screen printing) seperti

kartu nama, kop surat, amplop dan stempel warna. Baru mulai pada tahun 1998, setelah

terjadinya kerusuhan Mei 1998, perusahaan mulai memasuki bidang pencetakan kalender &

agenda. Tahun itu banyak pemain pasar pada bidang pencetakan kalender & agenda ini yang

tidak beroperasi, maka perusahaan mendapat banyak pelanggan.

Dengan modal hasil keuntungan dari pencetakan kalender & agenda setiap tahun

mulai tahun 1998, perusahaan mulai membeli peralatan yang menunjang kegiatan usaha,

yang di antaranya:

- Komputer, scanner dan printer laser.

- Alat jepit kalender dinding.

- Alat spiral kalender meja.

- Mesin spiral kalender (dynamo).

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

47

- Mesin potong kertas ukuran plano.

- 1 unit mobil box Daihatsu Zebra, 1 unit mobil minibus Daihatsu Zebra.

- 7 unit sepeda motor Honda.

- Mesin offset merek Gronhi 860 (ukuran kertas max. folio, 1 warna non

separasi).

- Mesin expose plat cetak ukuran folio.

4.1.2 Alur Kerja Perusahaan

Alur kerja dari PT Patent Process adalah sebagai berikut,

Gambar 4.1

Alur Kerja PT Patent Process

(Sumber : PT Patent Process)

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

48

Keterangan :

1. Perusahaan menerima order yang dapat berasal dari order via telepon dari customer

lama, panggilan via telepon dari customer baru yang diperoleh dari penyebaran brosur

dan order dari tenaga pemasaran keliling.

2. Order yang diterima dicatat oleh tenaga administrasi sekaligus disiapkan barang-

barangnya.

3. Order untuk produk yang baru maupun produk lama yang direvisi diserahkan ke bagian

desain grafis untuk dibuatkan desain-nya. Salesperson mendiskusikan hasil desain ini

dengan customer sehingga dapat direvisi dan disetujui.

4. Desain yang sudah disetujui diserahkan ke bagian produksi berbentuk film cetak untuk

diproses.

5. Barang yang sudah selesai dikemas dan diantar ke customer

6. Bagian keuangan membuat penagihan.

Pada bisnis percetakan ini, bagian yang terpenting selain pemasaran adalah bagian

desain grafis karena desain yang bagus akan menarik konsumen. Tidaklah mudah untuk

mencari tenaga kerja desain grafis yang cocok dengan gaya desain yang dimiliki oleh

perusahaan karena masing-masing desainer grafis memiliki gaya desain tersendiri. Untuk

menyesuaikan gaya desain antara perusahaan dan desainer diperlukan waktu yang cukup

lama yaitu sekitar 6 (enam) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun. Oleh sebab itu, perusahaan

harus pandai menjaga aset sumber daya manusia ini.

PT Patent Process memiliki tenaga kerja berjumlah sekitar 60 (enam puluh) orang.

Tenaga kerja tersebut terdiri dari tenaga pemasaran sebanyak 4 (empat) orang, desain grafis

5 (lima) orang, administrasi dan keuangan 7 (tujuh) orang, bagian produksi sablon 18

(delapan belas) orang, bagian produksi mini offset 1 (satu) orang, bagian finishing 20 (dua

puluh) orang dan bagian delivery 4 (empat) orang.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

49

Pelanggan dari PT Patent Process berjumlah sekitar 1000 entitas usaha yang meliputi

perusahaan berskala besar, skala menengah dan UMKM. Perusahaan skala besar antara lain

(PT NGK Busi Indonesia, PT Malindo Feedmill Tbk, PT Steel Center Indonesia, PT Rinnai

Indonesia), perusahaan skala menengah (PT Adicaraka Tirta Countainerline, PT Forta Larese –

produsen sepatu safety Cheetah, PT Adimas Isolasitama) serta usaha kecil seperti toko

perhiasan mas di pasar-pasar Jabodetabek dan Banten, toko bahan bangunan dan usaha kecil

lainnya.

4.1.3 Analisis Industri Porter

Ancaman pendatang baru

Kekuatan KekuatanPenawaran PenawaranPemasok Pembeli

Ancaman Jasa/ProdukPengganti

Gambar 4.2

Lima Elemen Kekuatan Persaingan yang Memengaruhi Persaingan Industri

Sumber: Phillip Kottler, Manajemen Pemasaran, edisi kesembilan jilid 1,

(Jakarta: PT. INDEKS kelompok Gramedia, 2005)

Persaingan Industri

Negatif

Pendatang BaruNegatif

PemasokNetral

PembeliPositif

Produk PenggantiPositif

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

50

Keterangan :

1. Ancaman pendatang baru/rintangan masuk industri

a. Skala Ekonomis

Industri percetakan (bukan penerbit) merupakan industri yang bekerja

berdasarkan pesanan dari konsumen. Jumlah produksi suatu jenis barang cetakan

sangat bergantung pada kebutuhan konsumen. Jadi berapapun jumlah pesanan akan

dikerjakan asalkan konsumen menyetujui biayanya. Oleh karena itu faktor skala

ekonomis merupakan suatu rintangan masuk industri yang nilainya tidak signifikan.

Contoh skala ekonomis barang cetakan yang sering dipesan oleh konsumen yang

menggunakan mesin cetak separasi offset adalah pembuatan 6 rim brosur full colour

ukuran A4 memerlukan modal sebesar Rp. 1.182.000,-. Perhitungan lengkap tersedia

pada lampiran IV.

b. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan. Pada

industri percetakan, pelanggan setia sulit untuk didapat karena biasanya konsumen

adalah perusahaan yang sensitif terhadap harga. Pelanggan setia pada industri ini

hanya akan didapat apabila komunikasi terjalin dengan baik, kualitas yang

memuaskan serta harga yang selalu kompetitif. Jadi dapat disimpulkan bahwa

diferensiasi produk tidak merupakan faktor rintangan masuk yang signifikan.

c. Kebutuhan Modal

Di industri percetakan selain ada percetakan besar yang terintegrasi (mempunyai

sumber daya dan peralatan yang lengkap, contoh : PT Gramedia, PT Temprint, PT

PERURI, PT Victory Offset, PT Cahaya Harapan Satya), percetakan yang hanya

mempunyai sebagian peralatan saja (PT Patent Process), terdapat pula percetakan

yang hanya mempunyai kemampuan pemasaran saja dan menggantungkan seluruh

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

51

proses produksi pada usaha jasa terspesialisasi di masing-masing bidang proses

produksi yaitu pra-cetak, cetak dan post-cetak. Sub industri Pra-cetak adalah suatu

kumpulan perusahaan yang bisnisnya mengerjakan proses pra-cetak seperti biro

desain, print master film dan jasa mencetak contoh warna/colour proof, sedangkan

sub industri cetak/printing usaha jasa yang menerima ongkos cetak saja pada mesin

cetak offset separasi. Sub industri post-cetak adalah jasa penyelesaian/finishing yaitu

laminating/vernish, pond, serta penjilidan/binding. Dengan demikian maka tidak

diperlukan modal yang besar, cukup pengetahuan tentang industri percetakan dan

kemampuan mencari pesanan untuk memasuki industri ini sehingga kebutuhan modal

adalah faktor rintangan masuk yang tidak signifikan.

d. Biaya Beralih Pemasok

Bagi konsumen, tidak sulit dan mahal untuk beralih pemasok karena hampir

semua percetakan dapat membuat logo dan identitas perusahaan tersebut dengan

hasil yang relatif identik. Konsumen hanya mempertimbangkan kualitas hasil produksi

dan harga yang ditawarkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya beralih pemasok

adalah faktor rintangan masuk yang tidak signifikan

e. Akses ke Jaringan Distribusi

Industri percetakan merupakan usaha dengan satu lapisan distribusi saja yaitu

produsen langsung menjual produknya ke konsumen tanpa ada perantara. Dengan

demikian maka jaringan distribusi hanya bergantung dari armada pengantar barang

perusahaan yang bersangkutan. Jadi akses ke jaringan distribusi adalah faktor

rintangan masuk yang tidak signifikan.

f. Kebijakan Pemerintah

Sampai saat ini tidak ada kebijakan pemerintah yang membatasi industri

percetakan kecuali aturan perindustrian yang umum. Setiap entitas usaha dapat

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

52

memasuki industri tanpa ada masalah dengan peraturan pemerintah. Jadi faktor

kebijakan pemerintah adalah faktor rintangan masuk yang tidak signifikan.

Kesimpulan : Dengan 6 faktor yang menyatakan bahwa rintangan masuk industri tidak

signifikan, maka ancaman pendatang baru di industri percetakan dapat dikategorikan

besar sehingga merupakan nilai negatif bagi industri.

2. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

a. Konsentrasi Pemasok

Industri percetakan merupakan industri dengan jumlah entitas usaha yang sangat

banyak sehingga pemasok tidak berkonsentrasi melayani beberapa perusahaan saja.

Dengan demikian pemasok tidak dapat memaksakan pengaruh yang besar pada hal

harga, mutu dan syarat-syarat pembelian. Jadi kekuatan pemasok dikategorikan kecil.

b. Adanya Produk Subtitusi

Semua produk pemasok seperti kertas, tinta cetak, mesin cetak, mesin potong

kertas, mesin pond, pisau pond, produk kimia untuk kebutuhan cetak (minyak

pengencer, pembersih tinta, penguat ketahanan plat) merupakan barang-barang yang

dibutuhkan oleh industri percetakan dan sampai saat ini belum ada produk

penggantinya. Jadi faktor produk subtitusi ini adalah kekuatan pemasok yang nilainya

signifikan.

c. Volume Penjualan kepada Industri-industri

Pemasok untuk industri percetakan tidak dapat memasok produknya ke industri

lain karena sifat khas dari produk tersebut. Dengan demikian maka pemasok hanya

bisa menjual pada satu industri saja dan otomatis industri percetakan adalah pembeli

terbesar dari semua produk pemasok tersebut. Jadi faktor volume penjualan ini tidak

merupakan faktor yang signifikan bagi kekuatan pemasok.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

53

d. Produk Pemasok Merupakan Input Penting bagi Industri

Tentu saja keseluruhan produk pemasok penting bagi industri karena tanpa

bahan baku dan bahan pendukung, proses produksi tidak dapat berjalan. Terlebih lagi

produk pemasok ini tidak mempunyai produk pengganti. Jadi faktor ini adalah faktor

yang signifikan bagi kekuatan pemasok

e. Biaya Peralihan Pemasok

Persaingan antara pemasok industri percetakan sendiri cukup ketat karena jumlah

pemasok tidak bisa dibilang sedikit. Oleh karena itu, perusahaan tidak susah dan tidak

mengeluarkan biaya banyak untuk beralih pemasok. Hal itu dikarenakan produk dan

pelayanan antara pemasok yang satu dengan yang lainnya tidak jauh berbeda. Pada

tahap awal berganti pemasok, masalah yang ada hanyalah tempo pembayaran saja.

Dengan demikian biaya peralihan pemasok bukan merupakan faktor yang signifikan

bagi kekuatan pemasok.

f. Ancaman Integrasi Maju oleh Pemasok

Pemasok industri percetakan dengan mudah dapat berintegrasi dengan industri

percetakan karena mereka sudah mengenal industri dan bermodal cukup. Dengan

demikian, industri kurang mampu untuk mendapatkan syarat pembelian yang lebih

baik karena bila keuntungan pemasok berkurang mereka akan melihat kemungkinan

integrasi tersebut. Jadi faktor ini merupakan faktor yang signifikan bagi kekuatan

pemasok.

Kesimpulan : Dengan 3 faktor yang menyatakan bahwa kekuatan tawar-menawar

pemasok tidak signifikan dan 3 faktor yang menyatakan bahwa kekuatan tawar-menawar

pemasok signifikan, maka kekuatan tawar-menawar pemasok di industri percetakan dapat

dikategorikan sedang/seimbang sehingga merupakan nilai netral bagi industri.

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

54

3. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

a. Pembeli merupakan Pelanggan Utama yang Dominan

Biasanya perusahaan percetakan mempunyai banyak pelanggan dimana

pelanggan terbesar pun tidak menjadi dominan dalam keseluruhan penjualan

perusahaan. Hanya saja pelanggan tersebut tetap dipentingkan dalam semua proses

pesanannya. Ada beberapa perusahaan yang memang melayani satu kelompok

pelanggan yang besar dan pekerjaan lainnya hanya sampingan seperti PT Gramedia

yang melayani grupnya sendiri (penerbit Gramedia Pustaka, Gramedia Majalah, Elex

Media Komputindo, Level Komik, MnC, Koran Kompas, Warta Kota) atau PT Temprint

yang merupakan grup Tempo tetapi itu adalah pengecualian. Jadi dapat disimpulkan

bahwa faktor ini bukan merupakan faktor yang signifikan bagi kekuatan pembeli.

b. Dampak Pembelian Produk Terhadap Biaya Pembeli

Biasanya produk yang dibeli oleh pelanggan industri percetakan adalah barang-

barang untuk keperluan promosi dan administrasi dimana keduanya bukan

merupakan biaya yang utama dalam keperluan pelanggan. Dengan keadaan yang

demikian, dampak pembelian produk terhadap biaya pembeli tidak besar. Bila

pengaruhnya tidak besar, maka pembeli tidak terlalu peka terhadap harga meskipun

tetap mencari harga yang cocok dengan keadaan keuangannya. Jadi faktor ini tidak

signifikan bagi kekuatan pembeli.

c. Diferensiasi Produk

Produk industri percetakan adalah paduan dari proses produksi fisik dan jasa

dimana setiap produk berbeda satu sama lain. Setiap perusahaan percetakan berbeda

cara pendekatan komunikasi dengan konsumen yang berdampak pada hasil desain.

Disinilah faktor hubungan personal antara salesperson dan konsumen berperan. Bila

hubungan tersebut dirasa cocok oleh konsumen maka konsumen tersebut akan

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

55

menjadi pelanggan setia. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor ini tidak signifikan bagi

kekuatan pembeli.

d. Dampak Produk Terhadap Mutu/Kinerja Pembeli

Produk industri percetakan sebagai alat promosi (brosur, company profile, flyer,

kartu nama) dan sebagai alat administrasi (faktur, surat jalan, memo) tidak terlalu

berpengaruh terhadap mutu produk ataupun kinerja dari pembeli. Hal ini dikarenakan

sifat dari produk percetakan yang merupakan pendukung dari kegiatan pembeli.

Dengan demikian pembeli mungkin akan peka terhadap harga dan memilih pemasok

yang menawarkan harga yang termurah. Jadi faktor ini signifikan bagi kekuatan

pembeli.

e. Informasi Pembeli tentang Produk

Pembeli produk percetakan dengan jumlah yang kecil biasanya akan

mengandalkan catatan penawaran harga yang terdahulu sedangkan pembeli dalam

jumlah yang besar akan mengadakan tender sederhana untuk membandingkan harga

dari beberapa pemasok. Informasi tentang produk percetakan yang baik dan lengkap

akan membuat posisi tawar-menawar pembeli menjadi lebih kuat. Jadi faktor ini

signifikan bagi kekuatan pembeli.

f. Biaya Beralih Pemasok

Seperti yang telah dijelaskan, tidak sulit dan mahal bagi konsumen untuk beralih

pemasok karena hampir semua percetakan dapat membuat logo dan identitas

perusahaan tersebut dengan hasil yang relatif identik. Konsumen mempertimbangkan

kualitas hasil produksi dan harga yang ditawarkan. Tetapi bila hubungan komunikasi

dirasakan cocok dan bermanfaat bagi konsumen, maka konsumen akan merasa mahal

dan susah untuk berganti pemasok. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya beralih

pemasok adalah faktor kekuatan tawar-menawar pembeli yang tidak signifikan.

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

56

Kesimpulan : Dengan 4 faktor yang menyatakan bahwa kekuatan tawar-menawar pembeli

tidak signifikan dan 2 faktor yang menyatakan bahwa kekuatan tawar-menawar pembeli

signifikan, maka kekuatan tawar-menawar pembeli di industri percetakan dapat

dikategorikan sedang sehingga merupakan nilai positif bagi industri.

4. Ancaman Produk Pengganti

Sampai saat ini belum ada yang bisa mengantikan produk dari industri percetakan seperti

brosur, flyer, company profile, administrasi kantor dan kartu nama karena fungsinya yang

unik sebagai alat promosi dan alat administrasi. Solusi e-paper yang diperkenalkan oleh

IBM maupun media promosi digital seperti e-mail, pesan singkat multimedia (MMS)

maupun internet dan media elektronik lainnya saat ini hanya melengkapi fungsi dari

produk percetakan. Jadi ancaman produk pengganti dapat dikategorikan tidak signifikan.

Kesimpulan : Dengan nilai ancaman produk pengganti bagi industri percetakan yang

tidak signifikan, maka faktor ancaman produk pengganti merupakan nilai positif bagi

industri.

5. Persaingan Dalam Industri

a. Jumlah Pesaing

Jumlah perusahaan dalam industri percetakan sekitar 7760 perusahaan yang

terdaftar (Edwin Tirani, Media Indonesia Online, 2007) dan dipercaya masih banyak

yang tidak terdaftar. Hal ini mengakibatkan persaingan menjadi sangat ketat

termasuk perang harga. Jadi jumlah pesaing merupakan faktor persaingan dalam

industri yang signifikan

b. Pertumbuhan Industri

Pertumbuhan industri percetakan masih rendah yaitu sekitar 3-3,5% meskipun

sudah mengalami kenaikan akibat stagnasi resesi ekonomi tahun 1998 (Tri Wahyuni,

Suara Karya Online, 2007). Pertumbuhan yang lambat mengakibatkan perusahaan

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

57

yang ada saling berebut pasar yang ada sehingga persaingan tinggi. Dengan

demikian, maka pertumbuhan industri menjadi faktor persaingan industri yang

signifikan

c. Biaya Tetap

Bila perusahaan percetakan membeli mesin cetak offset separasi yang harganya

mahal (Rp. 500.000.000 keatas) maka perusahaan tersebut akan mengoptimalkan

investasi itu dengan mencari order untuk mencukupi kapasitas mesin selama 24 jam.

Itu berarti akan meningkatkan persaingan dalam industri. Oleh sebab itu, biaya tetap

yang tinggi adalah faktor persaingan industri yang signifikan.

d. Pesaing yang Beragam

Jumlah perusahaan percetakan yang cukup banyak menjadikan industri ini tidak

seragam dan berbeda asal-usul, kepribadian dan strategi bisnis pada masing-masing

perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan yang ada akan terus bersaing dan berhadapan

karena perbedaan strategi dan pendekatan kepada konsumen. Jadi pesaing yang

beragam merupakan faktor persaingan dalam industri yang signifikan

Kesimpulan : Dengan 4 faktor yang menyatakan bahwa persaingan dalam industri

signifikan, maka persaingan dalam industri di industri percetakan dapat dikategorikan

besar sehingga merupakan nilai negatif bagi industri

6. Kesimpulan Analisis Industri Porter

Secara keseluruhan, nilai positif dari analisis industri porter untuk industri percetakan

adalah 2 poin yaitu kekuatan tawar menawar pembeli dan produk pengganti. Nilai

negatifnya 2 poin yaitu ancaman pendatang baru/rintangan masuk industri dan persaingan

dalam industri. Sedangkan nilai netral 1 poin yaitu kekuatan tawar-menawar pemasok.

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

58

Maka industri percetakan pada analisis kekuatan industri Porter berada dalam keadaan

netral (kekuatan dan kelemahan sama kuat). Dengan keadaan demikian, maka perusahaan

dalam industri ini masih layak untuk mengembangkan perusahaan.

4.2 Prosedur Penilaian Studi Kelayakan Investasi

Untuk melakukan investasi penambahan mesin cetak separasi, harus terlebih dahulu

dilakukan studi kelayakan investasi. Keputusan yang diambil tanpa melalui proses perhitungan

yang matang dengan melibatkan berbagai aspek dapat merugikan perusahaan di masa

depan. Semua investasi memiliki tingkat resiko yang berbeda-beda, namun dengan

melakukan studi kelayakan investasi terlebih dahulu maka resiko tersebut dapat diminimalisir.

Studi kelayakan investasi penambahan mesin cetak offset separasi pada PT Patent

Process dilakukan melalui tahapan-tahapan penilaian investasi berikut ini.

4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar merupakan aspek pertama yang akan dibahas dalam studi kelayakan

investasi. Analisis ini dimaksudkan untuk melihat potensi pasar, laju permintaan dan

menentukan target penjualan, serta mengetahui pasar apa saja yang ada serta bagaimana

tingkat hambatan yang ada. Berikut ini merupakan analisis-analisis yang berhubungan dengan

aspek pasar.

4.2.1.1 Analisis Permintaan Pasar

Pada tabel 4.1 di bawah ini merupakan data historis penjualan keseluruhan PT Patent

Process pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Khusus penjualan dengan

menggunakan mesin cetak separasi pada periode yang sama tertera pada tabel 4.2. Investasi

ini adalah penambahan mesin cetak separasi, oleh karena itu yang akan digunakan adalah

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

59

data penjualan khusus separasi warna. Perhitungan proyeksi penjualan akan ditampilkan

mulai dari tabel 4.3 sampai dengan tabel 4.4

Tabel 4.1 Penjualan Aktual Keseluruhan Tahun 2004-2006

Tahun Periode Penjualan Jumlah

2004

Triwulan I Rp 224,500,000

Rp 1,915,011,000 Triwulan II Rp 257,810,000 Triwulan III Rp 582,450,000 Triwulan IV Rp 850,251,000

2005

Triwulan I Rp 184,750,000

Rp 2,086,772,500 Triwulan II Rp 254,325,000 Triwulan III Rp 621,947,500 Triwulan IV Rp 1,025,750,000

2006

Triwulan I Rp 215,204,000

Rp 2,380,024,500 Triwulan II Rp 261,098,000 Triwulan III Rp 621,947,500 Triwulan IV Rp 1,281,775,000

Sumber : PT Patent Process (2007)

Tabel 4.2 Penjualan Aktual Khusus Separasi Warna Tahun 2004-2006

Tahun Periode Penjualan Jumlah

2004

Triwulan I Rp 78,950,000

Rp 993,350,000 Triwulan II Rp 112,549,000 Triwulan III Rp 325,000,000 Triwulan IV Rp 476,851,000

2005

Triwulan I Rp 95,460,000

Rp 1,264,216,000 Triwulan II Rp 125,786,000 Triwulan III Rp 451,470,000 Triwulan IV Rp 591,500,000

2006

Triwulan I Rp 86,544,000

Rp 1,369,590,000 Triwulan II Rp 124,189,000 Triwulan III Rp 441,207,000 Triwulan IV Rp 717,650,000

Sumber : PT Patent Process (2007)

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

60

Tabel 4.3 Analisis Penjualan Tahun 2004-2006

Tahun Periode (X) Penjualan (Y) X1 XÄ XY2004 Triwulan I Rp 78,950,000 -1 1 -Rp78,950,000

Triwulan II Rp 112,549,000 -2 4 -Rp225,098,000Triwulan III Rp 325,000,000 -3 9 -Rp975,000,000Triwulan IV Rp 476,851,000 -4 16 -Rp1,907,404,000

2005 Triwulan I Rp 95,460,000 -5 25 -Rp477,300,000Triwulan II Rp 125,786,000 -6 36 -Rp754,716,000Triwulan III Rp 451,470,000 1 1 Rp451,470,000Triwulan IV Rp 591,500,000 2 4 Rp1,183,000,000

2006 Triwulan I Rp 86,544,000 3 9 Rp259,632,000Triwulan II Rp 124,189,000 4 16 Rp496,756,000Triwulan III Rp 441,207,000 5 25 Rp2,206,035,000Triwulan IV Rp 717,650,000 6 36 Rp4,305,900,000

Total Rp3,627,156,000 0 182 Rp4,484,325,000Sumber : Data diolah

Perhitungan peramalan kenaikan penjualan tahun 2007:

a nY

2X

XYb

= 3.627.156.000/ 12 = 4.484.325.000/182

= 302.603.000 = 24.639.148

Jadi persamaan regresinya, Y= a + bx

Y = 302.603.000 + 24.639.148x

Setelah memperoleh persamaan regresinya, maka proyeksi angka penjualan untuk periode

berikutnya dapat ditentukan. Sebagai contoh, untuk menghitung proyeksi angka penjualan

pada periode triwulan I tahun 2007 :

Y = a + bx

Y = 302.603.000 + 24.639.148x

Y = 302.603.000 + (24.639.148 x 7)

Y = 302.603.000 + 172.474.038

Y = Rp. 474.737.038

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

61

Demikian pula untuk triwulan II tahun 2007 dan seterusnya mengalami peningkatan sebesar

Rp. 172.474.038/triwulan. Pada tabel 4.4 dibawah ini adalah hasil perhitungan proyeksi

penjualan khusus cetak separasi PT Patent Process.

Tabel 4.4 Proyeksi Penjualan Khusus Separasi Warna PT Patent Process

Tahun Periode X Penjualan (Y) Jumlah2007 Triwulan I 7 Rp 474,737,038

Rp2,046,783,042 Triwulan II 8 Rp 499,376,186 Triwulan III 9 Rp 524,015,334 Triwulan IV 10 Rp 548,654,482

2008 Triwulan I 11 Rp 573,293,630

Rp2,441,009,410 Triwulan II 12 Rp 597,932,778 Triwulan III 13 Rp 622,571,926 Triwulan IV 14 Rp 647,211,074

2009 Triwulan I 15 Rp 671,850,222

Rp2,835,235,778 Triwulan II 16 Rp 696,489,370 Triwulan III 17 Rp 721,128,518 Triwulan IV 18 Rp 745,767,666

2010 Triwulan I 15 Rp 770,406,814

Rp3,229,462,146 Triwulan II 16 Rp 795,045,962 Triwulan III 17 Rp 819,685,110 Triwulan IV 18 Rp 844,324,258

Sumber : Data diolah

Dari data diatas dapat disimpulkan akan adanya peningkatan permintaan dan penjualan dari

PT Patent Process di tahun-tahun mendatang. Tentunya ada bagian dari penjualan tersebut

yang merupakan biaya jasa ongkos cetak sehingga sangat disayangkan apabila dana yang

harus dibayarkan kepada rekanan jasa ongkos cetak tidak dapat digunakan untuk investasi

pembelian mesin cetak offset separasi

Dengan memiliki mesin cetak offset separasi sendiri, juga terbuka pasar untuk

menerima jasa ongkos cetak dari rekan percetakan lain yang belum memiliki mesin cetak

offset separasi sendiri. Rekan-rekan percetakan yang berlokasi di Cengkareng, Puri

Kembangan, Kali Deres, Cipondoh dan sekitarnya adalah pasar yang ideal karena kedekatan

denga lokasi PT Patent Process

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

62

4.2.1.2 Analisis Aspek Pemasaran

Dalam semua jenis usaha, aspek pemasaran sangat penting untuk dipelajari lebih

dalam, karena fungsinya sebagai penghasil pendapatan utama perusahaan. Berbicara

mengenai strategi pemasaran tidak terlepas dari bauran pemasaran atau yang lebih dikenal

dengan marketing mix. Adapun kombinasi dari ke empat bauran pemasaran tersebut antara

lain:

1. Produk (Product)

Produk dari industri percetakan adalah gabungan dari barang dan jasa dimana

keduanya tidak dapat dipisahkan. Jasa dari industri percetakan menjadi penting dalam proses

desain produk dimana komunikasi antara kedua belah pihak sangatlah krusial. Bila komunikasi

tidak berjalan dengan baik, maka kualitas jasa yang diberikan tidak akan memuaskan

konsumen dan produk jadi yang dihasilkan tidak akan sempurna sesuai keinginan konsumen.

Jasa yang baik tentu memerlukan proses produksi dan kualitas produk yang baik pula. Jadi

harus diseimbangkan antara peran jasa dan proses produksi (barang) .

Jenis-jenis produk yang dihasilkan oleh industri percetakan antara lain kartu nama,

surat jalan, memo, kop surat, faktur, administrasi kantor lainnya, brosur, selebaran, poster,

label, kemasan, katalog produk dan company profile. Percetakan dapat menghasilkan produk

lain sesuai keinginan konsumen (tailored) dengan berbagai bahan dan teknis pembuatan.

Produk yang termasuk cetak separasi adalah brosur, katalog produk, selebaran,

poster, company profile, nota ekskusif toko mas (inovasi dari PT Patent Process), label,

kemasan, kartu nama dan kop surat. Dengan jumlah jenis barang tersebut maka merupakan

sebuah kesempatan investasi untuk memiliki mesin cetak offset sendiri agar kualitas produk

dan kecepatan produksi meningkat.

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

63

2. Distribusi (Place)

Rantai distribusi yang digunakan dalam industri percetakan adalah distribusi langsung

yaitu produsen langsung menyalurkan produknya ke konsumen. Hal ini dikarenakan hasil

produksi dari industri percetakan merupakan pesanan dari konsumen. Berikut ini gambar

saluran distribusi yang digunakan dalam industri percetakan ini:

Sumber: PT Patent Process

Gambar 4.3

Rantai Distribusi Langsung

3. Harga (Price)

Dalam penentuan harga, merupakan salah satu keputusan yang cukup penting bagi

perusahaan. Dimana harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi semua

biaya-biaya yang dikeluarkan dan memperoleh laba yang wajar. Laba yang diperoleh laba

yang wajar untuk menjaga konsumen tetap loyal. Perusahaan juga harus memonitor harga di

pasar agar dapat bersaing dengan perusahaan percetakan lainnya.

Memiliki mesin offset cetak separasi sendiri adalah tindakan penghematan agar biaya-

biaya dapat lebih rendah. Penghematan yang dimaksud adalah penghematan jasa ongkos

cetak separasi dan penghematan biaya transportasi pengantaran bahan ke tempat jasa

ongkos cetak dan sebaliknya.

4 Promosi (Promotion)

Kegiatan promosi dilakukan perusahaan dengan cara menyebarkan brosur melalui pos

maupun pembagian langsung dari pintu ke pintu. Cara ini cukup efektif untuk mendapatkan

konsumen baru seperti pengalaman PT Patent Process selama 4 (empat) tahun berjalan.

Setelah mendapat respon konsumen berupa telepon maka tugas tenaga penjualan (salesman)

Perusahan / Pabrik

Konsumen

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

64

untuk datang dan menjelaskan tentang produk yang ditanyakan maupun menerima pesanan

konsumen.

Kesimpulan:

Berdasarkan analisis aspek permintaan bahwa tren permintaan akan produk cetak

separasi terus meningkat yaitu sebesar Rp. 172.474.038/triwulan serta aspek pemasaran

dengan rekomendasi yang ada untuk memiliki mesin cetak offset separasi sendiri maka dapat

disimpulkan bahwa investasi ini layak dijalankan.

4.2.2 Analisis Aspek Teknis

4.2.2.1 Produksi

Dalam aspek produksi analisisnya terdiri dari :

Proses Produksi

Bahan Baku

Peralatan Produksi

Kapasitas Produksi

Layout / Tata Letak

4.2.2.2 Produksi Cetak Separasi

Dalam pencetakan dengan teknis cetak separasi, perusahaan memiliki 4 tahapan

dalam proses produksi antara lain:

1.Desain Grafis

Desain grafis adalah tahapan menuangkan kebutuhan konsumen ke dalam suatu

desain dengan ide dan gagasan dari desainer grafis ditambah materi dari konsumen.

Komunikasi antara konsumen, sales dan desainer grafis harus intens agar tidak terjadi

kesenjangan informasi. Proses ini memakan waktu lebih banyak dari proses lainnya karena

pasti terdapat revisi yang berulang-kali untuk mendapat hasil yang memuaskan bagi

konsumen.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

65

2. Film Proof

Film Proof adalah pembuatan master cetak yang menggunakan plastik film untuk

keperluan proof warna cetak. Proses ini dikerjakan oleh jasa layanan pihak ketiga yang

mengerjakan pembuatan film cetak.

3. Proof Warna Cetak

Proof warna cetak adalah proses untuk mendapatkan warna desain yang kurang

lebih sama dengan pencetakan mesin offset separasi karena biasanya desain yang telah jadi

hanya dicetak/print dengan printer inkjet atau laser saja sehingga warnanya tidak orisinal.

Proses ini dikerjakan oleh pihak ketiga yang membuka usaha jasa proof cetak. Proof inilah

yang menjadi dasar persetujuan konsumen dan patokan operator mesin cetak offset

separasi dalam proses produksi/pencetakan. Tidak tertutup kemungkinan bahwa proof ini

bisa terjadi berulang-kali bila tidak mendapat persetujuan konsumen.

4. Pembelian Bahan Kertas

Setelah desain dan warna disetujui, maka desainer grafis akan menyusun berapa

banyak produk tersebut dicetak dalam 1 lembar sesuai dengan batas maksimum ukuran

mesin cetak. Berdasarkan penyusunan tersebut bagian pembelian akan membeli kertas

sesuai ukuran susunan dan spesifikasi lainnya yang dijanjikan kepada konsumen.

5. Pembuatan Film Cetak

Bila proof warna cetak telah disetujui maka proses selanjutnya adalah pembuatan

master cetak berupa plastik film. Langkah ini sama dengan proses ke dua tetapi hanya beda

penggunaan saja.

6.Pencetakan

Setelah dibuat film untuk cetak maka film tersebut dan proof warna cetak beserta

bahan kertas diserahkan kepada operator mesin cetak (dalam hal ini PT Patent Process

masih menggunakan jasa pihak ketiga karena belum mempunyai mesin sendiri). Oleh

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

66

operator mesin cetak separasi, film tersebut dibuat plat cetak (expose) dan dipasang di

mesin cetak offset separasi. Biasanya film separasi berjumlah 4 lembar perset. Separasi

adalah pemisahan semua warna menjadi 4 warna saja yang dikombinasikan yaitu process

cyan (biru muda), process magenta (merah magenta), process yellow (kuning), process

black (hitam) dan disingkat CMYK. Operator mesin akan mencetak sesuai urutan yaitu cyan,

magenta, yellow dan black. Bila mesin cetak mempunyai 4 (empat) kepala maka dalam 1

(satu) kali naik cetak maka cetakan tersebut selesai. Tetapi bila mesin cetak tersebut hanya

mempunyai 2 (dua) kepala maka proses cetak menjadi 2 (dua) kali naik cetak. Operator

akan berpatokan pada proof warna cetak untuk standarisasi hasil.

7. Finishing dan Pemotongan atau Pond

Setelah selesai dicetak, cetakan tersebut akan diproses finishing atau tidak diproses

(plain) sesuai permintaan konsumen. Finishing terdiri dari pelapisan permukaan kertas

dengan vernish, laminating gloss yang mengkilap dan laminating doff yang memberi kesan

eksklusif. Kemudian cetakan tersebut dipotong (bila bentuknya lurus saja) atau dipond (bila

bentuknya tidak kotak atau lurus). Pond adalah proses pemotongan kertas dengan memakai

pisau yang dibentuk dan ditekan pada kertas menggunakan mesin pond. Saat ini PT Patent

Process masih menggunakan jasa pihak ketiga untuk proses finishing dan proses pond.

Pemotongan lurus telah dikerjakan sendiri oleh PT Patent Process.

8.Pengemasan dan Pengantaran

Dengan selesainya proses pencetakan dan finishing maka produk jadi tersebut akan

dihitung dan dikemas dalam satuan rim (500 lembar) atau satuan ekslempar dan diantar ke

konsumen.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

67

Sumber: PT Patent Process

Gambar 4.4

Proses Produksi Cetak Separasi

4.2.2.3 Peralatan Produksi

Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah:

- Mesin cetak separasi offset 2 warna

- Mesin expose plat

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

68

- Alat pembolong plat

- Kompresor

A. Mesin Cetak Separasi Offset

Mesin cetak separasi offset yang dibutuhkan oleh PT Patent Process mempunyai

spesifikasi sebagai berikut :

1. Ukuran Kertas Maksimal : 520 x 370 mm atau lebih besar

2. Ukuran Kertas Minimal : 100 x 148 mm atau lebih kecil

3. Ketebalan kertas : 0,04 mm – 0,4 mm

4. Ukuran Cetak Maksimal : 510 x 360 mm atau lebih besar

5. Jumlah Warna : 2 warna

Mesin cetak offset separasi memiliki berbagai merk, kualitas dan harga serta Negara

asal mesin. Berikut penjelasan singkat dan spesifikasi mesin.

1 Heidelberg Speedmaster GTOZ 52

Nama Perusahaan : Heidelberg Gmbh.

Negara asal : Jerman

Keterangan : Merupakan sebuah merk mesin percetakan yang sangat ternama

di dunia, terkenal akan kualitas dan kehandalannya, bahkan ada

mesin buatan Heidelberg tahun 1970 masih berjalan dengan baik

sampai saat ini. Menurut hasil pengamatan dari perusahaan

percetakan yang mempunyai website, mayoritas perusahaan

percetakan mempunyai paling sedikit satu dari varian buatan

Heidelberg baik GTO, SORM, SORS, SORZ dengan berbagai

ukuran.

Harga Baru : Rp. 2.800.000.000

Harga Bekas : Rp. 475.000.000 (Tahun 1993 - Rekondisi)

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

69

Gambar 4.5

Heidelberg GTOZ 52

Sumber : www.heidelberg.com

2. Ryobi 522GX

Nama Perusahaan : Ryobi Ltd.

Negara asal : Jepang

Keterangan : Ryobi adalah mesin yang bagus tapi rumit pengoperasiannya

karena kunci dari penyetelan mesin ini menggunakan computer.

Jika terjadi kerusakan kecil, operator tidak dapat memperbaikinya

dan harus memanggil teknisi. Bila sampai unit penyetelan ini

rusak, maka spare-partsnya sangat mahal.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

70

Harga Baru : Rp. 2.400.000.000

Harga Bekas : Rp. 400.000.000 (Tahun 1993)

Gambar 4.6

Ryobi 522HE

(Sumber : www.ryobi-group.co.jp)

3. Gronhi GH522

Nama Perusahaan : Gronhi Offset Printing Machine Co. Ltd.

Negara asal : Republik Rakyat Tiongkok

Keterangan : Stigma bahwa produk buatan RRT itu rendah kualitasnya

membayangi mesin cetak offset buatan Gronhi ini. Akan tetapi,

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

71

pengalaman PT Patent Process sendiri dalam mempergunakan

mesin cetak offset mini Gronhi 860 menghapus kekhawatiran

tersebut meskipun tidak sepenuhnya.

Harga Baru : Rp. 900.000.000,-

Harga Bekas : Tidak tersedia karena merupakan produk yang baru dipasarkan

di Indonesia

Gambar 4.7

Gronhi GH522

(Sumber : www.sh-gronhi.cn)

4.2.2.4 Penilaian Alternatif Mesin Cetak Offset Separasi

Pemilihan mesin cetak offset separasi merupakan hal yang penting karena

menyangkut investasi dalam jumlah yang cukup besar, kualitas hasil cetak dan biaya

perawatan. Kemampuan keuangan perusahaan juga menjadi penyebab pentingnya pemilihan

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

72

mesin cetak offset separasi ini, karena perusahaan belum tentu sanggup membeli lagi bila

pilihan ini kurang memenuhi harapan.

Alternatif mesin yang akan dipilih sudah terlebih dahulu diuraikan yaitu Heidelberg

GTOZ 52 baru dan bekas, Ryobi 522GX baru dan Gronhi GH522 baru. Heidelberg GTOZ 52

bekas (rekondisi) disertakan pada pemilihan ini karena kualitas dan daya tahannya yang

diakui oleh hampir seluruh pelaku dunia percetakan. Untuk pemilihan mesin cetak offset

separasi ini menggunakan metode kualitatif “ subyektif “. Dalam metode kualitatif subyektif ini

pemilihan tidak dapat tentukan secara pasti maka menggunakan faktor–faktor yang akan

dipertimbangkan dalam penentuan mesin cetak offset separasi. Faktor-faktor tersebut

diantaranya adalah:

1. Kualitas Mesin, yaitu bagaimana kualitas mesin ini diakui oleh pelaku dunia percetakan

termasuk daya tahan mesin dan kualitas hasil cetaknya.

2. Purna Jual, yaitu memperhitungkan kualitas layanan purna jual (after sales service) dari

distributor mesin.

3. Suku Cadang, yaitu memperhitungkan ketersediaan suku cadang, berapa banyak sumber

suku cadangnya dan populasi mesin yang menjamin kelangsungan suku cadang.

4. Kemudahan Pengoperasian, yaitu memperhitungkan tersedianya operator yang handal

dan perawatan yang mudah sehingga tidak perlu sering memanggil teknisi.

5. Harga, yaitu memperhitungkan kemampuan perusahaan untuk dapat membeli.

Dalam penilaian lokasi faktor-faktor diatas ditentukan dengan kriteria-kriteria seperti

sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Perhitungan pemilihan mesin cetak

offset separasi dapat dilihat pada tabel 4.5

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

73

Tabel 4.5 Perhitungan Nilai Alternatif Mesin

Alternatif Mesin

BobotGTO Z52 (Baru) GTO Z52 (Bekas) Ryobi 522GX Gronhi GH522

Faktor Nilai Skor Hasil Nilai Skor Hasil Nilai Skor Hasil Nilai Skor HasilKualitas Mesin 0.35 A 5 1.75 B 4 1.4 B 4 1.4 B 4 1.4Harga 0.30 E 1 0.3 A 5 1.5 D 2 0.6 A 5 1.5Purna Jual 0.15 A 5 0.75 D 2 0.3 B 4 0.6 C 3 0.45Pengoperasian 0.15 A 5 0.75 A 5 0.75 B 4 0.6 B 4 0.6Suku Cadang 0.05 A 5 0.25 A 5 0.25 C 3 0.15 C 3 0.15

Total 1 3.8 4.2 3.35 4.1Sumber : Data diolah

Keterangan:

A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

E = Sangat Kurang

Untuk memudahkan perhitungan maka masing-masing kriteria diberi skor sebagai

berikut:

A = 5

B = 4

C = 3

D = 2

E = 1

Jika diberi peringkat maka alternatif mesin tersebut adalah sebagai berikut:

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

74

Tabel 4.6 Peringkat Alternatif Pilihan Mesin

Jenis Mesin Jumlah Skor PeringkatHeidelberg GTOZ 52 (Bekas) 4,2 1Gronhi GH522 4,1 2Heidelberg GTOZ 52 (Baru) 3,8 3Ryobi 522GX 3,35 4

Sumber: Data diolah

Skor dari perhitungan alternatif pemilihan mesin ini adalah hasil wawancara dengan

direktur PT Patent Process Bp. Julius Hansen. Dalam sesi wawancara tersebut, beliau

menjelaskan tentang keunggulan dan kelemahan dari mesin-mesin di atas. Pembobotan

didasarkan dari pertimbangan utama dalam membeli mesin cetak offset separasi adalah

kualitas mesin dan hasil cetaknya. Faktor kualitas mesin dan hasil cetaknya ini bobotnya

paling besar di antara faktor-faktor yang lain. Pertimbangan selanjutnya adalah harga dari

mesin tersebut. Faktor ini mempunyai bobot terbesar kedua yakni menyangkut kemampuan

perusahaan untuk membeli mesin tersebut. Kemudian dua faktor selanjutnya yang lebih kecil

adalah kemudahan pengoperasian mesin dan layanan purna jual dari dealer mesin baik mesin

baru maupun mesin rekondisi. Faktor yang terakhir dan mempunyai bobot yang terkecil

adalah kemudahan mendapatkan suku cadang mesin tersebut.

Maka dari hasil perhitungan diatas, mesin cetak offset separasi yang akan dipilih

adalah Heidelberg GTOZ 52 bekas rekondisi tahun 1993, karena Heidelberg GTOZ 52 bekas

rekondisi memiliki skor dan ranking tertinggi. Selain itu Heidelberg GTOZ 52 bekas rekondisi

memiliki beberapa keunggulan yaitu kualitas mesin yang tetap baik karena daya tahan mesin

yang tinggi, populasi yang cukup banyak, suku cadang yang tersedia di toko-toko umum

sehingga tidak tergantung pada distributor resmi, kemudahan pengoperasian yang berarti

cukup banyak operator yang dapat dicari dan harga yang cukup murah. Sedangkan peringkat

kedua yaitu Gronhi GH522, populasinya belum ada di Indonesia karena mesin ini baru

dipasarkan tahun 2006, suku cadang yang tergantung pada distributor resmi dan teknisi yang

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

75

langka serta operator yang harus dilatih dahulu. Peringkat ketiga yaitu Heidelberg GTOZ 52

baru memilki harga yang paling tinggi di kelas mesin cetak offset separasi ukuran 52 cm

sehingga tidak ekonomis bagi perusahaan. Peringkat ke-empat yaitu Ryobi 522GX selain

harga yang tinggi, pengoperasiannya pun susah (full electronic) sehingga operator tidak bisa

memperbaiki sendiri bila terjadi kerusakan.

B. Mesin Expose Plat (Platemaker)

Mesin expose plat (platemaker) adalah alat yang memindahkan master cetakan dari

plastik film ke plat cetak. Plat yang dimaksud adalah plat khusus yang telah diberi bahan

kimia berwarna hijau untuk dapat menampilkan master cetakan yang dipindahkan dari plastik

film positif (gambar berwarna hitam, yang lainnya bening). Film ditempel pada plat tersebut

kemudian disinari (expose) di mesin platemaker. Setelah itu dicuci dengan cairan kimia

peluntur yang akan melunturkan bagian bening film di plat yang telah disinari tersebut. Jika

proses tersebut selesai dengan baik maka plat tersebut telah siap dipakai dan dipasang ke

mesin cetak offset separasi.

Nama : Behe Platemaker B7050

Harga : Rp. 20.000.000

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

76

Gambar 4.8

Behe PlateMaker B7050

(Sumber : Behe Machinery Workshop)

C. Kompresor

Mesin cetak offset separasi memerlukan pasokan udara yang bertekanan tinggi untuk

menghisap kertas agar posisinya tepat pada rel dan tidak berjalan dobel. Alat ini juga dijual

terpisah dan tidak disediakan oleh produsen mesin.

4.2.2.5 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi dari satu mesin cetak offset adalah maksimum 10.000 lembar/jam

(20 rim). Bila menggunakan mesin 2 (dua) kepala maka butuh 40 (empat puluh) menit untuk

mencetak separasi sebanyak 5000 lembar termasuk waktu untuk memeriksa hasil cetakan.

Kemudian waktu persiapan satu kali naik cetak adalah 45 (empat puluh lima) menit maka

total waktu yang diperlukan adalah 85 (delapan puluh lima) menit atau 1,42 (satu koma

empat puluh dua) jam.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

77

Waktu kerja maksimum dalam 1 (satu) hari adalah 20 jam yang terdiri dari 2 (dua)

shift yaitu shift siang dan shift malam. Dengan demikian dalam 1 (satu) hari, mesin cetak

offset separasi 2 warna/kepala dapat menyelesaikan 7 macam cetakan yang masing-masing

sebanyak 5.000 lembar atau total 35.000 lembar (70 rim). Harga yang dikenakan per-jenis

cetakan adalah harga minimum pasar per 5000 lembar yaitu Rp. 400.000. Rincian kapasitas

mesin disajikan pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7 Kapasitas Produksi Mesin GTOZ 52

Kapasitas

Harga Minimum per

Jenis cetakan

Jumlah cetakan perhari

Jumlah per hari

Jumlah per bulan

Jumlah pertahun

Maksimum - 100 % ( 2 Shift) Rp 400,000 7 Rp2,800,000 Rp72,800,000 Rp.873,600,000

Medium - 85% ( 2 Shift) Rp 400,000 6 Rp2.400,000 Rp62,400,000 Rp.748,200,000

Minimum – 70%(2 Shift) Rp 400,000 5 Rp2.000,000 Rp52,000,000 Rp624,000,000

Sumber: Data diolah

4.2.2.6 Layout

Tempat produksi PT Patent Process adalah beberapa bangunan menjadi satu blok,

oleh karena itu tempatnya penuh dengan sekatan sehingga terasa sempit. Rencana

penempatan mesin cetak separasi offset disatukan dengan mesin cetak offset mini dengan

meniadakan/membobol dinding ruangan (garis putus-putus pada denah) sehingga terasa

lebih leluasa. Berikut adalah denah layout penempatan mesin cetak separasi offset.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

78

Gambar 4.9

Layout Tempat Produksi PT Patent Process

(Sumber: PT Patent Process)

Keterangan:

1. Ruang desain grafis

2. Ruang administrasi

3. Ruang finishing bagian nota

4. Mesin potong kertas

5. WC

6. Gudang Kalender & bahan kertas

7. Mess

8. Mesin cetak offset mini

9. Mesin cetak offset separasi

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

79

10. Ruang finishing kalender/amplop photo

11. Dapur

12. Ruang mesin platemaker, gudang tinta & plat

13. Ruang finishing jam, gelas dan lain-lain.

14. Gudang barang jadi

15. Ruang sablon

16. Tempat cuci screen sablon

17. Tempat parkir mobil/motor

Kesimpulan : Aspek teknis menghasilkan rekomendasi keputusan tentang jenis mesin cetak

offset separasi, kapasitas produksi, metode produksi dan perubahan tata letak. Dengan

adanya panduan teknis ini maka investasi layak untuk dijalankan.

4.2.3 Aspek Manajemen & Aspek Sumber Daya Manusia

Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen & aspek sumber daya

manusia. Rencana manajemen yang dibahas disini adalah manajemen dalam kegiatan

operasional perusahaan dan sumber daya manusia yang meliputi:

4.2.3.1 Jenis pekerjaan dan persyaratan jabatan

a. Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan.

Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari para manajer,

sedangkan kelompok operasional terdiri dari kepala bagian dan staff pekerja.

b. Persyaratan untuk menduduki jabatan kunci

Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini yang dimaksud adalah manajer diperlukan

persyaratan sebagai berikut:

Pendidikan minimal : S1

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

80

Pengalaman : minimal 3 tahun dibidang yang bersangkutan

c. Struktur organisasi dan uraian pekerjaan

Uraian pekerjaan atau deskripsi pekerjaan adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung

jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab ke penyelia suatu jabatan.

Gambar 4.10

Rencana Struktur Organisasi

(Sumber: PT Patent Process)

Tugas dan tanggung awab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a. Direktur

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara

keseluruhan.

2. Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan melaksanakan perekrutan karyawan.

b. Manajer Pemasaran

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

81

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijaksanaan dibidang pemasaran serta membawahi tenaga penjualan

dan mengawasi pelaksanaannya.

2. Mencari informasi mengenai pasar dan melakukan promosi untuk meningkatkan

volume penjualan.

3. Membina hubungan baik dengan pelanggan melalui tenaga penjualan.

4. Melakukan fungsi penyelia dalam penetapan harga.

5. Menyampaikan laporan tentang hasil penjualan kepada direktur.

c. Manajer Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan.

2. Melaksanakan dan membina hubungan baik dengan bank.

3. Menyetujui pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji.

4. Memberi perhatian terhadap pelanggan yang mempunyai hutang tak tertagih.

5. Menyampaikan laporan keuangan secara periodik kepada direktur.

d. Manajer Operasional

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan operasional dan produksi.

2. Mengawasi jalan kegiatan produksi agar sesuai jadwal.

3. Menberi keputusan pada saat keadaan produksi yang penting.

4. Mengarahkan karyawan bila menyimpang dari pekerjaannya.

5. Bertanggung jawab atas laporan yang diberikan secara periodik kepada direktur.

e. Kepala Bagian Desainer Grafis

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

82

1. Menerima penjelasan tentang pesanan (order) dari tenaga penjualan dan

meneruskannya ke desainer grafis.

2. Memantau perkembangan suatu desain dan memberi saran untuk perbaikan desain.

3. Melakukan koreksi desain sebelum menyerahkan ke tenaga penjualan untuk

diperlihatkan kepada konsumen

4. Melakukan pemantauan terhadap kebutuhan desainer grafis seperti tinta printer,

perbaikan komputer, kertas printer, kalkir dan CD

5. Membina hubungan baik dengan rekanan perusahaan seperti jasa output film dan

proof cetak warna.

6. Memberi laporan kepada manajer operasional secara berkala.

f. Kepala Bagian Produksi Mesin Cetak Offset Separasi dan Mini.

Bagian ini merupakan pengembangan dari semula hanya bagain produksi mesin offset

mini saja. Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima bahan kertas dan film serta catatan penjelasan dari pesanan konsumen.

2.Mempersiapkan bahan pendukung seperti tinta dan pembuatan plat oleh operator

platemaker.

3.Mengatur jadwal naik cetak sedemikian rupa sehingga efisien dan tepat waktu sesuai

permintaan konsumen.

4. Melakukan pemantauan terhadap stok kebutuhan mesin cetak seperti tinta, plat,

roller mesin, bahan kimia pembersih dan suku cadang mesin termasuk permintaan

memanggil teknisi.

5. Memberikan laporan kepada manajer operasional secara berkala.

g. Kepala Bagian Produksi Sablon.

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima film serta catatan penjelasan dari pesanan konsumen.

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

83

2. Mempersiapkan bahan pendukung seperti bahan kertas atau plastik,tinta dan afdruk

screen sablon oleh operatornya.

3. Mengatur jadwal naik cetak sedemikian rupa sehingga efisien dan tepat waktu

sesuai permintaan konsumen.

4. Melakukan pemantauan terhadap stok kebutuhan sablon seperti tinta, screen, rakel,

bahn kimia pengencer tinta dan bahan kimia pembersih.

5. Memberikan laporan kepada manajer operasional secara berkala.

h. Kepala Bagian Finishing.

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima catatan penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan pada tahap akhir

(finishing) dari pesanan konsumen.

2. Memberitahu operator mesin potong bagaimana cara potong suatu pesanan.

3. Mempersiapkan bahan pendukung seperti lem, sampul nota, karton nota, alat

pelipat dan mata pisau cadangan yang telah diasah untuk mesin potong kertas.

4. Mengatur jadwal finishing agar efesien dan tepat waktu

5. Memberikan laporan kepada manajer operasional secara berkala.

i. Kepala Bagian Gudang dan Distribusi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung-jawab terhadap keluar masuk barang baik bahan baku maupun

barang jadi.

2. Mempersiapkan jadwal distribusi barang jadi kepada setiap kurir.

3. Bertanggung-jawab terhadap ketidaksesuaian stok riil dengan catatan.

4. Mempersiapkan laporan keadaan kendaraan bermotor kepada manajer operasional.

5. Memberikan laporan gudang kepada manajer operasional secara berkala.

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

84

j. Staff Penjualan/Salesman & sales counter

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru.

2. Terus melanjutkan hubungan (follow up) pesanan ke konsumen.

3. Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan.

4. Memberikan laporan kepada manajer pemasaran mengenai tingkat penjualan yang

dicapai, hasil kunjungan ke konsumen dan perkembangan konsumen baru.

k. Staff Desainer Grafis

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima draf awal desain dari kepala bagian desain grafis.

2. Mengerjakan desain dengan kreativititas.

3. Memperlihatkan kepada kepala bagian desain grafis untuk dikoreksi dan direvisi.

4. Melakukan persiapan untuk tahap pembuatan film cetak sesuai instruksi kepala

bagian desain grafis.

l. Operator Mesin Cetak Offset Separasi, Offset Mini & Sablon.

Operator mesin cetak offset separasi merupakan posisi baru yang diperlukan sesuai

dengan rencana penambahan mesin cetak offset separasi. Tugas dan tanggung jawabnya

hampir sama dengan operator mesin cetak offset mini dan sablon hanya berbeda alat dan

keahlian. Uraian tugas dan tanggung-jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima tugas naik cetak sesuai jadwal dan bahan yang telah diterima dari kepala

bagian produksi mesin cetak/sablon.

2. Melakukan kontrol warna dan kualitas cetakan secara berkala selama mencetak.

3. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu sesuai jadwal.

m. Staf Operator Mesin Platemaker

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

85

1. Membuat plat cetak sesuai dengan instruksi kepala bagian produksi mesin cetak

2. Bertanggung-jawab terhadap kualitas plat cetak.

n. Staf Finishing

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima instruksi dari kepala bagian finishing tentang pengerjaan tahap akhir

barang pesanan.

2. Bertanggung-jawab terhadap hasil pengerjaan tahap akhir.

o. Staf Kurir

Staf kurir terdiri dari supir mobil dan kurir bersepeda motor. Tugas dan tanggung

jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Menerima instruksi distribusi dari kepala bagian gudang dan distribusi.

2. Bertanggung-jawab terhadap barang yang akan diantar serta ketepatan pengiriman.

3. Berusaha untuk melaksanakan jadwal distribusi setepat mungkin.

4. Barang yang tidak terantar harus dikembalikan ke gudang dalam keadaan baik.

p. Staff Gudang

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pencatatan terhadap keluar masuk barang.

2. Melaksanakan pengecekan stok secara berkala..

3. Memberi laporan kepada kepala bagian gudang dan distribusi.

q. Bagian Akutansi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Membuat jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Melaksanakan pembayaran kepada pemasok maupun gaji karyawan yagn telah

disetujui oleh manajer keuangan.

3. Membuat laporan laba rugi bulanan maupun tahunan.

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

86

4. Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.

r. Bagian Penagihan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan tugas administrasi pembuatan faktur.

2. Melaksanakan tata cara penagihan kepada konsumen seperti tukar faktur maupun

pemabayaran secara tunai, transfer bank dan giro bilyet

3. Melaporkan piutang tak tertagih kepada manajer keuangan sehingga dapat diambil

langkah-langkah lebih lanjut.

4. Memberikan laporan kepada bagian akuntansi tentang penerimaan pembayaran dari

konsumen.

4.2.3.2 Jumlah dan biaya Gaji yang direncanakan

Jumlah tenaga kerja dan biaya yang direncanakan terbatas pada posisi yang diperlukan pada

penambahan mesin cetak offset separasi yaitu:

Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Bagian Mesin Cetak Offset

Separasi

JabatanJumlah Karyaw-

anGaji Bulanan

Tunjangan Makan/Trans

porTotal

Direktur 1 Rp12,500,000 Rp2,500,000 Rp 15,000,000

Manajer Operasional 1 Rp 8,000,000 Rp2,000,000 Rp 10,000,000

Kepala bagian produksi cetak offset 1 Rp 1,600,000 Rp 300,000 Rp 1,900,000

Operator mesin cetak offset separasi 2 Rp 1,300,000 Rp 300,000 Rp 1,600,000

Asisten operator mesin cetak offset separasi 2 Rp 850,000 Rp 150,000 Rp 1,000,000

Operator mesin platemaker 1 Rp 850,000 Rp 150,000 Rp 1,000,000

Sumber : PT. Patent Process

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

87

Kesimpulan : Aspek manajemen dan sumber daya manusia menghasilkan rekomendasi posisi

karyawan dan deskripsi pekerjaannya. Dengan adanya panduan untuk aspek manajemen dan

sumber daya manusia ini maka investasi layak untuk dijalankan

4.2.4 Aspek Lingkungan dan Hukum

4.2.4.1 Pengolahan Limbah

Industri percetakan menghasilkan limbah cair anorganik yang berasal dari bahan

kimia seperti cat, cairan pengencer, cairan penghapus plat dan cairan-cairan kimia lainnya.

Oleh sebab itu untuk mengurangi pencemaran lingkungan maka harus diolah terlebih dahulu.

Skema pengolahan limbah cair anorganik dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.11

Diagram Pengolahan Limbah Cair Anorganik

(Sumber: Masterplan Limbah Industri Kab. Tangerang)

Keterangan :

1. Grit Settling dan Screen

Grit settling adalah proses penghilangan partikel berat seperti pasir, debu dan biji-

bijian yang terdapat pada air limbah. Sedangkan screen adalah proses penyaringan limbah

cair untuk pengambilan kotoran yang berukuran besar seperti sisa kain, potongan kayu atau

sampah plastik.

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

88

2. Koagulasi

Unit koagulasi berfungsi menurunkan materi atau padatan yang tersuspensi atau

koloid dalam limbah cair. Padatan koloid memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga hanya

dapat mengendap dengan bantuan penambahan bahan kimia koagulan.

3. Flotasi

Unit flotasi berfungsi untuk menurunkan kadar polutan yang mudah mengapung atau

dapat diapungkan seperti senyawa hidrokarbon dan padatan tersuspensi dalam air. Padatan

yang dimaksud adalah padatan yang memiliki berat jenis lebih kecil daripada air (Bj < 1)

sehingga mempunyai kecenderungan untuk mengapung apabila didiamkan dalam waktu yang

lama.

4. Sedimentasi

Unit sedimentasi berfungsi menurunkan materi padatan dalam limbah cair dengan

cara pengendapan. Pengendapan dapat terjadi karena materi padatan tersebut memiliki berat

jenis > 1 sehingga mudah mengendap secara gravitasi.

5. Sludge dan Effluent

Sludge adalah pembuangan materi padatan yang sudah diendapkan atau diapungkan

oleh pengolahan limbah cair. Dari pembuangan tersebut dihasilkan cairan yang sudah

dikurangi kadar limbahnya sehingga aman untuk diuraikan di ekosistem. Hasil dari

pengolahan limbah cair yang dialirkan ke lingkungan itulah yang disebut effluent.

4.2.4.2 Aspek Hukum

PT Patent Process telah memiliki ijin usaha tetap industri percetakan no.

0451/PRIND/AI/0079/95 tanggal 21 Juni 1995. Dengan adanya ijin industri percetakan ini,

perusahaan tidak perlu mengurus perijinan lagi untuk mengadakan mesin cetak offset

separasi ini.

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

89

Kesimpulan : Evaluasi aspek lingkungan menghasilkan rekomendasi pembuatan sarana

pengolahan limbah sedangkan aspek hukum menghasilkan informasi bahwa PT Patent

Process tidak perlu mengurus perijinan lagi karena sudah mengantongi ijin industri

percetakan. Dengan demikian menurut aspek lingkungan dan hukum investasi layak untuk

dijalankan

4.2.5 Aspek Keuangan

4.2.5.1 Kebutuhan Dana Modal

1. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap

Aktiva Tetap Berwujud dianggarkan sebesar Rp 505.000.000,-. Aktiva tetap berwujud

Meliputi:

a. Mesin cetak offset separasi merk Heidelberg GTOZ 52 tahun 1993 Rp. 475.000.000

b. Mesin platemaker merk Behe Engineering Rp. 20.000.000

c. Kompresor udara Rp. 10.000.000

2. Kebutuhan dana Modal Kerja

Kebutuhan dana modal kerja sebesar Rp. 154.277.190,- terdiri dari:

Tabel 4.9 Modal Kerja

Keterangan Modal KerjaBiaya Produksi Rp. 108.927.000,-

(kapasitas produksi penuh)Biaya gaji karyawan Rp. 41.900.190,-Biaya umum dan administrasi Rp. 450.000,-Cadangan kas minimum Rp. 3.000.000,-

Total Rp 154.277.190,-Sumber : PT Patent Process

3. Jumlah dana investasi

Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana usaha produksi

boneka ini adalah:

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

90

Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja

Jumlah dana investasi = Rp 505.000.000,- + Rp 154.277.190,-

= Rp 659.277.190,-

4.2.5.2 Sumber dana

Sumber dana yang digunakan ada dua sumber yaitu kredit bank untuk pembelian

aktiva tetap dan modal sendiri untuk modal kerja. Kredit bank dihitung dengan suku bunga

12% dan jangka waktu 10 tahun. Berikut adalah rincian jadwal pembayaran hutang mesin

cetak separasi offset.

Tabel 4.10 Jadwal Pembayaran Hutang Perusahaan

Akhir Tahun

(1)

Saldo Pokok hutang pada akhir tahun

(2)

Jumlah Angsuran( Pokok hutang +

Bunga) (3)

Bunga pertahun (12%) x (2)

(4)

Pengurangan Pokok Hutang

(5)1 Rp 505,000,000 Rp 140,094,876 Rp 60,600,000 Rp 79,494,876 2 Rp 425,505,124 Rp 140,094,876 Rp 51,060,615 Rp 89,034,261 3 Rp 336,470,863 Rp 140,094,876 Rp 40,376,504 Rp 99,718,372 4 Rp 236,752,490 Rp 140,094,876 Rp 28,410,299 Rp 111,684,577 5 Rp 125,067,913 Rp 140,094,876 Rp 15,008,150 Rp 125,086,726

TOTAL Rp 700,474,380 Rp 195,455,567 Rp 505,018,813 Sumber : Data diolah

Modal kerja awal sebesar Rp. 154.277.190,- berasal dari modal sendiri. Baik modal

kerja maupun modal kredit bank akan dihitung biaya modal yang sama. Biaya modal yang

dibebankan atas pemanfaatan modal kredit bank dan modal sendiri berdasarkan tingkat

pengembalian yang diharapkan, di mana perusahaan dalam menentukan tingkat

pengembalian investasi yang diharapkan berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

91

ini adalah suku bunga deposito sebesar 7,3 % yaitu rata-rata bunga deposito 33 bank umum

bulan mei 2007 (harian Bisnis Indonesia online, www.bisnis.com, 22 Mei 2007) di tambah

resiko atas investasi ini sebesar 5% sehingga biaya modal yang diperhitungkan dalam

rencana usaha ini adalah sebesar 12,3.

4.2.5.3 Analisis penjualan

Pada tabel berikut ini adalah proyeksi penjualan khusus cetakan separasi PT Patent

Process. Data ini adalah penjualan dengan kondisi belum mempunyai mesin cetak offset

separasi sendiri atau perolehan pesanan cetakan separasi tanpa menerima jasa ongkos cetak.

Tabel 4.11 Proyeksi Penjualan Khusus Separasi Warna PT Patent Process

Tahun Periode X Penjualan (Y) Jumlah2008 Triwulan I 11 Rp 364,515,170

Rp 1,510,785,680 Triwulan II 12 Rp 373,302,670 Triwulan III 13 Rp 382,090,170 Triwulan IV 14 Rp 390,877,670

2009 Triwulan I 15 Rp 399,665,170

Rp 1,651,385,680 Triwulan II 16 Rp 408,452,670 Triwulan III 17 Rp 417,240,170 Triwulan IV 18 Rp 426,027,670

2010 Triwulan I 19 Rp 434,815,170

Rp 1,791,985,680 Triwulan II 20 Rp 443,602,670 Triwulan III 21 Rp 452,390,170 Triwulan IV 22 Rp 461,177,670

Sumber : Data diolah

Biaya ongkos cetak PT Patent Process ke rekanan adalah 22% dari total penjualan, maka

rincian biaya yang harus dikeluarkan PT Patent Process ke rekanan percetakan ongkos cetak

adalah sebagai berikut.

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

92

Tabel 4.12 Biaya Ongkos Cetak Separasi PT Patent Process ke Rekanan

Tahun Periode X Penjualan (Y) Biaya Ongkos

Cetak Jumlah Biaya Rata-rata per bulan

2007Triwulan I 7

Rp 474,737,038

Rp 104,442,148

Rp 450,292,269

Rp 37,524,356

Triwulan II 8

Rp 499,376,186

Rp 109,862,761

Triwulan III 9

Rp 524,015,334

Rp 115,283,374

Triwulan IV

10

Rp 548,654,482

Rp 120,703,986

2008Triwulan I

11

Rp 573,293,630

Rp 126,124,599

Rp 537,022,070

Rp 44,751,839

Triwulan II

12

Rp 597,932,778

Rp 131,545,211

Triwulan III

13

Rp 622,571,926

Rp 136,965,824

Triwulan IV

14

Rp 647,211,074

Rp 142,386,436

2009Triwulan I

15

Rp 671,850,222

Rp 147,807,049

Rp 623,751,871

Rp 51,979,323

Triwulan II

16

Rp 696,489,370

Rp 153,227,662

Triwulan III

17

Rp 721,128,518

Rp 158,648,274

Triwulan IV

18

Rp 745,767,666

Rp 164,068,887

2010Triwulan I

19

Rp 770,406,814

Rp 169,489,499

Rp 710,481,672

Rp 59,206,806

Triwulan II

20

Rp 795,045,962

Rp 174,910,112

Triwulan III

21

Rp 819,685,110

Rp 180,330,724

Triwulan IV

22

Rp 844,324,258

Rp 185,751,337

Sumber : Data diolah

Proyeksi penjualan yang meningkat berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan

untuk mencetak di rekanan sehingga meningkat juga. Bila dilihat dari kapasitas maksimum

dari mesin cetak offset separasi Heidelberg GTOZ 52 maka order internal belum mencukup

kapasitas yang ada untuk 7 (tujuh) tahun mendatang sehingga harus dicukupi dengan

membuka jasa ongkos cetak. Berikut ini adalah perbandingan antara order internal dan

kapasitas mesin

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

93

Tabel 4.13 Perbandingan Order Internal dan Kapasitas Maksimum

Tahun Biaya Cetak Rata-rata

satuan cetak per hariKapasitas Maksimum

Kekurangan/ Kelebihan

2008 Rp 537,022,070 4.30 7 -2.702009 Rp 623,751,871 5.00 7 -2.002010 Rp 710,481,672 5.69 7 -1.312011 Rp 797,211,473 6.39 7 -0.612012 Rp 883,941,274 7.08 7 0.08

Sumber : Data diolah

Kekurangan kapasitas produksi dari maksimum diharapkan dapat terisi dari jasa

ongkos cetak. Konsumen dari jasa ongkos cetak ini adalah rekan-rekan percetakan yang

belum mempunyai mesin sendiri dan yang berlokasi dekat dengan PT Patent Process yaitu

daerah Cengkareng, Puri Kembangan, Kali Deres dan sekitarnya. Biasanya rekan-rekan

percetakan ini mencetak di daerah Grogol dan Jelambar.

Dengan menggunakan analisis kepekaan (sensitivity analysis) terdapat 3 (tiga)

skenario penjualan yang dianalisis yaitu skenario moderat, optimis dan pesimis. Dengan

demikian didapat angka proyeksi penjualan PT Patent Process khusus mesin cetak separasi

offset dan kenaikannya sebagai berikut :

Tabel 4.14 Proyeksi Jumlah Penjualan Khusus Mesin Cetak Offset Separasi

Menurut Skenario Pesimis, Moderat dan Optimis

Skenario Harga per satuan cetak

Jumlah satuan Cetak per Hari Jumlah per Tahun

Pesimis (70%) Rp 400,000 5 Rp624,000,000 Moderat (85%) Rp 400,000 6 Rp748,800,000 Optimis (100%) Rp 400,000 7 Rp873,600,000

Sumber : Data diolah

Diasumsikan terjadi kenaikan harga penjualan setiap 3 (tiga) tahun sekali sebesar

10%, maka proyeksi jumlah kenaikannya tersaji pada tabel 4.15 berikut ini :

Tabel 4.15 Proyeksi Kenaikan Penjualan Khusus Mesin Cetak Offset Separasi

Tahun Kenaikan Jumlah Skenario Pesimis

Jumlah Skenario Moderat

Jumlah Skenario Optimis

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

94

2008 0% Rp624,000,000 Rp 748,800,000 Rp 873,600,000 2009 0% Rp624,000,000 Rp 748,800,000 Rp 873,600,000 2010 0% Rp624,000,000 Rp 748,800,000 Rp 873,600,000 2011 10% Rp686,400,000 Rp 823,680,000 Rp 960,960,000 2012 0% Rp686,400,000 Rp 823,680,000 Rp 960,960,000 2013 0% Rp686,400,000 Rp 823,680,000 Rp 960,960,000 2014 10% Rp755,040,000 Rp 906,048,000 Rp1,057,056,000 2015 0% Rp755,040,000 Rp 906,048,000 Rp1,057,056,000 2016 0% Rp755,040,000 Rp 906,048,000 Rp1,057,056,000 2017 10% Rp830,544,000 Rp 996,652,800 Rp1,162,761,600

Sumber : Data diolah

4.2.5.4 Analisis Biaya Operasional

Biaya yang termasuk biaya operasional adalah biaya produksi, biaya gaji untuk

karyawan tetap dan biaya lain-lain. Biaya produksi cenderung tetap bahkan ada alternatif

bahan baku (plat dan cairan pelarut) yang berasal dari RRT sehingga lebih murah. Tetapi

untuk alasan kualitas, perusahaan akan memakai bahan baku yang bermutu.

Adapun proyeksi dari masing-masing biaya adalah sebagai berikut:

1. Proyeksi Biaya Produksi

Berikut ini akan diuraikan proyeksi biaya produksi sebagai berikut

Tabel 4.16 Biaya Produksi Cetakan Separasi

Biaya Produksi Jumlah

Plat cetak Rp 70,000 Tinta Cetak Offset Rp 100,000 Bahan Pendukung Rp 5,000 Overhead Rp 15,000

Total I Rp 190,000 Resiko 5% Rp 9,500

Total II (+Resiko) Rp 199,500 Sumber : PT Patent Process

Keterangan :

- Plat cetak = 4 buah x @ Rp. 17.500,- = Rp. 70.000,-

- Tinta cetak khusus offset merk Tjemani Toka = � kg x 4 warna = 1 kg

1 kg = Rp. 100.000,-

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

95

- Bahan pendukung seperti plate cleaner, fountain, pengencer dan gum (cairan untuk

menjaga plat agar tidak teroksidasi) ini pemakaian per cetakan separasi sekitar Rp. 5000,-

Biaya bahan baku berbanding positif dengan angka naik cetak mesin. Maka dengan

biaya per naik cetak sebesar Rp. 199.500,- didapat jumlah biaya bahan baku untuk skenario

pesimis, moderat dan optimis.

Tabel 4.17 Proyeksi Jumlah Biaya Bahan Baku Mesin Cetak Offset Separasi

Menurut Skenario Pesimis, Moderat dan Optimis

Skenario Biaya per satuancetak

Jumlah satuan Cetak per Hari Jumlah per Tahun

Pesimis Rp 199,500 5 Rp311,220,000 Moderat Rp 199,500 6 Rp373,464,000 Optimis Rp 199,500 7 Rp435,708,000

Sumber : Data diolah

Biaya produksi diasumsikan akan naik 5% setiap 3 (tiga) tahun. Hal ini dikarenakan

harga bahan baku untuk produksi mesin cetak offset separasi cukup stabil. Apalagi dengan

masuknya bahan baku dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang jauh lebih murah,

perbedaan harganya hampir 100%.

Tabel 4.18 Proyeksi Kenaikan Biaya Bahan Baku Mesin Cetak Offset Separasi

Tahun Kenaikan Jumlah Skenario Pesimis

Jumlah Skenario Moderat

Jumlah Skenario Optimis

2008 0% Rp311,220,000 Rp 373,464,000 Rp 435,708,000 2009 0% Rp311,220,000 Rp 373,464,000 Rp 435,708,000 2010 0% Rp311,220,000 Rp 373,464,000 Rp 435,708,000 2011 5% Rp326,781,000 Rp 392,137,200 Rp 457,493,400 2012 0% Rp326,781,000 Rp 392,137,200 Rp 457,493,400 2013 0% Rp326,781,000 Rp 392,137,200 Rp 457,493,400 2014 5% Rp343,120,050 Rp 411,744,060 Rp 480,368,070 2015 0% Rp343,120,050 Rp 411,477,060 Rp 480,368,070 2016 0% Rp343,120,050 Rp 411,477,060 Rp 480,368,070 2017 5% Rp360,276,053 Rp 432,050,913 Rp 504,386,474

Sumber : Data diolah

2. Proyeksi Biaya Gaji Karyawan

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

96

Biaya gaji tenaga kerja yang ditanggung oleh pengeluaran mesin cetak offset separasi

menggunakan perhitungan beban terhadap struktur organisasi. Pada tabel di bawah ini akan

diuraikan proyeksi biaya gaji karyawan sebagai berikut:

Tabel 4.19 Proyeksi Biaya Gaji karyawan (Dalam Rp)

JabatanJumlah Karya-

wanBeban Gaji Bulanan

Biaya Gaji sesuai Beban per karyawan

Total Gaji perposisi per

BulanDirektur 1 30% Rp15,000,000 Rp4,500,000 Rp4,500,000Manajer Operasional 1 20% Rp10,000,000 Rp2,000,000 Rp2,000,000Kepala bag. produksi cetak offset 1 66.67% Rp1,900,000 Rp1,266,730 Rp1,266,730Operator mesin offset separasi 2 100% Rp 1,600,000 Rp1,600,000 Rp3,200,000Asisten operator mesin offset separasi 2 100% Rp 1,000,000 Rp1,000,000 Rp2,000,000

Operator mesin platemaker 1 100% Rp 1,000,000 Rp1,000,000 Rp1,000,000Total Rp13,966,730

Sumber : PT. Patent Process

Dengan demikian maka biaya gaji untuk triwulan pertama tahun 2008 adalah Rp.

41.900.190,- Biaya gaji diproyeksikan meningkat 8% pertahun setiap tahun. Detail jumlah

peningkatan dapat dilihat pada tabel 4.16

Tabel 4.20 Proyeksi Kenaikan Gaji Karyawan (Dalam Rp)

Tahun(Kenaik

-an 8%)

DirekturManajer

Operasio-nal

Kepala bagian

produksi cetak offset

Operator mesin

cetak offset separasi

Asisten operator mesin

cetak offset separasi

Operator mesin

platemaker

Total Biaya Tenaga Kerja

pertahun

2008 6,300,000 2,400,000 1,900,000 1,600,000 1,000,000 1,000,000 167,600,760 2009 6,804,000 2,592,000 2,052,000 1,728,000 1,080,000 1,080,000 181,008,821 2010 7,348,320 2,799,360 2,216,160 1,866,240 1,166,400 1,166,400 195,489,526 2011 7,936,186 3,023,309 2,393,453 2,015,539 1,259,712 1,259,712 211,128,689 2012 8,571,080 3,265,174 2,584,929 2,176,782 1,360,489 1,360,489 228,018,984 2013 9,256,767 3,526,387 2,791,723 2,350,925 1,469,328 1,469,328 246,260,502 2014 9,997,308 3,808,498 3,015,061 2,538,999 1,586,874 1,586,874 265,961,343 2015 10,797,093 4,113,178 3,256,266 2,742,119 1,713,824 1,713,824 287,238,250 2016 11,660,860 4,442,233 3,516,767 2,961,488 1,850,930 1,850,930 310,217,310

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

97

2017 12,593,729 4,797,611 3,798,109 3,198,407 1,999,005 1,999,005 335,034,695 Sumber : Data diolah

3. Proyeksi Biaya umum dan administrasi

Biaya administrasi dan umum adalah biaya untuk tugas administrasi dan lainnya.

Biaya ini untuk tahun 2007 ditetapkan sebesar Rp 1.800.000,- per tahun. Per triwulan berarti

Rp. 450.000,- atau Rp. 150.000,- per bulan. Diasumsikan terjadi peningkatan biaya umum

dan administrasi sebesar 10% setiap 3 tahun.

Tabel 4.21 Total Biaya Operasional Per tahun Skenario Pesimis

Tahun Biaya Produksi Biaya GajiBiaya

Administrasi & Umum

Total Biaya Operasional

2008 Rp 311,220,000 Rp167,600,760 Rp 1,800,000 Rp 480,620,760 2009 Rp 311,220,000 Rp181,008,821 Rp 1,800,000 Rp 494,028,821 2010 Rp 311,220,000 Rp195,489,526 Rp 1,800,000 Rp 508,509,526 2011 Rp 326,781,000 Rp211,128,689 Rp 1,980,000 Rp 539,889,689 2012 Rp 326,781,000 Rp228,018,984 Rp 1,980,000 Rp 556,779,984 2013 Rp 326,781,000 Rp246,260,502 Rp 1,980,000 Rp 575,021,502 2014 Rp 343,120,050 Rp265,961,343 Rp 2,178,000 Rp 611,259,393 2015 Rp 343,120,050 Rp287,238,250 Rp 2,178,000 Rp 632,536,300 2016 Rp 343,120,050 Rp310,217,310 Rp 2,178,000 Rp 655,515,360 2017 Rp 360,276,053 Rp335,034,695 Rp 2,395,800 Rp 697,706,547

Sumber : Data diolah

Tabel 4.22 Total Biaya Operasional Per tahun Skenario Moderat

Tahun Biaya Produksi Biaya GajiBiaya

Administrasi & Umum

Total Biaya Operasional

2008 Rp 373,464,000 Rp167,600,760 Rp 1,800,000 Rp 542,864,760 2009 Rp 373,464,000 Rp181,008,821 Rp 1,800,000 Rp 556,272,821 2010 Rp 373,464,000 Rp195,489,526 Rp 1,800,000 Rp 570,753,526 2011 Rp 392,137,200 Rp211,128,689 Rp 1,980,000 Rp 605,245,889 2012 Rp 392,137,200 Rp228,018,984 Rp 1,980,000 Rp 622,136,184 2013 Rp 392,137,200 Rp246,260,502 Rp 1,980,000 Rp 640,377,702 2014 Rp 411,744,060 Rp265,961,343 Rp 2,178,000 Rp 679,883,403 2015 Rp 411,477,060 Rp287,238,250 Rp 2,178,000 Rp 700,893,310 2016 Rp 411,477,060 Rp310,217,310 Rp 2,178,000 Rp 723,872,370 2017 Rp 432,050,913 Rp335,034,695 Rp 2,395,800 Rp 769,481,408

Sumber : Data diolah

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

98

Tabel 4.23 Total Biaya Operasional Per tahun Skenario Optimis

Tahun Biaya Produksi Biaya GajiBiaya

Administrasi & Umum

Total Biaya Operasional

2008 Rp 435,708,000 Rp167,600,760 Rp 1,800,000 Rp 605,108,760 2009 Rp 435,708,000 Rp181,008,821 Rp 1,800,000 Rp 618,516,821 2010 Rp 435,708,000 Rp195,489,526 Rp 1,800,000 Rp 632,997,526 2011 Rp 457,493,400 Rp211,128,689 Rp 1,980,000 Rp 670,602,089 2012 Rp 457,493,400 Rp228,018,984 Rp 1,980,000 Rp 687,492,384 2013 Rp 457,493,400 Rp246,260,502 Rp 1,980,000 Rp 705,733,902 2014 Rp 480,368,070 Rp265,961,343 Rp 2,178,000 Rp 748,507,413 2015 Rp 480,368,070 Rp287,238,250 Rp 2,178,000 Rp 769,784,320 2016 Rp 480,368,070 Rp310,217,310 Rp 2,178,000 Rp 792,763,380 2017 Rp 504,386,474 Rp335,034,695 Rp 2,395,800 Rp 841,816,968

Sumber : Data diolah

4.2.5.5 Analisis Biaya penyusutan

Biaya-biaya yang termasuk biaya penyusutan adalah penyusutan gedung atau

bangunan, penyusutan mesin-mesin produksi, penyusutan peralatan produksi dan

peralatan kantor, dan penyusutan kendaraan. Perincian mengenai biaya penyusutan sebagai

berikut

Tabel 4.24 Proyeksi Biaya Penyusutan

Jenis Mesin Tahun 1 Tahun 2 Tahun 6 Nilai BukuMesin Cetak Rp44,500,000 Rp 44,500,000 Rp 44,500,000 Rp 30,000,000 Mesin Platemaker Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp - Rp -Kompresor Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp - Rp -Total Penyusutan Rp50,500,000 Rp 50,500,000 Rp44,500,000 Rp 30,000,000

Sumber : Data diolah

Keterangan:

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

99

1. Mesin cetak offset separasi Heidelberg GTOZ 52

a. Nilai sisa : Rp 30.000.000

b. Umur ekonomis 25 tahun dari tahun 1993

c. Nilai mesin Rp 475.000.000,-

Penyusutan = aktiva tetap – nilai sisa

Umur ekonomis

= 475.000.000 – 30.000.000

10

= Rp 44.500.000,- per tahun

2. Mesin platemaker merk Behe

a. Nilai sisa : Rp 0,-

b. Umur ekonomis 5 tahun

c. Nilai mesin Rp 20.000.000,-

Penyusutan = aktiva tetap – nilai sisa

Umur ekonomis

= 20.000.000 – 0

5

= Rp 4.000.000,- per tahun

3. Kompresor

a. nilai sisa : Rp 0,-

b. Umur ekonomis 5 tahun

c. Nilai mesin Rp 10.000.000,-

Penyusutan = aktiva tetap – nilai sisa

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

100

Umur ekonomis

= 10.000.000 – 0

5

= Rp 2.000.000,- per tahun

4.2.5.6 Biaya Pajak

Biaya pajak merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya

ditentukan berdasarkan tarif yang ditentukan oleh pemerintah. Adapun besarnya tarif pajak

progresif untuk badan yang berlaku di Indonesia berdasarkan UU no 17 tahun 2000 sebagai

berikut:

Tabel 4.25 Biaya Pajak (Dalam %)

4.2.5.7 Penyusunan Proyeksi rugi atau laba

Proyeksi rugi laba dalam pengembangan rencana usaha ini merupakan selisih antara

jumlah pendapatan perusahaan dengan jumlah biaya-biaya yang harus dikeluarkan karena

kegiatan produksi. Hasil yang diperoleh akan dipergunakan untuk menentukan penilaian atas

kelayakan proyek yang akan dijalankan.

Dengan menggunakan analisis kepekaan (sensitivity analysis) terdapat 3 (tiga)

skenario penjualan yang dianalisis yaitu skenario moderat, optimis dan pesimis. Adapun

uraian perhitungan rugi laba skenario moderat terlampir pada lampiran I, skenario optimis

pada lampiran II dan skenario pesimis pada lampiran III..

4.2.5.8 Skenario Moderat

Pendapatan per tahun Tarif

Rp 50.000.000,- pertama 10%

Rp 50.000.000,- --- Rp 100.000.000,- 15%

Rp 100.000.000,- ke atas 30%

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

101

4.2.5.8.1 Proyeksi Cash Flow

Cash flow merupakan aliran kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan

dalam jangka waktu tertentu. Terdapat tiga jenis aliran kas yaitu : Initial Cash Flow yang

merupakan aliran kas keluar, Operational Cash Flow dan Terminal Cash Flow merupakan

aliran kas masuk.

1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow)

Merupakan dana yang dikeluarkan dalam rencana usaha ini untuk pembiayaan kebutuhan

modal aktiva tetap dan modal kerja awal perusahaan. Jumlah investasi awal dalam

pembiayaan ini adalah sebesar Rp 659.277.190,- yang diperinci sebagai berikut:

- Dana pembiayaan aktiva tetap Rp 505.000.000,-

- Dana pembiayaan modal kerja Rp 154.277.190,-

2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow )

Aliran kas ini berasal dari operasi perusahaan. Aliran operasional di peroleh dengan

rumus :

EAT = Laba bersih setelah pajak

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut:

Tabel 4.26 Proyeksi Operational Cash Flow( Rp ) Skenario Moderat

Periode Laba Bersih Penyusutan OCF2008 Rp 56,209,954 Rp 54,500,000 Rp 110,709,954 2009 Rp 52,922,102 Rp 54,500,000 Rp 107,422,102 2010 Rp 49,694,902 Rp 54,500,000 Rp 104,194,902 2011 Rp 75,186,878 Rp 54,500,000 Rp 129,686,878 2012 Rp 72,745,211 Rp 54,500,000 Rp 127,245,211 2013 Rp 78,681,748 Rp 47,500,000 Rp 126,181,748 2014 Rp 106,837,365 Rp 47,500,000 Rp 154,337,365 2015 Rp 91,943,425 Rp 47,500,000 Rp 139,443,425 2016 Rp 75,858,083 Rp 47,500,000 Rp 123,358,083 2017 Rp 105,312,974 Rp 47,500,000 Rp 152,812,974

Sumber : Data diolah

OCF = EAT + Penyusutan

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

102

c. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)

Terminal cash flow merupakan aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek, biasanya

berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap yang sudah

habis umur ekonomisnya. Jumlah terminal cash flow dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai sisa

= Rp 154.277.190,- + Rp 35.000.000,-

= Rp 189.277.190,-

Dengan demikian maka taksiran aliran kas rencana usaha ini adalah:

Tabel 4.27 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Skenario Moderat

Periode ICF OCF TCF2008 Rp (659,277,190) Rp 110,709,954 2009 Rp 107,422,102 2010 Rp 104,194,902 2011 Rp 129,686,878 2012 Rp 127,245,211 2013 Rp 126,181,748 2014 Rp 154,337,365 2015 Rp 139,443,425 2016 Rp 123,358,083 2017 Rp 152,812,974 Rp 189,277,190

Sumber : Data diolah

4.2.5.8.2 Metode Penilaian Investasi Skenario Moderat

Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Pay Back Period, Net Present

Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), serta Profitability Index (PI). Berikut ini perincian

penilaian investasi sebagai berikut:

1. Payback Period

Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha produksi

boneka bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas. Perhitungan payback

period dalam rencana usaha ini adalah sebagai berikut :

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

103

Investasi Rp (659,277,190)Cash Flow Tahun I Rp 110,709,954

Rp (548,567,236)Cash Flow Tahun II Rp 107,422,102

Rp (441,145,134)Cash Flow Tahun III Rp 104,194,902

Rp (336,950,232)Cash Flow Tahun IV Rp 129,686,878

Rp (207,263,354)Cash Flow Tahun V Rp 127,245,211

Rp (80,018,143)Cash Flow Tahun VI Rp 126,181,748

Rp 46,163,605

Pay Back Period = 5 Tahun + Rp 80.018.143,- X 360 Hari

Rp 126.181.748,-

= 5 Tahun 228 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi pada rencana usaha produksi

boneka akan kembali pada 5 tahun 228 hari. Karena payback period lebih kecil daripada

umur ekonomis yaitu 5 tahun 228 hari < 10 tahun, maka dinyatakan investasi ini layak

dijalankan.

2. Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai sekarang

penerimaan–penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang

akan datang. Diketahui bahwa tingkat suku bunga deposito bank yang relevan saat ini adalah

7% (WD, www.rri-online.com, 22 Mei 2007). Adapun perhitungan NPV pada rencana investasi

pengadaan mesin cetak offset separasi adalah:

Tabel 4.28 Proyeksi Net Present Value (Rp) Skenario Moderat

Periode Faktor Diskonto (7%) Aliran Kas Present Value0 1 Rp (659,277,190) Rp (659,277,190)1 0.93458 Rp 110,709,954 Rp 103,467,309 2 0.87344 Rp 107,422,102 Rp 93,826,761

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

104

3 0.81630 Rp 104,194,902 Rp 85,054,299 4 0.76290 Rp 129,686,878 Rp 98,938,119 5 0.71299 Rp 127,245,211 Rp 90,724,563 6 0.63017 Rp 126,181,748 Rp 79,515,952 7 0.58349 Rp 154,337,365 Rp 90,054,309 8 0.54027 Rp 139,443,425 Rp 75,337,099 9 0.50025 Rp 123,358,083 Rp 61,709,881

10 0.46319 Rp 152,812,974 Rp 70,781,441 Rp 190,132,543

Sumber : Data diolah

NPV = Rp 849.409.733 – Rp. 659.277.190

= Rp. 190.132.543,-

Dengan demikian hasil perhitungan NPV pada rencana investasi pembelian mesin

cetak offset separasi ini adalah bahwa hasil NPV sebesar Rp 190.132.543,- yang

menunjukan hasil positif, berarti investasi ini dinyatakan layak dijalankan.

3. Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini

lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diisyaratkan), maka investasi

dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

Untuk memperoleh nilai IRR dipergunakan metode uji coba (trial & error) untuk

dapat mendapatkan nilai NPV minus. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan tingkat suku

bunga sebesar 14%. Uraiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.29 Perhitungan NPV dengan Faktor Diskonto 13% dan 14%

Periode

Faktor Diskonto

(14%)Aliran Kas Present Value

Faktor Diskonto

(13%)Present Value

0 1 Rp (659,277,190) Rp(659,277,190) 1 Rp (659,277,190)1 0.87719 Rp 110,709,954 Rp 97,113,995 0.88496 Rp 97,973,411 2 0.76947 Rp 107,422,102 Rp 82,657,819 0.78315 Rp 84,127,263 3 0.67497 Rp 104,194,902 Rp 70,328,591 0.69305 Rp 72,212,294 4 0.59208 Rp 129,686,878 Rp 76,785,043 0.61332 Rp 79,539,391

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

105

5 0.51937 Rp 127,245,211 Rp 66,087,175 0.54276 Rp 69,063,603 6 0.45559 Rp 126,181,748 Rp 57,486,707 0.48032 Rp 60,607,431 7 0.39964 Rp 154,337,365 Rp 61,678,971 0.42506 Rp 65,602,740 8 0.35056 Rp 139,443,425 Rp 48,883,155 0.37616 Rp 52,453,019 9 0.30751 Rp 123,358,083 Rp 37,933,590 0.33288 Rp 41,064,035 10 0.26974 Rp 152,812,974 Rp 41,220,354 0.29459 Rp 45,016,922

Rp (19,101,789) Rp 8,382,918 Sumber : Data diolah

Interpolasi

Df NPV

13% 8.382.918

14% -19.101.789

26.829.417

IRR = 13 % + 8,382,918 x 1%27,484,707

IRR = 13 % + 0,30%

IRR = 13.30%

Karena IRR yang dihasilkan pada rencana investasi ini lebih besar dari tingkat keuntungan

yang diisyaratkat, yaitu sebesar 13,30>12,3%, maka rencana investasi diterima.

4. Profitabilitiy Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih

masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka proyek

dikatakan menguntungkan, tapi jika kurang dari 1 dikatakan merugikan. Perhitungan PI pada

rencana investasi ini adalah:

PI = 849.409.733

659.277.190

= 1,28

Karena hasil PI 1,28> 1, maka usulan proyek diterima.

4.2.5.8.3 Hasil Metode Penilaian Investasi Skenario Moderat

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

106

Hasil perhitungan ke-empat metode penilaian investasi skenario moderat disajikan

pada tabel 4.30 berikut ini

Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi Skenario Moderat

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period 10 Tahun 5 Tahun 228 Hari Diterima2 NPV Positif 190.132.543 Diterima3 IRR 12,3% 13,30% Diterima4 PI 1 1,28 Diterima

Sumber : Data diolah

4.2.5.9 Skenario Optimis

4.2.5.9.1 Proyeksi Cash Flow

Cash flow merupakan aliran kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan

dalam jangka waktu tertentu. Terdapat tiga jenis aliran kas yaitu : Initial Cash Flow yang

merupakan aliran kas keluar, Operational Cash Flow dan Terminal Cash Flow merupakan

aliran kas masuk.

1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow)

Merupakan dana yang dikeluarkan dalam rencana usaha ini untuk pembiayaan kebutuhan

modal aktiva tetap dan modal kerja awal perusahaan. Jumlah investasi awal dalam

pembiayaan ini adalah sebesar Rp 659.277.190,- yang diperinci sebagai berikut:

- Dana pembiayaan aktiva tetap Rp 505.000.000,-

- Dana pembiayaan modal kerja Rp 154.277.190,-

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

107

2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow )

Aliran kas ini berasal dari operasi perusahaan. Aliran operasional di peroleh dengan

rumus :

EAT = Laba bersih setelah pajak

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut:

Tabel 4.31 Proyeksi Operational Cash Flow( Rp ) Skenario Optimis

Periode Laba Bersih Penyusutan OCF2008 Rp 89,373,868 Rp 54,500,000 Rp 143,873,868 2009 Rp 86,666,225 Rp 54,500,000 Rp 141,166,225 2010 Rp 84,008,531 Rp 54,500,000 Rp 138,508,531 2011 Rp 125,533,538 Rp 54,500,000 Rp 180,033,538 2012 Rp 123,092,011 Rp 54,500,000 Rp 177,592,011 2013 Rp 129,028,548 Rp 47,500,000 Rp 176,528,548 2014 Rp 164,506,305 Rp 47,500,000 Rp 212,006,305 2015 Rp 149,612,225 Rp 47,500,000 Rp 197,112,225 2016 Rp 133,526,883 Rp 47,500,000 Rp 181,026,883 2017 Rp 171,150,494 Rp 47,500,000 Rp 218,650,494

Sumber : Data diolah

3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)

Terminal cash flow merupakan aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek, biasanya

berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap yang sudah

habis umur ekonomisnya. Jumlah terminal cash flow dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai sisa

= Rp 154.277.190,- + Rp 35.000.000,-

= Rp 189.277.190,-

Dengan demikian maka taksiran aliran kas rencana usaha ini adalah:

Tabel 4.32 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Skenario Optimis

Periode ICF OCF TCF2008 Rp (659,277,190) Rp 143,873,868

OCF = EAT + Penyusutan

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

108

2009 Rp 141,166,225 2010 Rp 138,508,531 2011 Rp 180,033,538 2012 Rp 177,592,011 2013 Rp 176,528,548 2014 Rp 212,006,305 2015 Rp 197,112,225 2016 Rp 181,026,883 2017 Rp 218,650,494 Rp 189,277,190

Sumber : Data diolah

4.2.5.9.2 Metode Penilaian Investasi Skenario Optimis

Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Pay Back Period, Net Present

Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), serta Profitability Index (PI). Berikut ini perincian

penilaian investasi sebagai berikut:

1. Payback Period

Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha produksi

boneka bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas. Perhitungan payback

period dalam rencana usaha ini adalah sebagai berikut :

Investasi Rp (659,277,190)Cash Flow Tahun I Rp 143,873,868

Rp (515,403,322)Cash Flow Tahun II Rp 141,166,225

Rp (374,237,097)Cash Flow Tahun III Rp 138,508,531

Rp (235,728,566)Cash Flow Tahun IV Rp 180,033,538

Rp (55,695,028)Cash Flow Tahun V Rp 177,592,011

Rp 121,896,983

Pay Back Period = 4 Tahun + Rp 55.695.028,- X 360 Hari

Rp 177.592.011,-

= 4 Tahun 112 hari

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

109

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi pada rencana usaha produksi

boneka akan kembali pada 4 tahun 112 hari. Karena payback period lebih kecil daripada

umur ekonomis yaitu 4 tahun 112 hari < 10 tahun, maka dinyatakan investasi ini layak

dijalankan.

2. Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai sekarang

penerimaan–penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang

akan datang. Diketahui bahwa tingkat suku bunga deposito bank yang relevan saat ini adalah

7% (WD, www.rri-online.com, 22 Mei 2007). Adapun perhitungan NPV pada rencana investasi

pengadaan mesin cetak offset separasi adalah:

Tabel 4.33 Proyeksi Net Present Value (Rp) Skenario Optimis

Periode Faktor Diskonto (7%) Aliran Kas Present Value0 1 Rp (659,277,190) Rp (659,277,190)1 0.93458 Rp 143,873,868 Rp 134,461,640 2 0.87344 Rp 141,166,225 Rp 123,300,228 3 0.81630 Rp 138,508,531 Rp 113,064,514 4 0.76290 Rp 180,033,538 Rp 137,347,586 5 0.71299 Rp 177,592,011 Rp 126,621,328 6 0.63017 Rp 176,528,548 Rp 111,242,995 7 0.58349 Rp 212,006,305 Rp 123,703,559 8 0.54027 Rp 197,112,225 Rp 106,493,822 9 0.50025 Rp 181,026,883 Rp 90,558,698

10 0.46319 Rp 218,650,494 Rp 101,276,722 Rp 508,793,901

Sumber : Data diolah

NPV = Rp 1.168.071.091 – Rp. 659.277.190

= Rp. 508.793.901,-

Dengan demikian hasil perhitungan NPV pada rencana investasi pembelian mesin

cetak offset separasi ini adalah bahwa hasil NPV sebesar Rp 508.793.901,- yang

menunjukan hasil positif, berarti investasi ini dinyatakan layak dijalankan.

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

110

3. Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini

lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diisyaratkan), maka investasi

dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

Untuk memperoleh nilai IRR dipergunakan metode uji coba (trial & error) untuk

dapat mendapatkan nilai NPV minus. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan tingkat suku

bunga sebesar 22%. Uraiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.34 Perhitungan NPV dengan Faktor Diskonto 21% dan 22%

PeriodeFaktor

Diskonto (22%)

Aliran Kas Present ValueFaktor

Diskonto (21%)

Present Value

0 1 Rp(659,277,190) Rp (659,277,190) 1 Rp(659,277,190)1 0.81967 Rp 143,873,868 Rp 117,929,400 0.82645 Rp 118,904,023 2 0.67186 Rp 141,166,225 Rp 94,844,279 0.68301 Rp 96,418,431 3 0.55071 Rp 138,508,531 Rp 76,277,602 0.56447 Rp 78,184,455 4 0.45140 Rp 180,033,538 Rp 81,266,975 0.46651 Rp 83,986,974 5 0.37000 Rp 177,592,011 Rp 65,708,911 0.38554 Rp 68,469,408 6 0.30328 Rp 176,528,548 Rp 53,537,238 0.31863 Rp 56,247,436 7 0.24859 Rp 212,006,305 Rp 52,702,348 0.26333 Rp 55,827,886 8 0.20376 Rp 197,112,225 Rp 40,163,811 0.21763 Rp 42,897,363 9 0.16702 Rp 181,026,883 Rp 30,234,626 0.17986 Rp 32,559,276

10 0.13690 Rp 218,650,494 Rp 29,933,132 0.14864 Rp 32,501,003 Rp (16,678,868) Rp 6,719,065

Sumber : Data diolah

Interpolasi

Df NPV

22% 6.719.065

21% -16.678.868

22.584.932

IRR = 21 % + 6,719,065 x 1%23,397,933

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

111

IRR = 21 % + 0,28%

IRR = 21.28%

Karena IRR yang dihasilkan pada rencana investasi ini lebih besar dari tingkat

keuntungan yang diisyaratkat, yaitu sebesar 21,28>12,3%, maka rencana investasi diterima.

4. Profitabilitiy Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih

masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka proyek

dikatakan menguntungkan, tapi jika kurang dari 1 dikatakan merugikan. Perhitungan PI pada

rencana investasi ini adalah:

PI = 1.168.071.091

659.277.190

= 1,77

Karena hasil PI 1,77> 1, maka usulan proyek diterima.

4.2.5.9.3 Hasil Metode Penilaian Investasi Skenario Optimis

Hasil perhitungan ke-empat metode penilaian investasi skenario optimis disajikan

pada tabel 4.35 di bawah ini

Tabel 4.35 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi Skenario Optimis

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period 10 Tahun 4 Tahun 112 Hari Diterima2 NPV Positif 508.793.901 Diterima3 IRR 12,3% 21,28% Diterima4 PI 1 1,77 Diterima

Sumber : Data diolah

4.2.5.10 Skenario Pesimis

4.2.5.10.1 Proyeksi Cash Flow

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

112

Cash flow merupakan aliran kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan

dalam jangka waktu tertentu. Terdapat tiga jenis aliran kas yaitu : Initial Cash Flow yang

merupakan aliran kas keluar, Operational Cash Flow dan Terminal Cash Flow merupakan

aliran kas masuk.

1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow)

Merupakan dana yang dikeluarkan dalam rencana usaha ini untuk pembiayaan

kebutuhan modal aktiva tetap dan modal kerja awal perusahaan. Jumlah investasi awal

dalam pembiayaan ini adalah sebesar Rp 659.277.190,- yang diperinci sebagai berikut:

- Dana pembiayaan aktiva tetap Rp 505.000.000,-

- Dana pembiayaan modal kerja Rp 154.277.190,-

2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow )

Aliran kas ini berasal dari operasi perusahaan. Aliran operasional di peroleh dengan

rumus :

EAT = Laba bersih setelah pajak

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut:

Tabel 4.36 Proyeksi Operational Cash Flow( Rp ) Skenario Pesimis

Periode Laba Bersih Penyusutan OCF2008 Rp 7,451,316 Rp 50,500,000 Rp 57,951,316 2009 Rp 3,970,061 Rp 50,500,000 Rp 54,470,061 2010 Rp 553,026 Rp 50,500,000 Rp 51,053,026 2011 Rp 37,080,280 Rp 50,500,000 Rp 87,580,280 2012 Rp 33,940,814 Rp 50,500,000 Rp 84,440,814 2013 Rp 39,430,647 Rp 44,500,000 Rp 83,930,647 2014 Rp 62,704,516 Rp 44,500,000 Rp 107,204,516 2015 Rp 47,067,375 Rp 44,500,000 Rp 91,567,375 2016 Rp 26,386,221 Rp 44,500,000 Rp 70,886,221

OCF = EAT + Penyusutan

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

113

2017 Rp 50,934,479 Rp 44,500,000 Rp 95,434,479 Sumber : Data diolah

3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)

Terminal cash flow merupakan aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek, biasanya

berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap yang sudah

habis umur ekonomisnya. Jumlah terminal cash flow dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai sisa

= Rp 154.277.190,- + Rp 30.000.000,-

= Rp 184.277.190,-

Dengan demikian maka taksiran aliran kas rencana usaha ini adalah:

Tabel 4.37 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan Skenario Pesimis

Periode ICF OCF TCF2008 Rp (659,277,190) Rp 57,951,316 2009 Rp 54,470,061 2010 Rp 51,053,026 2011 Rp 87,580,280 2012 Rp 84,440,814 2013 Rp 83,930,647 2014 Rp 107,204,516 2015 Rp 91,567,375 2016 Rp 70,886,221 2017 Rp 95,434,479 Rp 189,277,190

Sumber : Data diolah

4.2.5.10.2 Metode Penilaian Investasi Skenario Pesimis

Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Pay Back Period, Net Present

Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), serta Profitability Index (PI). Berikut ini perincian

penilaian investasi sebagai berikut:

1. Payback Period

Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat rencana investasi usaha produksi

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

114

boneka bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas. Perhitungan payback

period dalam rencana usaha ini adalah sebagai berikut :

Investasi Rp (659,277,190)Cash Flow Tahun I Rp 57,951,316

Rp (601,325,874)Cash Flow Tahun II Rp 54,470,061

Rp (546,855,813)Cash Flow Tahun III Rp 51,053,026

Rp (495,802,787)Cash Flow Tahun IV Rp 87,580,280

Rp (408,222,507)Cash Flow Tahun V Rp 84,440,814

Rp (323,781,693)Cash Flow Tahun VI Rp 83,930,647

Rp (239,851,046)Cash Flow Tahun VII Rp 107,204,516

Rp (132,646,530)Cash Flow Tahun VIII Rp 91,567,375

Rp (41,079,155)Cash Flow Tahun IX Rp 70,886,221

Rp 29,807,066

Pay Back Period = 8 Tahun + Rp 41.079.155,- X 360 Hari

Rp 70.886.221,-

= 8 Tahun 208 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi pada rencana usaha produksi

boneka akan kembali pada 8 tahun 208 hari. Karena payback period lebih kecil daripada

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

115

umur ekonomis yaitu 8 tahun 208 hari < 10 tahun, maka dinyatakan investasi ini layak

dijalankan.

2. Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai sekarang

penerimaan–penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang

akan datang. Diketahui bahwa tingkat suku bunga deposito bank yang relevan saat ini adalah

7% (WD, www.rri-online.com, 22 Mei 2007). Adapun perhitungan NPV pada rencana investasi

pengadaan mesin cetak offset separasi adalah:

Tabel 4.38 Proyeksi Net Present Value (Rp) Skenario Pesimis

Periode Faktor Diskonto (7%) Aliran Kas Present Value0 1 Rp (659,277,190) Rp (659,277,190)1 0.93458 Rp 57,951,316 Rp 54,160,141 2 0.87344 Rp 54,470,061 Rp 47,576,330 3 0.81630 Rp 51,053,026 Rp 41,674,585 4 0.76290 Rp 87,580,280 Rp 66,814,996 5 0.71299 Rp 84,440,814 Rp 60,205,456 6 0.63017 Rp 83,930,647 Rp 52,890,576 7 0.58349 Rp 107,204,516 Rp 62,552,763 8 0.54027 Rp 91,567,375 Rp 49,471,106 9 0.50025 Rp 70,886,221 Rp 35,460,832

10 0.46319 Rp 95,434,479 Rp 44,204,296 Rp (144,266,109)

Sumber : Data diolah

NPV = Rp 515.011.081 – Rp. 659.277.190

= Rp. -144.266.109,-

Dengan demikian hasil perhitungan NPV pada rencana investasi pembelian mesin

cetak offset separasi ini adalah bahwa hasil NPV sebesar Rp -144.266.109,- yang

menunjukan hasil negatif, berarti investasi ini dinyatakan tidak layak dijalankan.

3. Internal Rate of Return (IRR)

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

116

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini

lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diisyaratkan), maka investasi

dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

Untuk memperoleh nilai IRR dipergunakan metode uji coba (trial & error) untuk

dapat mendapatkan nilai NPV minus. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan tingkat suku

bunga sebesar 4%. Uraiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.39 Perhitungan NPV dengan Faktor Diskonto 4% dan 5%

PeriodeFaktor

Diskonto (4%)

Aliran Kas Present ValueFaktor

Diskonto (5%)

Present Value

0 1 Rp (659,277,190) Rp(659,277,190) 1 Rp (659,277,190)1 0.96154 Rp 57,951,316 Rp 55,722,419 0.97087 Rp 56,263,414 2 0.92456 Rp 54,470,061 Rp 50,360,633 0.94260 Rp 51,343,257 3 0.88900 Rp 51,053,026 Rp 45,385,954 0.91514 Rp 46,720,751 4 0.85480 Rp 87,580,280 Rp 74,863,990 0.88849 Rp 77,813,944 5 0.82193 Rp 84,440,814 Rp 69,404,194 0.86261 Rp 72,839,388 6 0.79031 Rp 83,930,647 Rp 66,331,609 0.83748 Rp 70,290,596 7 0.75992 Rp 107,204,516 Rp 81,466,621 0.81309 Rp 87,167,082 8 0.73069 Rp 91,567,375 Rp 66,907,384 0.78941 Rp 72,284,131 9 0.70259 Rp 70,886,221 Rp 49,803,719 0.76642 Rp 54,328,386 10 0.67556 Rp 95,434,479 Rp 64,472,114 0.74409 Rp 71,012,215

Rp (34,558,551) Rp 785,973 Sumber : Data diolah

Interpolasi

Df NPV

5% 785.973

4% - 34.558.551

37.470.641

IRR = 4 % + 785,973 x 1%35,344,524

IRR = 4 % + 0,03%

IRR = 4.03%

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

117

Karena IRR yang dihasilkan pada rencana investasi ini lebih kecil dari tingkat

keuntungan yang disyaratkan, yaitu sebesar 4,03<12,3%, maka rencana investasi ditolak.

4. Profitabilitiy Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih

masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka proyek

dikatakan menguntungkan, tapi jika kurang dari 1 dikatakan merugikan. Perhitungan PI pada

rencana investasi ini adalah:

PI = 515.011.081

659.277.190

= 0,78

Karena hasil PI 0,78< 1, maka usulan proyek ditolak.

4.2.5.10.3 Hasil Metode Penilaian Investasi Skenario Pesimis

Hasil perhitungan ke-empat metode penilaian investasi disajikan pada tabel 4.40 di

bawah ini

Tabel 4.40 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi Skenario Pesimis

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period 10 Tahun 8Tahun 208 Hari Diterima2 NPV Positif -144.266.109 Ditolak3 IRR 12,3% 4.03% Ditolak4 PI 1 0,78 Ditolak

Sumber : Data diolah

4.3 Hasil Penelitian Studi Kelayakan Investasi Dari Aspek Keuangan

Berikut ini hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis

sensitifitas, yaitu menggunakan tiga skenario yaitu skenario moderat, skenario optimis, dan

skenario pesimis sebagai berikut:

Tabel 4.41 Hasil Analisis Sensitivitas

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-3-00315-MN-Bab 4.pdf · 4.1.1 Sejarah Singkat PT Patent Process ... Semua produk pemasok seperti kertas,

118

No. MetodeSkenario

Moderat Optimis Pesimis1 Payback Period 5 Tahun 228 Hari 4 Tahun 112 Hari 8Tahun 208 Hari 2 NPV 190.132.543 508.793.901 -144.266.1093 IRR 13,30% 21,28% 4.03%4 PI 1,28 1,77 0,78

Sumber : Data diolah

Untuk rencana pengadaan mesin cetak offset separasi ini, berdasarkan tabel diatas

jika rencana usaha menggunakan skenario moderat maka rencana pengadaan mesin cetak

offset separasi ini dinyatakan layak untuk dijalankan, dan jika menggunakan skenario optimis

dinyatakan lebih layak lagi untuk dijalankan. Jika menggunakan skenario pesimis maka

rencana pengadaan mesin cetak offset separasi ini dinyatakan tidak layak untuk dijalankan.

Tetapi kemungkinan besar dengan adanya proyeksi order internal yang mencapai 71,4 %

pada tahun 2009, maka selisih kapasitas dapat dipenuhi dengan menerima jasa ongkos cetak.

Dengan demikian skenario pesimis sedikit kemungkinannya untuk terjadi.

4.4 Implikasi Hasil Penelitian

Langkah – langkah implementasi hasil penelitian ini yaitu :

1. Mencari dan membeli mesin cetak offset separasi Heidelberg GTOZ 52 – 2 warna tahun

1993 dengan harga maksimal Rp. 475.000.000,- serta mesin expose plat dan kompresor

udara dengan total harga maksimal Rp. 30.000.000,-.

2. Meniadakan/membobol tembok sesuai dengan yang direncanakan sebagai tempat bagi

mesin tersebut.

3. Membuka lowongan dengan memasang iklan di surat kabar untuk posisi operator mesin 2

(dua) orang, asisten operator 2 (dua) orang dan operator mesin expose plat 1 (satu)

orang.

4. Melakukan promosi kepada rekan-rekan percetakan sebagai langkah perkenalan mesin

tersebut untuk dapat menerima jasa ongkos cetak dengan cara memasang poster di toko-