7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
1/12
18
BAB 3 PENANGGULANAGAN KELONGSORAN
3.1 Pola pengendalian longsor di Sulawesi utara
Kondisi topografi Sulawesi Utara yang berbukit bukit dimana cukup
banyak kemiringan lereng diatas 15% menyebabkan Sulawesi Utara
berpotensi besar mengalami bahaya longsor hal ini dibuktikan
dimana hampir setiap tahun selalu terjadi longsor dan telah
meminta korban baik jiwa maupun materil yang tidak sedikit.
Khususnya pada tahun ini tercatat korban jiwa cukup banyak itu
berarti tanda waspada bagi kita semua bahwa kedepan bukan
tidak mungkin akan lebih parah lagi dimana kita tidak
menginginkan bersama kondisi longsor yang terjadi bersamaan di
Filipina yang menelan korban jiwa sekitar 1000 orang . Kenapa
kondisi ini masih terus berlangsung dari tahun ketahun ini
disebabkan Pemerintah dalam penanganan masalah longsor
masih secara Parsial maksudnya nanti ada kejadian baru terlihat
keseriusan kalaupun ada proyek-proyek penanggulangan
bencana longsor masih bersifat Projek Oriented (yang penting ada
dana kong so dapa lia ada pembangunan dengan tidak
mengoptimalkan maksud dan tujuan pembangunan proyek
tersebut apalagi kalau ditanya pasca pembangunan proyek
berupa parawatan) jadi dimana daerah yang longsor disitudilakukan penanganan. Padahal untuk memitigasi/meminimalkan
bahaya yang diakibatkan oleh tanah longsor harus secara
Holistic/Komprehensif atau berkesinambungan dan menyeluruh
dengan menggunakan kajian-kajian ilmiah yang baik serta
melibatkan seluruh stakeholder. Keadaan ini kalau terus dibiarkan
tanpa adanya upaya-upaya penanggulangan secara Holistic/
Komprehensif atau dengan kata lain terpola dengan baik maka
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
2/12
19
bahaya longsor akan terus terjadi. Pola yang bagaimana yang
dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara.Berikut ini penjelasan mengenai Pengertian Longsor, Cara-Cara
Memprediksi Terjadinya Longsor, Metode Pengendalian Longsor
serta Pola Pengendalian Bencana Tanah Longsor :
1. Definisi longsoran adalah perpindahan massa
tanah/batuan pada arah tegak, mendatar atau miring
dari kedudukan semula, termasuk juga deformasi lambat
atau jangka panjang dari suatu lereng yang biasa disebut
rayapan (creep). Tapi tidak termasuk aliran lahar dan
amblasan/penurunan tanah (subsidence) akibat proses
konsolidasi atau perbedaan kekuatan dari pondasi
bangunan.
2. Tipe dan jenis tanah longsoran menurut klasifikasi Highway
Research
Board 1978 dibagi menjadi lima kelompok utama yaitu :
- Runtuhan
Merupakan gerakan tanah yang disebabkan keruntuhan tarik
yang diikuti dengan gerakan jatuh bebas akibat gravitasi. Padatipe runtuhan ini massa tanah atau batuan lepas dari suatu
lereng atau tebing curam dengan sedikit atau tampa terjadi
pergeseran (tanpa bidang longsoran). Runtuhan dapat terjadi
apabila material yang dibawahnya lebih lemah (antara lain oleh
karena erosi atau penggalian) dari lapisan diatasnya
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
3/12
20
- Jungkiran
Merupakan jenis gerakan memutar kedepan dari satu atau
beberapa blok tanah/batuan terhadap titik pusat putaran
dibawah massa batuan oleh gaya gravitasi dan atau gaya
dorong dari massa batuan dibelakannya atau gaya yang
ditimbulkan oleh tekanan air yang mengisi rekahan batuan.
Jungkiran ini biasanya terjadi pada tebing-tebing yang curam
dan tidak mempunyai bidang longsoran.
- Longsoran
Gerakan yang terdiri dari regangan geser dan perpindahan
sepanjang bidang longsoran dimana massa erpindah melongsor
dari tempat semula dan terpisah dari massa tanah yang
mantap.
- Penyebaran Lateral
Gerakan menyebar kearah lateral yang ditimbulkan oleh retak
geser atau retak tarik. Tipe gerakan ini dapat terjadi pada
batuan ataupun tanah.
- Aliran
Gerakan tanah yang disebabkan oleh adanya aliran air
permukaan (air runoff) yang debitnya cukup besar dimana
ikatan kohesi tanah telah mengalami titik jenuh. Dari kelima tipe
gerakan tanah atau longsoran diatas hasil pantauan penulis tipe
longsoran diSulut yang banyak terjadi adalah kombinasi antara
3 dan 4 .
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
4/12
21
3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor
adalah,
- Tidak adanya tanaman pelindung lereng menyebabkan kaki
lereng tererosi oleh aliran air sungai atau aliran air hujan yang
menyebabkan tegangan horizontal turun,
- Adanya galian galian tanah
- Pembongkaran sheet pile atau tembok penahan tanah serta
salah desain
- Peningkatan tegangan vertikal akibat air hujan tertahan diatas
lereng
- Timbunan deposit halus
- Timbunan tanah
- Berat bangunan
- Jalan dan kendaraan
- Pergerakan tektonik dan gempa bumi.
4. Cara-cara Memprediksi Terjadinya Tanah Longsor
a. Secara Visual Dengan Mata
- Sebelum terjadinya longsor besar terjadi longsor kecil
berupa jatuhan tanah dari tebing
- Timbulnya mata air yang keluar dari tebing longsor yang
sebelumnya tidak ada
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
5/12
22
- Terjadinya pergeseran tanah
b. Dengan Perhitungan Menggunakan Teori Longsor
- Pemeriksaan sifat-sifat fisik dan mekanika tanah seperti shear
streng/kuat geser tanah, soil classification/klasifikasi tanah
dengan alat-alat laboratorium mekanika tanah (Boring,
Sondir, Triaxial, Konsolidasi, Permiabiliti Test, SPT, UCT, Direct
Shear, dll)
- Analisa kestabilan lereng dengan menggunakan Komputer
(Teori Fellenius, Bishop, Jambu, dll)
- Menggunakan Grafik (Teori Cousins, Janbu, Duncan, Hoek &
Bray, dll
c. Pemasangan Alat/Instrumen Di Daerah Longsor
- Pengamatan Dipermukaan Tanah (Patok Geser,
Strainmeter)
- Gerakan Dibawah Permukaan (Inklinometer, Deflektometer,
Shear Strip Indicator, Accoustical Emission)
d. Pengukuran Beban dan Tekanan Pada Tanah
- Pisometer
- Strainmeter
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
6/12
23
5. Metode Penanggulangan Tanah Longsor
Prinsip dasar pada suatu lereng bekerja gaya-gaya yang terdiri dari
gaya pendorong dan gaya penahan. Suatu lereng akan longsor
bila keseimbangan gaya-gaya yang bekerja terganggu, yaitu gaya
pendorong melampaui gaya penahan. Oleh karena itu prinsip
penanggulangan longsoran adalah mengurangi gaya pendorong
atau menambah gaya penahan. Beberapa metode
penanggulangan longsor seperti :
1. Mengubah Geometri LerengCara ini adalah dengan melakukan pemotongan dan
penimbunan pada ujung kaki. Metode ini umumnya
dilakukan untuk tipe longsoran rotasi
2. Mengendalikan Air PermukaanCara ini untuk mencegah masuknya atau mengurangi
rembesan air permukaan kedaerah longsoran, misalnya
dilakukan dengan cara menanam tumbuhan, menutup
retakan, tata salir dan perbaikan lereng (regarding).
3. Mengendalikan Air RembesanKegiatan ini dimaksudkan untuk menurunkan muka air tanah
didaerah longsoran, metode yang sering dilakukan antara
lain sumur dalam (deep well), penyalir tegak (vertikal drain),
pelantar (drainase gallery), sumur pelega (reliefwell),
penyalir parit pencegat (interceptor drain), penyalur liput
(blangket drain) dan elektro osmosis.
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
7/12
24
4. Penambatan dan Tindakan Lain, cara ini untuk menahanmassa tanah dengan membangun bronjong, sheet pile,tembok penahan, stabilisasi tanah, pemasangan geotekstil,
bangunan silang (jembatan talang), penggunaan bahan
ringan dan relokasi
6. Pola Pengendalian Bencana Tanah Longsor
Untuk menanggulangi dan menentukan cara yang tepat dalam
menangani suatu kelongsoran tanah/batuan, maka perlu
memahami terjadinya longsoran. Penyelidikan dan instrumentasi
geoteknik perlu dilakukan untuk memperoleh data/parameter
tanah/batuan guna memantapkan analisis perhitungannya. Cara
analisis kestabilan lereng tergantung dari tipe longsoran dan
sejarah geologinya.
Dengan memahami masalah longsor dan metode
penanggulangannya maka pemerintah dalam hal ini perlu
membuat Master Plan Pola Penanggulangan Bencana Tanah
Longsor diSULUT yang berisi :
- Pemetaan daerah rawan longsor (harus dibuat baru karena
telah terjadi banyak perubahan lahan) yang mengklasifikasi
atau rekomendasi tentang daerah-daerah mana yang boleh
menjadi daerah yang bisa dibangun bangunan seperti
kantor, serta daerah mana yang harus menjadi hutan kota,
dll
- Hasil pemetaan ini harus diperkuat dengan landasan hukum
seperti Peraturan daerah (Perda) dan di tuangkan dalam
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
8/12
25
Rencana Tata Ruang Kota/Kabupaten dan harus dievaluasi
minimal sekali setahun.
- Hasil pemetaan ini harus disosialisasikan kepada masyarakat
Demikianlah tulisan ini dibuat dengan maksud untuk dapat
memitigasi/memperkecil bahaya bencana tanah longsor dimana
upaya-upaya ini harus ditambah lagi dengan peningkatan iman
masyarakat Sulawesi Utara.
Sumber : www.kompasiana.com oleh Dr. Fabian J. Manoppo
3.2 Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng
bagian atas di dekat pemukiman (gb. Kiri) Buatlah terasering
(sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun permukiman(gb. kanan)
http://www.kompasiana.com/http://www.kompasiana.com/7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
9/12
26
Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak
masuk ke dalam tanah melalui retakan. (gb. kiri) Janganmelakukan penggalian di bawah lereng terjal. (gb. kanan)
Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri) Jangan membangun
rumah di bawah tebing. (gb. kanan)
Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal (gb.kiri)
Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. (gb.kanan)
Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. (gb.kiri)
Pembangunan rumah yang salah di lereng bukit. (gb.kanan)
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
10/12
27
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. (gb.kiri) Jangan
mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. (gb.kanan)
TAHAPAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR
Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana
alam geologi di suatu wilayah, sebagai masukan kepada
masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi
sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar
terhindar dari bencana..
Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana,
sehingga dapat diketahui penyebab dan cara
penaggulangannya.
Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah
strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini
tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah tersebut.
Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten
7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
11/12
28
/Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah
longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukandengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet,
dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat
dan aparat pemerintah
Pemeriksaan bencana longsor
Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi
bencana dan tata cara penanggulangan bencana di suatu
daerah yang terlanda bencana tanah longsor.
Sumber : http://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-
bencana-tanah-longsor
3.3 Tips Menghadapi Longsor
Ciri Daerah Rawan Longsor
1. Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20derajat
2. Lapisan tanah tebal di atas lereng3. Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik4. Lereng terbuka atau gundul5. Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing6. Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai7. longsoran-longsoran kecil8. Adanya aliran sungai di dasar lereng9. Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti
adanya bangunan rumah atau saranan lainnya.
http://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsorhttp://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsorhttp://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsorhttp://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsor7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran
12/12
29
10. Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah ataujalan
Upaya mengurangi tanah longso
1. Menutup retakan pada atas tebing dengan materiallempung.
2. Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaikitata air dan guna lahan.
3. Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.4. Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada
waktu yang lama
Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor
11.Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak,evakuasi penduduk segera setelah diketahui tanda-
tanda tebing akan longsor.
12.Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahankorban dengan hati-hati.
13.Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yangaman.
Top Related