1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Data Perusahaan
Prinsip dasar dari setiap usaha bisnis yang sukses adalah sensitivitas
yang luar biasa untuk memahami kebutuhan masyarakat, dan memenuhi
kebutuhan tersebut. Untuk Grup Boga, sensitivitas yang telah dissring
menjadi merek yang mudah diingat yang membawa berbagai jenis
kesenangan untuk kepuasan pelanggan.
Saat ini, Group Boga dan anak perusahaan yang bergerak di industri
makanan dan minuman, beroperasi total pada 73 restoran nasional, dengan
lebih dari 3.300 individu yang terlatih sampai tenaga kerjanya.
Portofolio Grup Boga saat ini telah terdiri dari meliputi 12 Bakerzin,
25 Pepper Lunch, 20 Sushi Tei, 7 Sushi Kiosk, 2 Ten Ten, 3 Paradise
Dynasty, 2 Paradise Inn, dan 2 outlet Master Wok meliputi wilayah
metropolitan Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar dan
Bali. Group ini juga mengoperasikan layanan katering eksklusif untuk
wilayah DKI Jakarta.
Visi dan Misi Grup Boga, meliputi :
a. Visi
Untuk bisa diakui sebagai yang terbaik dan pemain paling dihormati
dalam industri jasa makanan Indonesia.
2
b. Misi
• Kami berusaha untuk memperkaya adegan kuliner Indonesia
dengan memperkenalkan konsep-konsep baru F & B.
• Kami berusaha untuk memberikan pengalaman bersantap yang
luar biasa dengan melayani kualitas makanan dan pelayanan.
• Kami mencapai tujuan kami dengan memelihara dan
menumbuhkan orang-orang terbaik yang tersedia di industri.
• Kami membangun hubungan strategis jangka panjang dengan
mitra kami (franchisor, franchise dan pemasok).
• Kami menyadari bahwa profitabilitas adalah kunci untuk
pertumbuhan yang berkelanjutan dan kesuksesan masa depan.
Nilai Kami=>IT WORKS :
I - Integritas
T - Kepercayaan dan rasa hormat pada setiap orang lain
W - Bekerja sama sebagai sebuah tim
O - Keterbukaan
R - Raihlah keunggulan dalam segala sesuatu yang kita lakukan
K - Jauhkan belajar dan fokus dalam pemecahan masalah
S - Kepuasan dan kebanggaan dalam apa yang kita lakukan
2.1.2 Data Restoran
A. Definisi Restoran
Restoran merupakan kata serapan dari bahasa Perancis yang
diadaptasi olehbahasa Inggris “Restaurant” yang berasal dari kata “Restaurer”
yang berartimemulihkan.Mungkin maksudnya, memulihkan atau
6
3
mengembalikan tenaga setelahberistirahat dari perjalanan dengan menyantap
makanan yang disajikan.
Restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang
bertempatdisebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi
dengan peralatan danperlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,
penyajian, dan penjualanmakanan dan minuman untuk umum. Pengusaha
restoran meliputi jasa pelayananmakan dan minum kepada tamu restoran
sebagai usaha pokok dan jasa hiburandidalam bangunan restoran sebagai
usaha penunjang yang tidak terpisahkan dariusaha pokok sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan teknis yang ditetapkan.Pemimpin restoran adalah
seorang atau lebih yang sehari-hari memimpin danbertanggung jawab atas
penyelenggaraan usaha restoran tersebut, sedangkan bentukusaha restoran ini
dapat terbentuk perorangan atau badan usaha (PT, CV, Fa atauKoperasi) yang
tunduk kepada hukum Indonesia.
Dalam konsep restoran ini, biasanya terdapat sejumlah layanan
yangdiberikan, seperti koki sebagai juru masak, kursi dan meja tersendiri
sebagai tempatuntuk menyantap makanan, pelayan, serta daftar menu.
B. Sejarah Restoran
Sejarah restoran berasal dari ratusan tahun yang lalu.Di Mesir pada
512 SMada sebuah tempat makan dengan menawarkan satu jenis
makanan.Yaitu kombinasidari daging burung liar dengan bawang dan
sereal.Makan siang untuk parapengusaha dinyatakan pertama kali dibuat oleh
seorang penjaga kedai Roman padatahun 40 SM untuk mereka yang terlalu
sibuk dan tidak sempat pulang.
4
Dalam Encyclopedia Britannica, istilah restoran pertama kali
dijelaskansebagai berikut:
Rumah makan pertama kali yang kemudian dikenal dengan nama
restorandidirikan pada tahun 1765, oleh A. Boulanger, yaitu makanan berupa
sup sayur diParis. Keberadaan rumah makan ditunjukkan dengan memberikan
tanda pada pinturumahnya dalam bahasa latin. Datanglah pada saya dengan
perut buruk kamu (dalamkeadaan lapar dan saya akan menyembuhkan kamu).
Selanjutnya banyak ditiru oleh para juru masak dan pelayan
yangmeninggalkan majikan mereka masing–masing dengan mendirikan
usaha yang sama.Hal ini merupakan salah satu peristiwa penting mengikuti
perkembangan revolusiPerancis.Keruntuhan kaum bangsawan mengakibatkan
mereka tidak dapatmembiayai pengikutnya lebih lanjut, termasuk tukang
masak dan pelayan-pelayannya.Di antara restoran yang pertama kali berdiri,
salah satudiantaranya didirikan olehseorang yang bernama Antonis
Beauvilliers.
Di Inggris restoran mulai dikenal sejak abad ke-16, dalam bentuk
penyediaanmakanan pada kedai minuman dan penginapan dengan harga dan
waktu yang sudahditentukan terlebih dahulu.Tetapi istilah restoran itu sendiri
baru digunakan setelahrevolusi Perancis, pada awal abad ke-19.
Rumah makan di Amerika pada umumnya meniru rumah makan di
Inggris,disamping rumah makan yang khusus untuk Imigran.Rumah makan
Delmonico diNew York dibuka pada awal tahun 1837, dan dianggap sebagai
restoran pertama diAmerika, karena restoran itu sendiri didirikan dengan
mengikuti sistem restoran diPerancis.
5
Di Indonesia restoran berkembang setelah G30S/PKI, yaitu pada
Tahun 1965.Sedangkan sebelum Tahun 1945, hanya terdapat warung yang
hanya melayani orangpribumi.Kemudian setelah tahun 1945, berkembang
menjadi rumah makan.Pada perkembangan selanjutnya yaitupada tahun 1966,
telah menjadi restoran karenapenghasilan per kapital masyarakat Indonesia
semakin baik.Pada perkembangan saatini, dengan adanya tuntutan pelayanan
cepat saji, maka telah berkembang restorandengan sistem pelayanan fast food.
C. Perkembangan Café dan Restoran
(Lawson, Fred, Restaurant, Bars & Clubs London, Architecture Press,
1986).
• Jaman Mesir kuno : inn yaitu tempat makan/minum yang biasanya
digunakan orang yang bertujuan bisnis.
• Jaman Yunani kuno : bar, kedai minum
• Jaman Romawi kuno :Hospiteum, Thermopolium, Tabernae
• Abad Pertengahan : Gereja, kuil, Inn
• Tahun 1662 :Coffee House, (London Inggris)
• Tahun 1668 :Cafes, (Paris, Perancis)
• Tahun 1765 : Restaurant(Perancis)
• Tahnun 1930-1940 :Cafetaria, Banquet, Restaurant
• Tahun 1950 :Drive-in, fast food
• Tahun 1960-1970 :Pub, Discotheque
• Tahun 1986 :Ethnic Restaurant, Theme Restaurant
6
D. Fungsi dan tujuan
Fungsi dan tujuan restoran menurut Marsum (1994), restoran adalah
suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial yang
menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa
makan dan minum.
E. Klasifikasi Jenis Restoran
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89
tentang persyaratan rumah makan maka yang dimaksud rumah makan adalah
satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh
bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman
bagi umum di tempat usahanya.
Sedangkan Wojowasito dan Poerwodarminto (Marsyang, 1999:71)
mengklasifikasikan restoran atau rumah makan menjadi beberapa tipe, antara
lain:
a. A’la Carte Restaurant : adalah restoran yang mendapatkan izin penuh
untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu
bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap
makanan di dalam restoran ini memiliki harga sendiri-sendiri.
b. Table D ‘hote Restaurant : adalah suatu restoran yang khusus menjual
menutable d’hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan
pernbuka sampai penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah
ditentukan pula.
c. Continental Restaurant : suatu restoran yang menitikberatkan hidangan
continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya
7
santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan
secara santai.
d. Snack Bar/Cafe/MilkBar: adalah semacam restoran cukupan yarg sifatnya
tidak resmi dengan pelayanan cepat dimana para tamu mengumpulkan
makanan mereka diatas baki yang diambil dari atas kounter dan kemudian
membawanya kemeja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang
disukainya. Makanan yang disediakan biasanya adalah hamburger,
sausages dan sandwich.
e. Specialitiy Restaurant: adalah restoran yang suasana dan dekorasi
seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau
temanya. Restoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang,
Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara
negara tempat asal makanan spesial itu.
f. Terrace Restaurant: adalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan,
namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran
induk. Di negara-negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya
buka pada waktu musim panas saja.
g. Family Type Restaurant: ialah suatu restoran sederhana yang
menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal,
terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
h. Main Dining Room: ialah suatu restoran atau ruang makan utama yang
pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar. dimana penyaji makanannya
secara resmi, pelan tapi masih terikat oleh suatu peraruran yang ketat.
Servisnya biasa menggunakan pelayanan ala Perancis atau Rusia. Tamu-
tamu yang hadirpun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.
8
F. Klasifikasi Jenis Aktifitas
Menurut Soekarno dan Pendit (2004 : 4), salah satu kegiatan utama
restoran, penyiapan serta pelayanan makan dan minum kepada tamu, dimana
kegiatan ini di tanggani oleh tata boga. Sedangkan pelayanan itu sendiri
berasal dari kata “layan” yang berarti menolong, menyediakan sesuatu apa
yang dibutuhkan orang lain (tamu). Adapun jenis dan cara penghidangan atau
penyajian makanan dan minuman di suatu restaurant tergantung pada faktor
di bawah ini, antara lain :
• Dilihat dari jumlah dan jenis tamu.
• Tamu yang hanya makan saja.
• Peralatan yang digunakan.
• Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
• Jenis dan letak restaurant.
a. Pelayanan
Adapun jenis-jenis pelayanan menurut Arisandi (2009:8) yaitu:
• Table Service
- American Service, sifatnya tidak begitu formal atau resmi apabila
dibandigkan dengan english service, french service, dan russian
service merupakan system yang paling lazim dipergunakan di
restoran-restoran. American service sangat terkenal dengan ciri
khasnya bahwa makanan sudah disiapkan, ditata, diatur dengan
rapi dan menarik di atas piring makan dapur, kecuali salad, roti,
dan mentega. Hampir semua makanan penyerta diatas entrée
plate bersama hidangan utamanya. Untuk menyajikan hanya
diperlukan seorang waiter/waitress saja.
9
- Russian service, kadang-kadang disebut juga modified frenct
service, karena dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dalam
french service.Russian service sifatnya sangat formal, mewah
dan para tamu merasa mandapatkan perhatian yang luar biasa,
dari waiter dan waitress. Dua perbedaan yang sangat menonjol
dan russian servicedengan french service, yaitu pada russian
service hanya memerlukan satu waiter dan waitress sedangkan
french service memerlukan dua waiter dan waitress.
- French service, sifat pelayanannya formal atau resmi. Pada
jaman dulu pelayanan ini mula-mula dipergunakan di lingkungan
kaum ningrat. Pelayanan ini terkesan sangat lux service dan
mewah, karena perhatiannya kepada tamu sangat besar.
- English service, sifat pelayanannya formal atau resmi dan
sifatnya cenderung kekeluargaan. Pelayanan ini sangat mirip
dengan pelayanan yang biasa kita lakukan di rumah kalau kita
makan bersama. English Service kadang-kadang dipergunakan
untuk acara makan malam special yang diselenggarakan di ruang
makan khusus dalam suatu restoran.
• Jenis Pelayanan Lain
- Padang Service, jenis pelayanan ini biasanya dilakukan di
restaurant padang tiap jenis makanan sudah ditata dalam piring,
semuanya ditata diatas meja, tamu tinggal memilih dan
mengambil sendiri makanan yang disukai.
10
- Catering Service, yaitu memanjang beberapa jenis makanan di
counter yang dijaga cook berikut harganya dan tamu dapat
memilih makanan kesukaannya.
- Tray Service, tipe ini hampir sama dengan american service,
bedanya tamu tidak dilayani di restaurant tetapi di kamar mereka
masing-masing, makanan dibawa ketempat tamu dengan tray
atau guridon (Arisandi, 2009 : 10).
b. Mutu Pelayanan
Pengertian pelayanan yang bermutu adalah pelayanan yang telah
memenuhi standar dan klasifikasi restoran atau standar internasional yang
telah di tetapkan berdasarkan fasilitas yang dimiliki restoran tersebut.
Standar maupun hasil yang direncanakan di dalam restoran terdapat
beberapa standar, diantaranya yaitu :
• Standar pelayanan. Standar pelayanan ini merupakan tingkat
pelayanan yang diberikan kepada tamu, termasuk pedoman-pedoman
untuk seluruh komponen-komponen produk tidak nyata. Sebagai
contoh komponen-kmponen produk tidak nyata yaitu, dalam sebuah
restoran seorang tamu harus memperoleh: rasa bersahabat, sopan
santun dan rasa hormat dari seluruh karyawannya, kondisi lingkungan
yang menyenangkan, pelayanan cepat dan akurat yang kesemuanya
ini harus ditunjang dengan menggunakan tehnik dan prosedur yang
benar.
• Standar fasilitas. Yaitu standar fasilitas terdiri dari ukuran dan jenis
fasilitas fiksi, yang kesemuanya itu harus ditetapkan mulai dari sejak
awal restoran bersangkutan dibuka. Termasuk juga didalam standar
11
fasilitas yaitu perlengkapan kamar-kamar tamu, perkantoran, dan
peralatan-peralatan lainnya.
• Standar makan dan minum. Standar-standar ini dipakai untuk
menetapkan ukuran porsi makanan dan minuman,resep makanan dan
minuman dan presentasi semua makanan dan minuman yang ada di
menu, daftar anggur (wine list) dan daftar minuman (beverage list)
(Sulastiyono 2006 : 29 : 237).
c. Klasifikasi Fasilitas
Restoran adalah ruangan yang dijadikan sebagai sarana perjamuan
umum. Dalam sebuah restoran harus tersedia perlengkapan dan peralatan
dalam jumlah yang memadai yang akan menunjang kelancaran operasional di
restoran, serta mempunyai mutu dan penampilan yang baik karena citra
restoran dapat dibangun melalui kualitas perlengkapan dan peralatan yang
disediakan.
Tanpa adanya perlengkapan dan peralatan, restoran tidak bisa
memenuhi kebutuhan makanan dan minum tamu. Agar kualitas pelayanan
tetap terjaga dengan baik, pihak F&B Department harus memperhatikan
perlengkapan dan peralatan yang disediakan seperti: perlengkapan restoran
(meja,kursi,side stand, dispencer counter,gueridon); perlengkapan meja
makan (ashtray,salt&paper shaker,napkin,sugar bowl & sugar spoon,tooth
holder); peralatan makan (silver ware, chinesse ware, glass ware); linen meja
makan (moulten, place mats, table cloth, guest napkin, skirting, cleaning
towels).
Hal ini diperjelas menurut pendapat MarsumW.A (1993 : 247-249),
mengatakan: fasilitas yang dipergunakan di restoran secara umum adalah :
12
• Perlengkapan Restoran
Perlengkapan utama yang mutlak harus disediakan adalah :
- Meja dengan berbagai ukuran dan bentuk yang bervariasi.
- Kursi yang disesuaikan dengan jenis restoran.
- Side stand/board adalah perlengkapan yang berbentuk meja atau
lemari/rak.Fungsinya sebagai alat bantu pelayanan yaitu tempat
penyimpanan alat-alat pelayanan dan bumbu-bumbu. Memiliki
banyak kotak atau laci sehingga peralatan dapat disimpan sesuai
kelompoknya.
- Dispencer counter berupa sebuah meja panjang (counter desk)
yang biasanya diletakkan ditempat yang strategis disudut
ruangan restoran. Fungsinya tempatmenyimpan berbagai
peralatan juga di gunakan tempat meletakkan sementara
makanan yang baru diterima dari dapur atau meletakkan
peralatan kotor sebelum di kirim ke diswashing area.
- Gueridon adalah kereta dorong untuk membawa makanan dalam
jumlah yang banyak juga untuk keperluan clear-up peralatan dari
meja tamu.
- Sementara untuk interior dan dekorasi ruangan perlu ditempatkan
gambar-gambar dinding, ukiran-ukiran yang menarik, semua itu
untuk menambah kemegahan restoran dengan sendirinya
membangun citra tersendiri bagi restoran.
• Perlengkapan Meja Makan (Table Accessories)
Yang termasuk perlengkapan meja makan ini adalah salt and
pepper shaker, ashtray, flower vase, table number, cremer/milk jug,
13
napkin, sugar bowl & sugar spoon, tootholder, candle holder, jam
dish and spoon.
• Peralatan Makan (Equipment)
Peralatan makan yang dipergunakan pada bagian restoran cukup
banyak jenisnya. Untuk memudahkan pengenalan dan sistem
administrasi serta pengawasannya maka peralatan makan dapat
dikelompokkan ke dalam tiga bagian besar yaitu :
- Silver ware adalah peralatan makan yang terbuat dari bahan
perak atau stainless steel, bentuknya berupa sendok makan,
garpu, pisau makan dan lainlain.
- Chinese ware yaitu peralatan makan yang bisanya terbuat dari
bahan keramik atau porselain. Alat ini berupa piring (plate),
cangkir (cup).
- Glass ware adalah peralatan yang terbuat dari bahan kaca seperti
gelas.
• Linen Meja Makan
Macam-macam linen meja makan adalah :
- Moulten / Silencer.
Fungsinya untuk :
� Agar permukaan meja tidak rusak akibat hidangan yang
disajikan dalam keadaan panas.
� Meredam bunyi yang timbul akibat terbenturnya alat makan
dengan permukaan meja.
� Agar permukaan meja terhindar dari noda akibat sauce yang
tumpah.
14
- Place mats.
Fungsinya sebagai pengganti table cloth tetapi ada kalanya
dipergunakan sebagai alas table set-up.
- Table cloth
- Guest Napkin
Fungsi utamanya adalah untuk membersihkan mulut.
- Skirting
Digunakan pada buffet table sebagai penutup meja samping.
- Cleaning towels dan glass towel.
G.Penampilan Sebuah Restoran
Sebuah restoran yang baik harus memiliki fasilitas standar yang
diperlukan dalam operasional sebuah restoran. Fasilitas-fasilitas tersebut
meliputi, antara lain :
• Ruangan Interior
Ruangan yang biasanya disediakan, antara lain :
- Ruang makan (dining room)
- Ruang gudang (storage room)
- Ruang penerimaan barang (receiving area)
- Ruang kantor (office space)
- Ruang pertunjukkan (dance floor, show stage)
- Ruang dapur (kitchen area)
- Ruang toilet
• Furnitur
Barang-barang yang termasuk furnitur, meliputi :
- Meja tamu (guest table)
15
- Kursi tamu (guest chair)
- Lemari penyimpanan alat saji dan alat makan (sideboard / side
stand).
2.1.3 Furnitur
A. Definisi furnitur
Furnitur merupakan perabot yg diperlukan, berguna, atau disukai,
seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah, digunakan untuk
melengkapi rumah, dan kantor.(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : Balai Pustaka, 1988).
B. Klasifikasi furnitur
- Loose Furniture
Loose furniture adalah mebel siap pakai yang dapat dibeli dan tersedia di
pasaran.Contoh: kursi, meja, lemari, sofa.
- Custom Made Furniture
Mebel yang dibuat sesuai ukuran ruang dalam suatu rancangan
interior.Contoh: storage.
- Indoor Furniture
Indoor furniture adalah furnitur yang berada di dalam ruangan.
- Outdoor Furniture
Outdoor furniture adalah furnitur yang letaknya berada diluar ruangan
atau bangunan.Outdoor furniture biasanya menggunakan material yang
tahan terhadap cuaca.
- Built-inFurniture
16
Mebel atau furnitur yang dibuat menyatu dan disesuaikan dengan
bentuk bangunan dan tidak dapat dipindahkan.Contoh: kitchen set,
walk-in-closet.
A. Sistem dan konstruksi Furnitur
Dalam desain mebel, konstruksi menjadi salah satu unsur yang
penting. Dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan satu kursi dapat
memakai bermacam-macam konstruksi bahkan dalam satu kursi dapat
dipakai lebih dari 1 macam jenis sistem sambungan. Salah satu sistem
sambungan yang banyak di pergunakan adalah sistem sambungan
interlocking joint dikarenakan fungsi dari sambungan ini adalah untuk
memperkuat sambungan kursi dimana diantara sambungan saling menyatu
satu sama lain. Sistem sambungan Interlocking Joint sangat sering digunakan
dalam sambungan kaki kursi ataupun meja karena sistem sambungan ini
sangatlah kokoh.Dan penerapan sistem sambungan sangatlah tergantung pada
jenis kursi maupun jenis kayu yang digunakan, oleh karena itu dalam
pembuatan kursi sangatlah bervariasi sistem sambungan yang diterapkan
mengingat bervariasi pula jenis dan bentuk kursi.
• Sambungan (Joining)
Kursi memakai berbagai macam sambungan (joining) dalam proses
pembuatannya. Enam sistem sambungan (joining) yang sering digunakan
dalam pembuatan kursi yaitu, interlocking joint, kip/takik setengah/parohan
(half joint), sambungan pen tersembunyi, sambungan lubang dan pen,
sambungan lubang dan pen ganda, dan yang terakhir sambungan dowel.
Beberapa sambungan kursi yang sering digunakan dalam desain kursi Jepara
diantaranya adalah :
17
- Interlocking Joints
Gambar 2.1 Interlocking Joint (Interlocking Joint for Seat Rails of chair to Leg (1990:189))
(Sumber : Google)
Fungsi dari sambungan ini adalah untuk memperkuat sambungan
kursi dimana diantara sambungan saling menyatu satu sama lain. Sistem
sambungan Interlocking Joint sangat sering digunakan dalam sambungan
kaki kursi ataupun meja karena sistem sambungan ini sangatlah kokoh
(Fig, 1990:189).
- Sambungan Pen Tersembunyi
Spat pen tersembunyi adalah pasak pengunci sambungan dua
bidang yang dipasang di bagian dalam ujung setiap bidang, sehingga
apabila diamati dari setiap permukaan kedua bidang tersebut tidak
terlihat (bersih). Biasanya spat pen diterapkan pada ujung (sudut) dari
dua bidang yang akan disambung dan ujung dari setiap bidang dipotong
dengan arah kemiringan sudut 45°. Teknik sambungan ini terdiri dari :
Pada satu bidang bagian ujungnya dibuat purus (spat pen), dan pada
ujung bidang yang akan disambung dibuat lubang seukuran purus,
kemudian kedua bidang tersebut disambungkan dengan cara bidang yang
ujungnya memiliki purus dilapisi lem kayu kemudian dimasukan tepat
pada lubang yang seukuran yang terdapat pada ujung bidang lainnya.
18
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat detail sambungan
menggunakan Sambungan Pen (Tidak Tembus) dengan Spat Pen
Tersembunyi.
Gambar 2.2 sistem sambungan menggunakan Sambungan Pen (tidak tembus) dengan Spat Pen Tersembunyi
(Sumber : Google)
- Sambungan Lubang dan Pen
Konstruksi lubang dan pen ini biasa digunakan untuk mebel kursi,
meja maupun jendela.Tebal kayu dan panjangnya selebar
kayu.Konstruksi ini lebih menekankan segi teknik pengerjaannya yang
harus teliti.Sebaiknya menggunakan kayu yang kering sehingga
sambungan tetap rata. (Wolfgang Nutsch, 357:2005). Pada gambar
dibawah ini dapat dilihat detail sambungan menggunakan Sambungan
Lubang dan Pen.
Gambar 2.3Sistem sambungan Lubang dan Pen
19
(Sumber : Google)
- Sambungan Dowel
Konstruksi dengan Dowel ini merupakan salah satu konstruksi
yang biasa dipakai sebagai alternatif untuk menghubungkan kaki kursi
atau meja dengan ambang datar yang menggunakan alat sambung dowel.
Ujung dowel yang masuk pada kaki kursi atau meja divertek, sehingga
bertemu dengan ujung dowel dari sisi lain secara tegak lurus. Pada
ambang dipasangkan dua dowel untuk menghindarkan berfungsinya
dowel sebagai poros dan supaya ambang tidak bengkok. Sebaiknya
dipakai dowel berulir. Diameter dowel 1/3 – 3/5 tebal ambang. Panjang
pen bulat pada satu sisi yang masuk pada lebar kayu yang kecil sedalam
mungkin (berhenti pada sisi luar 5mm). Sedangkan pada kayu yang agak
lebar masuk 2/3 kayu.Pada kayu yang tidak lebar sedapat mungkin
menggunakan 2 pen bulat untuk menghindari berfungsinya pen bulat
sebagai poros. Jarak pen bulat pada ujung-ujung minimal 10mm. dengan
begitu bagian ini terikat, tidak hanya bergantung pada lem saja.
Diameternya 1/3 – 1/5 tebal kayu. Lubang pada arahnya diberi spelling
2mm. Untuk contoh kursi dan meja yang menggunakan teknik
sambungan dowel dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.4Sistem sambungan menggunakan Dowel
20
(Sumber : Google)
2.1.4 Aksesoris Interior
A. Definisi Aksesoris Interior
Dalam desain interior, pengertian aksesoris merujuk pada benda-
benda yang dapat memberikan kekayaan estetika dan keindahan di dalam
ruang, menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, mempunyai tekstur
yang menarik untuk diraba, juga berfungsi sebagai stimulan perasaan. (Ching,
1996 : 272).
B. Batasan Studi Aksesoris Interior :
• Aksesoris yang bermanfaat, yaitu aksesoris yang berupa alat-alat dan
obyek-obyek yang memang berguna. Contoh :
- Tray, trash bin, equipment table, etc.
• Aksesoris insidental, yaitu aksesoris yang berupa elemen dan
kelengkapan arsiteksur dan berbagai detailnya, untuk memperkaya
ruang dan fungsi lainnya. Contoh :
- Hanging lamp.
• Aksesoris dekoratif, yaitu aksesoris yang hanya bersifat menyenangkan
mata, tangan, pikiran, dan tidak perlu mempunyai manfaat dalam
penggunaannya, meliputi :
- Lukisan, patung, alat musik, keramik, dll.
21
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Data Lapangan
A. Hasil Observasi Restoran
• Restoran Kembang Goela
Gambar 2.5 Logo Restoran Kembang Goela
(Sumber : Google)
Lokasinya terletak di daerah Sudirman, terdapat bangunan tinggi yaitu
tepat di area belakang Plaza Sentral.Restoran ini berdiri di bekas bangunan
Kafe Latte di komplek Plaza Central oleh Lily Admodirjo sebagai pemilik
restoran ini.Interior restoran yang merupakan kolaborasi kolonial minimalis
dari gaya Belanda dengan gaya Jawa tempo dulu sehingga ambience ruangan
menjadi terang dan bersih.Penggunaan material kayu jati pada semua
furnituryang dipakai seperti meja bulat yang berukuran besar dan kursi
makan berukiran warna emas.
22
Gambar 2.6 Logo Restoran Kembang Goela
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2.7 Logo Restoran Kembang Goela
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
23
• Restoran Radja Ketjil
Gambar 2.8 Logo Restoran Radja Ketjil
(Sumber : Google)
Lokasinya terletak di dalam mall Gandaria City.Cabang pertama kali
didirikan pada tanggal 17 Oktober 2007 di daerah Tarogong.Perpaduan antara
budaya Jawa dan Cina yang kental dari warna dan bentuk bangunan.Interior
pada restoran ini sangat minimalis namun tetap pada konsep peranakan di era
70-an.
Gambar 2.9 Restoran Radja Ketjil
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
24
Gambar 2.10 Restoran Radja Ketjil
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
• Restoran Dapur Babah Èlite
Gambar 2.11 Logo Restoran Dapoer Babah
(Sumber : Google)
• Restoran Paradise Inn
Gambar 2.12 Logo Restoran Paradise Inn
(Sumber : Google)
27
Gambar 2.14 Restoran Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
a. Sejarah Restoran Paradise Inn
Paradise Inn, Resto yang sederhana dan menawan ini merupakan
branding dari Paradise Group ini kehadirannya di Jakarta di kembangkan oleh
Boga Group.Resto ini mengusung konsep traditional Chinese inn yang
digabung dengan casual dining conceptdengan dekorasi dan suasana yang
membangkitkan aura kontemporer Orientaldan tentunya dengan pilihan menu
yang juga berkiblatkan pada Chinese traditional cuisines, desserts, dan
Chinese tea.Resto yang berada di Plaza Indonesia ini menghadirkan konsep
tea house serta restoseperti penginapan-penginapan Cina jaman dulu yang
sering kita liat-liat di TV.Tea house yang juga menghidangkan aneka jenis
makanan.interior nya memang menyerupai sebuah Inn(penginapan) tapi
dengan desain yang lebih mewah dan elegan.
Suasana tradisional bercampur classic modern juga ditampilkan
Paradise Inn pada interior restonya.Dengan beberapa kursi dan meja makan
kayuyan kental dengan nuansa Cina jaman dahulu beserta lampu-lampu
ganung yang cantik dan penerangan yang dibuat sedikit redup dan
28
menguning.Nuansa tradisionalnya lebih kental lagi pada penyajian peralatan
makannya.Mulai dari sendok, garpu, piring, mangkuk, semua terbuat dari
porselen Cina dengan tulisan aksara-aksara Cina juga.
b. Jenis Menu Masakan
Dalam sebuah restoran dikenal bermacam-macam jenis menu
masakan. Menu tersebut menandakan apa yang akan diperolah para tamu dari
restoran tersebut, termasuk pelayanan, jenis makanan dan harganya.
Menu adalah daftar makan yang telah dipersiapkan yang tersedia di
dalam restoran tersebut (Charles J. Metelka, 1990).
Beberapa menu favorit restoran Paradise Inn :
• Hot Plate Tofu with Preserved Cai Xin
Super soft homemade tofu yang sudah di fried terlebih dahulu. Di
sajikan di atas hot plate panas dilengkapi dengan daging cincang dan
juga irisan cai xin.
Gambar 2.15 Menu Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
29
• Imperial Pork Ribs
Signature dish favorit di restoran ini. Irisan bagian pork ribs tanpa
tulang yang di goreng tepung terlebih dahulu baru kemudian di siram
dengan saus asam manis.
Gambar 2.16 Menu Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
• Poached Spinach with Egg Trio and Minced Pork in Superior Stock
Kuah bayam yang di lengkapi dengan 3 macam telur yaitu penggunaan
telur phitan, telur bebek dan telur ayam ini bersama dengan daging
babi cincang.
Gambar 2.17 Menu Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
30
• Teochew Style Crisp Prawn Roll
Lumpia udang atau mungkin bagi beberapa orang di Jakarta bakal
menyebut nya sebagai Go Hiong.Yang sebenarnya merupakan lumpia
namun dengan penggunaan bumbu Go Hiong (5 spices) yang membuat
lumpia ini semakin nikmat untuk di santap.
Gambar 2.18 Menu Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
• Chicken With Herbs
Gambar 2.19 Menu Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
31
• Teh Herbal
Restoran Paradise Inn juga menyediakan jenis teh herbal yang berasal
dari sari bunga dan minuman teh yang memiliki khasiat.Lavender,
Rosemary, Dried Longan Chrysanthemum,Lychee Mojito Ice Tea, Rosy
Vanili Ice Tea. Teh lavender dan rosemary yang menjadi favorit
pengunjung karena berkhasiat mengeluarkan panas, menambah 'qi',
memperlancar peredaran darah dan menyegarkan tenggorokan.Teh
panasnya disajikan di teko bening dengan cawan kecil.
Gambar 2.20 Menu Paradise Inn
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
32
c. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi restoran Paradise Innialah sebagai berikut:
Gambar2.1 Struktur Organisasi Restoran Paradise Inn
(Sumber : Google)
d. Fasilitas dan Range Harga
• Alamat : Plaza ndonesia, Basement LV, Jl. MH. Thamrin Kav.
28-30, Thamrin
• Telepon : (021) 299223848
• Jam Operasi : Weekdays 10.00-22.00 WIB
Weekend 10.00- 22.00 WIB
• Kapasitas : 30 seats
• Harga menu yang terdapat di restoran Paradise Inn:
- Appetizer (Hors D’Ouevres) Rp.23.000 – Rp.25.000
- Main Course Rp.15.000 – Rp.108.000
- Dessert Rp.25.000 – Rp.58.000
33
• Fasilitas dan Pelayanan Restoran :
- Ruangan pribadi untuk private room
- Pembagian ruangan yang AC dan tidak AC
- Pembagian ruangan untuk merokok dan tidak merokok
Sejarah Kursi pada Jaman Dinasti Ming
Kursi adalah bagian penting dari furniture pada jaman dinastiMing
dan Qing. Waktu yang berbeda, gaya dan ukuran kursi. Kursi yang disebut
adalah sandaran saja, tidak ada sandaran tangan kursi.Bentuknya ditandai
dengan kembali tanpa sandaran lengan.Tumpuan kaki dari kedua sisi kursi
yang menjadi satu kesatuan material dari penyanggah sandaran belakang
kursi dari bentuk dasar dudukan.Krakteristik kursi pada masa ini seperti
jeniskayu dan dekoratif, kayu Cai Qi, cat pigmen warna emas. Kursi ini juga
ditandai dengan berat yang ringan dan fleksibel, mudah digunakan.
Jenis dan Karakteristik Kayu
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering
digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri
baik dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan,
dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada
baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai
Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok
dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita
tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya.Berikut beberapa macam kayu
yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi.
34
• Kayu Mahoni :
- Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.
- Kulit luar berwarna cokelat kehitaman,beralur dangkal seperti sisik,
sedangkan kulit batangberwarna abu-abu dan halusketika masih
muda,berubah menjadi cokelat tua, beralurdan mengelupas setelah
tua.Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun,mahkota bunganya
silindris,kuning kecoklatan, benangsari melekat pada mahkota,kepala
sari putih, kuning kecoklatan.Buahnya buahkotak, bulat telur,
berlekuk lima, warnanya cokelat.
• Kayu Jati :Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan
tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama
membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan
bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II.
Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya
karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain
yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
• Kayu Pinus :
Pohon: Antara 15 - 25 tahun kayu Pinus Radiata bisa memiliki diameter
batang 30 - 80 cm dan tinggi antara 15 - 30 meter. Pinus Radiata termasuk
jenis pohon yang cepat tumbuh dan berbatang lurus. Warna Kayu: Kayu
teras berwarna merah kecoklatan dan kayu gubal berwarna kuning dan
krem. Garis lingkaran tahun pinus radiata lumayan jelas terlihat sehingga
garis serat kayu pada pembelahan tangensial bisa terlihat jelas pula.
Densitas: 480 - 520 kg/m3 pada MC 12%. Serat kayu: Cenderung lurus
tapi terdapat banyak mata kayu karena pohon pinus radiata memiliki
35
banyak cabang kecil pada batangnya. Pengeringan: sekitar 12 - 15 hari
untuk mendapatkan MC level 12%. Proses mesin: Mudah pengerjaan,
termasuk lunak untuk pisau. Ciri - ciri Kayu Pinus yang lain adalah :
- Daun seperti jarum
- Kulit kasar
- Batang mengandung minyak/getah
- Untuk bahan cat
- Mempunyai lingkaran tahun
- Warnanya kuning gading
• Kayu Lame : Daun terpusar berkisar 4 – 9 helai, bentuk lonjong sampai
lanset, atau lonjong sampai bulat telur sungsang, menjangat, tipis dan
kuat. Permukaan atas daun licin. Sedangkan permukaan bawahnya buram.
Panjang daun 10 – 23 cm, dengan lebar 3 – 7,5 cm dengan panjang
tangkai 7,5 cm – 15 cm. Bunga : Perbungaan berupa malai rata, keluar
diujung cabang atau diketiak daun, panjangnya sampai 13 cm. Sedangkan
gagang bunganya pendek kurang lebih 2,5 cm, dan berambut. Bunganya
wangi berwarna hijau terang sampai putih kekuningan dan pada
permukaannya berbulu halus dan rapat. Panjang tabung 7 – 9 mm, agak
mengecil pada bagian lehernya, helaian mahkota menyerong dan bundar.
Panjang tangkai putik 3 – 5 cm. Buah : Berbentuk bumbung, panjangnya
20 – 50 cm. Biji : Biji-bijinya berambut pada bagian tepinya berjambul
pada bagian ujungny, panjang 1,5 – 2 cm. Ciri ciri kayu lame yang lain :
- Ringan
- Mudah dibentuk atau dipahat
- Tahan lama
36
• Kayu Albasia : Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat
(seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu
teras. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus,
bergelombang lebar atau berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin
dan agak mengkilap. Kayu yang masih segar
berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi
kering. Sifat kayu : Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-
V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai
nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen
dan 5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji,
tetapi tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan
cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah
kayunya melengkung atau memilin. Ciri ciri kayu albasia yang lain :
- Ringan
- Mudah dibentuk atau dipahat
- Tahan lamaUmur pendek/Cepat besar
- Mudah patah
- Ada lingkaran tahun
• Kayu sungkai : Ini kayu yg pernah merajai bahan pembuatan gitar di era
tahun 80/90 an . Kayu yg mirip sekali dengan serat dan warna kayu Ash
dari amerika, resonansi suara yg dihasilkan cukup baik. Kayu yang sudah
berumur tua sangat bagus, berwarna kuning muda sampai kuning
tua.Nama lain dari kayu ini adalah Kayu Jati sabrang (bukan jenis Jati),
Lurus, Koeroes nama latinya Penomena Canascens jack tumbuh di
37
Sumatra, Jawa,Kalimantan barat,tengah & selatan. Ciri ciri kayu sungkai
yang lain adalah :
- Tahan lama
- Tekstur cukup halus
- Serat indah dan berwarna kuning pucat
• Kayu Kamper : Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif
bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan
lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang
halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu
panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang
ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk
juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan
desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III
dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis
di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan
kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
Ciri ciri yang lain adalah :
- Tidak terlalu awet dan kuat
- Serat halus dan indah
- Tidak tahan air
- Tidak mempunyai lingkaran tahun
- Mudah dikerjakan
• Kayu Meranti : Nama saintifiknya shorea laevis ridl pokok balau kumus
merupakan salah satu sumber kayu balak balau yang lebih umum di
pilihan kayu tidak sekadar meranti kembang semangkok dan jati tetapi
38
meliputi berwarna coklat kemerahan mewah keistimewan ciri ciri hutan
hujan tropika malar hijau sepanjang tahun terdiri daripada pokok kayu
keras seperti cengal meranti kanopi tebal dan berciri ciri bentuk tinggi dan
berembang berat 0 6 kg lilitan 30 cm tinggi 10. Ciri - ciri Kayu Meranti
yang lain adalah :
- Terdapat 2 jenis, yaitu: meranti merah dan meranti putih
- Pada umumnya kayunya lunak
- Paling tahan diantara kayu lokal lainnya, seperti durian, nangka, dan
rengas
- Ada lingkaran tahunan
• Kayu meranti merah : Tergolong kayu keras berbobot ringan sampai
berat-sedang. Berat jenisnya berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan
air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda
kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan.
Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah
muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun
terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-
jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu
itu. Ciri - ciri Kayu Meranti merah yang lain adalah :
- Keras
- Ringan sampai berat-sedang
- Warna merah muda tua hingga merah muda pucat
- Tekstur tidak terlalu halus
- Lebih keras dari putih
39
• Sonokeling : Nama lainnya adalah Sonobrits, Palisander, Indian Wood,
sono sungu nama latinya Dalbergialatifolia Roxb dengan warna merah
tua/ungu dengan garis-garis hitam gelap. Kayu ini jenis yg sangat keras,
bahkan bisa lebih keras dari pada Ebony dan jika di gosok bisa sangat
halus sekali. Terdapat di Pulau jawa biasanya digunakan juga sebagai
Frettboard guitar/bass dan sudah hampir semua industri gitar
memakainnya karena mirip sekali dengan Ebony hanya ebony lebih
hitam. Ciri ciri kayu sonokeling yang lain adalah :
- Serat indah
- Berwarna ungu bercoret hitam
- Kuat dan awet
- Sangat keras, halus
- Warna tidak terlalu hitam
- Bobot sedang hingga berat
- Tahan air
- Ada lingkaran tahun
• Triplek : Biasa dikenal juga dengan nama kayu lapis, terbuat dari
lembaran kayu tipis (veneer) dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3
mm . Selain itu, juga :
- Tipis
- Berlapis tiga
- Ukuran pasaran 122cmx244cm
- Setiap lembaran kayu dilem dengan lem khusus, kemudian di susun
dengan sudut berbeda beda agar dapat menghasilkan kekuatan
40
terhadap tekanan. Jumlah lapisan disesuaikan dengan ketebalan yang
di inginkan dan jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst lembar).
• Multipleks :
- Lebih tebal dari triplek
- Ukuran sama
- Lebih dari 3 lapis
• Teak Blok : Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan
menggunakan mesin, setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya
berupa lembaran seperti papan kayu. Dan memiliki dua pilihan ketebalan,
15mm dan 18mm, dan terdapat tambahan satu lapisan lagi pada satu
permukaan untuk menambah nilai estetika, yaitu lapisan vinir kayu jati.
ciri ciri yang lain adalah :
- Seperti triplek tapi tengahnya diisi kayu tebal-tebal
- Tidak tahan air
• Partikel Blok : Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu
kasar yang dicampur dengan bahan kimia khusus, campuran tersebut
kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur.
Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam
kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika
terkena air dan menahan beban terlalu berat. ciri ciri yang lain adalah :
- Bahannya dari limbah kayu dip roses dicampur lem lalu dipres sesuai
ketebalan
- Tidak tahan air
41
Kayu Ding Tan mahoni mendominasi mebel – kursi
Pada masa kekaisaran Dinasti Ming kursi masih mempertahankan
gayasederhana, namun pada Dinasti Qing, dalam aspek dekoratif secara
bertahap rumit. Ornament pada gayakursi raja Dinasti Qing mendominasi
monumen tidak hanya kelompok pola jenis ukiran, secara keseluruhan,
dekorasi ukiran dihiasi gambaran keadaan pada jaman tersebut. Suzhou di
Dinasti Qing pada dasarnya tidak menggunakan alas duduk seperti yang
diwariskan darigaya Ming.Lengkungan pada kedua ujung dudukan kursi,
mengambil dari ide dari bentuk ketajaman struktur sandaran dan kaki
belakang.Bentuk pola ukiran berkelompok.Material kursi Dinasti Qing,
umumnya terbuat dari kayu mahoni di Guangdong, kayu mahoni di sekitar
daerah Suzhou.
Menurut penulis buku ‘The Complete Guide To Furniture Styles’,
Lousie Ade boger, Waveland Press Inc, 1997.Membicarakan tentang furnitur
dalam peradaban Cina memang agak sulit, sebab dalam pertumbuhannya,
peradaban di Cina lebih diwarnai oleh benda-benda berupa keramik, cetakan
perunggu, tekstil, dan ukiran batuan mulia.Dalam sejarahnya, masyarakat
Cina tidak mengenal kebiasaan duduk di kursi. Ternyata kebiasaan bangsa
Cina sama dengan kebiasaan bangsa Jepang saat ini, yaitu duduk di tatami.
Tatami adalah alas berbentuk persegi empat, kira-kira berukuran 6 x 3 feet x 2
inch (180 cm x 90 cm x 5 cm), terbuat dari anyaman batang jerami.Bangsa
Jepang mengambil kebiasaan tersebut saat terjadi hubungan budaya dengan
bangsa Cina, pada masa kekuasaan dinasti T’ang (Tahun 618 -906 Sesudah
Masehi).Para tamu atau anggota keluarga biasa duduk dengan kursi tanpa
42
kaki yang memiliki sandaran punggung atau sandaran tangan, dengan
tambahan bantal (Zabuton).
Penaikan lantai yang difungsikan sebagai tempat rebahan , disebut: a
k’ang, juga merupakan kesamaan diantara tradisi kedua bangsa tersebut.
Ketinggian K’ang masih dibawah dari ketinggian dudukan kursi (ketinggian
dudukan kursi sekitar 45 cm), biasanya merupakan bagian tak terpisahkan
dari dinding ruangan. Bentuk K’ang yang ditemukan di Cina bagian utara
menampilkan fungsi sebagai meja, dengan sisi luar yang dilapisi batu bata,
yang dapat menimbulkan rasa sedikit hangat pada musim dingin.
Pada beberapa tipe K’ang yang lain, desainnya dilengkapi dengan laci
untuk menyimpan selimut dan bantal (perlengkapan tidur). Bahkan untuk klas
keluarga petani, fungsi K’ang ditambah dengan pemanas di bawahnya
sehingga mampu memancarkan kehangatan di dalam rumah sepanjang musim
dingin.
Pengekangan desain dan ornamen yang berlangsung lama akhirnya
menimbulkan kemiripan yang menyolok antara furniture Cina dengan
furniture kontemporer dari dunia Barat.Semua fakta ini bisa dilihat pada
furniture Cina asli yang dibuat pada masa kekuasaan dinati Ming (antara
1368 - 1644 Sesudah Masehi). Furniture dengan kemurnian garis,
keanggunan, detail yang tidak terlalu menarik perhatian, telah menimbulkan
kekaguman, serta mengangkat derajat dan menimbulkan kehalusan yang
elegan. Desain furniture era Ming mempunyai keindahan yang tidak lekang
oleh perkembangan jaman, menampakkan ketepatan dalam perbandingan
ukuran dan keseimbangan.
43
Sifat dan kelebihan material kayu diolah dengan keahlian yang
sempurna, adalah wujud yang terlihat selain kejujuran konstruksi, kekuatan
garis, dan proporsi volume.Inilah karakteristik desain furniture dari Cina,
khususnya tradisi klasik Cina.
Penempatan furnitur, berupa kursi, meja, dan casegood dalam interior
ruangan Cina juga memperlihatkan susunan yang simetris dan lay-out yang di
desain secara disiplin. Bentuk formal, keteraturan, simetri, dan garis-garis
lurus yang tegas adalah karakteristik dalam sifat ruangan Cina.Furniturnya
tidak di susun dalam pola informal atau situasi santai.
Sayangnya mulai awal abad 17, kualitas furnitur Cina mulai menurun,
tidak sehebat produk buatan pada jaman dinasti Ming.
Menurut penulis buku: ‘Chinese Domestic Furniture’, DR Gustav
Ecke, setelah dilakukan penelitian pada beberapa bengkel reparasi furnitur di
Peking (Beijing), selain aspek estetika, ternyata juga ada dalam hal teknik
pembuatan furnitur tradisional Cina.
Ditemukan juga fakta-fakta spesifik, yaitu:
• Pemakaian dowel kayu tidak pernah digunakan, kecuali untuk alasan yang
perlu.
• Tidak menggunakan lem dalam sebatas masih dapat dipasang tanpa lem.
• Pembentukan dihindari sejak dianggap tidak perlu oleh perajin.
• Untuk menciptakan keawetan, material furniture dibuat dari kayu solid.
• Dekorasi, profil, dan manik-manik, semuanya dilakukan dengan memahat
langsung pada permukaan bidang furniture, bukan berupa tempelan.
Kemashuran furnitur Cina ini bahkan terbukti dari desain kursi-kursi
turunannya yang dibuat oleh arsitek Hans J. Wegner dari Denmark (era 1940-
44
an), yang menciptakan beragam model kursi dengan acuan dari kursi pada
jaman dinasti Ming. Hal ini membuktikan bahwa penutupan diri Cina selama
beberapa abad dari pengaruh luar ternyata telah membuat tercengang para
peneliti dan para pelajar dari dunia Barat yang berdatangan mulai abad ke -
17, salah satunya ditandai oleh penemuan perabotan furniture, selain lukisan,
patung, keramik, pahatan batuan mulia, dalam sebuah peti mati.
Bahkan Marcopolo saat mengunjungi ibu kota dari Hangchouw
(1280), jaman kekuasaan dinasti Sung ( 960 - 1279 Sesudah Masehi) telah
melihat tingginya peradaban Cina dibandingkan bangsa-bangsa lain di dunia.
Semuanya ditandai oleh kemajuan pembuatan keramik, produk perunggu,
tekstil, dan batu-batuan mulia.
Jenis produk furnitur yang memuncak pada jaman dinasti Ming,
bukan hanya meja, namun juga kursi dan lemari. Keindahannya juga
ditunjang dengan pelapisan bahan finishing khas Cina (semacam varnis) yang
akhirnya diadopsi oleh Pembuat furniture di Barat (misalnya: cabinetmaker di
Nederland - Nederlandish furniture).Foto itu menunjukkan bahwa kursi dan
lemari itu masih ada di museum, ini menjadi bukti bahwa materialnya berasal
dari jenis kayu yang sangat keras, awet dan tahan lama.
2.2.2 Furnitur dan Aksesoris Interior
A. Data Antropometri dan Ergonomi
a. Definisi Antropometri
Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti
manusia dan “metri” yang berarti ukuran.Secara definitif antropometri
adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia.Antropometri berperan penting dalam bidang industri,
45
perancangan pakaian, ergonomi dan arsitektur.Dalam bidang-bidang
tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi
diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam
gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat
dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam
hal epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala
dari koleksi data antropometri.
Gambar 2.1 Ukuran Antropometri Dalam Rancangan
(Sumber : Sritomo Wignjosoebroto, 2008)
b. Definisi Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu “Ergon” dan
“Nomos” (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang
aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara
anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, managemen, dan desain atau
perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi,
kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di
46
rumah, dan tempat rekreasi.Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang
ergonomi dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling
berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja
dengan manusianya.Ergonomi disebut juga dengan “Human Factor”.
Ergonomi juga digunakan oleh beberapa ahli atau professional pada
bidangnya masing-masing, misalnya seperti : ahli anatomi, arsitektur,
perancangan produk ergonomi, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan,
psikologi dan tehnik ergonomi.
Tabel 2.2 Skema Design Management
(Sumber : Google)
Top Related