7
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik
Jaringan nirkabel (tanpa kabel) biasanya menghubungkan satu sistem
komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media
transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun
cahaya infra merah.
Permasalahannya adalah antara kedua itu tidak compatible atau tidak
cocok, akhirnya IEEE memutuskan bahwa membuat standar untuk Wireless
LAN, mungkin adalah ide yang baik. Standar itu diberi nama 802.11. Nama
populer untuk saat ini adalah WiFI
Pada kasus yang umum semua komunikasi perlu untuk melewati base
station yang bernama Access Point. Untuk kasus selanjutnya, komputer dapat
terhubung satu dengan yang lain secara langsung, mode ini dinamakan ad-hoc
Networking. Contoh sederhananya adalah : dua orang atau lebih duduk bersama
di sebuah ruangan dan tidak terhubung dengan Wireless LAN, namun komputer
mereka dapat berkomunikasi secara langsung.
8
Gambar 2.1 Wireless LAN dengan Base Station
Gambar 2.2 Ad Hoc Networking
2.2 Wireless
Teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau
suara tanpa menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media
gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau
gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi
tertentu.
9
Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang
bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk
menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan.
2.2.1 Pengantar Jaringan Wireless
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki
pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal
Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti
802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut
menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga
kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan
Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk
mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan
kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk
terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan
hotspot) terdekat.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada
empat variasi dari 802.11, yaitu:
• 802.11a
• 802.11b
10
• 802.11g (yang digunakan dalam simulasi)
• 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n
merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Tabel 2.0 Spesifikasi dari 802.11
2.2.2 Sejarah Wireless
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam
merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard
(HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai
data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu
1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC)
menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928
MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi,
sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius.
Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang
menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi
18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
11
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat
spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang
sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan
transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru
bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai
adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet
tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan
standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan
peralatan Wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan
terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan
lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang
menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung
kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang
dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau
penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek
dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a.
Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang
mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat
menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode
12
802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis
maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga
dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan
kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan Access Point 802.11b, dan
sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan
teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah
MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru.
MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-”
menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan
throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi.
Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya
lebih luas sehingga dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati.
Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap
sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya
802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang
dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas
mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan
kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
13 2.3 MikroTik
2.3.1 Pengertian MikroTik
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang
diperuntukkan sebagai Network Router. Didesain untuk memberikan kemudahan
bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows
Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard
komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan Router MikroTik
pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard,
misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (Network
yang kompleks, Routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan
pemilihan resource PC yang memadai.
2.3.2 Sejarah MikroTik RouterOS
MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan
Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika
yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang
sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
John dan Arnis mulai me-Routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik
adalah me-Routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS
yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet
14
berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian
melayani lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi
membuat program Router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia.
Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini
mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani
sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff
Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia
Routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di
lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak
ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.
2.3.3 Jenis-jenis MikroTik
• MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-
download di www.MikroTik.com. Dapat diinstal pada kompuetr
rumahan (PC).
• BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang
khusus dikemas dalam board Router yang didalamnya sudah terinstal
MikroTik RouterOS.
15
2.3.4 Fitur-fitur MikroTik
1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan
otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand,
modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka
ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4. Bridge : Mendukung fungsi Bridge spinning tree, multiple Bridge
interface, bridging firewalling.
5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst,
PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP
Client, multiple Network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source
NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP
Address, range port, protokol IP.
8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung
limit data rate, SSL ,HTTPS.
9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann
groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi
16
menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding
Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco
HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk Wireless links dan ethernet.
12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung
Cisco Discovery Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph
yang dapat diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,
MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk
PPoE; limit data rate.
16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP Proxy server, HTTPS Proxy;
transparent Proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS;
mendukung parent Proxy; static DNS.
17. Routing : Mendukung Routing statik dan dinamik.
17
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-
PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau
annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;
packet sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan
Wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS.
2.3.4.1 Load Balancing & Fail Over
Secara harafiah, load balancing adalah pembagian beban menjadi
seimbang (balance). Begitu juga artinya dalam dunia internet, server farm, dan
jaringan komputer, load balancing adalah proses distribusi beban terhadap
18
sebuah servis yang ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika
ada permintaan dari pengguna. Maksudnya adalah ketika sebuah server
sedang diakses oleh para pengguna, maka server tersebut sebenarnya sedang
dibebani kerena harus melakukan proses terhadap permintaan para
penggunanya. Jika penggunanya banyak, maka proses yang dilakukan juga
menjadi banyak.
Session-session komunikasi dibuka oleh server tersebut untuk
memungkinkan para penggunanya menikmati servis dari server tersebut. Jika
satu server saja yang dibebani, tentu server tersebut tidak akan dapat melayani
banyak pengguna karena kemampuannya dalam melakukan processing ada
batasnya. Batasan ini bisa berasal dari banyak hal, misalnya kemampuan
processing-nya, bandwidth internetnya, dan banyak lagi.
Untuk itu, solusi yang paling ideal adalah dengan membagi-bagi beban
yang datang tersebut ke beberapa server. Jadi, yang bertugas melayani
pengguna tidak hanya terpusat pada satu perangkat saja. Inilah yang disebut
sistem load balancing.
Misalnya ketika mengakses ke situs www.detik.com, maka web server
yang berisi dokumen-dokumen berita, akan langsung memberikan
pelayanannya. Server tersebut memberikan apa yang diminta dengan
membuka komunikasi menggunakan servis HTTP port 80. Informasi halaman
utama akan langsung dikirimkan ke PC melalui port 80 tersebut, sehingga
dapat dilihat di halaman browser.
19
Ketika meng-klik suatu link pada halaman web tersebut, permintaan
kemudian diproses kembali oleh server. Web server akan melayani
permintaan lagi dengan berbagai cara yang telah ditentukan oleh
pengelolanya, apakah mengarahkan kedalam folder tertentu, menjalankan
script-script tertentu, mengirimkan gambar, memutar klip suara, dan banyak
lagi. Pada saat ini, server detik.com sedang terbebani oleh permintaan ini.
Hingga halaman atau layanan yang diminta terbuka, maka selesailah proses
tersebut dan server kembali bebas dari beban.
Jika yang mengakses halaman web www.detik.com hanya seseorang,
tentu sistem load balancing tidak diperlukan, karena sebuah server tentu masih
sangat cukup untuk melayani permintaan. Namun apa jadinya jika
www.detik.com dibuka oleh hampir sebagian besar pengguna internet di
Indonesia, setiap detik, dan setiap hari seperti keadaan saat ini. Mungkin
sebuah server saja tidak akan sanggup melayani permintaan seberat itu.
Permintaan akan terus datang dan proses juga akan terus-menerus dilakukan.
2.3.4.2 Fail Over
Konsep fail-over bisa disebut sebagai backup otomatis. Misalkan
kapasitas link terbesar adalah link Ether 1, dan link Ether 2 lebih kecil. Kedua
koneksi tersebut terpasang online, namun koneksi tetap di satu link Ether 1 &
Ether 3, sehingga pada saat link Ether 1 jatuh koneksi akan berpindah
otomatis ke link Ether 2, menjadi Ether 2 & Ether 3 hingga link Ether 1 up
kembali.
20
2.3.5 Berbagai Level Router OS dan Kemampuannya
MikroTik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika ingin
memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat
menggunakanya alias berbayar. MikroTik dikenal dengan istilah Level pada
lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1
adalah versi Demo MikroTik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi
yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-
beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang
paling lengkap.
Untuk aplikasi Hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500
user) dan level 6 (unlimited user).
Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Level number 1 (DEMO) 3 (ISP) 4 (WISP) 5 (WISPAP) 6 (Controller)
Wireless Client
and Bridge - - yes yes yes
Wireless AP - - - yes yes
Synchronous
interfaces - - yes yes yes
EoIP Tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
21
PPPoE Tunnels 1 200 200 500 unlimited
PPTP Tunnels 1 200 200 unlimited unlimited
L2TP Tunnels 1 200 200 unlimited unlimited
VLAN
interfaces 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
P2P firewall
rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
NAT rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
Hotspot active
users 1 1 200 500 unlimited
RADIUS client - yes yes yes yes
Queues 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
Web Proxy - yes yes yes yes
RIP, OSPF,
BGP Protocols - yes yes yes yes
Upgrade
configuration
erased on
upgrade
yes yes yes yes
Tabel 2.1 Perbedaan Level MikroTik
Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
22
• Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan
penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
• Level 1 (demo); pada level ini dapat menggunakannya sebagai fungsi Routing
standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk
menggunakannya.
• Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk
menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau
Ethernet dan pengelolan perangkat Wireless tipe klien.
• Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk
mengelola perangkat Wireless tipe akses poin.
• Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola
jumlah pengguna Hotspot yang lebih banyak. (yang digunakan dalam simulasi)
• Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
2.3.6 Remote MikroTik
Terdapat beberapa cara untuk me-remote MikroTik, antara lain, melalui
winbox, Browser, telnet dan ssh.
2.3.6.1 Remote menggunakan Winbox
Winbox merupakan aplikasi yang mengubah ‘hitam putihnya’
MikroTik menjadi mode GUI yang user friendky disbanding dengan Router
23
lainnya yang masih menggunakan console mode. (yang digunakan dalam
simulasi)
Gambar 2.3 Tampilan WinBox Loader
Gambar 2.4 Tampilan Aplikasi Winbox
24
2.3.6.2 Remote Menggunakan Browser
Untuk dapat di remote menggunakan Browser komputer MikroTik
harus sudah memiliki IP. Remote menggunakan Browser dengan menuliskan
ip Address MikroTik pada Address bar.
Gambar 2.5 Remote MikroTik melalui Browser
Pilih webbox untuk meremote MikroTik melalui Browser.
Gambar 2.6 Remote MikroTik melalui Browser
25
2.3.6.3 Remote Menggunakan Telnet
Untuk dapat meremote MikroTik mengunakan telnet melalui program
aplikasi “command prompt”(cmd) bawaan Windows. Remote menggunakan
telnet tidak dianjurkan karena masalah keamanan.
Untuk menggunakan telnet, buka command prompt lalu ketik telnet
diikuti alamat IP komputer yang akan di remote.
2.3.6.4 Remote mengunakan SSH
Bagi pengguna system operasi windows, MikroTik dapat diremote
dengan Protocol ssh dengan menggunakan aplikasi putty. Bagi pengguna linux
ssh secara default telah terinstal sehingga tidak memerlukan lagi aplikasi
semacam putty.
26
Gambar 2.7 Tampilan Putty
2.4 Perangkat Keras Jaringan
2.4.1 Kabel
Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi berbeda. Beberapa
kabel yang menjadi standar komunikasi data dalam jaringan komputer adalah:
o Coaxial Cable
Jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman
halus kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator.
o Twisted Pair Cable
27
Twisted-pair adalah jenis kabel yang digunakan untuk komunikasi
telepon dan paling modern jaringan Ethernet. Merupakan Pasangan
kabel tembaga yang terbungkus dalam isolasi warna-kode plastik
memutar bersama-sama.
Shielded twisted-pair (STP) Setiap pasang kabel yang dibungkus
dengan kertas logam untuk lebih melindungi kabel dari kebisingan
Unshielded twisted-pair (UTP) Tidak memiliki pelindung pada setiap
pasang kabelnya. memiliki dua atau empat pasang kabel
UTP adalah kabel yang paling umum digunakan dalam jaringan
Ethernet
o Fiber Optic Cable
Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk
menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai sebagai saluran
backbone karena kehandalannya yang tinggi disbanding dengan kabel
coaxial atau UTP.
2.4.2 Hub
Alat pengHubung jaringan Ethernet yang mengulangi data yang diterima
pada semua port yang tersambung.
2.4.3 Switch
Alat jaringan yang menyediakan sambungan sementara dan berdedikasi
antara alat komunikasi. Sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan
(pengHubung segementasi banyak jaringan denganforwarding berdasarkan
alamat MAC).
28
Switch jaringan dapat digunakan sebagai pengHubung komputer atau
Router pada satu area yang terbatas, Switch juga bekerja pada lapisan data link,
cara kerja Switch hampir sama seperti Bridge, tetapi Switch memiliki sejumlah
port sehingga sering dinamakan multi-port Bridge.
2.4.4 Repeater
Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari
satu segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuaatan
yang sama dangan sinyal asli pada segmen kabel lain. Dengan demikian, jarak
antara kabel dapat diperpanjang.
2.4.5 Bridge
Fungsi dari perangkat ini hampir sama dengan Repeater, tetapi Bridge
mampu mengHubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi berbeda.
Misalnya, jaringan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.
Bridge dapat pula mengHubungkan jaringan yang menggunakan tipe
kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui
alamat setiap komputer pada tiap-tiap jaringan.
2.4.6 Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu
jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode Addressing dan
Protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Dalam simulasi ini
router yang digunakan adalah router MikroTik.
29
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan
ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.
Router-Router yang saling terHubung dalam jaringan internet turut serta
dalam sebuah algoritma Routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik
yang dilalui paket IP dari system ke system lain.
Proses Routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur
keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP Routing hanya menyediakan IP
Address dari Router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.
Fungsi :
o Membaca alamat logika / ip Address source & destination untuk
menentukan Routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.
o Menyimpan Routing Table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke
WAN.
o Perangkat di Layer 3 OSI Layer.
o Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon
Routing.
o Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.
30
Gambar 2.8 Tampilan Router
2.4.7 Access Point
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access
Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah
mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired
LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan
disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan
dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan
semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh
tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari
beberapa vendor.
Gambar 2.9 Access Point dari produk Linksys, Symaster, Dlink
31
2.4.8 Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang
merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang
merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan
beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat
mendukung implementasi WLAN, yaitu :
1. Antena Omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah
dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas,
gain dari antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara
horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan
kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station.
Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani
jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada
pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi,
Antenna inilah yang digunakan dalam simulasi karena daya pancarnya
kesegala arah.
32
Gambar 2.1.0 Jangkauan area Antena Omnidirectional
2. Antena Directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah
tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung
atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil
seperti pada lorong-lorong yang panjang.
33
Gambar 2.11 Jangkauan Area Antena Directional
2.4.9 Wireless LAN Card
WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Komputer Memory Card
International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA
digunakan untuk Notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer
desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface antara system operasi
jaringan client dengan format interface udara ke AP. Khusus Notebook yang
keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga
tidak keliatan dari luar.
34
Gambar 2.1.2 Tampilan Wireless LAN Card
Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN
Kelebihan:
• Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client
untuk mengakses informasi secara realTime sepanjang masih
dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas
layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja
dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area
WLAN.
35
• Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak
memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat
dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada
dinding atau lantai.
• Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk
membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit
dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang
tidak tersedia insfrastruktur kabel.
• Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu Access Point sudah
bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah
(hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel
yang mencakup keseluruhan kabel)
Kelemahan:
• Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan
mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen
elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),
• Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti
terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan
ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity,
teknik spread spectrum dll)
36
• Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita
frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan
efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread
spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang
terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik
spread spectrum).
Top Related