BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti...

30
7 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik Jaringan nirkabel (tanpa kabel) biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah. Permasalahannya adalah antara kedua itu tidak compatible atau tidak cocok, akhirnya IEEE memutuskan bahwa membuat standar untuk Wireless LAN, mungkin adalah ide yang baik. Standar itu diberi nama 802.11. Nama populer untuk saat ini adalah WiFI Pada kasus yang umum semua komunikasi perlu untuk melewati base station yang bernama Access Point . Untuk kasus selanjutnya, komputer dapat terhubung satu dengan yang lain secara langsung, mode ini dinamakan ad-hoc Networking. Contoh sederhananya adalah : dua orang atau lebih duduk bersama di sebuah ruangan dan tidak terhubung dengan Wireless LAN, namun komputer mereka dapat berkomunikasi secara langsung.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

7

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik

Jaringan nirkabel (tanpa kabel) biasanya menghubungkan satu sistem

komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media

transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun

cahaya infra merah.

Permasalahannya adalah antara kedua itu tidak compatible atau tidak

cocok, akhirnya IEEE memutuskan bahwa membuat standar untuk Wireless

LAN, mungkin adalah ide yang baik. Standar itu diberi nama 802.11. Nama

populer untuk saat ini adalah WiFI

Pada kasus yang umum semua komunikasi perlu untuk melewati base

station yang bernama Access Point. Untuk kasus selanjutnya, komputer dapat

terhubung satu dengan yang lain secara langsung, mode ini dinamakan ad-hoc

Networking. Contoh sederhananya adalah : dua orang atau lebih duduk bersama

di sebuah ruangan dan tidak terhubung dengan Wireless LAN, namun komputer

mereka dapat berkomunikasi secara langsung.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

8

Gambar 2.1 Wireless LAN dengan Base Station

Gambar 2.2 Ad Hoc Networking

2.2 Wireless

Teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau

suara tanpa menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media

gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau

gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi

tertentu.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

9

Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang

bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk

menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan.

2.2.1 Pengantar Jaringan Wireless

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki

pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal

Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada

spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti

802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut

menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga

kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan

Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk

mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan

kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk

terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan

hotspot) terdekat.

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada

empat variasi dari 802.11, yaitu:

• 802.11a

• 802.11b

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

10

• 802.11g (yang digunakan dalam simulasi)

• 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n

merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Tabel 2.0 Spesifikasi dari 802.11

2.2.2 Sejarah Wireless

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam

merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard

(HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai

data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu

1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC)

menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928

MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi,

sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius.

Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang

menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi

18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

11

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat

spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang

sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan

transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps

Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru

bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai

adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet

tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan

standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan

peralatan Wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan

terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan

lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.

Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang

menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung

kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang

dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau

penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek

dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a.

Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang

mendukung kedua standar tersebut.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat

menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

12

802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis

maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga

dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan

kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan Access Point 802.11b, dan

sebaliknya.

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan

teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah

MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru.

MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-”

menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan

throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi.

Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya

lebih luas sehingga dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati.

Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap

sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya

802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang

dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas

mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan

kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

13 2.3 MikroTik

2.3.1 Pengertian MikroTik

MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang

diperuntukkan sebagai Network Router. Didesain untuk memberikan kemudahan

bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows

Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard

komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan Router MikroTik

pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard,

misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (Network

yang kompleks, Routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan

pemilihan resource PC yang memadai.

2.3.2 Sejarah MikroTik RouterOS

MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,

bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan

Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika

yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang

sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.

John dan Arnis mulai me-Routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik

adalah me-Routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS

yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

14

berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian

melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi

membuat program Router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia.

Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini

mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani

sekitar 400 pengguna.

Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang

dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff

Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia

Routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di

lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak

ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.

2.3.3 Jenis-jenis MikroTik

• MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-

download di www.MikroTik.com. Dapat diinstal pada kompuetr

rumahan (PC).

• BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang

khusus dikemas dalam board Router yang didalamnya sudah terinstal

MikroTik RouterOS.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

15

2.3.4 Fitur-fitur MikroTik

1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan

otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand,

modem pool hingga 128 ports.

3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka

ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

4. Bridge : Mendukung fungsi Bridge spinning tree, multiple Bridge

interface, bridging firewalling.

5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst,

PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP

Client, multiple Network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source

NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP

Address, range port, protokol IP.

8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung

limit data rate, SSL ,HTTPS.

9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann

groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

16

menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding

Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5

10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,

CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco

HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk Wireless links dan ethernet.

12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung

Cisco Discovery Protokol (CDP).

13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph

yang dapat diakses melalui HTTP.

14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi

menggunakan system GPS.

15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access

Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,

MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk

PPoE; limit data rate.

16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP Proxy server, HTTPS Proxy;

transparent Proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS;

mendukung parent Proxy; static DNS.

17. Routing : Mendukung Routing statik dan dinamik.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

17

18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan

jaringan.

19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-

PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau

annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;

packet sniffer; Dinamik DNS update.

23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan

Wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.

26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi

MikroTik RouterOS.

2.3.4.1 Load Balancing & Fail Over

Secara harafiah, load balancing adalah pembagian beban menjadi

seimbang (balance). Begitu juga artinya dalam dunia internet, server farm, dan

jaringan komputer, load balancing adalah proses distribusi beban terhadap

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

18

sebuah servis yang ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika

ada permintaan dari pengguna. Maksudnya adalah ketika sebuah server

sedang diakses oleh para pengguna, maka server tersebut sebenarnya sedang

dibebani kerena harus melakukan proses terhadap permintaan para

penggunanya. Jika penggunanya banyak, maka proses yang dilakukan juga

menjadi banyak.

Session-session komunikasi dibuka oleh server tersebut untuk

memungkinkan para penggunanya menikmati servis dari server tersebut. Jika

satu server saja yang dibebani, tentu server tersebut tidak akan dapat melayani

banyak pengguna karena kemampuannya dalam melakukan processing ada

batasnya. Batasan ini bisa berasal dari banyak hal, misalnya kemampuan

processing-nya, bandwidth internetnya, dan banyak lagi.

Untuk itu, solusi yang paling ideal adalah dengan membagi-bagi beban

yang datang tersebut ke beberapa server. Jadi, yang bertugas melayani

pengguna tidak hanya terpusat pada satu perangkat saja. Inilah yang disebut

sistem load balancing.

Misalnya ketika mengakses ke situs www.detik.com, maka web server

yang berisi dokumen-dokumen berita, akan langsung memberikan

pelayanannya. Server tersebut memberikan apa yang diminta dengan

membuka komunikasi menggunakan servis HTTP port 80. Informasi halaman

utama akan langsung dikirimkan ke PC melalui port 80 tersebut, sehingga

dapat dilihat di halaman browser.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

19

Ketika meng-klik suatu link pada halaman web tersebut, permintaan

kemudian diproses kembali oleh server. Web server akan melayani

permintaan lagi dengan berbagai cara yang telah ditentukan oleh

pengelolanya, apakah mengarahkan kedalam folder tertentu, menjalankan

script-script tertentu, mengirimkan gambar, memutar klip suara, dan banyak

lagi. Pada saat ini, server detik.com sedang terbebani oleh permintaan ini.

Hingga halaman atau layanan yang diminta terbuka, maka selesailah proses

tersebut dan server kembali bebas dari beban.

Jika yang mengakses halaman web www.detik.com hanya seseorang,

tentu sistem load balancing tidak diperlukan, karena sebuah server tentu masih

sangat cukup untuk melayani permintaan. Namun apa jadinya jika

www.detik.com dibuka oleh hampir sebagian besar pengguna internet di

Indonesia, setiap detik, dan setiap hari seperti keadaan saat ini. Mungkin

sebuah server saja tidak akan sanggup melayani permintaan seberat itu.

Permintaan akan terus datang dan proses juga akan terus-menerus dilakukan.

2.3.4.2 Fail Over

Konsep fail-over bisa disebut sebagai backup otomatis. Misalkan

kapasitas link terbesar adalah link Ether 1, dan link Ether 2 lebih kecil. Kedua

koneksi tersebut terpasang online, namun koneksi tetap di satu link Ether 1 &

Ether 3, sehingga pada saat link Ether 1 jatuh koneksi akan berpindah

otomatis ke link Ether 2, menjadi Ether 2 & Ether 3 hingga link Ether 1 up

kembali.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

20

2.3.5 Berbagai Level Router OS dan Kemampuannya

MikroTik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika ingin

memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat

menggunakanya alias berbayar. MikroTik dikenal dengan istilah Level pada

lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1

adalah versi Demo MikroTik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi

yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-

beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang

paling lengkap.

Untuk aplikasi Hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500

user) dan level 6 (unlimited user).

Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Level number 1 (DEMO) 3 (ISP) 4 (WISP) 5 (WISPAP) 6 (Controller)

Wireless Client

and Bridge - - yes yes yes

Wireless AP - - - yes yes

Synchronous

interfaces - - yes yes yes

EoIP Tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

21

PPPoE Tunnels 1 200 200 500 unlimited

PPTP Tunnels 1 200 200 unlimited unlimited

L2TP Tunnels 1 200 200 unlimited unlimited

VLAN

interfaces 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

P2P firewall

rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

NAT rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

Hotspot active

users 1 1 200 500 unlimited

RADIUS client - yes yes yes yes

Queues 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

Web Proxy - yes yes yes yes

RIP, OSPF,

BGP Protocols - yes yes yes yes

Upgrade

configuration

erased on

upgrade

yes yes yes yes

Tabel 2.1 Perbedaan Level MikroTik

Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

22

• Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan

penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.

• Level 1 (demo); pada level ini dapat menggunakannya sebagai fungsi Routing

standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk

menggunakannya.

• Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk

menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau

Ethernet dan pengelolan perangkat Wireless tipe klien.

• Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk

mengelola perangkat Wireless tipe akses poin.

• Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola

jumlah pengguna Hotspot yang lebih banyak. (yang digunakan dalam simulasi)

• Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.

2.3.6 Remote MikroTik

Terdapat beberapa cara untuk me-remote MikroTik, antara lain, melalui

winbox, Browser, telnet dan ssh.

2.3.6.1 Remote menggunakan Winbox

Winbox merupakan aplikasi yang mengubah ‘hitam putihnya’

MikroTik menjadi mode GUI yang user friendky disbanding dengan Router

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

23

lainnya yang masih menggunakan console mode. (yang digunakan dalam

simulasi)

Gambar 2.3 Tampilan WinBox Loader

Gambar 2.4 Tampilan Aplikasi Winbox

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

24

2.3.6.2 Remote Menggunakan Browser

Untuk dapat di remote menggunakan Browser komputer MikroTik

harus sudah memiliki IP. Remote menggunakan Browser dengan menuliskan

ip Address MikroTik pada Address bar.

Gambar 2.5 Remote MikroTik melalui Browser

Pilih webbox untuk meremote MikroTik melalui Browser.

Gambar 2.6 Remote MikroTik melalui Browser

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

25

2.3.6.3 Remote Menggunakan Telnet

Untuk dapat meremote MikroTik mengunakan telnet melalui program

aplikasi “command prompt”(cmd) bawaan Windows. Remote menggunakan

telnet tidak dianjurkan karena masalah keamanan.

Untuk menggunakan telnet, buka command prompt lalu ketik telnet

diikuti alamat IP komputer yang akan di remote.

2.3.6.4 Remote mengunakan SSH

Bagi pengguna system operasi windows, MikroTik dapat diremote

dengan Protocol ssh dengan menggunakan aplikasi putty. Bagi pengguna linux

ssh secara default telah terinstal sehingga tidak memerlukan lagi aplikasi

semacam putty.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

26

Gambar 2.7 Tampilan Putty

2.4 Perangkat Keras Jaringan

2.4.1 Kabel

Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi berbeda. Beberapa

kabel yang menjadi standar komunikasi data dalam jaringan komputer adalah:

o Coaxial Cable

Jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman

halus kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator.

o Twisted Pair Cable

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

27

Twisted-pair adalah jenis kabel yang digunakan untuk komunikasi

telepon dan paling modern jaringan Ethernet. Merupakan Pasangan

kabel tembaga yang terbungkus dalam isolasi warna-kode plastik

memutar bersama-sama.

Shielded twisted-pair (STP) Setiap pasang kabel yang dibungkus

dengan kertas logam untuk lebih melindungi kabel dari kebisingan

Unshielded twisted-pair (UTP) Tidak memiliki pelindung pada setiap

pasang kabelnya. memiliki dua atau empat pasang kabel

UTP adalah kabel yang paling umum digunakan dalam jaringan

Ethernet

o Fiber Optic Cable

Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk

menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai sebagai saluran

backbone karena kehandalannya yang tinggi disbanding dengan kabel

coaxial atau UTP.

2.4.2 Hub

Alat pengHubung jaringan Ethernet yang mengulangi data yang diterima

pada semua port yang tersambung.

2.4.3 Switch

Alat jaringan yang menyediakan sambungan sementara dan berdedikasi

antara alat komunikasi. Sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan

(pengHubung segementasi banyak jaringan denganforwarding berdasarkan

alamat MAC).

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

28

Switch jaringan dapat digunakan sebagai pengHubung komputer atau

Router pada satu area yang terbatas, Switch juga bekerja pada lapisan data link,

cara kerja Switch hampir sama seperti Bridge, tetapi Switch memiliki sejumlah

port sehingga sering dinamakan multi-port Bridge.

2.4.4 Repeater

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari

satu segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuaatan

yang sama dangan sinyal asli pada segmen kabel lain. Dengan demikian, jarak

antara kabel dapat diperpanjang.

2.4.5 Bridge

Fungsi dari perangkat ini hampir sama dengan Repeater, tetapi Bridge

mampu mengHubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi berbeda.

Misalnya, jaringan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

Bridge dapat pula mengHubungkan jaringan yang menggunakan tipe

kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui

alamat setiap komputer pada tiap-tiap jaringan.

2.4.6 Router

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu

jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode Addressing dan

Protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Dalam simulasi ini

router yang digunakan adalah router MikroTik.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

29

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan

ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.

Router-Router yang saling terHubung dalam jaringan internet turut serta

dalam sebuah algoritma Routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik

yang dilalui paket IP dari system ke system lain.

Proses Routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur

keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP Routing hanya menyediakan IP

Address dari Router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

Fungsi :

o Membaca alamat logika / ip Address source & destination untuk

menentukan Routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.

o Menyimpan Routing Table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke

WAN.

o Perangkat di Layer 3 OSI Layer.

o Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon

Routing.

o Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

30

Gambar 2.8 Tampilan Router

2.4.7 Access Point

Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access

Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah

mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired

LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan

disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan

dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan

semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh

tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari

beberapa vendor.

Gambar 2.9 Access Point dari produk Linksys, Symaster, Dlink

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

31

2.4.8 Antena

Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang

merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang

merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan

beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat

mendukung implementasi WLAN, yaitu :

1. Antena Omnidirectional

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah

dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas,

gain dari antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara

horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan

kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station.

Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani

jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada

pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi,

Antenna inilah yang digunakan dalam simulasi karena daya pancarnya

kesegala arah.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

32

Gambar 2.1.0 Jangkauan area Antena Omnidirectional

2. Antena Directional

Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah

tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung

atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil

seperti pada lorong-lorong yang panjang.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

33

Gambar 2.11 Jangkauan Area Antena Directional

2.4.9 Wireless LAN Card

WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Komputer Memory Card

International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA

digunakan untuk Notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer

desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface antara system operasi

jaringan client dengan format interface udara ke AP. Khusus Notebook yang

keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga

tidak keliatan dari luar.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

34

Gambar 2.1.2 Tampilan Wireless LAN Card

Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN

Kelebihan:

• Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client

untuk mengakses informasi secara realTime sepanjang masih

dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas

layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja

dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area

WLAN.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

35

• Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak

memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat

dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada

dinding atau lantai.

• Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk

membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit

dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang

tidak tersedia insfrastruktur kabel.

• Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu Access Point sudah

bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah

(hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel

yang mencakup keseluruhan kabel)

Kelemahan:

• Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan

mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen

elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),

• Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti

terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan

ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity,

teknik spread spectrum dll)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Wireless dengan MikroTik filegelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada

36

• Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita

frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan

efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread

spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang

terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik

spread spectrum).