PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Mohamad Mahsun, SE, M.Si, Ak.
Topik Utama Organisasi Sektor Publik Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Sektor Publik Siklus Pengukuran Kinerja Sektor Publik Perumusan Indikator Kinerja Sistem Akuntabilitas Kinerja Sektor Publik Memperbaiki Kinerja Berbasis Perilaku Kategori Pengukuran Kinerja Analisis Anggaran Balance Scorecard System Performance Audit (Value for Money) Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Penelitian Kinerja Sektor Publik
Materi -1:Organisasi Sektor Publik
Pengertian OrganisasiSekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama.
DIRECTION FRAMEWORK ORGANISASI Visi (Vision) Misi (Mission) Strategi-strategi (Strategies) Prinsip-prinsip (Principles) Klien/Pelanggan/Pengguna (Clients / Customers / Users) Pihak-pihak yang Berkepentingan (Stakeholder) Tujuan (Goals) Sasaran (Objectives) Produk (Products) dan/atau Jasa (Services) Roles, Responsibilities and Skills
Tipe Organisasi
Tipe Organisasi
Tipe Organisasi
pure-profit organization
quasi-profit organization
nonprofit organization
pure-nonprofit organization
Sumber Pendanaan
Berasal dari investor, kreditor dan para anggota
Berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMN/BUMD, penjualan asset negara
Tujuan Organisasi
Menyediakan atau menjual barang dan / atau jasa dengan maksud untuk memperoleh laba sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik atau anggota
Menyediakan atau menjual barang dan / atau jasa dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pengertian Sektor Publik Segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum.
Contoh: bidang kesehatan, pendidikan, keamanan dan transportasi
Peran Utama Sektor Publik Regulatory Role Enabling Role Direct Provision of Goods and Services.
Tipe Barang atau Pelayanan Pure Public Goods
Non-rivalry in consumption, Non-exclusive, Low Excludability, Low Competitive
Quasi Public Goods Non-excludable
Quasi Private Goods Excludable
Pure Private Goods Rivalry in consumption, Exclusive, Excludability, High
Competitive
Interseksi Public Goods vs Private Goods
Pur
e P
ublic
Goo
ds
Qua
si P
ublic
Goo
ds
Qua
si P
rivat
e G
oods
Pur
e P
rivat
e G
oods
Sektor publik berada pada area dengan batasan-batasan antara lain: Penyelenggaraan layanan atau pengadaan
barang kebutuhan masyarakat umum, Bukan konsumsi individual, Pemerintah ikut mengendalikan dengan
saham atau sejumlah regulasi yang mengikat, Harga tidak semata-mata ditentukan
berdasarkan mekanisme pasar.
Area Organisasi Sektor Publik
Pur
e P
ublic
Goo
ds
Qua
si P
ublic
Goo
ds
Qua
si P
rivat
e G
oods
Pur
e P
rivat
e G
oods
Pure Non Profit Organization
Quasi Non Profit Organization
Quasi Profit Organization
Pure Profit Organization
AREA SEKTOR PUBLIK
Perbedaan Utama Organisasi Sektor Publik dengan Sektor SwastaNo. Aspek
perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
1. Tujuan organisasi
Non profit motive Profit motive
2. Sumber pendanaan
Pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMN/BUMD, penjualan aset negara, dsb.
Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva.
Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham.
3. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban kepada masyarakat (publik) dan parlemen (DPR/DPRD).
Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur.
4. Struktur organisasi
Birokratis, kaku, dan hirarkis.
Fleksibel: datar, pyramid, lintas fungsional, dsb.
5. Karakteristik anggaran
Terbuka untuk publik.
Tertutup untuk publik.
6. Sistem akuntansi
Cash accounting Accrual accounting
7. Kriteria keberhasilan
Ekonomi, Efisiensi, Efektivitas.
Laba
8. Kecenderungan sifat
Organisasi politis Organisasi bisnis
9. Dasar operasional
Di luar mekanisme pasar
Berdasar mekanisme pasar
Perubahan Lingkungan Organisasi Sektor Publik Struktur yang Terlalu Birokratik dan Bertingkat Mengalami
Pemangkasan. Sistem Sentralisasi Mulai Banyak Diubah Menjadi
Desentralisasi Melakukan Perbaikan Kinerja Berbasis Informasi
Pengukuran Kinerja dan Pemicu (Driver) Terjadinya Tingkat Kinerja Tertentu
Pengambilan Keputusan Dilakukan Secara Cepat Sehingga Didesain Sistem Informasi Manajemen yang Handal.
Adanya Pemberdayaan yang Sistematis terhadap Individu-Individu dalam Organisasi.
Munculnya Kesadaran yang Tinggi atas Pentingnya Ukuran Kinerja Non Finansial.
Mengapa Dibutuhkan Organisasi Sektor Publik Untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan,
transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat disediakan untuk masyarakat secara adil dan merata tanpa memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayarnya.
Untuk memastikan bahwa layanan publik tertentu ditempatkan pada wilayah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, misalnya museum, perpustakaan, tempat parkir dan sebagainya.
Untuk menjamin bahwa public goods and services disediakan dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan jika membeli dari perusahaan swasta, misalnya perusahaan transportasi, rumah sakit, sekolah, dan perusahaan jasa lainnya yang menyediakan layanan yang serupa.
Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena adanya perbedaan agama maupun suku
Untuk melindungi hak dan kemerdekaan masyarakat dengan menetapkan peraturan perundangan yang kuat dan jelas.
Mengapa Pemerintah Wajib Mengendalikan Sektor Publik Output sektor publik berkaitan dengan barang atau jasa
kebutuhan masyarakat umum. Barang dan jasa kebutuhan publik tidak dapat dibagi-bagi
secara individu atau orang per orang. Tidak memungkinkannya menjatah penggunaan barang atau
jasa tersebut untuk setiap orang. Alokasi barang atau jasa kebutuhan publik menghadapi
pasar persaingan tidak sempurna. Mengurangi beban masyarakat atas penggunaan barang atau
jasa publik dengan pemberian subsidi atau perangsang kepada pihak swasta untuk penyediaannya (quasi private organisations).
Organisasi Sektor Publik Menghadapi Kendala Pengukuran Kinerja
Tujuan organisasi bukan memaksimalkan laba Sifat output adalah kualitatif, intangible dan indirect Antara input dan output tidak mempunyai hubungan
secara langsung (discretionary cost center) Tidak beroperasi berdasar market forces sehingga
memerlukan instrumen pengganti mekanisme pasar. Berhubungan dengan kepuasan pelanggan
(masyarakat)
MATERI-2:KONSEP DASAR PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya
Elemen Pokok Pengukuran Kinerja Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi
organisasi. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan
sasaran-sasaran organisasi. Evaluasi kinerja (feedback, penilaian
kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas).
Fokus Pengukuran Kinerja Sektor Publik Non Finansial (Pelayanan) Finansial (Sumber daya)
Ekonomi Efisiensi Efektivitas
Aspek-Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik
(1) kelompok masukan (input);
(2) kelompok proses (process);
(3) kelompok keluaran (output);
(4) kelompok hasil (outcome);
(5) kelompok manfaat (benefit);
(6) kelompok dampak (impact).
INTEGRASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PEMBANGUNAN (1)
Sejak awal penyusunan rencana, sudah diketahui besaran sumberdaya finansial/pagu (anggaran) indikator.
Prioritas kegiatan untuk setiap SKPD sudah sama formasinya sejak dari hasil Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) SKPD hingga Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD.
Ilustrasi Contoh Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik
INPUT / MASUKANSumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
PROSESUpaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran
OUTPUT / KELUARANSesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan
baik berupa fisik / nonfisik
OUTCOME / HASILSegala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
BENEFIT / MANFAATManfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT / DAMPAKPengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil
dari suatu. Kegiatan. Sifatnya makro, regional
INPUT / MASUKANSumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
PROSESUpaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran
OUTPUT / KELUARANSesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan
baik berupa fisik / nonfisik
OUTCOME / HASILSegala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
BENEFIT / MANFAATManfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT / DAMPAKPengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil
dari suatu. Kegiatan. Sifatnya makro, regional
Jumlah Dana(Rp)
1.Ketaatan pd Hukum/Aturan
2.Rata-rata WaktuPengadaan
Pengadaan Obat Generik
Jumlah Obat GenerikYang tersedia
Kualitas pengobatan
Tingkat Kesembuhan
Tingkat KesehatanMasyarakat
Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk
pencapaian kinerja. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya
dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaikai kinerja. Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksana
yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.
Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
Pengukuran Kinerja Sebagai Sub Sistem Pengendalian ManajemenStruktur Pengendalian Manajemen 1) Pusat biaya, 2) Pusat pendapatan, 3) Pusat laba, 4) Pusat investasi.
Proses Pengendalian Manajemen 1) Perumusan strategi, 2) Perencanaan strategik, 3) Penganggaran, 4) Pelaksanaan anggaran, 5) Evaluasi kinerja
Sistem Pengukuran Kinerja Komprehensif
Perencanaan Strategi
Penyusunan Program
Penyusunan Anggaran
Implementasi
Pengukuran Kinerja
feedback
semakin bersifat kualitatif
Sifat keterukuran Perencanaan
VISI / MISI
ANGGARAN
PROGRAM
SASARAN
TUJUAN
FALSAFAH (SLOGAN)
VISI / MISI
Sistem Pengukuran Kinerja 1. Perencanaan Strategis
2. Penyusunan Program
3. Penyusunan Anggaran
Sistem Anggaran Sektor Publik Sistem Anggaran Tradisional Sistem Anggaran Kinerja (Performance
Budgeting System) Zero Based Budgeting System Planning, Programming, ang Budgeting
System (PPBS)
Top Related