Kawasan Pantai
Sebagian besar warga Amerika berkunjung ke pantai dan beberapa diantaranya tinggal di
wilayah yang berdekatan dengan laut.faktanya satu diantara dua warga amerika tinggal dalam
radius 80 km dari bibir pantai. Kata pantai mengisyaratkan gambaran positif akan pantai berpasir
putih, batu karang. Kata yang sama juga bias menvisualisasikan seseorang akan perkembangan
pembangunan yang tidak semestinya ( hotel besar yang dibangun lebih rendah dari laut ), terlalu
ramai, motor yang berdesakan di area parker pantai, atau pembangunan dengan resiko yang lebih
tinggih ( proyek energy nuklir ). Pantai, tentu saja merupakan bagian dari semua ini. Apapun
alasannya apakah itu keindahannya, pengalaman estetik yang unik atau kelebihan sumber daya
alam. Orang amerika senang dengan lingkungan pantai, Rachel carson berpendapat tentang
perbedaan daratan dan lautan :
Pantai adalah tempat yang asing dan indah. Sejarah panjang bumi merupakan suatu
daerah yang tak tersisa dimana gelombang besar telah menghantam daratan itu, air pasang
menyapu benu, kemudian kembali lag. Bukan hanya air pasang yang terus menerus dan kembali
dalam iramah abadi. Air pasang naik atau turun seiring mencairnya gunung es dan dasar
samudera yang sedimennya semakin meningkat atau bumi sepanjang garis benua terlipat naik
turun yang menyesuaikan dengan tekanan. Sekarang daratan menjadi berkurang akibat naiknya
air laut dan ke depannya menjadi semakin berkurang. Selalu pantai mengingatkan tentang batas
yang elusive dan tidak jelas.
Bukan hanya amerika saja yang tertarik ke pantai, dua per tiga dari penduduk dunia hidup
di dekat pantai. Seiring dengan semakin banyaknya manusia yang menempati kawasan pantai,
maka ikut serta pula sekolah – sekolah, rumah, system pertanian, bisnis, pabrik dan pusat energy
yang pada akhirnya meningkatkan polusi pantai dan tempat pembuangan.
Semakin banyaknya orang tinggal di pesisir pantai dan penggunaan sumber dayanya
membuat study tentang menajemen sumber daya pantai sangat beralasan. Namun, daerah pantai
penting juga untuk alasan – alasan lain :
Suatu habitat alam liar ( tanaman dan hewan yang bergantung pada pantai )
Penyaring alami ( menyaring ketidak murnian air yang melaluinya )
Penghalang yang aman ( pelindung terhadap pulau, pantai, batu karang yang
melindungi penduduk yang ada di sepanjang pantai dari badai )
Sumber makanan ( penangkapan ikan di sepanjang pantai yang menyuplai sumber
makanan untuk penduduk di seluruh dunia )
Area wisata ( daerah pantai terbuka untuk penyisiran pantai, berjemur, renang, perahu,
memancing, dan bersantai )
Estetika ( inspirasi untuk pelukis, fotograper alam )
Sumber pembaharuan psikologis dan spiritual ( pemulihan mental dari tekanan masalah
harian untuk memperbaiki jiwa seseorang)
Tentu saja semua permintaan terhadap pantai butuh biayah besar. Pantai dan elemen –
elemen di kawasan pantai memiliki sebuah kapasitas untuk membawa ( populasi dan batasan
dampak ) yang harus dihormati. Sebagai mana anda masih bisa menggenggam batu di padang
rumput sebelum ekosistem pada rumput itu rusak. Ada batasan ekosistem yang bisa menahan
pengaruh alami ( angin, badai pantai, angin topan, gelombang besar) dan terutama pengaruh
manusia seperti tekanan populasi ( pembangunan perkotaan, pariwisata, berkurangnya ruangan
terbuka), polusi pantai, penambangan minyak lepas pantai, pembuangan limba ke pantai.
Tak ada perdebatan bahwa memahami kawasan pantai, elemen – elemen utamanya dan
bagaimana elemen – elemen itu terkait, merupakan langkah pertama untuk mengurangi tekanan
terhadap kawasan pantai dan laut. Bab pembuka ini mencakup informasi – informasi berikut :
Kawasan pantai menyediakan depenisi yang berlaku tentang pantai dan mengidentipikasi lima
masalah besar kawasan pantai Amerika, system pantai memperkenalkan beragam cara untuk
mengelompokan tife – tife pantai dan proses – proses sebagaimana bagian – bagian dari pantai.
Proses alamiah yang berpengaruh terhadap elemen pantai ini juga didiskusikan seperti angin,
badai pantai, dan pergerakan sedimen. Pormasi pantai mengidentifikasi dan mendiskusikan
formasi fisik utama yang bisa ditemukan di kawasan pantai yang terbentang dari gunung pantai
dalam hingga habitat laut yang terbuka, mengatasi phenomena ini, termasuk ekonomi
( penangkapan ikan, pariwisata ) dan budaya ( timbunan kerang dan benda arkeologis lainnya),
membutuhkan satu pemikiran baru.
Kawasan Pantai
Mendefinisikan pantai
Pantai merujuk ke suatu area dimana daratan, air dan udara bertemu. Sebagian besar
defenisi tentang pantai dimulai dengan garis pantai (garis persimpangan antara air dan daratan )
dan memperluas pedalaman ke batas air pasang atau pengaruhatau kemana tanah lapang
menunjukan tanda – tanda perubahan besar tapi di buku ini istilah pantai atau kawasan pantai
juga termasuk perairan dekat pantai yang memanjang dari garis pantai ke batas luar benua.
Luasnya pantai tak menentu ( dari beberapa ratus kaki ke beberapa mil ) dan bervariasi dengan
waktu dan musim. Kawasan pantai mempunyai ciri pencampuran atau penyesuaian, dan
perubahan dengan kata lain, ketika daratan mempengaruhi lingkungan laut atau danau dan
begitupun sebaliknya. Oleh karena itu merupakan ecotone, suatu area transisi atau batas dimana
dua komunitas ekologis bertemu.
Sebagai tambahan defenisi pantai secara istilah fisik atau ekologis, kawasan pantai juga
bisa didefenisikan dalam istilah menajemen atau perencanaan perbatasan. Contoh , daerah pantai
di Amerika didefenisikan secara politik dan budaya, sebagaimana kawasan pantai yang dikelola
oleh badan administrasi atmosfer dan kelautan nasional.(NOAA), area pantai Amerika meliputi
30 negara bagian ( termasuk yang berkaitan dengan danau besar), dan 451 negara bagian
(berpantai ) lainnya.
Badan federal pelaksana pengelolaan kawasan pantai ( CZMA ) yang membuat program
pengelolaan kawasan pantai menggunakan kawasan ekologi sebagaimana batasan – batasan
politik secara legal mendefenisikan kawasan pantai berdasarkan pelaksanaannya, kawasan pantai
meliputi perairan pantai Negara bagian dan pantai termasuk pulau area transisi intertital,rawa
asin dan pantai(CZMA 1994 ). Kawasan pantai juga memanjang dari garis pantai untuk
mengendalikan garis pantai penggunaan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap
perairan pantai dan untuk mengendalikan area – area geografis ini yang dipengaruhi oleh tingkat
permukaan laut (CZMA 1994 ). Selanjutnya kawasan pantai didefenisikan sebagai penghubung
air, pelabuhan pangkalan laut dan muara seperti teluk, perairan dangkal, dan rawa’’ dari danau
besar dan di daerah pantai lain seperti perairan, berdekatan dengan garis pantai,yang berisi
kuantitas atau presentase air laut yang terukur tapi tak terbatas,suara, teluk, laguna, kayu, kolam,
dan muara.
Sementara itu perbatasan kawasan pantai secara politik memanjang mengarah ke batas
luar dan kepemilikan Negara seperti yang dibangun secara tindakan legislative seperti undang –
undang daratan di bawah permukaaan laut yang dibuat oleh kongres tahun 1953. Undang –
undang ini membolehkasn setiap pantai di Negara bagian memperpanjang batasan – batasannya
menjadi 4,8 km ( 3 mil ) dari pantai. Di daerah danau , kawasan pantai Negara bagian
memanjang batasan internasional antara kanada dan amerika (Clark 1977 ).
Negara bagian dan teritori / wilayah yang berhubungan dengan defenisi – defenisi ini
adalah yang berbatasan dengan atlantik, pacific atau samudera artik, teluk meksiko, satu atau
lebih dari danau besar sebagaimana Puerto rico, kepulauan virgin, Guam, persemakmuran
kepulauan mariana utara dan Samoa Amerika ( CZMA 1994 ). Seperti disebutkan sebelumnya,
ada 30 negara bagian dan 451 kabupaten yang secara langsungt disebut sebagai Area pantai.
Namun, perluasan di sepanjang daerah ini akan memasukkan Area – area geografis yang
dipengaruhi oleh pantai, 1569 kabupaten ( tak berpantai ), distrik kolombia, 23 sektor atau area
sensus di Alaska, dan 42 kota – kota independen di Virginia dan Maryland menjadi area pantai
sebagaimana disebut oleh undang – undang pengelolaan kawasan pantai.
Untuk masalah rumit selanjutnya, program pengelolaan pantai Negara individual kadang
– kadang merubah definisi federal agar cocok dengan politik local mereka, ekonomi atau situasi
budaya. Namun, pemerintah pusat dan local haruslah memiliki definisi yang sama dengan
pemerintah federal. Contoh , Undang – undang pantai California, pembolehan legislasi untuk
program pantai California memperluas akan definisi kawasan pantai yang ditemukan dalam
undang – undang pengelolaan kawasan pantai federal. Defenisi ini mempersempit bahwa
kawasan pantai adalah daerah dalam umumnya 1000 yard dari tinggi garis pasang laut.
Tambahan pula, dimana muara pantai yang penting, habitat dan area rekreasi ada,
kawasan pantai memperpanjang daratan dalam ke garis penghubung pertama yang sejajar dengan
laut atau 5 Mil dari tinggi garis pasang laut yang mana lebih sedikit. Selanjutnya di daerah –
daerah berkembang perkotaan kawasan itu biasanya memanjangkan daratan dalam yang kurang
dari 1000 yard. Menariknya, undang – undang pantai California tidak memasukkan san
fransiscoyang secara alami dianggap sebagai pantai oleh undang – undang federal pengelolaan
kawasan pantai, meliputi pengelolaan daerah ini di bawah otoritas pemerintah terpisah yang
dikenal sebagai komisi pengembangan dan konservasi teluk san fransisco.
Isu – isu pantai dan masalah pengelolaan
Pengelolaan sumber daya pantai dihadapkan pada banyak tekanan. Diantaranya bahaya
pantai, polusi pantai, pencemaran pantai, kilang minyak lepas pantai dan hilangnya ruang
terbuka. Contohnya, topic persamaan social (pemindahan kaum minoritas dan miskin oleh
pengembangan pantai yang baru ). Masalah pengelolaan pantai terbaru, pentingnya penyatuan
pengelolaan perlindungan pantai dan laut, dibagi pada beberapa bab utama sebagai berikut :
Bahaya pantai. Pencegahan dan pengurangan bahaya pantai merupakan salah satu dari
pengelolaan sumber daya pantai termasuk di dalamnya masalah – masalah isu dan urusan
– urusan seperti pengurangan bahaya pantai ( melalui system peringatan dan strategi
evakuasi perencanaan pantai yang terintegritas ). Pengendalian erosi pantai ( melalui
teknik tradisional dan strategi inovatif untuk perlindungan pengendalian erosi, batasan
terhadap isin pembangunan ) dan proyeksi dan persiapan untuk kenaikan air laut yang
disebabkan oleh global warning ( perencanaan untuk banjir di seputar pantai, penguatan
pantai atau kemunduran strategi), isu terakhir mungkin yang paling krusial dihadapi oleh
para ilmuan saat ini.
Polusi pantai. Semua hal yang berkaitan dengan jenis dan sumber polusi pantai, contoh :
diperlukan pemahaman pengurangan minimalisir sumber – sumber utama polusi ( polusi
dari laut, limbah industry ) sumber polusi lain ( lahan pertanian, kawasan perkotaan,
reruntuhan / puing laut ) dan modifikasi fisik dan hidrologi ( pengerukan pelabuhan,
penarikan air tanah dan pembangunan irigasi dan bendungan, semua aktifitas manusia
yang memperburuk pencampuran air asin)
Pencemaran samudera / laut ( pembuangan sampah – sampah ke laut ). Walaupun
merupakan salah satu polusi lautan, pencemaran laut umumnya dianggap bagian yang
berbeda dari pengelolaan sumber daya pantai. Selama lebih dari 100 tahun , perairan
pantai amerika telah menjadi tempat pembuangan limbah – limbah negara itu, termasuk
bahan-bahan kerukan, endapan lumpur, limbah padat, limbah industry, limbah militer,
limbah radioaktif non militer dan limbah pembakaran di laut. Topik ini juga
diperdebatkan apakah pembuangan limbah kelaut dalam ditingkatakn atau tidak.
Pembangunan kilang minyak dan pengangkutan. Penambangan sumber bahan bakar
fosil dipantai bisa menjadi sumber polusi. Faktanya, banyak diantara perlindungan lautan
dalam program perlindungan kelauran nasional Amerika dibangun untuk mencegah
penamabangan minyak lepas pantai didaerahnya. Pengelolan sumber daya pantai,
pemerintah local dan penduduk disekitar pantai perlu memahami komponen-komponen
dan pengaruh-pengaruh yang menyertai penambangan minyak lepas pantai sebagai mana
berkaitan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan penambangan dan jadwal produksi,
jalur pipa bawah laut atau dipantai, lalu lintas kapal, program pertanggung jawaban
terhadap minyak-minyak yang tumpah.
Pengelolaan dan perlindungan ruang terbuka. Hal ini memerlukan pemahaman
demografi populasi manusia dan bagaimana proses urbanisasi berpengaruh terhadap
kawasan pantai, seperti hilangnya lahan pertanian pantai, hilangnya habitat alam liar
dipantai, berkurangnya tempat rekreasi pantai, berkuranganya desa atau kota kecil yang
bercirikan pantai danberkurangnya respect rterhadapa benda-benda yang ada dipantai.
Pengelolaan sumber daya pantai yang tertarik dibidang ini bisa bekerja pada proyek
untuk menjaga produktfitas dan keberagaman ekosistem pantai ( budaya air, pengelolaan
penangkapan ikan, mereklamasi ekosistem rawa dan lahan basah atau mengembalikan
peluang untuk rekreasi untuk penghuni pantai dan pengunjung bahkan pengunjung
historis kebudayaan untuk membantu suatu kawasan memperbaiki citra wilayahnya.)
Agar masalah-masalah diatas bisa dipecahkan, para pengelola pantai harus memiliki
pengetauan ilmiah yang tinggi, pemahaman terhadap istilah – istilah hokum, kemampuan
membantu memecahkan konflik dan kemampuan dalam ranah pendidikan public.
System Pantai
Tipe – tipe pantai dan prosesnya
Tipe pantai yang beragam merupakan hasil dari proses yang beragam pula( tektonik,
tekanan andin dan gelombang, suplai sedimen dean angkutan ) yang terjadi pada skala geografis
yang berbeda – beda. Kategori – kategori ini dibagi dalam tingkatan satu, dua dan tiga. Masing –
masing pembagian skala ini akan didiskusikan secara singkat untuk memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana pantai itu terbentuk dan betapa rentannya pantai – pantai itu
terhadap perubahan lingkungan seperti pemanasan global dan naiknya permukaaan laut.
Proses pertama. Proses urutan pertama bertindak ditingkatan global, mempengaruhi
panjang pantai 1000 km (621 mil) atau lebih (Luman dan Nordstrom 1971). Proses ini termasuk
perubahan iklim, perubahan permukaan laut pat tektonik.
a. Perubahan iklim
Perubahan iklim global dan suhu akibat perubahan kondisi atmosfer atau ulah tangan
manusia (pemanasan rumah kaca) mempengaruhi permukaan laut dunia dan
mempengaruhi proses urutan kedua seperti bergesernya posisi sedimen atau erosi yang
terus meningkat.
b. Perubahan permukaan laut
King (1972) dan yang lainnya telah menyarankan agar pantai – pantai bias
dikelompokkan berdasarkan perubahan permukaan laut. Selama masa pleistosin,
permukaaan laut yang berubah – ubah sangat mempengaruhi terhadap bentuk – bentuk
pantai. Contoh suatu pantai bias disebut sebagai submergensi (limbah subaeral yang
banjir akibat naiknya air laut seperti Fjord) atau dalam istilah darurat banyak pantai tak
sesuai dengan generalisasi ini. Untuk memahami pengaruh perubahan permukaaan laut
yang membentuk pantai – pantai yang ada sekarang.
Goncangan permukaan laut terjadi karena perubahan lingkungan. Perubahan
lingkungan ini dimulai dari proses jangka pendek, seperti perubahan tekanan atmosfer,
yang bias berlangsung selama beberapa bulan,hingga ke proses jangka panjang.
Contoh, jumlah air yang sangat banyak yang berbentuk batu es member respon
terhadap perubahan lingkungan, naik turunnya volume air di samudera. Sekarang ini
permukaan laut juga dipengaruhi oleh penyulingan bahan tambang cair (minyak, air, dan
gas) dan pembangunan besar – besaran di atas lahan lunak (pengembangan pantai di
venesia, italia dan hawai,Amerika). Akibatnya beberapa bagian dari kota – kota
mengalami penurunan di bawah permukaan air laut dan olehnya itu diperlukan campur
lebih lanjut dengan bendungan dan pompa buatan.
Perubahan permukaan laut juga diakibatkan oleh perubahan volume bagian –
bagian samudera melalui pelebaran plat samudera dan penurunan atau kenaikan
samudera. Satu metode berubanya volume samudera adalah karena naik atau menurunnya
benua sebagai respon atas berat yang ditimbulkan oleh pencairan gunung es. Kawasan
yang dipenuhi oleh gunung es masih terus meningkat sebagai respon atas berat yang
hilang, sementara daerah – daerah di sekelilingnya yang sebelumnya gembung karena
gunung es mulai menurun.
c. Lempeng tektonik
Kerak bumi terdiri dari lempeng samudera dan benua yang bersinggungan dalam gerakan
konstan,Luman dan Nordstrom (1871) merupakan metode pengelompokan tife – tife
pantai berdasarkan posisinya di atas lempeng kerak. Melalui metode ini, mereka
mengkategorikan kawasan pantai ke dalam leading-edge coasts, trailing-edge coasts, or
marginal coasts.
I. leading-edge coasts ( aktif atau benturan pantai)
Defenisi : pantai leading – edge berkembang pada batas dari suatu benua dekat
benturan dari batas lempeng kerak aktif (Davis 1994)
Ciri – cirri : dasar selat benua yang sempit, lembah samudera dan parit yang
dalam, pantai yang tidak datar dan karang laut, dekat jangkauan gunung pantai
dan aktifitas gunung api dan gempa bumi. Karena adanya lekukan gunung, arus
dan aliran sungai kecil yang lurus dan deras, mengikis tepi – tepinya dan
membawa sedimen langsung ke samudera( davis 1994). Tentu saja, tak semua
cirri – cirri ini ada pada semua pantai. Contoh : pantai barat Amerika, pantai
Andean Amerika selatan, Hindia barat dan timur.
II. Pantai Trailling – Edge (pasir atau pantai dengan lempeng )
Defenisi : terbentuk di sisi suatu benua, bergerak dengan lempeng kerak dari batas
lempeng yang berlainan, dan terletak sangat jauh dari batas lempeng(dalam
ukuran lempeng yang sangat stabil secara tektonik).
Ciri – ciri : memiliki dasar selat benua yang lebar tanpa parit – parit samudera.
Daratan pantainya luas, berair dangkal, dan sering terdapat laguna dan kepulauan
pelindung. Erosi selama aktifitas ombak yang normal lambat terjadi karena
dangkalnya perairan dan menghasilkan gelombang yang lemah (tentu saja selama
musim badai, erosi lebih sering terjadi ). Sub kategori pantai trailing-pra-sejarah
atau disebut secara berbeda, tergantung unzur garis pantai dan lebar selat (Davis
1994). Contoh : Pantai timur Amerika, khususnya pantai timur dan selatan
Carolina, teluk California, Greenland, dan teluk Bengali.
III. Pantai laut marginal (lempeng - imbedded)
Defenisi : Pantai laut marginal terbentuk di sepanjang pinggir laut, berdekatan
dengan lengkungan benua dan kepulauan yang kemudian melindungi pantai selat
benuanya dari hambatan gelombang (Davis 1980)
Ciri – ciri : dasar selat benua yang lebar dengan perairan dangkal untuk
meredakan gelombang yang datang. Dataran pantai yang beragam luasnya tapi
sering dikelilingi oleh bukit – bukit dang gunung – gunung kecil.
Yang biasanya besar dan membawa muatan sedimen yang besar yang membentuk delta
besar di mulut sungai.
Contoh: Laut China Selatan yang dilindungi oleh Kepulauan Filipina; Teluk Meksiko
yang dilindungi oleh area vulkanik Amerika Tengah dan Karibia yang berdekatan yang
membentuk pulau busur.
Proses Orde kedua. proses Orde kedua adalah mereka yang bertindak pada tingkat yang
lebih lokal, mempengaruhi panjang pantai 100-1000 km (62-621 mi) (Lihat kembali Tabel 1-1).
Proses-proses ini meliputi erosi, aktivitas biogenik (misalnya bangunan terumbu karang),
aktivitas kriogenik (misalnya, ukiran musiman es pada pantai), dan endapan hasil kekuatan yang
besar seperti delta, bukit pasir, terumbu karang, dan es pada pantai arktik. proses orde kedua
yang mempertimbangkan klasifikasi tektonik yang pertama, Inman dan Nordstrom (1971)
ditetapkan lebih lanjut pada subklasifikasi untuk daerah pesisir seperti ditunjukkan pada Tabel 1-
2.
Proses Orde ketiga. Proses orde ketiga adalah mereka yang memberikan atau
menggunakan prasarana untuk mengklasifikasi panjang pantai lokal. Proses-proses ini (misalnya,
angin, gelombang) bereaksi dengan tanah yang dibentuk oleh bagian pertama sebelumnya dan
proses orde kedua (misalnya permukaan laut, deposisi sedimen, tektonik) (Viles dan Spencer
1995). Ombak dianggap paling penting pada proses orde ketiga dalam membentuk zona pantai
kita hari ini.
Karena pentingnya tindakan gelombang, Davies (1972) bahkan mengusulkan skema
klasifikasi yang terpisah pantai yang dikelompokkan menurut tiga jenis: (a) yang mendapatkan
perlindungan dari lingkungan laut: (b) lingkungan gelombang badai, dan (c) penambahan
gelombang lingkungan
Klasifikasi yang sebenarnya merupakan pengelompokan wilayah pesisir dunia
gelombang lingkungan, atau tingkat pembongkaran untuk energi gelombang. Mengingat bahwa
ketinggian gelombang yang ditentukan oleh kecepatan angin, arah, durasi, dan jarak angin
bertiup (yaitu, memperoleh), pola-pola diagram ini dan intensitas gelombang dapat membantu
dalam memprediksi fitur pesisir di tingkat lokal (Viles dan Spencer 1995) . Perhatikan bahwa
faktor tersebut diterima oleh seluruh bagian yang berpartisipasi akan menyebabkan gelombang
lokal akan memiliki arah yang dominan dengan penyimpangan yang terjadi selama terjadinya
peristiwa-peristiwa seperti badai dan topan.
klasifikasi yang tektonik di pantai, yang didasarkan pada karya Inman dan Nordstrom 1971.
(Sumber: Dipetik dari Coastal Environment, 1988 oleh Carter, dengan izin dari Academic Press
Limited, London)
Penting untuk dicatat bahwa semua skala klasifikasi harus dipertimbangkan ketika
mempelajari pesisir lokal. Tebing curam dan pantai sempit, meskipun muncul untuk menjadi
urutan pertama di pantai, mungkin sebenarnya akan terseret ke tepi pantai yang sangat
dipengaruhi oleh proses kedua dan ketiga dari proses tersebut. Ini adalah permasalahan mengenai
pantai selatan Australia (Davis 1994). Di samping itu, orang tidak boleh berasumsi bahwa jika
Anda menemukan tepi pantai yang terseret di satu sisi sebuah benua, Anda akan menemukan
pantai yang paling bagus di sisi yang lainnya. Pantai memiliki ciri-cir yang berbeda dalam
ukuran dan skala, dan ketigaproses pembentukan tersebut harus dipertimbangkan sebelum
mengambil sebuah kesimpulan awal.
Tabel 1.2
Klasifiksi morfologi pantai
Tipe pantai Karakteristik
Pantai pegunungan Luasnya kurang dari 50 km, coastal pantai dengan ketinggian
yang lebih besar dari 300 m, tepi yang berbatu-batu dengan
pantai yang menahannya. Yang berarti bahwa collision
terdapat benturan pantai.
Pantai yang sedikit
berbukit-bukit
Luasnya kurang dari 50 km, bukit pantai yang lebih tinggi
atau kurang dari 300 m, yang kadang-kadang berupa tanjung
dan pantai, dalam beberapa rintangan.
Pantai yang berupa
daratan
Luasnya kurang dari 50 km, daratan yang kurang, rintangan
pantai, kadang-kadang memiliki karang terjal yang kurang.
Wide-Shelf plain coast Luasnya lebih besar dari 50 km, daratan yang kurang dan
daerah pantai yang luas kadang-kadang memiliki penghalang
dan pantai.
Wide-Shelf hilly coast Luasnya lebih besar dari 50 km, daerah pantai sekitar 300 m
atau kurang, daratan yang kurang dan memiliki tanjung dan
karang yang terjal
Delta pantai Sedimen yang berasal dari sungai yang masuk ke laut; daerah
pantai yang tidak terlalu nampak.
Reef coast Memiliki kandungan bahan organik, pelindung, daerah
pinggir atau memiliki rintangan.
Glaciated coast Daerah pantai yang didominasi oleh pengaruh erosi dari
sungai, karang yang terjal dan biasanya fiord.
Sumber : Viles dan Spencer 1995, yang di sadur dari Inman dan nordstorm, 1971.
Pembagian administratif Pantai
Hansom (1988) telah mengidentifikasi tata-nama umum bagi subdivisi dari pantai
berdasarkan proses gelombang zona. Ada tiga zona utama-backshore, nearshore, dan lepas
pantai, masing-masing dapat dibagi lagi. (Lihat Gambar 1-5).
Zona Backshore yang memanjang dari pantai pasir atau pegunungan turun ke tanda
ketinggian air (HWM). Ini merupakan kawasan yang umumnya terletak di atas tingkat
gelombang yang besar kecuali selama terjadinya badai.
Nearshore zona yang memanjang dari HWM ke zona lepas pantai. Ini adalah daerah
yang paling dipengaruhi oleh gelombang dan di mana gerakan sedimen terjadi. The nearshore
zona memiliki tiga subdivisi: zona yang mendebur, zona ombak, dan zona pemutus. Zona
mendebur adalah daerah pantai yang bergantian tertutup oleh debur (gelombang uprush) yang
menolak pengaruh gelombang (gelombang resesi). Tentu saja, lokasi perubahan zona mendebur
dengan tingkat air pasang. Zona ombak di mana -gelombang lebih steepened menjatuhkan; di
sini, pecah gelombang perjalanan menuju pantai, (dan menghapus) sedimen dalam proses
tersebut. Subdivisi ketiga, zona pemutus, yang merupakan daerah yang paling sering memecah
ombak.
Zona lepas pantai meluas melampaui zona pemutus ke laut, di mana kedalaman air lebih
besar dari setengah panjang gelombang dari gelombang yang masuk. Dalam zona ini, gelombang
dimasukkan sebagai gerakan sedimen terbatas.
Dinamika pesisir
Zona pantai berada di bawah perubahan konstan karena tiga kelompok utama faktor-
faktor alam: (1) faktor-faktor darat; (2) faktor-faktor laut, dan (3) faktor-faktor biologis (hansom
1988). di samping faktor antropogenik, dibahas nanti.
Faktor terrestrial. Struktur geologi dari situs ini merupakan faktor darat yang utama.
Sebagaimana ditunjukkan sebelumnya, kekuatan tektonik yang menentukan apakah sebuah
pantai adalah pantai tabrakan, trailing pantai atau tepi pantai laut marjinal berdampak pada sifat
dasar struktural yang yang merupakan daerah pesisir yang berkembang. Sebagai contoh, sebuah
pantai di luar garis yang mungkin nampak tenggelam dari pemandangan lembah tanah karena
skala besar lipatan geologi yang terjadi pada masa masa lalu, atau mungkin memiliki garis pantai
yang sangat lurus karena kesalahan geologi di daerah. Bisa juga memiliki garis pantai fjord yang
disebabkan oleh kekuatan aktivitas erosional glasial dan perubahan permukaan laut.
Menurut hansom (1988), rezim iklim terestrial juga merupakan faktor lain yang
mempengaruhi wilayah pesisir dalam tiga cara utama: (1) iklim suatu daerah berupa suhu dan
curah hujan yang akan mempengaruhi jumlah dan intensitas, jenis vegetasi, dan akibatnya
pembuangan endapan fluvial dari pantai pedalaman "dataran tinggi" yang letaknya jauh dari
pantai, seperti daerah aliran sungai, saluran air, dataran, dan perbukitan (Clark 1996). (2) Iklim
juga akan mempengaruhi proses geomorphic seperti pelapukan, gerakan massa, erosi, serta
proses-proses biologis di zona antara pesisir pantai dan pedalaman. (3) Akhirnya, sekarang iklim
atmospher secara langsung mempengaruhi proses pantai sendiri, seperti cuaca dan gundukan
platform bangunan (Davies 1980). Orang dapat dengan mudah melihat mengapa sebuah sumber
daya manajer pesisir harus memiliki pemahaman yang baik dari siklus hidrologi pesisir, terutama
tingkat curah hujan dan evapotranspirasi, aliran air permukaan, perkolasi dan infiltrasi, aliran air
tanah, intrusi air asin, dan seterusnya. (Lihat Gambar 1-6).
GAMBAR 1-6 siklus hidrologi Pesisir. (Sumber: Dari Bumi Melalui Sisa 4 / e, oleh Harold L.
Levin, © 1994 oleh Saunders College Publishing, di produksi ulang dengan izin dari penerbit)
Faktor laut. Zona pantai juga dipengaruhi oleh faktor-faktor laut, seperti gelombang,
badai, gelombang, tsunami, arus, upwelling, dan kenaikan permukaan laut.
Pasang surut (osilasi sehari-hari di permukaan laut yang dihasilkan dari hubungan fisik
matahari dan bulan) adalah faktor utama yang mempengaruhi dinamika pesisir laut, serta
kegiatan ekonomi manusia seperti seperti pengumpulan makanan tradisional, penangkapan ikan
komersial, rekreasi air pasang, dan, yang lebih baru-baru ini, pembangkit listrik dengan
memanfaatkan kekuatan pasang surut. Setiap hari, banyak pengalaman garis pantai dua pasang
tinggi (peningkatan pasang surut, yang dikenal sebagai banjir pasang) dan dua pasang rendah
(turun pasang surut, yang dikenal sebagai pasang surut). Semua bagian memiliki rentang pasang
surut - perbedaan antara pasang tinggi dan rendah. Rentang pasang surut terbesar di dunia ada di
Teluk Fundy di Nova Scotia, di mana rentang pasang surut maksimum mencapai 15,4 m (51
kaki) (Viles dan Spencer 1995). Rentang pasang surut terendah ada di Danau Superior di
Amerika Serikat, dengan variasi pasang-surut hanya sekitar 5 cm (2 in) (Christo-pherson 1997).
Rentang pasang surut untuk pelabuhan Santa Cruz di pantai Monterey Bay National Marine
Sanctuary maksimal hanya mencapai 2,4 m (8 ft). Prediksi pasang surut sangat penting untuk
dikuliti pada kapal komersial. Dalam beberapa kasus, bagian dalam dan keluar dari pelabuhan
komersial mungkin hanya selama pasang naik. Pasang tinggi ekstrim, bila dikaitkan dengan
badai, dapat menyebabkan banjir, kerusakan harta benda, dan hilangnya nyawa.
Gelombang laut lain yang mempengaruhi garis pantai. Gelombang dapat didefinisikan
sebagai air yang biasanya dihasilkan dari gesekan angin di permukaan laut atau teluk.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, garis pantai yang kadang-kadang diklasifikasikan sebagai
gelombang badai baik garis pantai (kependekan dari gelombang tinggi dari berbagai arah),
gelombang meningkat pada garis pantai (panjang dan gelombang rendah dari arah yang
konsisten), atau dilindungi dari garis pantai (tidak ada gelombang yang signifikan) (Davies
1980). Satu jenis gelombang yang sangat mempengaruhi garis pantai adalah tsunami. Alih-alih
yang dihasilkan oleh gesekan angin pada permukaan laut, tsunami adalah hasil dari gangguan
bawah laut akibat kegiatan seismik (misalnya, sebuah kapal selam yang melakukan kesalahan
gerakan). Tsunami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan”,
dinamakan demikian karena memberikan dampak buruk terhadap pelabuhan. Lebih lanjut
tentang hal ini tentang jenis gelombang yang sangat merusak akan dijelaskan dalam Bab 4.
bahaya pesisir.
Ketika kondisi normal (tidak terjadi tsunami) gelombang air dangkal dekat pantai, tinggi
gelombangmeningkat pesat, mencapai suatu titik ketika tingginya melebihi stabilitas vertikal,
dan kemudian jatuh ke dalam gelombang yang khas. Pemutus menerjang di pantai . Ada empat
jenis gelombang melanggar: tumpah, terjun, jatuh, dan gelombang. Menumpahkan pemecah
gelombang yang terjadi ketika bertemu dengan dataran pantai curam yang berkaitan dengan
pantai curam yang menyebabkan terdepan dalam gelombang menjadi paling vertikal sebelum
melingkar di atas dan terjun ke depan; runtuhnya pemecah gelombang terjadi ketika terjadi
peningkatan pada daerah pantai yang terjal, menyebabkan cepatnya gelombang runtuh sebelum
ia dapat membentuk ikal dan bergelombang, pemecah gelombang terjadi ketika pendekatan
kecuraman rendah pada daerah pantai yang sangat curam (Davis 1994). (Lihat Gambar 1-7).
GAMBAR 1-7 Jenis-jenis gelombang yang berbahaya dan pantai di mana mereka sering terjadi,
(a) bergelombang, (b) gelombang runtuh, (c) gelombang terjun, (d) menumpahkan pemecah.
(Sumber: Diagram oleh Heather Theurer. Di sadur dari Davis 1994.)
Ketika gelombang mendekati zona ombak dan air dangkal pada sudut miring, yang dapat
mengakibatkan arus longshore. (Lihat Gambar 1-8). Saat ini bekerja dalam kombinasi dengan
tindakan untuk menciptakan gelombang pesisir dengan pengangkutan melayang dalam jumlah
pasir besar, kerikil, endapan, dan puing-puing di sepanjang pantai. Dengan setiap debur dan
pengaruh buruk dari terjadinya ombak, arus pantai juga dapat terjadi-gerakan partikel pasir di
pantai mengikuti arah arus. Dengan kata lain, gelombang dapat memindahkan sedimen di pantai
dan juga dengan arus longshore. Sedimen yang diangkut ini dapat mewakili volume yang
signifikan, mengisi sisi masuk dan pelabuhan. Sedimen datang untuk beristirahat dalam empat
macam situasi. reentrant perangkap; perangkap menonjol, perangkap keseimbangan, atau
tenggelam dalam (Davies 1977). (Lihat Gambar 1-9). Perangkap mengacu pada pelarian
sementara sedimen dari sistem transportasi (misalnya, littoral drift). Dengan kata lain, beberapa
dari sebagian besar endapan pada akhirnya dapat dibebaskan dan kembali diangkut dengan
sistem transportasi atau pengangkutan. Sedimen hilang ke dalam keadaan "tenggelam"
(misalnya, kapal selam ngarai Teluk Monterey, California; kapal selam ngarai dari California
selatan) akan dihapus secara permanen dari sistem transportasi, setidaknya sampai sekarang
perubahan permukaan laut. Dalam situasi jebakan reentrant, sedimen yang terperangkap dalam
sebuah teluk atau reentrant dimana tanah yang menjorok ke laut mencegah sedimen untuk
bergerak lebih lanjut di sepanjang pantai. Perangkap menonjol dapat terjadi di mana tiba-tiba
pantai ke arah darat, menghasilkan ludah atau ekor seperti pasir memanjang ke dalam air. Yang
mana kekuatannya dalam kondisi yang seimbang, sedimen terakumulasi dalam perangkap
keseimbangan. (Lihat Gambar 1-10).
Gambar 1-8 Diagram longshore saat ini dan aliran pantai. (Sumber: GeoSystems 3 / e oleh
Christopherson © 1997. 492. Dicetak ulang dengan izin dari Prentice Hall, Inc)
GAMBAR 1 -9 Endapan perangkap dan tenggelam. (Sumber: Dari Geografis Variasi
pengembangan kawasan Pesisir oleh Davies, 1977. Dicetak ulang dengan izin dari Addison
Wesley Longman, Ltd)
GAMBAR 1-10 keseimbangan perangkap di dermaga barat Kerajinan Kecil Harbor Santa Cruz,
CA. Di pojok kanan, dua perwira polisi mencabut tubuh nelayan yang hilang yang juga hanyut
ke perangkap. Di tengah inlet adalah mengeruk daerah pelabuhan yang utama. (Sumber: Foto
oleh penulis)
Badai pesisir dan laut juga merupakan faktor utama yang mengubah atau mempengaruhi
lingkungan pesisir. Wilayah geografis tertentu lebih rentan terhadap daratan yang nampak (para
sistem yang mencapai tanah) dari yang lain. Sepanjang pantai Amerika, Florida telah menerima
ancaman terbesar oleh badai. Pada tahun 1992, misalnya, Badai Andrew menghantam bagian
Selatan florida, mengubah pantainya, ekosistem setempat, dan menghancurkan rumah-rumah.
Sekitar 75.000 rumah hancur, meninggalkan 250.000 orang yang kehilangan tempat tinggal.
Texas, Louisiana, dan North Carolina juga sangat beresiko terkena angin topan, badai (tindakan
gelombang tinggi akibat badai dan badai pesisir) dan badai banjir (banjir meningkat akibat badai
dan badai pesisir). Hal ini mudah untuk menggambarkan bagaimana badai pesisir atau topan
(yang memiliki kecepatan angin terus-menerus minimum 75 mph) dapat mengikis pantainya
(atau menghasilkan pantai baru), membuat atau dekat sisi masuk , kerusakan vegetasi pesisir, dan
sudah mempengaruhi spesies satwa liar yang terancam (Lihat Bab 4, Bahaya Pesisir, untuk
informasi lebih lanjut).
Akhirnya, perubahan permukaan laut laut merupakan faktor utama yang tidak boleh
diabaikan. Selama rentang waktu geologi, perubahan atau naik turunnya permukaan laut kareana
terkena berbagai besar bentang alam pesisir dan terjadinya proses pasang surut. perubahan
Relatif pada permukaan laut baik hasil tektonik hasil dari kekuatan-kekuatan yang menurunkan
atau menaikkan garis pantai, atau dari proses glacio-eustatic yang mengubah jumlah air yang
terkurung dalam es. Sepanjang zaman geologi baru-baru ini (10.000 tahun terakhir, dikenal
sebagai Holosen), permukaan laut telah meningkat. Saat ini, kebanyakan ilmuwan percaya
bahwa suhu meningkat, yang selanjutnya akan mencairkan es beku, sehingga menaikkan
permukaan air laut lebih lanjut di seluruh dunia . Walaupun secara umum dipercaya bahwa
kenaikan permukaan laut akan kurang dari 2 m (6.5 kaki), kenaikan hanya 0,3 m (1 kaki) Garis
pantai akan menyebabkan seluruh dunia untuk bergerak pada kedalaman rata-rata 30 m (100 ft) (
Christopherson 1997). Perencanaan untuk suatu perubahan garis pantai akan menjadi mimpi
buruk bidang politik dan ekonomi, terutama ketika para peneliti terus melakukan perdebatan
mengenai tingkat perubahan permukaan laut yang mungkin terjadi.
Faktor biologis. Selain faktor-faktor darat dan laut, ada faktor-faktor biologis yang
mempengaruhi pantai. Mereka umumnya dibagi menjadi dua jenis: tumbuhan dan hewan.
Dampak manusia di pantai akan diringkas pada bagian yang selanjtnya pada bab ini.
Vegetasi. Mempengaruhi pantai dengan meningkatkan proses deposisi atau sebagai salah
satu dari banyak faktor dalam proses erosional Bentang alam pantai. Marram rumput
(Ammpphilia Arenaria) dan yang lainnya yang bersifat toleran garam adalah penjajah pertama
dari pantai berpasir atau gundukan pasir membantu dalam membangun bentang alam ini, tunas
horizontal dan vertikal atau rhizoma bertindak sebagai jaring yang membantu mereka memegang
Bentang alam di tempat tersebut. Marsh samphire (Salicornia spp.) Dan tanaman rawa garam
yang lainhya melakukan fungsi yang serupa dalam mempromosikan deposisi dan pemantapan di
lingkungan mudflat di tengah garis lintang, seperti halnya pohon bakau di daerah tropis panas
dan basah. Vegetasi juga dapat melakukan fungsi yang berlawanan dengan meningkatkan erosi
(misalnya, ganggang hijau biru yang mengikis batu dengan mengeluarkan asam oksalat yang
melarutkan kalsium karbonat) atau dengan "menarik turun" tebing pantai (misalnya, seperti
halnya Hottentot yang berat di tebing) .
Binatang juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pantai. Seperti tumbuh-
tumbuhan, hewan dapat menjadi konstruktif atau kekuatan erosional. Polip karang adalah salah
satu organisme laut yang paling konstruktif di planet ini. Dengan mengambil kalsium karbonat
dari air laut dan mensekresi ke berbagai struktur kerangka keras, karang polip mengesankan telah
membangun terumbu karang di pantai-pantai di seluruh dunia. Sebagai contoh, di Great Barrier
Reef di Australia di pantai timur membentang sekitar 1.750 km (1.087 mil). Terumbu karang
pada umumnya diklasifikasikan baik sebagai renda karang (terumbu karang platform yang
berbatasan pantai; misalnya, Hawaii Island, Hawaii); sebuah tebing karang (bentuk terumbu
karang plat yang terletak di luar negeri, umumnya yang mengelilingi sebuah laguna; misalnya,
Chuuk [sebelumnya Truk] atau Belau [sebelumnya Palau], Micronesia); atau sebuah atol
(melingkar atau berbentuk cincin batu karang platform yang mengelilingi sebuah laguna,
misalnya, Bikini atol, Mikronesia). Hal ini tidak hanya mewakili dekomposisi organik tetapi
kehadiran mereka juga membantu melindungi pantai terhadap badai ombak dan arus kuat.
Organisme laut juga dapat menjadi kekuatan erosional yang mempengaruhi pantai. Sebagai
contoh, beberapa jenis moluska, seperti piddock (Pholas dactylas) dan batu keriput tukang bor
(Hiatella arctica), melahirkan ke pantai batu untuk tempat tinggal. Penuh dengan membuat
lubang, batu-batu pantai menjadi lebih rentan atau tahan terhadap erosi. Lain dengan moluska
intertidal dan penelusuran ganggang di subtidal yang tinggal permukaan batu. Dalam proses
browsing, maka hewan laut secara tidak sengaja menghancurkan batu dalam proses tersebut
(hansom 1988).
FORMASI PESISIR
Pantai AS mencakup medan yang bervariasi yang meliputi pegunungan, sungai dan
sungai, laut teras, muara dan teluk, tebing dan tanjung, pantai intertidal berbatu, pantai bukit
pasir, pantai berpasir, air, nearshore, pulau-pulau, maupun batu lepas pantai. Berikut ini adalah
petunjuk singkat tentang jenis-jenis di daerah ini. Seluruh buku telah ditulis mengenai masing-
masing jenis formasi, dan referensi yang sesuai untuk informasi lebih rinci dikutip. (Lihat
Gambar 141).
Pegunungan Pesisir dan DAS
Pantai Pegunungan. Yang memiliki banyak pengaruh: Mereka dapat memisahkan satu
wilayah geografis dari yang lain. Sebagai contoh, California Coast Ranges yang terpisah dari
wilayah pesisir negara dari Great Central Valley dan padang pasir interior. Kedua, rentang pantai
dapat memisahkan satu daerah iklim dari yang lain. Hambatan pantai yang sama ini secara
dramatis mempengaruhi iklim California: badai Pacific membawa hujan ke barat atau atas angin
lereng California Coast Ranges, sementara di bawah angin.
Ketiga, pegunungan berarti variasi ketinggian dan zona iklim yang sangat mencolok,
yang pada gilirannya, menghasilkan keanekaragaman kehidupan tanaman. Hal ini menjelaskan
mengapa arah angin bertiup di lereng kawasan pesisir pantai sebelah utara California terhalangi
dengan redwood dan pohon cemara Douglas. Hujan musim dingin yang lebat, kabut musim
panas, dan suhu di daerah ini yang moderat telah menghasilkan hutan kecil dari kayu redwood
dimana 2.000 tahun yang lalu pepohonan menjulang tinggi lebih dari 91 m (300 kaki).
Sebaliknya, daerah yang lebih kering dari kawasan Pantai Selatan ditumbuhi dengan pohon oak,
pinus, dan merupakan spsies tanaman chaparral yang tahan kekeringan (misalnya, manzanita,
chamise, dan sage). Keempat, pegunungan pesisir memberikan estetika yang sungguh ajaib. Hal
itu akan sulit membayangkan pantai California Coast Big Sur yang terkenal di pantai Monterey
Bay National Marine Sanctuary tanpa kembali menikmati Pegunungan Santa Lucia, atau
Highway 1 (jalan tol 1) di Wilayah San Mateo County, California, tanpa ada masalah terjadi
erosi yang membahayakan (Devil's Slide) (Lihat Bab 4, Bahaya peisir Pantai, untuk informasi
lebih lanjut).
Daerah batas aliran sungai (watershed), sungai, dan aliran sungai. Pesisir sungai, aliran
sungai, dan anak sungai mengalir melalui ngarai dan lembah pegunungan sungai ini-sungai
mereka mencapai laut. Saluran drainase mengangkut oksigen, nutrisi, dan sedimen melalui
watershed, memberikan kehidupan bagi daerah sekitarnya. Hutan belantara dan satwa liar yang
terkait berkembang biak di sepanjang tepi sungai dan floodplain(daratan yang tergenagn air),
sementara lahan basah dan muara terbentu di mana aliran saluran ini bertemu di laut. Tanpa
aliran perairan pesisir ini, ikan anadromous seperti ikan salmon steelhead dan salmon tidak dapat
bermigrasi ke aliran air tawar yang beroksigen dengan baik dan kerikil streambeds mereka
butuhkan untuk bertelur. Coastal rivers play other crucial roles, such as depositing the sediments
that form broad floodplains.
Pesisir sungai memainkan peran penting lainnya, seperti penumpukan sedimen yang
membentuk floddplain yang luas (dataran tererndam air yang luas). Kawasan floodplain ini
mengandung kekayaan, tanah dalam yang baik bagi pertanian (misalnya, floodplain di Sungai
Salinas CA), dan telah sering menjadi lokasi pembangunan perkotaan (misalnya, Los Angeles
Basin yang dibentuk oleh pengendapan sedimen yang barasal dari Los Angeles , San Gabriel,
dan sungai Santa Ana). Sungai peisir pantai juga mengisi ulang pasir yang hilang dari pantai,
kecuali kalau, sungai-saungai ini telah mengalami pembangunan konstruksi bendungan,
pengaliran melalui saluran atau kanaliasasi, atau bentuk konstruksi lain lain pengalihan air untuk
irigasi pertanian atau pemenuhan air atas meningkatnya tuntutan pertumbuhan penduduk
perkotaan.
Marine Terraces, Tebing Pesisir, dan Tanjung Berbatu
Salah satu perbedaan yang paling menonjol antara Samudra Atlantik dan Teluk pantai atlantik
versus pesisir pantai Pasifik Amerika Utara, ialah bahwa pantai atlantik memiliki pantai laut
yang landai; hasil hasil penyelaman bertahap dari tepi benua tersebut, sedangkan pantai Pasifik
memiliki teras laut yang tinggi, tebing pesisi pantai pantai, dan tanjung berbatu-batu—hasil yang
muncul, khususnya patahan yang tiba-tiba laindai dan tiba-tiba naik dengam kombinasi kekuatan
gelombang yang bersifat erosive, badai hujan musim dingin, dan angin.
Antara pegunungan pesisir dan tebing-tebing laut di pantai barat Amerika, orang dapat
menemukan teras laut. Marine Terraces (teras lautan) merupakan daerah yang memiliki
permukaan yang miring yang mengarah ke laut-memotong gelombang atau daerah yang telah
terangkat ke atas permukaan laut. (Lihat Gambar 1-12).
Hal itu memungkinkan untuk memiliki beberapa tingkat teras yang tinggi di salah satu
lokasi pantai tempat dimana proses geologi telah bekerja selama jutaan tahun. Disepanjang
pantai California, misalnya, teras yang tertua dan tertinggi diciptakan oleh proses yang sama
yang memaksa lapisan dataran tersebut naik ke Coast Ranges yang berlangsung sekitar 1-2 juta
tahun yang lalu. Sebuah dataran lapisan teras dengan ketinggi 396 m (1.300 kaki) di atas
permukaan laut dapat ditemukan di sepanjang sisi Palos Verdes Hills di wilayah Los Angeles,
dan dua puluh tingkat lapisan dataran teras telah berkembang di sepanjang pantai San Clemente
Island, California. Tanah dataran dari Teras tersebut terdiri dari lapisan puing-puing, kerang, dan
potonga-potongan fosil laut lainnya yang terdeposit pada teras saat terasa tersebut tenggelam
atau terendam laut. Begitu muncul dari laut, aliran peisir pantai, dan sungai menlintasi tumpukan
lapisan tebal nutrisi dari teras, pasir, dan kerikil, yang membuat daerah kawasan ini sangat baik
untuk pertanian pesisir.
Tepi teras laut yang mengarah ke laut dikenal sebagai tebing pantai. Lereng tebing
Pesisir pantai yang terjal dibentuk oleh kekuatan gelombang air laut yang erosif pada bagian
dasarnya, dan terangkat dari dasar laut. Bagian ini sering rentan terhadap erosi, karena banyak
terdiri dari bahan atauy material yang dapat dengan mudah mengalami erosi (misalnya, batu
pasir, serpihan, siltstones, dan lumpur-batu). Bergerak menyusuri pantai California, contoh-
contoh dari penunmulan sedimen tebing pantai adalah tebing serpih Point Loma di San Diego
County, tebing-tebing yang aluvial La Jolla, dan tebing batu pasir Santa Cruz. Beberapa tebing
pantai yang terkikis ke titik tersebut di mana lengkungan telah diciptakan, dan kemudian jatuh
karena erosi yang terjadi kemudian (misalnya Jembatan Alam State Beach, Santa Cruz,
California). Namun, tidak semua tebing pesisir terbuat dari bahan yang sangat mudah mengalami
erosi, seperti tebing granit dari Monterey Peninsula, California yang sangat tahan terhadap erosi.
Perkembanganan di tebing pantai telah meningkatkan laju erosi pesisir pantai. Segala
sesuatu yang berasal dari saluran pipa pengering dan tangki septik yang jenuh dengan air hujan
karena tidak mengalir, untuk rumput dan taman-taman yang yang beririgasi berlebihan,
membangun jalan yang terlalu dekat dengan tepi air telah menambah laju erosi tebin gpantai
dengan sendirinya.
Tanjung berbatu terjadi karena energi tinggi pesisir dimana pegunungan bertemu di
laut. Tanjung berbatu ini dari bebatuan (misalnya, granit dan batuan-batuan basalt) yang tahan
terhadap gelombang erosi. Di pantai California misalnya, dapat ditemukan tanjung granit
tektonik yang sangat aktif yakni tanjung Point Reyes di Marin County, California. Sepanjang
pantai California, orang juga dapat menemukan contoh dari tanjung lava basaltik, seperti di
Morro Rock di San Luis Obispo County, dan Point Sur di Monterey County.
Gambar 1-12 fitur-fitur pesisir pantai. Characteristic bentuk tanah peisir pantai yang erosional:
platform, teras, gua, busur laut, dan stack laut
Bukit Pasir Pesisir Pantai
Bukit pasir ada diantaranya yang lebih menarik, dinamis, dan merupakan ekosistem pantai yang
rapuh. Mereka digolongkan sebagai kontur Aeolian yang membentuk bedforms yang dapat
didefinisikan sebagai gundukan, punggung bukit, atau bukit-bukit pasir yang runtuh yang telah
tetimbun akibat yang naik karena hempasan angin (Griggs dan Savoy 1985).Bukit pasir berubah-
ubah dari waktu ke waktu sampai adanya selubungan tanaman pionir yang menstabilkan aliran
tipuan pasir. Bahkan setelah itu terjadi, bagaimana pun juga, masih ada bukit-bukit pasir yang
berubah bentuk akibat tekanan angin, gelombang badai, dan lalu lintas dari aktivitas manusia.
Distribusi, Pembentukan, Pola Bukit Pasir.
Bukit pasir pantai terjadi di seluruh dunia, meskipun mereka paling umum terjadi di daerah
beriklim sedang, terutama di sepanjang pantai yang memiliki angin darat kuat dan suplai sedimen pasir
yang berlimpah (Carter 1988). Sedimen yang terdeposit di mulut sungai dan pasir lepas pantai
menyediakan sumber material penting bagi terbentuknya gundukan atau bukit pasir. Arus daerah
pesisir membawa sedimen di sepanjang pantai sampai partikel tersebut dideposit di pantai oleh
gerakan gelombangi. Partikel pasir yang kering di pantai kemudian bertiup kearah landwave dari pantai
sampai driftwood dan tumbuhan menginterupsi aliran angin. Arus secara bertahap membentuk
tumpukan material sampai membentuk gundukan sizab. Kawasan bukit pasir pesisir dapat membentuk
beberapa bentuk, seperti punggung bukit yang berbentuk melintang (punggung bukit sejajar yang
tergak lurus arah angin; misalnya, pantai California Utara), atau parabolik atau punggung bukit yang
berbentuk kerucut (punggung bukit pasir berbentuk U dengan sisi gua menghadap gerakan angin;
misalnya, Pismo Beach California Tengah). Bentuk paling baru dari bukti pasir yang terbentuk di dekat
pantai dikenal sebagai bukit pasir primer atau foredune, yang lebih tua, lebih banyak ditumbuhi vegetasi
sehingga menstabilkan bukit disebut bukit pasir backdune atau stable dune. Beberapa bacdune telah
mencapai usia 18.000 tahun. Perencanaan untuk suatu perubahan garis pantai akan menjadi mimpi
buruk bidang politik dan ekonomi, terutama ketika para peneliti terus melakukan perdebatan
mengenai tingkat perubahan permukaan laut yang mungkin terjadi.
Faktor biologis. Selain faktor-faktor darat dan laut, ada faktor-faktor biologis yang
mempengaruhi pantai. Mereka umumnya dibagi menjadi dua jenis: tumbuhan dan hewan.
Dampak manusia di pantai akan diringkas pada bagian yang selanjtnya pada bab ini.
Vegetasi. Mempengaruhi pantai dengan meningkatkan proses deposisi atau sebagai salah
satu dari banyak faktor dalam proses erosional Bentang alam pantai. Marram rumput
(Ammpphilia Arenaria) dan yang lainnya yang bersifat toleran garam adalah penjajah pertama
dari pantai berpasir atau gundukan pasir membantu dalam membangun bentang alam ini, tunas
horizontal dan vertikal atau rhizoma bertindak sebagai jaring yang membantu mereka memegang
Bentang alam di tempat tersebut. Marsh samphire (Salicornia spp.) Dan tanaman rawa garam
yang lainhya melakukan fungsi yang serupa dalam mempromosikan deposisi dan pemantapan di
lingkungan mudflat di tengah garis lintang, seperti halnya pohon bakau di daerah tropis panas
dan basah. Vegetasi juga dapat melakukan fungsi yang berlawanan dengan meningkatkan erosi
(misalnya, ganggang hijau biru yang mengikis batu dengan mengeluarkan asam oksalat yang
melarutkan kalsium karbonat) atau dengan "menarik turun" tebing pantai (misalnya, seperti
halnya Hottentot yang berat di tebing) .
Binatang juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pantai. Seperti tumbuh-
tumbuhan, hewan dapat menjadi konstruktif atau kekuatan erosional. Polip karang adalah salah
satu organisme laut yang paling konstruktif di planet ini. Dengan mengambil kalsium karbonat
dari air laut dan mensekresi ke berbagai struktur kerangka keras, karang polip mengesankan telah
membangun terumbu karang di pantai-pantai di seluruh dunia. Sebagai contoh, di Great Barrier
Reef di Australia di pantai timur membentang sekitar 1.750 km (1.087 mil). Terumbu karang
pada umumnya diklasifikasikan baik sebagai renda karang (terumbu karang platform yang
berbatasan pantai; misalnya, Hawaii Island, Hawaii); sebuah tebing karang (bentuk terumbu
karang plat yang terletak di luar negeri, umumnya yang mengelilingi sebuah laguna; misalnya,
Chuuk [sebelumnya Truk] atau Belau [sebelumnya Palau], Micronesia); atau sebuah atol
(melingkar atau berbentuk cincin batu karang platform yang mengelilingi sebuah laguna,
misalnya, Bikini atol, Mikronesia). Hal ini tidak hanya mewakili dekomposisi organik tetapi
kehadiran mereka juga membantu melindungi pantai terhadap badai ombak dan arus kuat.
Organisme laut juga dapat menjadi kekuatan erosional yang mempengaruhi pantai. Sebagai
contoh, beberapa jenis moluska, seperti piddock (Pholas dactylas) dan batu keriput tukang bor
(Hiatella arctica), melahirkan ke pantai batu untuk tempat tinggal. Penuh dengan membuat
lubang, batu-batu pantai menjadi lebih rentan atau tahan terhadap erosi. Lain dengan moluska
intertidal dan penelusuran ganggang di subtidal yang tinggal permukaan batu. Dalam proses
browsing, maka hewan laut secara tidak sengaja menghancurkan batu dalam proses tersebut
(hansom 1988).
Fungsi Bukit Pasir. Bukit Pasir memiliki beberapa fungsi. (Lihat Gambar 1-13). Pertama dan
terutama, bukit pasir merupakan adalah penyangga pantai dalam melawan angin dan ombak yang
ekstrem. Kedua kawasan bukit pasir mengisi pantai dan area-area dekat pantai dengan mensuplai
persediaan pasir mereka yang habis atau berkurang selama dan setelah terjadi badai besar di
kawasan tersebut. Pasir yang mengalami erosi yang berasal dari bukit pasir dan pantai selama
badai sering dengan membentuk sebuah sandbar lepas pantai. Selama musim panas reda, pasir
secara bertahap kembali ke pantai. Ketiga, bukit pasir melindungi tempat tinggal dan
permukiman di dataran dekat pantai. Keempat, kawasan bukit pasir membantu dalam menjaga
intrusi air garam yang barasal dari dari air tawar yang tercemari (sebagai persediaan air tawar
bawah tanah). Pesisir bukit pasir merupakan habitat bagi satwa liar (misalnya, rubah kelabu,
striped skunks, dan rusa bagal Terakhir, kawasan ini merupakan kawasaan rekreasi bagi
manusia,
Dampak ulah manusia. Menurut Carter. (1988), bukit pasir terbesar telah mengalami tingkat
tekanan manusia yang paling besar, dari semua ekosistem pantai. Humans impact dunes by
building dams on rivers that trap river sediment, thereby depleting the sand supply to the dune
field. Dampak aktivitas manusia atas bukit pasir yakni dengan adanya pembangunan bendungan
di sungai sungai yang merupakan perangkap sedimen, sehingga suplai pasir ke kawasan bukit
pasir menjadi tidak ada. Manusia juga membangun selangkangan (groin), dermaga, dan seawalls
yang mengganggu aliran sedimen alamiah ke pesisir maupun proses daur ulang atau resiklus
pasir yang berasal dari sandbar di pantai. Lalu lintas pejalan kaki, kuda, dan kendaraan off-road
merusak tanaman bukit pasir yang bertindak sebagai penutup protektif bagi bukit pasir;
akibatnya, seringkali menjadi erosi angin dan blowouts -- angin lembah atau basin mencapi
bukit pasir. Pembangunan di negara kawasan bukit pasir dari pesisi nasional kita telah
mnimbulkan beberapa kerusakan yang parah, terutama kawasan foredune dimana pembangunan
seharusnya tidak pernah terjadi.
Kawasan Pantai
Dari semua formasi pantai yang terkait dengan garis pantai yang mangalami deposisional , yang
paling akrab bagi manusia adalah pantai. Kebanyakan orang berpikir pantai berpasir hanya
sebagai daerah pada di mana mereka berjemur, piknik, atau bermain selancar ombak. Secara
teknis, bagaimanapun juga, sebuah pantai merupakan daerah kawasan lain lain yang ada di
sekitar pantai, dengan gelombang pasang yang mencapai kawasan itu sebesar rata-rata, 5 m (16
kaki) sampai 10 m (33 kaki) di bawah air surut (Christopherson 1997), dan terdiri dari pasir atau
kerikil (Lihat kembali ke Gambar. 1 -5). [Perlu dicatat, bahwa para ilmuwan pesisir sering tidak
sependapat mengenai definisi yang tepat dari daerah pantai, serta pembagian lainnya yang
terkait dengan kawasan peisir. Oleh karena itu, Schwartz (1982, hal 140) menyatakan, "defensi
yang terbaik definisi dari peristiwa yang terjadi dikawasan pantai merupakan akumulasi sedimen
yang tidak terkonsolidasi yang dibatasi oleh air surut yang rendah pada garis tepi pantai menuju
ke arah laut dan merupakan batas gerakan gelombang badai yang mencapai sisi bagian
daratan(landaward). "]
Terlepas dari itu, “pantai" lebih dari kawasan dalam air dari pada yang dapat dilihat
dimana orang berjalan di sepanjang peisir pantai. Siklus musiman menentukan kemunculan
kawasan pantai yang dapat dilihatDi musim panas, pantai umumnya lebar dan landai; mereka
menjadi curam-dibagian depan dan sempit karena badai musim dingin. Dengan gelombang badai
dahsyat, pantai mungkin menghempaskan semua pasir mereka, memperlihatkan partiek-peartikel
batu yang lebih besar partikel atau batuan dasar . Pasir tersebut dipindahkan dari pantai di musim
dingin yang dideposit di sandbar lepas pantai. Selama bulan-bulan pertangahan musim panas,
gelombang halus mendorong sedimen lepas pantai kembali ke pantai yang terjelupas
sebleumnya.
Sumber dan jenis sedimen. Pantai merupakan wilayah di mana ada gerakan sedimen. Tindakan
konstruktif berasal dari swash gelombang, sedangkan gerakan destruktif terjadi dari backwash.
Endapan akan didepositkan dengan memecah gelombang, seringkali dengan bantuan arus pesisir
(littoral drift). Pasir, kerikil, dan kerang-kerang yang terfragmentasi berasal dari beberapa
sumber, termasuk sedimen dari sungai-sungai yang masuk ke laut, erosi dari tebing, dan sampah
daur ulang dari pantai-pantai lain. Di beberapa lokasi California, sedimen sungai 80 persen
hingga 90 persen bersumber dari pasir pantai (California Coastal Commission 1987).
Warna pasir memberikan petunjuk kandungan mineralnya, serta asal-usul sedimen yang
mengalami erosi ini yang menambah suplai pasir. Beberapa pantai di dunia merupakan kawasan
yang benar-benar memiliki pasir sungguh putih, didominasi oleh pasir kuarsa dan mineral
feldspar, seperti yang ada di Carmel Beach, California, yang terletak di pantai Monterey Bay
National Marine Sanctuary. Pantai Lain "yang berpasir putih" sebenarnya lebih berwarna kuning.
Sebagai contoh, pemeriksaan dekat pantai di Sand City yang hanya beberapa mil sebelah utara
Pantai Carmel mengungkapkan adanya mineral besi; butir kuarsa pucat; mika yang berbercak-
bercak hitam dan hijau, merah muda, atau putih feldspar. Di daerah gunung berapi, seperti
Hawaii dan Islandia, gelombang-yang diproses lava menciptakan pantai berpasir hitam. Pada
beberapa pantai, pantai hampir tidak ada pasirnya, seperti di pantai Maine, bagian-bagian dari
provinsi Atlantik Kanada, dan pantai selatan Monterey Bay, California. Di sini, pantai yang
indah didominasi oleh batu granit tahan, daripada pantai yang berpasir panjang dan lebar.
Fungsi Pantai. Sebuah pantai memiliki beberapa fungsi, tetapi yang utama adalah untuk
menstabilkan garis pantai dengan menyerap energi gelombang. Hal itu dapat berlangsung karena
adanya dua bagian sifat utama dari pantai: Pertama, permukaan miring pantai secara berasung-
angsur meredam energi gelombang sebagai gelombang bergerak ke pantai. Kedua, fakta bahwa
pantai yang terbuat dari pasir yang membuatnya bisa fleksibel, kemiringan dan kontur dapat
berubah sesuai dengan perubahan gelombang
Jenis-jenis pantai berpasir. Terdapat tiga jenis utama dari pantai-pantai berpasir: panati daratan
utama(mindland), pantai berkantung (pocket) atau pantai, dan pantai penghalang. Bentangan
Daratan pantai tidak terputus sepanjang beberapa mil di sepanjang tepi merupakan cirri dari
pantai "daratan utama". Kawasan Pantai umumnya memiliki kawasan yang rendah, rawan
banjir, dan seringkali didukung oleh tanjung curam. Sedimen yang datang dari sungai terdekat
mengikis tebing.
Contoh dari pentai daratan utama (mainland) dapat ditemukan di California selatan,
sebelah utara New Jersey, dan pantai-pantai di Great Lakes. Pantai Pocket ditemukan di teluk
yang kecil yang memiliki "pocket" - atau alcoves yang dilindungi tebing berbatu di sekitarnya
atau tanjung. Pantai-pantai pocket New England dan di barat laut Pacific memiliki banyak pantai
pocket. Sebaliknya, orang akan melihat di sepanjang pantai timur dan tenggara Amerika Serikat,
Teluk Meksiko, dan banyak di Alaska untuk menemukan contoh pantai penghalang. Pantai
penghalang merupakan bagian dari sistem terpadu pantai yang kompleks, bukit pasir, teluk,
rawa-rawa, dataran pasang surut, dan inlet. Pulau penghalang dan yang berkaitan dengan pantai
akan dibahas secara lebih rinci di bawah ini.
Ekologi habitat dan dampak ulah manusia. Orang sering lupa bahwa pantai merupakan habitat
ekologi dari banyak organisme, serta sebagai tempat bagi manusia untuk berjemur, berenang,
surfing, piknik, dan memancing ikan. Sebagai contoh, pantai dihuni oleh berbagai hewan
invertebrata dan serangga: golongan hewan Crustacea, moluska bivalve, dan cacing tube-
building ada di zona kawasan bermain selancar; kepiting pasir mengeruk-keruk di bawah pohon
kelp yang kering di zona tempat berselancar ombak; kumbang dan pesty kelp dan lalat
berkeliaran di tepi pantai, dan hewan pil bug menghirup udara pantai dan menghuni lubang-
lubang kering di atas pantai.
Pantai, terutama yang berpasir, merupakan kawasan yang sangat penting bagi manusia.
Mereka jelas merupakan sumber daya wisata dan rekreasi yang utama seperti yang disebutkan
sebalumnya. Bayangkan konsekuensi ekonomi yang terjadi untuk kota-kota pantai seperti Miami
Beach, Florida atau Pantai Waikiki Oahu di Hawaii, jika tidak ada pantai. Sayangnya, manusia
telah memberi dampak yangburuk bagi habitat pesisir ini dengan berbagai cara, termasuk
pembuangan limbah bahan mentah rumah tangga; polusi minyak dari rig pengeboran lepas pantai
atau tumpahan minyak kapal tanker tumpahan; limbah industri dan gangguan aliran sedimen
akibat penambangan pasir, atau pembangunan item-item seperti dermaga, selangkangan atau
groin, dan pemecah gelombang. Semua dampak negatif ini dapat mengakibatkan hilangnya atau
tertutupnya pantai, diisi sedimen (dan dengan demikian pantai ini tertutup) untuk pelabuhan,
dipenuhi kawasan jalan tol pesisir pantai, dan menumbulkan bencana bagi rumah-rumah di
pesisir pantai.
Pesisir Pantai Pelindung
Pesisir pantai pelindung merupakan suatu sifat geomorfik yang membentuk lepas pantai sangat
tidak sejalan dengan pantai tersebut. Hal itu bertindak sebagai penghalang pantai, mengambil
tugas terberat dalam menghadapi energi badai, dengan demikian melindungi daratan. Bagian-
bagian Pantai pelindung ini dapat ditemukan di sepanjang 4.345 km (2.700 mi) dari garis pantai
bangsa kita, dari tanjung berbatu Maine ke kawasan dataran kering garam bagian selatan Texas.
(Lihat Gambar 1-14). Penghalang pantai terdiri dari pasir dan sedimen lain yang dipasok oleh
arus airlaut di sepanjang pantai longshore, gelombang pasang sarut, dan gelombang laut.
Jenis penghalang pantai. Terdapat tiga jenis utama dari penghalang pantai: penghalang spits,
teluk penghalang, dan pulau-pulau penghalang. Sebuah penghalang pantai spit merupakan pasir
penghalang yang panjang yan membentang dengan tanjung yang secara parsial melintasi mulut
sebuah teluk, menciptakan sebuah laguna. Contoh dari hal ini adalah pantai penghalang Siletz
Spit di pantai Oregon. (Lihat Gambar 1-15).
Ketika tumpukan pasir atau kerikil membentang sepanjang jalan di seberang teluk dari tanjung
ke tanjung, sebuah teluk penghalang telah berkembang. Dalam kasus ini, teluk terputus sama
sekali dari laut. Pantai Penghalang di Edgartown Great Pond dari Martha Vineyard merupakan
contoh yang sangat baik, dari pantai penghalang. Beberapa teluk penghalang mungkin telah
dibentuk oleh konvergensi dari spit, yang berkembang di arah yang berlawanan dari masing-
masing ujung teluk. Teluk penghalang dapat juga meurpakan hasil dari migrasi kearah pantai
dari kawasam lepas pantai, dengan demikina membantu menaikkan level permukaan laut.
Terlepas, karakteristik apa dari telukpemgahalang adalah bahwa kawasan penghalang ini
menghubungkan tanjung dan terjadi di perairan dangkal. Istilah lain juga digunakan untuk
menyebutkan teluk penghalang, seperti bay bar atau baymouth. Jika "bar berpasir ada
membentuk sebuah pulau-- tidak terikat pada tanjung, atau mengelilingi tanjung—hal
itudinamakan pulau penghalang. Contoh sebuah deretan pulau penghalang yang sering kali
digunakan ada ditemukan di sepanjang pesisir Carolina Utara, dari Virginia Beachdi sebelah
utara ke Cape Lookout di selatan. (Lihat Gambar 1-16). Wilayah ini mencakup Kitty Hawk
dimana merupakan tempat Wright Bersaudara mempertunjukan penerbangan pesawat udara
pertama mereka, serta Cape Hatteras merupakan salah satu dari tiga pantai lokal cadangan
nasional yang dikelola oleh National Park Service.
Pulau-pulau penghalang. Pulau-pulau penghalang merupakan kawasan yang paling kompleks
dari berbagai pantai penghalang, karena mereka meliputi semua lingkungan yang juga ditemukan
di pantai penhlang lainya. dan kawasan ini telah yang paling sering digunakan (dan
disalahgunakan) oleh manusia. Kira-kira 12-15 persen dari Bumi memiliki penghalang garis
pantai luar yang merupakan pulau-pulau penghalang, mulai dari lereng utara Alaska sampai ke
daerah tropis Amerika Selatan dan Australia (Davis 1994). Dalam rangka untuk membentuk
pulau-pulau penghalang, memerlukan tiga unsur utama-sedimen (yang berlimpahan pasir); agen
pengankutan (angin, ombak, dan arus yang membawa sedimen), dan lokasi penumpukan
(sebuah kontinen landai dimana sedimen dapat mengumpul). Semua tiga unsur yang ditemukan
adalah stabil, menghempas tepi pantai. Akibatnya, pantai Atlantik Amerika Serikat—sebuh
contoh klasik dari hempasan tepi pantai, yang pada dasarnya merupakan salah satu system pulau
penghalang yang berkelanjutan. Untuk pembahasan mengenai berbagai teori tentang
pembentukan pulau penghalang, lihat Davis 1994.
Gambar 1 -14 Pesisir pantai pengjalng di sepanjang pantai Atlantik dan teluk Atlantik, yang
menggambarkan segemen-segmen pulau penghalang Atlantik tengah.
Nilai pesisir pantai penghalang. Seperti disebutkan sebelumnya, pantai penghalang melindungi
daratan dari gelombang badai dan arus gelombang. Meskipun, kawasan ini merupakan kawasan
penyangga yang melawan energi gelombang yang memberikan nilai lain—pembentukan habitat.
Dengan kata lain, pesisir pantai penghalang memungkinkan rawa-rawa, muara, dan habitat
ekologi lainnya untuk berbangkan. Sebagai contoh, sebuah pulau penghalang berkembang
dengan baik dan dekat dengan daratan utama atau maindland memiliki enam ekosistem pantai
utama yakni: (1) ekosistem laut pesisir, yang meliputi zona intertidal dan subtidal, serta pantai;
(2) ekosistem maritim yang menuju ke laut, yang meliputi kawasan bukit pasir, semak belukar
dan hutan maritim di sisi lautan; (3) ekosistem air tawar, yang berisi sungai-sungai, danau, dan
rawa-rawa atau rawa-rawa yang terkait; (4) ekosistem laut ke bagina daratan (landward
ecosystem) , yang berisi maritim hutan; (5) sebuah ekosistem muara, yang berisi rawa-rawa atau
mangrove pada bagian sisi yang menuju ke laut, dan lapisan dasar yang ditumbuhi rumput laut,
pasir dan kawasan dataran lumpur, tiram karang di bagian pusat dan sisi landward dan (6)
sebuah ekosistem daratan, yang merupakan habitat dataran tinggi berdekatan dengan pulau
penghalang pulau. (Lihat Gambar 1-17).
Gambar 1-15. Karakteristik bagian pesisir yang mengalami deposisi
Gambar 1-16 Pemandangan landsat dari deraten pulau penghalang di sepanjang pantai
Carolina utara. Hurricane Emmily menyapu kawasan Cape Hatters pada bulan agustus 1993,
menyebakan kerusakan dan erosi pantai.
Gambar 1-17. Potongan melintang tipikal dari pulau penghalang dan dekat dengan maindland.
Gambar 1-18 Hog Island, Virginia—sebuah perubahan pulau pengahalang
Habitat ini penting untuk shorebirds, water birds, dan unggas air lainnya untuk berkembang biak
dan melakukan siklus migrasi. Banyak kekayaan bangksa kita yang terancam punah dan spesies
terancam tersebut, seperti penyu dungu dan whooping crane, memanfaatkan area ini. Pesisir
penghalang juga berharga bagi manusia untuk tujuan rekreasi (misalnya, wisata alam,
menyaksikan burung, fotografi) maupuan keuntungan ekonomi tertentu dari pariwisata untuk
masyarakat pesisir setempat.
Dampak manusia terhadp pesisir pantai penghalang. Pesisir penghalang selalu berubah secara
tetap karena kawasan ini terpajang badai yang parah. Akibatnya, peubahan ini pernah merubah
kawasan "ribbons of sand" yang merupakan adalah pilihan yang tidak bijaksana untuk kawasan
tempat tinggal atau bangunan komersial. Namun, manusia terus membangun struktur-struktur
yang tidak stabil tersebut. Banyak pesisir pantai penghalang di di sepanjang pesisir pantai Florida
telah begitu pembangunan yang berlebihan yakni jalan laut, hotel, kondominium, dan pusat
perbelanjaan. Suatu hari, pada kenyataannya,hail-hasil karya tersebut mungkin secara harfiah
"kembali ke laut." Bahkan pembangunan yang sedikit pada pulau penghalang dapat memberikan
skenario yang berbahaya. Salah satu contoh kasus yang merupakan pulau penghalang disebut
Hog Island di lepas pantai Virginia. (Lihat Gambar 1-18).
Pada tahun 1800-an, klub-klub berburu dan memancing didirikan di hutan pinus di pulau-
pulau penghalang Virginia. Salah satu klub terbesar berada di Broadwater dekat bagian tengah
Pulau Hog--sebuah pulau yang dihuni 300 orang, 50 rumah, sebuah mercusuar, sebuah sekolah,
sebuah gereja, dan tempat pemakaman. Pada tahun 1930, erosi melululantakan mercusuar, dan
badai hurricanr pada tahun 1933 menghancurkan hutan pinus pelindung dan menghancurkan
kota. Pada tahun 1940, sebagian besar penduduk menyerah atas keadaan alam tersebut dan
meninggalkan pulau tersebut. Saat ini, lokasi bekas Broadwater berada ratusan meter dari lepas
pantai, dan beberapa meter dari air.
Inlet Pesisir—Lagoons, Delta, and Muara
Inlet pesisir merupakan bentuk lain dari pembentukan pesisir pantai. Sebuah inlet pesisir pantai
dapat didefinisikan sebagai lekukan kecil di garis pantai, dan biasanya saluran atau kantung air
secara relatif sempit dimana hal itu mengarah ke pedalaman (inland). Davies (1977)
mengidentifikasi tiga kelas besar dari inlet pesisi yakni laguna, muara sungai, dan delta.
Laguna atau lagoon. Di salah satu ujung pandangan adalah laguna--panjang, badan air dangkal
dengan pertukaran yang sangat terbatas dengan lautan, fluks pasang surut minimal, dan aliran
masuk air tawar tidak signifikan. Akibatnya, variasi salinitas terutama disebabkan oleh fluktuasi
musiman curah hujan dan penguapan. Bentuk laguna dimana-mana merupakan gundukan pasir
(sandbar) atau gundukan penghalang lainnya yang memisahkan laut dari daratan. Dalam hal-hal
habitat bagi satwa liar, laguna merupakan lambang dari lingkungan yang hypersaline—hanya ada
beberapa spesies tetapi populasi besar (Davis 1994).
Delta. Di akhir lain dari pemandangan adalah delta--massa tanah yang terbentuk dari endapan
pasir alluvial, endapan lumpur, lumpur, dan partikel lain di mulut sungai. Bentuk-bentuk Delta
mpaling sring dijelaskan dan diklasifikasikan menurut pengaruh relatif dari tiga faktor utama
yang mempengaruhi perkembangan kawasan ini yakni: sungai, ombak, dan arus pasang surut. In
1975, Pada tahun 1975, William Galloway-seorang profesor geologi di Universitas Texas di
Austin—mula-mula yang mengungkapkan skema segitiga dari klasifikasi untuk delta-delta
sungai. (Lihat Gambar 1-19).
Gambar 1-19. Sistem delta sungai menurut system klasifikasi diagram segitiga William
Galloway.
(b) daratan delta yang berkembang dengan baik (memanjang); c) beberapa anak sungai
berproyeksi menuju ke laut, memberikan kawasan ini konfigurasi bentuk "kaki burung", dan (d)
basin yang menerima gelombang kecil, jangkauan gelombang yang pasang-surut yang kecil, dan
stabil secara tektonik. Meskipun delta Mississippi ada di jalur badai dan gelombang badai yang
menyebabkan erosi cepat terjadi, kegiatan ini sama sekali tidak mempengaruhi keseluruhan
konfigurasi delta (Davis 1994).
Pembentukan Delta yang didominasi gelombang pasang surut, seperti Sungai Fly di Papua,
Papua Nugini, umumnya memiliki (a) arus pasang surut yang kuat yang melebihi kekuatan arus
hilir air tawar; (b) arus aliran lemah depanjang pesisi (c) lebih banyak sedimen darat terbawa ke
daratan oleh arus pasang surut yang kuat dari pada hilir sedimen dari sungai, dan (d) rawa-rawa
payau yang mengitari hamparan intertidal. Karena tanh hamparan pasang-surut air laut dann
rawa-rawa pasang-surut, delta yang terbentuk yang didominasi oleh gelombang pasang memiliki
kecenderungan untuk menyerupai muara.
Delta yang didominasi gelombang, seperti delat sungai Sao Francisco di pantai selatan Brasil,
secara khas memiliki (a) hanya satu saluran sungai saluran, atau hanya beberapa distributaries;
(b) aliran sungai dan sedimen satu-satunya yang moderat dibandingkan kekuatan distribusi yang
lebih kuat dari gelombang tersebut (c) gelombang pasang-surut lemah, dan (d) pantai-pantai dan
bukit pasir pesisis berkembang dengan baik di delta bagian luar. Delta yang didominasi
gelombang umumnya lebih kecil dibanding dua jenis lainnya, karena gelombang yang menerpa
delta bagian depan lebih kuat daripada kemampuan sungai untuk mengganti area yang
dihempaskan gelombang dengan sedimen.
Estuariesi (muara). Muara merupakan tipe ketiga dari inlet atau teluk kecil peisir pantai.
Sedangkan lagoon merupakan teluk dengan arus air asin yang rendah dengan tidak ada influks
air tawar, sebuah muara merupakan area dimana mulut sungai masuk ke laut dan terjadi
percampuran antara air tawar dan air asin.
Karena hal itu merupakan tempat dimana air pasang surut ada dan mengalir, seringkali lebih
bergejolak daripada laguna. Cara lain untuk berpendapat tentang muara adalah bahwa mereka
merupakan "lengan lautan" yang telah mengarah ke dalam mulut dan hilir sungai sejauh air
pasang bergerak (1) kepala (daerah-daerah pedalaman di mana sungai masuk); (2) muara utama
(bagian tengah atau daerah muara sepenuhnya), dan (3) mulut (daerah yang menuju ke laut atau
berakhir di pesisir pantai). (Lihat Gambar 1-20).
Muara umumnya diklasifikasikan menurut asal geologi dan geomorfologi, atau sesuai dengan
karakteristik pola sirkulasinya. Ketika diklasifikasikan menurut asalnya, ada empat jenis muara:
muara dataran pesisir pantai ; muara fjord; muara yang berbentuk batang; dan tektonik muara.
Muara daratan pesisir (juga umumnya dikenal sebagai "lembah muara sungai yang tenggelam")
merupakan hasil dari tenggelamnya dari sebuah lembah sungai. Banyak muara sebelah timur
Amerika Serikat merupakan jenis muara ini, termasuk Chesapeake dan teluk Delaware teluk, dan
muara Mississippi, Hudson, dan sungai Savannah sungai. Muara Fjord merupakan muara hasil
dari suatu lembah yang mengalami penenggelaman oleh gletser. Busur muara ini umumnya
dalam, sempit, dan berbentuk u pada bentuk potongan melintang. Muara fjord terbesar dapat
ditemukan di Greenland, Inggris Columbia, Skandinavia, dan Chile. Muara mungkin juga
merupakan hasil dari pembangunan penghalang lepas pantai, seperti jejeran dari pulau-pulau
penghalang, pembentukan karang, pendamparan pantai, atau reruntuhan puing-puing akibat
aktivitas yang terjadi di laut. Contoh muara yang terbentuk dari hal ini meliputi: Laguna Madre,
di sepanjang pantai Texas; Teluk Barataria dan Selat Mississippi, di sepanjang Teluk Meksiko
dan Albemarle Pamlico dan selat sebelah utara Carolina. Proses tektonik mungkin juga
berdampak pada asal pembentukan dari muara tektonik, seperti Selat San Francisco, yang
diakibatkan yang berasal patahan lempeng bumi dan tanah terbentuk di sepanjang jalur patahan.
Gambar 1-20. Tiga bagian utama dari muara –kepala, muara utama, dan mulut muara
Klasifikasi muara di atas menurut asal geologinya merupakan sesuatu yang berguna, khususnya
bagi para ahli geografi fisika dan ahli geologis tetapi ahli oseonagrafi fisik memilih untuk
mengklasifikasikan muara menurut pola sirkulasinya. Menurut sistem klasifikasi ini, ada tiga
jenis muara yakni: muara yang mendesak oleh air laut; muara bercampur sebagian; dan muara
yang sepenuhnya bercampur air laut. (Lihat Gambar 1-21).
Muara yang mendesak air laut (Salt-wedge estuaries) dianggap oleh beberapa ahli sebagai
"muara berlapis" karena massa air asin dan air tawar hampir sepenuhnya terpisah, dengan jumlah
pencanpuran yang terjadi tidak berarti. In this type of estuary, tidal current, not a river, is the
dominant factor in circulation. Muara ini didominasi sungai, dengan aliran laut yang lemah
karena besar arus pasang surut kecil. Muara Sungai Mississippi merupakan contoh yang baik dari
Muara mendesak air laut ini. Di sisi lain, teluk Chesapeake merupakan contoh yang baik dari
muara bercampuran sebagian. Pada jenis muara ini, arus pasang surut, bukan sungai, merupakan
faktor dominan dalam proses sirkulasi. Akibatnya, pencampuran air asin dan air tawar terjadi.
Salinitas pada muara bercampur sebagian dapat berkisar 0 untuk air tawar sampai 35 bagian per
seribu untuk air laut murni (Davis 1994). Muara bercampur sepenuhnya dapat memiliki air yang
homogen baik secara vertikal profil [yaitu salinitas adalah sama dari permukaan atas ke bagian
bawah air (Davis 1994)], ataupun aliran lateralnya dan memiliki pemisahan salinitas [yaitu air
garam neto dan aliran air tawar bergerak berlawanan arah (Pethick 1984)]. Pada beberapa kasus,
muara ini secara karakteristik memiliki arus sungai yang lemah, arus pasang surut yang kuat,
umumnya lebih luas dari sekitar 0,5 km (0,3 mil) (Pethfi 1984). Namun penting untuk diingat,
bahwa bahwa pola sirkulasi mereka mungkin juga dapat berubah sesuai dengan musim.
Misalnya, variasi gerakan gelombang yang berbeda antara musim panas dan musim dingin dapat
menyebabkan sebuah muara bervariasi dalam mengelompokkannya untuk muara jenis
bercampur sebagian. Meskipun, beberapa berbentuk corong seperti muara Teluk Fundy di Nova
Scotia, Kanada, memiliki arus pasang surut yang kuat agar muara-muara tersebut tetap
sepenuhnya bercampur dengan air laut sepanjang tahun (Davis 1994).
Coastal Wetlands (Tanah basah pesisir)
Tanah basah pesisir merupakan jenis lain dari fenomena pesisir. Tanah basah pesisir secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai daerah tanah basah yang ditumbuhi vegetasi di sepanjang
pantai. Tanah basah memiliki tiga komponen: (1) keberadaan air di permukaan atau di dalam
zona akar vegetasi, (2) kondisi tanah yang berbeda dari dataran tinggi yang berdekatan dengan
daerah ini dan (3) vegetasi beradaptasi dengan kondisi tanahnya yang basah (hydrophytes)
(Mitsch dan Gosselink 1993) . komponen ini semua merupakan bagian dari habitat utama yang
terkait dengan muara yakni: rawa-rawa air asin, rawa-rawa air tawar, dan rawa-rawa bakau.
Rawa-rawa air asin. Rawa air asin merupakan bentuk alam padang rerumputan alami atau semi-
halophytic alami dan semak belukar kurcaci pada endapan aluvial yang berbatasan dengan air
garam permukaan yang memiliki level air yang berfluktuasi baik dengan proses pasang surut
ataupun tanpa melalui proses pasang surut " (Beeftink 1977). Rawa air asing pantai di bagian
tengah sampai garis lintang tinggi di sepanjang pantai intertidal di seluruh dunia. Di bagian
bawah daerah tropis dan subtropis (antara 25 derajat LU dan 25 derajat LS), kawasan muara-
muara tersebut digantikan oleh rawa-rawa mangrove di sepanjang garis pantai. Bentuk potongan
melintang rawa air garam menunjukkan subenvironments dan distribusi rumput rawa yang
berbeda. (Lihat Gambar 1-22). Umumnya, cordgrass (Spartino) dapat ditemukan paling dekat
dengan anak sungai yang terkena arus pasang surut, sedangkan rawa yang letaknya lebih tinggi
ditutupi dengan berbagai jenis tumbuhan paku jarum (Juncm).
Rawa-rawa air tawar. rawa-rawa air tawar pesisir menggabungkan banyak sifat dari pesisir air
laut dan rawa-rawa pedalaman air tawar, namun mereka tetap merupakan ekosistem unik, rawa-
rawa air tawar mencerminkan keragaman biotik yang lebih besar, sebagai akibat dari
pengurangan garam garam yang ditemukan di rawa-rawa air asin. Karena keanekaragaman
tanaman lebih tinggi, lebih banyak burung menggunakan kawasan ini dari pada beberapa jenis
rawa lainnya. Rawa-rawa air tawar yang memadai memerlukan aliran sungai atau curah hujan
untuk menjaga kondisi ketawaran, yang secara relatif merupakan gradien datar dari garis pantai
pedalaman, dan rentang pasang surut substansial. Pengaturan kondir\si ini terjadi di sepanjang
bagian tengah dan selatan pantai Atlantik Amerika Serikat. Di sana tidak selalu jelas perbedaan
antara pasang surut dan rawa-rawa air tawar pedalaman karena pada pesisir pantai mereka
membentuk sebuah kontinum. (lihat gambar 1-23). Meskipun hal itu dapat diterima untuk
mengatakan, bahwa rawa air tawar pasang surut pasang surut mengalami pasang, tetapi berada di
atas batas keasinan, sedangkan rawa-rawa air tawar pedalaman, garam tidak mengalami air yang
asin maupun air pasang. Karena pusat-pusat perkotaan umumnya terletak di pedalaman yang
lebih jauh dari bagian muara yang masih terpengaruh air laut, rawa-rawa pesisir pantai air tawar
tetapi biasanya lebih rentan terhadap dampak kegiatan manusia dari pada rawa-rawa air laut
pesisir pantai
Rawa-rawa Mangrove. Di daerah muara sungai tropis dan subtropis dan teluk-teluk di seluruh
dunia, lahan basah mangrove menggantikan rawa air asin sebagai ekosistem pesisir yang
dominan. Mangrove, biasa disebut rawa-rawa tetapi sebenarnya mangles, daerah yang dipenuhi
semak dan akar pohon kayu dari berbagai kelompok taksonomi. (Lihat Gambar 1-24). Semua
jenis tumbuhan dominan dikenal karena kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan
lingkungan lahan basah yang asin (misalnya, garam pengecualian, garam ekskresi,
pneumatophores, dan produksi bibit (penyemaian hewan vivipar). Mangrove paling terkenal
karena kemampuan spektakuler akar-akar penyangganya (di atas tanah), terutama mangrove
merah (Rhizophoru mangle) dan mangrove hitam (Avicennia germinans). Sistem akar yang besar
ini memberikan stabilitas fisik bagi pesisi pantai dengan menciptakan sedimen tebal
menstabilkan jarimgan akar yang rumit. Para ilmuwan juga telah menetapkan bahwa mangrove
melayani kawasan tersebut sebagai proses sirkulasi untuk kebutuhan nutrisi dan karbon,
melindungi daerah-daerah pedalaman dari kerusakan parah selama gelombang pasang dan angin
topan buruk (hurricane) terjadi, dan merupakan bahan organi ekspor bagi rantai makanan yang
terkait pada kawasan pesisir.
"Zona penyangga tropis" ini secara geografis terbatas pada zona bebas embun beku dengan
posisi 25 derajat LU sampai 25 derajat garis LS. (Lihat Gambar 1-25). Di Amerika Serikat,
lahan basah mangrove terbatas pada selatan Florida yang ekstrim dan sampai di Puerto Rico. Di
Florida, pengembangan mangrove terbaik ada di sepanjang pantai barat daya, di mana
Everglades dan rawa payau Big Cypress mengalir ke laut. Hal ini merupakan area Kepulauan
Seribu-satu Florida – salah satu rawa-rawa mangrove terbesar di dunia. Spesies mangrove yang
dominan di sini adalah mangrove putih (Laguncularia racemosa). Tekanan Pembangunan,
bagaimanapun juga, telah menghilangkan bagian mangrove asli yang signifikan. Sebagai contoh,
Patterson (1986) memperkirakan bahwa 24 persen dari hutan mangrove dipindahkan dari Pulau
Marco-salah satu pulau yang paling maju di wilayah tersebut. Saat ini, mangrove Florida
dilindungi terhadap kehancuran seperti itu.
Pentingnya muara dan lahan basah pesisir. Di masa lalu, muara dan lahan basah yang terkait
(rawa-rawa air laut, rawa-rawa air tawar, mangrove) dianggap tanah basah berrawa biasa yang
kurang berarti. Saat ini, karena adanya penemuan-penemuan ilmiah dan perubahan persepsi
publik, kawasan mulai mendapatkan ini nilai baru yang mendapat perhatian. Kini tahu bahwa
muara dan lahan basah dapat berfungsi sebagai:
Habitat hewan liar. Kawasan ini menyediakan tempat berteduh, tempat beristrahatnya hewan
yang melakukan migrasi, lokasi peternakan atau perkembangan hewan, dan penyedia
makanan bagi jutaan unggas air, ikan, hewan invertebrata, dan tempat hidup hewan yang
bebbulu halus.bulu-bantalan binatang. Bahkan, beberapa spesies langka hanya hidup di
muara dan kawasan lain lahan basah yang terkait.
Pembibitan Ikan. Kawasan ini menyediakan tempat berkembang biak bagi sejumlah besar
ikan, termasuk spesies yang penting secara komersial. Menurut Owen dan Chiras (1995), 60
persen dari ikan laut yang dipanen oleh industri perikanan Amerika menghabiskan bagian
dari siklus kehidupan mereka di muara. Di Teluk Meksiko, misalnya, 98 dari setiap 100 ikan
yang diambil dari muara dan kehidupan mereka tergantung rawa air asin.
Kawasan Perikanan. Muara menyediakan ikan dan kerang-kerangan sebagai sumber
makanan yang berharga.
Kawasan pertanian alamiah. Kawasan ini menumbuhkan bahan hijau (green material) (lebih
dari pertanian terbaik yang kita kelola ) yang merupakan jaringan makanan yang kompleks.
Pengendali Banjir dan erosi. Kawasan ini memberikan peranan penting dalam pengendalian
banjir, dengan menyerap kejutan gelombang laut yang digerakkan oleh badai sebelum
gelombang ini merusak pedalaman dan menyebabkan kerusakan harta benda dan mengancam
kehidupan manusia.
System penyaring polusi alamiah. Kawasan ini membantu membersihkan air limbah industri
dan rumah tangga yang dikirimkan ke muara oleh sungai. Sebagai contoh, hanya 5,6 hektar
(14 hektar) dari muara memiliki kemampuan yang sama seperti instalasi penglohan limbah $
1 juta. (Owen dan Chiras 1995).
Sistem pemurnian udara. Kawasan ini, seperti hamparan besar tanaman hijau, menyerap
karbon dioksida dari udara dan melepaskan oksigen.
Pusat pendidikan lingkungan. Kawasan ini menyediakan "laboratorium kehidupan" bagi
sekolah-sekolah, pusat rekreasi, dan tempat tenang untuk kesehatan mental.
Pusat Sumber pekerjaan. Kawasan ini menyediakan pekerjaan bagi nelayan, ahli ekologi
lahan basah, pengelola kawasan rawa, pemandu wisata, dan tempat penyimpanan
keanekaragaaman alam atau yang berkaitan dengan rekreasi alam
Daya tarik Wisatawan. Kawasan ini menarik jutaan pengunjung, seperti para pengamat
burung, pemancing, pemburu, dan pencinta petualangan perahu(boaters). Ekonomi lokal juga
terdukung ketika orang-orang yang ini "mendukung olahraga" mereka dengan menghabiskan
uang di kota-kota setempat di dekatnya didekat kawasan ini.
Gambar 1-22. Pembagian zona vegetasi kawasan rawa di Amerika Utara
a. New England Bagian Utara
b. Pesisir pantai Atlantik utara
c. Teluk timur laut pantai meksiko
Jika anda menjumlahkan semua nilai-nilai muara tertentu dan / atau yang berhubungan lahan
basah, lokasi yang mungkin dulunya dianggap sebagai "tanah basah berlumpur biasa" mungkin
menjadi lebih berharga bagi masyarakat dalam jangka panjang daripada jika lokasi tersebut
dikembangkan mengejar keuntungan jangka pendek.
Gambar 1-23. Rawa-rawa pesisir pantai berada gradien penurunan kadar garam dari kawasan
lautan.
Pengrusakkan muara dan lahan basah pesisir. Meskipun keberdadaan penting kawasan ini,
kawasan muara dan lahan basah yang terkait bangsa kita setiap tahunnya dikeruk untuk
memperdalam saluran navigasi dan ditimbun untuk membentuk tanah bagi pertanian atau lokasi-
lokasi konstruksi. Nilai ekonomis pengembangan lahan basah merupakan sebuah kekuatan
penting yang menyebabkan kawasan ini berubah. Pada awal tahun 1980an, lebih dari 180.000
hektar (450.000 hektar) dari lahan basah di Amerika Serikat (yang banyak adalah kawasan di
muara) hancur setiap tahun (Owen dan Chiras 1995). Kebanyakan hal ini terjadi di pesisir pantai
pantai New Jersey, Florida, Louisiana, Texas, dan California. Meskipun, upaya-upaya ada
upaya-upaya untuk mengendalikan sebagian dari kawasan yang mengalami kehancuran ini.
Terdapat keinginan untuk melakukan restorasi muara dan lahan basah pesisir, meskipun
kebanyakan proyek-proyek mitigasi ini sampai saat ini tidak begitu berhasil. Sebagai contoh, US
Army Corps of Engineers (Korps Insyiur Angkatan Darat Amerika Serikat) sekarang mulai
menggunakan sedimen yang dikeruk dari sungai untuk membuat rawa baru. Tapi jika
dibandingkan dengan laju kerusakan kawasan yang saat ini terjadi, usaha mereka masih sangat
kecil atau tidak sebanding.
Perairan dekat pantai dan Lautan Terbuka (Termasuk cagar alam laut).
Habitat terakhir pesisir yang utama adalah kombinasi dari zona dekat pantai (swash zona, surfing
zona, dan zona pemutus) dan zona lepas pantai. Di sini, di kelandaian lapisan kontinental,
seseorang dapat menemukan sejumlah besar organisme laut, alga, hewan invertebrata, ikan,
burung laut, dan mamalia yang mendiami perairan dangkal ini. Hal itu juga di sini bahwa salah
orang dapat menemui kolam pasang-surut (di kawasan intertidal), hutan kelp, gunung laut, dan
ngarai bawah laut yang menyediakan keragaman ekologis habitat bagi satwa liar. Hal ini juga
ada dalam zona ini yang menyatakan bahwa bangsa kita memiliki tempat-tempat cagar alam
nasional--samudera yang setara dengan sistem taman nasional. Dari keseluruhan bab dalam buk
ini, Bab 3, akan dikhususkan untuk membahas kawasan laut dan pesisiryang dilindingi ini
Gambar 1-24. Kawasan rawa mangrove membantu menstabilkan sedimen. (Atas) mangrove
memiliki system akar tunggang lebat yang bertindak sebagai jaringa rumit penstabil sedimen;
(Bawah) perkembangan mangrove yang cepat dapat secepatnya tumbuh mendekati inlet navigasi
sampai pada pedalaman pesisir pantai, seperti hal ini di Belau Mikornesia
KESIMPULAN
Bab ini memberikan pengenalan umum tentang lingkungan pesisir. Bagian I, Zona Pesisir,
dimulai dengan defenisi pesisir pantai, kemudian mengidentifikasi lima persoalan utama yang
dihadapai kawasan pesisir pantai Amerika. Bagian II, Sistem Pesisir pantai, membahas cara-cara
utama untuk mengklasifikasikan dan membagi kawasan pesisir pantai. Faktor – faktor alam dan
manusia yang mempengaruhi unsur-unsur kawasasan pesisir pantai dibahas kemudian. Bagian
III, Pembentukan Pesisir, selanjutnya diperkenalkan pembentukan fisik utama yang dapat
ditemukan di kawasan pesisir, mulai dari pegunungan pantai pedalaman sampai habitat lautan
terbuka. Hal itu seharusnya sudah jelas bahwa zona pantai merupakan kawasan yang sangat
dinamis dan produktif secara ekologis, dan bahwa setiap upaya untuk mengelola zona kompleks
ini pertama-tama akan memerlukan pemahaman yang lebih besar atas lingkungan fisik pesisir
daripada yang disajikan dalam bab yang singkat ini. Salah satunya yang dianjurkan untuk
mendapatkan banyak hasil penelitian ilmiah yang tercantum dalam bab ini dapat "Lebih Lanjut
Membaca" bagian yang sama di referensi lain. Lebih jauh lagi, siapa pun yang ingin serius
mengejar karir ilmu pengetahuan pesisir pantai atau pengelolaan sumber daya pesisir seharunya
mengambil bagian mata kuliah universitas yang relevan dengan kawasan ini seperti geologi
pesisir pantai, geomorfologi pesisir, geografi pesisir pantai, dan meteorologi pesisir untuk
mengenal lebih baik karakteristik fisik dan proses-proses alam yang ada di lingkungan pesisir.
Pengelolaan fenomena pesisir, termasuk yang terkait dengan sumber daya ekonomi dan budaya,
juga memerlukan pemahaman kerangka kerja politik untuk pengelolaan pesisir-pemain utama
(lembaga-lembaga terkait), program, dan kebijakan yang sudah pada tempatnya. Kita sekarang
beralih ke masalah ini dalam bab berikut.