7/30/2019 Atheis Adalah Golongan Orang
1/3
Nama : Destandra Wibi S
Nim : H0810032
Kls : AGB A
Atheis adalah golongan orang-orang yang tidak mengakui adanya Tuhan. Yang dimaksud adalah
pengakuannya terhadap Tuhan, bukan keberadaan Tuhan itu sendiri. Faktanya, tidak semua orang
atheis adalah atheis sejati. Bahkan boleh dibilang atheisme itu sebenarnya tidak pernah ada.
Contohnya saja, bila seorang atheis melihat sesuatu yang mengejutkan ataupun sedang
terdesak, terkadang mereka mengucapkan kata ya tuhan. Katanya atheis tetapi mengapa
mengucapkan kata tersebut.
Dalam Al-Quran, iman kepada Allah seringkali digandengkan dengan iman kepada hari akhirat
(contohnya pada Q.S. Al-Baqarah : 8). Iman kepada Allah dan kepada hari akhirat adalah dua serangkai
yang amat fundamental yang bisa menjadi parameter seluruh keimanan seseorang.
Manusia adalah makhluk yang suka memandang hasil, bukan proses. Tanpa adanya hari
pertanggungjawaban di akhirat, mungkin tidak akan ada yang peduli dengan aturan-aturan agama.
Surga dan neraka adalah alat-alat Allah untuk memberi motivasi kepada manusia untuk tunduk patuh
pada perintah-Nya. Kalau manusia tidak diiming-imingi dengan kenikmatan surga atau dibuat takut
dengan siksa neraka, mungkin hanya sedikit sekali manusia yang mau beriman. Namun perlu diingat
bahwa semua ibadah kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena pahala atau karena surga. Inilah
level pemahaman keimanan yang sangat tinggi yang telah mencapai derajat kecintaan kepada Allah.
Beriman kepada Allah dan hari akhir adalah fundamental dalam Islam. Kita tidak dapat memilih
salah satu dari keduanya, karena akan menjadi rancu. Kita beriman kepada Allah, tapi bagaimana kita
akan terdorong untuk mematuhi aturan-aturan-Nya, sementara kita tidak percaya adanya hari akhirat?
Kalau setelah mati kita tidak akan disuruh mempertanggungjawabkan kehidupan kita di dunia, lalu buat
apa capek-capek beribadah? Demikianlah ilustrasi pentingnya keimanan kepada Allah dan hari akhir
tersebut.
Jika ia (orang yang mengaku atheis itu) benar-benar tidak percaya adanya Tuhan dan kehidupan
setelah mati, mengapa ia menolak kematian? Kenapa manusia takut mati? Bukankah hidup ini banyak
7/30/2019 Atheis Adalah Golongan Orang
2/3
7/30/2019 Atheis Adalah Golongan Orang
3/3
Kenapa mereka kecewa dengan hidup? Ini sebuah pertanyaan lain lagi. Kuncinya adalah pada
tujuan hidup mereka. Jika tujuan hidup kita adalah menciptakan perdamaian di dunia, maka kita tidak
akan pernah puas, karena ada saja manusia yang suka merusak kedamaian. Jika tujuan hidup kita adalah
menciptakan dunia tanpa kelaparan, maka kita tidak akan pernah puas, karena ada saja segolongan
manusia yang suka menindas orang lain. Jika tujuan kita adalah Allah, maka kita akan senantiasa
dinamis, karena Allah menyukai orang-orang yang aktif berkarya, dan kita pun tidak akan kecewa
menghadapi kegagalan, karena Allah menuntut kerja keras, bukan keberhasilan.
Keberadaan Allah bukan menjadi suatu beban, bahkan menjadi pelipur lara bagi setiap Muslim.
Kita berjalan jauh untuk melaksanakan suatu kebaikan, namun kebaikan itu tidak berhasil kita wujudkan.
Apakah kita perlu kecewa? Bukankah Allah Maha Melihat amal-amal kita? Bukankah Allah Maha Teliti
dalam perhitungan-Nya? Setiap otot yang bergerak, darah yang mengalir dalam pembuluh darah,
keringat yang mengalir dan persendian yang kelelahan pasti akan mendapatkan ganjaran dari kebaikan
yang dibuatnya, meski pada akhirnya kita mengalami kegagalan.
Orang-orang atheis seharusnya tidak takut mati. Buat mereka, hidup adalah penderitaan dan
mati adalah akhir yang kosong, tanpa makna, tanpa pertanggungjawaban. Jadi kalau masih takut mati,
bisa dipastikan ia bukanlah seorang atheis.
Memang banyak orang yang bunuh diri, tapi mereka pun tidak bisa dianggap atheis yang
sebenarnya. Kebanyakan orang bunuh diri tanpa pikir panjang, tanpa menggunakan akal sehat. Kalau
pun sudah memikirkannya sejak jauh-jauh hari, mereka pun tidak pernah melihat orang lain bunuh diri.
Karena itulah mereka tidak takut untuk bunuh diri. Kalau saja mereka meluangkan lebih banyak waktu
untuk berpikir, mereka tidak akan bunuh diri. Tentu saja, tidak termasuk orang-orang sakit jiwa yang
cenderung mencelakai diri sendiri.
Top Related