Atheis Adalah Golongan Orang

download Atheis Adalah Golongan Orang

of 3

Transcript of Atheis Adalah Golongan Orang

  • 7/30/2019 Atheis Adalah Golongan Orang

    1/3

    Nama : Destandra Wibi S

    Nim : H0810032

    Kls : AGB A

    Atheis adalah golongan orang-orang yang tidak mengakui adanya Tuhan. Yang dimaksud adalah

    pengakuannya terhadap Tuhan, bukan keberadaan Tuhan itu sendiri. Faktanya, tidak semua orang

    atheis adalah atheis sejati. Bahkan boleh dibilang atheisme itu sebenarnya tidak pernah ada.

    Contohnya saja, bila seorang atheis melihat sesuatu yang mengejutkan ataupun sedang

    terdesak, terkadang mereka mengucapkan kata ya tuhan. Katanya atheis tetapi mengapa

    mengucapkan kata tersebut.

    Dalam Al-Quran, iman kepada Allah seringkali digandengkan dengan iman kepada hari akhirat

    (contohnya pada Q.S. Al-Baqarah : 8). Iman kepada Allah dan kepada hari akhirat adalah dua serangkai

    yang amat fundamental yang bisa menjadi parameter seluruh keimanan seseorang.

    Manusia adalah makhluk yang suka memandang hasil, bukan proses. Tanpa adanya hari

    pertanggungjawaban di akhirat, mungkin tidak akan ada yang peduli dengan aturan-aturan agama.

    Surga dan neraka adalah alat-alat Allah untuk memberi motivasi kepada manusia untuk tunduk patuh

    pada perintah-Nya. Kalau manusia tidak diiming-imingi dengan kenikmatan surga atau dibuat takut

    dengan siksa neraka, mungkin hanya sedikit sekali manusia yang mau beriman. Namun perlu diingat

    bahwa semua ibadah kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena pahala atau karena surga. Inilah

    level pemahaman keimanan yang sangat tinggi yang telah mencapai derajat kecintaan kepada Allah.

    Beriman kepada Allah dan hari akhir adalah fundamental dalam Islam. Kita tidak dapat memilih

    salah satu dari keduanya, karena akan menjadi rancu. Kita beriman kepada Allah, tapi bagaimana kita

    akan terdorong untuk mematuhi aturan-aturan-Nya, sementara kita tidak percaya adanya hari akhirat?

    Kalau setelah mati kita tidak akan disuruh mempertanggungjawabkan kehidupan kita di dunia, lalu buat

    apa capek-capek beribadah? Demikianlah ilustrasi pentingnya keimanan kepada Allah dan hari akhir

    tersebut.

    Jika ia (orang yang mengaku atheis itu) benar-benar tidak percaya adanya Tuhan dan kehidupan

    setelah mati, mengapa ia menolak kematian? Kenapa manusia takut mati? Bukankah hidup ini banyak

  • 7/30/2019 Atheis Adalah Golongan Orang

    2/3

  • 7/30/2019 Atheis Adalah Golongan Orang

    3/3

    Kenapa mereka kecewa dengan hidup? Ini sebuah pertanyaan lain lagi. Kuncinya adalah pada

    tujuan hidup mereka. Jika tujuan hidup kita adalah menciptakan perdamaian di dunia, maka kita tidak

    akan pernah puas, karena ada saja manusia yang suka merusak kedamaian. Jika tujuan hidup kita adalah

    menciptakan dunia tanpa kelaparan, maka kita tidak akan pernah puas, karena ada saja segolongan

    manusia yang suka menindas orang lain. Jika tujuan kita adalah Allah, maka kita akan senantiasa

    dinamis, karena Allah menyukai orang-orang yang aktif berkarya, dan kita pun tidak akan kecewa

    menghadapi kegagalan, karena Allah menuntut kerja keras, bukan keberhasilan.

    Keberadaan Allah bukan menjadi suatu beban, bahkan menjadi pelipur lara bagi setiap Muslim.

    Kita berjalan jauh untuk melaksanakan suatu kebaikan, namun kebaikan itu tidak berhasil kita wujudkan.

    Apakah kita perlu kecewa? Bukankah Allah Maha Melihat amal-amal kita? Bukankah Allah Maha Teliti

    dalam perhitungan-Nya? Setiap otot yang bergerak, darah yang mengalir dalam pembuluh darah,

    keringat yang mengalir dan persendian yang kelelahan pasti akan mendapatkan ganjaran dari kebaikan

    yang dibuatnya, meski pada akhirnya kita mengalami kegagalan.

    Orang-orang atheis seharusnya tidak takut mati. Buat mereka, hidup adalah penderitaan dan

    mati adalah akhir yang kosong, tanpa makna, tanpa pertanggungjawaban. Jadi kalau masih takut mati,

    bisa dipastikan ia bukanlah seorang atheis.

    Memang banyak orang yang bunuh diri, tapi mereka pun tidak bisa dianggap atheis yang

    sebenarnya. Kebanyakan orang bunuh diri tanpa pikir panjang, tanpa menggunakan akal sehat. Kalau

    pun sudah memikirkannya sejak jauh-jauh hari, mereka pun tidak pernah melihat orang lain bunuh diri.

    Karena itulah mereka tidak takut untuk bunuh diri. Kalau saja mereka meluangkan lebih banyak waktu

    untuk berpikir, mereka tidak akan bunuh diri. Tentu saja, tidak termasuk orang-orang sakit jiwa yang

    cenderung mencelakai diri sendiri.