KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya-Nya, sehaingga penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Keperawatan keluarga pada Tn. S dengan masalah mal nutrisi pada anak.
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kesehatan
( 109 ). Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Isnaeni DTN, Skm, Mkes selaku Direktur Poltekkes Malang.
2. Ibu Dra. Susilaningsih Skp, Mkes selaku ketua Prodi Keperawatan
Malang.
3. Bapak Tanto h Skep, Ners selaku Dosen Pendidikan kesehatan.
4. Petugas Perpustakaan yang membantu dalam pemenuhan literatur
buku.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.
Malang, 06 juli 2003
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurang kalori protein masih merupakan masalah yang utama di Indonesia apalagi
saat sekarang ini. Keadaan kurang gizi dan gizi buruk sering dijumpai pada masyarakat
golongan ekonomi rendah. Kekurangan protein dan kalori ini bila tidak dipehatikan dapat
meningkatkan angka kesakitan anak dan balita seara langsung maupun tidak langsug.
Anak dengan setatus kurag gizi dan gizi buruk akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan serta lebih mudah terseang penyakit karena daya tahan
tubuh terhadap penyakit menurun, sehingga dapat mempengaruhi kecerdasan anak yang
merupakan generasi penerus bangsa, dengan demikian pula akan berpengaruh pada
sumber daya manusia.
B. BATASAN MASALAH
Pada kesempatan ini hanya membahas tentang pengkajian pada Asuhan
Keperawatan keluarga dengan baik dan komprehensif.
C.TUJUAN
UMUM :
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada Asuhan
Keperawatan keluarga.
KHUSUS
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian kebutuhan belajar.
2. Mahasiswa mampu menganalisa masalah yang dihadapi keluarga.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dengan menggunakan skema
precede.
PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR
I. PENGKAJIAN FAKTOR PREDIS POSISI
A. Pengkajian riwayat keperawatan
a. Usia
Usia dalam keluarga sangat bervariatif karena terdiri dari beberapa orang :
Tn. S usia 39 tahun, pendidikan terakhir SD dan bekerja sebagai petani.
Ny. M usia 30 tahun, pendidikan terakhir SD dan hanya sebagai ibu rumah
tangga.
Anak SM usia 12 tahun, pendidikan akhir SD sekarang mondok.
Anak R usia 10 tahun sekarang masih SD.
Anak SH usia 8 tahun sekarang masih SD.
Anak F usia 6 tahun sekarang masih SD.
Anak AS dan SA usia 1 tahun.
b. Persepsi klien terhadap masalah kesehatan
Keluarga beranggapan penyakit bisa sembuh sendiri, keluarga hanya memberi obat
yamh dibeli diwarung untuk keluarga yang sakit, bila sudah lanjut baru dibawa ke
puskesmas.
c. Kepercayaan klien terhadap kesehatan
Keluarga tidak pernah membawa anggota keluarga kepuskesmas untuk berobat tapi
hanya diberi obat yang dibali diwarung.
d. Kepercayaan terhadap kebudayaan
Keluarga berasal dari suku jawa. Untuk menjaga kesehatannya biasanya keluarga
membuat jamu sendiri.
e. Keadaan ekonomi keluarga
Klien mengatakan hanya KK yang bekerja sebagai petani dan rata-rata
penghasilannya 100.000 – 130.000 sebulan, Ny. S mengatakan penghasilan
keluarga hanya cukup untuk makan dan sedikit keperluan.
f. Cara klien belajar
Keluarga biasanya mengikuti penyuluhan yang diadakan di balai desa.
g. Sistem pendukung
Masih kurang terbukti keluarga jarang membawa anggota keluarga yang sakit ke
sarana kesehatan yang ada.
B.PENGKAJIAN FISIK
I.Struktur dan sifat keluarga
a. Kepala keluarga
1. Nama : Tn. Samin
2. Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 39 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Dusun Ngemplak, Desa Ngaplok, Kecamatan Jantur, Kab
Sukomoro.
b. Susunan anggota keluarga
NO NAMA UMUR SEX HUB PENDIDIKAN PEKERJAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tn. Samin
Ny. Maimunah
Siti Muana
Rubiatun
Siti Hindun
Farida
Asnan
Santi
39 th
30 th
12 th
10 th
8 th
6 th
1 th
1 th
L
P
P
P
P
P
L
P
KK
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak
Anak
Anak
SD
SD
SD
SD
SD
SD
-
-
Petani
-
-
-
-
-
-
-
c. Genograms
d. Pengambilan keputusan
Yang paling berperan dalam pengambilan keputusan adalah Tn. S sebagai kepala
keluarga, bisanya diselesaikan dengan musyawarah bila tidak terpecahkan baru
minta bantuan pada keluarga yang lain.
d. Hubungan dalam keluarga
Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis.
II. Kebutuhan hidup sehari-hari
1. Kebutuhan nutrisi
Untuk pengadaan makanan sehari-hari biasanya keluarga mengonsumsi nasi
sebagai makanan pokok, untuk lauknya sering temped an tahu ( telur dan daging
jarang sekali ). Sayur setiap hari ada karena menurut keluargaharganya lebih
murah, buah-buahan jarang sekali, sedangkan susu hanya untuk anak AS dan SA.
Keluarga minum air yang sudah dimasak yang diambil dari sumber yang ada
diekat rumahnya. Cara pengolahan makanan dipotong-potong dahulu baru dicuci.
2. Kebutuhan eliminasi
Pola kebutuhan eliminasi BAB dan BAK tidak ada masalah, biasanya keluarga
BAB 1-2x/hari di WC tetangganya atau disungai. BAK 4-5x/hari sedang anak-
anaknya mempunyai kebiasaan BAK disembarang tempat.
1 th 1 th
3. Kebutuhan istirahat tidur
Keluarga mempunyai kebiasaan tidur sehari 7-9 jam tanpa adanya masalah dan
tidak pernah tidur siang karena dibuat bekerja.
4. Exercise
Keluarga tidak pernah berolah raga karena beanggapan bahwa bekerja itu sudah
berolah raga.
5. kebersihan diri
keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2x sehari, tapi kalau sakit 1x sehari.
Gosok gigi pagi dan sore hari, sedangkan cuci rambut sminggu sekali, keluarga
mandi disungai yang letaknya 300 meter dari rumah.
6. Rekreasi
Keluarga mengatakan jarang sekali berekreasi hanya setahun sekali pada waktu
lebaran.
III. Faktor lingkungan
Perumahan : jenis rumah sendiri, jenis bangunan permanen terbuat dari batu bata,
tidak memiliki pekarangan. Luas rumah 4 x 10 meter, status rumah sendiri. Ventilasi
cahaya kurang, lantai hanya diplester, keluarga membuang sampah dengan cara
dikumpulkan secara terbuka,keluarga tidak punya sumber air sendiri, air minum diambil
dari sumur tetangga. Keluarga tidak punya WC sendiri bila BAB numpang ketetangga.
Keadaan rumah kotor, dapur kotor, tidak ada ruang makan, tidak ada halaman.
IV. Pemeriksaan fisik
a. Riwayat kesehatan
1. Penyakit yan penah diderita
Anak AS dan SA sejak usia 10 bulan sulit makan sedang anggota keluarga yang
lain hanya batuk dan pilek saja.
2. Penyakit yang diderita sekarang
Anak SA tampak rewel, sedang anggota keluarga yang lain tampak sehat.
3. Tindakan kesehatan untuk penanganan penyakit
Biasanya dibelikan obat diwarung dan banyak istirahat.
b.Status imunisasi anak
Menurut Ny. M seluruh anaknya diimunisasi sedang untuk anak SA baru BCG karena
berat badan kurang.
c. Status nutrisi
Status nutisi di KMS anak SA sampai usia 8 bulan menunjukkan sedikit peningkatan
namun awal 9 bulan terjadi penurunan karena sulit makan.
d. Tingkat perkembangan
Untuk perkembangan dari status nutrisi anak SA agak lambatsdang pada anak AS lebih
cepat. Untuk perkembangan status kesehatan tidak ada gangguan hanya anak tampak
lemah, tidak bergairah dan sulit berinteraksi.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga sering sakit flu, batuk, pilek dan sembuh dengan sendirinya atau dibawa
kePuskesmas.
f. Pemeriksaa fisik
1. TTV
Tn. S, Ny. M, anak SM, anak R, anak SH, anak F kondisinya tidak apa-apa. Anak
AS umur 1 tahun, N : 94x/menit, RR : 20x/menit, suhu : 36 C, BB : 7,6 Kg. Anak
SA umur 1tahun, N : 90x/menit, RR : 18x/menit, suhu : 36,4 C, BB : 7,1 Kg.
2. Kulit
Anak AS dan SA tampak pucat
3. Mulut, faring, laring
Anak R dan F giginya kotor
4. Abdomen
Pada anak AS perut tampak seikit cembung begitu pula dengan anak SA, tidak ada
nyeri tekan dan sedikit cembung.
V. Status mental dan sosial
Cara keluarga menekspresikan kondisi dari emosinya dan perasaannya sesuai
dengan kenyataan tang dia dan kelurga alami. Intelegensi cukup walaupun pendidikan
rendah. Keluarga dapat mengambil keputusan bila ada masalah yan dirasa ringan oleh
keluarga, interaksi antar keluarga cukup harmonis begitu pula hubungan keluarga dengan
masyarakat.
VI. Spiritual
Selama ini keluarga cukup aktif dalam kegiatan keagamaan didaerahnya dengan
mengikuti kelompok pengajian tapi dalam beberapa bulan ini kegiatan tersebut berhanti
karenarepot mengurus anaknya.
C.PENGKAJIAN KESIAPAN KLIEN BELAJAR
Kesiapan emosi
Keluarga bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil, keluarga tampak senang
menerima kunjungan petugas.
Kesiapan kognitif
Keluarga rata-rata lulusan SD, dan intelegensia cukup.
Kesiapan komunikasi
Cara yang digunakan komunikasi yang dilakukan secara langsung dan terbuka.
D. PENGKAJIAN MOTIVASI
Keluarga terlihat keinginan untuk belajar, telihat dari antusiasnya keluiarga untuk
bertanya kepada petugas.
E. PENGKAJIAN KEMAMPUAN MEMBACA
Seluruh anggota keluarga bisa membaca kecuali anak AS dan SA
II. PENGKAJIAN FAKTOR PEMUNGKIN
Fasilitas kesehatan dan sosial :
Dilingkungan RWnya terdapat kegiatan posyandu disekitarnya juga terdapat
puskesmas yang jaraknya 3 km.
III. PENGKAJIAN FAKTOR PENGUAT
Keluarga tidak ada yang mengikuti kegiatan kemasyarakatan,keluarga tidak memiliki
pengaruh yang kuat
PENENTUAN MASALAH KESEHATAN
DATAMASALAH KESEHATAN DAN
KEPERAWATAN
Data subyektif :
Keluarga mengatakan tidak tahu tentang
pengertian , tanda dan gejala , akibat ,
pencegahan dan prinsip perawatannya.
Ibu mengatakan tidak tahu tindakan apa
yang harus dilakukan pada anaknya.
Data obyektif
Anak SA dengan umur 1 tahun BB 6,1
kg , pucat , perut cembung , tampak
lemah tidak bergairah , dan jarang
berinteraksi.
Anak AS dengan umur 1 tahun BB 6,7
kg , pucat , perut cembung , tampak
tidak bergairah , dan jarang berinteraksi.
Anak sulit makan dantidak ada nafsu
untuk makan.
Keluarga jarang memberikan susu
sebagai makanan tambahan
Data subyektif :
Keluarga mengatakan tidak tahu tentang
pengertian , manfaat dan tujuan , criteria ,
dan dampak dari sanitasi yang jelek.
Malnutrisi pada anak AS dan SA
Resiko tinggi terjadinya malnutrisi
berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang
pengertian, tanda dan gejala , akibat ,
pencegahan dan prinsip peralatannya.
Sanitasi yang jelek
Resiko terjadinya kesakitan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pengertian , manfaat dan tujuan ,
criteria, dan dampak dari sanitasi yang
jelek.
Data obyektif :
Pembuangan sampah tidak memenuhi
syarat kesehatan.
Ventilasi dan penerangan kurang.
Barang berserakan.
Keluarga tidak punya kamar mandi dan
WC sendiri.
Tempat penyimpanan makanan tidak
memadai.
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi terjadinya malnutrisi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang pengertian , tanda , dan gejala , akibat , pencegahan , dan prinsip
perawatannya
Resiko tinggi terjadinya kesakitan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang pengertian , manfaat dan tujuan , criteria , dan dampak dari
sanitasi yang jelek.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik penyuluhan :Penyakit kurang gizi
Pokok bahasan :Malnutrisi
Sub pokok bahasan : Pengertian dan pencegahan malnutrisi
Sasaran didik : Keluarga Tn. S
Metode : Ceramah, diskusi, dan Tanya jawab
Waktu dan tempat : 09 juli 2003, rumah keluaga Tn. S
Tujuan umum : setelah dilakukan penyuluhan tentang malnutrisi
diharapkan keluarga mengatahui dan mampu
memahami pencegahan malnutrisi dan prinsip
peawatan bila sudah terjadi malnutrisi.
Tujuan khusus : 1. Keluarga mampu menjelaskan pengertian
Malnutrisi.
2. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala
malnutrisi.
3. keluarga mampu menjelaskan pencegahan
malnurisi.
4. Keluarga mampu menjelaskan akibat malnutrisi.
5. Keluarga mampu menjelaskan prinsip perawatan
malnutrisi.
Media dan alat : Flipchart
Kegiatan belajar mengajar
NO TAHAP WAKT
U
METODE MEDIA KEGIATAN
PERAWAT
KEGIATAN
KELUARGA
1
.
pendahulu
an
5” Ceramah dan
Tanya jawab
- Memperkenalk
an diri.
Pretest secara
langsung
Mendengark
an
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
2 penyajian 20” Ceramah
Tanya jawab
Flipchart Menjelaskan :
- pengertian
- tanda dan
gejala
- akibat
- pencegaha
n
- prinsip
perawatan
Mendengar
kan dengan
penuh
perhatian
Bertanya
bila ada
yang belum
jelas
3. penutup 10” Diskusi
Tanya jawab
- Evaluasi secara
langsung
Menyimpulkan
dan
menyampaikan
harapan dari
kegiatan ini
Menjawab
dan
memberikan
komentar
tentang
pertanyaan
yang
diajukan
Mendengark
an dan
memberikan
komentar
Materi pengajaran :
Pengertian malnutrisi
Tanda dan gejala
Akibat dari malnutrisis
Pencegahan
Prinsip perawatan
MATERI PENGAJARAN
A. Pengertian
Malnutrisi adalah suatu keadaan gangguan gizi atau kegagalan dalam penyerapan
makanan.
B. Tanda dan gejala
1. kulit pucat
2. Konjunctiva anemis
3. BB menurun
4. Rambut merah
5. Turgor kulit jelek
6. Mata cowong
7. Tidak bergairah dan lemah
C. Akibat
1. Daya tahan tubuh terhadap penyakit rendah
2. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh terganggu
3. Mempengaruhi tingkat kecerdasan anak
4. Tingkat kematian lebih tinggi
D. Pencegahan
- Penganekaragaman zat gizi dalam makanan
- Pemberian menu seimbang
- Cara penyajian makanan harus bersih
- Pemeriksaan BB secara rutin
E. Prinsip perawatan malnutrisi
Pemberian makanan yang harus memenuhi syarat baik kwalitas maupun kuantitas
kesehatan
Penyusunan menu makanan yang seimbang dengan kebutuhan gizi keluarga
Pemberian makanan bergizi secara teratur
Beri makanan yamg menarik minat anak dan kadar gizi yang tinggi
Lakukan pemeriksaan BB anak secara rutin keposyandu atau puskesmas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malnutrisi adalah suatu keadaan kurang gizi yang dapat terjadi karena seseorang
punya kebiasaan yang jelek dalam hal makanan, baik dari segi kwalitas maupun dari segi
kuantitas. Sehingga dapat mempengaruhi jumlah enrgi dalam tubuh yang diprlukan untuk
mempertahankan keseimbangan dan pertumbuhan serta memperbaiki sel tubuh.
Keadaan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dapat dipengaruhi oleh keadaan
sehat dan keadaan lingkungan rumah sebagai penunjang. Bila seseorang sakit dan
lingkungan rumah kotor akan dapat menurunkan selea makan.
Malnutrisi pada anak AS dan SA karena status nutrisi yang buruk dimana
keluarga tidak bisa mengkombinasikan makanannya dengan seimbang sesuai dengan
sumber daya yang dimiliki keluarga. Juga dipengaruhi pengetahuan keluarga yang kurang
terhadap bahaya dari malnutrisi dan kebiasaan keluarga yang tidak memenuhi syarat
kesehatan.
B. Saran
Untuk menghindari dan mengatasi masalah yang terjadi pada keluarga Tn. H
maka diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemauan serta perilaku yang
positif.
Untuk itu keluarga Tn. H diharapkan :
Menyadari sepenuhnya bahwa kebutuhan nutrisi itu penting bagi proses
pertumbuhan anak.
Dapat membiasakan diri untuk hidup sehat dengan mempehatikan
kebersihan diri dan lingkungan.
Memiliki kesabaran dalam merawat anggota keluarga yang sakit sehingga
dapat diperoleh hasil tindakan yang sempurna.
NOMASALAH
KESEHATAN
MASALAH
KEPERAWATANSARAN DAN TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
1.
2.
Malnutrisi pada anak
Sanitasi lingkungan
yang jelek.
Resiko tinggi terjadinya
malnutrisi berhubungan dengan
kurangnya pengatahuan
keluuarga tentang pengertian,
tanda dan gejala, akibat,
pencegahan, dan prinsip
perawatan malnutrisi.
Resiko tinggi terjadinya
kesakitan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
keluarga tentang pengertian,
manfaat, tujuan, kriteria dan
dampak dari sanitasi yang
jelek.
Tujuan : klg mampu menyebutkan
pengartian, tanda dan gejala,
akibat, pencegahan, dan prinsip
perawatannya.
Sasaran : setelah dilakukan
Asuhan Keperawatan klg mampu
mengenal adanya masalah
malnutrisi pada anak AS dan SA.
Tujuan : klg mammpu
menyebutkan pengertian, manfaat
dan tujuan, kriteria dan dampak
dari sanitasi yang jelek.
Sasaran : klg mampu mengenal
sanitasi yang baik.
Respon verbal
dan psiko motor.
Respon verbal
dan psikomotor.
Kaji pengetahuan keluarga tentang, pengertian,
tanda dan gejala, akibat, pencegahan, dan
prinsip perawatannya.
Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian,
tanda dan gejala, akibat, pencegahan, dan
prinsip perawatannya.
Support klg untuk menyebutkan pengertian,
tanda dan gejala, akibat, pencegahan, dan prisip
perawatannya.
Berikan reinforcement pada klg atas
kemampuan keluarga tentang pengartian, tanda
dan gajala, akibat, pencegahan, dan prinsip
perawatan.
Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian,
manfaat dan tujuan, kriteria, dan dampak dari
sanitasi yang jelek.
Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian,
manfaat dan tujuan, kriteria, dan dampak dari
sanitasi yang jelek.
Support klg untuk menyebutkan kembali
tentang pengertian, manfat dan tujuan, kriteria,
dan dampak dari sanitasi yang jelek.
Beri reinforcement pada klg tentang
kemampuannya.