BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (Ngastiyah, 2000 : 341).
Penyakit yang satu ini berlangsung sepanjang tahun dan mencapai
puncaknya pada saat musim hujan. Hal ini disebabkan karena banyaknya
tempat yang menjadi sumber genangan air yagn merupakan sarana
perkembangan jentik-jentik nyamuk Ades Aegypti si pembawa virus dengue.
Penyakit demam berdarah dengue tidak cukup kalau mengatasinya hanya
tergantung pada pra tenaga kesehatan saja. Partisipasi masyarakat dalam hal
pencegahan serta pelaksanaan awal sangat penting. Jadi kebersamaan perlu
digalang untuk penyakit demam berdarah dengue masyarakat bertanggung
jawab dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar masing-masing dengan
gerakan 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan tempat penampungan air
untuk mencegah pengembangbiakan nyamuk Aedes Agypti sebagai factor
penularan demam berdarah dengue. Penyakit demam berdah dengue ini
banyak menyerang anak-anak dan orang dewasapun banyak terserang bahkan
dengan derajat-derajat penyakit yang parah hingga kematian penderita.
Menurut data Departemen Kesehatan hingga Maret 2004 selama
berlangsungnya kejadian luar biasa, 526 orang berbagai daerah di Indonesia
meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue. (Nasrudin, 2004).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar dapat menerapkan dan mengembangkan pola piker ilmiah
serta mempraktekkan teori yang diperoleh dari perkuliahan kedalam
proses kebidanan nyata sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan
pada anak dengan demam berdarah dengue.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mampu melakukan pengkajian dengan cara mengumpulkan
data secara subyektif dan obyektif.
1.2.2.2 Mampu mengidentifikasi masalah atau diagnosa yagn terjadi
pada anak dengan demam berdarah dengue.
1.2.2.3 Mampu mengantisipasi masalah potensial.
1.2.2.4 Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera.
1.2.2.5 Mampu mengembangkan rencana asuhan kebidanan secara
menyeluruh.
1.2.2.6 Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan sesuai
dengan wewenang.
1.2.2.7 Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan berdasarkan
criteria yang telah ditetapkan.
1.3 Manfaat Penulis
1.3.1 Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan
kebidanan dan perbandingan antara penanganan kasus anak dengan
demam berdarah dengue.
1.3.2 Bagi Lahan Praktek
Dengan Mengetahui gambaran tentang penyakit demam
berdarah dengue diharapkan masyarakat mempunyai pengetahuan
tentang penyakit demam berdarah dengue dan mampu memberikan
penanganan awal jika menemui kejadian tersebut.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga mampu
menerapkan asuhan kebidanan yang diperoleh selama Pendidikan
secara teoritis dan mendokumentasikan dalam bentuk karya tulis.
1.4 Cara Penyusunan Asuhan Kebidanan
1.4.1 Wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan cara Tanya jawab secara
langsung pada keluarga pasien/ibu pasien maupun tim kesehatan yagn
terkait sehingga mendapatkan tentang permasalahan pasien.
1.4.2 Observasi
Yaitu pengamatan langsung terhadap perubahan yang terjadi
pada pasien.
1.4.3 Pemeriksaan Fisik
Yaitu pengamatan fisik pada pasien yang meliputi : inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi untuk mendapatkan data obyektif.
1.4.4 Studi Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku dan makalah yang ada
hubungannya dengan masalah demam berdarah dengue.
1.4.5 Dokumentasi
Yaitu melihat cetakan medis pasien maupun pemeriksaan
laboratorium.
1.4.6 Sumber Data
1.4.6.1 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pasien.
1.4.6.2 Data skunder adalah data yagn diperoleh selain dari keluarga
atau orang tua pasien yaitu tim kesehatan dan hasil
pemeriksaan penunjang.
1.5 Lokasi dan Waktu Penyusunan
Asuhan kebidanan dilakukan di RSI Siti Hajar Sidoarjo pada Tanggal
15 Mei 2006 di Ruang Dahlia III.
BAB II
TINJAUAN TEORI
DENGUE HAEMORRHAGIE FEVER
(DHF)
2.1 Pengertian
DHF adalah suatu penyakit yagn disebabkan oleh virus tergolong
Arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti (Christanti Effendi, 2001 : 2).
DHF adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus
dan ditularkan melalui gigitan Aedes Aegypti (Ngastiyah, 2000 : 341).
DHF adalah penyakit demam akut dengan cirri-ciri demam manifestasi
perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2, 2000 : 419).
2.2 Etiologi
Virus dengue serotype 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vector
nyamuk Aedes Aegypti (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2, 2000 : 419).
2.3 Patofisiologi
Virus hanya dapat hidup dalam sel hidup sehingga harus bersaing
dengan sel manusia. Persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan
manusia.
Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi :
(1) Aktivitas system komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilatoksin yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perembesan
plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskular.
(2) Agregasi trombosit menurut, apabila kelainan ini berlanjut akan
menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibat mobilisasi sel
trombosit muda dari sumsum tulang, dan
(3) Kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang/mengaktivasi
factor pembekuan.
Ketiga factor ini menyebabkan :
(1) Peningkatan permeabilitas kapiler.
(2) Kelainan hemostasis yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopenia,
dan koagulopati.
Infeksi Virus Dengue
Trombositopenia Hepatomegali Demam
anoreksia
muntah Komplek AgAbKomplemen
Manifesasi
Perdarahan
Permeabilitas Vascular naik
Dehidrasi Kebocoran plasma
HemokonsentrasiHipoproteinemiaEfusi pleura Asitesis
Hipovolemia
DIC
Anoreksia
Meninggal
Asidosis
Derajat
Perdarahan Saluran cerna
Demam berdarah dengue derajat I-II-III-IV
Demam dengue
Syok
I
II
III
IV
2.4 Manifestasi Klinik
Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi
mulai dari asintomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam
berdarah dengue, sampai sindrom syok dengue.
Biasanya ditandai dengan demam tinggi, fenomena perdarahan,
hepatomegali dan kegagalan sirkulasi.
Demam dengue pada bayi dan anak berupa demam ringan disertai timbulnya
ruam makulopapular. Pada anak besar dan dewasa dikenal sindrom trias
dengue berupa demam tinggi mendadak, nyeri pada anggota badan dan timbul
ruam makulopapular. Tanda lain menyerupai demam dengue, yaitu anoreksia,
muntah dan nyeri kepala.
Infeksi Virus Dengue
Manifestasi infeksi virus dengue
Demam yang tidak
Jelas penyebabnya
Simtomatik
Demam dengue
Demam berdarah
Dengue (kebocoran
plasma)
Tanpa perdarahan Dengan perdarahan
DBD Tanpa syok
DBD Dengan syok
Demam berdarah dengue
Demam dengue
2.5 Pemeriksaan Penunjang
Lakukan pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, hitung trombosit, uji
serologi HI (Haemogglutination inhibiling antibody), dengue blot.
Trombositopenia ringan sampai nyata bersamaan dengan
hemokonsentrasi adalah gejala yang spesifik.
Leokosit normal pada 1-3 hari pertama, menurun saat akan terjadi
syok dan meningkat saat syok teratasi.
2.6 Indikator Fase Syok
- Hari sakit ke 4-5
- Suhu turun
- Nadi cepat tanpa demam
- Tekanan nadi turun/hipotensi
- Leucopenia < 5000/mm3
2.7 Derajat (WHO 1997)
II. Derajat I : Demam dengan disertai gejala tidak khas, hanya terdapat
manifestasi perdarahan (uji turniket positif).
III. Derajat II : Seperti derajat 1 disertai perdarahan spontan di kulit dan
perdarahan lain.
IV. Derajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya tidak
cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (< 20
mmHg)/hipotensi disertai kulit yang dingin dan lembab,
gelisah.
V. Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah
yang tidak dapat diukur.
2.8 Diagnosis Banding
Pada awal penyakit, diagnosis banding mencakup infeksi bakteri virus
protozoa, seperti : demam typoid, campak, influenza, hepatitis, demam
chikungunya, leptospirosis lain : sepsis, meningitis meningdcok, leukemia
dan anemia aplastik.
2.9 Penatalaksanaan
DBD derajat I atau derajat II tanpa peningkatan hematokrit
Pasien masih dapat minum - Beri minum banyak 1-2
liter/hari atau 1 sdm tiap 5 menit.
- Jenis minuman : air putih, the manis, sirup, jus buah, susu, buah
- Bila suhu > 38,50 C beri parasetamol
- Bila kejang beri antikonvulsif ↓
- Monitor gejala klinis dan laboratorium.
- Perhatikan tanda syok. - Palpasi hati setiap hari - Ukur diuresis setiap hari - Awasi perdarahan - Periksa Hb, Ht, trombosit tiap
6-12 jam. ↓
- Perbaikan klinis dan laboratories
↓- Pulang - Tidak demam 24 jam
tanpa antipiretik. - Nafsu makan
membaik - Tanpa perbaikan
secara klinis - Hematokrit stabil - 3 hari setelah syok
teratasi - Jumlah trombosit >
50.000/ml - Tidak dijumpai
distress pernafasan
Pasien tidak dapat minum Pasien muntah terus menerus
↓- Pasang infus NaCl 0,9% - Dektrosa 5% (1:3) tetesan numatan
sesuai berat badan. - Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12
jam. ↓
- Ht naik atau trombosit turun. ↓
- Infus ganti ringer laktat tetesan disesuaikan
DBD derajat I dengan peningkatan Ht > 20%
Monitor tanda vital/nilai Ht dan trombosit tiap 6 jam
Cairan Awal
RL/NaCL 0,9% atau RLDS/NaCL
0,9% + D5, 6-7 ml/kg BB/jam
Tidak Ada Perbaikan
Tidak gelisah Nadi kuat Tekanan darah stabil Diuresis cukup (12 ml/kg BB/jam)Ht turun (2 kali pemeriksaan)
Tanda Vital Memburuk
Gelisah Distress pernafasan Frekuensi nadi meningkat Hematokrit tetap
tinggi/meningkat Tek nadi < 20 mmHgDiuresis kurang/tidak
ada
Tetesan dikurangi Tetesan dinaikkan 10-15
ml/kg BB/jam tetesan dinaikkan bertahap
Ada Perbaikan
5 ml/kg BB/jam
Ht meningkat
Perbaikan
Perbaikan Sesuaikan tetesan
3 ml/kg BB/jam
IUFD stop pd 24-48 jam Bila tanda vital/Ht stabil
Diuresis cukup
Evaluasi 12-24 jam
Tanda vital tidak stabil
Distress pernafasan Ht
naik
Ht menurun
Koloid 20-30 ml/kg BB
Transfuse darah Segar
10 ml/kg BB
Perbaikan
DBD derajat III & IV
1. Oksigenisasi
Penggantian volume (cairan kristaloid isotonis) ringer laktat/NaCL 0,9%20 ml/kg BB secepatnya (bolus dalam 30 menit)
Evaluasi 30 menit, apakah syok teratasi ? Pantau tanda vital tiap 10 menit Catat balans cairan intravena
Syok Teratasi
Syok tdk teratasi
Kesadaran membaik Nadi teraba kuat Tekanan nadi > 20 mmHgTidak sesak nafas/sianosis Ekstremitas hangat Diuresis cukup 1 ml/kg BB/jam
Kesadaran menurun Nadi lembut/tidak teraba Tek Nadi < 20 mmHgDistres pernafasan/sianosis Kulit dingin dan lembab Ekstremitas dingin Periksa kadar gula darah
Lanjutkan cairan20 ml/kg BB/jam
Tambahan koloid/plasmaDekstran//FPP
10-20 (max 30) ml/kg BB/jam
Koreksi Asidosis Evaluasi 1 jam
Syok belum teratasi Ht turun Ht tetap tinggi/naik
Transfuse darah Segar 10 ml/kg BB diulang sesuai
kebutuhan
Koloid 20 ml/kg BB
Syok teratasi
Cairan dan tetesan disesuaikan10 ml/kg BB/jam
Evaluasi ketat Tanda vital Tanda perdarahan Diuresis Hb, Ht, Trombosis
Stabil dalam 24 jam Tetesan 5 ml/kg BB/jam
Tetesan 3 ml/kg BB/jam
Infus stop tidak melebihi 40 jam Setelah syok teratasi
2.10 Askeb Teori Pada Anak Dengan DHF Grade II
I. Pengkajian
Adalah langkah pertama askeb yang terdiri dari pengumpulan
data yang diperoleh dari anamnesa/pemeriksaan fisik dan penunjang
meliputi :
1.1 Data Subyektif
2. Biodata anak meliputi : nama, umur, Pendidikan, agama,
suku/bangsa, jenis kelamin, Alamat.
Biodata orang tua meliputi : nama penanggung jawab, umur,
Pendidikan, pekerjaan, penghasilan, agama, suku/bangsa,
Alamat.
3. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya panas + 5 hari, nyeri perut.
4. Riwayat penyakit sekarang
Ditanyakan riwayat penyakit dahulu untuk Mengetahui penyakit
apa yang pernah dialami pasien sebelumnya dan apakah pernah
dirawat di RS.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ditanyakan riwayat penyakit dahulu untuk Mengetahui penyakit
apa yang pernah dialami pasien sebelumnya dan apakah pernah
dirawat di RS.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ditanyakan riwayat penyakit keluarga, untuk Mengetahui apakah
dalam keluarga pasien dan yang menderita penyakit menular dan
menahun seperti DM, TBC, jantung.
7. Riwayat neonatal
Meliputi prenatal, natal, post natal
8. Riwayat imunisasi
Imunisasi apa yang sudah didapat oleh anak dan imunisasi apa
yang belum.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Meliputi pola nutrisi, aktivitas, istirahat/tidur, eliminasi, personal
hygiene.
10. Pertumbuhan dan perkembangan.
1.2 Data Obyektif
1. Kesadaran : umumnya pasien DHF kesadarannya menurun.
2. Keadaan umum : umumnya pasien DHF lemah
3. Tanda-tanda vital : meliputi suhu, nadi, tensi, pernafasan
4. Pemeriksaan fisik :
a. Inspeksi
- Kepala : Rambut hitam, pendek, kulit kepala
bersih, tidak ada ketombe.
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada
secret.
- Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
normal.
- Wajah : Pucat, menyeringai, tidak oedem.
- Telinga : Simetris, sejajar dengan mata, bersih,
tidak ada serumen, tidak ada kelainan
pendengaran.
- Mulut dan bibir : Mukosa bibir kering, tidak ada
stomatitis, ada gigi berlubang bagian
graham bawah kanan.
- Leher : Simetris, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid dan vena jugularis.
- Dada : Simetris, tidak ada tarikan intercosta.
- Perut : Simetris, tidak ada luka dan bekas
luka.
- Punggung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk,
tidak ada benjolan.
- Ekstremitas atas : Simetris, tidak oedem, pada tangan
kiri terpasang infuse D5 ½ 20
tetes/mnt dalam 24 jam, tangan
terdapat perdarahan kulit.
- Ekstremitas bawah : Simetris, tidak oedem, tidak ada
kelainan.
- Genetalia : Jenis kelamin Perempuan, bersih, tidak
ada kelainan.
- Anus : Tidak ada haemoroid
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tyorid.
Dada : Tidak ada nyeri tekan.
Perut : Tidak ada pembesaran hepar, perut kembung,
nyeri tekan.
Punggung : Tidak ada benjolan dan tidak ada kelainan.
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing dan tidak ada ronchi
Perut : Perut kembung, bising usus ada.
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah Lengkap
6. Terapi yang sudah didapat
- D5 ½ 20 tetes/mnt
- Sanmol 3 x ¾ tab
- Indexon 3 x ½ ampul
- Starxon 3 x 500 mg
- Adona 3 x 1 ampul
- Transamin 3 x 1 ampul
II. Identifikasi Diagnosa atau Masalah dan Kebutuhan
Anak “W” umur 10 tahun dengan DHF grade II
III. Antisipasi Masalah Potensial
DNK grade III
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada
V. Intervensi
Diagnosa : Anak “W” umur 10 tahun dengan DHF grade II
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 7 x 24 jam
diharapkan pasien sembuh dan keadaan anak stabil.
Kriteria hasil : Keadaan umum baik
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Tensi : 100/90-120/70 mmHg
Nadi : 80-88 x/mnt
Suhu : 36,5-37,5 0C
RR : 20 x/mnt-40 x/mnt
Jumlah trombosit normal + 150.000
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga dengan menggunakan
komunikasi terapeutik.
R/ : Terciptanya hubungan yang baik dan terjalin kerja sama yang
baik antara keluarga, pasien atau tenaga kesehatan.
2. Monitor tanda-tanda vital tiap 2 jam.
R/ : Merupakan parameter utama untuk mendeteksi kelainan sedini
mungkin.
3. Motivasi orang tua untuk memberikan kompres dingin.
R/ : Untuk memindahkan panas secara konduksi.
4. Monitor intake dan output
R/ : Untuk Mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh.
5. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal.
R/ : Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan
tubuh.
7. Monitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda-
tanda klinis.
R/ : Terciptanya hubungan yang baik dan terjalin kerja sama yang
baik antara keluarga, pasien atau tenaga kesehatan.
8. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak dan tim medis dalam
pemberian terapi.
R/ : Sebagai pelaksana fungsi dependen dan mempercepat proses
penyembuhan.
VI. Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah lima dilakukan secara efisien dan aman.
VII. Evaluasi
Pada langkah ketujuh terbagi menjadi :
S : (Obyektif) : Data yang diperoleh dari wawancara langsung.
O : (Obyektif) : Data yang diperoleh dari hasil observasi.
P : (Assasement) : Pernyataan gangguan yang terjadi atau S + O
P : (Planning) : Perencanaan tindakan yang ditentukan dengan
masalah.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal pengkajian : 15 Mei 2006, Jam : 09.00 Wib
MRS : 14 Mei 2006, Jam : 11.45 Wib
3.1.1 Data Subyektif
a. Biodata anak
Nama : An. “W”
Umur : 10 tahun
Agama : Islam
Alamat : Bumi Gedangan Indah E. No. 10 Sidoarjo
Pendidikan : SD
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
b. Biodata orang tua :
Nama Istri : Ny. “P”
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah
tangga
Penghasilan : -
Alamat : Bumi Gedangan
Indah E-10
Sidoarjo
Nama Suami : Tn. “H”
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : -
Alamat : Bumi Gedangan
Indah E-10
Sidoarjo
3.1.2 Anamnesa
3.1.2.1 Keluhan utama
Panas + 5 hari, nyeri perut
3.1.2.2 Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan + 5 hari pasien panas, nyeri perut kemudian
pasien dibawa di RSI Siti Hajar Sidoarjo untuk diperiksa dan
dianjurkan opname di ruang Dahlia anak III.
3.1.2.3 Riwayat kesehatan yang lalu
Px baru pertama kali sakit seperti ini dan sebelumnya belum
pernah masuk rumah sakit.
3.1.2.4 Riwayat kesehatan keluarga
Ibu px mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya
tidak ada yang menderita penyakit asma, TBC, DM, jantung,
dll.
3.1.2.5 Riwayat neonatal
3.1.2.5.1 Riwayat prenatal
Ibu mengatakan ini anak yang kedua. Ibu
memeriksakan kehamilannya secara rutin di bidan
dan mendapatkan imunisasi TT dan Fe, ibu tidak
pernah sakit parah.
3.1.2.5.2 Riwayat natal, umur kehamilan 9 bulan lebih 3
hari.
Bayi lahir spontan ditolong bidan dengan jenis
kelamin Perempuan, BB 2800 gram, PB 50 cm
cairan ketuban jernih, segera menangis.
3.1.2.5.3 Riwayat post natal
Ibu mengatakan anak mendapat cukup ASI sampai
+ 1 tahun.
3.1.2.6 Riwayat imunisasi
BCG : 1 x di BPS
Hepatitis : 3 x di BPS
DPT : 3 x di BPS
Polio : 4 x di BPS
Campak : -
3.1.2.7 Riwayat bio, psiko, social budaya, keluarga
Saat ini orang tua dan keluarga sangat khawatir tentang
keadaan anaknya dan orang tua berharap anaknya segera
sembuh.
3.1.2.8 Pola kebutuhan sehari-hari
3.1.2.8.1 Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Makan 3 x sehari (1 porsi habis),
komposisinya dengan lauk daging,
ayam dan telur.
Minum 5-6 gelas/hari air putih, jus
buah, susu
Saat sakit : Makan 3 x sehari (habis setengah
porsi), lauk dan sayur
Minum 3-4 gelas/hari air putih dan
susu.
3.1.2.8.2 Pola Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien sering bermain-main di dalam
rumah dan di luar rumah, kegiatan
pagi sehari-hari sekolah.
Saat sakit : Pasien hanya bedrest berbaring
miring kiri dan kanan kadang-kadang
duduk.
Gerak anak terbatas karena dipasang
infuse pada tangan kiri dan dipasang
spalak.
3.1.2.8.9 Pola Istirahat
Sebelum sakit : Siang, jam 13.00-15.00 wib .
Malam, jam 21.00-06.00 wib.
Saat sakit : Siang, jam 11.00-14.00 wib.
Malam, jam 19.00-05.00 wib.
Kadang-kadang terbangun
3.1.2.8.10 Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB : 1 x sehari warna kuning,
bau khas, konsistensi lembek.
BAK : 5-6 kali warnanya kuning
dan jernih.
Saat sakit : BAB : 1x dalam 3 hari, warna
kuning, bau khas, konsistensi
lembek.
BAK : 3-4 kali, warnanya kuning
dan jernih, BAK dan BAB masih
dibantu ibunya.
3.1.2.8.11 Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : Px mandi 2x sehari, ganti baju 2 x
sehari dan ganti pakaian dalam
sehabis mandi dan gosok gigi 2x
sehari dan keramas 3 x seminggu.
Saat sakit : Px hanya diseka air hangat 2 x
sehari dan px tidak pernah gosok
gigi hanya kumur dan dibersihkan
dengan tisu, px ganti baju 1 x
sehari dan tidak pernah keramas.
3.1.2.9 Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan
BBL : 2800 gram
PBL : 50 cm
BB sebelum sakit : 31 kg
BB saat sakit : 29 kg
TB : 134 cm
Pertumbuhan dan perkembangan
Perkembangan :
Anak “W” berkembang dengan baik dan bias melakukan
aktivitas sebagaimana anak umur 10 tahun.
3.1.3 Data Obyektif
3.1.3.1 Kesadaran : Composmentis
3.1.3.2 Kesadaran umum : Lemah
3.1.3.3 Tanda-tanda vital
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 380C
Pernafasan : 20 x/mnt
3.1.3.4 Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kepala : Simetris, rambut berwarna hitam, lurus,
pendek, rambut tidak rontok, kulit kepala
bersih, dan penyebaran rambut merata.
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
bersih
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
normal
Wajah : Pucat, menyeringai, tidak oedem
Telinga : Simetris, sejajar dengan mata, bersih
tidak ada serumen, tidak ada kelainan
pendengaran
Mulut dan gigi : Mukosa bibir kering, tidak ada
stomatitis, ada gigi berlubang bagian
graham bawah kanan.
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid dan vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada tarikan intercosta
Perut : Simetris, tidak ada luka atau bekas luka.
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk,
tidak ada benjolan.
Ektremitas atas : Simetris, tidak oedem, pada tangan
kiri terpasang D5 ½ tetes/mnt dalam
24 jam, tangan terdapat perdarahan
kulit.
Ekxtremitas bawah : Simetris, tidak oedem, tidak ada
kelainan.
Genetalia : Jenis kelamin Perempuan, bersih,
tidak ada kelainan.
Anus : Tidak ada hemoroid
Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis
dan kelenjar thyroid
Dada : Tidak ada nyeri tekan
Perut : Tidak ada pembesaran hepar, perut
kembung, nyeri tekan
Punggung : Tidak ada benjolan dan tidak ada
kelainan
Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing dan tidak ada
ronchi
Perut : Perut kembung, bising usus ada
Perkusi
Perut kembung
Reflek patella (+)
3.1.3.5 Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 14-05-2006
Jam : 11.00
WBC : 3,3 L 103/mm3 (3,5-10,0)
RBC : 5,20 10/mm3 (3,80-5,80)
HGB : 13,9 g/dl (11,0-16,5)
HCT : 39,6 % (35,0-50,0)
PLT : 136 L 103/mm3 (150-390)
PCT : 1,7 % (100-500)
MCV : 76 L.mm3 (80-97)
MCH : 26,7 pg (26,5-39,5)
MCNC : 35,1 H. g/dl (31,5-35,0)
RDW : 14,0 % (10,0-15,0)
MPV : 8,6 mm3 (6,5-11,0)
POW : 14,4 % (10,0-18,0)
%Lym : 41,0% (17.00-48.00) # Lym : 1,3 103/mm3 (1.2-3.2)
%MON : 7,6% 94,0-10,0) # MON : 0,2 L.102/mm3(0,3-08)
%GRA: 51,4% (43,0-76,0) # GRA : 1,8 103/mm3 (1,2-6,8)
3.1.3.6 Terapi yang sudah didapatkan :
D5 ½ 20 tetes/mnt
Sanmol 3 x ¾ tab
Indexon 3 x ½ ampul
Starxon 3 x 500 mg
Adona 3 x 1 ampul
Transamin 3 x 1 ampul
3.2 Identifikasi, diagnosa, masalah dan kebutuhan
DX : An. “W” umur 10 tahun dengan DHF grade II
DS : Ibu mengatakan anaknya panas + 5 hari dan nyeri pada perutnya
mual.
DO : Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV : Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 380C
RR : 20 x/mnt
Tangan kanan terdapat perdarahan kulit
Pemeriksaan laboratorium
WBC : 3,3 L 103/mm3 (3,5-10.0)
RBC : 5.20 106/mm3 (3.80-5.80)
HGB : 13,9 g/dl (11,0-16,5)
HCT : 396 % (35,0-50,0)
PLT : 1.36 L.103/mm3 (150-390)
PCT : 1,7% (100-500)
1. Masalah I : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi virus.
DO : Ibu mengatakan anaknya panas + 5 hari
DO : Suhu tubuh : 380C
Nadi : 100 x/mnt
RR : 20 x/mnt
2. Masalah II : Gangguan rasa nyeri.
DO : Ibu mengatakan anaknya nyeri perut
DO : Anak menyeringai bila perutnya ditekan
Anak terlihat lemah dan aktifitas berkurang
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
DX : DHF grade III
DS : -
DO : Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat,
lemah
Kulit dingin dan lembab, gelisah
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
-
3.5 Intervensi
DX : Anak “W” umur 10 tahun dengan DHF grade II
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 7 x 24 jam
diharapkan pasien sembuh.
Kriteria hasil : Keadaan umum anak baik
Tanda-tanda vital
Tensi : 100/90-120/70 mmHg
Nadi : 80-88 x/mnt
Suhu : 36,50C-37,50C
RR : 20 x/mnt-40 x/mnt
Jumlah trombosit normal + 150.000
Pada tangan kanan perdarahan kulit berhenti
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada px dan keluarga dengan menggunakan
komunikasi terapeutik.
R : Terciptanya hubungan yang baik dan terjalin kerjasama yang baik
antara keluarga, pasien dan tenaga kesehatan.
2. Monitor tanda-tanda vital tiap 2 jam.
R : Merupakan parameter utama untuk mendeteksi kelainan sedini
mungkin.
3. Motivasi orang tua pasien untuk memberikan kompres dingin.
R : Untuk memindahkan panas secara konduksi.
4. Monitor intake dan output.
R : Untuk Mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh.
5. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal.
R : Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh.
7. Monitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda-
tanda klinis.
R : Penurunan jumlah trombosit merupakan tanda-tanda adanya
kebocoran pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat
menimbulkan tanda-tanda klinis berupa perdarahan.
8. Kolaborasi dengan tim dokter spesialis anak dan tim medis dalam
pemberian terapi.
R : Sebagai pelaksana fungsi dependen dan mempercepat proses
kesembuhan.
I. Masalah : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi virus.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan salaam 1 x 24 jam,
diharapkan suhu pasien menurun.
Kriteria hasil : Suhu tubuh menjadi stabil (36,50C-37,50C)
Keadaan umum membaik
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan keluarga pasien juga dengan pasien.
Rasional : Terciptanya hubungan yang baik dan terjalin kerjasama
yang baik antara keluarga, pasien dan tenaga kesehatan.
2. Observasi TTV/tanda-tanda perdarahan tiap 2 jam/hari.
Rasional : Merupakan parameter utama untuk mendeteksi kelainan
sedini mungkin.
3. Monitor intake dan out put.
Rasional : Untuk Mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Motivasi orang tua px untuk memberikan kompres dingin (ketiak, lipat
paha dan dahi)
Rasional : Untuk memindahkan panas secara konduksi.
5. Anjurkan untuk memakai pakaian tipis.
Rasional : Pakaian yang tipis mudah menyerap dan mempermudah
penguapan panas.
6. Motivasi makanan dan minuman cukup.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan daya tahan tubuh.
7. Lakukan tes laboratorium darah lengkap.
Rasional : Untuk Mengetahui hematokrit, trombosit, leukosit dan
trombositopenia.
8. Berikan obat sesuai dengan jadwal dan dosisnya.
Rasional : Mempercepat proses penyembuhan.
9. Kolaborasi dengan tim medis untuk terapi selanjutnya.
Rasional : Pemberian terapi yang tepat dan efektif.
II. Masalah : Gangguan ketidaknyamanan berhubungan dengan rasa
nyeri.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan salaam 1 x 24 jam,
diharapkan pasien dalam keadaan stabil.
Kriteria hasil : Keadaan umum membaik
Sudah tidak merasa mual, merasa nyaman
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan keluarga pasien juga dengan pasien
Rasional : Teciptanya hubungan yang baik dan terjalin kerjasama
antara tenaga kesehatan, keluarga dan pasien.
2. Observasi TTV tiap 2 jam/hari
Rasional : Merupakan parameter utama untuk mendeteksi kelainan
secara dini mungkin.
3. Memberikan posisi nyaman kepada pasien
Rasional : Dengan posisi yang nyaman dapat memberikan pasien
beristirahat dengan nyaman dan baik.
4. Ajarkan relaksasi kepada pasien
Rasional : Dengan relaksasi dapat memberikan kenyamanan pada
pasien.
5. Kolaborasi dengan tim medis
Rasional : Dengan terapi yang tepat dapat mempercepat proses
penyembuhan.
3.6 Implementasi
Tanggal : 15 Mei 2006
Jam : 10.00 Wib
No Jam Implementasi
1. 10.00 Melakukan pendekatan pada keluarga pasien.
2. 10.30 Mengobservasi TTV tiap 2 jam/hari
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 380C
RR : 20 x/mnt
3. 10.45 Mengkaji suhu tubuh
4. 11.00 Mengobservasi hasil lab
WBC : 3,3 L 103/mm3
RBC : 5,20 10/mm3
HGB : 13,9 g/dl
HCT : 39,6 %
PLT : 136 L 103/mm3
PCT : 1,7 %
MCV : 76 L.mm3
MCH : 26,7 pg
MCNC : 35,1 H. g/dl
RDW : 14,0 %
MPV : 8,6 mm3
POW : 14,4 %
%Lym : 41,0% (17.00-48.00) # Lym : 1,3 103/mm3
%MON : 7,6% 94,0-10,0) # MON : 0,2 L.102/mm3
%GRA : 51,4% # GRA : 1,8 103/mm3
5 11.30 Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter.
- Sanmol 3 x ¾ tab
- Starxon 3 x 500 mg
- Adona 3 x 1 ampul
- Transamin 3 x 1 ampul
- Indexon 3 x ½
Tanggal : 16-05-2006
No Jam Implementasi
1. 10.00 Observasi TTV
Suhu : 370C Nadi : 88 x/mnt
Tensi : 120/70 mmHg RR : 20 x/mnt
2. 10.15 Mengobservasi hasil lab
WBC : 8,4 L 103/mm3
RBC : 4,89 106/mm3
HGB : 12,5 g/dl
HCT : 36,0 %
PLT : 175 103/mm3
PCT : 146 %
MCV : 73 L.mm3
MCH : 25,2 L Pg
MCHC : 34,3 g/dl
RDW : 14,2 H %
MPV : 8,3 mm3
POW : 12,7%
%Lym : 21,0% # Lym : 1,8 103/mm3
%MON : 7,0% # MON : 0,6 L.103/mm3
%GRA : 72,0% # GRA: 6,3 103/mm3
3. 11.00 Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter.
- Sanmol 3 x ¾ tab
- Starxon 3 x 500 mg
- Adona 3 x 1 ampul
- Transamin 3 x 1 ampul
- Indexon 3 x ½ ampul
Tanggal : 17-05-2006
No Jam Implementasi
1. 10.00 Observasi TTV
Suhu : 370C Nadi : 88 x/mnt
Tensi : 120/70 mmHg RR : 20 x/mnt
2. 10.15 Mengobservasi hasil lab
WBC : 34 103/mm3
RBC : 4,87 106/mm3
HGB : 13,0 g/dl
HCT : 36,9 g/dl
PLT : 152 103/mm3
PCT : 112 L%
MCV : 73 L.mm3
MCH : 25,4 L Pg
MCHC : 34,6 g/dl
RDW : 15,1 H %
MPV : 8,4 mm3
POW : 13,0%
%Lym : 21,0% # Lym : 1,8 103/mm3
%MON : 7,0% # MON : 0,6 L.103/mm3
%GRA : 72,0% # GRA : 6,3 103/mm3
3. 11.00 Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter
- Sanmol 3 x ¾
Starxon 3 x 500
Adona 3 x 1
Transmin 3 x 1 Indexon 3 x ½ ampul
3.7 Evaluasi
Tanggal : 17-05-2006
Jam : 12.00 wib
S : Ibu mengatakan anaknya panas + 5 hari dan nyeri perut
O : Keadaan umum : Baik
TTV : Tensi : 120/70 mmHg
Suhu : 380C
RR : 20 x/mnt
Nadi : 88 x/mnt
Terdapat perdarahan kulit
Hasil laboratorium
HCT : 36,9%
NGB : 13,0 g/dl
PLT : 152 103/mm3
PCT : 112 L %
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi ibu memberikan minum banyak, makan
sedikit tapi sering.
- Motivasi ibu untuk memberikan kompres dingin
- Lanjutin terapi
Sanmol 3 x ¾ tab
Starxon 3 x 500 mg
Adoma 3 x 1 ampul
Transamin 3 x 1 ampul
Masalah I : Peningkatan suhu tubuh
S : Ibu mengatakan anaknya panas + 5 hari
O : TTV
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Melanjutkan terapi yang dianjurkan oleh dokter.
Lakukan tes laborat dengan Lengkap
Tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada
keluarga pasien, agar menjaga kebersihan lingkungan
sekitarnya.
Tanggal 18-05-06 jam 10.00
2. Masalah II : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri perut.
S : Ibu mengatakan anaknya nyeri perut, mual
O : Keadaan umum baik
Anak tidak menyeringai
TTV : Tensi 120/70, Nadi 88 x/mnt, Suhu 36,50C
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Memberikan posisi nyaman pada px
Memberikan obat sesuai yang dianjurkan oleh dokter
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada anak “W” di ruang anak III
di RSI Siti Hajar Sidoarjo pada Tanggal 15 Mei 2006. Maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa kasus tersebut didapatkan diagnosa DHF grade II pada
anak “W” umur 10 tahun.
4.1.1 Pengkajian
Di dalam pengkajian kami mendapatkan pada anak “W” panas
+ 5 hari, dan nyeri perut, S = 38,50C, RR : 20x/mnt, T : 120/70
mmHg, N : 100 x/mnt.
4.1.2 Identifikasi masalah atau diagnosa
Identifikasi masalah atau diagnosa penulis memprioritaskan
masalah, yaitu gangguan peningkatan suhu tubuh karena pada waktu
pengkajian klien dengan suhu yang tinggi, yaitu 380C, masalah kedua,
yaitu gangguan ketidaknyamanan karena nyeri perut.
4.1.3 Mengantisipasi masalah potensial
Mengantisipasi masalah potensial tidak ditemukan tanda-tanda
yang mengarah pada masalah potensial.
4.1.4 Identifikasi kebutuhan segera
Identifikasi masalah kebutuhan tidak ditemukan yang
mengarah pada kebutuhan segera.
4.1.5 Mengembangkan rencana asuhan
Mengembangkan rencana asuhan kebidanan yang dilakukan
dengan prioritas asuhan salama dalam perawatan, dengan tujuan
setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 7 x 24 jam, diharapkan
pasien sembuh. Adapun rencana yang disusun adalah, disesuaikan
dengan kebutuhan dari klien
4.1.6 Pelaksanaan rencana asuhan
Pada pelaksanaan disesuaikan dengan rencana yang
ditetapkan, pelaksanaan dilakukan secara mandiri dan kolaborasi
dengan tim medis.
4.1.7 Evaluasi
Pada evaluasi didapatkan keadaaan umum baik, tanda-tanda
vital dalam batas normal, klien merasa nyaman dan tidak nyeri perut.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Penulis
Seorang bidan harus memiliki landasan ilmu dan pengetahuan
luas. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta ketrampilan
yang cukup dalam memberikan asuhan kebidanan pada anak.
Dalam melakukan pengkajian, hendaknya dilakukan sesuai standar
pelayanan kebidanan dengan melibatkan klien dan keluarga.
4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya dapat dijadikan sebagai kepustakaan, dan
persediaan buku-buku yang berkaitan dengan asuhan kebidanan,
sehingga dapat berguna sebagai masukan atau informasi dalam
pembuatan Askeb.
4.2.3 Bagi Lahan Praktek
Sebagai ketetapan logis untuk pengambilan harus sebagai
penyusunan Askeb. Dalam pelaksanaan Askeb sudah cukup, tetapi
masih perlu ditingkatkan agar mutu pelayanan bertambah baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Editor Setiawan Jakarta, EGC : 1999
Kapita Selekta Kedokteran Jilid II, Editor : Arif Mansjoer, Media Aeculapius.
FKUI : 2000
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan
yang berjudul DHF (Dengue Haemorrhagie Fever) di ruang Dahlia anak III RSI
Siti Hajar Sidoarjo.
Asuhan kebidanan ini dibuat guna memenuhi persyaratan dalam rangka
menyelesaikan tugas praktek klinik kebidanan pada semester IV.
Penulis sadar bahwa dalam menyusun asuhan kebidanan ini penulis
banyak mendapat bimbingan dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya kepada :
1. Ibu Dra. Soelijah Hadi, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
2. Ibu Iis Maria, S.S.T selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
3. Ibu ERyati, A.AMK, selaku kepala ruangan anak III di RSI Siti Hajar
Sidoarjo.
4. Para dosen pengajar Akademi Kebidanan Husada Jombang, serta semua pihak
yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini masih
banyak kekurangan dan mengingat kemampuan kami yang terbatas serta waktu
yang sangat singkat. Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnan Askeb ini.
Penulis berharap semoga asuhan kebidanan ini berguna bagi dunia
Pendidikan umumnya dan Pendidikan Akademi Kebidanan pada khususnya.
Jombang, ……………..2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Lembar Pengesahan....................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................... iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1.2 Tujuan ...................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum ..............................................................
1.2.2 Tujuan Khusus .............................................................
1.3 Manfaat Penulis.....................................................................
1.3.1 Bagi Institusi ................................................................
1.3.2 Bagi Lahan Praktek ......................................................
1.3.3 Bagi Mahasiswa ...........................................................
1.4 Cara Penyusunan Asuhan Kebidanan ...................................
1.5 Lokasi dan Waktu Penyusunan .............................................
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian DHF ....................................................................
2.2 Etiologi ..................................................................................
2.3 Patofisiologi ..........................................................................
2.4 Manifestasi Klinik .................................................................
2.5 Pemeriksaan Penunjang ........................................................
2.6 Indikator Fase Syok ..............................................................
2.7 Derajat (WHO 1997)..............................................................
2.8 Diagnosis Banding.................................................................
2.9 Penatalaksanaan ....................................................................
2.10 Askeb teori pada anak dengan DHF Grade II.....................
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian...........................................................................
3.2 Identifikasi Diagnosa, Masalah, Kebutuhan ......................
3.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera............................................
3.5 Intervensi ...........................................................................
3.6 Implementasi ......................................................................
3.7 Evaluasi ..............................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................
4.2 Saran .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA