ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM
MENGGUNAKAN METODE COMPARISON BASED SORTING
SKRIPSI
VIKRAM ZAINI
101402004
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
Universitas Sumatera Utara
ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM
MENGGUNAKAN METODE COMPARISON BASED SORTING
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana
Teknologi Informasi
VIKRAM ZAINI
101402004
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
PERNYATAAN
ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM MENGGUNAKAN
METODE COMPARISON BASED SORTING
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan, 08 Februari 2018
Vikram Zaini
101402004
Universitas Sumatera Utara
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat yang
telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Sajadin Sembiring,
S.Si., M.Comp., Sc. selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak Ivan Jaya, S.Si.,
M.Kom. selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing, memberi kritik
dan saran kepada penulis selama proses penelitian serta penulisan skripsi. Tanpa
inspirasi serta motivasi dari kedua dosen pembimbing, tentunya penulis tidak akan
mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc. selaku dosen pembanding pertama
dan Bapak Indra Aulia, S.TI., M.Kom. sebagai dosen pembanding kedua yang telah
membantu memberikan kritik dan saran yang membantu penulis dalam pengerjaan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan pada semua dosen, pegawai
serta staff pada program studi S1 Teknologi Informasi yang telah membantu dan
membimbing penulis selama proses perkuliahan.
Penulis juga berterima kasih terutama kepada kedua orang tua penulis, Bapak
M.Yakub Pelis dan Ibu Jakiah yang telah membesarkan penulis dengan sabar dan
penuh kasih sayang. Penulis juga berterima kasih kepada seluruh anggota keluarga
penulis yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman angkatan
2010 Teknologi Informasi USU. Secara khusus, penulis juga hendak menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh teman-teman Scarlet Legion dan Family Anak
Reman, untuk hari-hari yang telah dilalui bersama, serta untuk bantuan dan motivasi
yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
v
ABSTRAK
Data yang tersimpan memiliki berbagai format file yang sangat banyak pada media
cloud storage, sehingga pemanfaatan data tersebut menjadi tidak maksimal karena
sulitnya mencari dan mengelola data-data tersebut. Hal ini sangat tidak efektif
mengingat kemajuan teknologi saat ini menuntut semua berjalan dengan cepat dan
cermat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem untuk mengaransemen dan
mengklasifikasikan data-data dalam jumlah besar berdasarkan kesamaan tipe datanya.
Aplikasi yang dibangun pada penelitian ini menggunakan metode comparison based
sorting sebagai teknik untuk melakukan penyusunan data didalam cloud storage. Pada
penelitian ini, ditunjukan bahwa aplikasi yang dibangun mampu menyusun data-data
didalam cloud storage sesuai dengan format filenya. Aplikasi ini juga dapat
memindahkan file dengan sangat cepat dan pengaruh dari banyaknya jumlah file yang
dipindahkan sangat kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengunaan
metode ini dapat memindahkan file dengan sangat cepat dan sangat mudah untuk
diimplementasikan.
Kata kunci : Cloud Storage, Comparison Based Sorting, Aransemen Data, Format File.
Universitas Sumatera Utara
vi
ARRANGEMENT DATA ON CLOUD STORAGE SYSTEM USING
COMPARISON BASED SORTING METHOD
ABSTRACT
The stored data has many variety of file formats on cloud storage media, so that the
utilization of data becomes not maximal because of the difficulty of finding and
managing the data. This is very ineffective considering today's technological advances
require all to run quickly and meticulously. Therefore, we need a system for arranging
and classifying data in bulk based on common data types. Applications built on this
research using the method of comparison-based sorting as a technique to perform the
arrangement of the data in the storage cloud. In this research, shown that the
application is able to arrange data in cloud storage in accordance with the file format.
This application can also move files very quickly and the effect of the number of files
transferred is very small. Therefore, it can be concluded that the use of this method
can move files very quickly and very easy to implement.
Keyword : Cloud Storage, Comparison-Based Sorting, Data Arrangement, File
Extention.
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR ISI
Hal.
Persetujuan i
Pernyataan iii
Ucapan Terima Kasih iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 Landasan Teori 7
2.1 Comparison Based Sort 7
2.1.1. Heapsort 7
2.1.2. Buble Sort 8
2.1.3. Selection Sort 9
2.1.4. Quick Sort 10
2.1.5. Merge Sort 11
2.2 Cloud Computing 12
2.3 Memory Computing 15
2.3.1. Internal Memory 15
2.3.2. Eksternal Memory 16
Universitas Sumatera Utara
viii
2.4 Format File 17
2.4.1. Jenis Format File 18
2.5 Penelitian Terdahulu 19
BAB 3 Analisis dan Perancangan Sistem 20
3.1 Arsitektur Umum 20
3.1.1. Algoritma pada Metode Comparison Based Sorting 22
3.1.2. Cloud Storage System 22
3.1.3. Setting 22
3.2 Proses Pemindahan File 23
3.3 Perancangan Antarmuka 25
3.3.1. Folder 26
3.3.2. Setting 26
3.3.3. Sorting 27
3.3.4. Exit 27
BAB 4 Implementasi dan Pengujian Sistem 28
4.1 Implementasi Sistem 28
4.1.1. Konfigurasi Perangkat Keras 28
4.1.2. Konfigurasi Perangkat Lunak 28
4.2 Pengenalan Antarmuka Aplikasi 29
4.2.1. Antarmuka Umum 29
4.2.2. Menu Folder 30
4.2.3. Menu Setting 30
4.2 Pengujian Sistem 31
4.2.1. Pengujian Menggunakan Metode Black-box 31
4.2.2. Pengujian Proses Penyusunan file 32
BAB 5 Kesimpulan dan Saran 38
5.1 Kesimpulan 38
5.2 Saran 38
Daftar Pustaka 39
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 18
Tabel 4.1 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan 28
Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan 29
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Menggunakan Metode black-box testing 32
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Langkat Pengurutan Metode Selection Sort 10
Gambar 2.2 Langkah-langkah ketika mengurutkan menggunakan quick sort 11
Gambar 2.3 Ilustrasi merge sort 12
Gambar 2.4 Memory Eksternal 17
Gambar 3.1 Arsitektur Umum 21
Gambar 3.2 Rancangan menu setting 23
Gambar 3.3 Flowchart Pemindahan File 24
Gambar 3.4 Rancangan Antarmuka Aplikasi 26
Gambar 4.1 Antarmuka Utama 29
Gambar 4.2 Menu Folder 30
Gambar 4.3 Menu Setting 31
Gambar 4.4 File-File dropbox yang Akan Disusun 32
Gambar 4.5 File-File dropbox yang Telah Disusun 33
Gambar 4.6 Tampilan di dalam Folder hasil_sorting 33
Gambar 4.7 Tampilan di dalam Folder Audios 34
Gambar 4.8 Tampilan di dalam Folder Documents 35
Gambar 4.9 Tampilan di dalam Folder Images 36
Gambar 4.10 Tampilan di dalam Folder Videos 37
Gambar 4.11 Tampilan Laporan dari Aplikasi 37
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Salah satu yang paling mahal dalam Teknologi Informasi adalah disk storage
(penyimpanan disk). ComputerWorld memperkirakan bahwa banyak perusahaan
penyimpanan bertanggung jawab atas hampir 30% modal pengeluaran karena rata-rata
pertumbuhan data mendekati hampir 50% per tahun di sebagian besar perusahaan. Di
tengah lingkungan ini, ada kekhawatiran kuat bahwa perusahaan akan tenggelam
dengan mengorbankan penyimpanan data, terutama data yang tidak terstruktur (Ju, et
al., 2011).
Akan tetapi, Cloud storage yang dapat memuat data begitu besar tersebut
membuat banyak sekali data yang tidak tersusun rapi dan susah untuk ditelusuri.
Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan teknik agar data-data yang tersimpan di
dalam cloud storage dapat ditelusuri dengan mudah. Salah satu teknik untuk
mengatasi masalah ini yaitu dengan algoritma penyusunan (sorting algorithm).
Sorting algorithm merupakan algoritma yang menempatkan elemen list (daftar) pada
urutan tertentu. Urutan yang paling sering digunakan ialah urutan numeric dan
lexicographical order. Sorting yang efisien sangat dibutuhkan untuk
mengoptimasikan penggunaan dari algoritma lain seperti search (pencarian) dan
merge (penggabungan) yang membutuhkan daftar tertentu untuk berjalan dengan
sempurna, yang juga sering digunakan untuk normalization data dan menghasilan
output yang dapat dibaca manusia.
Universitas Sumatera Utara
2
Ada beberapa metode yang dapat dipakai dalam sorting yaitu comparison
based sort dan non-comparison based sort.
Comparison based sorting merupakan salah satu sorting algorithm yang
sistem kerjanya yaitu dengan membaca elemen list dan membandingkannya dengan
elemen daftar yang lainnya untuk menghasilkan elemen final list (daftar terakhir).
Contoh dari algoritma sorting yang termasuk dalam comparison sort adalah Merge
sort dan Quick sort. Merge sort memiliki kompleksitas O(n log n) dalam kasus
terburuknya, sedangkan Quick sort dapat mencapainya dalam kasus rata-rata.
Kenyataannya, dalam proses pengurutan n data, semua pengurutan dengan
comparison sort harus melakukan Ω(n log n) pembandingan data dalam kasus
terburuknya. Metode ini tidak membutuhkan memori tambahan untuk mengurutkan
datanya dan sering digunakan untuk aplikasi dengan jumlah data yang sangat besar.
Hal ini telah dijelaskan dalam jurnal A Survey, Discussion and Comparison of Sorting
Algorithms (Karunanithi, 2014).
Non-comparison based sorting merupakan algoritma pengurutan di mana
dalam prosesnya tidak melakukan perbandingan antar data. Secara umum proses yang
dilakukan dalam metode ini yaitu mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori
terurut yang tertentu, dan dalam tiap kategori dilakukan pengklasifikasian lagi, dan
seterusnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian subkategori-subkategori tersebut
digabungkan kembali. Secara kompleksitas, dalam berbagai kasus tertentu , non-
comparison based sort ini dapat bekerja dalam waktu linier, atau dengan kata lain
memiliki kompleksitas O(n2). Salah satu kelemahan dalam metode ini yaitu
diperlukannya tambahan memory yang besar. Hal ini telah dijelaskan dalam jurnal
Algoritma Pengurutan-Tanpa-Pembandingan Counting Sort dan Radix Sort (Putranto,
2008).
Untuk mengurutkan data dengan jumlah data yang sangat besar, maka penulis
akan menggunakan metode comparison based sort yang salah satu keunggulannya
yaitu tidak membutuhkan memory tambahan pada proses pengurutannya.
Universitas Sumatera Utara
3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian yang diajukan adalah
“ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM MENGGUNAKAN
METODE COMPARISON BASED SORTING”.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuia dengan perkembangan teknologi, penggunaan cloud storage akan semakin
banyak juga. Dengan kapasitas penyimanan yang cukup besar, pengguna cloud
storage akan menyimpan banyak sekali file didalamnya. kemudahan untuk mengakses
cloud storage juga membuat penggunanya akan terus menyimpan file didalamnya
tanpa harus khawatir akan kehilangan file-file tersebut. Hal ini menyebabkan file-file
di dalam cloud storage tersebut tarlihat berantakan dan tidak beraturan. Banyaknya
file yang tidak beraturan ini menjadi masalah yang cukup serius karena akan sangat
susah untuk menellusuri dan mengelola file-file tersebut. Pada penelitian ini yang
menjadi rumusan masalah adalah diperlukan suatu pendekatan untuk menyusun file-
file tersebut agar terlihat teratur.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaransemen atau menyusun file-file dalam
jumlah yang banyak pada cloud storage, sehingga file-file tersebut mudah ditelusuri
dan dikelola.
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan dan perluasan yang tidak diperlukan, penulis
membuat batasan:
Universitas Sumatera Utara
4
1. Aplikasi ini hanya akan berjalan pada cloud storage system pada dropbox.
2. Format (extension) file yang tidak terdapat pada pengaturan tidak akan di
aransemen.
3. File yang di aransemen hanya file bagian terluar pada storage.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan aplikasi yang dapat menyusunan data sesuai dengan tipe
datanya.
2. Memahami lebih dalam menganai penggunaan comparison based sort.
3. Mempermudah pengguna untuk menelusuri data pada cloud storage.
1.6 Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai
berikut.
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan referensi mengenai
comparison sorting algorithm dan cloud storage.
2. Analisis dan Perancangan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil studi literatur untuk
mendapatkan pemahaman mengenai comparison sorting algorithm dan cloud
storage.
Universitas Sumatera Utara
5
3. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi metode comparison based sorting pada
cloud storage sehingga data didalam cloud storage tersebut dapat tersusun
dengan rapi.
4. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian pada aplikasi yang dibangun apakah data-
data didalam cloud storage dapat tersusun sesuai dengan keinginan pengguna.
5. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari penelitian tentang comprason sort
algorithm untuk pembuatan aplikasi penyusunan data pada cloud storage serta
pendokumentasian hasil akhir.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang
dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori tentang cloud
storage, sorting algorithm, memory, dan jenis-jenis tipe file.
Bab 3: Analisis dan Perancangan
Bab ini akan membahas tentang analisi, arsitektur umum dan menerapan sorting
algorithm untuk menyusun file-file dalam sebuah folder.
Universitas Sumatera Utara
6
Bab 4: Implementasi dan Pengujian
Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan yang
disusun pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pengujian yang telah
dilakukan, apakah hasil yang didapat sesuai dengan harapan atau tidak.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dari analisi dan perancangan yang telah dibahas pada bab 3,
serta hasil dari implementasi dan penujian dari bab 4. Diakhiri dengan sara-saran yang
diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan
yang dibahas pada penelitian ini yang berhubungan tentang cloud storage, sorting
algorithm, memory, dan jenis-jenis tipe file.
2.1 Comparison Based Sort
Comparison based sorting merupakan salah satu sorting algorithm yang sistem
kerjanya yaitu dengan membaca elemen daftar dan membandingkannya dengan
elemen daftar yang lainnya untuk menghasilkan elemen daftar terakhir (final). Dengan
sistem ini, data yang tidak tersusun rapi dalam penyimpanan data (storage) akan
disusun sesuai dengan keinginan pengguna (Cormen, et al., 1990).
Ada beberapa sorting algorithm yang termasuk dalam Comparison Based
Sorting yaitu sebagai berikut:
1.1.1 Heapsort
Algoritma heapsort dimulai dengan menggunakan BUILD-MAX-HEAP untuk
membangun max-heap pada input array yang A[1 . . n], dimana n = A. length.
Karena elemen maksimum dari array disimpan di akar A[1], kita bisa
memasukkannya ke dalam posisi akhir yang benar dengan menukarnya dengan
A[n]. Jika sekarang kita membuang simpul n dari heap kita dapat
melakukannya hanya dengan decrementing A.heap-size. kita mengamati
bahwa anak-anak root tetap max-heap, namun elemen root baru mungkin
melanggar max-heap milik. Yang perlu kita lakukan untuk mengembalikan
(restore) max-heap property, yang adalah disebut MAX-HEAPIFY(A, 1),
yang dinyatakan dengan max-heap di A[1 . . n-1]. Algoritma heapsort
Universitas Sumatera Utara
8
kemudian mengulangi proses ini untuk max-heap ukuran n - 1 ke heap ukuran
2 (Cormen, et al., 1990).
1.1.2 Buble Sort
Algoritma bubble sort adalah salah satu algoritma pengurutan yang paling
simple, baik dalam hal pengertian maupun penerapannya. Ide dari algoritma
ini adalah mengulang proses pembandingan antara tiap-tiap elemen array dan
menukarnya apabila urutannya salah. Pembandingan elemen-elemen ini akan
terus diulang hingga tidak perlu dilakukan penukaran lagi. Algoritma ini
termasuk dalam golongan algoritma comparison sort, karena menggunakan
perbandingan dalam operasi antar elemennya. Berikut ini adalah gambaran
dari algoritma bubble sort (Rheinadi, 2009).
Misalkan kita mempunyai sebuah array dengan elemenelemen
“4 2 5 3 9”. Proses yang akan terjadi apabila
digunakan algoritma bubblesort adalah sebagai berikut.
Pass pertama
(4 2 5 3 9) menjadi (2 4 5 3 9)
(2 4 5 3 9) menjadi (2 4 5 3 9)
(2 4 5 3 9) menjadi (2 4 3 5 9)
(2 4 3 5 9) menjadi (2 4 3 5 9)
Pass kedua
(2 4 3 5 9) menjadi (2 4 3 5 9)
(2 4 3 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
Universitas Sumatera Utara
9
Pass ketiga
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)
Dapat dilihat pada proses di atas, sebenarnya pada pass kedua, langkah kedua,
array telah terurut. Namun algoritma tetap dilanjutkan hingga pass kedua
berakhir. Pass ketiga dilakukan karena definisi terurut dalam algoritma
bubblesort adalah tidak ada satupun penukaran pada suatu pass, sehingga pass
ketiga dibutuhkan untuk memverifikasi keurutan array tersebut.
1.1.3 Selection Sort
Metode selection sort merupakan perbaikan dari metode bubble sort dengan
mengurangi jumlah perbandingan. Selection sort merupakan metode
pengurutan dengan mencari nilai data terkecil dimulai dari data diposisi 0
hingga diposisi N-1. Jika terdapat N data dan data terkoleksi dari urutan 0
sampai dengan N-1 maka algoritma pengurutan dengan metode selection sort
adalah sebagai berikut :
1) Cari data terkecil dalam interval j = 0 sampai dengan j = N-1
2) Jika pada posisi pos ditemukan data yang terkecil, tukarkan data diposisi
pos dengan data di posisi i jika k.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 dengan j = j+i sampai dengan j = N-1, dan
seterusnya sampai j = N - 1.
(Benardo dan Zulita, 2015).
Bila diketahui data awal berupa: 44 55 12 42 94 18 6 67, maka langkah
perlangkah pengurutan dengan metode selection sort ditunjukkan pada Gambar
2.1.
Universitas Sumatera Utara
10
Gambar 2.1 Langkat Pengurutan Metode Selection Sort (sumber : Jurnal
IMPLEMENTASI METODE SELECTION SORT UNTUK MENENTUKAN NILAI
PRESTASI SISWA KELAS 3 DAN KELAS 4 SD NEGERI 107 SELUMA)
1.1.4 Quick Sort
Quick Sort mengurutkan menggunakan berbasiskan strategi Divide and
Conquer untuk membagi array menjadi dua sub-array (Saptadi, 2012).
Langkah-langkahnya :
1. Ambil sebuah elemen dari array, beri nama pivot.
2. Urutkan kembali array sehingga elemen yang lebih kecil dari pivot berada
sebelum pivot dan elemen yang lebih besar berada setelah pivot. Langkah ini
disebut partition.
3. Secara rekursif, urutkan kembali sub-array elemen yang lebih kecil dan sub-
array elemen yang lebih besar.
Basis dari rekursif adalah besarnya array 1 atau 0, dimana menunjukkan array
telah terurut. (Putra, 2010)
Langkah-langkah pengurutannya dapat dilihat pada gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
11
Gambar 2.2 Langkah-langkah ketika mengurutkan menggunakan quick sort (Sumber :
Jurnal : Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort, Quick Sort dan Heap Sort
Dilihat dari Kompleksitasnya.)
1.1.5 Merge Sort
Merge sort adalah metode pengurutan yang menggunakan pola divide and
conquer. Strateginya adalah dengan membagi sekelompok data yang akan
diurutkan menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari maksimal dua nilai
untuk dibandingkan dan digabungkan lagi secara keseluruhan (Saptadi dan
Sari, 2012).
Langkah kerja dari Merge sort :
1. Divide
Memilah elemen-elemen dari rangkaian data menjadi dua bagian dan
mengulangi pemilahan hingga satu elemen terdiri maksimal dua nilai.
2. Conquer
Mengurutkan masing-masing elemen.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Kombinasi
Mengkombinasikan dua bagian tersebut secara rekursif untuk mendapatkan
rangkaian data berurutan. Proses rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar.
Hal ini terjadi bilamana bagian yang akan diurutkan menyisakan tepat satu
elemen. Sisa pengurutan satu elemen tersebut menandakan bahwa bagian
tersebut telah terurut sesuai rangkaian.
Ilustrasi merge sort dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Ilustrasi merge sort (Sumber : Jurnal : Analisis Algoritma Insertion Sort,
Merge Sort dan Implementasinya Dalam Bahasa Pemrograman C++ .)
2.2 Cloud Computing
Cloud Computing adalah sebuah model komputasi / computing, dimana sumber daya
seperti processor / computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak
dan diberikan sebagai layann di jaringan / internet menggunakan pola akses remote.
Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan publik.
Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol, dinamik dan
skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari cloud
computing (Ibrahim dan Kusnawi, 2013).
Universitas Sumatera Utara
13
Menurut NIST (Nasional Institute of Standards and Technology), terdapat 5 (lima)
karakteristik komputasi awan :
1. Resource Pooling
Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang
dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari
sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan yang tersedia lewat jaringan dean bisa diakses oleh
berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dan
sebagainya.
3. Mesured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimalisasi dan memonitor layanan yang dipakai
secara otomatis. Dengan motintoring sistem ini, kita bisa melihat berapa
resources komputasi yang telah dipakai, seperti : bandwidth, storage,
processing, jumlah pengguna aktif, dan sebagainya.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanancloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer
secara dinamis berdasarkan kebutuhan.
5. Self Service
Cloud consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin
dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak
cloud provider.
NIST membagi jenis layanan komputasi awan ini menjadi 3 (tiga) sebagai
berikut :
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah layanan dari komputasi awan di mana pengguna dapat
menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud
provider, model aplikasi ini memanfaatkan web-based interface yang diakses
melalui web browser.
Universitas Sumatera Utara
14
2. Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan dari komputasi awan yang menyediakan modul-modul
siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang
hanya dapat berjalan di atas platform tersebut. Umumnya alat untuk
development disediakan dalam bentuk web aplikasi.
3. Infrastuktur as a Service (IaaS)
Infrastuktur as a Service adalah sebuah layanan yang menyewakan
sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan,
processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain.
Model-model pengembangan komputasi awan dibagi menjadi empat bagian, yaitu
sebagai berikut :
1. Public Cloud
Model pengembangan pertama adalah public atau external cloud. Ini adalah
cloud computing dalam bentuk tradisional di mana sumber daya diatur secara
dinamis melalui internet via aplikasi web dan web service
2. Private Cloud
Private cloud atau internal cloud adalah layanan cloud computing yang di
tawarkan untuk jaringan privat. Produknya antara lain otomatisasi virtualisasi.
Produk ini menawarkan kemampuan untuk meng-host aplikasi atau mesin
virtual di host perusahaan.
3. Hybrid Cloud
Hybrid adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penggabungan lebih
dari satu tipe cloud, mesalnya public cloud dengan private, internal atau
external. Bisa juga mengacu pada pengelompokan cloud virtualisasi di server
yang bekerja dengan hardware fisik.
4. Community Cloud
Cloud community adalah cloud yang didirikan oleh beberapa organisasi yang
membutuhkan beberapa insfrastruktur dan persyaratan yang sama, sehingga
mereka bisa saling berbagi sumber daya dan manfaatkan keuntungan cloud
Universitas Sumatera Utara
15
computing, karena biaya untuk cloud computing ini ditanggung oleh beberapa
pihak dan bukan oleh public maka opsi ini lebih mahal dibandingkan opsi
public, tapi opsi ini akan membuat privasi data lebih baik.
2.3 Memory Computing
Memori adalah media penyimpanan dalam bentuk array yang disusun word atau byte,
kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Data yang disimpan pada memori utama ini bersifat volatile, artinya
data yang disimpan bersifat sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik,
apabila sumber listrik dimatikan maka datanya akan hilang.
Memori terbagi menjadi dua, yaitu memori internal dan memori eksternal.
pengertian sebenarnya memori itu adalah suatu penamaan konsep yang bisa
menyimpan data dan program. Kemudian ditambah dengan kata internal, yang
dimaksud adalah bahwa memori terpasang langsung pada motherboard, contoh RAM
(Random Access Memori). Memory Eksternal adalah memori yang menyimpan data
dalam media fisik berbentuk kaset atau disk agar tetap mengaliri transistor sehingga
tetap dapat menyimpan data (Setyawan dan Riandi, 2013).
2.3.1 Internal Memory
2.3.1.1 ROM (Read Only Memory)
Pada ROM inilah sistem operasi tersimpan, dimana pada ROM hanya dapat
dibaca dan tidak dapat ditulis ulang. Selain sistem operasi biasanya ROM juga
menampung beberapa aplikasi yang datang bersama sistem operasi itu sendiri,
seperti program kalendar, notepad, Word, Excel, dan lain-lain. Semua data
yang tersimpan pada ROM ini tidak akan hilang meskipun kita lakukan “Hard-
Reset” (Operasi mengembalikan isi memori ke posisi awal ketika keluar dari
pabrik). Ukuran ROM setiap PDA berbeda-beda tergantung pada besarnya
tempat yang dibutuhkan sistem operasi.
Universitas Sumatera Utara
16
2.3.1.2 RAM (Random Access Memory)
RAM adalah memory yang digunakan untuk menjalankan system pada PDA,
namun bisa juga digunakan sebagai storage. Memori ini dapat diakses secara
acak dan dapat ditulis atau dihapus. Bila dilakukan “Hard-Reset”, maka semua
data yang ada akan hilang semua. Semakin besar ukuran RAM maka semakin
leluasa pula kita dapat meng-install program dan data, bahkan kita dapat
mengisinya dengan file-file MP3 bagi yang ingin menggunakan PDA sebagai
pemutar MP3. RAM pada PDA besarnya bervariasi antara 8 – 256 Mb, namun
pada umumnya sebesar 64 Mb. PDA yang memiliki RAM besar diantaranya
adalah XDA II / XDA IIs (128 Mb) dan Palm Tungsten T5 (256 Mb).
2.3.2 Eksternal Memory
Memori Eksternal biasanya menggunakan slot ekspansi untuk menyimpan
data/file. Hampir semua PDA memiliki slot ekspansi, slot ekspansi tersebut
berbeda-beda tergantung dari desain PDA itu sendiri, PDA yang tipis dan ringan
biasanya hanya memiliki slot ekspansi yang kecil atau bahkan sama sekali tidak
mempunyai slot ekspansi. Memory eksternal biasanya disimpan pada chip memory
yang tidak dapat hilang meskipun tenaga listrik ada (Flash memory). Selain dalam
bentuk chip memory, ada pula yang disimpan pada media magnetik, seperti pada
IBM Microdrive. Pada Microdrive adalah sebuah harddisk dengan ukuran yang
sangat kecil. Kapasitas media magnetik sudah pasti lebih besar dan lebih murah
dibandingkan dengan media chip memory (Microdrive memiliki kapasitas 1GB
dalam format Compact Flash II). Tetapi media magnetik rentan terhadap
gangguan fisik, seperti goncangan dapat merusak media magnetik. Selain media
magnetic dan chip memory, ada pula produsen yang membuat media penyimpanan
dengan menggunakan media magneto-optikal. Seperti Sony Dataplay, yang dapat
menampung sampai 500MB dalam format Compact Flash.
Universitas Sumatera Utara
17
Gambar 2.4 Memory Eksternal (Sumber : Jurnal Doro, Edi. 2005. SEPUTAR
PERSONAL DIGITAL ASSISTANT)
2.4 Format File
File format atau format file adalah struktur dari sebuah file dan bagaimana file
tersebut dibentuk. Struktur tipe file biasanya ada pada header, metadata, isi kontent,
dan Penanda akhir file (EOF).
Data disimpan tergantung dari tujuan file itu dibuat. Beberapa file seperti XML
(eXtensible Markup Language) digunakan untuk menyimpan list item. Berbeda lagi
dengan tipe JPEG (Joint Photographic Experts Group) gambar, file hanya berisi block
data. File format menjelaskan juga tentang bentuk data yang disimpan dalam bentuk
text atau format binary. File dalam bentuk text dapat dibuka menggunakan aplikasi
standar pengedit text seperti notepad. Walaupun format file dalam bentuk text mudah
dibuat, namun tipe file format ini berukuran lebih besar dibanding dengan file format
jenis binary. Karena format binary dapat dikompres. Dari segi keamanan, file tipe text
sangat tidak aman karena isi file sangat mudah dibaca, berbeda dengan file format
jenis binary yang hanya akan menampilkan karakter aneh ketika dibuka menggunakan
aplikasi text editor, mungkin hanya menampilkan jenis file dibagian header saja. File
Universitas Sumatera Utara
18
format dalam bentuk binary dapat dikompress (disusutkan ukuran) sehingga sangat
cocok untuk menyimpan file jenis graphics, audio, dan video.
File Format /Format file tidak bisa dilihat dengan telanjang mata oleh karena itu
untuk memudahkan membedakan biasnaya setiap aplikasi akan meberikan akhiran
khusus (suffix) disetiap nama file yang disimpannya, akhiran khusus yang ada
disetiap nama file disebut dengan file ekstensi atau extensi file. (Ordinary, 2016)
2.4.1 Jenis Format File
Beberapa file format bersifat tertutup/exclusive dan ada pula yang bersifat terbuka
atau universal atau open file format.
2.4.1.1 Closed Proprietary Formats
Format file yang bersifat tertutup hanya dapat dibuka dengan aplikasi tertentu,dan
tidak bisa dibuka dengan aplikasi lain. Closed Proprietary Formats (file format
bersifat tertutup/exclusive ).
CDR – (non-documented) CorelDraw’s native format primarily digunakan
untuk menggambar vector.
DWG – (non-documented) AutoCAD drawing.
PSD – (documented) Adobe Photoshop’s native image format.
RAR – (partially documented) archive and compression file format owned by
Alexander L. Roshal.
WMA – a closed format, owned by Microsoft.
2.4.1.2 Open Proprietary Formats
Format file yang bersifat terbuka atau universal atau open format dapat dibuka
dengan aplikasi lain yang mengikuti standar. Open Proprietary Formats (File
format bersifat terbuka) MP3, GIF, PNG, OGG, motroska (mkv), zip , tar , 7z.
Universitas Sumatera Utara
19
2.5 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan cloud computing yang terdapat pada
tabel 2.1 :
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahuluan
Penelitian yang pertama MECHANISM FOR PREVENTING DUPLICATE FILES
IN CLOUD yaitu tentang mencegah data yang sama pada cloud storage mengunakan
metode Secure Hash Algorithm untuk mencegah penggunaan memory yang berlebihan.
Penelitian yang kedua EXECUTION ANALYSIS OF LOAD BALANCING
ALGORITHMS IN CLOUD COMPUTING ENVIRONMENT yaitu tentang
mengidentifikasi komponen kualitatif untuk simulasi pada cloud storage dan
kemudian berdasarkan komponen ini, analisis eksekusi algoritma load balancing juga
disajikan.
Penelitian yang ketiga LARGE-SCALE DATA PROCESSING USING
MAPREDUCE IN CLOUD COMPUTING ENVIRONMENT yaitu tentang penggunaan
metoda Map-Reduce untuk mengakses data dalam jumlah yang sangat besar pada
system cloud storage.
Judul Tahun Penelitian
A Mechanism For Preventing Duplicate
Files in Cloud 2016
Komathi.R, Deepapriya.V,
Mohana priya.M, Natteshan
N.V.S
Evecution Analysis of Load Balancing
Algorithms in Cloud Computing
Environment
2012 Soumya Ray and Ajanta De
Sarkar
Large-Scale Data Processing Using
Mapreduce in Cloud Computing
Environment
2012 Samira Daneshyar dan Majid
Razmjoo
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini merupakan pembahasan tentang analisis dan implementasi metode
Comparison Based Sorting dan proses penggunaannya untuk penyusunan file pada
cloud storage. Bab ini juga akan membahas tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam
perancangan sistem yang akan dibangun.
3.1 Arsitektur Umum
Sesuai dengan yang sudah dibahas pada bab 1, pada penelitian ini aplikasi yang
dibangun memiliki tujuan untuk menyusun file-file pada sebuah cloud storage system
kedalam folder-folder sesuai dengan format filenya. Aplikasi yang dibangun hanya
akan bekerja pada cloud storage system pada dropbox yang sudah terpasang pada
komputer pengguna. Aplikasi akan menampilkan file-file didalam dropbox pada
bagian terluar yang akan disusun. Pengguna dapat memilih format file yang akan
disusun sesuai dengan yang telah disediakan oleh aplikasi. Aplikasi ini akan
menysusun file-file didalam folder dropbox pada komputer dan file-file tersebut nanti
akan tersusun secara otomatis di dalam cloud storage dropbox. Jadi aplikasi ini dapat
dijalankan secara offline dan jika komputer mendapat akses online terhadap dropbox
maka file didalam dropbox tersebut akan tersusun sesuai dengan file didalam folder
dropbox yang terpasang pada komputer pengguna.
Arsitertur pada sebuah aplikasi akan menampilkan komponen-komponen yang
terjadi pada sebuah aplikasi yang akan dirancang. Adapun proses untuk aplikasi yang
akan dibangun dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 3.1. Arsitektur Umum
Berikut merupakan penjelasan tahap-tahap yang diakukan pada penelitian ini.
a. Input
Pada tahap ini pengguna akan memilih format file yang akan disusun
sesuai dengan format file yang telah disediakan oleh aplikasi. Aplikasi
akan menampilkan format-format file yang akan akan dipindahkan sesuai
dengan folder masing-masing.
b. Prosses
Format file yang telah dipilih oleh pengguna akan dibandingkan dengan
format file pada cloud storage menggunakan metode comparison based
sorting. Apabila format file yang dipilih sesuai dengan format file pada
cloud storage maka file tersebut akan dipindahkan ke dalam folder sesuai
dengan format file yang telah ditentukan aplikasi.
c. Output
File-file di dalam cloud storage sudah tersusun dengan rapi dalam folder
masing-masing sesuai dengan format file yang telah ditentukan oleh
pengguna.
Universitas Sumatera Utara
22
3.1.1 Algoritma pada metode Comparison Based Sorting
Algoritma yang akan digunakan pada metode Comparison Based Sorting adalah
selection sort dan di bantu dengan beberapa algoritma lainnya didalam
comparison based sorting. Algoritma ini akan digunakan untuk memilih file
sesuai dengan format datanya, memeriksa pengguna harus memilih minimal 1
format file sebelum program dijalankan, dan memastikan file dipindahkan sesuai
dengan folder yang telah ditentukan.
3.1.2 Cloud Storage System
Cloud Storage yang digunakan adalah dropbox. Penulis memilih Cloud Storage
ini dikarenakan sistem yang digunakan oleh dropbox memperbolehkan
penggunanya untuk mengakses file didalam cloud storage tersebut secara penuh.
Sehingga program dapat dengan mudah menyusun file-file yang ada didalamnya.
3.1.3 Setting
Sesuai dengan batasan masalah yang telah dibahas pada bab 1, format file yang
tidak terdapat pada menu setting tidak akan disusun. Pada tahap ini pengguna akan
menentukan format file yang diinginkan untuk disusun pada folder yang telah
ditentukan. Folder yang disediakan pada menu setting terdapat 4 folder dan
terdapat 5 format file pada masing-masing yang dapat dipilih oleh pengguna. Pada
menu setting juga akan terdapat tombol mark all yang berguna jika pengguna ingin
memilih semua format file yang telah disediakan. Rancangan menu setting dapat
dilihat pada gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 3.2 Rancangan menu setting
3.2 Proses Pemindahan File
Ada beberapa tahap yang akan dilakukan dalam proses pemindahan file pada
aplikasi yang akan dibangun oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 3.3 Flowchart Pemindahan File
Universitas Sumatera Utara
25
Setelah pengguna menentukan format file yang akan dipindahkan dan pengguna
menjalankan program. Sistem akan memeriksa apakah ada format yang dipilih oleh
pengguna. Jika tidak ada format yang dipilih oleh pengguna, maka sistem akan
memberikan peringatan kepada pengguna untuk memilih minimal 1 format untuk
disusun sebelum menjalankan penyusunan file. Jika pengguna telah memilih format
yang akan disusun, maka sistem akan memeriksa format file pada cloud menggunakan
algoritma selection sort dan memcocokkannya dengan format file yang telah dipilih
oleh pengguna. Jika format file telah sesuai dengan format file yang sudah dipilih oleh
pengguna, maka sistem akan memindahkan file tersebut sedalam folder sesuai dengan
yang telah ditentukan. Tahap ini akan diulang sampai sistem telah memeriksa semua
file yang ada didalam cloud storage dan tidak ada lagi format file yang sesuai dengan
yang telah ditentukan oleh pengguna.
3.3 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka merupakan tahap dimana penulis akan melakukan
perancangan tampilan yang menghubungkan pengguna dengan aplikasi. Tampilan
yang dirancang diusahakan sesederhana mungkin agar pengguna dapat dengan mudah
menggunakan aplikasi ini. Peletakan tombol dan fungsi lainnya juga dilakukan
sesederhana mungkin sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan
aplikasi ini. Perancangan antar muka sehendaknya dilakukan sebelum melakukan
implementasi program agar mendapatkan gambaran umum setiap tampilan yang
terdapat pada aplikasi yang dibangun. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
pengembangan aplikasi. Rancangan tampilan utama aplikasi dapat dilihat pada
gambar 3.3.
Pada halaman utama aplikasi, sudah tersedia seluruh fungsi dan tombol yang
diperlukan oleh pengguna untuk menjalankan semua fungsi yang ada pada aplikasi ini.
Terdapat 4 buah tombol pada menu yang dapat diakses oleh pengguna. Antar muka
aplikasi yang akan dibangun oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 3.4
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 3.4 Rancangan Antarmuka Aplikasi
3.3.1 folder
Tombol pertama yaitu menu folder. Tombol ini berfungsi agar pengguna dapat
menentukan folder mana yang akan disusun. Karena penulis menggunakan sistem
cloud storage dropbox, maka pada saat program pertama kali dijalankan, folder
dasar yangdiakses adalah folder dropbox yang ada di computer masing-masing.
3.3.2 setting
Tombol berikutnya yaitu tombol setting. Tombol ini berfungsi agar pengguna
dapat menentukan format file yang akan disusun. Jika pengguna tidak memilih
satupun dari format yang disediankan pada menu setting, maka sistem akan
memberikan peringatan kepada pengguna agar pengguna harus memilih minimal 1
format sebelum menyimpan setting. Penyusunan tidak bias dimulai jika tidak ada
format yang dipilih pengguna.
Universitas Sumatera Utara
27
3.3.3 sorting
Tombol berikutnya yaitu tombil sorting. Tombol ini berfungsi untuk menjalankan
sistem penyusunan file sesuai format yang ditentukan oleh pengguna pada menu
setting sesuai dengan foldernya masing-masing. Pengguna harus menunggu
penyusunan file selesai sebelum melakukan perintah berikutnya.
3.3.4 exit
Tombol terakhir yaitu tombol exit. Tombol ini berfungsi untuk menutup program.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini akan membahas hasil penelitian yang dilakukan dari aplikasi aransemen data
pada cloud storage system menggunakan metode comparison based sorting sesuai
dengan spesifikasi penerapan yang telah dibahas pada bab 3. Bab ini akan
menjabarkan hasil pada aplikasi untuk menyusun file sesuai sengan ekstensinya.
4.1 Implementasi Sistem
Dalam penelitian ini, aplikasi penyusunan file dibangun dengan menggunankan
Eclipse Java Mars 2.0.
4.1.1 konfigurasi perangkat keras
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
No. Jenis Komponen Komponen yang digunakan
1. Processor Intel(R) Core(TM) i3-2330M
2. Memory 4 GB DDR3
3. Kartu Grafik 1760 MB Intel® HD Graphic 3000
4. Storage
500 GB WDC WD5000BPVT-22HXZ
SCSI
5. Resolusi Layar 1366 x 768 pixel
Tabel 4.1 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan
4.1.2 konfigurasi perangkat lunak
Konfigurasi perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini, baik pada
proses implementasi maupun pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
29
No. Jenis Software Software yang digunakan
1. Sistem Operasi Microsoft(R)
Windows 7 Ultimate 64-bit
2. Image Editor Adobe Photoshop CS5 64-bit
3. Bahasa Pemrograman Java jdk 1.7.0
4. Aplikasi Pemrograman Eclipse Java Mars 2.0
Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan
4.2 Pengenalan Antarmuka Aplikasi
Implementasi rancangan antar muka yang telah diterapkan pada sistem adalah sebagai
berikut.
4.2.1 Antarmuka Utama
Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, aplikasi akan menampilkan file-file
yang terdapat pada cloud storage dropbox pada bagian terluar. Antar muka
utama dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Antarmuka Utama
Universitas Sumatera Utara
30
4.2.2 Menu Folder
Menu folder berguna untuk mengubah target folder yang akan disusun file-file
nya. Pengguna dapat memilih semua folder yang ada didalam komputernya.
Menu folder dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Menu Folder
4.2.3 Menu Setting
Menu setting diimplementasikan agar pengguna dapat memilih format file yang
akan disusun. Terdapat 4 folder yang akan menjadi hasil penyusunan file dan 20
jenis format file yang dapat dipilih oleh pengguna. Dari 4 folder masing-masing
memiliki 5 format file yang dapat dipilih. Tampilan menu setting dapat dilihat
pada gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 4.3 Menu Setting
4.3 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji apakah sistem yang dibangun sudah
berjalan dengan baik dan benar serta telah sesuai dengan perencanaan yang dilakukan
sebelummnya.
4.3.1 Pengujian Menggunakan Metode Black-box Testing
Sistem diuji menggunakan metode Black-box Testing. Black-box Testing adalah
pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan
memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-box mengevaluasi hanya
dari tampilan antar muka dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya
yang terjadi dalam proses detilnya (Ihsan, 2017).
Hasil pengujian menggunakan metode black-box testing akan ditampilkan pada
tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
32
No. Target Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian
1. Menu Folder Menampilkan target folder yang
akan di susun. Berhasil
2. Menu Setting Menampilkan pilihan format file
yang akan dipilih pengguna. Berhasil
3. Menu Sorting Menjalankan sistem penyusunan
file sampai selesai. Berhasil
4. Menu Exit Keluar dari aplikasi. Berhasil
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Menggunakan Metode black-box testing
4.3.2 Pengujian Proses Penyusunan File
Berikut penulis akan menguji semua fungsi dalam aplikasi serta melakukan sorting
terhadap file-file dengan jumlah 100 buah dan dengan ukuran 882 MB di dalam cloud
storage dropbox. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 file-file dropbox yang akan disusun
Universitas Sumatera Utara
33
Berikut penulis akan menampilkan gambar-gambar hasil dari penyusunan pada
dropbox menggunakan aplikasi penyusunan.
a. Folder Terluar dari dropbox Setelah Disusun
Gambar 4.5 File-File dropbox yang Telah Disusun
Sesuai dengan gambar 4.5, terdapat 2 file yang tidak tersusun oleh aplikasi.Kedua
file tersebut memiliki format file epub yang tidak termasuk dalam format file yang
akan disusun.
b. Folder hasil_sorting
Pada folder hasil_sorting terdapat 4 folder yang telah ditentukan oleh aplikasi.
Keempat folder ini yaitu folder Audios, Document, Images, dan Videos. Tampilan
folder hasil _sorting dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Tampilan di dalam Folder hasil_sorting
Universitas Sumatera Utara
34
Berikut akan ditampilkan isi dari hasil penyusunan masing-masing folder :
1. Folder Audios
Folder Audios akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai berikut :
Mp3 (Moving Picture Expert Group Audio Layer 3).
AAC (Advanced Audio Coding).
AMR (Adaptive Multi Rate).
WAV (Waveform Audio).
FLAC (Free Lossless Audio Codec).
Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Audios dapat dilihat pada gambar
4.7.
Gambar 4.7 Tampilan di dalam Folder Audios
2. Folder Documents
Folder Documents akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai
berikut :
DOCX (Open Office XML Document).
PPTX (Open Office XML Presentation).
XLSX (Open Office XML Workbook).
Universitas Sumatera Utara
35
PDF (Portible Document Format).
TXT (Unicode Plain Text File).
Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Documents dapat dilihat pada
gambar 4.8.
Gambar 4.8 Tampilan di dalam Folder Documents
3. Folder Images
Folder Images akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai berikut :
JPEG (Joint Photographic Expert Group).
GIF (Graphics Interchange Format).
PNG (Portable Network Graphic).
BMP (Bitmap Formatted Image).
PSD (Adobe Photoshop Drawing).
Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Images dapat dilihat pada
gambar 4.9.
Universitas Sumatera Utara
36
Gambar 4.9 Tampilan di dalam Folder Images
4. Folder Videos
Folder Videos akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai berikut :
MKV (Matroska Multimedia Container).
FLV (Flash Video).
AVI (Audio Video Interleave).
MP4 (Moving Picture Expert Group Layer 4 Part 14).
3GP (Third Generation Partnership).
Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Videos dapat dilihat pada gambar
4.10.
Universitas Sumatera Utara
37
Gambar 4.10 Tampilan di dalam Folder Videos
c. Laporan Aplikasi
Aplkasi yang dibangun oleh peneliti memiliki laporan setelah penyusunan selesai.
Pada bagian laporan tersebut terdapat log tentang semua perpindahan file sampai
semua file selesai dipindahkan. Tampilan Laporan dapat dilihat pada gambar 4.11.
Gambar 4.11 Tampilan Laporan dari Aplikasi
Universitas Sumatera Utara
38
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang didapat dari penelitian dan pengujian dari
bab 4. Serta membahas tentang saran-saran untuk pengembangan penelitian
berikutnya.
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan penelitian dan pengujian pada bab 4, file yang sebelumnya tidak rapi
telah tersusun dengan rapi sesuai dengan format file yang ditentukan oleh pengguna
sesuai dengan folder masing-masing. Dengan 97 file yang berhasil disusun dan 2 file
yang gagal disusun karena tidak sesuai dengan format file yang ditentukan. Dapat
disimpulkan bahwa metode comparison based sorting dapat digunakan untuk
menyusun file-file didalam sebuah cloud storage tertentu. File-file yang sudah
tersusun juga dapat dengan mudah ditelusuri oleh pengguna.
5.2 Saran
Pada penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk menggunakan metode yang
lebih bagus lagi agar aplikasi tidak hanya membaca format file saja, akan tetapi juga
dapat membaca metadata file tersebut. Penulis juga menyarankan untuk memakai
metode yang dapat membuat pengguna aplikasi memberikan input format file sesuai
keinginan pengguna agar format file yang dapat disusun tidak terbatas.
Universitas Sumatera Utara
39
DAFTAR PUSTAKA
Benardo; Mesterjon; Zulita, Leni N. 2015, Implementasi Metode Selection Sort Untuk
Menentukan Ninai Prestasi Siswa Kelas 3 dan Kelas 4 SD Negeri 107 Seluna.
Jurnal Media Infotama Vol. 11 No.1. Universitas Dehasen Bengkulu
Cormen, Thomas H; Leiserson, Charles E; Rivest, Ronald L. Stein, Clifford (2009).
1990. Inroduction to Algorithms (3rs ed). MIT Press and McGraw-Hill, pp.
191-193.
Daneshyar, Samira; Razmjoo, Majid. 2012. Large-Scale Data Processing Using
Mapreduce in Cloud Computing Environment. International Journal on Web
Service Computing (IJWSC), Vol.3, No.4. Universiti Kebangsaan Malaysia.
Demuth, H. 1956. Electronic Data Sorting. PhD thesis, Stanford University.
Doro, Edi. 2005. Seputar Personal Digital Assistant. Universitas Kristen Maranatha
Ibrahim, Muhammad; Kusnawi. 2013. Analisis dan Implementasi Owncloud Sebagai
Media Penyimpanan pada Yayasan Salman AL – Farisi Yogyakarta. Jurnal
Ilmiah DASI Vol. 14 No. 04. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Ihsan, Adlin. 2017. Implementasi Context Awareness Pada Iinteractive Education
System. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
JU, Jiehui; WU, Jiyi; FU, Jianqing; LIN, Zhijie. 2011. A Survey on Cloud Storage.
JOURNAL OF COMPUTERS, VOL. 6, NO. 8.
Universitas Sumatera Utara
40
Karunanithi, A. Kumar. 2014. A Survey, Discussion and Comparison of Sorting
Algorithms. Thesis. Umea University.
Lumenta, Arie S. M. 2013. Organisasi Cache Memory. e-journal Teknik Elektro dan
Komputer
Ordinary, Arie. 2016. Pengertian File Format dan penjelasan nya. (Sumber :
https://www.tembolok.id/pengertian-file-format-dan-penjelasan/) (15 Januari
2018).
Putra, Made Edwin Wira. 2010. Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort,
Quick Sort dan Heap Sort Dilihat dari Kompleksitasnya. Skripsi. Institut
Teknologi Bandung.
Putranto, D. Damas. 2008. Pengkajian Algoritma Pengurutan-Tanpa-Pembandingan
Counting Sort dan Radix Sort. Skripsi. Institut Teknologi Bandung.
R, Komathi; V, Deepapriya; M, Mohana priya; S, Natteshan N.V. 2016. A Mechanism
For Preventing Duplicate Files in Cloud. International Research Journal of
Computer Science (IRJCS) Issue 04, Volume 3.
Ray, Soumya and Sarkar, Ajanta De. 2012. Execution Analysis of Load Balancing
Algorithms in Cloud Computing Environment. International Journal on
Cloud Computing: Services and Architecture (IJCCSA),Vol.2, No.5.
Rheinadi, Ryan. 2009. Analisis Algoritma Bubble Sort. Skripsi. Institut Teknologi
Bandung
Universitas Sumatera Utara
41
S. Rhea, C. Wells, P. Eaton, D. Geels, B. Zhao, H. Weatherspoon, and J. Kubiatowicz.
2011. Maintenance-Free Global Data Storage. IEEE Internet Computing. Vol
5, No 5, pp. 40-49.
Saptadi, Arief Hendra dan Sari, Desi Windi. 2012. Analisis Algoritma Insertion Sort,
Merge Sort dan Implementasinya Dalam Bahasa Pemrograman C++ .
Universitas Sriwijaya Palembang.
Setyawan, Ardi; Riadi, Imam. 2013. Aplikasi Multimedia Pembelajaran Tentang
Memori Menggunakan Adobe Fflash. Jurnal Sarjana Teknik Informatika
Volume 1 Nomor 1. Universitas Ahmad Dahlan
Vernik, Gil; Shulman-Peleg, Alexandra; Dipply, Sebastian; Formisanoz, Ciro; Jaegery,
Michael C; Kolodner, Elliot K; Villarix, A. Massimo. 2013. Data On-
boarding in Federated Storage Clouds. Proceeding of the 2013 IEEE Sixth
International Conference on Cloud Computing. IEEE Computer Society.
University of Messina
Universitas Sumatera Utara
Top Related