8/17/2019 API Dunia Dan API Neraka
http://slidepdf.com/reader/full/api-dunia-dan-api-neraka 1/1
Api Dunia dan Api Neraka
Ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah
seperti di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk
dimakan. Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa
langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu beliau
berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak.
Maka Allah SWT mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka,
untuk keperluan Nabi Adam tersebut. Malik berkata, “Wahai Jibril, berapa banyak engkau
menginginkan api??”
Jibril berkata, “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma!!”
Malik berkata, “Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan
seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!!”
Jibril berkata, “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja!!”
Malik berkata lagi, “Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak
akan menurunkan air hujan setetespun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak
ada satupun tumbuhan yang hidup!!”
Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang ‘aman’ untuk kehidupan di
bumi?? Karena itu ia berdoa, “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk
kebutuhan Adam di bumi??”
Allah berfirman, “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom)!!”
Maka Jibril meminta api neraka kepada Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi
setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau
mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuhpuluh kali ke dalam tujuhpuluh sungai yang
berbeda. Baru setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam, dan meletakkannya di atas
gunung yang tinggi.
Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi
dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan
asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat
Jibril khawatir. Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke
neraka. Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api
dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia ituumumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya
gelap malam. Nabi SAW pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat
Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu
selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya
(menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia)
menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna
hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak
pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya!!”
Top Related