ANALISIS PERUBAHAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH IMPLEMENTASI BI 7 DAYS REPO RATE
(Skripsi)
Oleh
CAVENRAY JUNDEPTHA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
LAMPUNG
2018
ABSTRAK
ANALISIS PERUBAHAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH IMPLEMENTASI BI 7 DAYS REPO RATE
OLEH
CAVENRAY JUNDEPTHA
Penelitian ini menganalisis tentang perubahan abnormal return yang terjadi di
Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah kebijakan Bank Indonesia yang di
umumkan pada tanggal 19 agustus 2016 yaitu BI 7 Days Repo Rate yang.
sebelumnya Bank Indonesia menggunakan BI Rate sebagai tingkat suku bunga
bank sentral di Indonesia, perbedaan yang signifikan terletak di waktu penetapan
tingkat suku bunga BI 7 Days Repo Rate memiliki waktu penetapan yang lebih
fleksibel yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan sebulan, akan tetapi tingkat suku bunga
BI 7 Days Repo Rate lebih kecil dibandingkan BI Rate. Penelitian ini
menggunakan data yang diambil dari perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2016 pada sektor keuangan, dengan menggunakan
purposive sampling sample terdapat 65 perusahaan yang terpilih dan penelitian ini
menggunakan uji beda untuk pengujian hipotesis. Analisis data menggunakan uji
beda non-parametrik Wilcoxon-Signed Rank Test. Berdasarkan hasil uji statistik
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang
signifikan sebelum dan ssesudah pengumuman BI 7 Days Repo Rate.
Kata Kunci : BI Rate, BI 7 Days Repo Rate, abnormal return
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE ABNORMAL CHANGE OF RETURN BEFORE AND
AFTER THE IMPLEMENTATION OF BI 7 DAYS REPO RATE
By
CAVENRAY JUNDEPTHA
This study analyzed the abnormal return about the changes that happened in
Indonesia stock exchange before and after Bank Indonesia policy which in
Announces on 19 August 2016 i.e. BI 7 Days Repo Rate. previously the Bank
Indonesia use the BI Rate as the interest rate of the central bank in Indonesia, a
significant difference lies in the timing of interest rate determination BI 7 Days
Repo Rate has a more flexible assignment time that is 7 days, 14 days, 21 the day
and month, but BI interest rate 7 Days Repo Rate is much smaller than the BI
Rate. This research uses data taken from companies listed on the Indonesia stock
exchange in the year 2016 on the financial sector, by using purposive sampling
sample there were 65 companies chosen for this research and use test Bede for
hypothesis testing. The analysis of the data using a different test of non-
parametric Wilcoxon Signed-Rank Test. Based on the results of statistical tests
indicate that there is no difference in average abnormal return significantly
before and ssesudah announcement BI 7 Days Repo Rate.
Keywords: BI Rate, BI 7 Days Repo Rate, abnormal return
ANALISIS PERUBAHAN ABNOMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH IMPLEMENTASI BI 7 DAYS REPO RATE
Oleh
CAVENRAY JUNDEPTHA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar lampung pada tanggal 24 Juni
1996, anak keempat dari enam bersaudara, buah cinta dari
pasangan Nanang Junaidy Kurniawan dan Setiawati.
Dilahirkan ditengah-tengah keluarga sederhana, yang mana
ayah berprofesi Wirausaha dan ibu sebagai ibu rumah tangga,
menjadikan motivasi penulis menempuh pendidikan sampai tingkat perguruan
tinggi.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-Kanak Bhakti Ibu pada tahun
2002, melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 2 Labuhan Ratu pada
tahun 2008, menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMPN 4 Bandar Lampung pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
di SMAN 1 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur Paralel dan berhasil lulus
ujian komprehensif pada tanggal 27 Agustus2018.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah
diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Karya ini kupersembahkan kepada:
Kedua orangtuaku, Nanang Junaidy Kurniawan dan Setiawati yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat dan fasilitas untukku meraih
pendidikan hingga saat ini. Terimakasih atas segala pengorbanan yang telah
diberikan kepadaku. Semoga Ibu dan Ayah selalu diberi kesehatan dan
kebahagiaan.
Kakak-kakakku Couragy Agustanza,S.H. , Chyntya Felisiane S.H., Dawny
Destinita, S.E. dan Adikku Charityfio Brian Aprilias Madita dan Deantitan
Clarasya Descalisty atas doa dan keceriaan yang selalu diberikan.
Partner Spesial disaat susah maupun sedih, yang menjadi motivasi untuk tidak
diam dan malas dalam menjalani hidup Nurika Amalia. S.Hub.Int
Seluruh keluarga besar, atas segala dukungan, doa, nasihat dan perhatian yang
telah diberikan.
Sahabat dan teman-temanku, untuk dukungan, keceriaan dan nasihat yang selalu
diberikan.
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
MOTTO
Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan. Kau harus menciptakannya.
(Chris Grosser)
Sedikit lebih beda lebih baik dari pada sedikit lebih baik
(Pandji Pragiwaksono)
Ketika kau sedang mengalami kesusahan dan bertanya-tanya kemana Allah,
cukup ingatlah bahwa seorang guru selalu diam saat tes berjalan.
(Nourman Ali Khan)
Apa yang dibutuhkan bangsa adalah kuku yang lebih kotor dan pikiran yang lebih
bersih.
(Will Rogers)
SANWACANA
Bismillahirahmanirrahim.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Perubahan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Implementasi BI 7
Days Repo Rate ” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
Penulis menyadari banyak kesulitan yang dihadapi dari awal pengerjaan hingga
penyelesaian skripsi ini, karena bantuan, bimbingan, dorongan dan saran dari
berbagai pihak baik moril maupun materil. Dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S. E., M. Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
4. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt.,CA. selaku Pembimbing Utama. Terima
Kasih atas bimbingan, saran, arahan dan nasihat yang telah diberikan selama
proses penyelesaian skripsi.
5. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Pendamping. Terima
kasih atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan selama
proses penyelesaian skripsi.
6. Bapak Dr.Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt.selaku dosen Penguji, atas
masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan untuk penyempurnaan
skripsi ini.
7. Bapak Drs Zubaidi Indra M.M.CA. CPA. selaku Pembimbing Akademik, yang
telah memberikan waktu, saran dan masukan selama penulis menjadi
mahasiswa.
8. Seluruh Karyawan di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis atas bimbingan dan
bantuan selama ini.
9. Teristimewa kepada kedua orang tuaku Nanang Junaidy Kurniawan dan
Setiawati yang sudah membesarkanku dan berjuang untuk mencukupi semua
kebutuhanku, semoga suatu saat nanti aku bisa membalas semua kebaikan
jerihpayah kalian.
10. Kakak Kakakku Couragy Agustanza,S.H. , Chyntya Felisiane S.H., Dawny
Destinita, S.E. dan Adikku Charityfio Brian Aprilias Madita dan Deantitan
Clarasya Descalisty Terima kasih atas dukungannya selama ini.
11. Wa udo ku Arizal dan Bude Sulastri yang sudah membantu dan juga sepupu
Armelia Putri S.E. yang menjadi tempat ku bertanya apabila kesusahan dalam
perkuliahan
12. Seluruh keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih
atas dukungan dan doa yang selalu diberikan.
13. Nurika Amalia S.Hub.Int yang selalu mensupport disetiap waktu dan selalu
ada di setiap sedih dan senangku.
14. Untuk Komunitas Standup Comedy Indo Lampung dan teman temanku yang
bergabung Zayn, Atek, Imam, Achan, Yoyo, Bang Newendi, Bang Aulia,
Agung dan teman teman dari generasi 1 sampai 6 yang sudah mengajari
berkarya dan belajar tentang kehidupan dari sudut pandang yang berbeda.
15. Kawan-Kawan FBB Channel Adil,Toso, Jody, Eki, Kinoy, Dinand, Aap,
Onyet, Apin, Burok , Hendra, (alm) sacred. dll yang sudah menjadi teman
bertualan mencoba hal-hal baru bersama
16. Teman-teman Radio Sonora Lampung Audhy, Sarah , Dina , Hisa , Arin, Kak
yuan dan para mentor-mentor kak shendy, kak kica, kak iwan, kak selvi, kak
emon , kak asa dan lain-lain terimakasih atas senda guraunya selama ini.
17. Teman-teman Paralel Brother 14 M. Rizki Rakhman S.E.,Irfan Hidayat. S.E.
M. Renardi Merdian S.E., Gema Pramudya Ananta S.E., Ari Destriansyah
S.E., M. Ginanda Alfikar S.E. I Gede Purnama S.E. , Wayan Eka Sulastra
Wijaya S.E., M. Reyhan Assegaf S.E. , M Irfan Rahardjo S.E., Haekal
Abubakar S.E., Ferry Pebrizon S.E dan 2 orang teman wanita spesial dikelas
Agessy Sofya Yunizar. S.E. dan Vita Lestari Muzzafarti.
18. Teman teman seperjuangan Akuntansi Paralel 14 lainya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu terimakasih atas kerjasama nya selama ini semoga
kita bisa sukses bersama dan membuktikan kita tidak pantas untuk
direndahkan. See you on top, guys!.
19. Teman- teman driver online Pramuka Line Squad, Jungkys Headshot dan
Driver Online Bersatu yang sudah mengajari untuk menjalani hidup.
20. Teman-teman partner skripsi Agitha Mulyadi S.Hub.Int dan Chindy Fara
ameralda S.Hub Int. yang sudah berjuang bersama-sama.
21. KKN Julids Roi, Zelda, Riri, Rizo dan Leo juga teman satu desa Gaya Baru 1
Seputih Surabaya kak Iqbal, Mba Dewi, Shinta, Novia serta Bapak lurah
Purnomo sidik beserata istri. Terimakasi untuk kebersamaannya selama 40
hari yang tak akan terlupakan.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak dan semoga
Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.
Bandarlampung, 27 Agustus 2018
Penulis,
Cavenray Jundeptha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
ABSTRAK..... ........................................................................................................ ii
ABSTRACT... ....................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
PERSEMBAHAN......... ........................................................................................ ix
MOTTO......... ......................................................................................................... x
SANWACANA ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan .......................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... .................................................................... 6
2.1 Landasan Teori .................................................................... 6
2.1.1 Teori Sinyal .................................................................... 6
2.1.2 Teori Suku Bunga Klasik.. .............................................. 7
2.1.3 Pasar Modal....... .............................................................. 8
2.1.4 Saham.......... .................................................................... 10
2.1.5 Abnormal Return.......... ................................................... 11
2.1.6 Studi Peristiwa (Event Study) .......................................... 13
2.1.7 BI 7 Days Repo Rate ....................................................... 14
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................ 18
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................. 21
2.3 Pengembangan Hipotesis ......................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 23
3.1 Populasi dan Sample ................................................................ 23
3.2 Variable Penelitian ................................................................... 24
3.2.1 Variable Independen ....................................................... 24
3.2.1 Variable Dependen .......................................................... 24
3.3. Teknik Analisis data ................................................................. 26
3.3.1 Statistik Deskriptif ...................................................... 26
3.3.2 Uji Normalitas .............................................................. 26
3.3.3 Uji Beda Wilcoxon Signed Test .................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 28
4.1. Data dan Sampel...................................................................... 28
4.2. Uji Deskriptif............................................................................ 31
4.3 Uji Normalitas.......................................................................... 34
4.4 Uji Beda Wilcoxon Signed Ranked.......................................... 35
4.5 Pembahasan dan Hasil Analisis.............................................. 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................ 41
5.1 Simpulan.................................................................................. 41
5.2 Keterbatasan Penelitian............................................................ 41
5.3 Saran......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ………………………. ...................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………. ...................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Mekanisme BI 7 Days Repo Rate ...................................................... 15
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 21
Gambar 4.1 Rata Rate Abnormal Return T dan T2 ................................................ 37
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ................................................................... 31
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Lolos Seleksi Sampel .............................................. 32
Tabel 4.3 Hasil Stastistik Deskriptif ...................................................................... 34
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................................... 36
Tabel 4.5 Ranks Uji Beda Wilcoxon Signed Ranked ............................................. 38
Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Wilcoxon Signed Ranked .............................................. 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Prosedur Pemilihan Sampel
Lampiran 2 Daftar Perusahaan Lolos Seleksi Sampel
Lampiran 3 Harga Saham Sampel Penelitian
Lampiran 4 Actual Return Penelitian
Lampiran 5 Market Return Penelitian
Lampiran 6 Abnormal Return Penelitian
Lampiran 7 Average Abnormal Return Penelitian
Lampiran 8 Mekanisme BI 7 Days Repo Rate
Lampiran 9 Kerangka Pemikiran
Lampiran 10 Grafik Abnormal Return
Lampiran 11 Hasil SPSS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada ekonomi yang mendasarkan mekanisme pasar, penentuan kuantitas
barang dan jasa yang diproduksi dilakukan oleh pasar, dalam hal ini konsumen
yang mempengaruhi permintaan akan barang tersebut. Mekanisme pasar berfungsi
lewat harga. Harga memiliki fungsi alokasi faktor produksi ke arah produksi
barang-barang yang lebih diminati oleh masyarakat sehingga produksi barang
yang tidak disukai akan mengalami penurunan. Barang dan jasa saham juga ikut
mengalami penurunan apabila perusahaan tersebut tidak disukai baik dari sisi
keuangan perusahaan itu sendiri atau pun dari sisi operasional perusahaan
tersebut. Sebaliknya apabila perusahaan itu baik dari sisi apapun pasti pasar akan
melihat perusahaan itu sebagai perusahaan yang baik dan tingkat pengembalian
sahamnya bisa dipercaya.
Di pasar modal sendiri yang mempengaruhi tingkat pengembalian
bukanlah hanya dari perusahaan itu sendiri tapi bisa saja dari kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah yang berpengaruh terhadap pasar modal itu sendiri.
karena turunnya suku bunga acuan secara otomatis juga akan menarik turun suku
2
bunga simpanan, khususnya deposito. Hal itu lah yang akan membuat pasar modal
menjadi lebih menarik untuk berinvestasi.
Pada 19 agutus 2016 Bank Indonesia mengambil sebuah kebijakan yang
dipercaya untuk bisa menaikan perekonomian di Indonesia. Kebijakan Bank
Indonesia (BI) mengubah suku bunga acuan dari BI Rate menjadi BI 7 Days Repo
Rate yang dinilai akan memberikan sinyal positif bagi perkembangan
perekonomian Indonesia, khususnya di sektor moneter. Perlu dicatat bahwa
pergantian suku bunga kebijakan ini bukan untuk mengubah sikap
(stance) kebijakan moneter Bank Indonesia. Ini juga bukan untuk membuat suku
bunga deposito dan kredit turun secara drastis. Sebaliknya, suku bunga kebijakan
yang baru ini ditujukan agar membuat transmisi kebijakan moneter semakin
efektif dalam merespons perubahan suku bunga di pasar keuangan.
Tingkat bunga BI 7 Days Repo Rate jauh lebih rendah dibandingkan
dengan BI Rate. Saat ini, suku bunga BI 7 Days Repo Rate di level 4,25% dengan
tenor tujuh hari. Sementara, BI Rate yang terkhir di level 6,75% dengan tenor 360
hari. Pemberlakuan BI 7 Days Repo Rate ini akan mendorong sektor perbankan
untuk menurunkan suku bunganya. Di samping itu, posisi BI 7 Days Repo Rate di
pasar over the counter (bukan merupakan suatu lembaga khusus, tetapi
merupakan cara lain memperdagangankan efek). terbilang cukup likuid, sehingga
instrumen ini bisa digunakan sektor perbankan sebagai sumber likuditas. Bukan
itu saja, kehadiran BI 7 Days Repo Rate ini akan semakin mendorong pendalaman
pasar keuangan
3
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap
atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan
diumumkan kepada publik. BI Rate diimplementasikan pada operasi moneter yang
dilakukan BI melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang
untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Perbedaannya yang cukup
signifikan terdapat di waktu penetapannya, BI Rate ditetapkan butuh waktu yang
cukup lama, sedangkan BI 7 Days Repo Rate lebih fleksibel dibandingkan BI Rate
hanya membutuhkan waktu 7 hari, 14 hari, 21 hari ataupun sebulan untuk
menentukan tingkat suku bunganya (www.bi.go.id).
BI 7 Days Repo Rate bisa mengakibatkan terjadi nya perbedaan abnormal
return. Menurut Direktur Utama BEI Tito Sulistio, turunnya suku bunga akan
menekan bunga instrumen investasi di perbankan. Dengan begitu instrumen
investasi di pasar modal akan lebih menarik.karena dengan adanya kebijakan ini
akan memungkinkan nasabah yang ada di bank untuk menginvestasikan uang nya
kepada pasar modal. BI 7 Days Repo Rate ini memiliki tingkat bunga yang
cenderung lebih rendah dibandingkan BI Rate sehingga bisa dipastikan banyak
nasabah yang tergiur untuk menanamkan modalnya dipasar modal, nasabah
akhirnya menjadi investor di pasar modal dan karena semakin banyaknya investor
yang masuk maka kemungkinan besar adanya abnormal return yang terjadi
(https://finance.detik.com).
Penelitian terdahulu tentang BI Rate memberikan hasil yang tidak
signifikan karena masih belum konsisten. Dennis dan Sinta (2012) meneliti
tentang pengaruh BI Rate terhadap Return saham yang terjadi di PT Tampang
4
Batu Bara Bukit Asam (Persero) dan menghasil kan BI Rate berpengaruh secara
signifikan terhadap return saham, dan Yulianto (2011) pada peneilitian nya pada
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011 memberikan
hasil BI Rate berpengaruh terhadap Return Saham secara signifikan, tapi Dwi dan
Nora (2015) dalam penelitiannya hasil uji-t bahwa hari pengumuman BI rate
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham bank milik pemerintah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode januari 2010 sampai dengan desember
2014.
Adanya inkonsistensi hasil pada penelitian yang sebelumnya, maka pada
penelitian ini peneliti akan meneliti bukan dengan BI Rate akan tetapi dengan
kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengenai apakah
terdapat perbedaan terhadap implementasi BI 7 Days Repo Rate mengambil
sampel dari perusahaan perusahaan yang bergerak di sektor keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016. Adapun variable dependen
dalam penelitian ini adalah implementasi BI 7 Days Repo Rate dan variable
independen yang digunakan pada peneltian ini adalah abnormal return.
Berdasarkan latar belakang yang di atas maka judul penelitian ini adalah
“Analisis Perubahan Abnormal Return Terhadap Implementasi BI 7 Days
Repo Rate”.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan perbadaan latar belakang di atas peneliti telah merumuskan
rumusan masalah adalah apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan
sesudah pengumuman BI 7 Days Repo Rate?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapatnya perbedaan
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman BI 7 Days Repo Rate .
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk dijadikan referensi baru
tentang tingkat suku bank sentral Indonesia yaitu BI 7 Days Repo Rate, dapat
dipelajari lebih lanjut dibidang ekonomi Indonesia.
1.4.2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini, penelitian ini bisa digunakan untuk
penelitian selanjutnya dan bisa menjadi pemecah masalah untuk penelitian
penelitian selanjutnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)
Menurut Hartono (2013), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Pada saat informasi diumumkan, pelaku pasar terlebih dahulu
menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik
(good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut
dianggap sebagai signal baik, maka investor akan tertarik untuk melakukan
perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui
perubahan dalam volume perdagangan saham. Sedangkan, menurut Suwardjono
(2014). Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan adalah laporan tahunan. Informasi
yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi yaitu
informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan maupun informasi yang tidak
berkaitan dengan laporan keuangan.
7
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang
relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar.
2.1.2. Teori Suku Bunga Klasik
Menurut kaum klasik, suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun
investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian yang menyebabkan tabungan
yang tercipta pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama yang
dilakukan oleh pengusaha. beranjak dari teori ekonomi mikro, teori klasik
mengatakan bahwa tingkat bunga merupakan nilai balas jasa dari modal. Dalam
teori klasik, stok barang modal dicampuradukkan dengan uang dan keduanya
dianggap mempunyai hubungan subtitusif. Semakin langka modal, semakin tinggi
suku bunga. Sebaliknya, semakin banyak modal semakin rendah tingkat suku
bunga.
Investasi merupakan fungsi tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat
bunga, semakin kecil keinginan masyarakat untuk mengadakan investasi. Karena
keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut akan lebih dari tingkat bunga
(biaya penggunaan pinjaman tersebut). Bilamana terjadi kondisi tingkat bunga
8
dalam keseimbangan, artinya tidak ada dorongan untuk menabung akan sama
dengan dorongan pengusaha untuk melakukan investasi.
Tingkat keseimbangan bunga berada pada io dimana pada tingkat bunga
ini tingkat tabungan yang terjadi sama dengan tingkat investasi. Bilaman tingkat
bunga bergerak naik (berpindah dari io ke i1), maka jumlah investasi (keinginan
investor guna melakukan investasi) berkurang. Kondisi yang terjadi pada tingkat
bunga i1 dananya (mereka akan bersaing menawarkan sehingga tingkat bunga
pada i1) akan bergerak turun atau kembali pada tingkat bunga io.
2.1.3. Pasar Modal
Menurut Husnan (2014) Pasar modal dapat didefinisikan juga sebagai pasar
untuk berbagi instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan pemerintah, public aothorities, maupun perusahaan swasta.
Berdasarkan definisi ini , disebutkan bahwa di pasar modal diperdagangkan
berbagai komoditas modal sebagai instrument jangka panjang. Komoditas modal
tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu modal hutang dan modal sendiri.
Modal sendiri adalah surat berharga yang bersifat penyertaan atau ekuitas seperti
saham, waran, dan right. Sedangkan modal hutang adalah surat berharga yang
bersifat hutang atau sering juga disebut sebagai surat berharga pendapatan tetap
(fixed income) seperti obligasi dan obligasi konversi.
Lebih luas lagi, Hartono (2013) mendefinisikan tiga istilah yang berkaitan
dengan pasar modal yaitu, Pasar adalah suatu situasi dimana para pelakunya
9
(penjual dan pembeli) dapat menegosiasikan pertukaran suatu komoditas atau
kelompok komoditas. Modal adalah suatu yang digunakan oleh perusahaan sebagai
sumber dana untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Sedangkan pasar modal
merupakan suatu situasi dimana para pemjual dan pembeli dapat melakukan
negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas dan
komoditas yang dipertukarkan disini adalah modal”.
Pasar modal menurut Fahmi (2015) adalah tempat dimana berbagai pihak
khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau
memperkuat modal perusahaan. definisi capital market atau pasar modal dalam
pengertian luas dan pengertian khusus adalah Pasar modal merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara
investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan
instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.
Dari beberapa pendapat diatas penulis berpendapat bahwa pasar modal
layaknya pasar tradisional yang mempertemukan pihak kelebihan dana (pembeli
efek) dengan pihak yang kekurangan dana (penerbit efek) yang terhimpun dalam
wadah jual beli instrumen pasar modal hingga terbentuknya permintaan dan
penawaran atas efek. Sedangkan menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8
tahun 2003, pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu : “Kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,perusahaan publik
10
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.”
2.1.4 Saham
Menurut Fahmi (2015), saham merupakan salah satu instrument pasar
modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan
tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan
jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang
telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya. Membeli saham berarti anda telah
memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Para investor yang
menanamkan uangnya disuatu perusahaan pasti tidak untuk merugi dan
kehilangan uangnya di perusahaan. Investor akan senang apabila saham yang
ditanamkan di suatu perusahaan bisa kembali bahkan mendapatkan keuntungan.
Di dunia pasar modal ada suatu alat untuk menghitung tingkat pengembalian
saham yang mungkin bisa membantu para investor menganalisis calon perusahaan
yang akan investor investasikan modalnya.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012), saham (stock) merupakan
tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Seorang yang memiliki saham dia akan bisa mengatur
perusahaan itu apa bila saham yang dia punyai menduduki 2-5 persentase
kepemilikan saham tertinggi.
11
2.1.5 Abnormal Return
Menurut Hartono (2012) Abnormal return adalah selisih antara tingkat
keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Abnormal return sering digunakan sebagai dasar pengujian efisiensi pasar. Pasar
dikatakan efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang menikmati abnormal
return dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan tetapi, abnormal return dapat
digunakan untuk melakukan penilaian kinerja saham. Selain dari kinerja
perusahaan biasanya suatu peristiwa, fenomena, atau kebijakan dari pemerintah
adalah hal yang bisa mempengaruhi pasar modal yang ada di indonesia. adanya
return yang tidak normal yang terjadi di pasar modal menjadi salah satu alat yang
mengukur apakah fenomoena, peristiwa atau kebijakan dari pemerintah
berpengaruh atau tidak terhadap saham itu sendiri.
Menurut Hartono (2012) return ekspektasi dapat dihitung menggunakan 3
model estimasi yakni mean adjusted model, market model dan market adjusted
model.
1. Mean adjusted Model (Model Disesuaikan Rata-Rata)
Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang
sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi
(estimation period). Periode estimasi umumnya merupakan periode
sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga
dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window).
Menggunakan model ini, return ekspektasi suatu sekuritas pada periode
12
tertentu di peroleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut
dengan lamanya periode estimasi. Lamanya jendela tergantung dari jenis
peristiwanya. Jika peristiwanya merupakan peristiwa yang nilai
ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor (misalnya
pengumuman laba dan pembagian dividen), periode jendela dapat pendek,
disebabkan investor dapat bereaksi dengan cepat.
2. Market Model (Model Pasar)
Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar (market model) ini
dilakukan dengan dua tahap yaitu:
a) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi
selama periode estimasi.
b) Menggunakan model ekspektasi untuk mengestimasi return ekspektasi
diperiode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan regresi
OLS (Ordinary Least Square).
3. Market Adjusted Model (Model Disesuaikan Pasar)
Model disesuaikan pasar beranggapan bahwa penduga terbaik untuk
mengestimasi return satu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat
tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi,karena return sekuritas
yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
13
Dalam penitian ini perhitungan abnormal return yang digunakan hanya market
adjusted model (model disesuaikan pasar). Model ini dipilih karena perhitungan
dari model ini yang paling efektif untuk digunakan dibandingkan model lainya.
Market adjusted model juga sering digunakan oleh peneliti peneliti sebelumnya
yang kasus nya menyerupai kasus ini.
2.1.6 Studi Peristiwa (Event Study)
Menurut Hartono (2013) studi peristiwa (event study) merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk
menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan
dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah
kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi
dimaksudkan untuk mengandung informasi (information content), maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai
perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan
abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang
mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada
pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal
return kepada pasar.
14
2.1.7. BI 7 Days Repo Rate
Dalam perekonomian suatu negara pasti memiliki kebijakan moneter yang
dilakukan oleh bank sentral negara itu sendiri, tujuan akhir kebijakan moneter
adalah menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya
tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Untuk mencapai tujuan itu,
bank sentral Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI 7 Days Repo Rate
sebagai instrumen kebijakan utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan
perekonomian dengan tujuan akhir pencapaian inflasi. Namun jalur atau transmisi
dari keputusan BI 7 Days Repo Rate sampai dengan pencapaian sasaran inflasi
tersebut sangat kompleks sehingga memerlukan waktu untuk pencapaianya
(www.bi.go.id).
BI 7 Days Repo Rate memiliki mekanisme yang digunakan sampai
mempengaruhi inflasi tersebut sering disebut sebagai mekanisme transmisi
kebijakan moneter. Pada mekanisme ini Bank Indonesia ingin menggambarkan
tindakan melalui perubahan-perubahan instrumen moneter dan target
operasionalnya yang dipercaya mampu mempengaruhi berbagai variable ekonomi
dan keuangan sebelum akhirnya berpengaruh ke tujuan akhir inflasi. Mekanisme
tersebut terjadi melalui interaksi antara Bank Sentral, perbankan dan sektor
keuangan, serta sektor riil. Perubahan BI 7 Days Repo Rate mempengaruhi inflasi
melalui berbagai jalur, diantaranya jalur suku bunga, jalur kredit, jalur nilai tukar,
jalur harga aset, dan jalur ekspektasi. Berikut ini adalah gambaran dari mekanisme
dari BI 7 Days Repo Rate (www.bi.go.id).
15
Gambar 2.1
Mekanisme BI 7 Days Repo Rate
Pada jalur suku bunga, perubahan BI 7 Days Repo Rate mempengaruhi
suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan. Apabila perekonomian
sedang mengalami kelesuan, Bank Indonesia dapat menggunakan kebijakan
moneter yang ekspansif melalui penurunan suku bunga untuk mendorong aktifitas
ekonomi. Penurunan suku bunga BI 7 Days Repo Rate menurunkan suku bunga
kredit sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan
meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal
perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktifitas
BI 7 Days
Repo Rate
Suku Bunga &
Deposito
Kredit yang
disalurkan
Harga Asset
(saham,obligasi
))
Nilai Tukar
Ekspektasi
Inflasi
Konsumi
investasi
Konsumi
investasi
Produk
Domestik
Bruto
inflasi
16
konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah.
Sebaliknya, apabila tekanan inflasi mengalami kenaikan, Bank Indonesia
merespon dengan menaikkan suku bunga BI 7 Days Repo Rate untuk mengerem
aktifitas perekonomian yang terlalu cepat sehingga mengurangi tekanan inflasi
(www.bi.go.id).
Perubahan suku bunga BI 7 Days Repo Rate juga dapat mempengaruhi
nilai tukar. Mekanisme ini sering disebut jalur nilai tukar. Kenaikan BI 7 Days
Repo Rate, sebagai contoh, akan mendorong kenaikan selisih antara suku bunga di
Indonesia dengan suku bunga luar negeri. Dengan melebarnya selisih suku bunga
tersebut mendorong investor asing untuk menanamkan modal ke dalam
instrument-instrumen keuangan di Indonesia seperti SBI karena mereka akan
mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Aliran modal masuk asing
ini pada gilirannya akan mendorong apresiasi nilai tukar Rupiah. Apresiasi
Rupiah mengakibatkan harga barang impor lebih murah dan barang ekspor kita di
luar negeri menjadi lebih mahal atau kurang kompetitif sehingga akan mendorong
impor dan mengurangi ekspor. Turunnya net ekspor ini akan berdampak pada
menurunnya pertumbuhan ekonomi dan kegiatan perekonomian (www.bi.go.id).
Perubahan suku bunga BI 7 Days Repo Rate mempengaruhi perekonomian
makro melalui perubahan harga aset. Kenaikan suku bunga akan menurunkan
harga aset seperti saham dan obligasi sehingga mengurangi kekayaan individu dan
perusahaan yang pada gilirannya mengurangi kemampuan mereka untuk
melakukan kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi. Dampak perubahan
17
suku bunga kepada kegiatan ekonomi juga mempengaruhi ekspektasi publik akan
inflasi (jalur ekspektasi). Penurunan suku bunga yang diperkirakan akan
mendorong aktifitas ekonomi dan pada akhirnya inflasi mendorong pekerja untuk
mengantisipasi kenaikan inflasi dengan meminta upah yang lebih tinggi. Upah ini
pada akhirnya akan dibebankan oleh produsen kepada konsumen melalui
kenaikan harga (www.bi.go.id).
Mekanisme transmisi kebijakan moneter ini bekerja memerlukan waktu.
Time lag masing-masing jalur bisa berbeda dengan yang lain. Jalur nilai tukar
biasanya bekerja lebih cepat karena dampak perubahan suku bunga kepada nilai
tukar bekerja sangat cepat. Kondisi sektor keuangan dan perbankan juga sangat
berpengaruh pada kecepatan tarnsmisi kebijakan moneter. Apabila perbankan
melihat risiko perekonomian cukup tinggi, respon perbankan terhadap penurunan
suku bunga BI 7 Days Repo Rate biasanya sangat lambat. Juga, apabila perbankan
sedang melakukan konsolidasi untuk memperbaiki permodalan, penurunan suku
bunga kredit dan meningkatnya permintaan kredit belum tentu direspon dengan
menaikkan penyaluran kredit. Di sisi permintaan, penurunan suku bunga kredit
perbankan juga belum tentu direspon oleh meningkatnya permintaan kredit dari
masyarakat apabila prospek perekonomian sedang lesu. Kesimpulannya, kondisi
sektor keuangan, perbankan, dan kondisi sektor riil sangat berperan dalam
menentukan efektif atau tidaknya proses transmisi kebijakan moneter.
(www.bi.go.id)
18
Menurut Direktur Utama BEI, Tito Sulistio (2017) turunnya suku bunga
akan menekan bunga instrumen investasi di perbankan. Dengan begitu instrumen
investasi di pasar modal akan lebih menarik. Ada beberapa keunggulan yang
diberikan BI 7 day repo rate dibanding kan dengan BI Rate. Pertama, waktu
pengumumannya relatif singkat dibandingkan BI Rate yaitu hanya membutuhkan
waktu 7 hari, 14 hari, 21 hari, ataupun sebulan. Kedua, karena pengumumannya
lebih singkat maka tingkat bunga yang diberikan BI 7 Days Repo Rate lebih
rendah dari pada BI Rate.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah
Indonesia yang mempengaruhi pasar modal Indonesia sebagai berikut:
1. Dennis dan Sinta (2012). Hasil analisis menyatakan bahwa tingkat BI Rate
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham PT Tambang Batubara
Bukit Asam (Persero) Tbk. Hasil analisis pada variabel bebas kedua, yakni
Return On Asset (ROA) menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan pada
return saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
2. Rohmanda (2014). Terdapat empat temuan dalam penelitian ini. Pertama,
kurs rupiah, inflasi dan BI Rate berpengaruh secara simultan terhadap harga
saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. Kedua, kurs rupiah
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada masing-masing
Indeks Sektoral BEI. Ketiga, inflasi tidak berpengaruh secara parsial
terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI.
19
Keempat, BI Rate hanya berpengaruh secara parsial terhadap harga saham di
enam Indeks Sektoral BEI, yaitu Indeks Sektor Properti dan Real Estate,
Indeks Sektor Aneka Industri, Indeks Sektor Manufaktur, Indeks Sektor
Perdagangan, Jasa dan Investasi, Indeks Sektor Pertambangan, serta Indeks
Sektor Keuangan.
3. Dwi dan Nora (2016). Hasil didapatkan dari rata-rata return saham yang
didapatkan oleh bank milik pemerintah yang terdiri dari Bank Negara
Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Tabungan
Negara disaat hari pengumuman BI rate dari hasil uji-t bahwa hari
pengumuman BI Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham
bank milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
januari 2010 sampai dengan desember 2014. Sehingga hari pengumuman
BI Rate tidak menjadi tolak ukur bagi para investor dalam menentukan jual
atau beli saham pada bank milik pemerintah.
4. Yulianto dkk (2011) Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai tukar, BI
Rate, dan inflasi secara bersama-sama signifikan pengaruhnya
terhadap return saham perbankan selama periode penelitian 2007 sampai
dengan 2011. Nilai tukar secara parsial (sendiri-sendiri) signifikan
pengaruhnya terhadap return saham perbankan. BI Rate secara parsial
(sendiri-sendiri) tidak signifikan pengaruhnya terhadap return saham
perbankan. Inflasi secara parsial (sendiri-sendiri) signifikan pengaruhnya
terhadap return saham perbankan.
20
5. Ratna dan Sri (2016) Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
variabel BI Rate, nilai tukar dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap
harga saham perbankan. secara parsial, variabel BI Rate dan inflasi tidak
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sedangkan
variabel nilai tukar terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
6. Satria dan Komang (2016) Hasil menunjukan bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, tingkat inflasi dan
nilai kurs rupiah tidak berpengaruh terhadap return saham dan produk
domestik bruto berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.
7. Fatih dan Ismiyanti (2015) Hasil regresi menunjukkan bahwa perubahan BI
Rate tidak signifikan efek pada pengembalian pasar. Hasil ini menunjukkan
bahwa pada saat pengumuman tersebut BI Rate tidak memberikan pengaruh
apa pun pada return pasar LQ45. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh efek
perubahan BI Rate untuk mengembalikan volatilitas LQ45. Volatilitas
meningkat dengan pengumuman peningkatan perubahan BI Rate.
Selanjutnya, variabel kontrol, inflasi dan indeks produksi industri tidak
memiliki pengaruh signifikan baik pada imbal hasil pasar dan volatilitas
LQ45 sehingga variabel kontrol ini tidak dapat digunakan untuk
memprediksi pengembalian pasar dan volatilitas pengumuman BI Rate saat
ini LQ45.
8. Cahyaningdyah dan Cahyasani (2017) Hasil penelitian, uji reaksi pasar
saham tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rata-rata
pengembalian abnormal sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan BI
21
Rate. Saat menguji reaksi dengan menggunakan volume perdagangan rata-
rata indikator aktivitas menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
periode sebelum dan sesudahnya pengumuman kenaikan BI Rate.
9. Agung (2017) Hasil perhitungan Independent Sample t-test menunjukkan
bahwa terdapat abnormal return positif signifikan di sekitar tanggal
peristiwa, yang berarti investor merespon peristiwa pengumuman Paket
Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK ini sebagai kabar baik. Hasil uji
Wilcoxon Signed Rank Test membuktikan bahwa terdapat perbedaan positif
signifikan ratarata abnormal return antara sebelum dan saat peristiwa, dan
terdapat perbedaan negatif signifikan rata-rata abnormal return antara saat
dan setelah peristiwa.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini akan dijelaskan dengan
gambar berikut :
Gambar 2.2.
Kerangka Pemikiran
Abnormal
return sebelum
pengumuman.
Abnormal
return sesudah
pengumuman.
Pengumuman
kebijakan BI 7
Days Repo Rate
22
2.4 Pengembangan Hipotesis
Dengan adanya kebijakan Bank Indonesia yang mengenalkan tingkat suku
bunga baru. Menurut teori klasik tingkat suku bunga yang lebih rendah
dibandingkan sebelumnya ini memungkinkan nasabah yang menaruh uangnya di
bank akan memilih pasar modal sebagai tempat yang bisa untuk berinvestasi
karena akan lebih menguntungkan dibandingkan menaruh uang nya di bank.
Banyaknya nasabah yang mengubah kebiasaan berinvestasi yang awalnya
berinvestasi di bank dan kemudian pindah ke pasar modal maka akan
menghasilkan permintaan akan saham yang meninggkat dari biasanya, dan
naiknya permintaan saham diperkirakan bisa mengakibatkan adanya return yang
tidak normal di pasar modal itu sendiri. Oleh karena itu maka hipotesis penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut : “terdapatnya perbedaan abnormal return
sebelum dan sesudah pengumuman BI 7 Days Repo Rate”.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Menurut Arikunto (2013) populasi adalah keseluruhan dari subjek
penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang
sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh
individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Populasi di dalam penilitian
ini adalah perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2016. Sedangkan pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive
sample. Menurut Sugiyono (2017) purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan pemilihan sampel dengan
menggunkan purposive sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki
kriteria sesuai dengan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sampel yang dipilih
sengaja ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh penulis
untuk mendapatkan sampel yang representatif. Adapun kriteria tersebut yaitu :
1) Perusahaan yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2016 yang
bergerak di bidang keuangan
2) Perusahaan yang memiliki laba dan informasi keuangan atau data-data
keuangan secara lengkap sepanjang tahun 2016.
3) Perusahaan yang aktif selama observation trading .
24
4) Perusahaan yang tidak melakukan coorporate action pada periode
penelitian.
3.2 Variable Penelitian
3.2.1 Variable Independen
BI 7 Days Repo Rate
Pada tanggal 19 agustus 2016 Bank Indonesia selaku bank sentral yang ada
di indonesia mengeluarkan suatu kebijakan moneter dengan menambahkan satu
tingkat suku bank yang lebih fleksibel di bandingkan BI Rate. Hal ini dilakukan
agar suku bunga kebijakan dapat secara cepat memengaruhi pasar uang, perbankan
dan sektor riil. Instrumen BI 7 day repo rate sebagai acuan yang baru memiliki
hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang, sifatnya transaksional atau
diperdagangkan di pasar, dan mendorong pendalaman pasar keuangan.
3.2.2 Variable Dependen
Abnormal Return
Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal
return adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan event window dengan
menggunakan periode penelitian H-5 sebelum 19 Agustus 2016 H+5 setelahnya
difokuskan pada pengujian reaksi pasar terhadap pengumuman peristiwa
perubahan BI Rate menjadi BI 7 Days Repo Rate. Selain itu periode pengumuman
rating peringkat yang singkat tidak dapat menggunakan periode estimasi yang
25
panjang karena return yang terjadi saling tumpang tindih dengan periode
pengumuamn sebelumnya.
Menurut Hartono (2010) cara untuk menghitung Abnormal Return dengan
perhitungan Market Adjusted Model adalah sebagai berikut:
1) Menghitung Actual Return (R) harian dari masing-masing saham
perusahaan sampel dalam jangka waktu 11 hari, yaitu 5 hari sebelum
pengumuman sampai dengan 5 hari setelah pengumuman
Ri.t = 𝐏𝐢.𝐭−𝐏𝐢.𝐭−𝟏
𝐏𝐈.𝐭−𝟏
Keterangan :
Ri t = Actual Return pada hari ke t
Pi.t = Harga saham hari ke t
Pi.t-1 = Harga saham sebelum hari ke t
2) Market Return (RM)
RMt= 𝐈𝐇𝐒𝐆𝐭−𝐈𝐇𝐒𝐆.𝐭−𝟏
𝐈𝐇𝐒𝐆𝐭−𝟏
Keterangan :
RMt = Market Return pada hari ke t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan sebelum hari ke t
3) Abnormal Return (AR)
ARt = Ri.t –RMt
Keterangan :
ARt = Abnormal Return pada hari t
26
RMt= Market Return pada hari ke t
Ri t= Actual Return pada hari ke t
4) Menghitung Average Abnormal Return (CAAR)
AARt= ARt / N
Keterangan :
AARa= Average Abnormal return pada hari ke a , yaitu pada t-5 sampai
dengan hari ke t
ARt = Abnormal return pada hari ke t
N = jumlah periode
3.3. Teknik Analisis data
3.3.1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2016) Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran atau deskripsi suatu yang dilihat dari nilai rata-rata(mean),
nilai minimum, nilai maksimum dan nilai standard deviasi dari data penelitian.
3.3.2. Uji Normalitas
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji
kolmogorov-smirnov test. Uji statistik kolmogorof –smirnov menggunakan taraf
signifikansi 0,05 atau pun 5% , data dinyatakan normal apa bila lebih besar dari 5
% atau 0,05. Pedoman pengambil keputusan dengan menggunakan one sample
kolmogorov-smirnov sebagai berikut :
27
1) Nilai signifikansi atau probabilitas diatas 5% atau 0,05 , maka distribusi
data dianggap normal
2) Nilai signifikansi atau probabilitas kurang atau sama dengan 5% atau
0,05, maka distribusi data dianggap tidak normal
3.3.3. Uji Beda Wilcoxon Signed Ranked
Menurut Ghozali (2016) Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-
hasil pengamatan yang berpasangan dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon
sign rank test ini digunakan hanya untuk data yang bertipe interval atau ratio.
Wilcoxon merupakan bagian dari statistik non parametrik jadi dalam uji ini
distribusi data tidak diharuskan normal. Wilcoxon digunakan sebagai alternatif dari
uji beda paired sample t-test, jika data tidak berdistribusi normal.
41
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perubahan
abnormal return yang signifikan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 di sektor
keuangan sebelum dan sesudah karena adanya implementasi BI 7 Days Repo Rate.
Dengan menggunakan uji beda paired sample t-test penelitian ini dilakukan dengan
menguji perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah BI 7 Days Repo Rate
diterapkan, hasil hipotesis yang diperoleh menunjukan hipotesis tidak terdukung,
atau pada penelitian ini dapat di simpulkan tidak terdapat perbedaan abnormal
return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman BI 7 Days
Repo Rate pada tanggal 19 agustus 2016.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai
berikut :
42
1) Penelitian ini hanya dilakukan pada pengumuman BI 7 Days Repo Rate
yaitu sebelum dan sesudah tanggal 19 Agustus 2016 dan hanya 5 hari
sebelum dan 5 hari sesudah.
2) Penelitian ini hanya menggunakan populasi dari perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia 2016 yang bergerak di sektor keuangan. Oleh
karna itu hasil penelitian ini tidak bisa diterapkan secara umum.
3) Penelitian ini hanya menggunakan 1 variabel dependen yaitu abnormal
return.
4) Penelitian terhadap BI 7 Days Repo Rate belum pernah dilakukan sehingga
informasi informasi pada penelitian ini sulit untuk di dapatkan.
5.3 Saran
Adapun saran yang ingin di sampaikan oleh peneliti untuk peneilitian
selanjutnya adalah sebagai berikut :
1) Untuk peneltian selanjutnya diharapkan untuk memperluas sampel yang
ada bisa dari perusahaan manufaktur, perusahaan real estate, Perusahan
jasa, perusahaan dagang, dan lain-lain.
2) Untuk penelitian selanjutnya menggunakan variabel lain yang bisa
digunakan pada penelitian ini seperti : harga saham, return saham, dan
variabel lain yang bisa berpengaruh terhadap Implementasi BI 7 Days
Repo Rate
DAFTAR PUSTAKA
Agung. 2017. Reaksi Investor Pasar Modal Indonesia Terhadap Paket Kebijakan
Ekonomi Tahap I Jokowi–Jk (Studi Pada Saham Lq 45 Periode Agustus
2015–Pebruari 2016) . Media Ekonomi Dan Manajemen Vol. 32 No. 1
Januari 2017.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
cipta.
Brigham. 1999. Financial management Theory and Pactice. The Dryden Press.
Orlando.
Cahyaningdyah Dan Cahyasani. 2017. Analisis Reaksi Pasar Modal Atas
Pengumuman Kenaikan Bi Rate Tanggal 12 November 2013 Jurnal
Maksipreneur, Vol. Vi, No. 2, Juni 2017
Corrdo, Charles J. and Jordan, Bradford D. 2000. Fundamentals of Invesment
Analysis. Fourth Edition. Mc Graw Hill. Singapore.
Dennis dan Sinta.2013.Analisis Pengaruh Bi Rate, Return On Asset, Dan Return
On Equity Terhadap Return Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk. Periode 2007-2011.Jakarta. Jurnal Manajemen Atma Jaya.
Vol. 10, No. 2.
Dwi dan Nora. 2016. Pengaruh Hari Pengumuman Bi Rate Terhadap Return Saham
Di Sektor Perbankan Milik Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014. e-Proceeding of Management : Vol.3, No.1
Bandung.
Darmadji dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.
Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfa Beta.
Fatih dan Ismiyanti. 2015 Pengaruh Perubahan Bi Rate Terhadap Market Return
Dan Volatilitas Indeks Lq45. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan. Tahun
8. No 1
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Percetakan Universitas Diponegoro.
Husnan, Suad. 2015. Dasar-dasar teori portofolio dan analisis sekuritas (edisi 5).
Yogyakarta :UPPN STIM YKPN
Jogiyanto, Hartono. 2012. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketujuh.
Yogyakarta. Bpfe.
..............................., 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE
Yogyakarta, Edisi Kedelapan, Yogyakarta.
..............................., 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman, BPFE Yogyakarta, Edisi Keenam, Yogyakarta.
Rohmanda. 2014. Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi Dan BI Rate Terhadap Harga
Saham. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 13, No.4
Ratna Dan Sri. 2016. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Dan Inflasi
Terhadap Harga Saham (Studi Pada Sub-Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2015). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 35 No. 2
Satria dan Komang. 2016. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Nilai
Kurs Rupiah Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Return Saham. E-
Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
................................, 2013. Statistika untuk penelitian .Bandung. Alfa Beta
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, edisi
ketiga cetakan kedelapan.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Wahyudi, Sugeng. 2003. Pengukuran Return Saham. Jurnal Ekonomi. Suara
Merdeka.
Yulianto, Dkk.2011.Pengaruh Nilai Tukar, Bi Rate Dan Inflasi Terhadap Return
Saham Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007 – 2011. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.8, No 1
Top Related