i
ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GOOGLE
CLASSROOM ERA PANDEMIC COVID-19
MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
SEPTI INDRI PRATIWI
NIM. 23060160004
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GOOGLE
CLASSROOM ERA PANDEMIC COVID-19
MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
SEPTI INDRI PRATIWI
NIM. 23060160004
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Persetujuan Pembimbing
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Septi Indri Pratiwi
NIM : 23060160004
Fakultas : Tarbiyah dan Imu Keguruan
Program Studi : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Judul : “ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
GOOGLE CLASSROOM ERA PANDEMIC COVID-19
MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP PADA
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021.”
Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk
diujikan dalam munaqosah. Demikian nota pembimbig ini dibuat, untuk menjadi
perhatian dan digunakan sebagai mestinya.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.
Salatiga, 13 Oktober 2020
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
vii
MOTTO
“Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis”.
(Aristoteles)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua saya Bapak Sudarno danIbu Yuli Astuti sebagai
wujud baktiku atas segala yang telah mereka berikan, kasih
sayang,ketulusan. Beliaulah motivator, insirator dan sumber
kebahagiaan untukku.
2. Adik Saya Alif dan Gilang yang memberikan keceriaan dalam
hidupku.
3. Riski Aprianto yang selalu siap kurepotkan dan selalu sabar
menghadapiku.
4. Sahabat dan teman dekat yang selalu memberikan motivasi kepada
saya dan membantu menyelesaikan skripsi ini
5. Sahabat-sahabatku PMII, HMPS Tadris IPA, DEMA FTIK, serta
keluarga Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga (Scientist in Laga) khususnya
angkatan 2016 selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
berbagi ilmu.
6. Keluarga KKN kecamatan Candi Mulyo, Desa Kembaran dan
Keluarga PPL SMP Negeri 9 Salatiga yang selalu memberikan
pengalaman dan semangat.
7. Teman-teman kost yang selalu menemani dalam mengerjakan skripsi.
8. Untuk ALMAMATER kebanggaanku, terimakassih atas segalanya.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu
memberikan nikmat, dan hidayah-Nya. Sehingga skripsi dengan judul Analisis
Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom Era Pandemic COVID-19 Materi
Klasifikasi Materi dan Perubahannya Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga
Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, yang menjadikannya
suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat
mereformasikan umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terangbenerang
yakni dengan ajaran agama islam.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivai, dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah
skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih setulusnya
kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Zakiyuddin,M.Ag. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof.Dr.Mansur,M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr.Eni Titikusumawati.S.Pd,.M.Pd, Selaku ketua jurusan Program Studi
Tadris IPA.
4. Ibu Dr.Hj.Maslikhah,S.Ag.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Bapak Prof.Dr.Budiyono Saputro,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membimbing denga ikhlas, mengarahkan, dan
meluangkan waktunya untuk penulis, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
x
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan, serta staff maupun karyawan IAIN Salatiga,
sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
7. Teman-teman Tadris Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 2016.
8. Bapak/Ibu guru karyawan SMP Negeri 9 Salatiga telah membantu
penulis dalam pelaksanaan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas VII C yang telah mendukung dan memantu dalam
pelaksanaan penelitian,
Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga penelitian ini
dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 2 Oktober 2020
Penulis
Septi Indri Pratiwi
NIM.23060160004
xi
ABSTRAK
Pratiwi,Septi,Indri.2020. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom
Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga Tahun Pelajaran 2020/2021.
Skripsi, Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Tarbiah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.Pembimbing: Dr.Budiyono Saputro,M.Pd.
Kata Kunci : Google Classroom; Pandemic COVID-19; Materi Klasifikasi
Makhluk Hidup
Penelitian pembelajaran Google Classroom era pandemic COVID-19 materi
Klasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga tahun
pelajaran 2020/2021 bertujuan untuk (1) mengetahui pelaksanaan (2) megetahui
persepsi guru (3) megetahui persepsi siswa (4) mengetahui faktor pendukung dan
penghambat
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subyek dalam
penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas VII C SMP Negeri
9 Salatiga yang berjumlah 30 siswa dengan rincian 16 siswa perempuan dan 14
siswa laki-laki. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan
sekunder. Dalam teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam teknik analisis data peneliti menggunakan
model Miles and Huberman. Pengecekan keabsahan data, meliputi 4 karakteristik
dalam penelitian yaitu credibility, transferability, dependability, dan
confirmmabilit.
Hasil penelitian pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makluk hidup kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga menyimpulkan
bahwa (1) pelaksanaan meliputi: tujuan pembelajaran materi klasifikasi makhluk
hidup ini sudah sesuai indikator, guru memberikan materi dengan rinci, guru
menggunakan media gambar, metode pembelajaran menggunakan discovery,
Strategi yang digunakan, guru mengingatkan siswa sebelum pembelajaran
dimulai, penilaian pembelajaran google classroom belum berhasil mencapai
KKM secara klasikal.(2) Persepsi siswa sangat menarik, media yang sesuai dapat
memberikan pemahaman, kelebihan dapat belajar dimanapun, kelemahan guru
slow respons. (3) Persepsi guru antara lain: guru memberikan secara rinci, media
pembelajaran menggunakan media gambar, guru menggunkan metode discovery,
strategi yang digunakan guru mengingatkan siswa terlebih dahulu di
whatshapp,kelebihan fitur lengkap, kelemahan siswa kurang siap. (4) Faktor
Pendukung Dan Penghambat antara lain: faktor pendukung adanya kerja sama
antara guru dan wali murid, dan factor penghambat siswa belum siap dalam
pembelajaran online.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR .................................................................................................... i
LOGO ................................................................................................................... vii
SAMPUL DALAM .............................................................................................. vii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
1. Manfaat Teoritis ....................................................................................... 5
2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 5
3. Pengesahan Istilah .................................................................................... 6
4. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9
A. Landasan Teori ............................................................................................. 9
1. Pengertian Pembelajaran .......................................................................... 9
2. Pandemic COVID-19 ............................................................................. 16
3. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup ......................................................... 18
F. Kajian Pustaka ............................................................................................ 27
xiii
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 32
C. Sumber Data ............................................................................................... 32
D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 33
E. Analisis Data .............................................................................................. 36
F. Pengecekan Keabsahan Data..................................................................... 39
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ................................................... 45
A. Paparan Data .............................................................................................. 45
1. Sejarah SMP Negeri 9 Salatiga .............................................................. 45
2. Identitas Sekolah .................................................................................... 46
3. Visi Misi SMP Negeri 9 Salatiga ........................................................... 47
4. Gambaran Informasi ............................................................................... 49
B. Analisis Data .............................................................................................. 49
1. Hasil penelitian ....................................................................................... 49
2. Pembahasan ............................................................................................ 66
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 74
A. Simpulan .................................................................................................... 74
B. Saran ........................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Makhluk Hidup ................................................................... 19
Tabel 2.2 Fungsi Bagian Mikroskop ..................................................................... 21
Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah 46
Tabel 4.2 Daftar Nama Informan 49
Tabel 4 3 Hasil Penilaian Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas VII C.......... 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Interaksi Komponen Pengajaran ....................................................... 11
Gambar 2.2 Bagian Mikroskop ............................................................................. 21
Gambar 2.3 Contoh Kelompok Prostita ................................................................ 24
Gambar 2.4 Monera .............................................................................................. 25
Gambar 2 5 Pembagian Kelompok Jamur ............................................................ 25
Gambar 2.6 Tumbuhan (a) juniper (b) cemara (c) damar dan (d) pinus ............... 26
Gambar 3.1 Komponen analisis data (Flow Model) 37
Gambar 4.1Tujuan Pembelajaran 51
Gambar 4.2 Media Pembelajaran Gambar ............................................................ 53
Gambar 4.3Metode Discovery .............................................................................. 54
Gambar 4.4 Strategi Pembelajaran ........................................................................ 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar dalam pandangan islam sangat luas. Manusia setiap hari tidak
lepas dari belajar. Dengan belajar manusia mengetahui hal-hal baru yang
belum diketahui. Allah memperintahkan Nabi Muhammad SAW untuk
mencari ilmu melalui surat Al-Alaq (90) ayat 1-5 yang berbunyi:
(3) (2) (1)
(5) (4)
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah,
dan tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan
perantara kalam. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahui.”
(Depatermen Agama RI: 2010)
Proses pembelajaran memiliki peran penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Agar menciptakan pembelajaran yang bermakna tentunya
harus mengoptimalkan pembelajaran yang lebih diarahkan pada aktivitas
modernisasi. Pendidikan merupakan sarana dan proses yang
dikembangkanoleh manusia untuk memanusiakan manusia. Menurut Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
2
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa (Arif
Rohman 2009.10).
Berdasarkan uraian diatas, tujuan pendidikan yaitu untuk
mengembangkan potensi dan ketrampilan siswa sehingga potensi dan
ketrampilan juga semakin berkembang. Maka berbagai bidang dalam
kehidupan berkembang. Dunia informatika adalah salah satu bidang yang
berkembang pesat dan sangat berpengaruh di dunia kehidupan, termasuk
dalam pendidikan. Saat ini banyak teknologi modern yang sering digunakan
baik televisi, radio, VCD, LCD dan komputer. Yang kini produk modern juga
telah merambah di dunia pendidikan.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah dampak
pandemic COVID-19, kususnya Indonesia, pemerintah berupaya untuk
memputuskan rantai penularan COVID-19 dengan cara pembelajaran jarak
jauh untuk seluruh lembaga pendidikan, dan membatasi aktivitas manusia
diluar rumah agar membatasi interaksi antar banyak orang. Pelaksaanaan
proses bembelajaran dering era pandemic COVID-19 ini guru dituntut untuk
memilih menggunakan metode yang tepat agar proses belajar mengajar tetap
agar proses belajar mengajar tetap berlangsung.
Dalam penerapan pembelajaran secara dering maka membutuhkan
kesiapan untuk tenaga pendidikan (guru) maupun siswa. Salah satunya metode
pembelajaran online yang saat ini sedang berkembang dan mulai digunakan
adalah Google classroom adalah aplikasi alternative yang tepat karena dapat
3
dilakukan dimanapun. Baik dirumah maupun diluar rumah, sehingga dapat
memudahkan guru dalam mengajar. Google lassroom dapat mengirim materi
dan mengirim soal-soal dan diakses melalui perangkat seluler ataupun web.
SMP Negeri 9 Salatiga merupakan salah satu sekolah yang telah
memanfaatkan e-learning sebagai media pembelajaran dimana kegiatan
pembelajaran e-learning di sekolah tersebut memanfaatkan Google
Classroom. Dalam proses pembelajaran siswa diberi materi siswa langsung
dapat memahami materi yang diberikan guru melalui Google Classroom
tersebut. Selain itu siswa diberi tugas oleh guru dan mengikirimkan hasil
tugas.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan mengkaji sejauh
mana pembelajaran Google Classroom era pandemic COVID-19 maka
peneliti ini fokus untuk meneliti tentang “ Analisis Pelaksanaan Pembelajaran
Google Classroom Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga Tahun Pelajaran
2020/2021”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Google Classroom era pandemic
COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas VII SMP
Negeri 9 Salatiga ?
4
2. Bagaimana persepsi guru terhadap pembelajaran Google Classroom era
pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup?
3. Bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran Google Classroom era
pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup?
4. Bagaimana factor pendukung dan penghambat pembelajaran Google
Classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari permaalahan yang telah dipaparkan maka tujuan dari
peneliti ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Google Classroom era
pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup pada siswa kelas
VII SMP Negeri 9 Salatiga.
2. Untuk megetahui persepsi guru dan siswa terhadap pembelajaran Google
Classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
3. Untuk megetahui persepsi guru terhadap pembelajaran Google Classroom
era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
4. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat pembelajaran
Google Classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk
Hidup.
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang jelas
bagi para pembaca serta dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai pelaksanaan pembelajaran Google Classroom
era pandemic COVID-19. Disamping itu dapat diketahui bagaimana guru
dapat melaksanakan pembelajaran Google Classroom.
2. Manfaat Praktis
Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pedomandalam mengatasi pembelajaran era pandemic.
a. Bagi Peneliti, penelitian ini sebagai media untuk mendapatkan
pengalaman langsung melalui penelitianyang dilakukan sehingga
peneliti memperoleh wawasan baru tentang penerapan pembelajaran
Google Classroom era pandemic COVID-19,dan juga dapat
menjadikan yang diteliti ini sebagai referensi ketika peneliti mulai
mengajar nanti.
b. Bagi IAIN Salatiga, peneliti ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan khususnya mahasiswa Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
dan juga sebagai khazanah bagi perpustakaan IAIN Salatiga.
c. Bagi Peneliti Lain, Penelitian ini dapat menjadi pedoman, sumber
informasi dan referensi penelitian selanjutnya.
6
E. Pengesahan Istilah
Penegasan istilah ini dimaksudkan untuk memperjelas kata-kata
atau istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian ANALISIS
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GOOGLE CLASSROOM ERA
PANDEMIC COVID-19 MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2020/2021.
Pemaparan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Pengertian Pembelajaran Google Classroom
a. Pengertian Pembelajaran
Sudjana (2000:6) pembelajaran adalah upaya guru
dalam membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar.
Setelah memperoleh pengetahuan,ketrampilan dan pengalaman
melalui proses pembelajaran diharapkan terjadi perubahan
sikap pada siswa.
Menurut Gagnedan Briggs dalam Supratman (2012:10)
pembeljaran adalah suaturangkaian peristiwa yang
mempengaruhi siswa sehingga perilaku perubahan perilaku
yang disebutdengan hasil belajar siswa dapat terfasilitasi.
Berdasarkan definisi diatas, penulis menyimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan interaksi anatara guru dan
siswa yang terfasilitasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara terencana oleh
7
guru dengan tujuan mencapai hasil belajar yang baik. Setelah
proses pembelajaran diharapkan terjadi perubahan sikap pada
siswa.
b. Google Classroom
Google Classroom sebuah aplikasi yang memungkinkan
terciptanya ruang kelas didunia maya. Selain itu, google
classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas
bahkan menialai tugas-tugas yang dikumpulkan (Hammi,2017).
Dengan demikian, aplikasi ini dapat membantu
mumudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses
belajar di era pandemic COVID-19 dengan lebih mendalam.
2. Pandemic COVID-19
Pada awal tahun 2020 ini dikejutkan dengan adanya wabah
virus corona (COVID-19) yang hampir menginfeksi seluruh
Negara di dunia, hingga mengakibatkan pandemic global. Gejala
COVID-19 umumnya berupa demam 38°C, batuk kering, dan sesak
nafas serta dampak paling buruk yaitu kematian (Adib.2020:29)
Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan virus yang
terkait dengan infeksi pernafasan, merujuk pada virus yang
menyerang dan berkembang biak di sel epitel saluran pernafasan
yang dapat menyebabkan gejala pernafasan dan sistematik. Virus
corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang
tidak tesegmentasi.
8
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pademi COVID-
19 merupakam penyakit yang mematikan dan penyebaran dengan
sangat cepat menyebabkan Pandemi Global.
3. Klasifikasi Makhluk Hidup
Pembelajaran klasifikasi makhluk hidup merupakan materi yang
diajarkan pada semester 1 kelas VII. Pembelajaran klasifikasi
makhluk hidup perlu dilakukan dengan baik mengingat bahwa
mahkluk hidup sangat beraneka ragam. Untuk mempermudahkan
mengenalnya, maka dilakukan pengelompokan makhluk hidup.
F. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan disusun menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, fokus
penelitian, tujuan penelitian, penegasan istilah, sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pelaksanaan pembelajaran
Google Classroom era pandemic COVID-19, serta penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada hal ini dijelaskan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
sumber data, teknih pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan
keabsahan data.
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
9
Pada bab ini akan dipaparkan data yang penulis dapat dan analisis data
berupa hasil penelitian serta pembahasan, mengenai pelaksanaan pembelajaran
Google Classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup
pada siswa kelas VII SMP Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2020/2021.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
Sedangkan akhir skripsi ini berisi lampiran-lampiran yang mendukung isi dari
skripsi, daftar pustaka, dan riwayat hidup penulis.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pembelajaran
Secara umum, pembelajaran merupakan suatu proses perubahan,
yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya
dengan lingkungannya dalam memenuhi hidupnya. Secara lengkap
pengertian pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan.
Pembelajaran adalah proses mental dan emosional, serta berfikir,
dan merasakan. Seseorang pembelajar dikatakan melakukan pembelajaran
apabila pikiran dan perasaannya aktif. Menurut Sabri menyapaikan bahwa
orang yang sudah aktif terlibat dalam proses pembelajaran diharapkan
akan bisa merasa lebih bahagia dan lebih pantas untuk melakukan
pemanfaatan alam sekitar (Amin,2015:98)
Berdasarkan definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran merupan suatu proses perubahan perubahan dalam interaksi
dengan lingkungan dan alam sekitar.
10
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian
rupa menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanakan mencapa hasil
yang diharapkan (Sudjana, 2010: 136).
Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai
edukatif, nilai edukatif mewanai interaksi yang terjadi antara guru dan
pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai
(Syaiful dkk,2010:1)
Dalam peksanaan pembelajaran guru melakukan beberapa tahap
pelaksanaan pembelajaran anttara lain :
b. Membuka pelajaran
Kegiatan pembuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan
guru untuk menciptakan suasana pelajaran yang memungkinkan siswa
siap secara mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c. Penyampaikan materi pembelajaran
Penyampaian materi pembelajaran merupan inti dari suatu
proses pelaksanaan pembelajaran. Dalam penyampaian materi, guru
menyampaikan secara berurutan dari materi yang paling mudah
terlebih dahulu, untuk memaksimalkan penerimaan siswa terhadap
materi yang disampaikan guru. Maka guru menggunakan metode
mengajar sesua dengan materi dan menggunakan media sebagai alat
bantu menyampaikan materi pembelajaran.
11
d. Penutup Pembelajaran
Kegiatan penutup pembelajaran adalah kegiatan kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam
kegiatan ini guru melakukan evaluasi terhadap materi yang telah
disampaikan.
2. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses sudah tentu harus dapat
menggembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar.
Keempat persoalan ( tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian).
Menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar
mengajar. Scara skematis keempat komponen tersebut dapat digambarkan
dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 2 1 Interaksi Komponen Pengajaran
(Sumber: Sudjana, 2010:30)
12
a. Tujuan
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen
utama yang harus diterakan dalam proses mengajar yang mempunyai
fungsi indikator keberhasilan pengajar. Tujuan ini dasarnya adalah
rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan
dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan pengalaman dan
kegiatan belajar dalam proses pengajaran (Sudjana,2010: 63).
b. Bahan
Tujuan yang jelas dan oprasional dapat diterapkan bahan
pelajaran yang harus menjadi isi kegiatan belajar mengajar. Bahan
belajar ini diharapkan dapat mewarnai tujuan, dapat mendukung
adanya tercapai tujuan dan tingkah laku yang diharapkan dimiliki
siswa (Sudjana,2010:69)
c. Metode
Metode dan alat yang digunakan dalam mengajar dipilih atas
tujuan dan bahan yang telah diterapkan sebelumnya. Metode dan alat
berfungsi sebagai media transformasi pelajaran terhadap tujuan yang
ingin dicapai (Sudjana, 2010:77)
3. Google Classroom
a. Pengertian Google Classroom
Google Classroom adalah layanan berbasis internet yang
disediakan oleh Google sebagai sesbuah system e-learning. Service ini
didesain untuk membantu mengajar membuat dan membagikan tugas
13
kepada pelajar secara paperless. Pengguna service ini harus
mempunyai akun Google (Abdul,2016:2).
Maka Google Classroom merupakan aplikasi yang disediakan
oleh Goggle untuk menciptakan ruang kelas dalam dunia maya.
Aplikasi ini sangat membantu guru dan siswa dalama masa era
pandemic COVID-19, guru dan siswa melakukan proses belajar
mengajar dirumah masing-masing. Dengan adanya aplikasi Google
Classroom diharapkan siswa dapat melaksankan belajar dengan
maksimal.
Pemanfaatan Google Classroom dapat diakses melalui
multiplatform yakni melalui computer dan telepon genggam. Guru dan
siswa dapat mengunjungi situs https://classroom.google.com atau
mengunduh aplikasi melalui playstore di android atau app store IOS
dengan kata kunci Google Classroom. Penggunaan LMS tersebut
tanpa dipungut biaya, sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan
sesuai kebutuhan (Vicky dkk:515).
b. Langkah-langkah membuat Google Classroom
1) Buka www.classroom.google.com lalu klik Sign In untuk melalui
membuka ruang kelas pada Google Classroom.
2) Klik lanjutan untuk melalui membuat kelas dengan menggunakan
Google Classroom.
14
3) Selanjutnya, untuk memulai membuat kelas digital pilihan tanda
(+) yang ada di tab, selanjutnya tuliskan nama kelas, kemudian
klik (buat) untuk memulai kelas baru
4) Undang siswa untuk bergabung ke kelas dengan cara
menampilkan kode kelas.
Maka dapat disimpulkan pada Google Classroom adalah
aplikasi atau web yang bertujuan sebagai media pembelajaran daring
atau online. Penggunaan Google Classroom ini dilakukan saat
pandemic COVID-19 guna memanimalisir terjadinya penyebaran
COVID-19. Adapun tatacara menggunakan google classroom telah
dipaparkan pada poin Langkah-langkah membuat Google Classroom
di atas.
5. Kelebihan dan kekurangan Google Classroom
a. Kelebihan Google Classroom
1) Mudah digunakan : desain Google kelas sangat sederhana dan opsi
yang digunkan untuk tugas pengirim dan pelacakan komunikasi
dengan keseluruhan kusus atau individu juga disederhanakan
melalui pemberitahuan pengumuman dan email.
2) Menghemat waktu : ruang kelas Google dirancang untuk
menghemat waktu. Ini mengintegrasikan dan mengotomatisasi
penggunaan aplikasi Google lainnya, termasuk dokumen, slide dan
spreadsheet, proses pemberian distribusi dokumen, penilaian,
penilaian formatif, dan umpan balik disederhanakan.
15
3) Berbasis Cloud : Google Classroom menghadirkan teknologi yang
lebih professional dan otentik untuk digunkan dalam lingkungan
belajar karena aplikasi Google mewakili sebagian besar alat
komunikasi perubahaan berbasis cloud yang digunakan di seluruh
angkatan kerja professional.
4) Fleksible : apabila ini mudah diakses dan dapat digunakan oleh
instruktur dan peserta didik di lingkungan belajar tatap muka dan
lingkungan online sepenuhnya. Hal ini memungkinkan para
pendidik untuk mengeksplorasi dan mempengarahi metode
pembelajaran yang dibalik lebih mudah serta mengotomatisasi dan
mengatur distribusi dan mengumpulkan tugas.
5) Gratis : google kelas sendiri sudah dapat digunakan oleh siapapun
untuk membuka kelas di Google kelas asalkan memiliki akun
gmail dan bersifat gratis. Selain itu dapat mengakses semua
aplikasi lainnya seperti Drive, Documents, Spreadsheets, Slides,
dll. Cukup dengan mendaftar kea kun Google.
6) Rumah seluler : Google Classroom dirancang agar renponsif.
Akses mobile ke materi pembelajaran yang menarik dan mudah
untuk beriteraksi dangat penting dalam lingkungan belajar
terhubung web saat ini .
16
b. Kekurangan Google Classroom
1) Google Classroom yang berbasis web mengharuskan siswa dan
guru untuk terkoneksi dengan internet.
2) Pembelajaran berupa individual sehingga mengurangi
pembelajaran social peserta didik.Apabila peserta didik tidak kritis
dan terjadi kesalahan materi akan berdampak pada
pengetahuannya.
3) Membutuhkan spesifikasi hardwere, software dan jaringan internet
yang tinggi.
6. Pandemic COVID-19
Tahun 2020 mejadi tahun yang berat khususnya Indonesia hingga
saat ini. COVID-19 meupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
sindrom pernafasan akut coronavirus 2 (seraver acute resipiratory
syndrome coronavirus 2) atau SARSCoV 2. Virus ini merupakan keluarga
Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia,
Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan,
seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS
(Seraver Acute Respiratory Syndrome). COVID-19 merupakan
Coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, China pada tahun 2019
(Ilmiyah.2020).
Kasus COVID-19 diIndonesia semakin membanyak, Karena Virus
COVID-19 mendunia. COVID-19 membawa dampak baik maupun buruk
bagi semua makhluk hidup dan alam semesta. Segala daya dan upaya
17
sudah dilakukan pemerintah guna memperkecil kasus penularan COVID-
19. Salah satunya adalah kebijakan belajar secara online atau dalam
jaringan daring untuk seluruh siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswi
karena adanya pembatasan sosial.
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat EdaranNomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakkan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus
Disease (COVID-19) poin ke 2 yaitu proses belajar dari rumah
dilaksanakan dengan ketentuan sebgai berikut:
a. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,
tanpa terbebani tuntutan penuntasan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan maupun kelulusan.
b. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup
antara lain mengenai pandemic COVID-19.
c. Aktivitas dan penugasan pembelajaran belajar dari rumah dapat
bervariasi, sesuai minat dan kondisi masing-masing termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dirumah.
d. Bukti atau prosedur aktifitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif.
18
7. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
a. Ciri-Ciri Mahkluk Hidup
1) Bernafas. Bernafas adalah kegiatan menghirup oksigen ( ) dan
mengeluarkan karbon dioksida (C )
2) Memerlukan makanan dan minuman. Setiap mahkluk hidup
memerlukan makanan dan minum untuk mendapat energy
3) Bergerak
4) Tumbuh dan berkembang
5) Berkembang biak (Reproduksi)
6) Peka terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup
menanggapi rangsangan disebut irratibilitas
b. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi mahkluk hidup adalah cara pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Tujuan
dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah
mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup :
1) Klasifikasi berdasarkan kesamaan dan ciri-ciri yang dimiliki
2) Klasifikasi berdasarkan ciri-ciri bentuk tubuh (Morfologi) dan
organ dalam tubuh ( Anatomi)
3) Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempaat hidup, cara hidup dan
manfaatnya.
19
Sistem klasifikasi menggunakan sistem klasifikasi
Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson.
Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri yang
paling umum hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang mempelajari
takson disebut Taksonomi.
Tabel 2.1 Klasifikasi Makhluk Hidup
(Sumber: Kemendikbud 2017)
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan:
1) Berdasarkan organ reproduksi: menggunakan spora atau bunga
2) Berdasarkan habitusnya: termasuk perdu, semak, atau pohon
3) Berdasarkan bentuk dan ukuran daun: termasuk melengkung,
menjari, sejajar, atau menyirip
4) Berdasarkan cara berkembangbiak: dengan seksual (generative)
atau aseksual (vegetative)
20
Kriteria Klasifikasi Hewan :
1) Saluran pencernaan makanan: hewan tingkat rendah tidak
mempunyai, hewan tingkat tinggi mempunyai saluran pencernaan
makanan.
2) Kerangka tubuh (skeleton): kerangka luar (eksoskeleton) atau
kerangka dalam (endodkeleton)
3) Anggota gerak: dengan kaku atau bukan kaki
Kunci Determinasi adalah keterangan tentang ciri-ciri
mahkhluk hidup yang disusun berdasarkan ciri umum hingga ciri
khusus untuk menemukan jenis (spesies) dari makhluk hidup. Kunci
determinasi yang sederhana disebut kunci dikotom, yaitu keterangan
yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri dari berlawan.
c. Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihaat makhuk
hidup yang berukuran kecil (mikroskopis). Mikroskop yang sering
digunakan yaitu Mikroskop cahaya. Mikroskop memiliki 2 bagian
yaitu bagian optic dan mekanik.
21
Mikroskop cahaya beserta bagaiannya:
Gambar 2.2 Bagian Mikroskop
(Sumber: Kemendikbud 2017)
Setiap bagian pada mikroskop mempunyai fungsi tersendiri
seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Fungsi Bagian Mikroskop
Bagian mikroskop Fungsi
Optik Mekanik
lensa okuler lensa yang berhubungan dengan mata
langsung mengintai atau pengamat yang
berfungsi untuk memperbesar bayangan
objek. ada 3 buah lensa, yaitu dengan
perbesaran 5x, 10x, dan 15x
lensa objektif lensa yang berada didekat objek / benda
berfungsi untuk memperbesar bayangan
22
benda. susunan lensa biasanya terdiri atas 3
atau 4 buah dengan perbesaran masing-
masing 4x, 10x, 45x, dan 100x.
Diafragma untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke lensa objektif.
cermin ada dua,
yaitu cermin
datar dan
cekung.
cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya
pada objek. cermin datar digunakan ketika
cahaya yang dibutuhkan terpenuhi,
sedangkan cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan cahaya.
tabung
mikroskop
(tubus)
untuk menghubungkan lensa okuler dan lensa
objektif.
meja sediaan
(meja preparat)
sebagai tempat meletakkan objek atau
preparat yang diamati. bagian tengah meja
terdapat lubang untuk melewati sinar.
klip (penjepit
objek)
untuk menjepit preparat agar kedudukannya
tidak bergesar ketika sedang diamati.
lengan
mikroskop
untuk memegang pada saat memindahkan
atau membawa mikroskop.
pemutar halus
(mikrometer)
untuk menggerakkan (menjauhkan/
mendekatkan) lensa objektif terhadap
preparat secara pelan/halus.
pemutar kasar
(makrometer)
untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke
bawah secara cepat
kondensator untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,
alat ini dapat diputar dan dinaik turunkan.
sekrup (engsel
inklinasi)
untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
kaki
mikroskop
untuk menyngga atau menopang mikroskop
(Sumber: Kemendikbud 2017)
23
Langkah-langkah menggunakan mikroskop:
1) Ambil mikroskop dari tempatnya. Tangan kanan memegang lengan
mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop.
2) Letakkan mikroskop di tempat yang datar, kering, dan cukup
cahaya.
3) Putar revolver agar lensa objektif dengan perbesaran lemah sejajar
dengan lensa okuler hingga berbunyi “klik”
4) Pasang lensa okuler yang memiliki perbesaran sesang
5) Siakan preparat yang akan diamati
6) Letakkan preparat pada meja objek dan jepitlah dan jepitlah dengan
penjept objek
7) Aturlah fokus untuk memperjelass objek dengan cara berikut:
a) Putar pemutae kasar ( makrometer) sambil dilihat dari lensa
okuler agar lensa objektif dekat dengan meja preparat.
b) Putar pemutar halus (mikrosmeter) sambil dilihat dari lensa
okuler untuk memperjelas bayangan objek
c) Jika litak preparat belum tepat, kaca objek digeser dengan
lengan yang berhubungan dengan meja preparat letakkan
kembali pada tempatnya.
24
d. Protista
Gambar 2.3 Contoh Kelompok Prostita
(Kemendikbud 2017)
Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang memiliki 2
sifat yaitu mikroskopis dan makroskopis. Ciri-ciri Protista yaitu bersel
satu (uniseluler), memiliki membrane inti (eukariotik), dan mampu
berkembang biak.
25
e. Monera
Gambar 2.4 Monera (Kemendikbud 2017)
Monera adalah makhluk hidup tingkat rendah yang bersifat
mikroskopis. Ciri-ciri monera yaitu bersel satu (uniseluler), tidak
memiliki membran inti (prokariotik), dan berkembang biak dengan
membelah diri. Contoh dari modera yaitu bakteri dan Alga biru.
f. Jamur (Fungi)
Gambar 2 5 Pembagian Kelompok Jamur
(Kemendikbud 2017)
26
Jamur merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanan
dengan cara menguraikan bahan organic yang sudah mati. Ciri-ciri
jamur: tidak memiliki akar,batang, daun dan klorfil, memiliki spora,
hidup ditempat yang lembab, ada yang bersifat saprorit dan parasite.
Jamur saprofit adalah jamur yang hidup dan makanan dari bahan
organik yang sudah mati atau busuk. Jamur parasite adalah jamur
yang hidup dan menghisap makanan dari makhluk yang ditempeli
(inangnya). Jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
Hifa ini saling berhibungan membentuk miselium. Jamur bersifat
mikroskopis seperti ragi tempe (Saccharomyces cereviciae), Rhizopus
sp., Aspergillus sp. Jamur makroskopis contohnya jamur tiram, jamur
kayu dan sebagainya.
g. Tumbuhan (Plantae)
Gambar 2.6 Tumbuhan (a) juniper (b) cemara (c) damar dan (d) pinus
(Kemendikbud 2017)
27
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi yaitu: Lumut
(Bryohyta), paku-pakuan (Pterydophyta), dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). Berdasarkanya tumbuhan ada 2 jenis yaitu:
1) Tumbuhan tidak berpembuluh (Tallophyta) seperti lumut.
2) Tumbuhan berpembuluh (Traceophyta) seperti paku pakuan dan
tumbuhan berbiji.
h. Animalia
Animalia ataudunia hewan adalah hewan organisme eukariotik
(organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Ada 2 jenis
kelompok hewan yang masuk dalam animalia yaitu:
1) Kelompok invertebrate (hewan yang tidak memiliki tulang
belakang)
2) Kelompok vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang.
B. Kajian Pustaka
Peneliti menggali informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
telah ditetukan tema pembehasan berkaitan dengan penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Nirfayanti dalam Jurnal Penelitian
Matematika Dan Pendidikan Matematika 2(1), 2019: 50-59, Universitas Maros
dengan judul “ Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom Dalam
Pembelajaran Analis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa” hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan media
pembelajaran Google Classroom terhadap motivasi belajar mahasiswa
28
semester V Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muslim
Maros.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuda Darmawan dalam skripsi,
program studi pendidikan matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2019, dengan judul “Penggunaan Aplikasi Google Classroom dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X SMA Jurusan
IPS” penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media Google
Classroom dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X ilmu pengetahuan
social 3 SMA Batik 2 Surakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Ervina Anggraini dalam Skripsi,
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, 2018, dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Blended Learning
Menggunkan Aplikasi Google Classroom Terhada Pemahaman Konsep
Matematika Pada Peserta Didik Kelas VIII SMPN 9 Bandar lampung”
penelitian ini menunjukkan Perbedaan nilai rata-rata pada setiap perlakuan
terhadap pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VIII SMPN 9
Bandar Lampung, pada rata-rata hasil belajar bahwa pembelajaran Blended
Learning lebih baik dibanding pembelajaran Elearning. Pembelajaran blended
learning dan pembelajaran e-learning terdapat perbedaan yang sedikit
dikarenakan faktor pembelajaran yang sama-sama memiliki unsur online,
penggunaan aplikasi yang sama yaitu google classroom, soal uraian dengan
tingkatan yang sama, serta pemahaman peserta didik dengan teknologi
29
handphone yang memadai. SMPN 9 Bandar Lampung dapat menggunakan
pembelajaran blended learning maupun pembelajaran e-learning
Penelitian yang dilakukan oleh Zedha Hammi dalam skripsi, Program
Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negri Semarang, Tahun 2017 dengan
judul “Implementasi Google Classroom pada kelas XI IPA MAN 2 Kudus”.
Hasil penelitian ini menunjukan pertama, proses implementasi Google
Classroom sebagai media pembelajaran sudah terleksana dengan baik dan
kekuran dengan tidak adanya fasilitass menulis rumus dan persepsi guru
terhadap aplikasi Google Classroom masih kurang efektif digunakaan sebagai
media pembelajaran mata pelajaran IPA.
Penelitian yang dilakukan oleh Ula Nisa El Fauziah, dkk dalam Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) 02 (02), 2019: 183-191 dengan
judul “Penerapan Google Classroom dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Kepada Guru-guru Bahasa Inggris SMP di Subang” penelitian ini bertujuan
untuk penerapan google classroom dalam proses pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Inggris. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa gogole classroom
memberikan manfaat yang luar biasa untuk para guru. Guru mengetahui
aplikasi yang bisa mereka gunakan dalam pembelajaran, guru dapat lebih
mudah untuk mengelola kelas, lebih hemat waktu dan memberikan contoh
kepada siswa untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan
kertas.
Berdasarkan beberapa kajian penelitian terdahulu dari keempatnya
memiliki persamaan dan perbedaan masing masing yakni:
30
a. Persamaan
Sama-sama melakukan penelitian tentang pembelajara Google
Classroom sebagai media pembelajaran online.
b. Perbedaan
Dari keempat kajian penelitian diatas memiliki perbedaan ,
diantaranya:
1) Dalam penelitian ini peneliti menfokukusnya pada analisis
pembelajaran google classroom materi klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan keempat kajian pustaka diatas meneliti tentang
Pengaruh, peningkatan hasil belajar, dan Implementasi Google
Classroom sebagai media pembelajaran.
2) Objek peneliti yang diteliti, dimana peneliti melakukan penelitian
pada siswa kelaas VII materi klasifikasi makhluk hidup, sedang
dari keempat kajian pustaka diatas meneliti SMP dalam proses
pembelajaran Matematika, Mahasiswa, dan SMA.
3) Penelitian ini dilaksanakan pada era pandemic COVID-19 dengan
pembelajaran jarak jauh, sedangkan dari keempat kajian pustaka
dilaksanakan langsung disekolah.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku.
Cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Meleong,
2007:6)
Penelitian kualitatif, peneliti melakukan penelitian dalam skala kecil,
kelompok yang dimiliki kekhususan, keunggulan, inovasi atau permasalahan.
Kelompok yang diteliti merupakan satuan sosial budaya yang bersifat alamiah
dan saling berinteraksi secara invidual ataupun kelompok. (Sukmadinata.
2009: 99)
Dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam tentang pelaksanaan
pembelajaran google classroom di era pandemic COVID-19 materi klasifikasi
materi dan perubahannya. Pada pelaksanaannya dilakukan pencarian gambar
dan deskripsi pada siswa kelas VII dan guru SMP Negeri 9 Salatiga untuk
dijadikan sebagai subjek penelitian.
32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Salatiga Jl. Pemuda No. 7-9,
Salatiga, Kecamatan Sidorejo, kota Salatiga, Jawa Tengah 50711. Adapun
wawancara dengan guru dilaksanakan di SMP Negeri 9 Salatiga,
sedangkan wawancara dengan siswa dilaksanakan melalui video call via
whatsapp sedangkan observasi pembelajaran google classroom
dilaksanakan melalui aplikasi google classroom. Hal itu didasarkan pada
kondisi saat ini di era pandemic COVID-19.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus – 30 September.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adlah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Menurut Lofland (dalam Moleong, 2006) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adlah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Yang dimaksud kata-kata dan
tindakan disini yaitu kata-kata dan tindakan yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama (primer). Sedangkan sumber data lainnya bisa
berupa sumber tertulis (sekunder), dan dokumentasi seperti foto.
1. Data primer adalah sumber pertama dilapangan, data dapat diperoleh
langsung dari subjek penelitian menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
dicari diperoleh dari sumber utama baik dari individu maupun kelompok
seperti hasil wawancara.
33
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain yang diperoleh
secara tidak langsung oleh peneliti dari subjek penelitinya. Data sekunder
biasanya berupa data dokumentasi maupun data laporan yang telah
tersedia.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam prosedur datapada penelitian ini menggunakan proser yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga prosedur tersebut digunakan
untuk memperoleh data dan informasi yang saling menunjang dan melengkapi
tentang kinerja guru pada SMP Negeri 9 Salatiga.
1. Interview/wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh dua pihay yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dan yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu disebut terwawancara.
(Meleong.2013:186).
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun
dengan menggunakan telepon (Sugiyono,2016:138). Wawancara dalam hal
ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang:
a. Pelaksanaan pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi materi dan perubahannya meliputi :
1) Tujuan pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi materi dan perubahannya.
2) Materi pembelajaran.
34
3) Media pembelajaran.
4) Metode pembelajaran.
5) Strategi mengajar.
6) Penilaian.
b. Persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran google classroom
era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup meliputi :
1) Persepsi siswa terhadap materi pembelajaran.
2) Persepsi siswa terhadap media pembelajaran pada materi
klasifikasi materi dan perubahannya.
3) Kelebihan pelaksanaan pembelajaran pembelajaran google
classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk
Hidup
4) Kekurangan pelaksanaan pembelajaran google classroom era
pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup
c. Persepsi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran google classroom
era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup. meliputi:
1) Persepsi guru terhadap materi pembelajaran.
2) Persepsi guru terhadap media pembelajaran yang digunakan.
3) Persepsi guru terhadap penilaian pembelajaran google classroom
era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
35
4) Persepsi guru terhadap factor pendukung pelaksanaan pelaksanaan
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19 materi
Klasifikasi Makhluk Hidup.
5) Persepsi guru terhadap strategi yang digunakan.
6) Persepsi guru terhadap kekurangan pelaksanaan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 mater Klasifikasi
Makhluk Hidup.
7) Persepsi guru terhadap kelebihan pelaksanaan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi
Makhluk Hidup..
8) Persepsi guru terhadap metode pembelajaran.
d. Bagaimana factor pendukung dan penghambat pembelajaran Google
Classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk
Hidup.
1) Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran google classroom
era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
2) Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran google classroom
era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai mengamati secara langsung tanpa
mediator suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan
tersebut (Rachmat.2006:110).
36
Dalaam observasi pada penelitian menggunakan penelitian
partisipan, peneliti mengamati siswa dan peneliti ikut serta dalam
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi materi dan perubahannya. Kemudian hasil observasi ditulis
dalam bentuk catatan lapangan.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif (Sugiyono, 2007:240).
Dokumentasi dalam penelitian ini didapat dari pihaak SMP Negeri
9 Salatiga dan foto-foto yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk
Hidup seperti foto kegiatan pembelajaran, foto wawancara dengan guru
mata pelajaran IPA.
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
37
lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2007:224).
Bogdan & Biklen mengatakan teknik analisis data adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan menemukan pola, memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain (Moleong, 2007:248).
Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan peneliti
menggunakan model Miles and Huberman. Secara rinci dalam proses analis
data digambar 3.1
Gambar 3.1 Komponen analisis data (Flow Model)
(Sumber: Sugiyono, 2016: 246)
38
Terdapat beberapa langkah dalam analisis data sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya, serta
membuang yang tidak penting. Dalam tahap reduksi data, peneliti
menggunakan teknik taksonomi. Teknik ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dilapangan secara terus menerus melalui pengamatan
partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang
dikumpulkan lengkap. Setelah data keseluruhan data terkumpul, kemudian
data-data tersebut dijabarkan secara rinci.
2. Penyajian Data/ Display
Dengan mendisplay atau menyajikan data akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi selama penelitian berlangsung. Setelah itu
perlu adanya perencanaan kerja berdasarkan apa yang telah dipahami.
Dalam penyajian data selain menggunakan teks secara naratif, juga dapat
berupa bahasa non verbal seperti bagan, grafik, denah, matriks, dan tabel.
Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun
berdasarkan kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang
diperlukan.
Miles and Huberman dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Ia mengatakan “yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
39
bersifat naratif” (Sugiyono, 2016:249). Dengan penyajian data mengenai
analisis pelaksanaan pembelajaran google classroom era pandemic
COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas vii smp
negeri 9 salatiga tahun pelajaran 2020/2021. Maka bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan, persepsi guru, persepsi siswa dan mengetahui
faktor pendukung dan penghambat.
dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan yang
kredibel atau dapat dipercaya (Sugiyono, 2016:252).
3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Kesimpulan dalam kualitatif yang diharapkan merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskripsi
atau gambaran suatu objek yang sebelumnya yang belum jelas sehingga
setelah diteliti menjadi jelas.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data pada dasarnya, digunkan untuk
menyanggah balik yang dituduhkan kepada peneliti kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, dan juga merupakan sebagai unsur yang tidak
terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Meleong,2017:320)
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi 4 karakteristik
dalam penelitian yaitu credibility, transferability, dependability, dan
confirmmability (Sugiono, 2017:270). Agar data dalam penelitian kualitatif
40
dapat dipertanggungjawabkan peneliti perlu melakukan uji keabsahan data.
Adapun uji keabsahan data sebagai berikut:
1. Credibility
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data n yang
disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak
meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.
a. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/
kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan artinya peneliti
kembali kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara.
Perpanjangan pengamatan berarti hubungan antar peneliti dengan
sumber akan semakin terjalin sehingga informasi yang diperoleh
semakin lengkap.
Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah
diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan
benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek
kembali ke lapangan data yang telah diperoleh sudah dapat
dipertanggungjawabkan/benar berarti kredibel, maka perpanjangan
pengamatan perlu diakhiri.
b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian
Meningkatkan kecerdesan secara berkelanjutan maka kepastian
data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam
41
dengan baik, sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan cara
mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan
dibuat dan disajikan sudah benar atau belum.
Untuk meningkatkan ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan
cara membaca berbagai refrensi, buku, hasil penelitian terdahulu dan
dokumen terkait perbandingan hasil penelitian. Dengan cara demikian
peneliti akan cermat dalam membuat laporan semakin berkualitas.
c. Triangulasi
Wiliam (1986) triangulasi dalam pengujian kredibilitas
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai waktu. Dengan ini terdapat pada triangulasi sumber,
triangulasi teknik, pengumpulan data, dan waktu
(Sugiyono,2007:273).
1) Triangulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data
yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan
suatu kesimpulan.
2) Triangulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara,
observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas
42
data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneli
melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar
(Sugiyono,2007:274).
3) Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi
hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data
lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan
dengan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan
data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
sampai dipastikan datanya (Sugiyono,2007: 274)
d. Analisi Kusus Negatif
Melakukan analisis kasus negative dimana peneliti mencari
data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang ditemukan.
Bila tidak ada lagi data yang berbeda berarti masih mendapatkan data-
data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti
mungkinakan mengubah temuannya (Sugiyono, 2007:275).
e. Menggunakan Bahan Refrensi
Dimana yang dimaksud refrensi adalah suatu pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam
penelitian, sebaiknya data yang ditemukan dilengkapi dengan foto-
43
foto atau dokumen autentik. Sehingga menjadi lebih dapat dipercaya
(Sugiyono,2007:275).
f. Mengadakan Membercheck
Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi data. Jadi tujuannya
adalah agar informasi yang diperoleh dta akan digunakan dalam
penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau
informan (Sugiyono.2007:276).
2. Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat
diterapkan hasil penelitian ke populasi di mana sempel tersebut diambil.
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini
masih dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai
transfer sangat bergantung pada sipemakai, sehingga ketika penelitian
dapat digunakan dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang
berbeda validitas nilai transfer masih dapat dipertanggungjawabkan.
3. Dependability
Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain
beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama.
Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila
penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang
sama akan memperoleh hasil yang sama pula.
44
Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan cara auditor yang
independen atau pembimbing yang independen mengaudit keseluruhan
aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan
masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis
data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil
pengamatan.
4. Confirmability
Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji
confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil
penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji
confirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan
proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi
dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah
memenuhi standar confirmability.
Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara
data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya
pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat
dipertanggungjawabkan.
45
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
1. Sejarah SMP Negeri 9 Salatiga
SMP Negeri 9 Salatiga berdiri secara resmi pada tanggal 5 Oktober
1994, berdasarkan SK Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 0259/O/1994 tanggal 5 Oktober 1994 tentang alih fungsi
ST/SKKP ke SMP Tahun Pelajaran 1993/1994. Sebelumnya sekolah ini
bernama SKKP (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama). Karena untuk
memperluas daya tamping sekolah dalam rangka pelaksanaan wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun maka terjadi alih fungsi dari ST (Sekolah
Teknik) Negeri dan SKKP (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama)
Negeri menjadi SLTP Negeri. Karena pada waktu itu baru ada 8 SLTP
Negeri di wilayah Salatiga maka lahirlah SLTP Negeri 9 Salatiga yang
sekarang ini berubah menjadi SMP Negeri 9 Salatiga.
SMP Negeri 9 Salatiga adalah SMP Negeri yang beralamat di Jl.
Pemuda No.7-9 Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kode
Pos 50711. Didirikan secara resmi di Kota Salatiga berdasarkan Keputusan
Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga Nomor:
642.2/29/Tahun 1994 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung Untuk
Ruang Sekolah.
46
Nama-nama kepala sekolah SKKP dan SMP Negeri 9 Salatiga
sejak berdiri sampai sekarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah
NO NAMA KEPALA SEKOLAH ALAMAT TAHUN BERTUGAS
1 BASUKI SALATIGA -1993
2 JATMAN PEKALONGAN 1994-2001
3 DRS.M. MUNADZIR,M.Si SALATIGA 2001-2006
4 DRS. BAMBANG
SUBIYAKTO,M.Pd KAB. SEMARANG 2006-2009
5 ARIEF DWI
YUWONO,S.Pd.,M.Pd SALATIGA 2009-2015
6 NGADIMAN, M.Or. SALATIGA 2015-Sekarang
2. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Salatiga
b. NPSN : 20328464
c. Akreditasi : A
d. Alamat : Jl. Pemudan 6-9 Salatiga, kec. Sidorejo, Kota
Salatiga, Jawa tengah 50711
e. Nomor Telepon : (0298) 326265
f. Email : [email protected]
g. Status : Negeri
47
3. Visi Misi SMP Negeri 9 Salatiga
a. Visi
“UNGGUL DALAM PRESTASI, LUHUR DALAM BUDI,
PROFESIONAL DALAM KARYA, TAQWA MERAIH CITA”
Indikator:
1) Terwujudnya peningkatan pengembangan kurikulum.
2) Terwujudnya peningkatan sumber daya pendidik dan pendidikan.
3) Terwujudnya penata sarana prasarana sekolah kondusif dan asri.
4) Terwujud proses pembelajaran yang efektif, efisien, dinamis, dan
inovatif.
5) Terwujudnya keseimbangan prestasi IPTEK DAN IMTAQ.
6) Terwujudnya pribadi yang santun, berbudi luhur dan cinta tanah
air
7) Terwujudnya peningkatan kualitass kelulusan dalam bidang
akademik
8) Terwujudnya prestasi program keorganisasian, kepemimpinan,
dan pengkaderan
9) Terlaksananya pengembangan implementasi pembelajaran MIPA
dalam bahasa Inggris
10) Terwujudnya pembiasaan penggunaan bahasa Inggris sesuai
akidah
48
b. SLOGAN
“ SPORTIF”
Sadar, Prestasi, Optimis, Rendah hati, Taqwa, Inovatif, dan Favorit
c. MISI
1) Melaksanakan pengembangan kurikulum
2) Melaksanakan pengembangan pendidik dan tenaga pendidik
3) Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengefektifkan seluruh
kegiatan sekolah.
4) Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran dan bimbingan
secara efektif untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa.
5) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap
agama yang dianut untuk membentuk budi pekerti yang baik.
6) Membudayakan santun dalam bicara dan sikap serta melaksanakan
pengamatan dan cinta tanah air.
7) Melaksanakan pengembanagan dan peningkatan standar
ketuntasan dan standar kelulusan.
8) Mengembangkan bakat siswa melalui bimbingan keorganisasian,
kepemimpinan dan pengkaderan.
9) Melaksanakan program pengembangan/ implementasi
pembelajaran MIPA dalam bhasa inggris dikelas unggulan.
10) Melaksanakan pembiasaan percakapan bahasa inggris bagi siswa
dan guru pada hari Sabtu.
49
4. Gambaran Informasi
Gambaran informasi dalam mengumpulkan informasi terkait
pelaksanaan pembelajara google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas VII SMP Negeri 9
Salatiga.
Tabel 4.2 Daftar Nama Informan
No Nama Kode
Informasi Keterangan
1 Febri Rosela P, S.Pd FRP Guru IPA
2 Almira Putri Ananda APA Siswa Kelas VII
3 Aning Dwika Puri Kurnia ADPK Siswa Kelas VII
4 Aurelia Zafira AZ Siswa Kelas VII
5 Muhammad Ainurofiq MA Siswa Kelas VII
6 Satria Wahyu Utomo SWU Siswa Kelas VII
B. ANALISIS DATA
1. Hasil penelitian
Penulis memaparkan mengenai analisis pelaksanaan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk
hidup pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga.
a. Pelaksanaan pembelajaran Google Classroom era Pandemic COVID-
19 Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas VII C.
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi
kegiatan pembelajaran melalui google classroom dan wawancara
dengan guru IPA dan siswa. Berdasarkan wawancara yang telah
50
dilaksanakan terhadap pembelajaran google classroom materi
klasifikasi makhluk hidup sudah berjalan dimasa pandemic COVID-
19. Pembelajaran google classroom materi klasifikasi makhluk hidup
dilaksanakan 1 kali dalam 1 minggu pada siswa kelas VII C SMP
Negeri 9 Salatiga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di era
pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup berada pada
kesiapan guru dan kesiapan siswa. Kesiapan guru terlihat bahwa guru
tepat waktu dalam memulai pelajaran , menyiapkan media, materi, dan
tugas. Akan tetapi sebagaian siswa masih terlabat mengikuti
pembelajaran dan terlambat dalam mengumpulkan tugas hal ini
menunjukkan siswa kurang siap dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran online ini guru memberikan materi dan
memberikan tugas kepada siswa melalui google classroom sudah
terlaksana dengan baik.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang
memperhatikan komponen yang saling berkaitan anatar komponen
yang satu dengan komponen yang lain. Pelaksanaan pembelajaran ini
meliputi beberapa komponen pembelajaran yaitu: tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi
dari kompenen yang menentukan tercapainya pelaksanaan
pembelajaran pada materi klasifikasi makhluk hidup, yang akan
dipaparkan sebagai berikut :
51
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran google classroom materi klasifikasi
makhluk hidup diharapkan pembelajaran ini dapat berlangsung di
tengah pandemic COVID -19, tujuan pembelajaran materi
klasifikasi makhluk hidup meliputi : peserta didik mampu
membedakan makhluk hidup dan bukan makhluk hidup, peserta
didik dapat mmberikan contoh makhluk hidup dan tak hidup di
kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat menjelaskan tujuan dari
klasifikasi Makhluk hidup. Peserta didik mampu
mengklasifikasikan makhluk hidup menggunkan kunci dikotomi,
eserta didik dapat menggunakan kunci determinasi
sederhana.peserta didik dapat mengklasifikasi mahkluk hidup.
Berdasarkan hasil observasi bahwa tujuan pembelajaran
sesuai dengan indikator dalam kurikulum.
Gambar 4.1Tujuan Pembelajaran
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
52
Pada gambar 4.1 tercapai tujuan pembelajaran materi
klasifikasi makhluk hidup memberikan pengetahuan kepada siswa,
agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan indikator materi
klasifikasi makhluk hidup. Berdasarkan observasi materi klasifikasi
makhluk hidup yang disampaikan guu sudah sesuai dengan
indikator.
2) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah bentuk bahan pembelajaran
untuk guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun secara
sistematis dalam rangka memenuhi standar kopmpetensi yang
telah ditetepkan. Dalam persiapan mengajar guru mempersiapkan
materi materi yang akan diajarkan kepada siswa materi yang
disampaikan meliputi: ciri-ciri makhluk hidup, pengklasifikasikan
makhluk hidup dan mikroskop, klasifikasi 5 kingdom dan
tumbuhan lumut dan paku.
Berdasarkan hasil observasi dalam menyampaian materi
guru sudah memaparkan materi dengan jelas.
3) Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau bahan yang digunakan
untuk membantu guru dalam menyampaikan mater-materi
pelajaran. Siswa akan lebih mudah memahami materi dengan
didukung media. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajara
53
google classroom media yang digunakan menyusaikan materi,
yaitu berupa gambar dan video.
Gambar 4.2 Media Pembelajaran Gambar
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
54
4) Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran materi klasifikasi makhluk
hidup sudah sesuai dengan kurikulum 2013 dengan menggunakan
metode discovery. Metode ini peran guru sebagai fasilitator dan
siswa lebih aktif.
Gambar 4.3Metode Discovery
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
5) Strategi Mengajar
Hasil penelitian, strategi mengajar guru dalam pelaksanaan
pembelajaran didapat dari hasil wawancara dengan
“Untuk strategi, kadang saya sisipkan judul dari youtube
untuk penjelasannya berupa animasi, jadi anak dapat melihat
penjelasannya walaupun guru hanya mengasih materi lewat
55
powerpoin. Powerpoin juga dibuat sekreatif mungkin, sedetail
mungkin, jadi anak-anak itu tau poinnya “ (FRP).
Berdasarkan wawancara dengan FRP dalam pelaksanaannya
guru menyampaikan poin-poin penting dan media yang menarik
seperti gambar dan video. Hal ini sesuai dengan observasi
peneliti dalam pembelajaran google classroom era pandemic
COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup sebagai berikut:
Gambar 4.4 Strategi Pembelajaran
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Berdasarkan gambar 4.4 guru menyampaikan poin-poin
penting dari materi klasifikasi makhluk hidup dan menyertakan
gambar terkait materi agar dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi.
56
6) Penilaian
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan kemampuan dalam memahami materi.
Setiap siswa dikatakan tuntasbelajar secara individu jika
siswa mendapatkan nilai siswa ≥ KKM , SMP Negeri 9 Salitiga
untuk pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan KKM 76.
Dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal, jika
dalam kelas kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas
belajar (Trianto,2010:241).
Peneliti akan memaparkan mengenai hasil belajar siswa
dalam pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup, hasil wawancara sebagai berikut:
“Secara umum hasilnya kurang memuaskan untuk mencapai
KKM. Secara klasikal kurang memuaskan belum mencapai KKM.
Namun secara individu sudah banyak yang mencapai KKM” (FRP)
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan setelah akhir
materi pada siswa kelas VII C diperoleh data sebagai berikut:
57
Tabel 4 3 Hasil Penilaian Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
Kelas VII C.
NO No
Induk Kode Siswa Nilai Keterangan
1 6209 Siswa 1 76 Tuntas
2 6220 Siswa 2 84 Tuntas
3 6223 Siswa 3 48 Tidak tuntas
4 6234 Siswa 4 64 Tidak tuntas
5 6235 Siswa 5 52 Tidak tuntas
6 6243 Siswa 6 96 Tuntas
7 6251 Siswa 7 76 Tuntas
8 6254 Siswa 8 84 Tuntas
9 6257 Siswa 9 52 Tidak tuntas
10 6263 Siswa 10 48 Tidak tuntas
11 6267 Siswa 11 88 Tuntas
12 6278 Siswa 12 92 Tuntas
13 6296 Siswa 13 72 Tidak tuntas
14 6297 Siswa 14 76 Tuntas
15 6340 Siswa 15 68 Tidak tuntas
16 6345 Siswa 16 96 Tuntas
17 6348 Siswa 17 72 Tidak tuntas
18 6351 Siswa 18 68 Tidk tuntas
19 6360 Siswa 19 75 Tidak tuntas
20 6364 Siswa 20 85 Tuntas
21 6370 Siswa 21 56 Tidak tuntas
22 6399 Siswa 22 76 Tuntas
23 6402 Siswa 23 88 Tuntas
58
T
a
b
D
D
a
p
a
t
Dapat diketahui bahwa hasil penelitian pembelajaran google
classroom materi klasifikasi makhluk hidup masih kurang.
Dapat diketahui dari 30 siswa yang berhasil mencapai KKM
( Kriteria Ketuntasan Minimal ) adalah 16 orang sedangkan yan
belum mencapai KKM sebanyak 14 orang.
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam materi klasifikasi makhluk hidup pada
siswa kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga tahun pelajaran 2020/2021
adalah ≥ 76.
Pedoman pembelajaran dinyatakan berhasil secara klasikal
apabila jumlah total siswa 30 siswa minimal 85% mencapai KKM.
24 6405 Siswa 24 56 Tidak tuntas
25 6408 Siswa 25 76 Tuntas
26 6409 Siswa 26 88 Tuntas
ti27 6415 Siswa 27 60 Tidak tuntas
28 6434 Siswa 28 92 Tuntas
29 6435 Siswa 29 72 Tidak tuntas
30 6440 Siswa 30 84 Tuntas
Jumlah 2220
Rata-rata 74
Presentase siswa tuntas 53,3% (16 siswa)
Presentase siswa tidak tuntas 46,6% (14 Siswa)
59
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran google classroom belum
berhasil mencapai KKM secara klasikal. Pembelajaran google
classroom materi klasifikasi makhluk hidup sebagai pengganti
pembelajaran secara langsung dimasa pandemic COVID-19 dapat
disimpulkan pembelajaran belum tercapai.
b. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Google
Classroom Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup
Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengenai persepsi siswa
terhadap pembelaran google classroom era pandemic covid-19 materi
klasifikasi makhluk hidup sebagai berikut:
1) Materi Pembelajaran
Menerut Fauzan (2015) materi pembelajaran secara garis
besar yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus
dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil wawancara ADPK, MA dan AZ diperoleh
data sebagai berikut:
“Materi klasifikasi makhluk hidup sudah menarik, karena ada
gambar”(ADPK)
“Ya lumayan menarik, mudah dipahami dan media materi
dapat dijumpai disekeliling kita” (MA)
60
“Pembelajarannya menarik sangat efektif bu, materinya
mudah dimengerti, ada gambarnya juga” (AZ).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran google
classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk
hidup menarik bagi siswa karna bergambar dan materi lebih
terperinci mudah untuk dipahami.
2) Media pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman (2006:7) media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kompetensi serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan hasil wawancara AZ diperoleh data sebagai
berikut:
“Pembelajarannya menarik bu, karena ada gambar jadi saya
lebih greget buat bacanya.” AZ)
Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran pada
materi klasifikasi makhluk hidup manarik karna disertai media
animasi berupa gambar.
3) Kelebihan
Kelebihan dari pembelajaran Google Classroom era
pandemic COVID-19 materi Klasifikasi Makhluk Hidup,
berdasarkan hasil wawancara peneliti memperoleh data sebagai
61
berikut: “Kelebihannya mudah dimengerti karena di Power poin
sudah lengkap, dan dalam pembelajaran , tugas melalui google
classroom lebih sipel tidak nyatet-nyatet lagi”(SWU).
Menurut APA dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 mudah dipahami.
Sependapat dengan kedua narasumber di atas, bahwa hasil
wawancara dengan ADPK sebagai berikut: “ Kelebihannya bisa
belajar dimanapun bu, dan pembelajaran google classroom simple
dan materi mudah dipahami”.
Dari pendapat beberapa siswa diatas dapat disimpulkan
dalam pembelajaran google classroom guru menyampaikan materi
dengan jelas dan siswa dapat belajar dimanapun.
4) Kekurangan
Berikut ini persepsi siswa terhadap kekurangan
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup sebagai berikut: “Kekurangannya tidak
bisa bertatap muka langsung dengan guru dan teman, kalo ada
materi yang belum paham komen di google classroom slow respon
bu” (AZ).
Maka dapat disimpulkan kekurangan dari pembelajaran
Google Classroom era pandemic COVID-19 materi Klasifikasi
Makhluk Hidup yaitu tidak dapat bertatap muka secara langsung
dan guru slow respon.
62
c. Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom
Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
1) Materi Pembelajaran
Menurut Darwin Syah (2007:69) materi pembelajaran
adalah salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam memantu siswa mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pembelajaran merupakan
salah satu sumber belajar yang beriisi pesan dalam bentuk konsep,
prinsip, definisi, data maupun fakta, proses, kemampuan dan
ketrampilan. Berdasarkan hasil wawancara peniliti sebagai berikut:
“Untuk materi saya lebih menekankan atau memberikan
materi pada poin-poinnya saja dan didalam materi saya cantumkan
gambar yang mendukung agar siswa dapat memahami”
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru memberikan
materi pada poin-poinnya saja.
2) Media Pembelajaran
Menurut Faninda (2018:6) media pembeljaran merupakan
salah satu unsur yang amat penting dalam proses belajar mngajar,
karena dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa
yang baik berupa alat ataupun bahan ajar. Selain itu media
pembelajaran merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan
berkomunikasi dengan siswa agar lebih efektif, semangat, dan
antusias dalam kegiatan belajar.
63
Berdasarkan hasil wawancara mengeai media pembelajaran
sebagai berikut:
´saya untuk media mempebelajaran menggunakan animasi
seperti gambar dan video. Untuk video saya biasanya
mencantumkan link dari youtube”
Maka, dapat disimpulkan pembelajaran gooogle classroom
materi klasifikasi makhluk hidup menggunakan media animasi
berupa gambar.
3) Penilaian
Menurut Purwanto (2014:4) menjelaskan penilaian adalah
pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria
yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai penilaian
pembelajaran sebagai berikut:
“Hasil dari penilaiaian materi klasifikasi makhluk hidup
sekitar 50%, karena adanya kendala anak-anak menjadikan hasil
kurang maksimal dan masih ada yang mengkumpulkan tugas yang
tidak tepat waktu’’
4) Metode pembelajaran
Metode dan alat yang digunakan dalam mengajar dipilih
atas tujuan dan bahan yang telah diterapkan sebelumnya. Metode
dan alat berfungsi sebagai media transformasi pelajaran terhadap
tujuan yang ingin dicapai (Sudjana, 2010: 77)
64
Berdasarkan hasil observasi guru menggunakan metode
pembelajaran discovery, kemudian hasil wawancara mengenai
metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
google classroom era pandemic covid-19 materi klasifikasi
makhluk hidup sebagai berikut:
“Kalo untuk awalan masih sedikit yang aktif, namun,
Alhamdulillah sekarang siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran
jadi keaktifan anak semakin membaik”
5) Strategi pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya (2011: 126) startegi pembelajaran
adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Berdasarkan hasil wawancara strategi pembelajaran sebagai
berikut: “Jadi saya sebelum pembelajaran google classroom
dimulai saya ingatkan di whatshapp terlebih dahulu utuk
pembelajaran segera dimulai dan segera membuka google
classroom.
Dapat disimpulkan strategi yang guru dengan cara sebelum
pembelajaran dimulai guru mengingatkan siswa di whatshapp
terlebih dahulu.
6) Kelebihan
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh hasil sebagai
berikut: “ Secara umum untuk aplikasi google classroom sangat
65
lengkap jadi memudahkan saya dari segi penugasan, penilaian, dan
efektif mengenai waktu. Kalo mengenai quota siswa dapat
anggaran quota dari sekolah yang setiap bulan turun”.
7) Kekurangan
Berdasarkan hasil wawancara mengenai kekurangan
pembelajaran google classroom sebagai berikut: “ Untuk
menggunakan aplikasi google classroom pasti ada kekurangan ya
mba, salah satunya belum disiplin apalagi untuk kelas VII saya
belum tau watak siswa, belum pernah bertatap muka secara
langsung. Jadi kedisiplinan masih kurang” .
d. Faktor Pendukung Dan Penghambat Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Google Classroom Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi
Makhluk Hidup.
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diperoleh data
sebagai berikut: “ Factor pendukung kalo di SMP Negeri 9 Salatiga
ini antara guru kelas, guru mapel dan orang tua wali murid saling
berhubungan, saling interaksi. Jadi ada suatu permasalahan hp usan
dan sebagainya untuk tugas dikerjakan di buku tugas. Antara wali
kelas, guru mapel dan wali murid bisa saling sering hal – hal yang
kurang dimengerti. Jadi meminimalisir miskomunikasi.”
66
2) Faktor penghambat
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diperoleh data
sebagai berikut: “Yang menjadi penghambat mengenai fasilitas
karena setiap siswa itu berbeda-beda, dan jaringan. Jadi
tantangannya seorang guru sekarang membuat materi semenarik
mungkin agar siswa tidak bosan jadi saya kadang pembelajarannya
menggunakan google form.
2. Pembahasan
Pada sub bab metode penelitian telah dijelaskan bahwa penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
(Moleong, 2007: 3).
a. Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom Era Pandemic COVID-
19 Materi Klasifikassi Makhluk Hidup
Dalam proses pembelajaran google classroom era pandemic
COVID-19 dilaksanakan 1 kali pertemuan dalam 1 minggu yaitu 1
jam (1 x 40 menit).
1) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama dalam
pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran materi klasifikasi
makhluk hidup ini agar siswa mampu membedakan makhluk hidup
dan bukan makhluk hidup, peserta didik mampu menjelaskan
67
tujuan dari klasifikasi makhluk hidup, mengklasifikasikan benda
berdasarkan ciri yang diamati, menuliskan nama spesies
berdasarkan system binomial nomenklatur, menklasifikasikan
makhluk hidup menggunkan kunci dikotomi, menggunakan kunci
determinasi sederhana. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi 5
kingdom, siswa dapat menjelaskan tumbuhan berbiji, siswa dapat
menjelaskan tumbuhan lumut dan paku.
Berdasarkan observasi materi yang disampaikan sudah
sesuai indikator.
2) Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan isi pembelajaran yang akan
disampaikan guru kepada siswa . sebelum mengajar guru
mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
karena pembelajaran menggunkan google classroom guru
memberikan materi dengan rinci agar memudahkan siswa untuk
memahami materi klasifikasi makhluk hidup.
3) Media Pembelajaran
Media yang digunakan guru yaitu dengan animasi, dimana
guru berusaha membantu siswa dalam memahami materi klasifikasi
makhluk hidup, berdasarkan hasil observasi setiap indikator dari
materi klasifikasi makhluk hidup memerlukan contoh gambar agar
mendapatkan perhatian siswa, karena siswa lebih tertarik dan aktif
selama proses pembelajaran langsung.
68
4) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran guru menggunakan metode discovery.
Metode discovery sesuaidengan pembelajaran kurikulum 2013,
dimana guru sebagai fasilitator. Sehinnga siswa lebih aktif. Selama
proses pembelajaran dengan metode discovery keaktifan siswa
sekitar 50 % dengan dibuktikan kedisiplinannya pada saat
megumpulkan tugas.
5) Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran guru memberikan materi kepada
siswa tidak terlalu banyak, guru memberikan poin-poin materi pada
PowerPoint, untuk dibaca dan memahami isi materi yang
dilengkapi dengan media animasi seperti gambar.
Stategi pembelajaran guru dalam melaksanakan
pembelajaran ditunjukkan dari data FRP bahwa dalam
pembelaharan google classroom guru memberikan materi pada
poin-poin penting disertai media yang mendukung materi, seperti
penyajian gambar agar siswa mudah memahai materi.
6) Penilaian
Penilaian pembelajaran dilaksanakan oleh guru untuk
mengukur dan mengetahui sejauhmana ketercapaian suatu
kompetensi siswa dan sebagai salah satu upaya guru untuk
memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Dalam
pembelajaran google classroom materi klasifikasi makhluk hidup
69
ini dapat diketahui dari 30 siswa yang berhasil mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan perolehan minimal ≥ 76
adalah 16 siswa sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak
14 siswa. dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi klasifikasi makhluk hidup
pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga tahun pelajaran
2020/2021 adalah ≥ 76.
Indikator keberhasilan klasikal ditetapkan hasil belajar siswa
dikatakan berhasil apabila mencapai 85% dari nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah dan KKM
mata pelajaran yang bersangkutan (IAIN Salatiga,2017:34).
Ketetapan pembelajaran dinyatakan berhasil secara klasikal apabila
dari total 30 siswa minimal 85% mencapai KKM. Dari 30 siswa
yang mencapai KKM hanya 53,3% .
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran google
classroom belum berhasil mencapai KKM. Pembelajaran google
classroom hanya dapat sebagai pembelajaran alternative dalam
keadaan mendesak di era pandemic COVID-19.
70
b. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Google
Classroom Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi Makhluk
Hidup
1) Materi pembelajaran
Materi klasifikasi makhluk hidup menerut pendapat siswa
adalah materi yang menarik, siswa juga merasa tertarik
menggunakan google classroom karena menggunkan hal yang baru
membuat siswa meningkatkan rasa ingin tahunya.
2) Media pembelajaran
Media yang digunakan guru sudah sesuai , siswa terhdap
materi klasifikasi makhluk hidup memberikan pemahaman kepada
siswa.
3) Kelebihan
Kelebihan disini karena adanya Pandemic COVID-19,
terlihat pembelajaran google classroom efektif di lakukan. Siswa
akan mendapatkan pembelajaran dengan jarak jauh. Materi
klasifikasi makhluk hidup sangat menarik dan materi dapat
ditemukan disekelilih kita. Dan siswa dapat mengexsplor materi
secara mandiri.
4) Kelemahan
Untuk kekurangannya, berdasarkan data yang diteliti
diperoleh hasil pembelajaran yang masih kurang pada materi
klasifikasi makhluk hidup,
71
c. Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom
Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
1) Materi Pembelajaran
Berdasarkan persepsi guru, dalam memberikan materi lebih
sedikit atau hanya memberikan poin-poinnya, guru memberikan
materi berupa powerpoin yang disertai media gambar serta guru
memberikan soal yang terkait materi tersebut.
2) Media Pembelajaran
Menerut pendapat guru media yang efektif dalam materi
klasifikasimakhluk hidup media animasi seperti gambar dan video
yang terkait materi klasifikasi makhluk hidup.
3) Penilaian
Persepsi guru mengenai penilaian pada materi klasifikasi
makhluk hidup masih rendah, karena siswa terbiasa pembelajaran
tatap muka maka siswa kurang siap dalam pembelajaran online.
Disamping itu terdapat beberapa siswa yangmempunyai kendala
mengenai akses internet.
4) Metode Pembelajaran
Persepsi guru mengenai metode pembelajaran yang
digunakan pada materi klasifikasi makhluk hidup yaitu metode
discovery, siswa masih kurang aktif, dari siswa kelas VII C yang
berjumlah 30 siswa yang aktif hanya 50%. Berdasarkan hasil
72
penelitian siswa memang kurang aktif pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
5) Strategi Pembelajaran
Sebelum pembelajaran berlangsung guru mengingkatkan
pembelajaran akan segera dimulai melalui whatsapp untuk segera
membuka google classroom. Untuk siswa yang tidak mengikuti
pembelajaran google classroom atau mengumpulkan tugas telat
guru memberikan sangsi berupa pengurangan nilai.
6) Kelebihan
Untuk kelebihan pembelajaran google classroom bagi guru
sangat efektif, mempermudah iteraksi mengajar dengan peserta
didik dimasa pandemic COVID-19 ini. karena google classroom
dapat digunkan untuk menyampaikan materi, tugas, dan penilaian.
7) Kekurangan
Berdasarkan persepsi guru pembelajaran tatap muka dengan
pembelajaran online ada perbedaan. Karena siswa terbiasa dengan
pembelajaran tatap muka yang merasa masih perlu penjelasan
terkait materi klasifikasi yang dirasa sulit dan kedisplinan siswa.
d. Faktor Pendukung Dan Penghambat Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Google Classroom Era Pandemic COVID-19 Materi Klasifikasi
Makhluk Hidup.
1) Faktor pendukung: adanya saling berhubungan antara guru dan
wali murid, dan siswa tertarik pembelajaran menggunakan
73
pembelajaran google classroom karena merukan hal yang baru .
rasa ingin tahu siswa yang membuat aktif .
2) Factor penghambat: secara keseluruhan belum siap pembelajaran
secara online seperti keterbatasan jaringan yang kurang memadai.
Dan siswa yang masih tidak tertarik dengan pelajarannya dan
materi.
74
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pelaksanaan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup
kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga tahun pelajaran 2020/2021, maka didapat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
sudah terlaksana dengan baik, tujuan pemembelajaran sesuai indikator,
materi pembelajaran guru memberikan materi dengan rinci, media
pembelajaran dengan animasi seperti gambar dan vidio, metode
pembelajaran mengunakan metode discovery, Strategi pembelajaran
sebelum pembelajaran guru mengingatkan terlebih dahulu melalui
whatsapp. Dan guru memberikan materi pada poin-poinnya disertai media
yang mendukung materi klasifikasi makhluk hidup, dan yang terakhir
Penilaian, indikator keberhasilan secara klasikal dinyatakan berhasil
apabila dari jumlah siswa 30 minimal 85% mencapai KKM, dari 30 siswa
yang mencapai KKM hanya 53,3 % sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran google classroom belum berhasil mencapai KKM.
2. Persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran google classroom era
pandemic COVID-19, materi klasifikasi makhluk hidup menarik yang
dapat mengexplor materi sekeliling kita, media sudah sesuai dapat
memberikan pemahaman siswa, kelebihan efektif dalam belajar
75
dimanapun, dan yang terakhir kekurangannya tidak dapat bertatap muka
serta respon guru yang slow respon.
3. Persepsi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran google classroom era
pandemic COVID-19, materi guru memberikan secara rinci, dengan poin-
pin penting, media pembelajaran menggunakan media gambar, guru
menggunkan metode discovery, strategi sebelum dimulai pembelajaran
guru mengingatkan siswa terlebih dahulu di whatshapp . baru masuk
pembelajaran digoogle classroom. Kelebihannya aplikasi google
classroom lengkap dapat meyampai materi, penugasan, dan penilaian dan
dan efektif dalam waktu, yang terakhir Kelemahan: siswa belum siap
dalam pembelajaran online sehingga masih menyepelekan waktu pada saat
pembeljaran dimulai.
4. Faktor Pendukung Dan Penghambat Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Google Classroom Era Pandemic COVID-19, faktor pendukung adanya
saling berhubungan antara guru dan wali murid dan siswa tertarik
pembelajaran menggunakan pembelajaran google classroom karena
menjadi hal yang baru, danfactor penghambat siswa belum siap dalam
pembelajaran online.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul
klasifikasi pembeljaran google classroom era oandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga TAhun Pelajaran
2020/2021, maka penelitian menyarankan sebagai berikut:
76
1. Bagi SMP Negeri 9 Salatiga
Pelaksanaan pembelajaran google classroom era pandemic COVID
-19 dapat segai alternatif pembelajaran di SMP Negeri 9 Salatiga dan
dapat mengatasi kekurangan dalam pembelajaran.
2. Bagi siswa
Belajar dengan bersungguh-sungguh, siapkan diri sebelum
pembelajaran dimulai, tepat waktu dan persiapkan teknologi yang
dibutuhkan terutama siapkan jaringan internet yang baik.
77
DAFTAR PUSTAKA
Adib Rifki. 2020. Lembar Kegiatan Literasi Saintifik Untuk Pembelajaran Jarak
Jauh Topic Penyakit Coronavirus (COVID-19). Jurnal Ilmu
Pendidikan.2(1): 28-37.
Alghifari, Fauzan. 2015. Materi Pembelajaran (Pengembangan
Materi).Yogyakarta. Penerbit Rateka Cipta.
Amin. 2015. Pengembangan media pembelajaran berbentuk aplikasi android
berbasis weblog untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa
pendidikan matematika IKIP Bojonegoro. Jurnal Magistra. 27 (94).
Arif Rohman. 2009. Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, Yogyakarta:
LaksBang Mediatama Yo0gyakarta.
Arief, S.Sadiman, dkk. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Darwin, Syah.2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Departemen Agama R.I. 2010. Al-Quran Tajwid & Terjemahan. Bandung. CV
Penerbit Diponogoro.
Hammi, Zedha. 2017. Implementasi Google Classroom Pada Kelas XI IPA MAN
2 Kudus. Universitas Negeri Semarang.
IAIN Salatiga. 2017. Pedoman Penyusun Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII Semester I. Jakarta; Kemdikbud.
Kemendikbud,2017 https//www.kemendikbud.go.id/main/blog/2017/02/ilmu-
pengetahuan-alam-kelas-VII.
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
__________2016. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nirfayanti. 2019. Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom Dalam
Pembelajaran Analis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa”.
Skripsi Universitas Muslim Maros.
78
Oktavia,Faninda. 2018. Pengruh penggunaan media pembelajaran terhadap
motivasi belajar mata pelajaran Al-Quran hadist siswa kelas VIII MTs 6
Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi IAIN Surakarta.
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sanjaya,Wina. 2011. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Edisi I. (Cetakan ke 8). Jakarta: Prenada Media.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar
Baru Algensindo.
__________.2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutopo,H,B.2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Negeri
Sebelas Maret.
Sukmadinata,Nana Syaodih.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Syaiful dan dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan
Implementasinya Dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.
Wicaksono,Vicky Dwi dan dkk. Pembelajaran Blended Learning Melalui Google
Classroom Di Sekolah Dasar. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan
PGSD UMS & HDPGDI Wilayah Jawa, ISBN 978-602-70471-2-9.
79
Lampiran 1
ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GOOGLE CLASSROOM ERA
PANDEMIC COVID-19 MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP PADA
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KODE PENELITIAN
1. Informan
No Nama Kode
Informasi Keterangan
1 Febri Rosela P, S.Pd FRP Guru IPA
2 Almira Putri Ananda APA Siswa Kelas VII
3 Aning Dwika Puri Kurnia ADPK Siswa Kelas VII
4 Aurelia Zafira AZ Siswa Kelas VII
5 Muhammad Ainurofiq MA Siswa Kelas VII
6 Satria Wahyu Utomo SWU Siswa Kelas VII
80
Daftar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 9 Salatiga
Tahun Pelajaran 2020/2021
NO No Induk Nama Siswa L/P
1 6209 AdItya Alvaryrizky L
2 6220 Alif Rifka Sedyaningrum L
3 6223 Almira Putri Ananda P
4 6234 Anggita Rahma Nereswari Azki P
5 6235 Aning Dwika Puri Kurnia P
6 6243 Arum Nugraheni P
7 6251 Aulia Rahmawati P
8 6254 Aurelia Zafira P
9 6257 Azzahra Salsabila P
10 6263 Berlianatrias Pramareta P
11 6267 Brayen Berliando Garus L
12 6278 Devita Lia Oktaviani P
13 6296 Fandi Ahmad Al Khasbi L
14 6297 Fardhan Maulana L
15
6340 Mochammad Younes Azziva Al-
Hafidz
L
16 6345 Muhammad Ainurofiq L
17 6348 Muhammad Daffa Abdurrahman L
18 6351 Muhammad Haqi Ilham L
81
19 6360 Muhammad Tegar Tristan Attala L
20 6364 Nadilla Setyawanti P
21 6370 Nasyafa Aura Kencana P
22 6399 Rif’q Ardiansyah Lullulangi L
23 6402 Rizqi Adrian Putra L
24 6405 Salfa Ali P
25 6408 Saras Riski Utami P
26 6409 Satria Wahyu Utomo L
27 6415 Siti Latifah Nur Khasanah P
28 6434 Wildan Firdaus L
29 6435 Yasmin Adelia Suryani P
30 6440 Zulfa Ayu Afifah P
82
Lampiran 2
INSTRUMEN PENELITIAN
A. PEDOMAN OBSERVASI
1. Proses pembelajaran menggunakan aplikasi Google Classroom era
Pandemic COVID-19.
NO Komponen Sub Komponen
1 Kegiatan
pendahuluan
a. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran Dan menginput
absen kehadiran siswa
b. Siswa dapat menggunkan Hp atau
leptop untuk membuka link yang
disediakan
2 Kegiatan Inti a. Melakukan kegiatan eksplorasi
pemanfaatan media pembelajaran
b. Melakukan kolaborasi penerapan
media google classroom
c. Melakukan kegiatan tanya jawab
dengan siswa
3 Penutup Penutup pelajaran dan do’a
83
B. PEDOMAN WAWANCARA
1. Fokus Wawancara
a. Pelaksanaan pembelajaran dengan aplikasi Google Classroom di
era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup..
b. Persepsi siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan
aplikasi Google Classroom di era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup.
c. Faktor pendukung dan penghambat terhadap kegiatan
pembelajaran menggunakan aplikasi Google Classroom di era
pandemic COVID-19 materi klasifikasi materi dan perubahannya.
2. Komponen wawancara
a. Pelaksanaan pembelajaran aplikasi Google Classroom di era
pandemic COVID-19 materi klasifikasi materi dan perubahannya.
1) Tujuan pembelajaran dengan aplikasi Google Classroom di era
pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup.
2) Materi pembelajaran.
3) Media pembelajaran.
4) Metode Pembelajaran.
5) Strategi pembelajaan.
6) Penilaian.
b. Persepsi guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan
aplikasi Google Classroom di era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup.
84
a) Siswa
1) Persespsi siswa terhadap materi klasifikasi makhluk
hidup.
2) Persepsi siswa terhadap media pembelajaran pada
materi klasifikasi makhluk hidup.
3) Factor pendukung kegaiatan pembelajaran dengan
aplikasi Google Classroom di era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup.
4) Factor penghambat kegaiatan pembelajaran dengan
aplikasi Google Classroom di era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup.
5) Kelebihan kegaiatan pembelajaran dengan aplikasi
Google Classroom di era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup.
6) Kekurangan kegaiatan pembelajaran dengan aplikasi
Google Classroom di era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup..
b) Guru
1) Persepsi guru terhadap materi pembelajaran.
2) Persepsi guru terhadap media pembelajaran yang
digunakan.
85
3) Persepsi guru terhadap penilaian pembelajaran dengan
aplikasi Google Classroom di era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup.
4) persepsi guru terhada metode pembelajaran.
5) Persepsi guru terhadap strategi yang digunakan.
6) Persepsi guru terhadap kelebihan kegiatan pembelajaran
dengan aplikasi Google Classroom di era pandemic
COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup.
7) Persepsi guru terhadap kelebihan kegiatan pembelajaran
dengan aplikasi Google Classroom di era pandemic
COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup.
c. Faktor pendukung dan penghambat terhadap kegiatan
pembelajarandengan aplikasi aplikasi Google Classroom di era
pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup.
1) Faktor pendukung kegiatan pembelajaran dengan aplikasi
Google Classroom di era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup.
2) Faktor Pemnghambat kegiatan pembelajaran dengan aplikasi
Google Classroom di era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup.
86
3. Daftar pertanyaan
a. Siswa
1) Apakah proses pembelajaran Google Classroom di era
pandemic COVID-19 sudah terlaksana dengan baik?
2) Bagaimana menurut anda pengaruh yang dirasakan dalam
pembelajaran Google Classroom di era pandemic COVID-19?
3) Bagaimana menurut anda pengaruh yang dirasakan dalam
pembelajaran Google Classroom di era pandemic COVID-19
materi klasifikas materi dan perubahannya?
4) Apakah pembelajarannya menarik?
5) Apakah factor-faktor penghambat dan pendukung dalam
memaksimalkan pembembelajaran Google Classroom di era
pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup?
6) Bagaimana menurut anda untuk memaksimalkan pembelajaran
Google Classroom di era pandemic COVID-19 agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai?
7) Bagaimana menurut anda kekurangan dari pembelajaran
Google Classroom di era pandemic COVID-19?
8) Bagaimana menurut anda kelebihan dari pembelajaran Google
Classroom di era pandemic COVID-19?
b. Guru mata pelajaran IPA
1) Apakah roses pembelajaran Google Classroom di era pandemic
sudah berjalan dengan baik ibu?
87
2) Bagaimana persepsi ibu terhadap materi pembelajaran?
3) Bagaimana usaha ibu agar semua siswa mengikuti
pembelajaran Google Classroom di era pandemic COVID-19?
4) Apa yang ibu lakukan ketika terdapat siswa yang tidak dapat
mengikuti pembelajaran Google Classroom di era pandemic
COVID-19?
5) Bagaimana strategi ibu untuk menyampaikan materi kepada
siswa dalam pembelajaran Google Classroom di era pandemic
COVID-19 agar siswa tidak merasa bosan dengan
pembelajaran Google Classroom dan tujuan dapat tercapai?
6) Media apa yang efektif dalam pembelajaran materi klasifikasi
materi dan perubahannya era pandemic COVID-19 ini ibu?
7) Sejauh mana hasil belajar siswa dengan Google Classroom di
era pandemic COVID-19 ini ibu?
8) Apakah dengan pembelajaran Google Classroom ini siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran?
9) Bagaimana tanggung jawab siswa dalam mengikuti
pembelajaran Google Classroom di era pandemic COVID-19?
10) Bagaimana kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran
Google Classroom di era pandemic COVID-19?
11) Apakah google classroom ini sudah efektif digunakan dalam
pembelajaran era pandemic COVID-19?
88
12) Jika ditinjau dari factor internal dan factor eksternal apa saja
factor-faktor penghambat dan pendukung dalam
memaksimalkan pembelajaran Google Classroom di era
pandemic COVID-19?
13) Jika ditinjau dari fungsi dan fitur yang tersedia apa kelebihan
dan kekurangan dari aplikasi google classroom ini ibu?
14) Pertanyaan terakhir bagaimana kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran Google Classroom di era pandemic COVID-19
ini ibu?
C. PEDOMAN DOKUMENTASI
a. Fakus dokumentasi
1) Foto kegiatan pelaksanaan pembelajaran Google Classroom di era
pandemic COVID-19.
2) Foto wawancara
b. Komponen Dokumentasi
1) Foto kegiatan pembelajaran Google Classroom di era pandemic
COVID-19.
a) Foto kegiatan pendahuluan pembelajaran
b) Foto kegiatan inti kegiatan inti pembelajaran
c) Foto kegiatan penutup pembelajaran
2) Foto wawancara
a) Wawancara dengan siswa
b) Wawancara dengan guru IPA
89
Lampiran 3
Dokumentasi
Gambar 1: Wawancara dengan guru mata pelajaran IPA.
90
Gambar 2: Wawancara dengan 5 Siswa kelas VII C
Gambar 3: Wawancara dengan 5 Siswa kelas VII C
91
Gambar 4: Wawancara dengan 5 siswa kelas VII C
Gambar 5: Wawancara dengan 5 siswa kelas VII C
92
Gambar 6: Materi klasifikasi makhluk hidup
Gambar 7: Siswa mengumpulkan tugas
93
Gambar 8: Soal materi klasifikasi makhluk hidup
Gambar 9 : Media gambar yang digunakan
94
Lampiran 4
Transkrip Wawancara
Kode Responden : FRP
Tanggal : 29 September 2020
Tempat : SMP Negeri 9 Salatiga
Tanya jawab
Peneliti : “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Narasumber : “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh”
Peneliti :“Sebelumnya mohon maaf menganggu waktu Ibu”.
Narasumber :”Iya ba tidap apa-apa”
Peneliti :“Disini saya akan bertanya tentang beberapa hal terkait
pembelajaran google classroom era COVID-19 ini, pertanyaan
pertama apakah pelaksanaan pembelajaran google Classrom era
pandemic COVID-19 sudah berjalan dengan baik ibu?
Narasumber :“Alhamdulillah kalau pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik,
walaupun waktu awalan anak-anak kebingan.”
Peneliti :“Yang kedua ,bagaimana usaha Ibu agar semua siswa mengikuti
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber :“Kalo Saya Sebelum pembelajaran dimulai saya ingatkan terlebih
dahulu di Whatsapp bahwa pembelajran akan segara dimulai untuk
segera membuka Google Classroom”.
Peneliti :“ Untuk penggunaan Whatsapp aktif bu selalu digunakan?”
Narasumber : “Digunakan terus mba.”
95
Peneliti : “ Dalam pembelajaran apakah menggunakan watshapp seperti
memberikan materi?”
Narasumber : “ Tidak mba, jadi whatsapp hanya sekedar untuk memingkatkan
siswa. untuk pembelajaran dalam membeerikan materi tetap di
Google Classroom.”
Peneliti :“Apa yang Ibu lakukan ketika terdapat siswa yang tidak dapat
mengikuti pelajaran”
Narasumber : “Yang pertama saya lakukan japri anak-anak kemudian kalau
nggak ada respon saya japri ke wali kelas, karena mungkin kadang
keterbatasan fasilitas seperti HP rusak kadang terjadi. Untuk
penugasan yang terlambat mengumpulkan saya tetap menerima
tugasnya lalu saya menanyakan alesannya. Kalo tidak masuk akal
saya kurangi nilainya.
Peneliti :“Baik untu selanjutnya. Bagaimana strategi Ibu untuk
menyampaikan materi kepada siswa dalam pembelajaran google
classroom era pandemic COVID-19 agar siswa tidak merasa bosan
dengan pembelajaran google classroom dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai?”
Narasumber :“Kalo Startegiya, karena sebagian siswa masih merasakan hal baru
mengenai google classroom ,kalau strategi saya ya intinya kalau
saya memberikan materi ya jangan terlalu banyak, saya
memberikan materi beupa Powerpoin jadi yang saya berikan hanya
96
poin-poin penting. Untuk mengurangi rasa bosan anak saya
terkadang memberikan vidio.”
Peneliti :“Kemudian sejauh mana hasil belajar siswa dengan google
classroom era pandemic COVID-19 ini pak?” 132
Narasumber :“Sebagian siswa dapat mengikuti materi dengan baik, akan tetapi
secara klasikal belum mencapai KKM. Dan beberapa siswa yang
mengerjakan soal evaluasi susulan karena pada saat pembelajaran
tidak mengikuti disebabkan terkendala dengan akses internet.
disamping itu pemahaman siswa terhadap materi masih kurang
untuk pemahaman sekitar 50% dari 30 siswa”
Peneliti :“Apakah dengan pembelajaran google classroom ini siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran?”
Narasumber :“Sejauh ini, masih sedikit siswa yang aktif. Dan sebagain siswa
belum terlalu aktif kalau menurut saya.”
Peneliti : “ Bagai mana tanggung jawab siswa dalam dalam mengikuti
pelajaran Google Classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber : “ Tanggung jawab ya, kalu tanggung menurut saya sekitar 50%.
Karna pada saat mengumpulkan tugas masih ada yang masih telat
mengumpulkan.”
Peneliti : “ Pertanyaan selanjutnya, apakah ada siswa yang mengeluh tidak
punya kuota untuk pembelajaran berlangsung?”
97
Narasumber : “ Untuk kuota sendiri tidak mba , karna dari sekolah juga
memberikan kuota setiap bulan kepada siswa. Yang siswa
keluhkan mengenai jaringan.”
Peneliti : “ Media yang efektif digunakan pada materi klasifikasi makhluk
hidup itu apa bu ?”
Narasumber : “ Kalau media yang efektif di materi klasifikasi makhluk hidup
itu media gambar dan lingkungan sekitar."
Peneliti : “ Kemudian yang terakhir, bagaiman kelebihan dan kekurangan
ari pembelajaran Google Classroom era pandemic COVID-19 ini
ibu ?”
Narasumber : “Kalau kelebihan dari pembelajaran Google Classroom menurut
saya efektif. Menggunkan Google Classroom dapat menyampaikan
materi, penugasan dan penilaian.dan efesien dalam biaya dan
waktu. Untuk kelemahan siswa masih kurang siap dalam mengatur
waktu karna terbiasa bertatap muka. "
Peneliti : “Terimka kasih atas informasinya yang diberikan ibu, mohon
maaf sudah mengganggu waktu ibu."
Narasumber : “ Iya mba, sama-sama."
Peneliti : “ Wassamualaikum Wr.Wb"
Narasumber : “ Waalaikumsalam Wr.Wb."
98
Kode Responden : AZ
Tanggal : 30 September 2020
Tempat : Vidio Call Whatsapp
Peneliti : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh”
Peneliti : “Apakah benar ini dengan Aurelia Zafira?”
Narasumber : “Iya, benar mba.”
Peneliti : “Baik, langsung saja ya. Apakah pelaksanaan pembelajaran
Google Classroom di era pandemic COVID-19 sudah terlaksana
dengan baik?"
Narasumber : “ Sudah baik, dan saya laksanakan pembelajaran dengan baik, dan
Pembelajarannya menarik sangat efektif bu, materinya mudah
dimengerti, ada gambarnya juga” "
Peneliti :“Yang kedua, bagaimana menurut anda pengaruh yang dirasakan
dalam pembelajaran Google Classro"
Narasumber : “ Saya tidak bisa belajar dengan teman, tapi menjadikan saya
mandiri kerena saya belajar bisa secara online.”
Peneliti :“ Baik, kemudian Apakah pembelajarannya menarik? ”
Narasumber : “Menarik, karena ada gambar jadi saya lebih greget buat
bacanya.”
99
Peneliti : “Bagaimana menurut anda untuk memaksimalkan pembelajaran
Google Classroom di era pandemic COVID-19 agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai? ”
Narasumber :“Membuat susunan belajar, merangkum pokok pembelajaran dan
belajar dengan rutin tapi jangan terlalu lama. ”
Peneliti :“ Baiklah, kemudian bagaimana menurut anda kekurangan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber :“ Keterbatasan internet, tidak bisa bertatap muka langsung dengan
guru dan teman, kalo ada materi yang belum paham komen di
google classroom slow respon bu”. ”
Peneliti :“Yang terakhir, bagaimana menurut anda kelebihan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber :“Gambang mengelola tugas, gampang melihat pengumuman dari
Bapak/Ibu guru”
Peneliti :“Baik, mungkin cukup. Terima kasih informasi Aurelia,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”
100
Kode Responden : APA
Tanggal : 30 September 2020
Tempat : Vidio Call Whatsapp
Peneliti : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh”
Peneliti : “Apakah benar ini dengan Almira Putri Ananda?”
Narasumber : “Benar Bu”
Peneliti : “Baik, saya akan bertanya tentang bebrapa hal terkait dengan
pembelajaran google classroom. Pertanyaan pertama Apakah
pelaksanaan pembelajaran Google Classroom di era pandemic
COVID-19 sudah terlaksana dengan baik?”
Narasumber : “Sudah berjalan dengan baik bu ”
Peneliti : “Bagaimana menurut saudari pengaruh yang dirasakan dalam
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber : “Harus lebih aktif bu, dengan cara mencari materi secara mandiri
di internet.”
Peneliti :“Bagaimana menurut anda hasil belajar dalam pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 ini?”
Narasumber : “Karena sudah terbiasa pembelajaran daring bu. Awalnya masih
aneh pembelajaran menggunakan google classroom. ”
Peneliti : “Apakah menurut saudari pembelajarannya menarik? ”
101
Narasumber : “Sangat menarik, karena ada gambarnya. Jadi semangat
belajarnya”
Peneliti : “Selanjutna, bagaimana menurut anda untuk memaksimalkan
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19 agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai?”
Narasumber : “Lebih rajin belajar, mencari materi lebih lanjut diinternet bu.
Karena yang dberikan bu guru di google classroom berupa Power
Poin yang dilengkapi gambar hanya poin-poinnya saja. ”
Peneliti : “Kemudian bagaimana menurut anda kekurangan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber : “Menggunakan google classroom membutuhkan internet,
sedangkan dirumahku jaringan internet lemah. ”
Peneliti : “Yang terakhir, bagaimana menurut anda kelebihan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19? ”
Narasumber : “Kelebihan mengerjakan soal-soal dibantu orang tua, dan lebih
efisien tidak perlu catet-catet. ”
Peneliti : “Baik, terimakasih atas informasinya dan waktunya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Baik bu, Waalaikumslam warahmatullahi wabarakatuh.”
102
Kode Responden : SWU
Tanggal : 30 September 2020
Tempat : Vidio Call Whatsapp
Peneliti : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh”
Peneliti : “Apakah benar ini dengan Satria Wahyu Utomo?”
Narasumber : “Iya Benar Bu. Bagaima bu? ”
Peneliti : “Jadi, disini Ibu akan bertanya tentang beberapa hal terkait
dengan pembelajaran google classroom materi klasifikasi makhluk
hidup. Pertanyaan pertama apakah pelaksanaan google classroom
sudah berjalan dengan baik?”
Narasumber : “Sudah bu, sudah berjalan dengan baik. ”
Peneliti : “Kemudian, bagaimana menurut anda pengaruh yang dirasakan
dalam pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup?”
Narasumber : “pengaruhnya, tidak bisa belajar bertatap muka secara langsung.
Tidak bisa belajar bersama teman kelas. ”
Peneliti : “Bagaimana menurut anda hasil belajar dalam pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi
makhluk hidup ini?”
Narasumber : “kurang maksimal, lebih mudah dipahami pembelajaran secara
langsung. Seperti dikelas bu. Bertemu langsung dengan guru bisa
103
langsung tanya kalo ada yang belum paham. Kalo online seperti ini
harus nyari mandiri di internet.”
Peneliti : “Oke, apakah menurut anda pembelajarannya menarik?”
Narasumber : “sudah menarik bu, kadang juga bu guru menampilkan vidio. ”
Peneliti : “Bagaimana menurut anda untuk memaksimalkan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi
makhluk hidup agar tujuan pembelajaran dapat tercapai?”
Narasumber : “belajar, dan mencatat kembali bagian-bagian penting dan mecari
sumber lain di internet.”
Peneliti : “Oke, lalu menurut anda kekurangan dari pembelajaran google
classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhlik
hidup?”
Narasumber : “kekurangannya, kadang jaringannya susah.”
Peneliti : “Yang terakhir, bagaimana menurut anda kelebihan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup?”
Narasumber : “ Kelebihannya mudah dimengerti karena di Power poin sudah
lengkap, dan dalam pembelajaran , tugas melalui google classroom
lebih sipel tidak nyatet-nyatet. ”
Peneliti : “Baik, terima kasih atas informasi yang diberikan sangat
bermanfaat, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”
104
Kode Responden : MA
Tanggal : 30 September 2020
Tempat : Vidio Call Whatsapp
Peneliti : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh”
Peneliti : “Apakah benar ini dengan Muhammad Ainurofiq?”
Narasumber : “Benar, saya Rofiq bu.”
Peneliti : “Jadi, disini Ibu akan bertanya tentang beberapa hal terkait
dengan pembelajaran google classroom materi klasifikasi makhluk
hidup. Pertanyaan pertama apakah pelaksanaan google classroom
sudah berjalan dengan baik?”
Narasumber : “Sudah berjalan dengan baik bu.”
Peneliti : “Kemudian, bagaimana menurut anda pengaruh yang dirasakan
dalam pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19
materi klasifikasi makhluk hidup?”
Narasumber : “Tidak bisa belajar dengan teman teman.”
Peneliti : “ “Bagaimana menurut anda hasil belajar dalam pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi
makhluk hidup ini?”
Narasumber : “saya sendri kadang mengumpulkan tugas masih tidak tepat
waktu karna kadang pas kebutulan hbis, atau HP kadang eror.”
Peneliti : “Baik, apakah menurut anda pembelajarannya menarik?”
105
Narasumber : “menarik bu, udah modern jadi lebih simple.”
Peneliti : “Bagaimana menurut anda untuk memaksimalkan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi
makhluk hidup agar tujuan pembelajaran dapat tercapai?”
Narasumber : “Lebih Rajin belajar”
Peneliti : “Selajutnya, menurut anda kekurangan dari pembelajaran google
classroom era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhlik
hidup?”
Narasumber : “pembelajaran google classroom memerlukan HP , setiap siswa
belum tentu HPnya yang bisa spot.”
Peneliti : “Yang terakhir, bagaimana menurut anda kelebihan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19 materi
klasifikasi makhluk hidup?”
Narasumber : “Bisa belajar dimanapu, lebih hemat waktu dan biaya”
Peneliti : “Baik, terima kasih atas informasi yang diberikan sangat
bermanfaat, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”
106
Kode Responden : ADPD
Tanggal : 30 September 2020
Tempat : Vidio Call Whatsapp
Peneliti : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh”
Peneliti : “Apakah benar ini dengan Aning Dwika Puri Kurnia?”
Narasumber : “Benar bu.”
Peneliti : “Jadi, disini Ibu akan bertanya tentang beberapa hal terkait
dengan pembelajaran google classroom materi klasifikasi makhluk
hidup. Pertanyaan pertama apakah pelaksanaan google classroom
sudah berjalan dengan baik?”
Narasumber : “ Alhamdulillah sudah terlaksana.”
Peneliti : “Oke, sudah terlaksana ya. Kemudian, bagaimana menurut anda
pengaruh yang dirasakan dalam pembelajaran google classroom
era pandemic COVID-19 materi klasifikasi makhluk hidup?”
Narasumber :“Pengaruhnya membuat saya senang saat pembelajaran meski
hanya dirumah.”
Peneliti :“Bagaimana menurut anda hasil belajar dalam pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 ini?”
Narasumber :“Hasil pembelajarannya cukup bagus, dan pembelajarannya juga
mudah karena pembahasannya yang sederhana dan mudah
dipahami.”
107
Peneliti : “Oke, apakah menurut anda pembelajarannya menarik?”
Narasumber :“Ya sangat menarik karena akan menghasilkan suasana yang
berbeda dan mungkin akan lebih nyaman karena pembelajarannya
dirumah.”
Peneliti :“Bagaimana menurut anda untuk memaksimalkan pembelajaran
google classroom era pandemic COVID-19 agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai?”
Narasumber : “Dengan lebih banyak belajar saat sedang dirumah saja.”
Peniliti :“Baiklah, kemudian bagaimana menurut anda kekurangan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber :“Masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran
dari google classroom karena mungkin ada kendala seperti HP
yang tidak suport.”
Peniliti :“Oke, pertanyaan terakhir bagaimana menurut anda kelebihan dari
pembelajaran google classroom era pandemic COVID-19?”
Narasumber : “Lebih mandiri, contohnya mencari materi di internet.”
Peneliti : “Baiklah, terima kasih atas informasinya.”
Narasumber : “Iya sama-sama bu.”
Peneliti : “Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Narasumber : “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”
108
Lampiran 5
109
Lampiran 6
110
Lampiran 7
111
Lampiran 8
112
Lampiran 9
113
114
115
116
Lampiran 10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Septi Indri Pratiwi
Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 01 September 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat Domisili : Jl.Tentara Pelajar No 57 Sidomukti Kota Salatiga
Alamat Asli : Jl.Jend Sudirman Planjan, Kesugihan,Cilacap
Nomor Telepon : 0896-0359-93346
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Nama sekolah Tahun lulus
TK RA Maryam 2005
SD Negeri Planjan 01 2010
SMP Negeri 1 Kesugihan 2013
SMA Negeri 1 Adipala 2016
IAIN Salatiga Sekarang
Pengalaman Organisasi
Nama Organisasi Tahun Lulus Waktu
HMJ Tadris Ilmu Pengetahuan
Alam Pengurus 2017
HMJ Tadris Ilmu Pengetahuan
Alam Ketua 2018
DEMA FTIK Koordinator
Dep.Kewirausahaan 2019
Top Related