MEDIA ANALYSIS UNTUK PENCEGAHAN POTENSI
KONFLIK DALAM PEMILUKADA
Pelatihan Operational untuk staf Media Centre Bawaslu
UNDP Election-MDP & Bawaslu RI
DEFINSI KONFLIK DALAM PEMILUKADA
DEFINISI KONFLIK Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik
merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
DEFINISI KONFLIK DALAM PEMILUKADA• Konflik dalam Pemilukada berarti perbedaan pendapat atau
penafsiran terkait dengan aturan Pemilukada atau keputusan penyelenggara Pemilukada
JENIS KONFLIK DALAM PEMILUKADA
Konflik yang berbasis tahapan dalam Pemilukada. Konflik jenis ini antara lain mencakup konflik yang terjadi pada tahapan penetapan pasangan calon, kampanye, penghitungan dan rekapitulasi suara.
Konflik yang berbasis non-tahapan pemilukada. Konflik jenis ini kebanyakan berakar dari residu konflik di masa lalu, misalnya konflik antar etnis, perebutan sumber daya ekonomi, dan lain-lain yang muncul kembali dalam proses penyelenggaraan tahapan Pemilukada.
KARAKTERISITIK KONFLIK DALAM PEMILUKADA
Konflik yang muncul karena adanya perbedaan pemahaman terhadap ketentuan perundang-undangan Pemilu atau keputusan penyelenggara Pemilukada. Konflik jenis ini biasanya terjadi sesaat dan hanya pada tahapan pemilukada yang sedang/telah berlangsung.
Konflik yang berakar dari residu konflik sebelumnya dan muncul kembali dalam proses penyelenggaraan tahapan Pemilukada karena dipicu oleh provokasi dari pihak-pihak tertentu. Sifat konflik ini biasanya akan berlangsung secara lebih panjang.
Konflik yang muncul karena adanya masalah dalam proses penyelenggaran Pemilukada dan masih terkait dengan residu konflik sebelumnya. Misalnya konflik yang melibatkan dua kelompok yang sama yang sebelumnya pernah terlibat dalam konflik di masa lalu, misalnya kejadian konflik di Kab. Gowa dimana konflik melibatkan dua calon kepala daerah yang pada pemilukada sebelumnya juga sama-sama berkompetisi.
PERAN PANWASLUKADA DALAM PENCEGAHAN KONFLIK PEMILUKADA
UU nomor 32 tahun 2004, pasal 66 ayat (4) huruf d memberikan mandat kepada Panwaslukada untuk menyelesaikan sengketa Pemilukada. Sengketa Pemilukada ini mencakup sengketa yang muncul dalam proses penyelenggaraan tahapan pemilukada, bukan menyangkut sengketa hasil Pemilukada yang menjadi ranah kewenangan MK.
Mandat peran penyelesaian konflik ini lebih bersifat pasif, artinya panwaslukada berperan menyelesaikan sengketa yang dilaporkan kepadanya.
Meskipun bersifat pasif, namun karena sengketa/konflik dalam Pemilukada memiliki dimensi yang luas dan rumit, maka sejalan dengan tugas Panwaslukada untuk mengawasi tahapan pemilukada, Panwaslukada perlu mengoptimalkan kinerjanya untuk mendeteksi secara dini potensi konflik yang ada sehingga tidak membesar dan pecah.
STRATEGI PENCEGAHAN KONFLIK PEMILUKADA
IDENTIFIKASI DAN DETEKSI DINI
POTENSI KONFLIK
SOSIALISASI, KOMUNIKASI DAN
KOORDIANSI UNTUK PENCEGAHAN KONLFIK
PENEGAKAN HUKUM
PERAN MEDIA/STAF MEDIA BAWASLU DALAM MENCEGAH KONFLIK PEMILUKADA
MEMBANTU IDENTIFIKASI
POTENSI KONFLIK MELALUI ANALISIS
PEMBERITAAN MEDIA
MEMBANTU SOSIALISASI
UNTUK PENCEGAHAN
KONFLIK
MEMBANTU SOSIALISASI TINDAKAN
PENEGAKAN HUKUM YANG DILAKUKAN PENGAWAS
PEMILU
TUJUAN DAN TARGET
MENUMBUHKAN KESADARAN
STAKEHOLDER UNTUK
MEWASPADAI POTENSI KONFLIK
(ALERTING)
MENJELASKAN TENTANG LANGKAH
PENEGAKAN HUKUM OLEH
PANWAS/BAWASLU (DETERENCE
EFFECT)
PENDINGINAN SUASANA (COOLING
DOWN)
PRA-CONFLICT MASA CONFLICT POST-CONFLICT
ANALISIS MEDIA UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI KONFLIK
ANALISIS MEDIA yang dimaksudkan disini tidak berarti metodologi analisis media yang mencakup misalnya analisis isi, analisis wacana, hermeneotik dan semiotika. Namun analisis media dimaknai sebagai sebuah proses yang perlu dilakukan oleh tim media Bawaslu/Panwaslu untuk mencapai tujuan mendeteksi potensi konflik dalam pemilukada. Dengan demikian, analisis media ini dipahami sebagai sebuah upaya untuk melakukan deteksi dini potensi konflik melalui media tracking atau penelusuran berita media massa.
ANALISIS MEDIA ini dilakukan dalam bentuk: Penelusuran berita media mengenai sejarah konflik secara
umum yang pernah terjadi di daerah tertentu yang menjadi sasaran analisis. Konflik yang ditelusuri mencakup berbagai bentuk konflik misalnya; konflik etnis, konflik struktural (konflik antara rakyat dengan penguasa), konflik perebutan sumber daya ekonomi, maupun bentuk konflik lainnya.
Penelusuran berita media mengenai sejarah konflik di daerah sasaran yang difokuskan kepada track record konflik yang terjadi pada saat pemilu.
CAKUPAN ANALISIS MEDIA
ANALISIS MEDIA mencakup: Bentuk konflik yang terjadi (konflik
hukum, mobilisasi massa, konflik kekerasan)
Jenis konflik (konflik etnis, konflik struktural, konflik perebutan sumber daya ekonomi, konflik kultural)
Peta aktor yang terlibat Posisi dan peran stakeholder dalam
proses penyelesaian konflik
FOKUS ANALISIS MEDIA
Analisis Media dalam mencegah potensi konflik Pemilukada difokuskan kepada tahapan pemilukada berikut ini: Pendaftaran pemilih Pencalonan Kampanye Penetapan hasil
TAHAPAN PEMILUKADA YANG POTENSIAL MEMICU KONFLIK
TAHAPAN POTENSI KONFLIK MANIFESTASI KONFLIKPendaftaran pemilih
Sengketa mengenai hak pilih dan akurasi data pemilih yang ditetapkan KPU
• Konflik hukum (gugatan ke MK dan Panwaslu)• Konflik massa (akibat mobilisasi oleh
pihak tertentu pada saat penetapan DPT, hari pemungutan suara atau paska penetapan hasil pemilu)
Pendaftaran pasangan calon
Sengketa tentang keterpenuhan syarat pencalonan
• Konflik hukum (gugatan ke MK dan Panwaslu)• Konflik massa (akibat mobilisasi oleh
pihak tertentu pada saat penetapan DPT, hari pemungutan suara atau paska penetapan hasil pemilu)
Kampanye Sengketa yang muncul sebagai dampak dari terjadinya pelanggaran kampanye atau ketidaktegasan penegakan hukum, misalnya terkait dengan pidana money politic
• Konflik hukum (gugatan ke MK dan Panwaslu)• Konflik massa (akibat mobilisasi oleh
pihak tertentu pada saat penetapan DPT, hari pemungutan suara atau paska penetapan hasil pemilu)
Penetapan hasil pemilukada
Sengketa terkait dengan proses rekapitulasi suara dan penetapan hasil yang muncul akibat perbedaan pemahaman atau ketidakdewasaan para pihak dalam menerima hasil pemilukada
• Konflik hukum (gugatan ke MK dan Panwaslu)• Konflik massa (akibat mobilisasi oleh
pihak tertentu pada saat penetapan DPT, hari pemungutan suara atau paska penetapan hasil pemilu)
OUTPUT ANALISIS MEDIA UNTUK PENCEGAHAN KONFLIK
Peta potensi konflik berdasarkan hasil media tracking untuk diserahkan kepada Bawaslu/Panwaslukada sebagai bahan untuk merumuskan strategi antisipasi konflik
Update perkembangan konflik berbasis pemberitaan media untuk diserahkan kepada Bawaslu/Panwaslukada sebagai bahan untuk merumuskan langkah taktis penyelesaian konflik
Top Related