7/24/2019 Analisis Keberadaan Sesar Diperkirakan M
1/6
ANALISIS KEBERADAAN SESAR DIPERKIRAKAN
MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI DAN GPS
DI DESA KASIHAN, KECAMATAN TEGALOMBO, KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR
Maulana Rizki, Dwi Noviyanto, Sandy Indra, Deka Jelang, Clara Janie, Ika Rahmawati, Mohammad Rauzam, Fittra Irwandhono
Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Gadjah Mada
ABSTRAK
Aplikasi pada bidang Geofisika, berupa pengukuran gravitasi dilakukan dilapangandalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk mendeteksi perubahan kondisi bawah
permukaan bumi. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran gravitasi di Desa Kasihan,
Kecamatan Tegalombok, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur untuk mengidentifikasi keberadaanzona sesar diperkirakan yang kemungkinan beradasejajar dengan sungai. Dengan menggunakan
metode gravitasi dan GPS didapatkan nilai anomaly yang tinggi pada meter ke 2000 di lintasan
survey yang diduga merupakan akibat dari kontras densitas dibawah permukaan pada
kedalaman sekitar 700 meter yang berasosiasi dengan sesar.
Kata kunci : Gravitasi, GPS, Sesar , Kontras Densitas
I. PENDAHULUAN
Geofisika dalam arti harfiah
merupakan penerapan berbagai aspek ilmu
fisika dalam mengkaji Bumi sebagaiobjeknya. Termasuk berkaitan pula dengan
fisika Bumi dari atmosfer yang
mengelilinginya. Penerapan geofisika
diantaranya dalam eksplorasi mineral,
minyak dan gas alam.Terkait penggunaan ilmu tersebut
dalam geofisika, salah satu yang digunakanadalah metode Gravitasi dan GPS. Metode
tersebut merupakan metode untuk
mengeahui ataumengidentifikasi struktur
geologi bawah permukaan Bumi. Penurunanstruktur bawah permukaan didasarkan pada
anomaly Bouger gravitasi yang
merefleksikan variasi rapat massa dibawahpermukaan ke arah horizontal dan geometri
(bentuk) dan anomalinya sendiri.Dalam penelitian kali ini yang
dilakukan di Desa Kasihan, KecamatanTegalombo, kabupaten Pacitan, Jawa Timur
ini bertujuan untuk mengidentifikasi
keberadaan zona sesar diperkirakan yangdiperkirakan sejajar sungai.
II. DASAR TEORI
Teori yang mendukung Ilmu
gravitasi terapan adalah hukum Newton(1687) yang menyatakan bahwa gaya tarik
menarik antara dua partikel bergantung dari
jarak dan massa masing-masing partikel
tersebut, yang dinyatakan sebagai berikut:
dengan :
F(r) = Gaya tarik menarik (N)
= Massa benda ( kg )r = Jarak kedua benda (m )
G =Konstanta gravitasi
Universal (6 .)Newton juga mendefinisikan
hubungan antara gaya dan percepatan.
Hukum II Newton tentang gerak
menyatakan gaya sebanding denganperkalian massa benda dengan percepatanyang dialami benda tersebut.
Percepatan sebuah benda bermassa
m2 yang disebabkan oleh tarikan benda
7/24/2019 Analisis Keberadaan Sesar Diperkirakan M
2/6
bermassa M1 pada jarak R secara sederhana
dapat dinyatakan dengan:
Bila ditetapkan pada percepatan gaya tarik
bumi persamaan di atas menjadi:
dengan :g = Percepatan gaya tarik bumi
M = Massa bumi
m = Massa benda
F = Gaya beratR = Jari-jari bumi.
III. METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam tulisan iniadalah data medan gravitasi pada bulan
September tahun 2013 dalam acara praktikumnon seismik yang berlokasi di desa kasihan,
kecamatan tegalombo, kabupaten pacitan.Dalam pengolahan data penulis menggunakanMicrosoft Excel 2007 untuk mempermudah
perhitungan, dan menghasilkan beberapa hasildari pengolahan data tersebut, diantaranya
elevasi, anomaly bouguer lengkap, anomalybouguer sederhana yang diproses lebih lanjutmenggunakan surfer 11, matlab, Geosoft.
Pengolahan data sampai menjadi hasil yangdiinginkan berdasarkan flowchart sebagai
berikut :
model
Hasil dan Pembahasan
Informasi Geologi
Model
Minimum?
Kesimpulan
Anomali
Lokal
Anomali
Re ional
Kontinuasi Keatas
Koreksi Bou uer
Koreksi Free Air
Koreksi G normal
Anomali Bou uer Len ka
Koreksi Terrain
Pro eksi Ke Bidan Datar
G Observasi
Koreksi Pasan Surut
Koreksi Tin i Alat
Koreksi Drift
Mulai
Data Lapangan
7/24/2019 Analisis Keberadaan Sesar Diperkirakan M
3/6
Dilihat keadaan topografinya
wilayah daerah desa kasihan, pacitan
dikategorikan sebagai daerah berbukitdengan kontur yang cukup terjal.
Desa Kasihan terdiri dari formasi
wuni, formasi mandalika dan formasiwatupatok. Formasi wuni tersusun dari batuan breksi gunung api, tuff, batu pasir tuffan,
batu pasir sela, dan batu lanau. Pada formasi
ini juga ditemui sisipan lignit danbatugamping. Sedangkan pada formasi
mandalika dijumpai perselingan breksi
gunungapi, lava, tuff, juga ditemui sisipan
batu pasir tuffan, batu pasir dan batu lanau.Pada formasi watupatok di temui
keberadaan lava, sisipan batu pasir, batu
lempung dan rijang.
Desa kasihan didominasi oleh
litologi satuan batuan konglomerat pasiran
dan satuan batuan batu pasir volkanik.Selain itu dijumpai pula keberadaan intrusi
batuan beku andesite dan dasit. dimana
densitas nya (Telford, 1990):Breksi gunung api : 2.50Batu pasir tuffan : 1.61-2.76
Batu lanau : 1.7-2.3
Batu gamping : 1.77-3.2Lava : 2.80-3.00
Batu lempung : 1.63-2.6
Konglomerat pasiran : 2.3
Batu Pasir volkanik : 1.61-1.7Andesite : 2.4- 2.8
Dasite : 2.09-3.17
Gambar 1. Peta Geologi Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten PacitanJawa Timur
7/24/2019 Analisis Keberadaan Sesar Diperkirakan M
4/6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peta Kontur G Observasi dan Peta Kontur
Elevasi dibuat dengan menggunakanSoftware Surfer 11 dengan menggunakan 4
Line. Dari Peta hasil Persebaran anomali,
didapatkan nilai yang sesuai dengan teori
yang ada. Dimana nilai G Observasi yangkecil pada peta kontur berbanding terbalik
dengan nilai Elevasinya yang besar.
Gambar 2. Peta kontur nilai G Observasi dan Elevasi
Gambar 3. Peta Kontur Anomali Bouguer Sederhana dan Anomali Bouguer Lengkap.
Gambar diatas merupakan peta konturuntuk persebaran nilai anomaly Bouguer
Sederhana dan Anomali Bouguer Lengkap. ABSyang sudah dikoreksi topografi atau terraincorrection merupakan nilai anomaly bouguer
lengkap dimana pada peta kontur tersebut dapat
diinterpretasikan mengenai struktur yang adadibawah permukaan melalui persebaran anomali
dan kontras densitas. Dapat dilihat pada gambartersebut memiliki densitas yang tinggi padakontur yang berwarna merah, sedangkan untuk
nilai
7/24/2019 Analisis Keberadaan Sesar Diperkirakan M
5/6
densitas yang rendah memiliki warna biru.Apabila dikorelasikan dengan peta kontur
elevasi, maka diperkirakan adanya strukturgeologi pada elevasi 800-870 meter.
Gambar 4. Peta Kontur ABL setelah direduksi ke bidang datar
Gambar diatas merupakan Peta kontur
anomali BouguerLengkap setelah direduksi keBidang Datar dimana terlihat bahwa nilaidensitas yang tinggi pada bidang datar
terkorelasi dengan nilai ABL yang ada di
gambar sebelumnya.
Gambar 5. Model Sesar
Gambar model ini dapat dikorelasidengan nilai Anomali Bouguer Lengkap dimana
kontras densitas yang ada pada nilai ABL beradapada elevasi sekitar 700 meter. Dan
diindikasikan terjadi Sesar kecil yang terlihatpada model disisi sebelah kiri . Untuk kontras
densitas yang lebih besar berkaitan denganadanya sesar yang lebih besar hingga 700 meter.
V. KESIMPULAN
Anomali gravitasi yang tinggi pada area surveydisebabkan karena adanya kontras densitas yangcukup besar dibawah permukaan yang
berasosiasi dengan sesar, ditunjukkan padalintasan survey pada meter ke 2000 dengankedalaman sekitar 700 meter.
7/24/2019 Analisis Keberadaan Sesar Diperkirakan M
6/6
V. REFERENSI
Telford, W. M., Geldart, L. P. Sheriff, R. E .. 1990. Applied Geophysics : Second Edition.
Cambridge Univerity. Press : Cambridge.
Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications. Cambridge UniversityPress.Cambridge
Top Related