1
Analisis bauran promosi pada lpk pratama mulia Surakarta
Oleh :
Aif Rahman Hakim
F.3200158
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan produk barang atau jasa
yang berkualitas, karena tingkat kualitas produk merupakan senjata dalam
memenangkan persaingan bisnis. Dalam hal ini perlu adannya pengawasan yang
baik dan teliti terhadap semua komponen perusahan baik input ( bahan baku ),
proses produksi dan output. Selain itu kualitas produk mengandung berbagai
tujuan produsen dan konsumen. Bagi produsen kualitas mampu memberikan daya
saing untuk produk yang dihasilkan dan dapat menarik serta mempertahankan
loyalitas konsumen, sedangkan bagi konsumen produk yang berkualitas baik akan
memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya serta loyalitas kepada
perusahaan semakin meningkat.
Masyarakat merupakan target pasar bagi setiap produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan. Agar produk- produk tersebut dapat terjual di pasar,
perusahaan harus mampu menyusun strategi pemasaran yang tepat. Untuk bisa
menjangkau mereka, perusahaan harus memberitahukan keberadaan produk yang
dihasilkan. Hal Ini bisa dilakukan melalui kegiatan promosi. Pada dasarnya
2
kegiatan promosi bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada pasar
sasaran bahwa produk yang baik tersedia di tempat yang benar dan pada harga
yang tepat.
Dahulu pada waktu perekonomian masih bersifat kerajinan rumah tangga,
seseorang mudah sekali untuk mengetahui tentang barang-barang yang sedang
dibuat oleh tetangganya, baik barang itu jelek atau baik. Tapi dalam kondisi
perekonomian modern seperti sekarang ini keadaanya sudah berbeda. Dalam hal
ini perusahaan harus memberitahukan dan mendorong masyarakat untuk membeli
produknya, apakah melalui media massa atau dengan cara lain. Agar kegiatan
promosi dapat berjalan secara efektif dan efisien, perusahan harus menentukan
bentuk bauran promosi secara tepat dan efektif.
Dalam era modern ini kebutuhan akan komputer semakin banyak diminati.
Masyarakat mulai mengerti betapa pentingnya komputer dalam membantu
pekerjaan. Oleh karena itu kemampuan mengoperasikan komputer menjadi
kebutuhan yang banyak diminati. Berdasarkan kondisi tersebut, banyak didirikan
lembaga pendidikan komputer. Semakin banyaknya lembaga pendidikan
komputer mengakibatkan persaingan di bisnis ini menjadi ketat. Perlu adanya
usaha dari perusahaan dalam menghadapi persaingan ini. Kegiatan promosi akan
sangat membantu memasarkan produk untuk meningkatkan volume penjualan
perusahaan.
Pentingnya kegiatan promosi juga dirasakan oleh LPK PRATAMA
MULIA, sebuah lembaga pendidikan komputer berjenjang pendidikan satu tahun
yang bertempat di Jl. Bhayangkara No.10 Surakarta. Lembaga pendidikan ini
3
menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan lembaga pendidikan sejenis
lainnya yang ada di Surakarta. Hal tersebut mengharuskan LPK untuk
meningkatkan usahanya dalam rangka menghadapi persaingan dengan cara
meningkatkan volume penjualan. Salah satu usaha yang ditempuh oleh LPK
adalah dengan cara melakukan peningkatan kegiatan promosi, dengan cara
melakukan kunjungan ke SLTA dan melakukan presentasi mengenai jasa yang
ditawarkan LPK diikuti dengan pembagian brosur mengenai LPK Pratama Mulia.
Metode kedua adalah melakukan kegiatan periklanan, dengan cara beriklan di
radio SAS FM, radio GIS AM, radio JPI FM. Di samping itu LPK Pratama Mulia
juga beriklan melalui media koran Solo pos, melalui pencetakan kalender,
pencetakan dan penyebaran stopmap, penyebaran brosur, pencetakan dan
distribusi pamflet, pembuatan dan pemasangan spanduk. Selain melakukan
kegiatan periklanan, LPK juga melakukan kegiatan promosi lain yaitu Promosi
penjualan. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan bea siswa atau
potongan pembayaran bagi siswa berprestasi.
Kegiatan promosi di atas dilakukan tiap tahun dengan porsi berbeda
disesuikan dengan kebutuhan atau target penjualan yang hendak dicapai.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis bermaksud melakukan penelitian ini
dengan judul ” Analisis Bauran Promosi Pada LPK Pratama Mulia ” .
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
4
1. Bagaimana strategi bauran promosi yang dilakukan oleh LPK PRATAMA
MULIA ?
2. Bagaimana alokasi biaya promosi yang ditetapkan oleh LPK PRATAMA
MULIA ?
3. Sejauh mana hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan atas jasa
pendidikan komputer pada LPK PRATAMA MULIA ?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi bauran promosi yang dilakukan oleh
LPK PRATAMA MULIA.
2. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya promosi yang ditetapkan oleh
LPK PRATAMA MULIA.
3. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara biaya promosi dengan
hasil penjualan atas jasa pendidikan komputer pada LPK PRATAMA
MULIA.
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Sebagai salah satu bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan
dalam proses pengambilan keputusan mengenai penentuan kebijakan
strategi promosi .
2. Bagi penulis
5
a. Untuk memperoleh gambaran secara langsung tentang pelaksanaan
kegiatan promosi yang dilakukan secara nyata oleh perusahaan.
b. Untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
khususnya di bidang Manajemen Pemasaran.
3. Bagi pihak lain
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi peneliti,
dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama.
D. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Promosi
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memenangi persaingan di bidang
usahanya. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut,
salah satunya melalui kegiatan promosi. Istilah promosi didefinisikan oleh
beberapa ahli sebagai berikut :
Promosi adalah “arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada suatu tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran” (Swastha, 1996 : 237 ).
Menurut Perreault dan Mc carthy (1999 : 382) Promosi adalah
“komunikasi informasi antara pembeli dan penjual potensial atau individu yang
lain dalam satu saluran untuk mempengaruhi sifat dan perilaku”.
Stanton (1984 : 136) mendefinisikan promosi sebagai “kombinasi
periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan lain cara promosi
digunakan untuk mencapai tujuan program pemasaran”.
6
Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas dapat kita simpulkan
bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi satu arah dari penjual ke pembeli
dengan tujuan untuk mempengaruhi sifat dan perilaku sehingga tercapai proses
pembelian.
Menurut Swastha dan Irawan (1990 : 352), promosi dapat dilakukan dengan
mendasarkan pada tujuan sebagai berikut :
1) Memodifikasi tingkah laku.
Dalam hal ini promosi dilakukan untuk merubah tingkah laku, pendapat
dan memperkuat tingkah laku yang ada.
2) Memberi tahu
Kegiatan promosi dapat dilakukan untuk memberitahu pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan.
3) Membujuk
Kegiatan promosi dilakukan untuk melakukan bujukan ke arah proses
pembelian.
4) Mengingatkan
Promosi yang bertujuan untuk mengingatkan terutama dilakukan untuk
mempertahankan merk produk di benak konsumen.
2. Pengertian Bauran Promosi
Perusahaan menginginkan kegiatan promosinya dapat menaikkan volume
penjualan. Dalam hal ini manajer pemasaran harus dapat menentukan bentuk
bauran promosi yang tepat bagi perusahaan.
7
Menurut Perreault dan Mc carthy, (1999 : 383) manajer pemasaran dapat
memilih beberapa metode promosi seperti : Personal selling, Mass Selling
(Advertensi dan publicity ) dan Sales Promotion. Metode-metode tersebut, Jika
dikombinasikan akan menjadi promotional mix atau bauran promosi.
Stanton (1984 : 137) mendefinisikan bauran promosi sebagai “suatu
kegiatan yang meliputi periklanan, penjualan personal dan lain cara penjualan”.
Definisi yang lain dikemukakan oleh Swatha (1999 : 238) sebagai berikut :
Promotional mix adalah “kombinasi strategi yang paling baik dari variable-
variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain yang kesemuanya
direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bauran promosi adalah suatu kombinasi antara variable-variabel promosi yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan dari program penjualan.
Menentukan bentuk bauran promosi yang paling efektif merupakan tugas
yang sangat sulit dalam manajemen pemasaran. Manajemen harus mencari
kombinasi yang baik atas penggunaan metode-metode tersebut.
Menurut swastha (1999 : 240), dalam penentuan bentuk bauran promosi
yang tepat manajer pemasaran perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebagai
berikut :
a. Dana yang digunakan untuk promosi
Perusahaan yang mempunyai dana yang lebih besar akan mengadakan
kegiatan promosi yang lebih efektif dari pada perusahaan yang
mempunyai sumber dana yang terbatas. Kegiatan promosi yang menyerap
8
dana paling besar pada umumnya adalah kegiatan penjualan tatap muka.
Oleh karena itu bagi perusahaan yang kurang kuat finansialnya akan lebih
cenderung menggunakan metode promosi yang lain .
b. Sifat pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi adalah :
(1) Luas geografis pasar
Luas pasar yang dituju dapat membedakan pemilihan metode
promosi yang sesuai. Perusahaan yang hanya mempunyai pasar
lokal saja mungkin hanya akan menggunakan metode personal
selling, akan tetapi bagi perusahaan besar yang mempunyai kegiatan
di pasar nasional atau internasional paling tidak akan menggunakan
periklanan dalam kegiatan promosinya, karena penggunaan media
periklanan dapat mancapai jumlah calon pembeli yang lebih banyak
di samping daerah operasinya yang mencapai lebih luas.
(2) Konsentrasi pasar
Dalam hal ini berkaitan dengan banyaknya jenis pasar yang dituju.
Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu
kelompok pembeli saja, penggunaan alat promosinya akan berbeda
dengan perusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli.
Misalnya konsentrasi penjualan perusahaan pada konsumen
kelompok wanita, maka perusahaan dapat dapat menggunakan
media kewanitaan (majalah wanita) untuk melaksanakan program
periklanannya.
9
(3) Jenis pembeli
Jenis pembeli di sini berarti sasaran penjualan yang ingin dicapai,
apakah pembeli industri ,konsumen rumah tangga atau perantara
dagang.
c. Jenis produk
Penentuan media promosi yang tepat juga dipengaruhi oleh jenis produk
yang dihasilkan perusahaan. Media yang digunakan untuk promosi barang
industri akan berbeda dengan promosi untuk barang konsumsi. Pada jenis
barang industri, barang instalasi akan berbeda media promosinya dengan
barang operating supplies. Menggunakan penjulan tatap muka akan lebih
cocok untuk melakukan promosi pada barang instalasi, karena jenis
barang ini membutuhkan perhatian yang lebih dalam proses
pemakaiannya. Sedangkan untuk jenis operating supplies biasanya
disertakan petunjuk pemakaian.
Untuk jenis barang konsumsi yang meliputi barang konvenien, barang
shoping dan barang istimewa membutuhkan media yang berbeda pula.
Pada barang konvenien dan barang shoping media yang dipakai adalah
periklanan, karena jenis barang ini didistribusikan secara luas dan tidak
memerlukan peragaan atau penerangan yang mendasar. Barang istimewa
merupakan barang yang berharga tinggi dan membutuhkan promosi yang
intensif, maka personal selling akan lebih cocok untuk jenis produk ini.
d. Siklus hidup produk
10
Strategi promosi yang akan diambil juga dipengaruhi oleh siklus produk.
Mulai dari tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan kejenuhan
mempunyai beberapa perbedaan dalam pemakaian metode promosi. Pada
tahap perkenalan, penjual harus meningkatkan primary demand
(permintaan akan suatu produk) lebih dulu, dan bukannya selektif demand
(permintaan untuk suatu merk tertentu). Usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum
mempromosikan suatu merk tertentu. Bentuk personal selling akan lebih
cocok digunakan pada promosi produk baru atau dalam proses memasuki
pasar baru.
Pada tahap pertumbuhan, kedewasaan serta tahap kejenuhan perusahaan
akan menitik beratkan pada periklanan. Pada tahap penurunan perusahaan
harus sudah menciptakan produk baru karena pada tahap ini konsumen
sudah pada tahap kejenuhan, bahkan promosi sudah tidak menguntungkan
lagi.
3. Unsur-Unsur Bauran Promosi
Menurut Swastha (1999: 240) bauran promosi terdiri dari beberapa unsur,
yaitu :
a. Personal selling
Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaraan yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Swastha, 1999 : 260). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penjualan tatap
muka, antara penjual dan pembeli harus bertemu secara langsung agar setiap
11
individu bisa mengkomunikasikan ide-ide mereka, sehingga terjauh dari resiko
kesalah pahaman dan akan membawa mereka ke proses pertukaran yang saling
menguntungkan.
Bentuk bentuk personal selling dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti
berikut :
- Menghantarkan barang ke tempat pembeli.
- Melayani pembeli di tempat penjualan
- Mengunjungi calon pembeli untuk menawarkan barang dan menerima
pesanan
- Mengunjungi calon pembeli untuk menawarkan produk.
- Memberi petunjuk teknis kepada pelanggan
- Berkeliling menjual barang atau jasa
Kelemahan dari metode ini terletak pada masalah biaya. Jika kegiatan ini
dilakukan pada porsi yang besar, maka ongkos yang akan dipakai akan semakin
besar pula, baik ongkos untuk biaya perekrutan tenaga penjual serta gaji para
tenaga penjual.
b. Advertising atau periklanan
Menurut William G. Nickles yang dikutip oleh Basu Swasta (1999 : 245),
Advertising atau periklanan adalah “Komunikasi non-individu, dengan sejumlah
biaya dan melalui berbagai media yang dilakukan oleh suatu perusahaan, lembaga
non laba, serta individu-individu”.
12
Keberhasilan dari suatu kegiatan promosi banyak didukung oleh kegiatan
periklanan, karena program periklanan mampu menjangkau masyarakat luas dan
mempunyai banyak fungsi. Fungsi-fungsi tersebut antara lain :
1) Memberi informasi
Nilai yang diciptakan oleh periklanan dinamakan faedah informasi.
Dengan demikian periklanan menyediakan alat bagi penjual dan pembeli untuk
berkomunikasi, sehingga terpenuhi keinginan untuk dapat mengadakan pertukaran
yang memuaskan.
2) Membujuk atau mempengaruhi
Periklanan juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli
potensial dengan menyatakan bahwa produknya lebih baik dari produk lain. Untuk
melakukan fungsi ini, periklanan biasanya dilakukan pada media televisi atau
majalah.
3) Menciptakan kesan ( Image )
Dalam hal ini pemasang iklan berusaha menciptakan iklan yang sebaik-
baiknya, dengan memperhatikan unsur-unsur yang membentuk iklan tersebut
misalnya : Bentuk, Warna, Tempat, Waktu, Model dan lain-lain yang dapat
menciptakan kesan atau image di benak konsumen, bahwa produknya berbeda
dengan produk –produk lain.
4) Memuaskan keinginan
Periklanan merupakan alat komunikasi yang dapat dipakai untuk mencapai
tujuan yaitu pertukaran yang saling menguntungkan.
5) Periklanan merupakan alat komunikasi
13
Dengan komunikasi diharapkan keinginan mereka dapat terpenuhi.
Komunikasi dapat menunjukkan cara-cara mengadakan pertukaran yang saling
menguntungkan kedua belah pihak
Dalam proses beriklan ada beberapa media yang biasa digunakan untuk
beriklan. Menurut Frank Jefkins (1996:86) media-media iklan dapat digolongkan
menjadi dua kelompok yaitu: Media Iklan Lini atas dan Media Iklan Lini Bawah
1. Media Iklan Lini Atas
Media iklan ini terdiri dari 5 media iklan yang berhak mengatur pengakuan
dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan; yakni pers (koran dan majalah),
radio, televisi, lembaga jasa iklan luar ruang (outdoor) dan sinema/bioskop.
2. Media Iklan Lini Bawah.
Media iklan ini tidak memberi komisi dan pembayaran sepenuhnya
berdasarkan biaya-biaya operasi plus sekian persen keuntungan, yakni mulai dari
directmail, pameran-pameran, peragaan, serta selebaran pengumuman penjualan
dan berbagai media lain.
c. Publicity
Publicity atau publisitas adalah “sejumlah informasi tentang seseorang,
barang atau organisasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media tanpa
dipungut biaya atau tanpa pengawasan dari sponsor ” (Swatha, 1996 ; 273 ).
Pada dasarnya publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat
promosi yang lain. Biasanya, media bersedia mempublikasikan sebuah cerita jika
materinya dianggap menarik untuk dijadikan berita. Semakin seringnya publisitas
14
dijadikan media promosi, mengakibatkan variasi pada bentuk-bentuk publisitas.
Swastha (1996 : 274) menggolongkan publisitas menjadi dua kelompok sebagai
berikut :
1) Publisitas produk
Publisitas yang ditujukan untuk menggambarkan atau memberitahukan
kepada konsumen tentang produk beserta penggunannya.
2) Publisitas kelembagaan
Merupakan publisitas yang menyangkut tentang berita suatu organisasi.
Misalnya kegiatan sehari-hari sebuah organisasi, termasuk pergantian pemimpin,
usaha pengawasan produksi, dan lain sebagainya.
Dalam prakteknya publisitas mempunyai banyak keuntungan dan
kelemahan. Keuntungan publisitas adalah dapat menjangkau orang-orang yang
tidak mau membaca sebuah iklan dan dapat ditempatkan di halaman depan dari
sebuah surat kabar atau pada posisi yang mencolok. Selain itu bentuk ini dapat
lebih dapat dipercaya, karena yang menyebarkan berita adalah sebuah media
massa.
Di samping mempunyai kelebihan publisitas juga mempunyai kelemahan.
Kelemahan publisitas adalah tidak dapat mengantikan peranan alat promosi yang
lain. Publisitas digunakan sebagai pendukung dari kegiatan promosi lain
d. Sales Promotion
Sales Promotion atau promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas, yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang menggunakan alat-alat peragaan, pameran,demonstrasi dan sebagainya ( Swasta, 1996 : 279 ).
15
Kegiatan promosi penjualan juga sangat berpengaruh dalam peningkatan
volume penjualan. Untuk menjangkau masyarakat luas, variasi dari bentuk
promosi penjualan sering dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah sebagai
berikut :
1) Pemberian contoh barang
Penjual memberikan contoh barang secara cuma-cuma agar pembeli dapat
mencoba kualitas barang. Apabila jenis barangnya superior, metode ini adalah
yang terbaik baik.
2) Kupon
Dalam satu periode tertentu sering penjual menyarankan kepada pembeli
untuk menyimpan dan mengumpulkan nota atau kupon bukti pembelian.
Seorang pembeli yang memiliki sejumlah kupon sampai seharga yang
ditentukan akan mendapatkan barang seharga tertentu. Penjual menggunakan
cara ini dengan maksud .untuk menarik pembeli lebih banyak.
3) Hadiah
Penjual memberikan hadiah kepada seorang pembeli, jika pembeli melakukan
pembelian sebanyak yang telah ditentukan.
4) Kupon berhadiah
Setiap pembeli yang membeli akan mendapatkan kupon yang akan diundi di
kemudian hari. Nomor kupon yang cocok dengan nomor undian akan
mendapatkan hadiah.
5) Rabat
16
Penjual memberikan potongan harga kepada pembeli dengan syarat tertentu,
misalnya berdasarkan banyaknya jumlah pembelian yang dilakukan. Besarnya
rabat ditentukan dengan persentase atau dengan satuan rupiah.
6) Peragaan
Peragaan disini berarti penjual melakukan pameran atau peragaan kepada
calon pembeli .
E. KERANGKA PEMIKIRAN
Keberadaan suatu produk memerlukan proses penginformasian kepada
konsumen, agar mereka tahu akan seluk beluk produk. Setelah menerima
informasi, diharapkan konsumen memberikan tangapan, baik tanggapan positif
maupun negatif. Tanggapan positif berarti bahwa konsumen akan melakukan
pembelian, sedangkan tanggapan negatif berarti penolakan terhadap produk
tersebut. Setiap perusahaan pasti menginginkan tanggapan positif dari konsumen.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui
promosi.
Pada umumnya perusahaan menggunakan lebih dari satu metode promosi.
Gabungan dari strategi pemakaian metode-metode tersebut dinamakan BAURAN
PROMOSI. Perusahaan harus mampu menentukan dan mengatur bentuk bauran
promosi yang tepat, sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan. Dengan demikian perusahaan akan dapat menigkatkan penjualan
produknya.
Di bawah ini adalah skema kerangka pemikiran dari penelitian ini.
BAURAN PROMOSI
HASIL PENJUALAN
Periklanan
17
GAMBAR 1.1 Skema kerangka pemikiran
Usaha yang dilakukan LPK Pratama Mulia untuk dapat mencapai target
penjualan yang diharapkan salah satunya melalui kegiatan promosi. Bauran
promosi yang dipilih, diharapkan tepat dengan tujuan promosi perusahaan. Bauran
promosi yang digunakan LPK Pratama Mulia adalah periklanan dan promosi
penjualan. Tujuan dari periklanan LPK Pratama Mulia adalah untuk
meginformasikan program-program yang ditawarkan LPK Pratama Mulia kepada
konsumen yang ingin memperoleh keahlian di bidang komputer, sehingga calon
konsumen tersebut mau bergabung dengan LPK Pratama Mulia. Adapun tujuan
dari promosi penjualan LPK Pratama Mulia adalah untuk mendukung kegiatan
periklanan, dalam upaya mempengaruhi perilaku konsumen untuk bergabung
bersama LPK Pratama Mulia. Pada akhirnya bauran promosi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan hasil penjualan atas jasa yang ditawarkan LPK Pratama
Mulia.
F. METODE PENELITIAN
1. Ruang lingkup Penelitian
Promosi penjualan
18
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode
deskriptif didefinisikan oleh Nawawi dan Martini (1994:74) sebagai “prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan object penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya”. Penelitian ini dilakukan pada LPK Pratama
Mulia bertempat di Jl. Bhayangkara No. 10 Surakarta.
2. Jenis Data
Data yang dibutuhkan yaitu data sekunder. Data sekunder adalah “data
yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi “ (Supranto, 1974 :
6). Data sekunder yang diperlukan adalah data yang terkait dengan kegiatan
promosi yang dilakukan LPK Pratama Mulia serta data mengenai hasil penjualan
atas jasa pendidikan komputer di LPK Pratama Mulia.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung di obyek penelitian. Wawancara
dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan bagian pemasaran LPK Pratama
Mulia untuk mengetahui tentang berbagai hal yang diperlukan dalam penelitian.
b. Studi Pustaka
Peneliti membaca berbagai literatur yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang di bahas. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh
landasan yang kuat yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir.
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu:
19
a. Analisis Deskriptif
Teknik analisis ini dilakukan untuk menggambarkan kegiatan promosi
LPK Pratama mulia yang meliputi deskripsi tentang bentuk promosi LPK
Pratama Mulia, deskripsi biaya promosi LPK Pratama Mulia dan deskripsi
hasil penjualan LPK Pratama Mulia.
b. Analisis Kuantitatif
Teknik analisis kuantitatif yang dipakai adalah teknik korelasi. Korelasi
didefinisikan oleh Djarwanto dan Subagyo (1993 : 324) sebagai “teknik
statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih yang sifatnya kuantitatif”. Dalam penelitian ini akan diteliti
apakah ada hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan pada
LPK Pratama Mulia. Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar
variabel digunakan koefisien korelasi (r) menggunakan metode Pearson
Product Moment
r =2
11
2
1
2
1
2
111
−
−
−
∑∑∑ ∑
∑∑∑
=== =
===
n
i
n
i
n
i
n
i
n
i
n
i
n
i
YiYinXiXin
YiXiXiYin
Keterangan : r = Koefisien korelasi
Xi = Total biaya promosi.
Yi = Hasil penjualan .
n = Banyaknya pasang data.
20
Koefien korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0 sampai
+1 atau 0 sampai -1. Berikut ini adalah kriteria pengukuran kuat tidaknya
hubungan antar variabel :
1 Apabila (r) mendekati +1 atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat
2 Apabila (r) mendekati 0 berarti hubungna lemah atau tidak ada hubungan .
3 Apabila (r) sama dengan +1 atau -1 berarti terdapat hubungan positif
sempurna atau hubungan negatif sempurna ( Djarwanto, Subagyo,1993 : 324)
BAB II
GAMBARAN UMUM LPK. PRATAMA MULIA
Sejarah Berdirinya LPK. Pratama Mulia Surakarta
Pada bulan oktober 1989 Ir. H. Soedono dan Dra. Hj. Soedono mendirikan
sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dengan nama Yasasan sari
Baruna Asih. Sesuai dengan SK yayasan No. 109 / G-31 / Ket. MYSBA/ VII / 99,
yayasan ini mempunyai tujuan mewujudkan sebuah lembaga pendidikan yang
berkualitas, diminati, dan dibutuhkan masyarakat. .
Berdirinya LPK Pratama Mulia ini bermula dari keprihatinan yang
berkembang di masyarakat atas lulusan pendidikan yang tidak sesuai dengan
21
kebutuhan pasar sehingga banyak tenaga kerja yang menganggur walaupun
sebenarnya lapangan pekerjaan tersedia. Hal ini memberikan inspirasi bagi
yayasan Sari Baruna Asih untuk ikut berpartisipasi di bidang pendidikan dengan
mendirikan LPK. Pratama Mulia Surakarta yang mulai berjalan sejak bulan
Januari 1990, sesuai dengan SK. DEPDIKBUD No. 135 / 103 / H / 1991, dan
sejak tanggal 25 Mei 1991 berkantor di jalan Bhayangkara No.10 Surakarta.
Selain mendirikan LPK Pratama Mulia dalam mewujudkan tujuannya,
Yayasan Sari Baruna asih dalam mewujudkan tujuan pendiriannya melakukan
upaya-upaya lain sebagai berikut:
1. Pengadaan perlengkapan sarana dan prasarana dalam rangka persiapan
pembukaan sebuah lembaga pendidikan.
2. Bekerjasama dengan Yayasan LIA Jakarta untuk membuka program
pendidikan Bahasa Inggris pada bulan Mei 1990 bahkan sekarang ini juga
telah membuka program Bahasa Jepang dan Bahasa Mandarin.
3. Terakhir, pada tahun 1992 Yayasan Sari Buana Asih mendirikan
Politeknik Pratama Mulia di Jl. Haryo Panular No. 18A Surakarta dengan
berdasarkan Surat Keputusan MENDIKBUD No. 168 / DIKTI / D / 1992.
Keuangan
Dana yang digunakan untuk membiayai semua kebutuhan LPK ini berasal
dari intern perusahaan yaitu dari modal pemilik (Ir. H. Soedono) serta dari dana
cadangan yayasan. Sejak mulai berdiri sampai dengan perkembangannya sekarang
ini, Ir. H. Soediono menerapkan kebijaksanaan untuk tidak menyertakan modal
22
asing dalam pendanaan bagi kelangsungan hidup maupun perkembangan lembaga
pendidikan komputer ini.
Sumber dana tersebut dikelola oleh Yayasan Sari Baruna Asih dan
dialokasikan untuk membiayai segala kebutuhan LPK baik untuk pembiayaan
aktifa lancar, aktifa tetap maupun investasi.
Sistem Belajar
Dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar yang ada di LPK
Pratama Mulia Surakarta, Sistem belajar yang diterapkan oleh LPK ini
menggunakan metode pengajaran teori 30% dan praktek 70 %. Di setiap tengah
semester diadakan ujian dan setiap akhir semester ada ijian semester sedangkan
Ujian Nasional diadakan satu kali untuk progaram yang sudah ditentukan.
Beberapa bulan sebelum semester kedua berakhir, siswa diwajibkan membuat
tugas akhir sesuai dengan jurusan yang diambilnya. Tugas ini dibuat dalam bentuk
kelompok yang terdiri maksimal tiga orang. Tiap kelompok diwajibkan
mengadakan penelitian ke perusahaan, instansi- instansi, ataupun bidang usaha
lain yang sudah terkomputerisasi. Setelah melakukan penelitian, tiap kelompok
diwajibkan membuat program komputer dari hasil penelitiannya dan harus mampu
mendemonstrasikannya.
Fasilitas pendidikan
Dalam menghadapai perkembangan, LPK Pratama Mulia Surakarta selalu
meyediakan fasilitas teknologi terbaru dalam hal penggunaan software komputer,
agar para siswa dapat memahami teknologi yang digunakan di era modern ini.
23
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar mengajar yang lancar dan
efektif, LPK menyediakan sarana prasarana lain yang mendukung kegiatan belajar
mengajar. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain :
1. Ruang kelas untuk teori
LPK Pratama Mulia meyediakan empat ruang kelas untuk teori dengan
kapasitas per kelas 25 orang. Untuk memudahkan dan memperlancar kegiatan
belajar mengajar tiap ruangan teori tersebut disediakan OHP (Overhead
Proyektor) dan whiteboard.
2. Ruang Laboratorium komputer
Terdapat empat ruang komputer dengan kapasitas 25 set komputer untuk
masing-masing kelas. Komputer yang digunakan adalah komputer berbasis
prosesor Pentium dengan dilengkapi monitor SUGA dan beberapa printer
untuk mencetak hasil kerja. Tiap ruangan laboratorium komputer ini
dilengkapi dengan AC (Air Conditioning), yang akan menambah kenyamanan
siswa dalam melakukan praktek pengoprasian komputer
3. Perpustakaan
Setiap siswa LPK secara otomatis akan menjadi anggota dari perpustakaan,
mereka bebas membaca dan mencatat hal-hal atau pengetahuan yang
berhubungan dengan komputer. Selain buku-materi perpustakaan juga
menyediakan bacaan bacaan ringan seperti info-info ringan menyangkut
komputer dan lain-lain.
4. Modul
24
Modul adalah buku yang berisi tentang materi perkuliahan yang akan
diberikan selama masa perkuliahan. Modul ini diberikan pada saat awal masa
perkuliahan.
5. Blocknote
Pemberian blocknote ini diharapkan akan digunakan warga untuk mencatat
hal-hal yang sekirannya penting dan belum ada di modul.
6. Disket
Setiap warga belajar di LPK Pratama Mulia diberi dua disket dengan dua
fungsi yang berbeda. Disket pertama digunakan untuk mengoperasikan
program-program komputer, sedangkan disket kedua digunakan sebagai
penyimpan data.
7. Praktek di luar jam belajar
8. Setiap warga diperbolehkan untuk mengikuti jam belajar kelas lain dengan
catatan hal yang dipelajari di kelas tersebut ada hubungannya dengan mata
kuliah sedang diambilnya.
Struktur Organisasi
Dalam memperlancar kegiatan operasional lembaga pendidikan perlu
adanaya pembagian tugas.Pembagian tugas ini bisa diwujudkan dengan
membentuk struktur organisasi yang sesuai kebutuhan
LPK Pratama Mulia mempunyai struktur organisasi yang sederhana tetapi
cukup mampu untuk mengatasi masalah yang timbul dalam aktifitasnya, serta
cukup menjamin adanya kerjasama antar karyawan yang dapat dijadikan sebagai
25
pedoman dalam menjalankan tugas dan tanmggung jawab masing-masing
personal.
Berikut ini adalah struktur organisasi di LPK Pratama Mulia Surakarta :
4. Struktur Organisasi LPK Pratama Mulia
Direktur Direktorat Pendidikan Komputer
Pratama Mulia
Pelaksana Harian Direktur Direktur Pendidikan Komputer
Pratama Mulia
Sumber Belajar
Perpustakaan Lab
26
5. Gambar 2. 1 Struktur Organisasi
6. LPK. Pratama Mulia Surakarta
(Sumber : Bagian umum LPK Pratama Mulia)
Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Direktur Pendidikan
a. Merencanakan, menyusun dan mengavaluasi rencana program di bidang
pendidikan kejuruan
b. Mengembangkan dan menerbitkan petunjuk-petunjuk pedoman kerja,
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur melalui otorisasi di bidang
pendidikan untuk kegiatan pendaftaran peserta pengaturan proses belajar,
ujian dan kelulusan.
c. Merencanakan sumber-sumber kelembagaan untuk pelaksanaan program
pendidikan dan mengendalikan dan mengawasi sumber-sumber
penggunaan tersebut.
d. Menyediakan laporan-laporan (baik bulanan,triwulanan, maupun tahunan)
tentang perkembangan pendidikan kejuruan kepada ketua yayasan dan bila
diperlukan kepada pihak luar yang terkait.
Kepala Bagian Komputer
Kepala bagian Administrasi, Umum dan Keuangan
Asisten Sumber Belajar
Front Office
Keu
Administrasi Pendidikan
Operasional
Kasir
Kas Kecil
Pembukuan
House Keeping
Driver
Security
27
e. Melaksanakan penilaian prestasi karyawan bawahannya untuk dapat
dipertimbangkan penentuan jenjang kepangkatan dan skala gaji.
f. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memberi penjelasan mengenai
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahan.
g. Berusaha menambah relasi dan senatiasa memeliharannya demi
kelangsungan dan perkembangan lembaga.
h. Menyelenggarakan penilaian prestasi karyawan bawahan untuk dapat
dipertimbangkan dalam penentuan jenjang kepangkatan dan skala gaji.
i. Mengambil tindakan yang bersifat darurat apabila diperlukan untuk
selanjutnya melapor kepada ketua yayasan.
j. Melimpahkan tugas dan tanggung jawab kepada seseorang apabila
berhalangan hadir/dikuatkan dengan dengan surat keputusan atau lebih
sebagai Pelaksana Harian Direktur Pendidikan.
2. Kepala Bagian Umum dan Keuangan
a. Menyusun dan mengendalikan petunjuk-petunjuk pedoman kerja dalam
hal kepegawaian, operasional dan pemasaran.
b. Menyelenggarakan tata perundangan
c. Menyelenggarakan statistik dan kearsipan di bidang perkantoran
d. Menyelenggarakan penyempurnaan metode organisasi.
e. Menyelenggarakan penyususnan rencana di bidang keadministrasian
f. Melaksanakan penilaian prestasi karyawan bawahannya untuk dapat
dipertimbangkan dalam penentuan jenjang kepangkatan dan skala gaji
28
serta pengajuan kenaikan gaji seluruh karyawan secara berkala kepada
Direktur Pendidikan.
g. Mengendalikan mengkoordinasi dan menginterpretasikan rencana-rencana
keuangan tahunan lembaga termasuk proyeksi penerimaan keuangan,
biaya-biaya, posisi kas dan kebutuhan-kebutuhan modal.
h. Mengembangkan dan menerapkan sistem yang menyeluruh terhadap
laporan-laporan keuangan yang berhubungan dengan hasil-hasil
operasi(pendapatan) sebagai sumber informasi bagi Direktur.
i. Mengembangkan dan menetapkan kebijaksanaan dan prosedu-prosedur di
bidang keuangan untuk kegiatan-kegiatan akuntansi, anggaran perpajakan,
perencanaan dan pengestimasian laporan keuangan serta pengukurannya.
j. Menyediakan laporan-laporan perkembangan lembaga kepada pihak luar
(badan-badan) pemerintah yang berhubungan dengan data administrasi dan
perpajakan.
k. Mengkaji ulang dan menganalisa kemajuan keuangan lembaga,
membandingkan hasil-hasil nyata dengan rencana-rencana yang sudah
disetujui, membuat laporan-laporan rekomendasi untuk tindakan perbaikan
bila diperlukan kepada Direktur Pendidikan.
l. Mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas yang harus
dilaksanankan oleh bawahan.
m. Mengambil tindakan yang sifatnya darurat apabila dianggap perlu untuk
selanjutnya melapor kepada Direktur Pendidikan.
29
n. Bekerjasama dengan Kepala Bagian Pendidikan untuk membuat proyeksi
kelas untuk angkatan baru.
o. Memeriksa berkas-berkas yang akan diajukan kepada Direktur Pendidikan.
p. Merencanakan dan menyusun anggaran pendapatan dan belanja
pendidikan kejuruan.
q. Menyiapkan absensi sumber belajar dan melapor kepada Kepala Bagian
Personalia pada akhir bulan sebagai bahan pertimbangan gaji karyawan
r. Menyiapkan dan menyusun pembayaran gaji tiap bulan.
s. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang dipandang perlu oleh atasannya.
t. Mengatur pengeluaran uang untuk kebutuhan masing-masing bagian.
u. Mengeluarkan uang untuk pembayaran gaji, perjalanan dinas kantor,
tunjangan-tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidang Administrasi Pendidikan
a. Memberikan pelayanan umum dan teknis dengan menyusun rencana
kebutuhan perlengkapan lembaga yang berkaitan dengan pendidikan
siswa.
b. Mengurus dan megelola administrasi warga belajar baru dan warga belajar
lama, misalnya perpindahan kelas, kartu warga belajar, penundaan kelas
warga belajar yang lulus dan lain-lain ke dalam buku induk siswa.
c. Menyiapkan dan membuat laporan perkembangan warga belajar yang
meliputi jumlah warga belajar baru/lama, jumlah warga belajar yang lulus,
30
jumlah warga belajar yang melakukan penundaan kelas serta jumlah
warga belajar yang yang keluar.
d. Menyiapkan dan menyempurnakan pelaksanaan pendaftaran warga belajar
baru, sistem pengajaran, sistem ujian, kebutuhan ijazah dan pemakaian
ruang.
e. Membuat Surat Tanda Tamat Belajar LPK. Pratama Mulia Surakarta bagi
warga belajar yang telah lulus.
f. Membagikan bahan-bahan ters kepada pengajar.
g. Menyelenggarakan tugas-tugas lain yang dipandang perlu oleh Direktur
Pendidikan.
4 Bidang Operasional
a. Menyusun dan menyiapkan Anggaran Pendidikan dan Belanja Lembaga
baik rutin maupun berkala.
b. Mengelola, mengendalikan, dan melaksanakan pembukuan penerimaan
dan pengeluaran kantor.
a. Melakukan pemeriksaan bon-bon barang-barang dan kwitansi
b. Menganalisa perkembangan deposito.
c. Menyiapkan dan membantu penyusunan laporan keuangan rutin (bulanan,
triwulanan, dan tahunan) dan berkala kepada Direktur Pendidikan.
d. Menerima dan meyimpan uang pendaftaran angsuran warga belajar dan
selanjutnya secara berkala melaporkan kepada Direktur Pendidikan.
e. Menyusun laporan penerimaan keuangan baik rutin atau berkala.
f. Melaporkan penyediaan buku kwitansi pembayaran warga belajar.
31
g. Merencanakan dan mengurus uang tunai kas dari bank setiap mata
anggaran.
h. Senantiasa koordinasi dengan Kepala Bagian Pendidikan dalam hal
angsuran warga belajar.
i. Memeriksa tagihan listrik, air bersih, koran, majalah dan telepon dan
setoran pajak.
j. Mengadakan evaluasi terhadap posisi keuangan untuk kepentingan
efisiensi .
k. Menyiapkan laporan rutin dan berkala terhadap terhadap perkembangan
keuangan kepada atasan dan pihak-pihak terkait setelah mendapat
persetujuan.
5 Bidang Keuangan
a. Menyususn dan meyiapkan anggaran pendapatan dan belanja lembaga
baik rutin maupun berkala.
b. Mengelola, mengendalikan dan melaksanakan pembukuan penerimaan dan
pengeluaran kantor.
c. Melaksanakan pemeriksaan bon-bon barang dan kwitansi pengluaran.
d. Menganalisa perkembangan deposito.
e. Menyiapkan dan membantu penyususnan laporan keuangan rutin (bulanan,
triwulanan, dan tahunan) dan berkala kepada Direktur Pendidikan.
f. Menerima dan menyimpan uang pendaftaran angsuran warga belajar dan
selanjutnya secara berkala melaporkan kepada Direktur Pendidikan.
32
g. Senantiasa melakukan koordinasi dengan Kepala Bagian Pendidikan
dalam angsuran warga belajar.
h. Menerima tagiahan listrik, air, koran, majalah, telepon dan pajak.
i. Mengadakan evaluasi terhadap posisi keuangan untuk kepentingan
efisiensi.
6 Front Office
a. Menerima tamu dan pesan untuk disampaikan kepada yang bersangkutan.
b. Memberikan informasi kepada warga belajar atau calon warga belajar
yang memerlukan dan dan berusaha memberikan dorongan positif.
c. Mencatat karyawan yang ijin meninggalkan kantor.
d. Membuat buku cacatan pesan, nomor telepon dan interlokal yang penting.
e. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan di bidangnya.
f. Membantu kasir apabila diperlukan (untuk merekap).
g. Membuat salinan warga belajar per kelas yang akan dibuka baik jam
tanggal, dan bulan.
7 Kepala Bagian Pendidikan Komputer
a. Mengatur jadwal kelas, sumber belajar dan asisten sumber belajar.
b. Menjaga dan mengawasi praktek laboratorium komputer.
c. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran komputer.
d. Menyususn dan menyiapkan bahan-bahan latihan ujian.
e. Bertanggung jawab atas laboratorium komputer.
f. Menyiapkan laporan-laporan pelaksanaan pengajaran dan pembukuan
kelas tiap bulan, semester dan tahun.
33
g. Menyusun laporan perkembangan warga belajar dalam bentuk laporan
mingguan, bulanan catur wulanan, dan tahunan.
h. Membantu bidang lain apabila dibutuhkan
i. Mengambil tindakan yang sifatnya darurat untuk dilaporkan kepada atasan
langsung.
j. Melaksanakan penilaian prestasi karyawan bawahan untuk dapat
dipertimbangkan dalam penetuan jenjang kepangkatan dan skala gaji.
8 Sumber Belajar
a. Menyususun rencana pengajaran dan secara dinamis mengusahakan
bentuk dan teknik yang tepat.
b. Menyusun bahan pelajaran, latihan dan ujian.
c. Membantu penyediaan dan penyusunan modul.
d. Membantu bagian administrasi pendidikan dalam urusan pengecekan
angsuran dan penagihan dan urusan warga belajar lain. pengetahuan dan
teknologi masyarakat.
e. Menciptakan iklim yang kondusif terhadap pelaksanaan belajar mengajar
sehingga siswa (warga belajar) merasakan nyaman belajar.
9 Asisten Sumber Belajar
a. Melaksanakan absensi warga belajar.
b. Mengoreksi hasil ujian/latihan.
c. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh pengajar.
d. Membantu bidang administrasi pendidkan dalam hal urusan dengan warga
belajar.
34
e. Mengawasi dan membimbing warga belajar yang sedang praktek di
laboratorium komputer.
f. Mengatur warga belajar non aktif yang ingin menggunakan komputer
(jadwal praktikum bebas).
g. Membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan praktek komputer untuk
kemajuan siswa.
h. Melaksanakan tugas lain yang dianggap perlu oleh atasan atau sumber
belajar komputer.
10 Perpustakaan
a. Mencatat buku-buku yang dibutuhkan dan menyususn pengajuan
berdasarkan skala prioritas.
b. Melaksanakan pembukuan dan mempertanggungjawabkan denda buku
yang terlambat dikembalikan.
c. Memelihara atau memperbaiki bahan pustaka agar tetap dalam keadaan
baik.
d. Menyususun pengajuan buku perpustakaan.
e. Mengadakan statistik harian dan menyususn dalam laporan bulanan.
f. Merencanakan dan merancang interior ruang perpustakaan agar selalu
nyaman.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dianggap perlu oleh atasannya.
Personalia
Dalam menjalankan aktifitasnya, LPK Pratama Mulia membutuhkan
tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja sangat diperlukan guna kelancaran
35
aktivitas operasional. Hal-hal yang berhubungan dibidang kepegawaian LPK
adalah sebagai berikut :
1 Jumlah tenaga kerja
Jumlah karyawan LPK seluruhnya 34 orang yang terdiri atas :
a. Karyawan tetap sebanyak 14 orang
b. Karyawan kontrak sebanyak 2 orang
c. Karyawan sumber belajar sebanyak 18 orang terdiri dari :
(1) Tenaga pengajar sebanyak 8 orang
(2) Asisten sumber belajar sebanyak 7 orang
(3) Tenaga part time sebanyak 3 orang
2 Sistem Upah dan Gaji
Gaji karyawan diberikan tiap akhir bulan dan gaji ini terbagi menjadi dua
jenis gaji yaitu :
a. Upah perjam
Jenis gaji ini diberikan kepada tenaga pengajar yaitu sumber belajar
maupun asisten sumber belajar. Besarnya gaji disesuaikan dengan
banyaknya jam mengajar dikalikan dengan tarif upah per jam.
b. Gaji tetap
Gaji tetap ini di berikan kepada semua karyawan LPK selain tenaga
pengajar.
c. Hak-hak karyawan yang lain.
(1) Ijin meninggalkan pekerjaan karena suatu alasan yang tepat menurut
pimpinan.
36
(2) Mendapatkan penggantian biaya pengobatan (maksimal Rp. 250.000
per tahun).
(3) Mendapatkan berbagai macam tunjangan (tunjangan jabatan, dinas,
operasional).
(4) Mendapatkan santunan kecelakaan.
(5) Mengambil cuti (maksimal 12 kali per tahun).
3 Jam Kerja dan Hari Kerja
a. Jam kantor
(1) Hari Senin sampai Jumat jam 08.00 WIB-16.00 WIB, istirahat pada
jam 11.30 WIB-13.00 WIB.
(2) Hari Sabtu jam 08.00 WIB-14.00 WIB, istirahat jam 11.30 WIB-
13.00WIB.
b. Jam kegiatan belajar mengajar
Hari Senin sampai Sabtu jam 08.00 WIB-17.00 WIB
. Program Pendidikan
Program yang ditawarkan oleh LPK Pratama Mulia adalah Program
pendididkan Ahli Komputer 1 tahun, dengan jurusan sebagai berikut:
1 Sistem Analis dan Desain
Materi pendidikan meliputi DOS dan LAN, MS Windows, MS Power Point,
Word Processing, Spreadsheet, CorelDraw, Web Design, Internet,
Pemrograman Under DOS, Pemrograman Under Windows, PDE dan Trouble
Shooting, Logaritma, Sistem Analis dan Design, Bahasa Inggris 1&2 dan
Tugas Akhir.
37
2 Komputer Akuntansi
Materi pendidikan meliputi :DOS dan LAN, MS Windows, MS Power Point,
Word Processing, Spreadsheet, Corel Draw, Web Design, Internet,
Pemrograman Under DOS, Korespondensi, Algoritma, Perpajakan, Komputer
Akuntansi, Akuntansi 1&2, Praktek Akuntansi, Bahasa Inggris 1&2, dan
Tugas Akhir.
3 Instruktur Komputer
Materi pendidikan meliputi DOS dan LAN, MS Windows, MS Power Point,
Word Processing, Spreadsheet, Corel Draw, Web Design, Internet,
Pemrograman Under DOS, Pemrograman under Windows.
BAB III
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bauran Promosi Pada LPK Pratama Mulia
Dalam menyampaikan informasi tentang produk yang dihasilkan baik
mengenai kualitas, harga, jenis, atau macam produk yang tersedia, maka
perusahaan dapat menyelenggarakan kegiatan promosi. Diharapkan kegiatan
promosi akan memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk yang
ditawarkan perusahaan.
38
LPK Pratama Mulia adalah lembaga yang menyediakan jasa berupa
pendidikan ahli komputer. Dalam usahanya untuk menghadapi persaingan antar
lembaga sejenis, LPK melakukan terobosan-terobosan diantaranya terobosan
dalam hal promosi. Bauran promosi LPK ditentukan berdasarkan riset pasar dan
analisis-analisis oleh bagian pemasaran LPK Pratama Mulia. Berikut ini adalah
bauran promosi pada LPK Pratama Mulia :
a. Promosi Penjualan
Promosi penjualan yang dilakukan oleh LPK Pratama Mulia dilakukan
dengan cara pemberian beasiswa kepada warga belajar yang berprestasi. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk memberikan semangat bersaing bagi para warga
belajar agar lebih dapat berprestasi pada bidangnya masing-masing. Selain itu
kegiatan promosi penjualan ini diharapkan mampu menarik jumlah peminat agar
bergabung dengan LPK Pratama Mulia. Berikut ini adalah bentuk beasiswa yang
diberikan kepada warga belajar LPK Pratama Mulia :
(1) Prestasi di kelas
Beasiswa ini diberikan kepada para warga belajar yang berprestasi dalam hal
pelajaran di SMU
(2) Prestasi di bidang kesenian.
Beasiswa ini diberikan kepada warga belajar yang mempunyai prestasi di
bidang kesenian baik di tingkat SMU maupun umum dan syaratnya adalah
mampu menunjukkan piagam asli dari prestasi yang telah dicapai.
(3) Prestasi di bidang olah raga
39
Beasiswa ini diberikan kepada warga belajar yang mempunyai prestasi di
bidang olah raga baik di tingkat SMU maupun umum dan syaratnya adalah
mampu menunjukkan piagam asli dari prestasi yang telah dicapainya.
Besarnya anggaran untuk kegiatan promosi penjualan ini ditetapkan sama
selama tahun 1998-2002 yakni sebesar Rp.2.000.000,00 pertahun. Pembagian
beasiwa ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada semester
I sebesar Rp.1.000.000,00 dibagikan kepada 4 warga berprestasi sedangkan tahap
dua pada semester II sebesar Rp. 1.000.000,00 dibagikan kepada 4 orang yang
berprestasi.
b. Periklanan
Selain memberikan Beasiswa pendidikan kegiatan promosi lain yang
dilakukan LPK adalah dengan beriklan menggunakan berbagai macam media
periklanan. Media periklanan yang dipilih oleh LPK dapat digolongkan menjadi
dua kelompok, yaitu media iklan lini atas dan media iklan lini bawah. Berikut ini
uraian mengenai media-media periklanan tersebut.
(1) Media iklan lini bawah
Jenis media iklan ini ditandai dengan tidak adanya pengakuan dan
pembayaran komisi kepada biro iklan. Berikut ini adalah beberapa media iklan
lini bawah yang digunakan LPK Pratama Mulia dalam kegiatan promosinya.
(a) Kalender.
Kalender ini didesain sedemikian rupa sehingga menarik untuk
dibaca dan dapat menyajikan informasi tentang LPK yang meliputi :
40
program yang ditawarkan oleh LPK, lokasi LPK, gambar tentang
fasilitas LPK dan informasi lainnya. Penyebaran dilakukan pada awal
tahun dan sasaran penyebaran adalah sekolah-sekolah, tempat umum
seperti rumah makan, tempat foto copy dan tempat strategis lainnya.
(b) Stofmap STTB
Berdasarkan riset yang dilakukan LPK metode pemberian stofmap
STTB ke sejumlah SLTA dan sederajat cukup mengena dan dirasa
berhasil menaikkan minat konsumen untuk bergabung dengan LPK
Pratama Mulia. Pada kegiatan ini LPK bekerja sama dengan radio
PTPN FM untuk sekolah se-eks karesidenan Surakarta, sedangkan
untuk menjangkau SLTA di Wonogiri, LPK Pratama Mulia bekerja
sama dengan radio GIS AM. Bentuk kerjasama ini adalah pencetakan
logo radio tersebut pada sisi belakang stofmap dengan kompensasi
untuk LPK Pratama Mulia adalah penyiaran spot iklan mengenai LPK
Pratama Mulia.
(c) Pencetakan dan penyebaran brosur
Dalam mendukung kegiatan promosi di atas, LPK juga
menggunakan media yang lain yaitu, pencetakan dan penyebaran
brosur. Penyebaran brosur dilakukan di berbagai tempat, baik di
LPK Pratama Mulia sendiri, di sekolah-sekolah (SLTA), di
kampus-kampus, dan tempat-tempat potensial lainnya. Jumlah brosur
yang dicetak rata-rata antara 5.000-7.000 lembar dengan kertas
berukuran setengah kuarto. Dalam Kegiatan ini LPK juga bekerja sama
41
dengan radio GIS AM dengan bentuk kerjasama pemasangan logo
radio pada pada sisi bawah brosur dan kompensasi untuk LPK adalah
penyiaran spot radio mengenai LPK Pratama Mulia.
(d) Pencetakan dan distribusi pamflet
Kertas yang sering dipakai untuk pencetakan pamflet tersebut
berukuran 29 cm x 41 cm dengan jumlah pamflet yang dicetak dan
disebarkan ± 500-700 pamflet. Penyebaran dilakukan di tempat-
tempat strategis seperti sekolah-sekolah, kampus, lembaga pendidikan
lain dan tempat tempat potensial lain. Dalam kegiatan ini LPK juga
bekerja sama dengan radio JPI FM dan SAS FM dengan bentuk
kerjasama pemasangan logo radio di sisi depan bawah dan
kompensasi untuk LPK adalah penyiaran spot radio di radio JPI FM
dan penyiaran adlibs di radio SAS mengenai LPK Pratama Mulia.
Waktu dan bentuk spot diatur dan ditentukan sesuai dengan perjanjian.
(e) Spanduk
Media iklan ini digunakan untuk menjangkau masyarakat atau
calon konsumen yang sedang berada dalam perjalanan atau bepergian
ke suatu tempat. Media spanduk menggunakan bahan yang menarik
dan pembuatannya dikerjakan sendiri tanpa bekerja sama biro iklan.
Pemasangan spanduk, dilakukan di tempat yang mudah
dijangkau atau tempat yang menjadi pusat perhatian orang banyak,
misalnya di persimpangan jalan, di depan sekolah, di pusat kota dan
tempat strategis lainnya, sedangkan waktu pemasangan spanduk
42
disesuaikan dengan waktu potensial ,yakni pada bulan-bulan tahun
ajaran baru. Pemasangan spanduk dilakukan melalui tiga gelombang.
Gelombang pertama pada minggu ketiga bulan April, gelombang
kedua pada minggu ke empat bulan Juni dan gelombang ketiga pada
minggu ke empat bulan Juli.
Kegiatan ini juga bekerja sama dengan radio JPI FM dan SAS
FM dengan pemasangan logo di sisi kanan atas spanduk dan
kompensasi untuk LPK adalah penyiaran adlibs LPK Pratama Mulia di
radio SAS FM dan spot iklan di radio JPI FM.
(2) Media iklan lini atas
Jenis media iklan ini ditandai dengan adanya pengakuan dan
pembayaran komisi pada biro iklan. Adapun media iklan lini atas yang
digunakan LPK Pratama Mulia adalah :
a. Koran
Koran yang dipilih adalah koran yang beredar di kota solo dan
sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh periklanan melalui media
koran yang telah dilakukan LPK Pratama Mulia selama tahun 2002 :
a. Stipel di harian Solo Pos dengan 21 kali tayang pada bulan Juni,
Juli dan agustus.
b. Iklan kolom di harian Solo Pos 13 kali tayang pada tanggal 5 s.d.
17 september berupa penukaran voucher melalui potongan iklan
koran di LPK Pratama Mulia.
43
c. Iklan kolom di harian Radar solo/Jawa Pos sebanyak 12 kali tayang
pada tanggal 5 s.d. 16 september 2002 berupa penukaran voucher
melalui potongan iklan koran LPK Pratama Mulia.
d. Iklan UMPTN di harian Solo pos dan Jawa Pos 4 kali tayang pada
tanggal 6 s.d. 8 agustus dan 11 Agustus 2002
b. Radio
Untuk menjangkau konsumen dalam jumlah banyak, LPK Pratama
Mulia menggunakan media radio dengan cara penyiaran spot iklan dan
adlibs. Spot iklan disampaikan melalui percakapan antara dua orang atau
lebih yang isinya mengenai anjuran untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
isi iklan tersebut. Dalam Spot iklan yang lebih ditonjolkan adalah unsur
persuasinya dengan cara memberikan contoh atau bukti akan manfaat dari isi
iklan tersebut. Adlibs iklan berbentuk narasi oleh seseorang yang berisi
tentang gambaran umum tentang lembaga, fasilitas, keuntungan yang
diperoleh jika bergabung dengan lembaga tersebut dan disertai alamat LPK
Pratama Mulia. Spot dan adlibs iklan dibuat sendiri oleh LPK dan dibacakan
oleh pihak radio. Waktu penyiaran iklan dipilih pada acara tertentu yang
banyak digemari oleh calon konsumen. Dalam hal ini karena target promosi
adalah para remaja maka acara yang dipilih pun acara khusus bertemakan
remaja. Sebagai contoh “Acara Pulsa Kamu” Oleh radio SAS FM. Jenis
acara tersebut banyak digemari oleh para remaja dan waktu dari penyiaran
acara tersebut juga dilakukan sore hari dimana tidak pada jam sekolah. Hal
tersebut sangat menguntungkan LPK, karena kegiatan promosi yang
44
dilakukan dapat tepat sasaran. Untuk memperjelas uraian di atas berikut ini
adalah tabel dari media periklanan yang digunakan LPK Pratama Mulia dan
jadwal kegiatan promosi LPK Pratama Mulia :
45
Tabel III. 1 Alat promosi LPK Pratama Mulia
No Alat Promosi Jenis/Macam/Ukuran Tempat Keterangan
1 Kalender Besar – tunggal Sekolah dan tempat umum - 2 Stofmap STTB Dobel folio/infori SLTA Consingasi radioPTPN dan GIS 3 Brosur ½ Kuarto FO, Sekolah Consingasi GIS AM 4 Pamflet Art Paper/29 cm x 41 cm Sekolah dan umum Consingasi radio JPI dan SAS 5 Spanduk - 7 m x 90 cm Umum dan Strategis Consingsi radio JPI dan SAS - 5 m x 115 cm Umum dan strategis 6 Radio a. Adlibs Radio SAS FM Acara “Pulsa Kamu “ Consingasi Via pamflet, spanduk b. Spot radio (1) Radio SAS FM - (2) Radio JPI FM Acara “Request Mania” Consingasi Via pamflet, spanduk Acara “Indo Hits” (3) Radio GIS AM Acara “ Request Mania” Consingasi via brosur, stofmap Acara “ Karaoke Nekat” (4) Radio PTPN Acara “PTPN Sweet give” Consingasi via, stofmap Acara “Faforit Sepekan” 7 Koran Stipel Solo Pos Awal Bulan Selang seling Iklan kolom Solo Pos Voucer Radar Solo Voucer Iklan UMPTN Radar Solo (Sumber : Bagian Pemasaran LPK Pratama Mulia, 2002 )
46
Tabel III. 2 Jadwal Kegiatan Promosi LPK Pratama Mulia
Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September No Agenda 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kegiatan promosi a. Distribusi kalender b. Desain stofmap, brosur, pamphlet, spanduk c. Penawaran Sponsorsip d. Pencetakan pamflet e. Pencetakan stofmap f. Distribusi pampflet g Distribusi brosur h. Distribusi stofmap i. Pencetakan spanduk j. Pemasangan spanduk k. Desain dan pencetakan stiker l. Distribusi stiker m.Iklan radio n. iklan koran 2 Gelombang I Pendaftaran dan daftar ulang Tes beasiswa Orientasi siswa dan ortu Pengaturan jadwal Keguiatan belajar mengajar 3 Gelombang II Pendaftaran dan daftar ulang Tes beasiswa Orientasi siswa dan ortu Pengaturan jadwal Keguiatan belajar mengajar
46
Tabel III.2 di atas hanya merupakan acuan bagi bagian pemasaran untuk
merencanakan kegiatan promosi LPK Pratama Mulia. Perubahan jadwal kegiatan
sangat mungkin terjadi, dan lembaga harus menyesuaikan kegiatannya dengan
kondisi pasar yang selalu berubah. Perubahan ini bisa disebabkan oleh beberapa
hal seperti perubahan jadwal kelulusan sekolah, perubahan sistem penerimaan
siswa baru dan bertambahnya jumlah pesaing.
B. Alokasi Biaya Promosi
Dalam menentukan kegiatan promosi yang akan dilakukan, LPK
mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi. Salah satunya
adalah jumlah dana yang akan digunakan untuk kegiatan promosi. Besarnya dana
ini ditentukan berdasarkan prosentase penjualan. LPK Pratama Mulia telah
memutuskan bahwa besarnya anggaran untuk dana promosi kurang lebih 4 % - 5
% dari total volume penjualan tahun sebelumnya. Dana tersebut dicairkan melalui
12 termin. Hal tersebut dilakukan lembaga untuk mengantisipasi apabila terjadi
perubahan rencana dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Besarnya per termin
ditentukan melalui rapat lembaga pendidikan Dana promosi yang terealisasi tidak
selalu sesuai dengan yang dianggarkan. Hal tersebut dikarenakan terjadinya
perubahan biaya baik operasional maupun biaya untuk pembuatan media iklan.
Apabila terdapat sisa anggaran, maka akan dikembalikan kepada lembaga dan
untuk kegiatan promosi tahun berikutnya bagian pemasaran akan mengajukan
permohonan dana baru ke bagian keuangan LPK Pratama Mulia
47
a. Deskripsi Biaya Promosi
Dalam usahanya untuk meningkatkan volume penjualan, LPK Pratama
Mulia melaksanakan berbagai macam kegiatan di antaranya adalah kegiatan
promosi. Kegiatan tersebut dijalankan dengan mengeluarkan biaya yang tidak
sedikit. Berikut ini adalah anggaran dan realisasi dana promosi LPK Pratama
Mulia dari tahun 1998 sampai tahun 2002 :
Tabel III.3 Anggaran Biaya Promosi dan Realisasi Biaya Promosi
LPK Pratama Mulia Tahun 1998-2002
Tahun Anggaran
Biaya Promosi
(%)
Perubahan
Realisasi
biaya promosi
(%)
Perubahan
1998
1999
2000
2001
2002
Rp. 17.589.000,00
Rp. 18.643.000,00
Rp. 24.242.000,00
Rp. 26.502.000,00
Rp. 28.596.000,00
5.99
30.09
9.32
8.54
Rp. 17.314.400,00
Rp. 18.261.000,00
Rp. 24.057.000,00
Rp. 26.062.400,00
Rp. 27.567.000,00
5.31
31.74
8.33
5.77
( Sumber : Bagian Pemasaran LPK Pratama Mulia, tahun 2002 )
Dari tabel III.3 di atas dapat di ketahui bahwa anggaran dari kegiatan
promosi tersebut selalu berubah dari tahun ke tahun. Pada tahun 1998 LPK
Pratama Mulia menganggarkan biaya promosi sebesar Rp. 17.589.000. dan
realisasi dari anggaran promosi tersebut adalah Rp. 17.314.400,00. Pada tahun
1999 anggaran promosi naik sebesar 5.99 % dari tahun 1998, menjadi sebesar
Rp. 18.643.000, dan dana tersebut terpakai sebesar Rp. 18.261.000. Di tahun
2000, anggaran biaya promosi menjadi Rp. 24.242.000,00 dan realisasi dari
anggaran tersebut sebesar Rp. 24.057.000,00 hal ini berarti terdapat peningkatan
sebesar 30,09 % dari anggaran promosi tahun 1999. Pada tahun 2001, anggaran
48
biaya promosi dinaikan menjadi Rp.26.502.000,00 atau naik sekitar 9.32 % dari
tahun 2000 dan dana yang digunakan sebesar Rp. 26.062.000,00. Adapun
anggaran biaya promosi untuk tahun 2002 meningkat menjadi Rp. 28.596.000,00
atau meningkat sebesar 8.54 % dari tahun 2001, sedangkan dana yang digunakan
sebesar Rp. 27.567.000,00. Anggaran dana promosi dialokasikan ke berbagai
macam kegiatan promosi. Besarnya alokasi dana promosi ke setiap pos kegiatan
promosi selalu meningkat karena jumlah anggaran biaya promosi dari tahun
ketahun juga meningkat. (lihat tabel III.4, hal 49)
Dari tabel III. 4 dapat diketahui bahwa kegiatan promosi penjualan
dilakukan secara terus menerus dari tahun ke tahun dan dengan jumlah alokasi
biaya yang sama untuk setiap tahunnya yakni sebesar Rp. 2000.000,00 pertahun.
Jumlah tersebut dialokasikan dalam bentuk potongan biaya pendidikan dan
diberikan kepada siswa yang berprestasi baik dalam bidang kesenian maupun olah
raga. Adapun alokasi kegiatan periklanan besarnya selalu bertambah dari tahun ke
tahun. Dari seluruh alat periklanan yang digunakan oleh LPK Pratama Mulia,
metode pemberian stofmap yang paling banyak menyerap biaya. Menurut survei
yang telah dilakukan oleh bagian pemasaran, kegiatan ini cukup mengenai sasaran
karena LPK dapat langsung berinteraksi langsung dengan konsumen dengan cara
datang langsung ke sekolah dan menjelaskan seluk-beluk LPK sekaligus
memberikan kenang-kenangan berupa stofmap LPK Pratama Mulia.
49
Tabel III.4
Perincian Alokasi Biaya Promosi Tahun 1998 - 2002
LPK Pratama Mulia (dalam rupiah)
( Sumber :Bagian Pemasaran LPK Pratama Mulia, tahun 2002 )
Periklanan
Tahun
Promosi
penjualan Kalender Pamflet Brosur Spanduk Koran Radio Stofmap
Total
1998
1999
2000
2001
2002
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
217.400
226.800
277.200
302.400
321.300
327.100
448.200
547.800
597.600
635.700
1.169.100
1.344.600
1.643.400
1.792.800
1.904.850
1.917.500
2.275.200
2.780.800
3.033.600
3.223.200
3.694.600
4.343.400
5.308.600
5.791.200
6.153.150
3.296.500
3.585.600
4.382.400
4.780.800
5.079.600
4.692.300
6.037.200
7.117.000
7.764.000
8.249.200
17.314.400
18.261.000
24.057.000
26.062.400
27.567.000
50
b. Deskripsi Hasil Penjualan
Kegiatan promosi LPK Pratama Mulia sejauh ini telah berhasil dijalankan
sesuai rencana. Sesuai dengan tujuan dasar dari kegiatan promosi LPK Pratama
Mulia yaitu untuk meningkatkan hasil penjualan, kegiatan promosi LPK Pratama
Mulia telah menuai hasil yang cukup memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil penjualan yang telah dicapai LPK Pratama Mulia. Dalam hal ini untuk
memudahkan perhitungan anggaran biaya promosi tahun berikutnya, LPK
Pratama Mulia memberikan arti hasil penjualan sebagai hasil kali dari biaya
pendidikan selama satu tahun dengan jumlah siswa yang terdaftar pada LPK
Pratama Mulia. Berikut ini adalah tabel hasil penjualan LPK Pratama Mulia dari
tahun 1998-2002 .
Tabel III. 5
Hasil Penjualan LPK Pratama Mulia Tahun 1998-2002
Tahun Ket Jumlah Siswa
Biaya Pendidikan
G. Hasil
Penjualan
Total hasil penjualan
1998 Gel. I
II 107 145
252 Rp. 1.450.000 Rp. 1.500.000
Rp. 155.150.000 Rp. 217.500.000
Rp. 372.650.000
1999 Gel I
II 127 155
282 Rp. 1.550.000 Rp. 1.600.000
Rp. 196.850.000 Rp. 248.000.000
Rp. 444.850.000
2000 Gel. I
II 193 173
366 Rp. 1.650.000 Rp. 1.700.000
Rp. 318.450.000 Rp 294.100.000
Rp. 612.550.000
2001 Gel. I
II 202 173
375 Rp. 1.750.000 Rp. 1.800.000
Rp. 353.500.000 Rp. 311.400.000
Rp. 664.900.000
2002 Gel I
II 185 88
273 Rp 1.850.000 Rp 1.900.000
Rp 342.250.000 Rp 167.200.000
Rp. 509.450.000
(Sumber : Bagian Pemasaran LPK Pratama Mulia, tahun 2002)
Tabel III.5 di atas menunjukkan, bahwa penerimaan siswa baru dilakukan
melalui dua gelombang. Gelombang dua dipersiapkan untuk memberikan
alternatif pilihan kepada para lulusan SLTA yang belum mendapatkan tempat
kuliah.
51
Pada tahun 1998 jumlah siswa Pratama Mulia adalah 252. Kemudiaan
pada tahun 1999 jumlah siswa yang terdaftar di LPK sebanyak 282 siswa dan
meningkat di tahun 2000 sebesar 28,79 % menjadi 366 siswa. Peningkatan
tersebut berlanjut hingga di tahun 2001 jumlah siswa LPK tercatat sebanyak 375
siswa. Artinya, terjadi peningkatan jumlah siswa sebesar 20,45 % dari tahun 2000.
Berbeda dengan tahun 2002, jumlah peserta LPK menurun dibandingkan tahun
2001 sebesar 27.2 % dengan jumlah siswa yang mendaftar sebanyak 273 siswa.
LPK Pratama Mulia mempunyai kebijakan tersendiri dalam penentuan
besarnya biaya pendidikan. Besarnya biaya pendidikan akan selalu meningkat dari
tahun ke tahun, dan peningkatan telah ditetapkan sebesar Rp 100.000,00
pertahunnya. Selain itu besarnya biaya pendidikan untuk gelombang 1 dan
gelombang 2 juga berbeda. Pada gelombang pertama para siswa akan dikenakan
biaya lebih murah Rp 50.000 dari pada gelombang ke dua. Hal tersebut
merupakan salah satu fasilitas yang diberikan kepada pendaftar, apabila
mendaftar pada gelombang pertama. Hal ini dilakukan LPK untuk menarik lebih
banyak calon konsumen agar mendaftar pada gelombang pertama karena iklim
persaingan antar lembaga sejenis sangat terasa pada gelombang pertama ini.
Sebagai hasil dari strategi ini hasil penjualan LPK Pratama Mulia tahun 2000 –
2002 pada gelombang pertama lebih besar dari gelombang kedua. (lihat Grafik III.
1,hal 52).
52
Grafik III. 1 Hasil Penjualan LPK Pratama Mulia
Tahun 1998-2002
0
50000000
100000000
150000000
200000000
250000000
300000000
350000000
400000000
Tahun 1998 Tahun1999 Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002
Tahun
Has
il p
enju
alan
Gelombang I
Gelombang II
54
Menurut riset yang dilakukan oleh bagian pemasaran LPK Pratama Mulia
hasil yang dicapai oleh LPK bukan hanya berasal dari kegiatan promosi. Menurut
keterangan bagian pemasaran ada sumber informasi lain yang bisa mendongkrak
hasil penjualan LPK Pratama Mulia selain kegiatan promosi. Adapun sumber lain
tersebut adalah karyawan LPK, alumni LPK, dan teman atau sahabat. Mereka
memberikan informasi kepada teman, saudara karena mereka telah merasakan
manfaat bergabung dengan LPK Pratama Mulia. Sumber informasi ini secara
tidak langsung juga ikut mendukung kegiatan promosi LPK, meskipun tidak ada
kompensasi dari pihak LPK atas apa yang mereka lakukan. Tabel III.6 dan grafik
III.2 (hal 54) dapat memperjelas seberapa besar sumber informasi lain di atas
berperan dalam mendukung kegiatan promosi perusahaan
LPK Pratama Mulia selalu berusaha meningkatkan hasil penjualannya dari
tahun ke tahun. Peningkatan hasil penjulan ini tidak lepas dari usaha promosi
yang dilakukan melalui berbagai media, seperti media cetak (brosur, leaflet,
spanduk), media massa (koran, radio) dan lain-lain. Sasaran promosi adalah para
lulusan SLTA di Surakarta dan sekitarnya yang meliputi Solo, Wonogiri, Sragen,
Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar dan kota lain. Dari seluruh kota –kota
tersebut, pendaftar ke LPK Pratama Mulia kebanyakan berasal dari Sukoharjo
(lihat tabel III.7 hal 55). Hampir tiap tahun sejak tahun 1999-2002, siswa LPK
umumnya berasal dari Sukoharjo. Hal tersebut dimungkinkan karena ketatnya
persaingan antar LPK di Solo dan mengharuskan LPK Pratama Mulia untuk
berbagi keuntungan dengan pesaing,
55
Tabel III.6
Jumlah Pendaftar LPK Pratama Mulia Berdasarkan Sumber informasi
Tahun 1999-2002
Grafik III. 2 Hasil Penjualan LPK Pratama Mulia Tahun 1998-2002
Sumber Informasi No
Tahun Kartawan
LPK Saudara/ Teman
Alumni LPK
Surat Kabar
Brosur/ Leaflet
Radio Stofmap Sumber lain
Jumlah
1 1999 13 45 13 13 88 10 100 282 2 2000 12 53 11 11 117 6 156 366 3 2001 13 71 8 14 156 5 108 375 4 2002 - 5 8 - 169 1 90 273
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Karyawan LPK Saudara / Teman Alumni Surat Kabar Brosur Radio Stofmap dansumber Lain
Sumber Informasi
Jumlah Pendaftar
1999
2000
2001
2002
56
Tabel III.7
Jumlah Siswa LPK Pratama Mulia
Berdasarkan Asal Kota
ASAL KOTA No Tahun
Surakarta Klaten Boyolali Sukoharjo Sragen Wonogiri Karanganyar Kota Lain
Jumlah
1 1998 73 27 27 59 15 25 13 13 252
2 1999 70 20 24 82 10 32 19 25 282
3 2000 89 22 18 126 32 32 27 20 366
4 2001 108 15 13 133 21 40 23 22 375
5 2002 71 14 7 97 3 42 19 20 273
( Sumber : Bagian Pemasaran LPK Pratama Mulia, tahun 2002 )
57
C. Analisis Hubungan Antara Biaya Promosi dengan Hasil Penjualan
Dalam sub bab ini akan dilakukan analisis mengenai apakah ada hubungan
antara biaya promosi dengan hasil penjualan atas jasa pendidikan komputer pada
LPK Pratama Mulia. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ini akan
digunakan metode korelasi Pearson Product Moment. Berikut ini adalah langkah
langkah analisisnya :
a. Variabel penelitian
1. Variabel X adalah biaya promosi . Biaya ini mencakup seluruh biaya yang
dikeluarkan LPK untuk melaksanakan kegiatan promosi.
2. Variabel Y adalah hasil penjualan jasa pendidikan LK Pratama Mulia.
Hasil penjualan LPK dihitung dengan mengalikan jumlah siswa pertahun
dengan besarnya biaya pendidikan. Berikut ini adalah variabel variabel
tersebut
Tabel III. 8
Variabel penelitian
Tahun Variabel X
Biaya promosi
Variabel Y
Hasil penjualan
1998
1999
2000
2001
2002
17.314.400
18.261.000
24.057.000
26.062.400
27.567.000
372.650.000
444.850.000
612.550.000
664.900.000
509.450.000
b. Kriteria pengukuran kuat tidaknya hubungan antar variabel
58
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel akan di gunakan
koefisien korelasi. Berikut ini adalah kriteria pengukurannya :
1 Apabila (r) mendekati +1 atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat
2 Apabila (r) mendekati 0 berarti hubungan lemah atau tidak ada hubungan
3 Apabila (r) sama dengan +1 atau -1 berarti terdapat hubungan positif
sempurna atau hubungan negatif sempurna ( Djarwanto, Subagyo,1993 : 324)
c. Perhitungan Koefisien Korelasi
Perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan bantuan komputer dan
program yang digunakan adalah SPSS 10. Dari hasil perhitungan yang dilakukan
dengan komputer didapatkan r = + 0.765. Sesuai dengan kriteria pengujian,
besarnya r mendekati +1 . Hal tersebut menunjukkan kuatnya korelasi antara
biaya promosi dengan hasil penjualan. Sedangkan tanda + menunjukkan
hubungan yang searah antara biaya promosi dan hasil penjualan. Semakin tinggi
biaya promosi dikeluarkan maka semakin tinggi hasil penjualan. Begitu pula
sebaliknya semakin rendah biaya promosi maka semakin rendah hasil penjualan.
59
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dari kegiatan promosi yang
dilakukan oleh LPK Pratama Mulia dalam hubungannya dengan usaha
meningkatkan hasil penjualan dari tahun 1998-2000 maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam usahanya untuk meningkatkan hasil penjualan serta menghadapi
persaingan antar lembaga pendidikan, LPK Pratama Mulia melakukan dua
jenis kegiatan promosi yaitu promosi penjualan dan periklanan. Promosi
penjualan dilakukan dengan cara memberikan bea siswa kepada para siswa
yang berprestasi di bidangnya masing-masing. Kegiatan periklanan
dilakukan melalui berbagai media yaitu kalender, stofmap STTB, brosur,
pamflet, spanduk, koran dan radio. Serangkaian kegiatan promosi tersebut
dilakukan menjelang dan pada saat tahun ajaran baru.
2. Alokasi biaya promosi penjualan ditetapkan sama dari tahun ke tahun
yaitu sebesar Rp. 2.000.000 sedangkan untuk kegiatan periklanan selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Alokasi biaya untuk media stofmap
menyerap biaya promosi yang paling besar selama tahun 1998-2002.
3. Hasil penjualan jasa pendidikan komputer LPK Pratama Mulia selalu
meningkat dari tahun 1998 – tahun 2001. Namun di tahun 2002
mengalami penurunan sebesar Rp. 155.450.000 dari tahun tahun 2001.
60
Sedangkan volume penjualan tertinggi di capai di tahun 2001 sebesar
Rp.664.900.000
4. Hasil perhitungan statistik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara dua variabel menggunakan metode korelasi Pearson Product
moment menunjukan bahwa ada hubungan positif antara biaya promosi
dengan hasil penjualan dengan besar koefisien korelasi ( r ) = + 0.765
Hubungan tersebut berarti setiap perubahan pada biaya promosi akan
mengakibatkan perubahan yang searah pada hasil penjualan.
B. Saran
Dari hasil analisis data serta penarikan kesimpulan yang telah dilakukan ,
penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Karena kuatnya hubungan antara kegiatan promosi yang telah dilakukan
LPK dengan volume penjualan yang telah dicapai oleh LPK Pratama Mulia,
hendaknya LPK Pratama Mulia merancang kegiatan promosi yang lebih
menarik, misalnya dengan cara mengganti atau menambah spanduk dengan
tampilan yang lebih menarik baik dalam hal ukuran, warna, desain atau
pemilihan tempat pemasangan. Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah
membuat spot iklan di Radio yang lebih menarik dan komunikatif, misalnya
dengan cara menyisipkan unsur komedi dalam spot iklan tersebut, sehingga
iklan tidak membosankan
2. Hendaknya LPK Pratama Mulia meningkatkan intensitas kegiatan promosi
melalui penambahan media periklanan, seperti pemasangan bilboard
permanen di tempat-tempat strategis.
61
3. Hendaknya LPK Pratama Mulia mengefektifkan kegiatan promosi tidak
hanya di dalam kota Solo, tetapi juga di kota-kota sekitar seperti Sragen,
Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, boyolali dan kota-kota lain di wilayah
karesidenan Surakarta
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Top Related