i
TUGAS AKHIR (614415A)
ANALISA RISIKO PRODUKSI BUDIDAYA UDANG VANNAAMEI DENGAN METODE Z-SCORE DAN VALUE AT RISK PADA UD. BERKAH RABBUL IZZATI
Gandhika Nugraha Bekti
NRP. 1115040045
Dosen Pembimbing :
Ir. Gaguk Suhardjito, M.M
Yesica Novrita Devi, S.ST., M. MT
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS
JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2019
i
TUGAS AKHIR (614415A)
ANALISA RISIKO PRODUKSI BUDIDAYA UDANG VANNAAMEI DENGAN METODE Z-SCORE DAN VALUE AT RISK PADA UD. BERKAH RABBUL IZZATI
Gandhika Nugraha Bekti
NRP. 1115040045
Dosen Pembimbing :
Ir. Gaguk Suhardjito, M.M
Yesica Novrita Devi, S.ST., M. MT
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS
JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2019
iii
FINAL PROJECT (614415A)
RISK ANALYSIS OF VANNAAMEI SHRIMP AQUAQULTURE PRODUCTION USING Z-SCORE AND VALUE AT RISK IN UD. BERKAH RABBUL IZZATI
Gandhika Nugraha Bekti
NRP. 1115040045
Supervised By :
Ir. Gaguk Suhardjito, M.M
Yesica Novrita Devi, S.ST., M. MT
BUSINESS MANAGEMENT STUDY PROGRAM
SHIPBUILDING ENGINEERING DEPARTMENT
SHIPBUILDING INSTITUTE OF POLYTECHNIC SURABAYA
SURABAYA
2019
v
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Tugas Akhir : Analisa Risiko Produksi Budidaya
Udang Vannaamei dengan Metode
Z-Score dan Value at Risk pada UD.
Berkah Rabbul Izzati
2. Bidang Tugas Akhir : Analisis
3. Budang Keahlian : Manajemen Risiko
4. Pengusul
a. Nama Lengkap : Gandhika Nugraha Bekti
b. NRP : 1115040045
c. Program Studi : Manajemen Bisnis
d. Jurusan : Teknik Bangunan Kapal
e. Alamat Rumah : Jl. H. Abdul Rahman No. 11
Ds. Sedati Gede, Sidoarjo
f. No. Telp/HP : +62 81776648418
g. Alamat Email : [email protected]
5. Usulan Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing I
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Arie Indartono, M.MT
b. NIP : 196601151991031003
Dosen Pembimbing II
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yesica Novrita Devi, S.ST., M.MT
b. NIP : 198911042015042001
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
Menyetujui, Surabaya, 24 Januari 2019
Ketua Jurusan Pengusul,
Ruddianto, ST., MT Gandhika Nugraha Bekti
NIP. 196910151995011001 NRP. 1115040045
Koordinator Tugas Akhir,
Yugowati Praharsi, Ssi., MSc., Ph.D
NIP. 198108282015042001
Calon Dosen Pembimbing I Calon Dosen Pembimbing II
Ir. Arie Indartono, M.MT Yesica Novrita Devi, S.ST., M.MT
NIP. 196601151991031003 NIP. 198911042015042
ii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
iii
iv
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, serta sholawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul “Analisa Risiko Produksi Budidaya Udang Vannaamei dengan Metode
Z-Score dan Value at Risk pada UD. Berkah Rabbul Izzati”.
Selama perjalanan mengerjakan Tugas Akhir ini banyak hambatan dan
kesulitan yang ditemui. Berkat ijin dan ridho dari Allah SWT serta bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Penulis
banyak mendapatkan semangat, motivasi, bantuan dan kesempatan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, pertolongan, kemudahan
dalam mengatasi permasalahan, petunjuk dan bimbingan serta ridho Nya
yang diberikan kepada penulis.
2. Umi, Abi, Adek Azmi, Adek Atikah dan keluarga yang selalu mendoakan,
memberikan semangat motivasi dan dukungan untuk saya selalu berusaha
dan berfikir positif, serta yang menjadikan saya alasan untuk tetap
berjuang dan kuat menghadapi ujian ini.
3. Bapak Ir. Gaguk Suhardjito., MM selaku Dosen Pembimbing 1 yang
selalu memberikan bimbingan, motivasi dan semangat dalam pengerjaan
Tugas Akhir ini.
4. Ibu Yesica Novrita Devi., S.ST., M.MT selaku Dosen Pembimbing 2 yang
sangat membantu dalam memberikan arahan, bimbingan dan semangat
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
vi
5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen D4 Manajemen Bisnis yang telah
membimbing, mengajar dan memberikan ilmu selama penulis
duduk di bangku kuliah.
6. Bapak Saiful Arif dan Bapak Vadim Taqwim yang telah
membantu memberikan ilmu dan pengalaman yang ada di
perusahaan yang diteliti oleh penulis.
7. Sahabat tersayang Novia, Irfan dan Rhesal yang selalu menemani
dalan suka dan duka serta memberikan bantuan, support dan
semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman DKB dan seluruh keluarga mahasiswa D4
Manajemen Bisnis yang selalu memberikan bantuan, support dan
semangat dalam proses kuliah dan menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
9. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan motivasi yang
diberikan kepada penulis.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
kepada seluruh pihak. Dalam penyusunan Tugas Akhir, penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan masukan dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan penelitian Tugas Akhir ini.
Surabaya, 31 Agustus 2019
Penulis
vii
ABSTRAK
UD Berkah Rabbul Izzati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perikanan khususnya budidaya udang vannaamei. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sumber risiko, menganalisis berapa nilai probabilitas dan
dampak risiko yang disebabkan oleh sumber-sumber risiko, dan bagaimana
strategi untuk menangani risiko produksi yang dihadapi oleh perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode analisis secara kualitatif dengan
mengidentifikasi sumber-sumber risiko dan metode analisis kuantitatif dengan
menganalisis probabilitas dan dampak risiko dengan metode z-score dan Value at
Risk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sumber risiko yang terdapat
pada budidaya udang vannaamei di UD. Berkah Rabbul Izzati ada enam, yaitu
cuaca, kualitas air, sumber daya manusia, kualitas benih, penyakit dan hama, dan
kualitas pakan. Sumber risiko yang memiliki probabilitas yang terbesar hingga
terkecil adalah kualitas air, penyakit dan hama, cuaca, sumber daya manusia,
kualitas pakan dan kualitas benih. Dengan presentase masing masing sumber
risiko sebesar 99 persen kualitas air, 98.17 persen penyakit dan hama, 86.21
persen cuaca., 59.87 persen sumber daya manusia, , 48.4 persen kualitas pakan
dan 32.28 persen kualitas benih. Hasil perhitungan kerugian dari dampak risiko
yang ditimbulkan akibat sumber-sumber risiko pada budidaya udang vannaamei
di UD Berkah Rabbul Izzati dampak terbesar hingga terkecil secara berurutan
adalah kualitas benih, kualitas pakan, cuaca, kualitas air, penyakit dan hama, dan
sumber daya manusia.Strategi yang diusulkan untuk menangani sumber risiko
yang ada pada budidaya udang vannaamei di UD. Berkah Rabbul Izzati adalah
strategi preventif dan strategi mitigasi.
Kata kunci: budidaya udang, risiko produksi, Z-Score, Value at Risk
viii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
ix
ABSTRACT
UD Berkah Rabbul Izzati is a company engaged in fisheries specifically
for vannaamei shrimp farming. This study discusses the source of risk, analyzes
the estimation of the value and risk caused by the sources of risk, and how the
strategy to increase the risk of production caused by the company. This study uses
qualitative analysis methods with risk sources and quantitative analysis methods
with probability and risk risk analysis with the z-score method and Value at Risk.
The results of this study reveal the sources of risk found in vannaamei
shrimp cultivation at UD. Rabbul Izzati's blessings are six, namely weather, air
quality, human resources, seed quality, disease and pests, and quality of feed. The
risk sources that have the biggest problems are air quality, disease and pests,
human resources, feed quality and seed quality. With the percentage of each
source a risk of 99 percent air quality, 98.17 percent of diseases and pests, 86.21
percent of the weather, 59.87 percent of human resources, 48.4 percent of the
quality of feed and 32.28 percent of seed quality. The results of the calculation of
risk from the impact of the risk caused by the risk source in vanname shrimp
cultivation at UD Berkah Rabbul Izzati improve the quality of seed quality, feed
quality, weather, air quality, diseases and pests, and human resources. The
strategy proposed to handle the sources of risk that exist in vannaamei shrimp
cultivation at UD. Berkah Rabbul Izzati is a preventive strategy and mitigation
strategy
Keywords: shrimp farming, production risk, Z-Score, Value at Risk
x
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
1.4. Manfaat Tugas Akhir ................................................................................... 4
1.5. Batasan Masalah .......................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
2.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................................... 5
2.2 Risiko ............................................................................................................ 6
2.2.1 Sumber Risiko ....................................................................................... 6
2.3 Manajemen Risiko ........................................................................................ 7
2.4 Identifikasi Risiko ........................................................................................ 9
2.5 Pengukuran Risiko ...................................................................................... 10
2.5.1 Metode Z-Score .................................................................................... 11
2.5.2 Metode Value at Risk ........................................................................... 12
2.6 Pemetaan Risiko .......................................................................................... 13
2.7 Penanganan Risiko ...................................................................................... 14
2.8 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 15
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 17
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 17
3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 17
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 18
xii
3.4 Tahapan Penelitian ...................................................................................... 19
3.5 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir...................................................................... 23
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 25
4.1 Identifikasi Sumber Risiko Kegagalan Produksi ................................... 25
4.1.1 Sumber Risiko Perubahan Cuaca .................................................... 27
4.1.2 Sumber Risiko Kualitas Air ............................................................. 28
4.1.3 Sumber Risiko Serangan Penyakit dan Hama ................................. 29
4.1.4 Sumber Risiko Kesalahan Sumber Daya Manusia .......................... 30
4.1.5 Sumber Risiko Kualitas Benih atau Benur ...................................... 30
4.1.6 Sumber Risiko Kualitas Pakan ........................................................ 31
4.2 Analisa Probabilitas Risiko Kegagalan Produksi .................................. 32
4.3 Analisa Dampak Sumber Risiko Kegagalan Produksi ............................... 34
4.4 Pemetaan Probabilitas dan Dampak Sumber Risiko ............................ 35
4.5 Strategi Penanganan Risiko Produksi .................................................... 38
4.5.1 Strategi Preventif ............................................................................. 38
4.5.2 Strategi Mitigasi .............................................................................. 39
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 41
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 41
5.2 Saran ...................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43
LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 45
LAMPIRAN 2 ...................................................................................................... 47
LAMPIRAN 3 ...................................................................................................... 51
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Perikanan .................................................... 1
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 15
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir .............................................................. 23
Tabel 4. 1. Parameter Kualitas Air ........................................................................ 28
Tabel 4. 2. Manajemen Pemberian Pakan ............................................................. 30
Tabel 4. 3. Probabilitas Kegagalan Produksi ........................................................ 32
Tabel 4. 4. Rata-rata Nilai Probabilitas dan VAR ................................................. 36
xiv
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Fluktuasi Produksi Udang UD. Berkah rabbul Izzati ........................ 2
Gambar 2. 1 Proses Manajemen Risiko .................................................................. 8
Gambar 2. 2 Peta Risiko ....................................................................................... 13
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 19
Gambar 4. 1. Proses Pengaturan Kincir ................................................................ 25
Gambar 4. 2. Proses Penebaran Benur .................................................................. 26
Gambar 4. 3. Proses Pengecekan Sample Udang .................................................. 26
Gambar 4. 4. Proses Pemanenan Udang ............................................................... 27
Gambar 4. 5. Udang yang terkena Myo ................................................................ 29
Gambar 4. 6 Benur Udang Vannaamei ................................................................. 31
Gambar 4. 7. Posisi Risiko .................................................................................... 35
Gambar 4. 8. Peta Risiko ...................................................................................... 37
xvi
(Halaman sengaja dikosongkan)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor perikanan Indonesia merupakan salah satu penyumbang Produk
Domestik Bruto (PDB) dimana sejak tahun 2012 hingga 2016 selalu
mengalami peningkatan baik dalam nilai maupun presentase kontribusi
terhadap PDB Nasional (KKP, 2018). Perikanan dibagi menjadi dua, yaitu
perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Udang merupakan salah satu
komoditas unggulan pada perikanan budidaya dan menjadi andalan pada
ekspor hasil perikanan. Tabel 1.1 menunjukan perkembangan nilai ekspor
udang yang naik setiap tahunnya. Permintaan yang besar terhadap udang, baik
di dalam maupun luar negeri menjadikan Indonesia berpeluang besar untuk
menjadi produsen dan eksportir utama udang. Hal ini didukung dengan
luasnya lahan budidaya yang potensial untuk udang.
Tabel 1. 1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Perikanan
Komoditas Tahun/USD Juta
2015 2016 2017
Udang 1 450 1 568 1 746
Tuna,Cakalang, Tongkol 584 566 660
Rajungan,Kepiting 310 322 411
Cumi,Sotong,Gurita 213 337 397
Ikan Lainnya 1 182 1 217 1 095
Rumput Laut 205 162 205
Jumlah 3 944 4172 4514
Sumber: KKP, 2018
Adapun jenis udang yang dapat dibudidayakan di Indonesia salah
satunya adalah udang vannaamei ( Litopenaeus vannaamei ). Melalui Surat
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.41/2001,
pemerintah secara resmi melepas udang vannaamei ( Litopenaeus vannaamei )
sebagai varietas unggul untuk dibudidayakan petambak di Indonesia.Menurut
Amri & Kanna (2018), kelebihan udang vannaamei antara lain lebih tahan
2
terhadap virus bintik putih, pertumbuhan lebih cepat, tahan terhadap fluktuasi
kondisi lingkungan, wak
pemeliharaan relatif pendek yakni sekitar 90-100 hari per siklus, tingkat
kehidupannya tergolong tinggi.. Untuk terus meningkatkan produksi dan
ekspor serta mewujudkan Indonesia sebagai eksportir udang utama, maka hal
yang perlu diperhatikan adalah peningkatan hasil produksi dan kualitas
produk. Dimana produksi tersebut tidak lepas dari adanya risiko produksi.
Faktor-faktor risiko produksi yang menjadi penghalang dalam pemenuhan
permintaan akan udang, menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai
risiko apa saja yang ada pada usaha budidaya tersebut dan bagaimana cara
penanganan risiko produksi budidaya udang vannaamei.
Gambar 1. 1 Fluktuasi Produksi Udang UD. Berkah rabbul Izzati (dalam kilogram)
(Data UD Berkah Rabbul Izzati ,2019)
UD Berkah Rabbul Izzati adalah perusahaan yang bergerak dibidang
perikanan khususnya budidaya udang vannaamei dan pembenihan ikan
kerapu. Gambar 1.1 menunjukan hasil produksi yang fluktuatif setiap
siklusnya, dimana fluktuasi mengindikasikan adanya risiko yang sedang
dihadapi oleh UD Berkah Rabbul Izzati. Faktor yang mengindikasikan adanya
risiko dalam produksi budidaya udang vannaamei tersebut, dapat berdampak
adanya kerugian yang diterima. Untuk menghindarinya, UD Berkah Rabbul
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
Target
Hasil Produksi
Kegagalan produksi
3
Izzati terus berupaya mencari solusi dan strategi agar dapat menghadapi risiko
tersebut.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi risiko serta melakukan tindakan strategi
penanganan risiko. Untuk itulah penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisa Risiko Produksi Budidaya Udang
Vannaameii dengan Metode Z-Score dan Value at Risk pada UD Berkah
Rabbul Izzati”
1.2. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah yang berkaitan dengan latar belakang
permasalahan pada tugas akhir ini, yaitu :
1. Bagaimana mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang terdapat pada
usaha budidaya Udang vannaamei di UD Berkah Rabbul Izzati ?
2. Bagaimana mengukur probabilitas dan dampak sumber risiko produksi
yang terdapat pada usaha pembudidayaan udang vannaamei di UD
Berkah Rabbul Izzati ?
3. Bagaimana menentukan strategi penanganan untuk mengatasi sumber
risiko produksi yang terdapat pada usaha budidaya udang vannaamei di
UD Berkah Rabbul Izzati ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi sumber risiko produksi yang terdapat pada usaha
budidaya udang vannaamei di UD Berkah Rabbul Izzati.
2. Mengukur probabilitas dan dampak sumber risiko produksi yang terdapat
pada usaha budidaya udang vannaamei di UD Berkah Rabbul Izzati.
3. Menentukan strategi yang dapat dilakukan untuk menangani sumber risiko
produksi pada budidaya udang vannaamei di UD Berkah Rabbul Izzati.
4
1.4. Manfaat Tugas Akhir
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Adanya tambahan informasi mengenai risiko produksi pada budidaya
udang vannaamei.
2. Melatih kemampuan penulis dalam menganalisa masalah berdasarkan data
dan fakta.
3. Sebagai tambahan pengetahuan dan rujukan untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
1.5. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas dan dapat memperoleh hasil sesuai dengan
tujuan penelitian, maka batasan yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Objek dari analisa ini yaitu UD Berkah Rabbul Izzati dengan jenis
udang vannaamei.
2. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Z-score dan
metode Value at Risk (VaR).
3. Analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari UD Berkah
Rabbul Izzati melalui wawancara oleh para expert.
4. Mengidentifikasi 6 sumber risiko dengan probabilitas dan dampak
risiko tertingi.
5. Kriteria risiko merupakan kejadian-kejadian yang telah terjadi dan
berpotensi terjadi yang apabila hal tersebut terjadi akan menimbulkan
suatu kerugian bagi perusahaan.
6. Kegagalan produk merupakan udang vannaamei yang mati sebelum
masa panen.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum Perusahaan
UD Berkah Rabbul Izzati didirikan oleh Bapak Vadim Taqwim pada tahun
2010. Perusahaan ini bergerak pada bidang budidaya dan perdagangan. Kegiatan
budidaya yang dilakukan di UD Berkah Rabbul Izzati adalah pembesaran udang
vannaamei, pembenihan dan pembesaran ikan kerapu. Sedangkan kegiatan
perdagangan yang dilakukan adalah perdagangan hasil perikanan. UD Berkah
Rabbul Izzati dibagi menjadi dua sektor yaitu BRIz Farm dan BRIz Hatchery.
BRIz Farm untuk pembesaran udang vannaamei dan BRIz Hatchery untuk
pembenihan dan pembesaran ikan kerapu.
Lokasi Perusahaan UD Berkah Rabbul Izzati terletak di Desa Bungor,
Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo yang digunakan sebagai tempat
budidaya pembenihan dan pembesaran ikan kerapu sedangkan lokasi tambak
udang vannaamei terletak di Desa Pesisir Besuki, Kecamatan Demung, Kabupaten
Situbondo. Tenaga Kerja pada BRIz Farm berjumlah 9 orang terdiri dari 1
manajer produksi dan keuangan, 1 teknisi udang, 1 asisten teknisi, 1 mekanik, 4
pemberi pakan, 1 juru masak. Kegiatan produksi dalam budidaya udang
vannaamei ada beberapa tahap yaitu,
1. Persiapan Tambak
Tahap persiapan tambak meliputi pengeringan, pembersihan, pengapuran,
pemupukan, persiapan sarana tambak, pengisian air dan penumbuhan
plankton.
2. Penebaran Benur
Penebaran benur dapat dilakukan apabila kualitas air telah memenuhi
persyaratan.
3. Pemeliharaan Udang
Pemeliharaan udang mencakup pemberian pakan, pengelolaan kualitas air,
pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit.
6
4. Pemanenan Udang
Udang yang siap dipanen merupakan uudang yang mencapai ukuran pasar
yaitu size 60. Hasil panen kemudian disortir, dimasukkan keranjang dan
ditimbang.
Dalam memasarkan hasil produksinya, BRIz Farm telah bekerja sama dengan
pengepul. Pengepul akan mendistribusikan hasil produksi ke beberapa perusahaan
seperti, PT. Bumi Menara Internusa, PT. Kelola Mina Laut dan PT. SK Foods
Indonesia. Harga jual berfluktuatif mengikuti harga pasar pada saat panen.
2.2 Risiko
Risiko menunjukkan situasi dimana terdapat berbagai kemungkinan hasil dari
berbagai peluang dan suatu keputusan dimana kemungkinan kemungkinan
tersebut dapat diestimasi. risiko adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang
dapat diukur oleh pengambil keputusan. Pembuat keputusan dapat menentukan
terjadinya peluang berdasarkan ilmu yang diperoleh dari pengalaman dalam
menjalankan usaha (Robinson & Barry, 1987). Menurut Basyaib (2007), risiko
merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan, sehingga risiko hanya
terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil yang negatif serta
berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut.
Dilihat dari penyebab risiko, terjadinya risiko ada dua macam yaitu risiko
operasional dan risiko keuangan. Risiko operasional merupakan risiko yang
disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan, seperti alam, manusia dan teknologi.
Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan
seperti harga, tingkat bunga dan mata uang asing.
2.2.1 Sumber Risiko
Harwood dkk (1999), mengemukakan sumber-sumber risiko, Antara lain:
1. Risiko produksi. Sumber risiko dari produksi adalah serangan
hama dan penyakit, cuaca, bencana alam, kesalahan tenaga kerja,
produktivitas yang rendah, dan kualitas produk yang buruk.
2. Risiko pasar dan harga. Sumber Risiko yang ditimbulkan oleh
pasar dan harga diantaranya barang tidak dapat dijual yang
7
disebabkan oleh ketidakpastian mutu, permintaan rendah,
ketidakpastian harga jual, inflasi dan persaingan ketat
3. Risiko kelembagaan. Sumber Risiko yang ditimbulkan lembaga
terkait adalah adanya aturan tertentu yang menyulitkan kegiatan
perusahaan
4. Risiko Sumberdaya Manusia. Sumber risiko dari sumber daya
manusia adalah kurangnya kualitas sumberdaya manusia yang
bekerja dalam kegiatan usaha
5. Risiko keuangan. Risiko yang ditimbulkan antara lain pemilihan
sumber modal yang tidak tepat, laba yang menurun, piutang tak
tertagih dan likuiditas yang rendah
Sumber risiko kegagalan produksi pada budidaya dimana komoditas mati
sebelum masa panen pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti cuaca,
kualitas pakan, hama dan penyakit, kualitas air, tenaga kerja, dan kualitas benih
Kelangsungan hidup udang dipengaruhi oleh kualitas air yang ditentukan oleh
derajat keasaman (pH), kadar garam (salinitas), kandungan oksigen terlarut (DO),
Kandungan amoniak, kecerahan air, kandungan plankton, dan lain-lain (Hudi &
Shahab, 2005). Sementara faktor yang paling mempengaruhi kelangsungan hidup
udang vannaamei yaitu kualitas air dan kualitas pakan (Evaliza dkk, 2017).
Faktor kualitas benih juga mempengaruhi kelangsungan hidup. Benih yang tidak
berkualitas mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup yang rendah (Harefa,
1996).
2.3 Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu metode yang biasa digunakan oleh
perusahaan untuk melakukan penanganan terhadap risiko-risiko yang akan
dihadapi oleh perusahaan (Kountur, 2008). Manajemen risiko berfungsi untuk
mengidentifikasi risiko, memperkirakan probabilitas terjadinya risiko, menilai
dampak dari sumber risiko dan membuat rencana penanganan terhadap risiko.
Sementara itu, definisi manajemen risiko menurut Darmawi (2005), adalah suatu
usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko pada setiap
kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi.
8
Gambar 2. 1 Proses Manajemen Risiko (Kountur, Manajemen Risiko Operasional Perusahaan, 2008)
Pada gambar 2.1 Kountur (2008), menjelaskan proses manajemen risiko
diawali dengan mengidentifikasi sumber risiko apa saja yang terjadi di
perusahaan. Tahap ini akan menghasilkan output berupa daftar sumber risiko yang
kemudian akan dilakukan pengukuran risiko. Pengukuran risiko ini terdiri dari
tahap kemungkinan terjadinya risiko dan pengukuran dampak yang menunjukkan
status risiko dalam perusahaan. Pengukuran status risiko ini akan dilakukan
dengan pemetaan risiko yang akan menunjukkan posisi risiko. Posisi risiko ini
nantinya akan membantu membuat perumusan manajemen risiko yang tepat untuk
penanganan risiko yang terjadi .
Menurut Kountur (2008), ada begitu banyak risiko dan tidak mungkin kita
dapat mengidentifikasi seluruhnya. Jika kita ingin mengidentifikasi risiko
sebanyak-banyaknya, maka kita akan kehabisan waktu, energi dan biaya. Oleh
karena itu, dapat digunakan aplikasi dari hukum pareto pada risiko yaitu bahwa 80
persen kerugian perusahaan disebabkan oleh hanya 20 persen risiko yang krusial.
Jika kita dapat menangani 20 persen risiko krusial tersebut, maka kita sudah dapat
menghindari 80 persen kerugian. Namun jika salah menangani risiko, dimana
yang ditangani justru bukan risiko yang krusial, tetapi justru yang tidak penting
bukan tidak mungkin kita menangani 80 persen risiko yang sebenarnya hanya
memberikan kontribusi 20 persen saja, sehingga sangat penting untuk dapat
9
mengetahui mana risiko-risiko yang krusial. Jadi tidak semua risiko perlu
diidentifikasi, tetapi cukup pada risiko-risiko yang krusial.
2.4 Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan proses yang penting dalam penanganan
risiko, karena proses tersebut mempermudah penanganan risiko yang dihadapai
oleh perusahaan (Kountur, 2008). Identifikasi risiko dilakukan pada setiap unit
dalam perusahaan, mulai dari unit yang terkecil sampai dengan unit yang paling
besar yaitu perusahaan. Tetapi, tidak semua risiko harus diidentifikasi. Hal
tersebut akan menyebabkan pekerjaan membutuhkan waktu yang sangat lama dan
juga biaya yang besar karena setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia akan
selalu menimbulkan risiko (Kountur, 2008).
Kountur (2008), menyatakan bahwa dalam melakukan proses identifikasi
risiko terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini
merupakan suatu proses yang disebut dengan proses identifikasi risiko. Langkah-
langkah dalam proses identifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Unit Risiko
Proses manajamnen risiko dimulai dengan menentukan unit di dalam
suatu organisasi dimana risiko akan diidentifikasi yang disebut dengan
unit risiko.
2. Memahami Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan gambaran alur dari aktivitas yang terjadi di
dalam suatu unit bisnis dalam menghasilkan produk atau jasa. Dengan
memahami proses bisnis, kita dapat mengetahui aktivitas-aktivitas
yang ada pada suatu unit.
3. Menetukan Aktivitas Krusial
Setelah memahami proses bisnis dari suatu unit risiko, langkah
selanjutnya adalah menentukan aktivitas yang krusial dari aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. Suatu aktivitas dikatakan krusial
apabila unit risiko tidak dapat menghasilkan produk atau jasa karena
aktivitas yang bersangkutan terganggu atau tidak berjalan sebagaimana
10
mestinya. Hal itu sebabnya aktivitas tersebut dikatakan krusial karena
sangat menentukan keberhasilan produk atau jasa yang dihasilkan.
4. Menentukan Barang dan Orang
Setiap aktivitas akan melibatkan barang dan orang, atau bisa saja
hanya melibatkan orang. Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan
oleh orang. Sedangkan barang adalah semua peralatan dan
perlengkapan yang digunakan untuk aktivitas selain manusia. Dalam
langkah ini perlu diidentifikasi barang-barang apa saja yang ada dalam
aktivitas krusial dan siapa saja orang yang terlibat dalam aktivitas
krusial tersebut.
5. Menentukan Bentuk Kerugian
Terdapat bebebrapa bentuk kerugian yang dapat terjadi pada orang
atau barang. Pada tahapan ini perlu ditentukan kerugian apa yang dapat
terjadi pada barang dan orang yang berada pada aktivitas krusial.
6. Menentukan Penyebab Kerugian
Risiko jika dikategorikan menurut penyebabnya dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko
keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan harga,
perubahan nilai tukar, dan perubahan tingkat bunga. Sedangkan risiko
operasional adalah risiko yang disebabkan oleh manusia, teknologi,
dan alam. Sangat penting untuk mengetahui penyebab risiko, karena
dapat berguna untuk menentukan cara penanganan risiko yang baik.
7. Membuat Daftar Risiko
Daftar risiko berisi dua hal penting yaitu pernyataan risiko dan
penyebab risiko. Risiko harus dinyatakan dengan benar, jangan sampai
yang dinyatakan adalah masalah bukan risiko. Selain itu, dalam daftar
risiko perlu dicantumkan penyebab-penyebab risiko jika diketahui
penyebabnya.
2.5 Pengukuran Risiko
Menurut Kountur (2006), risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu
kejadian yang menimbulkan kerugian bagi pelaku bisnis yang mengalaminya.
11
Risiko merupakan suatu kejadian dimana kejadian tersebut mengandung
kemungkinan, yaitu bisa saja terjadi atau bisa saja tidak. Jika kejadian tersebut
terjadi, maka ada akibat kerugian yang ditimbulkan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat kemungkinan terjadinya risiko maka akan semakin
besar pula tingkat risikonya dan semakin tinggi akibat kerugian yang ditimbulkan
dari adanya risiko maka akan semakin besar pula tingkat risikonya. Dalam
mengukur risiko perlu dihitung probabilitas terjadinya risiko dan dampak risiko.
2.5.1 Metode Z-Score
Probabilitas risiko merupakan peluang terjadinya kerugian akibat suatu
kejadian. Tujuan analisis probabilitas risiko adalah untuk mengetahui risiko apa
saja yang besar dan risiko apa saja yang kecil sehingga dalam penanganannya
dapat diketahui risiko-risiko yang perlu diprioritaskan. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya risiko yaitu metode z-score.
Metode z-score adalah metode pengukuran risiko atau kejadian yang merugikan
akibat hasil yang diperoleh menyimpang dari hasil standar (Kountur, 2006). Z-
score merupakan angka yang menunjukkan seberapa jauh nilai dari rata-ratanya
atau standarnya pada distribusi normal. Hasil dari z-score (nilai z) dapat
mengetahui besarnya kemungkinan suatu ukuran atau suatu nilai yang berada
lebih besar atau lebih kecil dari rata-ratanya ataupun dari standarnya. Langkah-
langkah yang dilakukan untuk melakukan perhitungan kemungkinan terjadinya
risiko adalah :
1. Menghitung rata-rata kejadian berisiko, Rumus yang digunakan :
∑
(2.1)
Keterangan:
X = Nilai rata-rata produksi
xi = Data produksi
n = Jumlah Pemanenan
12
2. Menghitung nilai standar deviasi dari kejadian berisiko, Rumus yang
digunakan adalah :
√∑
(2.2)
Keterangan :
S = Standar deviasi risiko produksi
x = Nilai rata-rata produksi
xi = Data produksi
n = Jumlah Pemanenan
3. Menghitung z-score, Rumus yang digunakan adalah :
(2.3)
Keterangan :
Z = Peluang risiko produksi
X = Batas kegagalan produksi
x = Nilai rata-rata produksi
S = Standar deviasi risiko produksi
4. Nilai probabilitas terjadinya risiko produksi
Setelah nilai z-score didapat dari produksi budidaya udang vannaamei,
selanjutnya dapat dicari probabilitas terjadinya risiko produksi yang diperoleh
dari tabel distribusi z (normal) sehingga diketahui persen kemungkinan
terjadinya keadaan dimana produksi budidaya udang vannaamei
mendatangkan kerugian.
2.5.2 Metode Value at Risk
Dampak risiko merupakan kerugian dari suatu kejadian yang mungkin
terjadi akibat adanya suatu risiko. Menurut Kountur (2006), salah satu metode
yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya akibat atau dampak yang
ditimbulkan oleh risiko, adalah metode Value at Risk (VaR). VaR adalah kerugian
terbesar yang mungkin terjadi dalam waktu atau periode tertentu yang diprediksi
dengan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil dari pengukuran probabilitas dan
dampak dari risiko kemudian digunakan untuk menghitung status risiko dan
membuat peta risiko. Hasil pemetaan risiko kemudian akan digunakan manajemen
13
untuk melakukan penanganan risiko sesuai dengan posisi risiko dalam peta risiko,
sehingga proses penanganan risiko dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan
status risikonya. Menurut Kountur (2008), value at risk (VaR), dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
VaR =
√ (2.4)
Keterangan :
VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan dari sumber risiko
x = Nilai rata-rata kerugian dari tiap sumber risiko
Z = Nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 persen
S = Standar deviasi kerugian sumber risiko
N = Jumlah pemanenan
2.6 Pemetaan Risiko
Pemetaan risiko dibagi menjadi dua dimensi yaitu probabilitas terjadinya
risiko dan dampak dari risiko tersebut. Probabilitas yang merupakan dimensi
pertama menyatakan tingkat kemungkinan suatu risiko terjadi. Dimensi kedua
yaitu dampak risiko yang berhubungan dengan kerugian atas terjadinya risiko.
Pembagian matriks pada pemetaan risiko dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2. 2 Peta Risiko (Kountur,2008)
14
Berdasarkan Gambar 2.2, bahwa semakin tinggi tingkat kemungkinan
risiko terjadi, semakin perlu mendapat perhatian. Sebaliknya, semakin rendah
kemungkikan risiko terjadi, semakin rendah pula untuk mendapat perhatian
kepada risiko tersebut. Sedangkan semakin tinggi dampak suatu risiko, maka
semakin perlu mendapat perhatian. Sebaliknya, semakin rendah dampak yang
terjadi dari suatu risiko maka semakin rendah pula untuk mendapat perhatian.
2.7 Penanganan Risiko
Menurut Kountur (2008), berdasarkan hasil dari penilaian risiko dapat
diketahui stategi penanganan risiko seperti apa yang tepat untuk dilaksanakan.
Terdapat dua strategi penanganan risiko, yaitu :
1. Preventif
Preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Strategi ini
dilakukan apabila probabilitas risiko besar. Strategi preventif dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya : membuat atau memperbaiki sistem dan
prosedur, mengembangkan sumber daya manusia, dan memasang atau
memperbaiki fasilitas fisik.
2. Mitigasi
Mitigasi adalah salah satu strategi penanganan risiko yang bertujuan untuk
meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari risiko (Kountur, 2008). Strategi
penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak yang
ditimbulkan dari risiko. Strategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang
memiliki dampak yang sangat besar. Adapun beberapa cara yang termasuk ke
dalam strategi mitigasi adalah sebagai berikut :
a) Diversifikasi
Diversifikasi adalah cara menempatkan komoditi atau harta di
beberapa tempat sehingga jika salah satu terkena musibah maka
tidak akan menghabiskan semua komoditi yang dimiliki.
b) Penggabungan
Penggabungan merupakan salah satu cara penanganan risiko yang
dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan kegiatan
penggabungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh strategi ini
15
adalah perusahaan yang melakukan merger atau dengan melakukan
akuisisi.
c) Pengalihan risiko
Pengalihan risiko (transfer of risk) merupakan cara penanganan
risiko dengan mengalihkan dampak risiko ke pihak lain. Cara ini
bertujuan untuk mengurangi kerugian yang dihadapi oleh
perusahaan. Cara ini dapat dilakukan melalui asuransi, leasing,
outsourcing, dan hedging.
2.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Penulis
,Tahun Judul Penelitian Tujuan
Metod
e Hasil
Nugrah
a, dkk
(2018)
Analisis Risiko Produksi Petis
Udang di UD Dewi Sri Ayu,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Timur.
- Mengidentifikasi
sumber-sumber risiko
- Mengetahui berapa
nilai probabilitas dan
dampak risko
- Menentukan usulan
strategi alternatif
Z-Score
dan
Value
at Risk
Terdapat 4 jenis sumber
risiko produksi : jamur
(kemasan berembun),
jamur (petis belum masak
sempurna), kesalahan
SDM (tekstur petis keras),
kesalahan SDM (rasa petis
asam).
Offaya
na, dkk
(2016)
Analisis Risiko Produksi
Stroberi pada UD Agro
Mandiri di Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada
Kabupaten Buleleng
- Mengidentifikasi
sumber-sumber risiko
- Menganalis besarnya
tingkat risiko
- Cara penanganan
dalam menghadapi
risiko
Expert
Opinio
n dan
Coeffici
ent
variatio
n
- Sumber-sumber risiko
yang dihadapi dalam
produksi stroberi yaitu
kondisi cuaca, hama dan
penyakit, tenaga kerja,
pengunjung, dan kualitas
bibit.
- Cara penanganan yang
dapat diterapkan membuat
green house dengan sistem
hidroponik dan membuat
SOP perusahaan.
Nugrah
a, dkk
(2016)
Strategi Penanganan Risiko
Operasional Pemasaran
Produk Teh Celup Hijau
Walini pada Industri Hilir Teh
PT. Perkebunan Nusantara
VIII, Bandung, Jawa Barat
Strategi
penanganan
pemasaran risiko
operasional Walini
Hijau produk
kantong teh di
industry hilir teh
PTPN VIII
Z-Score
dan
Value
at Risk
Risiko yang teridentifikasi
berdasarkan penyebab
risiko operasional yaitu
risiko SDM, sistem
kerjasama, dan proses
penjualan.
16
Penulis,Tah
un Judul Penelitian Tujuan Metode Hasil
Saragih, dkk
(2016)
Analisis Risiko
Produksi Padi
dalam
Pengembangan
Asuransi Usahatani
Padi (AUTP) di
Desa Panca
Arga,Kabupaten
Asahan
Mengetahui
prioritas risiko
untuk mendukung
proses
pengambilan
keputusan
Z-score dan
Value at
Risk
Peluang dan dampak
terjadinya risiko di
Desa Panca Arga
dengan intensitas
kerusakan ≥ 75%
masih jarang terjadi.
Nilai yang ditetapkan
AUTP tidak dapat
menutupi total biaya
yang dikeluarkan
petani. Hal ini yang
menyebabkan
kurangnya partisipasi
petani dalam program
AUTP
17
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dipilih secara sengaja (purposive) di UD Berkah Rabbul
Izzati yang terletak di Kabupaten Situbondo. Tempat penelitian ini dipilih karena
peneliti menemukan permasalahan mengenai fluktuasi produksi. Waktu
pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada Januari hingga Agustus 2019.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data sebagai berikut :
1. Tahap awal sebelum di lapangan
Identifikasi rumusan masalah serta tujuan penelitian untuk membatasi arah
dan maksud penelitian ini. Analisis juga dilakukan terhadap data hasil
studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk fokus
penelitian. Namun demikian fokus penelitian masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
2. Tahap saat di lapangan
a. Melakukan observasi
Pada penelitian ini, observasi lapangan bertujuan untuk
mengamati proses manajemen risiko yang dilakukan pada setiap
proses produksi budidaya pada UD Berkah Rabbul Izzati serta
mencatat data-data selama observasi di lapangan untuk
kelengkapan data penelitian.
b. Melakukan wawancara
Dalam tahap ini, peneliti wawancara dengan pihak UD
Berkah Rabbul Izzati yaitu Manajer Produksi dan keuangan
sebagai expert opinion yang bertujuan untuk menggali segala
informasi mengenai proses produksi budidaya udang beserta
manajemen risiko yang telah dilakukan. Pihak yang diwawancari
sebagai objek penelitian tersebut merupakan pihak yang memiliki
wewenang dalam melakukan proses produksi budidaya udang.
18
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sejumlah jenis dan sumber data, yakni sebagai
berikut:
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung
dengan pihak UD Berkah Rabbul Izzati, seperti gambaran umum lokasi,
sumber risiko, dan proses produksi budidaya udang yang dilakukan di
UD Berkah Rabbul Izzati.
2. Data Sekunder
Data sekunder ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur, data
historis yang dimiliki oleh UD Berkah Rabbul Izzati, dan data yang
diperoleh dari instansi seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
Badan Pusat Statistik.
19
3.4 Tahapan Penelitian
Berikut merupakan diagram alir dari penelitian ini :
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian
20
Adapun penjelasan dari gambar 3.1 mengenai alir penelitian yaitu sebagai
berikut :
1. Mulai
Pada tahapan awal ini dilakukan dengan pengamatan pada UD Berkah
Rabbul Izzati. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
rinci mengenai permasalahan fluktuasi produksi yang terjadi.
2. Menentukan Perumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi permasalahan, maka dilanjutkan tahap
perumusan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus untuk
mengidentifikasi risiko produksi di UD Berkah Rabbul Izzati, mengetahui
probabilitas dan dampak risiko tersebut menggunakan metode z-score dan
value at risk. serta memberikan saran penanganannya.
3. Melakukan Studi Literatur dan Studi Lapangan
Mencari landasan mengenai risiko dari berbagai literatur mengenai konsep
risiko, manajemen risiko, metode z-score dan value at risk. Setelah itu
melakukan Studi Lapangan dengan melakukan observasi. Tujuannya
adalah agar dalam proses pengerjaan penelitian ini dapat mengetahui
proses produksi dan dapat digolongkan menjadi suatu risiko.
4. Pengumpulan Data
Dilakukan observasi lapangan untuk menemukan risiko selama proses
produksi budidaya udang vannaamei serta mencatat data-data selama
observasi di lapangan untuk kelengkapan data penelitian. Dan
mengumpulkan dokumen perusahaan.
5. Wawancara
Melakukan wawancara kepada informan dari penelitian ini yaitu manajer
produksi dan keuangan untuk mengetahui risiko-risiko produksi yang telah
terjadi dan berpotensi terjadi dalam proses produksi selanjutnya.
6. Mengidentifikasi Risiko Produksi
Metode yang digunakan untuk menentukan kategori risiko tersebut adalah
dengan melakukan pengamatan terhadap kejadian-kejadian yang sudah
21
pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan kerugian bagi UD Berkah
Rabbul Izzati kegiatan produksi budidaya udang vannaamei.
7. Pengukuran Risiko
Setelah mengetahui sumber sumber risiko selanjutnya menganalisa
probabilitas menggunakan metode z-score kemudian menganalisa dampak
risiko menggunakan metode value at risk.
8. Pemetaan Risiko
Setelah diketahui sumber risiko, probabilitas risiko dan dampaknya bagi
perusahaan, dilakukan pemetaan risiko untuk mengetahui tingkat risiko
tertinggi dan terendah.
9. Memberikan kesimpulan dan saran
Pada tahap akhir dalam penelitian ini, akan ditarik kesimpulan secara
keseluruhan dari penelitian. Selanjutnya, memberikan saran penanganan
preventif ataupun mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut sehingga
sehingga tingkat terjadinya risiko dan dampaknya dapat berkurang.
22
(Halaman sengaja dikosongkan)
23
3.5 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan sejak Januari sampai dengan Juli 2019. Adapun detail dari kegiatan penelitian
dapat dilihat melalui bar chart sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
Periode
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Identifikasi
Masalah
2 Studi Literatur
3 Penyusunan
Proposal TA
4
Pendaftaran
Judul
Proposal TA
5 Sidang
Proposal TA
6 Revisi
Proposal TA
7 Pengumpulan
Data
8 Analisis
Permasalahan
9 Kesimpulan
dan Saran
10 Penyusunan
Laporan TA
11 Sidang TA
24
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
25
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Sumber Risiko Kegagalan Produksi
Kegiatan produksi budidaya udang vannaamei yang dikelola oleh UD.
Berkah Rabbul Izzati menghadapi masalah risiko produksi. Terdapat indikasi
adanya sumber-sumber risiko produksi dalam kegiatan produksi budidaya udang
vannaamei dengan melihat data historis dan mengikuti beberapa proses produksi.
Kegiatan produksi dalam budidaya udang vannaamei ada beberapa tahap yaitu,
1. Persiapan Tambak
Tahap persiapan tambak meliputi pengeringan, pembersihan, pengapuran,
pemupukan, persiapan sarana tambak, pengisian air, pengaturan kincir dan
penumbuhan plankton. Gambar 4.1 menunjukkan proses pengaturan
kincir.
Gambar 4. 1. Proses Pengaturan Kincir
Sumber: Dokumen Perusahaan
26
2. Penebaran Benur
Penebaran benur dilakukan dengan menyesuaikan suhu air di plastik benur
dan air tambak. Gambar 4.2 menunjukkan proses penebaran benur yang
dilakukan saat dini hari.
Gambar 4. 2. Proses Penebaran Benur
Sumber: Dokumentasi Perusahaan
3. Pemeliharaan Udang
Pemeliharaan udang mencakup pemberian pakan, pengelolaan kualitas air,
pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit. Gambar 4.3
menunjukkan proses pengecekan sample udang.
Gambar 4. 3. Proses Pengecekan Sample Udang
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
27
4. Pemanenan Udang
Udang yang siap dipanen merupakan udang yang mencapai ukuran pasar
yaitu size 60. Hasil panen kemudian disortir, dimasukkan keranjang dan
ditimbang. Gambar 4.4 Menunjukkan proses pemanenan udang.
Gambar 4. 4. Proses Pemanenan Udang
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
Dalam memasarkan hasil produksinya, BRIz Farm bekerja sama dengan
pengepul. Pengepul akan mendistribusikan hasil produksi ke beberapa perusahaan
seperti, PT. Bumi Menara Internusa, PT. Kelola Mina Laut dan PT. SK Foods
Indonesia. Harga jual berfluktuatif mengikuti harga pasar pada saat panen.
Risiko produksi yang terjadi di UD. Berkah Rabbul Izzati adalah berupa
kematian udang sebelum masa panen. Risiko tersebut terjadi disebabkan karena
sumber risiko. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dalam proses
produksi udang vannaamei di lokasi penelitian dan wawancara yang dilakukan
dengan pembudidaya, maka dapat diketahui beberapa hal yang teridentifikasi
sebagai sumber timbulnya risiko produksi. Beberapa faktor yang menjadi sumber
risiko pada usaha budidaya udang vannaamei diantaranya adalah sebagai berikut :
4.1.1 Sumber Risiko Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca dari panas ke hujan berdampak pada perubahan
temperatur atau suhu pada air tambak. Suhu air yang optimal dalam
pembudidayaan udang adalah 28-32°C, namun masih bisa di toleransi pada
28
suhu 26-35ºC. Pada suhu rendah metabolisme udang menjadi rendah dan
berpengaruh terhadap nafsu makan udang yang menurun dan suhu air
mempengaruh reaksi kimia perairan dan reaksi biokimia di dalam tubuh udang.
Pada suhu di bawah 26°C atau lebih dari 35ºC akan mengalami penurunan
pertumbuhan bahkan kematian. Ada beberapa proses yang terjadi ketika
tambak udang terkena hujan yaitu:
a) Suhu air, oksigen, pH, alkalinitas dan salinitas turun karena terjadinya
pengenceran air tambak.
b) Bahan organik menumpuk di dasar tambak.
c) Angin yang kuat mengangkat lumpur dasar.
d) H2S yang bersifat racun keluar.
4.1.2 Sumber Risiko Kualitas Air
Kualitas air merupakan salah satu sumber risiko produksi, dimana
kelangsungan hidup udang dipengaruhi oleh kualitas air yang ditentukan oleh
derajat kandungan oksigen terlarut (DO), kadar garam (salinitas), keasaman
(pH), kandungan amoniak, kecerahan air dan kandungan plankton. Hal ini
sejalan dengan penelitian Hudi & Shahab (2005) yang menyatakan
kelangsungan hidup udang dipengaruhi oleh kualitas air. Tabel 4.1
menunjukkan pengukuran parameter kualitas air.
Tabel 4. 1. Parameter Kualitas Air
Parameter Optimal Toleransi
DO >4 ppm >3 ppm
Temperatur 28 - 32° C 26 - 35° C
Salinitas 15 - 25 ppt 0 - 35 < 35 ppt
pH 7,5 - 8 7 - 8,5
NH 0 ppm 0,1 - 0,5 ppm
No 0 ppm 0,1 - 1 ppm
H S 0 ppm 0,001 ppm
Alkalinitas 100-120 ppm > 100 ppm
Kecerahan 25-40 cm
Pestisida 0 ppb
Warna air Hijau kecoklatan
Sumber: WWF Indonesia
Dissolved Oxygen (DO) merupakan jumlah oksigen yang terikat oleh
partikel air tambak. Udang memerlukan oksigen untuk bernapas hingga tumbuh
29
dan berkembang. Jumlah oksigen terlarut dalam air berada pada jumlah optimal,
jika lebih dari 4. Penggunaan kincir air membuat kadar DO pada air tambak
selalu dalam keadaan optimal.
Salinitas merupakan jumlah total garam yang ada di dalam air.
Keberadaan salinitas sangat penting pada air tambak, namun jumlahnya harus
sesuai dengan syarat hidup udang yang dibudidayakan, jangan kurang atau lebih.
Kadar salinitas yang baik bagi budidaya udang vaname adalah 15 sampai 25 ppt.
Untuk memantau kadar salinitas pada tambak, anda memerlukan alat yang
disebut dengan saliniti meter.
Tingkat keasaman air (pH) tambak juga merupakan salah satu komponen
yang memengaruhi kualitas air. Hal ini karena, udang dapat hidup dengan baik
pada air dengan ph 7 sampai 8,5. Udang akan mengalami perlambatan
pertumbuhan pada saat hidup di lingkungan dengan ph kurang dari 7 atau lebih
dari 8,5.
4.1.3 Sumber Risiko Serangan Penyakit dan Hama
Penyakit yang menyerang udang vannaamei menjadi salah satu sumber
risiko produksi yang cukup mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan.
Penyakit yang pernah menyerang udang vannaamei di UD. Berkah Rabbul
Izzati yaitu Infectious Myo-Necrosis (IMN). Penyakit ini dapat mengakibatkan
kekerdilan pada udang karena pengurangan massa otot sehinggga terjadi
kematian massal. Penyakit ini disebabkan oleh Infectious Myo-Necrosis Virus
(IMNV). Pada infeksi akut, udang kehilangan nafsu makan, berenang ke
permukaan dan mengalami kematian. Gambar 4.1 menunjukkan udang yang
terkena penyakit IMNV.
Gambar 4. 5. Udang yang terkena Myo
Sumber : Dokumen Perusahaan
30
4.1.4 Sumber Risiko Kesalahan Sumber Daya Manusia
Sumber risiko produksi berikutnya yaitu kesalahan sumber daya
manusia antara lain: pemberi pakan melakukan kesalahan berupa
pemberian pakan yang tidak sesuai standar konsumsi udang vannaamei
dan tidak merata, sumber daya manusia khususnya pemberi pakan pada
BRI Farm kurang memahami cara budidaya ikan yang baik (CBIB) karena
belum mengikuti pelatihan dan belum mendapatkan sertifikat yang telah
dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Manajemen
pemberian pakan yang dilakukan dengan takaran yang diberikan
ditetapkan sebanyak 1 kg per 100.000 ekor benur udang. Kemudian
ditambah 100 sampai 200 gram per minggu sesuai dengan perkiraan udang
yang hidup Tabel 4.2 menunjukkan manajemen pemberian pakan.
Tabel 4. 2. Manajemen Pemberian Pakan
Umur
Udang
(hari)
Ukuran
(gr)
Bentuk
Pakan
Nomor
Pakan
Dosis
Pakan
(%)**
Frek.
Pakan/Hari
Cek Anco
(Jam)
1-15 PL 10-
0,1 Crumble 0 75-25 3 -
16 – 30 1,1-2,5 Crumble 1 + 2 25-15 4 -
31 – 45 2,6-5,0 Pellet 2 15-10 5 2,0-3,0
45 – 60 5,1-8,0 Pellet 2 + 3 10-7 5 2,0-2,5
61 – 75 8,1-14,0 Pellet 3 7-5 5 1,5-2,0
76 – 90 14,1-
18,0 Pellet 3+4 5-3 5 1,5-2,0
91-105 18,1-
20,1 Pellet 4 5-3 5 1,0-1,5
106-
120
20,1-
22,5 Pellet 4 4-2 5 1,0-1,5
Sumber: WWF Indonesia
4.1.5 Sumber Risiko Kualitas Benih atau Benur
Sumber risiko produksi berikutnya yaitu kualitas benur. Benur
merupakan sebutan untuk benih udang. Dalam proses budidaya udang
vannaamei, benur yang berkualitas memegang peranan yang sangat
penting. Sumber indukan yang berkualitas dimana bukan hanya dilihat dari
kenampakan fisik induk vannaamei yang bagus dan proposional saja,
31
namun perlu juga dilihat dari kesehatan genetiknya, sehingga benar-benar
dipastikan sehat dan bebas dari penyakit.
Dalam mengadakan induk atau calon induk perlu disertai adanya
surat keterangan bahwa induk atau calon induk tersebut bebas dari
berbagai macam penyakit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Harefa (1996) yang menyatakan bahwa faktor kualitas
benih mempengaruhi kelangsungan hidup. Benih yang tidak berkualitas
mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Pada budidaya
siklus yang kedua terjadi kematian dini massal kerena benur yang
digunakan adalah bukan benur yang memiliki gen unggul dan sesuai
dengan CBIB (cara budidaya ikan yang baik). Gambar 4.6 menunjukkan
kenampakan benur.
Gambar 4. 6 Benur Udang Vannaamei
Sumber : Dokumen Perusahaan
4.1.6 Sumber Risiko Kualitas Pakan
Sumber risiko produksi berikutnya yaitu kualitas pakan, untuk
menghasilkan pertumbuhan yang optimal, udang membutuhkan pakan
dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Pertumbuhan optimal udang
vanamei akan tercapai bila pakan udang dengan kadar protein 40 – 50%
(FAO, 1987). Namun kandungan protein yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan menurunnya kualitas air, yang berasal dari pakan yang tidak
dapat dikonsumsi, feses maupun hasil metabolisme protein pakan yang
selanjutnya akan memicu munculnya penyakit yang akan menyebabkan
kematian secara massal. Pakan yang keras karena penyimpanan yang
32
kurang baik juga dapat mempengaruhi pertumbuhan udang karena udang
tidak dapat mengkonsumsi pakan tersebut dan pada akhirnya menjadi
amoniak yang mempengaruhi kualitas air. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Evaliza,dkk (2017) kualitas pakan
merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi kelangsungan
hidup udang vannaamei.
4.2 Analisa Probabilitas Risiko Kegagalan Produksi
Analisa probabilitas merupakan langkah setelah melakukan identifikasi
sumber risiko produksi. Analisis probabilitas risiko kegagalan produksi
bertujuan untuk menghitung seberapa besar presentase kemungkinan risiko
kegagalan terjadi dari sumber risiko yang telah diidentifikasi.
Data yang digunakan pada analisis probabilitas didapatkan dari data
historis UD. Berkah Rabbul Izzati. Data tersebut merupakan jumlah kegagalan
produksi dimana udang mati sebelum masa panen dalam 4 siklus. Metode
yang digunakan untuk menghitung probabilitas adalah metode z-score. Hasil
yang didapat pada perhitungan dengan metode ini dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4. 3. Probabilitas Kegagalan Produksi
Periode
Sumber Kegagalan (dalam kilogram)
Cuaca Kualitas
Air
Penyakit
dan hama
Sumber
Daya
Manusia
Kualitas
Benih
Kualitas
pakan
Siklus 1 912 624 576 528 288 1296
Siklus 2 768 448 384 320 3200 1024
Siklus 3 966 420 294 504 294 1302
Siklus 4 1144 468 520 416 260 1664
Total 3790 1960 1774 1768 4042 5286
Rata-Rata 882.000 497.333 418.000 450.667 1260.667 1207.333
Std Deviasi 102.3523 110.5863 144.0417 113.7951 1679.5146 158.7997
Batas
Normal 1080 960 720 480 480 1200
Z 1.9345 4.1838 2.0966 0.2578 -0.4648 -0.0462
Z-Tabel 0.8621 0.9900 0.9817 0.5987 0.3228 0.4840
Probabilitas 86.21% 99% 98.17% 59.87% 32.28% 48.40%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Periode Tahun 2018
Hasil perhitungan probabilitas sumber risiko produksi udang vannaamei
dapat dilihat dalam Tabel 4.3. Berdasarkan urutan probabilitas yang terbesar
33
hingga terkecil adalah kualitas air, penyakit dan hama, cuaca sumber daya
manusia, kualitas pakan dam cuaca kualitas benih. Dimana, presentase masing
masing sumber risiko sebesar 99 persen kualitas air, 98.17 persen penyakit
dan hama, 86.21 persen cuaca., 59.87 persen sumber daya manusia, 48.4
persen kualitas pakan dan 32.28 persen kualitas benih. Berdasarkan urutan
probabilitas yang terbesar hingga terkecil antara lain :
1) Kualitas air
Nilai Z yang diperoleh dari perhitungan probabilitas sumber risiko kualitas
air adalah 4.1838 dimana menunjukkan bahwa nilai berada pada sebelah
kanan nilai rata-rata kurva distribusi normal. Jika nilai Z dipetakan pada tabel
distribusi maka akan menunjukkan nilai sebesar 0.99 dengan begitu maka
diperoleh probabilitas sebesar 99%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
kemungkinan sumber risiko kualitas air menyebabkan kematian udang
sebelum masa panen
2) Serangan Penyakit dan Hama
Nilai Z yang diperoleh dari perhitungan probabilitas sumber risiko
penyakit dan hama adalah 2.0966 dimana menunjukkan bahwa nilai berada
pada sebelah kanan nilai rata-rata kurva distribusi normal. Jika nilai Z
dipetakan pada tabel distribusi maka akan menunjukkan nilai sebesar 0.9817
dengan begitu maka diperoleh probabilitas sebesar 98.17%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa kemungkinan sumber risiko penyakit dan hama
menyebabkan kematian udang sebelum masa panen.
3) Perubahan cuaca
Nilai Z yang diperoleh dari perhitungan probabilitas sumber risiko cuaca
adalah 1.9345 dimana menunjukkan bahwa nilai berada pada sebelah kanan
nilai rata-rata kurva distribusi normal. Jika nilai Z dipetakan pada tabel
distribusi maka akan menunjukkan nilai sebesar 0.8621 dengan begitu maka
diperoleh probabilitas sebesar 86.21%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
kemungkinan sumber risiko cuaca menyebabkan kematian udang sebelum
masa panen.
4) Kesalahan Sumber Daya Manusia
34
Nilai Z yang diperoleh dari perhitungan probabilitas sumber risiko sumber
daya manusia adalah 0.2577 dimana menunjukkan bahwa nilai berada pada
sebelah kanan nilai rata-rata kurva distribusi normal. Jika nilai Z dipetakan
pada tabel distribusi maka akan menunjukkan nilai sebesar 0.5987 dengan
begitu maka diperoleh probabilitas sebesar 59.87%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa kemungkinan sumber risiko sumber daya manusia
menyebabkan kematian udang sebelum masa panen.
5) Kualitas Pakan
Nilai Z yang diperoleh dari perhitungan probabilitas sumber risiko kualitas
pakan adalah -0.0462 dimana menunjukkan bahwa nilai berada pada sebelah
kiri nilai rata-rata kurva distribusi normal. Jika nilai Z dipetakan pada tabel
distribusi maka akan menunjukkan nilai sebesar 0.484 dengan begitu maka
diperoleh probabilitas sebesar 48.4%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
kemungkinan sumber risiko kualitas pakan menyebabkan kematian udang
sebelum masa panen.
6) Kualitas Benih atau Benur
Nilai Z yang diperoleh dari perhitungan probabilitas sumber risiko kualitas
benih adalah -0.4648 dimana menunjukkan bahwa nilai berada pada sebelah
kiri nilai rata-rata kurva distribusi normal. Jika nilai Z dipetakan pada tabel
distribusi maka akan menunjukkan nilai sebesar 0.3228 dengan begitu maka
diperoleh probabilitas sebesar 32.28%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
kemungkinan sumber risiko kualitas benih menyebabkan kematian udang
sebelum masa panen.
4.3 Analisa Dampak Sumber Risiko Kegagalan Produksi
Analisis dampak risiko produksi, digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kerugian atas dampak dari sumber risiko yang ada pada budidaya udang
vannaamei di UD. Berkah Rabbul Izzati. Perhitungan dampak kerugian berbentuk
satuan mata uang rupiah, agar dapat memperkirakan berapa jumlah kerugian yang
diderita jika terjadi kematian karena sumber-sumber risiko yang ada. Data yang
digunakan pada analisis ini adalah data jumlah kematian dari masing-masing
risiko dan harga jual udang. Harga jual udang yang digunakan adalah udang size
60 sebesar 70.000 rupiah per kg. Asumsi menggunakan udang size 60 tersebut
35
dipilih karena udang size 60 adalah yang paling banyak dipanen. Metode yang
digunakan untuk menghitung dampak risiko dari sumber-sumber risiko produksi
adalah VaR (Value at risk). Hasil yang didapat pada perhitungan dengan metode
ini dapat dilihat pada lampiran 2 tabel dampak risiko produksi. Berdasarkan tabel
pada lampiran 2, menunjukan hasil perhitungan kerugian dari dampak risiko yang
ditimbulkan akibat sumber-sumber risiko pada budidaya udang vannaamei di UD
Berkah Rabbul Izzati. Berdasarkan hasil perhitungan, dampak terbesar hingga
terkecil secara berurutan adalah kualitas benih dengan nilai Rp154,779,638.29,
kualitas pakan dengan nilai Rp107,622,978.85, cuaca dengan nilai
Rp75,271,384.34, kualitas air dengan nilai Rp39,566,775.21, penyakit dan hama
dengan nilai Rp38,425,611.99, dan sumber daya manusia dengan nilai
Rp36,381,776.69. Terdapat kemungkinan lebih besar dari nilai Value at Risk tiap
sumber risiko kegagalan sebesar 5 persen.
4.4 Pemetaan Probabilitas dan Dampak Sumber Risiko
Pemetaan risiko dilakukan untuk menempatkan risiko pada kuadran tertentu
berdasarkan probabilitas dan dampak dari masing-masing sumber risiko. Menurut
Kountur (2006), peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta
dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal menggambarkan probabilitas, dan sumbu
horizontal menggambarkan dampak. Gambar 4.7 menunjukkan posisi tiap sumber
risiko.
Gambar 4. 7. Posisi Risiko
(Hasil Pengolahan Data UD Berkah Rabbul Izzati ,2019)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Rp0 Rp100 Rp200
Millions
Cuaca
Kualitas Air
Penyakit dan Hama
Sumber DayaManusia
Kualitas Benih
Kualitas Pakan
36
Pada peta risiko terdapat empat kuadran dimana probabilitas dibagi dua
bagian, probabilitas besar dan kecil. Serta dampak risiko juga dibagi dua
bagian, dampak besar dan dampak kecil. Penentuan batas risiko antara
probabilitas kecil dan besar adalah 70.65 persen. Batas tersebut diperoleh
berdasarkan hasil rata-rata dari keenam probabilitas sumber. Sedangkan batas
dampak risiko kecil dan besar adalah Rp 75.341.360,89 ditentukan dengan
rata- rata dari dampak kerugian keenam sumber risiko yang ada. Rata-rata
nilai probabilitas dan nilai VaR dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4. 4. Rata-rata Nilai Probabilitas dan VAR
Sumber: Hasil Pengolahan Data UD Berkah Rabbul Izzati ,2019
Setelah menentukan batas-batas antara probabilitas kecil dan besar juga
dampak kecil dan besar, maka selanjutnya dapat dilakukan pemetaan masing-
masing sumber risiko yang ada pada budidaya udang vannaamei di UD.
Berkah Rabbul Izzati. Peta risiko dapat dilihat pada Gambar 4.8
Sumber kegagalan Probabilitas VaR
Cuaca 86.21% Rp75,271,384.34
Kualitas Air 99% Rp39,566,775.21
Penyakit dan hama 98.17% Rp38,425,611.99
Sumber Daya Manusia 59.87% Rp36,381,776.69
Kualitas Benih 32.28% Rp154,779,638.29
Kualitas pakan 48.40% Rp107,622,978.85
Rata-Rata 70.65% Rp75,341,360.89
37
Probabilitas %
Besar
70.65%
Kecil
Kecil Rp 75.341.360 Besar Dampak
Gambar 4. 8. Peta Risiko Sumber : Olahan Data
Gambar 4.8 menunjukan posisi sumber-sumber risiko pada peta risiko.
Diketahui bahwa sumber risiko cuaca, kualitas air, penyakit dan hama berada
pada kuadran I dimana pada kuadran ini sumber-sumber risiko memiliki
probabilitas besar dan dampak kerugian yang kecil. Sumber risiko sumber
daya manusia menempati kuadran III dimana pada kuadran ini, sumber risiko
memiliki probabilitas kecil dan dampak yang kecil. Pada kuadran IV terdapat
sumber-sumber risiko kualitas pakan dan kualitas benih dimana pada kuadran
sumber-sumber risiko memiliki probabilitas kecil dan dampak yang besar.
Semakin besar probabilitas dan dampak sumber risiko dapat menyebabkan
kerugian secara materi yang berimbas pada kondisi keuangan perusahaan.
Perusahaan harus mencapai target panen supaya dapat mengalokasikan hasil
penjualan pada dana operasional siklus yang akan datang.
Kuadran I
Cuaca
Kualitas Air
Penyakit dan Hama
Kuadran II
Kuadran III
Sumber Daya Manusia
Kuadran IV
Kualitas Pakan
Kualitas Benih
38
4.5 Strategi Penanganan Risiko Produksi
Strategi penanganan risiko produksi merupakan langkah akhir dalam
pengelolaan risiko produksi. Strategi penanganan risiko produksi merupakan
usulan strategi untuk menangani risiko yang dihadapi setalah melakukan
identifikasi dan pengukuran risiko. Usulan strategi penanganan risiko
ditentukan berdasarkan posisi sumber risiko pada kuadran-kuadran yang ada
pada peta risiko. Terdapat dua cara dalam menangani risiko, yaitu strategi
preventif dan strategi mitigasi. Strategi preventif digunakan pada risiko
dengan tingkat probabilitas besar untuk menghindari atau mencegah
kemungkinan terjadinya risiko. Strategi mitigasi merupakan strategi untuk
memperkecil dampak kerugian dari risiko, digunakan pada risiko yang
memiliki dampak risiko yang besar.
4.5.1 Strategi Preventif
Strategi preventif merupakan strategi untuk menangani sumber risiko
yang terletak pada kuadran I dan II. Strategi preventif dilakukan untuk
menggeser risiko dengan probabilitas tinggi yang ada pada kuadran I ke
kuadran III dan kuadran II ke kuadran IV sehingga sumber risiko dengan
probabilitas besar turun menjadi risiko dengan probabilitas kecil.
Pada budidaya udang vannaamei di UD. Berkah Rabbul Izzati kuadran II
tidak terdapat sumber risiko dan kuadran I terdapat sumber-sumber risiko
yaitu cuaca, kualitas air, penyakit dan hama. Usulan strategi preventif untuk
menangani sumber-sumber risiko produksi yang terletak pada kuadran II
adalah sebagai berikut:
1. Strategi Penanganan Sumber Risiko Perubahan Cuaca
Karena proses yang terjadi tersebut, tentunya akan berpengaruh pada
kondisi udang seperti mengalami penipisan kulit udang karena kurangnya
mineral dalam tambak. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut,
ada beberapa langkah yang bisa dilakukan petambak, antara lain
a) Mengoperasikan semua aerator.
b) Menjaga kandungan oksigen lebih tinggi dibanding biasanya.
c) Menahan pemberian pakan saat hujan turun.
39
d) Melakukan pengecekan kualitas air setelah hujan reda secara lebih
rutin. Antara lain seperti mengecek warna kolam, pakan udang di anco,
dan mengukur kondisi kualitas air lainnya seperti pH, alkalinitas,
salinitas, DO dan suhu.
2. Strategi Penanganan Sumber Risiko Kualitas Air
a) Pengecekan kualitas air secara berkala di laboratorium Balai
Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo.
b) Membeli produk pengecek parameter air dipasaran yang mampu
memonitor secara real-time parameter air di tambak.
3. Strategi Penanganan Sumber Risiko Penyakit dan Hama
a) Melakukan pengecekan fisik udang dan tes Polymerase chan
Reaction (PCR) di laboratorium Balai Perikanan Budidaya Air
Payau Situbondo.
b) Pemberian prebiotik dan sinbiotik pada udang yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dengan
mencampurkan dengan pakan.
c) Melakukan panen dini guna menghindari kegagalan total akibat
kematian massal.
d) Membuat pagar pembatas pada sisi tambak agar hewan predator
udang tidak dapat memasuki area tambak.
4. Strategi Penanganan Sumber Risiko Kesalahan Sumber Daya
Manusia
a) Mengikutsertakan tenaga kerja pada pelatihan cara budidaya ikan
yang baik (CBIB) yang diselenggarakan oleh Kementrian Kelautan
dan Perikanan atau professional lainnya.
4.5.2 Strategi Mitigasi
Strategi mitigasi merupakan strategi untuk menangani sumber
risiko yang terletak pada kuadran II dan IV. Strategi mitigasi dilakukan
untuk menurunkan risiko dengan dampak besar yang terletak pada kuadran
II dan IV menjadi turun ke kuadran I dan III sehingga sumber risiko
dengan dampak tinggi turun menjadi sumber risiko dengan dampak kecil
40
Pada budidaya udang vannaamei di UD. Berkah Rabbul Izzati
kuadran II tidak terdapat sumber risiko dan kuadran IV terdapat sumber-
sumber risiko yaitu kualitas pakan dan kualitas benih. Usulan strategi
mitigasi untuk menangani sumber risiko produksi yang terletak pada
kuadran II adalah sebagai berikut:
1. Strategi Penanganan Sumber Risiko Kualitas Benih atau Benur
a) Memilih benih atau benur dengan sertifikasi Specific Pathogen
Free (SPF).
b) Memilih benih atau benur yang direkomendasikan oleh
Kementrian kelautan dan perikanan sebagai contoh ialah benur
VN-1 yang merupakan benur unggul yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.78/MEN/2009.
2. Strategi Penanganan Sumber Risiko Kualitas Pakan
a) Memilih pakan dengan kandungan protein 40-50 % sesuai dengan
anjuran FAO.
b) Menyimpan pakan di gudang penyimpanan dalam keadaan
tertutup, tidak terkena sinar matahari secara lansung dan kering
sesuai petunjuk produsen pakan udang.
41
BAB 5
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai analisa risiko
produksi budidaya udang vannaamei pada UD. Berkah Rabbul Izzati, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Sumber risiko yang terdapat pada budidaya udang vannaamei di UD.
Berkah Rabbul Izzati ada enam, yaitu cuaca, kualitas air, sumber daya
manusia, kualitas benih, penyakit dan hama, dan kualitas pakan.
2. Sumber risiko yang memiliki probabilitas yang terbesar hingga terkecil
adalah kualitas air, penyakit dan hama, cuaca, sumber daya manusia,
kualitas pakan dan kualitas benih. Dengan presentase masing masing
sumber risiko sebesar 99 persen kualitas air, 98.17 persen penyakit dan
hama, 86.21 persen cuaca., 59.87 persen sumber daya manusia, , 48.4
persen kualitas pakan dan 32.28 persen kualitas benih. Hasil perhitungan
kerugian dari dampak risiko yang ditimbulkan akibat sumber-sumber
risiko pada budidaya udang vannaamei di UD Berkah Rabbul Izzati
dampak terbesar hingga terkecil secara berurutan adalah kualitas benih,
kualitas pakan, cuaca, kualitas air, penyakit dan hama, dan sumber daya
manusia.
3. Strategi yang diusulkan untuk menangani sumber risiko yang ada pada
budidaya udang vannaamei di UD. Berkah Rabbul Izzati adalah strategi
preventif dan strategi mitigasi
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisa risiko produksi budidaya
udang vannaamei pada UD. Berkah Rabbul Izzati, maka saran dari peneliti untuk
perusahaan dan peneliti selanjutnya antara lain:
1. Perusahaan disarankan untuk menerapkan strategi preventif dan strategi
mitigasi yang diusulkan.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian di perusahaan
budidaya udang vannaamei yang lain sebagai bahan perbandingan.
42
43
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., & Kanna, I. (2018). Budidaya Udang Vaname Secara Intensif, Semi
Intensif, dan Tradisional. Jakarta: Gramedia.
Basyaib, F. (2007). Manajemen Risiko. Jakarta: Grasindo.
Darmawi, H. (2005). Manajemen Risiko. Jakarta: PPM.
Evaliza, D., Evalia, N. A., & Sani, E. S. (2017). Risiko Produksi Pembenihan Lele
Pada Usaha Family Pisces Group Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
Prosiding Seminar Nasional Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa
Kota (hal. 79-86). Padang: Program Pascasarjana Universitas Andalas.
Harefa, F. (1996). Pembudidayaan Artemia untuk Pakan Udang dan ikan.
Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Harwood, J., Heifner, R., Coble, K., Perry, J., & Somwaru, A. (1999). Managing
Risk in Farmin: Concept, Research and Analysis. US Department of
Agriculture: Agricultural Economic Report No. 774.
Hudi, L., & Shahab, A. (2005). Optimasi Produktifitas Budidaya Udang Vaname
(Litopenaues vannamae) dengan Menggunakan Metode Respon Surface
dan Non Linier Progamming. Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Teknologi II. Surabaya: Program Studi MMT-ITS.
Kountur, R. (2008). Manajemen Risiko Operasional Perusahaan. Jakarta:
Pendidikan Pembinaan Manajemen.
Kountur, R. (2008). Mudah Memahami Risiko Perusahaan. Jakarta: Pendidikan
Pembinaan Manajemen.
Nugraha, I. J., Wastra, R. A., & Ichdayati, L. I. (2016). Strategi Penanganan
Risiko Operasional Pemasaran Produk Teh Celup Hijau Walini Pada
Industri Hilir Teh PT Perkebunan Nusantara VIII, Bandung, Jawa Barat.
Jurnal Agribisnis Vol.10, No.01, 117-132.
Nugraha, R. A., Purwanti, P., & Fattah, M. (2018). Analisis Risiko Produksi Petis
Udang Di UD. Dewi Sri Ayu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
ECSOFiM: Journal of Economic and Social of Fisheries and Marine
Vol.05, No.02, 144-154.
Offayana, G. M., Widyantara, I. W., & Anggreni, I. A. (2016). Analisis Risiko
Produksi Stroberi pada UD Agro Mandiri di Desa Pancasari Kecamatan
Sukasada Kabupaten Buleleng. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata
Vol.5, No.1.
Perikanan, K. K., 2018. Produktivitas Perikanan Indonesia. from
https://kkp.go.id. Diakses 23 Januari 2019.
44
Robinson, L. J., & Barry, P. J. (1987). The Competitive Firm's Response to
Risk. London: Macmillan Publisher.
Saragih, I. R., Chalil, D., & Ayu, S. F. (2018). Analisis Risiko Produksi Padi
dalam Pengembangan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Di Desa Panca
Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan. Jurnal
Agrisep Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Vol.17, No.02, 187-196.
45
LAMPIRAN 1
46
47
LAMPIRAN 2
HASIL WAWANCARA
A. Identitas dan Karakteristik Responden
1. Nama : Saiful Arif
2. Jenis kelamin : Laki- Laki
3. Umur : 47 tahun
4. Alamat : Jl Raya Banyuglugur,
Bungor, Banyuglugur,
Kabupaten Situbondo
5. Pendidikan terakhir : S1
6. Jabatan : Manajer Produksi dan
Keuangan
B. Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga kerja : 9 orang
Pembagian kerja :
Bagian Pekerjaan Jumlah (orang) Tugas
Manajer Produksi dan
Keuangan 1
Memastikan kegiatan
produksi sesuai target
Teknisi Udang 2
Memastikan udang tumbuh
dan berkembang dalam
keadaan sehat
Mekanik Peralatan 1 Memastikan peralatan
berfungsi dengan baik
Pemberi Pakan 4 Memberi pakan pada udang
Juru Masak 1 Memasak makanan untuk
pekerja
C. Identifikasi Sumber Risiko PERTANYAAN JAWABAN
Apa saja yang menjadi
sumber risiko yang
dihadapi selama proses
budidaya udang
vannaamei pada usaha
yang bapak lakukan ?
Sumber risiko yang terdapat pada
budidaya udang vannaamei di UD.
Berkah Rabbul Izzati ada enam, yaitu
cuaca, kualitas air, sumber daya
manusia, kualitas benih, penyakit dan
hama, dan kualitas pakan.
48
D. Strategi Penanganan Sumber Risiko PERTANYAAN JAWABAN
Bagaimana strategi yang
dilakukan dalam
menanggulangi hal
tersebut ?
1. Strategi Penanganan Sumber
Risiko Perubahan Cuaca
Ada beberapa proses yang terjadi ketika
tambak udang terkena hujan harus
diperhatikan oleh para petambak, yaitu:
a) Suhu air, oksigen, pH, alkalinitas
dan salinitas turun karena terjadinya
pengenceran air tambak.
b) Jika kepadatan fitoplankton dalam
tambak tinggi maka hujan dapat
mengakibatkan kematian massal
fitoplankton.
c) Bahan organik menumpuk di dasar
tambak.
d) Angin yang kuat mengangkat
lumpur dasar.
e) H2S yang bersifat racun keluar.
f) Bakteri pathogen akan
menggantikan bakteri yang
menguntungkan.
Karena proses yang terjadi tersebut,
tentunya akan berpengaruh pada kondisi
udang seperti udang menjadi stress,
molting massal, maupun udang
mengalami penipisan kulit udang karena
kurangnya mineral dalam tambak. Untuk
mencegah hal yang tidak diinginkan
tersebut, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan petambak, antara lain
a) Mengoperasikan semua aerator.
b) Menjaga kandungan oksigen lebih
tinggi 20% dibanding biasanya..
c) Menahan pemberian pakan saat
hujan turun.
d) Melakukan pengecekan kualitas air
setelah hujan reda secara lebih rutin.
Antara lain seperti mengecek warna
kolam, kecerahan, pencernaan udang,
maupun pakan udang di anco. Selain itu,
perlu juga mengukur kondisi kualitas air
lainnya seperti pH, alkalinitas, salinitas,
DO dan suhu.
e) Untuk mengurangi penurunan pH
saat hujan, dapat digunakan kapur pada
sepanjang tepi dari kolam sebelum
turunnya hujan
2. Strategi Penanganan Sumber
Risiko Kualitas Air
a) Pengecekan kualitas air secara
berkala di laboratorium Balai Perikanan
Budidaya Air Payau Situbondo.
49
b) Membeli produk pengecek
parameter air dipasaran yang mampu
memonitor secara real-time parameter air
di tambak.
3. Strategi Penanganan Sumber
Risiko Penyakit dan Hama
a) Melakukan pengecekan fisik udang
dan tes Polymerase chan Reaction (PCR)
di laboratorium Balai Perikanan Budidaya
Air Payau Situbondo.
b) Pemberian prebiotik dan sinbiotik
pada udang yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit dengan mencampurkan dengan
pakan
c) Melakukan panen dini guna
menghindari kegagalan total akibat
kematian massal.
d) Membuat pagar pembatas pada sisi
tambak agar hewan predator udang tidak
dapat memasuki area tambak
4. Strategi Penanganan Sumber
Risiko Kesalahan Sumber Daya
Manusia
a) Mengikutsertakan tenaga kerja
pada pelatihan cara budidaya ikan yang
baik (CBIB) yang diselenggarakan oleh
Kementrian Kelautan dan Perikanan atau
professional lainnya.
5. Strategi Penanganan Sumber
Risiko Kualitas Benih atau Benur
a) Memilih benih atau benur dengan
sertifikasi Specific Pathogen Free (SPF).
b) Memilih benih atau benur yang
direkomendasikan oleh Kementrian
kelautan dan perikanan sebagai contoh
ialah benur VN-1 yang merupakan benur
unggul yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor KEP.78/MEN/2009
6. Strategi Penanganan Sumber
Risiko Kualitas Pakan
a) Memilih pakan dengan kandungan
protein 40-50 % sesuai dengan anjuran
FAO
b) Menyimpan pakan di gudang
penyimpanan dalam keadaan tertutup,
tidak terkena sinar matahari secara
lansung dan kering sesuai petunjuk
produsen pakan udang
50
51
LAMPIRAN 3
Tabel dampak risiko produksi budidaya udang vannaamei dengan metode value at risk :
Periode
Sumber Kegagalan (Dalam Rupiah )
Cuaca Kualitas Air Penyakit dan
hama
Sumber Daya
Manusia Kualitas Benih Kualitas pakan
Siklus 1 Rp63,840,000 Rp43,680,000 Rp40,320,000 Rp36,960,000 Rp20,160,000 Rp90,720,000
Siklus 2 Rp53,760,000 Rp31,360,000 Rp26,880,000 Rp22,400,000 Rp224,000,000 Rp71,680,000
Siklus 3 Rp67,620,000 Rp29,400,000 Rp20,580,000 Rp35,280,000 Rp20,580,000 Rp91,140,000
Siklus 4 Rp80,080,000 Rp32,760,000 Rp36,400,000 Rp29,120,000 Rp18,200,000 Rp116,480,000
Total Rp265,300,000 Rp137,200,000 Rp124,180,000 Rp123,760,000 Rp282,940,000 Rp370,020,000
Rata-
Rata Rp66,325,000 Rp34,300,000 Rp31,045,000 Rp30,940,000 Rp70,735,000 Rp92,505,000
Std
Deviasi 10877063.02 6403374.111 8973388.435 6616141.877 102181931.1 18380521.39
Z alfa
5% 1.645 1.645 1.645 1.645 1.645 1.645
VaR Rp75,271,384.34 Rp39,566,775.21 Rp38,425,611.99 Rp36,381,776.69 Rp154,779,638.29 Rp107,622,978.85
52
Top Related