1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel
ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa dimana sebuah gen dapat °menyebabkan
inkompatibilitas, yaitu kegagalan tanaman untuk fertilisasi setelah menyerbuk sendiri
atau persilangan. Peristiwa inkompatibilitas ini disebabkan alel pada tepung sari sama
dengan alel pada sel telur, sehingga tepung sari yang terdapat pada kepala putik tidak
dapat membentuk buluh tepung sari1.
Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh
Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama
Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO
misalnya, dkanal alel ganda IAIB dan I, harus dipahami tentang pengertian tentang
antigen, zat anti (antibodi) dan aglutinasi2.
Gen ganda adalah suatu seri gen yang menentukan pewarisan secara kuantitatif.
Beberapa sifat pada manusia, hewan maupun tumbuhan seringkali ditentukan oleh
1 Khalifah mustamin, Buku Daras Genetika, (Makassar: UIN, 2009), h.113.2 Ibid.
2
adanya gen ganda. Misalnya,tinggi badan manusia, pigmentasi kulit,panjang tongkol
jagung dan sebagainya3.
Berasas atas pentingnya mengetahui alel yang merupakan unit struktur utama
yang pada akhirnya mampu mencipta individu baru dari hasil persilangan. Dengan
melakukan percobaan mengenai “Alel ganda”, dengan demikian, pemahaman tentang
pewarisan sifat dapat dipahami.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk mengenal beberapa sifat
keturunan pada manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan mencoba
menetapkan genotif diri sendiri.
3 Tim Dosen, Penuntun Praktikum Genetika (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2009), h. 18.
3
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
Golongan darah manusia ABO ditentukan oleh alel-alel I°,IA dan IB. Alel I°
resesif terhadap IA dan IB . Alel IA dan IB bersifat kodomain,sehingga IB tidak dominan
terhadap IA dan sebaliknya IA tidak dominan terhadap IB. Interaksi antara alel I°, IA dan IB
menghasilkan 4 fenotip golongan darah, yaitu O,A,B dan AB. Gen I menghasilkan suatu
molekul protein yang disebut Isoaglutinin yang terdapat pada permukaan sel darah
merah. Orang dengan alel IA dapat membentuk aglutinogen atau antigen yang disebut
antigen-A dalam eritrosit yang kemudian dapat bereaksi dengan antibodi atau aglutinin
atau anti-B yang terdapat di dalam serum atau plasma darah. Orang dengan alel IB dapat
membentuk antigen-B dalam eritrosit, dan zat anti-A dalam serum darah4.
Penawaran suatu sifat seringkali tidak hanya dapat dibedakan menjadi dua sifat
saja, seperti panjang dan pendek, warna dan tidak berwarna dan sebagainya. Tetapi
seringkali ada variasi diantara dua sifat tersebut, yang disebabkan oleh gen-gen
ganda.Contoh : Persilangan antara tanaman gandum dengan bij merah (RRCC) dengan
biji (rrcc) menghasilkan keturunan F1 RrCc yang warna bijinya seragam, yaitu medium.
4 Khalifah mustamin, Buku Daras Genetika, (Makassar: UIN, 2009), h.117.
4
Persilangan antara F1 menurunkan tanaman-tanaman F2 dengan warna biji dengan
perbandingan 1 merah : 4 kelam : 6 medium : 4 muda 1 putih5.
Darah merupakan cairan yang tersusun atas plasma darah dan corpusculair
(butir-butir darah) yang berupa erythrocyte, leucocyt, thrombocyt. Plasma darah terdiri
atas air, protein, garam mineral (termasuk NaCl 0,65%). Erythrocyt berbentuk elip pipih
bernukleus. Di dalamnya terdapat pigmen kuning yang kemerah-merahan yang disebut
haemoglobin yang memegan peranan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan6.
Jika seseorang dengan golongan darah A, berarti dalam membran eritrositnya
mengandung antigen tipe A. Sel darah seseorang yang bergolongan B mengandung
antigen tipe B. Seseorang dengan golongan darah AB, memiliki antigen A dan B, dan
seseorang dengan golongan darah O pada membrane eritrositnya tidak mengandung
antigen sama sekali. Antibodi lawan antigen A tidak terdapat dalam plasma darah orang
bergolongan darah A, namun terdapat dalam plasma darah orang bergolongan darah B,
dan sebaliknya. Jadi plasma darah golongan darah A mengandung antibody anti-B,
plasma darah golongan darah B mengandung antibody anti-A; plasma darah golongan
darah AB tidak mengandung antibody anti-A dan anti-B; dan plasma darah golongan
darah O mengandung antibodi anti-A maupun anti-B7.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh zat-at sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun system imum yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
5 Ibid.6 Jasin Maskoeri, Zoologi Vertebrata (Surabaya: Sinar Wijaya, 1992), h. 73.
7 Soewolo, Pengantar Fisiologi Hewan (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000), h. 54.
5
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari system endokrim juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen8.
Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sel darah terdiri
atas sel darah merah atau eritrosit, sedangkan jumlah sel darah putih atau leukosit
relative sedikit, yaitu 2 permil dari jumlah eritrosit. Disamping eritrosit dan leukosit
masih ada pertikel lain yang disebut trombosit. Trombosit ini mempunyai fungsi penting
dalam penggumpalan darah. Darah beredar keseluruh tubuh melalui system sirkulasi9.
Menurut10, Pembuluh darah terdiri dari beberapa lapis sel yakni:
a. Arteri membawa darah beroksigen menjauhi jantung (kecuali untuk arteri pulmonalis
yang membawa darah tanpa oksigen). Arteri mempunyai tekanan internal yang lebih
tinggi daripada vena. Arteri tidak memiliki katup, tetapi mempunyai lapisan otot
polos dan jaringan ikat tebal.
b. Vena membawa darah tanpa oksigen ke jantung (kecuali untuk vena pulmonalis
yang mengankut darah beroksigen). Vena memiliki tekanan internal yang lebih
rendah daripada arteri.
Golongan darah sesorang mempunyai arti penting dalam kehidupan, karena
golongan darah itu keturunan (herediter). Sampai saai ini telah ditemukan cukup banyak
8 Indra, Darah Manusia, http://id.wikipedia.org/wiki/Darah manusia (20 Desember 2009).
9 Poedjiadi, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: Universitas Indonesia, 1994),h. 75. 10 Bresnick Stepen, Inti Sari Biologi (Jakarta: Hipokrates, 2003), h. 80.
6
system golongan darah, tetapi beberapa saja yang dianggap penting sebagai darah dalam
pengetahuan tentang alel ganda11.
Kita senantiasa berpendapat bahwa suatu lokus dalam sebuah kromoson itu
hanya ditempati oleh salah satu dari sepasang alel saja. Apabilah sebuah lokus dalam
sebuah kromosom ditempati oleh beberapa atau suatu seri alel maka alel-alel demikian
disebut alel ganda dapat dilihat pada kelinci. Beberapa warna dasar kulit kelinci
disebabkan oleh suatu seri alal ganda seperti C+ (normal), Cch (chinchilla), ch
(himalaya) dan c (putih)12.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengankut bahan bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa yunani yang berarti darah. Pada
hewan lain, Fungsi utama darah ialah mengankut oksigen dari paru-paru atau insang ke
jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pangkat
oksigen13.
Biasanya seseorang berpendirian bahwa semua gen itu hanya memiliki sebuah
alel saja, misanya gen dominant (R) mempunyai alel (r), alal (B) mempunyai alel (b),
11 Suryo, Genetika Sastra I. (Yogyakarta: Gadjah Mada University press, 1984), h. 50.12 Suryo, Genetika Manusia (Yogyakarta: Gadjah Mada University press, 1986), h. 80.13 Ekmon Saurus, Darah, http://id.wikipedia.org/wiki/Darah (20 Desember 2009).
7
kenyataan menunjukkan bahwa semua gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel, yang
disebut alel ganda. Alel ganda penting untuk dipelajari, karena dalam menyilangkan alel
ganda misalnya alel ganda (drosophila melanogaster), dapat ditemukan banyak
kombinasi (varian) yang mengespresikan sifat baru dari alel tersebut, seperti pada lalat
buah alel W (mata ,merah) adalah normal, wcol adalah merah nyata, wsat adalah Satsuma,
ww, adalah warna mata anggur, dan berbagai macam pasangan alel lainnya, kesemuanya
menghasilkan sifat baru dari warna mata yang normal (merah)14.
Golongan darah manusia adalah herediter (keturunan), gen untuk golongan
darah ini, ditentukan oleh alel ganda, dan berhubungan dengan itu, maka seseorangg
mempunyai arti penting dalam kehidupan. Selain pada golongan darah alel ganda juga
dapat dilihat pada lalat buah (Drosophilla melanogaster) yang terdiri atas mata yang
bervariasi. Contoh klasik lainnya yang mewakili alel ganda adalah kelinci, yang
menyebabkan pigmen pada bulu menjadi beraneka ragam warna. Sel darah merah atau
eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya dan jauh melebihi yang
lain. Meskipun sel darah berukuran sangat kecil dan terdapat sekitar 250 juta
hemoglobin. Sehingga terjadi penggumpalan secara spontan ketika sedang luka15.
14 Wiwi, Alel Ganda, http://id.wikipedia.org/wiki/alel-ganda (20 Desember 2009).15 Campbell, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 161.
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Kamis, 17 Desember 2009
Waktu : 15.00 - 17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Gedung B Lantai III
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Samata-Gowa.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bloog lancet,
kaca preparat, dan jari tangan.
2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alkohol
70 %, serum anti A, serum anti B dan kapas.
9
C. Prosedur kerja
a. Menyiapkan kaca preparat yang bersih, serum anti A dan B, bloog lancet,
alkohol 70% dan kapas.
b. Mengambil kaca preparat dan memberi tanda A di sebelah kiri dan meneteskan
serum anti A dan memberi tanda B di sebelah kanan dan meneteskan serum B.
c. Membersihkan ujung jari serta lancet yang akan di gunakan dengan alkohol 70%.
Menusuk ujung jari dengan menggunakan lancet hingga darah keluar.
Membuang tetesan darah pertama, kemudian meneteskan tetesan darah
berikutnya satu tetes pada serum A dan satu tetes pada serum B.
d. Mengaduk darah yang telah ditetesi anti serum. Mengamati terjadinya
penggumpalan darah (aglutinasi).
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data kelompok
No NamaGolongan Darah
A B O AB1 A.Ernawati √2 Devi √3 Nain √4 Ica √5 Apol √6 Rani √
Jumlah 1 4 1
2. Data Kelas
Kelompok Golongan DarahA B O AB
I - 3 1 1II - - 3 2III 1 - 4 1IV 3 1 2 -
Jumlah 4 4 10 4
11
B. Analisis Data
1. Data Kelompok
Persentase
Golongan darah B = jumlah golongan darah A
jumlah mahasiswax100 %
= 05
x 100 % = 0 %
Golongan darah O = jumlah golongan darahB
jumlah mahasiswax100 %
= 45
x100 %
= 0,8x 100 % = 80 %
Golongan darah A = jumlah golongan darahO
jumlahmahasiswax100 %
= 15
x100 %
= 0,2 x 100 % = 20 %
Golongan darah AB = jumlah golongan darah AB
jumlahmahasiswax 100 %
= 15
x100 %
= 0,2 x 100 % = 20 %
2. Data kelas
Persentase
Golongan darah A = jumlah golongan darah A
jum lahmahasiswax100 %
12
= 4
22x100 %
= 0,18 x 100 % = 18 %
Golongan darah B = jumlah golongan darahB
jumlah mahasiswax100 %
= 4
22x100 %
= 0,18 x 100 % = 18 %
Golongan darah O = jumlah golongan darahO
jumlahmahasiswax100 %
= 1022
x100 %
= 0,45 x 100 % = 45 %
Golongan darah AB = jumlah golongan darah AB
jumlahmahasiswax 100 %
= 4
22x100
= 0,18 x 100 % = 18 %
13
C. Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan, jumlah golongan darah A sebanyak 1 orang,
tidak ada yang bergolongan darah B, jumlah golongan darah AB sebanyak 1 orang dan
jumlah golongan darah O adalah sebanyak 4 orang, dan jumlah teman kelompok yang
diuji golongan darahnya adalah sebanyak 5 orang.
Untuk golongan darah A dapat ditentukan genotipnya yaitu IAi atau IAIA,
sedangkan untuk golongan darah B genotinya adalah IBi, atau IBIB. Pada golongan darah
AB memiliki genotip IAIB, sedangkan golongan darah O memiliki genotip ii, penentuan
genoip ini didasarkan atas alel ganda yang dimiliki.
Jika seseorang dengan golongan darah A, berarti dalam membran eritrositnya
mengandung antigen tipe A. Sel darah seseorang yang bergolongan B mengandung
antigen tipe B. Seseorang dengan golongan darah AB, memiliki antigen A dan B, dan
seseorang dengan golongan darah O pada membrane eritrositnya tidak mengandung
antigen sama sekali. Antibodi lawan antigen A tidak terdapat dalam plasma darah orang
bergolongan darah A, namun terdapat dalam plasma darah orang bergolongan darah B,
dan sebaliknya. Jadi plasma darah golongan darah A mengandung antibody anti-B,
plasma darah golongan darah B mengandung antibody anti-A; plasma darah golongan
darah AB tidak mengandung antibody anti-A dan anti-B; dan plasma darah golongan
darah O mengandung antibodi anti-A maupun anti-B.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka diperoleh bahwa Golongan darah A, B, AB
dan Odapat ditentukan genotipnya. Golongan darah A dapat ditentukan genotipnya yaitu
IAi atau IAIA, sedangkan untuk golongan darah B genotinya adalah IBi, atau IBIB. Pada
golongan darah AB memiliki genotip IAIB, sedangkan golongan darah O memiliki
genotip ii, penentuan genoip ini didasarkan atas alel ganda yang dimiliki.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, betul-betul merealisasikan prosedur
kerja secara tepat agar tidak terjadi kesalahan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick, Stepen, 2003. Inti Sari Biologi. Jakarta: Hipokrates.
Campbell, 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Ekmon Saurus. Darah. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah (20 Desember 2009). Indra. Darah. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah (20 Desember 2009). Jasin, Maskoeri, 1992. Zoologi Vertebrata .Surabaya: Sinar Wijaya.
Mustamin, khalifah. 2009. Buku Daras Genetika. Makassar: UIN.
Poedjiadi, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Suryo, 1986. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Suryo, 1984. Genetika Sastra I. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Tim Dosen. 2009. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: UIN .
Wiwi, Alel Ganda, http://id.wikipedia.org/wiki/alel-ganda (20 Desember 2009).
16
Top Related