Ratih Novitasari, SST
Digunakan untuk memberikan cairan saat pasien tidak bisa menelan, tidak sadar, dehidrasi/syok, untuk memberikan garam yg diperlukan dalam mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau memberikan glukosa untuk metabolisme serta untuk medikasi
Memberikan/menggatikan cairan tubuh: air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, kalori yg tdk dapat dipertahankan mllui oralMemperbaiki volume komponen darahMemberikan jalan masuk obat-obatan ke dalam tubuhMemonitor tekanan vena centralMemberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan diistirahatkan
Aksesabilitas pembuluh darah yg mudah dimasuki (berdasarkan posisi, keadaan pasien), hindari pembuluh darah kaki, hindari pembuluh darah pada daerah pembedahanKondisi pembuluh darahTipe cairan yg diinfus: larutan hipertonis mengandung medikasi yg membuat iritasi, larutan dgn kekentalan tinggi hrs diberikan pd pembuluh darah besarPilih letak dgn pembatasan dlm gerak minimum
Isotonis: NaCl 0,9%, Ringer Laktat, Komponen darah (albumin 5%, plasma), Dekstrose 5% dlm air (D 5 W)
Hipotonis: dekstrose 2,5% dalam NaCl 0,45%, NaCl 0,45%, NaCl 0,2%
Hipertonis: Dekstrose 10% dlm air, NaCl 3%, NaCl 5%
Tetesan infuse
Tetesan/menit= Jumlah cairan yg dimasukkan Lamanya infuse (jam) x3Tetesan/menit= Jumlah cairan yg dimasukkanMikro Lamanya infuse (jam)
Hematoma: darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pemb. DarahInfiltrasi: masuknya cairan infus kedalam jaringan sekitarTromboplebitis: bengkak/inflamasi pd pembuluh vena akibat tidak dipantau scr benarEmboli darah: masuknya udara ke dalam sirkulasi darah
Pengawasan letak infuse: pencegahan infeksi, penggantian cateter/jarum setiap 48-72 jam
Penghentian infus: jika jmlh cairan yg dibutuhkan sdh diberikan, dgn mencatat: tanggal, jenis dan jumlah cairan, nama perawat, gejala2/ reaksi
PercayalahAda kesuksesan di ujung sana..
Top Related