LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA V
PENGENALAN EKOSISTEM
Disusun oleh :
Nama : Achmad Chaza Ainal Chaq
NIM : 13903
Kelompok : IV
Golongan : A3
Asisten : - Muhamad Rom Ali Fikri
- Dhika Cahyasita
- Izza Hasna Syarifa
LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
ACARA V
PENGENALAN EKOSISTEM
I. TUJUAN
Tujuan dari acara ini adalah :
1. Mempelajari macam-macam ekosistem
2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan
hipotesis deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk
menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Ekologi
mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure biotik dan abiotik. Lingkungan
meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient. Yang juga
penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni semua
organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu(Campbell,
2000)
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup. Ekosistem juga dapat
dibedakan menjadi beberapa macam. Ekosistem tersusun atas satuan makhluk
hidup. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan komponen abiotik.
(anonim,2015)
Komponen biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk
hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari
spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu
tempat , setiap mahluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup
lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme,
jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate
dan vertebrata serta manusia. (Aryulina, 2004)
Konsep komponen abiotik umumnya digunakan dalam bidang ekologi.
Bertentangan dengan komponen biotik, yang mana merupakanorganisme hidup,
komponen abiotik adalah faktor-faktor yang hadir yang tidak hidup, tapi belum
berpengaruh pada kehidupan. Contohnya adalah suhu, tanah dan air, yang
semuanya merupakan faktor yang tidak hidup. Perubahan komponen abiotik bisa
jadi mendapatkan keuntungan bagi organisme hidup atau malah merugikan bagi
kelangsungan hidup mereka. Biasanya, daftar komponen abiotik meliputi faktor
iklim, tanah, karakteristik topografi dan air(Indriani, 2014)
Menurut Koessumadinata dalam Yamin dan Haryadi (2012) Sawah
minapadi (rice cum fish culture) adalah sistem budidaya terpadu tradisional antara
ikan dan tanaman padi di sawah. Minapadi dapat dilakukan secara tumpang sari
(ikan bersama padi), penyelang (saat menunggu tanam padi) dan palawija (di
lahan sawah yang digenangi air).
Menurut Anonim dalam Hadi dan Astuti (2014) Sistim usaha tani
Minapadi digolongkan menjadi:
I. Budidaya Ikan Sebagai Penyelang Tanaman padi
Pemeliharaan ikan sebagai penyelang, dilakukan setelah tanah sawah
dikerjakan sambil menunggu penanaman padi.Lamanya pemeliharaan
biasanya 20-30 hari, sampai pada saat benih siap untuk ditanam. Pada sistim
ini, biasanya hanya dilakukan untuk pendederan benih ikan (ukuran 1-3 cm)
dengan tujuan: setelah umur 20-30 hari, hasil dederan berubah menjadi anak
ikan yang siap ditebarkan di kolam (ukuran 3-5 cm atau benih glondongan).
II. Budidaya Ikan Bersama Padi
Merupakan pemeliharaan ikan di sawah yang dilakukan bersama
dengan tanaman padi.Lamanya pemeliharaan adalah sejak benih padi ditanam
sampai dengan penyiangan pertama, penyiangan kedua, atau sampai tanaman
padi berbunga (mulai terbentuk), bahkan sampai pengeringan. Hasil panenan
dapat berupa ikan berukuran 100 gram/ ekor
III. Budidaya Ikan Sebagai Pengganti Palawija
Pemeliharaan ini dilakukan sebagai pengganti tanaman palawija dalam
pola pergiliran padi palawija padi.Tujuannya untuk mengembalikan kesuburan
tanah sawah.Pada umumnya, pemeliharaan ikan sebagai palawija, dilakukan
setelah dua kali masa tanam padi berturut-turut, atau padi-padi-ikan.
III. METODE PELAKSANAAN
Pada acara 5 ini praktikan diberi kesempatan untuk terjun langsung ke
tempat yang terdapat ekosistem. Dalam hal ini yang akan dijelaskan tentang
ekosistem sawah sistem minapadi dusun Ndero, Harjobinangun, Sleman,
Yogyakarta. Praktikan diharuskan untuk mengetahui dan memahami mengenai
seluk beluk ekosistem minapadi tersebut, seperti komponen biotik, dan abiotik,
rantai makanan, daur materi dan siklus energi.
IV. HASIL PENGAMATAN
Komponen penyusun ekosistem sawah minapadi
A. Komponen biotik
1. Padi (Oryza Sativa)
2. Belalang (Dissosteira carolina)
3. Katak (Fejervarya cancrinova)
4. Gulma, alang-alang (Imperata cylindrica), pegagan (Centella asiatica), rumput
teki (Cyperus rotundus)
5. Dekomposer
6. Ikan Emas (Cyprinus carpio)
7. Yuyu / kepiting tawar (Parathelphusa convexa)
8. Siput (Achatina fulica)
Komponen biotik lainnya di sekitar lahan yaitu terdapat pohon papaya,
pohon singkong, pohon salak, tanaman hortikultura seperti daun bawang dan
cabai.
B. Komponen Abiotik
1. Tanah
2. Air
3. Cahaya Matahari
4. Batuan
V. PEMBAHASAN
Peran Dari Masing-Masing Komponen Ekosistem Sawah
A. Padi
Padi merupakan sumber energi utama dalam ekosistem sawah, sehingga
berperan sebagai produsen. Habitat dari padi adalah rawa (ladang berair).
Relungnya adalah di tanah yang berair atau lumpur.
B. Belalang
Belalang menduduki posisi konsumen tingkat satu pada ekosistem sawah
karena belalang memakan tanaman padi. Habitatnya adalah di sawah dan
relungnya adalah di tanaman padi dan rumput. Selain sebagai konsumen tingkat
satu belalang juga menjadi sumber energi bagi predatornya, misalnya katak.
Olehkarena itu belalang juga membantu dalam menjaga keseimbangan
antarorganisme yang ada di sawah sehingga tidak terjadi ledakan populasi.
C. Katak
Katak berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat kedua.
Habitatnya adalah di tempat yang lembab. Relungnya adalah di atas tanah,
rerumputan atau celah di pematang sawah atau tebing saluran air.
D. Ular
Ular merupakan konsumen tingkat 3 di sawah. Habitat dari ular adalah
sawah sedangkan relungnya adalah di dalam tanah. Bila masih banyak ular di
sawah dan ladang, kita tidak usah berburu tikus karena mereka akan bisa
membunuh sekitar 10.000 ekor tikus setahun. Peran ular ini sangat membantu,
karena dapat menekan jumlah populasi tikus yang menyerang padi.
E. Gulma
Sama seperti tanaman padi, gulma juga berperan sebagai produsen. Habitat
dari gulma adalah ladang atau persawahan. Sedangkan relungnya adalah di tanah
yang berair atau lumpur. Keberadaan gulma dapat menurunkan produksi
tanaman, karena mereka mengganggu proses pertumbuhan tanaman padi dengan
kompetisi.
E. Dekomposer
Dekomposer disebut juga perombak (pengurai), yaitu organisme yang
bertugas merombak sisa-sisa organisme lain untuk memperoleh makanannya.
Habitat dari organisme pengurai ini adalah sawah, sedangkan relungnya adalah di
dalam tanah.
F. Tanah
Meskipun tanah merupakan komponen abiotik, namun peranannya sangat
penting bagi ekosistem sawah karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah
yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas
dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.
G. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Dalam
ekosistem sawah, air berperan dalam memberikan nutrisi terlarut dalam bentuk
cairan yang diserap oleh makhluk hidup. Semua komponen biotik yang ada di
sawah tidak akan dapat hidup tanpa mengkonsumsi air, karena sebagian besar
penyusun tubuh makhluk hidup adalah air. Oleh karenanya air memiliki fungsi
yang sangat penting.
H. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber utama kehidupan. Tanpa adanya cahaya
matahari tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga rantai makanan
akan terputus karena konsumen tidak bisa mendapatkan sumber makanan utama.
Rantai Makanan Ekosistem Sawah
Padi Belalang Katak Ular Pengurai
Daur Energi Ekosistem Sawah
Padi Belalang Katak Ular
Pengurai
Daur Energi Ekosistem Sawah
Daur Hidrologi
Daur hidrologi atau daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar
matahari merupakan kunci proses daur hidrologi tersebut dapat berjalan
secara kontinu. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam
bentuk hujan, salju, hujan es, hujan gerimis, atau kabut. Pada perjalanan
menuju bumi, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas,
atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum
mencapai tanah.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum lapangan yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Minapadi adalah cara yang digunakan oleh petani dengan menggabungkan
teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan yang dilakukan secara bersamaan
di lahan sawah.
2. Sistem minapadi dan ugali mempunyai kekurangan dan kelebihan dalam
penerapannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Pengertian Ekosistem dalam Biologi.
<http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-ekosistem-dalam-
biologi.html#_>. Diakses pada 31 Maret 2015.
Aryulina, D. 2004. Biologi I. Erlangga, Jakarta.
Campbell, N. A., dkk. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Hadi, P. dan P. A. Umi. 2014 . Pemeliharaan Ikan Bersama Padi Di Sawah (Mina
Padi), Sebuah Potensi Keuntungan Ganda Untuk Petani Di Provinsi
Bengkulu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Dinas
Pertanian Provinsi Bengkulu.
Indriani, N. 2014. Daftar Contoh Komponen Abiotik Ekosistem.
<http://www.sridianti.com/daftar-contoh-komponen-abiotik-
ekosistem.html>. Diakses pada 31 Maret 2015.
Yamin, M. dan J. Haryadi. 2012. Mina Padi Sebagai Ketahan Pangan dan Wisata
Lingkungan.< http://dispertan.kaltimprov.go.id/artikel-61-mina-padi-
sebagai-ketahanan-pangan-dan-wisata-lingkungan.html>. Diakses Pada 31
Maret 2015.
LAMPIRAN
Top Related