TUGAS AKHIR
ANALISIS KARAKTERISTIK EMISI CO DAN CO2 KENDARAAN RODA DUA
DI KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Disusun Oleh :
NOVIETA ROSIANASARI
D121 12 901
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
i
TUGAS AKHIR
ANALISIS KARAKTERISTIK EMISI CO DAN CO2 KENDARAAN RODA DUA
DI KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Disusun Oleh :
NOVIETA ROSIANASARI
D121 12 901
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
hidayah-Nyalah, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir
dengan judul: “Analisis Karakteristik Emisi CO dan CO2 Kendaraan Roda
Dua di Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin”. Salawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
yang membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mengalami hambatan,
namun berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari berbagai pihak,
akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Pencapaian tugas akhir
ini tidak terlepas dari jasa-jasa orang tua penulis. Ungkapan terima kasih yang
tulus penulis persembahkan untuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Muhammad
Datu dan Ibunda Rujsan Rais atas doa dan yang telah mencurahkan segenap kasih
sayang yang tak terbatas serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada
penulis selama menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi. Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada saudaraku
tersayang Dzulkifly Adhar dan Karina Suci Utami. Terima kasih atas dukungan,
motivasi dan kesabaran dalam menghadapi penulis, serta untuk seluruh keluarga
besarku yang telah memberikan support dan doa demi kelancaran penelitian ini.
Kalian adalah hal terindah dalam hidupku.
Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus
dan sedalam-dalamnya kepada :
iv
1. Bapak Dr. Ing. Ir Wahyu H. Piarah, MSME, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Ramli, MT, selaku Wakil Dekan dan Pembantu
Dekan I Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
3. Bapak Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
4. Ibu Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik
Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
5. Ibu Dr. Eng. Muralia Hustim, ST., MT, selaku Kepala Laboratorium Riset
Udara dan Bising Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang telah meluangkan waktunya
memberi arahan serta masukan dan juga selalu memberikan semangat selama
penulis melaksanakan penelitian dan penyusunan tugas akhir.
6. Bapak Dr. Eng. Muhammad Isran Ramli, ST., MT. selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Ir. Syafruddin Rauf, MT selaku Dosen Pembimbing
II yang telah memberikan arahan dan masukan, meluangkan waktu di tengah
kesibukannya selama penulis melaksanakan penelitian dan penyusunan tugas
akhir ini, serta banyak mengajarkan kepada penulis tentang pentingnya kerja
kerja keras, kegigihan dan kesabaran untuk meraih sesuatu.
7. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Program Studi
Teknik Lingkungan atas bimbingan, arahan, didikan dan motivasi yang telah
diberikan selama kurang lebih empat tahun perkuliahan.
v
8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Hasanuddin atas segala bantuannya selama penulis menempuh perkuliahan.
9. Kakak-kakak S2 Jurusan Teknik Sipil, kak Irfan, Kak Dahlan, Kak Surya dan
Kak Aswan yang telah banyak membantu, meluangkan waktunya untuk
sharing di sela kesibukannya dan juga selalu memberikan support selama
penyusunan tugas akhir ini.
10. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Teknik Program Studi
Teknik Lingkungan terkhusus pada Iyha, Fajar, Najam, Fadel Kh, Rusdi,
Fuad, Arif, Faisal, dan Iwan yang telah banyak membantu dalam proses
penelitian serta memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
11. Tim pengukuran emisi kendaraan bermotor di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, Kak Amirah Isnaini, Iriyanti Dwi Putri dan Aslia Wulandari,
terimakasih karena telah bekerja sama dengan baik dari awal perencanaan
survey pendahuluan, pengukuran emisi kendaraan bermotor hingga
terselesaikannya penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.
12. Teman-teman empat belas orang, fitri, uci, cindy, lia, anti, cia, nia, okta,
edith, gita, tenri, aslia, echa yang telah memberikan banyak pengalaman
hidup.
13. Kawan terspesial yang tak dapat penulis sebutkan namanya yang telah banyak
membantu dari awal perkuliahan hingga sampai saat ini, selalu siap
mendengarkan keluh dan kesah penulis, serta selalu memberikan semangat
dan motivasi selama penelitian dan penyusunan tugas akhir.
vi
Dan kepada rekan, sahabat, saudara dan berbagai pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapakan banyak terimakasih atas setiap
bantuan dan doa yang diberikan. Semoga Allah SWT berkenan membalas
kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun, penulis berharap tugas akhir ini memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna
melengkapi segala kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan tugas akhir
ini. Akhir kata semoga tugas akhir ini memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.
Gowa, September 2016
Penulis,
Novieta Rosianasari
D121 12 901
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
ABSTRACT ........................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. I-1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. I-4
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. I-5
1.4 Batasan Masalah ............................................................................... I-5
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ I-5
1.5.1 Bagi Akademik ........................................................................ I-6
1.5.2 Bagi Program Studi Teknik Lingkungan ................................. I-6
1.5.3 Bagi Pemerintah ....................................................................... I-6
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ I-6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pencemaran Udara .......................................................... II-1
2.2 Sumber Bahan Pencemar Udara ........................................................ II-2
2.3 Jenis Bahan Pencemar Udara ............................................................ II-3
2.4 Komponen Pencemar Udara dan Dampak dari Sepeda Motor ......... II-5
2.4.1 Karbon Monoksida (CO) ......................................................... II-5
2.4.2 Karbon Dioksida (CO2) ........................................................... II-6
2.4.3 Nitrogen Oksida (NOx) ........................................................... II-7
viii
2.4.4 Belerang Oksida (SOx) ............................................................ II-8
2.4.5 Hidrokarbon (HC) .................................................................... II-9
2.4.6 Partikel ..................................................................................... II-10
2.5 Kendaraan Bermotor Roda Dua (Sepeda Motor) .............................. II-11
2.5.1 Kapasitas Silinder .................................................................... II-12
2.5.2 Sistem Pembakaran .................................................................. II-13
2.5.3 Umur Kendaraan ...................................................................... II-13
2.5.4 Panjang Perjalanan ................................................................... II-14
2.5.5 Jenis Mesin .............................................................................. II-14
2.5.6 Perawatan Sepeda Motor ......................................................... II-19
2.6 Emisi Kendaraan Bermotor ............................................................... II-21
2.6.1 Pengertian Emisi Kendaraan Bermotor ................................... II-21
2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Emisi ............................. II-22
2.6.3 Dampak Emisi Kendaraan Bermotor ....................................... II-23
2.6.4 Manfaat Uji Emisi .................................................................... II-24
2.7 Uji Emisi Kendaraan Bermotor ......................................................... II-25
2.7.1 Kriteria Kendaraan Wajib Uji .................................................. II-25
2.7.2 Parameter Uji Emisi ................................................................. II-27
2.7.3 Sasaran Uji Emisi .................................................................... II-29
2.7.4 Prosedur Uji Emisi Sepeda Motor pada Kondisi Idle .............. II-31
2.8 Teknik Statistika Dalam Analisa ....................................................... II-32
2.8.1 Tabel Distribusi Frekuensi ....................................................... II-32
2.8.2 Mean, Median, Mode ............................................................... II-34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ III-1
3.2 Studi Pendahuluan ............................................................................. III-2
3.3 Kerangka Penelitian .......................................................................... III-2
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. III-4
3.4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... III-4
3.4.2 Waktu Penelitian ...................................................................... III-4
ix
3.5 Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. III-5
3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................... III-6
3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis .............................................. III-9
3.7.1 Analisis Karakteristik Operasional Sepeda Motor .................. III-9
3.7.2 Analisis Besaran Konsentrasi Emisi Sepeda Motor ................ III-9
3.7.3 Analisis Model Hubungan Karakteristik Operasional
Kendaraan Terhadap Besaran Emisi ........................................ III-10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Operasional Sepeda Motor .......................................... IV-1
4.1.1 Merek Produsen Sepeda Motor ............................................... IV-1
4.1.2 Umur Kendaraan Sepeda Motor .............................................. IV-2
4.1.3 Kapasitas Silinder Sepeda Motor ............................................. IV-4
4.1.4 Panjang Perjalanan yang di Tempuh ....................................... IV-4
4.1.5 Jenis Mesin, Sistem Pembakaran dan Bahan Bakar ................ IV-5
4.1.6 Perawatan Sepeda Motor ......................................................... IV-6
4.2 Besaran Konsentrasi Emisi Karbon Monoksida (CO) dan Karbon
Dioksida (CO2) ................................................................................. IV-7
4.2.1 Besaran Emisi Berdasarkan Merek Produsen Sepeda Motor .. IV-7
4.2.2 Besaran Emisi Berdasarkan Umur Sepeda Motor ................... IV-8
4.2.3 Besaran Emisi Berdasarkan Sistem Pembakaran .................... IV-11
4.2.4 Besaran Emisi Berdasarkan Kapasitas Silinder ....................... IV-12
4.2.5 Besaran Emisi Berdasarkan Panjang Perjalanan ..................... IV-13
4.2.6 Besaran Emisi Berdasarkan Perawatan Kendaraan ................. IV-16
4.3 Model Hubungan Besaran Emisi dan Karakteristik Operasional ...... IV-19
4.3.1 Model Hubungan Besaran Emisi dan Umur Kendaraan .......... IV-19
4.3.2 Model Hubungan Besaran Emisi dan Kapasitas Silinder ........ IV-24
4.3.3 Model Hubungan Besaran Emisi dan Panjang Perjalanan ...... IV-29
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ V-1
x
5.2 Saran .................................................................................................. V-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Perawatan Ringan Sepeda Motor ................................. II-20
Tabel 2.2 Klasifikasi Perawatan Berat Sepeda Motor .................................... II-20
Tabel 4.1 Profil Karakteristik Umur Kendaraan Bermotor Roda Dua ........... IV-3
Tabel 4.2 Profil Panjang Perjalanan Sepeda Motor Sesuai Odometer ............ IV-5
Tabel 4.3 Komposisi Sepeda Motor ................................................................ IV-5
Tabel 4.4 Komposisi Sepeda Motor Berdasarkan Perawatan ......................... IV-6
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sepeda Motor Jenis Sport Bike ....................................................... II-15
Gambar 2.2 Sepeda Motor Jenis Road Bike Sport ............................................. II-16
Gambar 2.3 Sepeda Motor Jenis Cruiser Bike .................................................... II-16
Gambar 2.4 Sepeda Motor Jenis Offroad Bike ................................................... II-17
Gambar 2.5 Sepeda Motor Jenis All Terrain Bike ............................................. II-17
Gambar 2.6 Sepeda Motor Jenis Snow Bike ...................................................... II-18
Gambar 2.7 Sepeda Motor Jenis Moped ............................................................. II-18
Gambar 2.8 Sepeda Motor Jenis Skuter ............................................................. II-19
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ...................................................................... III-3
Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian ..................................................................... III-4
Gambar 3.3 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... III-6
Gambar 3.4 Prosedur Pengambilan Data Emisi Kendaraan Roda Dua ............... III-7
Gambar 4.1 Jumlah Kendaraan Berdasarkan Merek Produsen .......................... IV-2
Gambar 4.2 Jumlah Sepeda Motor Berdasarkan Umur Kendaraan .................... IV-3
Gambar 4.3 Jumlah Sepeda Motor Berdasarkan Kapasitas Silinder .................. IV-4
Gambar 4.4 Besaran Emisi CO dan CO2 Berdasarkan Merek Produsen ............ IV-7
Gambar 4.5 Besaran Emisi CO Berdasarkan Umur Kendaraan ......................... IV-8
Gambar 4.6 Besaran Emisi CO2 Berdasarkan Umur Kendaraan ......................... IV-10
Gambar 4.7 Besaran Emisi CO dan CO2 Berdasarkan Sistem Pembakaran ...... IV-11
Gambar 4.8 Besaran Emisi CO dan CO2 Berdasarkan Kapasitas Silinder ......... IV-12
Gambar 4.9 Besaran Emisi CO Berdasarkan Panjang Perjalanan ...................... IV-14
Gambar 4.10 Besaran Emisi CO2 Berdasarkan Panjang Perjalanan .................... IV-15
Gambar 4.11 Besaran Emisi CO Berdasarkan Perawatan Kendaraan ................. IV-16
Gambar 4.12 Besaran Emisi CO2 Berdasarkan Perawatan Kendaraan ................ IV-18
Gambar 4.13 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO
menggunakan persamaan regresi jenis polynomial ...................... IV-20
xiii
Gambar 4.14 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO
mengunakan persamaan regresi jenis linier .................................. IV-20
Gambar 4.15 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO
mengunakan persamaan regresi jenis exponensial ..................... IV-21
Gambar 4.16 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO2
menggunakan persamaan regresi jenis polynomial .................... IV-22
Gambar 4.17 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO2
menggunakan persamaan regresi jenis linier .............................. IV-23
Gambar 4.18 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO2
menggunakan persamaan regresi jenis eksponensial ................. IV-23
Gambar 4.19 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO
menggunakan persamaan regresi jenis polynomial .................... IV-25
Gambar 4.20 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO
menggunakan persaaman regresi jenis eksponensial ................. IV-25
Gambar 4.21 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO
menggunakan persaaman regresi jenis linier ............................... IV-26
Gambar 4.22 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO2
menggunakan persamaan regresi polynomial ............................ IV-27
Gambar 4.23 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO2
menggunakan persaaman regresi jenis eksponensial ................. IV-27
Gambar 4.24 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO2
menggunakan persaaman regresi jenis linier .............................. IV-28
Gambar 4.25 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi CO
menggunakan persamaan regresi jenis polynomial .................... IV-29
Gambar 4.26 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi CO
menggunakan persamaan regresi jenis eksponensial ................. IV-30
Gambar 4.27 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi CO
menggunakan persamaan regresi jenis linier .............................. IV-30
Gambar 4.28 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis polynomial ............ IV-31
Gambar 4.29 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis linier ...................... IV-32
xiv
Gambar 4.30 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis eksponensial .......... IV-32
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Rekapitulasi Hasil Penelitian
LAMPIRAN B Data Hasil Pengukuran Volume Kendaraan
LAMPIRAN C Dokumentasi Penelitian
LAMPIRAN D Kuisioner Pengukuran Volume Kendaraan
LAMPIRAN E Kuisioner Pengukuran Emisi Kendaraan Roda Dua
xvi
ANALISIS KARAKTERISTIK EMISI CO DAN CO2 KENDARAAN RODA DUA
DI KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Novieta Rosianasari
Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Univ. Hasanuddin
Jl. P. Kemerdekaan Km.10, Tamalanrea,
Makassar, 90245 Ph/Fax : 0411-587636
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin merupakan salah satu universitas di Kota Makassar, yang
jumlah aktivis akademiknya terus bertambah dan akan mempengaruhi potensi pencemaran udara
melalui sumber antropogenik seperti emisi gas buang dari sektor transportasi. Penelitian ini
bertujuan (1) Menganalisis karakteristik operasional kendaraan roda dua di Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, (2) Menganalisis besaran emisi CO dan CO2 berdasarkan karakteristik
kendaraan roda dua di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, (3) Menganalisis model hubungan
karakteristik kendaraan roda dua terhadap besaran emisi CO dan CO2. Penelitian ini dilaksanakan
di Fakultas Teknik Universitas Hasanudin selama waktu kerja yang dimulai jam 07.00 sampai
17.00 Wita. Data yang dibutuhkan karakteristik kendaraan dan besaran emisi. Pengukuran emisi
kendaraan ringan menggunakan Alat Uji Emisi (Gas Analyzer Portable Measurement System)
yang dihubungkan pada alat pembuangan (Knalpot) kendaraan dalam kondisi diam (idle). Analisis
data pengukuran menggunakan Parallax dan Microsoft Ofice Excel. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kendaraan yang menjadi sampel pengukuran yaitu sebanyak 310 unit kendaraan
berdasarkam karakteristik masing-masing kendaraan dimana 48% dengan umur 3-5 tahun, 37%
kendaraan yang memiliki kapasitas silinder dan 35% kendaraan yang memiliki jenis mesin matik,
sistem pembakaran injeksi dan bahan bakar premium. Karakteristik kendaraan roda dua (umur
kendaraan, panjang perjalanan, system pembakaran, perawatan kendaraan dan kapasitas silinder)
mempengaruhi besaran emisi CO dan CO2 yang dihasilkan oleh suatu kendaraan roda dua. Pada
model hubungan karakteristik kendaraan roda dua terhadap besaran emisi memperlihatkan bahwa
model polynomial memberikan nilai R2 terbaik diantara model lainnya.
Kata Kunci : Emisi CO dan CO2, Kendaraan Roda Dua, Kondisi Diam (Idle), Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Dr. Eng. M. Isran Ramli, ST.MT
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Univ. Hasanuddin
Jl. P. Kemerdekaan Km.10, Tamalanrea,
Makassar, 90245 Ph/Fax : 0411-587636/580505
Ir. Syafruddin Rauf, MT
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Univ. Hasanuddin
Jl. P. Kemerdekaan Km.10, Tamalanrea,
Makassar, 90245 Ph/Fax : 0411-587636/580505
xvii
ANALYSIS OF EMISSION CHARACTERISTIC CO AND CO2 ON TWO-WHEELS VEHICLES
AT ENGINEERING FACULTY THE UNIVERSITY OF HASANUDDIN
ABSTRACT
Engineering Faculty The University of Hasanuddin is one of colleges in Makassar City
which the number of academic activities continue to grow and it will be effect on potential air
pollution through anthropogenic sources as well as gas emissions from transportation sector.
The goals of this research is (1) Analyzing the operasional characteristic of two-wheels
vehicles at Engineering Faculty The University of Hasanuddin, (2) analyzing CO and CO2
emissions based on two-wheels vehicles characteristic at Engineering Faculty The University
of Hasanuddin, (3) Analyzing the characteristic correlation of model two-wheels vehicles at
Engineering Faculty The University of Hasanuddin to the magnitude CO and CO2 emissions.
This Study was conducted at Engineering Faculty Hasanuddin University during working
hours and started on 07.00 until 17.00 p.m.. As for the data required is vehicle’s characteristics
and the magnitudes of emissions. Light vehicles emissions measurement using equipment
emissions (Gas Analyzer Portable Measuring System) which connected to exhaust (muffler) on
idle condition. Data analysis using Parallax and Microsoft Office Excel. The results of this
researche showed that the vehicles is being sample of measurements as many as 310 units
based on the characteristic of each vehicles in which 48% by the age 3-5 years, 37% of vehicles
has cylinder capacity and 35% of the others vehicles is automatic machine, injection
combustion and premium fuel system. The characteristics of two-wheels vehicles (vehicle's age,
length of trip, the system burning, vehicle maintenance and capacity cylinder) affects the
magnitude of emissions of CO and CO2 produced by a two-wheeled vehicle.. On the
characteristic correlation of model two-wheels vehicles to the emount emissions of CO and
CO2 showing that polynomial models providing the best R2 value among other models.
Keywords: CO and CO2 emissions, two-wheels vehicles, idle condition, The University of
Hasanuddin
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan
meningkatnya pembangunan kota dan berdirinya pusat-pusat industri disertai
dengan meningkatnya produksi kendaraan bermotor dalam hal ini merupakan
sektor transportasi mengakibatkan kepadatan lalu lintas dan hasil sampingan dari
sektor tersebut menyebabkan faktor penyumbang yang mengakibatkan pencemaran
udara semakin meningkat.
Sektor transportasi telah dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat
berperan dalam pembangunan ekonomi secara menyeluruh. Perkembangan sektor
ini akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang
sedang berlangsung. Namun demikian, sektor ini dikenal pula sebagai salah satu
sektor yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan, terutama bagi
pencemaran udara.
Bagi Negara kita, Indonesia, masalah pencemaran udara juga menjadi
masalah yang sangat kompleks, khususnya bagi kota besar seperti Makassar.
Tingkat pencemaran udara akibat transportasi kendaraan bermotor di Indonesia
khususnya di kota besar seperti Makassar sudah mulai mengkhawatirkan. Seperti
halnya pada penelitian oleh Hickman (1999), peningkatan jumlah kendaraan di
Negara Eropa sebanding dengan peningkatan jumlah dan kondisi tersebut dapat
juga terjadi di Kota Makassar.
I-2
Banyaknya penelitian terhadap sektor transportasi yang telah dilakukan oleh
lembaga pemerintah maupun non pemerintah baik di dalam negeri maupun di luar
negeri menunjukkan bahwa sektor transportasi yang didominasi oleh kendaraan
bermotor roda dua telah memberikan kontribusi terbesar terhadap pencemaran
udara khususnya di wilayah perkotaan.
Sepeda motor adalah alat transportasi yang sudah merupakan kebutuhan
yang utama. sepeda motor seyogyanya dapat mengefisienkan waktu seseorang
dalam melakukan mobilisasi. Namun, tingkat pertumbuhan sepeda motor yang
tinggi, dapat menimbulkan dampak lingkungan yang sangat serius. Dampak
lingkungan yang ditimbulkan di antaranya kemacetan, kebisingan hingga
pencemaran atau polusi udara yang diakibatkan oleh emisi gas buang yang
dihasilkan oleh mesin sepeda motor. Saat ini emisi gas buang hasil pembakaran
mesin kendaraan bermotor merupakan faktor penyebab polusi yang paling
dominan.
Salah satu upaya yang telah dan sedang dilakukan adalah menganalisis
karakteristik emisi kendaraan bermotor yang bertujuan untuk mengontrol dan
mengurangi besaran emisi yang dihasilkan oleh sektor transportasi yakni
dilakukannya upaya-upaya pengendalian dan monitoring lalu lintas di jalan. Salah
satu kegiatan dilakukan oleh pemerintah diberbagai kota di negara berkembang
termasuk di Indonesia adalah adanya program Inspeksi dan Monitoring (I/M) untuk
mengendalikan polusi udara dari sumber kendaraan bermotor (Simamora, 2006).
Selanjutnya dalam penelitian terdahulu Aly, S.H., dkk. (2014) & IVE Model
(2004) mengemukakan bahwa untuk menentukan tipe kendaraan ada beberapa
I-3
bagian antara lain jenis mesin, tipe exhaust, ukuran mesin dan umur kendaraan.
Sedangkan Arafah, M., dkk. (2015) mengemukakan bahwa karakteristik-
karakteristik sepeda motor dapat dibagi menjadi tiga meliputi jenis mesin, kapasitas
mesin, panjang perjalanan dan umur kendaraan. Selain itu, Aly, S.H., dkk. (2014)
menjelaskan bahwa umur kendaraan menjadi salah satu faktor indikasi utama yang
berpengaruh terhadap tingkat besaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar.
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin merupakan salah satu fakultas dari
14 fakultas yang ada di Universitas Hasanuddin yang terletak di jalan poros malino
km 14,5 Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan terletak pada koordinat
5°13'52" lintang utara dan 119°30'8" bujur timur. Luas wilayah Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin adalah ±7 ha dan jumlah mahasiswa ±4500.
Berdasarkan besarnya jumlah mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin yang sebagian besar menggunakan sepeda motor sebagai alat
transportasi utama tidak dipungkiri bahwa jumlah emisi gas buang sepeda motor di
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sangat besar. Bila ditinjau dari sudut
pandang lingkungan, berbagai merek kendaraan, variasi sistem pembakaran, jenis
bahan bakar, kapasitas silinder, sistem pembakaran dan usia kendaraan bermotor
roda dua yang digunakan baik oleh mahasiswa, staf dan dosen akan menentukan
jenis dan konsentrasi emisi gas buang yang ada di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.
Kondisi di atas tentu saja sangat mengkhawatirkan, karena emisi gas buang
khususnya emisi CO dan CO2 yang dihasilkan akan terus mengalami peningkatan
I-4
seiring dengan laju pertumbuhan jumlah mahasiswa dan sepeda motor di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
Emisi gas buang CO dan CO2 merupakan senyawa yang berbahaya yang
berasal dari kendaraan roda dua. Gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi)
dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan dapat menimbulkan kematian dan
gas CO2 di udara jika terus meningkat dan melebihi batas toleransi yaitu melebihi
0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan menjadi oksigen, maka dapat
menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang efeknya akan meningkatkan
pemanasan global suhu bumi (global warming).
Mengacu pada permasalahan diatas maka peneliti sebagai Mahasiswa
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Hasanuddin melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Karakteristik Emisi CO dan CO2 Kendaraan Roda Dua
di Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah:
1. Bagaimana karakteristik operasional sepeda motor yang terdapat di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin ?
2. Bagaimana besaran konsentrasi emisi CO dan CO2 sepeda motor di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin ?
3. Bagaimana model hubungan karakteristik sepeda motor terhadap emisi CO
dan CO2 yang di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin ?
I-5
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis karakteristik operasional sepeda motor di Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
2. Menganalisis besaran emisi sepeda motor CO dan CO2 di Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
3. Menganalisis model hubungan karakteristik sepeda motor terhadap emisi
CO dan CO2 di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian dapat terarah sesuai yang diharapkan, maka batasan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Studi penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
2. Kendaraan bermotor yang akan diteliti adalah sepeda motor.
3. Parameter yang digunakan adalah konsentrasi emisi gas buang CO dan CO2.
4. Alat yang digunakan adalah Gas Analyzer Portable Measurement System.
5. Pemodelan menggunakan persamaan regresi dengan bantuan Microsoft
Office Excel 2013.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
I-6
1.5.1 Bagi Akademik
Penelitian ini menganalisis teori-teori tentang karakteristik emisi
sepeda motor di Fakultas Teknik Univeritas Hasanuddin, sehingga dapat
diketahui jumlah emisi kendaraan bermotor roda dua yang ada di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin. Selain itu, penelitian ini sebagai salah
satu penunjang untuk menyelesaikan tugas akhir, sehingga dengan
melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang
berkepentingan dapat lebih memahaminya.
1.5.2 Bagi Program Studi Teknik Lingkungan
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang riset
kualitas udara khususnya karakteristik emisi sepeda motor.
1.5.3 Bagi Pemerintah
Penelitian ini memfokuskan pada kendaraan bermotor roda dua yang
ada di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sebagai objek penelitian,
sehingga diharapkan para pengambil kebijakan dalam struktur
pemerintahan Kota Makassar maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai
pertimbangan untuk meningkatkan sistem pengelolaan lingkungan yang
ada di Kota Makassar khususnya pada bidang transportasi.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
I-7
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan
meliputi latar belakang masalah yang mendasari pengangkatan tema
Tugas Akhir, identifikasi permasalahan yang hendak dipecahkan oleh
penulis, maksud dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, batasan
masalah untuk mempersempit ruang lingkup, manfaat penelitian yang
diharapkan, serta sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam
tugas akhir ini sehingga bisa dipahami secara sistematis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan laporan Tugas Akhir agar dapat memberikan gambaran
model dan metode analisis yang akan digunakan dalam menganalisis
masalah. Tinjauan pustaka dilakukan pada buku-buku literature, jurnal,
internet, dan berbagai sumber lain yang dapat mendukung penyusunan
laporan Tugas Akhir
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan metode pelaksanaan penelitian yang berisi tentang
bagan alir metode penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel,
waktu dan tempat penelitian, peralatan penelitian, teknik pengumpulan
data, metode penyajian data dan analisis data, serta gambaran umum
lokasi penelitian.
I-8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil dari penelitian dan menganalisis
permasalahan, evaluasi, serta perhitungan terhadap masalah penelitian
mengenai karakteristik emisi kendaraan bermotor roda dua di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari kesimpulan hasil analisis dari pembahasan yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya. Terdapat juga saran yang
direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan
hasil penelitian di lapangan.
II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran Udara menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara
ambien oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah
ditetapkan.
Pencemaran udara menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara adalah masuknya atau
dimasukkanya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh
kegiatan manusia, mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran
Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi
kesehatan manusia.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat
asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah
II-2
tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan mengganggu
kehidupan manusia, hewan dan binatang (Wardhana, 2004).
Menurut Mukono (2003), yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah
bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara
normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia
(atau dapat dihitung dan diukur) serta memberikan efek pada manusia, binatang,
vegetasi dan material.
2.2 Sumber Bahan Pencemar Udara
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara, sumber pencemar udara
adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke
udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami (natural)
dan kegiatan antropogenik. Contoh sumber alami adalah akibat letusan gunung
berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan dan lain
sebagainya. Pencemaran udara akibat aktivitas manusia (kegiatan antropogenik),
secara kuantitatif sering lebih besar. Untuk kategori ini sumber-sumber pencemaran
dibagi dalam pencemaran akibat aktivitas transportasi, industri, dari persampahan,
baik akibat dekomposisi ataupun pembakaran, dan rumah tangga. (Soedomo, 2001)
Pencemaran udara akibat kegiatan transportasi yang sangat penting adalah
akibat kendaraan bermotor di darat. Kendaraan bermotor merupakan sumber
pencemaran udara yaitu dengan dihasilkannya gas CO, NOx, hidrokarbon, SO2 dan
tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah yang ditambahkan ke dalam
II-3
bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna mencegah
terjadinya letupan pada mesin. Parameter-parameter penting akibat aktivitas ini
adalah CO, partikulat, NOx, HC, Pb, dan Sox. (Soedomo, 2001)
2.3 Jenis Bahan Pencemar Udara
Ada beberapa jenis pencemaran udara, yaitu (Sunu, 2001):
a. Berdasarkan bentuk
1) Gas, adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena
dipanaskan atau menguap sendiri. Contohnya: CO2, CO, SOx, NOx.
2) Partikel, adalah suatu bentuk pencemaran udara yang berasal dari
zarah-zarah kecil yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan, cairan,
maupun padatan dan cairan secara bersama-sama. Contohnya: debu,
asap, kabut, dan lain-lain.
b. Berdasarkan tempat
1) Pencemaran udara dalam ruang (indoor air pollution) yang disebut juga
udara tidak bebas seperti di rumah, pabrik, bioskop, sekolah, rumah
sakit, dan bangunan lainnya. Biasanya zat pencemarnya adalah asap
rokok, asap yang terjadi di dapur tradisional ketika memasak, dan lain-
lain.
2) Pencemaran udara luar ruang (outdoor air pollution) yang disebut juga
udara bebas seperti asap asap dari industri maupun kendaraan bermotor.
c. Berdasarkan gangguan atau efeknya terhadap kesehatan
1) Irritansia, adalah zat pencemar yang dapat menimbulkan iritasi jaringan
tubuh, seperti SO2, Ozon, dan Nitrogen Oksida.
II-4
2) Aspeksia, adalah keadaan dimana darah kekurangan oksigen dan tidak
mampu melepas CO2. Gas penyebab tersebut seperti CO, H2S, NH3, dan
CH4.
3) Anestesia, adalah zat yang mempunyai efek membius dan biasanya
merupakan pencemaran udara dalam ruang. Contohnya; Formaldehide
dan Alkohol.
4) Toksis, adalah zat pencemar yang menyebabkan keracunan. Zat
penyebabnya seperti Timbal, Cadmium, Fluor, dan Insektisida.
d. Berdasarkan susunan kimia
1) Anorganik, adalah zat pencemar yang tidak mengandung karbon seperti
asbestos, ammonia, asam sulfat, dan lain-lain.
2) Organik, adalah zat pencemar yang mengandung karbon seperti
pestisida, herbisida, beberapa jenis alkohol, dan lain-lain.
e. Berdasarkan asalnya
1) Primer, adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara
yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan.
Contohnya: CO2, yang meningkat diatas konsentrasi normal.
2) Skunder, adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksi
antara zat polutan primer dengan komponen alamiah. Contohnya:
Peroxy Acetil Nitrat (PAN).
II-5
2.4 Komponen Pencemar Udara dan Dampak Dari Sepeda Motor
Gas buang dari mesin dibuang ke udara melalui pipa gas buang atau knalpot,
jenis zat-zat yang terkandung dalam buangan mesin dapat di jelaskan sebagai
berikut:
2.4.1 Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berbau, tidak berasa dan juga
tidak berwarna. Oleh karena itu lingkungan yang telah tercemar oleh gas CO tidak
dapat dilihat oleh mata. Di daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat
konsentrasi gas CO berkisar antara 10–15 ppm. Gas CO dalam jumlah banyak
(konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan dapat
menimbulkan kematian (Wardhana,2004).
CO yang terdapat di alam terbentuk melalui salah satu reaksi berikut:
1) Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang
mengandung karbon.
2) Reaksi antara CO2 dengan komponen yang mengandung karbon pada
suhu tinggi.
3) Penguraian CO2 menjadi CO dan O.
Berbagai proses geofisika dan biologis diketahui dapat memproduksi CO,
misalnya aktivitas vulkanik, pancaran listrik dari kilat, emisi gas alami, dan lain-
lain. Sumber CO lainnya yaitu dari proses pembakaran dan industri (Fardiaz, 1992).
Karbon Monoksida secara praktis diproduksi oleh proses-proses yang
artifisial dan 80% diduga berasal dari asap kendaraan bermotor. Konsenrasi CO di
udara perkotaan menunjukkan korelasi yang positif dengan kepadatan lalu lintas,
II-6
dan korelasi yang negatif dengan kecepatan angin. Efeknya terhadap kesehatan
disebabkan karena CO dapat menggeser oksigen yang terkait pada Hemoglobin
(Hb) dan mengikat Hb menjadi karbon monoksida hemoglobin (COHb) (Soemirat,
2009).
Pengaruh karbon Monoksida ternyata (CO) terhadap tubuh manusia ternyata
tidak sama untuk manusia satu dengan manusi lainnya. Daya tahan tubuh ikut
menentukan toleransi tubuh terhadap pengaruh adanya karbon monoksida.
Keracunan gas karbon monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan,
berupa musing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa
menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan sistem kardiovaskuler, serangan
jantung sampai pada kematian (Wardhana, 2004).
2.4.2 Karbon Dioksida
CO2 (karbon dioksida) adalah hasil pembakaran (oksidasi) yang sempurna.
Prinsip dasar terjadinya pembakaran ideal adalah CH + O2 = CO2 + H2O + panas.
Pada kondisi mesin normal akan dihasilkan CO2 minimal 12 % volume, jadi
semakin besar kandungan zat CO2, di ikuti meningkatnya kandungan H2O (air)
berarti pembakaran dalam mesin semakin baik atau kinerja mesin semakin optimal.
Gas karbon dioksida (CO2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri,
pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor,
mobil, serta kereta api. Hasil pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2,
sehingga udara tercemar. Apabila kadar CO2 di udara terus meningkat dan melebihi
batas toleransi yaitu melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan
menjadi oksigen, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang
II-7
efeknya akan meningkatkan pemanasan global suhu bumi (global warming). Hal
tersebut terjadi karena sebagian sinar matahari yang masuk ke bumi dipantulkan ke
luar angkasa. Karena tertahan oleh adanya rumah kaca, maka sinar tersebut tetap
berada di permukaan bumi dan akan meningkatkan suhu bumi (pemanasan global).
Pemanasan global ini dapat mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat yang
mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es di daerah kutub. Gas
karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah, kebakaran hutan,
dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek dari gas rumah kaca juga dipicu oleh
hasil pembakaran fosil (batu bara dan minyak bumi) yang berupa hasil buangan
bentuk CO2 dan sulfur belerang.
2.4.3 Nitrogen Oksida
Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam, yaitu gas nitrogen monoksida
(NO) dan gas nitogen dioksida (NO2). Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen
oksida tidak hanya berbahaya bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya
bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NOx pada tanaman antara lain timulnya
bintik-bintik pada permukaan daun. (Wardhana, 2004).
Nitrogen dioksida (NO2) berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam.
Reaksi pembentukan NO2 dari NO dan O2 terjadi dalam jumlah relatif kecil,
meskipun dengan adanya udara berlebih. Kecepatan reaksi ini dipengaruhi oleh
suhu dan konsentrasi NO. Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan reaksi
pembentukan NO2 akan berjalan lebih lambat. Selain itu, kecepatan reaksi
pembentukan NO2 juga dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan kuadrat dari
konsentrasi NO. Hal ini berarti jika konsentrasi NO bertambah menjadi dua kalinya,
II-8
maka kecepatan reaksi akan naik empat kali. Namun, jika konsentrasi NO
berkurang setengah, maka kecepatan reaksi akan turun menjadi seperempat
(Fardiaz, 1992).
Selain itu, kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari
tergantung dari intensitas sinar matahari dan aktivitas kendaraan bermotor. Dari
perhitungan kecepatan emisi NOx diketahui bahwa waktu tinggal rata-rata NO2 di
atmosfer kira-kira 3 hari, sedangkan waktu tinggal NO adalah 4 hari dan gas ini
bersifat akumulasi di udara yang bila tercampur dengan air akan menyebabkan
terjadinya hujan asam (Sugiarta, 2008).
Nitrogen monoksida (NO) tidak berwarna, tidak berbau, tidak terbakar, dan
sedikit larut di dalam air (Sunu, 2001). NO terdapat di udara dalam jumlah lebih
besar daripada NO2. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antara nitrogen
dan oksigen di udara sehingga membentuk NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan
lebih banyak oksigen membentuk NO2 (Depkes, 2005).
Kendaraan bermotor memproduksi nitrogen oksida dalam bentuk NO
sebanyak 98%. Di dalam udara NO ini akan berubah menjadi NO2. NO2 adalah gas
yang toksis bagi manusia. Efek yang terjadi tergantung pada dosis serta lamanya
paparan yang diterima seseorang. Konsentrasi NO2 yang berkisar antara 50-100
ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru bila orang terpapar selama
beberapa menit saja (Soemirat, 2009).
2.4.4 Belerang Oksida (SOx)
Belerang oksida (SOx) terdiri atas gas SO2 dan SO3. Pencemaran SO2 di
udara terutama berasal dari pemakaian yang digunakan pada kegiatan industri,
II-9
transportasi dan lain sebagainya. SO2 dikenal sebagai gas yang tidak berwarna
brsifat iritan kuat bagi kulit dan selaput lendir, pada konsentrasi 6-12 ppm. SO2
mudah diserap oleh selaput lendir saluran pernapasan bagian atas (tidak ebih dalam
daripada larynx). Selain pengaruhnya terhadap kesehatan, sulfur dioksida juga
berpengaruh terhadap tanaman dan hewan. Pengaruh SO2 terhadap hewan sangat
menyerupai efek SO2 terhadap tumbuhan tampak terutama pada daun yang menjadi
putih atau terjadi nekrosis. Daun yang hijau dapat berubah menjadi kuning, ataupun
bercak-bercak putih (Soemirat, 2009).
Menurut Mukono (2008), efek SO2 terhadap kesehatan dan lingkungan
yaitu:
1. Terhadap Alat Pernapasan
Iritasi terhadap selaput lendir saluran pernapasan pdan pada kadar 8-
12 ppm dapat menyebabkan batuk dan kesukaran bernafas. Pada paparan
kronis terhadap saluran pernapasan dapat menyebabkan terjadinya
bronchitis, chronic obstructive disese (COPD) dan edema paru.
2. Terhadap Mata
Iritasi pada mata bisa menyebabkan keluarya air mata dan mata
menjadi merah dan terasa pedas.
2.4.5 Hidrokarbon
Hidrokarbon atau sering disingkat HC adalah pencemar udara yang berupa
gas, cairan maupun padatan. Keberadaan hidrokarbon sebagai bahan pencemar di
udara dapat berupa gas apabila termasuk suku rendah, ataupun berupa cairan
II-10
apabila termasuk suku sedang, atau berupa padatan apabila hidrokarbon termasuk
suku tinggi (Wardhana, 2004).
Hidrokarbon dapat berasal dari prose alamiah dan buatan manusia. Secara
alamiah hidrokarbon diproduksi oleh tanaman, dekomposisi zat organik, sumber
alamiah bagi hidrokarbon adalah sumur-sumur minyak dan gas bumi. Sumber
buatan utama hidrokarbon adalah asap kendaraaan bermotor. Hidrokarbon total
yang ada di dalam atmosfir menunjukkan korelasi yang positif dangan kepadatan
lalu-lintas. Kebanyakan hirokarbon yang didapat adalah gas metan. Selain itu,
didapat 10 senyawa hidrokarbon lainnya, dalam jumlah yang cukup banyak.
Dengan demikian kewaspadaan tehadap hidrokarbon di dalam udara mengalami
reaksi-reaksi fotokimia, dapat berubah menjadi zat-zat yang lebih berbahaya
daripada asalnya. Misalnya, terbentuknya peroxy asetil nitrat (PAN), keton,
aldehida (Soemirat, 2009).
Sumber HC dapat pula berasal dari saran transportasi. Kondisi mesin yang
kurang baik akan menghasilkan hidrokarbon. Pada umumnya pada pagi hari kadar
hidrokarbon di udara tinggi, namun pada siang hari menurun. Sore hari kadar
hidrokarbon meningkat lagi dan kemudian menurun lagi pada malam hari (Depkes,
2005)
2.4.6 Partikel
Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan
bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau
sempit sebagai bhan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun, dalam
II-11
pengertian lebih luas, partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari
bentuk yang sederhana sampai bentuk yang rumit dan kompleks (Wardhana, 2004).
Pengaruh partikel (partikulat) debu bentuk padat maupun cair yang berada
di udara sangat tergantung pada ukurannya. Ukuran partikulat debu yang berbahaya
bagi kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron.
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan yang dapat
langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan
berarti bahwa ukuran partikel yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya,
karena partikel yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas
dan menyebabkan iritasi (Depkes,2005).
Berbagai proses alami yang menyebabkan penyebaran partikel di atmosfer,
misalnya letusan vulkano dan hembusan debu serta tanah oleh angin. Aktivitas
manusia juga berperan dalam penyebaran partikel, misalnya dalam bentuk
partikelpartikel debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari proses
peleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu
arang. Sumber partikel yang utama adalah dari pembakaran bahan bakar dari
sumbernya diikuti oleh proses-proses industri (Fardiaz, 1992).
2.5 Kendaraan Bermotor Roda Dua (Sepeda Motor)
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang kendaraan
yang dimaksud dengan kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di
atas rel.
II-12
Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua. Dalam hal
jangkauan, sepeda motor jauh lebih besar dibandingkan sepeda, tetapi kapasitasnya
masih lebih kecil dari mobil. Karakteristik kendaraan roda dua dapat dibagi menjadi
5 (lima) diantaranya kapasitas silinder, umur kendaraan panjang perjalanan, jenis
mesin, sistem pembakaran, dan perawatan kendaraan.
2.5.1 Kapasitas Silinder
Pada dasarnya sepeda motor yang beredar di Indonesia memiliki kapasitas
cylinder dengan berbagai macam ukuran. Kapasitas mesin adalah volume dari
semua piston di dalam silinder mesin pembakaran dalam, yang diukur dari satu
pergerakan maksimum dari atas ke bawah. Biasanya dinyatakan dengan
menggunakan satuan sentimeter kubik (cc), liter (l), atau inchi kubik (CID) di pasar
Amerika Utara. Kapasitas mesin tidak termasuk dengan total volume dari ruang
pembakaran. Masing-masing mesin mempunyai kapasitas yang berbeda, hal ini
disebabkan mesin mempunyai prinsip kerja dan jenis yang berbeda.
Untuk kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas silinder kecil seperti
100 cc, 110 cc, 125 cc, dan sepeda motor dengan kapasitas silinder besar seperti
150 cc, 250 cc.
Kapasitas mesin kendaraan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, semakin
besar kapasitas mesin, semakin besar pula bahan bakar yang dibutuhkan oleh
kendaraan tersebut. Perbedaan kapasitas silinder mempengaruhi konsentrasi emisi
gas buangnya. Mesin kendaraan dengan kapasitas silinder lebih besar akan
mengeluarkan zat pencemar yang lebih besar. Hasil penelitian Bachtiar (2011)
menyatakan bahwa kapasitas silinder mempengaruhi besaran emisi pada kendaraan
II-13
kendaraan bermotor. Jika ukuran kapasitas silinder meningkat, terjadi peningkatan
konsentrasi emisi gas buang.
2.5.2 Sistem Pembakaran
Berdasarkan sistem pembakarannya, kendaraan bermotor roda dua
dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Kendaraan dengan tipe mesin Carburator
b. Kendaraan dengan tipe mesin Fuel Injection
Teknologi Fuel Injection masuk ke Indonesia pada awal tahun 2000. Pada
tahun-tahun selanjutnya, produsen kendaraan mayoritas tidak lagi menggunakan
carburator dan beralih ke mesin Fuel Injection. Beberapa keunggulan kendaraan
dengan teknologi mesin Fuel Injection adalah kendaraan tersebut lebih ramah
lingkungan dan hemat bahan bakar. Hasil penelitian Bachtiar (2011) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa sistem Fuel Injection menghasilkan emisi yang
lebih baik daripada sistem karburator.
2.5.3 Umur Kendaraan
Karakteristik umur kendaraan diperoleh bedasarkan komposisi karakteristik
kendaraan yang terdiri dari jenis mesin, tipe gas buang ukuran mesin dan umur
kendaraan maka setelah diperoleh data karakteristik kendaraan bermotor tersebut
kemudian dibedakan atau dikelompokkan berdasarkan data surat-surat kendaraan
untuk mengetahui usia atau umur kendaraan tersebut. Dalam komposisi
karakteristik kendaraan umur kendaraan terbagi dalam 5 kelompok berdasarkan
perhitungan statistika yaitu 0-2 tahun, 3-5 tahun, 6-8 tahun, 9-11 tahun dan 12-45
tahun.
II-14
Umur kendaraan berpengaruh terhadap konsentrasi emisi CO yang
dihasilkan sepeda motor. Semakin tua umur mesin sepeda motor maka konsentrasi
emisi CO yang dihasilkan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh komponen-
komponen mesin (yang berperan penting dalam proses pembakaran) telah banyak
mengalami proses keausan selain itu, banyak kotoran-kotoran yang menempel di
saringan udara (Lupita, 2013). Hasil penelitian Rindani (2011) juga menyatakan
bahwa umur mesin kendaraan akan mempengaruhi emisi gas buang yang
dihasilkan.
2.5.4 Panjang Perjalanan
Panjang perjalanan adalah angka kilometer yang telah dilalui oleh
kendaraan bermotor yang ditunjukkan pada odometer. Jarak tempuh biasanya
dikaitkan dengan umur mesin, sebab pada umumnya umur mesin yang sudah cukup
lama memiliki angka jarak tempuh yang tinggi. Hal tersebut akan berdampak pada
besarnya emisi CO dan CO2 yang dihasilkan. (Wayunadjati, 2011)
Konsentrasi emisi karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) akan
meningkat seiring dengan bertambahnya panjang perjalanan kendaraan sepeda
motor. (Lupita, 2013)
2.5.5 Jenis Mesin
Adapun jenis-jenis sepeda motor, antara lain : (Fadly, 2011)
a. Sport Bike
Sepeda motor jenis ini lebih mengutamakan performa daripada
kenyamanan. Ciri ciri motor ini adalah :
- Memiliki riding position membungkuk.
II-15
- Memiliki jok belakang bertingkat bahkan yang single seater.
- Menggunakan fairing.
- Suspensi belakangnya menganut sistem monoshock.
Motor ini digunakan untuk balapan di jalan beraspal (sirkuit). Karena
jarak bodi motor dan tanah lumayan rendah. Hal ini untuk menjaga
aerodinamis motor agar motor bisa melaju kencang tanpa hambatan dari
bodi.
Gambar 2.1 Sepeda Motor Jenis Sport Bike
b. Road Bike Sport
Sepeda motor jenis ini digunakan di jalan beraspal, namun tidak
digunakan untuk ajang balapan. Motor jenis ini digunakan untuk sehari-
hari. Motor jenis ini mempunyai jarak bodi dan tanah yang lebih tinggi
dibandingkan Sport Bike. Motor jenis ini juga bisa digunakan di medan
berbatu, walaupun penggunaannya terbatas, dibandingkan dengan
motor jenis Offroad Bike.
II-16
Gambar 2.2 Sepeda Motor Jenis Road Bike Sport
c. Cruiser Bike
Sepeda motor jenis ini umumnya bergaya Chopper. Karena ciri ciri
motor jenis ini adalah Retro Classic, memiliki torsi mesin yang besar
dan mempunyai kemampuan menarik beban besar. Biasanya motor jenis
ini identik dengan mesin 2 silinder, riding position yang santai dan
bergaya Chopper. Contoh motor ini adalah produk pabrikan Harley
Davidson.
Gambar 2.3 Sepeda Motor Jenis Cruiser Bike
d. Offroad Bike
Jenis sepeda motor yang dikhususkan untuk melibas medan berat.
Misalnya medan berbatu dan berlumpur. Motor jenis ini mempunyai ciri
kontur ban kasar, menyerupai pacul atau tahu. Motor jenis ini
II-17
mempunyai torsi besar dan tahan banting. Jarak bodi dan tanah relatif
tinggi. Motor jenis ini tidak mengejar top speed, namun akselerasi.
Motor jenis ini memiliki jenis suspensi yang lebih daripada motor lain
karena penggunaannya di medan berat.
Gambar 2.4 Sepeda Motor Jenis Offroad Bike
e. All Terrain Bike
Sepeda motor jenis ini hampir sama dengan Offroad bike, namun motor
jenis ini mempunyai 4 roda. Motor jenis ini digunakan untuk segala
medan yang lebih ekstrim. Sesuai dengan namanya, motor ini juga
mempunyai torsi besar namun low di top speednya. Motor jenis ini juga
disebut dengan All Terrain Vehicle, atau kendaraan segala medan.
Gambar 2.5 Sepeda Motor Jenis All Terrain Bike
II-18
f. Snow Bike
Jenis motor ini khusus digunakan untuk medan bersalju. Di negara kita,
motor jenis ini tidak dijual. Karena negara kita beriklim tropis. Motor
jenis ini tidak menggunakan roda, melainkan menggunakan sistem
caterpillar. Sistem yang digunakan untuk Tank. Sedangkan untuk
kemudi, menggunakan dua bilah besi agar bisa meluncur di atas salju.
Gambar 2.6 Sepeda Motor Jenis Snow Bike
g. Moped
Sepeda motor jenis inilah yang merajai jalanan di negara kita. Motor
jenis ini lebih dikenal dengan istilah motor bebek. Motor moped
memang sangat kondang di Asia. Motor jenis ini memang khusus
digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Motor ini biasanya ber-cc kecil,
karena penggunaannya.
Gambar 2.7 Sepeda Motor Jenis Moped
II-19
h. Skuter
Motor jenis ini mempunyai ciri khas yaitu adanya ruang kosong diantara
kemudi dan pengendara. Pabrikan pelopor pembuat skuter ialah Piaggio.
Pabrikan asal Italia ini sukses dengan varian Vespanya. Sehingga
sampai saat ini skuter selalu identik dengan Vespa Piaggio. Motor jenis
ini sangat cocok untuk pengendara wanita. Saat ini skuter banyak yang
menggunakan tranmisi otomatis. Contohnya Yamaha mio dan Honda
Vario.
Gambar 2.8 Sepeda Motor Jenis Skuter
2.5.6 Perawatan Sepeda Motor
Kadar gas berbahaya CO dan CO2 pada gas buang kendaraan bermotor bisa
ditekan sekecil mungkin dengan perawatan yang baik terhadap mesin kendaraan
tersebut. Namun demikian tidak semua pemilik kendaraan bermotor memiliki
kesadaran yang tinggi, disamping enggan untuk mengeluarkan biaya perawatan
yang mahal. Karburator yang tidak terawat, tidak dapat mencampur bahan bakar
dengan udara dengan baik, sehingga pembakaran yang terjadi tidak sempurna.
Perawatan yang dilakukan terhadap mesin kendaraan berpengaruh terhadap emisi
II-20
yang dihasilkan. Semakin rutin sepeda motor melakukan servis maka emisi CO,
HC, dan NOx yang dihasilkan semakin kecil (Dalam Jurnal Cyndia Putri Lupita,
2013).
Kendaraan tahun rendah (kendaraan tua) sebagian besar mencemari
lingkungan artinya emisi gas buang yang dihasilkan sudah melebihi ambang batas
yang ditetapkan, meskipun demikian ada juga kendaraan bertahun rendah yang
ramah lingkungan. Tetapi, bukan berarti kendaraan yang bertahun tinggi
(kendaraan baru) tidak mencemari lingkungan. Hal ini bisa terjadi karena
pemakaian yang berlebihan sehingga perawatan terhadap kendaraan bermotorpun
kurang diperhatikan dan tidak dilakukan perawatan secara teratur. Dengan
demikian perawatan kendaraan ikut menetukan besarnya emisi gas buang
kendaraan (Kusumawati, 2013).
Pada penelitian ini perawatan kendaraan sepeda motor dibagi 2 kategori
yaitu perawatan ringan dan perawatan berat dan masing-masing dari kedua
perawatan tersebut dibagi menjadi 5 (lima) klasifikasi. Pembagian klasifikasi
pengukuran ini mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang telah
dilakukan oleh Lupita (2013) tentang Analisis Pengaruh Umur Mesin, Periode
Servis, dan Jarak Tempuh Terhadap Konsentrasi Emisi CO, NOx, HC dan CO2
pada Sepeda Motor dengan membagi periode servis kedalam tiga kategori, yaitu
servis secara rutin, agak rutin dan tidak rutin dengan menghubungkan kategori
perawatan tersebut dengan rentang waktu dan juga panjang perjalanan. Pada Tabel
2.2 merupakan klasifikasi perawatan ringan kendaraan sepeda motor dan tabel 2.3
II-21
merupakan klasifikasi perawatan berat kendaraan sepeda motor yang digunakan
pada penelitian ini.
Tabel 2.1 Klasifikasi perawatan ringan sepeda motor
Kategori
Perawatan Rentang Waktu
Panjang Perjalanan
(km)
Sering 1 - < 3 bulan 1000 - < 3000
Selalu 3 - < 4 bulan 3000 - < 4000
Kadang-kadang 4 - < 6 bulan 4000 - < 5000
Jarang 6 - < 8 bulan 5000 - < 6000
Tidak Pernah - -
Tabel 2.2 Kalisifikasi perawatan berat sepeda motor
Kategori
Perawatan Rentang Waktu
Panjang Perjalanan
(km)
Sering 1 - < 3 bulan 6000 - < 8000
Selalu 3 - < 4 bulan 8000 - < 9000
Kadang-kadang 4 - < 6 bulan 9000 - < 10000
Jarang 6 - < 8 bulan 10000 - < 11000
Tidak Pernah - -
2.6 Emisi Kendaraan Bermotor
2.6.1 Pengertian Emisi Kendaraan Bermotor
Menurut PP No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
yang dimaksud dengan emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang
dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara
ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur
pencemar.
Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan
emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak
maupun sumber tidak bergerak spesifik.
II-22
Pengertian uji emisi kendaraan bermotor berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Lama adalah uji emisi gas buang yang wajib dilakukan untuk
kendaraan bermotor secara berkala. Di dalam peraturan tersebut juga dijelaskan
bahwa pelaksanaan uji emisi di suatu daerah dievaluasi oleh Bupati atau Walikota
minimal 6 bulan sekali.
2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Emisi
Faktor penting yang menyebabkan dominannya pengaruh sektor
transportasi dalam hal ini kendaraan bermotor roda dua terhadap pencemaran udara
di perkotaan Indonesia antara lain meliputi : (Soedomo, 2001)
1) Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat (eksponensial)
2) Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah kendaraaan
yang ada
3) Pola lalu lintas perkotaan yang berorientasi memusat, akibat terpusatnya
kegiatan-kegiatan perekonomian dan perkantoran di pusat kota
4) Masalah turunan akibat pelaksanaan kebijakan pengembangan kota yang
ada, misalnya daerah pemukiman penduduk yang semakin menjauhi
pusat kota
5) Kesamaan waktu aliran lalu lintas
6) Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor
7) Faktor perawatan kendaraan
8) Jenis bahan bakar yang digunakan
9) Jenis permukaan jalan
II-23
10) Siklus dan pola pengemudi (driving pattern)
Cara mengemudi dan merawat kendaraan bermotor memiliki dampak
langsung terhadap konsumsi bahan bakar dan selanjutnya berpengaruh terhadap
emisi karbon yang dihasilkannya. Metode kunci untuk meningkatkan efisiensi
bahan bakar terkait dengan cara/perilaku mengemudi (kecepatan, pengereman,
akselerasi, mesin, kapasitas angkut dan start dingin) dan kondisi kendaraan
(perawatan mesin, ban, oli, filter udara serta usia kendaraan bermotor (GTZ,2007).
Kendaraan dengan tahun pembuatan yang lebih lama akan mengeluarkan
emisi yang lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan baru. Demikian juga
kendaraan dengan bahan bakar bensin akan mengeluarkan jenis emisi yang berbeda
dengan kendaraan berbahan bakar solar (Morlok, 1991).
Dengan tidak efisiennya mesin, emisi pun meningkat sehingga polusi
semakin bertambah. Lalu apabila sebaliknya (mesin kompresi tinggi diisi dengan
bensin oktan rendah), ledakan akan terjadi beruntun pada ruang pembakaran yang
semestinya hanya boleh terjadi satu ledakan. Hal ini terjadi karena bensin beroktan
rendah lebih cepat terbakar sehingga terjadi ledakan beruntun pada ruang
pembakaran mesin kompresi tinggi. Dengan adanya ledakan tersebut, mesin
menjadi rusak dan emisi menjadi naik dan polusi pun bertambah.
2.6.3 Dampak Emisi Kendaraan Bermotor
Berdasarkan sifat kimia dan perilakunya di lingkungan, dampak bahan
pencemar yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor digolongkan
sebagai berikut :
II-24
1. Bahan-bahan pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan.
Yang termasuk dalam golongan ini adalah oksida sulfur, partikulat,
oksida nitrogen, ozon dan oksida lainnya.
2. Bahan-bahan pencemar yang menimbulkan pengaruh racun sistemik,
seperti hidrokarbon monoksida dan timbel/timah hitam.
3. Bahan-bahan pencemar yang dicurigai menimbulkan kanker seperti
hidrokarbon.
4. Kondisi yang mengganggu kenyamanan seperti kebisingan, debu
jalanan, dll (Tugaswati, 2008).
Emisi kendaraan bermotor diyakini mengakibatkan atau mempunyai
kontribusi yang cukup luas terhadap gangguan kesehatan masyarakat. Gangguan
yang lazim dikenal akibat emisi kendaraan bermotor ini antara lain : gangguan
saluran pernafasan, sakit kepala, iritasi mata, mendorong terjadinya serangan asma,
penyakit jantung dan penurunan kualitas intelegensia pada anak-anak. Beberapa
penelitian terakhir bahkan menemukan bahwa ternyata emisi kendaraan bermotor
juga menyebabkan kanker (Tanan, 2011).
2.6.4 Manfaat Uji Emisi
Melakukan uji emisi pada kendaraan mempunyai beberapa manfaat, baik
bagi pemilik kendaraan dan lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa
keuntungan uji emisi :
1. Mendapat kepastian akan kinerja mesin dalam kondisi prima dan siap
diandalkan
2. Menjaga korosi mesin akibat pembakaran tidak sempurna
II-25
3. Dapat melakukan setting pencampuran antara udara dan bahan bakar
dengan tepat
4. Irit bahan bakar
5. Tenaga mesin lebih optimal
6. Menurunkan emisi gas buang sehingga tidak merugikan kesehatan
orang lain.
2.7 Uji Emisi Kendaraan Bermotor
2.7.1 Kriteria Kendaraan Wajib Uji
Uji emisi kendaraan bermotor ini bersifat wajib. Hal ini ditegaskan dalam
UU nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 13 ayat (1)
yang berbunyi: “Setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan,
dan kendaraan khusus yang dioperasikan di jalan wajib diuji” dan ayat (2) yang
berbunyi: ”Pengujian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi uji tipe
dan/atau uji berkala“. Kewajiban ini juga ditegaskan pasal 50 ayat (1) yang
berbunyi: “Untuk mencegah pencemaran udara dan kebisingan suara kendaraan
bermotor yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup, setiap kendaraan
bermotor wajib memenuhi persyaratan ambang batas emisi gas buang dan tingkat
kebisingan”. Kewajiban tersebut harus dilakukan oleh setiap pemilik, pengusaha
angkutan umum dan/atau pengemudi kendaraan bermotor sebagaimana yang
dijelaskan dalam pasal 50 ayat (2) UU nomor 14 tahun 1992.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2006
tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama, pengujian
II-26
emisi ini wajib dilakukan di tempat pengujian milik pemerintah atau swasta yang
telah mendapat sertifikasi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Adapun kriteria kendaraan bermotor yang wajib uji emisi, yaitu:
1. Kendaraan bermotor tipe baru
Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 4 tahun
2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe
Baru, kendaraan bermotor tipe baru adalah kendaraan bermotor yang
menggunakan mesin dan/atau transmisi tipe baru yang siap diproduksi dan
akan dipasarkan, atau kendaraan bermotor yang sudah beroperasi di jalan
tetapi akan diproduksi dengan perubahan desain mesin dan/atau sistem
transmisinya, atau kendaraan bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh
(completely built-up) tetapi belum beroperasi di jalan wilayah Republik
Indonesia. Kategori kendaraannya yaitu:
a) Kategori L, yakni sepeda motor.
b) Kategori M, yakni kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan
digunakan untuk angkutan orang berpenggerak cetus api dan
berpenggerak penyalaan kompresi.
c) Kategori N, yakni kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang
digunakan untuk angkutan barang berpenggerak cetus api dan
berpenggerak penyalaan kompresi.
d) Kategori O, yakni kendaraan bermotor penarik untuk gandengan atau
tempel berpenggerak cetus api dan berpenggerak penyalaan kompresi.
2. Kendaraan bermotor tipe lama
II-27
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05 Tahun 2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Lama, kendaraan bermotor lama adalah kendaraan
yang sudah diproduksi, dirakit atau diimpor dan sudah beroperasi di
wilayah Republik Indonesia. Kategori kendaraannya yaitu:
a) Kategori L, yakni sepeda motor.
b) Kategori M, yakni kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan
digunakan untuk angkutan orang berpenggerak cetus api dan
berpenggerak penyalaan kompresi.
c) Kategori N, yakni kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang
digunakan untuk angkutan barang berpenggerak cetus api dan
berpenggerak penyalaan kompresi.
d) Kategori O, yakni kendaraan bermotor penarik untuk gandengan atau
tempel berpenggerak cetus api dan berpenggerak penyalaan kompresi.
2.7.2 Parameter Uji Emisi
Beberapa aturan mengenai pengendalian polusi sudah diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.4 tahun 2009 tentang ambang
batas emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru dan UU No. 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan. Berikut beberapa parameter yang digunakan
untuk mengetahui kadar gas buang yaitu:
a. CO (Karbon Monoksida), merupakan salah satu gas yang paling
mematikan. Batas toleransi CO hasil pembakaran mesin bensin adalah
II-28
di bawah 2,5%. Bila lebih dari itu menandakan campuran bahan bakar
tidak ideal.
b. HC (Hidrokarbon), kadar HC yang tinggi pada umumnya disebabkan
oleh sistem pengapian yang tidak sempurna. Penyebabnya bisa berasal
dari kabel busi, koil hingga busi. Di samping itu kerak yang
menumpuk, waktu pengapian yang tidak tepat, piston/dinding silinder
yang sudah aus juga menyebabkan HC menjadi tinggi.
c. CO2 (Karbondioksida). Pembakaran sempurna akan menghasilkan
kadar CO2 yang tinggi. Nilai ambang batas minimal 12%.
d. O2 (Oksigen), bila kadar CO2 harus tinggi maka O2 sebaliknya harus
rendah karena udara merupakan komponen penting dalam proses
pembakaran. Nilai O2 idealnya berada di rentang 0,5% – 2%.
e. Lambda, merupakan angka untuk mengetahui perbandingan udara
dengan bensin (air fuel ratio/AFR). Idealnya nilai AFR berada di angka
1. Bila nilainya lebih dari 1 menandakan campuran lean ato minim
bahan bakar. Sedangkan bila kurang dari 1 berarti rich atau
kebanyakan suplai bahan bakar.
Sedangkan parameter untuk kendaraan bermotor dengan
menggunakan mesin dieel (solar), yaitu:
a. Opasitas adalah faktor kekeruhan asap kanlpot. Nilai ideal mesin diesel
Opasitas (opacity) konvensional diesel injection system 50%.
II-29
2.7.3 Sasaran Uji Emisi
Penyelenggaraan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor ditujukan kepada
kendaraan wajib uji sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun
2009 yaitu Sepeda Motor, Mobil Penumpang, Mobil Bus, Mobil Barang dan
Kendaraan Khusus.
Adapun petunjuk Pelaksanaan Permohonan Pengujian Berkala Kendaraan
Bermotor (PBKB) adalah sebagai berikut :
1. Jenis-Jenis Kendaraan yang Dikenakan Wajib Uji
Sementara pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor ini belum
dapat menjangkau untuk semua kendaraan bermotor, pengujian secara
berkala mengutamakan kepada jenis-jenis kendaraan yang intensitas
penggunaannya dianggap cukup tinggi, yaitu Kendaraan bermotor,
Kereta gandengan dan Kereta tempelan.
2. Pengujian Kendaraan Bermotor yang Bersifat Khusus
a. Kendaraan bermotor yang mempunyai prototipe campuran, yaitu
terdiri dari penumpang dan barang, dengan ruang bagasi dan
penumpang terpisah, diuji sebagai mobil barang.
b. Kendaraan bemo, bajaj, dan sejenisnya atau kendaraan bermotor
roda tiga, diuji sebagai mobil penumpang umum.
3. Pengujian Berkala Untuk Pertama Kali (Kendaraan Bermotor Baru).
Pengujian berkala untuk yang pertama kali (kendaraan bermotor baru)
merupakan bentuk pengujian yang dilakukan bagi :
a. Kendaraan bermotor baru.
II-30
Pengajuan permohonan uji berkala pertama kali bagi kendaraan
yang telah memperoleh setifikat uji tipe, sertifikat registrasi uji tipe
dan tanda lulus uji tipe dibebaskan dari kewajiban uji berkala untuk
yang pertama kalinya selama enam (6) bulan terhitung sejak
diterbitkan STNK untuk yang pertama kali. Untuk itu
pemilik/pemegang kendaran bermotor baru tersebut selambat-
lambatnya satu (1) bulan sebelum berakhirnya masa pembebasan
uji berkala berakhir, wajib didaftarkan di unit pelaksana pengujian
berkala kendaraan bermotor setempat, dengan menyertakan
persyaratan antara lain surat keterangan bebas uji berkala yang
berlaku selama enam (6) bulan sebagai pengganti buku uji, surat
registrasi uji tipe, STNK, BPKB dan sebagainya.
4. Pengujian Berkala Berikutnya dan Seterusnya (Periodik)
Pengujian berkala periodik merupakan lanjutan dari Pengujian Berkala
Pertama, dan sudah menjadi kategori kendaraan bermotor wajib uji
yang dilakukan setiap enam (6) bulan sekali, sampai kendaraan
bermotor tersebut dilakukan penghapusan/abolisi kendaraan bermotor.
5. Pengujian Berkala di Luar Wilayah (Menumpang Uji)
Pengujian yang dilaksanakan bagi kendaraan wajib uji dari suatu
daerah ke daerah lain, yang telah jatuh tempo, sementara kendaraan
bermotor yang bersangkutan masih berada di luar daerah yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan pengujian kendaraan bermotor secara
fisik di daerah asalnya.
II-31
2.7.4 Prosedur Uji Emisi Sepeda Motor pada Kondisi Idle
Uji emisi kendaraan bermotor ini dilakukan untuk mengukur kadar gas Uji
emisi kendaraan bermotor ini dilakukan untuk mengukur kadar gas karbon
monoksida dan hidrokarbon dengan menggunakan gas analyzer pada kondisi idle
(kondisi tanpa beban). Pengujian idle dilakukan dengan cara menghisap gas buang
kendaraan bermotor ke dalam alat uji gas analyzer.
Adapun prosedur uji emisi kendaraan bermotor berbahan bakar bensin
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan kendaraan uji
Persiapan kendaraan uji dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Kendaraan yang akan diukur harus pada posisi datar.
b) Pipa gas buang (knalpot) tidak bocor.
c) Temperatur mesin normal (600C sampai dengan 700C atau sesuai
rekomendasi manufaktur) dan sistim asesoris (lampu) dalam
kondisi mati.
d) Kondisi temperature tempat kerja pada 20 °C sampai dengan 350C.
2. Persiapan peralatan
Persiapan gas analyzer dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a) pastikan bahwa alat dalam kondisi telah terkalibras
b) hidupkan sesuai prosedur pengoperasian (sesuai dengan
rekomendasi manufaktur
alat uji).
3. Pengukuran dan pencatatan
II-32
Pengujian emisi menggunakan gas analyzer dengan tahapan sebagai
berikut :
a) persiapkan kendaraan uji
b) siapkan alat uji
c) naikkan (akselerasi) putaran mesin hingga mencapai 1.900 rpm
sampai dengan 2.100 rpm kemudian tahan selama 60 detik dan
selanjutnya kembalikan pada kondisi idle
d) selanjutnya lakukan pengukuran pada kondisi idle dengan putaran
mesin 800 rpm sampai dengan 1400 rpm atau sesuai rekomendasi
manufaktur
e) masukkan probe alat uji ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila
kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan
f) tunggu 20 detik dan lakukan pengambilan data konsentrasi gas CO
dalam satuan persen (%), dan HC dalam satuan ppm yang terukur
pada alat uji.
2.8 Teknik Statistika Dalam Analisa
2.8.1 Tabel Distribusi Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah pemunculan. Jika data mentah diatur dalam kelas
dengan frekuensinya, tabel tersebut dinamakan tabel distribusi frekuensi. Dalam
membuat tabel distribusi frekuensi ini, besar interval harus sama. Jumlah interval
kelas bergantung dari jumlah data mentah. Pengelompokan data mentah dalam 15
interval atau lebih sudah dianggap cukup baik. Jika data mentah terlalu banyak
range-nya cukup besar, maka jumlah kelas dapat dicari dengan rumus Sturge, yaitu:
II-33
𝑘 = 1 + 3,3 log 𝑛
dimana :
n = jumlah pengamatan
k = jumlah interval kelas
Jumlah kelas interval juga dapat ditentukan dengan menetapkan besar
interval kelas lebih dahulu. Besar interval kelas adalah selisih antara limit bawah
dari interval berikutnya dengan limit bawah interval mula-mula, atau selisih dari
limit atas dua interval yang berurutan. (Nazir, 1988)
Dengan menggunakan range dan besar interval kelas, jumlah interval kelas
dapat dicari sebagai berikut :
𝑘 =𝑅
𝑖
𝑖 =𝑅
𝑘
dimana :
k = jumlah interval kelas
i = besar interval kelas
R = range
Prosedur dalam membuat tabel frekuensi adalah sebagai berikut :
a. Tentukan range dari pengamatan dan gunakan pengamatan yang
terendah sebagai limit bawah kelas pertama.
b. Tentukan jumlah kelas dengan rumus Sturge, atau tentukan besar
interval kelas yang diinginkan, dan tentukan jumlah kelas dengan
menggunakan range.
II-34
c. Buat interval kelas dan hitung frekuensi pengamatan yang jatuh untuk
tiap kelas dengan membuat tally.
d. Jumlah frekuensi dari masing-masing kelas.
2.8.2 Mean, Median dan Mode
Mean (rata-rata), median dan mode adalah nilai tengah atau kecenderungan
tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu seri pengamatan. Nilai tengah
yang sering digunakan adalah mean (rata-rata). Walaupun demikian, median dan
mode ridak kalah pentingnya sebagai kecenderungan tengah dari pengamatan
(Nazir, 1988).
Mean atau rata-rata yang sering digunakan adalah rata-rata hitung
(arithmatic mean). Jika X1, X2, …, Xn adalah n buah pengamatan, maka mean dicari
dengan rumus :
𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
𝑛=
∑𝑋𝑖
𝑛
dimana :
Xi = pengamatan ke-i
Xrata-rata = mean
Median adalah nilai tengah-tengah yang dicari dari sebuah seri yang sudah
diatur menurut ranking, Median sering digunanakn sebagai nilai tengah variabel
yang mempunyai ukuran ordinal. Jika X1, X2, … Xn adalah nilai pengamatan yang
sudah diatur menurut ranking, maka median adalah nilai yang berada ditengah-
tengah seri, jika n adalah ganjil, atau rata-rata hitung dari 2 nilai yang berada di
tengah-tengah seri untuk n yang jumlahnya genap (Nazir, 1988).
II-35
Mode dari suatu set pengamatan, adalah nilai yang muncul terbanyak, atau
nilai pengamatan yang mempunyai frekuensi pemunculan yang terbanyak. (Nazir,
1988).
III-1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kualitatif. Semua data
yang diperlukan untuk analisis penelitian diperoleh secara langsung. Dimana data
yang diperoleh secara langsung merupakan data yang diperoleh melalui pengukuran
besaran emisi (ppm) dan karakteristik operasional sepeda motor, diantaranya merek
kendaraan, nomor kendaraan, jenis bahan bakar, tahun produksi, sistem
pembakaran, kapasitas silinder, panjang perjalanan (km) dan pemeliharaan sepeda
motor.
Metode survey ini dilakukan dalam 4 tahapan. Tahap pertama menentukan
populasi sepeda motor yang ada di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dengan
melakukan perhitungan volume kendaraan yang melintasi gerbang Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin sebagai langkah awal pengujian. Tahap kedua adalah
menentukan sampel pengukuran emisi gas buang sepeda motor yang akan
dilakukan. Tahap ketiga adalah pengukuran survey emisi dilapangan dengan
menggunakan alat gas analyzer portable measurement system yang disambungkan
dengan menggunakan laptop kemudian dihubungkan dengan knalpot yang
berfungsi untuk mengetahui besaran emisi CO dan CO2 yang dihasilkan oleh tiap
kendaraan uji. Tahap keempat adalah tahap terakhir yang merupakan kombinasi
dari tahap-tahap sebelumnya dimana hasil pengukuran yang diperoleh dikompilasi
dan ditabulasikan untuk mendapatkan karakteristik operasional sepeda motor,
III-2
besaran emisi berdasarkan karakteristik sepeda motor dan menentukan model
hubungan karakteristik sepeda motor terhadap besaran emisi.
Kompilasi dan tabulasi data ini dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Office Excel 2013 dan Parallax yang merupakan program emisi di
komputer.
3.2 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan diawali oleh studi literatur untuk melengkapi dan
mendukung interperatasi data dan pembahasan yang dihasilkan dari penelitian ini.
Dalam studi literatur, diperoleh teori-teori, rumusan-rumusan, dan asumsi-asumsi
yang akan digunakan dalam penelitian. Literatur besaran emisi yang digunakan
adalah terkait dengan ruang lingkup besaran emisi CO dan CO2 pada kendaraan
sepeda motor. Kegiatan selanjutnya adalah observasi volume kendaraan sepeda
motor dengan melakukan perhitungan volume kendaraan menggunakan metode
Plat Matching, dimana melakukan pencatatan nomor kendaraan, merek sepeda
motor, waktu masuk dan waktu keluar menggunakan kuisioner (lampiran I).
3.3 Kerangka Penelitian
Bagan alir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
III-3
Gam
bar 3
.1. B
agan
Alir P
enelitian
III-4
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada pada gerbang kampus Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin dan di parkiran Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.
Gambar 3.2 Peta lokasi penelitian
(Sumber : Google Earth, 2016)
3.4.2 Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 8 minggu dan pengolahan data
dilakukan selama kurang lebih 4 minggu terhitung sejak bulan Maret 2016 hingga
bulan Juli 2016. Pengambilan data dilakukan pada jam kerja atau perkuliahan
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, yaitu pada pukul 07.00 –
17.00.
III-5
3.5 Bahan dan Alat Penelitian
Kegiatan uji emisi sepeda motor meliputi pengambilan sampel di kampus
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Adapun alat dan bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Alat uji emisi (Portable Gas Analyzer Measurement System)
Portable Gas Analyzer Measurement System merupakan alat ukur
emisi kendaraan bermotor roda dua yang mampu mengukur emisi
kendaraan bermotor dalam keadaan diam (idle) maupun dalam keadaan
bergerak.
Alat ini mampu mengukur 5 jenis emisi dengan dihubungkan ke
laptop dengan bantuan program Parallax untuk membaca emisi tersebut
diantaranya, CO (karbon monokida), CO2 (karbon dioksida), SOx (Sulfur
dioksida), NOx (Nitrogen dioksida) dan CH4 (Metan).
2. Kuisioner penelitian/ pengambilan data dan alat tulis
Kuisioner dalam penelitian ini berfungsi untuk mengumpulkan data-
data pemilik kendaraan dan karakteristik kendaraan bermotor roda dua
yang diukur emisinya.
3. Kendaraan Uji
Kendaraan uji berfungsi sebagai kendaraan bermotor roda dua yang
diukur emisi gas buangnya.
4. Laptop
Laptop berfungsi untuk membaca emisi kendaraan bermotor roda
dua pada saat pengukuran.
III-6
5. Kamera
Kamera digunakan untuk mendokumentasikan setiap kegiatan
yang ada pada pengukuran emisi kendaraan bermotor roda dua.
6. Stiker
Stiker digunakan pada saat kendaraan bermotor roda dua selesai
diukur, agar bisa membedakan kendaraan bermotor roda dua yang telah
diukur emisinya dan kendaraan bermotor roda dua yang belum diukur
untuk mencegah data berganda.
Gambar 3.3 Alat dan Bahan Penelitian
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode survey langsung
dilapangan dengan sepeda motor yang menjadi objek penelitian yang dilaksanakan
dengan 2 tahapan.
Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mendapatkan karakteristik
sepeda motor yaitu berupa nomor kendaraan, nama dan usia pemilik kendaraan,
merek kendaraan, jenis mesin kendaraan, kapasitas silinder, bahan bakar, sistem
III-7
pembakaran, umur kendaraan, pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat
kendaraan.
Tahap kedua merupakan tahapan survey yang dilakukan untuk mengukur
emisi sepeda motor. Dalam hal ini parameter emisi gas buang yang diukur berupa
CO dan CO2. Pengukuran emisi kendaraan bermotor ini dilakukan dalam keadaan
idle (diam).
Langkah-langkah pengambilan data untuk menganalisis tingkat emisi dalam
kondisi (idle) diam dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Prosedur pengambilan data emisi kendaraan roda dua
Dari gambar prosedur diatas memperlihatkan langkah-langkah yang telah
dilakukan pada saat melakukan pengukuran emisi. Pengukuran emisi gas buang ini
berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 05 tahun 2006
III-8
tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama, dimana
prosedur dalam peraturan tersebut merupakan hasil pengkajian dari SNI 09-2765-
1992. Cara uji kadar CO/HC gas buang kendaraan bermotor pada motor putaran
stasioner. SNI ini menggunakan referensi metode standar dari International
Organization for Standardization (ISO) dan Regulasi United Nation for Economic
Commission for Europe (UN-ECE).
Langkah pertama adalah menyiapkan peralatan yang akan digunakan, yaitu
alat ukur emisi (portable gas analyzer measurement system), laptop, kendaraan uji,
alat tulis, kamera, dan kuisioner. Langkah kedua mempersiapkan kendaraan uji dan
alat uji. Langkah ketiga menaikkan (akselerasi) putaran mesin hingga mencapai
1.900 rpm sampai dengan 2.100 rpm kemudian tahan selama 60 detik dan
selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya melakukan pengukuran pada
kondisi idle dengan putaran mesin 800 rpm sampai dengan 1400 rpm. Langkah
kelima, memasukkan probe alat uji ke pipa gas buang sedalam 30 cm, menunggu
selama 20 detik dan mengambil data konsentrasi gas CO dan CO2 yang terukur pada
alat uji. Langkah terakhir yaitu menempelkean stiker pada kendaraan yang telah
diuji emisinya untuk menghindari adanya penggandaan data.
Untuk proses pengambilan data pengukuran uji emisi dibantu dengan
menggunakan aplikasi Parallax pada laptop. Pengambilan data emisi diulang
sebanyak 3x untuk setiap kendaraan uji dengan putara mesin 800 rpm sampai
dengan 1400 rpm, dimana dalam 1 kali pengambilan data memakan waktu selama
1 menit.
III-9
3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis
3.7.1 Analisis Karakteristik Operasional Sepeda Motor
Tahap ini, data-data dari hasil survey level emisi kendaraan dilapangan
berdasarkan karakteristik komposisi kendaraan kemudian ditabulasi dan
dikompilasi dalam bentuk tebelaris. Kompilasi dan tabulasi data ini dilakukan
dengan menggunakan aplikasi program Microsoft Excel di komputer, selanjutnya,
analisis dan evaluasi data dilakukan untuk menentukan jumlah besaran emisi
kendaraan uji yang nantinya dikembangkan ketahap analisis model selanjutnya.
3.7.2 Analisis Besaran Konsentrasi Emisi Sepeda Motor
Pada segmen ini dilakukan analisis besaran konsentrasi emisi sepeda motor
dengan menghitung besaran emisi CO dan CO2 yang dihasilkan berdasarkan
karakteristik operasional kendaraan sepeda motor.
Untuk menganalisis besaran konsentrasi emisi kendaraan bermotor roda dua
dalam kondisi idle, data yang diperoleh dari survey pengukuran emisi untuk
menganalisis besaran konsentrasi emisi kendaraan roda dua dalam kondisi idle
berupa data konsentrasi emisi gas buang yang diperoleh dari alat uji emisi dan data
karakteristik kendaraan bermotor roda dua ditabulasikan sehingga didapatkan
grafik besaran emisi kendaraan roda dua. Grafik tersebut nantinya akan
menjelaskan tentang hubungan antara karakteristik kendaraan bermotor roda dua
dan jumlah konsentrasi emisi gas buang kendaraan bermotor roda dua yang
dilepaskan di udara pada sub bab selanjutnya.
III-10
3.7.3 Analisis Model Hubungan Karakteristik Operasional Kendaraan
Terhadap Besaran Emisi
Pada segmen ini, membuat model hubungan antara besaran emisi terhadap
karakteristik operasional kendaraan sepeda motor, diantaranya umur kendaraan,
panjang perjalanan sepeda motor (km) dan kapasitas silinder kendaraan sepeda
motor dengan menggunakan persamaan regresi dengan bantuan Microsoft Office
Excel 2013
III-11
III-12
IV-1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Operasional Sepeda Motor
Berdasarkan data hasil survey sepeda motor yang telah di uji
karakteristiknya, terdapat 310 unit kendaraan bermotor roda dua yang digunakan
pada studi penelitian ini.
Pada sub bab ini, disajikan berbagai karakteristik operasional sepeda
motor yang menjadi sampel penelitian pada survei pengukuran emisi sepeda motor
dalam kondisi idle (diam) yang telah dilakukan. Dalam hal ini, karakteristik-
karakteristik operasional sepeda motor tersebut meliputi merek produsen kendaraan
sepeda motor, sistem pembakaran, kapasitas silinder, panjang perjalanan yang telah
ditempuh, umur kendaraan, dan bahan bakar. Semua karakteristik sepeda motor
tersebut diuraikan sebagai berikut.
4.1.1 Merek Produsen Sepeda Motor
Terdapat 7 (tujuh) merek produsen sepeda motor yang telah disurvei pada
pengukuran emisi, yaitu merek Honda, Kawasaki, Minerva, Suzuki, Vespa,
Yamaha dan AYT. Pada Gambar 4.1 berikut merupakan jumlah sepeda motor
berdasarkan merek produsen.
IV-2
Gambar 4.1 Jumlah Kendaraan Berdasarkan Merek Produsen
Dari Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa sebanyak 310 unit jumlah sampel
yang telah diuji karakteristiknya. Dimana merek produsen sepeda motor terbanyak
yaitu pada merek Yamaha, yaitu sebanyak 172 unit. Lalu disusul oleh merek
produsen sepeda motor kedua terbanyak dengan merek Honda sebanyak 96 unit,
selanjutnya merek produsen Suzuki 35 unit, sedangkan untuk merek Kawasaki
hanya 5 unit, Vespa 2 unit, Minerva dan AYT hanya 1 unit.
4.1.2 Umur Kendaraan Sepeda Motor
Data sepeda motor berdasarkan karakteristik umur kendaraan dalam
pengukuran ini dibedakan atas 4 kategori, yaitu 0 – 2 tahun, 3 - 5 tahun, 6 - 8 tahun,
9 – 11 tahun, dan 12 – 15 tahun. Jumlah sepeda motor berdasarkan umur kendaraan
dapat dilihat pada Gambar 4.2.
31%
1.60%
0.30%11.30%
0.60%
55.50%
0.30%
Jumlah Sampel : 310 Unit
Honda
Kawasaki
Minerva
Suzuki
Vespa
Yamaha
AYT
IV-3
Gambar 4.2 Jumlah sepeda motor berdasarkan umur kendaraan
Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa sepeda motor yang 3 -5 tahun adalah
jumlah terbanyak yaitu 150 unit kendaraan. Selain itu disusul sepeda motor yang
berusia 0 – 2 tahun sebanyak 110 unit dan jumlah terkecil ada pada sepeda motor
yang memiliki usia 12 - 15 hanya 6 unit.
Pada Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa data sampel sepeda motor memiliki
umur rerata 3,8 tahun, dimana terdapat sepeda motor dengan umur 15 tahun.
Tabel 4.1 Profil karakteristik umur kendaraan bermotor roda dua
Indikator
Statistik
Umur Sepeda Motor
(tahun)
Tertua 15 tahun
Termuda 0 tahun
Rerata 3,8 tahun
Modus 3 tahun
Median 4 tahun
Jumlah Sampel 310
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0-2 tahun 3-5 tahun 6-8 tahun 9-11 tahun 12-15 tahun
Ju
mla
h K
end
ara
an
Umur Kendaraan
IV-4
4.1.3 Kapasitas Silinder Sepeda Motor
Kapasitas silinder sepeda motor berdasarkan data sampling pada penelitian
ini disajikan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Jumlah sepeda motor berdasarkan kapasitas silinder
Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa jenis kapasitas silinder sepeda motor
didominasi oleh sepeda motor yang memiliki kapasitas silinder 115 cc, dimana
terdapat 98 unit dari sampel penelitian adalah sepeda motor dengan kapasitas 115cc.
Disamping kapasitas silinder tersebut, terdapat pula proporsi sepeda motor dengan
kapasitas silinder 125 cc sebanyak 81 unit, dan jumlah terkecil dari semua kapasitas
silinder terdapat pada kendaraan yang memiliki kapasitas silinder 250 cc yaitu
hanya 2 unit.
4.1.4 Panjang Perjalanan yang di Tempuh
Karakteristik panjang perjalanan yang telah ditempuh atau dilakukan oleh
sepeda motor sesuai dengan hasil pembacaan odometer sepeda motor di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin, disajikan pada Tabel 4.2.
0
20
40
60
80
100
120
110 cc 115 cc 125 cc 135 cc 150 cc 250 cc
Ju
mla
h K
end
ara
an
Kapasitas Silinder
IV-5
Tabel 4.2 Profil panjang perjalanan sepeda motor sesuai odometer
Indikator Statistik Panjang Perjalanan
(Km)
Terpanjang 98245
Terpendek 794
Rerata 32371.37
Median 29060.5
Jumlah Sampel 310
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa terdapat sepeda motor yang telah
melakukan perjalanan terpanjang sepanjang 98245 km dan perjalanan terpendek
sepanjang 794 km. Nilai rerata panjang perjalanan yang telah dilakukan oleh sepeda
motor yang telah menjadi sampel pada kegiatan pengukuran emisi sepeda motor
adalah sebesar 32371, 37 km, dimana nilai tengah dari data tesebut adalah 29060,5
km.
4.1.5 Jenis Mesin, Sistem Pembakaran dan Bahan Bakar
Jumlah sepeda motor jenis mesin, sistem pembakaran dan bahan bakar dapat
dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Komposisi sepeda motor
Jenis Mesin Matik Nonmatik
Sistem
Pembakaran Injeksi Karburator Injeksi Karburator
Bah
an B
akar
Premium 109 45 17 93
Pertamax 13 4 5 10
Pertalite 4 3 2 5
Total
126 52 24 108
178 132
310
IV-6
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa jumlah sepeda motor terbanyak ada pada
sepeda motor dengan jenis mesin matik, sistem pembakaran injeksi dan
menggunakan bahan bakar premium, yaitu sebanyak 109 unit. Selanjutnya disusul
oleh sepeda motor terbanyak yaitu dengan jenis mesin nonmatik, memiliki sistem
pembakaran karburator dan menggunakan bahan bakar premium yaitu sebanyak 93
unit.
Sedangkan jumlah sepeda motor terendah ada pada sepeda motor dengan
jenis mesin nonmatik, sistem pembakaran injeksi dengan bahan bakar pertalite
yaitu hanya 2 unit.
4.1.6 Perawatan Sepeda Motor
Pada tabel dibawah ini merupakan jumlah kendaraan berdasarkan perawatan
ringan dan berat.
Tabel 4.4 Komposisi sepeda motor berdasarkan perawatan
Perawatan Kendaraan
Perawatan Ringan Jumlah Perawatan Berat Jumlah
Sering 204 Sering 43
Selalu 4 Selalu 3
Kadang-kadang 33 Kadang-kadang 113
Jarang 67 Jarang 108
Tidak Pernah 2 Tidak Pernah 43
Total Sampel 310 Total Sampel 310
Dari Tabel 4.4 diatas memperlihatkan bahwa kendaraan sepeda motor
terbanyak ada pada sepeda motor dengan perawatan ringan kategori sering dengan
jumlah 204 unit dan jumlah terendah pada kategori tidak pernah dengan jumlah 2
unit. Sedangkan jumlah kendaraan terbanyak dengan perawatan berat kategori
IV-7
kadang-kadang dengan jumlah 113 unit dan jumlah terendah pada kategori selalu
dengan jumlah 3 unit.
4.2 Besaran Konsentrasi Emisi Karbon Monoksida (CO) dan Karbon
Dioksida (CO2)
Sub bab ini menyajikan hasil pengukuran besaran emisi sepeda motor
berdasarkan karakteristik operasional sepeda motor yang telah dibahas pada sub
bab sebelumnya.
4.2.1 Besaran Emisi Berdasarkan Merek Produsen Sepeda Motor
Berdasarkan hasil-hasil pengukuran besaran emisi sepeda motor di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin, diperoleh nilai besaran emisi sepeda motor untuk
jenis emisi CO dan CO2 berdasarkan merek produsen sepeda motor sebagaimana
pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Besaran Emisi CO dan CO2 Berdasarkan Merek Produsen
Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa besaran nilai CO tertinggi ada pada
sepeda motor dengan merek produsen Vespa yaitu sebesar 890 ppm, begitu juga
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
Honda Kawasaki Minerva Suzuki Vespa Yamaha AYT
Bes
ara
n E
mis
i (p
pm
)
Merek Produsen Sepeda Motor
CO CO2
IV-8
untuk nilai emisi CO2 sepeda motor dengan merek produsen Vespa memiliki nilai
emisi tertinggi yaitu sebesar 821 ppm. Selain itu pada gambar tesebut dapat dilihat
bahwa besaran nilai CO terendah yaitu pada kendaraan sepeda motor merek
produsen AYT dengan nilai 191 ppm, begitu pula untuk besaran emisi CO2 terendah
yaitu ada pada sepeda motor dengan merek produsen AYT dengan nilai 314 ppm.
4.2.2 Besaran Emisi Berdasarkan Umur Sepeda Motor
Selanjutnya besaran emisi CO berdasarkan umur sepeda motor dapat dilihat
pada gambar 4.5 berikut ini.
Gambar 4.5 Besaran Emisi CO Berdasarkan Umur Kendaraan
Gambar 4.5 memperlihatkan bahwa besaran emisi untuk jenis emisi CO
tertinggi ada pada umur sepeda motor 15 tahun yaitu 935 ppm. Sedangkan besaran
emisi CO terendah terdapat pada sepeda motor yang memiliki umur kendaraan 0
tahun yaitu 115 ppm.
Dari gambar grafik tersebut dapat dilihat bahwa besaran emisi sepeda motor
mengikuti umur kendaraan, semakin tinggi umur kendaraan maka besaran emisi
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Umur Kendaraan Sepeda Motor
IV-9
CO sepeda motor akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan Aly, et al (2011) dalam
penelitian tentang Study on Emission Measurement of Vehicle on Road Based on
Binomial Logit Model yang mengatakan bahwa umur kendaraan mempengaruhi
besaran emisi, semakin tinggi umur kendaraan maka semakin meningkat pula
besaran emisi yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan oleh Wayunadjati, et al
(2011) tentang analisis pengaruh jarak tempuh, periode servis dan umur mesin
terhadap konsentrasi CO, HC, Nox dan CO2 pada kendaraan niaga yang
menyatakan bahwa semakin tua umur kendaraan, maka besaran yang diemisikan ke
lingkungan juga akan semakin meningkat. Dari penelitian uji emisi terhadap
kendaraan bermotor yang telah dilakukan oleh Purwani (2004) dan Rindhani (2011)
terhadap kendaraan matic Honda Vario juga sama-sama mengatakan bahwa umur
mesin sangat berpengaruh terhadap emisi CO. Dimana semakin lama usia suatu
kendaraan, maka emisi karbon monoksida yang akan dikeluarkan semakin besar.
Dengan bertambahnya umur mesin kendaraan bermotor, berarti kerja mesin akan
lebih berat, sehingga membuat mesin tidak dalam kondisi terbaiknya. Jika tidak
disertai perawatan yang rutin dan tepat maka selain tenaganya berkurang, emisi CO
yang akan dihasilkan juga akan semakin besar.
Selanjutnya besaran emisi CO2 berdasarkan umur sepeda motor dapat dilihat
pada Gambar 4.6 berikut ini.
IV-10
Gambar 4.6 Besaran emisi CO2 Berdasarkan Umur Kendaraan
Dari Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa besaran emisi CO2 tertinggi ada
pada kendaraan roda dua yang memiliki umur kendaraan 15 tahun dengan emisi
CO2 sebesar 902 ppm, sedangkan emisi CO2 terendah ada pada kendaraan roda dua
yang memiliki umur kendaraan 0 tahun dengan emisi CO2 sebesar 198 ppm.
Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa semakin tua umur
kendaraan maka semakin besar pula emisi CO2. Emisi CO dan CO2 memiliki
hubungan berbanding terbalik, apabila konsentrasi CO yang dihasilkan besar maka
konsentrasi CO2 yang dihasilkan kecil dan sebaliknya apabila konsentrasi CO yang
dihasilkan kecil maka konsentrasi CO2 yang dihasilkan besar. Berbeda dengan
emisi CO, untuk emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan roda dua ini justru akan
semakin menurun jika dibandingkan nilai emisi CO seiring dengan bertambahnya
usia kendaraan. Nilai rata-rata emisi CO2, yang rendah di kendaraan yang berumur
15 tahun, menunjukan bahwa proses pembakaran yang terjadi didalam mesin tidak
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Umur Kendaraan (tahun)
IV-11
sempurna. Dengan bertambahnya umur kendaraan, berarti kerja mesin akan lebih
berat. Hal ini akan berpengaruh pada proses pembakaran yang ada di dalam mesin.
4.2.3 Besaran Emisi Berdasarkan Sistem Pembakaran
Selanjutnya besaran emisi CO dan CO2 berdasarkan sistem pembakaran
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Besaran Emisi CO dan CO2 Berdasarkan Sistem Pembakaran
Gambar 4.7 memperlihatkan bahwa besaran CO dan CO2 terbesar ada pada
sepeda motor dengan sistem pembakaran karburator, yaitu 511 ppm untuk emisi
CO dan 476 ppm untuk emisi CO2, sedangkan besaran CO dan CO2 terendah ada
pada sepeda motor dengan sistem pembakaran injeksi yaitu, 471 ppm untuk emisi
CO dan 466 ppm untuk emisi CO2.
Dari gambar tersebut memperlihatkan bahwa kendaraan sepeda motor
dengan sistem pembakaran karburator memiliki besaran emisi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kendaraan sepeda motor dengan sistem pembakaran injeksi.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Bachtiar (2011) tentang
440
450
460
470
480
490
500
510
520
CO CO2
Be
sara
n E
mis
i (p
pm
)
Sistem Pembakaran
Injeksi Karburator
IV-12
kajian hubungan antara variasi kecepatan kendaraan dengan emisi yang dikeluarkan
pada kendaraan bermotor yang mengatakan bahwa kendaraan dengan sistem EFI
(Electronic Fuel Injection) lebih baik daripada kendaraan yang menggunakan
karburator. Hal ini disebabkan karena teknologi mesin Fuel Injection adalah
kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
4.2.4 Besaran Emisi Berdasarkan Kapasitas Silinder
Berdasarkan hasil analisis besaran emisi CO dan CO2 di Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin didapatkan besaran emisi CO dan CO2 berdasarkan
kapasitas silinder, dimana survei yang telah diperoleh untuk emisi sepeda motor
berdasarkan kapasitas silinder dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Besaran Emisi CO dan CO2 Berdasarkan Kapasitas Silinder
Gambar 4.8 memperlihatkan bahwa besaran emisi CO dan CO2 tertinggi ada
pada sepeda motor yang berkapasitas silinder 250 cc yaitu 702 ppm untuk emisi CO
dan 698 ppm untuk emisi CO2, sedangkan besaran emisi CO dan CO2 terendah ada
0
100
200
300
400
500
600
700
800
100 110 115 125 135 150 250
Bes
aran
Em
isi
(pp
m)
Kapasitas Silinder (CC)
CO CO2
IV-13
pada sepeda motor yang memiliki kapasitas silinder lebih dari 100 cc yaitu 286 ppm
untuk emisi CO dan 324 ppm untuk emisi CO2.
Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi
kapasitas silinder, maka semakin tinggi pula besaran emisi yang dihasilkan. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar (2011) tentang kajian
hubungan antara variasi kecepatan kendaraan dengan emisi yang dikeluarkan pada
kendaraan bermotor yang menyatakan bahwa kapasitas silinder mempengaruhi
besaran emisi pada kendaraan kendaraan bermotor. Jika ukuran kapasitas silinder
meningkat, terjadi peningkatan konsentrasi emisi gas buang. Hal ini disebabkan
karena kapasitas mesin kendaraan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, semakin
besar kapasitas mesin, semakin besar pula bahan bakar yang dibutuhkan oleh
kendaraan tersebut. Perbedaan kapasitas silinder mempengaruhi konsentrasi emisi
gas buangnya. Mesin kendaraan dengan kapasitas silinder lebih besar akan
mengeluarkan zat pencemar yang lebih besar.
4.2.5 Besaran Emisi Berdasarkan Panjang Perjalanan
Berdasarkan hasil analisis besaran emisi CO di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin didapatkan besaran emisi CO berdasarkan panjang perjalanan, dimana
survei yang telah diperoleh untuk emisi sepeda motor berdasarkan panjang
perjalanan dapat dilihat pada Gambar 4.9.
IV-14
Gambar 4.9 Besaran Emisi CO Berdasarkan Panjang Perjalanan
Gambar 4.9 memperlihatkan besaran emisi CO terendah terdapat pada
sepeda motor dengan panjang perjalanan 5500 km yaitu 351 ppm, sedangkan
besaran emisi tertinggi terdapat pada sepeda motor yang memiliki panjang
perjalanan 93501 km yaitu 986 ppm.
Emisi CO akan meningkat seiring dengan tingginya jarak tempuh yang telah
dilalui oleh kendaraan. Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa
semakin tinggi panjang perjalanan yang ditempuh, maka semakin tinggi pula
besaran emisi CO yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Lupita (2013) tentang analisis pengaruh umur mesin, periode servis dan jarak
tempuh terhadap konsentrasi emisi CO, Nox, HC dan CO2 pada sepeda motor tipe
sport yang mengatakan bahwa semakin tinggi panjang perjalanan yang telah
ditempuh kendaraan bermotor maka akan semakin tinggi pula besaran emisi CO
yang dihasilkan.
0
200
400
600
800
1000
1200
5500 16501 27501 38501 49501 60501 71501 82501 93501
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Panjang Perjalanan (km)
IV-15
Selanjutnya besaran emisi CO2 berdasarkan panjang perjalanan kendaraan
roda dua dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut ini.
Gambar 4.10 Besaran emisi CO2 berdasarkan panjang perjalanan
Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa besaran emisi CO2 tertinggi kendaraan
roda dua dengan panjang perjalanan 93501 km yaitu sebesar 817 ppm, sedangkan
emisi CO2 terendah pada kendaraan roda dua dengan panjang perjalanan 5500 km
dengan emisi CO2 sebesar 391 ppm.
Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa semakin panjang
perjalanan kendaraan roda dua maka semakin kecil pula emisi CO2 dibandingkan
nilai CO. Emisi CO dan CO2 memiliki hubungan berbanding terbalik, apabila
konsentrasi CO yang dihasilkan besar maka konsentrasi CO2 yang dihasilkan kecil
dan sebaliknya apabila konsentrasi CO yang dihasilkan kecil maka konsentrasi CO2
yang dihasilkan besar.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
5500 16501 27501 38501 49501 60501 71501 82501 93501
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Panjang Perjalanan (km)
IV-16
4.2.6 Besaran Emisi Berdasarkan Perawatan Kendaraan
Berdasarkan hasil-hasil pengukuran besaran emisi sepeda motor di Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin, diperoleh nilai besaran emisi sepeda motor untuk
jenis emisi CO dan CO2 berdasarkan perawatan ringan kendaraan sepeda motor
sebagaimana pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Besaran emisi berdasarkan perawatan ringan kendaran
Gambar 4.11 memperlihatkan besaran CO pada perawatan ringan tertinggi
ada pada kendaraan roda dua yang memiliki kategori perawatan tidak pernah,
dimana kendaraan roda dua yang tidak pernah melakukan perawatan ringan
memiliki emisi CO sebesar 925 ppm untuk perawatan ringan. Sedangkan besaran
emisi terendah ada pada kendaraan roda dua yang memiliki kategori sering untuk
perawatan ringan, dimana kendaraan roda dua yang sering melakukan perawatan
ringan memiliki emisi CO sebesar 371 ppm. Selain itu dari Gambar 4.11
memperlihatkan besaran CO2 pada perawatan ringan tertinggi ada pada kendaraan
roda dua yang memiliki perawatan sering dengan besaran emisi sebesar 470 ppm
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
Sering Selalu Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah
Bes
aran
Em
isi
(pp
m)
Kategori Perawatan
Perawatan Ringan CO Perawatan Ringan CO2
IV-17
dan terendah ada pada kendaraan roda dua yang tidak pernah melakukan perawatan
emisi yaitu sebesar 827 ppm.
Selanjutnya besaran emisi CO dan CO2 berdasarkan pemeliharaan berat
kendaraan roda dua kendaraan roda dua dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut ini.
Gambar 4.12 Besaran emisi berdasarkan perawatan berat kendaraan
Gambar 4.12 memperlihatkan besaran CO pada perawatan berat tertinggi
ada pada kendaraan roda dua yang memiliki kategori perawatan tidak pernah,
dimana kendaraan roda dua yang tidak pernah melakukan perawatan berat memiliki
emisi CO sebesar 829 ppm. Sedangkan besaran emisi terendah ada pada kendaraan
roda dua yang memiliki kategori sering untuk perawatan berat, dimana kendaraan
roda dua yang sering melakukan perawatan berat memiliki emisi CO sebesar 288
ppm. Selain itu dari Gambar 4.12 memperlihatkan besaran CO2 pada perawatan
berat tertinggi ada pada kendaraan roda dua yang memiliki perawatan tidak pernah
dengan emisi sebesar 759 ppm dan terendah ada pada kendaraan roda dua yang
sering melakukan perawatan emisi yaitu sebesar 452 ppm.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Sering Selalu Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Kategori Perawatan
Perawatan Berat CO Perawatan Berat CO2
IV-18
Dari Gambar 4.11 dan Gambar 4.12 memperlihatkan semakin sering
dilakukan perawatan pada kendaraan roda dua maka besaran emisi CO yang
dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Lupita (2013) tentang analisis pengaruh umur mesin, periode servis
dan jarak tempuh terhadap konsentrasi emisi CO, Nox, HC dan CO2 pada sepeda
motor tipe sport yang mengatakan bahwa semakin sering dilakukan servis pada
sepeda motor maka besaran emisi CO yang dihasilkan akan semakin kecil, begitu
pula sebaliknya semakin jarang dilakukan servis pada sepeda motor maka semakin
besar emisi CO yang dihasilkan. Periode servis kendaraan roda dua yang rutin dapat
menghambat proses keausan yang akan memperlancar aliran udara dan bahan bakar
sehingga terjadi peningkatan efisiensi kinerja mesin dan pembakaran yang terjadi
sempurna dan konsentrasi emisi CO yang dihasilkan kecil. Sama dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan Rindani (2011) yang menunjukkan bahwa tingkat
kerutinan sepeda motor dalam melakukan servis akan menghasilkan konsentrasi
emisi CO yang kecil.
Berbeda dengan emisi CO2. Semakin rutin kendaraan melakukan perawatan
maka nilai emisi CO2 yang dihasilkan semakin tinggi. Putri (2013) juga mengatakan
bahwa semakin rutin kendaraan melakukan servis maka nilai emisi karbon dioksida
yang dihasilkan akan semakin tinggi. Karbon dioksida merupakan hasil sampingan
dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara yang stokiometris, semakin rutin
kendaraan melakukan servis maka nilai emisi karbon dioksida yang dihasilkan
semakin tinggi karena dengan melakukan perawatan mesin secara rutin akan
IV-19
membuat mesin selalu berada pada posisi top performance, sehingga menghasilkan
pembakaran yang sempurna.
4.3 Model Hubungan Besaran Emisi dan Karakteristik Operasional
Berdasarkan karakteristik-karaketristik hasil uji emisi kendaraan bermotor
roda dua pada sub-sub bagian di atas, maka studi ini selanjutnya membangun suatu
model hubungan antara nilai-nilai besaran emisi sepeda motor dengan karakteristik
operasional kendaraan sepeda motor. Pola hubungan antara kedua variabel
dianalisis dengan menggunakan pendekatan model linier, eksponensial, dan
polynomial.
4.3.1 Model Hubungan Besaran Emisi dan Umur Kendaraan
Besaran emisi sepeda motor yang telah diperoleh dari survei besaran emisi
sepeda motor di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin kemudian dihubungkan
dengan umur kendaraan, dimana umur kendaraan mempengaruhi besaran emisi
yang dihasilkan. Berikut pada Gambar 4.13 sampai dengan Gambar 4.18
ditampilkan hubungan antara umur kendaraan dan besaran emisi yang dihasilkan
oleh sepeda motor yang terdapat di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
IV-20
Gambar 4.13 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO
mengunakan persamaan regresi jenis polynomial
Gambar 4.14 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO
mengunakan persamaan regresi jenis linier
y = -0.3469x2 + 36.654x + 210 ; R² = 0.9137
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Umur Sepeda Motor (tahun)
CO Poly. (CO)
y = 31.104x + 225.73 ; R² = 0.912
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Umur Sepeda Motor (tahun)
CO Linear (CO)
IV-21
Gambar 4.15 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi CO
mengunakan persamaan regresi jenis exponensial
Gambar 4.13, 4.14 dan 4.15 memperlihatkan model hubungan nilai
besaran emisi CO terhadap umur kendaraan dengan model matematis polynomial
dan linier mempunyai R2 di atas 0.90, sedagkan untuk model matematis
eksponensial memiliki nilai R2 0,70. Selain itu, pada gambar tersebut
memperlihatkan bahwa hasil pengukuran emisi CO untuk kendaraan bermotor roda
dua meningkat sesuai dengan meningkatnya umur kendaraan.
Sama halnya dengan pembasahan pada sub bab sebelumnya, dari gambar
grafik tersebut dapat dilihat bahwa besaran emisi sepeda motor mengikuti umur
kendaraan, semakin tinggi umur kendaraan maka besaran emisi CO sepeda motor
akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan Aly, et al (2011) dalam penelitian
tentang Study on Emission Measurement of Vehicle on Road Based on Binomial
Logit Model yang mengatakan bahwa umur kendaraan mempengaruhi besaran
emisi, semakin tinggi umur kendaraan maka semakin meningkat pula besaran emisi
yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan oleh Wayunadjati, et al (2011) tentang
y = 246.99e0.0746x ; R² = 0.7812
0
200
400
600
800
1000
1200
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Umur Sepeda Motor (tahun)
CO Expon. (CO)
IV-22
analisis pengaruh jarak tempuh, periode servis dan umur mesin terhadap
konsentrasi CO, HC, Nox dan CO2 pada kendaraan niaga yang menyatakan bahwa
semakin tua umur kendaraan, maka besaran yang diemisikan ke lingkungan juga
akan semakin meningkat. Dari penelitian uji emisi terhadap kendaraan bermotor
yang telah dilakukan oleh Purwani (2004) dan Rindhani (2011) terhadap kendaraan
matic Honda Vario juga sama-sama mengatakan bahwa umur mesin sangat
berpengaruh terhadap emisi CO. Dimana semakin lama usia suatu kendaraan, maka
emisi karbon monoksida yang akan dikeluarkan semakin besar. Dengan
bertambahnya umur mesin kendaraan bermotor, berarti kerja mesin akan lebih
berat, sehingga membuat mesin tidak dalam kondisi terbaiknya. Jika tidak disertai
perawatan yang rutin dan tepat maka selain tenaganya berkurang, emisi CO yang
akan dihasilkan juga akan semakin besar.
Gambar 4.16 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis polynomial
y = -1.3506x2 + 55.55x + 155.82 ; R² = 0.9214
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Umur Sepeda Motor (tahun)
CO2 Poly. (CO2)
IV-23
Gambar 4.17 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis linier
Gambar 4.18 Model hubungan umur kendaraan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis eksponensial
Begitu pula pada gambar 4.16, 4.17 dan 4.18, gambar tersebut
memperlihatkan model hubungan besaran emisi CO2 terhadap umur kendaraan
dengan model matematis polynomial dan linier mempunyai R2 di atas 0.90,
sedangkan model matematis eksponensial memiliki nilai 0.70.
y = 33.941x + 217.04 ; R² = 0.9004
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Umur Sepeda Motor (tahun)
CO2 Linear (CO2)
y = 233.87e0.0833x ; R² = 0.7441
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Umur Sepeda Motor (tahun)
CO2 Expon. (CO2)
IV-24
Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa semakin tua umur
kendaraan maka semakin kecil pula emisi CO2 jika dibandingkan dengan nilai CO.
Emisi CO dan CO2 memiliki hubungan berbanding terbalik, apabila konsentrasi CO
yang dihasilkan besar maka konsentrasi CO2 yang dihasilkan kecil dan sebaliknya
apabila konsentrasi CO yang dihasilkan kecil maka konsentrasi CO2 yang
dihasilkan besar. Berbeda dengan emisi CO, untuk emisi CO2 yang dihasilkan oleh
kendaraan roda dua ini justru akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya
usia kendaraan jika dibandingkan dengan nilai CO. Nilai rata-rata emisi CO2, yang
rendah di kendaraan yang berumur 15 tahun, menunjukan bahwa proses
pembakaran yang terjadi didalam mesin tidak sempurna. Dengan bertambahnya
umur kendaraan, berarti kerja mesin akan lebih berat. Hal ini akan berpengaruh
pada proses pembakaran yang ada di dalam mesin.
4.3.2 Model Hubungan Besaran Emisi dan Kapasitas Silinder
Besaran emisi sepeda motor yang telah diperoleh dari survei emisi
kendaraan bermotor roda dua di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin kemudian
dihubungkan dengan kapasitas silinder, dimana kapasitas silinder mempengaruhi
besaran emisi yang dihasilkan. Berikut pada Gambar 4.19 sampai dengan Gambar
4.24 ditampilkan hubungan antara kapasitas silinder dan besaran emisi yang
dihasilkan oleh sepeda motor yang terdapat di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.
IV-25
Gambar 4.19 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi CO
menggunakan persamaan regresi jenis polynomial
Gambar 4.20 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi
CO menggunakan persaaman regresi jenis eksponensial
y = 0.0449x2 - 19.339x + 2243.7 ; R² = 0.9567
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100 115 130 145 160 175 190 205 220 235 250
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Kapasitas Silinder (cc)
CO Poly. (CO)
y = 1496.3e-0.008x ; R² = 0.9175
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100 115 130 145 160 175 190 205 220 235 250
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Kapasitas Silinder (cc)
CO Expon. (CO)
IV-26
Gambar 4.21 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi
CO menggunakan persaaman regresi jenis linier
Gambar 4.19, 4.20 dan 4.21 memperlihatkan model hubungan nilai besaran
emisi CO terhadap kapasitas silinder dengan model matematis polynomial dan
eksponensial mempunyai R2 di atas 0.90, sedangkan untuk model matematis linier
memiliki nilai R2 0,70. Selain itu, pada gambar tersebut memperlihatkan bahwa
hasil pengukuran emisi CO untuk sepeda motor meningkat mengikuti kapasitas
silinder, dimana semakin meningkat kapasitas silinder maka besaran emisi juga
semakin meningkat.
y = -3.2855x + 973.03 ; R² = 0.7612
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100 115 130 145 160 175 190 205 220 235 250
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Kapasitas Silinder (cc)
CO Linear (CO)
IV-27
Gambar 4.22 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi polynomial
Gambar 4.23 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persaaman regresi jenis eksponensial
y = 0.0381x2 - 17.286x + 2058.9 ; R² = 0.9497
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100 115 130 145 160 175 190 205 220 235 250
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Kapasitas Silinder (cc)
CO2 Poly. (CO2)
y = 2197.4e-0.012x ; R² = 0.9725
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100 115 130 145 160 175 190 205 220 235 250
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Kapasitas Silinder (cc)
CO2 Expon. (CO2)
IV-28
Gambar 4.24 Model hubungan kapasitas silinder terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persaaman regresi jenis linier
Gambar 4.22, 4.23, dan 4.24 memperlihatkan model hubungan nilai besaran
emisi CO2 terhadap kapasitas silinder dengan model matematis polynomial dan
eksponensial mempunyai R2 di atas 0.90, sedangkan untuk model matematis linier
memiliki nilai R2 0.80.
Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi
kapasitas silinder, maka semakin tinggi pula besaran emisi yang dihasilkan. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar (2011) tentang kajian
hubungan antara variasi kecepatan kendaraan dengan emisi yang dikeluarkan pada
kendaraan bermotor yang menyatakan bahwa kapasitas silinder mempengaruhi
besaran emisi pada kendaraan kendaraan bermotor. Jika ukuran kapasitas silinder
meningkat, terjadi peningkatan konsentrasi emisi gas buang. Hal ini disebabkan
karena kapasitas mesin kendaraan mempengaruhi konsumsi bahan bakar, semakin
besar kapasitas mesin, semakin besar pula bahan bakar yang dibutuhkan oleh
y = -3.6632x + 980.65 ; R² = 0.8267
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100 115 130 145 160 175 190 205 220 235 250
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Kapasitas Silinder (cc)
CO2 Linear (CO2)
IV-29
kendaraan tersebut. Perbedaan kapasitas silinder mempengaruhi konsentrasi emisi
gas buangnya. Mesin kendaraan dengan kapasitas silinder lebih besar akan
mengeluarkan zat pencemar yang lebih besar.
4.3.3 Model Hubungan Besaran Emisi dan Panjang Perjalanan
Besaran emisi sepeda motor yang telah diperoleh dari survei emisi sepeda
motor di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin kemudian dihubungkan dengan
panjang perjalanan, dimana panjang perjalanan mempengaruhi besaran emisi yang
dihasilkan. Berikut pada Gambar 4.25 sampai dengan Gambar 4.30 ditampilkan
hubungan antara panjang perjalanan dan besaran emisi yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor roda dua yang terdapat di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.
Gambar 4.25 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO menggunakan persamaan regresi jenis polynomial
y = 5E-08x2 + 0.0019x + 328.74 ; R² = 0.9909
0
200
400
600
800
1000
1200
5500 16500 27500 38500 49500 60500 71500 82500 93500
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Panjang Perjalanan Sepeda Motor (km)
CO Poly. (CO)
IV-30
Gambar 4.26 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO menggunakan persamaan regresi jenis eksponensial
Gambar 4.27 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO menggunakan persamaan regresi jenis linier
Gambar 4.25, 4.26, dan 4.27 memperlihatkan model panjang perjalanan
terhadap besaran nilai emisi sepeda motor dengan model matematis polynomial,
eksponensial dan linier mempunyai R2 di atas 0.90.
y = 306.2e1E-05x ; R² = 0.9891
0
200
400
600
800
1000
1200
5500 16500 27500 38500 49500 60500 71500 82500 93500
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Panjang Perjalanan Sepeda Motor (km)
CO Expon. (CO)
y = 0.007x + 242.66 ; R² = 0.958
0
200
400
600
800
1000
1200
5500 16500 27500 38500 49500 60500 71500 82500 93500
Bes
aran
Em
isi
CO
(p
pm
)
Panjang Perjalanan Sepeda Motor (km)
CO Linear (CO)
IV-31
Emisi CO akan meningkat seiring dengan tingginya jarak tempuh yang telah
dilalui oleh kendaraan. Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa
semakin tinggi panjang perjalanan yang ditempuh, maka semakin tinggi pula
besaran emisi CO yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Lupita (2013) tentang analisis pengaruh umur mesin, periode servis dan jarak
tempuh terhadap konsentrasi emisi CO, Nox, HC dan CO2 pada sepeda motor tipe
sport yang mengatakan bahwa semakin tinggi panjang perjalanan yang telah
ditempuh kendaraan bermotor maka akan semakin tinggi pula besaran emisi CO
yang dihasilkan.
Gambar 4.28 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis polynomial
y = -5E-08x2 + 0.0107x + 180.75 ; R² = 0.8217
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
5500 16500 27500 38500 49500 60500 71500 82500 93500
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Panjang Perjalanan Sepeda Motor (km)
CO2 Poly. (CO2)
IV-32
Gambar 4.29 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis linier
Gambar 4.30 Model hubungan panjang perjalanan terhadap besaran emisi
CO2 menggunakan persamaan regresi jenis eksponensial
Gambar 4.28, 4.29, dan 4.30 memperlihatkan model hubungan panjang
perjalanan terhadap besaran emisi sepeda motor dengan model matematis
polynomial memiliki R2 di atas 0.90, sedangkan untuk model matematis linier
y = 0.0062x + 256.73 ; R² = 0.7939
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
5500 16500 27500 38500 49500 60500 71500 82500 93500
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Panjang Perjalanan Sepeda Motor (km)
CO2 Linear (CO2)
y = 232.37e2E-05x ; R² = 0.5914
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
5500 16500 27500 38500 49500 60500 71500 82500 93500
Bes
aran
Em
isi
CO
2 (
pp
m)
Panjang Perjalanan Sepeda Motor (km)
CO2 Expon. (CO2)
IV-33
memiliki nilai R2 diatas 0.70 dan untuk model matematis eksponensial memiliki
nilai R2 diatas 0.50.
Dari gambar grafik tersebut memperlihatkan bahwa semakin panjang
perjalanan kendaraan roda dua maka semakin kecil pula emisi CO2. Emisi CO dan
CO2 memiliki hubungan berbanding terbalik, apabila konsentrasi CO yang
dihasilkan besar maka konsentrasi CO2 yang dihasilkan kecil dan sebaliknya
apabila konsentrasi CO yang dihasilkan kecil maka konsentrasi CO2 yang
dihasilkan besar.
V-1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan karakteristik kendaraan bermotor roda dua yang telah
menjadi sampel pada pengukuran emisi di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, merek produsen Yamaha memiliki jumlah terbanyak yaitu
172 unit. Untuk karakteristik kendaraan bermotor berdasarkan usia,
kendaraan bermotor dengan umur 3 -5 tahun memiliki jumlah terbanyak
yaitu sebesar 150 unit. Selain itu jumlah terbanyak berdasarkan
kapasitas silinder yaitu pada kendaraan yang memiliki kapasitas
silinder 115 cc dengan jumlah 98 unit. Untuk jumlah kendaraan
bermotor berdasarkan jenis mesin, sistem pembakaran dan bahan bakar
dengan jumlah terbanyak yaitu dengan menggunakan mesin matik,
sistem pembakaran injeksi dan berbahan bakar premium dengan jumlah
109 unit dan kendaraan bermotor yang telah menjadi sampel pada
pengukuran emisi memiliki panjang perjalanan tertinggi sepanjang
98245 km.
2. Besaran emisi CO dan CO2 bergantung pada karakteristik kendaraan
bermotor roda dua. Dimana karakteristik dari setiap kendaraan
bermotor mempengaruhi besaran emisi CO dan CO2 yang dihasilkan .
Selain itu pada penelitian ini dapat dilihat bahwa karakteristik
V-2
kendaraan bermotor untuk umur kendaraan, panjang perjalanan,
kapasitas silinder serta sistem pembakaran merupakan karakteristik
operasional kendaraan yang paling signifikan mempengaruhi besaran
emisi kendaraan bermotor roda dua. Semakin tinggi umur kendaraan
sepeda motor maka semakin tinggi pula besaran emisi yang dihasilkan.
Begitu pula untuk panjang perjalanan, semakin tinggi panjang
perjalanan yang telah ditempuh oleh suatu kendaraan sepeda motor
maka semakin tinggi pula besaran emisinya. Selain itu kapasitas
silinder juga berpengaruh terhadap besaran emisi, semakin tinggi
kapasitas silinder maka semakin tinggi pula besaran emisi yang
dihasilkan. Untuk sistem pembakaran, kendaraan sepeda motor dengan
sistem pembakaran karburator memiliki besaran emisi yang lebih besar
dibandingkan sistem pembakaran injeksi.
3. Model hubungan karakteristik bermotor roda dua terhadap besaran
emisi CO dan CO2 menggunakan persamaan regresi menunjukkan
bahwa persamaan regresi dengan jenis polynomial menunjukkan
kecendrungan nilai yang lebih baik, yaitu paling mendekati nilai 1.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk pengukuran emisi selanjutnya sebaiknya setiap kendaraan
bermotor roda dua yang telah diukur langsung ditentukan apakah
kendaraan tersebut telah lolos uji emisi atau tidak, agar kendaraan
V-3
bermotor roda dua yang telah diukur dan tidak lulus uji emisi dapat
meningkatkan pemeliharaan kendaraannya, baik itu pemeliharaan
ringan dan pemeliharaan berat.
2. Untuk penelitian menggunakan Portable Gas Analyzer Measurement
System masih terdapat kekurangan, yaitu pada pengukuran emisi alat ini
hanya mampu mengukur 5 jenis emisi dengan baik, diantaranya emisi
CO, CO2, Nox, Sox dan CH4. Sebaiknya untuk penggunaan alat ukur
emisi kendaraan bermotor roda dua dengan Portable Gas Analyzer
Measurement System dilakukan modifikasi yang lebih baik lagi dengan
menambahkan sensor dengan jenis emisi HC.
3. Dibutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi dalam memulai
pengukuran karena kesalahan dalam pengukuran data, bisa saja terjadi
dimanapun dan kapanpun agar efisiensi waktu penelitian tetap terjaga
sesuai yang direncanaakan atau diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, S.H., Selintung, M., Ramli, M.I., Sumi, T. 2011. Study on emission
measurement of vehicle on road based on binomial logit model. Journal of
the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 9, 784 – 795.
Aly, S.H., dkk. 2013. Studi Emisi Kendaraan Bermotor Dengan Metode
International Vehicle Emission Model. Prosiding The 16th FSTPT
International Symposium.
Aly, S.H. 2015. Emisi Transportasi. Penebar Plus : Jakarta.
Arafah, M., Ramli, M.I., Aly, S.H., dan Selintung, M., (2013). Studi Karakteristik
Emisi Kendaraan Sepeda Motor Di Kota Makassar. Prosiding Seminar
Nasional Teknik Sipil-IX 2013, ITS, Surabaya, 6 Pebruari 2013.
Arafah, M., Selintung, M., Aly, S.H., dan Ramli, M.I., 2013. The Motorcycle
Emission Characteristics in Developing Countries: Logit and Regression
Analysis of I/M Data in Makassar City, Indonesia. Proceeding of the 10th
Conference of the Eastern Asia Society for Transportation Studies.
Arafah, M., Selintung, M., Aly, S.H., dan Ramli, M.I., (2013). Faktor-faktor
Berpengaruh Terhadap Uji Kegagalan Emisi Kendaraan Sepeda Motor di
Kota Makassar. Prosiding Seminar Nasional 2013 TS-UMS, Surakarta, 21
Mei 2013.
Bachtiar, V.S. 2011. Kajian Hubungan Antara Variasi Kecepatan Kendaraan
dengan Emisi yang Dikeluarkan pada Kendaraan Bermotor Roda Empat.
Teknik Lingkungan Universitas Andalas : Padang.
Boedisantoso, Rachmat. 2002. Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara.
Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya.
Depkes. 2005. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PL.
Fadly, Ihsanul. 2011. Jenis-jenis Sepeda Motor. Online. (http://putradwilaksana.
blogspot.co.id/2011/04/jenis-jenis-sepeda-motor.html) Diakses pada Sabtu,
21 Mei 2016.
Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.
GTZ. 2007. Transportasi dan Perubahan Iklim. Eschborn.
Jalaluddin., Gani, A., Darmadi. 2013. Analisis Karakteristik Emisi Gas Buang Pada
Sarana Transportasi Roda Dua Kota Banda Aceh. Jurusan Teknik Mesin :
Universitas Syiah Kuala.
Kusumawati, P.S., dkk. 2013. Hubungan Jumlah Kendaraan Bermotor, Odometer
Kendaraan dan Tahun Pembuatan Kendaraan dengan Emisi CO2 di Kota
Pekanbaru. Ilmu Lingkungan Universitas Riau : Pekanbaru.
Lupita, C.P., dkk. 2013. Analisis Pengaruh Umur Mesin, Periode Servis dan Jarak
Tempuh Terhadap Konsentrasi Emisi CO, Nox, HC dan CO2 Pada Sepeda
Motor Tipe Sport (Studi Kasus : Motor Yamaha Vixion). Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro : Semarang.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1407/MENKES/SK/XI/2002 tentang Pedoman
Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2006. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Lama. Jakarta : Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Jakarta : Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Nomor
12 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta :
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Morlok, Edward K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Jakarta: Erlangga .
Mukono, H.J. 2003. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan
Saluran Pernafasan. Surabaya: Airlangga University Press.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nur, I.A. 2015. Studi Karakteristik Emisi Kendaraan Ringan di Kota Makassar.
Teknik Sipil : Universitas Hasanuddin.
Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta
: Pemerintah Republik Indonesia.
Purwani, Ari. 2004. Studi Pengaruh Umur Mesin, Jarak Tempuh, dan Perawatan
Kendaraan Bermotor Roda Empat Berbahan Bakar Bensin terhadap
Konsentrasi Emisi CO (Studi Kasus: Kendaraan Instansi Kota Semarang).
Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro : Semarang.
Rindani, Syifa. 2011. Analisis Pengaruh Umur Mesin dan Periode Servis Terhadap
Konsentrasi Karbonmonoksida (CO) (Studi Kasus : Motor Matic Honda
Vario). Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro : Semarang.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Republik Indonesia.
Soedomo, Moestikahadi. 2001. Kumpulan Karya Ilmiah Pencemaran Udara. ITB
Soemirat, J. 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Sugiarta, A. A. G. 2008. Dampak Bising dan Kualitas Udara Pada Lingkungan
Kota Denpasar. Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2. Universitas Udayana,
Bali.
Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. PT.
Grasindo, Jakarta.
Tugaswati, A. T. 2008. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan. Online. (http://www.kpbb.org). Diakses pada
Minggu, 22 Mei 2016
Tanan, B. 2011. Strategi Penanggulangan Pencemaran Udara dari sektor
Transportasi. Adiwidia edisi Juni 2011.
Wardhana. 2014. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.
Wayunadjati, Raras., dkk. 2011. Analisis Pengaruh Jarak Tempuh, Periode Servis
dan Umur Mesin Terhadap Konsentrasi CO, HC, Nox dan CO2 Pada
Kendaraan Niaga (Studi Kasus : Motor Tossa). Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro : Semarang.
LAMPIRAN A
Merek Produsen Sepeda Motor CO (ppm) CO2 (ppm)
Honda 641 729
Kawasaki 367 430
Minerva 571 570
Suzuki 441 416
Vespa 890 821
Yamaha 417 492
AYT 191 314
Umur Kendaraan CO (ppm) CO2 (ppm)
0 155 198
1 296 301
2 339 346
3 399 428
4 437 458
5 444 461
6 459 469
7 471 470
8 529 481
9 570 551
10 629 592
11 636 622
12 852 741
14 876 831
15 935 902
Kapasitas Silinder CO (ppm) CO2 (ppm)
100 286 324
110 323 348
115 362 359
125 546 488
135 582 660
150 669 678
250 702 698
Panjang Perjalanan CO (ppm) CO2 (ppm)
5500 351 391
16501 390 423
27501 495 509
38501 523 598
49501 559 601
60501 698 632
71501 798 699
82501 897 786
93501 986 817
Kategori Perawatan Perawatan Ringan
CO (ppm) CO2 (ppm)
Sering 371 470
Selalu 490 498
Kadang-kadang 579 570
Jarang 762 626
Tidak Pernah 925 827
Kategori Perawatan Perawatan Berat
CO (ppm) CO2 (ppm)
Sering 288 452
Selalu 388 498
Kadang-kadang 525 515
Jarang 718 656
Tidak Pernah 829 759
Sistem Pembakaran CO (ppm) CO2 (ppm)
Injeksi 471 466
Karburator 511 476
LAMPIRAN B
No No. Kendaraan Jenis Kendaraan Waktu Masuk Waktu Keluar Lama Parkir Keterangan
1 DD 2566 OI VARIO 13:15:25 13:17:49 0:02:24 Non-Metik
2 DD 2756 EN SCOOPY 13:09:51 13:12:24 0:02:33 Matik
3 DD 2690 BO MIO 13:04:49 13:08:42 0:03:53 Non-Metik
4 DD 2320 DB VARIO 16:50:05 16:54:30 0:04:25 Non-Metik
5 DD 3920 DP MIO 12:37:20 12:41:50 0:04:30 Non-Metik
6 DD 5310 CE MIO 13:02:38 13:09:10 0:06:32 Non-Metik
7 DD 2014 XD Mio 9:52:20 9:59:40 0:07:20 Matik
8 DD 4878 SY JUPITER Z 16:59:59 17:08:42 0:08:43 Matik
9 DD 5162 XY SCOOPY 8:25:32 8:34:49 0:09:17 Matik
10 DN 5401 BM Spin 12:57:59 13:08:06 0:10:07 Matik
11 DD 4355 VO BEAT 17:18:45 17:33:34 0:14:49 Matik
12 DD 5492 MZ Jupiter Mx 9:30:31 9:46:26 0:15:55 Non-Metik
13 DD 3421 EW Mio Soul 11:13:08 11:29:07 0:15:59 Matik
14 DN 2554 VQ MIO 17:42:44 17:58:58 0:16:14 Matik
15 DD 2126 XE MIO GT 14:56:07 15:13:14 0:17:07 Non-Metik
16 DD 4873 EO Scoopy 13:25:11 13:44:30 0:19:19 Matik
17 DD 5400 ON JUPITER 12:10:23 12:30:59 0:20:36 Non-Metik
18 DP 3821 ML Mio 9:29:53 52:06.0 0:22:13 Matik
19 DD 5800 YE SUPRA 13:41:52 14:05:49 0:23:57 Matik
20 DD 2952 KI SUPRA X 13:51:33 14:15:50 0:24:17 Non-Metik
21 DW 3269 DE X-RIDE 16:54:58 17:19:44 0:24:46 Matik
22 DD 5960 UL Mio 14:55:32 15:20:20 0:24:48 Matik
23 DD 5098 HW MIO 16:31:19 16:56:34 0:25:15 Matik
24 DD 2247 GA SATRIA 13:10:11 13:35:38 0:25:27 Non-Metik
25 DD 5567 VV GRAND 7:02:41 7:30:00 0:27:19 Non-Metik
26 DD 3230 MQ Jupiter Z 9:29:58 9:58:33 0:28:35 Non-Metik
27 DD 6474 AG SUPRA 12:46:04 13:14:59 0:28:55 Non-Metik
28 DD 4049 LY SATRIA 9:42:51 10:13:22 0:30:31 Non-Metik
29 DP 3082 GF Jupiter Mx 8:54:00 9:24:48 0:30:48 Non-Metik
30 DD 3117 VZ BEAT 10:37:32 11:11:27 0:33:55 Matik
31 DD 4212 P SATRIA 17:00:12 17:34:11 0:33:59 Non-Metik
32 DD 4070 XX BEAT 16:03:04 16:38:31 0:35:27 Matik
33 DD 6319 XX TUNDER 10:37:04 11:13:14 0:36:10 Non-Metik
34 DD 3951 UN JUPITER MX 10:56:23 11:32:35 0:36:12 Non-Metik
35 DD 4158 JP VEGA 8:14:07 8:50:33 0:36:26 Non-Metik
36 DD 3312 CF JUPITER MX 16:15:44 16:53:30 0:37:46 Matik
37 DD 5801 XY X-RIDE 10:34:36 11:12:27 0:37:51 Non-Metik
38 DD 5788 MH SOUL 10:30:30 11:08:25 0:37:55 Matik
39 DD 3774 XX vario 11:36:10 12:15:43 0:39:33 Matik
40 DD 4591 RL JUPITER MX 11:34:35 12:14:23 0:39:48 Matik
41 DD 3188 XD XRIDE 16:35:15 17:15:11 0:39:56 Matik
42 DD 4987 XF MIO 13:51:21 14:32:35 0:41:14 Non-Metik
43 DD 3747 OM Blade 10:15:52 10:57:10 0:41:18 Non-Metik
44 DD 3168 QK JUPITER MX 7:20:10 8:01:32 0:41:22 Non-Metik
45 DD 3948 HW Mio 12:34:34 13:15:56 0:41:22 Matik
DATA HASIL SURVEY KENDARAAN
MASUK-KELUAR DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
46 DD 4599 XY JUPITER MX 11:32:33 12:14:05 0:41:32 Matik
47 DD 4686 EC MIO 8:49:37 9:31:32 0:41:55 Matik
48 DD 2984 ED VARIO 16:40:46 17:23:45 0:42:59 Matik
49 DD 6120 XY MIO 10:30:14 11:13:15 0:43:01 Non-Metik
50 DD 4515 UK BEAT 15:40:21 16:23:24 0:43:03 Non-Metik
51 DD 5555 KP JUPITER MX 14:51:24 15:34:36 0:43:12 Non-Metik
52 DD 3164 CF JUPITER 12:13:50 12:57:38 0:43:48 Matik
53 DD 6189 HD MIO GT 16:23:27 17:09:29 0:46:02 Matik
54 DD 2627 BE BEAT 17:23:45 18:11:54 0:48:09 Matik
55 DD 3488 JH SCOOPY 13:44:05 14:32:33 0:48:28 Matik
56 DD 2089 XH SUPRA X 8:25:30 9:14:01 0:48:31 Non-Metik
57 DD 3849 XY MIO 9:21:23 10:10:01 0:48:38 Non-Metik
58 DD 5481 BN BEAT 16:43:40 17:32:22 0:48:42 Non-Metik
59 DD 5570 XX Beat 13:16:40 14:05:49 0:49:09 Matik
60 DD 2095 UO VEGA R 7:35:55 8:25:25 0:49:30 Matik
61 DD 5429 NE JUPITER MX 11:23:24 12:13:20 0:49:56 Matik
62 DD 5777 XX X-RIDE 15:42:18 16:32:34 0:50:16 Non-Metik
63 DD 5948 UL Mio Soul 13:16:45 14:07:09 0:50:24 Matik
64 DD 5948 LT REVO 10:13:24 11:04:43 0:51:19 Matik
65 DD 2337 GI VARIO 16:26:43 17:18:45 0:52:02 Matik
66 DD 4626 UT SATRIA 12:43:21 13:35:38 0:52:17 Non-Metik
67 DD 2519 CE JUPITER MX 11:22:23 12:14:40 0:52:17 Non-Metik
68 DD 4547 ZD VIXION 16:50:12 17:42:44 0:52:32 Matik
69 DD 2670 AV REVO 10:15:16 11:08:23 0:53:07 Non-Metik
70 DD 3753 OF MIO 13:49:21 14:43:33 0:54:12 Matik
71 DD 5527 YY BEAT 16:40:09 17:34:35 0:54:26 Matik
72 DD 5050 QQ Mio 8:21:16 9:15:45 0:54:29 Matik
73 DD 3925 BZ VARIO 11:25:26 12:20:20 0:54:54 Matik
74 DD 5883 IL REVO FIT 9:39:34 10:34:35 0:55:01 Non-Metik
75 DD 3975 AG SUPRA 13:12:12 14:07:39 0:55:27 Matik
76 DD 7050 AB RIL 16:14:28 17:09:57 0:55:29 Non-Metik
77 DD 2799 OF VIXION 10:15:13 11:10:50 0:55:37 Matik
78 DD 5120 MP TUNDER 16:44:45 17:40:30 0:55:45 Matik
79 DD 5029 EM BEAT 16:38:29 17:34:32 0:56:03 Matik
80 DD 4366 XE MIO 10:31:32 11:27:45 0:56:13 Non-Metik
81 DD 4141 YY XRAID MATIO 9:37:27 10:34:29 0:57:02 Matik
82 DD 3216 IG SOULE 15:27:12 16:24:14 0:57:02 Matik
83 DD 5709 NC MIO 9:23:24 10:20:54 0:57:30 Matik
84 DD 5793 AU MIO 10:23:34 11:21:15 0:57:41 Non-Metik
85 DD 2457 IM MIO 11:25:25 12:24:40 0:59:15 Matik
86 DD 3578 UT BEAT 12:08:50 13:08:06 0:59:16 Non-Metik
87 DD 3226 XV SUPRA 8:44:43 9:44:14 0:59:31 Non-Metik
88 DD 2025 XY SOUL 9:21:25 10:21:06 0:59:41 Matik
89 DD 4601 LY SOUL 11:25:26 12:25:12 0:59:46 Non-Metik
90 DD 6569 XA BEAT 16:58:22 17:58:10 0:59:48 Matik
91 DD 5221 VP MIO SPORTY 10:32:45 11:32:33 0:59:48 Non-Metik
92 DD 2622 UT MIO 16:18:16 17:18:15 0:59:59 Non-Metik
93 DD 2276 SO BEAT 12:10:17 13:10:23 1:00:06 Matik
94 DD 6177 XM JUPITER MX 13:42:20 14:42:41 1:00:21 Matik
95 DP 2268 AO BEAT 9:07:15 10:07:44 1:00:29 Matik
96 DD 3086 SR VEGA ZR 8:32:45 9:33:16 1:00:31 Matik
97 DD 6145 XY Mio 13:12:30 14:13:22 1:00:52 Matik
98 DD 5552 UV MIO 11:23:22 12:24:25 1:01:03 Non-Metik
99 DD 2079 MM MIO 9:15:17 10:16:21 1:01:04 Non-Metik
100 DD 2183 LZ MIO 13:29:27 14:30:31 1:01:04 Non-Metik
101 DD 4082 XY BEAT 16:32:52 17:34:28 1:01:36 Matik
102 DD 4067 AP JUPITER Z 10:04:01 11:05:43 1:01:42 Non-Metik
103 DD 5312 AD MIO SOUL 17:34:11 18:36:01 1:01:50 Matik
104 DD 5412 MP BEAT 10:23:25 11:25:45 1:02:20 Non-Metik
105 DD 5445 MP VIXION 13:00:29 14:02:52 1:02:23 Non-Metik
106 DD 2451 RN REVO 9:22:35 10:25:03 1:02:28 Non-Metik
107 DD 5672 UN JUPITER MX 11:12:14 12:14:44 1:02:30 Matik
108 DD 4660 OT JUPITER MX 10:21:24 11:24:00 1:02:36 Non-Metik
109 DD 4199 AK VIXION 9:06:05 10:09:05 1:03:00 Non-Metik
110 DD 5542 TA SOULE 15:26:45 16:30:12 1:03:27 Matik
111 DD 3895 UN MIO 13:29:00 14:32:41 1:03:41 Matik
112 DD 6364 XH JUPITER Z 17:15:11 18:19:04 1:03:53 Non-Metik
113 DD 8787 XX JUPITER MX 7:56:20 9:00:31 1:04:11 Matik
114 DD 4458 XP MIO 10:21:23 11:25:49 1:04:26 Matik
115 DD 6025 FD SOUL 10:18:29 11:22:58 1:04:29 Matik
116 DD 2381 OQ VEGA 11:46:08 12:51:20 1:05:12 Non-Metik
117 DD 5417 MR SOUL 10:09:08 11:14:32 1:05:24 Matik
118 DD 5614 OE SCOOPY 10:06:35 11:12:13 1:05:38 Matik
119 DD 5771 IE MIO 11:23:24 12:29:10 1:05:46 Matik
120 DD 3832 DG XRIDE 16:02:15 17:08:10 1:05:55 Matik
121 DD 3821 XY MIO GT 15:25:32 16:32:21 1:06:49 Matik
122 DD 3606 IM MIO 9:08:07 10:15:11 1:07:04 Matik
123 DD 5202 BK SUPRA X 14:25:19 15:32:33 1:07:14 Matik
124 DD 6249 DQ Vario 9:05:28 10:13:08 1:07:40 Matik
125 DD 2876 DM VEGA 7:06:05 8:14:03 1:07:58 Non-Metik
126 DD 5493 OK BEAT 14:26:19 15:34:36 1:08:17 Matik
127 DD 5720 EI JUPITER MX 11:12:14 12:21:41 1:09:27 Matik
128 DD 2397 AH JUPITER MX 15:31:30 16:41:10 1:09:40 Matik
129 DD 5825 OP JUPITER X 16:53:13 18:03:02 1:09:49 Non-Metik
130 DD 2796 XM VARIO 9:30:31 10:40:22 1:09:51 Matik
131 DD 3172 UB MIO 11:14:15 12:24:50 1:10:35 Matik
132 DD 5252 XY VARIO 8:36:00 9:46:44 1:10:44 Matik
133 DD 2167 XY MIO 10:13:14 11:24:37 1:11:23 Non-Metik
134 DD 3046 LI SOUL 9:15:15 10:26:41 1:11:26 Matik
135 DT 5276 EE JUPITER 12:04:49 13:16:21 1:11:32 Non-Metik
136 DD 2138 VJ SMASH 15:54:13 17:06:56 1:12:43 Non-Metik
137 DD 6621 SV X-RIDE 12:14:16 13:27:28 1:13:12 Non-Metik
138 DD 5218 VJ MIO GT 11:00:57 12:14:15 1:13:18 Non-Metik
139 DD 5694 HP JUPITER 8:53:18 10:07:10 1:13:52 Non-Metik
140 DD 2259 XY SCOOPY 11:20:23 12:34:23 1:14:00 Matik
141 DP 2466 BC Mio Soul 11:47:20 13:01:22 1:14:02 Matik
142 DD 3384 BZ SCOOPY 7:36:47 8:52:14 1:15:27 Matik
143 DD 3324 GT Mio 9:59:41 11:15:28 1:15:47 Matik
144 DD 5328 UD JUPITER MX 15:24:13 16:40:02 1:15:49 Matik
145 DD 5126 XY SUPRA 13:53:26 15:10:11 1:16:45 Non-Metik
146 DD 5026 UL JUPITER MX 11:22:23 12:39:08 1:16:45 Matik
147 DD 4407 XL VIXION 14:36:22 15:53:10 1:16:48 Non-Metik
148 DD 5286 LW Mio 8:59:32 10:16:22 1:16:50 Matik
149 DD 3571 XO REVO FIT 13:03:37 14:21:23 1:17:46 Matik
150 DD 5468 XV SOUL 10:13:14 11:31:07 1:17:53 Non-Metik
151 DD 3377 HB TIGER 16:53:11 18:11:11 1:18:00 Non-Metik
152 DD 2326 PP MIO 12:30:10 13:48:30 1:18:20 Matik
153 DD 3894 XY SATRIA 8:51:43 10:10:09 1:18:26 Non-Metik
154 DD 4639 NM REVO 7:36:47 8:55:19 1:18:32 Non-Metik
155 DD 2763 LU Vega 10:48:10 12:06:58 1:18:48 Non-Metik
156 DD 5356 XY MIO GT 16:11:14 17:30:20 1:19:06 Matik
157 DD 5023 FG MIO 11:21:23 12:40:30 1:19:07 Matik
158 DC 5161 AA MEGA PIO 8:15:20 9:34:33 1:19:13 Non-Metik
159 DD 2959 DM X-RIDE 11:24:25 12:43:53 1:19:28 Matik
160 DD 2444 ED SUPRA 8:35:25 9:55:40 1:20:15 Non-Metik
161 DD 6924 DM BEAT 9:50:23 11:11:18 1:20:55 Matik
162 DD 2652 AJ REVO 13:02:26 14:23:25 1:20:59 Non-Metik
163 DD 5057 LG FINO 15:32:33 16:53:55 1:21:22 Matik
164 DD 3060 SB VIXION 7:29:41 8:51:11 1:21:30 Non-Metik
165 DD 2863 UR MIO GT 10:09:08 11:30:49 1:21:41 Non-Metik
166 DD 5433 XY SOUL 10:09:23 11:31:29 1:22:06 Matik
167 DD 5299 DA MIO 16:12:11 17:34:38 1:22:27 Matik
168 DD 3417 FU MIO 11:14:13 12:36:49 1:22:36 Non-Metik
169 DD 6284 MH BEAT 16:08:40 17:33:22 1:24:42 Matik
170 DD 5314 SHOGUN RR 10:58:41 12:23:25 1:24:44 Non-Metik
171 DD 4025 FC SATRIA 11:13:15 12:38:59 1:25:44 Matik
172 KT 2319 LA Supra 9:28:00 10:53:56 1:25:56 Non-Metik
173 DD 2750 KE SATRIA 11:56:53 13:22:53 1:26:00 Non-Metik
174 DD 3559 XC JUPITER MX 16:53:43 18:19:59 1:26:16 Non-Metik
175 DD 4421 UU SUPRA BLADE 15:05:55 16:32:31 1:26:36 Non-Metik
176 DD 5250 EA JUPITER MX 15:18:47 16:45:44 1:26:57 Matik
177 DD 2053 LF MIO FINO 15:53:17 17:20:25 1:27:08 Non-Metik
178 DD 4153 SB SATRIA 13:54:34 15:22:45 1:28:11 Non-Metik
179 DD 3781 AR TUNDER 7:25:01 8:53:40 1:28:39 Non-Metik
180 DD 5163 XY MIO 11:12:14 12:40:54 1:28:40 Matik
181 DD 5190 UD XEON 11:53:23 13:22:35 1:29:12 Matik
182 DD 5286 LN BEAT 14:32:34 16:01:54 1:29:20 Matik
183 DD 2253 XX MIO 8:15:20 9:44:52 1:29:32 Matik
184 DD 3842 OC SUPRA RR 9:37:55 11:07:58 1:30:03 Non-Metik
185 DD 2222 PR MIO J 10:45:31 12:15:53 1:30:22 Non-Metik
186 DC 2217 MN MIO 8:44:23 10:15:15 1:30:52 Non-Metik
187 DD 6160 JQ JUPITER MX 10:11:13 11:42:05 1:30:52 Matik
188 EA 5066 SK Vario 14:55:54 16:26:53 1:30:59 Matik
189 DD 9928 BZ Mio 11:44:48 13:16:05 1:31:17 Matik
190 DD 4328 FT Mio soul 8:05:24 9:37:22 1:31:58 Matik
191 DD 6483 WN Vario 7:58:11 9:30:32 1:32:21 Matik
192 DD 2976 PM SPIN 9:30:20 11:02:43 1:32:23 Non-Metik
193 DD 4468 XY REVO 14:32:34 16:05:05 1:32:31 Matik
194 DD 3832 HF BEAT 10:59:40 12:32:22 1:32:42 Matik
195 DD 3832 UN AXELO 9:37:27 11:10:12 1:32:45 Non-Metik
196 DD 3343 XY MIO 10:35:48 12:08:34 1:32:46 Non-Metik
197 DP 2606 EG Beat 12:13:50 13:47:05 1:33:15 Matik
198 DD 2605 XX REVO 9:57:56 11:31:20 1:33:24 Non-Metik
199 DD 3699 IJ VIXION 12:31:32 14:05:49 1:34:17 Non-Metik
200 DD 4858 LU YAMAHA R3 11:23:24 12:58:02 1:34:38 Non-Metik
201 DP 2699 FE REVO 9:47:05 11:21:52 1:34:47 Non-Metik
202 DD 3141 XE MIO GT 14:32:30 16:07:19 1:34:49 Matik
203 DP 3488 CH Fino 13:21:18 14:56:48 1:35:30 Matik
204 DD 6402 ML VARIO 14:47:46 16:23:24 1:35:38 Matik
205 DD 3999 XX SOUL 9:31:34 11:08:02 1:36:28 Matik
206 DD 2753 BI MIO 16:29:08 18:05:58 1:36:50 Matik
207 DD 6090 MO Yamaha Mio 7:21:23 8:58:21 1:36:58 Matik
208 DD 3384 JA MIO 13:44:09 15:21:20 1:37:11 Non-Metik
209 DD 4078 XX BEAT 10:35:54 12:13:14 1:37:20 Non-Metik
210 DD 5289 WM TIGER 15:13:13 16:50:45 1:37:32 Non-Metik
211 DD 6334 NU Supra 9:06:17 10:43:59 1:37:42 Non-Metik
212 DD 2385 WF MIO 14:25:20 16:03:07 1:37:47 Non-Metik
213 DD 2795 XI SOUL 10:44:46 12:23:49 1:39:03 Matik
214 DD 6241 NT VARIO 10:18:33 11:57:38 1:39:05 Matik
215 DD 5191 HA MIO 9:14:15 10:53:33 1:39:18 Non-Metik
216 DD 2763 LV SUPRA 10:14:19 11:53:44 1:39:25 Non-Metik
217 DP 3549 IR VEGA 9:35:36 11:15:12 1:39:36 Non-Metik
218 DD 3295 UM JUPITER 9:50:23 11:30:10 1:39:47 Non-Metik
219 DD 5827 UT Vixion 9:27:21 11:07:11 1:39:50 Non-Metik
220 DP 3540 QM VEGA R 9:51:59 11:32:05 1:40:06 Non-Metik
221 DD 2776 DC BEAT 15:32:59 17:13:15 1:40:16 Matik
222 DD 2251 SR SOUL 8:15:14 9:55:35 1:40:21 Matik
223 DW 5992 CW REVO 9:53:24 11:34:35 1:41:11 Matik
224 DD 4107 DM Beat 14:46:33 16:27:48 1:41:15 Matik
225 DD 6287 UJ VIXION 9:27:39 11:08:58 1:41:19 Non-Metik
226 DD 3605 OL SATRIA 17:03:14 18:44:48 1:41:34 Non-Metik
227 DD 3374 XX JUPITER MX 14:32:35 16:14:29 1:41:54 Non-Metik
228 DD 3973 XY VEGA R 8:20:53 10:03:06 1:42:13 Non-Metik
229 DW 2364 BK SUPRA X 12:20:09 14:02:22 1:42:13 Non-Metik
230 DD 4609 OU SUPRA 9:50:23 11:32:45 1:42:22 Non-Metik
231 DD 6551 YU BEAT 16:27:50 18:10:50 1:43:00 Matik
232 DD 3734 GH TUNDER 12:24:07 14:07:09 1:43:02 Matik
233 DD 6056 VC MIO GT 9:48:15 11:31:30 1:43:15 Matik
234 DD 6265 NE REVO 15:29:57 17:13:15 1:43:18 Non-Metik
235 DD 5931 XY BEAT 11:13:14 12:57:05 1:43:51 Matik
236 DD 3325 AF JUPITER MX 14:43:26 16:27:24 1:43:58 Matik
237 DD 5614 TA SOUL 9:23:24 11:07:25 1:44:01 Matik
238 DD 6658 XD MIO SPORTY 14:39:18 16:23:26 1:44:08 Non-Metik
239 DW 2162 CD MIO 8:15:05 9:59:52 1:44:47 Matik
240 DD 5381 AB MIO 12:32:34 14:17:26 1:44:52 Matik
241 DD 6322 LY VARIO 16:45:40 18:30:33 1:44:53 Matik
242 DD 5311 DB MIO 12:47:28 14:32:35 1:45:07 Non-Metik
243 DD 4163 YM SUPRA 12:37:56 14:23:25 1:45:29 Non-Metik
244 DD 4745 VZ SCOOPY 9:39:54 11:25:27 1:45:33 Matik
245 DD 5302 UW Beat 9:24:31 11:10:30 1:45:59 Matik
246 DD 6296 EP BEAT 16:09:21 17:55:20 1:45:59 Matik
247 DD 5398 OO MIO 12:37:03 14:23:25 1:46:22 Matik
248 DD 3949 JP JUPITER MX 15:22:50 17:09:32 1:46:42 Non-Metik
249 DD 3561 OW REVO 10:41:38 12:28:35 1:46:57 Non-Metik
250 DD 3412 IB XEON 9:23:24 11:10:27 1:47:03 Matik
251 DD 5373 OM X-RAID 14:06:30 15:53:34 1:47:04 Non-Metik
252 DD 6016 XC Mio 10:43:38 12:30:46 1:47:08 Matik
253 DD 5492 LQ REVO 10:09:34 11:56:53 1:47:19 Matik
254 DD 2999 IP Mio 10:39:58 12:27:31 1:47:33 Matik
255 DD 5750 BR REVO FIT 12:35:34 14:23:25 1:47:51 Matik
256 DD 3920 AU SCORPIO 9:45:47 11:33:40 1:47:53 Non-Metik
257 DD 2568 XX SUPRA 9:09:18 10:57:16 1:47:58 Non-Metik
258 DD 2233 GA Mio 10:03:15 11:51:30 1:48:15 Matik
259 DD 6534 UI JUPITER MX 8:23:24 10:11:57 1:48:33 Non-Metik
260 DD 3433 UD MIO 13:43:59 15:32:37 1:48:38 Non-Metik
261 DD 3439 CH JUPITER 14:19:26 16:08:09 1:48:43 Matik
262 DD 6531 QL SOUL 9:07:01 10:56:08 1:49:07 Matik
263 DD 5102 FY Mio 11:06:35 12:55:43 1:49:08 Matik
264 DD 2981 XF JUPITER MX 13:19:00 15:08:09 1:49:09 Non-Metik
265 DP 2323 IU SKY WAVE 9:51:59 11:41:46 1:49:47 Matik
266 DD 5992 FQ VEGA R 10:44:46 12:34:52 1:50:06 Non-Metik
267 DD 5903 UL MIO SPORTY 15:16:06 17:06:34 1:50:28 Non-Metik
268 DD 3871 XD Vixion 10:37:44 12:28:15 1:50:31 Matik
269 DD 2954 LP BEAT 10:30:21 12:21:05 1:50:44 Matik
270 DD 3432 OT SUPRA 11:44:44 13:35:32 1:50:48 Matik
271 DD 3597 XD Vixion 10:00:13 11:51:13 1:51:00 Non-Metik
272 DD 2466 BC BEAT 11:10:46 13:01:49 1:51:03 Matik
273 DD 6721 MZ Beat 10:01:11 11:52:23 1:51:12 Matik
274 DD 3219 QV SOUL 10:30:21 12:21:40 1:51:19 Matik
275 DT 6910 WE JUPITER 10:22:15 12:13:39 1:51:24 Non-Metik
276 DD 5594 PI MIO 8:31:33 10:23:24 1:51:51 Matik
277 DD 6260 FG Mio 7:45:58 9:38:32 1:52:34 Matik
278 DD 3343 XB Mio 9:58:52 11:51:49 1:52:57 Matik
279 DD 5039 MJ MIO J 12:39:20 14:32:33 1:53:13 Matik
280 DD 6141 Y Jupiter 14:16:09 16:09:23 1:53:14 Matik
281 DW 3076 BT BEAT 9:50:23 11:43:58 1:53:35 Matik
282 DD 4007 XY FINO 16:04:20 17:58:00 1:53:40 Matik
283 DD 4503 XY SATRIA 9:23:24 11:17:05 1:53:41 Non-Metik
284 DD 6778 AW BEAT 9:42:51 11:36:38 1:53:47 Matik
285 DD 3292 AF SMASH 9:48:15 11:42:24 1:54:09 Non-Metik
286 DP 3919 VB BEAT 10:25:26 12:20:03 1:54:37 Non-Metik
287 DW 5560 CE BEAT 9:37:16 11:31:55 1:54:39 Matik
288 DD 5148 VI Mio 10:13:48 12:08:30 1:54:42 Matik
289 DD 5407 ON JUPITER 12:39:22 14:34:35 1:55:13 Non-Metik
290 DD 3118 IT MIO 10:01:42 11:57:15 1:55:33 Matik
291 KT 2588 DV Blade 14:13:36 16:09:34 1:55:58 Matik
292 DD 5341 DA Mio 9:06:25 11:02:26 1:56:01 Matik
293 DD 3113 FD Mio 14:11:24 16:07:51 1:56:27 Matik
294 DD 4046 XA X-RIDE 9:42:05 11:38:54 1:56:49 Matik
295 DD 5922 QW Mio 14:15:18 16:12:14 1:56:56 Matik
296 DD 6201 MR Xride 9:23:11 11:20:30 1:57:19 Matik
297 DD 2776 GZ MEGA PRO 8:58:17 10:56:24 1:58:07 Matik
298 DD 2892 IU VEGA 7:18:08 9:16:17 1:58:09 Matik
299 DP 2222 PK FINO 10:19:12 12:17:25 1:58:13 Matik
300 DD 2685 XE VARIO 16:35:19 18:34:22 1:59:03 Matik
301 DD 4246 FJ Thunder 9:49:16 11:48:25 1:59:09 Non-Metik
302 DD 5104 AT VEGA 14:35:16 16:34:35 1:59:19 Non-Metik
303 DD 3795 AU Vega R 7:47:19 9:46:53 1:59:34 Non-Metik
304 DD 4413 LR BEAT 9:31:35 11:31:09 1:59:34 Matik
305 DD 5202 OK MIO GT 9:32:34 11:32:17 1:59:43 Matik
306 DD 4415 PI JUPITER MX 10:13:31 12:13:29 1:59:58 Matik
307 DD 3042 JR MIO 14:19:20 16:19:20 2:00:00 Non-Metik
308 DD 2657 UT Beat 7:49:28 9:49:29 2:00:01 Matik
309 DD 4271 OL SATRIA 8:21:23 10:21:48 2:00:25 Matik
310 DD 3348 ON MIO 11:50:48 13:51:25 2:00:37 Matik
311 DD 6160 DD Mio 12:04:25 14:05:10 2:00:45 Matik
312 DD 2533 QB BEAT 9:08:07 11:09:02 2:00:55 Non-Metik
313 DP 5655 NN JUPITER MX 10:21:24 12:22:29 2:01:05 Matik
314 DD 1610 XY Vario 7:48:32 9:49:42 2:01:10 Matik
315 DD 2657 QT NEX 9:08:07 11:09:25 2:01:18 Matik
316 DD 2095 UB SUPRA 13:16:53 15:18:20 2:01:27 Matik
317 DD 5454 BB JUPITER MX 14:12:00 16:13:36 2:01:36 Matik
318 DD 5165 ER MIO 14:09:48 16:11:43 2:01:55 Matik
319 DP 3335 YC MIO 7:43:43 9:45:43 2:02:00 Matik
320 DD 5714 XX SOUL 7:21:23 9:23:25 2:02:02 Non-Metik
321 DD 2253 XX Vario 8:56:47 10:58:53 2:02:06 Matik
322 DP 3888 FS Mio 14:18:08 16:20:25 2:02:17 Matik
323 DP 6053 JA JUPITER 9:28:02 11:30:31 2:02:29 Non-Metik
324 DD 4487 MV MIO 10:21:23 12:24:11 2:02:48 Matik
325 DD 2378 OH SOUL 9:36:52 11:39:46 2:02:54 Matik
326 DD 4588 AW MIO 9:32:33 11:36:06 2:03:33 Non-Metik
327 DD 3008 DG MIO 9:32:06 11:35:45 2:03:39 Matik
328 DD 9999 XX SOUL 8:23:25 10:27:09 2:03:44 Non-Metik
329 DD 3310 XJ MIO 13:16:50 15:20:36 2:03:46 Matik
330 DD 4310 AX Jupiter Z 10:00:26 12:04:17 2:03:51 Non-Metik
331 DD 2795 XY SOUL 15:21:34 17:25:25 2:03:51 Non-Metik
332 DD 3759 LC VEGA R 7:54:52 9:58:50 2:03:58 Non-Metik
333 DD 3679 OG VARIO 8:39:36 10:44:12 2:04:36 Matik
334 DP 2997 GA Revo 9:52:36 11:57:37 2:05:01 Non-Metik
335 DD 4491 QB JUPITER 9:28:06 11:33:10 2:05:04 Non-Metik
336 DD 3192 GI Vixion 14:19:16 16:24:26 2:05:10 Matik
337 DD 6161 XY VIXION 9:51:59 11:57:10 2:05:11 Non-Metik
338 DD 5331 FZ SPIN 10:33:09 12:38:33 2:05:24 Matik
339 DD 5024 UZ SOUL GT 9:51:59 11:57:25 2:05:26 Matik
340 DD 3359 VP Mio 14:15:52 16:21:19 2:05:27 Matik
341 DD 6296 AK Xeon 14:04:11 16:09:39 2:05:28 Matik
342 DD 3303 HB REVO 14:38:40 16:44:13 2:05:33 Matik
343 DD 3384 BZ Scorpio 9:53:40 11:59:27 2:05:47 Non-Metik
344 DD 5078 EA Mio 9:53:41 11:59:35 2:05:54 Matik
345 DD 4050 DD SPACY 9:47:05 11:53:08 2:06:03 Matik
346 DD 5314 VD Mio 11:04:47 13:10:54 2:06:07 Matik
347 DP 3480 EC Revo 10:03:24 12:09:34 2:06:10 Non-Metik
348 DD 6288 XX Nex 10:03:57 12:10:12 2:06:15 Matik
349 DD 4471 QN VARIO 13:51:47 15:58:14 2:06:27 Matik
350 DD 3873 XU JUPITER MX 15:28:05 17:34:35 2:06:30 Matik
351 DD 3668 VR Jupiter MX 10:17:45 12:24:20 2:06:35 Non-Metik
352 DD 4345 XM VIXION 8:31:32 10:38:14 2:06:42 Non-Metik
353 DD 2576 XY Revo 14:58:08 17:05:16 2:07:08 Non-Metik
354 DD 3548 TR SUPRA 14:20:30 16:28:03 2:07:33 Non-Metik
355 DD 5165 HP Mio 7:08:49 9:16:37 2:07:48 Matik
356 DP 3192 GI VIXION 8:14:03 10:22:13 2:08:10 Non-Metik
357 DD 4719 YZ Bizon 10:01:45 12:09:57 2:08:12 Non-Metik
358 DD 5640 OT VIXION 12:55:48 15:04:02 2:08:14 Non-Metik
359 DD 5890 DV Suzuki 8:12:04 10:20:26 2:08:22 Matik
360 DD 2191 RN JUPITER MX 12:09:14 14:17:53 2:08:39 Non-Metik
361 DP 3283 IN JUPITER 10:31:18 12:40:02 2:08:44 Non-Metik
362 DD 3841 B JUPITER 9:37:27 11:46:11 2:08:44 Non-Metik
363 DD 5724 MO SOUL 10:13:14 12:21:59 2:08:45 Non-Metik
364 DD 4458 XO Xride 9:17:35 11:26:23 2:08:48 Matik
365 D 2895 UO VEGA 7:18:45 9:27:41 2:08:56 Matik
366 DP 4617 EE JUPITER 10:44:49 12:54:10 2:09:21 Non-Metik
367 DD 2549 MG Shogun 9:52:07 12:01:48 2:09:41 Non-Metik
368 DD 5029 FC Mio 10:03:25 12:13:21 2:09:56 Matik
369 DD 3335 JC Mio 10:04:33 12:14:37 2:10:04 Matik
370 DD 5591 UI MIO J 7:35:30 9:45:46 2:10:16 Matik
371 DD 2381 CE SUPRA X 13:52:42 16:03:02 2:10:20 Non-Metik
372 DD 6873 OK SOUL 9:47:08 11:57:30 2:10:22 Matik
373 DD 5815 PP JUPITER Z 10:02:15 12:13:14 2:10:59 Matik
374 DD 5647 XY MIO J 8:23:22 10:34:24 2:11:02 Matik
375 DD 3007 OH TIGER 8:34:35 10:45:54 2:11:19 Matik
376 DW 2074 BZ Supra 7:28:18 9:39:42 2:11:24 Non-Metik
377 DD 3792 RI VIXION 10:21:24 12:32:54 2:11:30 Non-Metik
378 B 3165 BCW Mio 10:07:57 12:19:41 2:11:44 Matik
379 DD 5468 LI Revo 10:07:58 12:19:54 2:11:56 Non-Metik
380 DD 2423 XD Vixion 10:04:48 12:16:45 2:11:57 Non-Metik
381 DD 6065 XY Aerox 14:08:12 16:20:19 2:12:07 Matik
382 DP 3225 JH X-RIDE 10:30:43 12:42:58 2:12:15 Matik
383 DD 5653 XY Mio 11:18:15 13:30:49 2:12:34 Matik
384 DD 3163 UL Beat 13:58:11 16:11:09 2:12:58 Matik
385 DD 3391 FM XEON 10:13:40 12:26:44 2:13:04 Matik
386 DD 2022 YY BEAT 7:10:15 9:23:24 2:13:09 Matik
387 DW 2603 BH Mio Soul 7:53:20 10:06:31 2:13:11 Matik
388 DD 5336 XI MIO GT 13:21:08 15:34:35 2:13:27 Matik
389 DD 4321 SC REVO 15:17:47 17:31:31 2:13:44 Matik
390 DD 4204 JE SKY WAUZ 9:59:19 12:13:09 2:13:50 Matik
391 DD 2289 UM SATRIA 10:20:23 12:34:30 2:14:07 Non-Metik
392 DD 2082 AT BEAT 11:07:15 13:21:25 2:14:10 Matik
393 DD 4545 XY TIGER 11:58:42 14:13:07 2:14:25 Non-Metik
394 DD 5334 XU Supra 10:04:08 12:18:38 2:14:30 Non-Metik
395 DD 2061 XL TUNDER 11:05:45 13:20:15 2:14:30 Matik
396 DD 3962 BW JUPITER 9:23:43 11:38:19 2:14:36 Non-Metik
397 DD 5407 UN Jupiter MX 10:15:15 12:30:03 2:14:48 Non-Metik
398 DD 4221 QO SOUL 11:58:21 14:13:18 2:14:57 Matik
399 DD 4939 U Vixion 10:05:49 12:20:47 2:14:58 Non-Metik
400 DT 6926 IB Nex 14:10:36 16:25:51 2:15:15 Matik
401 DW 3820 DG X-RIDE 9:31:53 11:47:28 2:15:35 Matik
402 DD 4904 OZ Mio 14:06:36 16:22:29 2:15:53 Matik
403 DD 4491 CJ JUPITER 9:28:02 11:44:05 2:16:03 Non-Metik
404 DD 5763 TC VARIO 7:07:09 9:23:24 2:16:15 Matik
405 DW 3075 DA Mio 14:09:00 16:25:16 2:16:16 Matik
406 DD 2652 ST BEAT 10:15:20 12:32:05 2:16:45 Non-Metik
407 DD 5793 AX Mio 9:08:28 11:25:16 2:16:48 Matik
408 DD 6668 UI VIXION 7:35:36 9:52:51 2:17:15 Matik
409 DD 3999 IO Mio 13:52:11 16:09:47 2:17:36 Matik
410 DD 5662 UI Jupiter Mx 9:52:55 12:10:45 2:17:50 Non-Metik
411 DD 3907 KA Astrea 10:05:48 12:23:44 2:17:56 Non-Metik
412 DP 2156 DI Jupiter Z 10:07:45 12:26:23 2:18:38 Non-Metik
413 DD 5519 AW JUPITER 11:54:47 14:13:28 2:18:41 Matik
414 DD 4172 AG YAMAHA RX 9:51:53 12:10:41 2:18:48 Non-Metik
415 DD 5407 VV SUPRA FIT 12:06:32 14:25:35 2:19:03 Matik
416 DD 6770 NA MIO 9:34:35 11:53:48 2:19:13 Matik
417 DD 5775 CH JUPITER 10:05:31 12:25:12 2:19:41 Non-Metik
418 DD 5392 OJ SCOOPY 10:03:29 12:23:25 2:19:56 Matik
419 DD 5110 VC MIO GT 11:51:19 14:11:35 2:20:16 Matik
420 DD 3291 LP VIXION 7:36:56 9:57:13 2:20:17 Non-Metik
421 DD 5276 BT MIO GT 7:34:35 9:54:54 2:20:19 Non-Metik
422 DT 5832 AL Jupiter MX 7:09:10 9:30:32 2:21:22 Non-Metik
423 DD 3755 LO Mio 9:46:14 12:07:53 2:21:39 Matik
424 DD 3032 FV XEON 7:29:34 9:51:18 2:21:44 Matik
425 DD 2780 OG SCOOPY 13:11:46 15:33:34 2:21:48 Non-Metik
426 DD 3789 EK Beat 7:57:02 10:18:53 2:21:51 Matik
427 DD 3333 BT SOUL 9:58:09 12:20:18 2:22:09 Matik
428 DD 2888 XY MIO 12:38:20 15:00:30 2:22:10 Matik
429 DD 3616 XK Vega ZR 10:06:48 12:28:59 2:22:11 Non-Metik
430 DD 2748 XZ Xeon 12:19:31 14:42:33 2:23:02 Matik
431 DN 5791 XY SATRIA 8:34:35 10:57:39 2:23:04 Matik
432 DD 4310 KA SATRIA 9:31:32 11:54:39 2:23:07 Matik
433 DD 4455 XJ Mio 8:43:49 11:07:09 2:23:20 Matik
434 DD 6262 UK MIO 9:24:18 11:47:40 2:23:22 Matik
435 DD 6136 ER MIO 7:34:35 9:58:04 2:23:29 Matik
436 DD 5840 TG MIO GT 7:42:22 10:06:06 2:23:44 Matik
437 DD 3976 ZI Jupiter Mx 7:54:26 10:18:34 2:24:08 Non-Metik
438 DD 6220 WI VARIO 10:13:40 12:38:05 2:24:25 Matik
439 DD 4312 AM SMASH 9:48:46 12:13:16 2:24:30 Matik
440 DD 4807 XE MIO 9:01:42 11:26:17 2:24:35 Matik
441 DD 3850 LI Mio 13:07:51 15:32:34 2:24:43 Matik
442 DD 4853 MT BLADE 10:57:51 13:22:56 2:25:05 Non-Metik
443 DD 6347 LY SPACY 9:23:25 11:48:41 2:25:16 Matik
444 DD 5862 EN SOUL 9:45:45 12:11:01 2:25:16 Non-Metik
445 DD 4673 FA REVO FIT 14:07:01 16:32:21 2:25:20 Matik
446 DW 3333 CI MIO 13:54:55 16:20:21 2:25:26 Matik
447 DD 5654 EZ Mio 8:47:20 11:12:53 2:25:33 Matik
448 DD 4361 QU BEAT 10:31:32 12:57:08 2:25:36 Matik
449 DD 6668 UQ Vixion 8:00:05 10:25:41 2:25:36 Non-Metik
450 DP 6097 BD VARIO 9:31:53 11:57:42 2:25:49 Matik
451 DD 5398 XN Mio 7:43:47 10:09:37 2:25:50 Matik
452 DD 2916 SP BEAT 14:49:24 17:15:20 2:25:56 Matik
453 DD 2432 LI SOUL 11:10:15 13:36:42 2:26:27 Non-Metik
454 DD 5321 BJ SUPRA 9:57:49 12:24:25 2:26:36 Non-Metik
455 DD 3541 TN REVO 7:32:33 9:59:30 2:26:57 Non-Metik
456 DD 5648 WV Jupiter Z 8:15:20 10:42:33 2:27:13 Non-Metik
457 DD 2073 VR SUPRA 13:53:11 16:20:32 2:27:21 Non-Metik
458 DD 7036 XX XEON 8:25:32 10:52:58 2:27:26 Matik
459 DC 5161 AA Force 8:15:54 10:43:49 2:27:55 Non-Metik
460 DD 3295 UP JUPITER 9:50:59 12:19:03 2:28:04 Non-Metik
461 DD 4159 WE Mio 8:13:16 10:41:34 2:28:18 Matik
462 DD 2330 XY REVO 9:23:22 11:51:44 2:28:22 Matik
463 DD 3236 AZ TUNDER 9:40:02 12:08:32 2:28:30 Non-Metik
464 DP 2781 AM MIO 10:04:37 12:33:09 2:28:32 Matik
465 DD 6508 BT BEAT 13:14:22 15:42:55 2:28:33 Non-Metik
466 DD 3380 AL LEGENDA 13:52:43 16:21:28 2:28:45 Non-Metik
467 DD 5203 AF BEAT 8:40:50 11:09:45 2:28:55 Matik
468 DD 6189 XD Mio 8:16:43 10:45:40 2:28:57 Matik
469 DD 3333 XX BEAT 7:42:29 10:12:03 2:29:34 Matik
470 DD 2350 XR BEAT 7:40:44 10:10:33 2:29:49 Matik
471 DD 4870 UZ Scoopy 8:38:53 11:08:45 2:29:52 Matik
472 DD 4179 XZ MIO 10:13:12 12:43:07 2:29:55 Matik
473 DD 5543 AE Supra X 8:17:06 10:47:12 2:30:06 Non-Metik
474 DD 5398 OQ SUPRA 9:23:23 11:53:30 2:30:07 Matik
475 DD 3322 XY MIO 10:57:05 13:27:25 2:30:20 Non-Metik
476 DW 3785 AV VARIO 7:34:35 10:05:04 2:30:29 Non-Metik
477 DD 2080 ID SATRIA 10:44:44 13:15:18 2:30:34 Matik
478 DD 3007 AD Yamaha 8:17:32 10:48:14 2:30:42 Matik
479 DD 4916 MP Shogun 8:38:30 11:09:22 2:30:52 Non-Metik
480 DD 4390 YY Axelo 10:06:37 12:37:48 2:31:11 Non-Metik
481 DP 3620 JA JUPITER 13:51:34 16:22:46 2:31:12 Non-Metik
482 DD 3329 SP MIO 14:04:20 16:35:35 2:31:15 Matik
483 DD 2616 VR Shogun 8:02:59 10:34:19 2:31:20 Non-Metik
484 DD 4075 AZ SUPRA FIT 14:00:10 16:31:32 2:31:22 Matik
485 DD 4660 QY Jupiter Z 7:34:30 10:05:58 2:31:28 Non-Metik
486 DD 5415 MG MIO 12:13:14 14:44:57 2:31:43 Matik
487 DD 3464 UU JUPITER 8:11:06 10:43:10 2:32:04 Non-Metik
488 DD 6022 IM SUPRA FIT 7:23:24 9:55:30 2:32:06 Matik
489 DD 3133 VG JUPITER 12:47:31 15:19:40 2:32:09 Matik
490 DD 6066 VY VIXION 14:15:16 16:47:35 2:32:19 Non-Metik
491 DD 6951 DV BEAT 7:23:24 9:55:46 2:32:22 Non-Metik
492 DD 6091 OY MIO 9:40:51 12:13:15 2:32:24 Non-Metik
493 DD 2432 MM JUPITER MX 10:15:15 12:47:55 2:32:40 Matik
494 DD 5490 OC Vario 8:18:08 10:50:52 2:32:44 Matik
495 DD 2347 XD SUPRA 12:11:15 14:44:08 2:32:53 Matik
496 DP 5070 HG BEAT 8:30:51 11:03:54 2:33:03 Matik
497 DD 5794 MK MIO 13:01:25 15:34:35 2:33:10 Matik
498 DD 5787 XQ SUPRA 7:23:24 9:56:35 2:33:11 Non-Metik
499 DD 5451 WB SATRIA 9:39:01 12:12:13 2:33:12 Matik
500 DD 5026 UL JUPITER MX 8:14:07 10:47:34 2:33:27 Non-Metik
501 DD 3039 XY SOUL 13:43:23 16:17:15 2:33:52 Non-Metik
502 DD 3835 LR SOUL 9:12:13 11:46:15 2:34:02 Non-Metik
503 DD 2620 BK BEAT 7:36:56 10:11:37 2:34:41 Matik
504 DD 2300 BS Mio 8:28:54 11:03:51 2:34:57 Matik
505 DD 3135 YX Xride 10:11:09 12:46:12 2:35:03 Matik
506 DD 5328 VD Revo 8:11:30 10:46:34 2:35:04 Non-Metik
507 DD 6987 AP SHOGUN RR 11:37:59 14:13:13 2:35:14 Non-Metik
508 DD 5568 UP VIXION 9:45:37 12:21:06 2:35:29 Non-Metik
509 DD 6346 EL Scoopy 8:13:40 10:49:32 2:35:52 Matik
510 DD 3650 YX SUPRA 9:58:02 12:34:34 2:36:32 Matik
511 DP 3329 CP SKY DRIVE 9:36:37 12:13:10 2:36:33 Matik
512 DD 4401 BN SPIN 10:15:41 12:52:30 2:36:49 Matik
513 DD 4255 BB Mio soul 8:20:48 10:57:44 2:36:56 Matik
514 DD 5201 EG JUPITER MX 9:57:02 12:34:11 2:37:09 Matik
515 DD 6523 NX BEAT 9:48:15 12:25:25 2:37:10 Matik
516 DD 3742 XY VIXION 12:49:37 15:26:47 2:37:10 Non-Metik
517 DP 2191 BM BEAT 13:55:11 16:32:35 2:37:24 Non-Metik
518 DD 6753 UK VARIO 9:42:05 12:19:41 2:37:36 Matik
519 DD 5874 UM VARIO 8:45:38 11:23:24 2:37:46 Matik
520 DD 5984 UL JUPITER 10:44:02 13:22:03 2:38:01 Non-Metik
521 DD 4289 VZ MIO J 14:32:31 17:11:02 2:38:31 Matik
522 DD 2570 GT Mio 10:04:54 12:43:29 2:38:35 Matik
523 DD 2771 UU SOUL 14:37:20 17:16:13 2:38:53 Non-Metik
524 DP 3028 IA JUPITER 8:49:14 11:28:40 2:39:26 Non-Metik
525 DD 6621 XX MIO 13:33:44 16:13:15 2:39:31 Matik
526 DD 4675 XM BEAT 14:52:23 17:32:22 2:39:59 Matik
527 DD 5161 AH TUNDER 14:08:21 16:48:36 2:40:15 Matik
528 DD 5823 EC JUPITER 9:37:27 12:17:44 2:40:17 Non-Metik
529 DD 3812 IL MIO 14:13:02 16:53:20 2:40:18 Matik
530 DD 6279 FZ MIO 9:13:14 11:54:20 2:41:06 Matik
531 DD 2172 LA VEGA 9:15:15 11:56:53 2:41:38 Matik
532 DD 4649 OO SPIN 15:02:50 17:44:40 2:41:50 Matik
533 DD 5456 XG MIO 11:12:13 13:54:15 2:42:02 Matik
534 DD 3464 QC FINO 13:17:30 16:00:05 2:42:35 Matik
535 DD 4212 LT MIO 13:48:35 16:31:21 2:42:46 Matik
536 DD 6061 VO Beat 8:19:49 11:02:56 2:43:07 Matik
537 DD 3350 BW VIXION 8:32:35 11:16:06 2:43:31 Non-Metik
538 DP 3984 AE Mio 10:08:01 12:51:52 2:43:51 Matik
539 DD 3298 GC Mio 8:20:05 11:03:56 2:43:51 Matik
540 DD 5542 TA SOUL GT 9:33:29 12:17:24 2:43:55 Matik
541 DD 3373 RP MIO GT 8:45:09 11:29:20 2:44:11 Matik
542 DD 2609 AN Mio 14:19:50 17:04:14 2:44:24 Matik
543 DD 5494 TK Scoopy 14:19:33 17:04:05 2:44:32 Matik
544 DD 2991 XA REVO 14:14:16 16:58:55 2:44:39 Matik
545 DD 6097 BD Mio GT 8:32:31 11:17:22 2:44:51 Matik
546 DD 2394 DW Vario 8:32:05 11:16:57 2:44:52 Matik
547 DD 3008 BG MIO 8:36:22 11:21:18 2:44:56 Matik
548 DD 6556 XG Mio 10:35:29 13:20:25 2:44:56 Matik
549 DP 3873 EF JUPITER MX 8:31:33 11:16:35 2:45:02 Non-Metik
550 DD 1 JY PIA GEO 12:28:10 15:13:16 2:45:06 Matik
551 DP 2281 OE MIO 9:51:53 12:37:10 2:45:17 Matik
552 DD 3855 XY BEAT 8:54:55 11:40:22 2:45:27 Matik
553 DD 5830 DJ Mio 9:38:53 12:24:36 2:45:43 Matik
554 DP 6056 NO JUPITER 9:28:06 12:13:50 2:45:44 Matik
555 DD 5236 EW SOUL 9:08:28 11:54:20 2:45:52 Matik
556 DD 5392 TA Mio 10:08:13 12:54:06 2:45:53 Matik
557 DD 4046 XA MIO 13:21:21 16:07:18 2:45:57 Matik
558 DD 6519 DW SOUL 9:34:35 12:20:47 2:46:12 Non-Metik
559 DD 5183 QH BEAT 14:59:33 17:45:50 2:46:17 Matik
560 DD 6171 NW BEAT 8:58:17 11:44:35 2:46:18 Matik
561 DD 2012 UH Vario 11:26:38 14:13:03 2:46:25 Matik
562 DD 2344 UL VARIO 7:08:05 9:54:33 2:46:28 Non-Metik
563 DD 5481 BM MIO 10:32:43 13:19:20 2:46:37 Matik
564 DD 5815 ET MIO 8:34:49 11:21:34 2:46:45 Matik
565 DD 3613 DL Vario 8:08:42 10:55:29 2:46:47 Matik
566 DD 2440 OK Jupiter Z 8:33:30 11:20:22 2:46:52 Non-Metik
567 DD 2559 XY SCOOPY 13:44:28 16:31:30 2:47:02 Matik
568 DD 2347 QJ Supra X 8:10:30 10:57:35 2:47:05 Non-Metik
569 DD 6170 YO MIO 10:25:51 13:13:15 2:47:24 Non-Metik
570 DD 3825 IG Jupiter X 8:34:50 11:22:15 2:47:25 Non-Metik
571 DD 5736 IL Scoopy 8:11:43 10:59:10 2:47:27 Matik
572 DD 2998 CQ Shogun 8:10:11 10:57:59 2:47:48 Non-Metik
573 DD 3155 LO MIO 8:46:19 11:34:09 2:47:50 Non-Metik
574 DD 5655 JUPITER 10:15:11 13:03:22 2:48:11 Non-Metik
575 DD 3304 LT MIO 7:27:08 10:15:43 2:48:35 Matik
576 DD 4355 XY Mio 14:18:42 17:07:21 2:48:39 Matik
577 DD 5033 JB BEAT 11:58:02 14:46:43 2:48:41 Non-Metik
578 DD 247 FZ Mio 14:18:59 17:07:43 2:48:44 Matik
579 DD 5232 MH Xride 14:18:25 17:07:09 2:48:44 Matik
580 DD 5107 OO BEAT 9:32:33 12:22:20 2:49:47 Non-Metik
581 DD 3564 HE Jupiter Z 8:38:22 11:28:33 2:50:11 Non-Metik
582 DD 6870 IL SUPRA 12:33:08 15:23:24 2:50:16 Non-Metik
583 DD 2800 BF Mio Soul 8:38:42 11:29:20 2:50:38 Matik
584 DD 2918 XF JUPITER MX 9:01:42 11:52:28 2:50:46 Matik
585 DD 6873 DK NEX 9:06:45 11:57:36 2:50:51 Non-Metik
586 DD 2543 XX XEON 8:06:00 10:56:58 2:50:58 Matik
587 DD 3329 Vario 8:39:43 11:30:43 2:51:00 Matik
588 DD 5555 XY VARIO 11:12:15 14:03:17 2:51:02 Non-Metik
589 DD 6854 WG Jupiter Mx 8:35:43 11:26:49 2:51:06 Non-Metik
590 DD 4172 AG YAMAHA RJ 9:51:59 12:43:06 2:51:07 Non-Metik
591 DD 2918 XF JUPITER MX 14:50:30 17:42:00 2:51:30 Non-Metik
592 DD 5189 UE Nex 10:13:47 13:05:20 2:51:33 Matik
593 DD 3586 OD TUNDER 11:31:44 14:23:25 2:51:41 Non-Metik
594 DD 2959 Xride 8:35:15 11:26:59 2:51:44 Matik
595 DD 3099 FI MIO GT 8:01:48 10:53:32 2:51:44 Matik
596 DD 3297 AH Ninja 8:34:50 11:26:44 2:51:54 Non-Metik
597 DD 4281 XX SOUL 14:13:21 17:05:16 2:51:55 Matik
598 DD 4312 BU MIO 14:07:24 16:59:20 2:51:56 Matik
599 DD 3322 XY Mio 8:38:24 11:30:39 2:52:15 Matik
600 KT 4547 ZD Vixion 11:02:07 13:54:23 2:52:16 Non-Metik
601 DD 3303 HD JUPITER 8:47:00 11:39:20 2:52:20 Non-Metik
602 DD 5930 XX SUPRA 13:42:10 16:34:35 2:52:25 Matik
603 DD 3963 JI MIO 13:57:35 16:50:10 2:52:35 Non-Metik
604 DD 5591 YA Vega R 8:24:57 11:17:44 2:52:47 Non-Metik
605 DD 4030 FR JUPITER MX 10:01:42 12:56:11 2:54:29 Non-Metik
606 DD 3849 XY SATRIA 13:07:21 16:02:09 2:54:48 Non-Metik
607 DD 4199 AK Vixion 8:37:43 11:32:41 2:54:58 Non-Metik
608 DD 4116 BC Suzuki 8:38:50 11:34:10 2:55:20 Matik
609 DD 6245 NV SOUL 10:18:43 13:14:10 2:55:27 Matik
610 DD 6783 MQ Scoopy 8:42:23 11:37:55 2:55:32 Matik
611 DD 4251 LT MIO 13:35:35 16:31:21 2:55:46 Matik
612 DD 2468 OT MIO 10:13:12 13:09:10 2:55:58 Non-Metik
613 DD 5830 QJ MIO 8:25:17 11:21:45 2:56:28 Matik
614 DD 2183 DC SOUL 10:15:30 13:12:12 2:56:42 Non-Metik
615 DD 4974 BE Mio 12:35:31 15:32:34 2:57:03 Matik
616 DD 3842 QC Jupiter Mx 8:23:20 11:20:40 2:57:20 Non-Metik
617 DD 2323 XY X-RIDE 14:50:10 17:47:45 2:57:35 Matik
618 DD 3795 ET VEGA 14:32:54 17:30:32 2:57:38 Matik
619 DD 5433 UN Beat 8:25:39 11:23:44 2:58:05 Matik
620 DD 4428 BZ SPIN 14:54:28 17:52:40 2:58:12 Non-Metik
621 DD 3760 YY MIO 13:52:09 16:50:30 2:58:21 Matik
622 DD 2646 LJ Mio GT 8:52:55 11:51:27 2:58:32 Matik
623 DD 5754 UVC Mio 8:45:09 11:43:47 2:58:38 Matik
624 DD 4591 OK CBR 8:40:10 11:38:54 2:58:44 Non-Metik
625 DN 5353 EE SATRIA 8:21:25 11:20:15 2:58:50 Matik
626 DD 3971 UT NINJA 12:32:40 15:31:32 2:58:52 Non-Metik
627 DD 5207 MH Karisma 8:23:11 11:22:14 2:59:03 Non-Metik
628 DD 4418 DI Vixion 8:22:30 11:21:37 2:59:07 Non-Metik
629 DD 3142 VT Titan 8:53:51 11:53:09 2:59:18 Non-Metik
630 DD 4966 LZ MIO 12:33:09 15:32:33 2:59:24 Matik
631 DP 2483 DL SOUL 9:47:08 12:46:54 2:59:46 Matik
632 DD 4122 XX XEON 8:27:43 11:27:34 2:59:51 Matik
633 DD 5036 VF Mio 8:44:03 11:43:58 2:59:55 Matik
634 KT 3793 UU MIO 10:01:23 13:01:20 2:59:57 Matik
635 DD 3636 XY Vario 8:48:21 11:48:44 3:00:23 Matik
636 DD 4131 ZB Shogun 8:50:55 11:51:22 3:00:27 Non-Metik
637 DD 3392 IY SUPRA 10:14:32 13:15:20 3:00:48 Non-Metik
638 DD 6172 VD Jupiter MX 14:13:53 17:14:55 3:01:02 Matik
639 DD 5219 UM Mega Pro 8:50:10 11:51:14 3:01:04 Non-Metik
640 DD 6008 EP Scoopy 8:27:08 11:28:17 3:01:09 Matik
641 DD 3064 DB Mio 14:14:10 17:15:20 3:01:10 Matik
642 DD 6659 AF Revo 14:16:26 17:17:49 3:01:23 Matik
643 DD 2622 UT Mio 14:16:43 17:18:12 3:01:29 Matik
644 DP 5592 ES MIO 9:24:18 12:25:49 3:01:31 Matik
645 DT 4801 CE Satria 8:47:20 11:48:55 3:01:35 Non-Metik
646 DD 5652 VN Jupiter MX 14:14:44 17:16:21 3:01:37 Matik
647 DD 6052 IF Mio 13:11:05 16:12:43 3:01:38 Matik
648 DD 4022 BD Beat 14:14:27 17:16:18 3:01:51 Matik
649 DD 5212 EO Scoopy 8:48:02 11:49:56 3:01:54 Matik
650 DD 3373 CL BEAT 10:17:04 13:19:13 3:02:09 Matik
651 DD 5858 UB JUPITER MX 13:13:15 16:15:30 3:02:15 Matik
652 DD 4125 OR SCOOPY 10:19:49 13:22:14 3:02:25 Non-Metik
653 DD 5218 VJ Mio 8:18:43 11:21:09 3:02:26 Matik
654 DD 3418 LU Mio Fino 8:48:39 11:51:12 3:02:33 Matik
655 DD 4934 IZ SATRIA 9:08:35 12:11:09 3:02:34 Non-Metik
656 DP 5182 FZ Vario 8:46:44 11:49:34 3:02:50 Matik
657 DP 2103 OH VARIO 8:54:45 11:57:48 3:03:03 Non-Metik
658 DD 3803 OJ Supra 14:17:00 17:20:23 3:03:23 Matik
659 DD 3421 AX SOUL 10:08:41 13:12:15 3:03:34 Matik
660 DW 2074 BZ VARIO 10:19:12 13:22:46 3:03:34 Matik
661 DP 2156 DI JUPITER MX 9:23:25 12:27:00 3:03:35 Matik
662 DD 4863 SN Mio 14:17:17 17:20:55 3:03:38 Matik
663 KT 6453 OM Blade 8:46:50 11:50:48 3:03:58 Non-Metik
664 DD 2126 XE MIO 9:23:02 12:27:14 3:04:12 Matik
665 DD 9172 AG BEAT 10:32:21 13:36:56 3:04:35 Matik
666 DD 2901 XI Xride 14:17:34 17:22:19 3:04:45 Matik
667 DP 3480 EE REVO FIT 10:58:00 14:02:53 3:04:53 Matik
668 DD 2756 EN Scoopy 9:05:09 12:10:11 3:05:02 Matik
669 DT 3853 HG MIO 9:20:31 12:26:05 3:05:34 Matik
670 DD 6638 AC Mio 8:35:23 11:41:00 3:05:37 Matik
671 DD 2000 SS VESPA 9:18:23 12:24:05 3:05:42 Non-Metik
672 DD 4152 DW Mio 14:02:57 17:08:42 3:05:45 Matik
673 DP 3827 SV Shogun 14:17:51 17:23:36 3:05:45 Matik
674 DD 3582 AU Mio Soul 7:57:18 11:03:05 3:05:47 Matik
675 DW 2910 UP MIO 7:06:31 10:12:52 3:06:21 Matik
676 DD 5823 OE JUPITER 12:28:14 15:34:35 3:06:21 Non-Metik
677 DD 4748 XZ Xeon 14:03:20 17:09:43 3:06:23 Matik
678 DD 6334 MC Mio 8:49:24 11:55:51 3:06:27 Matik
679 DD 6292 SY Mio 7:59:10 11:05:44 3:06:34 Matik
680 DD 2909 IP SUPRA 13:14:16 16:21:02 3:06:46 Non-Metik
681 DD 6229 NZ BEAT 10:14:32 13:21:21 3:06:49 Matik
682 DD 3832 OF Scoopy 8:49:43 11:56:39 3:06:56 Matik
683 DD 4934 TZ Satria 8:49:45 11:56:49 3:07:04 Non-Metik
684 DD 4888 LI SOUL 12:23:24 15:30:29 3:07:05 Non-Metik
685 DD 1402 QH Mio 14:02:16 17:09:29 3:07:13 Matik
686 DD 4581 NW Mio 13:15:03 16:22:33 3:07:30 Matik
687 DD 5627 OZ Jupiter Mx 8:49:51 11:57:22 3:07:31 Non-Metik
688 DD 8300 XX NINJA 13:27:00 16:34:35 3:07:35 Non-Metik
689 DD 6477 WO Mio soul 8:49:52 11:57:31 3:07:39 Matik
690 DD 2942 DR Mio 8:50:33 11:58:19 3:07:46 Matik
691 DD 2965 LD Revo 10:10:55 13:18:42 3:07:47 Non-Metik
692 DC 4745 BG SATRIA 13:07:16 16:15:18 3:08:02 Matik
693 DD 3100 Vespa 8:35:32 11:43:36 3:08:04 Matik
694 DD 4554 XY N-MAX 11:13:16 14:21:23 3:08:07 Matik
695 DD 4667 AM Satria 8:36:40 11:44:59 3:08:19 Non-Metik
696 DD 3993 XY Mio 10:09:59 13:18:28 3:08:29 Matik
697 DD 6514 UH BEAT 9:04:30 12:13:14 3:08:44 Matik
698 DD 3638 EH Jupiter Mx 7:53:44 11:02:42 3:08:58 Non-Metik
699 DD 2695 EP Shogun 7:53:41 11:02:55 3:09:14 Non-Metik
700 DD 3309 ZJ SUPRA Z 8:16:11 11:25:38 3:09:27 Non-Metik
701 DD 6490 DC MIO 12:38:33 15:48:13 3:09:40 Matik
702 DD 2987 VL Scoopy 8:36:11 11:45:52 3:09:41 Matik
703 DG 4212 LP SATRIA 13:13:40 16:23:28 3:09:48 Matik
704 DD 4415 VI Blade 8:51:30 12:01:24 3:09:54 Non-Metik
705 DD 4793 LR SKY DRIVE 14:45:30 17:55:33 3:10:03 Matik
706 DD 6534 DN Jupiter Mx 8:37:51 11:47:56 3:10:05 Non-Metik
707 DD 2920 FI Supra X 8:50:35 12:00:56 3:10:21 Non-Metik
708 DD 3894 DP MIO 13:54:37 17:05:17 3:10:40 Matik
709 DD 5149 XA Mio 8:42:31 11:53:31 3:11:00 Matik
710 DD 3551 XY Revo 8:42:40 11:54:00 3:11:20 Non-Metik
711 DD 6729 CG Blade 8:42:34 11:53:55 3:11:21 Non-Metik
712 DD 2637 AN TUNDER 9:54:49 13:06:27 3:11:38 Non-Metik
713 DD 2831 Beat 8:39:36 11:51:37 3:12:01 Matik
714 DD 3832 UM Axelo 8:50:48 12:02:50 3:12:02 Non-Metik
715 DD 5129 XZ BEAT 10:09:15 13:21:21 3:12:06 Matik
716 DD 5321 EK VIXION 8:06:52 11:19:01 3:12:09 Non-Metik
717 DW 6588 AB Fino 13:37:15 16:49:33 3:12:18 Matik
718 DD 2022 AT Jupiter Mx 8:43:25 11:55:47 3:12:22 Non-Metik
719 DD 3984 JB Jupiter MX 10:42:28 13:54:55 3:12:27 Non-Metik
720 DD 6720 EH JUPITER MX 9:34:35 12:47:05 3:12:30 Non-Metik
721 DD 5647 MJ Mio 8:42:46 11:55:42 3:12:56 Matik
722 DD 5674 FJ MIO 8:43:34 11:56:33 3:12:59 Matik
723 DD 5298 VI MIO 10:00:11 13:13:13 3:13:02 Non-Metik
724 DD 3385 BA BEAT 10:23:25 13:36:45 3:13:20 Matik
725 DD 5363 AY SUPRA 10:19:05 13:32:33 3:13:28 Matik
726 DD 3608 JL Beat 8:07:29 11:21:10 3:13:41 Matik
727 DD 5930 XX Jupiter MX 10:58:58 14:13:20 3:14:22 Non-Metik
728 DD 5505 UU Blade 10:41:20 13:55:42 3:14:22 Non-Metik
729 DD 5280 CG NEX 9:42:35 12:57:01 3:14:26 Non-Metik
730 DD 6724 WU Suzuki 8:42:09 11:56:45 3:14:36 Matik
731 DD 5624 QI MIO 13:19:58 16:34:35 3:14:37 Matik
732 DP 3702 AH Yamaha mio 7:27:32 10:42:12 3:14:40 Matik
733 DD 3749 AC Supra 10:13:36 13:28:18 3:14:42 Non-Metik
734 DD 4204 IO MIO 9:09:32 12:24:40 3:15:08 Matik
735 DD 4172 AG Vixion 8:42:25 11:57:33 3:15:08 Non-Metik
736 DD 3746 XE VARIO 9:35:44 12:50:54 3:15:10 Matik
737 DD 2222 AW JUPITER 9:06:51 12:22:05 3:15:14 Non-Metik
738 DD 5142 GZ JUPITER MX 12:12:15 15:27:37 3:15:22 Non-Metik
739 DD 3350 RR Satria 8:44:00 11:59:43 3:15:43 Non-Metik
740 DW 4868 VS MIO 9:35:35 12:51:25 3:15:50 Matik
741 DD 3578 DT MIO 13:12:00 16:27:51 3:15:51 Matik
742 DD 2863 Mio 9:05:14 12:21:45 3:16:31 Matik
743 DD 3512 OY Ninja RR 10:37:21 13:54:09 3:16:48 Non-Metik
744 DD 4645 UC Satria 8:45:20 12:02:14 3:16:54 Non-Metik
745 DD 5670 LU BLADE 8:54:41 12:11:47 3:17:06 Non-Metik
746 DD 5665 XY MIO 13:50:55 17:08:05 3:17:10 Matik
747 DD 2083 BG BEAT 10:58:40 14:16:20 3:17:40 Matik
748 DD 5874 UM Jupiter Mx 8:56:07 12:13:52 3:17:45 Non-Metik
749 DD 3433 XY X-RIDE 13:32:22 16:50:21 3:17:59 Matik
750 DP 3340 IA Vega R 10:12:48 13:30:53 3:18:05 Non-Metik
751 DD 4180 XC Beat 8:12:56 11:31:02 3:18:06 Matik
752 DD 3742 XY VIXION 9:35:35 12:53:54 3:18:19 Non-Metik
753 DD 2213 AI Vixion 8:52:10 12:10:44 3:18:34 Non-Metik
754 DD 5237 OR REVO 14:32:33 17:51:50 3:19:17 Non-Metik
755 DD 2606 FB Mio 8:53:18 12:13:10 3:19:52 Matik
756 DD 6033 XX MIO 7:14:40 10:34:35 3:19:55 Matik
757 DP 3203 JG SUPRA 10:07:10 13:27:34 3:20:24 Non-Metik
758 DD 4310 KA Satria 10:13:56 13:34:41 3:20:45 Non-Metik
759 DD 5527 XX SCOOPY 13:23:34 16:44:21 3:20:47 Matik
760 DD 2471 JK Jupiter Z 10:12:05 13:32:53 3:20:48 Non-Metik
761 DD 5506 XX VARIO 11:54:21 15:15:12 3:20:51 Matik
762 DD 3337 LR TUNDER 12:28:11 15:49:18 3:21:07 Matik
763 DD 2777 AW Jupiter MX 10:15:05 13:36:45 3:21:40 Non-Metik
764 DD 4200 XX Vario 10:51:25 14:13:07 3:21:42 Matik
765 DD 3770 PG MIO 9:13:21 12:35:18 3:21:57 Non-Metik
766 DD 3581 OS SPIN 8:25:23 11:47:20 3:21:57 Matik
767 DD 5125 EW Vario 13:38:15 17:00:12 3:21:57 Matik
768 DD 3333 XR Xride 8:54:37 12:16:52 3:22:15 Matik
769 DT 5493 BI Mio 10:15:11 13:37:33 3:22:22 Matik
770 DD 6241 NT VARIO 12:39:18 16:01:40 3:22:22 Matik
771 DD 5519 MJ Vega R 8:51:04 12:13:51 3:22:47 Non-Metik
772 DD 4067 AP SUPRA 9:58:33 13:21:25 3:22:52 Matik
773 DP 2337 GI Vario 7:46:56 11:10:10 3:23:14 Matik
774 DD 5101 NY BEAT 12:09:10 15:32:33 3:23:23 Non-Metik
775 DD 6560 BS SUPRA Z 13:10:53 16:34:37 3:23:44 Matik
776 DD 4669 VY Beat 8:19:20 11:43:24 3:24:04 Matik
777 DD 3920 JP Mio Soul 7:47:03 11:11:15 3:24:12 Matik
778 DD 5801 JT Mio 7:31:30 10:55:47 3:24:17 Matik
779 DD 3231 DL MIO 13:16:57 16:41:18 3:24:21 Non-Metik
780 DD 4296 VR Revo 8:54:42 12:19:16 3:24:34 Non-Metik
781 DD 5375 OM MIO 13:19:08 16:43:43 3:24:35 Matik
782 DD 5201 CG Jupiter Z 8:54:50 12:19:33 3:24:43 Non-Metik
783 DD 2645 XX REVO 8:06:05 11:30:49 3:24:44 Non-Metik
784 DD 6022 IY Vixion 8:20:30 11:45:22 3:24:52 Non-Metik
785 DD 2823 GF JUPITER MX 7:12:49 10:37:42 3:24:53 Non-Metik
786 DD 2450 IA Scoopy 13:48:55 17:14:04 3:25:09 Matik
787 DD 2923 QN Beat 7:38:16 11:03:26 3:25:10 Matik
788 DD 2406 IR BEAT 13:53:26 17:18:40 3:25:14 Matik
789 DN 4003 GF Jupiter 7:36:22 11:01:58 3:25:36 Non-Metik
790 DD 5488 LT VARIO 9:57:24 13:23:24 3:26:00 Matik
791 DC 6075 AE Satria 8:20:35 11:46:46 3:26:11 Non-Metik
792 DD 5787 XO Jupiter Z 7:39:14 11:05:27 3:26:13 Non-Metik
793 DD 2916 OM SPIN 8:04:25 11:30:40 3:26:15 Matik
794 DD 3647 LY Space 7:24:40 10:50:59 3:26:19 Matik
795 DD 3305 XF Mio 8:55:03 12:21:30 3:26:27 Matik
796 DD 3879 XN Jupiter Z 9:15:18 12:41:50 3:26:32 Non-Metik
797 DP 2323 JA Blade 8:46:33 12:13:10 3:26:37 Non-Metik
798 DD 2794 AC SUPRA 13:47:25 17:14:05 3:26:40 Non-Metik
799 DD 4501 OV XEON 13:55:39 17:22:22 3:26:43 Matik
800 DD 4600 XW KHARISMA 12:35:21 16:02:09 3:26:48 Non-Metik
801 DD 5499 VT JUPITER 13:52:56 17:19:44 3:26:48 Non-Metik
802 DD 2123 RH SPIN 10:18:20 13:45:12 3:26:52 Matik
803 DD 5193 OU Mio 13:44:01 17:11:02 3:27:01 Matik
804 DD 3649 XY Mio 9:18:08 12:45:09 3:27:01 Matik
805 DD 3913 XJ MIO J 11:21:24 14:48:37 3:27:13 Matik
806 DD 4878 SY Revo 8:15:16 11:42:55 3:27:39 Non-Metik
807 DD 3374 XC Jupiter 8:03:56 11:31:42 3:27:46 Non-Metik
808 DN 3783 EI Jupiter Mx 7:48:05 11:15:52 3:27:47 Non-Metik
809 DD 5138 DK Suzuki 7:56:19 11:24:17 3:27:58 Matik
810 DD 4505 PG SUPRA 12:26:15 15:54:16 3:28:01 Matik
811 DD 2936 GP Mio 7:31:11 10:59:17 3:28:06 Matik
812 DD 7036 XX MIO 10:28:35 13:57:25 3:28:50 Matik
813 DD 4488 AB X-RIDE 9:26:17 12:55:10 3:28:53 Matik
814 DP 2781 DE AXELO 12:43:48 16:12:43 3:28:55 Non-Metik
815 DD 2407 YA Skywife 13:54:21 17:23:41 3:29:20 Matik
816 DP 2660 GT Mio 10:26:33 13:55:58 3:29:25 Matik
817 DP 4073 XX MIO 9:45:48 13:15:16 3:29:28 Matik
818 DD 2400 XE Beat 10:30:03 13:59:35 3:29:32 Matik
819 DD 3617 OH VIXION 12:32:35 16:02:09 3:29:34 Matik
820 DD 5101 MK MIO 14:15:01 17:44:39 3:29:38 Matik
821 DD 2570 GT MIO GT 12:10:12 15:39:52 3:29:40 Non-Metik
822 DD 5170 UF JUPITER MX 8:43:34 12:13:15 3:29:41 Matik
823 DD 6232 MH SCOOPY 10:15:18 13:45:22 3:30:04 Matik
824 DD 4492 XX VARIO 9:31:53 13:02:07 3:30:14 Matik
825 DD 3392 EZ Jupiter Mx 9:44:39 13:14:56 3:30:17 Non-Metik
826 DD 3849 YX SKY WAVE 9:47:08 13:17:34 3:30:26 Matik
827 DD 6561 XT SPACY 9:28:06 12:58:40 3:30:34 Matik
828 DD 6256 M E Jupiter Mx 8:27:10 11:57:52 3:30:42 Non-Metik
829 DD 5073 NY REVO 12:32:45 16:03:35 3:30:50 Non-Metik
830 DD 6062 NN JUPITER MX 12:13:15 15:44:10 3:30:55 Matik
831 DD 4547 XY Mio GT 7:44:56 11:15:52 3:30:56 Matik
832 DP 2037 AE MIO 7:14:40 10:45:40 3:31:00 Matik
833 DD 2222 XY SOUL 13:15:15 16:46:20 3:31:05 Non-Metik
834 DD 2891 AH Blade 8:49:16 12:20:29 3:31:13 Non-Metik
835 DP 2376 AP MIO GT 14:13:19 17:44:47 3:31:28 Matik
836 DD 6200 MO Vixion 9:55:43 13:27:11 3:31:28 Non-Metik
837 DD 5992 CB Honda 7:59:21 11:30:56 3:31:35 Non-Metik
838 DD 4620 EZ Jupiter Z 8:52:50 12:24:50 3:32:00 Non-Metik
839 DD 6792 XN Supra 8:05:06 11:37:10 3:32:04 Non-Metik
840 DD 2147 IT Supra X 8:19:33 11:51:37 3:32:04 Non-Metik
841 DD 6378 LW VARIO 9:13:16 12:45:20 3:32:04 Matik
842 DD 4705 DU TUNDER 9:21:23 12:53:50 3:32:27 Non-Metik
843 DP 3726 FB Mio 9:22:15 12:54:55 3:32:40 Matik
844 DD 5319 UJ SCOOPY 8:43:43 12:16:28 3:32:45 Matik
845 DD 6319 JR Vixion 10:40:31 14:13:24 3:32:53 Non-Metik
846 DD 3961 B Vixion 10:23:17 13:56:21 3:33:04 Non-Metik
847 DD 2733 DL MIO J 10:15:18 13:48:34 3:33:16 Matik
848 DD 2573 XX Mio 13:24:55 16:58:22 3:33:27 Matik
849 DD 5130 DA VARIO 9:21:25 12:54:56 3:33:31 Matik
850 DD 2774 VD MIO 14:05:48 17:39:55 3:34:07 Matik
851 DD 3535 RI VIXION 8:46:44 12:20:56 3:34:12 Non-Metik
852 DD 3374 XC JUPITER 8:45:45 12:20:10 3:34:25 Non-Metik
853 DP 3059 XX BEAT 8:49:18 12:23:46 3:34:28 Matik
854 DD 5922 QW SPIN 13:44:28 17:18:59 3:34:31 Matik
855 DD 2618 NO VEGA 7:26:10 11:00:47 3:34:37 Non-Metik
856 DD 4140 LQ Jupiter Mx 7:41:09 11:15:52 3:34:43 Non-Metik
857 DD 6712 VO Mio 10:29:04 14:03:57 3:34:53 Matik
858 DD 2929 XY JUPITER Z 9:52:59 13:27:53 3:34:54 Non-Metik
859 DP 3973 YX Beat 13:37:01 17:11:55 3:34:54 Matik
860 DD 4088 XD Beat 8:09:07 11:44:36 3:35:29 Matik
861 DD 6476 VV Mio 9:44:49 13:20:20 3:35:31 Matik
862 DD 6296 AK Mio soul 8:34:36 12:10:12 3:35:36 Matik
863 DP 3966 DW Mio 13:43:01 17:18:45 3:35:44 Matik
864 DD 2263 OB SUPRA 8:11:06 11:46:58 3:35:52 Non-Metik
865 DD 5789 HD Mio 10:13:44 13:50:12 3:36:28 Matik
866 DD 5662 BW Mio 9:29:58 13:06:27 3:36:29 Matik
867 DD 5999 UF Mio 8:18:26 11:55:28 3:37:02 Matik
868 DD 2972 IP MIO 8:55:24 12:32:46 3:37:22 Matik
869 DP 3489 CM Jupiter Mx 9:17:05 12:54:30 3:37:25 Non-Metik
870 DD 2276 SO Beat 10:19:00 13:56:34 3:37:34 Matik
871 DD 3976 QL SUPRA FIT 9:54:52 13:32:32 3:37:40 Matik
872 DD 6398 AM SHOGUN 13:25:34 17:03:14 3:37:40 Non-Metik
873 DD 4472 BF Yamaha 7:26:40 11:04:43 3:38:03 Non-Metik
874 DD 5451 WO Satria 7:57:56 11:36:16 3:38:20 Non-Metik
875 DD 2466 BC SOUL 7:37:00 11:15:35 3:38:35 Matik
876 DD 3765 DP Soul 8:07:32 11:46:18 3:38:46 Matik
877 DD 6616 XC SOUL 9:15:16 12:54:12 3:38:56 Non-Metik
878 DD 4868 YS Mio 13:34:05 17:13:15 3:39:10 Matik
879 DM 5357 EZ Satria 8:55:12 12:34:26 3:39:14 Non-Metik
880 DD 4946 ND Mio Soul 12:35:20 16:15:11 3:39:51 Matik
881 DD 5450 MG FINO 10:33:35 14:13:27 3:39:52 Matik
882 DD 2554 VQ MIO 13:43:29 17:23:33 3:40:04 Matik
883 DD 5216 XM SOUL 9:31:32 13:11:40 3:40:08 Matik
884 DD 5402 QT Vega R 13:35:01 17:15:11 3:40:10 Matik
885 DD 3643 LV JUPITER MX 12:32:21 16:12:43 3:40:22 Matik
886 DD 5665 XY Mio 7:30:40 11:11:55 3:41:15 Matik
887 DD 3240 XH Mio 10:31:03 14:12:19 3:41:16 Matik
888 DD 6143 UK JUPITER MX 13:13:15 16:55:17 3:42:02 Non-Metik
889 DW 3037 CH MIO 10:30:43 14:13:19 3:42:36 Matik
890 DD 6370 EN Vario 9:14:10 12:57:10 3:43:00 Matik
891 DD 4013 DE SKYDRIVE 14:00:34 17:44:07 3:43:33 Matik
892 DD 5344 ON Mio 9:01:42 12:45:26 3:43:44 Matik
893 DD 2440 JQ BEAT 13:43:24 17:27:34 3:44:10 Matik
894 DD 3859 DC Mio 12:03:28 15:47:45 3:44:17 Matik
895 DD 3261 CS VARIO 13:06:02 16:50:37 3:44:35 Matik
896 DD 2767 ER SUPRA 13:34:33 17:19:15 3:44:42 Non-Metik
897 DN 5194 VG KAWASAKI 8:26:40 12:11:43 3:45:03 Non-Metik
898 DD 6364 AM Jupiter X 9:13:12 12:58:36 3:45:24 Non-Metik
899 DD 3248 DM SOUL 12:23:25 16:09:02 3:45:37 Non-Metik
900 DD 4457 UO MIO 10:50:01 14:35:38 3:45:37 Matik
901 DP 2606 EB YAMAHA R 10:09:42 13:56:10 3:46:28 Non-Metik
902 DD 5927 XY SOUL 9:47:58 13:34:35 3:46:37 Non-Metik
903 DD 6213 UL MIO J 12:27:27 16:14:15 3:46:48 Matik
904 DD 2064 UV MIO 12:20:20 16:07:10 3:46:50 Non-Metik
905 DD 2781 AB MIO J 12:28:12 16:15:16 3:47:04 Matik
906 DD 4673 FA SHOGUN 9:09:40 12:56:59 3:47:19 Non-Metik
907 DW 2603 BH JUPITER MX 8:31:34 12:19:06 3:47:32 Non-Metik
908 DP 2928 CS VIXION 8:54:41 12:42:15 3:47:34 Non-Metik
909 DD 5321 BJ SHOGUN 12:23:25 16:11:01 3:47:36 Non-Metik
910 DD 3362 IR SUPRA FIT 10:25:47 14:13:44 3:47:57 Non-Metik
911 DP 4425 EA NINJA 8:55:18 12:43:22 3:48:04 Non-Metik
912 DD 3776 BH Mio 13:38:50 17:26:55 3:48:05 Matik
913 DD 6506 EK BEAT 8:34:36 12:23:00 3:48:24 Non-Metik
914 DD 5591 DW JUPITER MX 12:24:23 16:13:49 3:49:26 Matik
915 DP 6468 GZ Xeon 13:34:05 17:23:45 3:49:40 Matik
916 DD 5637 MC Mio 8:56:09 12:46:23 3:50:14 Matik
917 DD 3433 UQ BLADE 12:34:36 16:25:13 3:50:37 Non-Metik
918 DD 6256 DA JUPITER 13:51:54 17:42:44 3:50:50 Non-Metik
919 DD 3696 XC Jupiter 10:22:13 14:13:09 3:50:56 Non-Metik
920 DD 3165 KG Mio 13:19:15 17:10:17 3:51:02 Matik
921 DD 6565 LV JUPITER 13:20:12 17:11:15 3:51:03 Non-Metik
922 DD 2407 XI FINO 13:53:02 17:44:33 3:51:31 Matik
923 DD 4687 YX BEAT 7:03:51 10:55:25 3:51:34 Matik
924 DD 4172 AG NINJA 12:33:40 16:25:26 3:51:46 Non-Metik
925 DT 6189 HD X-RIDE 10:21:52 14:13:42 3:51:50 Matik
926 DD 3411 UN BLADE 7:21:24 11:13:24 3:52:00 Matik
927 DD 5329 MT MIO 9:13:02 13:05:08 3:52:06 Matik
928 DD 6931 LR BEAT 12:13:15 16:05:48 3:52:33 Matik
929 DD 4547 XY MIO 12:39:53 16:32:33 3:52:40 Matik
930 DD 2412 DD JUPITER 13:49:54 17:42:44 3:52:50 Non-Metik
931 DD 5207 VG Scoopy 10:20:11 14:13:16 3:53:05 Matik
932 DD 2126 EE MIO 13:27:10 17:20:25 3:53:15 Matik
933 DD 3833 QC X-RIDE 8:35:20 12:28:43 3:53:23 Matik
934 DD 3638 VR JUPITER MX 11:39:02 15:32:34 3:53:32 Non-Metik
935 DD 2765 QP FINO 14:05:00 17:58:32 3:53:32 Matik
936 DD 7519 MJ MIO 9:34:35 13:28:17 3:53:42 Non-Metik
937 DD 3581 OX Spin 13:22:56 17:16:45 3:53:49 Matik
938 DD 4928 DS SHOGUN 13:40:11 17:34:11 3:54:00 Non-Metik
939 DD 5497 OY SATRIA 10:19:05 14:13:06 3:54:01 Matik
940 DD 2898 XY Revo 10:18:03 14:12:11 3:54:08 Non-Metik
941 DD 4777 DY YAMAHA 13:15:34 17:09:43 3:54:09 Non-Metik
942 DD 3880 JY MIO 10:38:20 14:32:33 3:54:13 Matik
943 DD 6334 XV SCOOPY 8:35:34 12:29:54 3:54:20 Matik
944 DD 2849 XW Mio 8:50:18 12:44:40 3:54:22 Matik
945 DP 2213 AI VIXION 10:19:00 14:13:24 3:54:24 Non-Metik
946 DD 6541 UL JUPITER MX 12:13:16 16:08:34 3:55:18 Matik
947 DD 4288 VF Vario 13:14:05 17:09:33 3:55:28 Matik
948 DD 2567 SN Mio 8:55:33 12:51:36 3:56:03 Matik
949 DD 6210 XI VARIO 10:12:05 14:08:15 3:56:10 Matik
950 DD 4895 DA SPIN 12:38:19 16:34:35 3:56:16 Non-Metik
951 DP 5299 DA SCOOPY 13:40:19 17:36:37 3:56:18 Matik
952 DD 5274 FZ Beat 9:21:54 13:18:18 3:56:24 Matik
953 DD 3242 XY VIXION 13:15:18 17:11:55 3:56:37 Matik
954 DD 3375 RP Mio 8:55:59 12:52:44 3:56:45 Matik
955 DD 2977 OR VARIO 11:57:46 15:55:14 3:57:28 Matik
956 DD 3056 OY BEAT 8:36:34 12:34:13 3:57:39 Matik
957 DD 6241 NT Vario 8:21:19 12:19:15 3:57:56 Matik
958 DP 2052 GA VARIO 7:23:47 11:22:15 3:58:28 Matik
959 DD 6947 MM JUPITER MX 13:34:35 17:33:42 3:59:07 Non-Metik
960 DD 5153 XY SCOOPY 8:25:19 12:24:42 3:59:23 Non-Metik
961 DD 2667 FM Mio 10:34:05 14:34:22 4:00:17 Matik
962 DP 2750 AE SUPRA X 13:24:00 17:24:25 4:00:25 Non-Metik
963 DD 6047 QW SOUL 8:23:25 12:23:59 4:00:34 Matik
964 DW 2831 CT JUPITER MX 13:30:48 17:31:34 4:00:46 Non-Metik
965 DD 2900 SZ Vario 8:20:46 12:21:55 4:01:09 Matik
966 DD 2323 IN Mio 8:33:16 12:35:15 4:01:59 Matik
967 DD 6001 BS Mio 12:53:28 16:55:45 4:02:17 Matik
968 DD 4471 MR BEAT 13:51:13 17:53:44 4:02:31 Matik
969 DD 4391 BJ Spin 10:09:42 14:13:07 4:03:25 Matik
970 DD 2403 XI Xride 13:27:01 17:30:32 4:03:31 Matik
971 DD 3984 AE BEAT 8:27:43 12:31:28 4:03:45 Matik
972 DD 3348 QN Vario 7:21:47 11:25:33 4:03:46 Matik
973 DD 5156 ER SOUL 8:27:43 12:31:32 4:03:49 Matik
974 DD 4953 OY FINO 13:05:30 17:09:32 4:04:02 Matik
975 DD 3430 ST Jupiter Z 10:17:23 14:21:33 4:04:10 Non-Metik
976 DD 3838 SW JUPITER 10:04:17 14:08:30 4:04:13 Non-Metik
977 DD 5652 UI JUPITER 8:54:45 12:58:59 4:04:14 Non-Metik
978 DD 3743 HS SUPRA FIT 8:25:17 12:30:32 4:05:15 Non-Metik
979 DD 6245 XU Mio 8:56:19 13:01:43 4:05:24 Matik
980 DD 4145 UU Jupiter Z 10:07:25 14:13:07 4:05:42 Non-Metik
981 DD 4887 LU MIO 12:12:48 16:18:51 4:06:03 Matik
982 DD 4954 XX YAMAHA R 10:05:31 14:11:45 4:06:14 Non-Metik
983 DD 5344 DN BEAT 12:46:52 16:53:31 4:06:39 Non-Metik
984 DW 3550 XD Mio 10:29:37 14:36:38 4:07:01 Matik
985 DD 2075 XE JUPITER MX 8:15:15 12:23:12 4:07:57 Matik
986 DD 6476 GI SUPRA FIT 12:15:04 16:23:25 4:08:21 Non-Metik
987 DD 4471 DT Mio 8:26:33 12:34:56 4:08:23 Matik
988 DD 5042 XX Mio 9:08:33 13:17:03 4:08:30 Matik
989 DD 3350 ID Jupiter MX 14:15:35 18:24:31 4:08:56 Non-Metik
990 DD 4496 UN MIO J 9:23:24 13:32:34 4:09:10 Non-Metik
991 DD 5775 CH SATRIA 9:36:15 13:45:30 4:09:15 Non-Metik
992 DD 5153 AP SUPRA 12:13:15 16:22:34 4:09:19 Matik
993 DD 4262 AW JUPITER MX 12:21:58 16:31:21 4:09:23 Matik
994 DD 5641 EC Beat 8:29:52 12:39:15 4:09:23 Matik
995 DP 2512 FI SCOOPY 8:23:25 12:34:48 4:11:23 Matik
996 DD 5800 YS Jupiter MX 10:29:14 14:40:44 4:11:30 Non-Metik
997 DW 5691 DO MIO 10:01:59 14:13:38 4:11:39 Matik
998 DW 2983 CH Satria 8:54:48 13:06:29 4:11:41 Non-Metik
999 DD 4418 FZ SPIN 9:26:36 13:38:18 4:11:42 Matik
1000 DP 2381 XI Mio 13:11:42 17:23:45 4:12:03 Matik
1001 DD 6161 XY VIXION 13:21:21 17:33:34 4:12:13 Non-Metik
1002 DN 4526 VT Satria 8:08:26 12:20:44 4:12:18 Non-Metik
1003 DD 6977 DB Smash 10:01:03 14:13:26 4:12:23 Non-Metik
1004 DD 2417 OZ Mio 8:25:13 12:38:43 4:13:30 Matik
1005 DD 2223 AU SOUL 11:00:39 15:14:18 4:13:39 Matik
1006 KT 4488 AB Xride 10:59:04 15:12:44 4:13:40 Matik
1007 DD 3402 AG JUPITER MX 8:32:34 12:46:34 4:14:00 Matik
1008 DD 5846 UI VARIO 12:23:24 16:37:25 4:14:01 Non-Metik
1009 DD 2330 UM Satria 10:27:35 14:41:53 4:14:18 Non-Metik
1010 DW 2378 IB MIO 13:22:06 17:36:38 4:14:32 Non-Metik
1011 DP 5310 BE MIO 13:16:54 17:31:36 4:14:42 Non-Metik
1012 DD 5205 OK TUNDER 10:14:09 14:28:59 4:14:50 Matik
1013 DD 4878 XY JUPITER MX 8:50:33 13:05:32 4:14:59 Non-Metik
1014 DD 3877 IX X-RIDE 12:23:25 16:38:37 4:15:12 Matik
1015 DD 3835 LP JUPITER MX 12:14:15 16:29:39 4:15:24 Matik
1016 DD 4073 GC Vario 8:59:10 13:14:38 4:15:28 Matik
1017 DD 5143 LY VARIO 7:31:30 11:47:15 4:15:45 Matik
1018 DD 2948 OK SOUL GT 12:04:25 16:20:18 4:15:53 Non-Metik
1019 DD 6666 LQ SHOGUN 8:30:39 12:46:40 4:16:01 Non-Metik
1020 DD 5604 VY Vario 8:57:33 13:13:53 4:16:20 Matik
1021 DD 2075 XE Jupiter Mx 9:01:06 13:17:26 4:16:20 Non-Metik
1022 DD 2073 XY Vario 8:56:23 13:12:53 4:16:30 Matik
1023 DD 7926 DW Mio 10:17:31 14:34:07 4:16:36 Matik
1024 DD 2052 GA Honda 8:58:27 13:15:29 4:17:02 Matik
1025 DD 6189 AG Xride 13:54:01 18:11:11 4:17:10 Matik
1026 DD 7000 SS Vespa 9:55:53 14:13:07 4:17:14 Non-Metik
1027 DD 5342 XC Vario 8:59:24 13:16:51 4:17:27 Matik
1028 DD 3218 XN SOUL 8:11:45 12:29:40 4:17:55 Matik
1029 DD 6501 OL SUPRA Z 13:12:56 17:31:32 4:18:36 Non-Metik
1030 DD 5861 XO Jupiter Z 10:51:01 15:10:47 4:19:46 Non-Metik
1031 DW 2480 CH REVO FIT 13:11:50 17:32:25 4:20:35 Matik
1032 DD 5323 XL Vixion 10:48:53 15:09:54 4:21:01 Non-Metik
1033 DD 3389 FS Beat 10:18:50 14:39:51 4:21:01 Matik
1034 DD 4385 DP Vario 10:49:32 15:10:36 4:21:04 Matik
1035 DD 3771 FC Mio 9:52:00 14:13:07 4:21:07 Matik
1036 DD 4955 FN Axelo 10:20:00 14:41:18 4:21:18 Non-Metik
1037 DD 63547 XX Spin 10:48:01 15:09:32 4:21:31 Matik
1038 DD 6555 XA SCOOPY 9:51:59 14:13:35 4:21:36 Matik
1039 DD 4129 YY MIO GT 9:51:59 14:13:43 4:21:44 Matik
1040 DD 6324 FR Vixion 9:48:17 14:10:30 4:22:13 Non-Metik
1041 DD 4140 LQ JUPITER MX 7:51:21 12:14:15 4:22:54 Non-Metik
1042 DD 2271 WN Mio 11:00:38 15:23:59 4:23:21 Matik
1043 DD 3620 SA JUPITER 8:46:49 13:10:14 4:23:25 Non-Metik
1044 DD 3781 AR TUNDER 12:24:25 16:48:29 4:24:04 Matik
1045 DD 3350 AD Vixion 8:10:26 12:34:40 4:24:14 Non-Metik
1046 DD 6666 QQ Mio 8:58:33 13:22:52 4:24:19 Matik
1047 DD 6348 UV MIO 11:12:15 15:36:43 4:24:28 Matik
1048 DP 5007 EC Mio 10:19:01 14:44:27 4:25:26 Matik
1049 DD 2661 UM SOUL 11:14:53 15:40:20 4:25:27 Matik
1050 DN 2126 PC JUPITER 8:27:45 12:53:38 4:25:53 Non-Metik
1051 DD 5771 EN MIO 12:38:33 17:04:30 4:25:57 Matik
1052 DD 4977 DU Mio 10:16:49 14:43:33 4:26:44 Matik
1053 DD 6891 LR Mio 8:46:49 13:13:34 4:26:45 Matik
1054 DD 4496 UN Vario 9:01:56 13:28:45 4:26:49 Matik
1055 DD 5781 AF MIO 12:13:15 16:40:05 4:26:50 Matik
1056 DD 5082 IA Vario 10:51:37 15:18:28 4:26:51 Matik
1057 DW 3305 BS Vario 10:53:27 15:20:29 4:27:02 Matik
1058 DD 2378 OH SOUL 13:15:15 17:42:18 4:27:03 Non-Metik
1059 DD 3100 XY BEAT 9:20:15 13:47:50 4:27:35 Matik
1060 SS 6402 ML Vario 10:19:22 14:46:58 4:27:36 Matik
1061 R 6720 EM Vega 10:53:53 15:21:37 4:27:44 Non-Metik
1062 DD 505 OK Jupiter Z 10:19:35 14:47:40 4:28:05 Non-Metik
1063 DD 2781 XX MIO 10:44:02 15:12:11 4:28:09 Matik
1064 DD 6121 VE Scoopy 10:19:24 14:47:36 4:28:12 Matik
1065 DD 6715 CM Satria 9:00:00 13:28:32 4:28:32 Non-Metik
1066 DD 3295 UB Jupiter Z 10:19:50 14:48:22 4:28:32 Non-Metik
1067 DD 4421 DB Mio 10:56:02 15:24:56 4:28:54 Matik
1068 DB 4072 FA Spin 10:55:02 15:23:57 4:28:55 Matik
1069 DW 5753 DI Mio 8:57:45 13:26:42 4:28:57 Matik
1070 DD 2061 XL Mega Pro 10:21:06 14:50:03 4:28:57 Non-Metik
1071 DD 3059 FU Mio 10:20:34 14:49:55 4:29:21 Matik
1072 DD 3333 XX Mio 10:22:20 14:51:43 4:29:23 Matik
1073 DD 3626 OB Vega 10:20:26 14:49:52 4:29:26 Non-Metik
1074 DD 5107 VE Beat 10:21:17 14:50:45 4:29:28 Matik
1075 DD 3991 DN Xeon 10:25:22 14:54:57 4:29:35 Matik
1076 DD 2801 OZ REVO 13:41:34 18:11:23 4:29:49 Non-Metik
1077 DD 4065 XB Vixion 10:26:30 14:56:56 4:30:26 Non-Metik
1078 DD 6426 SY MIO 7:23:24 11:53:50 4:30:26 Matik
1079 DD 4008 MA Jupiter MX 10:26:21 14:56:48 4:30:27 Non-Metik
1080 DD 3991 DF Mio 10:22:39 14:53:37 4:30:58 Matik
1081 DD 5033 JR Beat 9:20:24 13:51:41 4:31:17 Matik
1082 DD 2379 YB BEAT 10:59:03 15:30:30 4:31:27 Matik
1083 DD 3778 DI Beat 10:23:24 14:54:53 4:31:29 Matik
1084 DD 2417 OZ REVO 9:35:35 14:07:10 4:31:35 Non-Metik
1085 DD 3127 RO Jupietr Mx 8:51:50 13:23:39 4:31:49 Non-Metik
1086 DD 3609 JM Mio 10:21:56 14:53:55 4:31:59 Matik
1087 DD 3028 IA Vega 10:19:20 14:51:33 4:32:13 Non-Metik
1088 DD 4276 FZ Jupiter Z 8:59:15 13:31:36 4:32:21 Non-Metik
1089 DD 5863 UU Jupiter Z 8:52:25 13:25:10 4:32:45 Non-Metik
1090 DD 3339 XX Mio 10:23:05 14:55:52 4:32:47 Matik
1091 DD 4732 XF YAMAHA XEON 9:48:32 14:21:25 4:32:53 Matik
1092 DD 5171 KH SHOGUN 9:13:14 13:46:23 4:33:09 Matik
1093 DD 2566 OI Blade 8:49:59 13:23:13 4:33:14 Non-Metik
1094 DD 2000 JF SOUL 9:17:14 13:50:31 4:33:17 Matik
1095 DD 3428 CI Revo 10:33:26 15:06:58 4:33:32 Non-Metik
1096 DD 5048 LK Vario 10:33:17 15:06:55 4:33:38 Matik
1097 DD 6138 AM Jupiter Z 9:01:25 13:35:04 4:33:39 Non-Metik
1098 DD 3383 AM MIO J 11:47:38 16:21:29 4:33:51 Non-Metik
1099 DD 5992 LQ VEGA 7:38:46 12:13:14 4:34:28 Non-Metik
1100 DD 2617 UN Beat 8:59:29 13:34:13 4:34:44 Matik
1101 DD 3984 TP Mio 12:58:42 17:33:34 4:34:52 Matik
1102 DD 5815 ET MIO 9:35:35 14:10:27 4:34:52 Matik
1103 DD 3579 HJ Mio 8:49:09 13:24:05 4:34:56 Matik
1104 DD 5488 LT Revo 10:33:36 15:08:49 4:35:13 Non-Metik
1105 DD 6458 JZ XEON 9:37:27 14:12:53 4:35:26 Matik
1106 DD 3268 HU SUPRA 13:24:11 18:00:03 4:35:52 Non-Metik
1107 DD 2834 SM JUPITER 8:38:40 13:15:13 4:36:33 Non-Metik
1108 DT 5276 EE JUPITER 9:36:37 14:13:15 4:36:38 Non-Metik
1109 DD 6745 UK SPACY 9:36:37 14:13:15 4:36:38 Matik
1110 DT 5747 JA MIO 9:36:37 14:13:24 4:36:47 Matik
1111 DD 6394 MH SOUL 9:36:37 14:13:26 4:36:49 Matik
1112 DP 6265 EN MIO 9:31:34 14:08:35 4:37:01 Matik
1113 DD 3475 VI Mio 11:28:35 16:05:55 4:37:20 Matik
1114 DD 5754 YC BEAT 12:34:51 17:12:22 4:37:31 Matik
1115 DD 6936 HL Mio Soul 11:42:33 16:20:19 4:37:46 Matik
1116 DD 5161 AA TUNDER 10:00:10 14:38:18 4:38:08 Matik
1117 DD 3203 JG Jupiter Mx 8:59:48 13:38:03 4:38:15 Non-Metik
1118 DD 2566 FS Revo 8:44:12 13:22:45 4:38:33 Non-Metik
1119 DD 5650 UV Mio 8:52:41 13:31:21 4:38:40 Matik
1120 DD 4532 JK MIO 9:53:53 14:32:33 4:38:40 Matik
1121 DD 6025 FI Mio Soul 13:20:15 17:58:58 4:38:43 Matik
1122 DD 3661 UM MIO 7:06:05 11:44:48 4:38:43 Matik
1123 DD 5105 XG BLADE 9:19:13 13:58:20 4:39:07 Matik
1124 DD 5350 EP VARIO 10:36:48 15:16:00 4:39:12 Matik
1125 DD 2882 XX VARIO 7:30:55 12:10:10 4:39:15 Matik
1126 DD 4866 XY Mio 8:53:26 13:32:45 4:39:19 Matik
1127 DD 5228 NY MIO 12:23:25 17:04:14 4:40:49 Non-Metik
1128 DD 3831 SH Revo 8:53:40 13:34:35 4:40:55 Non-Metik
1129 DD 5275 DB Mio 8:59:58 13:40:56 4:40:58 Matik
1130 DD 3900 DD Beat 8:41:53 13:22:59 4:41:06 Matik
1131 DD 6053 JA Jupiter Z 8:53:59 13:35:32 4:41:33 Non-Metik
1132 DW 3312 CF SUPRA 10:49:11 15:31:34 4:42:23 Non-Metik
1133 DD 2205 RE XEON 9:03:17 13:45:45 4:42:28 Matik
1134 DD 3840 KB Mio 8:29:56 13:12:49 4:42:53 Matik
1135 DD 2861 XP BEAT 12:14:15 16:57:13 4:42:58 Matik
1136 DD 2588 XX Vixion 8:59:29 13:42:52 4:43:23 Non-Metik
1137 DT 3480 IE MIO 10:48:10 15:31:34 4:43:24 Matik
1138 DD 4128 DB Revo 9:03:12 13:46:42 4:43:30 Non-Metik
1139 DD 5657 EC Shogun 9:00:41 13:44:32 4:43:51 Non-Metik
1140 DD 2381 CC Jupiter Mx 9:01:43 13:45:35 4:43:52 Non-Metik
1141 DD 222 XY Scoopy 7:29:12 12:13:05 4:43:53 Matik
1142 DD 5373 OZ SOUL 12:23:23 17:07:21 4:43:58 Matik
1143 DD 2901 XI Mio 13:11:31 17:55:38 4:44:07 Matik
1144 DD 2270 OG BEAT 8:11:25 12:55:39 4:44:14 Matik
1145 DD 5715 AB Revo 8:44:26 13:28:40 4:44:14 Non-Metik
1146 DK 8396 DX MIO 8:42:54 13:27:16 4:44:22 Non-Metik
1147 DP 5763 TC VARIO 11:25:23 16:10:30 4:45:07 Non-Metik
1148 DP 2161 AV BLADE 9:28:06 14:13:27 4:45:21 Non-Metik
1149 DD 6560 MY VARIO 7:29:34 12:15:16 4:45:42 Matik
1150 DD 3133 KU MIO 12:38:29 17:24:33 4:46:04 Matik
1151 DD 3650 XY BEAT 12:23:21 17:09:43 4:46:22 Non-Metik
1152 DD 6179 MF VIXION 12:13:15 17:00:25 4:47:10 Non-Metik
1153 DD 2244 UL Mio 9:25:34 14:13:08 4:47:34 Matik
1154 DD 2796 QR REVO 7:42:30 12:30:12 4:47:42 Non-Metik
1155 DD 4134 CE JUPITER 13:23:45 18:11:54 4:48:09 Non-Metik
1156 DD 4855 XJ MIO 9:24:47 14:13:08 4:48:21 Matik
1157 DP 3164 CF JUPITER 9:25:06 14:13:33 4:48:27 Non-Metik
1158 DD 4899 II SHOGUN 10:07:10 14:55:47 4:48:37 Non-Metik
1159 DD 6508 FK Mio 7:54:30 12:43:25 4:48:55 Matik
1160 DD 2037 AE Mio 9:11:08 14:00:19 4:49:11 Matik
1161 DD 3871 XY Mio 8:21:39 13:11:52 4:50:13 Matik
1162 DD 5125 EM VARIO 12:13:15 17:03:39 4:50:24 Matik
1163 DD 5319 UJ JUPITER 8:39:22 13:30:16 4:50:54 Non-Metik
1164 DD 6621 XV BEAT 9:13:14 14:04:12 4:50:58 Non-Metik
1165 DD 5206 LW Mio 13:01:31 17:53:21 4:51:50 Matik
1166 DD 2565 XX Jupiter Mx 9:02:25 13:54:32 4:52:07 Non-Metik
1167 DD 4026 YY SOUL 10:01:23 14:53:46 4:52:23 Matik
1168 DD 2473 DV Mio 9:04:30 13:57:01 4:52:31 Matik
1169 DD 4453 IC SUPRA 10:39:58 15:32:31 4:52:33 Matik
1170 DD 4319 FC SATRIA 10:38:45 15:31:32 4:52:47 Non-Metik
1171 DD 5495 ES J.MX 7:28:19 12:21:23 4:53:04 Non-Metik
1172 DD 4025 PC Satria 8:10:00 13:03:45 4:53:45 Non-Metik
1173 DP 2058 DY BEAT 8:54:41 13:48:33 4:53:52 Matik
1174 DD 5377 MQ VIXION 8:45:38 13:40:56 4:55:18 Non-Metik
1175 DD 4765 BG SATRIA 12:21:23 17:16:45 4:55:22 Matik
1176 DW 2468 OQ JUPITER 9:04:30 14:00:05 4:55:35 Non-Metik
1177 DD 5577 LI XEON 8:10:04 13:06:04 4:56:00 Matik
1178 DD 5784 FY Jupiter Mx 8:54:20 13:50:33 4:56:13 Non-Metik
1179 DD 5781 VF Vixion 8:54:39 13:51:23 4:56:44 Non-Metik
1180 DD 4951 FQ VARIO 7:26:26 12:23:24 4:56:58 Matik
1181 DP 2183 CM Vixion 9:11:20 14:08:25 4:57:05 Non-Metik
1182 DP 5253 DL Mio 13:00:58 17:58:58 4:58:00 Matik
1183 DP 4341 GC X-RIDE 11:51:08 16:49:13 4:58:05 Matik
1184 DD 3795 ET MIO 11:44:09 16:42:20 4:58:11 Matik
1185 DD 5891 FV VARIO 7:24:32 12:23:24 4:58:52 Non-Metik
1186 DP 2536 ET SATRIA 13:19:54 18:19:04 4:59:10 Non-Metik
1187 DD 5132 LC Shogun 8:00:01 12:59:20 4:59:19 Non-Metik
1188 KT 2745 GO Mio 12:16:20 17:16:12 4:59:52 Matik
1189 DD 3288 DI Mio 12:17:00 17:16:59 4:59:59 Matik
1190 DD 6531 OL Mio 11:03:55 16:04:41 5:00:46 Matik
1191 DD 5968 VB MIO 11:12:23 16:13:12 5:00:49 Non-Metik
1192 DD 2770 O Beat 11:06:38 16:07:43 5:01:05 Matik
1193 DD 5078 FT MIO 7:40:06 12:41:21 5:01:15 Matik
1194 DW 3778 ND Mio 11:56:27 16:58:23 5:01:56 Matik
1195 DD 6666 LO SHOGUN 7:23:25 12:25:37 5:02:12 Matik
1196 DD 6431 AZ Jupiter Z 9:03:02 14:05:42 5:02:40 Non-Metik
1197 DD 5082 SA VARIO 11:55:53 16:59:07 5:03:14 Matik
1198 DD 2384 TN BEAT 11:46:37 16:50:15 5:03:38 Matik
1199 DD 5194 VC VIXION 11:00:12 16:04:13 5:04:01 Non-Metik
1200 DD 2176 XE Mio 10:58:10 16:02:23 5:04:13 Matik
1201 DD 5862 EN MIO 12:46:09 17:50:33 5:04:24 Matik
1202 DP 5827 UF VIXION 12:14:45 17:19:27 5:04:42 Non-Metik
1203 DD 4053 CB SHOGUN RR 9:47:08 14:53:46 5:06:38 Non-Metik
1204 DD 2433 SR Mio 10:42:28 15:50:45 5:08:17 Matik
1205 DD 2179 UN REVO FIT 10:22:52 15:31:29 5:08:37 Non-Metik
1206 DD 6965 SY Mio 12:08:28 17:17:41 5:09:13 Matik
1207 DD 2453 OP Vario 8:59:47 14:09:25 5:09:38 Matik
1208 DD 6107 DW Mio 12:08:10 17:17:58 5:09:48 Matik
1209 DD 4345 XM C 150 R 12:06:45 17:16:56 5:10:11 Non-Metik
1210 DD 3416 EN HONDA 13:12:23 18:22:59 5:10:36 Non-Metik
1211 DD 5023 XL Jupiter MX 10:51:26 16:02:12 5:10:46 Non-Metik
1212 DD 5822 XV Mio 12:36:28 17:47:20 5:10:52 Matik
1213 DD 4720 AR AXELO 12:44:10 17:55:38 5:11:28 Non-Metik
1214 DW 2977 DW Spin 11:10:56 16:22:34 5:11:38 Matik
1215 DD 2550 TP Mio 12:59:32 18:11:54 5:12:22 Matik
1216 DP 4472 BB NEX 10:43:57 15:56:32 5:12:35 Matik
1217 DD 5578 XY Mio 11:11:28 16:24:14 5:12:46 Matik
1218 DD 3411 EF JUPITER Z 11:40:35 16:53:32 5:12:57 Matik
1219 DP 3216 IE Mio 12:57:30 18:10:50 5:13:20 Matik
1220 DD 6396 IT MEGAPRO 11:34:32 16:47:57 5:13:25 Non-Metik
1221 DD 6248 UT NINJA 11:13:13 16:26:45 5:13:32 Non-Metik
1222 DN 3039 AM Mio 12:48:02 18:02:11 5:14:09 Matik
1223 DP 2512 FI Scoopy 13:25:05 18:39:23 5:14:18 Matik
1224 DP 2928 CG JUPITER MX 10:13:14 15:28:14 5:15:00 Non-Metik
1225 DD 5930 EX JUPITER 13:20:34 18:36:01 5:15:27 Non-Metik
1226 DD 5224 UV JUPITER 11:32:57 16:48:26 5:15:29 Non-Metik
1227 DD 5591 LT X-RIDE 7:08:49 12:24:35 5:15:46 Matik
1228 DD 3752 EG JUPITER Z 12:37:33 17:53:21 5:15:48 Non-Metik
1229 DD 5555 XY MIO 11:56:17 17:12:30 5:16:13 Matik
1230 DD 6258 BE SUPRA 11:35:21 16:52:24 5:17:03 Non-Metik
1231 DD 6421 DV VARIO 9:56:00 15:13:14 5:17:14 Matik
1232 DD 3200 UP Vega 10:52:10 16:09:34 5:17:24 Non-Metik
1233 DD 4241 JP NINJA 11:08:23 16:25:51 5:17:28 Non-Metik
1234 DD 3871 XY X-RIDE 8:55:41 14:13:12 5:17:31 Matik
1235 DP 5761 CS BEAT 11:57:46 17:15:33 5:17:47 Matik
1236 DD 2848 IC Scoopy 12:43:21 18:01:33 5:18:12 Matik
1237 DD 2984 EO VARIO 12:35:41 17:54:10 5:18:29 Matik
1238 DT 3127 LA JUPITER MX 10:31:34 15:50:05 5:18:31 Matik
1239 DD 5374 TI JUPITER MX 12:23:24 17:42:04 5:18:40 Non-Metik
1240 DD 4859 JT Shogun 10:07:29 15:26:20 5:18:51 Non-Metik
1241 DD 3445 EC Mio 10:53:04 16:12:14 5:19:10 Matik
1242 DD 5708 XI Jupiter Z 8:49:30 14:09:15 5:19:45 Non-Metik
1243 DD 4129 XY Mio 11:05:14 16:25:16 5:20:02 Matik
1244 DN 4468 VL Satria 11:02:24 16:22:29 5:20:05 Non-Metik
1245 DD 6049 XZ Beat 13:13:40 18:33:49 5:20:09 Matik
1246 DD 2735 XB Mio 11:11:22 16:31:34 5:20:12 Matik
1247 DD 4534 JK SMASH 12:04:21 17:24:37 5:20:16 Non-Metik
1248 DD 4361 QU Mio 10:08:48 15:29:25 5:20:37 Matik
1249 DD 2217 JA Vario 10:10:44 15:31:34 5:20:50 Matik
1250 DD 4655 XD Mio 12:58:05 18:19:04 5:20:59 Matik
1251 DD 6959 MU JUPITER MX 9:34:35 14:55:52 5:21:17 Matik
1252 DD 3071 UN Mio 10:11:05 15:32:37 5:21:32 Matik
1253 DD 4300 XE MIO 12:12:19 17:33:57 5:21:38 Matik
1254 DD 3644 QN SUPRA Z 12:33:34 17:55:38 5:22:04 Non-Metik
1255 DD 2162 XD Mio 10:58:25 16:20:32 5:22:07 Matik
1256 DD 4469 AM Mio 12:48:50 18:11:01 5:22:11 Matik
1257 DD 5316 TF Mio 11:23:06 16:45:18 5:22:12 Matik
1258 DD 2620 OK Beat 10:11:58 15:34:13 5:22:15 Matik
1259 DD 4619 VN BEAT 11:32:34 16:55:12 5:22:38 Matik
1260 DD 6331 BT SUPRA 9:37:22 15:00:39 5:23:17 Matik
1261 DD 5733 XY Scoopy 10:08:03 15:31:29 5:23:26 Matik
1262 DD 2946 LJ MIO 10:21:49 15:45:21 5:23:32 Matik
1263 DD 3289 GC Mio Soul 11:10:01 16:33:48 5:23:47 Matik
1264 DD 4745 DG SATRIA 8:31:35 13:55:36 5:24:01 Matik
1265 DD 6586 VD MIO 11:13:13 16:37:18 5:24:05 Matik
1266 DD 2610 DN Mio 12:57:45 18:22:11 5:24:26 Matik
1267 DD 6334 XV SUPRA 12:00:34 17:25:18 5:24:44 Non-Metik
1268 DD 3887 DF Mio 10:12:30 15:37:17 5:24:47 Matik
1269 DD 2678 AW Revo 10:13:25 15:39:15 5:25:50 Non-Metik
1270 DW 5560 EA Mio 11:41:25 17:07:48 5:26:23 Matik
1271 DD 4022 EO Jupiter Mx 8:46:45 14:13:17 5:26:32 Non-Metik
1272 KT 5579 KZ JUPITER MX 11:07:37 16:34:32 5:26:55 Non-Metik
1273 DD 5800 YF VIXION 8:46:25 14:13:21 5:26:56 Matik
1274 DD 5560 EZ VARIO 9:56:20 15:23:25 5:27:05 Non-Metik
1275 DD 5283 QL BEAT 12:01:35 17:28:44 5:27:09 Matik
1276 DD 7777 YX VARIO 8:27:06 13:54:19 5:27:13 Matik
1277 DD 2323 JA BLADE 11:54:34 17:22:38 5:28:04 Non-Metik
1278 DD 4222 XY MIO 11:58:42 17:26:49 5:28:07 Matik
1279 DD 2221 PU Scoopy 11:58:34 17:26:49 5:28:15 Matik
1280 DD 3830 YY BEAT 10:04:14 15:32:34 5:28:20 Matik
1281 DD 8320 JM SUPRA 9:23:24 14:51:48 5:28:24 Matik
1282 DD 2938 AB Scoopy 11:57:32 17:26:54 5:29:22 Matik
1283 DP 5132 VJ MIO 12:03:54 17:33:23 5:29:29 Matik
1284 DD 3823 DW SUPRA 11:50:56 17:20:26 5:29:30 Non-Metik
1285 DD 6015 XX Mio 11:46:38 17:16:32 5:29:54 Matik
1286 DD 144 DJ Mio 10:34:20 16:04:35 5:30:15 Matik
1287 DD 5363 AY Supra 10:34:20 16:04:39 5:30:19 Non-Metik
1288 DD 3557 IA Mio 11:53:52 17:24:23 5:30:31 Matik
1289 DD 2991 YX Scoopy 11:07:56 16:38:27 5:30:31 Matik
1290 DD 3797 LS MIO 12:24:18 17:55:35 5:31:17 Matik
1291 DP 3102 CC Mio 12:50:50 18:22:11 5:31:21 Matik
1292 DD 4876 BG Mio Soul 12:57:50 18:29:11 5:31:21 Matik
1293 DD 4042 AG SCORPIO 11:08:33 16:40:23 5:31:50 Non-Metik
1294 DD 5666 XX Mio 11:52:10 17:25:34 5:33:24 Matik
1295 DW 5892 WA JUPITER 13:11:34 18:45:10 5:33:36 Non-Metik
1296 DD 2683 XY MIO J 11:30:20 17:03:59 5:33:39 Matik
1297 DD 5883 VQ MIO 9:47:08 15:21:10 5:34:02 Matik
1298 DD 6951 DV MIO 12:11:28 17:45:33 5:34:05 Matik
1299 DD 4004 XY MIO 12:23:29 17:57:46 5:34:17 Matik
1300 DD 4005 VI Mio 12:16:15 17:51:03 5:34:48 Matik
1301 KT 2319 LA SUPRA 11:35:02 17:10:32 5:35:30 Non-Metik
1302 DD 5786 UV SUPRA 11:32:01 17:07:43 5:35:42 Matik
1303 DD 2554 XY Scoopy 13:00:12 18:36:01 5:35:49 Matik
1304 DD 5490 OC BEAT 12:13:24 17:49:38 5:36:14 Matik
1305 DW 2240 LH JUPITER MX 10:36:38 16:13:02 5:36:24 Matik
1306 DD 5040 NG Mio 9:05:48 14:42:41 5:36:53 Matik
1307 DD 5130 XL Mio 12:19:10 17:56:09 5:36:59 Matik
1308 DD 4532 YX SMASH 12:25:44 18:03:05 5:37:21 Non-Metik
1309 DD 5380 CA Mio 12:44:16 18:22:11 5:37:55 Matik
1310 DW 1381 CG SUPRA 9:55:31 15:34:36 5:39:05 Non-Metik
1311 DD 6378 LM Vario 8:51:43 14:31:12 5:39:29 Matik
1312 DD 3039 XY Vario 8:33:25 14:13:34 5:40:09 Matik
1313 DD 6220 OW Vario 11:09:23 16:49:38 5:40:15 Matik
1314 DD 4575 DN Vario 9:05:21 14:46:52 5:41:31 Matik
1315 DD 2629 LD Mio 12:57:46 18:39:17 5:41:31 Matik
1316 DD 6672 DB BEAT 7:13:14 12:55:00 5:41:46 Non-Metik
1317 DD 4205 MU Vixion 9:07:04 14:49:50 5:42:46 Non-Metik
1318 DP 4029 DB Vixion 9:09:00 14:52:09 5:43:09 Non-Metik
1319 DW 2074 BZ SOUL 10:19:00 16:02:10 5:43:10 Matik
1320 DD 3975 XC JUPITER Z 12:50:52 18:34:16 5:43:24 Non-Metik
1321 DD 2276 AU BEAT 11:51:42 17:35:28 5:43:46 Matik
1322 DD 5070 WG Mio 9:09:29 14:53:58 5:44:29 Matik
1323 DD 2771 UU Mio soul 9:11:25 14:56:42 5:45:17 Matik
1324 DD 5277 JR REVO 12:31:43 18:17:11 5:45:28 Non-Metik
1325 DD 6384 MH Mio 9:09:30 14:55:21 5:45:51 Matik
1326 DD 6530 NN Mio 12:52:59 18:39:11 5:46:12 Matik
1327 DD 5552 UF Mio 9:11:10 14:57:33 5:46:23 Matik
1328 DD 5062 XY Beat 9:12:06 14:58:45 5:46:39 Matik
1329 DD 2699 FF REVO 12:23:45 18:10:30 5:46:45 Non-Metik
1330 DD 3402 AG Jupiter Mx 9:10:53 14:57:47 5:46:54 Non-Metik
1331 DD 4498 KI Mio 9:11:34 14:58:39 5:47:05 Matik
1332 DD 3777 XY Mio 9:11:32 14:58:44 5:47:12 Matik
1333 DD 3373 XY MIO 9:44:36 15:32:35 5:47:59 Matik
1334 DD 2652 ST Beat 9:30:15 15:18:20 5:48:05 Matik
1335 DD 6528 DN JUPITER MX 10:46:26 16:34:36 5:48:10 Non-Metik
1336 DD 2017 UP Mio 12:21:15 18:10:13 5:48:58 Matik
1337 DD 6615 OK Shogun 9:11:36 15:00:37 5:49:01 Non-Metik
1338 DD 2835 OC Mio 9:15:27 15:04:55 5:49:28 Matik
1339 KT 2391 LA FIT Z 9:42:36 15:32:34 5:49:58 Matik
1340 DD 5344 OW Beat 11:10:29 17:00:40 5:50:11 Matik
1341 DD 6753 UK Mio 9:13:10 15:03:42 5:50:32 Matik
1342 DD 3646 AM SHOGUN 12:21:31 18:12:13 5:50:42 Non-Metik
1343 DD 3996 XH Vario 9:17:41 15:08:45 5:51:04 Matik
1344 DD 2279 DW Vario 12:22:50 18:14:11 5:51:21 Matik
1345 DD 3852 EC Mio 12:19:20 18:11:11 5:51:51 Matik
1346 DD 5349 VO Vario 9:15:31 15:07:27 5:51:56 Matik
1347 DN 4421 UU SUPRA 9:23:25 15:15:24 5:51:59 Matik
1348 DD 8315 FN Vixion 10:11:27 16:03:49 5:52:22 Non-Metik
1349 DD 3936 AG Mio 12:27:50 18:20:20 5:52:30 Matik
1350 DD 2342 QE Beat 9:16:15 15:08:52 5:52:37 Matik
1351 DD 4268 XD Mio 9:47:45 15:40:40 5:52:55 Matik
1352 DD 6157 VR NEX 8:11:53 14:05:05 5:53:12 Matik
1353 DD 3246 XE Vario 9:18:27 15:11:39 5:53:12 Matik
1354 DD 4406 VU Jupiter Z 9:02:05 14:55:25 5:53:20 Non-Metik
1355 DP 4013 GE Skydrive 9:14:31 15:07:53 5:53:22 Matik
1356 DD 3292 AF SPACY 11:49:05 17:42:32 5:53:27 Matik
1357 DP 3155 XE SUPRA 9:24:25 15:17:54 5:53:29 Matik
1358 DD 2699 AB REVO 11:10:13 17:04:05 5:53:52 Non-Metik
1359 DD 4089 LS VEGA 10:13:14 16:07:20 5:54:06 Non-Metik
1360 DD 4121 OB Beat 9:20:48 15:14:59 5:54:11 Matik
1361 DD 2626 YY SCOOPY 11:23:19 17:17:49 5:54:30 Matik
1362 DP 2966 BC SOUL GT 9:31:32 15:26:11 5:54:39 Matik
1363 DD 5604 EJ Mio 11:48:28 17:43:32 5:55:04 Matik
1364 DD 3033 JS JUPITER MX 9:35:04 15:30:20 5:55:16 Matik
1365 DD 4386 VJ Jupiter Z 9:02:31 14:57:50 5:55:19 Non-Metik
1366 DD 3273 HR Vega R 9:04:00 14:59:21 5:55:21 Non-Metik
1367 DC 4327 SC Axelo 9:13:28 15:08:57 5:55:29 Non-Metik
1368 DD 2556 FH Mio 8:58:53 14:54:26 5:55:33 Matik
1369 DD 4195 BY BLADE 11:14:15 17:09:57 5:55:42 Non-Metik
1370 DD 5957 XI Jupiter Mx 9:02:52 14:58:40 5:55:48 Non-Metik
1371 DD 3761 CS Beat 9:03:17 15:00:25 5:57:08 Matik
1372 DD 2058 DV Jupiter Mx 9:04:37 15:02:49 5:58:12 Non-Metik
1373 DD 3135 MG Jupiter Z 9:03:27 15:01:56 5:58:29 Non-Metik
1374 DD 2666 FW MIO 8:14:29 14:13:10 5:58:41 Matik
1375 DP 4406 BE JUPITER MX 10:31:32 16:30:31 5:58:59 Non-Metik
1376 DP 6842 NW CBR 9:18:40 15:17:41 5:59:01 Non-Metik
1377 DD 6405 EM REVO 11:12:14 17:11:15 5:59:01 Non-Metik
1378 DD 4820 DO Scoopy 9:03:29 15:02:43 5:59:14 Matik
1379 DA 5132 VJ Mio 9:05:32 15:05:18 5:59:46 Matik
1380 DD 2536 OU Mio 9:19:25 15:19:20 5:59:55 Matik
1381 DD 2252 UN SONIC 8:10:09 14:10:30 6:00:21 Matik
1382 DD 6362 IX VEGA 12:33:26 18:33:54 6:00:28 Non-Metik
1383 DD 4954 AA Axelo 8:13:00 14:13:30 6:00:30 Non-Metik
1384 DD 2022 XY Scoopy 9:08:17 15:08:57 6:00:40 Matik
1385 DD 3131 XX JUPITER 10:40:37 16:41:45 6:01:08 Matik
1386 DD 4799 CA BEAT 8:16:24 14:17:49 6:01:25 Non-Metik
1387 DD 6561 XT SPACH 9:34:46 15:36:29 6:01:43 Non-Metik
1388 DD 2892 OG Revo 9:08:58 15:10:42 6:01:44 Non-Metik
1389 DD 5782 TL Beat 9:06:37 15:08:42 6:02:05 Matik
1390 DD 3292 CL Vixion 9:05:38 15:07:45 6:02:07 Non-Metik
1391 DD 5192 VO Mio 10:52:05 16:54:15 6:02:10 Matik
1392 DD 5852 AA Jupiter Mx 9:08:08 15:10:35 6:02:27 Non-Metik
1393 DD 7488 XX Mio 9:07:48 15:10:21 6:02:33 Matik
1394 DD 2638 LT Jupiter Mx 9:21:44 15:24:25 6:02:41 Non-Metik
1395 DD 2512 FI SCOOPY 8:06:15 14:10:40 6:04:25 Matik
1396 DW 3384 AM Yamaha 7:25:30 13:31:21 6:05:51 Matik
1397 DT 4604 CF SKY DRIVE 10:35:32 16:42:25 6:06:53 Matik
1398 DP 4471 BS MIO 11:50:31 17:57:34 6:07:03 Matik
1399 DD 2117 FZ Mio 8:03:28 14:10:35 6:07:07 Matik
1400 DD 2142 XF Beat 9:09:15 15:16:33 6:07:18 Matik
1401 DD 4591 RL Spin 10:00:14 16:07:51 6:07:37 Matik
1402 DD 6320 SUPRA X 10:24:45 16:32:22 6:07:37 Non-Metik
1403 DD 5374 SZ Scoopy 9:55:29 16:04:39 6:09:10 Matik
1404 DD 2263 FB Supra X 9:54:50 16:04:35 6:09:45 Non-Metik
1405 DD 6302 AT VEGA 8:03:26 14:13:12 6:09:46 Matik
1406 DD 4121 MT SOUL 9:56:30 16:06:43 6:10:13 Matik
1407 DD 3976 QG Vario 9:13:44 15:23:59 6:10:15 Matik
1408 DD 3849 XX Satria 9:14:06 15:24:25 6:10:19 Non-Metik
1409 DD 2203 FE Mio 12:29:20 18:40:19 6:10:59 Matik
1410 DD 2069 FE Mio 12:22:58 18:34:10 6:11:12 Matik
1411 DD 5372 UN Mio 9:10:30 15:21:52 6:11:22 Matik
1412 DD 2764 OC Scoopy 12:32:35 18:44:11 6:11:36 Matik
1413 DD 4787 LG X-RIDE 7:09:10 13:21:24 6:12:14 Matik
1414 DD 3759 GJ Jupiter Mx 9:10:04 15:22:44 6:12:40 Non-Metik
1415 DD 4157 VY Vario 9:12:30 15:25:18 6:12:48 Matik
1416 DP 2952 KI SUPRA FIT 10:21:40 16:34:36 6:12:56 Non-Metik
1417 DD 5748 MW Vixion 9:10:40 15:23:58 6:13:18 Non-Metik
1418 DP 4799 CA SOUL 10:20:22 16:34:35 6:14:13 Matik
1419 DD 2201 FY Revo 7:57:43 14:12:10 6:14:27 Non-Metik
1420 DD 2903 Scoopy 9:51:11 16:05:55 6:14:44 Matik
1421 DD 6745 UK Mio 9:52:31 16:07:46 6:15:15 Matik
1422 KT 2319 YY SUPRA 11:21:23 17:36:38 6:15:15 Matik
1423 DD 2183 LZ Mio 9:48:58 16:04:41 6:15:43 Matik
1424 DD 4360 XE Mio 9:48:25 16:04:13 6:15:48 Matik
1425 DP 3823 EF Jupiter Mx 9:48:58 16:04:49 6:15:51 Non-Metik
1426 DD 6958 AL SCOOPY 10:24:44 16:41:25 6:16:41 Non-Metik
1427 DD 3665 IP Vespa 9:50:03 16:07:43 6:17:40 Non-Metik
1428 DD 5621 EO Mio 7:28:22 13:48:51 6:20:29 Matik
1429 DD 6572 QL Vario 11:23:31 17:44:14 6:20:43 Matik
1430 DP 3333 XR X-RIDE 10:32:09 16:53:22 6:21:13 Matik
1431 DD 3225 XX VIXION 8:19:07 14:40:40 6:21:33 Non-Metik
1432 DD 5171 EL Beat 9:53:20 16:17:39 6:24:19 Matik
1433 DD 3641 B JUPITER Z 7:10:04 13:35:38 6:25:34 Non-Metik
1434 DD 3421 EW JUPITER 7:27:41 13:54:22 6:26:41 Non-Metik
1435 DD 3297 LR VIXION 9:46:26 16:14:17 6:27:51 Non-Metik
1436 DD 6814 UQ Xride 9:41:15 16:09:23 6:28:08 Matik
1437 DD 6935 B SUPRA X 10:06:18 16:34:35 6:28:17 Matik
1438 DD 3648 XA Jupiter MX 10:31:30 17:00:03 6:28:33 Non-Metik
1439 DD 5124 OZ Scoopy 8:49:31 15:18:12 6:28:41 Matik
1440 DD 6912 AG REVO 12:28:47 18:57:34 6:28:47 Non-Metik
1441 DD 5396 NM MIO 9:45:45 16:14:54 6:29:09 Matik
1442 DD 3292 AF Vario 9:40:15 16:09:47 6:29:32 Matik
1443 DD 6712 VO SPACY 10:53:41 17:23:24 6:29:43 Matik
1444 DD 6625 XX JUPITER MX 9:43:34 16:13:35 6:30:01 Matik
1445 DD 3749 IU SUPRA 9:43:45 16:14:26 6:30:41 Matik
1446 DD 6421 DY Vario 7:39:10 14:10:15 6:31:05 Matik
1447 DD 3548 TR Vega R 7:42:09 14:13:18 6:31:09 Non-Metik
1448 DD 5358 DG BEAT 10:37:56 17:09:26 6:31:30 Non-Metik
1449 DD 6550 DS FIT Z 11:15:16 17:46:47 6:31:31 Non-Metik
1450 DD 4763 EI SPIN 10:38:33 17:10:17 6:31:44 Non-Metik
1451 DD 6778 UN BEAT 10:12:14 16:44:14 6:32:00 Matik
1452 DD 5862 EW Mio 9:38:42 16:11:09 6:32:27 Matik
1453 DD 5122 OI REVO 11:35:34 18:09:30 6:33:56 Non-Metik
1454 DD 5047 UV FIT Z 11:12:14 17:46:23 6:34:09 Matik
1455 DD 3056 OT BEAT 10:17:18 16:51:57 6:34:39 Matik
1456 DD 4792 AD BLADE 11:36:10 18:11:11 6:35:01 Non-Metik
1457 DD 2373 FU BEAT 10:15:18 16:50:30 6:35:12 Matik
1458 DD 4414 XY Xride 10:57:03 17:32:33 6:35:30 Matik
1459 KT 5473 LM MIO 9:45:47 16:23:30 6:37:43 Matik
1460 DD 3056 QY Mio 9:25:22 16:04:08 6:38:46 Matik
1461 DD 5123 UL Jupiter MX 11:41:12 18:20:03 6:38:51 Non-Metik
1462 DP 3164 CF JUPITER MX 9:55:43 16:35:36 6:39:53 Matik
1463 DD 6421 DN VEGA 7:32:55 14:13:14 6:40:19 Non-Metik
1464 DP 2103 UQ BEAT 9:53:56 16:34:35 6:40:39 Non-Metik
1465 DW 3130 DA Mio J 10:27:53 17:08:38 6:40:45 Matik
1466 DD 2656 DG Mio 10:29:04 17:09:49 6:40:45 Matik
1467 DD 5598 XE Mio 10:28:41 17:09:43 6:41:02 Matik
1468 DD 6026 LY Beat 9:22:11 16:03:17 6:41:06 Matik
1469 DD 4603 CL Satria 10:28:25 17:09:34 6:41:09 Non-Metik
1470 DD 2051 XX SOUL 8:39:08 15:20:32 6:41:24 Matik
1471 DD 5560 EZ Vario 9:21:57 16:03:22 6:41:25 Matik
1472 DD 6467 AB VARIO 9:23:25 16:05:18 6:41:53 Matik
1473 DD 4460 AG Supra X 9:22:43 16:04:49 6:42:06 Non-Metik
1474 DP 2864 CH BEAT 10:13:32 16:56:35 6:43:03 Non-Metik
1475 DD 5774 NF Scoopy 8:07:41 14:51:05 6:43:24 Matik
1476 DP 5468 XN Mio 11:35:16 18:19:03 6:43:47 Matik
1477 KT 3793 VM Beat 9:23:30 16:07:51 6:44:21 Matik
1478 DD 5501 ME Scoopy 9:22:54 16:07:46 6:44:52 Matik
1479 DD 3732 XX Jupiter MX 10:37:12 17:22:38 6:45:26 Non-Metik
1480 DD 6486 MR Mio 10:38:45 17:24:37 6:45:52 Matik
1481 DD 6998 EI Mio 11:43:31 18:30:10 6:46:39 Matik
1482 DD 2630 XY Mio J 10:35:32 17:22:38 6:47:06 Matik
1483 DD 5288 MZ Vega R 10:13:10 17:00:20 6:47:10 Non-Metik
1484 DD 2020 XX Vixion 9:22:20 16:09:39 6:47:19 Non-Metik
1485 DD 4538 LU MIO GT 9:23:25 16:10:48 6:47:23 Matik
1486 DD 3855 XY MIO 9:22:21 16:09:50 6:47:29 Non-Metik
1487 DD 4539 XY CBR 10:37:56 17:25:34 6:47:38 Non-Metik
1488 DD 6259 MR Mio 10:34:31 17:22:38 6:48:07 Matik
1489 DD 5611 XE SOUL 10:21:45 17:09:59 6:48:14 Matik
1490 DP 4425 EA Vixion 10:35:39 17:24:23 6:48:44 Non-Metik
1491 DD 2735 XI Mio Soul 10:37:31 17:26:49 6:49:18 Matik
1492 DD 2936 XK Jupiter MX 10:35:54 17:25:18 6:49:24 Non-Metik
1493 DD 2107 HK SUPRA 10:17:20 17:06:56 6:49:36 Non-Metik
1494 DD 6171 NW BEAT 8:22:43 15:13:14 6:50:31 Non-Metik
1495 DD 2427 Q Vixion 10:36:10 17:26:54 6:50:44 Non-Metik
1496 DW 2561 FY MIO 9:05:09 15:57:00 6:51:51 Matik
1497 DD 2601 DC Mio 9:48:54 16:40:52 6:51:58 Matik
1498 DD 5759 FY Mio 9:46:27 16:38:49 6:52:22 Matik
1499 DD 5208 OI SUPRA X 7:40:06 14:32:33 6:52:27 Matik
1500 DW 2364 BK SUPRA X 8:25:13 15:18:20 6:53:07 Non-Metik
1501 DD 4726 UT Beat 9:44:35 16:38:58 6:54:23 Matik
1502 DD 5302 XY Scoopy 9:47:31 16:42:15 6:54:44 Matik
1503 DD 6058 XL Revo 9:48:25 16:43:24 6:54:59 Non-Metik
1504 DD 2837 GP Xride 9:26:08 16:21:28 6:55:20 Matik
1505 DD 4262 LC BEAT 8:25:35 15:21:32 6:55:57 Non-Metik
1506 DD 4639 MY Ninja 9:24:17 16:20:25 6:56:08 Non-Metik
1507 DD 5027 XY Nex 7:12:49 14:09:10 6:56:21 Matik
1508 DD 3411 EF Jupiter Z 9:26:18 16:22:46 6:56:28 Non-Metik
1509 DD 6610 XG VARIO 9:43:16 16:40:01 6:56:45 Matik
1510 DD 2424 XY Mio 9:24:14 16:21:19 6:57:05 Matik
1511 DD 5588 XE MIO 8:34:34 15:36:12 7:01:38 Matik
1512 DW 4468 VL SATRIA 9:33:53 16:35:32 7:01:39 Non-Metik
1513 DD 6866 IT SUPRA 10:28:12 17:30:20 7:02:08 Matik
1514 DD 3149 NI BEAT 10:19:01 17:22:19 7:03:18 Non-Metik
1515 DD 9923 XA Mio 9:17:18 16:21:28 7:04:10 Matik
1516 DP 2609 AH MIO 10:34:05 17:38:56 7:04:51 Matik
1517 DN 2148 XJ Supra X 9:17:42 16:22:46 7:05:04 Non-Metik
1518 DD 4237 XZ BEAT 7:09:20 14:15:13 7:05:53 Matik
1519 DD 2356 XG Mio 10:47:54 17:54:06 7:06:12 Matik
1520 DD 5655 NU Jupiter Mx 9:18:12 16:24:26 7:06:14 Non-Metik
1521 DD 2104 QZ Beat 9:53:04 16:59:40 7:06:36 Matik
1522 DD 3216 OD JUPITER MX 9:33:34 16:40:30 7:06:56 Matik
1523 DD 3809 XG Supra X 9:23:00 16:30:12 7:07:12 Non-Metik
1524 DD 5194 ET Mio 10:51:42 17:59:02 7:07:20 Matik
1525 DW 2126 PC JUPITER MX 9:30:45 16:38:39 7:07:54 Matik
1526 DD 3323 VI SOUL 9:35:34 16:43:29 7:07:55 Matik
1527 DD 2238 XR Mio 9:17:58 16:26:53 7:08:55 Matik
1528 DD 4133 JP SATRIA 10:12:13 17:23:36 7:11:23 Matik
1529 DD 2719 BN JUPITER MX 9:32:05 16:43:46 7:11:41 Matik
1530 DD 2702 SM BEAT 9:47:08 16:59:15 7:12:07 Matik
1531 DD 3263 PK Mio 10:32:15 17:44:32 7:12:17 Matik
1532 DP 4607 LY MIO 10:44:38 17:57:31 7:12:53 Matik
1533 DD 2877 XY Mio 9:18:32 16:31:28 7:12:56 Matik
1534 DD 3324 XT Mio 9:43:50 16:58:16 7:14:26 Matik
1535 DD 3648 UU BEAT 9:08:06 16:22:33 7:14:27 Matik
1536 DD 2934 OZ Mio 9:33:15 16:47:55 7:14:40 Matik
1537 DD 2196 LU VEGA 10:15:41 17:30:55 7:15:14 Non-Metik
1538 DD 6000 OO Soul 10:04:11 17:19:40 7:15:29 Matik
1539 DC 5845 AA Shogun 9:43:05 16:58:35 7:15:30 Non-Metik
1540 DD 3832 XP BEAT 9:12:15 16:28:19 7:16:04 Matik
1541 DD 3951 UM Jupiter Z 9:44:29 17:00:38 7:16:09 Non-Metik
1542 DD 4263 JQ Supra X 9:44:51 17:01:42 7:16:51 Non-Metik
1543 DD 3584 US Shogun 9:43:49 17:00:42 7:16:53 Non-Metik
1544 DP 2750 XE Supra 9:42:55 16:59:49 7:16:54 Non-Metik
1545 DD 4325 YX BEAT 10:14:27 17:31:32 7:17:05 Matik
1546 DW 3449 DW Blade 9:30:41 16:47:51 7:17:10 Non-Metik
1547 DD 3541 IM Revo 9:35:29 16:54:09 7:18:40 Non-Metik
1548 DD 5708 HW MIO 10:14:32 17:33:22 7:18:50 Matik
1549 DD 3875 XS Vixion 10:41:01 18:01:10 7:20:09 Non-Metik
1550 DW 6421 AS Mio 10:51:09 18:11:32 7:20:23 Matik
1551 DD 4581 XX MIO 10:32:33 17:53:10 7:20:37 Non-Metik
1552 DD 6777 IN SUPRA 9:02:38 16:23:24 7:20:46 Matik
1553 DD 2105 OA JUPITER MX 9:54:27 17:15:15 7:20:48 Matik
1554 M 2892 MT Mio 9:30:48 16:51:59 7:21:11 Matik
1555 DD 6590 ET VARIO 8:52:50 16:14:13 7:21:23 Non-Metik
1556 DD 3852 IA Mio 10:38:49 18:00:50 7:22:01 Matik
1557 DD 3191 XY Mio 9:32:51 16:56:17 7:23:26 Matik
1558 DD 2274 OH Jupiter Z 7:59:46 15:23:34 7:23:48 Non-Metik
1559 DD 4383 SW Shogun 10:47:24 18:11:20 7:23:56 Non-Metik
1560 DP 2401 AZ Jupiter Mx 9:19:28 16:43:39 7:24:11 Non-Metik
1561 DD 5324 AH Xride 10:47:31 18:11:50 7:24:19 Matik
1562 DD 5495 ER Jupiter Z 10:47:52 18:12:23 7:24:31 Non-Metik
1563 DT 3447 LE Mio 9:06:04 16:30:40 7:24:36 Matik
1564 DD 2548 RC Mio 10:37:09 18:02:04 7:24:55 Matik
1565 DD 5040 NG Vega R 7:31:48 14:56:56 7:25:08 Non-Metik
1566 DW 3393 CI Mio 9:33:29 16:59:04 7:25:35 Matik
1567 DD 3778 ND Yamaha 7:32:02 14:57:47 7:25:45 Matik
1568 DD 6256 ME MIO 9:13:13 16:40:03 7:26:50 Non-Metik
1569 DM 2126 PC Jupiter Mx 9:21:13 16:48:30 7:27:17 Non-Metik
1570 DD 4668 XB Mio 9:21:04 16:48:30 7:27:26 Matik
1571 DP 3792 BL Vixion 10:42:43 18:10:20 7:27:37 Non-Metik
1572 DD 2362 VI Kawasaki 10:35:16 18:03:01 7:27:45 Non-Metik
1573 DD 2796 XX Vario 9:42:36 17:10:26 7:27:50 Matik
1574 DD 2262 VP Mio 9:40:37 17:08:31 7:27:54 Matik
1575 DD 4490 RH SKYDRIVE 9:27:39 16:55:35 7:27:56 Matik
1576 DP 2213 AL VIXION 8:04:29 15:32:34 7:28:05 Matik
1577 DC 4053 CB Shogun 9:41:44 17:09:49 7:28:05 Non-Metik
1578 DD 3699 VJ Jupiter MX 10:35:44 18:03:50 7:28:06 Non-Metik
1579 DD 5201 EC Jupiter Z 9:40:53 17:09:34 7:28:41 Non-Metik
1580 DC 2175 LA SUPRA X 8:54:16 16:23:44 7:29:28 Matik
1581 DD 4575 UL Smash 9:22:09 16:51:59 7:29:50 Non-Metik
1582 DD 2418 LW Mio 9:29:36 16:59:44 7:30:08 Matik
1583 DD 2420 AK Supra X 9:38:16 17:08:38 7:30:22 Non-Metik
1584 DP 2230 GD Supra X 9:39:20 17:09:43 7:30:23 Non-Metik
1585 DN 6835 DD Supra X 7:56:20 15:27:12 7:30:52 Non-Metik
1586 DD 6161 XY VIXION 9:45:16 17:16:18 7:31:02 Non-Metik
1587 DD 4318 OD Mio 10:40:00 18:12:11 7:32:11 Matik
1588 DD 2149 XE Mio 9:43:56 17:16:12 7:32:16 Matik
1589 DW 2627 DF BEAT 10:13:40 17:46:02 7:32:22 Matik
1590 DD 5421 EW Mio 9:29:25 17:02:01 7:32:36 Matik
1591 DD 2829 XY Mio 8:05:43 15:38:29 7:32:46 Matik
1592 DD 4253 JB Satria 10:38:23 18:11:20 7:32:57 Non-Metik
1593 DD 4994 XY Mio Soul 9:34:34 17:07:41 7:33:07 Matik
1594 DW 3568 DI Mio 7:54:46 15:27:59 7:33:13 Matik
1595 DD 2937 EP Jupiter Z 7:53:50 15:27:21 7:33:31 Non-Metik
1596 DD 2271 XE Axelo 9:40:48 17:14:19 7:33:31 Non-Metik
1597 DD 5975 BZ Beat 9:41:42 17:15:23 7:33:41 Matik
1598 DD 5201 XY Yamaha 8:11:14 15:45:14 7:34:00 Matik
1599 DD 3267 IF Revo 10:36:00 18:10:10 7:34:10 Non-Metik
1600 DD 3216 IG Mio 9:42:00 17:16:56 7:34:56 Matik
1601 DD 5492 LQ Revo 9:44:00 17:19:27 7:35:27 Non-Metik
1602 DD 2746 FT Supra X 9:36:58 17:12:29 7:35:31 Non-Metik
1603 DD 3029 MD Jupiter Mx 9:41:00 17:16:59 7:35:59 Non-Metik
1604 DD 6041 UH Mio 9:16:21 16:52:33 7:36:12 Matik
1605 DD 4982 UT Blade 9:41:25 17:17:58 7:36:33 Non-Metik
1606 DD 4331 XX JUPITER MX 9:31:32 17:08:10 7:36:38 Non-Metik
1607 DD 6267 UK Mio 10:33:34 18:10:23 7:36:49 Matik
1608 DD 5794 MK Scoopy 7:51:34 15:28:38 7:37:04 Matik
1609 DD 4620 XH MIO 9:04:34 16:42:26 7:37:52 Non-Metik
1610 DD 6302 XY SUPRA 9:13:14 16:52:08 7:38:54 Non-Metik
1611 DC 3598 UC Jupiter Mx 7:48:48 15:28:32 7:39:44 Non-Metik
1612 DD 3596 ME Mio 9:35:39 17:15:40 7:40:01 Matik
1613 DD 5263 DE Mio 10:16:15 17:56:32 7:40:17 Matik
1614 DD 6586 DA Mio 9:35:59 17:16:32 7:40:33 Matik
1615 DD 4262 LG JUPITER 8:31:58 16:13:21 7:41:23 Matik
1616 DD 4742 XY Mio 10:41:04 18:22:56 7:41:52 Matik
1617 DD 6000 LT VINO 8:30:51 16:13:15 7:42:24 Non-Metik
1618 DD 4772 LU Axelo 10:50:20 18:33:10 7:42:50 Non-Metik
1619 DD 4732 XD Mio 9:36:32 17:19:32 7:43:00 Matik
1620 DD 3226 XV Vixion 8:14:34 15:58:07 7:43:33 Non-Metik
1621 DD 4986 Mio soul 7:58:02 15:42:19 7:44:17 Matik
1622 DD 4409 RH Suzuki 10:45:29 18:30:02 7:44:33 Matik
1623 DD 4233 XY Mio 8:17:37 16:02:14 7:44:37 Matik
1624 DD 2709 UU Mio 9:37:58 17:22:38 7:44:40 Matik
1625 DD 2259 XY Scoopy 9:39:05 17:24:37 7:45:32 Matik
1626 DD 5488 XV MIO 7:49:57 15:35:34 7:45:37 Matik
1627 DD 4815 QR Shogun 9:39:40 17:25:34 7:45:54 Non-Metik
1628 DD 4020 XX Vario 9:40:44 17:26:54 7:46:10 Matik
1629 DP 2799 BF Vixion 9:39:00 17:25:18 7:46:18 Non-Metik
1630 DP 4342 EC Vixion 9:37:52 17:24:23 7:46:31 Non-Metik
1631 DD 3772 AU Mio 9:40:13 17:26:49 7:46:36 Matik
1632 DD 3164 CF Jupiter Z 8:20:15 16:08:33 7:48:18 Non-Metik
1633 DD 3279 IB Jupiter Z 10:44:45 18:33:34 7:48:49 Non-Metik
1634 DD 6463 LT SUPRA X 9:41:25 17:30:23 7:48:58 Matik
1635 DP 4901 FD Satria 9:27:00 17:16:12 7:49:12 Non-Metik
1636 DD 5725 CH JUPITER 7:25:03 15:14:34 7:49:31 Non-Metik
1637 DD 3053 DY Mio soul 9:28:05 17:17:41 7:49:36 Matik
1638 DD 6711 ON SHOGUN RR 8:24:12 16:14:15 7:50:03 Matik
1639 DD 4684 DD Mega Pro 8:17:00 16:07:14 7:50:14 Non-Metik
1640 DD 3946 AO Beat 7:40:01 15:30:34 7:50:33 Matik
1641 DD 6324 FR VIXION 9:23:24 17:14:04 7:50:40 Non-Metik
1642 DD 2483 DC Mio soul 7:33:08 15:23:57 7:50:49 Matik
1643 DD 3954 CG Mio 9:08:12 16:59:05 7:50:53 Matik
1644 DD 2699 FE Supra X 8:14:15 16:05:11 7:50:56 Non-Metik
1645 DD 3102 UQ XEON 7:32:55 15:23:57 7:51:02 Matik
1646 B 6237 UVL Spacy 8:21:30 16:13:08 7:51:38 Matik
1647 DD 4660 IM Shogun 7:35:35 15:27:42 7:52:07 Non-Metik
1648 DD 6140 LT Vario 10:37:48 18:30:01 7:52:13 Matik
1649 DD 5419 MC Vario 9:27:58 17:20:26 7:52:28 Matik
1650 DD 4532 JS Shogun 7:32:27 15:24:56 7:52:29 Non-Metik
1651 DD 4345 XW Mega Pro 8:19:57 16:12:45 7:52:48 Non-Metik
1652 DD 2002 AB Scoopy 8:20:28 16:13:19 7:52:51 Matik
1653 DD 5328 DY Mio 7:44:46 15:37:51 7:53:05 Matik
1654 DD 4702 XF Ninja 8:21:25 16:14:39 7:53:14 Non-Metik
1655 DD 5614 TA Mio 7:38:49 15:32:16 7:53:27 Matik
1656 DD 5141 QE Jupiter Mx 7:46:38 15:40:18 7:53:40 Non-Metik
1657 DD 3991 TS Mio J 8:56:52 16:50:35 7:53:43 Matik
1658 KH 5632 DL Beat 7:52:37 15:46:24 7:53:47 Matik
1659 DD 2525 YX Mio 10:36:32 18:30:20 7:53:48 Matik
1660 DD 2098 YX Scoopy 9:09:45 17:04:26 7:54:41 Matik
1661 DP 3574 AJ MIO 8:04:29 15:59:22 7:54:53 Matik
1662 DD 4072 OC MIO 10:04:17 17:59:18 7:55:01 Matik
1663 DD 6473 MK Vario 8:31:56 16:27:03 7:55:07 Matik
1664 DD 3805 FE MIO 8:01:32 15:56:44 7:55:12 Matik
1665 DD 5245 BY Scoopy 9:29:15 17:24:37 7:55:22 Matik
1666 DD 2161 AU Blade 8:45:12 16:40:43 7:55:31 Non-Metik
1667 DD 5785 MH Vario 8:44:08 16:39:41 7:55:33 Matik
1668 DD 2641 UU Jupiter Z 8:47:48 16:43:31 7:55:43 Non-Metik
1669 DD 3973 XY Mio 8:48:57 16:44:42 7:55:45 Matik
1670 DD 119 XY Mrio 8:45:01 16:40:55 7:55:54 Matik
1671 DD 5919 BM Supra X 9:28:21 17:24:23 7:56:02 Non-Metik
1672 DD 6298 VJ Vixion 8:31:32 16:27:35 7:56:03 Non-Metik
1673 DD 4413 LR Mio 8:22:26 16:18:36 7:56:10 Matik
1674 DD 2073 YR Axelo 8:42:21 16:38:37 7:56:16 Non-Metik
1675 DD 6586 VO MIO 7:16:47 15:13:15 7:56:28 Non-Metik
1676 DD 3387 BR Honda 8:30:42 16:27:14 7:56:32 Non-Metik
1677 DD 3255 XX Vixion 10:36:36 18:33:10 7:56:34 Non-Metik
1678 DC 5191 HA Jupiter Mx 8:29:43 16:26:39 7:56:56 Non-Metik
1679 DD 2180 VP Vixion 8:06:39 16:03:40 7:57:01 Non-Metik
1680 DD 6948 EJ BEAT 7:37:05 15:34:35 7:57:30 Non-Metik
1681 DD 5170 UF Mio 8:29:47 16:27:22 7:57:35 Matik
1682 DD 343 ON Suzuki 8:34:02 16:31:48 7:57:46 Matik
1683 DD 6300 DT Mio 8:40:16 16:38:18 7:58:02 Matik
1684 DD 3694 DA Beat 8:22:35 16:20:43 7:58:08 Matik
1685 DD 5592 EF Mio 8:43:44 16:41:56 7:58:12 Matik
1686 DD 3073 CH Mio 10:39:15 18:37:34 7:58:19 Matik
1687 DD 4578 FN Bizon 8:02:40 16:01:06 7:58:26 Non-Metik
1688 DD 5060 OH Jupiter Mx 8:31:40 16:30:09 7:58:29 Non-Metik
1689 DD 6325 FL Revo 10:43:10 18:41:44 7:58:34 Non-Metik
1690 DD 2561 FY Mio 8:28:03 16:26:49 7:58:46 Matik
1691 DD 5348 XM 8:34:42 16:33:35 7:58:53 Matik
1692 DD 2334 OJ SOUL 9:21:24 17:20:23 7:58:59 Matik
1693 DD 4328 FT SOUL 9:17:18 17:16:21 7:59:03 Non-Metik
1694 DD 3007 BH Bizon 8:45:30 16:44:38 7:59:08 Non-Metik
1695 DD 5092 FQ Vixion 8:22:35 16:21:46 7:59:11 Non-Metik
1696 DD 6070 EN Mio 8:39:10 16:38:31 7:59:21 Matik
1697 DD 2636 HA Jupiter Z 8:30:45 16:30:09 7:59:24 Non-Metik
1698 DD 5709 MQ Xride 8:47:09 16:46:33 7:59:24 Matik
1699 DD 3795 ET Mio 8:22:55 16:22:21 7:59:26 Matik
1700 DD 5815 ET Mio 8:46:25 16:45:54 7:59:29 Matik
1701 DD 5304 HE Vixion 8:30:01 16:30:09 8:00:08 Non-Metik
1702 DD 3117 VU Beat 8:23:03 16:23:20 8:00:17 Matik
1703 DD 3571 AE Revo 8:29:50 16:30:09 8:00:19 Non-Metik
1704 DD 2514 LE Jupiter Z 8:34:29 16:35:10 8:00:41 Non-Metik
1705 DD 4127 XY Scoopy 8:35:30 16:36:13 8:00:43 Matik
1706 DD 2562 KQ Jupiter Z 8:32:37 16:33:24 8:00:47 Non-Metik
1707 DD 4752 XT Vario 8:45:45 16:46:39 8:00:54 Matik
1708 DD 2321 AR MIO 9:17:29 17:18:25 8:00:56 Matik
1709 DD 2585 UZ JUPITER MX 7:09:05 15:10:16 8:01:11 Non-Metik
1710 DC 3759 LC Vega R 8:00:39 16:02:04 8:01:25 Non-Metik
1711 DD 2468 CK Jupiter Mx 8:34:40 16:36:22 8:01:42 Non-Metik
1712 DD 6488 ED Mio 8:09:27 16:11:32 8:02:05 Matik
1713 DT 2781 OE Jupiter Mx 8:11:40 16:13:48 8:02:08 Non-Metik
1714 DD 2469 UT Mio 10:43:10 18:45:23 8:02:13 Matik
1715 DD 5560 CF Mio 9:40:25 17:42:42 8:02:17 Matik
1716 DD 5658 UV VARIO 9:04:30 17:07:15 8:02:45 Matik
1717 DP 3557 IA MIO 9:53:00 17:56:12 8:03:12 Matik
1718 DD 6056 MO Jupiter Mx 8:07:51 16:11:41 8:03:50 Non-Metik
1719 DD 6298 NF Yamaha 8:11:13 16:15:19 8:04:06 Matik
1720 DD 4102 LT MIO 7:28:19 15:32:31 8:04:12 Matik
1721 DD 5521 OK Xride 10:35:59 18:40:44 8:04:45 Matik
1722 DD 3925 Mio 8:37:02 16:42:21 8:05:19 Matik
1723 DD 2167 AA Mio 8:37:33 16:43:28 8:05:55 Matik
1724 DD 5842 OZ Mio 9:12:35 17:18:30 8:05:55 Matik
1725 DD 3921 OA Revo 8:36:16 16:43:24 8:07:08 Non-Metik
1726 DN 4812 BP Revo 8:35:43 16:43:20 8:07:37 Non-Metik
1727 DD 5663 XE Mio soul 9:19:44 17:29:10 8:09:26 Matik
1728 DD 2012 AH MIO 9:20:18 17:30:11 8:09:53 Matik
1729 DD 4341 EC Scoopy 8:25:24 16:35:19 8:09:55 Matik
1730 DD 4951 DA SPIN 8:54:21 17:04:18 8:09:57 Matik
1731 DD 4601 LY Beat 8:49:44 17:00:23 8:10:39 Matik
1732 DD 3770 OH Jupiter Z 8:24:29 16:35:31 8:11:02 Non-Metik
1733 DD 4600 XV Vega R 8:22:40 16:33:49 8:11:09 Non-Metik
1734 DD 6392 AF Smash 8:25:21 16:37:28 8:12:07 Non-Metik
1735 DD 6425 SY Mio soul 9:33:51 17:46:05 8:12:14 Matik
1736 DD 5109 XD Mio 9:43:11 17:55:30 8:12:19 Matik
1737 DD 6566 XY Mio 8:51:59 17:04:22 8:12:23 Matik
1738 DD 2580 BM SMASH 7:57:46 16:10:19 8:12:33 Matik
1739 DD 3770 DA Kawasaki 8:23:30 16:36:34 8:13:04 Non-Metik
1740 DD 2533 DB Mio 8:22:57 16:36:04 8:13:07 Matik
1741 DD 2740 Vario 8:33:20 16:46:44 8:13:24 Matik
1742 DD 2148 VO Scoopy 9:12:03 17:25:44 8:13:41 Matik
1743 DD 7901 XX X-RIDE 8:25:35 16:39:29 8:13:54 Matik
1744 DD 5323 DN Mio 8:43:58 16:58:22 8:14:24 Matik
1745 DD 3769 LD BEAT 9:08:37 17:23:41 8:15:04 Non-Metik
1746 DD 5350 VO JUPITER Z 8:17:29 16:32:33 8:15:04 Non-Metik
1747 DD 6351 QL VARIO 9:15:03 17:30:34 8:15:31 Matik
1748 DD 5323 OK MIO 8:43:43 16:59:59 8:16:16 Non-Metik
1749 DD 2449 FR Jupiter Z 8:13:52 16:30:09 8:16:17 Non-Metik
1750 DD 2250 OD CBR 8:13:40 16:30:09 8:16:29 Non-Metik
1751 DD 2719 ZF VIXION 7:13:09 15:30:39 8:17:30 Matik
1752 DD 2986 WK Scoopy 7:41:07 15:59:34 8:18:27 Matik
1753 DD 5171 EL BEAT 7:38:46 16:02:04 8:23:18 Matik
1754 DD 2953 XX MIO 7:26:10 15:50:30 8:24:20 Matik
1755 DD 7341 MK Mio 8:31:59 16:56:23 8:24:24 Matik
1756 DD 3002 RR MIO 8:54:28 17:19:25 8:24:57 Matik
1757 DD 5362 AX SUPRA 7:37:05 16:02:08 8:25:03 Non-Metik
1758 DD 4321 DU SPIN 8:50:51 17:16:00 8:25:09 Matik
1759 DD 5295 AS TUNDER 7:06:36 15:32:34 8:25:58 Matik
1760 DD 6172 SY Yamaha 7:35:03 16:01:10 8:26:07 Matik
1761 DD 4406 OE VEGA 8:05:18 16:31:32 8:26:14 Non-Metik
1762 DP 6008 GP SCOOPY 9:27:39 17:54:00 8:26:21 Matik
1763 DD 3336 OD SCOOPY 8:37:31 17:07:09 8:29:38 Non-Metik
1764 DD 6779 IN REVO 9:13:15 17:45:16 8:32:01 Matik
1765 DD 6265 EM TUNDER 8:13:12 16:47:37 8:34:25 Non-Metik
1766 DD 6302 LY Vario 8:51:04 17:25:43 8:34:39 Matik
1767 DD 4469 SO TUNDER 7:25:12 16:00:08 8:34:56 Matik
1768 DD 3980 XG REVO FIT 8:00:30 16:38:01 8:37:31 Matik
1769 DD 4649 LK Mio 8:25:57 17:07:52 8:41:55 Matik
1770 DD 3078 FV Spin 8:26:07 17:08:42 8:42:35 Matik
1771 DD 3584 PS MIO 9:08:32 17:53:21 8:44:49 Non-Metik
1772 DD 3394 XG MIO GT 7:16:40 16:03:03 8:46:23 Matik
1773 DD 6500 AO SUPRA X 7:41:50 16:29:10 8:47:20 Non-Metik
1774 DW 6929 AK MIO 7:57:10 16:45:46 8:48:36 Non-Metik
1775 DD 6033 VO Vario 8:55:22 17:44:20 8:48:58 Matik
1776 DD 4381 LM BEAT 7:16:00 16:08:35 8:52:35 Matik
1777 DD 3352 LT VEGA 8:36:32 17:34:34 8:58:02 Matik
1778 DD 2281 JK Mio 8:39:03 17:38:12 8:59:09 Matik
1779 DD 2899 XK BLADE 8:09:15 17:10:16 9:01:01 Matik
1780 DD 5993 OK BEAT 8:13:14 17:14:55 9:01:41 Non-Metik
1781 DD 6296 AK VARIO 7:28:22 16:30:50 9:02:28 Matik
1782 DD 2769 OS SUPRA 8:10:32 17:15:14 9:04:42 Non-Metik
1783 DD 3428 MG SHOGUN RR 7:20:41 16:27:05 9:06:24 Non-Metik
1784 DD 6688 XX MIO 8:39:15 17:46:20 9:07:05 Matik
1785 DD 2131 XH BEAT 7:20:41 16:27:53 9:07:12 Non-Metik
1786 DD 6189 IL SHOGUN RR 7:21:22 16:28:57 9:07:35 Non-Metik
1787 DD 6025 FD Mio Soul 7:49:54 16:59:58 9:10:04 Matik
1788 DD 2984 OK BEAT 7:26:25 16:40:42 9:14:17 Non-Metik
1789 DD 2807 XY BEAT 8:00:06 17:18:12 9:18:06 Non-Metik
1790 DD 3110 FQ Vario 7:52:05 17:10:15 9:18:10 Matik
1791 DD 3887 DF MIO 7:23:47 16:43:33 9:19:46 Non-Metik
1792 DD 4782 DE VARIO 7:21:20 16:43:45 9:22:25 Matik
1793 DD 3612 RP Jupiter Z 8:56:41 18:19:52 9:23:11 Non-Metik
1794 DB 3165 BCM XEON 7:25:01 16:49:23 9:24:22 Matik
1795 DD 3010 XY VARIO 7:52:18 17:20:55 9:28:37 Non-Metik
1796 DD 6477 XX VEGA 7:23:25 16:52:48 9:29:23 Matik
1797 DD 3100 UF SUPRA Z 8:14:18 17:46:24 9:32:06 Matik
1798 DD 3032 YB MIO 8:10:15 17:52:08 9:41:53 Non-Metik
1799 DW 5069 XY MIO 7:51:56 17:34:35 9:42:39 Non-Metik
1800 DD 5128 LW Beat 7:48:47 17:33:58 9:45:11 Matik
1801 DD 2618 UU SOUL 7:14:59 17:02:03 9:47:04 Matik
1802 KT 5898 IF Scoopy 8:06:05 17:58:40 9:52:35 Matik
1803 DW 2753 BT BEAT 7:13:09 17:16:24 10:03:15 Matik
1804 DD 3168 CK Jupiter Mx 7:49:23 17:59:58 10:10:35 Non-Metik
1805 DD 2835 QZ SUPRA X 7:03:51 17:20:30 10:16:39 Matik
1806 DD 3033 XY SCOOPY 7:22:09 17:51:45 10:29:36 Non-Metik
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Survey pendahuluan pengukuran volume kendaraan roda dua
di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Gambar 1. Pemasangan alat ukur pada kendaraan roda dua
Gambar 2. Proses pengukuran emisi kendaraan roda dua
Gambar 3. Pembacaan besaran emisi pada aplikasi Parallax
Gambar 4. Pemasangan stiker pada kendaraan yang telah di ukur
LAMPIRAN D
FORMULIR SURVEI KENDARAAN
MASUK-KELUAR DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
LOKASI :
HARI/TANGGAL :
KONDISI CUACA : NAMA SURVEYOR :
WAKTU SURVEY : WITA
NO
NO
KENDARAAN JENIS
KENDARAAN
WAKTU
MASUK
WAKTU
KELUAR JML
PENUMPANG KET
MOTOR JAM JAM
LAMPIRAN E
Nama Lokasi : Tahun :
Jalan : Tanggal :
Lokasi Titik : Pukul :
Halaman : dari
Nomor Polisi : Kategori : L/ M/ N/ O Sistem Pembakaran
Nama/ Usia : Merek : Kapasitas Silinder
Pekerjaan/Status : Mhs/ Dosen/ Staff Tahun Pembuatan : Bahan bakar
Jenis Mesin : Matik/ Nonmatik Jarak tempuh
Pemeliharaan Ringan
Pemeliharaan Berat
Nama Lokasi : Tahun :
Jalan : Tanggal :
Lokasi Titik : Pukul :
Halaman : dari
Nomor Polisi : Kategori : L/M/N/O Sistem Pembakaran
Nama/ Usia : Merek : Kapasitas Silinder
Pekerjaan/Status : Mhs/ Dosen/ Staff Tahun Pembuatan : Bahan bakar
Jenis Mesin : Matik/ Nonmatik Jarak/Jam tempuh
Pemeliharaan Ringan
Pemeliharaan Berat
Mahasiswa Pelaksana :
Nama/ Tanda tangan/ cap
Alamat/ Tlp/ Fax :
Keterangan :Nama Unit Pelaksana:
Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Created By : Penyelenggara Pengukuran Emisi Gas Buang Kend. Roda 2 dan Roda 4
"Laboratorium Riset Udara dan Bising Program Studi Teknik Lingkungan"
Diketahui Oleh Pembimbing Uji Emisi:
Nama/ Tanda tangan/ cap
Karakteristik Pemeliharaan Kode Pengukuran Emisi Gas Buang :
: Selalu/sering/kadang-kadang/jarang/tidak pernah
: Selalu/sering/kadang-kadang/jarang/tidak pernah
Keterangan :
Pemeliharaan Ringan : 5000-10.000 km
Pemeliharaan Berat : 10.000-20.000 km
Mahasiswa :
DATA
Keterangan :
Pemeliharaan Ringan : 5000-10.000 km
Pemeliharaan Berat : 10.000-20.000 km
: Selalu/sering/kadang-kadang/jarang/tidak pernah
: Selalu/sering/kadang-kadang/jarang/tidak pernah
Kode Pengukuran Emisi Gas Buang :
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Teknik Gowa Jl. Poros Malino Km 14,5 Telp. (0411) 587636 Gowa 92171
Pembimbing Uji Emisi :
Karakteristik Pemeliharaan
: Injeksi/ Diesel/ Karburator
: cc
Pembimbing Uji Emisi :
Mahasiswa :
: cc
: Injeksi/ Diesel/ Karburator
Karakter Pemilik Kendaraan Karakteristik Kendaraan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Teknik Gowa Jl. Poros Malino Km 14,5 Telp. (0411) 587636 Gowa 92171
Karakter Pemilik Kendaraan Karakteristik Kendaraan
DATA
: Premium/Pertamax/Pertalite
Kepemilikan Kendaraan : : KM
: Premium/Pertamax/Pertalite
Kepemilikan Kendaraan : : KM
Top Related