1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radiasi banyak digunakan di berbagai bidang,
diantaranya dalam bidang kesehatan dan biologi. Penggunaan
radiasi di samping memberikan manfaat dapat pula memberikan
ancaman bahaya radiasi bagi manusia. Oleh sebab itu faktor
keselamatan manusia harus mendapatkan prioritas utama.
Dalam setiap pemanfaatannya, radiasi pengion harus
diusahakan agar penerimaan dosis radiasi oleh pekerja selalu
serendah mungkin hingga nilai batas dosis yang telah ditetapkan
tidak terlampaui. Salah satu cara untuk menghindari terjadinya
pemaparan radiasi pengion yang berlebihan terhadap tubuh
manusia adalah dengan melakukan pemantauan rutin dosis
perorangan para pekerja radiasi. Pemantauan dilakukan untuk
menghindari kemungkinan buruk yang tidak diinginkan. Demi
menjaga keamanan dan kesehatan, para pekerja radiasi harus
mendapatkan pelayanan pemantauan dosis perorangan selama
menjalankan tugasnya. Program pemantauan dosis pekerja secara
ketat, dapat memberikan dampak terkontrol. Tindakan proteksi
secepat mungkin dapat dilakukan apabila jumlah penerimaan
dosis akumulasinya melampaui nilai batas dosis yang telah
ditetapkan.
Salah satu cara untuk melakukan pemantauan dosis pada
para pekerja radiasi adalah dengan pemantauan dosis perorangan.
Untuk pemantauan dosis perorangan, manusia mengandalkan
sepenuhnya pada dosimeter perorangan, contohnya adalah
dosimeter film dan TLD (Thermoluminescence Dosemeter). Akan
tetapi penggunaan dosimeter harus disesuaikan dengan tempat
para pekerja radiasi bekerja. Hal ini dikarenakan medan radiasi
dimana para pekerja radiasi menjalankan tugasnya dapat berupa
medan radiasi tunggal maupun medan radiasi campuran. Untuk
pemantauan pada medan radiasi tunggal akan lebih sederhana
2
daripada pemantauan pada medan radiasi campuran. Untuk
pemantauan pada medan radiasi campuran diperlukan dosimeter
yang dapat mendeteksi lebih dari satu macam radiasi tetapi tentu
saja harus melewati suatu rangkaian proses evaluasi untuk
mengetahui radiasi apa saja yang ada dalam medan radiasi
campuran.
Hasil evaluasi dari dosimeter tersebut tidak selalu sama
persis dengan nilai dosis radiasi yang diterima para pekerja.
Untuk itu perlu dilakukan pembandingan hasil evaluasi atau
pengukuran dengan laboratorium acuan berstandar internasional.
Oleh karena itu diperlukan pengklasteran hasil pengukuran agar
proses pembandingan ini menjadi lebih optimal.
Beberapa metode untuk melakukan pengklasteran
diantaranya adalah dengan menggunakan metode statistik dan
menggunakan fuzzy klaster. Pada tugas akhir ini, pengklasteran
dilakukan terlebih dahulu dengan menggunakan metode K-Means
dan kemudian menggunakan dengan fuzzy klastering.
Salah satu pelaksana pemantauan dosis pekerja adalah
BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) Surabaya. Tugas
pokok dan fungsinya adalah melakukan pengujian dan kalibrasi
alat ukur radiasi dan alat kesehatan non radiasi. BPFK merupakan
UPT (Unit Pelaksana Teknis) Departemen Kesehatan RI.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan utama yang diangkat dalam Tugas Akhir
ini adalah: Bagaimana mendapatkan klaster dari data densitas
radiasi pada dosimeter film dan dosis radiasi pengion dengan
menggunakan metode Fuzzy Klaster.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembahasan, kajian permasalahan akan dibatasi
dengan menentukan parameter-parameter sebagai berikut:
3
1. Metode yang digunakan adalah pada Tugas Akhir ini
adalah Fuzzy C-Means, metode Kmeans digunakan
sebai pendahuluan.
2. Pengklasteran munggunakan ToolBox Matlab 7.0
3. Pengujian untuk masing-masing metode sampai 30
kali
1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk :
1. Mendapatkan klaster dari data densitas radiasi
pada dosimeter film dan dosis radiasi pengion
2. Menerapkan metode fuzzy clustering pada
pengelompokan data densitas radiasi pada
dosimeter film dan dosis radiasi pengion
3. Mendapatkan hubungan densitas radiasi pada
dosimeter film dengan dosis radiasi pengion yang
lebih akurat.
1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah diperoleh
klaster optimal sehingga dapat digunakan untuk penghitungan
yang lebih baik.
4
“Halaman ini sengaja dikosongkan ”
Top Related