2
Perubahan Pola Asuhan Keperawatan
TradisionalPasien/klien kehilangan rasa kemandirian dan
pengendalian dirinya karena pemberi asuhan keperawatan terikat sebagai superordinat, yang berwewenang dan terhormat, sedangkan pasien/klien seolah-olah tidak diberikan kesempatan untuk menentukan pilihan
ModernPasien/klien menerima asuhan kesehatan atau
keperawatan secara optimal sebagai tanggung jawab bersama antara pemberi asuhan, pasien/klien, dan masayarakat
3
Pergeseran Fokus Asuhan
KesehatanTelah terjadi pergeseran fokus asuhan
kesehatan atau keperawatan dari peran kuratif yang didominasi dokter menjadi peran preventif dan promotif yang mandiri tanpa melupakan peran kuratif dan rehabilitatif. Hal ini terkait dengan kecenderungan perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeratif
Dalam pola asuhan yang baru, komunikasi merupakan kata kunci dan pemakaian bahasa, termasuk di dalamnya etika berbahasa, memegang peranan penting dalam membangun komunikasi yang efektif.
4
Kaitan Bahasa dengan Perubahan Pola dan Pergeseran
Fokus Asuhan Keperawatan
Adanya perubahan pola Asuhan Keperawatan dan pergeseran fokus Asuhan Kesehatan menyebabkan bahasa memegang peranan penting dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Ismani, 2001
5
Perbandingan pola tradisional dan pola
modern
Pada pola tradisional penggunaan bahasa sering bersifat divergen, dalam artian perawat kurang menyesuaikan diri secara kebahasaan dengan pasien/klien. Karena mereka memposisikan diri
Pada pola modern penggunaan bahasa bersifat konvergen, dalam artian perawat harus senantiasa menyesuaikan diri secara kebahasaan dengan pasien. Dengan begitu, pasien merasakan adanya kedekatan hubungan, rasa saling menghargai satu sama lain. Untuk pilihan bahasa dan ragam bahasa perawat harus memperhatikan siapa pasiennya. Bagaimana berkomunikasi dengan klien anak-anak, remaja, dewasa, orang lanjut usia, ibu-ibu hamil, orang cacat.
Profil Perawat Profesional
Peran Perawat dalam aktivitas keperawatan mencakupi:
1) peran sebagai Pelaksana;2) peran sebagai Pendidik; 3) peran sebagai Pengelola;4) peran sebagai Peneliti.
Gaffar, 1996
Ismani, 2001
6
7
Pemberi rasa nyaman (comforter)Pelindung (Protector)KomunikatorMediatorRehabilitator
Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dapat dimengerti dan untuk menciptakan keakraban hendaknya dipilih ragam yang biasa digunakan oleh pasien/klien, keluarga, masyarakat. Dengan demikian komunikasi menjadi lebih efektif.
Peran Perawat sebagai Pelaksana
Pemberi rasa nyaman (comforter)Perawat dengan menerapkan berbagai
pendekatan berusaha memberikan ketenangan dan rasa nyaman kepada pasien.
Pelindung (Protector)Perawat berusaha melindungi dan membela
kepentingan pasien/klien agar dapat menggunakan hak-haknya secara optimal
Peran Perawat sebagai Pelaksana (lanjutan)
9
KomunikatorPerawat saat memberikan penjelasan dengan berkomunikasi kepada
pasien dalam upaya meningkatkan kesehatannya. MediatorPerawat memberikan kemudahan kepada pasien untuk mengatakan
kebutuhannya kepada tim kesehatan dan kepada keluarganya agar dapat membantu memperlancar asuhan kesehatannya.
RehabilitatorPerawat bertugas mengembalikan kepercayaan terhadap keberadaan
dirinya, baik semasa dirawat di rumah sakit maupun setelah pulang ke rumah, dapat diterima dengan baik oleh kalangan keluarga dan masyarakat tempat di tinggal.
Dalam pada ini, komunikasi melalui ragam bahasa yang menyejukkan dapat membantu kesembuhan pasien.
Peran Perawat sebagai Pelaksana (lanjutan
10
Dalam perannya sebagai pelaksana, perawat senantiasa berkomunikasi dengan pasien/klien. Komunikasi tidak hanya berfungsi mentransmisi informasi, tetapi juga berguna untuk membangun hubungan sosial dengan pasien. Kedekatan secara psikologis amat menunjang proses penyembuhan pasien. Dalam hal ini pilihan ragam bahasa harus disesuaikan dengan si pasien.
Bahasa dan Peran Perawat sebagai Pelaksana
11
Perawat memberikan pemahaman tentang kesehatan atau keperawatan yang dibutuhkan kepada pasien/klien, keluarga, atau masyarakat
Bahasa yang digunakan bisa bahasa ragam formal maupun informal. Yang dipentingkan dalam konteks ini adalah bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikan.
Pada saat memberikan penyuluhan di lingkungan kampus, misalnya, perawat dapat menggunakan bahasa ragam baku, tetapi untuk penyuluhan di masyarakat luas pemilihan ragam bahasa harus disesuaikan dengan pesuluh.
Peran Perawat sebagai Pendidik
12
Perawat mengelola asuhan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya, termasuk membuat catatan dan laporan tentang pasien/klien
Bahasa yang digunakan, bahasa ragam nonformal untuk asuhan keperawatan dengan pasien/klien dan bahasa ragam formal untuk penyusunan laporan.
Peran Perawat sebagai Pengelola
13
Perawat mengidentifikasi masalah-masalah penelitian, menerapkan prinsip-prinsip dan pendekatan penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan
Dalam penyusunan laporan penelitian digunakan bahasa ragam formal
Peran Perawat sebagai Peneliti
14
Sopan santun, lembut, hangat, ramah, merupakan modal penting bagi perawat sebagai pemberi layanan kesehatan. Agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, perawat harus selalu memperhatikan etika dan etiket berkomunikasi.
Etika dan bahasa
15
Etika
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral;Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;Nilai mengenai benar salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
Secara lebih luasEtika merupakan cabang ilmu filsafat yang menitikberatkan tentang nilai kesusilaan.Etika merupakan perpaduan perilaku manusia sesuai dengan kesusilaan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya.Etika berkembang sebagai nilai-nilai kesusilaan dan pedoman tingkah laku yang berlaku khusus pada jabatan tertentu. Biasanya disebut kode etik.
1616
PerbedaanPerbedaan antara Etika dan antara Etika dan EtiketEtiket
EtikaEtika1.1. Etika tidak terbatas Etika tidak terbatas
pada cara dilakukannya pada cara dilakukannya suatu perbuatan, tetapi suatu perbuatan, tetapi etika memberi norma etika memberi norma tentang perbuatan itu tentang perbuatan itu sendiri. Apakah sendiri. Apakah perbuatan itu boleh perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak. dilakukan atau tidak. Misalnya tidak boleh Misalnya tidak boleh mencuri.mencuri.
2.2. Etika selalu berlaku baik Etika selalu berlaku baik ada saksi ataupun ada saksi ataupun tidak.tidak.
EtiketEtiket11..Etiket menyangkut Etiket menyangkut
cara suatu perbuatan cara suatu perbuatan dilakukan manusia. dilakukan manusia. Misalnya tidak boleh Misalnya tidak boleh menyapa orang tua menyapa orang tua dengan namanya saja.dengan namanya saja.
2. Etiket hanya berlaku 2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Jika dalam pergaulan. Jika tidak ada orang yang tidak ada orang yang bersangkutan etiket bersangkutan etiket tidak berlaku.tidak berlaku.
1717
Perbedaan antara Etika dan EtiketPerbedaan antara Etika dan Etiket(lanjutan)(lanjutan)
3. Etika bersifat absolut. 3. Etika bersifat absolut. Misalnya tidak boleh Misalnya tidak boleh
mencuri atau mencuri atau membunuh membunuh merupakan etika yang merupakan etika yang tidak boleh ditawar-tidak boleh ditawar-tawar. tawar.
4. Etika menyangkut apa 4. Etika menyangkut apa yang ada di dalam yang ada di dalam manusia itu sendiri, manusia itu sendiri, bukan apa yang ada di bukan apa yang ada di luar dirinya.luar dirinya.
3. Etiket bersifat relatif. 3. Etiket bersifat relatif. Apa yang dianggap Apa yang dianggap
baik di suatu tempat baik di suatu tempat belum tentu dianggap belum tentu dianggap baik di empat lainbaik di empat lain
4. Etiket lebih bersifat 4. Etiket lebih bersifat lahiriah atau hal dari lahiriah atau hal dari luarnya saja.luarnya saja.
Bertens (Darmastuti, 2007)Bertens (Darmastuti, 2007)
19
Etika Sosial
Etika Sosial
Etika Politik
Etika Lingkungan Hidup
Etika terhadap Sesama
Etika Profesi
Etika Keluarga
2121
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia yang yang BaikBaik dan dan BenarBenar
Baik:Baik: memanfaatkan ragam yang tepat memanfaatkan ragam yang tepat dan serasi dengan pemakai dan dan serasi dengan pemakai dan pemakaian atau sesuai dengan situasi dan pemakaian atau sesuai dengan situasi dan kondisi.kondisi.
Benar:Benar: yang menerapkan kaidah-kaidah yang menerapkan kaidah-kaidah yang berlakuyang berlaku
Baik dan BenarBaik dan Benar: memenfaatkan ragam : memenfaatkan ragam yang tepat dan menerapkan kaidah-kaidah yang tepat dan menerapkan kaidah-kaidah yang berlaku.yang berlaku.
2222
Ragam BahasaRagam Bahasamenurut Poerwadarmintamenurut Poerwadarminta
Ragam Bahasa
Ragam Tutur Ragam Bergaya
Ragam Umum Ragam Khusus
Ragam Sastra
Ragam Ringkas
Ragam Ilmiah
Ragam Jabatan
Ragam Jurnalistik
2323
Ragam BahasaRagam Bahasamenurut Anton Moelionomenurut Anton Moeliono
RAGAM BAHASA
Ragam Berdasarkan PemakaiRagam Berdasarkan Pemakaian
Daerah
Taraf Pendidikan
Sikap Pemakai
Pokok Persoalan
Sarana
Mengalami Campuran
2424
Kode Etik Keperawatan Kode Etik Keperawatan
menurut ICNmenurut ICN 1.1. Tanggung jawab utama PerawatTanggung jawab utama PerawatTanggung jawab utama perawat adalah Tanggung jawab utama perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Karena itu perawat mengurangi penderitaan. Karena itu perawat harus meyakiniharus meyakini
a.a. kebutuhan akan pelayanan keperawatan di kebutuhan akan pelayanan keperawatan di berbagai tempat sama;berbagai tempat sama;
b.b. pelaksanaan keperawatan dititikberatkan pada pelaksanaan keperawatan dititikberatkan pada kehidupan yang bermartabat dan menjunjung kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia;tinggi hak-hak asasi manusia;
c.c. dalam melaksanakan layanan kesehatan dalam melaksanakan layanan kesehatan dan/atau keperawatan kepada individu, dan/atau keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
2525
Kode Etik Keperawatan menurut ICN Kode Etik Keperawatan menurut ICN
(lanjutan)(lanjutan)
2. Perawat, individu, dan anggota kelompok 2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakatmasyarakat
Perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan Perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok, dan kepercayaan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menjadi pasien/kliennya. masyarakat yang menjadi pasien/kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi dan hanya memberikan keterangan bila dan hanya memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang berkepentingan atau diperlukan oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.pengadilan.
Di sini perawat juga harus menghargai bahasa ybs. Di sini perawat juga harus menghargai bahasa ybs. dengan jalan menyesuaikan diri ke bahasa dengan jalan menyesuaikan diri ke bahasa mereka.mereka.
2626
Kode Etik Keperawatan menurut ICN Kode Etik Keperawatan menurut ICN (lanjutan)(lanjutan)
33. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar menentukan dan melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan setiap saat dapat dimiliki dan setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.profesi keperawatan.
Untuk pengembangan ilmu yang dipakai bahasa Indonesia Untuk pengembangan ilmu yang dipakai bahasa Indonesia ragam ilmiah, sedangkan untuk pelaksanaan praktik ragam ilmiah, sedangkan untuk pelaksanaan praktik keperawatan digunakan bahasa yang sesuai dengan keperawatan digunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi.situasi dan kondisi.
2727
Kode Etik Keperawatan Kode Etik Keperawatan menurut ICN menurut ICN (lanjutan)(lanjutan)
4. Perawat dan Lingkungan 4. Perawat dan Lingkungan MasyarakatMasyarakat
Perawat dapat memprakarsai Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan serta inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menemukan secara aktif dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. sosial yang terjadi di masyarakat.
2828
Kode Etik Keperawatan Kode Etik Keperawatan
menurut ICN menurut ICN (lanjutan)(lanjutan)
5. Perawat dan Sejawat5. Perawat dan SejawatPerawat dapat menopang hubungan Perawat dapat menopang hubungan
kerja sama dengan teman sekerja, baik kerja sama dengan teman sekerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar keperawatan. profesi lain di luar keperawatan. Perawat dapat melindungi dan Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.perawatannya merasa terancam.
Perawat dapat menggunakan bahasa Perawat dapat menggunakan bahasa ragam keperawatan nonbakuragam keperawatan nonbaku
2929
Kode Etik Keperawatan Kode Etik Keperawatan menurut ICN menurut ICN (lanjutan)(lanjutan)
6. 6. Perawat dan Profesi KeperawatanPerawat dan Profesi Keperawatan
Perawat Perawat a.a. memegang peranan penting dalam menentukan memegang peranan penting dalam menentukan
pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan.
a.a. ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional dan profesional dan
a.a. sebagai anggota suatu organisasi profesi, sebagai anggota suatu organisasi profesi, berpartisipasi dalam menjaga kestabilan sosial berpartisipasi dalam menjaga kestabilan sosial ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatanpraktik keperawatan
3030
Hubungan Kode Etik Hubungan Kode Etik Keperawatan dengan Keperawatan dengan Penggunaan BahasaPenggunaan Bahasa
Setiap butir kode etik tersebut Setiap butir kode etik tersebut mengandung interaksi dan dalam mengandung interaksi dan dalam interaksi ada komunikasi yang interaksi ada komunikasi yang memerlukan bahasa. Memilih ragam memerlukan bahasa. Memilih ragam bahasa yang sesuai termasuk salah bahasa yang sesuai termasuk salah satu etika berbahasa, dan etika satu etika berbahasa, dan etika berbahasa memegang peranan berbahasa memegang peranan dalam membangun komunikasi yang dalam membangun komunikasi yang efektif. efektif.
3232
Membangun hubungan Membangun hubungan sosialsosial
Tegur sapaTegur sapa SalamSalam AkomodasiAkomodasi
3333
Bahasa yang ditujukan pd anak (Child Bahasa yang ditujukan pd anak (Child Directed Language) CDLDirected Language) CDL
baby talkbaby talk
Beberapa karakteristiknyaBeberapa karakteristiknya Menyebut anak dengan nama kesayangan (pet name)Menyebut anak dengan nama kesayangan (pet name) Kalimat-kalimatnya lebih pendek dan tata bahasanya Kalimat-kalimatnya lebih pendek dan tata bahasanya
lebih sederhana.lebih sederhana. Banyak mengandung perulanganBanyak mengandung perulangan Lebih banyak menggunakan penegas, mis. Question Lebih banyak menggunakan penegas, mis. Question
tagtag Pengguanaan kata-kata tertentuPengguanaan kata-kata tertentu Memperluas dan/atau menyelesaikan kaliamt yang Memperluas dan/atau menyelesaikan kaliamt yang
dibuat si anakdibuat si anak
3434
Bahasa yang ditujukan pd anak (Child Bahasa yang ditujukan pd anak (Child Directed Language) CDLDirected Language) CDL
baby talk baby talk (lanjutan)(lanjutan)
Nada yang lebih tinggiNada yang lebih tinggi Diucapkan lebih lambatDiucapkan lebih lambat Lebih banyak jedaLebih banyak jeda Pengucapannya jelasPengucapannya jelas Intonasinya lebih ditekankanIntonasinya lebih ditekankan
3535
Etika Komunikator danEtika Komunikator dan Etika Perawat sebagai Komunikator Etika Perawat sebagai Komunikator
Seorang komunikator hendaknya memilikiSeorang komunikator hendaknya memiliki 1)1) Kompetensi (kompetensi keperawatan) Kompetensi (kompetensi keperawatan) 2)2) Kejujuran dan kebenaranKejujuran dan kebenaran3)3) IntegritasIntegritas4)4) Keinginan baikKeinginan baik5)5) PersiapanPersiapan6)6) EmpatiEmpati7)7) KesungguhanKesungguhan8)8) KetulusanKetulusan9)9) Rasa percaya diriRasa percaya diri10)10)KetenanganKetenangan11)11)Keramahan Keramahan 12)12)KesederhanaanKesederhanaan
36
Hubungan kerja perawat dengan pasien/klien
Terdapat rasa saling percaya
Perawat memahami dan melindungi hak-hak pasien
Perawat harus sensitif terhadap perubahan pasien
Perawat harus memahami kondisi pasien sehingga dapat bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral
Perawat sedapat mungkin menghindari konflik antara nilai-nilai pribadinya dengan nilai-nilai pribadi pasien/klien, keluarga, dan teman sejawat serta doktor untuk kepentingan pasiennya.
3737
Komunikasi dalam Komunikasi dalam KeperawatanKeperawatan
Jika diperhatikan kode etik Jika diperhatikan kode etik keperawatan di depan, dapat dilihat keperawatan di depan, dapat dilihat bahwa perawat hendaknya selalu bahwa perawat hendaknya selalu menciptakan hubungan yang baik menciptakan hubungan yang baik dengan pasien/klien. Agar tercipta dengan pasien/klien. Agar tercipta hubungan yang memberikan hubungan yang memberikan kenyamanan kepada pasien/klien, kenyamanan kepada pasien/klien, perawat perlu memperhatikan cara-perawat perlu memperhatikan cara-cara berkomunikasi yang baik. cara berkomunikasi yang baik.
3838
Cara KomunikasiCara Komunikasi
Komunikasi Komunikasi vverbal memakai kata-erbal memakai kata-kata yang diungkapkan secara lisan kata yang diungkapkan secara lisan maupun tulismaupun tulis
Komunikasi Komunikasi nnonverbal, memakai onverbal, memakai isyarat, ekspresi wajah, sentuhan, isyarat, ekspresi wajah, sentuhan, bahasa tubuh.bahasa tubuh.
3939
Faktor-faktor yang memengaruhi Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi verbalkomunikasi verbal
1) Kemaknaan1) Kemaknaan
Kata-kata yang digunakan dapat Kata-kata yang digunakan dapat mengandung makna denotatif dapat juga mengandung makna denotatif dapat juga konotatif, sesuai dengan situasi dan kondisi.konotatif, sesuai dengan situasi dan kondisi.
2) Perbendaharaan kata2) Perbendaharaan kata
Perawat hendaknya memiliki Perawat hendaknya memiliki perbendaharaan kata yang dikuasai perbendaharaan kata yang dikuasai pasiennya dan tidak banyak menggunakan pasiennya dan tidak banyak menggunakan istilah-istilah teknis keperawatanistilah-istilah teknis keperawatan
Kata kajianKata kajian
anemiaanemia torakstoraks dermatitisdermatitis insomniainsomnia hipersomniahipersomnia obstipasiobstipasi injeksiinjeksi hideroterapihideroterapi laksatiflaksatif dehiderasidehiderasi sirkulasisirkulasi frakturfraktur
katakata umumumum
kekurangan darah kekurangan darah dadadada radang kulitradang kulit susah tidursusah tidur lewah tidurlewah tidur sembelitsembelit suntikansuntikan terapi airterapi air pencaharpencahar kekurangan cairankekurangan cairan peredaranperedaran patah tulangpatah tulang
4040
4141
Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi verbalkomunikasi verbal (lanjutan)(lanjutan)
3) Kejelasan dan keringkasan3) Kejelasan dan keringkasan Perawat hendaknya memakai kata-kata Perawat hendaknya memakai kata-kata
yang lebih mudah dimengerti oleh pasien. yang lebih mudah dimengerti oleh pasien. Demi kejelasan, komunikasi verbal dapat Demi kejelasan, komunikasi verbal dapat didukung oleh peragaan. didukung oleh peragaan.
4) Waktu dan relevansi4) Waktu dan relevansi Perawat harus pandai memilih waktu yang Perawat harus pandai memilih waktu yang
tepat untuk berkomunikasi dan topik tepat untuk berkomunikasi dan topik pembicaraan harus relevan dengan kondisi pembicaraan harus relevan dengan kondisi paien.paien.
4242
Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhimempengaruhi komunikasi komunikasi
nonverbalnonverbalPenampilanPenampilan
Cara berjalanCara berjalan
Raut wajahRaut wajah
Pandangan mataPandangan mata
Isyarat tangan Isyarat tangan
SentuhanSentuhan
4343
Komunikasi TerapeutikKomunikasi TerapeutikCiri-ciri hubungan terapeutikCiri-ciri hubungan terapeutik1)1) Berorientasi pada pasien/klien Berorientasi pada pasien/klien (client-centered)(client-centered)2)2) Menghargai pasien/klien sebagai individu yang Menghargai pasien/klien sebagai individu yang
unik dan bebasunik dan bebas3)3) Meningkatkan kemampuan klien untuk Meningkatkan kemampuan klien untuk
berpartisipasi dengan aktif dalam mengambil berpartisipasi dengan aktif dalam mengambil keputusan mengenai pengobatan dan keputusan mengenai pengobatan dan perawatannya.perawatannya.
4)4) Menghargai keluarga, kebudayaan, Menghargai keluarga, kebudayaan, kepercayaan, nilai hidup, dan lain-lain dari klienkepercayaan, nilai hidup, dan lain-lain dari klien
5)5) Menghargai privasi dan kerahasiaan hubungan Menghargai privasi dan kerahasiaan hubungan perawat—klien.perawat—klien.
6)6) Saling percaya, menghargai, dan menerima.Saling percaya, menghargai, dan menerima.
4444
Teknik Komunikasi Teknik Komunikasi TerapeutikTerapeutik
1)1) DiamDiam2) Menerima2) Menerima ya…ya, saya tahu, terusya…ya, saya tahu, terus
3) Menyatakan pengenalan3) Menyatakan pengenalan “ “Selamat pagi Ibu Dewi.” Selamat pagi Ibu Dewi.” “ “He adik … apa kabar? Namanya siapa?”He adik … apa kabar? Namanya siapa?”
4) Menawarkan diri4) Menawarkan diri “ “Ibu, Ida, ada yang bisa saya bantu? Tenang Bu Ibu, Ida, ada yang bisa saya bantu? Tenang Bu
Ana, saya akan menemani Ibu ke ruang RontgenAna, saya akan menemani Ibu ke ruang Rontgen.”.”
4545
Teknik Komunikasi Terapeutik Teknik Komunikasi Terapeutik (lanjutan)(lanjutan)
5) 5) Memberi penghargaanMemberi penghargaan “ “Mungkin Ibu mau menanyakan sesuatu, santai saja Ibu, Mungkin Ibu mau menanyakan sesuatu, santai saja Ibu,
tanya saja.tanya saja.
6) Mengklarifikasi waktu atau urutan kejadian6) Mengklarifikasi waktu atau urutan kejadian Klien : “Tadi pagi saya sempat mual.”Klien : “Tadi pagi saya sempat mual.” Perawat: Kapan/jam berapa itu terjadi, Apa Perawat: Kapan/jam berapa itu terjadi, Apa sarapan?sarapan?
7) Menyatakan observasi tanpa menilai7) Menyatakan observasi tanpa menilai “ “Bapak tampak lebih rileks sekarang.”Bapak tampak lebih rileks sekarang.” “ “Bapak kelihatan tegang, tenang Pak, nanti saya temani.”Bapak kelihatan tegang, tenang Pak, nanti saya temani.” 8) Memberanikan diri mengungkapkan persepsi8) Memberanikan diri mengungkapkan persepsi “ “Apa yang terjadi?”Apa yang terjadi?” “ “Ada apa?”Ada apa?”
4646
Teknik Komunikasi Terapeutik Teknik Komunikasi Terapeutik (lanjutan)(lanjutan)
9) Mengungkapkan kembali9) Mengungkapkan kembali KlienKlien : “Semalam saya tidak bisa tidur, Sus.”: “Semalam saya tidak bisa tidur, Sus.” Perawat : “Nggak bisa tidur? Perawat : “Nggak bisa tidur? Kenapa sayang kangen temen-temen Kenapa sayang kangen temen-temen di sekolah ya?” di sekolah ya?” 10) Menunjukkan kenyataan10) Menunjukkan kenyataan Wah banyak temen-temen ya Dik?Wah banyak temen-temen ya Dik? 11) Mengungkapkan keraguan11) Mengungkapkan keraguan “ “Sungguhkah?”Sungguhkah?” “ “Nggak sakit kan?” Nggak sakit kan?”
4747
Teknik Komunikasi Terapeutik Teknik Komunikasi Terapeutik (lanjutan)(lanjutan)
12) Memberanikan untuk mengambil keputusan12) Memberanikan untuk mengambil keputusan “ “Seandainya hal itu timbul lagi, apa yang akan Ibu Seandainya hal itu timbul lagi, apa yang akan Ibu lakukan?”lakukan?”
13) Sentuhan13) Sentuhan (Perawat harus sensitif terhadap pribadi pasiennya)(Perawat harus sensitif terhadap pribadi pasiennya)
14) Mengklarifikasi14) Mengklarifikasi “ “Maaf, saya kurang mengerti maksud Anda.Maaf, saya kurang mengerti maksud Anda. Bisa diulang sekali lagi.”Bisa diulang sekali lagi.”
15) Memberi informasi15) Memberi informasi “ “Besok Ibu periksa darah. Jadi, Ibu harus (ber)-Besok Ibu periksa darah. Jadi, Ibu harus (ber)-
puasa puasa mulai pukul 10.00 nanti malam.”mulai pukul 10.00 nanti malam.”
48
Teknik Komunikasi Non-Terapeutik
1) Memberi kepastian atau jaminan “Itu hal yang kecil, tidak akan menjadi
masalah, banyak orang yang demikian, kok.”
2) Menyetujui/MenolakPasien :“Dokter B kurang baik, dia cuek sama pasien.”Perawat: “Dokter B adalah dokter bedah yang terandal.”
49
Teknik Komunikasi Non-Terapeutik (lanjutan)
3) Memberi nasihat “Daerah dingin kurang baik bagimu, lebih
baik hindari ke daerah dingin!”
4) Memeriksa “Mengapa sampai terjadi hal seperti itu?”
5) Stereotyping “Wanita suka memakai perasaan, pria suka
memakai otak.”“Laki-laki memang sering melakukan
kekerasan.”
50
Teknik Komunikasi Non-Terapeutik (lanjutan)
6) Menjadi defensifKlien : “Perawat yang dinas tadi malam nonton
TV saja kerjanya. Saya lama memencet bel baru ada yang datang.”
Perawat: “Ibu, mereka itu sangat sibuk. Ibu, ada
beberapa pasien baru yang masuk tadi malam.”
51
Teknik Komunikasi Non-Terapeutik (lanjutan)
7) MenantangPasien: “Saya merasa seperti mau mati.”Perawat: “Bagaimana Bapak merasa seperti itu, sedangkan pola makan Bapak normal.”
8) Mengalihkan topik pembicaraanPasien:“Akhir-akhir ini pacar saya sering menghindar untuk ketemuan, nggak tahu kenapa.”Perawat: “Kemarin Adik mengeluh kepala pusing.Bagaimana sekarang, masih pusing?”
52
Teknik Komunikasi Non-Terapeutik (lanjutan
9) Menilai“Jangan, itu tidak baik!”“Itu sama sekali tidak masuk akal.”“Pintar … itu membuat Adik cepat
sembuh.”
53
Hubungan Kerja Perawat dengan SejawatSilih asuh: esema perawat dapat saling membimbing, menasehati, menghormati, dan mengingatkan.
Silih asih: setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat saling menghargai, mengasihi, bertenggang rasa dan saling bertoleransi.
Silih asah: perawat yang merasa lebih padai atau tahu dalam hal ilmu pengetahuan, dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih.
5454
Sumber RujukanSumber Rujukan
Bawa, I Wayan dkk. 1990. Bawa, I Wayan dkk. 1990. Bahasa Indonesia di Bahasa Indonesia di Perguruan TinggiPerguruan Tinggi. Denpasar: Ikayana. Denpasar: Ikayana
Baradero, Mary dkk. 2006. Baradero, Mary dkk. 2006. Konseling dalam Konseling dalam KeperawatanKeperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.EGC.
Darmastuti, Rini. 2007. Darmastuti, Rini. 2007. Etika PR dan E-PREtika PR dan E-PR. . Yogyakarta: Gava Media.Yogyakarta: Gava Media.
Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Pengantar Keperawatan ProfesionalKeperawatan Profesional. Jakarta: Penerbit Buku . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Kedokteran EGC.
Ismani, Hj. Nila. 2001. Ismani, Hj. Nila. 2001. Etika KeperawatanEtika Keperawatan. Jakarta: . Jakarta: Widya Medika.Widya Medika.
5555
Tugas 1Tugas 1Carilah sepuluh pasang Carilah sepuluh pasang kata - istilahkata - istilah yang yang berbeda pemakaian sesuai dengan lawan tutur.berbeda pemakaian sesuai dengan lawan tutur.
Lawan tutur Lawan tutur pasien/umumpasien/umum
1)1) KotoranKotoran
2)2) ………………....
3)3) dstdst
Lawan tutur Lawan tutur paramedis lainparamedis lain dan dan dokterdokter
1)1) FaecesFaeces
2)2) ………………..
3)3) dst.dst.
5656
Tugas 2Tugas 2KasusKasus
(1) Seorang pasien kakek-kakek yang (1) Seorang pasien kakek-kakek yang pendengarannnya sudah agak terganggu pendengarannnya sudah agak terganggu datang ke Puskesmas diantar oleh cucunya. datang ke Puskesmas diantar oleh cucunya. Keluhan Si pasien batuk-batuk dan sesak nafas. Keluhan Si pasien batuk-batuk dan sesak nafas.
(2) Seorang Ibu (2) Seorang Ibu yang panik datang ke Puskesmas yang panik datang ke Puskesmas dengan bayinya yang menderita panas dengan bayinya yang menderita panas tinggitinggi..
(3) Seorang pasien Ibu hamil menyampaikan (3) Seorang pasien Ibu hamil menyampaikan kekhawatirannya kepada perawat karena dokter kekhawatirannya kepada perawat karena dokter menyatakan bahwa jika dalam minggu ini tidak menyatakan bahwa jika dalam minggu ini tidak ada perubahan posisi bayinya, maka dia harus ada perubahan posisi bayinya, maka dia harus melahirkan melalui operasi melahirkan melalui operasi caescaesarar..
(4) Pasien seorang nenek-nenek mengeluh kaki, (4) Pasien seorang nenek-nenek mengeluh kaki, pinggang, dan punggungnya sakit, mata kabur. pinggang, dan punggungnya sakit, mata kabur.
5757
Tugas 2 Tugas 2 (lanjutan)(lanjutan)
a. Susunlah sebuah percakapan a. Susunlah sebuah percakapan antara perawat dengan pasien antara perawat dengan pasien dan/atau keluarganya.dan/atau keluarganya.
b. Percakapan itu nantinya b. Percakapan itu nantinya disajikan dengan bermain peran disajikan dengan bermain peran
Top Related